KARYA TULIS AKHIR
PROFIL PENDERITA URTIKARIA DI POLI KULIT DAN KELAMIN
RUMAH SAKIT UMUM Dr. SAIFUL ANWAR MALANG
PERIODE 1 JANUARI 2011 – 31 DESEMBER 2011
Oleh :
ARIFINA RATNAWATI
08020110
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
i
HASIL PENELITIAN
PROFIL PENDERITA URTIKARIA DI POLI KULIT DAN KELAMIN
RUMAH SAKIT UMUM Dr. SAIFUL ANWAR MALANG
PERIODE 1 JANUARI 2011 – 31 DESEMBER 2011
KARYA TULIS AKHIR
Diajukan kepada
Universitas Muhammadiyah Malang untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan
dalam Menyelesaikan Program Sarjana Fakultas Kedokteran
Oleh : Arifina Ratnawati
08020110
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
ii
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN HASIL PENELITIAN
Telah Disetujui Sebagai Hasil Penelitian Untuk Memenuhi Persyaratan Pendidikan Sarjana Fakultas Kedokteran
Universitas Muhammadiyah Malang 19 Maret 2012
Pembimbing I
dr. Sri Adila Nurainiwati, Sp.KK
Pembimbing II
dr. Fathiyah Safithri, M.Kes
Mengetahui,
Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang
iii
LEMBAR PENGUJIAN
Karya Tulis Akhir oleh Arifina Ratnawati ini telah diuji dan dipertahankan di depan Tim Penguji pada tanggal 19 Maret 2012
Tim Penguji
dr. Sri Adila Nurainiwati, Sp.KK Ketua
dr. Fathiyah Safithri, M.Kes Anggota
iv
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Segenap puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan segala rahmat dan hidayah-Nya kepada penulis, sehingga dapat menyelesaikan tugas akhir dengan judul “Profil Penderita Urtikaria di Poli Kulit dan Kelamin Rumah Sakit Umum Dr. Saiful Anwar Malang periode 1 Januari 2011 – 31 Desember 2011”.
Dalam penyelesaian karya tulis akhir ini penulis ingin mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada:
1. dr. Irma Suswati M.Kes selaku Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang.
2. dr. Sri Adila Nurainiwati, Sp.KK selaku dosen pembimbing I, yang telah meluangkan waktu untuk memberi bimbingan, memberikan inspirasi, semangat dan memberi masukan kepada penulis dalam menyelesaikan karya tulis akhir ini dengan baik.
3. dr. Fathiyah Safithri, M.Kes selaku dosen pembimbing II, yang telah meluangkan waktu untuk memberi bimbingan, atas kesabaran dan ketelitiannya dalam membimbing dan memberi saran dalam penyusunan karya tulis akhir ini. 4. dr. Djaka Handaja, MPH selaku dosen penguji, yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan koreksi, saran dan kritik yang membangun dalam penyempurnaan penyusunan karya tulis akhir ini.
5. Jajaran dekanat, seluruh dosen dan staf FK UMM atas bimbingan dan ilmu yang diberikan, Insyaallah dapat menjadi suatu amalan yang tidak akan terputus pahalanya.
6. Direktur dan staf Poli Kulit dan Kelamin Rumah Sakit Umum Dr. Saiful Anwar Malang atas kesempatan dan kemudahan yang diberikan untuk menunjang terselesaikannya tugas akhir ini.
7. Orang tua, kakak, keluarga, sahabat, teman-teman FK UMM angkatan 2008, kakak tingkat dan adik tingkat yang telah memberikan kasih sayang, doa, dukungan, bantuan, semangat dan segalanya demi keberhasilan penulis.
8. TBMM Nurul Qolbi FK UMM dan BEM FK UMM yang sudah mengajarkan arti kebersamaan.
9. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu.
Karya tulis akhir ini masih jauh dari kesempurnaan. Dengan kerendahan hati penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya dan mengharapkan saran dan kritik yang membangun. Semoga karya tulis ini dapat menambah wawasan dan bermanfaat bagi semua pihak.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Malang, Maret 2012
vii DAFTAR ISI
LEMBAR JUDUL ... i
LEMBAR PENGESAHAN ... ii
LEMBAR PENGUJI ... iii
KATA PENGANTAR ... iv
ABSTRAK ... v
ABSTRACT ... vi
DAFTAR ISI ... vii
DAFTAR TABEL ... x
DAFTAR GAMBAR ... xi
DAFTAR SINGKATAN ... xii
DAFTAR LAMPIRAN ... xiv
BAB 1 PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Rumusan Masalah ... 3
1.3 Tujuan Penelitian ... 4
1.3.1 Tujuan umum ... 4
1.3.2 Tujuan khusus ... 4
1.4 Manfaat Penelitian... 4
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ... 6
2.1 Urtikaria ... 6
2.1.1 Definisi ... 6
viii
2.1.3 Penyebab ... 10
2.1.4 Klasifikasi ... 17
2.1.5 Patogenesis ... 24
2.1.6 Gejala Klinis ... 26
2.1.7 Diagnosis Banding ... 27
2.1.8 Diagnosis ... 29
2.1.9 Penatalaksanaan ... 35
2.1.9.1 First-line therapy ... 35
2.1.9.2 Second-line ... 39
2.1.9.3 Third-line therapy ... 41
2.1.10 Prognosis ... 45
2.1.11 Kerangka Teori ... 46
BAB 3 METODE PENELITIAN ... 49
3.1 Jenis Penelitian ... 49
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 49
3.3 Populasi dan Sampel ... 49
3.3.1 Populasi ... 49
3.3.2 Sampel ... 49
3.3.3 Besar sampel ... 49
3.3.4 Teknik pengambilan sampel ... 50
3.3.5 Karakteristik sampel penelitian ... 50
3.3.6 Definisi operasional ... 51
3.4 Instrumen Penelitian ... 52
ix
3.6 Penyajian Data ... 52
3.7 Alur Penelitian ... 53
BAB 4 HASIL PENELITIAN ... 54
4.1 Data dasar ... 54
4.1.1 Distribusi jenis kelamin penderita urtikaria ... 54
4.1.2 Distribusi kelompok usia penderita urtikaria ... 55
4.2 Anamnesis ... 55
4.2.1 Faktor Penyebab ... 55
4.2.2 Lama Keluhan ... 57
4.2.3 Riwayat atopi... 58
4.3 Penatalaksanaan ... 59
BAB 5 PEMBAHASAN ... 61
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN ... 69
6.1 Kesimpulan... 69
6.2 Saran ... 70
DAFTAR PUSTAKA ... 71
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
Lampiran 1.1 Rekapitulasi Data Penderita Baru Urtikaria ... 74
Lampiran 1.2 Contoh Status Rekam Medik Penderita Urtikaria ... 86
Lampiran 1.3 Surat Keterangan ... 87
x
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
Tabel 2.1 Urtikaria: Penyebab Umum dan Temuannya ... 17
Tabel 2.2 Klasifikasi Urtikaria ... 18
Tabel 2.3 Antihistamin untuk Urtikaria dan Angioedema ... 38
Tabel 4.1 Distribusi Jenis Kelamin Penderita Urtikaria ... 54
Tabel 4.2 Distribusi Kelompok Usia Penderita Urtikaria ... 55
Tabel 4.3 Distribusi Faktor Penyebab Penderita Urtikaria ... 56
Tabel 4.4 Distribusi Lama Keluhan Urtikaria ... 57
Tabel 4.5 Distribusi Riwayat Atopi Pribadi ... 58
Tabel 4.6 Distribusi Riwayat Atopi Keluarga ... 58
xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
Gambar 2.1 Uji Tusuk Kulit (Skin Prick Test) ... 32
Gambar 2.2 Uji Tempel (Patch Test) ... 32
Gambar 4.1 Diagram Distribusi Jenis Kelamin Penderita Urtikaria ... 54
Gambar 4.2 Diagram Distribusi Kelompok Usia Penderita Urtikaria ... 55
Gambar 4.3 Diagram Distribusi Faktor Penyebab Penderita Urtikaria ... 57
Gambar 4.4 Diagram Distribusi Lama Keluhan Penderita Urtikaria ... 58
Gambar 4.5 Diagram Distribusi Riwayat Atopi pada Penderita Urtikaria ... 59
Gambar 4.6 Diagram Distribusi Jenis Terapi pada Penderita Urtikaria ... 60
xii
DAFTAR SINGKATAN
AH1 : Antihistamin 1
AH2 : Antihistamin 2
AIDS : Acquired Immune Deficiency Syndrome
AMP : Adenosin Mono Phosphate
ASST : Autologous Serum Skin Test ASKES : Asuransi Kesehatan
BPS : Badan Pusat Statistik CCB : Calsium Channel Blocker CIU : Chronic Idiopatic Urticaria ESR : Erythrocyte Sedimentation Rate
IgE : Immunoglobulin-E
IgG : Immunoglobulin-G
IgM : Immunoglobulin-M
IVIG : Intravenous Immunoglobulin NSAID : Nonstreoidal anti-inflammatory PAF : Platelet Activating Factor PMN : Polymorphonuclear leukocyte PNS : Pegawai Negeri Sipil
PUPP : Pruritic Urticarial Papules and Plaques of Pregnancy PUVA : Psoralen plus Ultraviolet A
RASTs : Radio-Allergosorbent Test
RSU : Rumah Sakit Umum
xiii
SLE : Systemic Lupus Erythematosus
SM : Sebelum Masehi
SRSA : Slow Reacting Substance of Anaphylaxis UVA : Ultraviolet A
71
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah Benny, 2009. Dermatologi Pengetahuan Dasar dan Kasus di Rumah Sakit, Airlangga University Press, Surabaya, hal. 19.
Adi Sudigdo, 2000. Urtikaria, Dalam: Harahap Marwali, Ilmu Penyakit Kulit, Hipokrates, Jakarta, hal. 200-205.
Aisah Siti, 2008. Urtikaria, Dalam: Djuanda A, Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin Edisi Kelima, balai penerbit FKUI, Jakarta, hal. 169-176.
Ardiana D, Lumintang H, 2004. Penelitian Retrospektif Penderita Urtikaria di Divisi Alergi Unit Rawat Jalan Penyakit Kulit dan Kelamin RSUD Dr. Soetomo Surabaya Periode 1999-2001, Berkala Ilmu Penyakit Kulit & Kelamin, Vol. 16, hal. 10.
Arikunto S, 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, PT. Rineka Cipta, Jakarta.
Asnoviora Dewi, 2011. Penatalaksanaan Urtikaria Akut - Bagian Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin RSUD Yogyakarta, diunduh tanggal 5 Februari 2012, <http://www.fkumyecase.net/wiki/index.php?page= Penatalaksanaan +Urtikaria+Akut+>.
Baratawidjaja KG, Rengganis I, 2009. Imunologi Dasar, Edisi ke-8, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta, hal. 51-54.
Baskoro A, Soegiarto G, Effendi C, Konthen PG, 2006. Urtikaria dan Angioedema, Dalam: Sudoyo AW, Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, FKUI, Jakarta, hal. 257-262.
Brown NJ, Roberts II LJ, 2007. Histamin, Bradikinin, dan Antagonisnya. Dalam: Hardman JG, Goodman & Gilman Dasar Farmakologi Terapi Vol.1 Edisi 10, EGC, Jakarta, hal. 627-648.
Buckley H. Rebecca, 2006. Urtikaria dan Angioedema, Dalam: Rudolph AM, Buku Ajar Pediatri Rudolph Edisi 20 Vol. 1, EGC, Jakarta, hal. 530-532. Depkes RI, Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan, 2000.
IONI-Informatorium Obat Nasional Indonesia 2000, Sagung Seto, Jakarta, hal.399-409.
Frieden J. Ilona, 2006. Reaksi Hipersensitivitas, Dalam: Rudolph AM, Buku Ajar Pediatri Rudolph Edisi 20 Vol. 2, EGC, Jakarta, hal. 1005-1007.
Gaig P, Olona1 M, Lejarazu DM, et al, 2004. Epidemiology of Urticaria in Spain, J Invest Allergol Clin Immunol, 14(3), pp. 214-220.
72
Graber MA, Toth PP, Herting RL, 2006. Buku Saku Dokter Keluarga, EGC, Jakarta, hal. 582-587.
Hasan, 2009. Urtikaria, Wordpress, Artikel, diunduh tanggal 5 Februari 2012, <http://drhasan.files.wordpress.com/2009/02/refurtikariafh.doc>.
Husna Insanil Roza, 2011. Tinjauan Pustaka Urtikaria dan Angioedema, Referat SMF. Ilmu Kesehatan Anak RSD Dr. Soebandi Jember, Fakultas Kedokteran Universitas Jember, Jember.
Austen KF, 2000. Penyakit Hipersensitivitas Tipe Cepat, Dalam: Isselbacher KJ, Harrison Prinsip-Prinsip Ilmu Penyakit Dalam, EGC, Jakarta, hal. 1824-1826.
James D. William, Berger G. Timothy, Elston M. Dirk, 2006. Andrew’s Diseases of the Skin – Clinical Dermatology 10th edition, Saunders Elsevier Inc, Canada, pp. 149-156.
Kabulrachman, 2001. Penyakit Kulit Alergik: Beberapa Masalah dan Usaha Penanggulangan, In: Pidato Pengukuhan Guru Besar Madya dalam Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin pada Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro, Semarang, hal. 8-36.
Kaplan P. Allen, 2008. Urticaria and Angioedema, In: Wolff K, Goldsmith LA, Katz SI, Gilchrest BA, Paller AS, Leffel DJ, editors. Fitzpatrick’s Dermatology in General Medicine 7th edition, McGraw-Hill Inc, New York, pp. 330-343.
Karjadi Harjono Teguh, 2004. Alergi Lateks pada Pekerja Kesehatan, Cermin Dunia Kedokteran, No. 142, hal. 11-14.
Kumala Poppy, Nuswantari Dyah, 1998. Kamus Saku Kedokteran Dorland Edisi 25, EGC, Jakarta hal. 63.
Kurniati SC, 1996. Kasus Alergi Kulit dan Masalah Penatalaksanaannya, Dexa Media, No. 3, Vol. 9, hal. 4-9.
Margolis CF, 2001. Urtikaria, Dalam: Mengel Mark B, Referensi Manual Kedokteran Keluarga, Hipokrates, Jakarta, hal. 438-442.
Nopriyati, Thaha, Tjekyan, 2008. Hubungan Autologous Serum Skin Test/ASST dengan Keparahan Klinis Urtikaria Kronik Idiopatik di RSUP Dr. Moh Hoesin Palembang, Makara Kesehatan, Vol. 12, hal. 27-35.
Poonawalla T, Kelly B, 2009. Urticaria – a review, Am J Clin Dermatol; 10(1): 9-21.
73
Romadona, 2011. Urtikaria Akut, Responsi Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin RSUD Dr. Moewardi Surakarta, Fakultas Kedokteran UNS, Surakarta.
Sheikh J, Najib U, 2009. Urticaria, Emedicine, Artikel, diunduh tanggal 5 Februari 2012, <http://emedicine.medscape.com/article/137362-print>. Sherwood Lauralee, 2001. Fisiologi Manusia: dari Sel ke Sistem, Edisi 2, EGC,
Jakarta, hal. 634.
Sianturi GN, 2006. Infeksi Helicobacter Pylori: Prevalensi Pada Pasien Urtikaria Kronik dan Kejadian Urtikaria Autoimun, Tesis Program Pendidikan Dokter Spesialis Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta.
Siregar RS, 2005. Atlas Berwarna Saripati Penyakit Kulit, EGC, Jakarta.
Stawiski A. Marek, 2005. Eksema dan Gangguan Vaskular, Dalam: Price A. Sylvia, Patofisiologi: Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit Edisi 6, EGC, Jakarta, hal. 1435-1438.
Suryana Ketut, Adiguna MS, 2006. Laporan Kasus – Seorang Wanita dengan Urtikaria Kronik Idiopatik, J Peny Dalam, Vol. 7, hal. 129-134.
Suyoto, 2003. Manifestasi Alergi Makanan pada Kulit, Dalam: Juffrie M, Alergi Makanan, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta, hal. 28.
Tira, 2011. Alergi Terhadap Makanan, Airlangga Study Club, Artikel, diunduh tanggal 13 Maret 2012, < http://airlanggastudyclub.com/alergi-terhadap-makanan/>.
Wattanakrai Penpun, 2007. Urticaria, In: Arndt K.A., Hsu J.T.S., Manual of Dermatologic Therapeutics 7th edition, Lippincott Williams & Wilkins, Philadelphia, pp. 221-228.
Wibowo Bambang, 2006. Hubungan Kepositivan Hubungan Autologous Serum Skin Test dengan Gambaran Klinik dan Kualitas Hidup pada Penderita Urtikaria Kronik, Laporan Penelitian Program Studi Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin – Program Pendidikan Dokter Spesialis 1, Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro, Semarang.
Wong HK, 2009. Urticaria, Acute. Emedicine, Artikel, diunduh tanggal 5 Februari 2012, <http://emedicine.medscape.com/article/1049858-print>.
1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Urtikaria ialah reaksi vaskular di kulit akibat bermacam-macam sebab, biasanya ditandai dengan edema setempat yang cepat timbul dan menghilang perlahan-lahan, berwarna pucat dan kemerahan, meninggi di permukaan kulit, sekitarnya dapat dikelilingi halo. Keluhan subyektif biasanya gatal, rasa tersengat atau tertusuk (Aisah, 2008).
Urtikaria dan angioedema sering dijumpai pada semua umur, orang dewasa lebih banyak mengalami urtikaria dibandingkan dengan usia muda. SHELDON (1951), menyatakan bahwa umur rata-rata penderita urtikaria ialah 35 tahun, jarang dijumpai pada umur kurang dari 10 tahun atau lebih dari 60 tahun (Aisah, 2008). Pada literatur lain menyebutkan bahwa distribusi usia yang paling sering adalah 0-9 tahun dan 30-40 tahun (Hasan, 2009).
Pada penelitian Uthman (1995) yang dilakukan selama 4 tahun pada klinik Dermatologi di propinsi Saudi Arabia Timur menunjukkan di antara 274 pasien urtikaria, 188 (68,6%) pasien adalah perempuan. Hasil penelitian Nopriyati (2008) dan Wibowo (2006) tidak berbeda dengan penelitian Nizam (2004), di antara 81 pasien urtikaria kronik, 53 (65,4%) perempuan dan 28 (34,6%) laki-laki. Beberapa kepustakaan menyebutkan bahwa urtikaria kronik pada perempuan lebih sering dibandingkan laki-laki dengan rasio perbandingan laki-laki dan perempuan mendekati 1:2 (Wibowo, 2006), (Nopriyati, 2008).
2
kota besar di Indonesia pada tahun 2000 sebesar 1,7% penderita urtikaria dari 7.638 kunjungan baru (Wibowo, 2006).
Dalam periode 3 penelitian yaitu 1993 sampai dengan 1995, telah berhasil dikumpulkan data-data kasus baru penyakit alergi kulit di lingkungan SMF Kulit Kelamin RSU Tangerang. Ditinjau dari segi diagnosis dan kelompok umur kasus, maka urtikaria termasuk penyakit alergi kulit yang paling sering dijumpai. Penyakit urtikaria menduduki peringkat keempat dengan jumlah kasus 627 (11,02%) (Kurniati, 1996).
Telah dikumpulkan data beberapa penyakit kulit alergik di Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Kariadi Semarang selama lima tahun (1996-2000). Data tersebut menunjukkan bahwa urtikaria menempati urutan ketiga dalam daftar penyakit kulit alergik yang penting untuk diteliti (Kabulrachman, 2001).
Peneliti memilih kota Malang Jawa Timur karena setelah melakukan survei pendahuluan jumlah kasus urtikaria di Poli Kulit dan Kelamin Rumah Sakit Umum Dr. Saiful Anwar Malang periode 1 Januari 2011 – 31 Desember 2011 terdapat sekitar 244 (1,79%) kasus urtikaria dari seluruh angka kunjungan 13.559 kasus. Adapun pemilihan tidak dilakukan di Rumah Sakit lain adalah karena peneliti ingin mengetahui jumlah kasus pada Rumah Sakit rujukan di Malang.
3
Belum diketahui alasan mengapa terjadi peningkatan jumlah kasus urtikaria di Poli Kulit dan Kelamin Rumah Sakit Umum Dr. Saiful Anwar Malang. Hal ini mungkin disebabkan faktor penyebab urtikaria yang sangat banyak dan sebagian besar tidak diketahui penyebab pastinya. Diduga penyebab urtikaria bermacam-macam, antara lain: makanan (ikan laut, ayam, telor, kacang-kacangan, coklat, daging, susu), cuaca (panas, dingin, kering, lembab), lingkungan (debu, bulu, serbuk sari), bahan (sabun, logam, karet, plastik), infeksi (gigi, sistem pernapasan, sistem urogenital, sistem pencernaan), dan lain-lain seperti obat topikal, obat sitemik, dan stress emosi.
Penderita atopi lebih mudah mengalami urtikaria dibandingkan dengan orang normal. Tidak ada perbedaan frekuensi jenis kelamin, baik laki-laki maupun perempuan. Umur, aktivitas, dan perubahan musim dapat mempengaruhi hipersensitivitas yang diperankan oleh IgE (Aisah, 2008).
Penatalaksanaan utama urtikaria meliputi langkah-langkah umum untuk mencegah atau menghindari faktor pemicu dan farmakoterapi. Penatalaksanaan tersebut distratifikasikan menjadi first-line therapy, second-line therapy, dan third-line therapy (Poonawalla, 2009).
Berdasarkan uraian tersebut maka telah dilakukan penelitian tentang profil penderita urtikaria di Poli Kulit dan Kelamin Rumah Sakit Umum Dr. Saiful Anwar Malang periode 1 Januari 2011 – 31 Desember 2011.
1.2 Rumusan Masalah
4
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan Umum
Untuk mengetahui profil penderita urtikaria di Poli Kulit dan Kelamin Rumah Sakit Umum Dr. Saiful Anwar Malang periode 1 Januari 2011 – 31 Desember 2011.
1.3.2 Tujuan Khusus
1. Mengetahui jumlah penderita urtikaria di Poli Kulit dan Kelamin Rumah Sakit Umum Dr. Saiful Anwar Malang periode 1 Januari 2011 – 31 Desember 2011.
2. Mengetahui profil penderita urtikaria di Poli Kulit dan Kelamin Rumah Sakit Umum Dr. Saiful Anwar Malang periode 1 Januari 2011 – 31 Desember 2011 yang meliputi:
a. Usia
b. Jenis kelamin
c. Faktor penyebab (makanan, cuaca, lingkungan, bahan, infeksi, dan lain-lain seperti obat topikal, obat sitemik, dan stress emosi)
d. Lama Keluhan e. Riwayat atopi f. Jenis terapi 1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Masyarakat
Memberikan informasi gambaran mengenai faktor penyebab terbanyak pada urtikaria.
5
Memberikan informasi bagi tenaga medis agar dapat meningkatkan pelayanan kesehatan khususnya di bagian Poli Kulit dan Kelamin.
1.4.3 Akademis
1. Penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan atau sumber data untuk penelitian berikutnya, serta pendorong bagi pihak yang berkepentingan untuk melakukan penelitian lebih lanjut.