• Tidak ada hasil yang ditemukan

Urusan Wajib Sosial.

Dalam dokumen LKPJ TAHUN 2015 1. LKPJ Tahun 2015 (Halaman 176-182)

Berdasarkan Surat Edaran Menteri Dalam Negeri RI Nomor 120/313/OTDA Tanggal 24 Januari 2011, Program nasional yang dilaksanakan oleh kabupaten/kota adalah (1) Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial, (2) Program Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunitas Adat terpencil (KAT) dan Penyandang masalah Kesejahteraan Sosial Lainnya, (3) Program Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial, (4) Program Peningkatan Kualitas Penyuluhan Kesejahteraan Sosial dan (5) Program Bantuan dan Jaminan Kesejahteraan Sosial sedangkan Dinas Sosial Kota Dumai melaksanakan 3 (tiga) program sesuai dengan RPJMD Kota Dumai diantaranya (1) Program Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunitas Adat terpencil (KAT) dan Penyandang masalah Kesejahteraan Sosial Lainnya, (2) Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial, (3) Program Pembinaan Anak Terlantar, (4) Program Pembinaan Para Penyandang Cacat dan Trauma, (5) Program Pembinaan Panti Asuhan/Panti Jompo, (6) Program Pembinaan eks Penyandang Penyakit Sosial (eks narapidana, PSK, narkoba dan penyakit sosial lainnya) dan (7) Program Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial,yang disampaikan pencapaiannya pada tahun anggaran 2015 sebagai berikut :

Tabel 4.33

Capaian Indikator Kinerja Sasaran Dinas Sosial Kota Dumai Tahun 2015 Indikator kinerja sasaran Capaian kondisi

akhir 2015

Realisasi tahun 2015

Capaian (dalam %) Jumlah keluarga miskin yang dapat memenuhi

kebutuhan dasarnya 95% 95% 100%

Jumlah penyandang cacat yang sudah mandiri 75% 95% 78% Jumlah eks gelandangan, gangguan jiwa,

pengemis WTS binaan permasyarakatan yang produktif dan diterima dilingkungan masyarakat

95% 95% 100%

Jumlah lanjut usia dari keluarga kurang mampu

yang terpenuhi kebutuhan dasarnya 500 orang 500 orang 100% Jumlah korban penyalahgunaan napza dan 50% 90% 55%

B

ÏÐÑ ÒÓÔ Õ

y

Ô ÖÔÕ ×× ÏØ ÏÏÕÙ Ø

us

ÏÕÓÔ ÚÔØÛÕ

t

ÏÜ

D

ÏÔ Ø Ï Ü

IV -1Ý3 LKPJ Walikota Dumai Akhir Tahun Anggaran 2015

HIV/ AIDS yang sudah mandiri

Jumlah korban bencana yang menerima

bantuan sosial selama masa tanggap darurat. 100% 100% 100% Jumlah organisasi sosial yang telah dibina dan

menyelenggarakan pelayanan kesejahteraan social

12 panti 13 panti 92%

Jumlah PSM, Karang Taruna, WKSBM, TKSK yang telah dibina dan menyelenggarakan pelayanan

106 orang 106 orang 100%

Sumber : Dinas Sosial Kota Dumai

Adapun realisasi pelaksanaan program dan kegiatan yang termasuk di dalam indikator kinerja sasaran dapat disampaikan sebagai berikut :

a) Jumlah keluarga miskin yang dapat memenuhi kebutuhan dasarnya 95%.

Maksud dari indikator ini, dimana Pemerintah Pusat telah menjalankan program keluarga harapan (PKH) dengan target awal tahun 2013 sebanyak 1000 KSM, tetapi setelah diverifikasi hanya 974 KSM yang masuk kategori program PKH ini. Dan awal tahun 2015 jumlah penerima program PKH ini berkurang sebanyak 157 KSM sehingga peserta program PKH Kota Dumai menjadi 817 KSM (84%). Hal ini menunjukkan bahwa keluarga sangat miskin telah meningkat kesejahteraannya. Pemerintah juga melaksanakan program raskin, dimana Kota Dumai pernah mendapat penghargaan tingkat Nasional. Tahun 2013 penerima raskin sebanyak 9423 KK yang tersebar di 7 (tujuh) Kecamatan dan tahun 2015 dengan angka yang sama meskipun jika dilihat berdasarkan nama dan alamat ada beberapa perubahan sasaran penerima raskin yang lebih disebabkan adanya keluarga miskin yang pindah, mampu, meninggal dan miskin baru. Kota Dumai memiliki kelompok usaha bersama yang mendapat bantuan dana sebesar Rp. 400.000.000,- untuk 40 KUBE. Program ini merupakan program Kementrian Sosial yang diperuntukan bagi keluarga miskin yang mau berusaha guna meningkatkan kesejahteraan ekonomi keluarga.

b) Jumlah penyandang cacat yang sudah mandiri 95%.

Uraian dari indikator ini, dimana para penyandang disabilitas mendapatkan bantuan kaki palsu dan tangan palsu sehingga penyandang disabilitas ini mampu melakukan aktifitas dan dapat memenuhi kebutuhannya sendiri.

c) Jumlah eks gelandangan, gangguan jiwa, pengemis, wts binaan pemasyarakatan yang produktif dan bisa diterima dilingkungan masyarakat 95%.

Uraian dari indikator ini, pembinaan terhadap penayandang masalah sosial ini secara komprehensif mengingat keterbatasan tenaga dan fasilitas untuk melakukan pendidikan dan pelatihan tersebut. Penderita gangguan jiwa yang dikirim ke Rumah Sakit Jiwa Propinsi Riau sebanyak 38 kasus pada tahun 2015 dan mengalami Pengurangan sebesar 50,06% dibanding dengan tahun 2014 penderita ganggaun jiwa yang dikirim ke Rumah Sakit Jiwa Propinsi Riau 75

kasus.

d) Jumlah korban bencana yang menerima bantuan sosial selama masa tanggap darurat 100%. Uraian dari indikator ini, Pemerintah Kota Dumai melalui Dinas Sosial memberikan bantuan kepada korban bencana (kebakaran, kabut asap, puting beliung) berupa bantuan sembako, pakaian dan peralatan rumah tanggaa (100%).

e) Jumlah organisasi sosial yang telah dibina dan menyelenggarakan pelayanan kesejahteraan sosial 13 panti.

Uraian dari indikator ini, Kota Dumai memiliki 12 panti asuhan dengan kapasitas anak panti sebanyak 540 anak. Tahun 2015 Dinas Sosial memberikan bantuan berupa perlengkapan sekolah kepada anak panti asuhan dengan harapan menambah semangat anak panti untuk menuntut ilmu pendidikan di bangku sekolah.

f) Jumlah PSM, Karang Taruna, WKSBM, TKSK yang telah dibina dan menyelenggarakan pelayanan 106 orang

Uraian dari indikator ini bahwa tenaga PSM merupakan tolak ukur keberhasilan data PMKS Kota Dumai. Tenaga PSM yang aktif berjumlah 64 orang.Adapun wilayah kerja tenaga PSM ini di 33 (tiga tiga) Kelurahan. Sedangkan TKSK wilayah kerja di 7 (tujuh) Kecamatan Kota Dumai dan tenaga yang tersedia pada tahun 2015 sudah mencukupi (7 orang). Untuk organisasi sosial Karang Taruna sebanyak 33 orsos, namun pada tahun 2015 ini orsos yang aktif tinggal 25 Karang Taruna. Total PSM, TKSK, Karang Taruna yang terdaftar 106 orang tetapi yang aktif dalam melakukan pelayanan kesejahteraan sosial sebanyak 96 orang (90%).

Anggaran Belanja Dinas Sosial Kota Dumai pada Tahun Anggaran 2015 sebesar Rp. 10.370.899.919,- dengan rincian Belanja Tidak Langsung Rp. 2.958.903.350,- sedangkan Belanja Langsung sebesar Rp. 7.411.996.569,-. Untuk realisasi belanja tidak langsung menjadi Rp.2.832.383.921,- atau terserap 95,72 % dan belanja langsung terserap Rp. 7.280.669.381,- atau 98,23%.

Adapun realisasi pelaksanaan program dan kegiatan pada tahun anggaran 2015 disampaikan sebagai berikut :

1. Program Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunitas Adat Terpencil (KAT) dan Penyandang Masalah Kesejahteran Sosial.

Pada tahun 2015, Jumlah anggaran untuk program ini sebesar Rp. 138.102.000,- dengan realisasi penyerapan anggaran Rp. 137.911.000,- atau 99,86% yang dialokasikan melalui kegiatan dibawah ini :

a) Kegiatan Peningkatan (Capacity Building) petugas dan pendamping sosial pemberdayaan Fakir Miskin Jumlah anggaran yang tersedia dalam melaksanakan Kegiatan ini sebesar

B

íîï ðñò ó

y

ò ôòó õõ íö ííó÷ ö

us

íóñò øòöùó

t

íú

D

íò ö í ú

IV -1û5 LKPJ Walikota Dumai Akhir Tahun Anggaran 2015

Rp. 138.102.000,- dengan realisasi penyerapan anggaran sebesar Rp. 137.911.000,- atau 98,13% dari anggaran. Adapun indikator kinerja keluaran adalah terlaksananya pendataan program keluarga harapan (PKH).

2. Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial

Pada tahun 2015, jumlah anggaran untuk program ini sebesar Rp. 4.577.898.750,- dengan realisasi penyerapan anggaran sebesar Rp. 4.566.609.402,- atau 99,75% yang dialokasikan melalui kegiatan-kegiatan dibawah ini :

a) Pelatihan keterampilan dan praktek belajar kerja bagi anak terlantar termasuk anak jalanan, anak cacat

jumlah anggaran Rp. 33.740.000,- dengan realisasi Rp. 28.140.000 atau 83.40%. Adapun indikator kinerja kuluaran adalah terlatihnya anak putus sekolah dengan pelatihan keterampilan sebanyak 15 orang. Jumlah yang mengikuti praktek belajar kerja bagi anak cacat, anak terlantar dan jalanan adalah sebagai berikut:

1) Pelatihan di PSBR (Panti Sosial Bina Remaja) Pekanbaru 9 orang

2) Pelatihan PSM (Panti Sosial Marsudi Putra) Tengku Yuk Pekanbaru 6 orang

b) Koordinasi perumusan kebijakan dan sinkronisasi pelaksanaan upaya - upaya penanggulangan kemiskinan

Jumlah anggaran yang tersedia dalam melaksanakan kegiatan ini sebesar Rp. 3.967.722.000,- dengan realisasi penyerapan anggaran sebesar Rp. 3.967.322.000,- Atau 99.99% dari anggaran. Adapun indikator kinerja keluaran adalah Jumlah Raskin Tersalurkan Kepada Masyarakat Miskin sebanyak 9.423 KK.

c) Kegiatan Penanganan masalah-masalah strategis yang menyangkut tanggap cepat darurat dan kejadian luar biasa

Jumlah anggaran yang tersedia dalam melaksanakan kegiatan ini sebesar Rp. 77.127.000,- dan realisasi penyerapan anggaran sebesar Rp. 76.705.802,- atau 99.45% dari anggaran. Adapun indikator kinerja keluaran adalah terkendalinya masalah masyarakat korban bencana.

d) Monitoring, evaluasi dan pelaporan.

Jumlah anggaran yang tersedia dalam melaksanakan kegiatan ini sebesar Rp. 23.430.000,- dengan realisasi penyerapan anggaran sebesar Rp. 23.425.000,- Atau 99.98% dari anggaran. Adapun indikator kinerja keluaran adalah terlaksananya monitoring dan pembinaan terhadap KUBE Kota Dumai yang telah mendapat bantuan modal usaha sebanyak 40 kelompok.

e) Kegiatan Penanggulangan Masalah-masalah Sosial Kemasyarakatan

Jumlah anggaran yang tersedia dalam melaksanakan kegiatan ini sebesar Rp. 222.355.000,- dengan realisasi penyerapan anggaran sebesar Rp. 219.190.800,- Atau 98,58% dari anggaran.

Adapun indikator kinerja keluaran adalah berkurangnya masyarakat gangguan Jiwa di Kota Dumai. Tujuan utama kegiatan ini adalah Masyarakat yang mengalami penyakit gangguan jiwa.

f) Kegiatan Pelestarian nilai kepahlawanan, keperintisan, kejuangan dan kesetiakawanan sosial

Jumlah anggaran yang tersedia dalam melaksanakan kegiatan ini sebesar Rp. 253.524.750,- dengan realisasi penyerapan anggaran sebesar Rp. 251.825.800,- Atau 99,33% dari anggaran. Adapun indikator kinerja keluaran adalah terlaksananya HUT RI besama veteran, pensiunan (ABRI, POLRI, PWRI ).

3. Program pembinaan para penyandang cacat dan trauma

Pada tahun 2015, jumlah anggaran untuk program ini sebesar Rp. 122.746.000,- dengan realisasi penyerapan anggaran sebesar Rp. 114.726.000,- atau 93,50% yang dialokasikan melalui kegiatan dibawah ini :

a) Kegiatan Pendayagunaan para penyandang cacat dan eks trauma

Jumlah anggaran yang tersedia dalam melaksanakan kegiatan ini sebesar Rp. 122.746.000,- dengan realisasi penyerapan anggaran sebesar Rp. 114.726.000,- Atau 93,50% dari anggaran. Adapun indikator kinerja keluaran adalah terlaksananya keterampilan bagi bantuan kaki palsu dan tangan palsu.

4. Program pembinaan panti asuhan/ panti jompo

Pada tahun 2015, jumlah anggaran untuk program ini sebesar Rp. 253.480.000,- dengan realisasi penyerapan anggaran sebesar Rp. 235.202.068,- atau 92,79% yang dialokasikan melalui kegiatan dibawah ini :

a) Kegiatan Operasi dan pemeliharaan sarana dan prasarana panti asuhan/ jompo

Jumlah anggaran yang tersedia dalam melaksanakan kegiatan ini sebesar Rp. 204.090.000,- dengan realisasi penyerapan anggaran sebesar Rp. 186.456.400,- Atau 91,36% dari anggaran. Adapun indikator kinerja keluaran adalah Terbantunya sarana sekolah anak panti asuhan. Tujuan utama kegiatan ini adalah terpenuhinya kebutuhan sekolah bagi anak panti asuhan.

b) Pendidikan dan pelatihan bagi penghuni panti asuhan/panti jompo

jumlah anggaranRp. 49.390.000,- dengan realisasi penyerapan anggaran sebesar Rp. 48.745.668,- atau 98,70% dari anggaran. Adapaun indikator kinerja keluaran adalah terlaksananya pelatihan khusus bagi penghuni panti asuhan/ panti jompo.

5. Program Pembinaan eks penyandang penyakit Sosial (eks. narapidana, PSK, narkoba dan penyakit Sosial)

Pada tahun 2015, jumlah anggaran untuk program ini sebesar Rp. 236.692.000.,- dengan realisasi penyerapan anggaran sebesar Rp. 235.582.600,- atau 99,53% yang dialokasikan

B

y

us

t D

IV -17 LKPJ Walikota Dumai Akhir Tahun Anggaran 2015

melalui kegiatan dibawah ini :

a) Kegiatan pendidikan dan pelatihan berusaha bagi eks penyandang penyakit social.

Jumlah anggaran yang tersedia dalam melaksanakan kegiatan ini sebesar Rp. 236.692.000,- dengan realisasi penyerapan anggaran sebesar Rp. 235.582.600,- Atau 99,53% dari anggaran. Adapun indikator kinerja keluaran adalah gelandangan, pengemis yang dipulangkan ketempat asalnya.

6. Program Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial

Pada tahun 2015, jumlah anggaran untuk program ini sebesar Rp. 267.331.000,- dengan realisasi penyerapan anggaran sebesar Rp. 256.543.880,- atau 95,96% yang dialokasikan melalui kegiatan-kegiatan dibawah ini :

a) Kegiatan Peningkatan Jejaring Kerjasama Pelaku-pelaku Usaha Kesejahteraan Sosial Masyarakat

Jumlah anggaran yang tersedia dalam melaksanakan kegiatan ini sebesar Rp. 157.481.000,- dengan realisasi penyerapan anggaran sebesar Rp. 155.093.800,- Atau 98,48% dari anggaran. Adapun indikator kinerja keluaran adalah terciptanya kepeduliaan dan rasa empati masyarakat kepada kaum lansia dan kaum kurang beruntung.

b) Kegiatan Peningkatan kualitas SDM kesejahteraan sosial masyarakat

Jumlah anggaran yang tersedia dalam melaksanakan kegiatan ini sebesar Rp. 12.730.000,- dengan realisasi penyerapan anggaran sebesar Rp. 7.080.000,- Atau 55,62% dari anggaran. Adapun indikator kinerja keluaran adalah terbantunya karang taruna secara administrasi.

c) Kegiatan Pengembangan Model Kelembagaan perlindungan Sosial

Jumlah anggaran yang tersedia dalam melaksanakan kegiatan ini sebesar Rp. 97.1200.000,- dengan realisasi penyerapan anggaran sebesar Rp. 94.370.000,- Atau 97,17% dari anggaran. Adapun indikator kinerja keluaran adalah tersedianya tenaga TKSK dan PSM yang terampil dalam pendataan di lapangan. Hal ini dapat dilihat dengan penghargaan yang diperoleh Dinas Sosial Kota Dumai sebagai berikut :

PRESTASI DAN PENGHARGAAN

a) PSM (Pekerja Sosial Masyarakat) berprestasi Tk. Propinsi Riau tahun 2010 Peringkat 3 an. ARNITA. b) PSM (Pekerja Sosial Masyarakat) berprestasi Tk. Propinsi Riau tahun 2011 Peringkat 7 an. YUSI

YANTI.

c) PSM (Pekerja Sosial Masyarakat) berprestasi Tk. Propinsi Riau tahun 2012 Peringkat 3 an. MURTIANINGSIH.

d) PSM (Pekerja Sosial Masyarakat) berprestasi Tk. Propinsi Riau tahun 2014 Peringkat 1 an. NASRI BUTAR-BUTAR.

e) ORSOS (Organisasi Sosial) berprestasi Tk. Propinsi Riau tahun 2010 Peringkat 1an. Yayasan

Halimahtussa’diah Muhammadiyah.

g) TKSK berprestasi Tk. Propinsi Riau tahun 2014 Peringkat 4 an. ARNITA.

h) Peringkat 1 Tk. Nasional Tahun 2014 an. SUPARJIH Penghargaan Satya Lencana Kebaktian Sosial.

Dalam dokumen LKPJ TAHUN 2015 1. LKPJ Tahun 2015 (Halaman 176-182)

Dokumen terkait