• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENYIMPANGAN SEKSUALITAS PARA TOKOH DALAM NOVEL SAMAN KARYA AYU UTAMI

3.4 Penyimpangan Seksual Sosial

3.4.1 Tokoh Saman : Hubungan Seksual di Luar Pernikahan/Perzinahan

Perselingkuhan adalah bentuk penyimpangan yang dilakukan seorang yang tidak setia pada pasangannya yang terjalin dalam sebuah komitmen dalam masa pacaran atau sudah menikah. Perselingkuhan disebut suatu penyimpangan seksual sosial karena perilaku yang dilakukan tokoh merupakan perbuatan yang melanggar norma-norma agama dan masyarakat.

3.4.1 Tokoh Saman : Hubungan Seksual di Luar Pernikahan/Perzinahan

Saman adalah seorang Pastor, dalam agama Katolik Romo adalah sebutan bagi pemimpin agama di lingkungan Gereja Khatolik. Seorang Romo dipanggil untuk hidup dalam kesederhanaan sebagai seorang pelayan Tuhan dan pelayan untuk seluruh umat manusia. Ketika seorang dipanggil untuk jabatan imamat atau sudah mengikrarkan kaulnya, berati seorang Romo telah berjanji atas nama Allah dan Gereja akan mengabdikan diri secara total untuk jabatan imamatnya. Seorang Romo memfokuskan dirinya pada tugas pelayanan bagi umatnya dan tidak menyita kesibukan dengan hal-hal duniawi. Larangan tidak menikah dan tidak melakukan hubungan seksual adalah salah satu peraturan yang sudah ditetapkan dalam suatu himpunan para Romo hal tersebut dilakukan

supaya menjadai pedoman bagi mereka yang terpanggil untuk menjadi seorang Romo.

Sakramen presbiterat. Tiga lelaki tak berkasut itu lalu telungkup mencium ubin katedral yang dingin. Mereka telah mengucapkan kaulnya. Pada mereka telah dikenakan stola dan kasula. Sejak hari itu, orang-orang memanggil mereka Pater Wisanggeni, atau Romo Wis (Utami, 1998: 41).

Setelah Saman sudah menjadi seorang Romo dan sudah mengikrarkan janji kepada Tuhan dan gereja, ia telah melanggar perjanjian yang telah ia ikrarkannya, tanpa sepengetahuan siapapun, Saman menjalin hubungan denganYasmin yang sudah mempunyai suami. Mereka saling mencintai dan ia juga telah melakukan hubungan seksual dengan Yasmin di luar pernikahan, padahal perbuatan yang telah dilakukan oleh Saman dan Yasmin adalah suatu hubungan yang tidak seharusnya mereka dilakukan.

Aku mencintai kamu. Aku mencintai kamu. Aku tidak ingin kamu dihukum (Utami, 1998:184).

Seiring berjalannya waktu, kisah percintaan mereka terjalin begitu dekat. Yasmin yang sudah mempunyai suami bersikap masa bodoh dan tidak perduli. Saman tidak berpikir tentang jati dirinya yang pada kenyataannya adalah seorang Romo. Bahkan ia juga telah semakin jauh menjalin hubungan dengan Yasmin tanpa menghiraukan Lukas suami Yasmin, dan ia pun tanpa memikirkan tentang status pernikahan di antara mereka.

Dalam peraturan gereja, seorang Romo yang melakukan hubungan seksual sangat ditentang oleh Allah dan peraturan gereja. Hubungan seks yang dilakukan Saman adalah suatu hal yang tabu karena perbuatan tersebut dilakukan oleh Saman yang seorang Romo. Tidak hanya dosa yang mereka dapatkan karena telah berhubungan seksual tanpa adanya ikatan pernikahan, tetapi hubungan mereka disebut sebagai perzinahan karena Yasmin dan Saman melakukan hubungan seksual tanpa adanya status pernikahan yang sah.

Saman,

Forgive me. Please.Setelah kamu keluar dari diosesan, setelah kamu mengganti nama dan mengubah penampilan, setelah sering kamu meragukan keadilan Tuhan, bahkan keberadaan Tuhan, aku tidak menyangka kalau kamu masih punya keinginan kembali menjadi pastor. Aku tidak tau bagaimana harus meminta maaf, sampai-sampai dua hari ini aku tak berani membalas suratmu. Aku menyesal sekali. Apakah kamu menganggap aku hawa yang menggoda adam? (Utami, 1998: 183). Yasmin,

Tahukah kamu bahwa kisah itu telah menginspirasikan keputusan-keputusan yang tidak adil bagi perempuan selama berabad-abad? Kita hidup dalam kegetaran pada seks, tetapi laki-laki tidak mau dipersembahkan sehingga kami melemparkan dosa itu kepada perempuan.

Tapi, ya, kamu memang penggoda (Utami, 1998: 183). Saman,

Apakah aku berdosa? (Utami, 1998: 183) Yasmin,

Aku tak tahu lagi apakah masih ada dosa. Seks terlalu indah. Barangkali karena itu Tuhan begitu cemburu sehingga ia menyuruh Musa merajam orang-orang yang berzinah? Tetapi perempuan selalu didesak dengan lebih begairah. Ke manakah pria bersetubuh dengan wanita yang dibawa orang-orang Farisi untuk dilempari batu di luar gerbang Yerusalem?

Yasmin yang mengetahui tentang pribadi Saman sebagai seorang Romo, tetapi sikap dan perbuatan Yasmin masa bodoh sampai pada akhirnya ia memurtatkan Saman yang seorang Romo. Hal ini adalah suatu perbuatan yang sangat dilarang oleh agama khususnya agama khatolik.

Aku mencintaimu. Aku mencintaimu Aku tidak ingin kamu dihukum.

Tetapi kamu sungguh cantik, seperti dinyanyikan Kidung Raja Salomo. (tubuhmu seumpama pohon kuma, dan buah dadamu gugusnya kataku: aku ingin memanjat pohon itu dan memegang gugusnya (Utami, 1998: 184).

Yasmin, NEW YORK, 11 JUNI 1994 Aku masturbasi (Utami, 1998: 195). Saman, JAKARTA, 12 JUNI 1994

Aku terkena aloerotisme. Bersetubuh dengan Lukas tetapi

membayangkan kamu. Ia bertanya-tanya, kenapa sekarang aku semakin sering minta agar lampu dimatikan. Sebab yang aku bayangkan adalah wajah kamu, tubuh kamu (Utami, 1998: 195).

Saman, JAKARTA, 16 JUNI 1994

Orgasme dengan penis bukan suatu yang mutlak. Aku selalu orgasme jika membayangkan kamu. Aku orgasme karena keseluruhanmu. Saman, JAKARTA, 20 JUNI 1994

Tahukah kamu, malam itu yang aku inginkan adalah manjamah tubuhmu, dan menikmati wajahmu ketika ejakulasi. Aku ingin datang ke sana. Aku perkosa kamu (Utami, 1998: 196).

Yasmin, ajari aku. Perkosalah aku (Utami, 1998: 197)

Kutipan dalam percakapan di atas telah menunjukan bahwa mereka melakukan hubungan seksual dengan alasan suka sama suka tidak ada unsur keterpaksaan. Dapat dilihat dengan jelas bahwa Yasmin merasa nyaman berhubungan seks dengan Saman dari pada dengan Lukas suaminya. Hal tersebut dapat dilihat dari pengakuannya bahwa ia melakukan hubungan seks dengan Lukas tetapi selalu membayangkan

wajah Saman. Dalam kutipannya, terlihat bahwa ia sama sekali tidak melihat jati dirinya sebagai seorang Romo. Ia melakukan perbuatan tersebut dengan senang hati tanpa adanya rasa beban dalam hidupnya.

Hubungan seksual Saman dan Yasmin merupakan hubungan yang terlarang karena Yasmin yang sudah mempunyai suami serta Saman seorang Romo dan diantara mereka tidak ada status pernikahan yang sah sehingga perilaku tersebut disebut sebagai penyimpangan seksual sosial. Dikatakan suatu perilaku yang menyimpang karena perilaku yang mereka lakukan telah melanggar norma-norma yang ada baik dalam norma masyarakat maupun norma agama.

3.4.2 Tokoh Laila:Hubungan Seksual di Luar Pernikahan/