HEAD TOGETHER ) TERHADAP PROGRAM BELAJAR BERCERITA PADA ANAK USIA DIN
TEKNIK MESIN UNIVERSITAS NEGERI MALANG Riana Nurmalasari, Luchyto Chandra Permadi,
Poppy Puspitasari, Andoko, Marji
Pascasarjana
Universitas Negeri Malang Jalan Semarang No 5 Malang
riana.nurmalasari@yahoo.com
Abstrak: Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang ditindaklanjuti dengan penelitian quasi eksperimental. Tujuan dari penelitian ini adalah mengembangkan media pembelajaran CNC untuk mempermudah proses pembelajaran secara teoritik maupun pratik. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar mahasiswa antara yang menggunakan media pembelajaran CNC dan yang tidak menggunakan media pembelajaran CNC. Pengembangan media pembelajaran CNC mengadopsi model pengembangan ADDIE yaitu: 1) analysis (analisis), 2) design (desain), 3) development (pengembangan), 4) implementation (implementasi), 5) evaluation (evaluasi). Subjek penelitian terdiri dari mahasiswa S1 Pendidikan Teknik Mesin angakatan 2012 kelas A1 dan A3. Pengambilan data menggunakan observasi awal serta penilaian hasil belajar pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Analisis data menggunakan Uji-T. Hasil pengembangan media pembelajaran menunjukkan hasil yang valid untuk kelayakan dan kemudahan penggunaan media. Hasil validasi ahli media 93.1%, hasil validasi ahli materi 89,8%, dan uji coba kelompok kecil 88.6%. Selanjutnya, hasil penelitian quasi eksperimental menunjukkan adanya perbedaan hasil belajar antara kelas eksperimen dan kelas kontrol dengan nilai p - value 0,000.
Kata kunci: media pembelajaran, CNC, hasil belajar
Abstract: This research is development research that continuing with quasi experimental research. The goal of this research is to develop CNC learning media to facilitate the learning process. Besides, the goal of this
research is also to determine the differences student‘s learning outcomes using CNC learning media and do
not use CNC learning media. Development of CNC learning media was adopted from ADDIE model, these are: 1) analysis (analysis), 2) design (design), 3) development (development), 4) implementation (implementation), 5) evaluation (evaluation). Subject of this research were students of Mechanical Engineering Education 2012 class A1 and A3. The data collection through observation and assessment of learning outcomes in the experimental class and control class. The techniques of data analysis is used T-Test. Development CNC learning media showed valid results for the feasibility and ease of use. The results of validity are 93.1% from expert of media, 89.8% from expert of content, and 88.6% from testing in small group. Furthermore, the results of quasi experimental research showed differences in learning outcomes between the experimental class and control class with a p-value of 0.000.
Key words: learning media, CNC, learning outcomes. Pendahuluan
Pendidikan kejuruan ditinjau dari
substansi pembelajarannya memiliki
karakteristik yang berbeda dengan
pendidikan umum (Sonhadji, 2012). Nolker dan Shoenfeldt dalam Sonhadji (2012) menyatakan bahwa dalam memilih substansi pembelajaran, pendidikan kejuruan harus selalu mengikuti perkembangan IPTEK, kebutuhan masyarakat, kebutuhan individu,
dan lapangan kerja. Salah satu upaya untuk mendukung pernyataan tersebut adalah dengan memanfaatkan teknologi informasi
dan komunikasi (Information and
Communication Technology/ICT) dalam sistem pembelajaran.
Pemanfaatan ICT dalam sistem
pembelajaran telah mengubah sistem
pembelajaran pola konvensional atau pola tradisional menjadi pola modern yang
bermedia (Husamah, 2014). Johan mengungkapkan bahwa ICT dalam waktu yang sangat singkat telah menjadi satu bahan bangunan penting dalam perkembangan
kehidupan masyarakat modern
(http://kurtek.upi.edu/tik/?p=hakikat).
Sayangnya, menurut Kusairi (2011),
perkembangan ICT yang memiliki banyak
manfaat belum dimanfaatkan secara
optimum dalam proses pembelajaran.
Upaya untuk mengintegrasikan ICT dalam proses pembelajaran masih kurang
sehingga dampak ICT kurang nyata
(Husamah, 2014). Sebagai contoh,
perkembangan multimedia telah berkembang pesat di masyarakat, namun pembelajaran di kelas tetap konvensional meskipun telah menggunakan teknologi komputer. Tenaga
pendidik sudah seharusnya memiliki
kemampuan dalam penyampaian materi yang sesuai dengan yang di ajarkan. Inisiatif serta kemampuan pendidik profesional untuk merangsang peserta didik yaitu dengan menggunakan media pembelajaran yang menarik dan inovatif. Media pembelajaran
menempati posisi yang cukup penting
sebagai salah satu komponen sistem
pembelajaran. Tanpa media, komunikasi
tidak akan terjadi dan proses pembelajaran sebagai proses komunikasi juga tidak akan bisa berlangsung secara optimal.
Penggunaan media pembelajaran
dalam proses pembelajaran adalah untuk
meningkatkan hasil belajar tergantung pada (1) isi pesan, (2) cara menjelaskan pesan, dan (3) karakteristik penerima pesan (Permadi, 2014). Dengan demikian dalam memilih dan menggunakan media, perlu diperhatikan ketiga faktor tersebut. Apabila ketiga faktor tersebut mampu disampaikan
dalam media pembelajaran tentunya akan memberikan hasil yang maksimal. Ada beberapa jenis media pembelajaran yang meliputi: a) Media Visual : grafik, diagram, chart, bagan, poster, kartun, komik b) Media Audial : radio, tape recorder, laboratorium bahasa, dan sejenisnya c) Projected still media : slide; over head projektor (OHP), in fokus dan sejenisnya d) Projected motion media : film, televisi, video (VCD, DVD, VTR), komputer dan sejenisnya. Pada hakikatnya media pembelajaran itu sendiri yang menentukan hasil belajar (Sadiman, 2010).
Media sendiri jika diterapkan pada proses pembelajaran akan menarik minat siswa karena merupakan gabungan antara
pandangan,suara, dan gerak. Melihat
penjelasan tentang media, ada beberapa aplikasi media yang dapat digunakan dalam pembuatan media pembelajaran. Seperti PPT (power point), mikromedia, prezi dekstop dan program flash. Aplikasi tersebut ada kekurangan serta kelebihan. Media flash
adalah media pembelajaran yang bisa mendukung dalam pembelajaran mesin CNC PU 3A Milling dengansistem Fanuc.
Program flash diharapkan menjadi
media yang dapat digunakan untuk
memberikan pengajaran kepada mahasiswa.
Selain itu mahasiswa akan mudah
memahami dan dapat melihat secara
langsung mesin CNC PU 3A Milling dengan
sistem Fanuc yang digunakan dalam media
ini. Penggunaan media flash sebagai
program untuk pembelajaran CNC PU3A
Milling dengan sistem Fanuc ini berfungsi untuk proses pembelajaran tentang mesin CNC PU3A Milling dengan sistem Fanuc . Media pembelajaran akan berfungsi baik jika
memiliki tiga faktor, yaitu (1) guru atau dosen sebagai pengajar, (2) buku atau modul sebagai panduan dan (3) media pembelajaran yang berupa media supaya hasil belajar bisa tercapai.
CNC PU3A Milling dengan sistem
Fanuc yang dipelajari di Jurusan Teknik Mesin Universitas Negeri Malang selama
ini, sekedar penyampaian cara
mengoperasikan mesin CNC PU3A Milling
dengan sistem Fanuc , untuk kemudian dipraktikan oleh mahasiswa. Selanjutnya, mulai dikembangkan media pembelajaran dengan adobe flash, hal ini dikarenakan pada aplikasi ini bisa memuat beberapa penunjang untuk proses pembelajaran. Pembelajaran yang terdiri dari pengenalan secara umum
mesin CNC PU3A Milling dengan sistem
Fanuc berserta bagian-bagian dalamnya. Program flash diharapkan menjadi suatu media yang dapat dipakai sebagai
pembelajaran bagi mahasiswa untuk
memahami, melihat secara langsung mesin CNC PU3A Milling dengan sistem Fanuc,
serta meningkatkan kualitas hasil belajar
CNC. Penelitian ini bertujuan untuk
mengembangkan media pembelajaran CNC untuk mempermudah proses pembelajaran secara teoritik maupun pratik. Selain itu,
penelitian ini juga bertujuan untuk
mengetahui perbedaan hasil belajar
mahasiswa antara yang menggunakan media
pembelajaran CNC dan yang tidak
menggunakan media pembelajaran CNC.
METODE
Model pengembangan yang
digunakan sebagai dasar pengembangan media pembelajaran yang berbasis media interaktif untuk pembelajaran CNC PU3A
Milling dengan sistem Fanuc adalah model pengembangan ADDIE. Berikut tahapan model pengembangan media pembelajaran dengan mengadopsi tahapan ADDIE.
Gambar 1. Diagram Alur Prosedur Pengembangan ADDIE (Sumber: Sunanuddin, 2013)
Selanjutnya, setelah media
pembelajaran selesai dibuat. Dilanjutkan
dengan peneitian quasi eksperimental.
Subjek penelitian terdiri dari mahasiswa S1 Pendidikan Teknik Mesin angakatan 2012 kelas A1 dan A3. Pengambilan data menggunakan observasi awal serta penilaian hasil belajar pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Analisis data menggunakan Uji-T.