• Tidak ada hasil yang ditemukan

Total Aset

Dalam dokumen ANNUAL REPORT SDRA (Halaman 84-90)

D

alam lima tahun terakhir aset Bank Saudara menunjukan tren positif yang meningkat. Total Aset Bank Saudara pada 31 Desember 2012 tercatat sebesar Rp7,62 triliun. Peningkatan Aset yang dialami Bank Saudara adalah sebesar Rp2,54 triliun atau meningkat sebesar 49,87% dibandingkan tahun 2011. Penyebab utama peningkatan Total Aset adalah peningkatan jumlah Pinjaman Yang Diberikan. Jumlah Pinjaman Yang Diberikan pada tahun 2012 berjumlah Rp5,26 triliun atau meningkat hingga 57,43% dibandingkan tahun sebelumnya yang mencatat Rp3,34 triliun.

Aset Lancar

A

set lancar Bank Saudara terdiri dari Kas, Giro Pada Bank Indonesia, Giro Pada Bank lain, Penempatan Pada Bank Indonesia dan bank lain, Efek-Efek yang dimiliki oleh Bank Saudara,Obligasi Pemerintah, dan Tagihan Akseptasi. Jumlah keseluruhan Aset Lancar Bank Saudara pada 31 Desember 2012 adalah sebesar Rp2,19 triliun atau meningkat sebesar 35,31% dibandingkan di tahun 2011.

Peningkatan signiikan terjadi pada pos Giro Pada Bank Lain, Kas, Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain serta Giro pada Bank Indonesia yang masing-masing mengalami peningkatan sebesar 391,52%, 71,28%, 45,57%, dan 36.96%. Peningkatan pada aset-aset lancar Bank Saudara bertujuan untuk meningkatkan dan menjaga likuiditas Bank seiring dengan bertambahnya skala bisnis Bank Saudara.

Pada akhir tahun 2012 Bank Saudara berhasil mengimpun dana pihak ketiga dalam bentuk valas hingga sebesar Rp585,29 milyar atau meningkat 186,40 % dibanding posisinya pada tahun 2011 sehingga untuk tetap menjaga Posisi Devisa Netto (PDN) sebesar maksimal 20% dari modal sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia

nomor 12/10/PBI/2010 maka Bank Saudara menempatkan kembali simpanan pihak ketiga dalam valas tersebut dalam valuta yang sama pada giro bank lain, hal tersebutlah yang menyebabkan giro pada bank lain mengalami peningkatan hingga 391,52 % pada tahun 2012 Peningkatan Kas diakibatkan oleh dibukanya 2 (dua) Kantor Cabang, 9 (Sembilan) Kantor Cabang Pembantu dan 1 (satu) Kantor Kas selama tahun 2012 yang tentu saja turut mempengaruhi besaran saldo kas yang harus dipelihara.

Tabel Kas

Keterangan 2012 2011 Pertumbuhan

Nominal %

Kas 145.27 84.81 60.46 71.28%

Giro Pada Bank Indonesia

460.14 335.97 124.17 36.96% Giro Pada Bank Lain 411.87 83.80 328.07 391.52% Penempatan pada

Bank Indonesia dan Bank Lain

842.64 578.86 263.78 45.57%

Efek-Efek 41.90 179.93 (138.02) -76.71% Obligasi Pemerintah 265.29 243.80 21.49 8.82% Efek-Efek yang Dibeli

dengan Janji untuk Dijual Kembali

- 108.57 (108.57) -

Tagihan akseptasi 19.20 - 19.20 -

Jumlah Aset Lancar 2,186.30 1,615.72 570.58 35.31% Dalam Milyar Rupiah Pada 31 Desember 2012, total DPK Bank Saudara dalam Rupiah mencapai Rp5,64 triliun. Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia nomor 13/10/PBI/2011, Bank Saudara diwajibkan untuk menyimpan dana minimum sebesar Rp451,31 milyar sebagai GWM primer, dan Rp141,04 milyar untuk memenuhi GWM sekunder dalam bentuk Sertiikat Bank Indonesia (SBI), Surat Utang Negara (SUN), dan/atau Excess Reserve. Dengan Jumlah Giro Pada Bank Indonesia pada akhir Desember 2012 sebesar Rp460,14 milyar, Bank telah memenuhi ketentuan GWM Primer sebesar 8% dari total DPK.

Salah satu kebijakan Bank Saudara untuk menjaga tingkat likuidatas, maka Bank Saudara menempatkan kelebihan dananya pada Obligasi Pemerintah dan Penempatan Pada Bank Indonesia dan Bank Lain Obligasi Pemerintah mengalami pertumbuhan sebesar 8,82% yaitu dari Rp243,80 milyar pada tahun 2011 menjadi Rp265,29 milyar pada tahun 2012 sementara Penempatan Pada Bank Indonesia dan Bank Lain pun mengalami pertumbuhan yang sangat besar, yaitu Rp842,64 milyar atau meningkat 45,57% dari pencapaian tahun 2011 yang mencatat sebesar Rp578,86 milyar.

2012 2011 2010 2009 2008 5,086 3,246 2,404 1,977 7,621 Total Aset

85

Laporan Tahunan 2012 | PT Bank Himpunan Saudara 1906, Tbk

Analisa dan Pembahasan Manajemen

Atas Kinerja Perusahaan

Laporan Tahunan 2012 | PT Bank Himpunan Saudara 1906, Tbk

Analisa dan Pembahasan Manajemen

Atas Kinerja Perusahaan

Aset Tidak Lancar

Pertumbuhan aset tidak lancar Bank Saudara sebesar 48.30 % dibandingkan tahun 2011, dari Rp3,47 triliun menjadi Rp5,44 triliun pada posisi 31 Desember 2012. Kontribusi terbesar pertumbuhan Aset Tidak Lancar berasal dari Pinjaman Yang Diberikan pada akhir 31 Desember 2012 tercatat sebesar Rp5,26 triliun. Jumlah ini meningkat sebesar 57,43 % yaitu dari Rp3,34 triliun pada tahun 2011. Peningkatan ini diakibatkan oleh kerberhasilan rencana ekspansi Pinjaman Yang Diberikan oleh Bank Saudara serta semakin membaiknya kualitas Pinjaman Yang Diberikan Bank Saudara. Tabel Aset Tidak Lancar

Keterangan 2012 2011 Pertumbuhan Nominal % Pinjaman Yang Diberikan 5,260.84 3,341.78 1,919.07 57.43% Pinjaman Yang Diberikan-Bersih 5,203.84 3,311.92 1,891.92 57.12% Penyertaan Saham- Bersih 0.45 0.41 0.04 8.69% Aset Tetap 175.01 121.00 54.01 44.64% Aset Tetap - Bersih 131.82 87.22 44.60 51.13% Agunan Yang Diambil

Alih 4.37 2.45 1.92 78.49%

Agunan Yang Diambil

Alih-Bersih 2.38 0.86 1.53 178.18%

Pendapatan yang masih harus diterima

59.57 40.61 18.96 46.69% Aset Pajak Tangguhan 1.52 - 1.52 100% Biaya dibayar dimuka 18.75 19.08 (0.33)

Aset Lain-lain 16.54 9.94 6.60 66.46%

Jumlah Aset Tidak

Lancar 5,434.87 3,470.04 1,965.16 56.63%

Dalam Milyar Rupiah Aset Tetap Bank Saudara yang berupa tanah, bangunan, perabot dan perlengkapan serta aset dalam penyelesaian. Pada akhir tahun 2012, Aset Tetap Bank Saudara berjumlah Rp175 milyar atau meningkat sebesar 44,64 % dibandingkan tahun 2011 yang mencatat sebesar Rp121 milyar. Peningkatan jumlah Aset Tetap terutama disebabkan oleh penambahan jumlah jaringan kantor. Pada tahun 2012, Bank Saudara telah menambah 12 kantor kerja baru di berbagai wilayah Indonesia. Nilai Aset Tetap yang dimiliki Bank Saudara tidak terdapat indikasi penurunan nilai atas aset tetap yang dimiliki Bank.

Untuk melindungi Aset Tetap, Bank Saudara telah mengasuransikan seluruh Aset Tetap, terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya dengan nilai Rp80,14 milyar. Nilai pertanggungan tersebut cukup menutupi kemungkinan kerugian tidak terduga yang akan terjadi.

Total Liabilitas

Total Liabilitas Bank Saudara pada 31 Desember 2012 Rp7,08 triliun, meningkat sebesar 53,53 % dibandingkan tahun 2011 yang mencatat sebesar Rp4,61 triliun. Peningkatan ini terutama merupakan akibat dari keberhasilan Bank Saudara menghimpun dana masyarakat sehingga mengalami peningkatan sebesar 52.32 % yaitu menjadi 6,23 triliun pada tahun 2012.

Liabilitas Lancar

Liabilitas Lancar Bank Saudara terdiri dari Liabilitas Segera, Simpanan dari Nasabah, Simpanan dari Bank Lain, Liabilitas akseptasi, dan Efek-efek yang diterbitkan. Pada 31 Desember 2012, jumlah Liabilitas Lancar yang tercatat adalah sebesar Rp6,76 triliun, atau meningkat sebesar 48,90 % dibandingkan tahun 2011, sebesar Rp4,54 triliun.

Tabel Liabilitas Lancar

Keterangan 2012 2011 Pertumbuhan Nominal % Liabilitas Segera 3,080 1,126 1,954 173.53% Simpanan dari Nasabah 6,226,709 4,087,992 2,138,717 52.32% Simpanan dari Bank Lain 168,182 206,771 (38,589) -18.66% Liabilitas Akseptasi 19,198 - 19,197 - Efek-efek yang Diterbitkan Bersih 345,113 245,544 99,569 40.55% Jumlah Liabilitas Lancar 6,762,282 4,541,433 2,220,848 48.90%

Dalam Milyar Rupiah Terdapat dua penyebab utama peningkatan Liabilitas Lancar Bank Saudara pada tahun 2012. Yang pertama adalah keberhasilan Bank Saudara dalam menghimpun dana masyarakat melalui Produk Pendanaan. Pada tahun 2012, Bank Saudara melakukan kerja sama dengan mitra-mitra strategis serta dengan adanya berbagai program promosi yang menarik dengan tujuan untuk meningkatkan kinerja produk pendanaan dan Pinjaman Yang Diberikan. Penyebab yang kedua adalah penerbitan Obligasi Bank Saudara II Tahun 2012 dengan jumlah pokok Rp100 milyar.

Simpanan Nasabah Bank Saudara terdiri dari Giro, Tabungan, dan Deposito Berjangka. Pada 31 Desember 2012, jumlah Simpanan Nasabah meningkat 52,32% dari Rp4,09 triliun pada tahun 2011 menjadi Rp6,23 triliun. Peningkatan Simpanan nasabah yang sangat signiikan ini disebabkan oleh keberhasilan Produk Pendanaan Bank Saudara dalam menyerap dana dari masyarakat selama tahun 2012. Pada tahun tersebut, Bank Saudara telah menjalin kerjasama dengan beberapa mitra strategis dengan tujuan utama untuk menarik dan mempromosikan produk pendanaan Bank. Selain itu, Bank Saudara juga mengajak masyarakat untuk menyimpan dananya di Bank Saudara dengan menggelar berbagai promosi langsung, seperti Program Kilau Bintang Rejeki Saudara.

87

Laporan Tahunan 2012 | PT Bank Himpunan Saudara 1906, Tbk

Analisa dan Pembahasan Manajemen

Atas Kinerja Perusahaan

Simpanan Nasabah Tabel Simpanan Nasabah

Keterangan 2012 2011 Pertumbuhan Nominal % Giro 580.84 306.04 274.80 89.79% Tabungan 483.17 367.13 116.04 31.61% Deposito Berjangka 5,162.70 3,414.82 1,747.88 51.18% Total Simpanan Nasabah 6,226.71 4,087.99 2,138.72 52.32%

Dalam Milyar Rupiah Pertumbuhan Simpanan Nasabah dari pihak ketiga merupakan salah satu sumber Bank Saudara dalam menyalurkan produk Pinjamannya. Dana tersebut mengalami tren pertumbuhan yang terus meningkat dari tahun ke tahun. Pertumbuhan positif ini tentu dapat meningkatkan usaha Bank Saudara dalam menggarap pasar kredit di Indonesia.

Graik Simpanan Nasabah

Pada Bulan September 2012, Bank Saudara menerbitkan Obligasi Bank Saudara II Tahun 2012 dengan jumlah pokok Rp100 milyar dengan peringkat Peindo BBB+. Dana terhimpun digunakan untuk peningkatan pemberian kredit. Penyaluran Kredit akan difokuskan pada Kredit Pensiunan; Kredit Pegawai; Kredit Usaha Mikro, kecil, dan Menengah.

Liabilitas Tidak Lancar

Liabilitas Tidak Lancar Bank Saudara terdiri dari Utang Pajak, Liabilitas Pajak Tangguhan,Penyisihan Imbalan Kerja Karyawan, Beban yang Masih Harus Dibayar, Liabilitas lain-Lain dan Obligasi subordinasi.

Keseluruhan Liabilitas Tidak Lancar yang terjadi selama 2012 adalah sebesar Rp321,12 milyar, meningkat signiikan sebesar 351,30 % dari Rp71,16 milyar pada 2011.

Tabel Liabilitas Tidak Lancar

Keterangan 2012 2011 Pertumbuhan

Nominal %

Pinjaman yang Diterima - 3.76 (3.76) -100.00% Utang Pajak 19.44 10.95 8.49 77.58% Liabilitas Pajak

Tangguhan

- 4.17 (4.17) -100.00% Beban yang masih

harus dibayar

22.37 15.00 7.37 49.09% Liablitas Imbalan Kerja 56.67 22.05 34.63 157.07% Liabilitas lain-lain 26.54 15.23 11.31 74.24% Obligasi subordinasi 196.06 - 196.06 100% Tagihan derivatif 0.04 - 0.04 100%

Jumlah Liabilitas Tidak

Lancar 321.12 71.16 249.97 351.30%

Dalam Milyar Rupiah Penyebab utama lonjakan Liabilitas Tidak Lancar adalah dengan diterbitkannya Obligasi Subordinasi Bank Saudara I pada bulan September 2012 dengan jumlah pokok Rp200 milyar dengan peringkat Peindo BBB. Dana yang terhimpun akan dipergunakan seluruhnya oleh Bank Saudara untuk Modal Pelengkap Level Bawah (Lower Tier 2) sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia No. 10/15/ PBI/2008 yang digunakan untuk memperkuat struktur pendanaan jangka panjang Bank Saudara guna mendukung pengembangan pembiayaan Bank Saudara.

Liabilitas Imbalan Kerja meningkat sebesar Rp34,63 milyar atau sebesar 157,07% yaitu menjadi Rp56,67 milyar padah tahun 2012. Liabilitas atas imbalan kerja jangka panjang dan paska kerja lainnya sesuai Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 tanggal 25 Maret 2003 meliputi uang jasa, uang pisah dan kompensasi lainnya. Utang Pajak meningkat dengan signiikan sebesar 77,58% dari Rp10,95 milyar pada tahun 2011 menjadi Rp19,44 milyar pada 31 Desember 2012. Komponen Hutang Pajak penghasilan yang terbesar adalah pajak penghasilan badan, komponen pajak ini meningkat seiring peningkatan pendapatan kena pajak Bank.

2012 2011 2010 2009 2008 6,226,709 4,087,992 2,550,807 2,027,790 1,493,137

Laporan Tahunan 2012 | PT Bank Himpunan Saudara 1906, Tbk

Analisa dan Pembahasan Manajemen

Atas Kinerja Perusahaan

Ekuitas

Jumlah ekuitas Bank Saudara pada 31 Desember 2012 sebesar 537,91 milyar. Jumlah ini meningkat sebesar Rp 64,73 milyar atau 13,68 % dibanding pada tahun 2011 yang tercatat Rp 473,17 milyar Bank Saudara mencatat rasio kecukupan modal / kewajiban penyediaan modal minimum (KPMM) dengan memperhitungkan risiko kredit, pasar dan operasional meningkat sebesar 134 bps dari 13,38% di tahun 2011 menjadi sebesar 14,70% ditahun 2012. KPMM yang dimiliki Bank Saudara tersebut masih berada di atas modal minimum sesuai proil risiko Bank, yaitu sebesar 9,51% (dihitung dengan metode linier antara komposit proil risiko dengan rasio minimum KPMM)

Laporan Laba-Rugi Pendapatan Bunga

Pendapatan bunga yang berhasil dicetak Bank Saudara pada 2012 sebesar Rp801,92 milyar. Jumlah tersebut meningkat 37,05% dari tahun 2011 yang mencatat sebesar Rp585,14 milyar. Peningkatan tersebut terutama akibat meningkatnya ekspansi pinjaman yang diberikan. Hal tersebut dapat terlihat dari komposisi Pendapatan Bunga yang berhasil dikumpulkan pada tahun 2012 pada tabel berikut:

Tabel Pendapatan Bunga

Keterangan 2012 2011 Pertumbuhan Nominal % Pinjaman yang Diberikan 764,795 556,047 208,748 37.54% Efek-efek tersedia untuk dijual 22,965 15,927 7,038 44.19% Efek-efek yang dibeli

dengan janji untuk dijual kembali

3,531 - 3,531 -

Giro dan pendapatan pada Bank Indonesia dan Bank Lain

10,629 13,167 (2,538) -19.28%

Jumlah Pendapatan

Bunga 801,920 585,141 216,779 37.05%

Dalam Milyar Rupiah Peningkatan pada Pendapatan Bunga terjadi seiring dengan peningkatan Beban Bunga akibat pertumbuhan usaha Bank Saudara. Beban Bunga yang terjadi selama tahun 2012 adalah sebesar Rp369,50 milyar meningkat sebesar 39,49% dibandingkan tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp264,90 milyar.

Tabel Komponen pembentuk Beban Bunga yang merupakan beban usaha Keterangan 2012 2011 Pertumbuhan Nominal % Simpanan Nasabah Giro 4.98 5.33 (0.35) -6.51% Tabungan 10.55 8.35 2.20 26.39% Deposito Berjangka 306.34 225.85 80.49 35.64% Efek-efek yang diterbitkan 31.88 - -

Simpanan dari Bank Lain 9.44 22.34 (12.90) -57.74% Efek-efek yang dijual

dengan janji dibeli kembali

3.34 2.58 0.76 29.62%

Beban Kpd BI 0.54 - - 100.00% Obligasi Subordinasi 2.32 - - 100.00% Pinjaman yang diterima 0.11 0.46 (0.35) -75.95%

Jumlah Beban Bunga 369.50 264.90 104.60 39.49%

Dalam Milyar Rupiah Pendapatan bunga bersih yang dihasilkan selama tahun buku 2012 meningkat sebesar 35,03 %, atau meningkat Rp112,18 milyar dari Rp320,24 milyar pada tahun 2011 menjadi Rp432,42 milyar di tahun 2012.

Pendapatan Operasional Lainnya

Pendapatan Operasional Lainnya berasal dari pendapatan yang didapat bukan berasal dari kegiatan utama bank. Yang termasuk kedalam pendapatan ini adalah Laba penjualan Efek-Efek tersedia untuk dijual, Pendapatan Asuransi, Jasa Layanan,Kustodian, Operasi Internasional Lainnya, dan lainnya.

Pendapatan Operasional Lainnya pada akhir Desember 2012 adalah sebesar Rp50,80 milyar, meningkat 57,64 % dibandingkan tahun 2011 yang tercatat sebesar Rp32,23 milyar.

Kontribusi terbesar pada peningkatan Pendapatan Operasional Lainnya disumbangkan oleh Pendapatan Asuransi, dari Rp7,12 milyar pada tahun 2011 menjadi Rp17,29 milyar pada tahun 2012 atau meningkat sebesar 142,94 %.

Tabel Pendapatan Operasional Lainnya

Keterangan 2012 2011 Pertumbuhan

Nominal %

Laba Penjualan Efek-efek tersedia untuk dijual

19.36 12.13 7.23 59.60% Pendapatan Asuransi 17.29 7.12 10.17 142.94% Jasa Layanan 6.44 5.51 0.94 17.02% Kustodian 1.81 2.23 (0.43) -19.12% Operasi Internasional Lainnya 0.81 1.27 (0.45) -35.89% Lainnya 5.10 3.98 1.12 28.14% Jumlah Pendapatan Operasional Lainnya 50.80 32.23 18.57 57.64%

89

Laporan Tahunan 2012 | PT Bank Himpunan Saudara 1906, Tbk

Analisa dan Pembahasan Manajemen

Atas Kinerja Perusahaan

Beban Operasional Lainnya

Total Beban Operasional Lainnya yang terjadi selama tahun 2012 adalah sebesar Rp285.12 milyar. Beban ini meningkat sebesar Rp51,35 milyar atau 21,97 % dari jumlah biaya operasional yang terjadi pada 2011. Komponen beban operasional terdiri dari Beban Umum dan Administrasi dan Beban Tenaga Kerja, yang masing- masing sebesar Rp154,43 milyar dan Rp130,69 milyar. Tabel Total Beban Operasional Lainnya

Keterangan 2012 2011 Pertumbuhan Nominal %

Beban Umum dan

Administrasi 154,43 139,44 14,98 10.74% Beban Tenaga Kerja 130,69 94,32 36,37 38.56%

Jumlah Beban

Operasional 285,12 233,76 51,35 21.97%

Dalam Milyar Rupiah Peningkatan Beban Umum dan Administrasi serta Beban Tenaga Kerja disebabkan oleh pembukaan jaringan kantor baru di beberapa wilayah di Indonesia. Jaringan kantor tersebut meningkatkan pengeluaran Bank Saudara dalam pengadaan biaya barang dan jasa, sewa tempat, pemeliharaan dan perbaikan, dan asuransi. Biaya- biaya tersebut merupakan komponen utama dari Beban Umum dan administrasi.

Laba Operasional

Pada akhir Desember 2012, Bank Saudara berhasil mencetak Laba Operasional sebesar Rp157,84 milyar. Jumlah tersebut meningkat 27,97 % dibandingkan perolehan tahun 2011, sebesar Rp123,34 milyar.

Pada tahun 2012 terdapat Pendapatan Non Operasional bersih sebesar Rp2,53 milyar dan menghasilkan Laba Sebelum Pajak tahun 2012 sebesar Rp160,38 milyar. Pencapaian Laba Sebelum Pajak tersebut meningkat Rp38,60 milyar dibandingkan tahun 2011 yang mencatat sebesar Rp121,81 milyar.

Pajak

Kontribusi pajak Bank Saudara pada kas negara pada tahun 2012 sebesar Rp41,52 milyar dan merupakan Beban Pajak Penghasilan- bersih. Jumlah tersebut meningkat sebesar Rp9,77 milyar atau 30,73% dibandingkan tahun 2011 yang tercatat sebesar Rp31,76 milyar.

Laba Bersih & Laba Bersih per Saham

Laba Bersih pada tahun 2012 meningkat sebesar 31,98% atau sebesar Rp28,80 milyar dari Rp90,04 milyar pada tahun 2011 menjadi Rp118,84 milyar pada tahun 2012. Rata-rata tertimbang saham biasa beredar pada tahun akhir tahun 2012 menunjukan jumlah saham biasa beredar sebesar 2.316.373.000 lembar saham. Dengan demikian Laba Bersih per Saham sebesar Rp51,32. Jumlah Laba Bersih per Saham mengalami peningkatan sebesar Rp12,44 atau 32% dibandingkan tahun 2011 yang mencatat sebesar Rp38,88 untuk jumlah saham biasa beredar yang sama.

Pendapatan Komprehensif lain dan Jumlah Laba Komprehensif Setelah Pajak

Pos-pos yang termasuk pada Pendapatan Komprehensif lain pada tahun 2012 adalah diakuinya kerugian yang belum direalisir atas efek-efek dalam kelompok tersedia untuk dijual sebesar Rp7,13 milyar dan kerugian aktuarial program imbalan pasti sebesar Rp29,68 milyar, sementara besarnya manfaat pajak penghasilan terkait diakui sebesar Rp9,20 milyar maka total beban komprehensif lain pada tahun 2012 setelah pajak adalah sebesar Rp27,61 milyar, sehingga pada akhirnya menghasilkan jumlah laba komprehensif tahun 2012 sebesar Rp91,27.

Jumlah laba komprehensif pada tahun 2012 mengalami penurunan sebesar 8,24 % dibandingkan dengan Jumlah laba komprehensif tahun 2011 yang sebesar Rp99,42.

Penyebab utama turunnya laba komprehensif pada tahun 2012 adalah dampak diberlakukannya PSAK 24 (Revisi 2010) pada dimana standar yang direvisi ini memperbolehkan pengakuan segera atas seluruh keuntunan/(kerugian) aktuarial melalui pendapatan komprehensif lainnya, pada periode terjadinya

Analisa Laporan Arus Kas

Tabel ikhtisar laporan arus kas Bank Saudara untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012

Uraian 2012 2011

Arus kas dari aktivitas operasi 459.13 695.28 Arus kas dari aktivitas investasi (52.35) (257.74) Arus kas dari aktivitas pendanaan 261.96 219.27 Kenaikan bersih kas dan setara kas 668.74 656.82 Dalam Milyar Rupiah

Arus kas dari aktivitas operasi

Kas bersih diperoleh aktivitas operasi selama tahun 2012 sebesar Rp459,13 milyar. Sebagian besar penerimaan arus kas dari aktivitas operasi antara lain berasal dari simpanan nasabah sebesar Rp2,14 triliun, penerimaan bunga dankomisi yaitu sebesar Rp817,93 milyar dan efek-efek yang dibeli dengan janji untuk dijual kembali sebesar Rp108,57 milyar. Arus kas masuk tersebut terutama digunakan untuk Pinjaman yang diberikan sebesar Rp1,93 triliun, pembayaran bunga sebesar Rp365,70 milyar dan pembayaran beban operasional sebesar Rp277,94 milyar

Kas bersih diperoleh dari aktivitas operasi selama tahun 2011 sebesar Rp695,28 milyar. Sebagian besar penerimaan arus kas dari aktivitas operasi antara lain berasal dari simpanan nasabah sebesar Rp1,54 triliun dan penerimaan bunga dan komisi yaitu sebesar Rp574,39 milyar. Arus kas masuk tersebut terutama digunakan untuk Pinjaman yang diberikan sebesar Rp801,77 milyar, pembayaran bunga sebesar Rp257,53 milyar, dan pembayaran beban operasional sebesar Rp209,86 milyar.

Laporan Tahunan 2012 | PT Bank Himpunan Saudara 1906, Tbk

Analisa dan Pembahasan Manajemen

Atas Kinerja Perusahaan

Arus kas dari aktivitas investasi

Kas bersih digunakan untuk aktivitas investasi selama tahun 2012 sebesar Rp52,35. Penerimaan arus kas dari aktivitas investasi berasal dari penjualan efek-efek dan obligasi pemerintah tersedia untuk dijual dan dimiliki hingga jatuh tempo yaitu sebesar Rp1,53triliun, dan penjualan aset tetap sebesar Rp3,87 milyar. Arus kas masuk tersebut seluruhnya digunakan untuk pembelian efek-efek dan obligasi pemerintah yang tersedia untuk dijual dan dimiliki hingga jatuh tempo yaitu sebesar Rp1,53 triliun.

Kas bersih digunakan untuk aktivitas investasi selama tahun 2011 sebesar Rp257,74 milyar. Penerimaan arus kas dari aktivitas investasi berasal dari penjualan efek-efek dan obligasi pemerintah yang tersedia untuk di jual dan dimiliki hingga jatuh tempo sebesar Rp879,98 Milyar dan penjualan aset tetap yaitu sebesar Rp14 juta. Arus kas bersih digunakan untuk aktivitas investasi adalah untuk pembelian efek-efek, obligasi pemerintah yang tersedia untuk dijual dan dimiliki hingga jatuh tempo sebesar Rp1.1 triliun dan pembelian aset tetap sebesar Rp35,48 milyar.

Arus kas dari aktivitas pendanaan

Kas bersih diperoleh aktivitas pendanaan selama tahun 2012 sebesar Rp261,96 milyar. Penerimaan arus kas dari aktivitas pendanaan seluruhnya berasal dari penerimaan atas efek-efek yang diterbitkan dan obligasi subordinasi yaitu sebesar Rp300 milyar. Arus kas masuk tersebut digunakan untuk pembayaran dividen sebesar Rp25,45 milyar, pembayaran atas biaya emisi efek-efek yang diterbitkan Rp8,83 milyar dan pembayaran atas pinjaman yang diterima Rp3,76 milyar

Kas bersih diperoleh dari aktivitas pendanaan selama tahun 2011 sebesar Rp219,27 milyar. Penerimaan arus kas dari aktivitas pendanaan berasal dari penerimaan dari efek-efek yang diterbitkan yaitu sebesar Rp250 milyar. Arus kas masuk tersebut digunakan untuk pembayaran atas pinjaman yang diterima sebesar Rp5,01 milyar, pembayaran atas biaya emisi obligasi yang diterbitkan Rp4,87 milyar dan pembayaran deviden sebesar Rp20,84 milyar.

Kemampuan Membayar Hutang

Penilaian Layak Investasi (Investment Grade) Dari Peindo

Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO) memberikan peringkat “idBBB+” dengan prospek positip untuk peringkat Bank Saudara pada tanggal 27 Agustus 2012. Peringkat yang diberikan

mencerminkan dukungan yang kuat dan teruji dari pemegang saham, kualitas aset yang terkendali dan model bisnis Perusahaan yang memberikan marjin yang tinggi.

Bank Saudara merupakan bank komersial yang memiliki fokus pada kredit konsumer. Per posisi Juni 2012, Bank Saudara dimiliki oleh Bpk. Ariin Panigoro (52.92%) pendiri Medco Grup, sebuah konglomerasi terkemuka yang memiliki fokus di bidang bisnis minyak bumi dan gas, PT Medco Intidinamika (11.03%), dan publik (36.05%). Dukungan yang teruji dari pemegang saham Grup Medco yang memiliki kemampuan keuangan yang kuat seperti yang ditunjukkan oleh salah satu anak perusahaan, PT Medco International Tbk yang mendapat peringkat idAA-/Negatif.

Dengan demikian Grup Medco akan mampu mendukung Bank Saudara bila Bank Saudara mengalami masalah keuangan. Grup Medco memiliki intensi yang kuat untuk mendukung Bank Saudara karena Grup Medco memiliki reputasi yang baik sebagai entitas bisnis terkemuka di Indonesia. Dukungan induk dibuktikan dengan suntikan modal dan dukungan likuiditas dari pemegang saham untuk mempertahankan tingkat modal yang sehat selama krisis keuangan tahun 1998. Dukungan juga ditunjukkan oleh penempatan dana dalam jumlah besar kepada Bank Saudara dari perusahaan ailiasi yang tergabung dalam Grup Medco untuk meningkatkan basis likuiditas. Dukungan dari Grup Medco akan tetap kuat meskipun adanya rencana akuisisi karena Grup Medco akan mempertahankan kepemilikan mayoritas sebesar 34%.

Selama tahun 2012, Bank Saudara memiliki tingkat likuiditas yang cukup, baik dalam mata uang Rupiah maupun Valuta Asing, sehingga Bank Saudara dapat memenuhi seluruh liabilitas jangka pendek maupun jangka panjang. Loan to Deposit (LDR) Bank Saudara sebesar 84,39 % pada tahun 2012 dan Giro Wajib Minimum (GWM) Utama Rupiah sebesar 8,03%, GWM Sekunder Rupiah 5,07 % dan Dollar Amerika Serikat 8,61 % yang berada diatas GWM yang diwajibkan yaitu sebesar 8 %, 2,5 % dan 8 % dapat menjadi cerminan strategi Bank Saudara menjaga likuiditas Bank Saudara dalam upaya menjaga kemampuan membayar hutang jangka pendek maupun jangka panjang.

Kolektibilitas Piutang

Dalam dokumen ANNUAL REPORT SDRA (Halaman 84-90)