• Tidak ada hasil yang ditemukan

Uji Reliabilitas

BAB III METODE PENELITIAN

4.3 Analisis Data

4.3.1.2 Uji Reliabilitas

Pengukuran realibilitas dilakukan dengan cara pengukuran sekali saja dan uji statistic yang digunakan dan dipakai adalah Cronbach Alpha. Dimana suatu variabel dikatakan relibel jika memberikan nilai Cronbach Alpha> 0,60.

Berdasarkan output diperoleh koefisien reliabilitas tinggi (>0,60), maka variabel-variabel yang digunakan adalah reliable.

1. Uji Reliabilitas Variabel Stimulus (X1)

Tabel 4.44 Uji Reliabilitas Variabel Stimulus (X1) Reliability Statistics

Cronbach’s Alpha N of Items

.640 8

Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2018

Untuk pengujian reliabilitas terhadap 8 item kuisioner variabel stimulus (X1) didapatkan hasil Cronbach’s Alpha sebesar 0,640 dan lebih besar dari 0,6, sehingga dapat disimpulkan 8 item indicator kuisioner variabel stimulus (X1) dalam penelitian ini reliable.

2. Uji Reliabilitas Variabel Respons (X2)

Tabel 4.45 Uji Reliabilitas Variabel Respons (X2) Reliability Statistics

Cronbach’s Alpha N of Items

.662 10

Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2018

Untuk pengujian reliabilitas terhadap 10 item kuisioner variabel respons (X2) didapatkan hasil Cronbach’s Alpha sebesar 0,662 dan lebih besar dari 0,6, sehingga dapat disimpulkan 10 item indicator kuisioner variabel stimulus (X2) dalam penelitian ini reliable.

3. Uji Reliabilitas Variabel Intervening (X3)

Tabel 4.46 Uji Reliabilitas Variabel Intervening (X3) Reliability Statistics

Cronbach’s Alpha N of Items

.761 8

Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2018

Untuk pengujian reliabilitas terhadap 8 item kuisioner variabel respons (X2) didapatkan hasil Cronbach’s Alpha sebesar 0,761 dan lebih besar dari 0,6, sehingga dapat disimpulkan 8 item indicator kuisioner variabel intervening (X3) dalam penelitian ini reliable.

4. Uji Reliabilitas Keputusan Pembelian (Y)

Tabel 4.47 Uji Reliabilitas Keputusan Pembelian (Y) Reliability Statistics

Cronbach’s Alpha N of Items

.827 9

Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2018

Untuk pengujian reliabilitas terhadap 9 item kuisioner variabel respons (X2) didapatkan hasil Cronbach’s Alpha sebesar 0,827 dan lebih besar dari 0,6, sehingga dapat disimpulkan 9 item indicator kuisioner variabel keputusan pembelian (Y) dalam penelitian ini reliable.

4.3.2 Uji Asumsi Klasik 4.3.2.1 Uji Normalitas

Uji normalitas data penelitian ini dilakukan dengan melalui perhitungan regresi yang dideteksi melalui dua pendekatan yaitu uji Kolmogorov-Smirnov dan analisa grafik histogram membandingkan antara dua observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi normal. Adapun pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu :

1. Uji Kolmogorov-Smirnov

Adapun pedoman pengambilan keputusan rentang data distribusi normal berdasarkan uji Kolmogorov-Smirnov adalah jika nilai signifikan > 0,05 maka distribusi data normal dan sebaliknya, jika nilai signifikan < 0,05 maka distribusi data dikatakan tidak normal.

Tabel 4.48 Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 96

Normal Parametersa,b Mean .0000000

Std. Deviation 1.82273295

Most Extreme Differences

Absolute .063

Positive .049

Negative -.063

Kolmogorov-Smirnov Z .614

Asymp. Sig. (2-tailed) .845

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2018

Dari hasil pengolahan data pada Tabel 4.47 diperoleh besarnya Kolmogorov-Smirnov adalah 0,845. Nilai signifikansi lebih besar dari 0,05, maka dapat dikatakan bahwa nilai residual terstandarisasi dan data memenuhi asumsi normalitas.

2. Grafik Histogram

Berikut ini dapat diketahui bahwa data berdistribusi normal, hal tersebut dapat dilihat dari grafik histogram yang berbentuk lonceng, grafik tersebut tidak

Gambar 4.1 Histogram Uji Normalitas

Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2018 4.3.2.2 Uji Multikolinearitas

Uji Multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi diantara variabel bebas. Dalam penelitian ini gejala multikolinearitas dilihat dari nilai tolerancedan varianceinflasion factor (VIF).

Hasil uji multikolinearitas dapat dilihat pada tabel.

Tabel 4.49 Uji Multikolinearitas

a. Dependent Variable: y

Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2018

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa nilai tolerance > 0,1 atau nilai VIF <

5. Berarti dapat dijelaskan bahwa penelitian ini tidak terjadi multikolinearitas.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa uji multikolinearitas terpenuhi dan dengan demikian data tersebutdapat memberikan informasi yang berbeda untuk setiap variabel bebasnya.

4.3.2.3 Uji Heterokedastisitas

Gambar 4.2 Uji Heterokedastisitas

Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2018

Dari grafik scatterplot yang disajikan pada gambar diatas dapat dilihat titik-titik menyebar secara acak tidak membentuk pola tertentu yang jelas serta tersebar baik diatas maupun dibawah angka nol pada sumbu Y. Hal ini berarti tidak terjadi heterokedastisitas pada model regresi, sehingga model regresi dapat dipakai untuk memprediksikan keputusan konsumen berdasarkan masukan variabel independennya.

4.3.2.4 Analisis Regresi Linier Berganda

Analisis regresi linier berganda digunakan dalam penelitian ini dengan tujuan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh variabel independen stimulus (X1), variabel respons (X2), variabel intervening (X3), terhadap variabel dependen keputusan pembelian (Y). Ringkasan hasil pengolahan data dengan menggunakan program spss for windows versi 21.0 adalah sebagai berikut :

Tabel 4.50 Regresi Linier Berganda Coefficientsa

a. Dependent Variable: Y

Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2018

Berdasarkan hasil tersebut apabila ditulis dalam bentuk standarlizeddari persamaan regresinya adalah sebagai berikut :

Y = 0,094 X1 + 0,012 X2 + 1.093 X3 X1 = Variabel Stimulus

X2 = Variabel Respons X3 = Variabel Intervening

Persamaan regresi berganda tersebut dijelaskan sebagai berikut :

• Variabel Stimulus (X1) memiliki koefisien sebesar 0,094. Ini menunjukkan bahwa variabel stimulus berpengaruh positif terhadap variabel keputusan pembelian.

• Variabel Respons (X2) memiliki koefisien sebesar 0,012. Ini menunjukkan bahwa variabel respons berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian.

• Variabel Intervening (X3) memiliki koefisien sebesar 1,093. Ini menunjukkan bahwa variabel intervening berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian.

4.3.2.5 Uji Determinasi (𝑹𝑹𝟐𝟐)

Perhitungan koefisien determinasi untuk menentukan berapa besar pengaruh kemudahan terhadap keputusan pembelian. Perhitungan determinasi yang telah di dapat sebagai berikut :

Tabel 4.51Uji Determinasi (𝑹𝑹𝟐𝟐)

a. Predictors: (Constant), intervening, stimulus, respons Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa :

Kd = 𝑟𝑟2 × 100%

= (0,817)2 × 100%

= 66,74 %

Dari hasil perhitungan koefisien determinasi, dapat dijelaskan bahwa kemudahan mempunyai pengaruh sebesar 66,74% terhadap keputusan pembelian barang

secondhanddi Pasar Melati, sementara sisanya sebesar 33,26% dipengaruhi oleh factor lain yang tidak diteliti pada penelitian ini.

4.3.5 Pengujian Hipotesis 1. Uji Simultan (Uji F)

Uji F dilakukan untuk melihat apakah variabel bebas yang terdiri dari variabel stimulus, variabel respons, dan variabel intervening yang dimasukkan dalam model yang mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel terikat yakni keputusan pembelian. Model hipotesis yang digunakan adalah : H0 : b1 = b2 = b3 = 0, artinya secara serentak tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas, yaitu variabel stimulus (X1), variabel respons (X2), dan variabel intervening (X3), terhadap variabel terikat, yaitu keputusan pembelian (Y).

H0 : b1 = b2 = b3 ≠ 0, artinya secara serentak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas, yaitu variabel stimulus (X1), variabel respons (X2), dan variabel intervening (X3), terhadap variabel terikat, yaitu keputusan pembelian (Y).

Kriteria pengambilan keputusannya adalah : 1. H0 diterima jika 𝐹𝐹ℎ𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖<𝐹𝐹𝑖𝑖𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡 pada α=5%

H0 ditolak jika 𝐹𝐹ℎ𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖>𝐹𝐹𝑖𝑖𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡 pada α = 5%

2. 𝐹𝐹𝑖𝑖𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡 dapat dilihat pada α = 0,1 Derajat pembilang = k-1 = 4 – 1 = 3

Derajat penyebut = n – k = 96-4 = 92, Ftabel = 2,71

Tabel 4.52 Uji Simultan (Uji F)

a. Predictors: (Constant), x3, x1, x2 b. Dependent Variable: y

Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2018

Pada tabel 4.50 dapat dilihat bahwa nilai𝐹𝐹ℎ𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖 (137.301) >𝐹𝐹𝑖𝑖𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡 (2,71).

Hal ini menunjukkan bahwa variabel bebas yang terdiri dari variabel stimulus (X1), variabel respons (X2), variabel intervening (X3), secara serentak berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel terikat yaitu keputusan pembelian (Y).

1. Uji Parsial (Uji t)

Nilai-nilai koefisien regresi dalam persamaan regresi merupakan hasil perhitungan berdasarkan sampel yang terpilih. Oleh karena itu, disamping uji F, dilakukan uji t untuk masing-masing nilai koefisien regresi dalam persamaan regresi. Pengujian ini dimaksudkan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat secara parsial.

Variabel bebas dikatakan berpengaruh terhadap variabel terikat bias dilihat dari probabilitas variabel bebas dibandingkan dengan tingkat kesalahannya (α).

Jika probabilitas variabel bebas lebih besar dari tingkat kesalahannya (α) maka variabel bebas tidak berpengaruh, tetapi jika probabilitas variabel bebas lebih

kecil dari tingkat kesalahannya (α) maka variabel bebas tersebut berpengaruh terhadap variabel terikat. Model pengujiannya adalah :

H0 : b1 : b2 : b3 = 0, artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas, yaitu variabel stimulus (X1), variabel respons (X2), variabel intervening (X3), terhadap variabel terikat, yaitu keputusan pembelian (Y).

H0 : b1 : b2 : b3 ≠ 0, artinya secara parsial terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas, yaitu variabel stimulus (X1), variabel respons (X2), variabel intervening (X3), terhadap variabel terikat, yaitu keputusan pembelian (Y).

Kriteria pengambilan keputusan adalah :

Tingkat kesalahan (α) = 5% dan derajat kebebasan (df) = (n-k) n = jumlah sampel, n = 96

k = jumlah variabel yang digunakan, k = 4 Derajat bebas (df) = n – k = 96 – 4 = 92

Maka 𝑖𝑖𝑖𝑖𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡yang digunakan adalah t (5%) (92) atau t 0,1 (92) = 1,661

Tabel 4.53 Uji Parsial (Uji t)

a. Dependent Variable: keputusan pembelian Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2018

Berdasarkan tabel 4.51 di atas, dapat dilihat pengaruh dari setiap variabel secara parsial adalah sebagai berikut :

• Berdasarkan pengujian SPSS parameter individual, diperoleh hasil pengujian Variabel Stimulus berpengaruh signifikan terhadap Keputusan Pembelian, hal ini dapat dilihat dari nilai signifikan variabel stimulus yaitu 0,000 < 0,005 dan nilai 𝑖𝑖ℎ𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖 sebesar 1,263 > 1,661 maka H1 diterima. Dengan demikian diambil kesimpulan bahwa variabel stimulus berpengaruh siginifikan terhadap Variabel Keputusan Pembelian (Y). Dapat dilihat 𝑖𝑖ℎ𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖 (1,263)

>𝑖𝑖𝑖𝑖𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡 (1,661).

• Berdasarkan pengujian SPSS parameter individual, diperoleh hasil pengujian Variabel Respons berpengaruh signifikan terhadap Keputusan Pembelian, hal ini dapat dilihat dari nilai signifikan Variabel Respons yaitu 0,000 < 0,005 dan

nilai 𝑖𝑖ℎ𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖 sebesar 0,179 < 0,05, maka H2 diterima. Dengan demikian diambil kesimpulan bahwa Variabel Respons berpengaruh siginifikan terhadap Variabel Keputusan Pembelian (Y). Dapat dilihat 𝑖𝑖ℎ𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖 (0,179) <𝑖𝑖𝑖𝑖𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡 (1,661).

• Berdasarkan pengujian SPSS parameter individual, diperoleh hasil pengujian Variabel Intervening berpengaruh signifikan terhadap Keputusan Pembelian, hal ini dapat dilihat dari nilai signifikan Variabel Intervening yaitu 0,000 <

0,005 dan nilai 𝑖𝑖ℎ𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖 sebesar 17,375 > 0,05, maka H3 diterima. Dengan demikian diambil kesimpulan bahwa Variabel Intervening berpengaruh siginifikan terhadap Variabel Keputusan Pembelian (Y). Dapat dilihat 𝑖𝑖ℎ𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖

(17,375) >𝑖𝑖𝑖𝑖𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡 (1,661).

4.4 Pembahasan

Secara umum penelitian ini menunjukkan penilaian responden terhadap variabel-variabel penelitian ini yaitu variabel stimulus (X1), variabel respons (X2), dan variabel intervening (X3). Secara umum sudah baik. Hal ini dapat ditunjukkan dari banyaknya tanggapan setuju yang tinggi dari responden terhadap kondisi dari masing-masing variabel penelitian. Dari hasil tersebut selanjutnya diperoleh bahwa variabel independen variabel stimulus, variabel respons, dan variabel intervening terhadap keputusan pembelian barang secondhand di Pasar Melati, Medan.

4.4.1 Variabel Stimulus

Berdasarkan jawaban responden yang diperoleh, diketahui bahwa

ruangan toko yang ada. Hal ini terlihat dari distribusi jawaban responden terhadap 8 item pertanyaan yang diberikan jawaban positif dan 8 item pertanyaan tersebut sudah dapat menggambarkan bagaimana kualitas akan berbelanja barang secondhand di Pasar Melati, Medan.

Variabel Stimulus menurut ahli David L.Louden dan Albert J. Della (2004:4) adalah merupakan variabel yang berada di luar individu (factor eksternal) yang sangat berpengaruh dalam proses pembelian. Dalam penelitian indikator ataupun pernyataan yang paling tinggi pada indicator merek dan jenis barang. Hal ini dapat dilihat bahwa responden dominan menjawab setuju dan sangat setuju karena menurut mereka, ada banyak jenis barang secondhand yang masih berkualitas bagus sehingga banyak konsumen melakukan keputusan pembelian. Meskipun secara umum responden memberikan penilaian positif terhadap variabel stimulus, namun jika jika dilihat kembali ada beberapa responden yang menyatakan netral. Jika dilihat secara menyeluruh, maka dapat disimpulkan bahwa aspek variabel stimulus sudah termasuk kedalam kategori cukup baik.

4.4.2 Variabel Respons (X2)

Berdasarkan jawaban responden yang diperoleh, diketahui bahwa responden merasa puas terhadap beberapa indikator dari variabel respons seperti : keputusan pembelian, penilaian terhadap suatu barang, dan perubahan sikap terhadap produk tersebut. Hal ini terlihat dari 10 pernyataan yang diberikan jawaban positif dan 10 pernyataan ini sudah dapat menggambarkan indikator yang mempengaruhi didalamnya serta berpengaruh baik buruknya dalam keputusan pembelian.

Variabel Respon menurut ahli David L.Louden dan Albert J. Della (2004:4) adalah merupakan hasil aktivitas individu sebagai reaksi dari variabel stimulus. Variabel ini sangat bergantung pada faktor individu dan kekuatan stimulus. Dalam penelitian ini indikator ataupun pernyataan yang paling tinggi pada indikator keputusan membeli suatu barang. Hal ini dapat dilihat bahwa responden mayoritas menjawab sangat setuju dan setuju karena salah satu yang utama menurut konsumen yaitu harga yang sesuai memberikan dorongan untuk membeli suatu barang tersebut.

Meskipun secara umum responden memberikan penilaian positif terhadap variabel respons, namun jika diperhatikan lebih dalam lagi masih terdapat indikator ataupun pernyataan yang dijawab responden dengan netral bahkan ada beberapa responden menjawab tidak setuju pada beberapa pernyataan. Maka dari hasil penelitian yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa aspek variabel respons sudah dikategorikan cukup baik.

4.4.3 Variabel Intervening (X3)

Berdasarkan jawaban responden yang diperoleh, diketahui bahwa responden merasa puas terhadap beberapa indikator variabel intervening seperti : motiv membeli, sikap terhadap suatu peristiwa, dan persepsi terhadap suatu barang. Hal ini terlihat dari jawaban responden terhadap 8 pernyataan yang diberikan jawaban positif dan 8 pernyataan ini sudah dapat menggambarkan tanggapan konsumen terhadap indikator-indikator dari variabel intervening.

Variabel Intervening menurut ahli David L.Louden dan Albert J. Della (2004:4) adalah merupakan variabel antara stimulus dan respons. Dan faktor ini merupakan faktor internal individu. Dalam penelitian indikator maupun

pernyataan yang paling tinggi pada indikator persepsi terhadap suatu barang.

Dimana indikator tersebut menjelaskan tanggapan konsumen ketika sudah melakukan keputusan pembelian barang secondhand. Hal ini juga dapat dilihat bahwa responden mayoritas menjawab sangat setuju dan setuju karena menurut mereka tanggapan atas keputusan pembelian itu perlu. Meskipun secara umum responden memberikan penilaian positif terhadap variabel intervening, namun jika diperhatikan lebih dalam lagi masih ada terdapat beberapa pernyataan yang dijawab responden netral. Maka dari hasil penelitian yang telah dilakukan, walaupun masih terdapat banyak kekurangan pada aspek variabel intervening dapat disimpulkan bahwa aspek variabel intervening sudah dikategorikan baik.

4.4.4 Keputusan Pembelian (Y)

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan terhadap variabel keputusan pembelian (Y), peneliti menemukan bahwa sebagian besar konsumen setuju jika keputusan pembelian barang secondhandsudah cukup baik. Hal ini terlihat dari jawaban responden terhadap 9 item pernyataan yang dijawab dengan jawaban positif dan 9 item pernyataan ini sudah dapat menggambarkan baik atau buruknya keputusan pembelian barang secondhanddi Pasar Melati, Medan.Seluruh pernyataan tersebut adalah merupakan hasil penjabaran dari indikator seperti : pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan pembelian, dan hasil.

Menurut Kotller dan Armstrong (2001:226) keputusan pembelian merupakan tahap dalam proses pengambilan keputusan pembelian sampai konsumen benar-benar membeli produk. Biasanya keputusan pembelian konsumen (purchase decision) adalah pembelian merek yang paling disukai.

Indikator dengan respon yang positif tertinggi adalah keputusan membeli barang.

Hal ini terlihat dari jawaban responden terhadap 10 item pernyataan yang dijawab dengan jawaban positif dan 10 item pernyataan ini sudah dapat menggambarkan bahwa responden dominan melakukan keputusan pembelian terhadap barang secondhanddi Pasar Melati, Medan.

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Setelah hasil penelitian ini diinterpretasikan dan dianalisis maka dalam bab ini penulis dapat menarik kesimpulan yang menjadi inti dari penelitian yang telah dilakukan mengenai analisis faktor-faktor yang mempengaruhi barang perilaku konsumen dalam pengambilan keputusan pembelian barang secondhand di Pasar Melati, Medan sebagai berikut :

1. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dijelaskan pada bab sebelumya, maka dapat diambil kesimpulan bahwa faktor-faktor perilaku konsumen sangat berpengaruh besar terhadap keputusan pembelian barang secondhand.

2. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dijelaskan pada bab sebelumya, maka dapat diambil kesimpulan bahwa variabel stimulus sudah cukup baik. Hal ini terlihat dari keseluruhan jawaban responden yang menilai positif.

3. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dijelaskan pada bab sebelumya, maka dapat diambil kesimpulan bahwa variabel respons sudah baik. Hal ini terlihat dari keseluruhan jawaban responden yang menilai positif.

4. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dijelaskan pada bab sebelumya, maka dapat diambil kesimpulan bahwa variabel intervening sudah baik. Hal ini terlihat dari keseluruhan jawaban responden yang menilai positif.

5. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dijelaskan pada bab sebelumya, maka dapat diambil kesimpulan bahwa keputusan pembelian sudah cukup baik. Hal ini terlihat dari keseluruhan jawaban responden yang menilai positif.

6. Secara simultan atau bersama-sama variabel stimulus, respons dan intervening berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian barang secondhand di Pasar Melati, Medan. Hal ini dapat dilihat dari nilai 𝐹𝐹ℎ𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖

(137,301) >𝐹𝐹𝑖𝑖𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡 (2,71).

7. Teori yang di uji adalah teori variabel dalam perilaku konsumen menurut David L.Louden dan Albert J. Della dimana pada hasil penelitian diketahui bahwa variabel stimulus sangat rendah mempengaruhi keputusan pembelian, berbeda dengan variabel repons dan intervening yang sangat kuat dalam mempengaruhi keputusan pembelian pada konsumen. Jika pada teori disimpulkan bahwa variabel stimulus yang sangat berpengaruh terhadap keputusan pembelian, pada penelitian ini berbanding terbalik karena terlihat dari jawaban responden pada indikator penataan barang dan ruangan toko yang menjawab dominan kurang memenuhi standard.

Sehingga dapat disimpulkan variabel stimulus kurang memberikan pengaruh dalam penelitian pembelian barang secondhand di Pasar Melati, Medan.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka peneliti memberikan beberapa saran yaitu :

1. Bagi Penjual Barang Secondhand di Pasar Melati, Medan agar tetap memberikan kualitas barang dan harga terjangkau kepada konsumen agar senantiasa puas atas kebutuhan yang diinginkan dan selalu memberikan kesan positif yang ramah kepada konsumen yang berbelanja.

2. Bagi peneliti selanjutnya disarankan untuk meneliti dengan variabel lain yang dapat mempengaruhi keputusan pembelian barang secondhand di Pasar Melati, Medan.

DAFTAR PUSTAKA

Buku :

Danang. 2014. Konsep Dasar Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen. Jakarta:

PT. Buku Seri

Juliandi. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif : Untuk Ilmu-Ilmu Bisnis. Medan:

M200.

Kotler Philip. 2010. Manajemen Pemasaran Edisi 13. Jakarta.

Kotler Philip. 2008. Manajemen Pemasaran Edisi 12. Jakarta.

Laksana Fajar. 2008. Manajemen Pemasaran. Yogyakarta.

Mangkunegara Dr.A.A. Anwar Prabu. 2004. Perilaku Konsumen. Bandung:

PT.Refika Aditama.

Peter J Paul. 2009. Perilaku Konsumen dan Strategi Pemasaran. Jakarta:

Erlangga.

Sangadji Etta Mamang. 2014. Perilaku Konsumen. Yogyakarta: Andi Yogyakarta.

Sugiyono. 2016. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Alfabeta.

Bandung

Sugiyono. 2016. Metode Penelitian. Alfabeta. Bandung.

Sumarwan. Ujang, 2015. Perilaku Konsumen; Teori dan Penerapannya Dalam Pemasaran. Ghalia Indonesia. Bogor.

Jurnal Ilmiah :

Agustinus Prima Nanda. 2010. “FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMEN DALAM MEMBELI RUMAH” (Studi Kasus di Perumahan Bukit Semarang Baru, Semarang). Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro Semarang.

Dhita Morita Ikasari, dkk. 2016. ”ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU KONSUMEN DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMBELIAN BERAS ORGANIK”. Vol.

17 No. 1 [April 2016] 69-78. Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Brawijaya.

Eddy Priyono. 2006. “ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMEN DALAM MEMILIH KAFE DI KOTA SURAKARTA”. Vol.

10, No. 1, . Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Mullina Wahyu Kusuma. 2011. “ANALISIS FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU KONSUMEN TERHADAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMBELIAN TUPPERWARE PADA PT. INDRAKINARYA MUGISANTOSA SEMARANG”.Fakultas Ekonomi Universitas Pandanaran Semarang.

Suprihati, Wikan Budi Utami.2015 “ANALISIS FAKTOR –FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU KONSUMEN DALAM KEPUTUSAN PEMBELIAN MOBIL PRIBADI DI KELURAHAN GONILAN KABUPATEN SUKOHARJO”. Jurnal Pradigma. Vol.13, No. 01, STIE AAS Surakarta.

Sumber Internet :

(http://kabarmedan.com/pajak-melati-surga-wisata-belanjamedan/). Diakses pada 10 Oktober 2017

http://bppp.kemendag.go.id/media_content/2017/08/Analisis_Kebijakan_Impor_P akaian_Bekas. Diakses pada 10 Oktober 2017