KEDUDUKAN DAN KEWENANGAN PIHAK-PIHAK TERKAIT DALAM PENGADAAN ALAT-ALAT KESEHATAN DI RSUD SIDIKALANG
A. Tinjauan mengenai Kedudukan dan Kewenangan
Kedudukan berarti status, dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia kedudukan sering dibedakan antara pengertian kedudukan (status) dan kedudukan sosial (social status). Kedudukan diartikan sebagai tempat atau posisi seseorang dalam suatu kelompok sosial, sedangkan kedudukan sosial adalah tempat seseorang dalam lingkungan pergaulannya, serta hak-hak dan kewajibannya. Kedua istilah tersebut memiliki arti yang sama dan digambarkan dengan kedudukan (status) saja. Secara abstrak, kedudukan berarti tempat seseorang dalam suatu tempat tertentu.
Kedudukan dapat juga diartikan sebagai posisi jabatan seseorang dalam memiliki kekuasaan. Dimana orang yang memiliki kekuasaan dapat mempengaruhi kedudukan atau statusnya di tempat seseorang tersebut tinggal. Kedudukan adalah sebagai tempat atau posisi seseorang dalam suatu kelompok sosial, sehubungan dengan orang lain dalam kelompok tersebut, atau tempat suatu kelompok sehubungan dengan kelompok-kelompok lain di dalam kelompok yang lebih besar lagi. Status atau kedudukan memberikan pengaruh, kehormatan, kewibawaan, dan juga kewajiban kepadanya.
Menurut Ralph Linton kedudukan di bedakan menjadi 3 (tiga) macam, yaitu : 1. Ascribed Status, kedudukan seseorang dalam masyarakat tanpa
memperhatikan perbedaan seseorang, kedudukan tersebut diperoleh karena kelahiran. Misalnya, kedudukan anak seorang bangsawan adalah bangsawan pula, seorang anak dari kasta Brahmana juga akan
memperoleh kedudukan yang demikian. Kebanyakan ascribed status dijumpai pada masyarakat dengan sistem pelapisan sosial yang tertutup, seperti sistem pelapisan berdasarkan perbedaan ras. Meskipun demikian bukan berarti dalam masyarakat dengan sistem pelapisan terbuka tidak ditemui dengan adanya ascribed status. Kita lihat kedudukan laki-laki dalam suatu keluarga akan berbeda dengan kedudukan istri dan anak-anaknya, karena pada umumnya laki-laki (ayah) akan menjadi kepala keluarga.
2. Achieved Status, yaitu kedudukan yang dicapai atau diperjuangkan oleh seseorang dengan usaha-usaha yang dengan sengaja dilakukan, bukan diperoleh karena kelahiran. Kedudukan ini bersifat terbuka bagi siapa saja tergantung dari kemampuan dari masing-masing orang dalam mengejar dan mencapai tujuan-tujuanya. Misalnya setiap orang bisa menjadi Dokter, Guru, Hakim dan sebagainya, asalkan memenuhi persyaratan yang telah di tentukan. Dengan demikian tergantung pada masing-masing orang, apakah sanggup dan mampu memenuhi persyaratan yang telah di tentukan atau tidak.
3. Assigned status, merupakan kedudukan yang diberikan kepada seseorang.
Kedudukan ini mempunyai hubungan yang erat dengan achieved status.
Artinya, suatu kelompok atau golongan memberikan kedudukan yang
lebih tinggi kepada seseorang yang berjasa yang telah memperjuangkan sesuatu untuk memenuhi kebutuhan dan kepentingan masyarakat.99
Sementara itu pengertian kata wewenang menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata wewenang disamakan dengan kata kewenangan, yang diartikan sebagai hak dan kekuasaan untuk bertindak, kekuasaan membuat keputusan, memerintah dan melimpahkan tanggung jawab kepada orang/badan lain.100
Menurut H.D Stout wewenang adalah pengertian yang berasal dari hukum organisasi pemerintahan, yang dapat dijelaskan sebagai seluruh aturan-aturan yang berkenaan dengan perolehan dan penggunaan wewenang-wewenang pemerintahan oleh subjek hukum publikdidalam hubungan hukum publik.101Menurut Bagir Manan wewenang dalam bahasa hukum tidak sama dengan kekuasaan. Kekuasaan hanya menggambarkan hak untuk berbuat dan tidak berbuat. Wewenang sekaligus berarti hak dan kewajiban.102
Kewenangan adalah merupakan hak menggunakan wewenang yang dimiliki seorang pejabat atau institusi menurut ketentuan yang berlaku, dengan demikian kewenangan juga menyangkut kompetensi tindakan hukum yang dapat dilakukan
99 Ralph Linton dalam Hassan Sadily, Sosiologi untuk Masyarakat Indonesia, (Jakarta: PT. Bina Aksara, 1989) h. 79
100 Kamal Hidjaz, Efektivitas Penyelenggaraan Kewenangan Dalam Sistem Pemerintahan Daerah Di Indonesia, (Makassar: Pustaka Refleksi, 2010) h. 35.
101 Ridwan H.R. Hukum Administrasi Negara, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2003) h. 71
102 Nurmayani, Hukum Administrasi Daerah, (Bandar Lampung: Universitas Lampung Bandar Lampung, 2009) h. 26
menurut kaedah-kaedah formal, jadi kewenangan merupakan kekuasaan formal yang dimiliki oleh pejabat atau institusi.4
Pengertian kewenangan menurut Marbun, dalam hal ini Marbun membedakan pengertian antara kewenangan dan wewenang yaitu:
“Kewenangan (authority, gezag) adalah kekuasaan yang diformalkan baik terhadap segolongan orang tertentu maupun terhadap sesuatu bidang pemerintahan tertentu secara bulat. Sedangkan wewenang (competence, bevoegdheid) hanya mengenal bidang tertentu saja. Dengan demikian, kewenangan berarti kumpulan dari wewenang-wewenang (rechsbevoegdheden). Jadi, wewenang adalah kemampuan bertindak yang diberikan peraturan perundang-undangan untuk melakukan hubungan hukum.”103
Kewenangan atau Authority dalam bahasa Inggris dan “bevoegdheid” dalam bahasa Belanda. Dalam Black’s Law Dictionary, authority diartikan sebagai:
“Legal power a right to command or to act; the right and power of public officers to require obedience to their orders lawfully issued in scope of their public duties [terjemahan: kewenangan atau wewenang adalah kekuasaaan hukum, hak untuk memerintah atau bertindak; hak atau kekuasaan pejabat publik untuk mematuhi aturan hukum dalam lingkup melaksanakan
kewajiban publik].”104
Kewenangan memiliki kedudukan yang penting dalam kajian hukum tata Negara dan hukum administrasi negara. Begitu pentingnya kedudukan kewenangan ini, sehingga F.A.M. Stroink dan J.G. Steenbeek menyebut sebagai konsep inti dalam hukum tata negara dan hukum administrasi negara.105 Di dalam hukum, wewenang
103 Marbun dalam Kamal Hidjaz, Op.Cit. h. 35
104Nur Basuki Minarno, Penyalahgunaan Wewenang Dalam Pengelolaan Keuangan Daerah, (Surabaya: Laksbang Mediatama, 2010) h. 65
105 Ibid. h. 99
sekaligus berarti hak dan kewajiban. Dalam kaitan dengan otonomi daerah, hak mengandung pengertian kekuasaan untuk mengatur sendiri (zelfregelen) dan mengelola sendiri (zelfbesturen). Sedangkan kewajiban terdiri dari kewajiban vertikal dan kewajiban horizontal. Berdasarkan definisi serta pemaparan mengenai kewenangan menurut para ahli diatas, terlihat bahwa kewenangan merupakan suatu hak yang dimiliki oleh seorang pejabat atau institusi yang beritindak menjalankan kewenangannya berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Hukum administrasi hakikatnya berhubungan dengan kewenangan publik dan cara-cara pengujian kewenangannya, dan juga hukum mengenai kontrol terhadap kewenangan tersebut.