• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 3 METODE PENELITIAN

3.6 Teknik analisis data

Dalam analisis ini terdapat dua pengukuran yang digunakan, yaitu Mean dan Skala Interval. Mean digunakan untuk mengetahui frekuensi rata-rata jawaban dari responden terhadap masing-masing pernyataan. Skala interval adalah suatu skala pemberian angka pada objek yang mempunyai sifat ukuran ordinal, dan mempunyai jarak atau interval yang sama.

2. Analisis Regresi Linier Berganda

Analisis ini digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh yang ada diantara variabel independen secara bersama- sama terhadap variabel dependen.

3. Uji Hipotesis

31

Uji hipotesis terdiri dari uji T yang berguna menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara individual, uji F yang berguna untuk menunjukan pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen secara bersama-sama, uji koefisien determinasi (R2) yang berguna untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel independen.

32 BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Deskriptif Variabel Penelitian

Data yang telah diperoleh menggunakan skala yang dimulai dari angka 1 sampai 5 akan digunakan untuk mengukur atau melihat tanggapan responden terhadap variabel kompensasi, disiplin kerja dan kinerja karyawan. Tanggapan responden terhadap setiap variabel diukur dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

Skala Interval = Nilai terbesar – Nilai terkecil Σ n Interval kelas hasilnya 0,6. Jadi skala 2,00 – 2,60 tergolong dalam kategori sangat rendah, 2,61 – 3,20 tergolong dalam kategori rendah, 3,21 – 3,80 tergolong dalam kategori sedang, 3,81 – 4,40 tergolong dalam kategori tinggi, dan 4,41 – 5,00 tergolong dalam kategori sangat tinggi.

Tabel 4.1.1

Nilai rata-rata variabel Kompensasi

No Pertanyaan

Rata-Rata Kategori 1 Gaji yang saya terima sudah sesuai dengan pekerjaan

yang saya lakukan

3.8438

Tinggi

2 Kebutuhan saya merasa terpenuhi dengan gaji yang saya terima saat ini

3.625

Sedang

3 Saya mendapatkan bonus diluar gaji yang saya terima 3.5938

Sedang

33

4 Besaran bonus yang saya terima sesuai dengan pencapaian hasil kerja/sesuai harapan

3.375

Sedang

5 Fasilitas yang diberikan sudah sesuai dengan kebutuhan untuk bekerja

4.1563

Tinggi

6 Fasilitas yang diberikan sangat membantu dalam pelaksanaan kerja

4.0313

Tinggi

7 Setiap tahun saya selalu mendapat Tunjangan Hari Raya

4.125

Tinggi

8 Adanya pemberian tunjangan membuat saya merasa dihargai

4.1563

Tinggi

Rata-rata dari variabel kompensasi sebesar 3,86 artinya masuk dalam kategori tinggi. Hal ini menunjukan sebagian besar karyawan beranggapan bahwa kompensasi yang diberikan oleh perusahaan sudah tinggi tetapi pemberian kompensasi bisa ditingkatkan lagi agar kinerja karyawan bisa lebih optimal.

Selain itu, terdapat pernyataan yang memiliki rata-rata tanggapan paling tinggi yaitu “Fasilitas yang diberikan sudah sesuai dengan kebutuhan untuk kerja” dan

“Adanya pemberian tunjangan membuat merasa dihargai”. Kedua pernyataan tersebut memiliki rata-rata angka yang tingginya sama yaitu sebesar 4,15 maka dapat diartikan bahwa penyataan pemberian fasilitas dan tunjangan dinilai paling baik oleh karyawan Sarana Jaya. Sedangkan pernyataan dengan rata-rata tanggapan paling rendah, yaitu “Besaran bonus yang diterima sesuai dengan pencapaian hasil kerja/sesuai harapan”, sebesar 3,37 artinya karyawan Sarana Jaya merasa bonus yang diberikan selama ini tidak begitu memuaskan. Rendahnya bonus yang diterima mungkin karena hasil kinerja karyawan yang dilakukan dinilai kurang optimal sehingga bonus yang diberikan tidak sesuai yang harapan karyawan.

Tabel 4.1.2

Nilai rata-rata variabel Disiplin Kerja

No Pertanyaan

Rata-rata Kategori 1 Saya selalu datang tepat waktu sesuai jam kerja yang

ditetapkan

3.9063

Tinggi

34

2 Saya selalu taat terhadap jam kerja yang ditetapkan 3.8125

Tinggi

3

Saya bertanggungjawab terhadap pekerjaan yang

diberikan kepada saya 4.0625 Tinggi

4 Saya selalu berusaha melaksanakan tugas dengan baik dan benar

4.1875

Tinggi

5 Saya selalu mematuhi peraturan yang diberikan 3.9688

Tinggi

6 Saya selalu meminta ijin saat tidak masuk kerja 4

Tinggi

7 Saya selalu berhati-hati dalam melakukan pekerjaan 4.0625

Tinggi

8 Saya selalu penuh perhitungan dalam melakukan pekerjaan

3.9688

Tinggi

9 Saya selalu menjaga prilaku dalam bergaul dengan sesama rekan kerja

4.3125

Tinggi

10 Saya melakukan pekerjaan yang diberikan dengan penuh kejujuran

4.2813

Tinggi

Rata-rata dari variabel disiplin kerja sebesar 4,05 artinya masuk dalam kategori tinggi. Hal ini menunjukan sebagian besar karyawan setuju terhadap pernyataan-pernyataan dari variabel disiplin kerja. Selain itu, terdapat pernyataan yang memiliki rata-rata tanggapan paling tinggi yaitu “Saya selalu menjaga prilaku baik dalam bergaul dengan sesama rekan kerja”. Pernyataan tersebut memiliki rata-rata sebesar 4,31 artinya sebagian besar karyawan saling menjaga hubungan dan berprilaku baik dengan sesama rekan kerja agar tidak terjadi masalah di tempat kerja. Sedangkan pernyataan dengan rata-rata tanggapan paling rendah, yaitu “Saya selalu taat terhadap jam kerja yang ditetapkan”, sebesar 3,81 artinya beberapa karyawan tidak taat pada ketetapan jam kerja yang berlaku di tempat kerja. Alasan karyawan yang terlambat datang karena macet, rumah jauh dan ada acara mendadak pada pagi hari sehingga datang terlambat. Padahal pemilik sudah sering menegur tetapi setelah beberapa minggu hal tersebut terjadi kembali.

35

Saya selalu mengutamakan hasil kerja yang baik dan

memuaskan 4.1563 Tinggi

2 Saya selalu melakukan pekerjaan dengan teliti 4.0625

Tinggi

3 Saya selalu cekatan dalam bekerja agar pekerjaan cepat selesai

4.0313

Tinggi

4 Saya selalu memanfaatkan waktu untuk menyelesaikan pekerjaan yang diberikan

3.9375

Tinggi

5 Saya memiliki keterampilan dan pengetahuan pada bidang pekerjaan yang saya lakukan saat ini

4 Tinggi

6 Saya memiliki pengalaman kerja yang tidak perlu diragukan lagi

3.625

Sedang

7 Saya bisa diandalkan dalam melakukan perkerjaan hingga tuntas

3.4688

Sedang

8 Saya berani mengambil resiko terhadap hasil kerja yang saya lakukan

3.3125

Sedang

9 Kehadiran merupakan hal yang selalu saya perhatikan dan prioritaskan

4 Tinggi

10 Dalam bekerja saya selalu menggunakan waktu yang ada dengan sebaik-baiknya

4 Tinggi

11 Saya selalu bekerja dengan baik tanpa harus ada pengawasan

3.9375

Tinggi

12 Saya dapat dipercaya saat diberikan tanggungjawab dalam pekerjaan

3.9375

Tinggi

Rata-rata dari variabel kinerja karyawan sebesar 3,87 artinya masuk dalam kategori tinggi. Hal ini menunjukan bahwa sebagian besar karyawan cukup setuju terhadap pernyataan-pernyataan dari variabel kinerja karyawan . Selain itu, terdapat pernyataan yang memiliki rata-rata tanggapan paling tinggi, yaitu “Saya selalu mengutamakan hasil kerja yang baik dan memuaskan”. Pernyataan tersebut memiliki rata-rata sebesar 4,15 artinya sebagian besar karyawan selalu mengutamakan hasil kerja yang baik dan memuaskan. Sedangkan rata-rata

36

tanggapan yang paling rendah, yaitu “Saya berani mengambil resiko terhadap hasil kerja yang saya lakukan”, sebesar 3,31. Dari semua rata-rata variabel pernyataan ini memiliki rata-rata paling rendah, berarti hampir seluruh karyawan menyatakan bahwa mereka tidak berani mengambil resiko terhadap hasil kerja.

Jadi jika ada pekerjaan yang kurang memuaskan mereka enggan untuk mengambil resiko karena tiap-tiap dari mereka sudah merasa bekerja dengan benar, padahal tidak demikian menurut pemilik maupun pelanggan.

4.2 Uji Validitas

Skala pengukuran disebut valid apabila melakukan apa yang seharusnya diukur. Jika skala pengukuran tidak valid maka peryataan pada masing-masing variabel tidak dapat digunakan. Dasar pengambilan keputusan valid atau tidak yaitu apabila corrected item-total correlation > r tabel maka dinyatakan valid.

R tabel pada penelitian ini adalah 0,349 dapat dilihat dari R tabel dengan jumlah n 32

TABEL 4.2.1

VARIABEL KOMPENSASI

37

Tabel tersebut menunjukkan bahwa semua indikator pada variabel kompensasi (X1) memiliki nilai korelasi > r tabel (0,349), sehingga dapat disimpulkan bahwa keseluruhan dari indikator tersebut valid

TABEL 4.2.2

VARIABEL DISIPLIN KERJA

Tabel tersebut menunjukkan bahwa semua indikator pada variabel disiplin kerja (X2) memiliki nilai korelasi > r tabel (0,349), sehingga dapat disimpulkan bahwa keseluruhan dari indikator tersebut valid.

38 TABEL 4.2.3 VARIABEL KINERJA

Tabel tersebut menunjukkan bahwa semua indikator pada variabel kinerja (Y) memiliki nilai korelasi > r tabel (0,349), sehingga dapat disimpulkan bahwa keseluruhan dari indikator tersebut valid.

TABEL 4.2.4 UJI VALIDITAS

Variabel Corrected item

total correlation R tabel Keterangan Kompensasi (X1) 0,435 - 0,751 0,349 VALID

Disiplin Kerja

(X2) 0,395 - 0,764 0,349 VALID

Kinerja (Y) 0,361 - 0,664 0,349 VALID

39

Berdasarkan tabel diatas, semua variabel dinyatakan VALID.

4.3 Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas dilakukan untuk menilai konsistensi dari instrumen penelitian.

Suatu instrumen penelitian dapat dikatakan reliabel jika nilai Cronbach Alpha berada diatas 0,6.

TABEL 4.3.1

UJI RELIABILITAS VARIABEL KOMPENSASI

Berdasarkan tabel hasil uji reliabilitas variabel kompensasi (X1) menyatakan bahwa semua indikator memiliki nilai > 0,6. Jadi dikatakan reliabel atau dapat diandalkan.

TABEL 4.3.2

UJI RELIABILITAS VARIABEL DISIPLIN KERJA

Berdasarkan tabel hasil uji reliabilitas variabel disiplin kerja (X2) menyatakan bahwa semua indikator memiliki nilai > 0,6 . Jadi dikatakan reliabel atau dapat diandalkan.

TABEL 4.3.3

UJI RELIABILITAS VARIABEL KINERJA

Berdasarkan tabel hasil uji reliabilitas variabel kinerja (Y) menyatakan bahwa semua indikator memiliki nilai > 0,6 . Jadi dikatakan reliabel atau dapat diandalkan.

40 4.4 Uji Normalitas

Uji normalitas kolmogorov merupakan bagian dari uji asumsi klasik. Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah residual berdistribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki nilai residual yang berdistribusi normal. Data yang berdistribusi normal dapat dilihat, jika penyebaran plot berada disepanjang garis 45⁰ atau asymp. signifikansi lebih besar dari 5% (0,05).

TABEL 4.4 UJI NORMALITAS

GAMBAR 4.4

UJI NORMALITAS MENGGUNAKAN GRAFIK P-PLOT

41

Berdasarkan tabel tersebut dapat diketahui bahwa nilai asymp. sig sebesar 0,200 >

0,05 artinya data berdistribusi normal. Kemudian pada hasil grafik P-Plot diketahui bahwa penyebaran plot berada pada garis 45° artinya data berdistribusi normal.

4.5 Uji Multikolineritas

Tujuan uji Multikolineritas adalah untuk mengetahui apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antar variabel bebas.Uji multikolineritas dapat dilakukan pengambilan keputusan dengan melihat nilai Tolerance >0,10 atau mendekati 1 dan Variance Inflation Factor (VIF) < 10 maka dinyatakan non multikolinieritas.

TABEL 4.5

UJI MULTIKOLINERITAS

Berdasarkan tabel diketahui bahwa nilai tolerance > 1,10 atau mendekati angka 1 dan nilai variance inflation factor (VIF) < 10 untuk setiap variabel, maka artinya dalam persamaan regresi tidak ditemukan adanya korelasi antar variabel independen atau bebas multikolinieritas, sehingga seluruh variabel independen (X) tersebut dapat digunakan dalam penelitian.

4.6 Uji Heteroskedastisitas

Tujuan uji heterokedastisitas adalah untuk menguji apakah dalam model resgresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi

42

heteroskedastisitas. Dasar pengambilan keputusannya adalah jika nilai sig > 0,05 dinyatakan tidak terjadi heterokedastisitas, sedangkan jika nilai sig < 0,05 dinyatakan terjadi heterokedastisitas.

TABEL 4.6

UJI HETEROSKEDASTISITAS

Berdasarkan tabel diketahui bahwa variabel kompensasi nilai signifikansi sebesar 0,609 > 0,05 artinya tidak terjadi heterokedastisitas. Begitu juga dengan variabel disiplin kerja nilai signifikansi 0,905 > 0,05 artinya tidak terjadi heterokedastisitas.

4.7 Analisis Regresi Linier Berganda

Analisis regresi linier berganda bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh dua variabel atau lebih variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y).

Diketahui T tabel pada penelitian ini adalah 2,045 Sedangkan F tabel pada penelitian ini adalah 3,32

TABEL 4.7

ANALISIS REGRESI LINIER BERGANDA

43

Persamaan regresi yang terbentuk dari tabel diatas adalah sebagai berikut:

Y=a + b1X1 + b2X2

Y= 22,551 + 0,089X1 + 0,522X2 Keterangan

Y = Variabel dependen (kinerja karyawan) a = Bilangan konstanta

b1,b2 = Koefisien regresi masing-masing variabel independen X1 = Variabel independen (kompensasi)

X2 = Variabel independen (disiplin Kerja)

Hasil persamaan regresi linier berganda tersebut memberikan keterangan sebagai berikut:

1. Konstanta sebesar 22,551 menunjukkan bahwa jika kompensasi dan disiplin kerja = 0 atau tidak ada, maka kinerja karyawan akan sebesar 22,551.

2. Koefisien regresi untuk variabel kompensasi (X1) sebesar 0,089. Koefisien positif menunjukkan bahwa variabel kompensasi (X1) mempunyai hubungan searah dengan kinerja karyawan (Y) artinya apabila kompensasi (X1) meningkat sebesar satu-satuan akan diikuti dengan meningkatnya kinerja karyawan sebesar 0,089 dengan asumsi variabel bebas yang lain dalam keadaan konstan.

3. Koefisien regresi untuk variabel disiplin kerja (X2) sebesar 0,522. Koefisien positif menunjukkan bahwa variabel disiplin kerja (X2) mempunyai hubungan searah dengan kinerja karyawan (Y) artinya apabila disiplin kerja (X2) meningkat sebesar satu-satuan akan diikuti dengan meningkatnya kinerja karyawan sebesar 0,522 dengan asumsi variabel bebas yang lain dalam keadaan konstan.

4.8 Uji T

Pengujian hipotesis penelitian ini adalah satu arah, sehingga setiap output sig.

dibagi 2.

Uji T bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh signifikan yang diberikan variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y).

44 TABEL 4.8

UJI T

a. Pengujian Hipotesis Pertama (H1)

Berdasarkan output diatas diketahui nilai Sig. untuk pengaruh X1 terhadap Y adalah sebesar 0,305 > 0,05 dan nilai t hitung 0,516 < t tabel 2,045 artinya dapat disimpulkan bahwa H1 ditolak, berarti variabel kompensasi (X1) tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel kinerja (Y).

b. Pengujian Hipotesis Kedua (H2)

Berdasarkan output diatas diketahui nilai Sig. untuk pengaruh X2 terhadap Y adalah sebesar 0,0005 < 0,05 dan nilai t hitung 3,550 > t tabel 2,045 artinya dapat disimpulkan bahwa H2 diterima, berarti variabel disiplin kerja (X2) berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel kinerja (Y).

4.9 Uji F

Uji F bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh simultan (bersama-sama) yang diberikan variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y).

TABEL 4.9 UJI F

45 c. Pengujian Hipotesis Ketiga (H3)

Berdasarkan output diatas diketahui nilai Sig. untuk pengaruh X1 dan X2 secara simultan terhadap Y adalah sebesar 0,00 < 0,05 dan nilai f hitung 10,364 >

t tabel 3,32 artinya dapat disimpulkan bahwa H3 diterima, berarti variabel kompensasi (X1) dan disiplin kerja (X2) secara simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel kinerja (Y).

4.10Uji Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi berfungsi untuk mengetahui berapa persen pengaruh yang diberikan variabel X secara simultan terhadap variabel Y.

TABEL 4.10

UJI KOEFISIEN DETERMINASI

Berdasarkan output diatas diketahui nilai R square sebesar 0,417, hal ini mengandung arti bahwa variabel kompensasi dan disiplin kerja memiliki kontribusi secara bersama-sama mempengaruhi variabel kinerja sebesar 41,7%

sedangkan sisanya 58,6% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain (variabel yang tidak disertakan dalam penelitian ini)

4.11 Pembahasan

1. Hasil pengujian pengaruh kompensasi (X1) terhadap kinerja karyawan (Y).

Berdasarkan pengujian hipotesis pertama (H1) menyatakan bahwa kompensasi tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan Sarana Jaya. Sehingga H1 ditolak, hasil penelitian ini tidak sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Fauzi (2014). Fauzi menyatakan bahwa kompensasi berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kinerja.

Dalam penelitian Fauzi di PT. Trakindo Utama semua karyawan merasa

46

bahwa besaran kompensasi yang diberikan berperan penting terhadap peningkatan kinerja mereka. Hal lain diungkapkan oleh Handayani (2013), menyatakan kadang pemberian kompensasi dapat meningkatkan kinerja terkadang pemberian kompensasi juga tidak dapat meningkatkan kinerja.

Hasil penelitian yang dilakukan Handayani menunjukkan bahwa kompensasi tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja manajerial.

Pada penelitian di Sarana Jaya, peneliti menggunakan teori Mondy (2008), kompensasi adalah total seluruh imbalan yang diterima para karyawan sebagai pengganti jasa yang telah mereka berikan. Tetapi hasil olah data menunjukkan bahwa total seluruh imbalan yang diungkapkan oleh Mondy tidak memberikan dampak peningkatan kinerja karyawan. Penyebabnya adalah jika salah satu jenis kompensasi tersebut dianggap tidak memuaskan maka kinerja mereka kurang optimal. Setiap responden memiliki presepsi sendiri terhadap pemberian besaran kompensasi. Mungkin menurut pemilik pemberian kompensasi seperti itu sudah lebih dari cukup, tapi kubutuhan dan anggapan setiap orang masing-masing berbeda.

Dilihat dari tabel rata-rata menunjukkan bahwa ada beberapa indikator yang berada dalam kategori sedang. Indikator “Besaran bonus yang saya terima sesuai dengan pencapaian hasil kerja” merupakan rata-rata terendah.

Rata-rata sebesar 3,37 masuk dalam kategori sedang artinya karyawan Sarana Jaya merasa bonus yang diberikan selama ini tidak begitu memuaskan.

Rendahnya bonus yang diberikan mungkin karena hasil kinerja karyawan yang dilakukan dinilai kurang optimal oleh pemilik sehingga bonus yang diberikan tidak sesuai yang harapan karyawan. Begitu pula sebaliknya, kemungkinan karyawan sudah bekerja secara maksimal tetapi bonus yang diberikan tidak sesuai, sehingga mereka merasa bahwa bonus yang diberikan tidak memuaskan. Sehingga sebagian karyawan memberikan pernyataan bahwa besaran bonus yang diterima belum sesuai dengan hasil pencapaian hasil kerja. Kemudian indikator “Saya mendapatkan bonus diluar gaji yang saya terima” merupakan rata-rata terendah kedua. Rata-rata sebesar 3,593 masuk dalam kategori sedang artinya bahwa sebagian karyawan menyatakan tidak menerima bonus diluar gaji. Sehingga dapat dipastikan Sarana Jaya

47

harus memperhatikan mengenai pemberian bonus kepada setiap karyawan agar kinerja meningkat. Selanjutnya indikator “Kebutuhan saya merasa terpenuhi dengan gaji yang saya terima saat ini” merupakan rata-rata terendah ketiga. Rata-rata sebesar 3,625 masuk dalam kategori sedang artinya bahwa sebagian karyawan merasa kebutuhannya tidak terpenuhi dengan gaji yang diterima saat ini. Pernyataan ini tidak bisa digunakan untuk menyalahkan satu pihak, karena kebutuhan orang masing-masing berbeda. Walaupun gaji besar akan tetap merasa kurang, karena pada dasarnya manusia adalah makhluk yang tingkat konsumtifnya tinggi.

Pada 5 indikator lainnya, karyawan Sarana Jaya sudah memberikan pernyataan dalam kategori tinggi. Dapat disimpulkan ketiga indikator dalam kategori sedang harus segera di tingkatkan agar kinerja tetap meningkat.

Selain itu kelima indikator lainnya juga harus dipertahankan atau bahkan ditingkatkan lagi agar kinerja karyawan semakin optimal.

Selain dilihat dari nilai rata-rata dapat juga dilihat melalui uji menggunakan aplikasi SPSS di komputer. Hal ini dibuktikan dengan uji T antara variabel kompensasi dengan variabel kinerja karyawan dengan nilai signifikan sebesar 0,305 yang artinya lebih besar dari α 0,05 atau 5%. Selain itu, hubungan kedua variabel dapat diketahui dari nilai T hitung sebesar 0,516 yang artinya lebih rendah dari T tabel sebesar 2,045 dan nilai B diketahui 0,089. Kesimpulannya adalah variabel kompensasi tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan.

Di sisi lain, variabel kompensasi dalam penelitian ini seharusnya mempengaruhi kinerja. Ditinjau dari masalah yang ada dalam tempat kerja, hasil penelitian ini jika dipikir secara logika variabel kompensasi seharusnya mempengaruhi kinerja. Beberapa masalah seperti karyawan diduga mencuri, otomatis kejadian ini menandakan jika kompensasi yang diterima masih kurang. Tetapi hasil olah data SPSS menunjukkan hal sebaliknya, mungkin karena beberapa pernyataan responden yang mengakibatkan dalam uji SPSS menjadikan variabel kompensasi tidak berpengaruh terhadap kinerja. Di lihat dari nilai rata-rata, ada 3 pernyataan dalam kategori sedang yang mungkin menjadikan hasil olah data tidak berpengaruh. Apabila ketiga pernyataan

48

tersebut dalam kategori rendah mungkin justru bisa menjadikan variabel kompensasi berpengaruh terhadap kinerja. Selain itu mungkin peneliti melakukan kesalahan dalam membuat pertanyaan kuesioner, khususnya pernyataan “Setiap tahun saya selalu mendapat Tunjangan Hari Raya” dan

“Adanya pemberian tunjangan membuat saya merasa dihargai”. Setelah di tinjau kembali, pernyataan tersebut maksudnya berbeda jauh antara tunjangan dan perasaan merasa dihargai. Mungkin seharusnya pernyataan “Adanya pemberian tunjangan membuat saya merasa dihargai” diganti dengan “Saya mendapat tunjangan jaminan kesehatan” yang mungkin bisa merubah hasil olah data. Maka beberapa hal tersebut menjadi kekurangan dalam penelitian ini yang nantinya bisa diperbaiki oleh peneliti selanjutnya.

H1 : Ditolak, kompensasi tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan Sarana Jaya.

2. Hasil pengujian pengaruh disiplin kerja (X2) terhadap kinerja karyawan (Y).

Berdasarkan pengujian hipotesis kedua (H2) menyatakan bahwa disiplin kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan Sarana Jaya. Sehingga H2 diterima, hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Sutrisno dkk. (2016). Sutrisno dkk. menyatakan bahwa disiplin kerja berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kinerja.

Dalam penelitiannya, Sutrisno dkk. menggunakan teori Guntur (2008), menyatakan disiplin kerja adalah sikap yang tercermin dari perbuatan atau tingkah laku karyawan, berupa kepatuhan atau ketaatan terhadap peraturan yang ditetapkan oleh perusahaan tanpa unsur paksaan. Pada penelitian Sutrisno dkk. objek penelitiannya adalah para pegawai di kantor satuan Polisi Pamong Praja Kota Semarang. Semua pegawai menyatakan bahwa disiplin kerja berperan penting terhadap peningkatan kinerja mereka. Jadi tiap-tiap dari pegawai sudah menyadari arti pentingnya disiplin kerja agar kinerja dapat optimal.

Pada penelitian di Sarana Jaya, peneliti menggunakan teori dari Rivai (2006) . Menurut Rivai (2006), disiplin kerja adalah alat yang digunakan oleh

49

para manajer untuk berkomunikasi dengan karyawan dalam upaya untuk meningkatkan kesadaran dan kesediaan seseorang akan ketepatan waktu, ketaatan terhadap standar kerja, patuh terhadap peraturan, selalu waspada dan bekerja secara etis. Walaupun menggunakan teori dan indikator yang berbeda tetapi kesimpulannya ternyata sama. Hasil penelitian menyatakan bahwa disiplin kerja berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan Sarana Jaya. Kesamaan ini bukan berarti proses penelitiannya di tempat yang sama. Hanya saja ini digunakan untuk memastikan hipotesis kedua (H2)diterima, artinya saya mendukung hasil penelitian Sutrisno dkk.

Sebagian besar karyawan Sarana Jaya menyatakan jika disiplin kerja mempengaruhi kinerja mereka. Jadi tiap-tiap dari mereka sudah sadar akan pentingnya disiplin kerja.

Dilihat dari tabel rata-rata dapat diketahui semua indikator disiplin kerja berada dalam kategori tinggi. Indikator “Saya selalu menjaga prilaku dalam bergaul dengan sesama rekan kerja” merupakan rata-rata tertinggi. Nilai sebesar 4,312 berada dalam kategori tinggi artinya setiap karyawan selalu menjaga prilaku dalam bergaul setiap harinya. Prilaku yang tidak baik akan menyebabkan hubungan tidak sehat antar sesama karyawan. Hal ini yang tentunya akan berpengaruh terhadap kinerja mereka. Sehingga mereka saling menjaga prilaku agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Pada dasarnya mereka bekerja secara bersama-sama dan saling berinteraksi setiap hari. Jadi mereka selalu membina hubungan baik dan berprilaku baik dengan sesama rekan kerja. Selanjutnya indikator “Saya melakukan pekerjaan yang diberikan dengan penuh kejujuran” merupakan rata-rata tertinggi kedua. Nilai sebesar 4,281 berada dalam kategori tinggi artinya sebagian besar karyawan menyatakan bahwa mereka bekerja secara jujur. Hal terpenting dalam pekerjaan adalah jujur. Bung Hatta mengatakan “Kurang cerdas dapat diperbaiki dengan belajar, kurang cakap dapat dihilangkan dengan pengalaman, namun tidak jujur itu sulit diperbaiki”. Jadi mereka menyatakan

Dilihat dari tabel rata-rata dapat diketahui semua indikator disiplin kerja berada dalam kategori tinggi. Indikator “Saya selalu menjaga prilaku dalam bergaul dengan sesama rekan kerja” merupakan rata-rata tertinggi. Nilai sebesar 4,312 berada dalam kategori tinggi artinya setiap karyawan selalu menjaga prilaku dalam bergaul setiap harinya. Prilaku yang tidak baik akan menyebabkan hubungan tidak sehat antar sesama karyawan. Hal ini yang tentunya akan berpengaruh terhadap kinerja mereka. Sehingga mereka saling menjaga prilaku agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Pada dasarnya mereka bekerja secara bersama-sama dan saling berinteraksi setiap hari. Jadi mereka selalu membina hubungan baik dan berprilaku baik dengan sesama rekan kerja. Selanjutnya indikator “Saya melakukan pekerjaan yang diberikan dengan penuh kejujuran” merupakan rata-rata tertinggi kedua. Nilai sebesar 4,281 berada dalam kategori tinggi artinya sebagian besar karyawan menyatakan bahwa mereka bekerja secara jujur. Hal terpenting dalam pekerjaan adalah jujur. Bung Hatta mengatakan “Kurang cerdas dapat diperbaiki dengan belajar, kurang cakap dapat dihilangkan dengan pengalaman, namun tidak jujur itu sulit diperbaiki”. Jadi mereka menyatakan

Dokumen terkait