• Tidak ada hasil yang ditemukan

FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KREDIBILITAS PAMONG TERHADAP MOTIVASI WARGA BELAJAR PENDIDIKAN KESETARAAN PAKET C DI SANGGAR KEGIATAN BELAJAR (

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KREDIBILITAS PAMONG TERHADAP MOTIVASI WARGA BELAJAR PENDIDIKAN KESETARAAN PAKET C DI SANGGAR KEGIATAN BELAJAR ("

Copied!
102
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

diajukan guna melengkapi tugas akhir dan memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan Program Studi Pendidikan Luar Sekolah (S1)

dan mencapai gelar Sarjana Pendidikan.

Oleh

LAILI HIDAYATI NIM 080210201002

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JEMBER

(2)

ii

SWT atas segala rahmad dan hidaya-Nya. Semoga untaian kata dalam karya tulis ini menjadi persembahan sebagai uangkapan rasa kasih sayang dan rasa terima kasihku kepada :

1. Ibunda Artiyani dan Ayahanda Imam Supardi yang telah mendoakan keberhasilan saya dan mencurahkan kasih sayang selama ini;

2. Guru-guruku sejak taman Kanak-Kanak sampai dengan perguruan tinggi serta Dosen Pembimbing Skripsi yang turut mendampingiku dalam belajar hingga lulus;

(3)

iii

(PKBM Tunas Aksara)*)

Orang–orang yang berhenti belajar akan menjadi pemiliki masa lalu.

Orang–orang yang berhenti masih terus belajar,

akan menjadi pemilik masa depan (Mario Teguh)**)

*)Program Pendidikan Keaksaraan

http://pkbm-tunasaksara.co.id/index.php/content/ navigasi/23/Agenda. (16 November 2012)

**)Kata Kata Bijak Mario Teguh

(4)

iv nama : Laili Hidayati

NIM : 080210201002

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa karya ilmiah yang berjudul “Faktor -Faktor yang Mempengaruhi Kredibilitas Pamong terhadap Motivasi Warga Belajar Pendidikan Kesetaraan Paket C di Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Situbondo Tahun Ajaran 2011/2012” adalah benar-benar hasil karya sendiri, kecuali kutipan yang sudah saya sebutkan sumbernya, belum perna diajukan pada institusi mana pun, dan bukan karya jiplakan. Saya bertanggung jawab atas keabsahan dan kebenaran isinya sesuai dengan sikap ilmiah yang harus dijunjung tinggi.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya, tanpa ada tekanan dan paksaan dari pihak mana pun serta bersedia mendapat sanksi akademik jika ternyata di kemudian hari pernyataan ini tidak benar.

Jember, 6 November 2012 Yang menyatakan,

(5)

v

TERHADAP MOTIVASI WARGA BELAJAR PENDIDIKAN KESETARAAN PAKET C DI SANGGAR KEGIATAN BELAJAR (SKB) SITUBONDO

TAHUN PELAJARAN 2011/2012

SKRIPSI

diajukan guna melengkapi tugas akhir dan memenuhi syarat dalam menyelesaikan Program Studi Pendidikan Luar Sekolah (S1)

dan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan UNIVERSITAS JEMBER

Oleh

Nama : Laili Hidayati

NIM : 080210201002

Tempat dan Tanggal Lahir : Situbondo, 29 April 1990

Jurusan/Program : Ilmu Pendidikan/Pendidikan Luar Sekolah

Disetujui oleh :

Pembimbing I, Pembimbing II

(6)

vi

Motivasi Warga Belajar Pendidikan Kesetaraan Paket C di Sanggar Kegiatan Belajar (SKB)

Situbondo Tahun Pelajaran 2011/2012” telah diuji dan disahkan pada:

hari, tanggal : Selasa, 6 November 2012 tempat : Ruang PPG 7

Tim Penguji:

Ketua, Sekretaris,

Drs. Anwar Rozak, MS Deditiani Tri Indrianti, S.Pd, M.Sc NIP 19471113 197903 1 001 NIP 19790517 200812 2 003

Anggota I, Anggota II,

Drs.H.AT. Hendra Wijaya, SH, M.Kes Dr. Nanik Yuliati, M.Pd NIP 19581212 198602 1 002 NIP19610729 198802 2 001

Mengesahkan Dekan,

(7)

vii

TERHADAP MOTIVASI WARGA BELAJAR PENDIDIKAN KESETARAAN PAKET C DI SANGGAR KEGIATAN BELAJAR (SKB) SITUBONDO TAHUN PELAJARAN 2011/2012; Laili Hidayati, 080210201002; 2012: 58 Halaman; Jurusan Ilmu Pendidikan Program Studi Pendidikan Luar Sekolah Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Jember.

Seorang pamong harus mengerti tentang pentingnya kredibilitas atau kualitas, kepercayaan dan keahlian dalam proses pembelajaran yang bermutu berguna untuk meningkatkan sumber daya manusia. seperti yang dijelaskan Soedijarto (1998:87) bahwa “ tenaga pendidik (pamong) merupakan faktor yang diharapkan dapat memobilisasikan faktor lainnya, sehingga terjadi proses belajar yang intensif, dinamis, dan optimal dalam mendaya gunakan fasilitas yang tersedia”. Permasalahan dalam penelitian ini yaitu faktor-faktor apakah yang mempengaruhi kredibilitas pamong terhadap motivasi warga belajar pendidikan kesetaraan paket C di Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Situbondo tahun pelajaran 2011/2012. Kemudian Tujuan dari penelitan ini adalah untuk mengetahui faktor - faktor yang mempengaruhi kredibilitas pamong terhadap motivasi warga belajar pendidikan kesetaraan paket C di Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Situbondo tahun pelajaran 2011/2012. Untuk manfaat penelitian yaitu agar dapat dijadikan sebagai pengalaman dan juga mengembangkan ilmu pengetahuan dan menambah wawasan peneliti, kemudian sebagai salah satu pengembangan ilmu pengetahuan yang dapat digunakan untuk menjalin hubungan antara perguruan tinggi dengan masyarakat, dan terakhir ditinjau dari segi keilmuan diharapkan dapat mengembangkan kontribusi PLS dimasyarakat.

(8)

viii

sumber data sekunder diperoleh dari dokumenttasi ataupun kepustakaan yang berkaitan dengan lapangan. Penelitian ini menggunakan bantuan perhitungan komputer dengan program Statistical Product and Service Solution (SPSS) seri 16. Penelitian regresi linier berganda yaitu mengetahui ada tidaknya pengaruh antara varabel kredibilitas pamong (X) dengan Variabel motivasi warga belajar (Y) yaitu dengan uji F untuk mengetahui secara parsial memiliki pengaruh nyata antara variabel bebas terhadap variabel terikat denganlevel of significantα = 5%.

Berdasarkan hasil perhitungan melalui program SPSS dapat diketahui bahwa hasil Fhitung yaitu 19,075 > dari Ftabel 3,29 maka H0 ditolak dan Ha diterima, kesimpulannya yaitu adanya pengaruh kharisma dan keahlian dengan motivasi warga belajar yang dapat disimpulkan bahwa tidak semua indikator variabel kredibilitas pamong memiliki pengaruh yang signifikan terhadap indikator variabel motivasi warga belajar pendidikan kesetaraan paket C di SKB Situbondo. Faktor-faktor yang sangat mempengaruhi motivasi warga belajar adalah kharisma dan keahlian seorang pamong.

(9)

ix

sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kredibilitas Pamong Terhadap Motivasi Warga Belajar Pendidikan Kesetaraan Paket C di Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Situbondo Tahun Pelajaran 2011/2012”. Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat menyelsaikan pendidikan strata satu (S1) pada Jurusan Pendidikan Luar Sekolah Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas jember.

Penyusunan skripsi ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis menyampaikan terima kasih kepada :

1. Rektor Universitas Jember;

2. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Jember;

3. Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Jember;

4. Ketua Program Studi Pendidikan Luar Sekolah Jurusan Ilmu Pendidikan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Jember;

5. Drs.H.AT. Hendra wijaya, SH, M.kes., selaku Dosen Pembimbing satu, Deditiani Tri Indrianti, S.Pd, M.Sc., selaku Dosen Pembimbing dua, Drs. Anwar Rozak, M.S., selaku Dosen Pembahas dan Dr. Nanik Yuliati, M.Pd Dosen Pembimbing Akademik, dan., selaku Dosen Penguji yang telah meluangkan waktu, pikiran, dan perhatian dalam penulisan skripsi ini;

6. Bapak dan Ibu Dosen khususnya Dosen Program Studi Pendidikan Luar Sekolah serta seluruh staf karyawan dan karyawati di lingkungan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan yang telah memberikan ilmu dan membimbing dengan penuh kesabaran;

(10)

x

9. Sahabat/Saudaraku Yuliani & Mufarroha yang tidak pernah lepas membantu, memberikan dukungan, semangat, saran dan masukan baik suka maupun duka; 10. Semua teman-teman Pendidkan Luar Sekolah angkatan 2008

11. Keluarga besar Himpunan Mahasiswa Prodi Pendidikan Luar Sekolah ”Andragogie” Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Jember; 12. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

Penulis juga menerima segala kritik dan saran dari semua pihak demi kesempurnaan skripsi ini. Akhirnya penulis berharap, semoga skripsi ini dapat bermanfaat.

(11)

xi

PERSEMBAHAN... ii

MOTTO ... iii

PENYATAAN... iv

HALAMAN PENGAJUAN ... v

PENGESAHAN ... vi

RINGKASAN ... vii

PRAKATA ... ix

DAFTAR ISI ... xi

DAFTAR TABEL ... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ... xvi

BAB I. PENDAHULUAN... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 3

1.3 Tujuan Penelitian ... 3

1.4 Manfaat Penelitian ... 3

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA... 5

2.1 Kredibilitas Pamong ... 5

2.2 Motivasi Warga Belajar... 8

2.2.1 Motivasi Instrinsik ... 9

2.2.2 Motivasi Ekstrinsik ... 11

2.3 Pengaruh Kredibilitas dengan Motivasi Warga Belajar ... 14

2.4 Hipotesis Penelitian ... 15

2.4.1 Hipotesis Kerja (Ha) ... 16

2.4.2 Hipotesis Nihil (Ho) ... 16

(12)

xii

3.4 Definisi Operasional ... 19

3.4.1 Kredibilitas Pamong ... 19

3.4.2 Motivasi warga belajar ... 19

3.5 Rancangan Penelitian ... 19

3.6 Data dan Sumber Data ... 20

3.7 Metode Pengumpulan Data ... 20

3.7.1 Angket ... 20

3.7.2 Observasi ... 21

3.7.3 Dokumentasi ... 22

3.8 Metode Pengolahan Data dan Analisis Data... 23

3.8.1 Pengolahan Data ... 23

3.8.2 Analisis Data ... 25

3.9 Uji Validitas dan Uji Hipotesis... 26

3.9.1 Uji Validitas ... 26

3.9.2 Uji Realibilitas ... 28

3.9.3 Uji Hipotesis ... 29

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ... 32

4.1 Data Pelengkap ... 32

4.1.1 Gambaran Umum Daerah Penelitian ... 32

4.1.2 Data Pendidik Kesetaraan Paket C SKB Situbondo ... 34

4.1.3 Data Warga Belajar Kesetaraan Paket C SKB Situbondo .. 35

4.2 Data Utama ... 35

4.3 Analisis Data ... 46

4.3.1 Uji F ... 47

(13)

xiii

(14)

xiv

Tabel 3.2 Hasil Uji Reliabilitas Variabel X ... 29

Tabel 4.1 Daftar Nama Pendidik Kesetaraan Paket C SKB Situbondo ... 34

Tabel 4.2 Korelasi antara Kredibilitas Pamong dengan Adanya Kebutuhan ... 36

Tabel 4.3 Uji F Kredibilitas Pamong dengan Adanya Kebutuhan... 37

Tabel 4.4 Korelasi antara Kredibilitas Pamong dengan Adanya Cita-Cita... 37

Tabel 4.5 Uji F Kredibilitas Pamong dengan Adanya Cita-Cita... 38

Tabel 4.6 Korelasi antara Kredibilitas Pamong dengan Keinginan Tentang Kemajuan Dirinya ... 39

Tabel 4.7 Uji F Kredibilitas Pamong dengan Keinginan Tentang Kemajuan Dirinya ... 40

Tabel 4.8 Korelasi antara Kredibilitas Pamong dengan Minat ... 40

Tabel 4.9 Uji F Kredibilitas Pamong dengan Minat ... 41

Tabel 4.10 Korelasi antara Kredibilitas Pamong dengan Pemberian Hadiah .. 41

Tabel 4.11 Uji F Kredibilitas Pamong dengan Pemberian Hadiah ... 42

Tabel 4.12 Korelasi antara Kredibilitas Pamong dengan Kompetensi ... 43

Tabel 4.13 Uji F Kredibilitas Pamong dengan Kompetensi ... 43

Tabel 4.14 Korelasi antara Kredibilitas Pamong dengan Hukuman ... 44

Tabel 4.15 Uji F Kredibilitas Pamong dengan Hukuman ... 45

Tabel 4.16 Korelasi antara Kredibilitas Pamong dengan Pujian... 45

Tabel 4.17 Uji F Kredibilitas Pamong dengan Pujian... 46

Tabel 4.18 Hasil Analisis terhadap Uji F Adanya Kebutuhan ... 47

Tabel 4.19 Hasil Analisis terhadap Uji F Adanya Cita-Cita... 48

Tabel 4.20 Hasil Analisis terhadap Uji F Keinginan Tentang Kemajuan Dirinya ... 48

(15)

xv

(16)

xvi

Lampiran A Matrik Penelitian ... 61

Lampiran B Instrumen Penelitian ... 62

Lampiran C Angket Penelitian ... 63

Lampiran D Tabel Kritik Korelasi Product Moment ... 70

Lampiran E Tabel Kritik Variabel F ... 71

Lampiran F Tabel Daftar Nama Warga Belajar ... 72

Lampiran G Tabel Data Variabel X (Kredibilitas Pamong) ... 74

Lampiran H Tabel Data Variabel Y (Motivasi Warga Belajar) ... 75

Lampiran I Hasil Output Olahan Program SPSS untuk Melihat Validitas ... 76

Lampiran J Hasil Output Olahan Program SPSS untuk Melihat Relibilita ... 79

Lampiran K Struktur Organisasi SKB Situbondo ... 80

Lampiran L Jadwal Kegiatan Belajar SKB Situbondo ... 80

Lampiran M Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian ... 82

Lampiran N Lembar Konsultasi Penyusunan Skripsi ... 83

(17)

perumusan masalah, 1.3 tujuan penelitian, dan 1.4 manfaat penelitian.

1.1 Latar Belakang

Warga masyarakat sangat membutuhkan program kesetaraan paket C. Karena program ini ditunjukan bagi peserta didik yang berasal dari masyarakat yang kurang mampu, tidak pernah sekolah, putus sekolah dan usia produktif yang ingin meningkatkan pengetahuan dan kecakapan hidup, dan warga masyarakat lain yang memerlukan layanan khursus dalam memenuhi kebutuhan hidupnya sebagai dampak dari perubahan peningkatan taraf hidup, ilmu pengetahuan dan teknologi dan siapapun yang terkendala ke pendidikan formal atau berminat dan memilih pendidikan kesetaraan untuk ketuntasan pendidikan menengah.

Program pendidikan kesetaraan paket C juga terdapat di Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Situbondo. Adanya program ini diSitubondo dilator belakangi oleh banyak anak yang putus sekolah dikarnakan orang tua mereka kurang mampu, dan juga droup out (DO) yang masih banyak sekitar didaerah tersebut. Dengan latar belakang yang seperti itu membutuhkan sebuah motivasi yang sangat besar dari lingkungan sekitar seperti keluarga, masyarakat dan juga pamong. Pengaruh motivasi yang paling besar yaitu dari pamong karena pamong yang setiap harinya bersama warga belajar dan mengerti kebiasaan warga belajar.

(18)

pamong mempunyai tanggung jawab untuk selalu memberi motivasi kepada warga belajar yang mempunyai nilai minimum kehadiran, tidak mengikuti jadwal yang telah ada ataupun warga belajar yang sering telat.

Pamong berfungsi sebagai seorang pendidik, pelatih dan pengajar dituntut menguasai materi pembelajaran. Selain itu pamong juga merupakan seorang komunikator, fasilitator, dinamisator, inovator, pengelola pembelajaran dan sebagai model yang patut di teladani. Sehingga Pentingnya kualitas, kepercayaan dan keahlian pamong dalam proses pembelajaran yang bermutu berguna untuk meningkatkan sumber daya manusia seperti yang dijelaskan Soedijarto (1998:87) bahwa “ tenaga pendidik (pamong) merupakan faktor yang diharapkan dapat memobilisasikan faktor lainnya, sehingga terjadi proses belajar yang intensif, dinamis, dan optimal dalam mendaya gunakan fasilitas yang tersedia”. Oleh sebab itu pamong sebagai komunikator harus di dukung dengan kredibilitas yang tinggi. Karena pamong sebagai komunikator merupana aspek yang paling penting dalam proses penyampaian pesan dalam hal ini proses pembelajaran kepada komunikan (warga belajar).

(19)

Berdasarkan latar belakang tersebut penulis tertarik untuk meneliti tentang “Faktor - faktor yang mempengaruhi kredibilitas pamong terhadap motivasi warga belajar pendidikan kesetaraan program paket C di Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Situbondo tahun pelajaran 2011/2012”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “faktor - faktor apakah yang mempengaruhi kredibilitas pamong terhadap motivasi warga belajar pendidikan kesetaraan paket C di Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Situbondo tahun pelajaran 2011/2012?”

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan di atas, maka tujuan dari penelitan ini adalah untuk mengetahui faktor - faktor yang mempengaruhi kredibilitas pamong terhadap motivasi warga belajar pendidikan kesetaraan paket C di Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Situbondo tahun pelajaran 2011/2012.

1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat untuk semua pihak yang bersangkutan dalam penelitian ini.

1.4.1 Manfaat Penelitian bagi Peneliti

(20)

1.4.2 Manfaat Penelitian bagi Lembaga Perguruan Tinggi

Sebagai salah satu perwujudan nilai tri dharma perguruan tinggi yaitu pengembangan ilmu pengetahuan yang dapat digunakan untuk menentukan kebijaksanaan dan menjalin hubungan antara perguruan tinggi dengan masyarakat.

1.4.3 Manfaat Penelitian bagi Pendidikan Luar Sekolah

(21)

motivasi warga belajar, 2.3 pengaruh antara kredibilitas dengan motivasi warga belajar, 2.4 hipotesis penelitian.

2.1 Kredibilitas Pamong

Kredibilitas menurut aristoteles (2003:96), bisa diperoleh jika seorang komunikator memiliki ethos, pathos,dan logos. Ethos ialah kekuatan yang dimiliki pembicara dari karakter pribadinya, sehingga ucapan-ucapannya dapat dipercaya. Pathos ialah kekuatan yang dimiliki seorang pembicara dalam mengendalikan emosi pendengarannya, sedangkan logos ialah kekuatan yang dimiliki komunikator melalui argumentasinya. Sedangkan dari Wikipedia bahasa Indonesia Kredibilitas adalah kualitas, kapabilitas, atau kekuatan untuk menimbulkan kepercayaan. Selain itu juga kredibilitas menurut Rakhmat (2005:257) adalah “seperangkat persepsi komunikan tentang sifat-sifat komunikator”. Dalam definisi ini terkandung dua hal, yakni:

pertama : kredibilitas adalah persepsi komunikan; jadi tidak inhern dalam diri komunikator. Dan yangkedua :kredibilitas berkenaan dengan sifat-sifat komunikator. Kemudian pendapat yang terakhir menurut Cangara (2003:95) mengemukakan bahwa “kredibilitas ialah seperangkat persepsi tentang kelebihan-kelebihan yang memiliki oleh sumber sehingga diterima atau diikuti oleh khalayak (penerima).”

Dari beberapa pendapat diatas, kredibilitas merupakan masalah persepsi atau kepercayaan oleh karena itu kredibilitas berubah bergantung pada pelaku persepsi (komunikan), topik yang dibahas, dan situasi dimana komunikasi itu sedang berlangsung.

(22)

berharga, mulia, tinggi dan hebat. Menurut kepercayaan Hindu, guru merupakan simbol bagi suatu tempat suci yang berisi ilmu (vidya) dan juga pembagi ilmu. Bahkan dalam kepercayaan Buddha guru dipandang sebagai jelmaan Siddharta atau disebut Bodhisattva karena ia memandu muridnya dalam jalan menuju kebenaran. Istilah Pamong pertama kali dipakai oleh Ki Hadjar Dewantara (Soewardi Suryaningrat), yaitu satu tokoh pendidikan Indonesia yang sebenarnya masih keturunan Ningrat (Jogja) namun tetep peduli dengan rakyat bawah. Pamong asal mula dari kata dasar (ater-ater) among yang sekarang lebih dikenal dengan kata momong, yaitu merawat. Sementara Pamong adalah pelaku (orang) yang ngemong tersebut. Sebagaimana pendidikan yang diterapkan oleh Ki Hajar bahwa dalam "ngemong" (merawat dan mendidik) dasar awalnya dari ciri orang timur yang berbudaya adalah asah, asih dan asuh (care n dedication base on love) sedari itu maka sampai saat ini istilah GURU bagi Taman Siswa yang nota bene adalah generasinya Ki Hajar D. selalu menggunakan Kata PAMONG (bukan kata guru yang dipakainya) dan meskipun tak biasa namun mereka juga menggunakan kata "Ki" dan atau "Nyi" untuk menyebut kata Bapak atau Ibu sebagai rasa kedekatan antara pengajar dengan yang di ajar.

Dari beberapa pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa Pamong adalah pendidik (guru) atau pelaku (orang) yang ngemong. Jadi pengertian dari kredibilitas pamong yaitu seorang pendidik yang memiliki seperangkat persepsi tentang kelebihan-kelebihan yang memiliki oleh sumber sehingga diterima atau diikuti oleh khalayak (penerima).”

Dalam kredibilitas menurut Cangara (2003:97) mengemukakan menurut bentuknya kredibilitas dapat dibedakan dapat dibedakan atas tiga macam yaitu :

a. initil credibility

(23)

b. derived credibility

Yaitu kredibilitas yang diperoleh seseorang pada saat komunikasi berlangsung. Misalnya pembicara memperoleh tepuk tangan dari pendengar karena pidatonya masuk diakalnya atau membakar semangatnya.

c. terminal kredbility

Yaitu kredibilitas yang diperoleh seorang komunikator setelah pendengar atau pembaca mengikuti ulasannya. Seorang komunikator yang ingin memperoleh kredibilitas perlu memiliki pengetahuan dalam, pengalaman yang luas, kekuasaan yang dipatuhi dan status sosial yang dihargai.

Ada beberapa komponen kredibilitas yang paling paling penting yaitu keahlian dan kepercayaan:

1.1. keahlian adalah kesan yang dibentuk komunikate tentang kemampuan komunikator dalam hubungannya yang topik yang dibicarakan. Komunikator yang dinilai rendah pada keahlian dianggap tidak berpengalaman, tidak tahu, atau bodoh.

Berdasarkan pendapat diatas dapat dikatakan bahwa keahlian adalah sebuah kemampuan yang dimiliki ileh seorang pamong/komunikator.

1.2. kepercayaan adalah kesan komunilate tentang komunikator yang berkaitan dengan wataknya. Apakah komunikator dinilai jujur, tulus, bermoral, adil, sopan,dan etis? Atau apakah ia dinilai tidak jujur, lancang, suka, menipu, tidak adil, dan tidak etis? Aristoteles menyebutnyagood moral character.

Berdasarkan pendapat diatas dapat dikatakan bahwa kepercaaan adalah sebuah keyakinan yang ada pada dalam diri pamong/ komunikator.

Koehler, annatol, dan applbaum (1978:144-147) menambahkan empat komponen lagi:

(24)

Dalam komunikasi, dinamisme memperkokoh kesan keahlian dan kepercayaan.

Berdasarkan pendapat diatas dapat dikatakan bahwa dinasmisme adalah seorang pamong yang mempunyai sifat fleksibel.

1.4. sosiablitas; kesan komunikate tentang komunikator sebagai orang yang periang dan senang bergaul.

Berdasarkan pendapat diatas dapat dikatakan bahwa sosiablitas adalah seorang pamong yang memiliki sifat supel (pandai membawa diri,mudah akrab). 1.5. koorientasi; kesan komunikate tentang komunikator sebagai orang yang

mewakili kelompok yang kita senangi, yang mewakili nilai-nilai kita.

1.6. kharisma; menunjukan suatu sifat luar biasa yang dimiliki komunikator yang menarik dan mengendalikan komunikate seperti magnet menarik benda-benda di sekitarnya.`

Berdasarkan pendapat diatas dapat dikatakan bahwa karisma adalah seorang pamong yang memiliki wibawa.

Berdasarkan pendapat diatas maka dapat dikatakan bahwa kredibilitas pamong adalah seperangkat persepsi atau keahlian tentang kelebihan-kelebihan yang dimiliki oleh seorang pendidik sehingga pesan yang disampaikan dapat diterima oleh peserta didik.

2.2 Motivasi Warga Belajar

(25)

Chalijah Hasan (1994:42) motivasi adalah satu kesatuan yang merupakan dorongan individu untuk melakukan sesuatu seperti yang di inginkan atau dikehendaki”. Kemudian menurut Djamarah (2009 : 114) motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang itu berbentuk suatu aktivitas nyata berupa kegiatan fisik karena seseorang mempunyai tujuan tertentu dari aktivitasnya, maka seseorang mempunyai motivasi yang kuat untuk mencapainya dengan segala upaya yang dapat dia lakukan untuk mencapainya. Sedangkan menurut Terry dalam Suciati (2007 : 34 ) motivasi dapat diartikan sebagai suatu usaha agar seseorang dapat menyelesaikan pekerjaannya dengan semangat karena ada tujuan yang ingin dicapai. Manusia mempunyai motivasi yang berbeda tergantung dari banyaknya faktor seperti kepribadian, ambisi, pendidikan dan usia.

Berdasarkan teori-teori tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa motivasi warga belajar adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang di tandai dengan munculnya perasaan dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan.

Menurut Herwin dalam (Sardiman) 2011 Ada beberapa macam terbentuknya motivasi instrinsik dalam kegiatan belajar, antara lain :

2.2.1. Motivasi Intrinsik

Menurut Sadirman AM (1986:87), motivasi intrinsik adalah : “motif-motif yang menjadi aktif atau berfungsi tidak perlu di rangsang dari luar, karena dalam diri setiap individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu”. Sedangkan menurut Chalijah Hasan (1994:145) motivasi intrinsik adalah : “jenis motivasi ini timbul sebagai akibat dari dalam diri individu sendiri tanpa ada paksaan dan dorongan dari orang lain”

(26)

Menurut Herwin S. (2011) ada beberapa macam terbentuknya motivasi instrinsik dalam kegiatan belajar, antara lain :

1) Adanya Kebutuhan

Menurut Ngalim Purwanto (2002:77) ““Tindakan yang dilakukan oleh manusia pada hakikatnya adalah untuk memenuhi kebutuhannya, baik kebutuhan fisik maupun psikis”.

Berdasarkan pendapat di atas yaitu memberikan motivasi kepada warga belajar, seorang pamong harus berusaha mengetahui terlebih dahulu apa kebutuhan-kebutuhan warga belajar yang akan dimotivasi.

2) Adanya Cita-Cita

Selanjutnya pendorong yang mempunyai pengaruh besar adalah adanya cita-cita. Karena Cita-cita merupakan pusat berbagai macam kebutuhan-kebutuhan, artinya kebutuhan-kebutuhan itu biasanya direalisasikan di sekitar cita-cita itu. Sehingga cita-cita tersebut mampu memberikan energi kepada anak untuk melakukan sesuatu aktifitas belajar. Jadi seseorang anak harus mempunyai cita-cita dan dengan cita-cita tersebut dapat meraih apa saja yang diinginkan. Selanjutnya Zakiah Daradjad (1995:144) menjelaskan bahwa : “Manfaat sikap-sikap cita-cita dan rasa ingin tahu anak. Pada umumnya anak-anak preadolescent dan permulaan adolesent memiliki cita-cita yang tinggi dan sering mereka memberi respon dalam bentuk kerja sama permainan, kejujuran dan karajinan”.

(27)

merasa terpanggil untuk tetap belajar secara efektif dan efisien agar dapat menggapai cita-citanya.

3) Keinginan Tentang Kemajuan Dirinya

Di dalam proses belajar, motivasi memang memegang peranan penting. Menurut Sadirman (2004:85) bahwa : “melalui aktualisasi diri pengembangan kompetensi akan meningkatkan kemajuan diri seseorang. Keinginan dan kemajuan diri ini menjadi salah satu keinginan diri seseorang. Keinginan dan kemajuan diri ini menjadi salah satu keinginan bagi setiap individu”.

4) Minat

Motivasi muncul karena ada kebutuhan, begitu juga minat sehingga tepatlah kalau minat merupakan alat motivasi yang pokok. Pelaksanaan belajar dan pembelajaran akan berjalan dengan baik jika disertai dengan minat.

2.2.2 Motivasi Ekstrinsik

Menurut Chalijah Hasan motivasi ekstrinsik adalah “jenis motivasi ini

timbul sebagai akibat pengaruh dari luar individu, apakah karena adanya ajakan, suruhan atau paksaan dari orang lain sehingga dengan kondisi yang demikian akhirnya ia mau melakukan sesuatu atau belajar”. Sedangkan Sadirman (2004:88) menyebutkan : “motivasi ekstrinsik itu adalah motif-motif yang aktif dan fungsinya karena adanya perangsang dari luar”.

(28)

belajar. Warga belajar di dalam melakukan sesuatu aktifitas belajar seringkali mengalami kesulitan dan untuk mengatasi kesulitan tersebut pamong sebagai pendidik harus membantu warga belajar dalam mengatasi kesulitan tersebut. Dengan pemberian dan penanaman motivasi kepada warga belajar dapat menjadikan warga belajar menjadi pribadi yang mandiri, lepas dari ketergantungan serta tidak mudah putus asa.

Ada beberapa cara untuk menumbuhkan dan membangkitkan warga belajar agar melakukan aktifitas belajar, diantaranya adalah :

1) Pemberian Hadiah

Hadiah merupakan alat pendidikan yang bersifat positif dan fungsinya sebagai alat pendidik represif positif. Hadiah juga merupakan alat pendorong untuk belajar lebih aktif. Seorang pamong dapat memilih macam-macam hadiah dengan disesuaikan dengan sutuasi dan kondisi tertentu.

Motivasi dalam bentuk hadiah ini dapat membuahkan semangat belajar dalam mempelajari materi-materi pelajaran. Dan pamong yang mempunyai kredibilitas harus memilih waktu yang tepat, yaitu kapan hadiah tersebut akan diberikan untuk mendatangkan pengaruh positif terhadap warga belajar.

2) Kompetensi

(29)

3) Hukuman

Hukuman merupakan pendidikan yang tidak menyenangkan, alat pendidikan yang bersifat negatif, namun demikian dapat menjadi alat motivasi atau pendorong untuk mempergiat belajar warga belajar. Warga belajar akan berusaha untuk mendapatkan tugas yang menjadi tanggung jawanya, agar terhindar dari hukuman.

Ishom Ahmadi menyebutkan, “Hukuman adalah termasuk alat pendidikan

represif yang bertujuan menyadarkan peserta didik agar melakukan hal-hal yang baik dan sesuai dengan tata aturan yang berlaku”. Sebelum hukuman diberikan, hendaknya pendidikan atau orang tua mengetahui tahapan-tahapan seperti yang disebutkan oleh Ishom Ahmadi, antara lain :

a). pemberitahuan b). teguran

c). peringatan d). hukuman.

Dengan demikian, hukuman merupakan tindakan yang paling akhir diambil apabila teguran dan peringatan belum mampu mencegah anak melakukan pelanggaran-pelanggaran.

4) Pujian

Menurut Sadirman (2004:92)adalah “Bentuk reinforcement yang positif dan sekaligus merupakan motivasi yang baik”. Apabila warga belajar berhasil dalam kegiatan belajar, pihak SKB perlu memberikan pujian pada warga belajar. Positifnya pujian tersebut dapat menjadi motivasi untuk meningkatkan prestasi, akan tetapi pujian yang diberikan kepada warga belajar tidak berlebihan.

(30)

Jadi kesimpulan dari pendapat-pendapat diatas maka dapat dikatakan bahwa motivasi warga belajar adalah suatu dorongan yang timbul dari dalam diri maupun dari luar untuk mencapai suatu tujuan yang dikehendaki atau yang diinginkan.

2.3 Pengaruh Antara Kredibilitas Terhadap Motivasi Warga Belajar

Cangara (2003:95) mengemukakan bahwa “kredibilitas ialah seperangkat persepsi tentang kelebihan-kelebihan yang memiliki oleh sumber sehingga diterima atau diikuti oleh khalayak (penerima).” Sedangkan Kredibilitas menurut aristoteles (2003:96), bisa diperoleh jika seorang komunikator memiliki ethos, pathos,dan logos. Ethos ialah kekuatan yang dimiliki pembicara dari karakter pribadinya, sehingga ucapan-ucapannya dapat dipercaya. Pathos ialah kekuatan yang dimiliki seorang pembicara dalam mengendalikan emosi pendengarannya, sedangkan logos ialah kekuatan yang dimiliki komunikator melalui argumentasinya. Dari teori-teori yang telah diuraikan di atas dapat disimpulkan bahwa arti dari kredibilitas adalah seperangkat persepsi atau keahlian tentang kelebihan-kelebihan yang dimiliki oleh seorang pendidik sehingga pesan yang disampaikan dapat diterima oleh peserta didik. Kredibilitas seorang pamong dapat diukur melalui keahlian, kepercayaan pamong yang dapat mempengaruhi warga belajarnya.

(31)

Jadi dari teori-teori diatas dapat disimpulkan bahwa motivasi warga belajar adalah motivasi warga belajar adalah suatu dorongan dari dalam diri maupun dari luar untuk mencapai suatu tujuan yang dikehendaki atau yang diinginkan.

Dari konsep tersebut maka dapat dikatakan bahwa pengaruh kredibilitas terhadap motivasi yaitu Kredibilitas yang dimiliki seorang pamong sangat mempengaruhi motivasi warga belajar sehingga warga belajar mempunyai motivasi yang besar baik dari dalam maupun dari luar dirinya sehingga dapat mencapai prestasi yang baik.

2.4 Hipotesi Penelitian

Hipotesis penelitian ialah merupakan suatu pernyataan yang menunjukkan pertautan atau hubungan antara dua variabel atau hubungan antara dua variabel atau lebih yang merupakan dugaan atau jawaban yang bersifat sementara terhadap suatu masalah penelitian yang untuk menentukan benar tidaknya masih perlu pengujian secara impiris melalui pengumpulan dan pengolahan data penelitian (Mashud, 2006: 18). Jadi hipotesis adalah sebuah jawaban sementara berkenaan dengan keterkaitan antara dua variabel atau lebih, yang kebenarannya masih perlu dibuktikan melalui proses penelitian.

Di dalam penelitian ini hipotesis yang digunakan adalah hipotesis kerja. Menurut arikunto (2006:72) bahwa hipotesis kerja (Ha) menyatakan adanya hubungan antara variabel X dan Y, ada perbedaan antara dua kelompok. Hipotesis Nol (null hypotheses) disingkat Ho. Hipotesis nol sering juga disebut hipotesis statistik, karena biasanya dipakai dalam penelitian yang bersifat statistik, yaitu diuji dengan perhitungan statistik. Hipotesis nol menyatakan tidak adanya hubungan antara dua variabel atau tidak adanya hubungan variabel X dengan variabel Y. Pemberian nama “hipotesis nol” atau “hipotesis nihil” dapat dimengerti dengan mudah karena

tidak ada perbedaan antara dua variabel. Artinya, selisih variabel pertama dengan variabel kedua adalah nol atau nihil.

(32)

1. hipotesis kerja (Ha) yaitu terdapat faktor–faktor yang mempengaruhi kredibilitas pamong terhadap motivasi warga belajar pendidikan kesetaraan paket C di Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Situbondo tahun pelajaran 2011/2012.

(33)

Di dalam bab ini akan diuraikan tentang 3.1 jenis penelitian, 3.2 tempat dan waktu penelitian, 3.3 penentuan responden penelitian, 3.4 definisi operasional, 3.5 rancangan penelitian, 3.6 data dan sumber data, 3.7 metode pengumpulan data, 3.8 metode pengolahan data dan analisis data, 3.9 uji validitas dan uji hipotesis.

3.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini akan menggunakan jenis penelitian kuantitatif yaitu penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data angka dengan metode statistika. Pada penelitian ini menggunakan metode korelasional yaitu metode hubungan antara variabel independen (X) dengan variabel dependen (Y). Hubungan yang dicari ini disebut korelasi. Alasan menggunakan penelitian deskriptif kuantitatif karena peneliti ingin mengetahui fakto-faktorr yang mempengaruhi dua variable yaitu variabel independen (kredibilitas) terhadap variabel dependen (motivasi).

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Pada buku pedoman buku pedoman karya ilmiah (2010:23) menyatakan

bahwa “ tempat dan waktu penelitian mencakup lokasi atau daerah sasaran dan kapan

(kurun waktu) penelitian yang dilakukan”. Daerah penelitian merupakan tepat atau

(34)

berdasarkan dengan adanya tujuan tertentu.

Daerah penelitian merupakan tempat yang akan digunakan sebagai lokasi penelitian. Adapun daerah penelitian akan dilakukan di Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Situbondo yang beralamat di Jalan Raya Banyuwangi Kecamatan Arjasa, Kabupaten Situbondo. Berikut ini beberapa hal yang menjadi pertimbangan dalam menentukan tempat penelitian :

a) peneliti sudah mengenal situasi dan kondisi daerah penelitian sehingga memudahkan peneliti untuk melakukan penelitian di tempat tersebut. b) di Sanggar Kegiatan Belajar Situbondo belum pernah diadakan penelitian

dengan judul dan permasalahan yang sama dengan penelitian ini (hasil intervie awal); dan

c) adanya kesediaan tempat penelitian yaitu Sanggar Kegiatan Belajar untuk dijadikan tempat penelitian (interview awal).

d) memiliki warga belajar yang cukup banyak yakni warga belajar kejar paket C sebanyak 78 orang.

e) Pendidikan kesetaraan paket C di Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Situbondo merupakan bidang garapan Pendidikan Luar Sekolah.

Waktu yang dibutuhkan penelitian ini adalah 6 bulan antara bulan Maret 2012 sampai dengan Agustus 2012, dengan perincian 2 bulan persiapan penelitian, 2 bulan dilapangan, dan 2 bulan pembuatan laporan.

3.3 Penentuan Responden Penelitian

Dalam penelitian ini teknik pengambilan responden menggunakan purposive sampling. Purposive sampling digunakan karena peneliti memiliki kreteria-kreteria tertentu dalam pengambilan sampelnya. (Suharsimi Arikunto 2010 : 108). Untuk mengetahui jumlah sampel yang akan diambil dari jumlah populasi yaitu 78 warga belajar, penelitian ini membatasi responden dengan kreteria-kreteria sebagai berikut :

• bagi responden warga belajar.

(35)

2. berumur antara 16-18 tahun. 3. warga belajar kejar paket C.

Responden yang memenuhi syarat dari kreteria diatas sebanyak 35 warga belajar. Dari data tersebut karena subyek yang diteliti jumlahnya 35 warga belajar dan kurang dari 100 maka peneliti menggunakan rumus Korelasi Product Moment sebagai alat untuk menjawab hipotesis permasalahan.

3.4 Definisi Operasional

Definisi operasional adalah uraian yang terbatas pada setiap istilah atau frase kunci yang digunakan dalam penelitian dengan makna tunggal dan terukur. Untuk menghindari kesalah pahaman dalam penelitian ini, penulis membuat batasan sebagai berikut :

3.4.1 kredibilitas pamong sebagai variable independen ( x )

Kredibilitas pamong adalah seperangkat persepsi atau keahlian tentang kelebihan-kelebihan yang dimiliki oleh seorang pendidik sehingga pesan yang disampaikan dapat diterima oleh warga belajar di SKB Situbondo Tahun Pelajaran 2011/2012.

3.4.2 motivasi warga belajar sebagai variabel dependen ( y )

Motivasi warga belajar adalah motivasi warga belajar adalah suatu dorongan dari dalam diri maupun dari luar untuk mencapai suatu tujuan yang dikehendaki atau yang diinginkan oleh warga belajar di SKB Situbondo Tahun 2011/2012.

3.5 Rancangan Penelitian

(36)

Sebelum penelitian disusun, terlebih dahulu harus diketehui sifat dari penelitian. Seperti yang dikatakan Tuckman dalam masyhud (2011:23) bahwa sifat peneliti terdiri dari penelitian eksperimental, penelitian korelasi, penelitian deskriptif dan penelitian tindak kelas. Sedangkan penelitian yang dilakukan termasuk penelitian korelasi dimana variabel yang pertama adalah pengaruh kredibilitas pamong dan yang kedua adalah motivasi warga belajar.

Variabel independen adalah pengaruh kredibilitas pamong sedangkan variabel dependennya adalah motivasi warga belajar, dimana hubungan yang terjadi secara teoritis antara variabel independen dengan variabel dependen bersifat positif yaitu semakin bagus kredibilitas seorang pamong maka akan semakin baik pula motivasi warga belajar.

3.6 Data dan Sumber Data

Data adalah bahan keterangan tentang sesuatu objek penelitian (bugin, 2001: 123). Menurut Arikunto (2006:118) data adalah segala fakta dan angka yang dapat dijadikan bahan untuk menyusun suatu informan. Sedangkan sumber data adalah subjek dari mana data dapat diperoleh Arikunto (2006: 129). Data dalam penelitian ini meliputi :

a. data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari objek penelitian baik benda maupun orang. Data primer dalam penelitian ini adalah variabel dari 35 warga belajar kesetaraan paket C SKB Situbondo.

b. data sekunder adalah data pelengkap yang diperoleh dari dokumenter ataupun kepustakaan yang berkaitan dengan lapangan.

3.7 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah metode angket, observasi, dan dokumentasi.

3.4.3 Angket

(37)

untuk-memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau hal-hal lain yang diketahui (Arikunto, 2010:268). Berdasarkan dari pedapat tersebut dapat disimpulkan bahwa angket adalah daftar pertanyaan secara tertulis yang diajukan kepada responden dalam rangka memperoleh data atau informasi yang diperlukan.

Selanjutnya Faisal Sanafiah (2001 : 122-124) mengemukakan, pada dasamya angket terdiri dari dua bentuk yakni angket berstruktur (tertutup) dan angket tidak berstruktur (terbuka). Sedangkan menurut cara penyampaiannya, angket dapat dibedakan dalam bentuk angket langsung dan tidak langsung.

Adapun dilihat dari tipenya, maka angket yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah angket berstuktur atau tertutup, sedangkan apabila dilihat dari cara penyampaiannya, maka termasuk angket langsung. Dalam hal ini responden tinggal memilih jawaban yang paling sesuai dengan pendapathya atau perasaanya secara langsung.

Beberapa pertimbangan dalam menggunakan angket ini adalah : a. menghematwaktu;

b. responden lebih mudah memberikan jawaban dan tidak menyita waktu yang lama, karena jawaban sudah tersedia;

c. data yang terkumpul lebih cepat;

d. pengaruh subyektifitas dapat dihindari sebab sudah ada kriteria-kriteria dalam memilih jawaban.

Responden yang diberi angket adalah warga belajar Paket C SKB Situbondo. Adapun data yang diperoleh melalui metode angket dalam penelitian ini adalah faktor yang mempengaruhi kredibilitas pamong dengan motivasi warga belajar pendidikan kesetaraan paket C di Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Situbondo.

3.4.4 Observasi

(38)

Menurut cara dan tujuannya pengamatan atau observasi dibedakan mejiadi: a. pengamatan partisipatif adalah dimana peneliti ikut serta dalam kegiatan yang

akan dinilai (objek). Apabila peneliti tidak ikut dalam bagian tersebut maka disebut penalitian non-partisipatif.

b. pengamatan sistematis, yaitu pengamatan yang telah disusun atau diatur sebelumnya berdasar kategori masalah yang dinilai.

c. pengamatan ekperimental, adalah pengamatan yang dilakukan untuk mengetahui gejala-gejala atau perubahan sebagai akibat dari situasi yang sengaja diadakan.

Observasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi partisipan karena peneliti terlibat langsung dalam kegiatan yang dilakukan. Alasan peneliti memilih observasi partisipan karena peneliti akan lebih mudah mendapatkan data yang benar.

Adapun data yang diperoleh melalui metode observasi dalam penelitian ini adalah:

a. melihat cara pamong mengajar di kelas kesetaraan paket C di SKB Situbondo. b. melihat motivasi warga belajar saat proses belajar mengajar berlangsung di SKB

Situbondo.

3.4.5 Dokumentasi

Dokumentasi merupakan metode pengumpulan data dengan cara melihat buku atau catatan tertulis yang bersifat kearsipan atau dokumen. Menurut (Arikunto 20l0 : 234) dokumentasi adalah suatu metode yang digunakan untuk mencari data mengenai hal-hal atau variable yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, lengger, agenda dan sebagainya. Jadi berdasarkan pendapat tersebut maka dokumentasi adalah catatan tertulis yang disusun oleh seseorang atau lembaga yang merupakan bukti dari peristiwa yang akurat dan bersifat kearsipan.

(39)

daerah penelitian baik yang dimiliki sekolah maupun pihak-pihak yang berkenaan dengan sekolah tersebut (Moleong, 2001:161). Dokumentasi yang akan diambil dalam penelitian ini adalah arsip-arsip yang berhubungan tentang lembaga Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Situbondo.

Beberapa pertimbangan digunakannya metode dokumentasi adalah :

a. dapat mengevaluasi dan memperbaiki atas perolehan data yang ada dilapangan; b. peneliti mendapat data yang akurat, dalam waktu yang relative singkat;

c. lebih mudah dalam meraih data.

Sedangkan data yang akan dikumpulkan melalui metode dokumentasi adalah : a. struktur Organisasi SKB Situbondo

b. jadwal kegiatan belajar SKB Situbondo c. daftar nama warga belajar SKB Situbondo d. daftar nama pamong belajar SKB Situbondo

Semua metode yang akan digunakan, saling memiliki kelebihan dan kekurangan atau kelemahan. Oleh karena itu keberadaan masing- masing metode yang ada antara yang satu dengan yang lainnya adalah saling mendukung dan melengkapi.

3.5 Metode Pengolahan Data dan Analisis Data 3.8.1 Pengolahan Data

Sebelum melakukan analisis data hasil penelitian diperlukan adanya persiapan pengolahan data.Kegiatan pengolahan data penelitian ini dilaksanakan setelah data-data yang diperlukan terkumpul semuanya.

Adapun langkah-langkah dalam pengolahan data penelitian dilakukan dengan jalan.

1. Editing

(40)

meliputi: mengecek instrument, mengecek kelengkapan data, dan mengecek macam isian data.

Dengan demikian dapat disimpulkan, bahwa editing merupakan kegiatan untuk meneliti dan memperbaiki data yang telah dikumpulkan dari lapangan.Apabila terdapat data yang kurang lengkap, maka peneliti dapat memberikan angket susulan kepada responden.Hal ini dimaksudkan agar data yang diperoleh tersebut benar-benar valid dan tidak menimbulkan sikap keragu-raguan.

Dalam penelitian ini peneliti melakukan pemeriksaan jawaban angket yang diberikan responden, memeriksa pengisian biodata warga belajar secara keseluruhan agar tidak terjadi kesalahan pengisian serta memeriksa dokumen-dokumen yang diberikan dari Sanggar Kegiatan Belajar (SKB). Apabila ada kesalahan atau kekurangan peneliti membenarkan data yang telah didapat.

2. Scoring

Scoring merupakan langkah pemberian skor atau memberikan nilai untuk setiap butir jawaban dari responden dalam angket penelitian, yaitu:

a. responden yang menjawab dengan pilihan Sangat Setuju (SS) diberi nilai 5

b. responden yang menjawab dengan pilihan Setuju diberi nilai 4

c. responden yang menjawab dengan pilihan Ragu-Ragu (R) diberi nilai 3 d. responden yang menjawab dengan pilihan Tidak Setuju (TS) diberi nilai 2 e. responden yang menjawab dengan pilihan Sangat Tidak Setuju (STS)

diberi nilai 1.

3. Tabulating

(41)

Berdasarkan pendapat tersebut maka peneliti dapat menyimpulkan, bahwa tabulating adalah penyusunan data ke dalam kolom pada tabel-tabel sehingga dapat diperoleh nilai variabel pertama dan variabel kedua dalam setiap responden.Selanjutnya data siap untuk dianalisis. Dalam hal ini peneliti membuat tabel hasil rekapitulasi angket antara variabel X dan variabel Y agar peneliti mudah mengetahui nilai-nilai atau score dari tiap pertanyaan.Setelah data disajikan dalam bentuk tabel, peneliti melakukan penghitungan serta menganalisisnya.

3.8.2 Analisis Data

Analisis data adalah uraian tentang cara mengkaji dan mengolah awal data mentah sehigga menjadi data atau informasi dan uraian tentang cara menganalisisnya (Universitas Jember, 2010:21).

Analisis data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah analisis data deskriptif kuantitatif. Analisis data deskriptif kuantitatif yang bersifat korelasi bivariate.Analisis korelasi ini bertujuan untuk mengetahui apakah diantara dua buah variable atau lebih dapat berhubungan, dan jika ada pengaruh, bagaimana arah pengaruh dan seberapa besar pengaruh tersebut. Dalam hal ini, korelasi bivariate melibatkan dua variabel untuk diketahui pengaruh diantaranya.

Koefisien korelasi dapat dihitung menggunakan rumus :

(42)

695

Arti dari r adalah :

• r = -1 artinya pengaruh kedua variabel tersebut adalah pengaruh linier terbalik sempurna, artinya semakin besar nilai X maka kecil nilai Y.

• r = 1 artinya hubungan kedua variabel tersebut adalah pengaruh linier sempurna, artinya semakin besar nilai X maka besar juga nilai Y.

3.9 Uji Validitas dan Realibilitas 3.9.1 Uji Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkatan-tingkatan kevalidan atau keaslian suatu instrument, sebelum instrument diberikan kepada responden maka peneliti terlebih dahulu menguji validitas instrument (Arikunto,2006:168). Dimana semua instrument tersebut di uji melalui bantuan perhitungan computer yaituProgram Statiscal Product And Service Solutions(SPSS) seri 16.

( )( )

rxy = nilai koefesien korelasi antar x dan y

∑XY = jumlah hasil masing- masing skor x dan y/kali

∑X = jumlah semua skor x

(43)

Semua pengelolaan instrument dicari item-item yang benar-benar valid dan sesuai untuk diberikan pada responden yang berjumlah 30 orang. Dikatakan valid jika r hitung > r kritik. Sedangkan dikatakan tidak valid jika r hitung < r kritik untuk r kritik sebesar 0.444.

Untuk menafsirkan tinggi rendahnya validitas dan kofisien korelasi, digunakan pedoman sebagai berikut :

0,00 s.d 0,20 : Hampir tidak ada korelasi ( alat tes tidak valid) 0,21 s.d 0,40 : Korelasi Rendah (valid rendah)

0,41 s.d 0,60 : Korelasi Sedang (valid sedang) 0,61 s.d 0,80 : Korelasi Tinggi (valid tinggi)

0,81 s.d 1,00 : Korelasi Sempurna (validitas sempurna)

(Ali, 1985)

Semua pengolahan instrument dicari item-item yang benar-benar valid dan sesuai untuk diberikan pada responden, untuk item yang tidak valid akan dibuang. Jadi dikatakan valid jika r hitung > r tabel, sedangkan dikatakan tidak valid jika r hitung < r tabel untuk r tabel sebesar 0,632.

Adapun hasil perhitungan validitas instrument penelitian untuk variabel X yaitu kredibilitas pamong yang diujikan pada 10 responden/sampel adalah sebagai berikut:

Tabel 3.1 Hasil Uji Valid Variabel X

Item Rhitung Rtabel Kesimpulan

Keahlian

1 0.301 0.632 Tidak Valid

2 0.760 0.632 Valid

3 0.658 0.632 Valid

4 0.301 0.632 Tidak Valid

5

(44)

Item Rhitung Rtabel Kesimpulan Kepercayaan

1 0.392 0.632 Tidak Valid

2 -0.304 0.632 Tidak Valid

3 0.796 0.632 Valid

4 0.713 0.632 Valid

5 0.673 0.632 Valid

Dinamisme

1 0.827 0.632 Valid

2 0.622 0.632 Tidak Valid

3 0.893 0.632 Valid

4 0.782 0.632 Valid

5 0.137 0.632 Tidak Valid

Sosiablitas

1 .947 0.632 Valid

2 .936 0.632 Valid

3 .911 0.632 Valid

4 .434 0.632 Tidak Valid

5 .644 0.632 Valid

Koorientasi

1 .455 0.632 Tidak Valid

2 .937 0.632 Valid

3 .461 0.632 Tidak Valid

4 .582 0.632 Tidak Valid

5 .948 0.632 Valid

Karisma

1 .374 0.632 Tidak Valid

2 .901 0.632 Valid

3 .797 0.632 Valid

4 .045 0.632 Tidak Valid

5 .875 0.632 Valid

(Sumber: Data diolah)

3.9.2 Uji Realibilitas

(45)

Keterangan :

r 11 : Reabilitas instrumen k :Banyaknya butir instrumen

∑ : Jumlah Varian Butir :Varian Total

Dalam uji reliabilitas sebagai nilai r hasil adalah nilai “ Cronbach’s Alpha

ketentuanya adalah apabilar Alpha>r tabel, maka pertanyaan tersebut reliabel. Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan program SPSS diketahui besarnya nilai reliabilitas untuk variable X sebesar 0, 950 dengan N (Jumlah sampel) = 10 diketahui

r

tabelsebesar 0,632, sehingga dapat disimpulkan bahwa data reliabel dan layak untuk digunakan dalam penelitian.

Tabel 3.2 Hasil Uji Relibilitas Variabel X

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

Cronbach's Alpha Based

on Standardized

Items N of Items

.950 .954 30

(Sumber: Data diolah)

3.9.3. Uji Hipotesis

(46)

mana dari hasil uji validitas dan reliabilitas, terdapat data item-item pernyataan yang menunjukan hasil signifikan dan tidak signifikan yaitu mengenai hubungan antara kredibilitas Pamong dengan motivasi warga belajar pendidikan kesetaraan paket C di Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Situbondo, Teknik korelasi ini dikembangkan oleh Karl Person karena itu sering pula disebut teknik korelasi person.

Korelasi product moment merupakan teknik pengukuran tingkat hubungan antara dua variabel yang datanya berskala interval atau rasio, angla korelasinya disimpulkan dengan r. Angka r product moment mempunyai kepekaan terhadap konsistensi hubungan timbal balik antar variabel. Rumus penghitungan r product moment sebagai berikut (Faisal, 2007 : 225) :

( )( )

rxy = nilai koefesien korelasi

∑XY = jumlah hasil masing- masing skor x dan y/kali

∑X = jumlah semua skor x

∑Y = jumlah semua skor y

N = banyaknya individu yang diselidiki

Adapun kreteria yang digunakan N = 35 dengan harga r dengan taraf kepercayaan 95% yaitu 0,334. dimana jika.

1) Ha diterima jika r hitungan> r Kritik, artinya terdapat faktor yang mempengaruhi kredibilitas pamong terhadap motivasi warga belajar pendidikan kesetaraan paket C di Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Situbondo tahun pelajaran 2012.

(47)

Kerangka Rancangan Penelitian minor. Hipotesis mayor, terdapat faktor yang mempengaruhi kredibilitas pamong dengan motivasi warga belajar paket C di SKB Situbondo sedangkan Hipotesis Minor tidak terdapat faktor yang mempengaruhi kredibilitas pamong dengan motivasi warga belajar paket c di SKB Situbondo

Instrumen yaitualat yang digunakan untuk

mengumpulkan data dalam suatu penelitiandan penilaian.

Analisis yang digunakan adalah korelasi product moment

Responden : yang menjadi responden dalam penelitian ini adalah warga belajar paket C .

Angket yaitu suatu cara untuk mendapatkan informasi

Dokumentasi adalah mencari informasi atau data menggunakan dokumen seperti profil skb stubondo.

Tabulating yaitu penyusunan data ke dalam kolom tabel sehingga memperoleh variabel x dan y.

Scoring yaitu pemberian skor pada butir jawaban dari responden.

Editing yaitu melakukan pengecekan pada data yang telah terkumpul agar tidak terjadi kesalahan.

Hasil Penelitian jika dari analisis data menunjukkan nilai korelasi lebih besar dari nilai kepercayaan tabelnya maka artinya adanya faktor-faktor yang mempengaruhi kredibilitas pamong dengan motivasi warga belajar kesetaraan paket Cdi SKB Situbondo.

(48)

Di dalam bab ini akan diuraikan tentang 4.1 Data Pelengkap, 4.2 Data Utama, 4.3 Analisis Data, 4.4 Diskusi Hasil Penelitian.

4.1 Data Pelengkap

Data pendukung merupakan data yang digunakan untuk melengkapi data utama yang dapat menunjang keberhasilan penelitian. Data pelengkap merupakan pendukung dalam penelitian ini diperoleh melalui angket, observasi, dan dokumentasi. Fungsi dari data pendukung dalam penelitian ini adalah sebagai data pelengkap terhadap data utama dan tidak dianalisis seperti halnya data utama.

4.1.1 Gambaran Umum Daerah Penelitian

Gambaran umum tempat penelitian diperoleh melalui metode observasi yang dilakukan peneliti di SKB Situbondo. Dari hasil observasi tersebut dapat diketahui bahwa Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Kabupaten Situbondo adalah Unit Pelayanan Teknik Daerah (UPTD) Dinas Pendidikan Kabupaten Situbondo yang dalam pelaksanaan tugas sehari-hari membantu dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Situbondo. SKB Kabupaten Situbondo sebagai salah satu institusi pendidikan non formal yang berada di Jalan Raya Banyuwangi Desa Lamongan Kecamatan Arjasa Kabupaten Situbondo. Berdiri berdasarkan SK Bupati Sejak tanggal 23 Oktober 1978 dan telah menyelenggarakan program pendidikan kesetaraan.

Visi dan Misi serta tujuan lembaga SKB Situbondo. a. Visi

(49)

b. Misi

 pemberian pelayanan dan pembinaan masyarakat agar tercipta masyarakat gemar belajar, mau dan mampu menjadi tenaga pendidik dalam azas saling membelajarkan.

 pembuatan percontohan berbagai program dan pengendalian mutu pelaksanaan program pendidikan luar sekolah, pemuda dan olahraga.

 pengembangan sumber daya manusia tenaga pelaksana pendidikan luar sekolah , pemuda dan olahraga mengarah pada peningkatan mutu pendidikan

c. Tujuan Lembaga

 Terwujudnya penyelenggaraan program kesetaraan Paket A. Paket B dan Paket C dalam upaya memberikan layanan pendidikan bagi warga masyarakat yang dikarenakan beberapa faktor yakni: ekonomi, kesempatan belajar, dan usia.

 Memberikan pelayanan bagi masyarakat yang membutuhkan ketrampilan fungsional seperti menjahit, border, pertanian dan lain-lain.

 Memberikan mutu sumber daya manusia melalui diklat pendidikan dan seminar kepada tenaga pendidik dan kependidikan.

Visi dan Misi ini sebagai data pendukung dalam penelitian ini karena visi dan misi merupakan tujuan yang harus diterapkan untuk mempersiapkan peserta didik memasuki jenjang pendidikan yang lebih tinggi, serta juga untuk mengembangkan pribadi peserta didik yang mandiri dan tumbuh dengan baik.

(50)

pelaksanaan Ujian Nasional Pendidikan Kesetaraan (UNPK) yang pelaksanaannya akan diatur dalam ketentuan tersendiri. Untuk mengembangkan potensi peserta didik, SKB memberikan pilihan ekstrakurikuler yang terdiri dari bidang ketrampilan, seni dan olahraga. Dalam usaha untuk meningkatkan kualitas anak didiknya SKB Situbondo selalu aktif mengikuti berbagai kegiatan ekstrakurikuler seperti seni dan olahraga.

4.1.2 Data Pendidik Kesetaraan Paket C SKB Situbondo

Program Kesetaraan Paket C yang terdapat di Sanggar Kegiatan Belajar adalah sebagai lembaga pendidikan negeri yang bertujuan untuk membimbing, mengajar, dan mendidik warga belajar untuk menyiapkan diri untuk melanjutkan pada jenjang yang lebih tinggi. Pendidik pada Paket Kestaraan Paket C ini memiliki pendidikan yang sudah cukup baik karena rata-rata sudah bertitel S,Pd dan juga M,Pd. Lagi pula tuntutan dalam dunia pendidikan khususnya dalam proses mengajar sebagai pendidik yang berkompetensi agen pembelajaran pamong belajar harus berperan sebagai fasilitator, motivator, pemacu, dan pemberi inspirasi belajar bagi peserta didik. Kompetensi sebagai agen pembelajaran meliputi kompetensi pedagogik – andragogik, kompetensi kepribadian, kompetensi professional dan kompetensi sosial.

Adapun data pendidik kesetaraan paket C SKB Situbondo adalah sebagai berikut :

Tabel 4.1 Daftar Nama Pendidik Kesetaraan Paket C SKB Situbondo

No Nama Mengajar Bidang Studi

1 Mulyono, M.Pd. Antropologi

2 Yanuar Rizki TIK

3 Sri Sugiartuti, M.Pd Ekonomi

4 Sampo Suwito, S.Pd Geografi

(51)

No Nama Mengajar Bidang Studi

6 R. Onny Oc.A, S.Pd Antropologi

7 Dias Firdiana, S.Pd. B. Inggris

8 Tutik Handayani, S.Pd Eko/Akun

9 Nur Halima, S.Pd B. Inggris

10 Akhmad Jamroji, A.ma.Pd Pend Agama Islam

11 Ayu Bahtiar, S.Pd Matematika

12 Yunik Eka S, S.Pd Bahasa Indonesia

13 Cicik S.R. SH PKN

14 Pony Wariyanti, S.Pd Bahasa Indonesia

15 Rika A, S.Pd PKN

16 Suyono, S.Pd Sejarah

(Sumber :Data Kesetaraan Paket C Tahun Pelajaran 2011/2012)

4.1.3 Data Warga belajar Kesetraan Paket C SKB Situbondo

Dari seluruh jumlah warga belajar kesetaraan paket C SKB Situbondo peneliti hanya mengambil sampel sebanyak 35 orang sebagai subjek penelitian. Data daftar nama warga belajar dapat dilihat pada lampiran F hal 71

4.2 Data Utama

(52)

4.2.1. Korelasi antara Kredibilitas Pamong dengan Adanya Kebutuhan.

Dari tabel dibawah ini maka akan diketahui besar Korelasi antara Kredibilitas Pamong dengan adanya kebutuhan. Untuk lebih jelas hasilnya, dapat dilihat dari tabel 4.2 dibawah ini.

Tabel 4.2 Korelasi antara Kredibilitas Pamong dengan Adanya Kebutuhan

(Sumber : Data Primer diolah tahun 2012)

Dari tabel di atas dapat dilihat besar korelasi antara indikator kredibilitas dengan adanya kebutuhan yang diukur dari nilai probabilitas. Setelah membandingkan nilai output dengan nilai signifikansi maka dapat diambil kesimpulan bahwa terdapat korelasi yang cukup kuat antara variabel keahlian dengan adanya kebutuhan karena nilai korelasi antar variabel tersebut di atas 0,05. Hal ini menandakan adanya korelasi di antara variabel-variabel tersebut. Semakin tinggi nilai korelasi maka semakin tinggi pengaruh antar variabel tersebut.

Untuk mengetahui hasil uji F atau ANOVA yang dilakukan terhadap semua variabel dengan menggunakan bantuan perhitungan komputer dengan program Statistical Product and Service Solution (SPSS) seri 16 yaitu menggunakan metode Forwad Elimination. Dengan menggunakan metode tersebut maka akan langsung memilih variabel yang signifikan saja dalam regresi. Seperti yang telah diketahui dalam penelitian ini terdapat enam indikator variabel kredibilitas tetapi yang layak

(53)

masuk di dalam regresi hanya satu indikator variabel kredibilitas yang sangat mempengaruhi kebutuhan, dijelaskan di dalam tabel 4.3 dibawah ini.

Tabel 4.3 Uji F Kredibilitas Pamong dengan Adanya Kebutuhan

No Nama Variabel F hitung F tabel Keterangan

1 Keahlian 19,075 4,14 Ada pengaruh

(Sumber : Data primer diolah tahun 2012)

Dari tabel 4.3 di atas dapat diketahui bahwa hasil Fhitung yaitu 19,075 > dari Ftabel 4,14 maka H0 ditolak dan Ha diterima, kesimpulannya yaitu adanya pengaruh keahlian dengan adanya kebutuhan.

4.2.2 Korelasi antara Kredibilitas Pamong dengan Adanya Cita-Cita.

Dari tabel dibawah ini maka akan diketahui besar korelasi antara kredibilitas pamong dengan adanya cita-cita. Untuk lebih jelas hasilnya, dapat dilihat dari tabel 4.4 dibawah ini.

Tabel 4.4 Korelasi Kredibilitas Pamong dengan Adanya Cita - Cita

(Sumber : Data Primer diolah tahun 2012) Dari tabel 4.4 di atas dapat dilihat besar korelasi antara indikator kredibilitas dengan adanya cita-cita yang diukur dari nilai probabilitas. Setelah membandingkan nilai output dengan nilai signifikansi maka dapat diambil kesimpulan bahwa terdapat korelasi yang cukup kuat antara variabel kharisma dengan adanya cita-cita karena nilai korelasi antar variabel tersebut di atas 0,05. Hal ini menandakan adanya korelasi di antara variabel-variabel tersebut. Semakin tinggi nilai korelasi maka semakin tinggi pengaruh antar variabel tersebut.

(54)

Untuk hasil uji F atau ANOVA yang dilakukan terhadap semua variabel dengan menggunakan bantuan perhitungan komputer dengan program Statistical Product and Service Solution (SPSS) seri 16 yaitu menggunakan metode Forwad Elimination. Dengan menggunakan metode tersebut maka akan langsung memilih variabel yang signifikan saja dalam regresi. Seperti yang telah diketahui dalam penelitian ini terdapat enam indikator variabel kredibilitas tetapi yang layak masuk di dalam regresi hanya dua indikator variabel kredibilitas yang dijelaskan di dalam tabel 4.5 dibawah ini.

Tabel 4.5 Uji F Kredibilitas Pamong dengan Adanya Cita-cita

No Nama Variabel F hitung F tabel Keterangan

1 Kharima dan keahlian 19,075 3,29 Ada pengaruh

(Sumber : Data primer diolah tahun 2012)

Dari tabel 4.5 di atas dapat diketahui bahwa hasil Fhitung yaitu 19,075 > dari Ftabel 3,29 maka H0 ditolak dan Ha diterima, kesimpulannya yaitu adanya pengaruh kharisma dan keahlian dengan adanya cita-cita.

4.2.3 Korelasi antara Kredibilitas Pamong dengan Keinginan Tentang Kemajuan Dirinya.

(55)

Tabel 4.6 Korelasi Kredibilitas Pamong dengan Keinginan tentang Kemajuan Dirinya

(Sumber : Data Primer diolah tahun 2012) Dari tabel 4.6 di atas dapat dilihat besar korelasi antara indikator kredibilitas dengan keinginan tentang kemajuan dirinya yang diukur dari nilai probabilitas. Setelah membandingkan nilai output dengan nilai signifikansi maka dapat diambil kesimpulan bahwa terdapat korelasi yang cukup kuat antara variabel kharisma dengan keinginan tentang kemajuan dirinya karena nilai korelasi antar variabel tersebut di atas 0,05. Hal ini menandakan adanya korelasi di antara variabel-variabel tersebut. Semakin tinggi nilai korelasi maka semakin tinggi pengaruh antar variabel tersebut.

Untuk hasil uji F atau ANOVA yang dilakukan terhadap semua variabel dengan menggunakan bantuan perhitungan komputer dengan program Statistical Product and Service Solution (SPSS) seri 16 yaitu menggunakan metode Forwad Elimination. Dengan menggunakan metode tersebut maka akan langsung memilih variabel yang signifikan saja dalam regresi. Seperti yang telah diketahui dalam penelitian ini terdapat enam indikator variabel kredibilitas tetapi yang layak masuk di dalam regresi hanya satu indikator variabel yang dijelaskan di dalam tabel 4.7 dibawah ini.

Keahlian – Keinginan tentang Kemajuan Dirinya

Kepercayaan–Keinginan tentang Kemajuan Dirinya

Dinamisme – Keinginan tentang Kemajuan Dirinya

Sosiablitas– Keinginan tentang Kemajuan Dirinya

(56)

Tabel 4.7 Uji F Kredibilitas Pamong dengan Keinginan tentang Kemajuan Dirinya

No Nama Variabel F hitung F tabel Keterangan

1 Kharisma 17,939 4,14 Ada pengaruh

(Sumber : Data primer diolah tahun 2012)

Dari tabel 4.7 di atas dapat diketahui bahwa hasil Fhitung yaitu 17,939 > dari Ftabel 4,14 maka H0 ditolak dan Ha diterima, kesimpulannya yaitu adanya pengaruh kharisma dengan keinginan tentang kemajuan dirinya

4.2.4 Korelasi antara Kredibilitas Pamong dengan Minat.

Dari tabel dibawah ini maka akan diketahui besar Korelasi antara Kredibilitas Pamong dengan Adanya Kebutuhan. Untuk lebih jelas hasilnya, dapat dilihat dari tabel 4.8 dibawah ini.

Tabel 4.8 Korelasi Kredibilitas Pamong dengan Minat

(Sumber : Data Primer diolah tahun 2012) Dari tabel 4.8 di atas dapat dilihat besar korelasi antara indikator kredibilitas dengan minat yang diukur dari nilai probabilitas. Setelah membandingkan nilai output dengan nilai signifikansi maka dapat diambil kesimpulan bahwa terdapat korelasi yang cukup kuat antara variabel kharisma dengan minat karena nilai korelasi antar variabel tersebut di atas 0,05. Hal ini menandakan adanya korelasi di antara variabel-variabel tersebut. Semakin tinggi nilai korelasi maka semakin tinggi pengaruh antar variabel tersebut.

Untuk hasil uji F atau ANOVA yang dilakukan terhadap semua variabel dengan menggunakan bantuan perhitungan komputer dengan program Statistical

(57)

Product and Service Solution (SPSS) seri 16 yaitu menggunakan metode Forwad Elimination. Dengan menggunakan metode tersebut maka akan langsung memilih variabel yang signifikan saja dalam regresi. Seperti yang telah diketahui dalam penelitian ini terdapat enam indikator variabel kredibilitas tetapi yang layak masuk di dalam regresi hanya satu indikator variabel kredibilitas yang dijelaskan di dalam tabel 4.9 dibawah ini.

Tabel 4.9 Uji F Kredibilitas Pamong dengan Minat

No Nama Variabel F hitung F tabel Keterangan

1 Kharisma 60,103 4,14 Ada pengaruh

(Sumber : Data primer diolah tahun 2012)

Dari tabel 4.9 di atas dapat diketahui bahwa hasil Fhitung yaitu 60,103 > dari Ftabel 4,14 maka H0 ditolak dan Ha diterima, kesimpulannya yaitu adanya pengaruh kharisma dengan minat.

4.2.5 Korelasi antara Kredibilitas Pamong dengan Pemberian Hadiah.

Dari tabel dibawah ini maka akan diketahui besar Korelasi antara kredibilitas pamong dengan pemberian hadiah. Untuk lebih jelas hasilnya, dapat dilihat dari tabel 4.10 dibawah ini.

Tabel 4.10 Korelasi Kredibilitas Pamong dengan Pemberian Hadiah

(Sumber : Data Primer diolah tahun 2012) Dari tabel 4.10 di atas dapat dilihat besar korelasi antara indikator kredibilitas dengan minat yang diukur dari nilai probabilitas. Setelah membandingkan nilai output dengan nilai signifikansi maka dapat diambil kesimpulan bahwa terdapat

(58)

korelasi yang cukup kuat antara variabel kepercayaan dengan pemeberian hadiah karena nilai korelasi antar variabel tersebut di atas 0,05. Hal ini menandakan adanya korelasi di antara variabel-variabel tersebut. Semakin tinggi nilai korelasi maka semakin tinggi pengaruh antar variabel tersebut.

Untuk hasil uji F atau ANOVA yang dilakukan terhadap semua variabel dengan menggunakan bantuan perhitungan komputer dengan program Statistical Product and Service Solution (SPSS) seri 16 yaitu menggunakan metode Forwad Elimination. Dengan menggunakan metode tersebut maka akan langsung memilih variabel yang signifikan saja dalam regresi. Seperti yang telah diketahui dalam penelitian ini terdapat enam indikator variabel kredibilitas tetapi yang layak masuk di dalam regresi hanya satu indikator variabel yang dijelaskan di dalam tabel 4.11 dibawah ini.

Tabel 4.11 Uji F Kredibilitas Pamong dengan Pemberian Hadiah

No Nama Variabel F hitung F tabel Keterangan

1 Kepercayaan 5,484 4,14 Tidak ada pengaruh

(Sumber : Data primer diolah tahun 2012)

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa hasil Fhitung yaitu 5,484 > dari Ftabel 4,14 maka H0 ditolak dan Ha diterima, kesimpulannya yaitu tidak adanya pengaruh kepercayaan dengan pemberian hadiah

4.2.7 Korelasi antara Kredibilitas Pamong dengan Kompetensi.

(59)

Tabel 4.12 Korelasi Kredibilitas Pamong dengan Kompetensi

(Sumber : Data Primer diolah tahun 2012) Dari tabel 4.12 di atas dapat dilihat besar korelasi antara indikator kredibilitas dengan kompetensi yang diukur dari nilai probabilitas. Setelah membandingkan nilai output dengan nilai signifikansi maka dapat diambil kesimpulan bahwa terdapat korelasi yang cukup kuat antara variabel kharisma dengan kompetensi karena nilai korelasi antar variabel tersebut di atas 0,05. Hal ini menandakan adanya korelasi di antara variabel-variabel tersebut. Semakin tinggi nilai korelasi maka semakin tinggi pengaruh antar variabel tersebut.

Untuk hasil uji F atau ANOVA yang dilakukan terhadap semua variabel dengan menggunakan bantuan perhitungan komputer dengan program Statistical Product and Service Solution (SPSS) seri 16 yaitu menggunakan metode Forwad Elimination. Dengan menggunakan metode tersebut maka akan langsung memilih variabel yang signifikan saja dalam regresi. Seperti yang telah diketahui dalam penelitian ini terdapat enam indikator variabel kredibilitas tetapi yang layak masuk di dalam regresi hanya satu indikator variabel kredibilitas yang dijelaskan di dalam tabel 4.13 dibawah ini.

Tabel 4.13 Uji F Kredibilitas Pamong dengan Kompetensi

No Nama Variabel F hitung F tabel Keterangan

1 Kharisma 22,937 4,14 Ada Pengaruh

(Sumber : Data primer diolah tahun 2012)

Gambar

Tabel 3.1 Hasil Uji Valid Variabel X
Tabel 3.2 Hasil Uji Relibilitas Variabel X
Tabel 4.1 Daftar Nama Pendidik Kesetaraan Paket C SKB Situbondo
Tabel 4.2 Korelasi antara Kredibilitas Pamong dengan Adanya Kebutuhan
+7

Referensi

Dokumen terkait

• Model-driven development – a system development strategy that emphasizes the drawing of system models to help visualize and analyze problems, define business requirements,

 Represent independent ideas independently in code  Represent relationships among ideas directly in code  Combine ideas expressed in code freely.  where and only

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya, apabila di kemudian hari saya terbukti memberikan pernyataan palsu/mengingkari pernyataan ini, maka saya bersedia

Nilai estetis juga dapat dirumuskan sebagai tolak ukur yang digunakan subjek untuk menentukan sifat menarik atau ketidakmenarikan pada suatu objek... Karena nilai

Dokumen yang tercatat dalam daftar pemasukan Dokumen terdapat 2 perusahaan. Panitia Pengadaan Barang dan

Kaitkan salah satu uang kertas pada ujung lidi dengan menggunakan kawat atau isolasi, dan lilit dengan isolasi bunga.. Dibawahnya kaitkan daun uang yang kedua di

Adalah pemesanan kamar yang memiliki jaminan bahwa pemesan pasti mendapatkan kamar ketika check in , dan kamar tersebut tidak akan dijual kepada tamu lain sampai waktu

kefarmasian Indonesia, yakni berakhirnya apotek-dokter dan apotek darurat. Dengan Surat Keputusan Menteri Kesehatan No. 33148/ Kab/ 176 tanggal 8 Juni. 1962,