• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tinjauan Museum di Jakarta

Dalam dokumen INDAH AYU KUSUMASTUTI I 0208056 (Halaman 58-66)

BAB V Analisis Pendeatan Konsep Perancangan

TINJAUAN MUSEUM DI JAKARTA DAN STASIUN JAKARTA KOTA

3.1 Kondisi Jakarta

3.1.2 Tinjauan Museum di Jakarta

Jakarta dijuluki Kota Metropolitan, namun sebenarnya Jakarta pantas pula dijuluki Kota Museum. Berbagai museum ada di sini, terutama di kawasan Kota Tua Jakarta Kota. Saat ini di Jakarta terdapat lebih dari 30 museum dengan jenis-jenis yang berbeda. Museum-museum ini dikelola oleh berbagai pihak, seperti Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, instansi pemerintah/swasta, dan kelompok/perorangan.

commit to user

48 Tabel 3.1 Jumlah Pengunjung Museum di Jakarta

NAMA MUSEUM DI JAKARTA 2006 2007 2008

Museum ABRI Satria Mandala 50,014 50,915 44,658

Museum Nasional DKI Jakarta 127,875 167,450 235,003

Museum Kebangkitan Nasional 9,455 11,291 17,950

Museum Fatahillah (Sejarah Jakarta) 84,612 78,081 143,058

Museum Tekstil 19,072 33,255 27,291

Museum Basuki Abdullah 1,931 21,106 7,652

Museum Bahari 9,878 14,082 10,033

Museum Seni Rupa dan Keramik 17,349 20,747 27,386

Museum Sumpah Pemuda 7,531 8,636 6,855

Museum Naskah Proklamasi 6,053 9,565 10,344

Museum Pancasila Sakti (Lubang Buaya) 103,157 82,636 96,775 Museum Purna Bakti Pertiwi, TMII 84,522 89,098 74,142

Museum Bayt Al Qur'an, TMII 46,187 36,570 12,827

Museum Listrik dan Energi Baru, TMII 361,020 427,114 499,766

Museum Serangga, TMII 335,957 303,722 95,646

Museum Transportasi, TMII 78,344 49,948 54,718

Museum Graha Widya Patra, TMII 40,604 40,075 14,623

Museum Indonesia, TMII 20,748 16,751 6,748

Museum Komodo/Reptilia, TMII 44,233 28,794 22,288

Museum Perangko, TMII 15,560 10,287 1,910

Museum Keprajuritan, TMII 28,681 31,527 32,745

Museum Pusat Peragaan Teknologi, TMII 336,538 249,974 256,650

Museum Olah Raga, TMII 1,531 1,650 175

Museum Telekomunikasi, TMII 15,677 8,781 9,299

Museum Pusaka, TMII 7,078 5,116 6,318

Museum Asmat, TMII 48,132 19,553 6,614

Sumber : Data dan Informasi Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga

Pemda DKI Jakarta melalui Dinas Museum dan Pemugaran (DMP) relatif banyak mengelola museum. Museum-museum yang berada di bawah pengawasan DMP adalah Museum Sejarah Jakarta (Museum Fatahillah), Museum Wayang, Museum Seni Rupa, Museum Keramik, Museum Bahari, Museum (Taman)

commit to user

49 Prasasti, Museum Tekstil, Museum (Gedung) Juang ’45, Museum MH Thamrin, serta Balai Informasi Sejarah dan Budaya Jakarta.

Jakarta merupakan sebuah kota yang memiliki periode sejarah cukup lengkap, mulai dari periode prasejarah hingga dewasa ini. Obyek-obyek dari periode itulah yang disajikan berbagai museum tadi.

Museum Sejarah Jakarta terletak di Jalan Taman Fatahillah No. 2, Jakarta Barat (lihat gambar 3.1). Areal museum luasnya lebih dari 13.000 meter persegi. Bangunannya bergaya arsitektur kuno abad ke-17. Dulunya gedung ini bernama Stadhuis atau Balai Kota. Museum Sejarah Jakarta berdiri pada 30 Maret 1974. Berbagai obyek yang dapat disaksikan di museum ini antara lain perjalanan sejarah Jakarta, hasil penggalian arkeologi di Jakarta, mebel antik mulai dari abad ke-18, keramik, gerabah, dan batu prasasti. Koleksi-koleksinya terdapat di berbagai ruang, seperti Ruang Prasejarah Jakarta, Ruang Tarumanegara, Ruang Fatahillah, Ruang Jayakarta, Ruang Sultan Agung, dan Ruang MH Thamrin.

Gambar 3.1 Museum Fatahillah

(sumber: http://bpras.com/traveling/jakarta/museum-fatahillah-jakarta/diakses pada8 maret 2010 )

Ada juga berbagai koleksi tentang kebudayaan Betawi, numismatik, dan becak. Bahkan kini diperkaya dengan patung Dewa Hermes yang tadinya terletak di perempatan Harmoni dan meriam Si Jagur yang dipandang mempunyai

commit to user

50 kekuatan magis. Jangan lupa, di Museum Sejarah Jakarta terdapat bekas penjara bawah tanah yang dulunya sangat menakutkan.

Tak jauh dari Museum Fatahillah, menyeberang ke arah kiri, terdapat Museum Wayang (lihat gambar 3.2). Letaknya di Jalan Pintu Besar Utara Nomor 27, Jakarta Barat. Semula bangunan ini bernama De oude Holla ndsche Kerk. Pemakaian Museum Wayang diresmikan pada 13 Agustus 1975.

Gambar3.2 Museum Wayang

(sumber: http://mostlyjakarta.com/museum-wayang-kota-tua-old-town-jakarta/ diakses pada 27 April 2011)

Museum Wayang memamerkan berbagai jenis dan bentuk wayang dari seluruh Indonesia, baik yang terbuat dari kayu dan kulit maupun bahan-bahan lain. Wayang-wayang dari luar negeri ada juga di sini, misalnya dari Cina dan Kamboja. Hingga kini koleksinya lebih dari 4.000 buah, terdiri atas wayang kulit, wayang golek, wayang kardus, wayang rumput, wayang janur, topeng, boneka dan gamelan. Umumnya boneka berasal dari Eropa.

Tak jauh dari Museum Sejarah Jakarta, menyeberang ke arah kanan terdapat Museum Seni Rupa dan Museum Keramik. Kedua museum ini terdapat dalam satu gedung, yaitu Balai Seni Rupa dan Keramik di Jalan Taman Fatahillah No. 1, Jakarta Barat. Museum Seni Rupa memamerkan aneka macam karya seni

commit to user

51 lukis dari berbagai aliran, seperti naturalisme, abstrak dan surealisme. Pelukis Indonesia yang karyanya tersimpan di sini antara lain Raden Saleh, Affandi, Sudjojono, dan Basuki Abdullah.

Museum Keramik menampilkan koleksi keramik lokal dan keramik asing, baik berupa hasil penggalian arkeologis maupun sumbangan dan pembelian dari berbagai pihak (lihat gambar 3.3). Keramik Cina terbanyak jumlahnya, menyusul keramik Jepang, Siam (Thailand), Annam (Vietnam), dan Eropa.

Gambar 3.3 Museum Keramik

(sumber: http://andreastjong.wordpress.com/2009/08/05/wisata-jakarta-kota-toea-museum-keramik-dan-seni-rupa/ diakses pada 25 April 2012)

Koleksi keramik lokal di antaranya berasal dari Kasongan, Plered, Malang, Palembang, dan Singkawang. Selain keramik tradisional juga digelar kemarik modern atau keramik kreatif hasil karya seniman-seniman Indonesia.

Agak ke utara terdapat Museum Bahari. Lokasinya di Jalan Pasar Ikan No. 1, Jakarta Barat (lihat gambar 3.4). Museum ini menyajikan koleksi yang berhubungan dengan kehidupan kebaharian dan kenelayanan bangsa Indonesia dari Sabang hingga Merauke. Koleksi-koleksi itu terdiri atas berbagai jenis perahu tradisional dengan aneka bentuk, gaya dan ragam hias. Disajikan pula berbagai

commit to user

52 model kapal modern dan perlengkapan penunjang kegiatan pelayaran. Di sisi lain ditampilkan koleksi biota laut dan aneka perlengkapan nelayan.

Gambar 3.4 Museum Bahari

(sumber: http://arahkompas.blogspot.com/2010/05/jakarta-dark-tourism-episode-one-museum.html diakses pada tanggal 24 april 2012)

Di Tanah Abang ada juga tempat yang memamerkan prasasti makam tokoh-tokoh sejarah bangsa Indonesia. Tempat ini bernama Museum (Taman) Prasasti (lihat gambar 3.5). Museum yang berlokasi di Jalan Tanah Abang I, Jakarta Pusat ini menyimpan pula prasasti-prasasti makam bangsa Belanda.

Gambar 3.5 Museum Prasati (sumber:

http://www.indonesiakaya.com/see/read/2012/02/03/920/20006/1/Melihat-Balik-Kejayaan-Tentara-Nasional-Indonesia-di-Museum-Satria-Mandala. diakses pada

commit to user

53 Tokoh bangsa Indonesia yang prasastinya ada di sini antara lain Miss Riboet (tokoh sandiwara) dan Soe Hok Gie (tokoh mahasiswa). Sementara prasasti tokoh bangsa Belanda adalah Dr. WF Stutterheim (ahli arkeologi), Dr. HF Roll (pendiri Stovia), dan JHR Kohler (tokoh Perang Aceh).

Masih di kawasan Tanah Abang, di Jalan KS Tubun No. 4, Jakarta Pusat, kita dapat berkunjung ke Museum Tekstil (lihat gambar 3.6). Museum ini memamerkan pola, ragam hias batik, dan aneka tekstil yang didapat dari segenap penjuru Nusantara. Alat tenun tradisional ikut memperkaya khasanah koleksi museum ini. Banyak jenis tekstil tidak dipamerkan museum ini karena sudah terlalu tua umurnya.

Gambar 3.6 Museum Tekstil

(sumber: http://www.potlot-adventure.com/2009/03/25/museum-tekstil/ diakses paa 22 februari 2012)

Di kawasan Menteng terdapat Museum (Gedung) Juang ’45 (lihat gambar 3.7). Museum yang lokasinya di Jalan Menteng Raya No. 31, Jakarta Pusat, ini memamerkan foto-foto dokumentasi sejarah perjuangan bangsa kurun waktu 1945-1950. Terdapat juga sejumlah lukisan perjuangan, patung tokoh pejuang dan panji. Koleksi lainnya berupa mobil REP1 dan REP2, mobil dinas resmi Presiden Soekarno dan Wakil Presiden Moh. Hatta.

commit to user

54 Gambar 3.7 Museum Joang ‘45

(sumber: http://tripholiday.net/joang-45-museum.html/joang-45-museum-1 diakses pada 20 Februari 2012)

Sementara itu Balai Informasi sejarah dan Budaya Jakarta berlokasi di Jalan Silang Monas Utara, Jakarta Pusat. Koleksinya meliputi foto-foto dan miniatur benda-benda tentang sejarah, rencana pengembangan kota serta budaya Jakarta.

Karena ditangani instansi pemerintah (daerah), museum-museum ini tampak kurang menggigit. Minimnya dana perawatan dan tenaga pengelola sangat terasa. Banyak koleksi museum kurang terpelihara dan tersaji dengan apik. Debu, misalnya, masih terbalut di banyak koleksi. Minimnya penerangan masih dijumpai di banyak ruangan. Informasi tentang koleksi yang seadanya kerap kali membingungkan pengunjung.

Sebagai Kota Budaya tentu pihak berwenang harus meningkatkan kualitas museum. Dengan demikian wisata museum di Jakarta akan berkembang karena mengundang pesona para wisatawan. Apalagi museum adalah etalase ilmu pengetahuan sekaligus obyek wisata pendidikan dan budaya.

commit to user

55 Pengetahuan berada

terpisah dari pelajar (realism)

Pengetahuan berada dalam pikiran dibangun

oleh pelajar (idealism) Teori pengetahuan

3.2 Kebutuhan Museum di Jakarta

Dalam dokumen INDAH AYU KUSUMASTUTI I 0208056 (Halaman 58-66)