ASPEK DAN VARIABEL LEVELISAS
G. Keuangan dan Pendanaan 1 Sistem Keuangan
III. Titik Tekan Amal Tiap Level LDK
“ Dan siapkanlahunt uk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kamu sanggupi...”
(QS. Al-Anfal : 60)
M engelola sebuah LDK unt uk mencapai t ujuan yang t elah disepakat i memerlukan langkah st rat egis dengan kerangka gerak yang int egral, bert ahap dan berkesinambungan. Dan t it ik t ekan amal t iap level LDK akan
direkomendasikan dalam basis operasional LDK.
Berdasarkan paramet er-paramet er tiap level di at as, dirumuskan analisis kebut uhan LDK sesuai klasifikasinya. Dengan analisis kebut uhan t ersebut , setiap LDK disarankan unt uk mempriorit askan hal-hal yang perlu dibenahi t erlebih dahulu sehingga proses perbaikan secara manajerial dalam pengelolaan LDK berjalan sesuai dengan kondisi int ernal dan kebut uhan dakw ah kampus LDK t ersebut.
Analisis kebut uhan LDK di masing-masing level secara umum dit urunkan dari paramet er-paramet er LDK t iap level di at as. Dalam setiap bab di dalam buku ini akan dipaparkan analisis kebut uhan lembaga dakw ah kampus.
Cont oh analisis kebut uhan lembaga dakw ah kampus Gamais ITB
Levelisasi LDFS-LDPS dalam kegiat an pengelolaan SDM (kaderisasi)
Aspek Levelisasi LDFS-LDPS
Pemula M adya M andiri
Fokus Kegiat an SDM
Pembent ukan dan penguat an kader inti yang mampu
diposisikan pada level st rategis.
1. M enambah jumlah kader dan menjaga kontinuit as jumlah t ersebut.
2. M empersiapkan sistem pengelolaan SDM yang baku (alur kaderisasi, mekanisme penilaian kinerja individu dan organisasi).
3. M empersiapkan mekanisme pew arisan sist em yang baik. 4. M empersiapkan kader2 yang
1. Implement asi dan perbaikan sist em. 2. Pengelolaan SDM secara
profesional.
3. Inovasi dan kreasi dalam pengelolaan SDM . 4. Pew arisan sist em yang
45
akan mengimplementasikan dan memperbaiki sist em di masa yang akan dat ang. Kebut uhan 1. M embuat alur
kaderisasi. 2. M embuat mekanisme rekrut men yg efekt if& efisien. 3. Pengelolaan dan pengembangan SDM yang berorient asi pada pembent ukan dan penguat an kader inti LDFS- LDPS.
1. Implement asi, perbaikan dan st abilisasi alur kaderisasi. 2. Pembent ukan sist em
evaluasi kinerja individu dan organisasi.
3. Pembent ukan budaya organisasi.
4. Pengelolaan& pengembangan SDM yang berorient asi pada peningkat an kemampuan dasar organisasi dan ket erampilan int erpersonal.
1. Pengakaran sist em unt uk seluruh organisasi. 2. Pengakaran budaya
organisasi.
3. Pengelolaan& pengemban gan SDM yang
berorient asi pada peningkat an
profesionalisme kerja baik secara individual m aupun secara t im.
4. Ekspansi dan diferensiasi unt uk pengembangan organisasi.
Pra-M ula M ula M adya M andiri Fokus Agenda M embangun sebuah
komunit as informal sert a barisan kader int i, pada t ahapan ini diharapkan dakw ah kult ural dan personal t erjadi dan pencarian SDM , sert a berusaha melegalkan sebuah lembaga dakw ah di t ingkat universit as.
M enyusun dan menat a sebuah lembaga dakw ah yang sudah formal dan legal. Penat aan SDM int ernal. M elakukan rekrut men kader secara m assal dengan orient asi kualit as. M elakukan syi’ar yang lebih luas dan t ert at a dengan baik.
M emiliki basis massa
simpat isan di seluruh fakult as. Dengan SDM yang ada mencoba melakukan ekspansi dakw ah sehingga basis simpat isan bisa t erbent uk di seluruh fakult as. Pada t ahapan II diharapkan fungsi ut ama LDK (dakwiy dan khidamy) dapat berjalan dengan baik.
M emilki basis massa simpat isan di seluruh program st udi/ jurusan. M elakukan pola dakw ah yang masif sert a sinergis. Dengan adanya basis massa di semua program st udi/ jurusan, LDK sudah mempunyai kekuat an t ersendiri dalam membangun sebuah paradigma Islam yang lebih komprehensif. St rukt ur St rukt ur berbent uk informal,
dan sudah ada koordinasi di
Dengan legalnya sebuah LDK. Pada t ahapan ini st rukur LDK
St rukt ur LDK sudah harus lebih mencakup semua aspek
Pengokohan st ruktur hingga st abil. Adanya
47
ant ara para personal akt ivis dakw ah agar dakw ah bisa t erst rukur dengan baik.
secara sederhana bisa t erbent uk.
dakw ah (dakw iy, siyasi, faniy). Sebuah LDK sudah m ulai berkembang dan bisa mengakomodir semua lini dakw ah yang bisa dijalankan.
sebuah lembaga dakw ah fakult as/ program st udi/ jurusan yang berada di baw ah koordinasi LDK. Adanya perpanjangan t angan ini menunjukkan strukt ur dakw ah di sebuah kampus sudah t erkoordinir dan
t erdist ribusi dengan baik.
Pra-M ula M ula M adya M andiri
Akademik Fokus pada personal kader. Kader diharapkan memiliki kompet ensi akademik yang baik.
Juara kelas/ IP t ert inggi di beberapa jurusan adalah kader lembaga dakw ah. Tidak ada kader yang di-DO dengan alasan akademik.
Kader sudah m ulai banyak yang menjadi asist en dosen.
Ada kader yang berpredikat cum laude dan bisa meneruskan ke jenjang pasca-sarjana. Kaderlulus sesuai dengan
bat as ideal di kampus (set iap kampus berbeda). Profesi dan
Riset
Fokus pada personal kader. Kader diharapkan memiliki kompet ensi akademik yang baik.
Kader memiliki paradigma yang posit if t erhadap keprofesian. Kader mulai dikenalkan dengan lomba- lomba ilmiah. Adanya simpat isan yang mengikuti lomba-lomba ilmiah/ proposal penelit ian.
Kader mulai t erbiasa dan sering mengikuti lomba-lomba ilmiah/ proposal penelit ian.
Adanya kader yang sudah alumni dan berafiliasi t erhadap islam dan berkontribusi t erhadap LDK almamat ernya. Pengaplikasian ilmu yang didapat di kuliah unt uk dakw ah.
Analisis di at as merupakan analisis kebut uhan yang t erdapat pada bab sist em dan mekanisme organisasi sert a akademik profesi. Lebih lanjut akan dijelaskan pada masing-masing bab di dalam buku ini.
Secara umum, saran yang dikemukakan dalam setiap bab-nya bersifat fleksibel. Dalam penerapannya, masing-masing LDK dapat melihat kondisi int ernal lembaga sebagai acuan ut ama menent ukan kebut uhan priorit as akt ivit as dakw ahnya. Selanjut nya, buku ini dapat digunakan sebagai pedoman pemenuhan kebut uhan t ersebut .
49