ABSTRAK
KEMAMPUAN MENGAPRESIASI CERPENSISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 GEDONGTATAAN KABUPATEN PESAWARAN TAHUN PELAJARAN 2011/2012
Oleh Revi Liana
Masalah dalam penelitian ini adalah bagaimanakah kemampuan mengapresiasi cerpen siswa kelas XI SMA Negeri 1 Gedongtataan kabupaten Pesawaran tahun pelajaran 2011/2012. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan siswa kelas XI SMA Negeri 1 Gedongtataan dalam mengapresiasi unsur-unsur intrinsik cerpen “Datuk” karya A.Fuadi, khususnya yang berkenaan dengan tema, penokohan, alur, latar, dan amanat.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif. Populasi pada penelitian ini adalah siswa kelas XI SMA Negeri 1 Gedong Tataan Tahun Pelajaran 2011/2012 yang berjumlah 221 siswa, yang tersebar dalam enam kelas. Sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah 15 % dari jumlah siswa keseluruhan yang diambil melalui sistem acak. Data penelitian berupa tes mengerjakan sepuluh soal esai yang berkaitan dengan lima unsur intrinsik cerpen, yaitu tema, penokohan, alur, latar, dan amanat.
Hasil penelitian dalam mengapresiasi cerpen menunjukkan bahwa jumlah skor rata-rata keseluruhan hasil tes mengapresiasi cerpen siswa kelas XI SMA Negeri 1 Gedongtataan kabupaten Pesawaran tergolong sangat baik, yaitu 91,57. Rata-rata kemampuan per aspek adalah (1) tema 83,55 tergolong baik (2) penokohan 93,97 tergolong sangat baik (3) latar atau setting 95 tergolong sangat baik (4) alur 87,94 tergolong sangatbaik(5) amanat 94,97 tergolong sangat baik.
JudulSkripsi :KemampuanMengapresiasiCerpenSiswaKelas XI SMA Negeri 1 GedongtataanKabupatenPesawaranTahunPelajaran 2011/2012
Nama Mahasiswa : Revi Liana No. Pokok Mahasiswa : 0543041041
Jurusan : Pendidikan Bahasa dan Seni
Program Studi : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan
MENYETUJUI 1. Komisi Pembimbing
Drs. Kahfie Nazaruddin, M.Hum. Dr. Edi Suyanto, M.Pd.
NIP 196101041987031004 NIP 196307131993111001
2. Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni
RIWAYAT HIDUP
PERSEMBAHAN
Skripsi ini kupersembahkan kepada
1. Papa tercinta Drs. Rizal Roy yang tak pernah berhenti untuk melantunkan senandung doa dan memberikan nasihat dan motivasi demi keberhasilan anaknya;
2. Almarhumah mama tercinta RusmalaDewi danadikku tercinta Rindo Merdi (alm), semoga skripsi ini bisa membuat kalian tersenyum dan tenang di alam sana;
3. Kakak-kakakku Reni Pusva Dewi, SKM dan Rudi Setiawan yang senantiasa memberi semangat untuk menghadapi segala cobaan;
MOTO
Ini bukan langkah akhir melainkan langkah awal dari hari-hari yang akan datang “ Tidak ada orang yang berputus asa dari rahmat Tuhan-Nya, kecuali orang-orang yang sesat.”
(Q.S. Al Hajr : 56)
Kegagalan adalah peluang baik bagi saya untuk mengetahui siapakah diri saya yang sebenarnya.
(John Killinger)
Anda dapat memberikan satu pelajaran kepada seorang murid dalam satu hari, tetapi jika Anda mengembangkan rasa ingin tahu pada dirinya, ia akan terus belajar sepanjang hidupnya.
(Clay P. Bedford)
Jika Anda mengingat masa lalu, ingatlah sejarah Anda yang cemerlang agar Anda gembira. Apabila Anda mengingat hari Anda sekarang, ingatlah keberhasilan Anda agar Anda bahagia.
SANWACANA
Penulis bersyukur kepada Allah SWT atas segala ridho-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat mencapai gelar sarjana pada Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia, Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Lampung.
Dalam penyusunan skripsi ini penulis banyak mendapat bantuan dari berbagai pihak. Sehubungan dengan itu, penulis menyampaikan terimakasih kepada pihak-pihak berikut ini.
1. Drs. Kahfie Nazaruddin, M.Hum., selaku pembimbing skripsi IdanKetua Program StudiPendidikanBahasadanSastra Indonesia yang telah banyak memberikan petunjuk, saran, motivasi demi terselesaikannya skripsi ini dengan baik.
2. Dr. Edi Suyanto, M.Pd., selaku pembimbing IIyang telah memberikan penegasan, motivasi, arahan, demi terselesaikannya skripsi ini.
3. Dr. Muhammad Fuad, M.Hum., selaku penguji
danKetuaJurusanPendidikanBahasadanSeniyang telah memberikan saran dan pengetahuan.
4. Dr.Siti Samhati, M.Pd., selaku pembimbing akademik yang telah memberikan nasihat, arahan kepada penulis.
6. Ibu Nurlena, S.Pd. selaku guru bidang studi bahasa Indonesia kelas XI di SMA Negeri 1 Gedongtataan yang telah memberikan banyak bantuan dan arahan selama melakukan penelitian.
7. Papa dan (almh) Mama tercinta terimakasih atas doa dan bimbinganmu selama ini, takkan terbalas oleh apapun kesabaran dan kasih sayang yang kalian berikan.
8. Mama sambungku Esra Dewi terima kasih atas segala kasih sayangmu selama ini.
9. sSahabat-sahabatmotivasiku Rahmi Yanita Hakim,SH.,MH., Filia Yuniza, SKM. Fikri Akbar, S.Kom.,Imam Riadi, dan Sendi Saputra. Kalian banyak memberikan contoh semangat hidup.
10. Sahabat-sahabat rumahku Siska Resvina, S.Kom. dan Marita terimakasih telah menemani disaat sedih dan gembira.
11. Teman-teman angkatan 2005, adik tingkat angkatan 2006, 2007 terimakasih telah memberikan semangat dan berbagi ilmu selama ini.
12. Teman-teman pengajar Victory : Rangga Praja Dewantara, S.Pd., Winda Rohani,S.Pd., Fikri Kurniawan, A.Md., Niken, Didi terima kasih atas arahan-arahan kalian.
13. Kepala Sekolah dan teman-teman pengajar SDNegeri 7 Gedong Air, terimakasih atas pengertian dan kebijaksanaan kalian.
Semoga doa, bantuan, bimbingan, dan motivasi yang telah kalian berikan mendapat balasan dari Allah Swt.Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Bandarlampung, November 2012
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1. Jumlah Siswa Keseluruhan dan Sampel ... 23
2. Pedoman Penilaian dan Bobot Soal ... 24
3. Indikator dan Skor Kemampuan Siswa... 24
4. Tolak Ukur Penilaian ... 27
5. Hasil Tes Kemampuan Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Gedong Tataan Kabupaten Pesawaran dalam Mengapresiasi Cerpen... 28
6. Hasil Kemampuan Siswa Ditinjau dari Indikator Tema ... 30
7. Tigkat Kemampuan Berdasarkan Rentang Skor ... 32
8. Hasil Kemampuan Ditinjau dari Kemampuan Penokohan ... 33
9. Tingkat Kemampuan Berdasarkan Rentang Skor ... 34
10. Hasil Kemampuan Mengapresiasi Cerpen Ditinjau dari Indikator Latar ... 35
11. Tingkat Kemampuan Berdasarkan Rentang Skor ... 36
12. Hasil Kemampuan Mengapresiasi Cerpen Ditinjau dari Indikator Alur... 37
13. Tingkat Kemampuan Berdasarkan Rentang Skor ... 38
14. Hasil Kemampuan Mengapresiasi Cerpen Ditinjau dari Indikator Amanat ... 39
15. Tingkat Kemampuan Berdasarkan Rentang Skor ... 40
16. Tingkat Kemampuan Mengapresiasi Tema ... 42
17. Tingkat Kemampuan Mengapresiasi Penokohan ... 46
18. Tingkat Kemampuan Mengapresiasi Latar ... 48
19. Tingkat Kemampuan Mengapresiasi Alur ... 51
20. Tingkat Kemampuan Mengapresiasi Amanat ... 56
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
Cerpen Datuk Karya A.Fuadi ... 71
Kisi-kisi Soal Penelitian ... 76
Istrument Penelitian ... 77
Surat Izin Penelitian ... 78
KEMAMPUAN MENGAPRESIASI CERPEN SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 GEDONGTATAAN KABUPATEN PESAWARAN TAHUN PELAJARAN 2011/2012
Oleh REVI LIANA
Skripsi
Sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar SARJANA PENDIDIKAN
pada
Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG
ABSTRAK
KEMAMPUAN MENGAPRESIASI CERPENSISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 GEDONGTATAAN KABUPATEN PESAWARAN TAHUN PELAJARAN 2011/2012
Oleh Revi Liana
Masalah dalam penelitian ini adalah bagaimanakah kemampuan mengapresiasi cerpen siswa kelas XI SMA Negeri 1 Gedongtataan kabupaten Pesawaran tahun pelajaran 2011/2012. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan siswa kelas XI SMA Negeri 1 Gedongtataan dalam mengapresiasi unsur-unsur intrinsik cerpen “Datuk” karya A.Fuadi, khususnya yang berkenaan dengan tema, penokohan, alur, latar, dan amanat.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif. Populasi pada penelitian ini adalah siswa kelas XI SMA Negeri 1 Gedong Tataan Tahun Pelajaran 2011/2012 yang berjumlah 221 siswa, yang tersebar dalam enam kelas. Sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah 15 % dari jumlah siswa keseluruhan yang diambil melalui sistem acak. Data penelitian berupa tes mengerjakan sepuluh soal esai yang berkaitan dengan lima unsur intrinsik cerpen, yaitu tema, penokohan, alur, latar, dan amanat.
Hasil penelitian dalam mengapresiasi cerpen menunjukkan bahwa jumlah skor rata-rata keseluruhan hasil tes mengapresiasi cerpen siswa kelas XI SMA Negeri 1 Gedongtataan kabupaten Pesawaran tergolong sangat baik, yaitu 91,57. Rata-rata kemampuan per aspek adalah (1) tema 83,55 tergolong baik (2) penokohan 93,97 tergolong sangat baik (3) latar atau setting 95 tergolong sangat baik (4) alur 87,94 tergolong sangatbaik(5) amanat 94,97 tergolong sangat baik.
SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 GEDONGTATAAN KABUPATEN PESAWARAN TAHUN PELAJARAN 2011/2012
Oleh REVI LIANA
Skripsi
Sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar SARJANA PENDIDIKAN
pada
Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG
DAFTAR PUSTAKA
Anderson, Lorin W dan David R. Krathwohl (Ed.). 2010. Kerangka Landasan Untuk Pembelajaran, Pengajaran, dan Asesmen. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Aminuddin.1998.Pengantar ApresiasiKaryaSastra.Bandung:SinarBaru.
Arikunto,Suharsimi.1989.Dasar-dasar EvaluasiPendidikan.Bandung: Angkasa.
Badrun, Ahmad. 1983. PengantarIlmuSastra (TeoriSastra). Surabaya: Usaha Nasional. Depdiknas.2002. KamusBesarBahasa Indonesia. Jakarta: BalaiPustaka.
Depdiknas. 2002. Kurikulum Tingkat SatuanPendidikan SMA/MA Mata PelajaranBahasadanSastra Indonesia. Jakarta.
Djiwandono, Soenardi. 2008. Tes Bahasa. Jakarta: PT Indeks.
Fuadi A, dkk. 2011. Kumpulan CeritaPendekdariDatukke Sakura Emas. Jakarta: Gramedia .
Margono.2007.Metodologi PenelitianPendidikan. Jakarta: RinekaCipta.
Nurgiantoro, Burhan. 2001.
PenilaiandalamPengajaranBahasadanSastraIndonesia.Yogyakarta: BPSG. Rahmanto B.1996. Metode Pengajaran Sastra. Jakarta: Kanisius
Sayuti, Suminto A. 1996. ApresiasiProsaFiksi. Jakarta: DepartemenPendidikandanKebudayaan.
Semi, M. Atar.1984.Materi Sastra.Padang: Sridarma.
---.1993.Rancangan pengajaranBahasadanSastra Indonesia. Bandung: Angkasa Sudjana.1992.Metode statistik.Bandung: Tarsito.
Sumardjo, Jakob.1984. MemahamiKesustraan.Bandung:Alumni.
Sumardjo, Jakob dan Saini K.M. 1991. Apresiasi Kesusastraan. Bandung: Angkasa Tarigan,Henry Guntur.1984.Prinsip-prinsip DasarSastra.Bandung:Angkasa. Teeuw.A.1985. PengantarTeoriSastra. Jakarta: Pustaka
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1. Jumlah Siswa Keseluruhan dan Sampel ... 23
2. Pedoman Penilaian dan Bobot Soal ... 24
3. Indikator dan Skor Kemampuan Siswa... 24
4. Tolak Ukur Penilaian ... 27
5. Hasil Tes Kemampuan Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Gedong Tataan Kabupaten Pesawaran dalam Mengapresiasi Cerpen... 28
6. Hasil Kemampuan Siswa Ditinjau dari Indikator Tema ... 30
7. Tigkat Kemampuan Berdasarkan Rentang Skor ... 32
8. Hasil Kemampuan Ditinjau dari Kemampuan Penokohan ... 33
9. Tingkat Kemampuan Berdasarkan Rentang Skor ... 34
10. Hasil Kemampuan Mengapresiasi Cerpen Ditinjau dari Indikator Latar ... 35
11. Tingkat Kemampuan Berdasarkan Rentang Skor ... 36
12. Hasil Kemampuan Mengapresiasi Cerpen Ditinjau dari Indikator Alur... 37
13. Tingkat Kemampuan Berdasarkan Rentang Skor ... 38
14. Hasil Kemampuan Mengapresiasi Cerpen Ditinjau dari Indikator Amanat ... 39
15. Tingkat Kemampuan Berdasarkan Rentang Skor ... 40
16. Tingkat Kemampuan Mengapresiasi Tema ... 42
17. Tingkat Kemampuan Mengapresiasi Penokohan ... 46
18. Tingkat Kemampuan Mengapresiasi Latar ... 48
19. Tingkat Kemampuan Mengapresiasi Alur ... 51
20. Tingkat Kemampuan Mengapresiasi Amanat ... 56
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
Cerpen Datuk Karya A.Fuadi ... 71
Kisi-kisi Soal Penelitian ... 76
Istrument Penelitian ... 77
Surat Izin Penelitian ... 78
JudulSkripsi :KemampuanMengapresiasiCerpenSiswaKelas XI SMA Negeri 1 GedongtataanKabupatenPesawaranTahunPelajaran 2011/2012 Nama Mahasiswa : Revi Liana
No. Pokok Mahasiswa : 0543041041
Jurusan : Pendidikan Bahasa dan Seni
Program Studi : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan
MENYETUJUI 1. Komisi Pembimbing
Drs. Kahfie Nazaruddin, M.Hum. Dr. Edi Suyanto, M.Pd. NIP 196101041987031004 NIP 196307131993111001
2. Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni
MOTO
Ini bukan langkah akhir melainkan langkah awal dari hari-hari yang akan datang “ Tidak ada orang yang berputus asa dari rahmat Tuhan-Nya, kecuali orang-orang yang sesat.”
(Q.S. Al Hajr : 56)
Kegagalan adalah peluang baik bagi saya untuk mengetahui siapakah diri saya yang sebenarnya. (John Killinger)
Anda dapat memberikan satu pelajaran kepada seorang murid dalam satu hari, tetapi jika Anda mengembangkan rasa ingin tahu pada dirinya, ia akan terus belajar sepanjang hidupnya.
(Clay P. Bedford)
Jika Anda mengingat masa lalu, ingatlah sejarah Anda yang cemerlang agar Anda gembira. Apabila Anda mengingat hari Anda sekarang, ingatlah keberhasilan Anda agar Anda bahagia.
PERSEMBAHAN
Skripsi ini kupersembahkan kepada
1. Papa tercinta Drs. Rizal Roy yang tak pernah berhenti untuk melantunkan senandung doa dan memberikan nasihat dan motivasi demi keberhasilan anaknya;
2. Almarhumah mama tercinta RusmalaDewi danadikku tercinta Rindo Merdi (alm), semoga skripsi ini bisa membuat kalian tersenyum dan tenang di alam sana;
3. Kakak-kakakku Reni Pusva Dewi, SKM dan Rudi Setiawan yang senantiasa memberi semangat untuk menghadapi segala cobaan;
RIWAYAT HIDUP
SANWACANA
Penulis bersyukur kepada Allah SWT atas segala ridho-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi
ini. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat mencapai gelar sarjana pada Program Studi
Bahasa dan Sastra Indonesia, Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni, Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan, Universitas Lampung.
Dalam penyusunan skripsi ini penulis banyak mendapat bantuan dari berbagai pihak.
Sehubungan dengan itu, penulis menyampaikan terimakasih kepada pihak-pihak berikut ini.
1. Drs. Kahfie Nazaruddin, M.Hum., selaku pembimbing skripsi IdanKetua Program
StudiPendidikanBahasadanSastra Indonesia yang telah banyak memberikan petunjuk, saran,
motivasi demi terselesaikannya skripsi ini dengan baik.
2. Dr. Edi Suyanto, M.Pd., selaku pembimbing IIyang telah memberikan penegasan, motivasi,
arahan, demi terselesaikannya skripsi ini.
3. Dr. Muhammad Fuad, M.Hum., selaku penguji
danKetuaJurusanPendidikanBahasadanSeniyang telah memberikan saran dan pengetahuan.
4. Dr.Siti Samhati, M.Pd., selaku pembimbing akademik yang telah memberikan nasihat,
arahan kepada penulis.
5. Drs. Hi.Harun, selaku Kepala SMA Negeri 1 Gedongtataan kabupaten Pesawaran yang telah
6. Ibu Nurlena, S.Pd. selaku guru bidang studi bahasa Indonesia kelas XI di SMA Negeri 1
Gedongtataan yang telah memberikan banyak bantuan dan arahan selama melakukan
penelitian.
7. Papa dan (almh) Mama tercinta terimakasih atas doa dan bimbinganmu selama ini, takkan
terbalas oleh apapun kesabaran dan kasih sayang yang kalian berikan.
8. Mama sambungku Esra Dewi terima kasih atas segala kasih sayangmu selama ini.
9. sSahabat-sahabat motivasiku Rahmi Yanita Hakim,SH.,MH., Filia Yuniza, SKM. Fikri
Akbar, S.Kom.,Imam Riadi, dan Sendi Saputra. Kalian banyak memberikan contoh semangat
hidup.
10. Sahabat-sahabat rumahku Siska Resvina, S.Kom. dan Marita terimakasih telah menemani
disaat sedih dan gembira.
11. Teman-teman angkatan 2005, adik tingkat angkatan 2006, 2007 terimakasih telah
memberikan semangat dan berbagi ilmu selama ini.
12. Teman-teman pengajar Victory : Rangga Praja Dewantara, S.Pd., Winda Rohani,S.Pd., Fikri
Kurniawan, A.Md., Niken, Didi terima kasih atas arahan-arahan kalian.
13. Kepala Sekolah dan teman-teman pengajar SDNegeri 7 Gedong Air, terimakasih atas
pengertian dan kebijaksanaan kalian.
Semoga doa, bantuan, bimbingan, dan motivasi yang telah kalian berikan mendapat balasan dari
Allah Swt.Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Bandarlampung, November 2012
I. PENDAHULUAN
1.1 LatarBelakangMasalah
PelajaransastraadalahbagiandaripelajaranbahasaIndonesisatingkatmenengahselain dariketerampilanmenyimak, mendengarkan,
menulisdanberbicarasehinggamenjadisatukesatuan yang
takterpisahkan.Karyasastramenjadiobyekpublikuntukdikonsumsipadasaatwaktuse nggangdandapatdinikmatidalamkeadaan di
manasajadansiapasaja.Sastramerupakanciptaanmanusia yang memilikiciri yang khaskarenapenyairberhakinginmenjadiapasajadalamkaryanya.
Sastramerupakankegiatankreatif yang
dihasilkanolehseorangsenimandalambentukkaryasastra yang fundamental, baikitudalambentukprosa, drama
danpuisisehinggapenikmatataupengapresiasimampumembedakanjenisdankarekteri strikkaryaitusendiri. Karyasastramengandungunsur estetika yang menimbulkan rasa senang, nikmat, terharu, menarikperhatian,
danmenyegarkanperasaanpenikmatnya.
2
agar ikutmemahami, menghayati, danmenyadarimasalahserta ide yang diungkapkan di dalamkaryanya.
Seorangsiswasudahseharusnyadiperkenalkandengankaryasastra.Karenakaryasastra bersifat universal danmenjadibagian yang
takterpisahkankarenamerupakancerminankehidupan yang nyata yang dituangkandalambentukdokumentasiberupatulisan.
Ceritapendekmerupakanbagiandarikaryasastra.Ceritapendeksetelahdiciptakanoleh seorangpenyairmerekaberharapmenjadikonsumsipublikjugatermasuksiswatingkat menengahbaikitu SMP, MTS, SMA, SMK dan MA.
Sebagaikaryasastracerpenmemilikifungsiuntukmenyampaikannilaibudaya, nilaireligius, nilai moral, nilaisosial,
dannilaipendidikan.Dalamsebuahcerpendapatdilihatpandanganpengarangterhadaps uatumasalah.Selainitu,
cerpenjugasebagaisalahsatuhiburanbagipembaca.Olehkarenaitu, cerpenlayakuntukdikonsumsisebagaisesuatu yang
dapatdinikmatidandisikapisecarapositifdanwajardalamkehidupan.
Pengajaransastra di SMA bertujuanuntukmendorongsiswa agar memiliki rasa pekaterhadapkaryasastrasehinggaterdoronguntukmembacanya.Melaluiaktivitasme mbacakaryasastra, siswadiharapkanmemperolehpengertian yang
baiktentangmanusiadankemanusiaan, mengenalnilai-nilai, danmendapatkan ide-ide baru.Selainitu,
3
dapatdisimpulkanbahwatujuanpokokpengajaransastraadalahuntukmencapaikemam puanapresiasikreatif (Semi, 1993:19).
Apresiasi kreatif yang menjadi tujuan pengajaran sastra itu dalam wujud kegiatan belajar sastra terdiri dari tiga tingkatan:
1. Penerimaan
Siswa memperlihatkan bahwa dia mau belajar, mau bekerja sama, dan mau menyelesaikan tugas membaca, dan tugas-tugas lain yang berkaitan
dengan itu. 2. Memberi respons
Siswa suka terlibat dalam kegiatan membaca dan menunjukan minat pada kegiatan penelaahan sastra.
3. Apresiasi
Siswa menyadari manfaat pengajaran, sehingga dengan kemauan sendiri, ingin menambah pengalamannya, ingin membaca karya sastra, baik dianjurkan atau tidak, ingin berpartisipasi dalam kegiatan diskusi, memberikan ulasan, bahkan keinginan untuk dapat menghasilkan karya sastra.
Apresiasiterhadapkaryasastraadalahupayaatau proses menikmati, memahami, danmenghargaisuatukaryasastrasecarakritis,sehinggatumbuhpengertian,
4
cerpentidakterlalupanjangsehinggatidakmembebanisiswauntukmembiasakandirim enikmatisuatukaryasastra (yang bermututentusaja). Olehkarenaitu,
dapatdiajarkanataudilatihdalamwaktu yang cukuppendek, misalnyadalamsatu jam pelajaran.Selainitu, pembacaansebuahcerpen yang
baikdanmenarikakanmenghibursiswa yang
telahjenuhdenganberbagaikegiatanbelaka. Katakanlahsebagaiselingan. Dan dengancaraitu, pelajaranbahasa Indonesia akanterasamenyenangkan.
Pengajaranapresiasikaryasastra di SMA/MA
disesuaikandenganjenjangkelasdankurikulum yang berlaku.DalamKurikulum Tingkat SatuanPembelajaran (KTSP) padajenjangkelas
XItercantumstandarkompetensiyaitu
mengapresiasipembacaancerpen.Kompetensidasarnyaialahmengidentifikasialur, penokohan, danlatardalamcerpen yang dibacakan.Agar
kegiatanpengapresiasiancerpendapatterlaksana di sekolah-sekolahdenganbaik, ditetapkanlahpengajarancerpensebagaibagiandaripengajaransastra.Hal
inidimaksudkan agar siswadapatmenganalisisunsur-unsur yang membanguncerpen.
Penelitianinipentingdilakukankarenamengingatkemampuanapresiasicerpensangat menunjangkeberhasilansiswamemahamicerpen.Siswaakanmemperolehmanfaatdar ikaryasastracerpenyang diapresiasinya, yaknimembantuketerampilanberbahasa, meningkatkanpengetahuanbudaya, mengembangkanciptadan rasa,
5
dapat disimpulkan bahwa apresiasi cerpen sangatlah penting dalam kehidupan manusia.
Didalam menilai atau mengetahui siswa yang telah memiliki apresiasi dapat digunakan seperangkat indikator, sebagai berikut.
1. Siswa mampu menginterpretasi prilaku (perwatakan) yang ditemuinya dalam karya sastra yang dibacanya.
2. Memiliki sensitivitas terhadap bentuk dan gaya bahasanya. 3. Mampu menangkap ide dan tema.
4. Menunjukkan perkembangan atau kemajuan selera personal terhadap sastra (Semi, 1993:19).
Cerpen“Datuk”yang diidentifikasikandarikumpulancerpen “Dari Datukke Sakura Emas”, karangan Ahmad Fuadi. Ahmad Fuadi lahir di Bayur, kampung kecil di pinggir Danau Maninjau tahun 1972.Memulai pendidikan menengahnya di KMI Pondok Modern Darussalam Gontor dan lulus pada tahun 1992. Kemudian melanjutkan kuliah Hubungan Internasional di Universitas Padjadjaran. Tahun 1998, diamendapatbeasiswauntukkuliah S-2 di School ofMedia and Public Affairs, George Washington University. Merantauke Washington DC bersamaYayi, istrinyayang jugawartawan Tempoadalahmimpimasakecilnya yang
6
Cerpen“Datuk”memilikicerita yang menarikdilihat dari karakter tokoh utama (Datuk Batungkek Ameh) yang memiliki jiwa kepemimpinan dan pengabdian yang bijak dan tulus pada kepercayaan yang telah diberikan warganya
sertamenggabungkannilaiadat, agama
dengankaitannyadengankehidupansosialmasyarakat. Penulismenganggappembacaakanmenemukan ide-ide
barudanilmubarubahwahukumadatharusmempertimbangkanhukum agama. Karenahukum agama lebihkuatkaidahnya.Contohnyapernikahansatusuku yang terjadipadaceritatersebut.
Adapundasarpemikiranpenulismengadakanpenelitianini, yaituseseorang yang menguasaiteoritentangcerpendenganbaikbelumtentuiamampumengapresiasikancer pendenganbaik pula. Olehkarenaitu,
penulismenelitikemampuanmengapresiasikancerpen, khususnyacerpen “Datuk”karya A. Fuadipadasiswakelas XI SMA Negeri 1
GedongtataankabupatenPesawaran. Yang mendorongpenulismemilih SMA Negeri 1 GedongtataankabupatenPesawaransebagaitempatpengambilan data
penelitianiniialahadanyakenyataanbahwa SMA tersebuttermasukkedalam SMA favoritdalamkabupatenPesawaran.
Berdasarkanuraian di atas, makapenulismenetapkanjudulpenelitian “KemampuanMengapresiasiCerpen SiswaKelas XI SMA Negeri 1 GedongtataanKabupatenPesawaranTahunPelajaran 2011/2012”.
7
Masalahpenelitianinidirumuskansebagaiberikut.Bagaimanakahtingkatkemampuan mengapresiasicerpensiswakelas XI SMA Negeri 1 Gedongtataankabupaten Pesawarantahunpelajaran 2011/2012 khususnya yang berkenaan dengan tema, penokohan, latar, alur dan amanat?
1.3 TujuandanKegunaanPenelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut.
1.3.1 TujuanPenelitian
Penelitianinibertujuan untuk mendeskripsikan kemampuansiswakelas XI SMA Negeri 1 Gedongtataanmengapresiasiunsur-unsurintrinsikcerpen“Datuk”karya A.Fuadi, khususnya yang berkenaandengan (a) tema, (b)penokohan,
(c)lataratausetting, (d) alur atau plot, (e) amanat.
1.3.2 KegunaanPenelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat, baik secara teoretis maupun praktis.Adapun manfaat teoretis,yaitupenelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran bagi pengembangan dan penerapan teori apresiasi sastra, diharapkandapatmenjadibahanreferensi yang
inginmenelititentangkaryasastra.Adapun manfaat praktisyaitu penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk meningkatkan kemampuan mengapresiasi sebuah ceritapendek,
8
Penelitian ini dilakukan dalam ruang lingkup sebagai berikut.
1. Tingkat kemampuanmengapresiasicerpen dengan cara mengapresiasi tema,penokohan, latar, alurdanamanat yang terkandungdalamcerpen. 2. Subyekpenelitianiniadalahsiswakelas XI SMA Negeri 1
GedongtataanPesawaranTahunPelajaran 2011/2012.
II. LANDASAN TEORI
2.1.Kemampuan Mengapresiasi Cerpen
2.1.1 Pengertian Apresiasi
Secara leksikal, appreciation ‘apresiasi’ mengacu pada pengertian pemahaman
dan pengenalan yang tepat, pertimbangan, penilaian dan pernyataan yang
memberikan penilaian. Apresiasi sastra ialah kegiatan menggauli karya sastra
dengan sungguh-sungguh sehingga tumbuh pengertian, penghargaan, kepekaan
pikiran kritis dan kepekaan perasaan yang baik terhadap karya sastra (Suminto A.
Sayuti, 1996:2).
Dengan kata lain, apresiasi sastra adalah upaya memahami karya sastra, yaitu
upaya bagaimanakah caranya untuk mengerti sebuah karya sastra yang kita baca,
baik fiksi maupun puisi, mengerti maknanya, baik yang intensional maupun yang
aktual, dan mengerti seluk beluk strukturnya. Pendek kata, apresiasi sastra itu
merupakan upaya “merebut makna” karya sastra (Suminto A. Sayuti, 1996:2).
Dalam konteks yang lebih luas, istilah apresiasi mengandung makna (1)
pengenalan melalui perasaan atau kepekaan (2) pemahaman serta pengakuan
terhadap nilai-nilai keindahan yang diungkapkan pengarang.Terdapat tiga unsur
inti apresiasi, yakni (1) aspek kognitif, (2) Aspek emotif, dan aspek evaluatif.
9
berkaitan dengan unsur emosi dalam upaya menghayati unsur keindahan sastra
yang dihadapi. Aspek evaluatif berkaitan dengan penilaian baik buruk, indah tidak
indah, sesuai tidak sesuai dan sebagainya (Aminuddin, 2002: 34) .
Kata apresiasi mengandung pengertian memahami, menikmati, dan menghargai
atau menilai. Apresiasi sastra meliputi tiga kegiatan atau langkah yaitu langkah
pertama keterlibatan jiwa, langkah keduatingkatan penghayatan yang tepat, dan
langkah ketiga pembaca dapat merelevansikan pengalaman yang ia dapat dari
karya sastra dengan pengalaman kehidupan nyata yang di hadapi (Sumardjo dan
Saini, 1997:174-175)
Dengan mencermati teori-teori di atas, dapat diketahui bahwaapresiasi adalah
suatu kegiatan pengamatan, pemahaman, dan penghargaanterhadap karya sastra
secara sungguh-sungguh.
2.1.2 Pengertian Kemampuan Apresiasi
Kemampuan adalah kesanggupan, kekuatan, dan kecakapan, untuk melakukan
sesuatu (Depdiknas, 2002:707). Selain itu, kemampuan adalah kesanggupan dan
keuletan yang dimiliki oleh seseorang, jenjang pemahaman seseorang dalam
menuangkan ilmu pengetahuan yang dimilikinya, yang diperoleh dari proses
pembelajaran (Sudrajat, 1994:22).
Kemampuan apresiasi merupakan kesanggupan menanggapi karya-karya sastra,
prosa, puisi, drama baik secara subjektif maupun objektif. Kemampuan subjektif
pada umumnya merupakan bawaan secara pribadi, sedangkan kesanggupan
10
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa kemampuan apresiasi adalah
kemampuan untuk melakukan pengamatan, pemahaman, dan penghargaan
terhadap karya sastra secara sungguh-sungguh baik secara subjektif maupun
secara objektif (Chamdiah, 1981:7). Hal ini menjadi bahan rujukan karena mudah
dimengerti.
2.2 Pengertian Cerpen
Membaca cerita pendek merupakan aktivitas komunikasi yang komplek, karena di
dalamnya terdapat kegiatan menerjemahkan simbol untuk mengetahui isi yang
tersurat ataupun yang tersirat di dalam cerpen yang ditulis oleh pengarang. Ada
banyak pengertian cerpen yang dikemukakan oleh para ahli diantaranya,cerpen
adalah cerita yang panjangnya sekitar lima ribu kata
ataukira-kiratujuhbelashalamankuartospasirangkap yang
terpusatdanlengkappadadirinyasendiri (Sumardjo,1984:69).
Cerpen memiliki beberapa ciri yaitu ceritanya bersifat rekaan, dan bersifat naratif.
Keutuhan atau kelengkapan sebuah cerpen dapat dilihat dari segi-segi unsur yang
membentuknya. Adapun unsur-unsur itu adalah peristiwa cerita (alur atau plot),
tokoh cerita (karakter), tema cerita, suasana cerita (mood danatmosfir cerita), latar
cerita (setting), sudut pandang penceritaan (point of view), dan gaya (style)
(Sumardjo, 1984:69).
Dari beberapa pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa cerpen merupakan suatu
11
terpusat pada suatu peristiwa pokok. Jumlah dan pengembangan pelaku terbatas
dan keseluruhan cerita memeberikan kesan tunggal.
2.3 Ciri-ciriKhasCeritaPendek
Ciri-cirikhassebuahceritapendekadalahsebagaiberikut.
a. Singkat, padu, intensif
b. Unsur-unsurutamaceritapendekadalahadegan, tokoh, dangerak
c. Bahasaceritapendekharuslahtajam, sugestif, danmenarikperhatian
d. Ceritapendekharusmengandunginterpretasipengarangtentangkonsepsinyameng
enaikehidupan, baiksecaralangsungmaupuntidaklangsung.
e. Sebuahceritapendekharusmenimbulkansatuefekdalampikiranpembaca.
f. Ceritapendekharusmenimbulkanperasaanpadapembacabahwajalanceritalah
yang pertama-tama menarikperasaandanbarukemudianmenarikpikiran.
g. Ceritapendekmengandung detail-detaildaninsiden-insiden yang
dipilihdengansengajadan yang
bisamenimbulkanpertanyaan-pertanyaandalampikiranpembaca.
h. Dalamsebuahceritapendeksebuahinsiden yang terutamamenguasaijalancerita.
i. Ceritapendekharusmemunyaiseorangpelaku yang utama.
j. Ceritapendekhanyamemunyaisatuefekatausatukesan yang menarik (Tarigan,
1960: 46-7).
k. Ceritapendekbergantungpada (satu) situasi.
l. Ceritapendekmemberikanimpresitunggal.
12
n. Ceritapendekmenyajikansatuemosi (Brooks [et al]dalamTarigan, 1952:
28-30).
o. Jumlah kata-kata yang terdapatdalamceritapendekbiasanya di bawah 10.000
kata, tidakbolehlebihdari 10.000 kata(Tarigan, 1984: 177-178).
2.4 Unsur-unsurPembangunCerpen
Untuk mengapresiasi sebuah cerpen hendaknya dipelajari dan dibahas isinya.
Salah satu kegiatan mengapresiasi cerpen tersebut adalah dengan menganalisis
unsur pembangun cerpen tersebut secara cermat. Ada dua unsur yang membangun
sebuah cerpen yaitu unsur intrinsik dan ekstrinsik. Berikut lima unsur intrinsik
pada cerpen. Unsurintrinsiktersebutadalah sebagai berikut.
2.4.1 Tema
Temadapatdirumuskandariberbagaiperistiwa,penokohan,danlatar.Selanjutnya,tem
amerupakanintipermasalahan yang hendakdikemukakanpengarangdalamkaryanya.
Dalamsebuahceritaterdapatbanyakperistiwa yang
masing-masingmengembanpermasalahan (Hasanuddin, 1996: 103).
Temaadalahgagasan, ide, ataupikiranutama yang
mendasarisuatukaryasastrabaikterungkapmaupuntidakterungkap
(Sudjiman,1984:74). Temaadalah ide
sebuahcerita,yangberperanjugasebagaipangkaltolakpengarangdalammemaparkanc
erita yang diciptakannya. Dalammenulisceritanya,
pengarangbukansekedarmaubercerita,
13
akandikatakanitudapatberupamasalahkehidupan,
pandanganhidupnyatentanghidupiniataukomentarterhadapkehidupanini(SainidanS
umardjo, 1988:56).
Temadapatdibedakanmenjadibeberapamacam, yaitutemajasmaniah, yang
berkaitandengankeadaanjiwaseorangmanusia.Temaorganik (moral) yang
berhubungandengan moral manusia.Temasosial yang
berhubungandenganmasalahpolitik, pendidikan, danpropaganda. Temaegoik,
berhubungandenganreaksi-reaksipribadi yang padaumumnyamenentangpengaruh
sosial.TemaKetuhanan yang
berhubungandengankondisidansituasimanusiasebagaimahluksosial. (Wiyatmi,
2009:43).
Temaditafsirkanmelaluicara-caraberikut.
1. Penafsirhendaknyamempertimbangkantiapdetilcerita yang dikedepankan.
2. Penafsirantemahendaknyatidakbertentangandengantiapdetilcerita.
3. Penafsirantemahendaknyatidakmendasarkandiripadabukti-bukti yang
tidakdinyatakanbaiksecaralangsungmaupuntidaklangsung.
4. Penafsirantemaharuslahmendasarkanpadabukti yang
secaralangsungadaataudiisyaratkandalamcerita.
2.4.2 Penokohan
Tokohadalahparapelaku yang
terdapatdalamsebuahfiksi.Tokohdalamfiksimerupakanciptaanpengarangmeskipun
dapatjugamerupakangambarandari orang yang hidup di alamnyata.Olehkarenaitu,
Dalamartitokoh-14
tokohitumemiliki“ kehidupan” atauberciri “hidup”,
ataumemilikiderajatlifelikeness (kesepertikehidupan). (Sayuti, 2000:68).
Samahalnyadenganmanusia di alamnyata, yang bersifattigadimensi,
makatokohfiksi pun hendaknyamemilkidimensifisiologis, sosiologis,
psikologis.Dimensifisiologismeliputiusia, jeniskelamin, keadaantubuh,
danciri-ciriwajahdansebagainya. Dimensisosiologismeliputi status sosial, pekerjaan,
jabatan, peranan di dalammasyarakat, pendidikan, agama, pandanganhidup,
ideologisdanaktivitassosial, organisasi, hobi, bangsa,
sukudanketurunan.Dimensipsikologismeliputimentalitas, ukuran moral,
keinginandanperasaanpribadi, sikapdankelakuan (temperament),
jugaintelektualitasnya (IQ).
Tokohdalamfiksibiasanyadibedakanmenjadibeberapajenis.
Sesuaidenganketerlibatannyadalamceritadibedakanantaratokohutama (sentral)
dantokohtambahan(periferal).Tokoh di
sebuttokohsentralapabilamemenuhitigasyaratyaitu (1) paling
terlibatdenganmaknaatautema, (2) paling banyakberhubungandengantokohlain,
(3) paling banyakmemerlukanwaktupenceritaan
Berdasarkanwataknyadikenaltokohsederhanadankompleks.Tokohsederhanaadalah
tokoh yang
kurangmewakilikeutuhanpersonalitasmenusiadanhanyaditonjolkansatusisikarakter
nyasaja.Sementaratokohkompleks,
15
memilikisisibaikdanburuksecaradinamis.Fiksi lama
padaumumnyamenampilkantokoh-tokohsederhana
Hampirsamadenganmanusianyata, tokohdalamfiksipunmemilikiwatak. Ada
duacaramenggambarkanwataktokoh, yaitusecaralangsung (telling, analitik)
dantaklangsung (showing, dramatik).
Selanjutnyasecarataklangsungwataktokohdigambarkanmelaluibeberapacarayaitu;
(1) penamaantokoh (naming), (2) cakapan, (3) penggambaranpikirantokoh, (4)
aruskesadaran (steam of consciousness), (5) pelukisanperasaantokoh, (6)
perbuatantokoh, (7) sikaptokohtertentu, (9) pelukisanfisik, dan (10)
pelukisanlatar.
2.4.3 AluratauPlot
Plot atau alur adalah struktur rangkaian kejadian dalam cerita yang disusun
sebagai urutan bagian-bagian dalam keseluruhan fiksi. Dengan demikian, plot
merupakan perpaduan unsur-unsur yang membangun cerita sehingga menjadi
kerangka utama cerita. Cerita bergerak melalui serangkaian peristiwa menuju
klimaks setelah melampaui eksposisi dan komplikasi tertentu dan berakhir
sampai pada penyelesaian atau pemecahan cerita secara logis. Sementara itu,
didalam gerakan peristiwa tersebut terdapat kekuatan-kekuatan tertentu yang
mendorong adanya kejadian-kejadian atau peristiwa yang menggairahkan
pembaca dan hal itu juga merupakan bagian bentuk cerita (Suminto A. Sayuti,
16
Pada awal cerita pengarang melakukan eksposisi: memperkenalkan tokoh dan
melukiskan keadaan tertentu. Tokoh-tokoh mulai menunjukan perilaku tertentu,
misalnya berhubungan antara satu dengan yang lainnya, sehingga lahirlah
peristiwa dan konflik tertentu. Dari titik ini peristiwa atau keadaan mulai
menanjak masuk ke dalam komplikasi tertentu: persentuhan konflik, perbenturan
antara kekuatan-kekuatan tertentu yang saling berlawanan. Komplikasi ini
menanjak mencapai titik puncak tertinggi: klimaks, yang tidak dapat dipertinggi
lagi. Klimaks merupakan lanjutan yang logis dari komplikasi sebelumnya, juga
merupakan kelanjutan dari perkembangan karakter tokoh dalam jaringan konflik
yang wajar dan masuk akal. Puncak komplikasi yang tertinggi memerlukan
penyelesaian atau pemecahan. Pada perkembangan titik ini pembaca disuguhi
suatu pergumulan konflik dengan tegangan yang terkuat, dan akhirnya meluncur
menuju akhir: denoument. Akan tetapi, tidak semua fiksi akan berakhir dengan
pemecahan dan tidak selamanya pula puncak merupakan titik balik komplikasi
kepada penyelesaian.
Jika ditinjau dari segi penyusunan peristiwa atau bagian-bagian yang
membentuknya, dikenal adanya plot kronologis atau regresif. Dalam plot
kronologis, awal cerita benar-benar merupakan “awal”, tengah benar-benar
merupakan “tengah”, dan akhir cerita juga benar-benar merupakan “akhir”. Hal
ini berarti bahwa dalam plot kronologis, cerita benar-benar dimulai dari
eksposisi, melampaui komplikasi, dan klimaks yang berawal dari konflik
tertentu, dan berakhir pada pemecahan. Sebaliknya, dalam plot regresif, awal
cerita bisa saja merupakan akhir, demikian seterusnya: tengah dapat merupakan
17
Jika ditinjau dari akhir cerita, dikenal adanya plot terbuka dan tertutup. Di dalam
plot tertutup, pengarang memberikan kesimpulan cerita kepada pembacanya.
Sedangkan dalam plot terbuka, cerita sering dan biasanya berakhir pada klimaks,
dan pembaca dibiarkan untuk menentukan apa yang diduga mungkin akan
menjadi penyelesaian cerita: akhir cerita dibiarkan menggantung. Didalam plot
tertutup, pembaca berada di bawah wibawa pengarang, hak pembaca disudutkan
pada satu arah yang ditunjukkan oleh pengarang. Artinya kesimpulan yang
diambil pembaca terhadap cerita yang dihadapinya harus mengikuti
isyarat-isyarat yang juga telah disampaikan pengarang dalam tubuh cerita itu. Hal ini
berbeda dengan plot terbuka: pembaca lebih memiliki kebebasan dalam
menentukan kesimpulan cerita, yang sering banyak bergantung pada kapasitas
pengetahuan, dan sikap serta minat pembaca dalam memahami cerita (Suminto
A. Sayuti, 1996:36)
2.4.4 LataratauSetting
Dalamfiksilatardibedakanmenjaditigamacamyaitu, latartempat, waktu, dan
sosial.Latartempatberkaitandengan masalahgeografis. Di
lokasimanaperistiwaterjadi, di desaapa, kotaapa, dansebagainya.
Latarwaktuberkaitandenganmasalahwaktu, hari, jam, maupun histories.Latar
sosialberkaitandengankehidupanmasyarakat (Wiyatmi, 2009: 40).
Latarmemilikifungsiuntuk memberikontekscerita, olehkarenaitu,
dapatdikatakanbahwasebuahceritaterjadidandialamiolehtokoh di
18
2.4.5 Amanat
Amanatpadadasarnyamerupakanpesan yang
ingindisampaikanpengarangkepadapembaca.Ada
beberapacaramengungkapkanpesan, yaitu;secaraeksplisit,
pengarangmengemukakanpesannyasecaralangsung (terteradalamcerita).
Secaraimplisit, pengarangmengemukakanpesannyasecaratidaklangsung. Jadi,
pembacasendiri yang harusmencarinya(Wiyatmi, 2009: 40).
.
2.5 Langkah-langkah Mengapresiasi Cerpen
Siswa dapat mengapresiasi cerpen dengan baik jika didalam dirinya tertanam
keinginan yang sungguh-sungguh untuk menggali atau menanggapi cerpen yang
dibacanya.
Apresiasi sastra meliputi tiga kegiatan atau langkah, yaitu langkah pertama
keterlibatan jiwa, langkah kedua tingkat penghayatan yang tepat, dan langkah
ketiga pembaca dapat merelevansikan pengalaman yang ia dapat dari karya sastra
dengan pengalaman kehidupan nyata yang dihadapi (Sumarjo dan Saini 1997:
174-175).
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan langkah-langkah mengapresiasi
19
a. Pembaca memunyai keterlibatan jiwa secara intelektual, emosional, dan
imajinatif dalam karya sastra yang dibaca.
b. Pembaca mengapresiasi karya sastra dengan cara menganalisis unsur-unsur
yang membangun karya sastra tersebut. Difokuskan kan pada unsur intrinsik
yang meliputi tema, penokohan, alur, latar,dan amanat.
c. Pembaca menemukan hubungan nilai yang diperoleh dari karya sastra yang
dibacanya dengan pengalaman kehidupan nyata yang dihadapnya.
Langkah dalam mengapresiasi cerpen dalam penelitian ini lebih diarahkan untuk
menganalisis unsur intrinsik cerpen secara mendalam. Langkah-langkah
mengapresiasi cerpen yang diarahkan adalah sebagai berikut.
1. Menentukan alur cerpen dengan menjelaskan bagian-bagian alur secara
lengkap yaitu bagian awal cerita, pemunculan konflik atau masalah, konflik,
klimaks, penyelesaian.
2. Menentukan latar cerpen dengan unsur latar, yaitu tempat, dan suasana cerita.
3. Menentukan tokoh dan penokohan dengan menganalisis dari segi metode
penyajian wataknya.
4. Menentukan tema yang sesuai kandungan cerpen.
III. DESAIN PENELITIAN
3.1 MetodePenelitian
Metode yang digunakandalampenelitianiniadalahmetodedeskriptif
kuantitatif.Penulismenggunakanmetodedeskriptifkarenasesuaidengantujuanpenelit
ianiniadalahuntukmengetahuidanmendeskripsikantingkatkemampuansiswadalam
mengapresiasicerpen“Datuk”karya
AhmadFuadi.Denganmetodetersebutpenulismengumpulkan data berupa nilai atau
skor yang diperolehmelalui tes yang kemudian ditafsirkan dan dijadikan
kesimpulan.
3.2 Populasi
PopulasipenelitianadalahsiswakelasXISekolahMenengahAtasNegeri 1
GedongTataanTahunPelajaran 2011/ 2012. Populasiberjumlah 221 siswa yang
tersebardalamenamkelas
3.3Sampel
Sampelpenelitianiniberjumlah 38 orang yang diambildari
populasisecaraacakdenganteknikproporsional sampling.
21
(2006:134) yaknijikajumlahpopulasibesardanlebihdari 100 orang,
sampeldapatdiambilsebesar 10%--15% atau 20% --25%.
Berdasarkanketentuantersebut, jumlahsampelditetapkansebanyak 15% dari 221
siswasehinggasampelpadapenelitianiniberjumlah 38 siswa.
[image:47.595.115.516.278.422.2]Untuklebihjelasdapatdilihatpada tabelsatu dibawahini.
Tabel 1: JumlahSiswaKelasXI SMANegeri 1 GedongTataanTahunpelajaran 2011/2012.
Kelas JenisKelamin Jumlah 15%
dariJumlahSiswa
Laki-Laki Perempuan
XI IPA 3 XI IPA 4 XI IPA 2 XI IPA 1 XI IPS 1 XI IPS 2
15 12 12 13 14 20 23 24 24 23 23 18 38 36 36 36 37 38 7 6 6 6 6 7
Jumlah 86 135 221 38
Sumber: Data sekolah
Langkah-langkahpengambilansampeldalampenelitianinisebagaiberikut.
1. Menulisnama-namasiswapadasecarikkertas yang
digulungkecil-kecildandimasukkankedalamgelaslaludikocok.
2. Memberikannomoruruttiapsiswaberdasarkannomortiapkelas.
3. Setiapnomorurutditulis di
kertaskecilkemudiandigulungdandimasukkankedalamgelas.
4. Gulungankertastersebutdikeluarkansatupersatusesuaidenganjumlahsampel.
5. Hal inidilakukandisetiapkelassampaijumlahkeseluruhandidapatkan.
22
Teknik yang dipakaiuntukmengumpulkan data
adalahdengantestertulis.Materitesdiambildaricerpen“Datuk”karya A. Fuadi.Soal
yang digunakanberbentuk esai.Soalberjumlahsepuluh, nilai tertinggi yang
diperoleh siswa adalah 40.Disediakanwaktusatu jam pelajaran (45
menit)untukmembacacerpentersebut.
Kemudiansiswamengerjakantestertulistersebutsampaihabiswaktusembilan
puluhmenitterhitungdariaktivitasmembacacerpen.
Tabel 2.Pedomanpenilaiandalammengapresiasitema, penokohan, alur,
latar,amanatadalahsebagaiberikut.
No AspekPenilaian JumlahSoal Bobot Total
1 Tema 1 4 4
2 Penokohan 2 4 8
3 Alur /plot 3 4 12
4 Latar/setting 2 4 8
5 Amanat 2 4 8
[image:48.595.116.509.321.423.2]Jumlah 10 20 40
Tabel 3. Indikator dan Skor kemampuan Siswa dalam Mengapresiasi Cerpen.
No Rentang
Skor Rentang Mutu Indikator Sub Indikator
1 4
3
Sangat baik
Baik
Tema Sangat Apresiatif,jawaban sepenuhnya
sesuai dengan pokok persoalan yang dikembangkan dalam cerpen.(Siswa mampu mengapresiasikan tema pada cerpen dengan benar dan menafsirkan tema dengan jelas, padat dan
menyeluruh, walaupun dengan kata-kata yang berbeda dengan kunci jawaban).
Apresiatif, cakupan jawaban memadai, jawaban sebagian besar sesuai dengan pokok persoalan yang dikembangkan dalam cerpen, tetapi kurang terperinci dengan jelas.(Siswa mampu
[image:48.595.110.509.477.742.2]23 2 2 1 0 4 3 2 1 Cukup Kurang Gagal Sangat baik Baik Cukup Kurang Tokoh / penokohan
Cukup apresiatifatau terbatas, cakupan jawaban kurang memadai, jawaban sedikit sesuai dengan pokok persoalan yang dikembangkan dalam cerpen. (Siswa belum dapat menentukan tema dengan benar tetapi memberikan penafsiran yang cukup masuk akal, ataupun sebaliknya).
Tidak apresiatif, cakupan jawaban tidak masuk akal, jawaban tidak sesuai dengan pertanyaan, tidak cukup bahan untuk dinilai.
Tidak menjawab sama sekali.
Sangatapresiatif, jawaban sepenuhnya sesuai dengan pertanyaan. (Siswa dengan sangat baik menyebutkan siapa saja tokoh padacerpen dan
mengidentifikasikan penokohan dengan mengenali ciri-ciri watak pada tokoh cerpendengan disertai bukti logis dengan memberikan hal-hal yang secara eksplisit terdapat pada cerpen).
Apresiatif, cakupan jawaban memadai, jawaban sebagian besar sesuai dengan pertanyaan.(Siswa dengan baik menyebutkan siapa saja tokoh pada cerpen dan mengidentifikasikan penokohan dengan mengenali ciri-ciri watak pada tokoh cerpen tetapi tidak dengan disertai bukti logis dengan tidak memberikan hal-hal yang secara eksplisit terdapat pada cerpen).
Cukup apresiatif atau terbatas, cakupan jawaban kurang memadai, jawaban sedikit sesuai dengan pertanyaan. (Siswa hanya mampu menyebutkan tokoh pada cerpen tetapi tidak mampu mengenali ciri-ciri watak pada tokoh cerpen dan tidak memberikan bukti logis).
Tidak apresiatif, cakupan jawaban tidak masuk akal, jawaban tidak sesuai dengan pertanyaan, tidak cukup bahan untuk dinilai.
Tidak menjawab sama sekali.
24 3 0 4 3 2 1 Gagal Sangat baik Baik Cukup Kurang Gagal Sangat baik
Alur / Plot
sesuai dengan pertanyaan.(Siswa mampu mengapresiasikan alur dengan sangat baik, mampu menyebutkan masalah-masalah apa yang dialami tokoh utama, menjelaskan penyebab konflik yang terjadi pada cerita dengan jelas, dan dapat mengidentifikasikan tahap alur seraca runtut dari tahap awal, konflik, klimaks sampai tahap penyelesaian, walaupun dengan kata-kata yang berbeda dengan kunci jawaban).
Apresiatif, jawaban sebagian besar sesuai dengan pertanyaan. (Siswa mampu mengapresiasikan alur dengan baik, mampu menyebutkan masalah-masalah apa yang dialami tokoh utama,
menjelaskan penyebab konflik yang terjadi pada cerita dengan jelas, tetapi mengidentifikasikan tahap alur dari tahap awal, konflik, klimaks sampai tahap penyelesaian tidak runtut) walaupun ditulis dengan kata-kata yang berbeda dengan kunci jawaban.
Cukup apresiatif atau terbatas, cakupan jawaban kurang memadai, jawaban sedikit sesuai dengan pertanyaan, (Siswa cukup terbatas menyebutkan masalah-masalah apa yang dialami tokoh utama, menjelaskan penyebab konflik yang terjadi pada cerita dengan cukup terbatas, dan sangat terbatas dalam
mengidentifikasikan tahap alur dari tahap awal, konflik, klimaks sampai tahap penyelesaian) walaupun dengan kata-kata yang berbeda dengan kunci jawaban.
Tidak apresiatif, cakupan jawaban tidak masuk akal, jawaban tidak sesuai dengan pertanyaan, tidak cukup bahan untuk dinilai.
Tidak menjawab sama sekali.
25 4 5 0 4 3 2 1 0 4 3 Baik Cukup Kurang Gagal Sangat baik Baik Latar / Setting Amanat
yang secara eksplisit terdapat pada cerpen).
Apresiatif, jawaban sebagian besar sesuai dengan pertanyaan. (Siswa mampu mengapresiasi latar dengan baik, mampu mengingat kembali di mana tempat-tempat terjadinya peristiwa pada cerpen tetapi bukti logis yang di diberikan tidak tepat atau tidak jelas atau masuk akal).
Cukup apresiatif atau terbatas, cakupan jawaban cukup memadai, jawaban sedikit sesuai dengan pertanyaan. (Siswa hanya mampu mengingat kembali di mana tempat-tempat terjadinya peristiwa pada cerpen tetapi tidak memberikan bukti logis).
Tidak apresiatif, cakupan jawaban tidak masuk akal, jawaban tidak sesuai dengan pertanyaan, tidak cukup bahan untuk dinilai.
Tidak menjawab sama sekali.
Sangat apresiatif, jawaban sangat sesuai dengan pertanyaan (Siswa secara keseluruhan mampu mengenali dan memahami maksud dan pesan penulis kepada pembaca atau penikmatnya, serta mampu menjelaskan alasan datuk
menginzinkan pernikahan satu suku yang terjadi pada anak dari Keponakannya, walaupun dengan kata-kata yang berbeda).
Apresiatif, jawaban sebagian besar sesuai dengan pertanyaan (Siswa mampu mengenali dan memahami maksud dan pesan penulis kepada pembaca atau penikmatnya tetapi tidak menyeluruh atau tidak semua pesan dapat ditangkap oleh siswa) serta mampu menjelaskan alasan datuk menginzinkan pernikahan satu suku yang terjadi pada anak dari
keponakannya, dengan bahasa yang sederhana).
26
2
1
0
Cukup
Kurang
Gagal
maksud dan pesan penulis kepada pembaca atau penikmatnya serta mampu menjelaskan alasan datuk menginzinkan pernikahan satu suku yang terjadi pada anak dari Keponakannya, dengan bahasa yang sangat sederhana).
Tidak apresiatif, cakupan jawaban tidak masuk akal, jawaban tidak sesuai dengan pertanyaan, tidak cukup bahan untuk dinilai.
Tidak menjawab sama sekali.
3.5TeknikAnalisis Data
Data yang diperoleh, penulisanalisisdengantahapansebagaiberikut :
1. Mengoreksidanmemberikanskorpadasetiaplembarjawabanteskemampuanmeng
apresiasicerpen
2. Menabulasikan data
27
(Rata-rata) = Jumlahskor yang diperolehX 100% JumlahSiswa
4. Menghitung rata-rata kemampuan siswa untuk setiap aspek dengan rumus:
(Rata-rata) = Jumlah skor yang diperoleh x 100 Jumlah skor maksimal per aspek
3.7 Analisis Tingkat Kemampuan
Untukmenentukantingkatkemampuan sample dalammengapresiasicerpen,
Penulismenggunakantolok
ukurpenilaianberskalalimadenganstandarPenelitianAcuanPatokan (PAP). Tolok
ukur yang digunakandicantumkanpada tabelempat dibawahini.
Tabel4.Tolok Ukurpenilaian.
Persentase Tingkat Kemampuan
85%—100% Sangatbaik
75%—84% Baik
60%—74% Cukup
40%—59% Kurang
0%—39% Gagal
69
IV.SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Berdasarkanhasilpenelitianinidapatdisimpulkanbahwakemampuan mengapresiasi
tema, penokohan, latar , alurdanamanatsiswakelas XI SMANegeri 1
Gedongtataantahunpelajaran 2011/2012 tergolongdalamkategorisangatbaik. Hal
inidapatdilihatdarihasil rata-rata kemampuansiswadalam mengapresiasitema,
penokohan, latar, alurdanamanatyaitu91,57.
Tingkat kemampuan per aspek,yaitukemampuan mengapresiasitema 83,55
tergolongdalamtingkat kemampuanbaik, kemampuan mengapresiasipenokohan
93,97tergolongdalamtingkat kemampuansangatbaik, kemampuan
mengapresiasilatar95tergolongdalamtingkat kemampuansangat baik, kemampuan
mengapresiasialur87,94tergolongdalamtingkat kemampuansangatbaik,
dankemampuan mengapresiasiamanat94,97tergolongdalamtingkat
kemampuansangat baik. Tema menempati kedudukan terendah, sedangkan
amanat menempati kedudukan tertinggi dalam mengapresiasi unsur intrinsik pada
cerpen.
5.2Saran
Setelahmelakukanpenelitiandanmelihathasil yang diperoleh,
70
5.2.1 Saran Teoritis
Bagi peneliti lain, hendaknya dapat mengembangkan penelitian mengenai
kemampuan mengapresiasi cerpen siswa pada aspek sudut pandang dan gaya
bahasa.
5.2.2 Saran Praktis
Guru hendaknya lebih memperhatikan pemilihan cerpen bagi siswa dengan
mempertimbangkan tingkat perkembangan psikologi, latar budaya, dan tingkat