kendaraan umum, ada bapak-bapak yang merokok dan ibu-ibu hamil yang terganggu dengan asap rokoknya. Tindakan apa yang akan kamu lakukan untuk meminta bapak-bapak tersebut agar mematikan rokoknya tanpa menyinggung perasaannya? Gambar 3.8 Penilaian terhadap karya seni akan berbeda antarindividu.
Timbulnya interaksi sosial merupakan bentuk naluri manusia yang telah ada sejak lahir dan membutuhkan pergaulan dengan sesamanya (gregariousness). Naluri ini merupakan salah satu kebutuhan dasar bagi manusia untuk memenuhi semua kebutuhan hidupnya.
Interaksi sosial dapat terjadi karena adanya beberapa unsur yang mendukungnya. Unsur-unsurnya dapat kita kenali melalui beberapa ciri sebagai berikut.
1) Adanya pelaku yang berjumlah dua orang atau lebih. 2) Adanya komunikasi antarpelaku.
3) Adanya waktu dan tempat yang menentukan sifat aksi yang sedang berlangsung.
4) Adanya tujuan-tujuan tertentu.
Hakikat dari interaksi terletak pada kesadaran mengarahkan tindakan dan keinginan pada orang lain. Harus ada orientasi yang bersifat timbal balik di antara pihak-pihak yang bersangkutan tanpa menghiraukan isi dari perbuatannya, seperti suka atau tidak suka, sama atau tidak sama tujuannya, dan sebagainya.
b. Pola-Pola Interaksi Sosial
Pola-pola dalam interaksi sosial dapat terjadi antarindividu, antarkelompok, serta antarindividu dengan kelompok. 1) Interaksi sosial antarindividu
Apabila dua orang bertemu, walaupun kedua orang tersebut tidak saling berbicara, sebenarnya interaksi sosial telah terjadi karena di antara mereka sadar akan adanya pihak lain yang menyebabkan perubahan-perubahan dalam perasaan maupun syaraf kedua orang tersebut, yang disebabkan oleh misalnya, bau keringat, parfum, dan cara berjalan. Kesemuanya menimbulkan kesan dalam pikiran seseorang sehingga menentukan tindakan yang akan dilakukannya.
Gambar 3.9 Interaksi terjadi apabila mereka saling menyapa. Sumber: Dokumen Penerbit
2) Interaksi sosial antarkelompok sosial
Interaksi sosial antara satu kelompok dengan kelompok lainnya terjadi sebagai suatu kesatuan dan bukan menyangkut pribadi-pribadi sebagai anggota dari kelompok yang bersangkutan. Misalnya, pertemuan antara perwakilan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) dan perwakilan Republik Indonesia dalam perjanjian antara GAM dan RI di Jenewa, Swiss. Perjanjian tersebut merupakan interaksi antara GAM dan RI. Contoh lain, pertandingan antartim kesebelasan sepak bola. Para pemain bertanding untuk kepentingan tim kesebelasan-nya (kelompok).
3) Interaksi sosial antara individu dengan kelompok sosial Interaksi sosial antara individu dengan kelompok berbeda-beda sesuai dengan keadaan setiap hubungan itu. Misalnya, interaksi antara seorang guru dan siswa-siswanya di kelas. Guru yang menghadapi siswa-siswa di kelas pada awalnya akan berusaha menguasai para siswanya agar interaksi sosial bisa berlangsung dan seimbang. Contoh lain, interaksi antara seorang wasit sepak bola dan para pemain sepak bola yang bertanding. Wasit tersebut akan menghadapi para pemain sesuai tata cara atau peraturan permainan yang berlaku.
c. Syarat-Syarat Terjadinya Interaksi Sosial
Suatu interaksi sosial terjadi apabila memenuhi syarat-syaratnya. Menurut Soerjono Soekanto, syarat-syarat terjadinya interaksi sosial adalah adanya kontak sosial (social contact) dan adanya komunikasi (communication).
1) Adanya kontak sosial (social contact)
Istilah kontak sosial berasal dari bahasa Latin con atau
cum yang artinya bersama-sama, dan tango yang artinya menyentuh. Jadi, secara harfiah kontak berarti bersama-sama menyentuh. Dalam pengertian sosiologis, kontak merupakan gejala sosial yang tidak selalu berarti hubungan badaniah karena seseorang dapat ber-hubungan dengan orang lain tanpa menyentuhnya. Contohnya berbicara dengan pihak lain mengunakan media komunikasi, seperti telepon, faksimil, atau media komunikasi lainnya. Bahkan dapat dikatakan bahwa hubungan badaniah tidak perlu menjadi syarat utama terjadinya kontak.
Kontak sosial dapat terjadi dalam tiga bentuk berikut ini.
Pertama, kontak sosial antara orang-perorangan, misalnya seorang anak yang meniru perilaku ibunya. Proses demikian terjadi melalui sosialisasi, yaitu suatu proses ketika anggota masyarakat yang baru mempelajari norma-norma dan nilai-nilai masyarakat di mana dia menjadi anggota.
Gambar 3.10Perjanjian damai antara GAM dan RI adalah contoh interaksi sosial antarkelompok sosial. Sumber:Tempo, 28 Agustus 2005
Kedua, kontak sosial antara orang-perorangan dengan kelompok, misalnya sekelompok preman yang memeras seseorang atau jika seseorang merasakan telah terjadi tindakan-tindakan yang berlawanan dengan norma-norma masyarakat.
Ketiga, kontak sosial antara suatu kelompok dengan kelompok lainnya, misalnya dua buah perusahaan konstruksi mengadakan suatu kontrak kerja sama untuk mengerjakan jalan tol atau dua partai politik mengadakan kerja sama untuk mengalahkan partai politik lainnya dalam pemilihan umum.
Suatu kontak sosial terjadi tidaklah semata-mata bergantung pada tindakan, tetapi juga tanggapan terhadap tindakan tersebut. Seseorang dapat saja bersalaman dengan orang lain tetapi tidak disambut; atau seseorang yang main mata dengan orang buta berjam-jam lamanya tanpa menghasilkan suatu kontak.
Kontak sosial tersebut dapat bersifat positif atau negatif. Kontak sosial yang bersifat positif mengarah pada kerja sama, sedangkan yang bersifat negatif mengarah pada suatu pertentangan atau bahkan sama sekali tidak menghasilkan suatu interaksi sosial. Misalnya, ketika Ani bertemu dengan Tina dan mereka saling melempar senyuman, akan terjadi suasana yang menyenangkan. Akan tetapi, apabila Ani tersenyum, tetapi dibalas dengan muka yang masam dari Tina, situasinya akan menjadi tidak menyenangkan.
Kontak sosial dapat bersifat primer atau sekunder. Kontak primer terjadi apabila yang mengadakan hubungan langsung bertemu dan berhadapan muka, misalnya saling berjabat tangan atau saling tersenyum. Adapun kontak sekunder merupakan kontak yang memerlukan Gambar 3.11Contoh kontak sosial antara orang-perorangan adalah seorang anak
yang meniru ibunya. Proses demikian terjadi melalui sosialisasi. Sumber:Nova No. 939, 26 Februari 2006
perantara, seperti alat-alat komunikasi yaitu telepon atau radio. Selain itu kontak sekunder dapat terjadi secara langsung ataupun tidak langsung, misalnya apabila Dani menelepon Dini, maka terjadi kontak sekunder langsung. Sedangkan apabila Dani menelepon Dini untuk diperkenalkan kepada Ari, maka kontak antara Dani dengan Ari merupakan kontak sekunder tidak langsung.
2) Adanya komunikasi
Komunikasi adalah situasi di mana seseorang mem-berikan tafsiran pada perilaku orang lain (yang berwujud pembicaraan, gerak-gerik badaniah, atau sikap) dan perasaan-perasaan yang ingin disampaikan oleh orang tersebut. Orang yang diajak berkomunikasi kemudian memberikan reaksi terhadap perasaan yang ingin disampaikan oleh orang yang mengajak komunikasi. Jika seorang gadis menerima seikat bunga, ia akan memandang dan mencium bunga tersebut. Akan tetapi, perhatian utamanya tentu pada siapa dan alasan orang yang mengirimkan bunga tersebut. Apakah bunga tersebut dikirim untuk mendamaikan perselisihan, ucapan ulang tahun, atau ucapan terima kasih? Jika si gadis tidak dapat menjawab pertanyaan tersebut, berarti belum terjadi komunikasi. Jika telah terjawab dan terjadi komunikasi, sikap-sikap dan perasaan suatu kelompok atau orang yang mengirimkan bunga dapat diketahui. Hal-hal tersebut menjadi bahan-bahan untuk me-nentukan reaksi apa yang perlu dilakukan.
Suatu kontak sosial dapat terjadi tanpa komunikasi. Misalnya pertemuan dua orang yang tidak mengerti bahasa lawan bicaranya. Mereka dapat bersalaman sehingga terjadi kontak, tetapi tidak dapat berkomunikasi sehingga tidak terjadi interaksi sosial.
Satelit komunikasi digunakan untuk komunikasi jarak jauh dan pengiriman data antara stasiun di bumi yang terhubungkan dengan jaringan telekomunikasi. Satelit komunikasi memungkinkan penduduk di wilayah terpencil dapat mengakses jaringan komunikasi global, sehingga terjadi kontak sosial.