• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORI

G. Teknik Pengujian Instrumen

2. Validitas Isi

Validitas isi merupakan suatu alat pengukur yang ditentukan oleh sejauh mana isi alat pengukur tersebut mewakili semua aspek yang dianggap sebagai kerangka konsep (Effendi, 2012: 129). Pengukuran terhadap validitas isi mengacu pada berapa banyak suatu ukuran menjangkau berbagai makna yang tercakup dalam suatu konsep (Morissan, 2014: 108). Validasi penelitian ini diberikan kepada 10 guru dari 9 sekolah yang berasal dari luar Kabupaten Sleman, tetapi masih dalam wilayah Yogyakarta. Instrumen yang divaliadasi yaitu berupa 17 item pertanyaan yang berkaitan dengan implementasi program Penguatan Pendidikan Karakter berbasis budaya sekolah. Kesepuluh validator tersebut antara lain, DP dari SD N Bhayangkara, DK dari SD N Bantul 1, L dari SD N Ungaran 1, NWM dari SD N Keputran 1, S dari SD N 4 Wates, S dari SD Muhammadyah Jogodayoh, BAP dari SD Joannes Bosco, H dan TKR dari SMP 1 Bantul, BM dari SD Muhammadyah Karangkajen 1.

Ahli memberikan nilai pada lembar penilaian sesuai dengan skala skor dalam lembar penilaian instrumen menggunakan skala Likert. Ahli yang dimaksud dalam penelitian ini yaitu guru yang memiliki bidang keahlian, pengalaman mengikuti pelatihan mengenai program Pengutan Pendidikan Karakter (PPK). Skala ini dikembangkan oleh Rensis Likert, yang merupakan suatu seris butir (butir soal). Skala likert merupakan skala yang digunakan untuk mengukur sikap dengan skala ordinal (Subali, 2012: 22). Sedangkan Yusuf (2014: 222) menjelaskan bahwa skala Likert dikembangkan oleh Rensis Likert, yang merupakan suatu seris butir (butir

soal). Sedangkan responden hanya memberikan persetujuan atau ketidaksetujuan terhadap butir soal tersebut. Skala yang digunakan dalam penelitian ini meliputi skor 4 = Sangat Baik, 3 = Baik, 2 = Kurang Baik, 1 = Tidak baik. Para ahli kebanyakan memilih kategori ragu-ragu. Oleh karena itu, peneliti tidak menggunakan kategori ragu-ragu agar pengukuran yang diperoleh lebih jelas (Setyawan, 2016: 47). Peneliti mengkonversikan skor yang diperoleh menjadi data kualitatif skala lima, dengan acuan menurut Sukardjo (2006: 52) yang tercantum dalam tabel 3.12.

Tabel 3.10 Konversi Nilai Skala Lima

Interval Skor Kategori

X ˃ ͞Xi + 1,80 SBi Sangat baik

͞Xi + 0,60 SBi ˂ X ≤ ͞Xi + 1, 80SBi Baik ͞Xi - 0,60 SBi ˂ X ≤ ͞Xi + 0, 60SBi Cukup ͞Xi - 1,80 SBi ˂ X ≤ ͞Xi + 0, 60SBi Kurang

X ≤ ͞Xi – 1,80SBi Sangat kurang

Keterangan :

Rerata ideal (͞Xi) : 1

2 (skor maksimal ideal + skor minimal ideal) Simpangan baku ideal (SBi) : 1

6 (skor maksimal ideal – skor minimal ideal)

X : Skor aktual

Berdasarkan rumusan tersebut, peneliti melakukan modifikasi dengan menggunakan kategorisasi pada nilai skala lima sebagai berikut:

Tabel 3.11 Konversi Nilai Skala Lima

Interval Skor Kategori

X ˃ ͞Xi + 1,80 SBi Sangat layak untuk digunakan ͞Xi + 0,60 SBi ˂ X ≤ ͞Xi + 1, 80SBi Layak untuk digunakan dengan revisi

sedikit

͞Xi - 0,60 SBi ˂ X ≤ ͞Xi + 0, 60SBi Kurang layak dengan revisi banyak ͞Xi - 1,80 SBi ˂ X ≤ ͞Xi + 0, 60SBi Tidak layak revisi total

Keterangan :

Rerata ideal (͞Xi) : 1

2 (skor maksimal ideal + skor minimal ideal) Simpangan baku ideal (SBi) : 1

6 (skor maksimal ideal – skor minimal ideal) X : Skor aktual

Berdasarkan rumus konversi di atas perhitungan data-data kuantitatif dilakukan untuk memperoleh data kualitatif dengan menerapkan rumus konversi tersebut. Penentuan rumus kualitatif pengembangan ini diterapkan dengan konversi sebagai berikut:

Diketahui

Skor maksimal ideal : 68 Skor minimal ideal : 17 Rerata ideal (͞Xi) : 1

2 (68 + 17) = 42,5 Simpangan baku ideal (SBi) : 1

6 (68 – 17) = 8,5 Ditanyakan :

Interval skor kategori sangat layak digunakan, layak digunakan dengan revisi sedikit, kurang layak dengan revisi banyak, tidak layak revisi total, dan sangat tidak layak revisi total.

Jawaban:

kategori sangat layak digunakan: = X × ͞Xi + 1,80SBi

= X ˃ 42,5 + (1,80 . 8,5) = X ˃ 42,5 + 15,3

= X ˃ 57,8

Kategori layak untuk digunakan dengan revisi sedikit: = Xi + 0,60SBi ˂ X ≤ ͞Xi + 0,60SBi

= 42,5 + (0,60 . 8,5) ˂ X ≤ 42,5 + (1,80 . 8,5) = 42,5 + (5,1 ˂ X ≤ 42,5 + 15,3)

= 47,6 ˂ X ≤ 57,8

Kategori kurang layak dengan revisi banyak: = Xi - 0,60SBi ˂ X ≤ ͞Xi + 0,60SBi

= 42,5– (0,60 . 8,5) ˂ X ≤ 42,5 + (0,60 . 8,5) = 42,5 – 5,1 ˂ X ≤ 42,5 + 5,1

= 37,4 ˂ X ≤ 47,6

Kategori tidak layak dengan revisi total: = Xi – 1,80SBi ˂ X ≤ ͞Xi - 0,60SBi

= 42,5 – (1,80 . 8,5) ˂ X ≤ 42,5 (0,60 . 8.5) = 42,5 – 15,3 ˂ X ≤ 42,5 . 5,1

= 27,2 ˂ X ≤ 37,4

Kategori sangat tidak layak revisi total: = X ≤ ͞Xi – 1,80SBi

= X ≤ 42,5 – (1,80.8,5) = X ≤ 42,5 – 15,3 = ≤ 27,2

Berdasarkan pertimbangan tersebut diperoleh kategori data kuantitatif menjadi data kualitatif skala lima sebagai berikut:

Tabel 3.12 Kriteria Skor Skala lima

Interval Kriteria

57,9 – 68 Sangat layak untuk digunakan

47,7 – 57,8 Layak untuk digunakan dengan revisi sedikit 37,5 – 47,6 Kurang layak dengan banyak revisi

27,3 – 37,4 Tidak layak revisi total ≤ 27,2 Sangat tidak layak revisi total

Berdasarkan tabel di atas, interval 57,9 – 68 masuk dalam kriteria sangat layak untuk digunakan. Interval 45,6 – 57,8 masuk dalam kriteria layak untuk digunakan dengan revisi sedikit. Interval 37,4 – 47,5 masuk kriteria kurang layak dengan revisi banyak. Interval 27,2 – 37,4 masuk dalam kriteria tidak layak revisi total. Selanjutnya, hasil dari penghitungan skor masing-masing validasi yang dilakukan akan dicari rerata skor perolehannya, kemudian dapat dikonversikan dari data kuantitatif ke data kualitatif dalam kategori tertentu seperti yang tertera pada tabel kriteria skor skala lima. Berikut ini merupakan hasil validitas dari 10 orang validator berdasarkan kriteria kelayakan instrumen penelitian.

Tabel 3.13 Rekapitulasi Validitas Instrumen

No Validator Instansi Skor Keterangan

1. H SMP 1 Bantul 63 Sangat layak untuk digunakan 2. DP SD Negeri Bhayangkara 65 Sangat layak untuk digunakan 3. NWM SD Negeri Keputran 1 64 Sangat layak untuk digunakan 4. L SD Negeri Ungaran 1 61 Sangat layak untuk digunakan 5. S SD Muhamaddyah Jogodayoh 64 Sangat layak untuk digunakan 6. S SD Negeri 4 Wates 65 Sangat layak untuk digunakan

7. BM SD Muhammadyah

Karangkajen I 54

Layak untuk digunakan dengan revisi sedikit 8. BAP SD Joanes Bosco 56 Layak untuk digunakan

dengan revisi sedikit

9. TKR SMP 1 Bantul 65 Sangat layak untuk digunakan 10. DK SD Negeri Bantul 1 67 Sangat layak untuk digunakan

Berdasarkan tabel 3.13 dapat disimpulkan bahwa penelitian ini terdapat 10 guru dari 9 sekolah yang berasal dari luar Kabupaten Sleman. Terdapat 9 validator menyatakan bahwa instrumen penelitian ini sangat layak untuk digunakan dan terdapat 1 validator yang menyatakan bahwa instrumen penelitian ini layak untuk digunakan dengan revisi sedikit.

Ahli pertama yang ditunjuk sebagai validator adalah H dari SMP 1 Bantul. Beliau menilai instrumen sangat layak digunakan. Beliau ditunjuk sebagai validator karena beliau memiliki kompetensi implementasi PPK dan perwakilan yang diikuti oleh pilot project. Selain itu, beliau merupakan ahli yang menjadi bagian dari anggota super visi.

Ahli kedua yang ditunjuk sebagai validator adalah DP dari SD Negeri Bhayangkara. Beliau menilai instrumen sangat layak digunakan. Beliau ditunjuk sebagai validator karena beliau mengajar di sekolah yang ditunjuk sebagai tempat untuk pilot project mengimplementasi PPK.

Ahli ketiga yang ditunjuk sebagai validator adalah NWM dari SD Negeri Keputran 1. Beliau menilai instrumen sangat layak digunakan. Beliau ditunjuk sebagai validator karena beliau mengajar di sekolah yang ditunjuk sebagai tempat untuk pilot project mengimplementasi PPK.

Ahli keempat yang ditunjuk sebagai validator adalah L dari SD Negeri Unggaran 1. Beliau menilai instrumen sangat layak digunakan. Beliau ditunjuk sebagai validator karena beliau mengajar di sekolah yang ditunjuk sebagai tempat untuk pilot project mengimplementasi PPK.

Ahli kelima yang ditunjuk sebagai validator adalah S dari SD Muhamaddiyah Jogodayoh. Beliau menilai instrumen sangat layak digunakan.

Beliau ditunjuk sebagai validator karena beliau mengajar di sekolah yang ditunjuk sebagai tempat untuk pilot project mengimplementasi PPK.

Ahli keenam yang ditunjuk sebagai validator adalah S dari SD Negeri 4 Wates. Beliau menilai instrumen sangat layak digunakan. Beliau ditunjuk sebagai validator karena beliau mengajar di sekolah yang ditunjuk sebagai tempat untuk pilot project mengimplementasi PPK.

Ahli ketujuh yang ditunjuk sebagai validator adalah BM dari SD Muhammadiyah Karangkajen 1. Beliau menilai instrumen layak untuk digunakan dengan revisi sedikit. Beliau ditunjuk sebagai validator karena beliau mengajar di sekolah yang ditunjuk sebagai tempat untuk pilot project mengimplementasi PPK.

Ahli kedelapan yang ditunjuk sebagai validator adalah BAP dari SD Joanes Bosco. Beliau menilai instrumen layak untuk digunakan dengan revisi sedikit. Beliau ditunjuk sebagai validator karena beliau mengajar di sekolah yang ditunjuk sebagai tempat untuk pilot project mengimplementasi PPK.

Ahli kesembilan yang ditunjuk sebagai validator adalah TKR dari SMP 1 Bantul. Beliau menilai instrumen sangat layak digunakan. Beliau ditunjuk sebagai validator karena beliau mengajar di sekolah yang ditunjuk sebagai tempat untuk pilot project mengimplementasi PPK.

Ahli kesepuluh yang ditunjuk sebagai validator adalah DK dari SD Negeri Bantul 1. Beliau menilai instrumen sangat layak digunakan. Beliau ditunjuk sebagai validator karena beliau mengajar di sekolah yang ditunjuk sebagai tempat untuk pilot project mengimplementasi PPK.

Dokumen terkait