• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.5 Validasi Alat Peraga Papan Penjumlahan dan Pengurangan

Validasi alat peraga Montessori dilakukan oleh tiga validator. Validator 1 merupakan pakar pembelajaran Montessori, Validator 1 merupakan dosen pada pembelajaran Montessori sekaligus merupakan aktivis Montessori yang memiliki ketertarikan yang tinggi pada metode Montessori. Validator 2 merupakan dosen pendidikan matematika. Selain berpengalaman dalam menjadi dosen Validator 2 juga pernah mengajar siswa Sekolah Dasar sehingga pengetahuan akan pendidikan siswa sudah tidak diragukan lagi. Validator 2 juga memiliki ketertatikan yang besar pada metode Montessori. Sehingga pengetahuan Validator 2tersebut menjadi nilai positif dalam validasi alat peraga papan penjumlahan dan pengurangan. Validator 3 merupakan guru kelas I, SDK Pugeran, Yogyakarta. Validator 3 telah lebih dari 20 tahun mengajar siswa kelas I. Sehingga pengalaman guru dalam pengajaran dan materi ajar sudah tidak diragukan lagi.

Validasi alat peraga pada validator 1 dan 2 dilakuakan dengan cara presentasi alat peraga dari peneliti pada tanggal 10 Desember 2013. Presentasi tersebut mencakup deskripsi alat peraga dan kegunaannya, dan cara penggunaannya. Berbeda validator 1 dan 2, validator 3 mengisi kuesioner alat peraga dengan melihat langsung penggunaanya pada siswa, sehingga beliau dapat melihat langsung bagaimana pengaruh alat peraga terhadap proses belajar mengajar. Hasil Kuesioner validasi produk oleh validator 1 memperoleh nilai

sempurna dengan jumlah skor 40 atau berarti kualitas alat peraga “sangat baik”.

Setiap item pertanyaan pada kuesioner mendapatkan nilai 4 yang berarti alat peraga sesuai dengan filosofi Montessori dan konsep matematika sehingga telah memenuhi seluruh kriteria alat peraga yang diharapkan peneliti. Keriteria alat peraga tersebut adalah menarik, bergradasi, auto-correction, auto-education, dan kontekstual.

Sedikit berbeda dari Validator 1, alat peraga mendapatkan total skor 36

atau kualitas alat peraga “sangat baik” pada validator 2. Skor yang diberikan oleh

70 mengukur apakah alat peraga dapat digunakan secara mandiri atau tidak mendapatkan skor 3. Sementara pada pertanyaan nomor 2 hingga 7 skor yang didapat adalah 4. Hal tersebut membuktikan bahwa menurut Validator 2 alat peraga papan penjumlahan dan pengurangan mampu mengajarkan konsep matematika secara mandiri, mengandung warna yang menarik bagi siswa, memiliki bentuk yang menarik bagi siswa, dapat digunakan untuk berbagai kompetensi dasar yang berbeda, memiliki ukuran dan berat yang sesuai untuk siswa kelas I, dan memiliki fungsi auto-correction yang baik. Pada pertanyaan yang mengungkap apakah alat peraga dapat membantu siswa dalam menemukan jawaban yang benar, alat peraga hanya mendapat skor 3. Demikian pula pada bahan alat peraga yang mudah didapatkan dan dapat diproduksi oleh masyarakat sekitar. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa alat peraga telah mengandung 5 ciri alat peraga yang diharapkan yaitu menarik, bergradasi, auto-correction, auto-education, dan kontekstual.

Selanjutnya Validator 3 memberikan skor pada alat peraga dengan total 32

atau dalam kategori “baik”. Validator 3 memberikan skor sempurna pada item nomor 1 dan 4, sementara untuk item nomor 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, dan 10 mendapatkan skor 3. Hal tersebut menunjukan bahwa pada indikator menarik, bergradasi, auto-correction, dan kontekstual alat peraga belum mendapatkan nilai maksimal. Meskipun demikian secara keseluruhan atau rata-rata dari ketiga validator, alat peraga masuk dalam kualitas “Sangat baik” dengan rerata skor 3.6.

Hal tersebut dapat dilihat pada tabel 4.9.

Tabel 4.9 Rekapitulasi Hasil Kuesioner Validasi Alat Peragaoleh Pakar dan Guru

No Validator Skor tiap Pertanyaan Rerata Kualifikasi

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 Sangat baik 2 2 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3.6 Sangat baik 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3.2 Baik

Jumlah 11 12 11 11 11 11 11 10 10 10 3.6 Sangat baik

Alat peraga papan penjumlahan pengurangan memiliki kelima ciri yang diharapkan peneliti. Meskipun demikian, terdapat beberapa kritik dan saran yang diberikan oleh validator.

71

4.5.1 Analisis Produk Berdasar Validasi oleh Pakar dan Guru

Melalui validasi produk oleh validator 1, 2, dan 3, didapatkan beberapa poin kunci yang menjadi tanggapan, saran, maupun kritik berkaitan dengan alat peraga papan penjumlahan pengurangan. Poin kunci tersebut adalah (1) alat peraga dapat membantu siswa dalam memecahkan masalah matematika, (2) alat peraga telah mewakili konsep penjumlahan dan pengurangan, (3) kartu soal sebaiknya tidak hanya yang berwarna-warni namun juga ada yang satu warna, (4) tempat kubus satuan, puluhan, ratusan, ribuan perlu diperbesar, (5) pada langkah penjumlahan hendaknya kubus penambah diletakkan di bawah kubus tertambah.

Menurut validator 3 atau guru kelas I, alat peraga papan penjumlahan pengurangan dapat membantu siswa untuk memecahkan masalah matematika. Peneliti sependapat dengan apa yang diungkapkan validator 3. Berdasar dokumentasi hasil pretest dan posttest semua siswa yang mengikuti uji coba lapangan terbatas mengalami peningkatan dalam menjawab soal-soal cerita yang berbasis masalah. Misalnya siswa yang bernama K, pada saat pretest dari ketiga soal cerita yang diberikan K hanya mendapat skor masing-masing 1, 1, dan 1, nampun pada saat posttest K mampu mendapat skor masing-masing 4, 4, dan 3. Begitu pula dengan keempat siswa yang lain, rata-rata mereka mengalami peningkatan skor pada soal cerita. Selain hal di atas validator 3 juga mengungkapkan bahwa alat peraga telah mewakili konsep penjumlahan dan pengurangan, dalam hal ini peneliti juga sependapat dengan validator 3. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil pretest dan posttest yang menggambarkan pemahaman siswa mengenai konsep penjumlahan dan pengurangan.

Poin kunci yang menjadi saran dari validator 1 adalah bahwa kartu soal sebaiknya tidak hanya warna-warni namun juga ada yang satu warna. Maksud dari kartu soal yang hanya memiliki satu warna adalah untuk memberi tantangan pada siswa agar tidak terlalu tergantung pada warna-warni yang menunjukan nilai tempat. Berkaitan dengan saran tersebut peneliti akan menambah kartu soal dengan angka pada kartu soal yang berwarna hitam. Hal tersebut dasarkan pada karakteristik alat peraga Montessori yaitu bergradasi (Montessori, 2002: 173). Dengan memberikan kesulitan yang berjenjang pada kartu soal, akan memperkuat

72 karakteristik alat peraga papan penjumlahan pengurangan yaitu gradasi dari mudah ke sulit.

Validator 2 memberikan saran agar kotak yang berguna sebagai tempat kubus satuan, puluhan, ratusan, dan ribuan diperbesar agar dalam mengambil kubus-kubus yang ada di dalamnya lebih mudah. Ukuran tempat yang digunakan untuk tempat kubus adalah 11cm x 5 cm x 6 cm. Validator 2 melihat peneliti merasa kesulitan dalam mengambil kubus dari tempatnya saat persentasi. Demi kenyamanan siswa pada saat menggunakan alat peraga, peneliti akan melakukan revisi pada tempat kubus satuan, puluhan, ratusan, dan ribuan. Selain itu Validator 2 juga menyarankan untuk mengganti nama papan titik menjadi nama yang dibuat sendiri oleh peneliti sehingga tidak sama dengan alat peraga yang ada dalam metode Montessori.

Poin terakhir yang menjadi saran dari validator 3 atau guru kelas 1 adalah pada saat proses penjumlahan hendaknya susunan kubus penjumlah diletakkan terlebih dahulu di bawah kubus terjumlah baru kemudian dijadikan satu deret dengan kubus terjumlah. Menurut validator 3 hal tersebut dilakukan untuk menghindari kebingungan pada siswa dalam membedakan kubus penjumlah dan kubus terjumlah. Berdasarkan saran dari validator 3 tersebut, peneliti kurang sependapat. Kubus penambah harus langsung ditambahkan menjadi satu deret dengan kubus tertambah. Hal tersebut sesuai dengan langkah yang diskripsikan oleh Montessori pada saat mengajarkan penjumlahan di bawah 10 dengan tongkat asta merah biru. Montessori selalu mencontohkan pada anakuntuk meletakkan batang penambah disamping kanan batang tertambah, tidak diletakkan di bawah batang tertambah terlebih dahulu baru kemudian dipindah ke sampingnya (Montessori, 2002: 326-337).

4.5.2 Revisi Produk Berdasar Validasi Alat Peraga

Berdasar analisis hasil validasi produk oleh pakar dan guru terdapat dua poin yang akan ditindak lanjuti sebagai dasar perevisian produk. Kedua poin tersebut adalah (1) penambahan kartu soal yang satu warna, dan (2) penggantian tempat kubus satuan, puluhan, ratusan, dan ribuan (3) pergantian nama alat peraga. Tabel 4.10 halaman 73 menunjukan hasil revisian produk. Selain kartu soal warna-warni, terdapat pula kartu soal satu warna yang berguna bagi siswa

73 yang telah memahami nilai tempat sehingga tidak memerlukan bantuan warna untuk melakukan operasi hitung.

Tabel 4.10 Revisi Alat Peraga Berdasar Validasi Produk oleh Pakar dan Guru

No Nama Sebelum Revisi Tindak

Lanjut Sesudah Revisi

1 Kartu Soal Menambah jenis kartu soal dengan kartu soal satu warna yaitu warna hitam 2 Tempat kubus satuan, puluhan, ratusan, dan ribuan Mengubah tempat menjadi lebih besar dengan ukuran 20 cm x 20 cm x 5 cm 3 Nama alat peraga Papan Titik Mengubah nama sesuai dengan keinginan peneliti Papan penjumlahan pengurangan

Selanjutnya revisi dilakukan pada tempat balok kubus satuan, puluhan, ratusan, hingga ribuan. Tempat kubus sebelum pergantian sangatlah kecil sehingga menyulitkan siswa yang akan mengambil kubus di dalamnya. Kemudian setelah pergantian, tempat dibuat menjadi lebih besar dengan ukuran 20 cm x 20 cm x 5 cm sehingga memudahkan siswa dalam mengambil kubus yang ada di dalamnya.