• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kota Surabaya terletak di pantai utara provinsi Jawa Timur, secara geografi s berada di antara 07’ 210 lintang selatan dan antara 1120 36’ – 1120 54’

bujur timur. Berbatasan sebelah utara dan timur dengan selat Madura, sebelah selatan dengan kabupaten Sidoarjo dan sebelah barat dengan kabupaten Gresik. Wilayah Kota Surabaya terdiri atas 80% dataran rendah dengan ketinggian rata- rata antara 3 hingga 6 meter diatas permukaan laut dan kemiringan < 3%, kecuali di selatan terdapat 20% perbukitan dengan ketinggian antara 25 hingga 50 meter di atas permukaan laut dan kemiringan antara 5 – 15%. Di tengah kota Surabaya mengalir sungai Kalimas, cabang dari sungai brantas. Struktur tanahnya terdiri atas tanah aluvial, hasil endapan sungai dan pantai, di bagian barat terdapat perbukitan yang mengandung kapur tinggi.

Menurut data statistik yang bersumber dari data stasiun Meteorologi dan Geofi sika Perak I, dan Juanda, kota Surabaya tahun 2010 mempunyai suhu udara rata-rata berkisar antara 28,60 C, dan 27,80C. Tempat-tempat yang letaknya

berdekatan dengan pantai mempunyai suhu udara yang rata-rata relatif tinggi. Kelembaban udara rata-rata bervariasi dari 78%, 77%, dan 79,3%. Curah hujan tertinggi di stasiun Perak I biasanya pada bulan Februari sebesar 434 mm dan hari hujan terbanyak biasanya pada bulan Desember sebesar 28 hari.

Kota Surabaya memiliki Luas wilayah 326,81 km2, yang terdiri atas 31 kecamatan dan 163

Desa/Kelurahan. Menurut data statistik jumlah penduduk kota Surabaya pada tahun 2010, berjumlah 2.599.796 Jiwa, dengan tingkat kepadatan penduduk 8.463 per km2. Dari jumlah

tersebut penduduk laki-laki berjumlah 1.288.118 jiwa dan penduduk perempuan berjumlah 1.311.678 Jiwa. Dengan rata-rata pertumbuhan penduduk sebesar 0,63% (2000-2010). Dengan demikian maka perbandingan jumlah penduduk perempuan lebih besar dibanding dengan penduduk laki-laki. Pola pemukiman penduduk di kota Surabaya begitu padat, sebagian besar berkonsentrasi di pusat kota.

Hingga saat ini kehidupan beragama di kota Surabaya masih cukup harmonis. Menurut data statistik mayoritas penduduknya beragama Islam (2.373. 720), selain itu di sana terdapat pula penganut Protestan (295.186), Katholik 145.240, Hindu (27.115), dan Budha (48.824). Tempat- tempat ibadah mereka seringkali terletak dalam jarak yang tidak begitu jauh satu sama lain, sekitar pemukiman warga. Namun demikian di kota ini belum pernah terjadi kerusuhan sosial berdasarkan perbedaan agama yang bersifat destruktif seperti di beberapa kota lainnya di Indonesia. Jumlah tempat peribadatan di kota Surabaya seluruhnya mencapai 3748 buah, terdiri atas Masjid 1138, Langgar 1962, Gereja Katholik 17, Gereja Kristen 569, Vihara 54, dan Pura 8. (Sumber: Badan Pusat Statistik Kota Surabaya).

Perkembangan Kota Surabaya yang diiringi oleh lajunya pertumbuhan penduduk menyebabkan semakin kompleksnya permasalahan yang dihadapi oleh penyelenggara Pemerintah Kota. Masyarakat yang semakin maju dan berpendidikan tinggi menuntut pelayanan

yang semakin bermutu sebagai imbalan atas kontribusi yang telah mereka berikan bagi kemajuan kota. Terkait dengan laju pertumbuhan penduduk dan laju pertumbuhan ekonomi masyarakat, membuka peluang baru bagi pemberdayaan masyarakat dan meningkatkan intensitas pembangunan untuk kemaslahatan umum. Maka salah satu strategi yang ditempuh Pemerintah Kota Surabaya dalam upaya pendekatan pelayanan kepada masyarakat adalah melalui pemberian asuransi kesehatan bagi warga masyarakatnya. Hal ini tercermin pada tekad Gubernur Jawa Timur yang merencanakan untuk memberikan asuransi kesehatan kepada semua warga Jawa Timur. Melalui asuransi dari pemerintah ini warga yang sakit, baik itu kaya maupun miskin, berhak mendapatkan pelayanan kesehatan di rumah sakit. Menurut Wakil Gubernur Jatim (Gus Ipul), yang mendapatkan layanan asuransi kesehatan adalah warga Jatim yang belum masuk dalam kuota jaminan kesehatan masyarakat (Jamkesmas) dan jaminan kesehatan daerah (Jamkesda). Dari seluruh penduduk Jatim yang masuk Jamkesmas saat ini 10,7 juta orang dan jamkesda 1,4 juta orang. Sedangkan sisanya 25,3 juta orang masuk dalam asuransi kesehatan baru. (Suratkabar Harian Pagi Surya: 3 April 2012).

Wilayah Pemerintahan

Sebagaimana kita ketahui bahwa kota Surabaya adalah ibu kota provinsi Jawa Timur yang terdiri atas 31 (Tiga puluh satu) Kecamatan, yang ada dalam lima wilayah, yaitu Surabaya Pusat (Terdiri atas 4 Kecamatan yaitu; Kec. Bubutan, Kec. Simokerto, Kec. Genteng, dan Kec. Tegalsari.), Surabaya Utara (Terdiri atas 5 kecamatan yaitu kecamatan P. Cantian, kecamatan Semampir, Kec. Krembangan, Kec. Kenjeran, dan kecamatan Bulak.), Surabaya Timur (Terdiri atas 7 kecamatan yaitu; Kec. Tambaksari, Kec. Gubeng, Kec. Rungkut, Kec. Sukolilo, Kec. Mulyorejo, Kec. T. Mejoyo, dan Kec. Gununganyar), Surabaya Selatan (Terdiri atas 8 Kecamatan yaitu; Kec. Sawahan, Kec. Wonokromo, Kec. Wonocolo, Kec. Karangpilang, Kec. Jambangan, Kec. Gayungan, Kec. Wiyung, dan Kec. Pakis), dan Surabaya Barat (Terdiri atas 7 Kecamatan yaitu; Kec. Benowo, Kec. Pakal, Kec. Lakarsantri, Kec. Sambikerep, Kec. Tandes, Kec. Asemrowo, dan Kec. Sukomanunggal). Di samping jumlah kecamatan tersebut kota

Surabaya mempunyai 163 kelurahan, 231 Rukun Warga dan 1.398 Rukun Tetangga.

Kesehatan

Peningkatan kualitas pelayanan kesehatan merupakan salah satu tugas pokok yang harus dipenuhi oleh pemerintah daerah dalam era otonomi daerah. Hal ini sejalan dengan salah satu program prioritas pemerintah kota Surabaya yang dijabarkan ke dalam salah satu program kerjanya yaitu pelayanan kesehatan masyarakat. Pelaksanaan Jamkesmas quota di Surabaya berdasar pada Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 316/Menkes/SK/V/2009 tanggal 1 Mei 2009 tentang Pedoman Penyelenggaraan Program Jaminan Kesehatan Masyarakat tahun 2009 dan Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 686/Menkes/SK/VI/2010 tanggal 2 Juni 2010 tentang Pedoman Pelaksanaan Jaminan Kesehatan Masyarakat 2010. Selain itu juga Peraturan Walikota Nomor 23 Tahun 2010 tanggal 5 Mei 2010 tentang Petunjuk Teknis Pemberian Pelayanan Kesehatan Bagi Masyarakat Miskin Kota Surabaya Yang dibiayai Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kota Surabaya. Pemerintah kota Surabaya juga telah menyiapkan beberapa Rumah Sakit untuk mendukung keperluan tersebut. Beberapa Rumah Sakit tersebut adalah; 1) Rumah Sakit Umum, 2) Rumah Sakit Bersalin, 3) Rumah Sakit Mata, 4) Rumah Sakit Jiwa, 5) Puskesmas, dan 6) BKIA Swasta. Rumah Sakit tersebut dilayani oleh Dokter Umum (2,028), Dokter Gigi (876), Dokter Spesialis (1,476). Jumlah Dokter secara keseluruhan 4.380.

Pemerintah Provinsi Jawa Timur saat ini tengah menggodok skema pemberian asuransi bagi semua warga Jatim. Asuransi rencananya akan diberikan bagi warga yang berada di luar Jamkesmas dan Jamkesda sebanyak 24 juta jiwa. Gubernur Jawa Timur Soekarwo mengatakan bahwa dari 37 juta jiwa penduduk Jatim, baru 10,7 juta jiwa yang masuk dalam kuota Jamkesmas, Jamkesda, maupun Asabri. Artinya, 54 persen di antaranya atau 24 juta orang belum terjangkau asuransi sama sekali. Pemerintah pusat menargetkan pemberlakuan asuransi universal per 1 Januari 2014, namun kami ingin mendahuluinya dengan mulai memberlakukannya pada awal tahun 2013. (Sumber: http//www. kompas.com, Senin 23/4/2012). Program asuransi

Jurnal P

enelitian P

os dan Informatika

ini menurut rencana membutuhkan anggaran hampir Rp 1 triliun, dengan asumsi setiap jiwa Rp 40.000. Konsep pemeliharaan kesehatannya dalam bentuk paket sederhana asuransi, dengan premi lebih kecil dari Jamkesmas.

Komunikasi dan Informatika

Prasarana komunikasi di kota Surabaya cukup lengkap. Di kota ini siaran stasiun penyiaran televisi yang berkedudukan di Jakarta, seperti RCTI, SCTV, Indosiar, ANTV, dan lain-lainnya dapat diterima dengan baik. Di kota Surabaya juga terdapat stasiun TVRI dan stasiun TV lokal. Selain stasiun televisi di kota ini juga cukup banyak terdapat stasiun radio lokal. Disamping RRI terdapat Radio siaran swasta niaga yang jumlahnya cukup banyak. Prasarana telekomunikasi juga sudah cukup memadai. Jaringan telepon seluler, dan jaringan telepon di kota Surabaya juga sudah tersedia dan sudah mencakup ke semua wilayah. Di kota ini cukup banyak terdapat Wartel, Yantel, dan Warnet.

Pemanfaatan TIK pada PT. Askes