• Tidak ada hasil yang ditemukan

Untuk Pengembangan Kewirausahaan Anggota Sutrisno

Dalam dokumen PROSIDING RIEE 2016 VOL 2 (Halaman 188-197)

Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Malang

Danny Ajar Baskoro

Mahasiswa Prodi Pendidikan Bisnis dan Manajemen Pasca Sarjana Universitas Negeri Malang

E mail : sutrisno_um@yahoo.com, sangbaskoro@gmail.com

Abstrak : Masuk menjadi anggota koperasi salah satu dasar pertimbangan adalah perolehan manfaat dengan menjadi anggota. Undang undang No.25 Tahun 1992 Tentang Perkoperasian mensyaratkan bahwa seseorang masuk menjadi anggota koperasi, bahwa seseorang tersebut mempunyai kesamaan kepentingan ekonomi dengan usaha yang dilakukan oleh koperasi.Tapani,Koppa (2011) menegaskan bahwa koperasi membawa perubahan di lingkungan anggotanya. Perubahan tersebut antara lain ikatan yang erat karena adanya kesamaan kepentingan ekonomi dalam menunjang keberhasilan usaha koperasi. Koperasi juga mampu membangkitkan tradisi swadaya bagi anggotanya. Pemenuhan kebutuhan anggota dapat meluas untuk pemenuhan kebutuhan masyarakat. Kesamaan kepentingan ekonomi karena ada hubungannya dengan fungsi anggota dalam koperasi adalah sebagai pemilik sekaligus sebagai pengguna layanan koperasi. Menempatkan sebagai pengguna layanan koperasi, bahwa anggota mempunyai kewajiban untuk memanfaatkan layanan koperasi. Memanfaatkan layanan koperasi oleh anggota antara lain mempertimbangkan layanan koperasi memberikan manfaat bagi anggota. Memberikan manfaat karena layanan koperasi selaras dengan kebutuhan/kepentingan ekonomi anggota. Penempatan anggota sebagai mitra koperasi , anggota dapat memosisikan sebagai pelanggan dan atau sebagai mitra koperasi. Memosisikan sebagai pelanggan pada dasarnya anggota juga menempatkan sebagai mitra. Memosisikan sebagai pelanggan, layanan koperasi dimafaatkan oleh anggota, kelangsungan usaha koperasi dapat terjaga, selanjutnya koperasi mempunyai kesempatan untuk berkembang dalam mencapai tujuannya. Menempatkan sebagai mitra koperasi, kesamaan kepentingan ekonomi anggota dengan lingkup usaha koperasi sifatnya produktif. Menempatkan sebagai mitra dengan kemungkinan anggota menjadi salah satu pemasok koperasi, atau koperasi sebagai pemasok kegiatan produktif yang dilakukan oleh anggota.Penempatan pada posisi ini memungkinkan anggota memperoleh pembelajaran kewirausahaan. Perolehan pembelajaran kewirausahaan karena koperasi mempunyai peran dalam rangka pendidikan kepada anggoranya. Kesamaan kepentingan ekonomi anggota dalam lingkup usaha koperasi akan mendukung pengembangan koperasi karena partisipasi anggota. Partisipasi baik sebagai pelanggan maupun mitra koperasi.

Kata kunci : Mitra koperasi,pembelajaran kewirausahaan Memaknai anggota sebagai mitra koperasi pada

dasarnya menempatkan anggota mempunyai posisi sentral dalam koperasi. Posisi sentral anggota dengan mempertimbangkan bahwa koperasi merupakan organisasi kumpulan orang seorang. Kehadiran seseorang masuk menjadi

anggota dengan dasar sukarela. Dasar sukarela, aspek suka bahwa anggota memutuskan masuk menjadi anggota karena koperasi akan memberikan manfaat. Dasar rela, bahwa setelah masuk menjadi anggota akan dihadapkan pada kewajiban dan hak. Setiap

591 PROSIDING

Seminar Nasional dan Call For Papers RIEE 2016 “Strategi Pembelajaran Kewirausahaan Untuk Membentuk Wirausaha Tangguh dan Berdaya Saing Tinggi”

anggota mempunyai kesamaan kewajiban dan hak. Rela dalam pemenuhan kewajiban dan pemanfaatan hak. Pemenuhan kewajiban dikedepankan untuk memperoleh hak. Keseimbangan perlu dilakukan dalam pemenuhan kewajiban dan pemanfaatan hak.

Perolehan manfaat menjadi anggota koperasi karena telah mempertimbangkan adanya kesamaan kepentingan ekonomi dengan layanan yang dilakukan oleh koperasi. Memahami tentang keterkaitan kepentingan ekonomi dengan layanan yang sudah dan akan dilakukan oleh koperasi, maka masing masing anggota mempunyai hak sekaligus kewajiban untuk memanfaatkan layanan usaha koperasi. Pemanfaatan layanan usaha koperasi, bagi anggota berarti anggota akan terpenuhi sebagian kebutuhan ekonomi. Pemanfatan layanan usaha oleh anggota akan mendukung pengembangan koperasi. Pengembangan koperasi akan memberikan manfaat lebih lanjut bagi anggota.

Memanfaatkan layanan usaha koperasi, dimaknai bahwa anggota sebagai pasar potensial koperasi. Anggota merupakan pelanggan koperasi. Menempatkan sebagai pelanggan, anggota memanfaatkan layanan koperasi atau sebagai mitra usaha koperasi. Penempatan anggota sebagai mitra koperasi merupakan bagian dari program koperasi. Pendidikan perkoperasian sebagai bagian dari prinsip koperasi perlu diwujudkan. Pendidikan kewirausahaan akan mewujudkan peran koperasi dalam membangun kemitraan usaha dengan koperasi.

The Bali Resolution (16 -19 September 2014)) menegaskan komitmen kemitraan dalam mengembangkan koperasi. Kemitraan dalam pengembangan koperasi juga perlu dilakukan antar koperasi. Prinsip kerjasama antar koperasi salah satu wujud yang dapat dilakukan adalah membangun kemitraan. Pernyataan Presiden ICA dalam World Economic Forum, 2 Februari 2016 juga perlu digaris bawahi. Koperasi perlu memikirkan 4(empat) aspek

dalam pengembangannya yaitu aspek keuangan, tujuan organisasi, pertumbuhan melalui kemitraan dan kelayakan usaha.

HASIL & PEMBAHASAN

Kesamaan kepentingan ekonomi dalam lingkup usaha koperasi

Masuk menjadi anggota untuk memperoleh manfaat. Manfaat bagi seseorang yang akhirnya menjadi anggota, serta manfaat bagi koperasi. Perolehan manfaat bagi anggota karena tujuan pendirian dan pengembangan koperasi untuk meningkatkan kesejahtaraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya. Kemanfaatan bagi anggota pada khususnya karena layanan yang diberikan oleh koperasi untuk memenuhi kepentingan ekonomi anggotanya. Kemanfaatan untuk masyarakat pada umumnya, bahwa kelebihan layanan koperasi pada anggotanya, dapat dimanfaatkan oleh masyarakat atau non anggota.

Masuk menjadi anggota koperasi merupakan pilihan. Memilih masuk menjadi anggota koperasi dengan mempertimbangan adanya ikatan jangka panjang (Sutrisno:2009:74-75) Ikatan jangka panjang dengan mempertimbangkan: a)keputusan untuk masuk menjadi anggota.b)konsekwensi setelah masuk menjadi anggota.c) peluang untuk dilanjutkan keanggotaan,d)tanggung jawab dalam pembubaran koperasi Keputusan untuk masuk dengan mempertimbangkan adanya manfaat menjadi anggota. Konsekwensi setelah masuk, anggota perlu berpartisipasi dengan menyeimbangkan antara pemenuhan kewajiban dan pemanfaatan hak.

Anggota yang meninggal dunia dimungkinkan keanggotaan dapat dilanjutkan oleh ahli warisnya. Kesempatan ini diberikan oleh koperasi karena keanggotaan yang dapat dilanjutkan oleh ahli waris akan memberikan manfaat baik bagi kiperasi maupun ahli waris. Tanggung jawab dalam pembubaran koperasi, anggota menanggung kerugian sebatas

592 PROSIDING

Seminar Nasional dan Call For Papers RIEE 2016 “Strategi Pembelajaran Kewirausahaan Untuk Membentuk Wirausaha Tangguh dan Berdaya Saing Tinggi”

simpanan pokok, sipanan wajib dan modal penyertaan yang telah disetor. Koperasi didirikan untuk meningkatkan kesejahteraan anggota, sehingga partisipasi anggota akan mendunkung kelangsungan hidup koperasi.

Penerimaan anggota yang menjadi kewenangan Pengurus, antara lain untuk mempertimbangkan latar belakang seseorang tersebut masuk menjadi anggota. Penerimaan anggota diharapkan tidak menjadi beban koperasi, tetapi menjadi daya dukung pengembangan koperasi. Kebijakan koperasi dalam penerimaan anggota baru melalui tahap menjadi calon anggota, pada dasarnya memberikan kesempatan kepada Pengurus untuk melakukan evaluasi tentang partisipasi calon anggota tersebut. Tahap menjadi calon anggota dengan perbedaan dari segi hak dan kewajiban disbanding dengan anggota.

Sebagai calon anggota belum mempunyai kewajiban untuk memenuhi simpanan pokok, karena simpanan pokok merupakan salah satu bukti keanggotaan koperasi. Calon anggota perlu memenuhi simpanan wajib. Hak memperoleh layanan dari koperasi berbeda dengan anggota, dan konsekwensi calon anggota belum memperoleh Sisa Hasil Usaha. Tahapan menjadi calon anggota, Pengurus dapat melakukan evaluasi tentang keseimbangan antara pemenuhan kewajiban dan pemanfaatan hak.

Penambahan anggota baru dengan harapan menjadi daya dukung pengembangan koperasi dengan menekankan pemahaman kesamaan kepentingan ekonomi dalam lingkup usaha koperasi. Kesamaan kepentingan ekonomi, sesorang mempunyai kinginan masuk menjadi anggota koperasi antara lain mempertimbangkan : pertama, kebersamaan memenuhi kebutuhan lewat layanan koperasi, karena keterbatasan apabila memenuhi kebutuhan secara sendiri. Kedua, layanan yang disediakan oleh koperasi selaras dengan kebutuhannya . Ketiga, memanfaatkan layanan

koperasi akan memberikan keuntungan baik bagi anggota maupun koperasi.

Lingkup usaha koperasi dikaitkan dengan layanan yang dapat diberikan oleh koperasi. Keumungkinan keterbatasan layanan yang diberikan koperasi perlu dipahami oleh anggota dengan petimbangan, pertama pada dasarnya setiap anggota memperoleh layanan yang sama dari koperasi. Layanan yang dapat diberikan oleh koperasi akan sesuai dengan kapasitas atau kemampuan koperasi. Kedua, peningkatan layanan sangat terkait dengan pertisipasi anggota. Partisipasi anggota, anggota memanfaatkan layanan koperasi. Ketiga, menikmati layanan koperasi memungkinkan koperasi memperoleh keuntungan. Selanjutna sebagian dari keuntungan dapat digunakan untuk mengembangkan koperasi lebih lanjut.

Memahami posisi sebagai anggota, antara lain pemanfaatan layanan yang dilakukan oleh anggota pemenuhan kewajiban akan memperngaruhi layanan koperasi, usaha koperasi bertumpu untuk kepentingan anggota. Beberapa hal tersebut perlu dipahami oleh anggota dalam menyelaraskan keterkaitan kepentingan ekonomi anggota dengan layanan yang dilakukan oleh koperasi.

Fungsi anggota sebagai pemilik sekaligus pengguna layanan koperasi

Koperasi dinyatakan sebagai organisasi dari-oleh dan untuk anggota. Masuknya seseorang menjadi anggota koperasi pada dasarnya anggota yang mempunyai kepentingan terhadap koperasi. Pembahasan sebelumnya bahwa adanya proses seleksi dalam penerimaan anggota, paling tidak untuk mengetahui latar belakang seseorang tersebut ingin menjadi anggota. Seseorang mungkin melihat kooerasi akan memberikan manfaat setelah menjadi anggota, tetapi orang tersebut harus memahami konsekwensi setelah menjadi anggota koperasi.

Fungsi anggota sebagai pemilik, pada dasarnya pengembangan koperasi perlu

593 PROSIDING

Seminar Nasional dan Call For Papers RIEE 2016 “Strategi Pembelajaran Kewirausahaan Untuk Membentuk Wirausaha Tangguh dan Berdaya Saing Tinggi”

memperoleh dukungan dari semua anggota. Dukungan dalam bentuk partisipasi. Partisipasi dalam memenuhi kewajiban dan memanfaatkan hak. Memenuhi kewajiban perlu dikedepankan sebelum memanfaatkan hak. Pemenuhan kewajiban sebagai pemilik koperasi baik di bidang organisasi maupun di bidang usaha. Dua fungsi tersebut perlu diwujudkan oleh anggota dalam bentuk partisipasi.

Kebutuhan dan relevansi tindakan kolektif dan inklusif sebagai bentuk aksi bersama oleh anggota untuk memperoleh perubahan ekonomi. Perubahan akan diperoleh apabila anggota memanfaatkan potensi koperasi melalui dukungan penuh terhadap ideologi koperasi dan keterlibatan berkomitmen (Kornginnaya,Sudha :2014). Tindakan kolektif perlu dilakukan disamping keterbatasan yang dimiliki anggota dalam pemenuhan secara mandiri, tindakan kolektif akan lebih memberikan kekuatan pemberian layanan oleh koperasi.

Di bidang organisasi misalnya setiap anggota dapat menanyakan perkembangan koperasi baik di dalam rapat maupun di luar rapat. Di dalam rapat dapat dilakukan antara lain dalam pelaksanaan rapat anggota tahunan (RAT). Kewajiban memberikan masukan akan lebih maksimal apabila diawali dengan pemenuhan kewajiban hadir dalam RAT. Kehadiran anggota dalam RAT akan diikuti dengan perolehan hak dalam RAT tersebut. Hak yang dapat dimanfaatkan anggota antara lain hak untuk memilih dan dipilih menjadi Pengurus dan atau Pengawas, hak menyampaikan usul/saran/pendapat/pertanyaan.

Kewajiban di bidang usaha antara lain pemenuhan simpanan pokok dan simpanan wajib. Pemenuhan simpanan pokok dimungkinkan ada peningkatan apabila RAT memutuskan untuk meningkatkan jumlah simpanan pokok. Pemenuhan simpanan wajib perlu dipenuhi secara rutin sesuai dengan ketentuan koperasi. Keumngkinan peningkatan

pemenuhan kewajiban simpanan wajib berdasar keputusan RAT.

Perolehan hak anggota dari koperasi sangat terkait dengan pemenuhan kewajiban yang dilakukan oleh anggota. Di bidang organisasi, kehadiran dalam RAT, kualitas masukan yanh disampaikan, memungkinkan anggota memperoleh kesempatan untuk diajak membahas perkembangan koperasi oleh Pengurus dan atau Pengawas. Kemungkinan pelksanaan RAT, koperasi membentuk Panitia pelaksana, anggota memperoleh hak untuk terlibat dalam perencanaan dan pelaksanaan RAT.

Perolehan hak di bidang usaha sangat terkait dengan fungsi anggota sebagai pengguna layanan koperasi. Layanan yang dilakukan oleh koperasi adalah menjawab kepentingan ekonomi anggota. Layanan yang dilakukan oleh koperasi berdasar pada keputusan RAT. RAT yang dihadiri oleh seluruh anggota/anggota perwakilan, keputusan yang diambil merupakan pencerminan kepentingan anggota.

Menempatkan fungsi anggota sebagai pengguna layanan koperasi, juga mencerminkan koperasi merupakan organisasi dari – oleh dan untuk anggota. Makna dari anggota, berangkat dari kepentingan awal seseorang bergabung menjadi anggota koperasi. Mempertimbangkan layanan yang dilakukan oleh koperasi, selanjutnya mempertimbangkan apakah layanan yang diberikan oleh koperasi tersebut dapat memenuhi sebagian dari kepentingan ekonominya.

Makna oleh anggota, memperoleh layanan dari koperasi, terlibat dalam merencanakan kegiatan koperasi (hadir dalam RAT dan ikut mengambil keputusan)), keputusan yang diambil telah mempertimbangkan bahwa kepentingan ekonominya akan lebih terwadahi. Keputusan yang telah diambil mengikat seluruh anggota. Konsekwensi lebih lanjut, pemanfaatan hak oleh anggota dalam menikmati layanan koperasi.

594 PROSIDING

Seminar Nasional dan Call For Papers RIEE 2016 “Strategi Pembelajaran Kewirausahaan Untuk Membentuk Wirausaha Tangguh dan Berdaya Saing Tinggi”

Makna untuk anggota, merupakan tanggung jawab anggota untuk memanfaatkan layanan koperasi. Anggota memperoleh 2(dua) keuntungan dengan menikmati layanan koperasi. Pertama, anggota terpenuhi sebagian dari kebutuhannya dan yang kedua transaksi yang dilakukan oleh anggota dengan memperoleh imbalan sebagian dari Sisa Hasil Usaha (SHU) koperasi pada tahun yang berjalan.

Perolehan SHU sebagai salah satu faktor pendukung pengembangan koperasi. Perolehan SHU mencerminkan partisipasi anggota. Besarnya SHU bukan merupakan satu satunya keberhasilan koperasi. Indikator lain yang perlu dipertimbangkan bahwa layanan yang diberikan koperasi memberikan manfaat yang maksimal. Contoh sederhana, koperasi yang mempunyai layanan pinjaman, penetapan bungan pinjaman yang rendah akan memberikan manfaat lebih bagi anggota, dibanding perolehan SHU yang tinggi yang disebabkan penetapan bunga pinjaman yang lebih tinggi.

Penjelasan di atas memberikan makna bahwa anggota mempunyai posisi sentral anggota dalam koperasi (Sutrisno, 2014:134- 135). Posisi sentral dengan mempertimbangkan bahwa pengembangan koperasi didasarkan atas kepentingan anggota sebagai pemilik. Aspek yang lain bahwa pengembangan koperasi tidak terlepas dari kontrol anggota. Pengembangan koperas juga tidak lepas dari dukungan anggota karena anggota yang memosisikan sebagai pengguna layanan koperasi.

Menempatkan sebagai pelanggan dan mitra koperasi

Menempatkan anggota sebagai pelanggan, merupakan aspek spesifik yang dimiliki oleh koperasi. Koperasi mempunyai pasar yang potensial, yaitu anggota. Sebagai pasar potensial karena salah satu fungsi anggota yang selanjutnya merupakan kewajiban sekaligus hak, sebagai pelanggan koperasi. Keberadaan

anggota koperasi berbeda dengan keberadaan, pendiri, pemilik ataupun pemegang saham pada organisasi ekonomi yang lain. Misalnya pemegang saham, tidak mempunyai kewajiban untuk memanfaatkan produk yang dihasilkan oleh perusahaan, dimana seseorang tersebut memiliki saham.

Posisi sebagai anggota koperasi menjadi lebih spesifik karena salah satu kewajiban dan haknya menjadi pelanggan koperasi. Pengembangan koperasi sangat bertumpu pada partisipasi anggota. Membina anggota sebagai pelanggan, satu hal yang perlu diperhatikan pada umumnya koperasi terbentuk karena adanya keterbatasan yang dimiliki anggotanya. Koperasi dibentuk dengan harapan anggota dapat memenuhi sebagian kebutuhannya, karena kekuatan berhimpun dalam koperasi. Keterbatasan yang dimiliki oleh anggota koperasi antara lain tercermin dengan layanan usaha yang banyak dilakukan oleh koperasi. Layanan simpan pinjam dengan menekankan pada aspek pinjaman. Layanan toko dengan pengadaan barang kebutuhan pokok. Layanan toko dengan memberikan kesempatan kepada anggota untuk melakukan pembelian dengan kredit. Bisnis koperasi adalah menggabungkan konsumen dengan pemilik, dan pembeli dengan penjual dalam struktur organisasi yang demokratis (Nembhard:2014) Penempatan anggota sebagai konsumen sekaligus pemilik akan mengeratkan tanggung jawab anggota. Menempatkan sebagai pelanggan berarti hak untuk memperoleh pelayanan dari koperasi. Kesempatan sebagai mitra koperasi karena anggota mempunyai kesempatan menjual produknya lewat layanan koperasi.

Tantangan dihadapi oleh koperasi untuk mengikat anggota menjadi pelanggan. Tantangan tersbut antara lain :

a. Layanan pinjaman

Keterbatasan modal menjadi kendala dalam pengembangan layanan ini. Modal sendiri yang bersumber dari simpanan pokok dan simpanan wajib. Perolehan SHU dari unsure dana

595 PROSIDING

Seminar Nasional dan Call For Papers RIEE 2016 “Strategi Pembelajaran Kewirausahaan Untuk Membentuk Wirausaha Tangguh dan Berdaya Saing Tinggi”

cadangan dapat mendukung modal sendiri. Membuka simpanan dalam bentuk yang lain (misalnya simpanan Sukarela) dimungkinkan terhambat kemampuan menabung anggota. Menarik modal dari luar (bank) ada konsekwensi bunga yang dibebankan kepada anggota menjadi lebih tinggi. Koperasi perlu menetapkan selisih bunga, paling tidak untuk biaya operasional koperasi. Kemampuan koperasi menarik modal dari luar juga dipengaruhi oleh aspek aspek yang mencerminkan kelayakan koperasi.

Keterbatasan yang dimiliki, masih terdapat peluang yang memungkinkan koperasi dapat menarik anggotanya sebagai pelanggan, diantaranya :

1) Kemudahan prosedur dalam memperoleh pinjaman dari koperasi.

Koperasi cukup mengetahui tentang kualitas anggotanya. Kualitas dari aspek keseimbangan dalam pemenuhan kewajiban dan pemanfaatan hak. Prosedur pinjaman yang lebih sederhana merupakan daya tarik bagi anggota. Pemberian pinjaman oleh koperasi, paling tidak koperasi telah mempunyai jaminan simpanan pokok dan simpanan wajib yang sudah dibayar anggota tersebut.

2) Konsekwensi perolehan bagian SHU

Pemenuhan kewajiban melaksanakan angsuran pinjaman, perolehan bunga merupakan laba koperasi. Laporan laba koperasi dalam bentuk SHU. Anggaran Dasar koperasi merumuskan tentang pembagian SHU. Sebagian dari SHU dibagian kepada anggota berdasar partisipasinya.

b) Layanan toko

Layanan toko untuk menjawab pemenuhan sebagian kebutuhan anggota. Keterbatasan modal sebenarnya sama seperti pada layanan pinjaman. Keterbatasan modal menjadi lebih serius karena anggota juga menginkan layanan toko dengan pembelian secara kredit. Anggota akan lebih mantab menempatkan posisinya sebagai pelanggan apabila koperasi dapat

memberikan solusi. Solusi yang dapat dipertimbangkan oleh kooerasi antara lain: a) Pemenuhan kebutuhan sekunder

Koperasi dapat melakukan kerja sama dengan pihak lain yang bersedia untuk menyediakan barang kebutuhan anggota yang dapat dilakukan pembelian dengan kredit. Koperasi mengikat kerja sama yang selanjutnya kerjasama tersebut dapat dimanfaatkan oleh anggota. Apabila koperasi dapat membiayai sebagian pembelian barang oleh anggota, merupakan suatu hal yang bagus.

b) Pemenuhan kebutuhan pokok.

Koperasi menggali potensi anggota untuk menjadi mitra koperasi. Anggota yang mempunyai kegiatan produksi dapat menempatkan produknya di toko koperasi. Pembelian secara kredit oleh anggota, koperasi dapat membantu sebagai mediator. Model konsinyasi dapat dipertimbangkan.

Membangun kewirausahaan di koperasi

Menempatkan anggota sebagai mitra koperasi dengan harapan perolehan manfaat berkoperasi bagi anggota, perlu peningkatan komunikasi koperasi dengan anggotanya. The Bali Resolution (16 -19 September 2014)) menegaskan komitmen kemitraan dalam mengembangkan koperasi. Salah satu butir yang dituangkan bahwa koperasi perlu berinvestasi dalam teknologi, pendidikan dan pelatihan untuk anggota, staf, manajemen untuk meningkatkan partisipasi. Investasi serta pendidikan dan pelatihan yang dilakukan akan meningkatkan daya saing koperasi.

Investasi dalam teknologi diperlukan untuk meningkatkan layanan kepada anggota. Peningkatan layanan akan menambah manfaat koperasi bagi anggota. Penambahan manfaat akan berpengarh positif terhadap peningkatan partisipasi. Pendidikan dan pelatihan kepada anggota untuk meningkatkan pemahaman tentang kewajiban dan hak anggota. Kewajiban perlu lebih dikedepankan, selanjutnya anggota akan memperoleh hak. Keseimbangan

596 PROSIDING

Seminar Nasional dan Call For Papers RIEE 2016 “Strategi Pembelajaran Kewirausahaan Untuk Membentuk Wirausaha Tangguh dan Berdaya Saing Tinggi”

pemenuhan kewajiban dan pemanfaatan hak perlu dipahami dengan baik.

Komunikasi untuk meningkatkan kemitraan koperasi dengan anggotanya. Terdapat 2(dua) bentuk kemitraan yang dapat dilakukan oleh koperasi dengan anggota.

a. Menempatkan koperasi sebagai pemasok usaha yang dilakukan oleh anggota.

Layanan toko koperasi memberikan peluang untuk kemitraan ini. Koperasi diharapkan dapat membantu anggota dalam memotong jalur distribusi barang yang dijual oleh anggota. Bantuan memotong jalur distribusi memungkinkan diperoleh harga yang lebih murah.

Kemampuan bersaing anggota dalam memasarkan barangnya dari sisi harga akan meningkat apabila koperasi membelanjakan kebutuhan anggota bersamaan dengan belanja yang dilakukan oleh koperasi. Belanja koperasi ke pemasok termasuk didalamnya kebutuhan anggota.

b. Menempatkan anggota sebagai pemasok barang barang di toko koperasi.

Menempatkan sebagai pemasok, dimungkinkan anggota mempunyai produk yang dapat di jual di toko koperasi. Kemungkinan produk yang dihasilkan oleh anggota merupakan produk subtitusi yang ada di toko. Koperasi diharapkan mempertimbangkan menjual produk yang dihasilkan oleh anggota.

Tanggung jawab koperasi dalam mengembangkan kepentingan ekonomi anggota, antara lain dilaksanakan dengan melaksanaan pembinaan terhadap aktivitas ekonomi yang dilakukan oleh anggota. Pembinaan yang dilakukan koperasi sebagai upaya meningkatkan kemampuan mengelola usaha. Peningkatan kewirausahaan bagi anggota. Menempatkan posisi koperasi sebagai pemasok bagi usaha anggota, pembinaan yang dilakukan antara lain:

a. Strategi penjualan retail antara lain mengidentifikasi barang yang banyak dibutuhkan oleh pelanggan. Identifikasi dengan

mempertimbangkan volume penjualan barang yang dijual.

b. Strategi komunikasi dengan pemasok, antara lain koperasi membantu anggota untuk merintis komunikasi dengan pemasok koperasi. Rintisan komunikasi dengan menginformasikan komunkasi yang sudah dilakukan oleh koperasi ke pemasok.

Menempatkan anggota sebagai pemasok koperasi, pembinaan yang dapat dilakukan antara lain:

a. Menyampaikan kepada anggota bahwa barang yang diproduksi anggota merupakan barang subtitusi barang lain yang juga tersedia di koperasi. Diinformasikan kepada anggota supaya produk yang dihasilkan mempunyai keunggulan/kompetitif. Kualitas produk dan harga sebagai bagian dari kekuatan untuk berkompetisi dengan produk lain.

b. Media komunikasi koperasi dengan anggota, antara lain dengan pertemuan secara periodik. Pertemuan diharapkan anggota sebagai pemasok memperoleh masukan tentang produk yang dihasilkan. Menangkap keluhan pelanggan dapat juga dilakukan oleh anggota yang secara incidental berkunjung ke toko koperasi. Kunjungan yang dilakukan untuk menggali masukan dari pelanggan tentang produk yang dihasilkan.

Membangun kewirausahaan anggota merupakan bagian dari tanggung jawab koperasi untuk meningkatkan kesejahteraan anggota. Menempatkan anggota sebagai mitra koperasi diharapkan akan menumbuhkan efek ganda. Paling tidak terdapat 3(tiga) efek yang dihasilkan. Pertama, menambah pendapatan anggota selaras dengan peningkatan volume usahanya. Kedua, peluang membuka kesempatan kerja selaras dengan peningkatan volume produksi. Ketiga, menebalkan kecintaan terhadap koperasi, karena perolehan manfaat sebagai anggota koperasi. Pengaruh ini akan berlanjut, kecintaan terhadap koperasi akan menumbuhkan semangat untuk menyampaikan informasi ke calon

597 PROSIDING

Seminar Nasional dan Call For Papers RIEE 2016 “Strategi Pembelajaran Kewirausahaan Untuk Membentuk Wirausaha

Dalam dokumen PROSIDING RIEE 2016 VOL 2 (Halaman 188-197)