• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tinjauan Stasiun Jakarta Kota .1 Lokasi Stasiun Jakarta Kota .1 Lokasi Stasiun Jakarta Kota

Dalam dokumen INDAH AYU KUSUMASTUTI I 0208056 (Halaman 73-79)

BAB V Analisis Pendeatan Konsep Perancangan

TINJAUAN MUSEUM DI JAKARTA DAN STASIUN JAKARTA KOTA

3.3 Tinjauan Stasiun Jakarta Kota .1 Lokasi Stasiun Jakarta Kota .1 Lokasi Stasiun Jakarta Kota

Stasiun Jakarta Kota berlokasi di jalan Taman Stasiun Kota , Kel. Pinangsia, Kec. Taman Sari No.1 Jakarta Barat. Akses menuju stasiun ini cukup mudah karena stasiun beos banyak dilewati ratusan kendaraan umum seperti mikrolet, metromini, angkutan kota, taksi, bus trans Jakarta, bajaj, dll. Kendaraan-kendaraan yang biasa digunakan para wisatawan antara lain mikrolet M15 A tujuan kota-tanjungpriok, mikrolet M39 jurusan kota-pademangan dan metromini jurusan Muara Karang-Senen. Oleh karena kepadatan kendaraan yang melintasi Stasiun Beos, masyarakat sekitar sering menjulukinya sebagai “terminal

commit to user

63 bayangan”. Selain akses dari Jakarta, wisatawan juga bias menempuh perjalanan menuju stasiun Jakarta Kota dari stasiun kota di sekitar Jakarta seperti Bekasi, Depok, Bogor, Bandung, dll.

Gambar 3.10 Lokasi Kawasan Stasiun Jakarta Kota (sumber: google map diakses pada tanggal 12 Desember 2011)

3.3.2 Sejarah Stasiun Jakarta Kota

Tanggal 8 Oktober 2012 mendatang usia Stasiun Jakarta Kota, yang sering disebut sebagai stasiun Beos, akan genap berusia 83 tahun. Stasiun Jakarta Kota telah menjadi bagian tak terpisah dari sejarah kota tua Jakarta. Hal ini diperkuat dengan penetapan stasiun sebagai cagar budaya berdasarkan SK Gubernur no. 475 tahun 1993. Sebutan Stasiun Beos, dijadikan sebuah acara oleh stasiun televisi swasta. Hanya saja mungkin hanya sedikit warga Jakarta yang tahu apa arti Beos yang ternyata memiliki banyak versi.

Yang pertama, Beos kependekan dari Ba ta via sche Ooster Spoorweg Ma atschapij (Maskapai Angkutan Kereta Api Batavia Timur), sebuah perusahaan

commit to user

64 swasta yang menghubungkan Batavia dengan Kedunggedeh. Versi lain, Beos berasal dari kata Ba ta via En Omstreken, yang artinya Ba ta via dan Sekita rnya, dimana berasal dari fungsi stasiun sebagai pusat transportasi kereta api yang menghubungkan Kota Batavia dengan kota lain seperti Beka ssie (Bekasi), Buitenzorg (Bogor), Pa rijs va n Ja va (Bandung), Ka ra va m (Karawang), dan lain-lain.

Sebenarnya, masih ada nama lain untuk Stasiun Jakarta Kota ini yakni Ba ta via Zuid yang berarti Stasiun Batavia Selatan. Nama ini muncul karena pada akhir abad ke-19, Batavia sudah memiliki lebih dari dua stasiun kereta api. Satunya adalah Ba ta via Noord (Batavia Utara) yang terletak di sebelah selatan Museum Sejarah Jakarta sekarang. Batavia Noord pada awalnya merupakan milik perusahaan kereta api Nederlandsch-Indische Spoorweg, dan merupakan terminus untuk jalur Batavia-Buitenzorg. Pada tahun 1913 jalur Batavia-Buitenzorg ini dijual kepada pemerintah Hindia Belanda dan dikelola oleh Staatsspoorwegen. Pada waktu itu kawasan Jatinegara dan Tanjung Priok belum termasuk gemeente Batavia.

Ba ta via Zuid, awalnya dibangun sekitar tahun 1870, kemudian ditutup pada tahun 1926 untuk renovasi menjadi bangunan yang kini ada. Selama stasiun ini dibangun, kereta api-kereta api menggunakan stasiun Batavia Noord. Sekitar 200 m dari stasiun yang ditutup ini dibangunlah Stasiun Jakarta Kota yang sekarang. Pembangunannya selesai pada 19 Agustus 1929 dan secara resmi digunakan pada 8 Oktober 1929. Acara peresmiannya dilakukan secara besar-besaran dengan penanaman kepala kerbau oleh Gubernur Jendral jhr. A.C.D. de Graeff yang berkuasa pada Hindia Belanda pada 1926-1931.

commit to user

65 Di balik kemegahan stasiun ini, tersebutlah nama seorang arsitek Belanda kelahiran Tulungagung 8 September 1882 yaitu Frans Johan Louwrens Ghijsels. Bersama teman-temannya seperti Hein von Essen dan F. Stolts, lelaki yang menamatkan pendidikan arsitekturnya di Delft itu mendirikan biro arsitektur Algemeen Ingenieur Architectenburea u (AIA). Karya biro ini bisa dilihat dari gedung Departemen Perhubungan Laut di Medan Merdeka Timur, Rumah Sakit PELNI di Petamburan yang keduanya di Jakarta dan Rumah Sakit Panti Rapih di Yogyakarta.

Stasiun Beos merupakan karya besar Ghijsels yang dikenal dengan ungkapan Het Indische Bouwen yakni perpaduan antara struktur dan teknik modern barat dipadu dengan bentuk-bentuk tradisional setempat. Dengan balutan a rt deco yang kental, rancangan Ghijsels ini terkesan sederhana meski bercita rasa tinggi. Sesuai dengan filosofi Yunani Kuno, kesederhanaa n ada la h ja la n terpendek menuju keca ntika n. Stasiun ini dianggap sebagai salah satu monumen terpenting dalam wacana arsitektur bergaya Indis (Indische Bouwen) – gaya yang memadukan unsur arsitektur moderen barat dengan nilai-nilai lokal. (Akihary, H. 2006: 84).

3.3.3 Perkembangan Stasiun Jakarta Kota

Stasiun Jakarta Kota akhirnya ditetapkan sebagai cagar budaya melalui surat keputusan Gubernur DKI Jakarta No. 475 tahun 1993. Walau masih berfungsi, di sana-sini terlihat sudut-sudut yang kurang terawat.

Seiring berjalannya waktu terjadi beberapa perubahan di dalam maupun di luar stasiun. Lalu lintas di depan stasiun yang semakin padat, menyebabkan arus penumpang dialihkan ke pintu utara dan selatan – sementara pintu utama stasiun

commit to user

66 kini ditutup dan dipagari. Hal ini menyebabkan konsep arsitektur stasiun ini menjadi tidak lagi ideal. Demikian pula kebersihannya yang kurang terawat, sampah beresrakan di rel-rel kereta. Selain itu, banyak orang yang tinggal di samping kiri kanan rel di dekat stasiun mengurangi nilai estetika stasiun kebanggaan ini. Pihak KA sendiri seolah-olah tidak memperhatikan hal ini.

3.3.4 Tinjauan Fisik

Unit-unit massa Stasiun Jakarta Kota terbagi dalam: unit massa kepala; unit massa sayap, gerbang masuk utama dan peron; unit massa menara (utama/depan, samping, dan gerbang samping). Konfigurasi massa bangunan linier secara keseluruhan membentuk huruf "T".

Peron menggunakan rangka atap frame berbentuk butterfly shed (kupu-kupu) dengan penyangga kolom baja profil dipakai pada stasiun ini. Dinding bagian dalam hall diselesaikan dengan keramik berwarna coklat bertekstur kasar, sedangkan dinding luar bagian bawah seluruh bangunan ditutup dengan plesteran berbutir berwarna hitam. Dinding yang sama pada concourse diselesaikan dengan ubin pola waffle berwarna kuning kehijauan. Lantai stasiun menggunakan ubin berwarna kuning dan abu-abu, dan untuk lantai peron dipakai ubin pola waffle berwarna kuning.

Atap barrel-vault yang digunakan pada stasiun Jakarta Kota terlihat jelas pada hall utama. Dinding bagian dalam hall diselesaikan dengan keramik berwarna coklat bertekstur kasar. Bukaan terbesar terdapat pada lunette yang berfungsi sebagai jendela. Lunette berbentuk busur semisirkular dengan unit bukaan vertikal sebanyak tujuh buah pada lunette utama.

commit to user

67 Bukaan pintu pada Stasiun Jakarta Kota terbentuk akibat penggunaan kolom-kolom penyangga atap (kanopi) yang menghasilkan suatu unit massa sendiri. Pengolahan bidang di sekitar bukaan dengan penggunaan bata kerawang di atas pintu dan ubin waffle pada dinding bagian bawah serta daun pintu tambahan yang berfungsi sebagai pintu angin.

3.3.5 Kegiatan Perekonomian di Dalam Maupun Sekitar Stasiun Jakarta Kota

Stasiun Kereta Api Jakarta Kota dikenal pula sebagai Stasiun Beos adalah stasiun kereta api yang berusia cukup tua di Kota Tua Jakarta dan ditetapkan oleh Pemerintah Kota sebagai cagar budaya. Stasiun ini adalah satu dari sedikit stasiun di Indonesia yang bertipe terminus (perjalanan akhir), yang tidak memiliki kelanjutan jalur. Stasiun Jakarta Kota dapat dikatakan merupakan landmark dari kawasan Kota Tua karena keberadaannya juga menjadi saksi bisu berdirinya kota Jakarta.

Tiap harinya ratusan manusia lalu lalang di stasiun ini. Dari stasiun ini kita bisa ke Bekasi, Bogor, Bandung, Solo, Jogjakarta, dan beberapa tujuan lainnya. Terdapat beberapa aktivitas yang terjadi di sekitar stasiun ini dan sekitarnya. Aktivitas tersebut meliputi aktivitas perdagangan (toko, kios,pedagang kaki lima, dll), dan aktivitas jasa (taksi, parkir, jasa angkut barang, dll). Kegiatan tersebut menunjukkan bahwa keberadaan Stasiun BEOS memiliki kemampuan untuk menggerakkan aktivitas perekonomian secara stabil dalam 24 jam.

Munculnya beragam aktivitas perekonomian baik yang ada di dalam maupun yang ada di sekitarkawasan, memperlihatkan adanya pengaruh yang

commit to user

68 cukup nyata dari aktivitas dalam stasiun terhadap aktivitas perekonomian baik yang ada di dalam maupun di sekitar stasiun. Namun demikian perlu diketahui seberapa besar pengaruh yang telah ditimbulkan tersebut dan juga bagaimana aktivitas utama stasiun mempengaruhi aktivitas perekonomian, sehingga stasiun nantinya diharapkan dapat memiliki nilai tambah dalam perkembangan kereta api.

3.4 Eksistensi Stasiun Jakarta Kota dan Museum sekitar Stasiun Jakarta

Dalam dokumen INDAH AYU KUSUMASTUTI I 0208056 (Halaman 73-79)