• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEHARMONISAN KELUARGA TUNARUNGU DAN TUNAWICARA MENURUT TEORI SAKINAH DAN PRA SAKINAH

A. Upaya keluarga tunarungu dan tunawicara dalam membina keluarga sakinah

1. Baik dalam beribadah.

Berdasarkan hasil wawancara kami terhadap keluarga ini banyak cara dan kebiasaan yang mereka lakukan dalam memjalankan rumahtangga agar tetap harmonis. Pak KN yang berperan sebagai imam dalam keluarga memang sangat berperan dalam mewujudkan keluarga yang harmonis, karena memang pak KN yang di anggap istri lebih dalam hal agama. Bu SW juga mengatakan bahwa dengan bermodalkan ilmu agama yang baik pasti segala hal masalah dalam rumahtanggaakan terlewati. Ternyata alasan bu SW mau menikah agi dengan pak KN karena alasan ilmu agama yang pak KN miliki.(wawancara dengan pak KN dan bu SW dibantu ibu pak KN sebagai penerjemah)

2. Rasa saling menyayangi dan perhatian

Dalam rumahtangga pak KN dan bu SW ini sangat mengedepankan rasa menyayangi dan cinta kasih sesama anggota keluarga. Saling menyayangi antara pak KN dan bu SW akan menjadikan keluarga akan terus terjaga keharmonisannya serta perhatian yang diberikan keduanya akan menjadi kekautan dalan rumah tangga. Seperti disaat pak KN lelah saat bekerja bu SW selalu menyiapkan minuman

untuk suami tercintanya. Hal-hal kecil itulah yang menjadikan rasa sayang dan perhatian yang semakin bertambah, meskipun sedikit perhatian yang di berikan akan membawa keluarga yang harmonis. (wawancara dengan keluarga pak KN di bantu ibu pak KN sebagai penerjemah, 08 februari 2017)

Tak lupa keluarga pak BD yang selalu menjaga kasih sayang antara anak dan istrinya. Perhatian pak BD terhadap bu RN terlihat disaat kami melakukan wawancara bu RN yang baru saja pulang jualan dari sekolah pak BD langsung menyambutnya dengan sapaan yang manis dan sudah menyiapkan minuman teh manis yang sudah setiap hari pak BD taruh di atas cawan berwarna coklat bermotif bunga mawar. Seakan hal itui sudah menjadi hal rutin yang pak BD lakukan kepada istri tercintanya.Suasana keluarga pak BD memang terlihat sangat akrab dan saling menyayangi antra anak, istri, dan ayah. (wawancara, 8 februari 2017)

3. Selalu memberikan senyuman.

Ini alasan yang mungkin sangat jarang dimiliki setiap keluarga, atau hanya keluarga pak BD saja yang memiliki kebiasaan ini untuk menjadikan tumahtangganya tetap harmonis. Jadi dalam keluarga pak BD setiap pulang darimanapun, baik pulang kerja,pulang sekolah,pulang bermain,pokoknya darimanapun selalu mengucap salam dan memberikan senyuman pada orang yang ada dalam rumah. Ternyata alasan pak BD memberikan aturan itu adalah memberikan energi bahagia pada semua anggota keluarganya, karena dengan senyuman rasa capek,jengkel,dan

benci itu akan hilang. (wawancara dengan keluarga pak BD,08 februari 2017)

4. Saling membantu dalam melaksanakan kewajiban pasangannya.

pak KN dan bu SW mengatakan bahwa saling membantu dan gotongroyang dalam rumahtangga itu juga sangat penting, seperti pak KN dan bu SW saling membantu dalam urusan ekonomi. Mereka menyadari akan kekurangan mereka yang tidak sama dengan orang pada umumnya. Alasan itu membuat mereka berpikir bagaimana mencukupi kebutauhan rumahtangga mereka, ahirnya pak KN membuka usaha potong rambut dan bu SW membuka warung kecil-kecilan, disinilah mereka saling membantu antara suami istri, (wawancara dengan pak KN dan bu SW dibantu ibu pak KN sebagai penerjemah).

Keluarga pak BD tidak hampir beda dengan pak KN, yang beralasan dalam hal mencukupi kebutuhan rumah tangga. Pak BD bekerja sebagai tukang penjual kayu bakar yang mungkin pendapatannya kurang cukup untuk memenuhi kebutuhan rumahtangga mereka. Tanpa mau mengandalkan pak BD bu RN pun juga tudak mau bermalas-malasan, dengan semua kekurangan yang bu RN miliki dia tak malu untuk bekerja dan berjualan di sekolahan demi membantu suaminya, sikap inilah yang dimaksud pak BD mau saling membantu kewajiban pasangannya. Sebaliknya bu RN yang bekerja diluar rumah untuk membantu pak BD untuk mencari nafakah pekerjaan rumah yang biasa seorang istri kerjakan pak BD juga membantu bu RN dalam

mengerjakannya, seperti menyapu, mencuci piring dan menyiapkan sarapan untuk anak-anak mereka(wawancara dengan keluarga pak BD, 08 februari 2017)

5. Melakukan musyawarah keluarga.

PakBD dan bu RN juga menerapkan musyawarah dalam rumahtangganya hingga saat ini mereka memiliki 3 orang anak, 2 anak laki-laki dan 1 anak perempuan. Setiap ada permasalahan dalam keluarga pak BD selalu musyawarah untuk menyelesaikannya, karena dengan musyawarah dapat memyelesaikan semua masalah ataupun kesalah pahaman antara anak istri dan saudara dalam satu rumah.Selain dengan musyawarah masah akan terselesaikan namun komunikasi antara anak istri akan berjalan dengan baik (wawancara dengan keluarga pak BD, 08 februari 2017).

6. Saling menerima kekurangan.

Kesadaranpak KN dan bu SW ini memang sangat logis dan sangat benar karena mereka memiliki kekurangan yang sama dan juga cacat yang sama inilah yang memantabkan mereka untuk manikah dan membina rumahtangga hingga maut memisahkan mereka. Bu SW juga membenarkan alasan tersebut sehingga alasan mereka ini mereka sepakati bersama. Berdasarkan kekurangan yang sama pak KN dan bu SW merasa bahwa mereka lebih nyaman menjalani dan tidak ada kecanggungan antara mereka dalam membina rumahtangga (wawancara

dengan keluarga pak KN dibantu ibu pak KN sebagai penerjemah, 04 Februari 2017).

melihat kekurangan tunarungu dan tunawicara itu juga terjadi pada bu RN istri pak BD yang normal, namun mereka juga menikah meski mereka berbeda. Fisamping itu umur pak BD yang saat itu sudah tak muda lagi yang terpaut umur 20 tahun tak membuat bu RN mengurungkan niatnya untuk menjadi istri pak BD.Alasan saling menerima kekuarangan inilah yang menjadikan pak BD mampu membina keluarga yang baik hingga saat ini (wawancara dengan keluarga pak BD, 08 februari 2017)

7. Melakukan makan bersama.

Keluarga pak BD selalu menyempatkan makan bersama antara anak dan istrinyasetiap hari. Jam makan bersama mereka di tentukan, karena jika pagi hari semua sibuk dengan aktifitas masing-masing, maka makan malam yang menjadi prioritas pakBD untuk makan bersama. Niat pak BD melakukan rutinitas makan bersama menurut kami sangat baik, dengan makan bersama pak BD serta anak istri dapat bebincang bagaimana aktifitas dalam satu hari.Sehingga hubungan dalam rumah terus berjalan dengan baik. Selain mengetahui aktifitas keluarga apa saja dengan perbincangan mereka pak BD dapat memantau kegiatan anak-anaknya sehingga dapat mengerti pergaulan anak-anaknya saat sekolah dan bermain.