• Tidak ada hasil yang ditemukan

Dalam tinjauan pustaka ini membahas beberapa teori dan kajian yang akan digunakan sebagai landasan dalam penelitian.

A. DEFINISI PARIWISATA DAN WISATA

1. DEFINISI PARIWISATA

Menurut para ahli bahasa kata pariwisata berasal dari bahasa Sanksekerta, sesungguhnya bukanlah berarti ”tourisme” (Bahasa Belanda) atau “tourism” (Bahasa Inggris). Kata pariwisata terdiri dari dua suku kata yaitu : pari dan wisata. Kata Pari dapat diartikan banyak, berkali-kali, berputar-putar dan penuh. Kata Wisata, dapat diartikan perjalanan atau bepergian yang dalam hal ini sinonim dengan kata “travel” dalam bahasa inggris. Dengan demikian Pariwisata dapat diartikan sebagai Perjalanan yang dilakukan berkali-kali atau berputar-putar dari suatu tempat ke tempat yang lain, yang dalam bahasa inggris di sebut denga kata “tour”, sedangkan untuk pengertian jamak, kata “kepariwisataan dapat digunakan kata toursme atau tourism. Dengan kata lain Pariwisata adalah perjalanan yang dilakukan dari suatu tempat ketempat yang lain dalam bahasa Inggris disebut dengan istilah “tour”. (Oka A. Yoeti, 1996 : 112-113)

Istilah “pariwisata” pertama kali muncul di Perancis menjelang abad ke 17. Konon untuk pertama kali diguanakan oleh mendiang Presiden Soekarno dalam suatu percakapan sebagai padanan dari istilah asing tourism. Menurut R.G Soekadijo, Pariwisata itu ialah segala kegiatan dalam masyarakat yang berhubungan dengan wisatawan. Semua kegiatan pembangunan hotel, pemugaran obyek budaya, pembuatan pusat rekreasi, penyelenggaraan pekan pariwisata, penyediaan angkutan dan sebagainya. Semua itu dapat disebut kegiatan kepariwisataan sepanjang kegiatan-kegiatan itu semua dapat diharapkan para wisatawan akan berdatangan. (Soekardijo, 1997 : 1-2)

A.J. Burkart dan S. Mendelik, mengakatakan bahwa : Tourism, Past, Present and Future, berbunyi “ Pariwisata berarti perpindahan orang untuk sementara dan dalam jangka waktu pendek ke tujuan-tujuan di luar tempat dimana mereka biasanya hidup dan bekerja, dan kegiatan-kegiatan selama mereka tinggal di tempat-tempat tujuan itu”. (R.G Soekardijo, 1997 : 3).

Menurut Profesor Hunziger dan Krapf dari Swiss dalam buku Grundriss der Allgemeinen Fremdenverkehrslehre mendefinisikan pariwisata sebagai “keseluruhan jaringan dan gejala-gejala yang berkaitan dengan tinggalnya orang asing di sesuatu tempat, dengan syarat bahwa mereka tidak tinggal di situ untuk melakukan suatu pekerjaan yang penting (a major.... activity) yang memberi keuntungan yang bersifat permanen maupun

sementara”. Definisi ini terdiri atas dua bagian. Bagian pertama (keseluruhan... gejala yang berkaitan dengan tinggalnya orang asing) adalah definisi pariwisata seperti sudah dijelaskan di atas. Definisi yang pada umumnya di anggap baik itu pada bagiannya yang kedua mengartikan “tinggal sementara atau tidak menetap secara ekonomik” dan menjabarkannya sebagai ; “wisatawan tidak melakukan pekerjaan penting yang memberikan keuntungan.” (R.G Soekardijo, 1997 : 12-13).

Oka A. Yeoti menyimpulkan bahwa “pariwisata” adalah suatu perjalaanan yang dilakukan untuk sementara waktu, yang diselenggarkan dari suatu tempat ketempat yang lain, dengan maksud bukan untuk berusaha (busines) atau mencari nafkah di timpat yang dikunjungi, tetapi semata-mata untuk menikmati perjalanan tersebut guna pertamasyaan dan rekreasi atau untuk memenuhi keinginan yang beraneka ragam. (Oka A. Yeoti, 1996 : 118)

Pariwisata adalah suatu proses kepergian sementara dari seseorang atau lebih menuju tempat lain di luar tempat tinggalnya. Dorongan kepergiannya adalah karena berbagai kepentingan, baik karena kepentingan ekonomi, sosial, budaya, politik, agama, kesehatan maupun kepentingan lainnya seperti karena sekedar ingin tahu, menambah pengalaman ataupun untuk belajar. (Gamal Suwantoro, 2004 : 3). Sedangkan Murphy (1985), Pariwisata adalah keseluruhan dari elemen-elemen terkait (wisatawan, daerah tujuan wisata, perjalanan, industri, dan lain-lain) yang merupakan akibat dari

perjalanan wisata ke daerah tujuan wisata, sepanjang perjalanan tersebut tidak permanen. ( Gede Pitana & G. Gayatri, 2005 : 45).

Institut of Tourism in Britain (1976) mendefinisikan Pariwisata sebagai kepergian orang-orang untuk sementara dalam jangka waktu pendek ke tempat-tempat tujuan di luar tempat tinggal dan tempat kerja sehari-hari, serta kegiatan-kegiatan mereka selama berada di tempat-tempat tujuan tersebut; ini mencakup kepergian untuk berbagai maksud, termasuk kunjungan hari atau darmawisata. (Kusuma Yadi & Endar Sugiarto, 2000 : 5)

Dr. Salah Wahab mengungkapkan bahwa “pariwisata” dalah salah satu jenis industri baru mampu menghasilakan pertumbuhan ekonomi yang cepat dalam penyediaan lapangan kerja, peningkatan penghasilan, standar hidup serta menstimulasi yang kompleks, ia juga meliputi industri-industri klasik senbenarnya seperti industri kerajinan tangan dan cinderamata. Penginapan dan transportasi secara ekonomis juga di pandang sebagai industri. (Nyoman S. Pendit, 1999 : 35). Robert Intosh bersama Shahikant Gupta mencoba mengungkapakan bahwa “pariwisata” adalah gabungan gejala dan hubungan yang ditimbulkan dari interaksi wisatawan, bisnis, pemerintah tuan rumah serta masyarakat tuan rumah dalam proses menarik dan melayani wisatawan-wisatawan ini serta para pengunjung lainnya. (Nyoman S. Pendit, 1999 : 37)

E. Guyer-Freuler dalam bukunya yang berjudul Hanbuch des Schweizerschen Volkswirtaschaft, merumuskan bahwa Pariwisata dalam arti modern adalah merupakan phenomena dari zaman sekarang yang didasarkan atas kebutuhan akan kesehatan dan pergantian hawa, penilaian yang sadar dan menumbuh terhadap keindahan alam, kesenangan dan kenkmatan alam semesta, dan pada khususnya disebabkan oleh bertambahnya pergaulan berbagai bangsa dan kelas dalam masyarakat manusia sebagai hasil perkembangan perniagaaan, industri, perdagangan serta penyempurnaan pada alat-alat pengangkutan. (Nyoman S. Pendit, 1999 : 38). Sedangkan Herman von Schullerm zu Schratenhofen merumuskan pariwisata adalah istilah bagi semua, lebih-lebih bagi ekonomi, proses yang ditimbulkan oleh arus lalu lintas orang-orang asing yang datag dan pergi ke dan dari suatu tempat, daerah atau negara dan segala sesuatunya yang ada sangkut-pautnya dengan proses tersebut. (Nyoman S.Pendit, 1999 : 38)

Definisi berdasarkan Undang-Undang No. 9 Tahun 1990 tentang Kepariwisataan, bahwa pariwisata adalah sesuatu yang berhubungan dengan wisata, termasuk pengusahaan objek dan daya tarik wisata serta usahausaha yang terkait di bidang tersebut. UU No. 10 tahun 2009 tentang pariwisata, pengertian Pariwisata adalah berbagai macam kegiatan wisata dan didukung berbagai fasilitas serta layanan yang disediakan oleh masyarakat, pengusaha, pemerintah, dan Pemerintah Daerah.

Berdasarkan pendapat-pendapat dan para ahli tersebut maka penulis dapat memberikan pengertian pariwisata adalah “suatu perjalanan yang dilakukan untuk sementara waktu dari satu tempat ke tempat lain yang mempunyai obyek dan daya tarik wisata untuk dapat dinikmati sebagai suatu rekreasi atau hiburan mendapatkan kepuasan lahir, batin serta dapat memberikan keuntungan bagi masyarakat sekitanya.

2. DEFINISI WISATA

Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia, bahwa Wisata merupakan bepergian untuk bersenang-senang, rekreasi atau piknik. Menurut Oka A. Yoeti, Pengertian Wisata adalah perjalanan : dalam bahasa inggris dapat disamakan dengan perkataan “travel”. (Oka A. Yoeti, 1996 :113)

Dalam Undang-Undang Nomor.9 tahun 1990 tentang kepariwisataan bab I pasal 1 menyebutkan bahwa wisata adalah kegiatan perjalanan atau sebagian dari kegiatan tersebut yang dilakukan secara sukarela serta bersifat sementara untuk menikmati objek dan daya tarik wisata.

Menurut UU No. tahun 2009 Tentang Kepariwisataan, Wisata adalah kegiatan perjalanan yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang dengan mengunjungi tempat tertentu untuk tujuan rekreasi, pengembangan pribadi, atau mempelajari keunikan daya tarik wisata yang dikunjungi dalam jangka waktu sementara.

Wisata juga bisa diartikan sebagai piknik (http://carapedia.com), Sedangkan Wisata tirta : kegiatan wisata yg berhubungan langsung dengan air atau dilakukan di perairan pantai, danau, dsb (http://deskripsi.com).

Dengan demikian dapat di simpulkan dari beberapa pengertian bahwa Wisata adalah bepergian bersama-sama untuk memperluas pengetahuan, bersenang-senang dengan mengunjungi tempat tertentu untuk tujuan rekreasi, pengembangan pribadi, atau mempelajari keunikan daya tarik wisata yang dikunjungi dalam jangka waktu sementara.dan tujuan lainnya menghilangkan kepenatan dari aktivitas sehari hari.

Sedangkan Wisata Tirta merupakan kegiatan wisata (rekreasi) yang berhubungan langsung dengan air atau dilakukan di perairan pantai, danau, waduk, sungai, dsb.