• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV. REKOLEKSI REMAJA SEBAGAI USULAN MENINGKATKAN

B. Usulan Program Pembinaan Iman Remaja dalam Bentuk

2. Tema dan Tujuan Program Rekoleksi

Penulis memberikan sumbangan pemikiran yakni berupa kegiatan pendampingan iman dalam bentuk Rekoleksi. Rekoleksi merupakan kegiatan yang cocok untuk remaja karena waktu yang diperlukan cukup efektif dan akan sangat menarik jika dikemas dengan dinamika yang menarik. Dengan adanya rekoleksi ini remaja yang tergabung dalam putera altar diharapkan mampu semakin meningkatkan makna Sakramen Ekaristi dan diwujudnyatakan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan memaknai Sakramen Ekaristi diharapkan putera altar akan semakin dekat dengan Tuhan, dan semakin giat bergabung dalam paguyuban umat beriman Katolik, dan akhirnya mewujudkan iman dengan berbagi terhadap sesama. Maka dari itu Judul Rekoleksi akan dikemas dengan Melalui Ekaristi: 3 B (Berdoa, Bersekutu, Berbagi).

Rekoleksi ini akan dimulai dengan pengetahuan dan pengalaman mereka tentang alat Liturgi dan sikap-sikap Liturgi sebagai awal untuk mengenalkan mereka akan Makna Sakramen Ekaristi. Pada sesi selanjutnya adalah makna Sakramen Ekaristi, dalam sesi ini akan dipaparkan berbagai makna Ekaristi dari berbagai

sumber pustaka, tentunya dikemas dengan bahasa yang mudah untuk dipahami putera altar. Dari pemaknaan Ekaristi tersebut akan berlanjut pada sesi berikutnya tentang makna Sakramen Ekaristi bagi kehidupan mereka secara konkret. Setelah putera altar mengetahui makna Sakramen Ekaristi bagi kehidupan mereka, maka akan diarahkan pada niat sebagai perwujudan iman yang nyata dari pemaknaan Sakramen Ekaristi bagi diri sendiri maupu untuk sesama yang salah satunya dengan berbagi.

Berbagi ini dapat menjadi alternatif bagi putera altar, dapat berbagi apapun yang mereka miliki. Berbagi bukan hanya dalam materi namun dapat berupa apapun yang mereka miliki untuk sesama yang membutuhkan. Mereka akan mempersembahkan niat-niat mereka dalam perayaan Ekaristi sebagai penutupan acara Rekoleksi. Niat inilah yang akan digunakan sebagai langkah awal pengembangan iman mereka yang semakin peduli pada sesama. Materi rekoleksi lebih lanjut akan dipaparkan sebagai berikut: Materi Rekoleksi ini disusun sesuai dengan hasil penelitian pada putera altar Kuasi Paroki Santo Yusup, Bandung, Gunung Kidul, Yogyakarta. Adapun tema, tujuan, subtema, serta tujuan subtema dalam usulan program Rekoleksi yakni sebagai berikut:

Tema umum : Usaha meningkatkan penghayatan putera altar akan makna sakramen Ekaristi dalam kehidupan sehari-hari.

Tujuan umum : Para remaja khususnya yang tergabung dalam putera altar Kuasi Paroki Santo Yusup Bandung, Gunung Kidul, Yogyakarta semakin menyadari dan menghayati makna sakramen Ekaristi demi

mempererat persekutuan yang sudah terjalin dan meningkatkan semangat berbagi terhadap sesama.

Judul Rekoleksi : Melalui Ekaristi: 3 B (Berdoa, Bersekutu, dan Berbagi)

Sesi I : Pengantar tema rekoleksi dan “Kenal Alat Liturgi dan Sikap Liturgi yuk”

Penulis memilih judul sesi untuk mengenal alat liturgi dan sikap liturgi sebagai awal rekoleksi karena sebagian besar putera altar memang sudah mengenal nama-nama alat liturgi namun ada juga yang masih ragu-ragu, itu terbukti masih ada yang menanyakan jawaban kepada penulis saat pengisian kuesioner. Selain itu banyak yang mengalami kebingungan saat menghadapi pernyataan mengenai sikap-sikap Liturgi. Ini akan menjadi awal yang menarik untuk suatu rekoleksi. Sebelum sesi ini tentu diadakan dinamika kelompok yang menarik untuk semakin mengenal satu sama lain dalam sesi pengantar Rekoleksi.

Tujuan : Remaja yang tergabung dalam putera altar semakin bersemangat membangun persekutuan dan semakin mengenal dan memaknai alat-alat litugi maupun sikap liturgi dalam tugas pelayanan mereka dalam perayaan Ekaristi sehingga semakin berkembang dalam iman dan bukan hanya menjadi sebuah rutinitas belaka.

Sesi II : “Apa sih Ekaristi itu?”

Penulis memilih judul untuk sesi kedua ini tentang Ekaristi karena sebagian besar putera altar merasa kurang yakin akan pemaknaan Ekaristi yang tertulis dalam setiap pernyataan yang penulis berikan. Dari jawaban yang ada terlihat bahwa

mereka menyetujui berbagai makna sakramen Ekaristi namun merasa kurang mantap dalam menjawab pernyataan yang ada. Maka dari itu dalam sesi ini, penulis berusaha menampilkan pemaknaan Ekaristi sebagai ungkapan cinta kasih Yesus sehabis-habisnya, Ekaristi sebagai perjamuan umat dengan Allah, Ekaristi sebagai perayaan seruan Roh Kudus, dan juga Ekaristi sebagai sumber kekuatan hidup sehingga putera altar semakin terbantu dalam menemukan makna Ekaristi dalam kehidupan mereka sehari-hari.

Tujuan : Putera altar semakin mantap dalam memaknai Sakramen Ekaristi demi perkembangan iman dalam kehidupan mereka sehari-hari. Pemaknaan Sakramen Ekaristi itu adalah Ekaristi sebagai ungkapan cinta kasih Yesus sehabis-habisnya, Ekaristi sebagai perjamuan umat dengan Allah, Ekaristi sebagai perayaan seruan Roh Kudus, dan juga Ekaristi sebagai sumber kekuatan hidup.

Sesi III : “Apa ya Makna Ekaristi untukku?”

Penulis menyadari bahwa putera altar tentu mempunyai pemaknaan tersendiri tentang Ekaristi dalam kehidupannya. Setelah pada sesi sebelumnya putera altar dibimbing untuk memahami tentang makna Sakramen Ekaristi, pada sesi ini putera altar diajak untuk menggali dari pengalaman hidup mereka dan mencoba merumuskan makna Sakramen Ekaristi bagi mereka secara pribadi. Pada sesi ini, penulis berencana untuk menggunakan metode simbolic way yaitu mereka membuat simbol tentang Ekaristi menurut mereka dan apa maknanya untuk kehidupan mereka sehari-hari.

Tujuan : Putera altar dapat menemukan makna Sakramen Ekaristi menurut permenungan mereka dan mampu membuat suatu niat pribadi untuk semakin berkembang dalam iman.

Sesi IV : “Ini niatku, niatmu, dan niat bersama” dilanjutkan dengan sesi Penutup

Penulis menyadari bahwa putera altar kurang termotivasi untuk melakukan tindakan nyata sebagai niat akan iman mereka yang semakin berkembang. Maka dari itu disini penulis berusaha memberikan sarana untuk mewujudnyatakan penghayatan mereka akan makna Ekaristi bagi perkembangan iman mereka. “Iman tanpa perbuatan adalah mati”, semangat inilah yang mencoba digalakkan sebagai perwujudan nyata perkembangan iman baik dalam lingkup intern Gereja maupun dalam masyarakat.

Tujuan : Putera Altar dapat mewujudkan perkembangan iman mereka setelah semakin menghayati makna Sakramen Ekaristi dalam kehidupan sehari-hari terutama menanggapi keadaan sesama yang membutuhkan.

Dokumen terkait