• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

C. Upaya Pengadilan Agama Kelas 1a Kota Makassar Dalam Meningkatkan

Perbankan Syariah

Upaya Pengadilan Agama Kelas 1A Kota Makassar dalam Meningkatkan kompetensi Hakim dalam Menyelesaikan Sengketa Perbankan Syariah. berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak Drs.

Syahidal mengatakan Bahwa :

51

“Upaya secara lembaga melakukan tes awal kepada hakim, setelah berhasil di undang untuk mengikuti diklat pelatihan khusus Hakim Ekonomi Syariah, di samping itu hakim harus melakukan juga upaya personal yaitu dengan melakukan diskusi, belajar, dan lain sebagainya, kemudian ada penjenjangan sertifikasi, dan Pembianaan dari Mahkama Agung yang sekarang melalui zoom terkhusus penangan perkara Ekonomi Syariah.”

Dalam PERMA RI No 5 Tahun 2016 Tentang Sertifikasi Hakim Ekonomi Syariah. PERMA ini mensyaratkan para Hakim yang akan menyelesaikan Sengketa Ekonomi Syariah pada Pengadilan Agama harus lolos seleksi administrasi, kompetensi, integritas dan peltihan hakim Ekonomi Syariah. Hal ini bertujuang sangat penting untuk penjenjangan sertifikasi hakim ekonomi syariah dan meningkatkan kualitas putusan perkara-perkara ekonomi syariah demi untuk menegakkan hukum syariah.

Pada pasal 6 PERMA RI No 5 Tahun 2016 Tentang Sertifikasi Hakim Ekonomi Syariah mengklasifikasikan kriteria yang harus dipenuhi hakim

1) Persyaratan administrasi

Meliputi tentang kesehatan jasmani dan rohani, Para hakim yang telah menjalani masa jabatan kehakimannya selama 8 tahun.

2) Persyaratan Kompetensi

Meliputi kemampuan hakim dalam memahami norma-norma bidang ekonomi syariah, penerapan hukum dalam men gadili perkara ekonomi syariah dan mampu melakukan penemuan hukum untuk mewujudkan keadilan.

3) Hakim tidak sedang dalam menjalani hukuman.

4) Hakim yang telah lolos seleksi dan memenuhi syarat akan di angkat dan berprofesi menjalankan tugas sebagai hakim Ekonomi Syariah dan akan selalu di evaluasi untuk ditetapkannya insentif ataupun disinsentif bagi mereka. Insentif yang diberikan dapat berupa pembiayaan seminar, pelatihan ataupun pertemuan terkait Ekonomi Syariah baik dalam skala nasional maupun internasional , sedangkan disinsentif

52

dapat berupa pecabutan SK pengangkatan sebagai hakim ekonomi syariah.

Peningkatan kualitas dan kapasitas Hakim merupakan hal yang perlu dilakukan sebagai upaya meningkatkan pelayanan terpadu kepada masyarakat. Hakim sebagai figur hukum sangat perlu untuk senantiasa dievaluasi demi tercapai tujuan hukum secara komprehensif dan mampu memberikan putusan-putusan yang berkualitas dalam mejalankan tugasnya sebagai aparat penegak hukum dalam lingkungan Peradilan Agama.

53 BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN

1. Kompetensi hakim peradilan Agama dalam menyelesaikan sengketa perbankan syariah dengan menggunakan dasar hukum formil dan PERMA (Peraturan Mahkama Agung) No. 14 tahun 2016 tentang tata cara penyelesaian sengketa Ekonomi Syariah, sesuai dengan keweanangannaya secara normatif dibutuhkan sertifikat,, wajib mengikuti pelatihan atau seminar yang berguna untuk meningkatkan sumber daya yang di miliki oleh Hakim yang benar-benar mebutuhkan pemahaman yang lebih terkait hal tersebut. Kasus sengketa Ekonomi Syariah pada Putusan No.863/Pdt.G/2020/PA.MKS, Pengadilan Agama Kelas 1A kota Makassar telah terbukti mampu menyelesaikan perkara Perbankan Syariah secara kompeten dengan memberikan kepastian hukum sehingga hal itu menjadi pegangan bagi pihak Nasabah dan pihak Perbankan.

2. Adapun upaya yang di lakukan Pengadilan Agama Kelas 1A Kota Makassar dalam meningkatkan Kompetensi Hakim dengan di sahkannya UU Nomor 3 tahun 2006 Pengadilan Agama Kelas 1A Kota Makassar sudah mempersiapkan hakim dan aparaturnya untuk bersiap unyuk menangani Sengketa Ekonomi Syariah, upaya personal melakukan diskusi-diskusi, perbandingan kasus-kasus dan upaya lemabaga yaitu dengan mengikuti pelatihan rutin yang di laksanakan oleh Badilag, diklat yang di adakan oleh Mahkamah Agung, bimbingan yang dilakukan oleh

54

Pengadilan Tinggi Agama Makassar, dan Seminar yang diadakan oleh Komisi Yudisial.

B. SARAN

1. Pengadilan Agama Kelas 1A Kota Makassar kurang mensosialisasikan perubahan Undang-Undang no 3 tahun 2006 tentang Peradilan Agama, dimana terdapat kewenangan baru yaitu menangani sengketa Ekonomi Syariah. Ada baiknya lebih mensosilisasikan UU tersebut agar sekiranya seluruh lapisan masyarakat memahami kemana arah dan tujuan mereka ketika mengalami salah satu kasus yang termasuk Ekonimi Syariah 2. Bagi masyarakat, agar sekiranya mampu berinisiatif untuk memahami

apa saja kewenangan Peradilan Agama, yang pada umumnya masyarakat hanya mengetahui bahwa kasus yang di tangani oleh Pengadilan Agama hanya kasus Perceraian, Isbath Nikah, Konpensasi Nikah, Perwalian dan kasus Volunter lainnya.

3. Bagi Lembaga Pengadilan Agama, lebih mempersiapkan lebih banyak majelis Hakim Ekonomi Syariah sebagai persiapan hakim dimasa yang akan datang, seperti yang kita ketahui pertumbuhan Ekonomi Syariah saat ini mengalami peningkatan, bisa saja ketika terjadi sengketa maka Peradilan Agama lah yang berwenang menanganinya.

55

DAFTAR PUSTAKA

Alaidin Koto, e. 2011. Sejarah Peradilan Islam. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada.

Anshori, A. G. 2008. “Penerapan Prinsip Syariah dalam Lembaga Keuangan Lembaga Pembiayaan dan Perusahaan Pembiayaan”. Yogyakarta: Pustaka

Pelajar.

Arto, M. 2004. Praktek Perkara pada Pengadilan Agama. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Basir, C. 2012. penyelesaian Sengketa Perbankan Syariah di PA dan Mahkamah Syariah. Jakarta: Kharismah Putra Utama.

Kholiq, F. A. 2005. Fikih Politik Islam. Jakarta: Amzah.

Khopiatuziadah. 2013. Kajian Yuridis Penyelesaian Sengketa Perbankan Syariah. Jurnal Legislasi Indonesia, Vol. 10-No.3, , hlm.279.

Maman, R. 2011. Metode Penelitian Pendidikan Moral, dalam pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, Campuran, Tindakan, dan Pengembangan.

Semarang: Unnes Press.

Manan, A. 2007. Beberapa Masalah Hukum dalam Praktek Ekonomi Syariah. Diklat Calon Hakim Angkatan-2 , hal. 8.

Naili Rahmawati M.Ag, 2018. Kesiapan Hakim dalam Penyelesaian Sengketa Ekonomi Syariah Pasca Keluarnya PERMA no 14 tahun 2016. Kluster Penelitian Pembinaan/Peningkatan Kapasitas Mahasiswa (UIN) Mataram, 40.

Pramesti, Tri Jata Ayu. 2013, November 28. Ulasan lengkap. Litigasi dan Alternatif Penyelesaian Sengketa di Luar Pengadilan, p. 15.

56

Santoso, M. A. 2016. Kompetensi Hakim Peradilan Agama dalam Menyelesaikan Sengketa Ekonomi Syariah (Studi Kasus Pada Pengadilan Agama Tanjung Karang). Skripsi Mahasiswa (IAIN) Raden Intan Lampung, hlm. 94.

Sudarsono. 2007. kamus hukum. jakarta: asdi mahasatya.

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Pendidikan, Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Suhartono. 2007. Prospek Legislasi Fikih Muamalah Dalam Sistem Hukum Nasional. www.badilag.net, hlm15.

Menteri hukum dan HAM RI ,Pasal 1 butir 8 kitab Undang-Undang Acara Hukum Pidana (KUHAP) tentang Hakim

Menteri hukum dan HAM RI, Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama sebagaimana diubah dengan Undang Nomor 3 Tahun 2006 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 Tentang Peradilan Agama dan diubah untuk kedua kalinya dengan Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 Tentang Peradilan Agama;

Menteri hukum dan HAM RI., Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah;

Mahkamah Agung RI., Peraturan Mahkamah Agung RI Nomor 1 Tahun 2016 tentang Prosedur Mediasi di Pengadilan;

57

Mahkamah Agung R., Peraturan Mahkamah Agung RI Nomor 14 Tahun 2016 tentang Tata Cara Penyelesaian Perkara Ekonomi Syariah.

Mahkamah Agung RI, Peraturan Mahkamah Agung RI Nomor 5 Tahun 2016 Tentang sertifikasi Hakim Ekonomi Syariah

Mahkamah Agung RI, Peraturan Mahkamah Agung RI Nomor 4 Tahun 2019 Perubahan Tata Cara Penyelesaian Gugatan Sederhana Perubahan atas PERMA Nomor 2 Tahun 2015 tentang Tata Cara Penyelesaian Gugatan Sederhana.

https://www.marja.id/quran/004_an-nisa/ayat_65/

https://risalahmuslim.id/larangan-memutuskan-perkara-saat-marah/

https://missrieyanti.blogspot.com/2012/10/hadist-tentang-suap-menyuap.html https://www.hukumonline.com/klinik/detail/ulasan/lt4cd4042b91308/peradilan-agama/

https://www.marja.id/quran/004_ Al-Maidah: /ayat_49/

http://badilag.net/sejarah/profil-ditjen-badilag-1/sejarah-ditjen-badilag https://www.ojk.go.id/id/kanal/syariah/tentang-syariah/Pages/UU-Regulasi-PBS.aspx

https://pa-makassar.go.id/tentang-pengadian/profile-pengadilan/struktur-organisasi

58 LAMPIRAN

59

60

61

62

63

64 PUTUSAN

Nomor 863/Pdt.G/2020/PA.Mks

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Makassar yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu pada tingkat pertama telah menjatuhkan putusan dalam

perkara ekonomi syariah yang diajukan oleh :

1, , Umur 40 Tahun, Agama Islam, Pendidikan Terakhir S -PENGGUGAT

Kelurahan Pekerjaan Wiraswasta, Bertempat Tinggal Di

. Dalam Buntusu, Kecamatan Tamalanrea, Kota Makassar

M. SYAHRIR NUR, M.

hal ini memberikan kuasa kepada

tor

Perumahan Nusa Tamalanrea Indah Rekan, beralamat di

Jalan Mawar Blok EC No.6 Kelurahan Tamalanrea, . Selaku kuasa, Makassar

Kecamatan Tamalanrea, Kota

an yang telah didaftark berdasarkan Surat Kuasa Khusus

pada Kepaniteraan Pengadilan Agama Kelas I A

Donny Rustriyandi Dasuki, S.H., M.H., M.

asa kepada memberikan ku

Yusuf Adidana, S.H., M.H., Hedi Hudaya, S.H., M. H., Purwo Susanto, S.H., Andika Dimas Ramanda, S.H., Devis Dersi Anugrah, kesemuanya adalah S.H., M.H. dan Fandi Handaru Prasetya, S.H.,

tan Hukum yang berkantor di “Rustriyandi Raaharjo Advokat dan Konsul

Law Office” beralamat di Jalan Cikatomas II Nomor 1A, Rawa Barat,

65

Kebayoran Baru, Jakarta, 12180, berdasarkan Surat Kuasa No.

076 / 2020 tanggal 8 April 2020, selanjutnya disebut Tergugat

;

2. Badan Pertanahan Nasional (BPN) Cq Badan Pertanahan Nasional RI Kantor Pertanahan Kota Makassar, beralamat di Jalan A.P. Pettarani No. 8, Kelurahan Tidung, Kecamatan Rappocini, Kota Makassar,

selanjutnya disebut Turut Tergugat I ;

3. Pemerintah Republik Indonesia Cq Kementrian Keuangan RI Cq Direktorat Jendral Kekayaan Negara (DJKN) Cq Kantor Wilayah Makassar Cq Kantor Pelayanan PIUTANG Dan Lelang Negara (KPKNL) Makassar, beralamat di Jalan Urip Sumoharjo KM 4 Gedung hal Keuangan Negara (GKN) I lantai 2 Makassar, Kota Makasar. Dalam

Rakhmat Mahsan, S.E., M.H., Sigit ini memberi kuasa kepada:

Rusmanto, S.E., Ak., Cahyo Windu Wibowo, S.H., Arifuddin, S.H., Abryan Kusuma, S.H., Emanto Arisandi, S.H., Fatimah, S.E. dan , berdasarkan Surat Kuasa Khusus, Nomor SKU -Neo Surya Dhesanta

22 / MK.6/WKN.15/2020 tertanggal 21 September 2020, selanjutnya

disebut Turut Tergugat II

;

Pengadilan Agama tersebut

;

Telah membaca dan mempelajari berkas perkara

;

Telah mendengar keterangan Penggugat dan Tergugat I serta Turut Tergugat II

.

PERKARA DUDUK

Menimbang, bahwa Penggugat dalam surat gugatannya tertanggal 26 Maret 2020 yang telah terdaftar di Kepaniteraan Pengadilan Agama Makassar, Nomor 863/Pdt.G/2020/PA.Mks, tanggal 27 Maret 2020, telah

hal sebagai berikut mengemukakan hal

:

1. Bahwa, pada tahun 2018 antara PENGGUGAT selaku DEBITUR dengan TERGUGAT selaku KREDITUR telah terjalin hubungan hukum keperdataan dalam hal Perjanjian Kredit, hal mana PENGGUGAT mendapatkan fasilitas Kredit yang tertuang dalam Mutanaqisah Nomor:

Perjanjian Pemberian Fasilitas Musyarakah

66

Bahwa, dalam tertanggal 5 Januari 2018.

171108/N/MOR KK/86102

-fasilitas Kredit tersebut PENGGUGAT memperoleh pinjaman sebesar (Lima ratus delapan puluh empat juta lima ratus Rp. 584.500.000.,

-ribu rupiah

;(

2. Bahwa, terhadap perjanjian kredit antara PENGGUGAT dengan TERGUGAT tersebut, PENGGUGAT telah menjaminkan sebidang bidang tanah berikut bangunan yang berdiri diatasnya sebagaimana:

Sertifikat Hak Milik No.33133, yang terletak di Desa/ Kelurahan awesi Selatan, diuraikan Paccerakkang, Kota Makassar, Provinsi Sul

2014, 09

-dalam surat ukur No.14830/Paccerakkang/2014, tanggal 19

-seluas 79 M2 (tujuh puluh Sembilan meter persegi) tercatat pada Kantor Pertanahan Kota Makassar atas nama ST. ISWAHYUNI

KUDUS, Sarjana Pendidikan .

3. Bahwa PENGGUGAT telah menikmati fasilitas-fasilitas kredit tersebut pembayaran dan PENGGUGAT juga telah melakukan pembayaran

-secara rutin setiap bulannya kepada TERGUGAT hingga pada bulan September 2018, dimana aset usaha PENGGUGAT yang berprofesi alami musibah kebakaran sehingga sebagai pengusaha kayu meng

seluruh aset usaha tergugat habis yang berimbas pada tersendat sendatnya penggugat melakukan pembayaran kredit setiap bulannya kepada TERGUGAT. Bahwa dengan adanya insiden tersebut t dan tiketahui oleh PENGGUGAT telah melaporkan insiden tersebu

pihak TERGUGAT .

4. Bahwa meskipun PENGGUGAT mengalami musibah kebakaran sehingga seluruh aset usaha PENGGUGAT habis yang berimbas pada tersendat sendatnya PENGGUGAT melakukan pembayaran melakukan kredit, PENGGUGAT tetap berusaha dan beritikad baik

perjanjian kredit prestasi berupa uang pembayaran untuk perjanjian

-aquo, hingga pada bulan Agustus 2019 meskipun PENGGUGAT saat itu mengalami kesulitan secara finansial

.

67

5. Bahwa, menurut penghitungan dan data yang ada pada telah dikeluarkan oleh PENGGUGAT PENGGUGAT, dana yang

perjanjian kredit aquo terhitung kepada TERGUGAT untuk perjanjian

-sejak perjanjian dibuat yakni sejumlah kurang lebih Rp. 90.000.000, -tidaknya PENGGUGAT (Sembilan puluh juta rupiah), sehingga setidak

-stasi berupa uang pembayaran untuk telah mengeluarkan pre

perjanjian kredit aquo yakni sejumlah Rp. 90.000.000, -perjanjian

-(Sembilan puluh juta rupiah) hal mana pembayaran tersebut menurut hemat PENGGUGAT merupakan pembayaran baik pokok, a, maka dalam kesempatan bunga/nisbah bagi hasil dan biaya lainny

ini PENGGUGAT memohon kepada Hakim pemeriksa agar menyatakan bahwa PENGGUGAT telah melakukan prestasi berupa pembayaran kepada TERGUGAT untuk perjanjian -pembayaran

-(Sembilan perjanjian kredit aquo yakni sejumlah Rp. 90.000.000,

-luh juta rupiah pu

;(

6. Bahwa, oleh karena nyata perjanjian-perjanjian kredit tersebut di dasari atas dasar itikad baik para pihak dan senyatanya fasilitas kredit tersebut dan PENGGUGAT telah menikmati fasilitas

-an pembayar PENGGUGAT juga telah melakukan pembayaran

-kepada TERGUGAT hanya saja setelah usaha PENGGUGAT mengalami musibah kebakaran maka kelancaran pembayaran kredit menjadi sulit untuk penggugat melakukan realisasi pembayaran setiap bulannya, maka beralasan bagi Hakim Yang Mulia menyatakan Akad n Pemberian Fasilitas Musyarakah Mutanaqisah Nomor:

Perjanjia

ADALAH SAH tertanggal 5 Januari 2018

171108/N/MOR KK/86102

-DAN MEMILIKI KEKUATAN HUKUM

;

7. Bahwa, in casu adanya perselisihan antara PENGGUGAT dengan TERGUGAT, terkait KELANCARAN PEMBAYARAN KREDIT SETIAP BULANNYA SETELAH TERJADINYA PENGGUGAT

MUSIBAH KEBAKARAN TERHADAP USAHA PENGGUGAT DIMANA PENGGUGAT MENGHENDAKI KERINGANAN PEMBAYARAN

68

SETIAP BULANNYA DARI SEMULA SEKITAR RP. 6.783.526, -SETIAP BULAN MENJADI RP. 3.000.000

,

-8. Bahwa in casu, dalam perjalanannya PENGGUGAT mulai berhenti membayar angsuran, hal ini diakibatkan karena usaha PENGGUGAT mengalami kemerosotan drastis dalam usahanya KARENA BERUPA KEBAKARAN PADA FORCE MAJOR

MENGALAMI

TEMPAT USAHA PENGGUGAT, sehingga dalam melakukan GUGAT kepada TERGUGATpun pembayaran kewajiban PENG

mengalami hambatan, namun demikian PENGGUGAT tetap beritikad baik untuk membayar hutangnya tersebut kepada TERGUGAT, hal mana PENGGUGAT pada bulan Agustus 2019 terakhir melakukan juta rupiah) lalu (tiga puuh satu

pembayaran sebesar Rp. 31.000.000,

-pada tanggal 26 Februari 2020 PENGGUGAT telah mengirimkan surat kepada TERGUGAT karena mendapatkan informasi dari tetangga jika asset ruko saya akan dilakukan peelelangan oleh TERGUGAT. Hal tersebut sangat ironis bagi PENGGUGAT sebab lam hal ini PENGGUGAT tidak pernah mendapatkan surat teguran da

atau peringatan dari TERGUGAT yang langsung ingin melakukan peletangan atas jaminan milik tergugat. adapun inti surat keberatan

PENGGUGAT pada pokoknya Sebagai Berikut ;

a. PENGGUGAT memohon agar tergugat MENGHENTIKAN DAN TIDAK MELANJUTKAN PROSES LELANG ASET MILIK PENGGUGAT yang dalam pengajuan proses lelang tersebut MENYALAHI KETENTUAN DIMANA PENGGUGAT

SAMA SEKALI TIDAK PERNAH MENDAPAT

PEMBERIATAHUAN ATAU SURAT TEGUGAT TERKAIT LELANG TERSEBUT

AKAN ADANYA PROSES

b. Memohon agar TERGUGAT MEMBERIKAN SALINAN KONTAK PERJANJIAN KONTRAK KERJA SAMA DAN

SALINAN RIWAYAT ANGSURAN KREDIT

69

c. Memohon agar tergugat menerima tawaran iktikad baik penggugat untuk dapat melakukan pembayaran sementara pada kok sebesar Rp. 52.378.621.71,

-waktu tunggakan po

bulan Maret dan april 2020

;

9. Bahwa ironisnya, PENGGUGAT justru mendapatkan surat dari tergugat tertanggal 2 Maret 2020, yang diterima PENGGUGAT pada tanggal 6 Maret 2020 perihal pemberitahuan lelang atas jaminan an.

ANSYAH HASAN (PENGGUGAT) yang akan diadakan pada hari IRM

jumat tanggal 20 Maret 2020 .

10. Bahwa tindakan yang dilakukan tergugat jelas sangat merugikan PENGGUGAT dan menyalahi PRINSIP DASAR AKAD SYARIAH YANG SALAH SATU TUJUAN NYA ADALAH MEMBERI PARA PIHAK YANG MENGADAKAN AKAD KEMASLAHATAN PADA

SYARIAH DAN TIDAK MERUGIKAN SALAH SATU PIHAK DALAM AKAD TERSEBUT

.

11. Bahwa prinsip dasar akad musyarakah adalah akad kerjasama antara dua pihak atau lebih untuk suatu usaha tertentu di mana masing

-DENGAN KESEPAKATAN busi dana

masing pihak memberikan kontri

BAHWA KEUNTUNGAN DAN RESIKO AKAN DITANGGUNG . Hal tersebut sesuai BERSAMA SESUAI DENGAN KESEPAKATAN

MUI/VI/2000 dengan Fatwa Dewan Syariah Nasional No.08/DSN

-PEMBIAYAAN MUSYARAKAH tentang

.

12. Bahwa, PENGGUGAT terus berupaya berjuang membangkitkan kembali usahanya, akan tetapi pada saat yang sama justru TERGUGAT terus saja melakukan penagihan kepada PENGGUGAT, dan bahkan langsung mengajukan penjualan lelang terhadap jaminan milik TERGUGAT tanpa ada teguran dan atau pemberitahuan lumnya, hal ini tidak terlepas dari peran dan tanggung jawab sebe

hati menjalankan sistem TERGUGAT yang telah lalai dan tidak hati

-perbankan yang baik, sehingga tindakan tersebut dapat merugikan PENGGUGAT baik secara materiil maupun moril, oleh karena itu

70

kan TERGUGAT tersebut menurut PENGGUGAT dapat tinda

dikualifikasikan sebagai perbuatan melawan hukum sebagaimana dimaksud didalam Pasal 1365 KUHPerdata, selaku demikian dalam kesempatan ini PENGGUGAT memohon kepada Hakim Yang Mulia melakukan perbuatan melawan agar menyatakan TERGUGAT telah

hukum

;

13. Bahwa, atas perbuatan yang dilakukan oleh TERGUGAT posita di atas, PENGGUGAT mengalami sebagaimana uraian posita

-kerugian baik materil maupun immateril, dalam kesempatan ini membayar PENGGUGAT memohon agar TERGUGAT dihukum

kerugian secara tunai dan seketika, yang diperinci sebagai berikut :

a. Kerugian Materil yakni berupa biaya-biaya untuk memperjuangkan (lima puluh juta rupiah) hak haknya sebesar Rp. 50.000.000,

-;

b. Kerugian Immateril berupa beban pemikiran yang sulit diukur, namun dalam kesempatan ini mohon dipersamakan dengan uang (satu miliyar rupiah) atau sejumlah sebesar Rp.1.000.000.000,

-tertentu yang menurut hakim patut dan adil

;

14. Bahwa, demi keadilan dan kepastian hukum, terkait dengan ikad baik untuk melakukan kewajiban PENGGUGAT yang tetap berit

pembayaran pinjaman kreditnya kepada TERGUGAT, hal mana PENGGUGAT memohon agar TERGUGAT dihukum dan diperintahkan untuk menjadwalkan hutang kreditnya yang disesuaikan dengan kemampuan kekinian dari PENGGUGAT yakni Rp.

000.000 3.

, -perjanjian (tiga juta rupiah) perbulan untuk perjanjian

-kredit aquo, selaku demikian PENGGUGAT memohon kepada Yang Mulia Majelis Hakim untuk menghukum dan memerintahkan TERGUGAT agar melakukan penjadwalan ulang hutang sisa hutang pokok sebesar PENGGUGAT dengan menetapkan

(empat ratus Sembilan puluh tiga juta delapan Rp.493.852.774.89,

-ratus lima puluh dua ribu tujuh -ratus tujuh puluh empat rupiah) atau sejumlah tertentu menurut Yang Mulia Majelis Hakim adil dan patut

71

ada TERGUGAT dan dibayarkan oleh PENGGUGAT kep

(tiga juta rupiah) menjadwalkan angsurannya sebesar Rp. 3.000.000,

-perjanjian kredit aquo, dengan jangka –

perbulan untuk perjanjian

waktu disesuaikan sampai dengan lunasnya kewajiban PENGGUGAT unga/nisbah kepada TERGUGAT dan menghentikan perhitungan b

bagi hasil

;

15. Bahwa, PENGGUGAT ingin mencari keadilan, kemanfaatan dan kepastian hukum mengenai kewajiban pembayaran hutang PENGGUGAT kepada TERGUGAT, namun disisi lain PENGGUGAT mengalami kemerosotan drastis dalam usahanya sehingga mengalami

ulitan memenuhi kewajibannya, selaku demikian PENGGUGAT kes

memohon dilakukannya penjadwalan ulang utang, hal ini bersesuaian dengan Peraturan Bank Indonesia No.14/15/PBI/2012 Tentang Penilaian Kualitas Aset Bank Umum, secara khusus Pasal 1 angka 26,

pokoknya menyatakan adanya restrukturisasi yang yang pada

merupakan upaya perbaikan yang dilakukan Bank dalam kegiatan perkreditan terhadap debitur yang mengalami kesulitan untuk memenuhi kewajibannya, dan Pasal 52 juga menyatakan yang pada dapat melakukan restrukturisasi kredit pokoknya menyatakan Bank

terhadap debitur yang mengalami kesulitan pembayaran pokok dan atau bunga kredit, maka sangat beralasan PENGGUGAT pada gugatannya untuk memohon dilakukan restrukturisasi dan

penjadwalan ulang hutang

;

16. Bahwa, dalam perjanjian-perjanjian kredit aquo terdapat jaminan bidang tanah berikut bangunan kepada TERGUGAT berupa bidang

-yang berdiri diatasnya sebagaimana: Sertifikat Hak Milik No.33133, yang terletak di Desa/ Kelurahan Paccerakkang, Kota Makassar, elatan, diuraikan dalam surat ukur Provinsi Sulawesi S

2014, seluas 79 M2 09

-No.14830/Paccerakkang/2014, tanggal 19

-(tujuh puluh Sembilan meter persegi) tercatat pada Kantor Pertanahan Kota Makassar atas nama ST. ISWAHYUNI KUDUS, Sarjana

72

tersebut merupakan 1 (satu) bidang tanah

Pendidikan. Bahwa, bidang

-hamparan berikut bangunan yang berdiri diatasnya; bahwa agar obyek jaminan aquo tidak disalahgunakan oleh pihak terhadap obyek

-TERGUGAT ataupun pihak lain yang mendapat kuasa atasnya ka PENGGUGAT selama proses perkara ini masih berjalan, ma

memohon kepada Ketua/Majelis Hakim Yang Mulia untuk berkenan dalam putusan provisinya memerintahkan kepada TERGUGAT dan Turut TERGUGAT dan atau siapapun yang mendapat hak atasnya untuk tidak melakukan penyemprotan/pemasangan plang dijual, beli, lelang, sewa, gadai atau hibah) atau galihan hak (jual

-pen

tindakan apapun atas objek jaminan aquo sampai dengan adanya putusan yang berkekuatan hukum tetap dalam perkara aquo, serta mohon diletakkan sita jaminan/sita persamaan atas obyek bidang

-anah aquo bidang t

;

17. Bahwa, ditariknya pihak Turut TERGUGAT I dan Turut TERGUGAT II di dalam perkara a quo adalah guna tertibnya hukum dan tidak kurangnya pihak, dan agar tidak membantu peralihan hak (lelang, Jual

anah dan

hukum tetap dalam perkara aquo

;

18. Bahwa, terkait petitum gugatan PENGGUGAT yang memohon kepada hakim yang mulia agar ditetapkannya pembayaran yang telah dilaksanakan, sisa hutang/kewajiban pembayaran dan/atau enjadwalan ulang hutang atas dasar asas kepatutan dan keadilan p

putusan hakim/pengadilan tersebut mohon dibandingkan pula putusan

-yang memiliki nilai “Landmark Decision”, diantaranya sebagai berikut :

73

a. Putusan Pengadilan Negeri Kelas IA Bandung 2008/PN.BDG tanggal 23 Desember 2008 (telah No.210/PDT/G/

berkekuatan hukum tetap) dalam perkara gugatan dengan pihak PENGGUGAT: IRWAN KAHFI, S.E. dan PENY ANDREJANI NUGROHO.S.H..(DEBITUR), melawan pihak TERGUGAT : PT.

BANK BUMIPUTERA INDONESIA, Tbk cq. PT. BANK ERA INDONESIA, Tbk Cabang Bandung (KREDITUR), BUMIPUT

dalam pertimbangan hukumnya pada hal. 18 alinea 1 putusan tersebut menyatakan: “...bahwa Majelis berpendapat bahwa SESUAI RASA KEADILAN dan KEPATUTAN gugatan Penggugat n dan dapat untuk PENJADWALAN KREDITnya cukup beralasa

dikabulkan DISESUAIKAN DENGAN KEMAMPUAN

PENGGUGAT…”, kemudian di dalam Amar putusannya halaman 20 menghukum TERGUGAT untuk menjadwalkan baris 1 s/d 4 :“

-HUTANG PENGGUGAT sehingga cicilan perbulannya yang harus (enam ratus . 600.000,

-dibayar oleh PENGGUGAT sebesar Rp ribu rupiah

;”...(

b. Putusan Pengadilan Negeri Kelas IA Bale Bandung No.148/PDT/G/2010/PN.BB tanggal 21 Maret 2011 antara H.

UJANG halaman 8 dari 35 halaman Putusan No.28/PDT/2018/PT.BDG. SETIAWAN (DEBITUR) VS ERAH JAYA LAMA(KREDITUR), RUYANTO, Pimpinan CV. ANUG

putusan mana telah memiliki kekuatan hukum tetap Pertimbangan hukumnya pada hal 21: ”dengan memperhatikan asas keadilan

putusan mana telah memiliki kekuatan hukum tetap Pertimbangan hukumnya pada hal 21: ”dengan memperhatikan asas keadilan