• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV: TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Temuan Penelitian

3. Kualitas Terjemahan Ungkapan Eufemisme dan Disfemisme dalam Teks

3.1 Keakuratan

3.1.1 Terjemahan Akurat

Terjemahan ungkapan eufemisme dan disfemisme dianggap akurat apabila tidak ada distorsi makna dalam terjemahan. Selain itu, hal yang terpenting dalam penilaian keakuratan terjemahan ungkapan eufemisme dan disfemisme adalah terjemahan tersebut harus mengakomodir jenis ungkapan yang sama seperti pada teks berita bahasa sumber. Jadi, apabila dalam bahasa sumber ungkapan yang ditemukan adalah jenis eufemisme, maka terjemahan juga harus berupa ungkapan eufemisme. Demikian pula apabila yang terdapat dalam teks sumber adalah ungkapan disfemisme. Terjemahan harus berupa ungkapan disfemisme pula.

Berikut ini adalah rekapitulasi teknik-teknik apa saja yang digunakan penerjemah untuk menerjemahkan ungkapan eufemisme dan disfemisme serta menghasilkan terjemahan yang akurat.

Tabel 4.6 Teknik Penerjemahan yang Menghasilkan Terjemahan Akurat

Teknik Penerjemahan Jumlah Prosentase

Padanan Lazim 90 72,6% Generalisasi 9 7,3% Reduksi 8 6,5% Amplifikasi 6 4,8% Modulasi 4 3,2% Transposisi 2 1,6% Peminjaman 2 1,6% Penerjemahan Harfiah 2 1,6% Partikularisasi 1 0,8% Variasi 1 0,8% Total 125 100%

Tabel di atas menunjukkan bahwa teknik penerjemahan padanan lazim menempati posisi teratas sebagai teknik yang mempengaruhi keakuratan terjemahan ungkapan eufemisme dan disfemisme. Sebanyak 90 data (72,6%) ungkapan eufemisme dan disfemisme diterjemahkan dengan teknik padanan lazim dan menghasilkan terjemahan yang akurat. Selain teknik padanan lazim, terjemahan ungkapan eufemisme dan disfemisme yang akurat juga diterjemahkan dengan teknik generalisasi (9 data), reduksi (8 data), amplifikasi (6 data), modulasi (4 data), transposisi dan peminjaman (masing-masing 2 data), serta partikularisasi, variasi dan penerjemahan harfiah (masing-masing 1 data).

(50) BSu : Russia says it is targeting "terrorists", primarily jihadist militants from Islamic State (IS), but many strikes have reportedly hit civilians and Western-backed rebels.

BSa : Rusia menyatakan pihaknya menargetkan "teroris", terutama milisi jihadis kelompok yang menamakan diri Negara Islam atau ISIS.

(046/ T6/ DD) Kata terrorist diterjemahkan jadi teroris dalam bahasa sasaran. Teknik yang digunakan dalam penerjemahan kata ini adalah teknik padanan lazim. Terjemahan ini tergolong akurat karena ungkapan disfemisme dalam bahasa sumber diterjemahkan dengan padanan yang berupa kata disfemisme juga dalam bahasa sasaran. Selain itu, penerjemah juga menyampaikan pesan dengan akurat dalam bahasa sasaran.

(51) BSu : Palestinian militant group Hamas says seven of its fighters have died after an attack tunnel they were working on in north-east Gaza collapsed.

BSa : Kelompok militan Palestina Hamas mengatakan tujuh dari pejuangnya tewas karena sebuah terowongan penyerangan yang sedang mereka buat di Gaza timur laut ambruk.

(124/ T17/ EE) Penerjemahan fighters menjadi pejuangnya merupakan contoh penerjemahan dengan teknik padanan lazim. Teknik ini dipakai dengan tepat untuk penerjemahan kata ini. Makna yang diungkapkan pada bahasa sasaran pun disampaikan dengan baik sehingga tidak ada makna yang terdistorsi. Ungkapan eufemisme yang diterjemahkan dengan eufemisme pada bahasa sasaran menunjukkan bahwa terjemahan ini tergolong akurat.

(52) BSu : A video appearing to show the punishment has been posted online.

BSa : Aksi tersebut diduga diabadikan dalam video dan rekamannya sudah disebarkan meskipun sejauh ini kebenarannya belum bisa dikukuhkan.

(055/ T7/ EE) Kata punishment yang merupakan ungkapan eufemisme diterjemahkan menjadi aksi tersebut dalam bahasa sasaran. Ini menunjukkan bahwa penerjemah menerapkan teknik generalisasi dalam penerjemahan ungkapan ini di bahasa sumber. Penggunaan teknik generalisasi menyebabkan terjemahan ini akurat karena frasa aksi tersebut juga tergolong ungkapan eufemisme di bahasa sasaran.

(53) BSu : A British man described as a "top cyber jihadist" has been killed in a military drone strike in Syria, US officials say.

BSa : Seorang Inggris yang disebut-sebut sebagai "pejihad siber terkemuka," terbunuh dalam serangan pesawat tak berawak -drone- militer di Suriah, ungkap pejabat AS.

(022/ T4/ DD) Dalam penerjemahan frasa verba has been killed menjadi terbunuh terdapat reduksi yang menyebabkan hilangnya makna struktur perfect tense dalam bahasa Inggris yaitu has been. Namun, reduksi ini tidak menyebabkan distorsi makna sehingga penerjemahan tetap dianggap akurat. Terlebih lagi, ungkapan disfemisme dalam bahasa sumber diterjemahkan menjadi ungkapan disfemisme juga dalam bahasa sasaran.

(54) BSu : The bomber is reported to have struck a checkpoint between 500m and 1km (0.3-0.6 miles) from the residence. The dead included soldiers and civilians.

BSa : Pengebom dilaporkan menyerang pos pemeriksaan sekitar 500m dan 1km dari pemukiman. Di antara korban tewas adalah tentara dan warga sipil.

(115/ T16/ DD) Penerjemahan tersebut tergolong terjemahan akurat karena ungkapan disfemisme dipertahankan bentuknya dalam teks terjemahan. Dengan kata lain terjemahan ini mengakomodir keseluruhan makna dalam bahasa sumber di dalam bahasa sasaran tanpa adanya distorsi makna. Teknik yang digunakan dalam penerjemahan ungkapan disfemisme ini adalah teknik amplifikasi. Teknik ini merupakan pilihan tepat penerjemah untuk menghasilkan terjemahan akurat.

(55) BSu : At least 100 bodies were taken to a hospital in Zuwara, west of Tripoli, a resident told the BBC.

BSa : Setidaknya 100 jenazah dibawa ke rumah sakit di Zuwara, barat Tripoli, menurut seorang warga pada BBC.

(018/ T3/ EE) Pada contoh ini bodies diterjemahkan dengan teknik variasi menjadi jenazah. Terjemahan ini tergolong akurat karena ungkapan eufemisme dalam bahasa sumber tetap diterjemahkan dengan eufemisme di bahasa sasaran. Ini menunjukkan bahwa makna dari bahasa sumber disampaikan dengan baik di bahasa sasaran meskipun dalam bahasa sasaran istilah yang digunakan lebih formal daripada yang terdapat dalam bahasa sumber.

(56) BSu : The plans were put forward after the 13 November Paris attacks in which 130 people were murdered.

BSa : Usulan pencabutan kewarganegaraan itu diajukan setelah rangkaian serangan teroris di Paris pada 13 November yang menewaskan 130 orang.

Ungkapan disfemisme pada contoh (49) diterjemahkan dengan tepat pada bahasa sasaran. Teknik yang digunakan pada penerjemahan attacks menjadi rangkaian serangan teroris adalah teknik amplifikasi. Kata attacks yang berarti serangan dikembangkan menjadi serangkaian serangan teroris. Dalam hal ini, tampak bahwa penerjemah menyampaikan dengan akurat pesan yang ingin disampaikan penulis berita serta tidak terjadi distorsi makna. Selain itu, ungkapan disfemisme dalam bahasa sumber juga dipertahankan dalam bahasa sasaran.

Dokumen terkait