• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I. PENDAHULUAN

1.6. Metode Pengumpulan Data

1.6.5. Teknik Analisis Data

Analisis data dilakukan untuk menganalisis hasil dari proses penelitian tersebut. Analisis data bertujuan untuk menyusun data dalam cara tertentu guna mempermudah cara memahami hasil dari penelitian tersebut. Proses analisis mencakup keseluruhan proses

penelitian dari wawancara, observasi, field note, dokumentasi pribadi dalam bentuk video, foto dan rekaman suara. Proses selanjutnya setelah memahami seluruh data yaitu membuat abstraksi atau rangkuman yang inti kemudian menyusunnya menjadi satuan satuan yang akan dikategorisasi pada langkah selanjutya.

Pengolahan data dilakukan dalam beberapa tahapan. Tahap pertama pengolahan data dimulai dari penelitian terdahulu hingga tersusunnya usulan penelitian. Tahap kedua, pengolahan data yang lebih mendalam dilakukan dengan cara mengolah hasil kegiatan wawancara dan pengumpulan berbagai informasi lapangan di lokasi penelitian. Tahap ketiga, setelah itu adalah pemeriksaan keabsahan data hasil wawancara dengan sejumlah narasumber yang dijadikan informan penelitian serta membandingkan data tersebut dengan berbagai informasi terkait. Pada tahap ini, pengolahan data dianggap optimal apabila data yang diperoleh sudah layak dianggap lengkap dan dapat mempresentasikan masalah yang dijadikan objek penelitian.

Tahap akhir adalah analisis data dalam rangka menjawab pertanyaan- pertanyaan penelitian dengan pendekatan deskriptif.

1.7. Proses dan Jalannya Penelitian

Penulis merupakan seorang mahasiswa yang sangat menyukai dunia pariwisata. Keinginan untuk menjelajah yang sudah mulai ada sejak Sekolah Menengah Atas dan memuncak setelah duduk dikursi universitas. Menurut penulis, pariwisata adalah sesuaru yang sangat menyenangkan, menantang, dimana kita bisa mengenal banyak hal baru diperjalanan maupun mengetahui kearifan lokal disetiap tempat yang kita kunjungi. Menurut penulis, kearifan lokal merpakan salah satu kunci sukses nya suatu destinasi wisata menjadi sangat populer dan menimbulkan rasa penasaran bagi khalayak ramai dan membuat orang

berkunjung karena tertarik dan ingin tahu mengenai kearifan lokal yang ada ditempat tertentu.

Pariwisata menjadi salah satu sektor yang diunggulkan untuk memberikan kontribusi positif bagi peningkatan perekonomian masyarakat. Demikian juga yang terjadi dikawasan samosir setelah mendapat pengakuan dari UNESCO sebagai Geopark Kaldera Toba dan masuk kedalam KSPN ( Kawasan Strategis Pariwisata Nasional) yang secara otomatis mendapatkan perhatian lebih dari pemerintah Republik Indonesia melalui pembangunan infrastruktur besar besaran demi mendukung untuk kenyamanan kunjungan wisatawan.

Pada tahun 2019 akhir saat semester 7, penulis berencana ingin meneliti tentang kopi simalungun sehubungan dengan sedang naiknya kepopuleran kopi Simalungun ditaraf nasional dan sedang populernya kebiasaan ngopi bagi kaum muda, kemudian penulis menemui bapak Prof. R. Hamdani Harahap, M.Si untuk berdiskusi dan meminta untuk menjadi dosen pembimbing dan mendapatkan persetujuan. Namun seiring berjalannya waktu penulis berubah pikiran dan mengajukan judul pada bulan april 2020 dan di setujui oleh dosen penasehat studi saya dan disetujui juga oleh pak Fikarwin Zuska selaku kepala prodi Antropologi . Penulisan proposal di mulai dari bulan april hingga pada bulan agustus turun ke lapangan untuk melakukan penelitian. Penelitian dilakukan dilapangan selama 1 minggu karena sebelumnya penulis sudah pkl selama 1 bulan di desa Sianjur Mula- mula jadi pengerjaan penelitian lebih mudah. Namun proses yang terjadi tidak seperti yang dibayangkan oleh penulis, banyak halangan yang terjadi saat dilapangan seperti responden yang sulit ditemui, kendala teknis diperjalanan, dan lain lainnya.

Setelah melakukan penelitian lapangan, penulis langsung menulis laporan dari catatan dan rekaman yang sudah diperoleh sehingga penulis selesai membuat bab 2 selama dua minggu dan langsung bimbingan dibulan september akhir.

Setelah mendapat revisi bab 2, penulis pun melanjutkan menulis bab 3- 4, didalam penulisan bab 3- 4 ini menemukan beberapa kesulitan didalam penulisan, namun segera menemukan solusi dengan berkonsultasi dengan dosen pembimbing dan teman- teman lainnya dan menyelesaikan bab 3- 4 dalam waktu 1 bulan.

Setelah selesai menulis bab 3- 4, penulis langsung bimbingan pada bulan desember awal dan mendapatkan revisi yang cukup banyak tentang isi dan penulisan, dan penulis merevisinya dan mengerjakan sampai bab 5 kemudian bimbingan kembali pada bulan januari akhir. Pada saat bimbingan bab 5, penulis kembali mendapatkan revisi yang cukup banyak mengenai metode penulisan kutipan, footnote dan lainnya sampai pada akhirnya skripsi ini di acc pada tanggal 26 januari 2021.

BAB II

Gambaran Umum Desa dan Objek WisataSianjur Mula- Mula Dalam bagian ini, penulis akanmembicarakan tentang kondisi desa Sianjur Mula-mula sebagai daerah penelitian. Yang dibahas dalam sub bab ini adalah bagaimana letak geografis dan kondisi alam, penduduk, Kelembagaan pemerintahan desa Sianjur Mula- mula, sarana pendidikan, sarana kesehatan, sarana transportasi, sarana ibadah.

Gambar 1. Kantor kepala desa Sianjur Mula- mula Sumber: Dokumentasi pribadi penulis ,2020

Kehidupan masyarakat Batak Toba pada zaman dahulu sangat melekat dengan norma norma sosial berupa adat, 11patik dan 12uhum yang biasanya terbentuk ditengah peradaban masayarakat batak yang bertujuan untuk memenuhi tujuan bersama sebagai satu komunitas sosial. Pada masyarakat adat Batak Toba mengenal pembagian kesatuan wilayah desa dengan Huta, Lumban dan Sosor.

Huta (kampung) adalah wilayah tempat tinggal keluarga suku Batak tradisional.

Dalam satu huta terdapat beberapa rumah (sekitar 10- 20), dimana penduduknya berasal dari marga yang sama atau satu nenek moyang (saompu), juga marga lain

11 Patik : Aturan larangan yang di sepakati bersama, aturan, hukum, undang- undang

12 Uhum : Hukum, adat, cara, pengetahuan mengenai hukum ponis

yang beristrikan boru (anak perempuan) dari marga pemilik huta tersebut. 13Pendiri huta disebut sipungka huta (si pembuka kampung) atau sinuan bulu (si penanam bambu). Si pungka huta menjadi Raja Huta, pemimpin masyarakat kampung. Bertambahnya populasi membutuhkan huta yang baru berdekatan dengan huta induk, karena huta yang lama dari segi bentuk dan strukturnya tidak bisa diperlebar. Permukiman yang baru tersebut dinamakan lumban. Lebih menjauh dari huta induk dan lumban disebut sosor dan yang paling jauh adalah huta pagaran, tempat hunian paling luar atau paling pinggir.

Desa Sianjur Mula-mula ini memiliki topografi dan kontur tanahnya beraneka ragam, yaitu datar, landai, miring dan terjal. Struktur tanahnya labil dan berada pada jalur gempa tektonik dan vulkanik. Aspek yang menarik dari silsilah yang telah diuraikan oleh masyarakat disekitar situs Sianjur Mula-mula yaitu memunculkan pertanyaan apakah penyebutan huta dalam silsilah tersebut juga berarti nama seseorang atau nama sebuah kampung, seperti dalam pengertian sekarang. Namun kedepan hendaknya dilakukan wawancara yang lebih intensif berkaitan dengan genealogis yang ada dikampung-kampung yang menjadi pecahan dari kampung awal.

Kalau di huta itu diidentikkan dengan sistem organisasi sosial yang seperti dimaknai sekarang ini maka disebutkan bahwa Huta Urat terbagi menjadi dua yaitu: Lumban Ganda dan Lumban Batu-batu. Penyebutan Lumban Ganda dan Lumban Batu-batu sebagai organisasi sosial dapat berarti bahwa merupakan bagian dari Huta Urat. Huta Urat sebagai sebuah organisasi dengan pecahan organisasinya menggambarkan bahwa Huta Urat merupakan salah satu huta lama yang merupakan salah satu cikal bakal hunian Sianjur Mula-mula. Terlebih dengan adanya penggabungan huta/lumban pada tahun1992 yaitu menjadi Desa Sianjur Mula-mula yang merupakan penggabungan Lumban Ganda dengan pecahan organisasinya yaitu Si Atar- atar, Si Tabo- tabo dan Huta Lobu serta Huta

13Haposan Bakkara:HUTA, LUMBAN, SOSOR DAN HUTA PAGARAN, 4 maret 2011, http://

Batu- batu dengan pecahan organisasi sosialnya yaitu Lingga Tonga, Parhoban, dan Huta Gambir menggambarkan bahwa organisasi sosial tersebut merupakan bagian dari Huta Urat.

Huta Urat itu dimaknai sebagai seorang tokoh maka ada tujuh generasi yang pernah tinggal di Huta dimaksud dari sejak hunian awal di wilayah Huta Urat hingga sekarang. Namun jika Huta Urat dimaknai sebagai sebuah kampung maka ada enam generasi yang tinggal di wilayah tersebut hingga sekarang.

Sedangkan genealogis yang ada hingga sampai ke genealogis awal yaitu Si Raja Batak yaitu hanya tiga generasi yaitu berturut-turut Si Raja Batak kemudian Sagala Raja terus keturunannya yaitu Huta Urat/Si Raja Oloan. Hal tersebut menggambarkan genealogis Marga Sagala berkisar Sembilan atau sepuluh generasi atau setara dengan kisaran 250 tahun.

2.1. Gambaran Umum Desa

2.1.1. Letak geografis Desa Sianjur Mula- Mula

Gambar 2. Peta Sianjur mula- mula Sumber: Wikipedia, 2013

Desa Sianjur Mula- Mula adalah salah satu desa diantara 128 desa lainnya di Kabupaten Samosir. 14Desa Sianjur Mula- mula memiliki luas wilayah seluas 985 Ha. Lahan tersebut terdiri dari lahan sawah seluas 100 Ha, lahan ladang seluas 197 Ha lahan perkebunan seluas 20 Ha, lahan hutan seluas 156 Ha dan lahan lainnya seluas 360 Ha. secara geografis desa Sianjur Mula- mula terletak di koordinat N. 92’35’24,7’

dan E.098’37,8’. Batas letak desa Sianjur Mula- Mula Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Ginolat Kec.Sianjur Mula- mula, Sebelah Selatan Berbatasan dengan Desa Singkam Kec. Sianjur Mula- mula, Sebelah Barat Berbatasan dengan Desa Partungkot Naginjang Kec.

Harian, Sebelah Timur: Berbatasan dengan Desa Sarimarrihit Kec.

Sianjur Mula- mula. Desa Sianjur Mula- mula berada pada ketinggian 1112 mdpl dengan kemiringan 35% sehingga menjadi layak untuk tujuan wisata karena pemandangan yang bagus.

2.1.2. Kondisi Penduduk

Penduduk merupakan dasar pembangunan suatu daerah dimana perkembangan dan pertumbuhan suatu penduduk mengharuskan adanya suatu pembangunan yang lebih maju. Penduduk juga merupakan salah satu komponen pembangunan yang memiliki dua sisi yang sangat penting, disuatu sisi sebagai pembangunan dan disisi lain sebagai objek pembangunan berupa peningkatan mutu daya nya.

15Desa Sianjur Mula- mula mulai berdiri pada tahun 1992 tergabung didalam kecamatan Sianjur Mula- mula dengan kode desa ( kode PUM ) : 2006.06. Jumlah kepala keluarga yang ada di desa Sianjur Mulamula sebanyak 164 KK dengan jumlah penduduk 591 Jiwa. Penduduk laki- laki sebanyak 290 Jiwa dan penduduk Perempuan 301 Jiwa. Jumlah

14 BPS Kabupaten Samosir

penduduk berdasarkan kualifikasi umur yaitu Usia 0 – 17: 167 Jiwa Usia 18 – 56: 344 Jiwa Usia 56 ke-atas : 80 Jiwa.

Indeks kesejahteraan masyarakat desa Sianjur Mula- mula : No. Indeks kesejahteraan

masyarakat desa Sianjur Mula- Mula

Jumlah KK

1. Keluarga Pra Sejahtera 37 KK 2. Keluarga Sejahtera I 79 KK 3. Keluarga sejahtera II 32 KK 4. Keluarga Sejahtera III Plus 16 KK

Tabel 3. Indeks kesejahteraan masyarakat desa Sianjur Mula- mula Sumber: Data Desa Sianjur Mula- mula 2019

Pekerjaan/ Mata pencahariaan masyarakat Sianjur Mulamula adalah : No. Pekerjaan / Mata

pencahariaan masyarakat Sianjur Mula- mula

Jumlah Orang

1. Karyawan -

2. Pegawai Negeri Sipil 16 Orang

3. TNI/ Polri -

4. Swasta 35 Orang

5. Wiraswasta/ Pedagang -

6. Petani 303 Orang

7. Buruh Tani -

8. Nelayan -

9. Peternak -

10. Jasa 1 Orang

11. Pengrajin -

12. Pekerja Seni -

13. Pensiunan 3 Orang

14. Lainnya -

15. Tidak Bekerja/

Pengangguran

-

Tabel 4. Pekerjaan/ Mata pencahariaan masyarakat Sianjur Mula- mula Sumber: Data Desa Sianjur Mula- mula 2019

Tingkat Pendidikan Masyarakat desa Sianjur Mulamula : No Tingkat Pendidikan

Masyarakat desa Sianjur Mula- mula

Jumlah

A. Lulusan Pendidikan Umum 500 Orang

1. Taman Kanak-kanak -

2. Sekolah Dasar/sederajat 36 Orang 3. SMP / Sederajat 156 Orang 4. SMA / Sederajat 284 Orang

5. Akademi/D1-D3 15 Orang

6. Sarjana S1 9 Orang

7. S2 -

B. Tidak Lulus dan Tidak Sekolah 1 Orang

1. Tidak Lulus 1 Orang

2. Tidak Bersekolah -

Tabel 5. Tingkat Pendidikan Masyarakat desa Sianjur Mula- mula Sumber: Data Desa Sianjur Mula- mula 2019

Rasio Pendidikan Masyarakat desa Sianjur Mula- mula:

No. Rasio Pendidikan dan Kesehatan desa Sianjur

Mulamula

Jumlah

1. PAUD 18 Orang

2. Taman Kanak-kanak - 3. Sekolah Dasar/Sederajat 36 Orang 4. SMP/Sederajat 156 Orang 5. SMA/Sederajat 284 Orang

6. Akademi 15 Orang

7. Sarjana 19 Orang

8. Pascasarjana -

9. Doktor -

Tabel 6. Rasio Pendidikan Masyarakat desa Sianjur Mula- mula Sumber: Data Desa Sianjur Mula- mula 2019

2.1.3. Gambaran Umum Desa

Gambar 3. Desa Sianjur Mula- mula Sumber: Dokumentasi pribadi, 2020

Desa Sianjur Mula- mula berada didataran tinggi daratan sumatera. Desa ini termasuk dalam klasifikasi desa sedang berkembang dan kategori desa berkembang. Desa Sianjur Mula- mula memiliki luas wilayah 985 Ha yang terdiri dari 985 Ha lahan sawah, 197 Ha lahan ladang, 20 Ha lahan perkebunan, 156 Ha lahan hutan, dan 360 Ha lahan lainnya. Sampai saat iini sertifikat tanah yang ada di masyarakat sebanyak 15 Buah dengan total luas lahan 4,8 Ha.

Desa Sianjur Mula- mula memiliki jarak sejauh 1 Km dari pusat kecamatan, dan 15 Km dari pusat pemerintahan kabupaten Samosir, dan 250 Km dari pusat pemerintahan provinsi Sumatera Utara.

Sarana dan Prasarana:

1. Kantor desa 1 Unit

2. Posyandu/ Polindes 1 Unit 3. Gedung Sekolah

PAUD

1 Unit

4. Gedung Sekolah SD 1 Unit

5. Gereja 3 Unit

6. Pasar Desa 1 Unit

Sumber: Data Desa Sianjur Mula- mula 2019

2.1.4. SISTEM KELEMBAGAAN DESA

Adapun Visi dan Misi desa Sianjur Mula- mula adalah sebagai berikut:

Visi

Menjadikan desa Sianjur Mula mula untuk dapat mewujudkan dengan mengembangkan pariwisata dan budaya hingga dikenal masyarakat umum sampai ke mancanegara dengan sistem berkelanjutan.

Melalui pengarahan kepada anak-anak sekarang sehingga mereka dapat melestarikan peninggalan itu kepada generasi berikutnya.

Misi

1. Mewujudkan desa Sianjur Mula- mula sebagai daerah wisata yang dikenal luas dalam nilai kebudayaan.

2. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan masyarakat mandiri dalam pengembangan potensi sumber daya yang ada

khususnya pertanian, peternakan, budaya, dan objek material budaya.

3. Mengajarkan anak-anak pentingnya dalam menjaga dan melestarikan budaya.

4. Memperkuat kekerabatan, agama dan kepercayaa, dan kesenian.

5. Memperkenalkan/ melestarikan tradisi tersendiri yang diturunkan secara turun temurun.

A. Perangkat Desa Sianjur Mulamula

Kepala Desa : PARDINGOTAN SAGALA Sekretaris Desa : POLDINER SAGALA Ketua B P D : AMRON SAGALA B. Organisasi Sosial Desa Sianjur Mula- mula

No. Organisasi Jumlah Keterangan

1. FKTM 1 Orang

Tabel 8. Organisasi Sosial desa Sianjur Mula- mula.

Sumber: Data Desa Sianjur Mula- mula 2019.

C. KEUANGAN DESA

2. Belanja Desa a. Belanja rutin Rp. 370.514.300,- b.Belanja tidak

rutin

Rp 1.280.223.628,-

Tabel 9. KEUANGAN DESA.

Sumber: Data Desa Sianjur Mula- mula 2019.

2.2. Gambaran Umum Potensi Wisata di Desa Sianjur Mula- mula 2.2.1. Objek Wisata

◼ Aek Bintatar

Aek Bintatar adalah mata air yang terletak di perkampungan siraja batak. Menurut informasi masyarakat sekitar bahwa Aek Bintatar ini merupakan peninggalan sejak masa Siraja Batak membuka perkampungan pertama di Sianjur Mula- mula. Aek Bintatar diyakini masyarakat merupakan tempat yang sakral karena disana adalah tempat mandi Siraja Batak dahulunya. Aek Bintatar ini pun kerap sekali di datangi masyarakat sekitar atau masyarakat dari luar daerah untuk memohon kesembuhan dengan cara Maranggir (mandi dengan menggunakan jeruk purut).

◼ Pemukiman Siraja Batak

Pemukiman Siraja Batak ini terletak di dusun 1 Huta Urat tepat disamping jalan. Pertanda yang bisa di lihat yaitu adanya Harbangan (gerbang) dan ulubalang (penjaga kerajaan) di pintu masuk pemukiman.

Menurut cerita masyarakat sekitar, ini merupakan pemukiman pertama yang di buat oleh Siraja Batak, namun karena semakin termakan usia kondisi tempat semakin tidak terurus dan hampir tidak mendapat perhatian dari pemerintah.

◼ Aek Bulu Gading

Aek Bulu Gading adalah mata air yang yang terletak di Hutabalian, sehari harinya dulu mata air ini di gunakan oleh masyarakat untuk mandi, mencuci dan sumber air minum. Menurut cerita masyarakat, Bulu Gading ini memiliki historis yang membuat tempat ini masih di anggap sakral oleh masyarakat sekitar. Ada beberapa pantangan yang harus dipenuhi ketika mngunjungi Aek Bulu Gading yaitu harus datang dengan niat yang baik dan hati yang bersih, dan tidak bisa membawa perhiasan emas, jika memakai perhiasan emas kesana maka perhiasan itu nantinya akan hilang sendiri. Disana juga banyak di temui cawan yang berisi jeruk purut yang biasa digunakan masayarakat untuk marangir.

◼ Air Terjun Hadabuan Nai Sogop

Air terjun Nai Sogop adalah air terjun yang terletak di Desa Sianjur Mulamula. Air terjun yang sangat indah itu memiliki tinggi kurang lebih 30 meter. Air nya berasal dari gabungan beberapa anak sungai diatas dataran Sianjur Mulamula. Asal nama Nai Sogop diambil dari nama perempuan yang bunuh diri akibat di tinggal oleh suaminya yang tidak kunjung pulang dari perantauannya. Untuk masuk ke air terjun ini dikenakan biaya retribusi Rp. 7000.- /orang.

2.2.2. Kearifan Lokal

◼ Rumah Bolon

Rumah Bolon menjadi salah satu icon yang paling mencolok di desa Sianjur Mula- mula. Mayoritas rumah yang di tempati masyarakat pun masih mayoritas Rumah Bolon. Tipe rumah adat yang ada di desa Sianjur Mulamula yaitu Sitolumbea, Sibabani Amporik, dan jabu angkola yang tersebar di 3 dusun.

◼ Ulos

Ulos atau biasa di kenal masyarakat awam sebagai kain tenun

umumnya. Di desa Sianjur Mula- mula sebagai kawasan wisata, ulos selalu digunakan disetiap acara adat ataupun event pariwisata yang diselenggarakan didesa ini.

◼ Kuliner

Pada masyarakat batak di manapun berada pasti tidak asing dengan masakan masakan tradisional batak dan biasanya pasti memiliki keinginan untuk bisa membuatnya secara langsung. Di desa Sianjur Mula- mula masyarakat secara umum mahir membuat makanan tradisional seperti arsik, naiura, manuk napinadar, itak gurgur, dan lain lain .

2.2.3. Homestay

Homestay atau rumah untuk menetap sementara bagi wisatawan sangat banyak ditemui di desa Sianjur Mulamula. Yang menjadi keunggulan homestay di desa ini adalah rumah yang di buat menjadi penginapan yaitu Rumah Bolon. Setiap wisatawan yang datang menginap ke homestay berkesempatan mengikuti keseharian pemilik homestay, makan serupa dengan yang tinggal dirumah tersebut dan lain lain yang membuat wisatawan benar benar merasakan suasana kehidupan masyarakat seperti biasanya.

2.2.4. Culture Attraction

Culture Attraction atau atraksi budaya adalah bentuk kegiatan yang diadakan di desa Sianjur Mulamula agar bisa diikuti wisatawan secara langsung. Bentuk kegiatan yang di laksanakan berupa kegiatan” budaya dan tradisional yang bisa diikuti oleh wisatawan secara langsung.

Kegiatan yang biasa dilaksanakan yaitu manortor, marmahan horbo (mengembala kerbau), Marsuan (menanam padi ), panen padi dan lain lain.

BAB III

POTENSI PARIWISATA DAN KEARIFAN LOKAL di DESA SIANJUR MULA- MULA

Desa Sianjur Mula- mula memiliki potensi pariwisata yang sangat besar.

Potensi wisata adalah segala sesuatu yang dimiliki oleh daerah tujuan wisata, dan merupakan daya tarik agar orang-orang mau datang berkunjung ke tempat tersebut. Bentangan alam yang sangat indah, barisan pegunungan yang sangat gagah mengelilingi lembah Sagala yang merupakan letak desa Sianjur Mula- mula membuat desa ini sangat sejuk, indah, dan membuat siapa pun yang baru melihatnya akan nyaman.

Selain potensi alam yang telah ada terdapat juga potensi potensi lain yang sangat menarik untuk dikunjungi setiap orang yaitu situs” budaya yang memiliki cerita sejarah peradaban bangsa batak yang ada di desa Sianjur Mula- mula.

Berdasarkan observasi dari penulis, maka potensi pariwisata yang ada di desa Sianjur Mula- mula akan dijabarkan di dalam 3 kelompok, yaitu potensi alam desa Sianjur Mula- mula dan potensi objek wisata yang ada di desa Sianjur Mula- mula dan potensi kearifan lokal yang ada di desa Sianjur Mula- mula.

3.1. POTENSI ALAM

Potensi Alam desa Sianjur Mula- mula sangat melimpah dibuktikan dengan ketergantungan hidup masyarakat desa terhadap alam untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka sehari hari. Sumber daya alam menurut KBBI adalah potensi alam yang dapat dikembangkan untuk proses produksi. Menurut Undang- undang No. 4 Tahun 1984 Pasal (5) menyebutkan bahwa sumber daya alam adalah unsur lingkungan hidup yang terdiri atas sumber daya manusia, sumber daya hayati, sumber daya non- hayati dan sumber daya buatan. Sumber daya alam bagi masyarakat desa Sianjur Mula- mula tidak hanya sebagai pemenuhan kebutuhan hidup, namun juga hubungan alam dengan masyarakat terbilang terjaga dibuktikan dengan masih ditemukannya ritual yang dahulu dilakukan nenek

3.1.1. PEMANDANGAN

Bentangan alam desa Sianjur Mula- mula yang sangat indah mambuat potensi ketertarikan pengunjung ke desa Sianjur Mula- mula sangat lah tinggi. Berbagai aktivitas wisatawan yang bisa dilakukan yaitu mendokumentasikan pemandangan yang mereka lihat. Jajaran perbukitan, pemandangan lembah Sagala, hijaunya punggung perbukitan, dan petak petak sawah yang tersusun rapi dapat nikmati dari setiap sudut di desa Sianjur Mula- mula. Mendokumentasikan pemandangan akan menjadi salah satu kegiatan utama yang dilakukan oleh wisatawan, termasuk melalui video dokumenter, dengan menggunakan drone dan kamera ponsel mereka.

Gambar 4. Pemandangan lembah Sianjur Mula- mula Sumber: Unggahan Instagram @thisissumut

Kecanggihan teknologi sekarang ini membuat pemandangan di desa Sianjur Mula- mula dengan mudah terekspose dan dilihat banyak orang

dengan ada nya beberapa platform yang sering digunakan oleh orang- orang seperti Instagram, Facebook, Twitter, Whatsapp untuk mengunggah keseruan perjalanannya baik hanya merekam singkat dan menceritakannya melalui story disetiap platform tersebut.

3.1.2. AKTIVITAS PERTANIAN

◼ Aktivitas Pertanian

Gambar 5. Petani sedang 16marsuan

Sumber: Dokumentasi Praktek Kerja Lapangan Februari 2020

Mata pencaharian utama masyarakat desa Sianjur Mula-mula adalah dari persawahan. Luas persawahan yang ada di desa Sianjur Mula- mula menurut informasi dari desa kurang lebih 100 Ha. Luasnya lahan

tersebut di kelola masyarakat secara tradisional. Pada umumnya masyarakat desa mengolah lahannya untuk menanam padi, cabe, jagung, dan sebagian dijadikan kolam ikan. Lokasi desa yang dikelilingi perbukitan membuat pertanian sangat hidup di desa ini. Saluran irigasi yang sangat mendukung yang dapat menjangkau setiap sudut lahan persawahan masyarakat memudahkan masyarakat didalam proses

tersebut di kelola masyarakat secara tradisional. Pada umumnya masyarakat desa mengolah lahannya untuk menanam padi, cabe, jagung, dan sebagian dijadikan kolam ikan. Lokasi desa yang dikelilingi perbukitan membuat pertanian sangat hidup di desa ini. Saluran irigasi yang sangat mendukung yang dapat menjangkau setiap sudut lahan persawahan masyarakat memudahkan masyarakat didalam proses

Dokumen terkait