• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN .................................................................... 71-93

4.4 Uji Hipotesis Penelitian

Pada tahapan ini, penulis akan menguji hipotesis penelitian dengan teknik analisis regresi berganda. Semua perhitungan teknik ini menggunakan software SPSS 23.0. Dalam pengujian ini akan dilihat tiga hal yaitu, pertama untuk melihat seberapa besar proporsi atau persentase R Square pada dependent variable (DV) yang dijelaskan oleh independent variable (IV). Kedua, apakah seluruh independent variable (IV) berpengaruh secara signifikan terhadap dependent variable (DV), dan yang terakhir untuk melihat signifikansi atau tidaknya koefisien regresi masing-masing independent variable (IV).

Langkah pertama dalam pengujian ini adalah melihat besaran R Square untuk mengetahui berapa persen (%) varians DV yang dijelaskan oleh IV. Hasil R Square dapat dilihat pada tabel 4.5 di bawah ini.

Tabel 4. 5 Hasil R Square

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of

The Estimate

Berdasarkan dari tabel 4.5 di atas, diketahui bahwa hasil R square dalam penelitian ini sebesar 0.242 atau 24.2%. Hal ini berarti, proporsi dependent variabel yakni kesulitan pengambilan keputusan karier dapat dijelaskan oleh seluruh independent variabel yaitu kepribadian big-five (extraversion, agreeableness, conscientiousness, neuroticism, openness to experience), perfeksionime (self-oriented perfectionism dan socially prescribed perfectionism) dan parental career-related behavior (support, interference dan lack of engagement) sebesar 24.2% sedangkan 75.8% lainnya dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

Langkah selanjutnya, adalah melihat apakah keseluruhan independet variabel (IV) berpengaruh secara signifikan terhadap dependent variable (DV) dari hasil uji F pada tabel berikut ini.

Tabel 4. 6

Anova pengaruh keseluruhan independent variable terhadap dependent variable

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 10600.286 10 1060.029 14.689 .000b Residual 33196.613 460 72.167

Total 43796.899 470

Berdasarkan hasil uji F di atas, diketahui nilai p dari kolom (sig.) sebesar 0.000 atau nilai p = 0.000 yang berarti bahwa nilai p < 0.05. Hal ini berarti, hipotesis nihil yang menyatakan bahwa tidak ada pengaruh yang signifikan dari kepribadian big-five (extraversion, agreeableness, conscientiousness, neuroticism, openness to experience), perfeksionime (self-oriented perfectionism dan socially prescribed perfectionism) dan parental career-related behavior (support, interference dan lack of engagement) terhadap kesulitan pengambilan keputusan karier ditolak.

Dengan demikian, ada pengaruh yang signifikan dari kepribadian big-five (extraversion, agreeableness, conscientiousness, neuroticism, openness to experience), perfeksionime (self-oriented perfectionism dan socially prescribed perfectionism) dan parental career-related behavior (support, interference dan lack of engagement) terhadap kesulitan pengambilan keputusan karier.

Langkah selanjutnya, melihat koefisien regresi untuk masing-masing independent variable. Jika diperoleh nilai p < 0.05 maka variabel tersebut signifikan mempengaruhi dependent variable, begitupula sebaliknya. Berikut ini hasil koefisien regresi untuk masing-masing independent variable yang disajikan pada tabel 4.7 di bawah ini.

Tabel 4. 7

Tabel Koefisien regresi

Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 57.839 6.803 8.502 .000 Extraversion -.245 .046 -.226 -5.367 .000 Agreeableness -.028 .044 -.026 -.633 .527 Conscientiousness -.202 .059 -.155 -3.440 .001 Neuroticism .261 .050 .222 5.201 .000 Openness to experience -.227 .049 -.194 -4.639 .000 Self-oriented perfectionism .006 .052 .006 .124 .902 Socially prescribed perfectionism .068 .052 .066 1.307 .192 Support -.035 .051 -.033 -.690 .491 Interference .127 .047 .122 2.708 .007 Lack of engagement .118 .051 .112 2.324 .021 a. Dependent Variable: CDMD

Berdasarkan hasil koefisien regresi di atas, dapat dihasilkan persamaan regresi sebagai berikut.

Kesulitan pengambilan keputusan karier = 57.839 – 0.245 (extraversion)*

0.028 (agreeableness) 0.202 (conscientiousness)* + 0.261 (neuroticism)*

0.227 (openness to experience)* + 0.006 (self-oriented perfectionism) + 0.068 (socially prescribed perfectionism) 0.035 (support) + 0.127 (interference)* + 0.118 (lack of engagement)* + e

Berdasarkan persamaan regresi tersebut, dapat diketahui bahwa dari sepuluh independent variable (IV) terdapat enam variabel yang memiliki pengaruh signifikan yaitu extraversion, conscientiousness, neuroticism, openness to experience, interference dan lack of engagement. Berikut penjelasan dari koefisien regresi masing-masing independent variable (IV).

1. Variabel trait kepribadian extraversion memiliki nilai koefisien regresi sebesar –0.245 dengan nilai signifikansi sebesar 0.000 (sig < 0.05). Berdasarkan hasil tersebut, maka hipotesis nihil yang menyatakan tidak ada pengaruh yang signifikan dari trait kepribadian extraversion ditolak. Hal ini berarti, variabel trait kepribadian extraversion memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kesulitan pengambilan keputusan karier. Arah dari nilai koefisien negatif yang berarti bahwa semakin tinggi trait kepribadian extraversion maka semakin rendah kesulitan pengambilan keputusan karier.

2. Variabel trait kepribadian agreeableness memiliki nilai koefisien regresi sebesar –0.028 dengan nilai signifikansi sebesar 0.527 (sig > 0.05). Berdasarkan hasil tersebut, maka hipotesis nihil yang menyatakan tidak ada pengaruh yang signifikan dari trait kepribadian agreeableness tidak

ditolak. Hal ini berarti, variabel trait kepribadian agreeableness tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kesulitan pengambilan keputusan karier.

3. Variabel trait kepribadian conscientiousness memiliki nilai koefisien regresi sebesar –0.202 dengan nilai signifikansi sebesar 0.001 (sig < 0.05). Berdasarkan hasil tersebut, maka hipotesis nihil yang menyatakan tidak ada pengaruh yang signifikan dari trait kepribadian conscientiousness ditolak. Hal ini berarti, variabel trait kepribadian conscientiousness memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kesulitan pengambilan keputusan karier. Arah dari nilai koefisien negatif yang berarti bahwa semakin tinggi trait kepribadian conscientiousness maka semakin rendah kesulitan pengambilan keputusan karier.

4. Variabel trait kepribadian nueroticsm memiliki nilai koefisien regresi sebesar 0.261 dengan nilai signifikansi sebesar 0.000 (sig < 0.05). Berdasarkan hasil tersebut, maka hipotesis nihil yang menyatakan tidak ada pengaruh yang signifikan dari trait kepribadian nueroticsm ditolak. Hal ini berarti, variabel trait kepribadian nueroticsm memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kesulitan pengambilan keputusan karier. Arah dari nilai koefisien positif yang berarti bahwa semakin tinggi trait kepribadian nueroticsm maka semakin tinggi pula kesulitan pengambilan keputusan karier.

5. Variabel trait kepribadian openness to exprience memiliki nilai koefisien regresi sebesar –0.227 dengan nilai signifikansi sebesar 0.000 (sig < 0.05).

Berdasarkan hasil tersebut, maka hipotesis nihil yang menyatakan tidak ada pengaruh yang signifikan dari trait kepribadian openness to exprience ditolak. Hal ini berarti, variabel trait kepribadian openness to exprience memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kesulitan pengambilan keputusan karier. Arah dari nilai koefisien negatif yang berarti bahwa semakin tinggi trait kepribadian openness to exprience maka semakin rendah kesulitan pengambilan keputusan karier.

6. Variabel self-oriented perfectionism memiliki nilai koefisien regresi sebesar 0.006 dengan nilai signifikansi sebesar 0.902 (sig > 0.05). Berdasarkan hasil tersebut, maka hipotesis nihil yang menyatakan tidak ada pengaruh yang signifikan dari self-oriented perfectionism diterima. Hal ini berarti, variabel self-oriented perfectionism tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kesulitan pengambilan keputusan karier.

7. Variabel socially prescribed perfectionism memiliki nilai koefisien regresi sebesar 0.068 dengan nilai signifikansi sebesar 0.192 (sig > 0.05). Berdasarkan hasil tersebut, maka hipotesis nihil yang menyatakan tidak ada pengaruh yang signifikan dari socially prescribed perfectionism diterima. Hal ini berarti, variabel socially prescribed perfectionism tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kesulitan pengambilan keputusan karier.

8. Variabel parental career-related behavior support memiliki nilai koefisien regresi sebesar –0.035 dengan nilai signifikansi sebesar 0.491 (sig > 0.05). Berdasarkan hasil tersebut, maka hipotesis nihil yang menyatakan tidak ada

pengaruh yang signifikan dari support diterima. Hal ini berarti, variabel support tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kesulitan pengambilan keputusan karier.

9. Variabel parental career-related behavior interference memiliki nilai koefisien regresi sebesar 0.127 dengan nilai signifikansi sebesar 0.07 (sig < 0.05). Berdasarkan hasil tersebut, maka hipotesis nihil yang menyatakan ada pengaruh yang signifikan dari interference ditolak. Hal ini berarti, variabel interference tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kesulitan pengambilan keputusan karier. Arah dari nilai koefisien positif yang berarti bahwa semakin tinggi interference maka semakin tinggi pula kesulitan pengambilan keputusan karier.

10. Variabel parental career-related behavior lack of engagement memiliki nilai koefisien regresi sebesar 0.118 dengan nilai signifikansi sebesar 0.021 (sig < 0.05). Berdasarkan hasil tersebut, maka hipotesis nihil yang menyatakan tidak ada pengaruh yang signifikan dari lack of engagement ditolak. Hal ini berarti, variabel lack of engagement memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kesulitan pengambilan keputusan karier. Arah dari nilai koefisien positif yang berarti bahwa semakin tinggi lack of engagement maka semakin tinggi pula kesulitan pengambilan keputusan karier.

Dokumen terkait