Underwriting Agreement adalah merupakan suatu kontrak bisnis.Sebagaimana kontrak pada umumnya, demikian juga UA memiliki sifat mengatur para pihak yang membuat kesepakatan tersebut. Para pihak bebas untuk mengatur sendiri isi kontrak tersebut. Namun bukan berarti kebebasan melakukan kontrak ini tidak bersifat sebebas-bebasnya. Dalam sistem hukum perjanjian di Indonesia, kebebasan para pihak dalam melakukan kontrak dibatasi sepanjang kontrak tersebut memenuhi syarat sebagai suatu kontrak dan tidak bertentangan dengan undang-undang, kepatutan/ kesusilaan dan ketertiban umum.175
Umumnya pihak-pihak yang yang menandatangani kontrak sama dengan pihak- pihak yang melaksanakan isi dari kontrak. Namun demikian dalam beberapa situasi terdapat kemungkinan pihak-pihak yang akan memandatangani kontrak adalah bukan pihak-pihak yang melaksanakan kontrak. Misalnya sebuah perusahaan holding membuat kontrak dengan sebuah perusahaan dimana perusahaan holding akan melaksanakan isi dari kontrak melalui anak perusahaannya yang dimiliki secara mayoritas. Dalam hal yang demikian, maka perusahaan hoding akan menyebabkan anak perusahaannya untuk melaksanakan isi kontrak dengan mitranya.
174 John C. Burch, Bruce S. Foerster, Securities Industry Association, op.cit., p. 2.15 175
Jadi kontrak adalah dasar hukum utama hubungan para pihak. Kekuatan kontrak yang telah disepakati para pihak mengikat sebagai undang-undang terhadap mereka. Karena suatu kontrak bisnis merupakan pelaksanaan dari apa yang diinginkan oleh para pihak, maka apa yang diinginkan tersebut harus tercermin dalam kontrak bisnis. 176
Kontrak biasanya mencantumkan klausula-klausula yang mengatur para pihak. Klausula-klausula ini bisa saja sama bagi kontrak sejenis, namun bisa juga tidak
176 Kontrak adalah suatu tindakan yang dilakukan oleh dua atau lebih pihak dimana masing- masing pihak yang ada didalamnya dituntut untuk melakukan satu atau lebih prestasi. Dalam pengertian demikian kontrak merupakan perjanjian. Namun demikian kontrak merupakan perjanjian yang berbentuk tertulis.
Kontrak bisnis merupakan suatu perjanjian dalam bentuk tertulis dimana substansi yang disetujui para pihak yang terikat di dalamnya bermuatan bisnis. Adapun bisnis adalah tindakan-tindakan yang mempunyai nilai komersial. Dengan demikian, kontrak bisnis adalah perjanjian tertulis antara dua lebih pihak yang mempunyai nilai komersial. Dalam pengertian yang demikian kontrak bisnis harus dibedakan dengan suatu kontrak kawin atau perjanjian kawin.
Kontrak bisnis dapat dibagi menjadi empat bagian apabila dilihat dari segi pembuktian. Pertama adalah Kontrak bisnis yang dibuat dibawah tangan, dimana para pihak menendatangani suatu kontrak bisnis diatas materai. Kedua adalah kontrak bisnis yang didaftarkan (waarmerken) oleh notaris. Ketiga adalah kontrak bisnis yang dilegalisasikan di depan notaris. Keempat adalah kontrak bisnis yang dibuat dihadapan notaris dan dituangkan dalam bentuk akta notaris. Walaupun ada empat perbedaan dari segi pembuktian, namun demikian hal tersebut tidak mempengaruhi keabsahan isi dari apa yang diperjanjikan para pihak.
Sehubungan dengan kontrak bisnis yang dituangkan dalam bentuk akta notaris, ada beberapa kontrak bisnis yang oleh undang-undang harus dibuat dalam bentuk akta notaris, misalnya perjanjian yang menyangkut pendirian perseroan terbatas atau perjanjian jual beli tanah. Sedangkan kontrak bisnis yang karena kebiasaan dituangkan dalam bentuk akta notaris, misalnya Perjanjian Pinjam Meminjam, Perjanjian Penjaminan Emisi dan lain-lain. Ada pula kontrak bisnis yang dituangkan dalam bentuk akta notaris karena memang dikehendaki secara demikian oleh para pihak.
Kontrak bisnis dilihat dari unsurnya dapat dibagi menjadi dua kategori. Pertama adalah kontrak bisnis domestik dan kedua adalah kontrak bisnis international. Adapun yang membedakan antara keduanya adalah ada tidaknya unsur internasional. Unsur international dapat berupa para pihaknya, substansi yang diatur dan lain-lain. Sebagai contoh apabila dalam suatu kontrak bisnis para pihak yang mengikatkan diri adalah warga negara atau badan hukum asing maka hal ini sudah dapat dikategorikan sebagai kontrak bisnis internasional. Contoh Kontrak Bisnis Internasional adalah Perjanjian Pendirian Usaha Patungan (Joint Venture Agreement), Perjanjian Pinjam Meminjam (Loan Agreement) antara badan hukum Indonesia dengan bank asing, Perjanjian Penjaminan Emisi (Underwriting Agreement) antara emiten Indonesia dengan Penjamin Emisi Efek berbadan hukum asing dan lain-lain., Prof. Dr. Bismar Nasution, SH., MH., Prof. Dr. Ningrum Sirait, SH, LLI, Bahan Kuliah Transaksi Bisnis Internasional, Pasca Sarjana Ilmu Hukum Universitas Sumatera Utara, 2009.
sama, tergantung pada hal-hal yang diinginkan untuk disepakati oleh para pihak. Jadi tidak ada kontrak yang standar. Pengecualian ini adalah dalam hal satu pihak dalam kontrak mempunyai posisi tawar (bargaining position) yang lebih tinggi dibandingkan dengan pihak lainnya. Sehingga kontrak tersebut lebih merupakan ”take it or leave it” bagi pihak yang posisi tawarnya lebih rendah.177
Biasanya setiap investment bank memiliki format standar Underwriting Agreement. Format tersebut akan ditampilkan oleh lead manager, setelah disesuaikan dengan keadaan, sebagai titik awal dalam suatu negosiasi. Format tersebut biasanya mewakili filosofi bisnis bank yang bersangkutan, yang telah dipakai selama bertahun- tahun, dengan menyesuaikan bentuk penjaminan dengan risiko yang akan dihadapi di dalam penjaminan. Underwriting Agreement tersebut akan mengalami sedikit banyak perubahan, tergantung kepada permintaan issuer dan situasi pada saat penutupan.
Di dalam UA, biasanya dicantumkan bahwa issuer akan diwakilkan dalam hal- hal seperti keakuratan penyusunan pernyataan pendaftaran, validasi efek, melengkapi penawaran dengan perjanjian-perjanjian lain yang melibatkan issuer, status prosedur hukum bagi issuer, eksistensi issuer sebagai badan hukum dan lain-lain. Setiap UA menyediakan ganti rugi terhadap kerugian yang dialami underwriter dalam hal pernyatan fakta materiil yang tidak benar serta penghilangan atau kelalaian yang dilakukan oleh issuer dalam pernyataan pendaftaran. Perjanjian tersebut juga akan
177
Sebagai contoh dalam kontrak bisnis pinjam meminjam uang antara bank dan nasabah dalam jumlah tertentu maka pihak bank akan menyalurkan kontrak kepada nasabahnya yang sifatnya “standar”. Dalam hal yang demikian, nasabah tidak memiliki posisi tawar terhadap bank., ibid
menyebutkan secara spesifik mengenai syarat-syarat yang harus dilakukan oleh underwriter pada saat penutupan.178
Perjanjian ini juga secara spesifik akan mencantumkan ketentuan-ketentuan yang akan dilaksanakan pada saat penutupan, termasuk penyerahan beberapa opini hukum yang berbeda, pengaturan dalam Rule 10b-5 179, sertifikat yang mengandung pernyataan issuer untuk tidak melakukan kebohongan, dan comfort letter oleh akuntan publik dari pihak issuer. Underwriter juga harus menerima jaminan bahwa tidak ada materi yang berubah terkait keadaan bisnis atau keuangan issuer sejak informasi terakhir yang disampaikan dalam prospektus. Di saat terakhir, underwriter memiliki hak untuk tidak melakukan penutupan, atau memiliki hak untuk membatalkan perjanjian apabila terdapat fakta materiil yang berubah dikarenakan perubahan ekonomi, keuangan dan politik secara umum. 180
Kontrak bisnis seperti halnya sebuah tulisan maka dapat diidentifikasi tiga bagian utama, yaitu bagian pendahuluan, isi dan penutup. Pada bagian pendahuluan biasanya memuat hal-hal seperti sebutan atau nama kontrak dan penyebutan selanjutnya (penyingkatan yang akan dilakukan), serta tanggal kontrak yang dibuat
178
James M. Bartos, United States Securities Law: a practical guide, (Netherlands: Kluwer Law: 2006), p.40
179
Rule 10b-5 states:
It shall be unlawful for any person, directly or indirectly, by the use of any means of instrumentality of interstate commerce, or of the mails or of any facility of any national securities exchange,
(a) to employ any device, scheme, or artifice to defraud
(b) to make any untrue statement of a material fact or to omit to state a material fact necessary in order to make the statements made, in light of the circumstances under which they were made, not misleading; or
(c) to engage in any act, practice, or course of business which operates or would operate as a fraud or deceit upon any person.
180
dan ditandatangani. Pada bagian ini juga dicantumkan identitas para pihak yang mengikatkan diri dalam kontrak dan siapa-siapa yang akan menandatangani kontrak,181dan penjelasan mengapa para pihak mengadakan kontrak (sering disebut sebagai premis, witnesseth, whereby, recitals, menerangkan terlebih dahulu dan lain- lain).
Pada bagian isi terdapat empat klausula yang mendapat pengaturan, yaitu: 1. Klausula Definisi
2. Klausula Transaksi 3. Klausula Spesifik
4. Klausula Ketentuan Umum
Pada bagian akhir atau penutup biasanya diterangkan bahwa perjanjian tersebut dibuat dan ditandatangani oleh pihak-pihak yang memiliki kapasitas untuk itu disertai nama dan jabatan masing-masing. Atau para pihak menyatakan ulang bahwa mereka akan terikat dengan isi kontrak. Jika ada lampiran, yang biasanya terdiri dari dokumen-dokumen pendukung, maka lampiran tersebut harus selalu disebut sebagai suatu yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam kontrak.182
Demikian juga halnya dengan UA. Perjanjian ini disepakati oleh pihak Issuer (dan Guarantor-nya) dan underwriter (beserta anggota sindikasi penjaminan).
181
Tidak semua pihak yang terikat dapat menandatangani kontrak, maka harus dilakukan oleh ”orang” yang mempunyai otoritas atau kuasanya). Hal-hal sebagai berikut terkadang perlu untuk diperhatikan:
a. Dalam penyebutan para pihak, maka harus disebutkan secara jelas
b. Orang yang menandatangani harus harus disebutkan kapasitasnya sebagai apa
c. Dalam sub bagian ini sering kali dilakukan pendefenisian pihak-pihak yang terlibat kontrak 182
Klausula-klausula di dalam setiap UA tidaklah sama, tergantung pada jenis efek yang menjadi objek penerbitan, bentuk dan jenis usaha perusahaan emiten dan beberapa klausula tambahan yang memang disepakati oleh para pihak untuk dicantumkan di dalam UA.
C. Tanggung jawab undewriter menurut Underwriting Agreement
Underwriting Agreement biasanya dimulai dengan pernyataan pembuka yang mencantumkan antara lain:183
- jenis efek yang akan ditawarkan
- jenis penawaran (perdana, sekunder atau kombinasi) - jumlah dan harga efek yang ditawarkan
- besarnya komisi underwriter
- jenis komitmen penjaminan, apakah firm commitment atau best effort.
Pernyataan selanjutnya adalah mengenai prosedur persyaratan yang sudah dipenuhi oleh perusahaan issuer dan underwriter dalam rangka penerbitan efek, pencatatan pernyataan pendaftaran di SEC, termasuk prospektus.
Sebagai contoh dapat dilihat dalam isi Underwriting Agreement antara Indah Kiat International BV sebagai Issuer dengan Morgan Stanley & Co. Incorporated sebagai Underwriter, dibawah ini:
1. Klausula Definisi
183
Alan S. Gutterman, The Legal Consideration in Business Financing: A Guide for Corporate Management, (USA: Greenwood Publising, 1994), p.200
Dalam klausula definisi biasanya dicantumkan berbagai definisi untuk keperluan kontrak. Definisi ini hanya berlaku pada kontrak tersebut dan dapat mempunyai arti dari pengertian umum. Klausula definisi penting dalam rangka lebih mengefisiensikan klausula-klausula selanjutnya.karena tidak perlu diadakan pengulangan.
Sebagai contoh dapat dilihat dalam klausula defenisi pada UA terhadap surat hutang yang dikeluarkan oleh Indah Kiat International Finance B.V. di bawah ini:
Indah Kiat International Finance Company B.V., a company established under
the laws of Netherlands (the ”Issuer), proposes to issue and sell to Morgan Stanley &
Co. Incorporated (the “Underwriter”) US$ 150,000,000 11 ⅜% Guaranteed Secured
Notes due 1999 (the “Notes Due 1999”), US$ 200,000,000 11 ⅞ % Guaranteed
Secured Notes due 2002 (the “Notes Due 2002”), US$ 150,000,000 12 ½ %
Guaranteed Secure Notes due 2006 (the “Notes Due 2006” and , together with the
Notes Due 1999 and the Notes Due 2002, the ”Notes”). The Notes Due 1999 will be
unconditionally guaranteed (the “Notes Due 1999 Guarantee”) as to payment of
principal and interest, The Notes Due 2002 will be unconditionally guaranteed (the
“Notes Due 2002 Guarantee”) as to payment of principal and interest and the Notes
Due 2006 will be unconditionally guaranteed (the “Notes Due 2006 Guarantee”) as to
payment of principal and interest, in each case by PT Indah Kiat Pulp & Paper Corporation, a company established under the laws of the Republic of Indonesia (the
“Guarantor”). The Notes Due 1999 will be issued pursuant to the provisions of an Indenture to be dated as of June 29, 1994 (the “Notes Due 1999 Indenture”) among
the Issuer, the Guarantor and Bank America National Trust Company, as Trustee (the
“Notes 1999 Trustee”). The Notes Due 2002 will be issued pursuant to the provisions of an Indenture to be dated as of June 29, 1994 (the “Notes Due 2002 Indenture”)
among the Issuer, the Guarantor and Bank America National Trust Company, as
Trustee (the “Notes 2002 Trustee”). The Notes Due 2006 will be issued pursuant to the provisions of an Indenture to be dated as of June 29, 1994 (the “Notes Due 2006 Indenture”) among the Issuer, the Guarantor and Bank America National Trust
Company, as Trustee (the “Notes 2006 Trustee”). The Notes Due 1999 Guarantee,
The Notes Due 2002 Guarantee, and The Notes Due 2006 Guarantee are referred to
herein collectively as the “Guarantees”, the Notes Due 1999 Indenture, the Notes Due
2002 Indenture and the Notes Due 2006 Indenture are referred to herein collectively
as the “Indentures” and the Notes Due 1999 Trustee, the Notes Due 2002 Trustee and the Notes Due 2006 Trustee are referred to herein collectively as the “Trustees”.
The Issuer and the Guarantor have filed with the Securities and Exchange
Commission (“The Commission”) a registration statement (Commission file number
33-79820) on form F-1, including a prospectus, relating to the Notes and Guarantees thereof by the Guarantor. The registration statement as amended at the time it becomes effective, or, if a post-effective amendment if filed with respect thereto, as amended by such post-effective amendment at the time of its effectiveness, including in each case the information (if any) deemed to be part of the registration statement at the time of effectiveness pursuant to Rule 403A under the Securities Act of 1933, as
amended (the “Securities Act”), is hereinafter referred to as the Registration
Statement; the prospectus in the form firs used to confirm sales of Notes is hereinafter referred to as the Prospectus.
Terjemahan bebas:
Indah Kiat International Finance Company BV, sebuah perusahaan yang
didirikan berdasarkan hukum negeri Belanda (selanjutnya disebut “Issuer”),
berencana untuk menerbitkan dan menjual kepada Morgan Stanley & Co.
Incorporated.(selanjutnya disebut “Underwriter”), Surat Hutang senilai US$
150,000,000 yang dijamin suku bunga 11 ⅜ % , jatuh tempo 1999 (selanjutnya disebut Surat Hutang Jatuh Tempo 1999), Surat Hutang senilai US$ 200,000,000 yang dijamin suku bunga 11 ⅞ % , jatuh tempo 2002 (selanjutnya disebut Surat Hutang Jatuh Tempo 2002), Surat Hutang senilai US$ 150,000,000 yang dijamin suku bunga 12 ½ % , jatuh tempo 2006 (selanjutnya disebut Surat Hutang Jatuh Tempo 2006, dan secara bersama-sama dengan Surat Hutang Jatuh Tempo 1999 dan
Surat Hutang Jatuh Tempo 2002, disebut “Surat Hutang”). Surat Hutang Jatuh Tempo
1999 akan dijamin tanpa syarat (Garansi Surat Hutang Jatuh Tempo 1999) untuk pembayaran nilai pokok beserta bunganya, Surat Hutang Jatuh Tempo 2002 akan dijamin tanpa syarat (Garansi Surat Hutang Jatuh Tempo 2002) untuk pembayaran nilai pokok beserta bunganya, Surat Hutang Jatuh Tempo 2006 akan dijamin tanpa syarat (Garansi Surat Hutang Jatuh Tempo 2006) untuk pembayaran nilai pokok beserta bunganya , untuk masing-masing oleh PT Indah Kiat Pulp & Paper Corporation, sebuah perusahaan yang didirikan berdasarkan hukum Republik
Indonesia (selanjutnya disebut “Guarantor”). Surat Hutang Jatuh Tempo 1999 akan
diterbitkan menurut ketentuan Perjanjian Surat Hutang yang akan ditetapkan pada
tanggal 29 Juni 1994 (“Perjanjian Surat Hutang Jatuh Tempo 1999”), antara Issuer,
Guarantor dan Bank America National Trust Company, sebagai Wali Amanat (Wali Amanat Surat Hutang Jatuh Tempo 1999). Surat Hutang Jatuh Tempo 2002 akan diterbitkan menurut ketentuan Perjanjian Surat Hutang yang akan ditetapkan pada
tanggal 29 Juni 1994 (“Perjanjian Surat Hutang Jatuh Tempo 2002”), antara Issuer,
Guarantor dan Bank America National Trust Company, sebagai Wali Amanat (Wali Amanat Surat Hutang Jatuh Tempo 2002). Surat Hutang Jatuh Tempo 1999 akan
diterbitkan menurut ketentuan Perjanjian Surat Hutang yang akan ditetapkan pada
tanggal 29 Juni 1994 (“Perjanjian Surat Hutang Jatuh Tempo 2006”), antara Issuer,
Guarantor dan Bank America National Trust Company, sebagai Wali Amanat (Wali Amanat Surat Hutang Jatuh Tempo 2006). Garansi Surat Hutang Jatuh Tempo 1999, Garansi Surat Hutang Jatuh Tempo 2002, dan Garansi Surat Hutang Jatuh Tempo 2006, secara bersama-sama akan disebutkan sebagai “Garansi-garansi”, Perjanjian Surat Hutang Jatuh Tempo 1999, Perjanjian Surat Hutang Jatuh Tempo 2002, dan Perjanjian Surat Hutang Jatuh Tempo 2006, secara bersama-sama akan disebutkan
sebagai “Perjanjian-perjanjian Surat Hutang” dan Wali Amanat Surat Hutang Jatuh Tempo 1999, Wali Amanat Surat Hutang Jatuh Tempo 2002 dan Wali Amanat Surat Hutang Jatuh Tempo 2006 secara bersama-sama akan disebutkan sebagai “Para Wali
Amanat”.
Issuer dan Guarantor telah mencatatkan pernyataan pendaftaran (dengan nomor dokumen 33-79820) ke Securities and Exchange Commission (disebut “Komisi”) pada Formulir F-1, termasuk prospektus, Surat Hutang dan Garansi-garansinya oleh Gurantor. Pernyataan Pendaftaran sebagaimana dirubah pada saat dinyatakan efektif, atau, jika terjadi perubahan setelah dinyatakan efektif berkenaan dengan pencatatannya, sebagaimana dilakukan perubahan setelah tanggal dinyatakan efektif, termasuk pada tiap bagian informasi (jika ada) akan dianggap menjadi bagian dari pernyataan pendaftaran yang dinyatakan pada saat efektif menurut Rule 430A
Securities Act 1933 dan perubahannya (“Securities Act”), adalah selanjutnya disebut
sebagai Pernyataan Pendaftaran; prospektus yang digunakan pertama kali untuk konfirmasi penjualan Surat Hutang adalah selanjutnya menunjuk kepada Prospektus.
2. Klausula Transaksi
Adapun yang dimaksud dengan klausula transaksi adalah klausula-klausula yang berisi tentang transaksi yang akan dilakukan. Misalnya dalam kontrak yang mengatur perjanjian penjaminan emisi di pasar modal, maka dibuat klausula-klausula yang berisi tentang kesediaan perusahaan penjamin emisi untuk menjamin pelaksanaan emisi oleh emiten. Jumlah pasal yang mengatur tentang klausula transaksi berbeda-beda dan ini sangat digantungkan pada kebutuhan. Dalam suatu kontrak bisinis ada yang hanya diatur dalam beberapa pasal. Namun dalam kontrak
bisnis yang lain maka pengaturan dari klausula transaksi tidak cukup dalam beberapa pasal melainkan, terkadang, lebih dari lima pasal.
Article II:
The issuer hereby agrees to sell to the Underwriter, and the Underwriter, upon basis of the representations herein contained, but subject to the conditions hereinafter stated, agrees to purchase from the issuer (i) the entire principal amount of Notes Due 1999 at 98.0% at their principal amounts—the Notes Due 1999 purchase price, (ii) the entire principal amount of Notes Due 2002 at 97.750% at their principal amounts—the Notes Due 2002 purchase price, (iii) the entire principal amount of Notes Due 2006 at 97.50% at their principal amounts—the Notes Due 2006 purchase price.
Terjemahan bebas: Pasal II:
Issuer dengan ini setuju untuk menjual kepada underwriter dan underwriter juga setuju untuk membeli dari issuer, (i) seluruh Surat Hutang Jatuh Tempo 1999 pada angka 98.0% nilai pokok, (ii) seluruh Notes jatuh tempo 2002 pada angka 97.75% nilai pokok (iii) seluruh Notes jatuh tempo 2006 pada angka 97.50% nilai pokok.
Artikel III:
The Issuer and the Guarantor are advised by the Underwriter that the Underwriter proposes to make a public offering of the Notes as soon after the Registration Statement and this agreement have become effective as in the
Underwriter’s judgment is advisable. The Issuer and the Guarantor are further advised by the Underwriter that (i) the Notes due 1999 are to be offered to the public initially at 100% of their principal amount – the Notes Due 1999 public offering price
– and to certain dealers selected by the Underwriter at a price that represents a concession not in excess of .250% of their principal amount under the public offering price, and that the Underwriter may allow, and such dealers may reallow, a concession, not in excess of .125% of their principal amount, to the Underwriter or to certain other dealers; (ii) the Notes due 1999 are to be offered to the public initially at 100% of their principal amount – the Notes Due 1999 public offering price – and to certain dealers selected by the Underwriter at a price that represents a concession not in excess of .250% of their principal amount under the public offering price, and that the Underwriter may allow, and such dealers may reallow, a concession, not in excess of .125% of their principal amount, to the Underwriter or to certain other dealers; and
(iii) the Notes due 1999 are to be offered to the public initially at 100% of their principal amount – the Notes Due 1999 public offering price – and to certain dealers selected by the Underwriter at a price that represents a concession not in excess of .250% of their principal amount under the public offering price, and that the Underwriter may allow, and such dealers may reallow, a concession, not in excess of .125% of their principal amount, to the Underwriter or to certain other dealers.
Terjemahan bebas: Pasal III:
Issuer dan Guarantor akan dibantu oleh Underwriter dalam melakukan penawaran umum Notes segera setelah Pernyataan pendaftaran dan perjanjian ini dinyatakan efektif dan menurut pendapat underwiter sudah dapat dilaksanakan. Issuer dan Guarantor akan diberikan bantuan lebih jauh lagi oleh Underwriter dalam hal (i) Notes jatuh tempo 1999 akan ditawarkan kepada publik dengan awal 100% dari harga prinsipalnya. – harga penawaran umum Notes Jatuh Tempo 1999 – dan konsesi kepada beberapa dealer (agen penjual) yang dipilih oleh underwriter pada harga tidak lebih dari 0,250% dari nilai prinsipalnya dibawah harga penawaran umum, dan demikian Underwriter diperbolehkan, dan agen penjualan akan mendapat, konsesi, tidak lebih dari 0,125% dari nilai prinsipalnya, kepada underwriter atau beberapa agen penjualan lainnya; (ii) Notes jatuh tempo 2002 akan ditawarkan kepada publik dengan awal 100% dari harga prinsipalnya. – harga penawaran umum Notes Jatuh