• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

B. Landasan Teori

4. Teori Pemikiran Teun A. Van Dijk

Berbagai model analisis wacana telah dikemukakan oleh para ahli.

Model analisis Teun A. Van Dijk adalah salah satu model yang umum

digunakan. Model yang digunakan Teun A. Van Dijk sering disebut

"kognisi sosial". Istilah ini diambil dari pendekatan psikososial, yang terpenting adalah deskripsinya tentang struktur dan proses pembentukan teks. Menurut Van Dijk (2011), studi wacana yang hanya didasarkan pada analisis teks saja tidak cukup. Teks hanyalah hasil praktik produksi dan harus dicermati (Eriyanto, 2011). Harus diperhatikan juga bagaimana teks dihasilkan. Proses produksi mencakup peristiwa yang dikenal sebagai kognisi sosial. Struktur teks, kognisi sosial, dan konteks sosial merupakan elemen integral dari konsep Van Dijk.

Melalui berbagai karyanya, Van Dijk (2011) membuat kerangka analisis wacana yang bisa digunakan, melihat suatu wacana terdiri atas berbagai struktur atau tingkatan yang masing-masing bagian saling mendukung, Van Dijk membaginya ke dalam tiga tingkatan:

a. Struktur makroadalah keseluruhan atau makna lokal dari sebuah teks yang dapat dimengerti dengan memandang pokok permasalahan dari sebuah teks tersebut. Subjek wacana ini tidak hanya isi, melainkan juga beberapa aspek dari suatu kejadian.

b. Superstruktur adalah kerangka teks, cara ketika struktur dan unsur-unsur wacana disusun dalam teks secara keseluruhan.

c. Stuktur mikro adalah makna wacana dengan cara dapat menganalisis kata, kalimat, proposisi, anak kalimat, parafrase yang digunakan, dll.

Struktur atau unsur-unsur wacana yang dikemukakan oleh Van Dijk diuraikan sebagai berikut:

Tabel 2.1. Struktur Teks Menurut Dimensi Kerangka Teks Analisis oleh Teun A. Van Dijk

Struktur Makro

Makna umum dari teks dapat diamati dalam subjek/topik yang diangkat oleh suatu teks

Superstruktur

Kerangka suatu teks, seperti bagian pendahuluan, konflik, dan penyelesaian (akhir)

Struktur Mikro

Makna lokal teks dapat dilihat dari pemilihan kata, kalimat, dan gaya bahasa yang digunakan dalam teks tersebut

Tabel 2.2. Elemen Wacana Teun A. Van Dijk Struktur

Wacana Hal yang Diamati Elemen

Struktur Makro

Tematik

(Apa yang diungkapkan?) Topik Superstruktur Skematik

(Bagaimana opini terstruktur?) Skema

Struktur

Retoris

(Apa fokusnya dan bagaimana) Ekspresi.

Sumber: Dikutip dari Eriyanto (2011) Menurut perspektif Van Dijk (2011), keseluruhan bentuk teks dapat dianalisis dengan memakai unsur-unsur tersebut. Walaupun tersusun dari unsur-unsur yang berbeda, namun semua unsur yang membentuk suatu kesatuan tersebut saling berhubungan dan saling mendukung. Agar mendapatkan gambaran awal tentang unsur-unsur struktur wacana, dapat dilihat dari penjelasan berikut.

a. Tematik

Van Dijk mendefinisikan struktur makro berisi topik dalam sebuah wacana. Berdasarkan topik ini, seseorang dapat melihat kejadian dan tindakan yang dilakukan komunikator untuk menyelesaikannya. Hal yang dapat diamati dalam struktur makro sebuah wacana menurut Van Dijk, yaitu tindakan, keputusan, atau opini. Struktur makro menampilkan gambaran tentang langkah yang akan dilakukan untuk memecahkan masalah.

b. Skematik

Jika topik mengungkapkan makna umum wacana, maka struktur skematik menampilkan bentuk umum teks. Bentuk umum tersebut terdiri dari berbagai kategori atau bagian umum, seperti pendahuluan, konflik, dan penyelesaian (akhir).

c. Semantik

Semantik tergolong makna lokal, yaitu makna yang berasal dari hubungan antarkalimat, hubungan antara posisi-posisi yang merupakan suatu makna khusus dalam konstruksi sebuah teks. Makna eksplisit dan makna implisit merupakan salah satu bentuk analisis wacana yang berfokus pada dimensi teks. Bentuk lain dari strategi semantik adalah detail wacana, elemen detail wacana yang melibatkan pengendalian informasi yang ditampilkan oleh komunikator.

d. Sintaksis

Sintaksis adalah bagian dari linguistik yang berhubungan dengan kompleksitas ujaran seperti frasa, klausa, dan kalimat. Sintaksis memiliki bagian yang menjelaskan kata ganti yang merupakan bagian dari trik bahasa untuk membuat koleksi ilusi (Eriyanto, 2011). Elemen lain kata ganti adalah elemen untuk memanipulasi bahasa dengan menciptakan suatu komunitas imajinatif.

e. Stilistik

Stilistik adalah cara yang digunakan seseorang penulis untuk menyatakan maksudnya dengan menggunakan bahasa sebagai sarana.

Memahami kosakata atau pilihan kata untuk menunjukkan kata mana yang digunakan sebagai ungkapan ide atau gagasan.

f. Retoris

Strategi dalam level retoris adalah gaya yang diungkapkan ketika seseorang berbicara atau menulis. Strategi retoris juga muncul dalam

bentuk interaksi, yaitu bagaimana pembicaraan menempatkan atau memposisikan dirinya diantara khalayak. Elemen ini merupakan bagian untuk memeriksa apa yang ditekankan atau ditonjolkan oleh seseorang yang dapat diamati dari teks.

Menurut perspektif Van Dijk, analisis wacana tidak terbatas pada struktur teks, yang mewakili atau menunjukkan berbagai makna, pendapat, dan ideologi. Makna tersembunyi dari sebuah teks dapat dipelajari dengan membutuhkan analisis kognisi dan konteks sosial. Hal ini karena semua teks pada dasarnya dihasilkan oleh persepsi, pengetahuan, atau peristiwa (Eriyanto, 2011).

Kognisi sosial adalah asumsi yang dibangun dan dipakai untuk memvisualisasikan suatu kejadian. Analisis kognisi memberikan visual yang lengkap dari teks serta ekspresi dan strategi yang dipakai untuk menghasilkan teks. Skema membantu seseorang untuk memahami dan mengerti sebuah peristiwa. Van Dijk menyatakan skema ini sebagai model.

Skema dikonseptualisasikan sebagai struktur mental yang mencakup cara seseorang memandang manusia, peran sosial, dan peristiwa (Eriyanto, 2011).

Berdasarkan beberapa elemen, salah satu elemen terpenting selain model dalam proses kognisi sosial adalah memori. Memori memungkinkan seseorang untuk berpikir tentang objek dan mendapatkan pengetahuan yang diinginkan. Misalnya, seseorang dapat memahami pesan dan mengkategorikannya. Setiap memori yang berisi pemasukan dan

menyimpan pesan masa kini serta masa lalu yang terus-menerus digunakan seseorang saat melihat realita (Eriyanto, 2011).

Analisis dari Van Dijk mengenai analisis sosial. Wacana merupakan bagian dari wacana yang berkembang di masyarakat. Jika meneliti suatu teks perlu dilakukan adanya suatu analisis intertekstual dengan meneliti bagaimana wacana tentang suatu hal diproduksi dan dikonstruksi dalam masyarakat. Menurut Van Dijk (2011) dalam analisis mengenai masyarakat ini, ada dua poin penting adalah kekuasaan (power) dan akses (access).

Dokumen terkait