Hari/ tanggal : Kamis, 6 Agustus 2015
Tempat : SMP N 3 Salatiga
Dian : Selamat siang Pak TY : Selamat siang Bu Dian
Dian : Njih.Pak, mohon saya diberikan Biodata, nama lengkap Bapak?
TY : Yak, nama lengkap saya,Tiyono : E jabatan di sini Pak?
TY : E, saya di sini sebagai Guru Mapel yaitu Guru Keterampilan Elektronika, kemudian mungkin membantu di struktur organisasi Kepala Sekolah, itu di bidang sarana prasarana.
Dian : E sudah berapa lama Bapak?
TY E saya berada di SMP Negeri 3 Salatiga itu dari tahun 2009, jadi 6 tahun berada di SMP ini
Dian : Sudah lumayan lah ya Pak?
TY : Lumayan lama juga, pindahan dari Semarang
Dian : Baik. Tempat tanggal lahir Bapak?
TY : Saya dilahirkan di Kabupaten Semarang, tanggalnya 26 Juni 1975. Dian : Terima kasih Pak, dapat saya mulai ya
Pak?
Untuk nomor 3, mengenai pola komunikasi Bapak, mohon saya dijelaskan Pak, seperti apa kira2 pola komunikasi yangditerapkan Bapak Kepala Sekolah di sekolah ini, kemudian saya juga mohon diberikan contoh baik yang berhasil maupun yang kurang
195 maksimal, begitu, monggo Pak.
TY : Yak,pada prinsipnya komunikasi yang dilakukan Bapak Kepala Sekolah kita cukup efektif karena pada prinsipnya menerapkan beberapa hubungan, yaitu dia senang sekali turun ke teman2 kita untuk komunikasi secara langsung, jadi kadang tidak harus dari pimpinan, e wakil lalu ke bawahnya, kadang langsung muncul ke tingkat bawah juga, tapi ada beberapa hal tertentu yang memang dikomunikasi dulu dengan wakil baru disebarkan ke pihak guru- guru yang lain, bahkan nanti ke seluruh siswa yang ada di SMP Negeri 3 Salatiga. Jadi secara komunikasi mungkin memang melibatkan beberapa pola dari pimpinan kita dan secara keberhasilan,mungkin ada beberapa yang selama ini berhasil, karena pada prinsipnya pada saat kebijakan itu diberikan melalui Wakil, sebagian warga kita sudahbisa menerima terlebih dahulu secara langsung yang diberikan oleh Kepala Sekolah kita. Itu mungkin yang sangat saya rasakan selama bersama dengan Kepala Sekolah kita yang ini.
Dian : Mohon contoh Bapak? Untuk pengambilan keputusan apa begitu njih Pak?
TY : Iya, misalnya yang ada hubungannya dengan kegiatan2 e yang berhubungan dengan kesiswaan . Itu diharapkan tidak mengganggu kegiatan KBM
Dian : Seperti?
TY : Misalnya pada saat kita mengadakan program pentas seni, kemudian kegiatan
196
yang ada hubungannya dengan kelas 9 yaitu katalog yang itu memang bagian yang disenangi anak2, kemudian study tour. Selama ini mungkin ada kurang efektif karena pembagian waktu yang tidak tepat, tapi dengan kebijakan dia mendekati pihak2, mungkin staf kemudian semua guru, akhirnya dalam waktu itupun penentuannya akan menentukan sesuai dengan kebijakan yang disampaikan oleh Kepala Sekolah dan diterima dengan ikhlas sebenarnya, tidak ada yang e merasa keberatan dengan kebijakan itu. Perubahan waktu yang cukup banyak, ya, perubahan waktu dari kebijakan itu.
Dian : Untuk yang kurang maksimal Pak,menurut Bapak?
TY : Kurang maksimal mungkin samapai saat ini itu misalnya untuk piket pagi, kita piket pagi untuk salaman dengan siswa itu kebijakan di awal yang diberikan oleh Kepala Sekolah kita itu dengan sistem jadwal piket kita, tapi mungkin dengan berbagai macam kesibukan, ada beberapa yang belum maksimal. Secara pantauan baru beberapa hari ini terpantau dengan CCTV, kalau sebelumnya kan ndak, cuma pantauan pertanyaan lansung pada teman2, sudah berjalan atau belum gitu, dengan pelaksanaan selama ini kalau saya pribadi yang kadang ikut juga datang pagi, itu kurang maksimal disana. Ini mungkin nanti ada tindak lanjut seperti apa kita belum tahu.
Dian : Pergantiannya ya yang kurang maksimal atau personil?
197 TY : Personilnya yang kurang dari pihak kita, kan mungkin kebijakan ini belum terbiasa di SMP 3. Ini kebijakan yang diberikan secara langsung pada saat Kepala Sekolah Pak Suyudi ini baru 4 bulan berada di SMP kita, jadi memang kepemimpinan sebelumnya kita belum berjalan. Mungkin karena ini suatu kebijakan yang baru, mungkin kita semua belum terbiasa dengan hal itu Dian : Baik,terima kasih Pak. Kemudian Pak,
mengenai Gaya Kepemimpinan. Bagaimana Bapak mendeskripsikan Gaya Kepemimpinan Bapak Kepala Sekolah, monggo Pak.
TY : Menurut saya, selama kita bersama, Bapak Kepala Sekolah kita cenderung kita diajak berembug bersama dengan adanya suatu kebijakan yang akan disampaikan ke seluruh warga sekolah. Jadi kalau menurut saya, cenderung ke mungkin Gayanya Kepemimpinan Demokrasi, hampir semua bagian itu menjadi bagian yang akan menentukan kebijakan. Kalau dipandang dari partisipasi jelas, dengan adanya demokrasi ini tentunya partisipasi dari semua unsur yang ada di sekolah ini akan menjadi suatu Gaya Kepemimpinan Bapak Kepala Sekolah kita. Jadi censerung semua kebijakan disampaikan seluruh warga sekolah kemudian diambil suatu keputusan untuk mencapai mufakat yang nanti akan dijalankan secara bersama. Jadi secara gaya menurut saya Demokrasi yang selama ini kita terima.
198
hubungannya dengan contoh yang mendukung Gaya Kepemimpinan tersebut? Monggo Pak.
TY : Ya, misalnya hubungannya dengan sarana prasarana yang berkenaan dengan sekolah ini, tentu saja untuk pengadaan2nya, tidak hanya dibahas untuk staf yang berhubungan dengan sarpras saja tapi di awalnya disampaikan secara umum di forum guru, nanti baru kita, atau dipilah mana yang akan ditindaklanjuti. Itu pada prinsipnya apa yang ditentukan dalam kegiatan sarana prasana ataupun pengadaan barang yang ada di SMP 3,itu tidak lepas dari kesepakatan bersama, berawal dari guru kemudian dirumuskan staf yang berhubungan dengan sarpras. Jadi secara umum, pelaksanaan kebijakan yang berhubungan dengan sarpras tadi, tentu saja secara demokrasi
Dian : Terima kasih Pak. Kemudian Pak, ini untuk poin menghadapi masalah atau tuntutan, mohon saya diberikan deskripsi bagaimana Bapak Kepala Sekolah menyelesaikan suatu masalah, kemudian berikut contohnya yang berhasil, maupun juga yang kurang berhasil, monggo Bapak
TY : Yak, dalam menghadapi masalah, tentu saja akan disamapaikan juga ke beberapa pihak terkait, yaitu misalnya untuk masalah yang berkenaan dengan siswa, itu tentu saja penyelesaian masalah ini tidak saja akan diputuskan secara langsung atau otoriter oleh Kepala Sekolah tapi biasanya atau
199 selama ini akan dibicarakan dengan pihak terkait yaitu kesiswaan, kemudian BK khususnya yang menangani secara langsung, kemudian dengan pihak orang tua,meskipun pada kenyataannya di tengah perjalanan ada beberapa pihak guru yang betul2 merasa keberatan dengan adanya siswa yang memang begitu luar biasanya untuk penanganan, mungkin sering bolos, kemudian kenakalan dengan temannya suka mengganggu dan seterusnya di tengah perjalanan, itu kadang menjadi keputusan yang harus tertunda selama ini dengan pembicaraan ketiga atau pihak2 terkait sehingga kadanag penyelesaian terakhir tetap diselesaikan di akhir tahun, jadi itu kenyataan yang mungkin tahun kemarin pun diambil, seperti itu. Jadi bahwa dalam penyelesaian siswa yang bermasalah atau tidak sesuai dengan SMP kita, kenyataannya tidak mungkin akan dikeluarkan, tidak mungkin, ya tetap di kami sampai akhir tahun meskipun itu di tengah perjalanan sudah melebihi batas poin yang distandarkan di SMP kita. Itu dengan pihak terkait kalau sudah bisa menerima semua, baru mungkin diambil kebijakan di akhir tahun mungkin bertahan di SMP kita dengan tidak naik kelas, atau terpaksa mungkin harus mengundurkan diri, itu. Dian : Mengundurkan diri dalam arti kemudian
akan pindah sekolah begitu Pak?
TY : Iya, mengundurkan diri di sini tentu saja akan pindah sekolah karena memang sudah tidak ada kesesuaian
200
mungkin bagi siswa tersebut dengan SMP kita, dengan teman2nya seperti itu, jadi tidak ada paksaan sebetulnya di sana, Cuma dari kesepakatan dengan e kebijakan yang diberikan Kepala Sekolah dengan pemberitahuan berbagai macam hal berkenaan dengan siswa tersebut, kadang siswa akan dengan sendirinya mengundurkan diri atau memindahkan anaknya, seperti itu
Dian : Terima kasih Pak
Salatiga, Agustus 2015 Menyetujui Kebenarannya,
201 Lampiran 11: Plagiarism report
BAB 1 PENDAHULUAN
202
BAB II