• Tidak ada hasil yang ditemukan

KAJIAN PUSTAKA

C. Faktor –faktor yang mempengaruhi Spiritulitas dan Religiulitas Guru Wanita Guru adalah figur manusia yang menempati posisi dan memegang peranan

5. Tujuan Nilai-nilai Pendidikan Islam

Menurut Abdurahman Saleh Abdullah (Botung Hasibuan, 2009) tujuan pendidikan Islam diklasifikasikan menjadi empat macam, yaitu: Pertama, tujuan pendidikan jasmani. Kedua, tujuan pendidikan rohani. Ketiga, tujuan pendidikan akal. Keempat, tujuan pendidikan sosial.

Sedangkan, tujuan pendidikan islam menurut Ali Asraf (Muhaemin, 2004: 136-138) membuat klasifikasi sebagai berikut:

Pertama, mengembangkan wawasan spiritual yang semakin mendalam

dan mengembangkan pemahaman rasional mengenai Islam dalam konteks kehidupan modern.

Kedua, membekali anak didik dengan berbagai kemampuan pengetahuan

dan kebajikan, baik pengetahuan praktis, kesejahteraan, lingkungan sosial, dan pembangunan nasional.

Ketiga, mengembangkan kemampuan pada diri anak didik untuk

menghargai dan membenarkan superioritas komparatif kebudayaan dan peradaban Islam di atas semua kebudayaan lain.

Keempat, memperbaiki dorongan emosi melalui pengalaman imajinatif,

sehingga kemampuan kreatif dapat berkembang dan berfungsi mengetahui norma-norma Islam yang benar dan yang salah.

Kelima, membantu anak yang sedang tumbuh untuk belajar berpikir secara

logis dan membimbing proses pemikirannya dengan berpijak pada hipotesisi dan konsep-konsep pengetahuan yang dituntut.

Keenam, mengembangkan, menghaluskan, dan memperdalam kemampuan

komunikasi dalam bahas tulis dan bahasa latin (asing). 6. Aspek-aspek Nilai-nilai Pendidikan Islam

Menurut Arry (2013: 56) sebagai realisasi tanggung jawab orang tua dalam mendidik anak, ada beberapa aspek yang sangat penting untuk diperhatikan orang tua, yaitu:

a.

Pendidikan ibadah.

b.

Pokok-pokok ajaran islam dan membaca Al-Quran.

c.

Pendidikan akhlakul karimah.

d.

Pendidikan akidah islamiyah.

Dalam al-Quran ditemukan banyak sekali pokok-pokok keutamaan karakter atau akhlak yang dapat digunakan untuk membedakan perilaku seorang Muslim, seperti perintah berbuat kebaikan (ihsan) dan kebajikan birr), menepati janji (al-wafa), sabar, jujur, takut pada Allah Swt., bersedekah di jalan Allah, berbuat adil, dan pemaaf (QS. al-Qashash [28]: 77; QS. al-Baqarah [2]: 177; QS. al-Muminun (23): 1–11; QS. al-Nur [24]:37; QS. al-Furqan [25]: 35–37; QS. al-Fath [48]: 39; dan QS. Ali „Imran [3]: 134). Ayat-ayat ini merupakan ketentuan yang mewajibkan pada setiap Muslim melaksanakan nilai karakter mulia dalam berbagai aktivitasnya. Pendidikan Islam merupakan pendidikan karakter yang penting harus ditanamkan kepada anak-anak, Thomas Lickona (Ahmad Amin, 1995:64) menjawab dengan tegas ada 7 (tujuh) unsur, yaitu:

a.

ketulusan hati atau kejujuran (honesty);

b.

belas kasih (compassion);

c.

kegagahberanian (courage);

d.

kasih sayang (kindness);

e.

kontrol diri (self-control);

f.

kerja sama (cooperation);

g.

kerja keras (deligence or hard work).

Tujuh nilai-nilai itulah, menurut Thomas Lickona, yang paling penting dan mendasar untuk dikembangan pada anak-anak selain sekian banyak unsur-unsur nilai-nilai yang lain. Jika kita analisis dari sudut kepentingan restorasi kehidupan bangsa kita menurut istilah Ir. Sutawi, M. P, maka ketujuh nilai-nilai tersebut memang benar-benar menjadi unsur- unsur yang sangat esensial. Katakanlah unsur ketulusan hati atau kejujuran, bangsa saat ini sangat memerlukan kehadiran warga negara yang memiliki tingkat kejujuran yang tinggi. Membudayanya ketidakjujuran merupakan salah satu tanda dari kesepuluh tanda-tanda kehancuran suatu bangsa menurut Lickona.

Dalam naskah akademik Pengembangan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa, Kementerian Pendidikan Nasional telah merumuskan lebih banyak nilai-nilai karakter (18 nilai-nilai) yang akan dikembangkan atau ditanamkan kepada anak-anak dan generasi muda bangsa Indonesia. Nilai- nilai karakter tersebut dapat dideskripsikan dalam tabel sebagai berikut:

Tabel 2.1 Nilai-nilai karakter

No. NILAI DESKRIPSI

1. Religius Sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan ajaran agama yang dianutnya, toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain, dan hidup rukun dengan pemeluk agama

lain

2. Jujur Perilaku yang dilaksanakan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan

3. Toleransi Sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan agama, suku, etnis, pendapat, sikap, dan tindakan orang lain yang berbeda dari dirinya.

4. Disiplin Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada

5. Kerja Keras Perilaku yang menunjukkan upaya sungguh-sungguh dalam mengatasi berbagai hambatan belajar dan tugas, serta menyelesaikan tugas dengan sebaik-baiknya.

Kreatif Berfikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan cara atau hasil

baru dari sesuatu yang telah dimiliki.

7. Mandiri Sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung pada orang lain

dalam menyelesaikan tugas-tugas. 8. Demokratis Cara berfikir, bersikap, dan

bertindak yang menilai sama hak dan kewajiban dirinya dan orang

lain.

9. Rasa Ingin Tahu Sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui lebih mendalam dan meluas dari sesuatu yang dipelajarinya, dilihat, dan didengar

10. Semangat Kebangsaan

Cara berfikir, bertindak, dan berwawasan yang menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan

kelompoknya.

11. Cinta Tanah Air Cara berfikir, bersikap, dan berbuat yang menunjukkan kesetiaan, kepedulian, dan penghargaan yang tinggi terhadap bahasa, lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi, dan politik bangsa.

12. Menghargai Prestasi

Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuai yang berguna bagi masyarakat, dan mengakui, serta menghormati keberhasilan orang lain.

13. Bersahabat/Komu nikatif

Tindakan yang memperhatikan rasa

senang berbicara, bergaul, dan bekerja sama dengan orang lain.

14. Cinta Damai Sikap, perkataan, dan tindakan yang menyebabkan orang lain merasa senang dan aman atas kehadiran dirinya.

15. Gemar Membaca Kebiasaan menyediakan waktu untuk membaca berbagai bacaan

yang memberikan kebajikan bagi dirinya.

16. Peduli Lingkungan

Sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan pada lingkungan alam di sekitarnya, dan mengembangkan upaya-upaya untuk memperbaiki kekrusakan alam yang

sudah terjadi.

17. Peduli sosial Sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi bantuan pada orang

lain dan masyarakat yang membutuhkan.

18. Tanggung Jawab Sikap dan perilaku seseorang untuk

melaksanakan tugas dan kewajibannya, yang seharusnya dia lakukan, terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan (alam, sosial dan budaya), negara dan

Tuhan Yang Maha Esa.

Sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya, yang seharusnya dia lakukan, terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan (alam, sosial dan budaya), negara dan Tuhan Yang Maha Esa.

Beberapa nilai karakter yang dipaparkan merupakan aspek-aspek yang diterapkan dalam nilai-nilai Pendidikan Islam. Karena karakter identik dengan akhlak, sehingga karakter merupakan nilai-nilai perilaku manusia yang universal yang meliputi seluruh aktivitas manusia, baik dalam rangka berhubungan dengan Tuhannya, dengan dirinya, dengan sesama manusia, maupun dengan lingkungannya, yang terwujud dalam pikiran, sikap, perasaan, perkataan, dan perbuatan berdasarkan norma- norma agama, hukum, tata karma, budaya, dan adat istiadat. Dari konsep karakter ini muncul konsep pendidikan karakter (character education). Ahmad Amin menjadikan kehendak (niat) sebagai awal terjadinya akhlak (karakter) pada diri seseorang, jika kehendak itu diwujudkan dalam bentuk pembiasaan sikap dan perilaku. Perbuatan dan tingkah laku yang baik, jujur dan benar dihasilkan dari proses yang terjadi dalam diri manusia. Perilaku yang nampak dari diri kita dihasilkan dari sesuatu yang ada dalam diri kita melalui hati.