• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.2 Teori Yang Digunakan

2.2.1 Teori Tradisi Lisan

Tradisi lisan adalah salah satu cara masyarakat untuk menyampaikan sejarah lisan melalui tutur lisan dari generasi ke generasi berikutnya. Tradisi lisan berusaha menggali, menjelaskan, dan menginterpretasi secara ilmiah warisan-warisan budaya leluhur pada masa lalu dan membentuk karakter generasi masa kini demi mempersiapkan kehidupan yang damai sejahtera untuk masa mendatang (Sibarani, 2014:2-3).

Tradisi mengacu pada adat atau kebiasaan yang turun-temurun, atau peraturan yang dijalankan masyarakat, tradisi merupakan sinonim dari kata

“budaya’’keduanya hasil karya masyarakat yang dapat membawa pengaruh tersebut karena kedua kata ini dapat dikatakan dari makna hukum tidak tertulis dan ini menjadi patokan dan norma yang baik dan benar adanya dalam masyarakat. Tradisi berasal dari bahasa latin traditio (diteruskan) atau kebiasaan yang telah dilakukan cukup lama dan menjadi bagian dari kehidupan suatu

kelompok masyarakat biasanya dari suatu negara, kebudayaan, waktu, dan agama yang sama.

Hal yang paling mendasar dari tradisi yaitu adanya imformasi yang diteruskan dari generasi ke generasi baik tertulis maupun lisan atau dengan kata lain tradisi adalah adat/kebiasaan turun-temurun yang masih dijalankan masyarakat, ada tiga karakteristik tradisi yang pertama merupakan kebiasaan (lore) dan sekaligus proses (process) kegiatan yang dimiliki bersama komunitas pengertian inimengimplikasikan bahwa tradisi itu memiliki kontunuitas (keberlanjutan), materi, adat, dan ungkapan verbal sebagai milik bersama yang diteruskan dalam kelompok tertentu. Kedua tradisi merupakan sesuatu yang menciptakan dan mengukuhkan identitas memilih tradisi memperkuat nilai dan keyakinan pembentukan kelompok komunitas. Ketika terjadi proses kepemilikan tradisi pada saat itulah tradisi itu menciptakan dan mengukuhkan rasa identitas kelompok. Ketiga tradisi itu merupakan sesuatu yang dikenal dan diakui oleh kelompok itu sebagai tradisinya.

Pengertian lisan pada tradisi lisan mengacu pada proses penyampaian sebuah tradisi dengan media lisan. Tradisi lisan bukan berarti terdiri atas unsur-unsur verbal saja melainkan penyampaian tradisi itu secara turun-temurun secara lisan, dengan demikian tradisi lisan terdiri atas tradisi yang mengandung unsur-unsur verbal, sebagian verbal, atau nonverbal. Konsep tradisi lisan mengacu pada tradisi yang disampaikan secara turun-temurun dari suatu generasi ke generasi lain dengan media lisan melalui mulut ke telinga.

Berdasarkan tiga pusat perhatian (ferformansi, indesikalitas, partisipasi) dan tiga parameter antropolinguistik (keterhubungan, kebernilaian, keberlanjutan) tersebut diatas, tradisi lisan sebagai penggunaan bahasa yang memadukan keseluruhan ekspresi linguistik bersama dengan aspek-aspek sosio kultural merupakan objek kajian yang menarik dan bermanfaat dengan pendekatan antropolinguistik, kajian antropolinguistik tidak hanya menjelaskan proses penggunaan bahasa secara linguistik tetapi juga mengungkapkan nilai budaya tradisi lisan itu secara antropolog.

Nilai dan norma tradisi lisan dapat dimanfaatkan untuk mendidik anak-anak memperkuat identitas dan karakter mereka dalam menghadapi masa depan sebagai penerus bangsa. Tradisi lisan merupakan kegiatan masa lalu yang berkaitan dengan keadaan masa kini dan perlu diwariskan pada masa mendatang untuk mempersiapkan masa depan generasi mendatang.

Pesan atau amanat sebagai kandungan tradisi lisan dari sudut ilmu sastra menjadi sangat penting diungkapkan tetapi amanat atau pesan itu mesti dikaitkan dengan konteks tradisi ilmu sastra tidak hanya mengkaji kesastraan dari tradisi lisan tetapi lebih jauh mampu mengkaji keseluruhan tradisi lisan secara holistik dengan kekhasan kajian dari ilmu sastra. Penelitian tradisi lisan harus mampu mengungkapkan kebenaran bentuk dan isi suatu tradisi lisan, dengan demikian diperlukan kajian ilmu sastra yang mengkaji tradisi lisan dengan mempertimbangkan bentuk (teks, ko-teks, dan konteks), isi (makna atau fungsi, nilai atau norma, dan kearifan lokal), dan model revitalisasi atau pelestarian.

Nilai dan norma budaya tradisi lisan sebagai warisan masa lalu, bagaimana nilai dan norma itu dapat dilestarikan dan direalisasikan pada generasi masa kini untuk mempersiapkan generasi masa depan yang damai dan sejahtera, tradisi lisan memiliki bentuk dan isi.

Bentuk yang dimaksud terdiri atas:

a) Teks, merupakan unsur verbal baik berupa bahasa yang tersusun ketat seperti bahasa sastra maupun bahasa naratif yang mengantarkan tradisi

lisan nonverbal seperti teks pengantar sebuah ferformansi.

b) Ko-teks, merupakan keseluruhan unsur yang mendampingi teks seperti unsur para linguistik, proksemik, kinesik, dan unsur material lainnya yang terdapat dalam tradisi lisan.

c) Konteks, merupakan kondisi yang berkenaan dengan budaya, sosial, situasi, dan ideologi tradisi lisan.

Gambar 1. Objek Kajian Tradisi Lisan

Setiap tradisi lisan memiliki bentuk dan isi. Bentuk tradisi lisan terdiri dari teks, ko-teks, dan konteks, Teks memiliki struktur, ko-teks memiliki elemen, dan konteks memiliki kondisi, yang formulanya dapat diungkapkan dari kajian tradisi lisan. Teks merupakan unsur verbal baik berupa bahasa yang tersusun ketat seperti bahasa naratif yang mengantarkan tradisi lisan nonverbal seperti teks pengantar sebuah performansi. Isi tradisi lisan berupa nilai atau norma yang dikristalisasi

TRADISI LISAN

BENTUK ISI

TEKS, KO-TEKS, DAN KONTEKS PERFORMANSI (STRUKTUR, ELEMEN

, DAN KONDISI) ...

FORMULA

NILAI DAN NORMA (FUNGSI DAN MAKNA)

...

KEARIFAN LOKAL

dari makna, peran, dan fungsi. Nilai atau norma tradisi lisan yang dapat digunakan menata kehidupan sosial itu disebut dengan kearifan lokal.

Gambar 2. Lapisan pemaknaan

Tingkatan pertama tradisi isi adalah makna atau maksud dan fungsi atau peran. Tingkatan kedua nilai atau norma yang dapat diinferesikan dari makna atau maksud dan fungsi atau peran dengan adanya keyakinan terhadap nilai atau norma itu. Tingkatan ke tiga adalah Kearifan lokal yang dapat mengungkapkan kebenaran bentuk dan isi suatu tradisi lisan.

TRADISI LISAN/TRADISI

BUDAYA

MAKNA DAN FUNGSI (MEANING

&FUCTION)

NILAI DAN NORMA BUDAYA (CULTURAL NORM

& VALUE

KEARIFAN

LOKAL