KEARIFAN LOKAL KOTA TANGERANG” 2.Identifikasi Masalah
H. Teknik Analisa Data
Dalam penelitian ini, data yang diambil berupa data kuantitatif dan data kualitatif. Data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka-angka, sedangkan data kualitatif adalah data yang disajikan dengan kata-kata atau
simbol.11 Data yang telah diperoleh kemudian ditabulasi dan dicari persentasenya dengan rumus sebagai berikut:12
Persentase =
x 100%
Kemudian data analisis di sederhanakan kedalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan diinterpretasikan agar diperoleh kesimpulan mengenai buku suplemen berbasis kearifan lokal termasuk kedalam kategori sangat baik, baik, cukup, kurang atau sangat kurang.
Tabel 3.7 Kriteria Interpretasi Skor13
No Interval Skor Kategori
1 81-100% Sangat Baik
2 61-81% Baik
3 41-61% Cukup
4 21-40% Kurang
5 0-20% Sangat Kurang
Selain itu juga diperhitungkan nilai secara keseluruhannya untuk mendapatkan makna dari kelayakan buku dengan menggunakan aturan perhitungan penilaian seperti di bawah ini:
Setiap indikator memiliki nilai bobot tersendiri
11 Suharsini Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik (edisi Revisi), (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), h.282
12 Riduwan dan Sunarto, Pengantar Statistika untuk Penelitian Pendidikan, Sosial, Ekonomi Komunikasi dan Bisnis, (Bandung: Alfabeta, 2010), Cet. V, h.23
Tabel 3.7 Bobot yang Dimiliki oleh Setiap Indikator14 Aspek No Pernyataan Indikator Bobot
Materi 1 2 2 1 3 2 4 3 5 2 Penyajian 6 3 7 3 8 2 9 2 Bahasa 10 4 11 6 Grafika 12 2 13 3 14 3 15 2
Setelah diketahui nilai setiap indikator dengan mengalikan data kuantitatif yang diperoleh dengan bobot masing-masing, nilai setiap indikator tersebut ditabulasikan dengan rumus sebagai berikut:
14 Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Badan Penelitian dan Pengembangan Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Insturmen B1Penilaian Buku Pengayaan Pengetahuan, 2014, h. 1-11, http://puskurbuk.net/web13/
Kemudian analisis data dilakukan dengan menyederhanakan data ke dalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan diinterpretasikan agar data yang telah terkumpul dapat dianalisis kemudian diambil kesimpulan apakah pengembangan buku suplemen berbasis kearifan lokal Kota Tangerang termasuk kedalam kategori layak dengan nilai sangat baik, baik, atau tidak layak
Buku dinyatakan layak apabila:
1. Butir pada komponen materi harus berskor ≥ 6
2. Butir pada komponen penyajian, bahasa dan grafika harus berksor ≥ 3 3. Total skor akhir dari seluruh komponen setelah dikalikan dengan bobot
komponen minimal 55.
Tabel 3.7. Kriteria Interpretasi Skor15
Total Skor Akhir Makna
Skor ≥ 85 Layak dengan nilai sangat baik
55 ≤ Skor < 85 Layak dengan nilai baik
Skor < 55 Tidak layak
15Ibid.
57
A. Deskripsi Data
Penelitian ini berfokus pada pengembangan produk berupa buku suplemen kimia yang bertujuan menambah wawasan pembaca terutama bagi kalangan pelajar SMA di Kota Tangerang. Proses pengembangan buku ini dilakukan secara teliti dengan hasil penelitian dari buku suplemen dievaluasi. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, diperoleh beberapa data yang menjelaskan proses pengembangan buku suplemen kimia berbasis kearifan lokal Kota Tangerang yang terdiri dari tiga tahap yaitu tahap persiapan, pengembangan, dan evaluasi.
1. Deskripsi Hasil Tahap Persiapan
Tahap persiapan merupakan tahap awal dari penelitian ini. Pada tahap ini ditentukan beberapa indikator serta kearifan lokal Kota Tangerang yang dapat dijelaskan secara kimia. Pada tahap ini terdapat empat langkah yang dilakukan yaitu analisis kebutuhan buku suplemen kimia SMA, analisis kearifan lokal Kota Tangerang, analisis indikator buku suplemen kimia berbasis kearifan lokal, dan langkah terakhir adalah validasi indikator buku suplemen kimia berbasis kearifan lokal Kota Tangerang. a. Analisis Kebutuhan Buku Suplemen Kimia SMA
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan dengan studi langsung melalui wawancara yang dilakukan di SMAN 13 Kota Tangerang, diperoleh hasil bahwa sampai saat ini buku yang digunakan di sekolah masih berupa LKS yang dapat dibeli siswa di sekolah serta buku paket BSE yang dapat dipinjam siswa di sekolah. Dimana buku BSE dibeli sekolah melalui uang BOS. Frekuensi pemakaian buku paket BSE lebih besar jika dibandingkan dengan LKS, namun di dalam kedua buku tersebut tidak terdapat pembelajaran
kimia yang didasarkan pada pengaplikasian ilmu dalam kehidupan sehari-hari, terutama dalam segi kearifan lokal Kota Tangerang.
Menurut pendapat guru kimia di SMA tersebut, pembelajaran kimia yang didasarkan pada keadaan setiap daerah sangatlah penting, hal ini dikarenakan siswa mampu menggali dan mengembangkan potensi daerahnya serta pembelajaran kimia akan jauh lebih menyenangkan karena siswa mempelajarinya melalui suatu hal yang sudah menjadi kebiasaan mereka sebelumnya. Namun hingga saat ini pembelajaran kimia di sekolah belum pernah dilakukan melalui pendekatan kearifan lokal karena belum tersedianya bahan referensi dan buku yang mampu menghubungkan kearifan lokal dengan pembelajaran kimia SMA.
Berdasarkan informasi di atas dapat diperoleh kesimpulan bahwa ketersediaan bahan referensi yang mengaitkan pembelajaran kimia dengan kearifan lokal sangat dibutuhkan, namun keadaan bahan tersebut masih cukup sulit ditemukan, oleh karena itu peneliti memutuskan membuat buku suplemen kimia berbasis kearifan lokal Kota Tangerang, agar siswa dan guru yang terdapat di daerah tersebut dapat menggunakannnya sebagai referensi penambah ilmu pengetahuan serta mempertahankan dan mengembangkan potensi-potensi daerah yang mereka miliki.
b. Analisis Kearifan Lokal Kota Tangerang
Dalam pendidikan berbasis kearifan lokal terdapat dua ruang lingkup yang dapat dijadikan landasan untuk memilih kearifan lokal dalam pembelajaran kimia yaitu ruang lingkup situasi dan kondisis daerah, serta lingkup keunggulan lokal.
Pada langkah ke dua ini peneliti menganalisis kearifan lokal Kota Tangerang melalui dua cara, yaitu melalui studi literatur dan studi langsung. Studi literatur dimaksud untuk memberikan pengetahuan awal mengenai potensi daerah yang berada di Kota Tangerang.
Sedangkan studi langsung digunakan untuk memperjelas dan melengkapi data yang diperoleh dari studi literatur.
.
Tabel 4.1. Hasil Analisis Kearifan Lokal Kota Tangerang
Studi Literatur Studi langsung
Aspek Kearifan Lokal Aspek Kearifan Lokal
Potensi Daerah
Ubi kayu Pengobatan
tradisional
Daun dewa sebagai pereda panas
Ubi jalar Getah daun pisang,
keong dan kencur sebagai pengobat luka
Jahe Asam dan bawang
sebagai penurun rasa pusing
Makanan Khas
Asinan betawi Kehidupan sehari-hari
Pemasakan daging menggunakan nanas
Laksa Pembuatan misro
dan combro dengan hasil sampingan berupa tepung
Kebudayaan Telur dapat berdiri sendiri pada saat perayaan pen chu Kehidupan Sosial Penggunaan metode pengemposan dan karbit dalam mematangkan buah Larangan memakan
ubi berlebihan Makanan
Khas
Asinan betawi
Nerogtog
Setelah menemukan beberapa kearifan lokal Kota Tangerang yang dilihat dari beberapa aspek, langkah selanjutnya adalah menganalisis kearifan lokal yang memiliki keterkaitan dengan materi kimia di SMA. Dalam proses ini peneliti melakukan dua cara yaitu membaca beberapa jurnal yang berkaitan dengan kearifan lokal serta berdiskusi dengan dosen kimia murni agar memperoleh hasil yang akurat. Dibawah ini disajikan hasil analisis kearifan lokal yang memiliki keterkaitan dengan materi kimia di SMA
Tabel 4.2. Hasil Analisis Keterkaitan Kearifan Lokal dengan Kimia
Kearifan Lokal Penjelasan Kimia
Ubi kayu Asam basa, Sifat Koligatif, dan koloid
Ubi jalar Biomolekul dan koloid
Daun dewa sebagai pereda panas
Laju reaksi
Pelunakan daging menggunakan nanas
Laju reaksi
Metode pengemposan dan pengkarbitan dalam mematangkan buah
Hidrokarbon dan minyak bumi, laju reaksi
Asinan betawi Nerogtog Asam basa dan koloid
c. Analisis Indikator Buku Suplemen Kimia Berbasis Kearifan Lokal Kota Tangerang.
Setelah mengetahui kearifan lokal yang memiliki keterkaitan dengan materi kimia di SMA, langkah selanjutnya adalah menganalisis indikator yang akan digunakan sebagai acuan dalam pengembangan buku suplemen kimia berbasis kearifan lokal. Dalam mengembangkan indikator pembelajaran berbasis kearifan lokal, indikator diintegrasikan dengan kompetensi-kompetensi kearifan lokal yaitu personal competencies, thinking competencies, social competencies, vocational competencies.
Dalam penentuan indikator buku suplemen, peneliti menentukan indikator yang dapat dicapai berdasarkan aspek kompetensi kearifan lokal, penentuan indikator juga disesuaikan dengan materi dan KD kimia SMA. Kemudian menentukan wacana serta ilustrasi berupa gambar yang sesuai.
d. Validasi Indikator Buku Suplemen Kimia Berbasis Kearifan Lokal Kota Tangerang
Setelah menganalisis indikator selanjutnya analisis indikator divalidasi oleh dua pakar/ahli yaitu ahli dari pendidikan dan ahli kimia murni. Pemilihan dua ahli ini didasarkan dengan tujuan agar tercapainya tujuan pendidikan kimia serta kevalidan aspek kimia yang terdapat didalam buku berbasis kearifan lokal Kota Tangerang.
Selanjutnya hasil validasi dan saran dari validator dijadikan pertimbangan untuk merevisi indikator buku suplemen kimia berbasis kearifan lokal Kota Tangerang sehingga diperoleh analisis indikator yang telah direvisi. Tabel 4.3 merupakan daftar revisi dari buku suplemen kimia
Tabel 4.3. Daftar Revisi Konten Indikator Buku Suplemen Kimia
Sebelum Revisi Setelah Revisi
Daun dewa memiliki keterkaitan dengan materi termokimia
Daun dewa memiliki keterkaitan dengan laju reaksi
Hasil analisis indikator yang telah divalidasi dapat dilihat pada lampiran 5
2. Deskripsi Tahap Pengembangan
Tahap ini bertujuan untuk menghasilkan buku suplemen kimia berbasis kearifan lokal Kota Tangerang yang telah direvisi atas saran dan masukan para ahli. Tahap ini terdiri dari dua kegiatan yaitu pengembangan buku suplemen kimia berbasis kearifan lokal Kota Tangerang dan validasi buku suplemen
a. Pengembangan Buku Suplemen
Pada tahap ini, peneliti mengembangkan dan menuangkan hasil validasi indikator kearifan lokal Kota Tangerang yang memiliki keterkaitan dengan kimia di SMA. Struktur buku suplemen pada umumnya terdiri atas tiga bagian, yaitu bagian awal, isi, dan akhir. Pada bagian awal terdiri atas kata pengantar atau prakata dan daftar isi, bagian isi merupakan materi buku, dan bagian akhir minimal terdapat bagian daftar pustaka yang dilengkapi dengan glosarium.
1) Bagian Awal
Bagian-bagian yang terdapat di bagian awal a) Sampul Buku
Sampul Buku teridiri dari judul buku “Kota Tangerang dalam Kimia”, nama penulis, serta keterangan mengenai jenis buku “Buku Suplemen Kimia Berbasis Kearifan Lokal Kota Tangerang untuk SMA”
Gambar 4.1. Desain Sampul Buku
b) Kata Pengantar
Bagian ini memuat ucapan terima kasih penulis kepada pihak-pihak yang telah membantu proses pembuatan buku, serta terdapat gambaran singkat mengenai isi dari buku dan tujuan dari dikembangkannya buku ini.
c) Panduan untuk Pembaca
Buku suplemen ini disusun berbeda dengan buku teks maupun LKS yang digunakan siswa di sekolah. Terdapat beberapa perbedaan dalam pengembangan buku suplemen yaitu isi materi tidak harus berhubungan secara langsung pada Standar Kompetensi dalam Standar Isi, penulis dapat mengembangkan gagasan menarik, orisinal, serta kreatifitasnya, serta buku dapat dimanfaatkan oleh pembaca lintas jenjang pendidikan dan tingkat kelas. Sehingga dibutuhkan panduan untuk pembaca agar pembaca yang berasal dari lintas jenjang pendidikan dapat membaca dan memahami isi buku dengan mudah.
d) Daftar Isi
Bagian awal lainnya dalam buku suplemen adalah daftar isi. Layaknya daftar isi pada buku secara umum. Daftar isi memuat materi-materi yang disajikan di dalam buku. Dengan adanya daftar isi, memudahkan pembaca membaca setiap bagian yang terdapat di dalam buku.
2) Bagian Isi
Aspek kearifan lokal dalam buku ini terdapat di bagian isi buku. Dalam mengembangkan dan menggunakan kearifan lokal sebagai peluas wawasan siswa, maka buku ini mengacu pada beberapa aspek yang dapat digunakan untuk menggali dan mengembangkan kearifan lokal suatu daerah dalam sebuah pendidikan. Walaupun demikian, Komptensi Dasar yang harus didapat siswa di sekolah dan juga kompetensi kearifan lokal diintegrasikan dalam buku ini, sehingga terjadi pengintegrasian Kompetensi kearifan lokal dengan Kompetensi Dasar sekolah. Aspek yang terdapat dalam buku suplemen ini adalah aspek SDA, SDM, dan Geofrafi walaupun sebenarnya di dalam pengembangan kearifan lokal terdapat aspek kebudayaan dan historis, namun setelah melakukan pengkajian pada kedua aspek tersebut tidak terdapat konten yang dapat dijelaskan kimi SMA
a) Aspek Sumber Daya Alam (SDA)
Merupakan potensi yang terkandund dalam bumi, air, dan dirgantara yang dapat didaygunakan untuk berbagai kepentingan hidup1
Dalam buku suplemen kimia berbasis kearifan lokal ini, SDA yang dibahas adalah singkong dan ubi jalar, dimana kedua hal tersebut merupakan potensi daerah yang dimiliki
1Iif Khoiru Ahmadi, Sofan Amri, dan Tatik Elisah, Mengembangkan Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal dalam KTSP, (Jakarta:Prestasi Pustaka, 2012), h. 2
Kota Tangerang beberapa hal yang dibahas dalam aspek ini adalah senyawa yang terdapat di dalam kedua SDA serta pengolahan kedua SDA tersebut.
Gambar 4.4 Cuplikan Aspek SDA
b) Aspek Sumber Daya Manusia
Didefinisikan sebagai manusia dengan segenap potensi yang dimilikinya yang dapat dimanfaatkan dan dikembangkan untuk menjadi makhluk social yang adaptif dan transformatif dan mampu mendayagunakan potensi alam di sekitarnya secara berimbang dan berkesinambungan.2
Terdapat tiga SDM yang dibahas dalam buku suplemen ini yaitu cara masyarakat Kota Tangerang mematangkan buah, mengobati panas, melunakan daging
Gambar 4.5 Cuplikan Aspek SDM c) Aspek Geografi
Meliputi objek formal, dan objek material. objek formal geografi adalah fenomena geosfer yang terdiri dari atmosfer, cuaca dan iklim, litosfer, hidrosfer, biosfer, dan antroposfer.3
3 Ibid., h.4
letak geografi Kota Tangerang secara tidak langsung mempengaruhi perekonomian di dalamnya. Berdasarkan hasil studi literatur diperoleh hasil bahwa mata pencaharian masyarakat kota Tangerang berada pada sektor perindustrian dan perdagangan, oleh karena itu yang dibahas dalam buku ini adalah aspek perdagangan yang mengambil latar pedagang asinan Nerogtog yang merupakan salah satu makanan tradisional Kota Tangerang.
Gambar 4.6. Cuplikan Aspek Geografi
3) Bagian Akhir a) Daftar Pustaka
Di dalam buku terdapat daftar pustaka yang berisi rujukan wacana maupun gambar yang digunakan dalam penyusunan buku suplemen kimia.
b) Glosarium
Glosarium disajikan di dalam buku dengan tujuan agar istilah-istilah yang terdapat di dalam buku yang tidak diketahui pembaca dapat dipahami.
b. Validasi Buku Suplemen Berbasis Kearifan Lokal Kota Tangerang Buku suplemen kimia divalidasi oleh dua pakar/ahli. Ahli pendidikan kimia dan ahli kimia murni. Penilaian validator mengenai buku suplemen mencakup empat aspek yaitu materi, penyajian, bahasa, dan grafika. Hasil penilaian validator terhadap buku suplemen disajikan secara singkat dalam tabel 4.4 berikut
Tabel 4.4 Hasil Validasi Buku Suplemen
No Aspek Rata-rata
presentase
Kriteria
1 Materi 100% Sangat Baik
2 Penyajian 100% Sangat Baik
3 Bahasa 75% Baik
4 Grafika 87,5% Sangat Baik
Setelah dilakukan validasi oleh validator, tahap selanjutnya adalah merevisi beberapa aspek buku berdasarkan masukan dan saran dari validator. Revisi dilakukan pada isi/konten dan beberapa wacana yang disarankan oleh validator
Tabel 4.5. DaftarRevisi Konten pada Buku Suplemen
No Konten Sebelum Revisi Setelah Revisi
1. Panduan Pembaca Belum terdapat bagian panduan pembaca Terdapat panduan pembaca
membingungkan pembaca
sederhana dan mudah dipahami pembaca 3. Jenis dan ukuran
huruf
Terdapat beberapa bagian yang tidak memiliki
ketersesuaian pada jenis dan ukuran huruf
Jenis dan ukuran huruf pada setiap bagian telah sesuai
4. Kutipan atau gambar
Belum terdapat sumber
Sudah terdapat sumber
5. Wacana Terdapat kalimat
perintah yang kurang komunikatif serta wacana yang berulang. Dalam prosedur kerja menggunakan kalimat aktif Kalimat perintah sudah komunikatif serta memiliki keefektifan wacana. Dalam prosedur kerja menggunakan
kaliamat pasif
6. Konten kimia Masih didominasi oleh wacana sehingga konten kimia kurang menonjol
Konten kimia dan wacana telah sesuai
7. Konten buku Konten buku suplemen kimia masih belum lengkap
Konten buku
suplemen kimia telah lengkap
8. Aspek spiritual Masih kurangnya aspek spiritual
Penambahan beberapa aspek spiritual
9 Penulisan reaksi kimia
Menggunakan print screen
Pengetikan ulang
Tabel 4.6 Daftar Tabel Revisi Wacana
No Aspek dan
halaman
Sebelum Revisi Setelah Revisi 1. Nama Negara,
halaman 2
Awal kata ditulis dengan huruf kecil “paruguay”
Awal kata ditulis dengan huruf besar “Paruguay”
2. Penggunaan kata kata depan di semua halaman
Beberapa kata depan ditulis tanpa spasi, contoh “diberbagai”
Dengan spasi “di berbagai”
3. Halaman 4 Kesalahan penulisan “mukrosa” Perbaikan penulisan “mukosa” 4 Pengefektifan kalimat, halaman 5 Penulisan “dalam hal ini yang berperan adalah enzim dan oksigen yang ada di udara. Enzim yang berperan dalam proses ini adalah enzim linamarin”
Penulisan menjadi “dalam hal ini yang berperan adalah enzim linamarin dan oksigen”
5. Penulisan Rumus Senyawa pada halaman 22
Penulisan “C2H2” Penulisan menjadi “C2H2” 6. Kesalahan penulisan pada halaman 23 Penulisan “pengeraman” dan “system” Penulisan menjadi “pemeraman” dan “sistem”
kalimat pada hal 25 yang dijelaskan sebelumnya memiliki warna yang berbeda”
“ciri fisik daunnya memiliki warna yang berbeda” 8. Penggantian kalimat pada halaman 26 Penulisan “apakah senyawa kimia tersebut yang menyebabkan daun dewa memiliki banyak manfaat?” Penulisan menjadi “senyawa kimia apa saja yang terkandung di dalam daun dewa?” 9. Penggantian kalimat pada halaman 32 Penulisan “keluarkan pendapat kalian” Penulisan menjadi “cara mana yang akan kalian pilih?” 10. Penggantian
kalimat pada halaman 37
Penulisan “ubi jalar menyebabkan flatus”
Penulisan menjadi “penyebab flatus (buang gas)”
3. Deskripsi Tahap Evaluasi
Tahap evaluasi dilakukan untuk mengetahui kelayakan buku suplemen kimia sebagai buku pendamping yang mampu memberikan wawasan lebih luas kepada pembaca terutama siswa. Tahap evaluasi dilakukan dengan menguji coba buku kepada beberapa guru kimia SMA di Kota Tangerang yang didampingi dengan pemberian angket yang harus diisi guru setelah membaca buku tersebut.
a. Uji Coba
Pada tahap uji coba buku, buku diberikan kepada 10 guru kimia dari beberapa SMA di Kota Tangerang. Dalam pengujian buku, buku dibaca oleh guru kimia SMA kemudian para responde mengisi angket
yang telah diberikan oleh peneliti. Data Responden dapat dilihat pada lampiran 11.
b. Analisis Data
Setelah buku dibaca dan diberikan penilaian melalui angket oleh beberapa guru, langkah selanjutnya adalah menganalisi data kuantitatif yang diperoleh dari hasil angket. Data yang diperoleh dari beberapa guru secara singkat dapat dilihat pada tabel 4.7
Tabel 4.7. Hasil Angket Respon Guru
Aspek Butir Rata-rata
Skor
Rata-rata Aspek
Kriteria Materi Materi mendukung pencapaian
tujuan pendidikan nasional.
72%
85%
Sangat Baik Materi tidak bertentangan
dengan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia.
100%
Materi merupakan karya orisinal (bukan hasil plagiat), tidak menimbulkan masalah SARA dan tidak diskriminasi gender.
100%
Materi memiliki kebenaran keilmuan, sesuai dengan perkembangan ilmu yang mutakhir, sahih, dan akurat.
78%
Materi memaksimalkan penggunaan sumber-sumber yang sesuai dengan kondisi Indonesia dan erat dengan konteks ke-Indonesia-an.
81%
Penyajian Penyajian materi runtut, bersistem, lugas, mudah dipahami.
76%
78.3% Baik
Penyajian materi mengembangkan sikap spiritual dan sosial.
75%
Penyajian materi
mengembangkan pengetahuan
dan menumbuhkan motivasi untuk berpikir lebih jauh. Penyajian materi
mengembangkan keterampilan, dan memotivasi untuk
berkreasi dan berinovasi.
83%
Bahasa Bahasa yang digunakan etis, estetis, komunikatif dan fungsional, sesuai dengan sasaran pembaca.
80%
79.4% Baik
Bahasa (ejaan, tanda baca, kosakata, kalimat, dan
paragraf) sesuai dengan kaidah dan istilah yang digunakan baku.
79%
Grafika Kulit buku: ilustrasi mewakili isi, jenis huruf memiliki keterbacaan tinggi, menarik, komposisi seimbang dan harmonis antara kulit depan, punggung dan belakang
72%
77.2% Baik
Jenis, ukuran huruf, dan penomoran pada seluruh isi buku konsisten
80%
Tata letak konsisten dan sesuai antara kulit buku (cover) dengan isi buku.
77%
Ilustrasi sesuai dengan pembaca sasaran dan memperjelas isi
79%
Berdasarkan data pada tabel di atas dapat diketahui bahwa aspek penilaian tertinggi terdapat pada aspek materi yaitu sebesar 85% , diikuti dengan aspek bahasa 79.4%. Aspek penyajian sebesar 78.3% dan aspek grafika sebesar 77.2%. Hal ini menunjukan bahwa aspek materi, penyajian, bahasa, dan grafika yang dimiliki oleh buku suplemen kimia berbasis kearifan lokal Kota Tangerang termasuk kedalam kategori baik.
Selain itu juga diperoleh rata-rata hasil penilaian responden pada setiap aspek yang terdapat didalam buku pengayaan.
Tabel 4.8 Rata-rata Hasil Penilaian Responden
No Aspek Nilai rata-rata Kriteria
1 Materi 8.72 Layak
2 Penyajian 7.9 Layak
3 Bahasa 7.95 Layak
4 Grafika 7.7 Layak
Untuk mempermudah pembacaan hasil angket guru, maka di bawah ini ditampilkan hasil penilaian buku suplemen kimia dalam bentuk persentase yang juga disajikan dalam bentuk grafik sebagai berikut.
1) Presentase Penilaian Aspek Materi
Butir yang terdapat di dalam aspek materi adalah 1) Materi mendukung pencapaian tujuan pendidikan nasional; 2) Materi tidak bertentangan dengan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia; 3) Materi merupakan karya orisinal (bukan hasil plagiat), tidak menimbulkan masalah SARA dan tidak diskriminasi gender; 4) Materi memaksimalkan penggunaan sumber-sumber yang sesuai dengan kondisi Indonesia dan erat dengan konteks ke-Indonesia-an; 5) Materi memiliki kebenaran keilmuan, sesuai dengan perkembangan ilmu yang mutakhir, sahih, dan akurat; materi memaksimalkan penggunaan sumber-sumber yang sesuai dengan kondisi Indonesia dan erat dengan konteks ke-Indonesia-an.
Gambar 4.7. Persentase Penilaian Aspek Materi
Berdasarkan gambar grafik 4.8 dapat diketahui bahwa pada