• Tidak ada hasil yang ditemukan

terjadi penyerbuan bank-bank, maka £1.000 yang sama itu akan, jika dikirim kembali pada perputarannya, dengan kemudahan yang sama dapat membatalkan suatu jumlah yang sama tidak

terbatasnya. Karena £1.000 yang sama itu, yang dengannya anda membatalkan hutang anda

kpada seorang pedagang hari ini, dapat membatalkan hutangnya pada saudagar itu esok hari,

hutang saudagar dengan bank itu hari berikutnya, dan begitu seterusnya tanpa akhir maka £1.000

yang sama dapat beralih dari tangan ke tangan, dan dari bank ke bank, dan membatalkan berapa

saja jumlah deposit yang dapat dibayangkan” (The Currency Theory Reviewed, hal. 62-3).

Tepat sebagaimana segala sesuatu di dalam sistem kredit ini muncul dalam duplikat dan triplikat, dan ditransformasi menjadi semata-mata suatu khayalan dalam pikiran, maka ini juga terjadi dengan dana cadangan, di mana seseorang pada akhirnya dapat mengharapkan untuk menguasai sesuatu yang solid.

Mari kita sekali lagi mendengarkan Mr. Morris, Gubernur Bank of England:

“Cadangan-cadangan para bankir swasta berada di dalam tangan Bank of England dalam bentuk

deposito-deposito....suatu ekspor emas beraksi secara khusus, pada instansi pertama, atas

cadangan Bank of England; namun ia dapat juga beraksi atas cadangan-cadangan para bank,

sejauh-jauh ia merupakan suatu penarikan kembali suatu bagian dari cadangan-cadangan yang

mereka punyai di Bank of England. Ia akan beraksi atas cadangan semua bank di seluruh negeri”

(Commercial Distress, 1847-8 [No. 3639, 3642].

Pada akhirnya, oleh karena itu, dana-dana cadangan ini sesungguhnya adalah dana cadangan dari Bank of England.60 Namun dana cadangan ini, juga,

mempunyai suatu keberadaan rangkap.

Dana cadangan dari Departemen Perbankan adalah setara dengan kelebihan surat-surat promes yang Bank itu diberi wewenang untuk menerbitkannya di atas jumlah surat-surat promes yang sesungguhnya berada dalam sirkulasi. Maksimum yang absah dari penerbitan surat promes itu adalah £14 juta (jumlah yang untuknya tidak diperlukan cadangan logam, karena ini adalah jumlah perkiraan dari hutang pemerintah pada Bank itu), ditambah seluruh cadangan logam mulia Bank itu. Maka, jika cadangan ini juga £14 juta, maka Bank dapat menerbitkan £28 juta surat promes, dan jika £20 juta darinya sudah berada dalam sirkulasi, maka dana cadangan dari Departemen Perbankan adalah £8 juta. Maka £8 juta dalam surat-surat promes ini adalah kapital perbankan resmi yang dipunyai Bank Itu untuk dipakai dan pada waktu bersamaan adalah dana cadangan bagi deposito-depositonya. Kalau terjadi suatu pengurasan emas, yang menurunkan cadangan logam dengan £6 juta –yang untuknya suatu jumlah setara dalam surat-surat promes mesti dihancurkan– cadangan Departemen Perbankan jatuh dari £8 juta menjadi £2 juta. Di satu pihak, Bank itu meningkatkan tingkat

bunganya dengan sangat tajam; di lain pihak, bank-bank yang mempunyai deposito dengannya, maupun para depositor lainnya, mengetahui dana cadangan untuk kredit-kredit mereka sendiri dengan Bank itu mengalami suatu penurunan yang ltaja. Pada tahun 1857, empat bank perseroan terbesar London mengancam bahwa apabila Bank of England tidak mendapatkan suatu surat pemerintah

yang menangguhkan Undang-undang Perbankan tahun 1844,61 mereka akan

menarik deposito mereka dan membangkrutkan Departemen Perbankan. Demikian Departemen Perbankan dapat gagal memenuhi kewajiban- kewajibannya, seperti pada tahun 1847, sedangkan masih terdapat sejumlah juta dalam Departemen Penerbitan (misalnya £8 juta pada tahun 1847), sebagai jaminan untuk konvertibilitas surat-surat wesel dalam sirkulasi. Sekalipun ini pada gilirannya adalah suatu ilusi.

“Bagian besar (deposito) yang untuknya para bank sendiri tidak mempunyai permintaan/kebutuhan

langsung beralih ke dalam tangan para pialang-tagihan, yang sebagai gantinya memberikan kepada

bank itu wesel-wesel komersial yang sudah didiskomnto oleh mereka untuk orang-orang di

London dan di berbagai bagian negeri sebagai suatu jaminan untuk jumlah yang dikeluarkan di muka

oleh bank itu. Pialang wesel itu bertanggung-jawab pada bank itu untuk pembayaran uang ini atas

tunjuk; dan seperti itulah besaran transaksi-transaksi ini, yang dinyatakan oleh Mr. Neave,

Gubernur Bank [of England] yang seekarang sebagai bukti, ‘Kita mengetahui bahwa seorang

pialang mempunyai 5 juta, dan kita dibuat percaya bahwa seorang pialang lain mempunyai antara

8 dan 10 juta; ada seorang dengan 4, seorang lain lagi 3½, dan seorang ketiga mempunyai di atas

8 juta. Aku berbicara tentang deposito-deposito para pialang’” (“Report of Committee on Bank

Acts,” 1857-8, hal. 5, Seksi 8).

“Para pialang wesel London melanjutkan transaksi-transaksi luar-biasa besar mereka tanpa

sesuatu cadangan tunai, mengandalkan diri pada mengalirnya wesel-wesel mereka yang jatuh

waktu, atau secara ekstrimnya, pada daya mendapatkan uang-uang muka dari Bank of England

atas jaminan wesel yang didiskonto. Dua lembaga pialang wesel di London menangguhkan

pembayaran dalam tahun 1847; kedua-duanya kemudian melanjutkan bisnis. Pada tahun 1857,

kedua-duanya ditangguhkan lagi. Kewajiban-kewajiban sebuah lembaga pada tahun 1847 adalah,

dalam angka-angka bulat, £2.683.000, dengan suatu kapital sebesar £180.000; kewajiban-

kewajiban lembaga yang sama itu, pada tahun 1857, adalah £5.300.000, kapitalnya mungkin

sekali tidak lebih daripada seperempat dari yang ada pada tahun 1847. Kewajiban-kewajiban dari

perusahaan lainnya adalah di antara £3.000.000 dan £4.000.000 pada setiap periode penangguhan,

dengan suatu kapital yang tidak melebihi £45.000” (ibid., hal xxi, seksi 52).

bab 30

KaPiTaL uang dan KaPiTaL TuLen: i

Satu-satunya persoalan sulit yang kita sekarang hadapi dalam hubungan dengan sistem kredit adalah sebagai berikut.

Pertama, akumulasi kapital uang yang sesungguhnya. Sejauh mana ia adalah, dan sejauh apa ia bukan suatu indeks akumulasi kapital sejati, yaitu dari reproduksi pada suatu skala yang diperluas? Adakah gejala itu suatu plethora (sesuatu yang berlebih-lebihan) kapital; suatu ungkapan yang hanya digunakan mengenai kapital penghasil-bunga, yaitu kapital uang, semata-mata suatu ungkapan khusus mengenai kelebihan-produksi industri, atau adakah ia merupakan suatu gejala terpisah di samping ini? Adakah suatu plethora seperti itu, suatu kelebihan- persediaan kapital uang, bertepatan dengan kehadiran jumlah-jumlah uang mandek (logam mulai emas dan perak, koin emas dan uang kertas), sehingga kelebihan uang sesungguhnya ini merupakan suatu ungkapan dan bentuk penampilan dari plethora kapital pinjaman ini?

Dan kedua, hingga sebatas apakah kelangkaan moneter, yaitu suatu kekurangan akan kapital pinjaman, menatakan suatu kekurangan kapital tulen (kapital komoditi dan kapital produktif)? Hingga sebatas apakah, sebaliknya, itu bertepatan dengan suatu kekurangan uang saja, suatu kekurangan alat sirkulasi? Sejauh-jauh kita telah membahas bentuk khusus dari akumulasi kapital uang, dan dari kekayaan uang pada umumnya, ini mereduksi dirinya pada akumulasi klaim-klaim kepemilikan atas kerja. Akumulasi kapital dalam bentuk hutang nasional, sebagaimana yang kita ketahui, tiada berarti lebih daripada pertumbuhan suatu kelas kreditor negara dengan suatu klaim istimewa pada jumlah-jumlah tertentu dari keseluruhan hasil perpajakan.62

Cara yang dengannya bahkan suatu akumulasi hutang dapat tampil sebagai suatu akumulasi kapital, kita melihat distorsi bersangkutan dalam sistem kredit mencapai puncaknya. Surat-surat promes yang diterbitkan untuk suatu kapital pada aslinya dipinjam tetapi telah sejak lama dihabiskan, duplikat-duplikat kertas kapital yang telah lenyap ini, berfungsi bagi pemilik-pemiliknya sebagai kapital sejauh mereka itu merupakan komoditi yang tidak bisa dijual dan oleh karena itu dapat ditransformasi kembali menjadi kapital.

Sebagaimana kita ketahui, hak-hak kepemilikan atas perusahaan-perusahaan perseroan, perkereta-apian, pertambangan, dsb. adalah hak-hak sejati atas kapital tulen. Namun begitu mereka tidak memberikan kekuasaan atas kapital ini. Kapital itu tidak dapat ditarik-kembali. Mereka hanya memberikan suatu klaim absah

atas suatu saham/bagian nilai-lebih yang mesti diproduksi oleh kapital ini. Namun hak-hak ini secara serupa menjadi duplikat-duplikat kertas dari kapital tulen, seakan-akan suatu surat muatan secara serentak mendapatkan suatu nilai bersama kargo yang dirujuknya. Hak-hak itu menjadi wakil-wakil nominal dari kapital-kapital yang tidak ada/non eksisten. Karena kapital sesungguhynya juga berada, dan sama sekali tidak berganti tangan manakala duplikat-duplikat ini dibeli dan dijual. Mereka menjadi bentuk-bentuk kapital penghasil-bunga karena mereka tidak saja menjamin pendapatan-pendapatan tertentu kecuali nilai-nilai kapital yang diinvestasikan padanya dapat juga dibayar-kembali dengan penjualannya. Sejauh akumulasi surat-surat berharga ini menyatakan suatu akumulasi perkereta-apian, pertambangan, kapal-kapal uap dsb., ia menyatakan suatu ekspansi dari proses reproduksi yang sesungguhnya, tepat sebagaimana ekspansi dari sebuah daftar pajak atas kepemilikan perseorangan, misalnya, menandakan suatu ekspansi dari kepemilikan ini sendiri. Namun sebagai duplikat- duplikat yang sendiri dapat dipertukarkan sebagai komoditi, dan karenanya bersirkulasi sebagai nilai-nilai kapital, mereka adalah ilusi belaka, dan nilai-nilai mereka dapat naik dan turun secara tidak tergantung pada gerakan dalam nilai dari kapital sesungguhnya itu yang kepadanya mereka adalah hak-hak. Nilai- nilai mereka, yaitu pendaftaran mereka di bursa saham, mempunyai suatu keharusan kecenderungan untuk naik dengan jatuhnya tingkat bunga, sejauh hal ini merupakan suatu hasil semata-mata dari kejatuhan tendensial dalam tingkat laba, secara tidak bergantung pada gerakan-gerakan khusus dari kapital uang, sehingga kekayaan imajiner ini, yang sesuai dengan pernyataan nilainya memberikan pada setiap orang bagian integralnya atas suatu nilai asli nominal tertentu, karenanya sudah berekspansi dengan berkembangnya produksi kapitalis.63

Laba dan kerugian yang diakibatkan oleh fluktuasi-fluktuasi dalam harga hak-hak kepemilikan ini, dan juga pemusatan mereka di tangan para magnat perkereta-apian dsb., karena sifat kasusnya lebih dan semakin merupakan akibat perjudian, yang kini muncul menggantikan kerja sebagai sumber asli dari kepemilikan kapitas, maupun menggantikan kekuatan kekerasan. Jenis kekayaan uang imajiner ini merupakan suatu bagian yang sangat penting tidak saja dari kekayaan uang dari individu-individu perseorangan melainkan juga dari kapital perbankan, sebagaimana sudah disinggung di muka.

Satu hal yang kita sebut di sini hanya untuk secepatnya menying-kirkannya ialah bahwa akumulasi kapital uang dapat juga berarti akumulasi kekayaan dalam tangan para bankir (berprofesi sebagai yang meminjamkan-uang), sebagai perantara di antara kaum kapitalis uang perseorangan di satu pihak, dan negara, pembesar lokal dan para orang yang meminjam yang terlibat di dalam proses