• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Desain Kemasan terhadap Impulsive Buying Pada Konsumen Chatime Hermes Place Polonia Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Desain Kemasan terhadap Impulsive Buying Pada Konsumen Chatime Hermes Place Polonia Medan"

Copied!
145
0
0

Teks penuh

(1)

Lampiran 1

NO:

KUESIONER

PENGARUH DESAIN KEMASAN TERHADAP IMPULSIVE

BUYING PADA KONSUMEN CHATIME

HERMES PLACE POLONIA MEDAN

Kepada Yth,

Bapak / Ibu / Saudara/i Responden

Konsumen Chatime Hermes Place Polonia Medan

Petunjuk Pengisian:

1. Mohon pilih salah satu Sangat Setuju, Setuju, Netral, Setuju, Sangat Tidak Setuju dengan memberikan tanda cek () pada jawaban yang Bapak/Ibu/Saudara/i pilih.

2. Pilih hendaknya seobjektif mungkin, karena kuesioner ini dapat digunakan secara optimal apabila seluruh pertanyaan terjawab, untuk itu harap diteliti kembali apakah semua pertanyaan telah terjawab.

IDENTITAS RESPONDEN

1. Nama :...(tidak wajib diisi)

2. Gender : Pria Wanita

3. Usia : 15-20 Tahun

21- 25 Tahun

25-30 Tahun

< 30 Tahun

4. Pekerjaan : Pelajar (SMP/SMA)

Mahasiswa/i

Karyawan Swasta

5. Frekuensi Pembelian:

(2)

Pertanyaan Jawaban

Desain Kemasan (X) SS S KS TS STS

1. Apakah Chatime merupakan salah satu nama merek yang mudah diingat oleh konsumen?

2. Apakah Chatime memiliki identitas dan karakteristik yang dapat membedakan produk yang satu dengan yang lain? 3. Apakah warna Chatime merupakan alat yang dapat mengkomunikasikan

kepribadian desain?

4. Apakah Chatime memiliki komposisi warna yang menarik sehingga dapat membuat konsumen tertarik melakukan pembelian?

5. Apakah skala tipografi (tipe huruf) yang dimiliki oleh Chatime bersesuaian dengan elemen-elemen lain yang ada dengan keseluruhan ukuran kemasan?

6. Apakah tipografi (tipe huruf) dalam Chatime mudah dibaca, dimengerti serta informatif dalam mengkomunikasikan informasi produknya?

7. Apakah gambar yang terdapat di kemasan Chatime menggugah selera konsumen untuk membeli produk?

8. Apakah gambar Chatime sesuai dengan nama merek atau nama produk serta dapat mendefinisikan isi produk itu sendiri? 9. Apakah Anda setuju Chatime memiliki bentuk yang mudah dikenali ?

10. Apakah bentuk yang dimiliki oleh Chatime dapat menjaga kualitas minuman produk itu sendiri?

11. Apakah ukuran kemasan produk minuman Chatime sesuai dengan isi yang ada?

12. Apakah Anda setuju bahwa Chatime memiliki ukuran yang simpel sehinga memudahkan konsumen dalam membawa produk kemana saja?

13. Apakah Anda setuju bahwa Chatime memiliki material fisik yang mencerminkan kualitas produk yang baik?

(3)

14. Apakah Chatime terbuat dari bahan yang tidak mudah bocor?

15. Apakah informasi rasa yang tertera dalam kemasan Chatime dapat membuat konsumen semakin tertarik untuk

melakukan pembelian?

16. Apakah jenis rasa yang dimiliki oleh Chatime beragam sehingga semua konsumen menyukainya?

17. Apakah Anda setuju Chatime memiliki keuntungan seperti promosi yang ada pada kemasan sehingga banyak konsumen melakukan pembelian?

18. Apakah Anda setuju Chatime memiliki sistem pelayanan yang baik dan

memberikan kepuasan terhadap pelanggan? 19. Apakah Anda setuju bahwa Chatime merupakan minuman penyegar dahaga dan menambahkan rasa semangat untuk

konsumen?

20. Apakah Anda setuju bahwa Chatime memiliki manfaat yang baik untuk kesehatan karena terbuat dari buah yang banyak vitaminnya?

Pertanyaan Jawaban

Impulsive Buying (Y) SS S KS TS STS

21. Apakah Anda melakukan pembelian chatime karena rasa penasaran?

22. Apakah Anda melakukan pembelian chatime atas kemauan sendiri?

23. Apakah Anda membeli Chatime sesuai dengan kemampuan material?

24. Apakah Anda setuju bahwa Chatime menyediakan berbagai macam rasa yang sesuai dengan selera yang anda inginkan? 25. Apakah Anda membeli Chatime ketika melihat suasana toko yang ramai sehingga tertarik melakukan pembelian tak

terencana?

(4)

27. Apakah Anda merasa puas setelah melakukan pembelian Chatime?

28. Apakah Anda merasa bangga setelah melakukan pembelian Chatime?

29. Apakah Anda setuju bahwa ekspektasi yang diharapkan sesuai setelah anda melakukan pembelian Chatime?

30. Apakah Anda melakukan pembelian Chatime dikarenakan suasana

hati/moodsehingga anda tidak memikirkan adanya konflik yang bisa saja terjadi? 31. Apakah Anda pernah mengalami

kerugian karena produk Chatime yang dibeli tidak seperti yang Anda inginkan

sebelumnya?

32. Apakah Anda setuju bahwa dengan membeli Chatime artinya Anda percaya pada produk tersebut?

(5)

Lampiran 2

Rekapitulasi Jawaban Responden untuk Uji Validitas dan Realibilitas

1. Total Skor Variabel Desain Kemasan (X)

Pernyataan Variabel X Total

(6)
(7)
(8)
(9)
(10)

4 4 5 5 4 4 4 4 4 5 5 4 52

3 4 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 44

4 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 4 55

4 5 5 5 5 4 4 4 5 4 5 5 55

5 5 5 5 4 5 4 5 5 4 4 4 55

3 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 45

4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 3 4 44

4 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 54

4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 4 44

4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 52

4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 45

4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 44

4 5 5 5 4 4 5 4 4 4 4 4 52

4 4 4 4 5 5 5 4 4 5 5 5 54

4 4 3 4 3 3 3 3 3 4 4 4 42

5 5 4 4 3 3 3 4 4 4 4 5 48

5 5 4 4 4 4 3 4 4 3 4 5 49

4 5 5 5 4 3 3 3 4 4 4 5 49

(11)

Lampiran 3

Rekapitulasi Jawaban Responden

1. Total Skor Variabel Desain Kemasan (X)

Pernyataan Variabel X Total

(12)
(13)
(14)
(15)
(16)

4 4 5 5 4 4 4 4 4 5 5 4 52

3 4 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 44

4 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 4 55

4 5 5 5 5 4 4 4 5 4 5 5 55

5 5 5 5 4 5 4 5 5 4 4 4 55

3 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 45

4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 3 4 44

4 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 54

4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 4 44

4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 52

4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 45

4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 44

4 5 5 5 4 4 5 4 4 4 4 4 52

4 4 4 4 5 5 5 4 4 5 5 5 54

4 4 3 4 3 3 3 3 3 4 4 4 42

5 5 4 4 3 3 3 4 4 4 4 5 48

5 5 4 4 4 4 3 4 4 3 4 5 49

4 5 5 5 4 3 3 3 4 4 4 5 49

(17)

Lampiran 4

Distribusi Frekusensi Data Responden

1. Jenis Kelamin

Jenis_Kelamin

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

Sangat Tidak Setuju 25 25,0 25,0 25,0

Tidak Setuju 75 75,0 75,0 100,0

Total 100 100,0 100,0

2. Usia

Usia

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

Sangat Tidak Setuju 40 40,0 40,0 40,0

Tidak Setuju 53 53,0 53,0 93,0

Kurang Setuju 2 2,0 2,0 95,0

Setuju 5 5,0 5,0 100,0

Total 100 100,0 100,0

3. Pekerjaan

Pekerjaan

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

Sangat Tidak Setuju 8 8,0 8,0 8,0

Tidak Setuju 77 77,0 77,0 85,0

Kurang Setuju 5 5,0 5,0 90,0

Setuju 10 10,0 10,0 100,0

(18)

4. Frekuensi Pembelian

Frekuensi_Pembelian

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

Sangat Tidak Setuju 24 24,0 24,0 24,0

Tidak Setuju 24 24,0 24,0 48,0

Kurang Setuju 52 52,0 52,0 100,0

Total 100 100,0 100,0

(19)

Lampiran 5

Distribusi Frekuensi Jawaban Responden

1. Variabel Desain Kemasan (X)

P1

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

Kurang Setuju 3 3,0 3,0 3,0

Setuju 68 68,0 68,0 71,0

Sangat Setuju 29 29,0 29,0 100,0

Total 100 100,0 100,0

P2

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

Kurang Setuju 16 16,0 16,0 16,0

Setuju 62 62,0 62,0 78,0

Sangat Setuju 22 22,0 22,0 100,0

Total 100 100,0 100,0

P3

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

Kurang Setuju 32 32,0 32,0 32,0

Setuju 45 45,0 45,0 77,0

Sangat Setuju 23 23,0 23,0 100,0

(20)

P4

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

Tidak Setuju 3 3,0 3,0 3,0

Kurang Setuju 13 13,0 13,0 16,0

Setuju 63 63,0 63,0 79,0

Sangat Setuju 21 21,0 21,0 100,0

Total 100 100,0 100,0

P5

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

Kurang Setuju 14 14,0 14,0 14,0

Setuju 65 65,0 65,0 79,0

Sangat Setuju 21 21,0 21,0 100,0

Total 100 100,0 100,0

P6

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

Kurang Setuju 10 10,0 10,0 10,0

Setuju 63 63,0 63,0 73,0

Sangat Setuju 27 27,0 27,0 100,0

Total 100 100,0 100,0

P7

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

Kurang Setuju 18 18,0 18,0 18,0

Setuju 44 44,0 44,0 62,0

Sangat Setuju 38 38,0 38,0 100,0

Total 100 100,0 100,0

(21)

P8

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

Kurang Setuju 12 12,0 12,0 12,0

Setuju 60 60,0 60,0 72,0

Sangat Setuju 28 28,0 28,0 100,0

Total 100 100,0 100,0

P9

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

Tidak Setuju 1 1,0 1,0 1,0

Kurang Setuju 9 9,0 9,0 10,0

Setuju 59 59,0 59,0 69,0

Sangat Setuju 31 31,0 31,0 100,0

Total 100 100,0 100,0

P10

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

Tidak Setuju 1 1,0 1,0 1,0

Kurang Setuju 16 16,0 16,0 17,0

Setuju 62 62,0 62,0 79,0

Sangat Setuju 21 21,0 21,0 100,0

Total 100 100,0 100,0

P11

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

Kurang Setuju 6 6,0 6,0 6,0

Setuju 56 56,0 56,0 62,0

Sangat Setuju 38 38,0 38,0 100,0

(22)

P12

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

Kurang Setuju 12 12,0 12,0 12,0

Setuju 66 66,0 66,0 78,0

Sangat Setuju 22 22,0 22,0 100,0

Total 100 100,0 100,0

P13

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

Tidak Setuju 1 1,0 1,0 1,0

Kurang Setuju 16 16,0 16,0 17,0

Setuju 66 66,0 66,0 83,0

Sangat Setuju 17 17,0 17,0 100,0

Total 100 100,0 100,0

P14

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

Tidak Setuju 1 1,0 1,0 1,0

Kurang Setuju 15 15,0 15,0 16,0

Setuju 69 69,0 69,0 85,0

Sangat Setuju 15 15,0 15,0 100,0

Total 100 100,0 100,0

P15

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

Tidak Setuju 2 2,0 2,0 2,0

Kurang Setuju 15 15,0 15,0 17,0

Setuju 57 57,0 57,0 74,0

Sangat Setuju 26 26,0 26,0 100,0

Total 100 100,0 100,0

(23)

P16

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

Tidak Setuju 1 1,0 1,0 1,0

Kurang Setuju 4 4,0 4,0 5,0

Setuju 63 63,0 63,0 68,0

Sangat Setuju 32 32,0 32,0 100,0

Total 100 100,0 100,0

P17

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

Tidak Setuju 1 1,0 1,0 1,0

Kurang Setuju 18 18,0 18,0 19,0

Setuju 64 64,0 64,0 83,0

Sangat Setuju 17 17,0 17,0 100,0

Total 100 100,0 100,0

P18

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

Kurang Setuju 4 4,0 4,0 4,0

Setuju 67 67,0 67,0 71,0

Sangat Setuju 29 29,0 29,0 100,0

Total 100 100,0 100,0

P19

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

Tidak Setuju 1 1,0 1,0 1,0

Kurang Setuju 17 17,0 17,0 18,0

Setuju 53 53,0 53,0 71,0

Sangat Setuju 29 29,0 29,0 100,0

(24)

P20

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

Kurang Setuju 24 24,0 24,0 24,0

Setuju 52 52,0 52,0 76,0

Sangat Setuju 24 24,0 24,0 100,0

Total 100 100,0 100,0

2. Variabel Impulsive Buying (Y)

P21

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

Kurang Setuju 26 26,0 26,0 26,0

Setuju 58 58,0 58,0 84,0

Sangat Setuju 16 16,0 16,0 100,0

Total 100 100,0 100,0

P22

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

Kurang Setuju 4 4,0 4,0 4,0

Setuju 61 61,0 61,0 65,0

Sangat Setuju 35 35,0 35,0 100,0

Total 100 100,0 100,0

(25)

P23

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

Tidak Setuju 1 1,0 1,0 1,0

Kurang Setuju 16 16,0 16,0 17,0

Setuju 54 54,0 54,0 71,0

Sangat Setuju 29 29,0 29,0 100,0

Total 100 100,0 100,0

P24

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

Kurang Setuju 9 9,0 9,0 9,0

Setuju 61 61,0 61,0 70,0

Sangat Setuju 30 30,0 30,0 100,0

Total 100 100,0 100,0

P25

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

Tidak Setuju 6 6,0 6,0 6,0

Kurang Setuju 35 35,0 35,0 41,0

Setuju 42 42,0 42,0 83,0

Sangat Setuju 17 17,0 17,0 100,0

Total 100 100,0 100,0

P26

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

Tidak Setuju 1 1,0 1,0 1,0

Kurang Setuju 15 15,0 15,0 16,0

Setuju 63 63,0 63,0 79,0

Sangat Setuju 21 21,0 21,0 100,0

(26)

P27

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

Kurang Setuju 11 11,0 11,0 11,0

Setuju 61 61,0 61,0 72,0

Sangat Setuju 28 28,0 28,0 100,0

Total 100 100,0 100,0

P28

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

Tidak Setuju 1 1,0 1,0 1,0

Kurang Setuju 34 34,0 34,0 35,0

Setuju 55 55,0 55,0 90,0

Sangat Setuju 10 10,0 10,0 100,0

Total 100 100,0 100,0

P29

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

Tidak Setuju 9 9,0 9,0 9,0

Kurang Setuju 35 35,0 35,0 44,0

Setuju 42 42,0 42,0 86,0

Sangat Setuju 14 14,0 14,0 100,0

Total 100 100,0 100,0

P30

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

Tidak Setuju 5 5,0 5,0 5,0

Kurang Setuju 30 30,0 30,0 35,0

Setuju 51 51,0 51,0 86,0

Sangat Setuju 14 14,0 14,0 100,0

Total 100 100,0 100,0

(27)

P31

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

Tidak Setuju 18 18,0 18,0 18,0

Kurang Setuju 38 38,0 38,0 56,0

Setuju 30 30,0 30,0 86,0

Sangat Setuju 14 14,0 14,0 100,0

Total 100 100,0 100,0

P32

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

Tidak Setuju 9 9,0 9,0 9,0

Kurang Setuju 27 27,0 27,0 36,0

Setuju 45 45,0 45,0 81,0

Sangat Setuju 19 19,0 19,0 100,0

(28)

Lampiran 6 Tabel r untuk df = 1-50

df=(N-2)

Tingkatsignifikansiuntukujisatuarah

0.05 0.025 0.01 0.005 0.0005

Tingkatsignifikansiuntukujiduaarah

0.1 0.05 0.02 0.01 0.001

(29)

36 0.2709 0.3202 0.3760 0.4128 0.5126

0.05 0.025 0.01 0.005 0.0005

Tingkatsignifikansiuntukujiduaarah

0.1 0.05 0.02 0.01 0.001

(30)

71 0.1940 0.2303 0.2718 0.2997 0.3773

72 0.1927 0.2287 0.2700 0.2977 0.3748

73 0.1914 0.2272 0.2682 0.2957 0.3724

74 0.1901 0.2257 0.2664 0.2938 0.3701

75 0.1888 0.2242 0.2647 0.2919 0.3678

76 0.1876 0.2227 0.2630 0.2900 0.3655

77 0.1864 0.2213 0.2613 0.2882 0.3633

78 0.1852 0.2199 0.2597 0.2864 0.3611

79 0.1841 0.2185 0.2581 0.2847 0.3589

80 0.1829 0.2172 0.2565 0.2830 0.3568

81 0.1818 0.2159 0.2550 0.2813 0.3547 82 0.1807 0.2146 0.2535 0.2796 0.3527

83 0.1796 0.2133 0.2520 0.2780 0.3507

84 0.1786 0.2120 0.2505 0.2764 0.3487

85 0.1775 0.2108 0.2491 0.2748 0.3468

86 0.1765 0.2096 0.2477 0.2732 0.3449

87 0.1755 0.2084 0.2463 0.2717 0.3430

88 0.1745 0.2072 0.2449 0.2702 0.3412

89 0.1735 0.2061 0.2435 0.2687 0.3393

90 0.1726 0.2050 0.2422 0.2673 0.3375

91 0.1716 0.2039 0.2409 0.2659 0.3358

92 0.1707 0.2028 0.2396 0.2645 0.3341

93 0.1698 0.2017 0.2384 0.2631 0.3323 94 0.1689 0.2006 0.2371 0.2617 0.3307

95 0.1680 0.1996 0.2359 0.2604 0.3290

96 0.1671 0.1986 0.2347 0.2591 0.3274

97 0.1663 0.1975 0.2335 0.2578 0.3258

98 0.1654 0.1966 0.2324 0.2565 0.3242

99 0.1646 0.1956 0.2312 0.2552 0.3226

100 0.1638 0.1946 0.2301 0.2540 0.3211

(31)

Lampiran 7

Titik Persentase Distribusi T (df = 1-40)

Pr 0.25 0.10 0.05 0.025 0.01 0.005 0.001

df 0.50 0.20 0.10 0.050 0.02 0.010 0.002

(32)
(33)
(34)

Lampiran 8 Dokumentasi Penelitian

(35)
(36)
(37)
(38)
(39)

DAFTAR PUSTAKA

Buku

Hartono, Jogiyanto.2004. Metodologi Penelitian Bisnis: Salah Kaprah dan Pengalaman-pengalaman. Yogyakarta: BPFE.

Klimchuk dan Krasovec. 2007. Desain Kemasan: Perencanaan Merek Produk yang Berhasil Mulai dari Konsep sampai Penjualan. Jakarta: Erlangga.

Kotler, Philip. 2003. Marketing Insight from A to Z: 80 Konsep yang harus dipahami oleh setiap Manajer. Jakarta: Erlanga.

Kurniawan, Robert dan Yuniarto, 2016. Analisis Regresi, Jakarta: Kencana

Mulyadi dan Johny Setiwan. 2001. Sistem Perencanan dan Pengendalian Manajemen. Jakarta: Salemba Empat.

Nitisusantro, Mulyadi. 2013. Perilaku Konsumen: Dalam Perspektif Kewirausahaan. Bandung: Alfabeta.

Rochaety, Tresnati, dan Madjid Latief. 2009. Metodologi Penelitian Bisnis: Dengan Aplikasi SPSS Edisi Revisi.Jakarta: Mitra Wacana Media.

Setyawan, Udaya, dan Effendi. 2015. Prinsip-Prinsip Pemasaran : Plus Tren Terkini, Pemasaran Global, Pemasaran Jasa, Green Marketing, Entrepreneurial Marketing, E-Marketing. Yogyakarta: ANDI

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

_______. 2012. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.

Sujarweni, V. Wiratna, 2015. Metodologi Penelitian Bisnis dan Ekonomi. Yogyakarta:Pustaka Baru Press.

Suliyanto. 2006. Metode Riset Bisnis. 2006: Andi.

_______. 2011. Ekonometrika Terapan: Teori dan Aplikasi dengan SPSS. Yogyakarta: ANDI.

Sunyoto, Danang. 2013. Metode dan Instrumen Penelitian Ekonomi dan Bisnis. Yogyakarta: CAPS.

(40)

Syamsi, Ibnu. 1989. Pengambilan Keputusan (Decision Making). Jakarta: Bina Aksara.

Utami, Christina Widya. 2012. Manajemen Ritel: strategi dan Implementasi Operasional Bisnis Ritel Modern di Indonesia: Edisi 2. Jakarta: Salemba Empat.

Yunus, Muh. 2010. Inovasi & Kreativitas dalam Pemasaran. Malang: UIN Maliki Press (Anggota IKAPI).

Skripsi

Cahyorini dan Rusfian. 2011. The Effect of Packaging Design on Impulsive Buying. Journal of Administrative Science & Organization. January 2011, Page 11-21.

Lestari, Sri Indah. 2016. Analis Pengaruh Suasana Toko (Store Atmosphere), Display Produk, dan Hargsa Produk Terhadap Pembelian Tidak Direncanakan (Impulsive Buying) di Outlet Alfamart Jalan Pematang Tengah, Tanjung

Pura. Skripsi PROGRAM STUDI STRATA-1 MANAJEMEN

DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2016.

Internet

(41)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Bentuk Penelitian

Penelitian ini menggunakan bentuk penelitian eksplanasi asosiatif yaitu

penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau

lebih (Sugiyono, 2012: 100). Adapun yang dihubungkan dalam penelitian ini

adalah variabel independen yaitu desain kemasan dan variabel dependen yaitu

impulsive buying.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Menurut Sugiyono

(2012: 13), penelitian kuantitatif adalah penelitian yang berlandaskan pada filsafat

positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik

pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data

menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik

dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada Gerai Chatime yang terletak di Hermes Place

Polonia Medan, Jln. W. Mangonsidi No. 45 Medan. Penelitian ini dilaksanakan

mulai bulan Januari – Februari 2017.

3.3 Populasi dan Sampel

3.3.1 Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek/subjek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Jadi, populasi bukan hanya orang,

(42)

29

yang ada pada objek/subjek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh

karakteristik/sifat yang dimiliki oleh objek/subjek itu (Sugiyono, 2012: 115).

Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah konsumen yang membeli

produk minuman Chatime secara langsung di gerai Chatime Hermes Place

Polonia Medan.

3.3.2 Sampel

Sampel yang diambil pada penelitian ini merupakan konsumen Chatime

yang terletak di Hermes Place Polonia Medan. Untuk mendapatkan sampel yang

dapat menggambarkan populasi, maka dalam penentuan sampel penelitian ini

digunakan rumus Rao Purba. Menurut Purba (Sujarweni, 2015:155) jika jumlah

populasi tidak diketahui, maka jumlah sampel minimal ditentukan dengan rumus

� = �

2

4(���)2

Keterangan:

n = Jumlah sampel

Z = Tingkat distribusi normal pada taraf signifikan 5% = 1,96

moe = Margin of Error Max, yaitu tingkat kesalahan maksimal yang ditolerir

sebesar 10%

Dari rumus tersebut maka dapat dilihat ukuran sampel minimal yang harus

dicapai dalam penelitian ini adalah sebesar:

� = 1,96

2

4 (0,1)2

� = 96,04

Berdasarkan perhitungan diatas, maka jumlah sampel minimal yang dapat

diambil adalah 96,04 dibulatkan menjadi 100 orang.

(43)

30

3.3.3 Teknik Penarikan Sampel

Teknik penarikan sampel yang dilakukan dalam penelitian ini dengan

menggunakan nonprobability sampling. Menurut Sugiyono (2012: 118)

nonprobability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang tidak

memberikan peluang/kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi

untuk dipilih menjadi sampel. Metode yang digunakan adalah metode Purposive

Sampling. Teknik Purposive Sampling adalah teknik penentuan sampel dengan

pertimbangan tertentu yaitu menentukan respnden dengan beberapa kriteria

sebagai berikut:

1. Merupakan konsumen Chatime Hermes Place Polonia Medan

2. Pernah melakukan pembelian Chatime sedikitnya 1 kali.

Untuk mempermudah peneliti dalam menemukan responden maka

dilakukan penarikan sampel Accidental Sampling yaitu teknik penentuan sampel

berdasarkan kebetulan, yakni siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan

peneliti dan dapat digunakan sebagai sampel, layak sebagai sumber data, dan

merupakan konsumen produk minuman Chatime. Setelah jumlah responden

terpenuhi 100 orang maka penelitian ini dihentikan.

3.4 Definisi Konsep

Definisi konsep yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Desain Kemasan (X)

Menurut Klimchuk dan Krasovec (2007: 33) desain kemasan adalah

bisnis kreatif yang mengaitkan bentuk, struktur, material, warna, citra,

tipografi, dan elemen-elemen desain dengan informasi produk agar produk

(44)

31

mengirim, mengeluarkan, menyimpan, mengidentifikasi, dan membedakan

sebuah produk di pasar.

2. Impulsive buying (Y)

Menurut Utami (2012: 50) Perilaku pembelian yang tidak

direncanakan (unplanned buying) merupakan perilaku pembelian yang

dilakukan di dalam toko, di mana pembelian berbeda dari apa yang telah

direncanakan oleh konsumen pada saat mereka masuk ke dalam toko

3.5 Definisi Operasional

Adapun definisi operasional dalam penelitian ini adalah:

1. Variabel independen dalam penelitian ini adalah Desain Kemasan (X) yang

terdiri dari 3 Indikator yaitu Desain Grafis, Struktur Desain, dan Informasi

Produk. Indikator yang digunakan dalam variabel ini berjumlah 10 sub-indikator.

2. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah impulsive buying (Y). Indikator

yang digunakan dalam variabel ini terdiri dari 6 Indikator.

Tabel 3.1

Deskriptor Pertanyaan Skala

(45)
(46)
(47)
(48)
(49)
(50)
(51)
(52)

39

Sumber: Data diolah, 2017

3.6 Teknik Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan informasi atau data yang diperlukan dalam penelitian

ini, maka peneliti menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut:

1. Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh melalui penelitian dengan turun

lanhsung ke lokasi penelitian untuk mencari fakta yang berkaitan dengan masalah

yang diteliti. Data Primer dalam penelitian ini adalah Kuisioner. Menurut

Sugiyono (2011) kuisioner merupakan teknik pengumpulan data yang dengan cara

memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk

menjawabnya. Kuisioner merupakan teknik pengumpulan data yang efisien bila

peneliti tahu dengan pasti variabel yang akan diukur dan tahu apa yang

bisadiharapkan dari responden. Selain itu, kuisioner juga cocok digunakan bila

jumlah responden cukup besar dan terbesar di wilayah yang luas. Kuisioner dapat

(53)

40

berupa pertanyaan / pernyataan tertutup atau terbuka, dapat diberikan kepada

responden secara langsung atau dikirim melalui pos, atau internet.

2. Data Sekunder

Menurut Sunyoto (2013: 10) data sekunder adalah data yang diperoleh

melalui data yang diteliti dan dikumpulkan oleh pihak lain yang berkaitan dengan

permasalahan penelitian. Penelitian ini menggunakan data sekunder yang

diperoleh dari jurnal, buku, penelitian terdahulu, serta tulisan-tulisan yang ada

relevansinya dengan masalah yang diteliti.

3.7 Skala Pengukuran

Skala pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini adalah Skala

Likert. Menurut Sugiyono (2012: 132) skala likert adalah skala yang digunakan

untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang

tentang fenomena sosial. Dengan skala likert, maka variabel yang diukur

dijabarkan menjadi indikator variabel, kemudian indikator tersebut dijadikan

sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa

pertanyaan atau pernyataan.

Melalui penyebaran kuisioner yang berisi beberapa pertanyaan yang akan

diajukan kepada responden, maka ditentukan skor setiap pertanyaan. Dalam

(54)

41

Tabel 3.2

Instrumen Skala Likert

Keterangan Skor

Sangat Setuju

Setuju

Kurang Setuju

Tidak Setuju

Sangat Tidak Setuju

5

4

3

2

1

Sumber : Sugiyono, (2012 : 133)

3.8 Teknik Analisis Data

3.8.1 Uji Instrumen

Sebelum melakukan pengambilan data melalui kuisioner, terlebih dahulu

dilakukan pengujian validitas dan realibilitas terhadap daftar pertanyaan yang

diajukan dalam kuisioner tersebut.

3.8.1.1 Uji Validitas

Validitas sebuah alat ukur ditunjukan dari kemampuannya mengukur

apa yang seharusnya diukur. Validitas Instrumen harus mengandung 2 hal,

faktor ketepatan dan faktor kecermatan. Mungkin terjadi suatu alat ukur

tepat untuk mengukur besaran variabel, tetapi kurang cermat dalam

melakukan pengukuran tertentu. Alat ukur tersebut dapat dikatakan tidak

valid (Suliyanto, 2006:146).

Kriteria pengujian validitas yaitu taraf signigfikan ( �) yang

digunakan adalah 5%. Apabila rhitung> rtabel, maka ada korelasi yang nyata

antara kedua variabel tersebut sehingga kuisioner sebagai alat pengukur

dikatakan valid dan demikian sebaliknya.

(55)

42

3.8.1.2 Uji Realibilitas

Pengertian realibilitas pada dasarnya adalah sejauh mana hasil suatu

pengukuran yang dapat dipercaya, jika hasil pengukuran yang dilakukan

secara berulang relatif sama maka pengukuran tersebut diangap memiliki

realibilitas yang baik (Suliyanto, 2006:149). Untuk menguji realibilitas

penguji dapat menggunakan teknik half, yaitu mengkorelasikan skor genap

dengan skor ganjil kemudian memasukkan nilai korelasi (r). Jika nilai

koefisien realibilitas (Spearman Brown) > 0,6 maka instrumen memiliki

realibilitas yang baik/realiable/terpercaya. Sebaliknya, jika nilai koefiesien

realibilitas (Spearman Brown) < 0,6 maka instrumen memiliki realibilitas

yang tidak baik/tidakrealiable/tidak terpercaya.

3.8.2 Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik digunakan untuk melihat atau menguji model yang

termasuk layak atau tidak layak digunakan dalam penelitian. Uji asumsi klasik

yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

Uji Normalitas

Menurut Suliyanto (2011 : 69), uji normalitas dimaksudkan untuk

menguji apakah nilai residual yang telah distandarisasi pada model regresi

berdistribusi normal atau tidak. Nilai residual dikatakan berdistribusi normal

jika nilai residual terstandarisasi tersebut sebagian besar mendekati nilai

rata-ratanya.Pengambilan kesimpulan untuk menentukan apakah suatu data

mengikuti distribusi normal atau tidak adalah dengan menilai signifikannya.

Jika signifikan > 0,05 maka variabel berdistribusi normal dan sebaliknya

jika signifikan < 0,05 maka variabel tidak berdistribusi normal seperti yang

(56)

43

3.8.3 Regresi Linear Sederhana

Menurut Sugiyono (2011: 270) Regresi sederhana didasrkan pada

hubungan fungsional ataupun kausal satu variabel independen dengan satu

variabel dependen. Persamaan umum regresi linier sederhana adalah:

Y’ = a + bX

Dimana:

Y’ = Subyek dalam variabel dependen yang diprediksikan.

a = Harga Y bila X = 0 (harga konstan)

b = Angka arah atau koefisien regresi, yang menunjukkan angka peningkatan

ataupun penurunan variabel dependen yang didasarkan pada variabel

independen. Bila b (+) maka naik, dan bila (-) maka terjadi penurunan.

X = Subyek pada variabel independen yang mempunyai nilai tertentu.

3.8.4 Uji Hipotesis

Hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini diuji dengan regresi linier

berganda. Adapun cara yang digunakan untuk menganalisis,yaitu :

3.8.4.1 Uji Signifikan Parsial (Uji – t)

Menurut Ghozali dalam Wiratna (2015: 229), uji t menunjukkan

seberapa jauh pengaruh antara variabel independen dengan variabel

dependen. Apabila nilai probalitas signifikan lebih kecil dari 0,05 (5%)

maka suatu variabel independen berpengaruh signifikan terhadap variabel

dependen. Adapun kriteria adalah :

1. Jika t hitung > t tabel maka Ho ditolak dan Ha diterima.

2. Jika t hitung < t tabel maka Ho diterima dan Ha ditolak.

(57)

44

3.8.4.2 Koefisien Determinasi (R2)

Menurut Ghozali dalam Sujarweni (2015 : 228), koefisien

determinasi (goodness of fit), yang dinotasikan dengan R2 merupakan suatu ukuran yang penting dalam regresi. Determinasi (R2) mencerminkan kemampuan variabel dependen.Tujuan analisis ini adalah untuk

menghitung besarnya pengaruh variabel independen terhadap variabel

dependen. Nilai R2 menunjukkan seberapa besar proporsi dari total variasi variabel tidak bebas yang dapat dijelaskan oleh variabel penjelasnya.

(58)

45 BAB IV

HASIL PENELITIAN

4.1 Deskripsi Objek Penelitian

4.1.1 Sejarah Singkat Chatime

Chatime (日 出 茶 太) adalah sebuah jaringan kedai minuman teh susu

mutiara asal Taiwan. Chatime memiliki sedikitnya 1002 cabang di 26 negara,

pada tahun 2006 Chatime membuka gerai pertama di luar Taiwan, tepatnya di

California, Amerika Serikat. Hingga tahun 2013 Chatime berekspansi lebih dari

25 negara, termasuk Indonesia.Chatime adalah kombinasi dari kata "Cha," yang

berarti teh di mandarin, dan kata "Waktu," begitu Chatime berarti "tea time" atau

"waktu untuk minum teh." Waktu istirahat setiap orang dapat menikmati muda

dan tua, dengan satu minuman lezat. Didirikan pada tahun 2005, sejak itu

diperluas untuk lebih dari 1000 lokasi di seluruh dunia, terutama di Asia. Dengan

outlet di lebih dari selusin negara-negara Asia termasuk Taiwan, Cina, India,

Jepang, Malaysia, Singapura, Korea, Thailand, dan tentu saja di Indonesia. Ada

juga lokasi di Australia, Amerika Serikat, Kanada, Inggris, Perancis, dan bagian

dari Timur Tengah.Chatime menjual minuman yang umumnya berbahan

dasar

yang terbuat dari tapioka, puding, jeli, dan lain-lain.

Dalam rangka untuk melayani minuman yang disukai oleh semua orang,

Chatime menggunakan teh dan kopi mesin canggih untuk memproduksi hanya

minuman kualitas tertinggi.Dengan konsep tea cafe, Chatime menawarkan

berbagai jenis teh mulai dari dasar tehnya sendiri yaitu oolong tea, black tea,

(59)

46

green tea, roasted tea, brown rice, sencha, genmaicha, dan lain sebagainya.

Chatime menjual minuman yang umumnya berbahan dasar teh. Teh tersebut

dikombinasikan dengan beragam topping seperti mutiara yang terbuat dari

tapioka, puding, jeli, dan lain-lain.Ada berbagai seri segmen yang ditawarkan oleh

Chatime, antara lain Mellow Milk Tea yang menggunakan campuran susu dan teh.

Ada pula Oriental Pop Tea yang diolah menggunakan mesin yang dinamakan

teapresso dengan proses pengolahan yang tidak jauh berbeda dengan membuat

espresso, ada juga Chatime Special Mix, Fresh Tea, dan Mousse.

Chatime Indonesia dioperasikan oleh Grup

dansedikitnya 115 gerai Chatime di Indonesia telah beroperasi.KotaMedan

merupakan salah satu tempat dibukanya gerai Chatime yang terdiri dari 10 gerai

diantaranya terletak di:Chatime Sun Plaza, LG , Chatime Cambridge City Square,

Lt. 2, Chatime Hermes Place Polonia, Chatime Juanda, Inside ACE, Chatime

Center Point Medan LG, Jl. Timor/Jawa No. 1 , Chatime Lippo Plaza, Chatime

Focal Point, Lantai GF #2a, Chatime Gatsu Medan Lantai GF, Chatime Binjai

Medan Lantai 1, Chatime Lippo Plaza Medan, dan Jalan Imam Bonjol No.6

Medan . Chatime Hermes Place Polonia Medan merupakan tempat penelitian

yang dilakukan oleh peneliti.

4.1.2 Visi dan Misi Chatime

Visi dari Chatime adalah menjadi franchise yang paling diminati dengan

servis yang cepat dan hand-made desserts, sedangkan misinya adalah membangun

(60)

47

4.1.3 Struktur Organisasi Chatime Hermes Palace Polonia Medan

Gambar 4.1 Struktur Organisasi

Sumber: Chatime Hermes Place Polonia Medan

4.2 Penyajian Data

4.2.1 Deskripsi Karakteristik Responden

Pada bagian ini diuraikan dan dijelaskan mengenai hasil dari penelitian

yang telah dilakukan dan diolah untuk mengetahui pengaruh desain kemasan

terhadap impulsive buying. Responden dalam penelitian ini adalah konsumen

Chatime Hermes Palace Polonia Kota Medan. Jumlah responden dalam penelitian

ini sebanyak 100 orang konsumen yang ditemui oleh peneliti pada saat penelitian

berlangsung. Terdapat karakteristik responden yang dimasukkan dalam penelitian,

yaitu berdasarkan jenis kelamin, usia, pekerjaan dan frekuensi pembelian. Untuk

memperjelas karaktristik responden yang dimaksud dapat dijelaskan berikut ini: Leader

Co-Leader

Admin

Kasir

Barista 1 Barista 2 Barista 3

(61)

48

1. Jenis Kelamin

Tabel 4.1 Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Jumlah Responden (F) Persentase Laki-laki

Sumber: Hasil Olahan Data Statistik, 2017

Hasil penelitian berdasarkan tabel 4.1 tersebut, diketahui dari 100

responden terlihat bahwa responden berjenis kelamin laki-laki sebanyak 25

responden (25%), sedangkan responden yang berjenis kelamin wanita sebanyak

75 orang (75%). Dari tabel tersebut dapat disimpulkan bahwa konsumen Chatime

Hermes Palace Medan lebih cenderung perempuan karena lebih mudah

dipengaruhi teman kelompok dan sebayanya.

2. Usia

Tabel 4.2 Usia

Usia Jumlah Persentase

15-20 Tahun

Sumber: Hasil Olahan Data Statistik, 2017

Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa mayoritas konsumen

(62)

49

persentase sebanyak 41% dan usia 21-25 tahun sebanyak 51%. Hal ini disebabkan

karena pada kisaran umur 15-25 Tahun adalah masa dimana remaja sangat suka

mengikuti trend dan mudah dipengaruhi temannya untuk melakukan impulsive

buying (pembelian tak terencana).

3. Pekerjaan

Tabel 4.3 Pekerjaan

Pekerjaan Jumlah Persentase

Pelajar (SMP/SMA)

Mahasiswa/i

Karyawan Swasta

Dan Lain-lain

7

75

9

9

7%

75%

9%

9%

Total 100 100%

Sumber: Hasil Olahan Data Statistik, 2017

Dari tabel 4.3 diatas dapat menunjukkan jumlah total responden sebanyak

100 orang bahwa pekerjaan responden ada yang sama dan ada juga yang berbeda.

Berdasarkan data tersebut diketahui bahwa konsumen Chatime lebih cenderung

didominasi oleh Mahasiswa dengan persentase sebesar 75%. Hal ini terjadi

dikarenakan Mahasiswa menyukai hal-hal yang praktis dan keunikan desain

kemasan Chatime dengan rasa yang sangat beragam.

(63)

50

4. Frekuensi Pembelian

Tabel 4.4 Frekuensi Pembelian

FrekuensiPembelian Jumlah Persentase

1 kali

2-4 kali

> 4 kali

24

24

52

24%

24%

52%

Total 100 100%

Sumber: Hasil Olahan Data Statistik, 2017

Dari tabel 4.4 dapat menunjukkan jumlah frekuensi pembelian yang

dilakukan oleh konsumen Chatime Hermes Palace Polonia Medan yang beragam.

Berdasarkan data tersebut diketahui bahwa frekuensi pembelian Chatime yang

paling banyak dilakukan adalah lebih dari 4 kali. Hal ini terjadi karena keputusan

pembelian yang dilakukan oleh kosumen secara tidak terencana dapat

mengakibatkan kepuasan dari segi rasa yang beragam sehingga konsumen tidak

ragu melakukan pembelian secara terus-menerus.

4.2.2 Deskripsi Variabel Desain Kemasan sebagai Variabel X

Desain kemasan adalah bisnis kreatif yang mengaitkan bentuk, struktur,

material warna, citra, tipografi, dan elemen-elemen desain dengan informasi

produk agar produk dapat dipasarkan. Desain kemasan berlaku untuk

membungkus, melindungi, mengirim, mengeluarkan, menyimpan,

mengidentifikasi, dan membedakan sebuah produk di pasar. Pada akhirnya desain

kemasan berlaku sebagai pemasaran produk dengan mengkomunikasikan

kepribadian atau fungsi produk konsumsi secara unik.

Untuk melihat bagaimana tanggapan responden terhadap

(64)

51

indikator yakni desain grafis memiliki 4 sub-indikator diantaranya nama merek,

warna, tipografi, dan gambar. Indikator kedua struktur desain memiliki 3

sub-indikator diantaranya bentuk, ukuran, serta material. Indikator ketiga informasi

produk dengan 3 sub-indikator diantaranya rasa, fitur, dan manfaat produk dapat

dilihat sebagai berikut:

1. Pertanyaan mengenai Desain Grafis

Desain Grafis adalah elemen grafis yang dapat digunakan untuk menuntun

konsumen melalui desain kemasan dengan mengarahkan mata untuk membaca

hierarki informasi. Berikut merupakan sub-indikator dari desain grafis: nama

merek, warna, tipografi (bentuk/tipe huruf) dan gambar dimana setiap

sub-indikator memiliki dua pertanyaan untuk mengukur tanggapan responden, yang

dapat diuraikan dalam tabel sebagai berikut.

Tabel 4.5

Chatime merupakan salah satu nama merek yang mudah diingat oleh konsumen

Kategori Jumlah Responden Persentase

Sangat Setuju

Sumber: Hasil Olahan Data Statistik, 2017

Berdasarkan data yang didapatkan dari distribusi jawaban, mayoritas

responden menyatakan setuju bahwa Chatime merupakan salah satu nama merek

yang mudah diingat dengan persentase sebesar 68%. Hal ini disebabkan karena

nama yang dibentuk cukup unik dan nama Chatime adalah kombinasi dari kata

(65)

52

"Cha," yang berarti waktu di mandarin, dan kata "tea" yang berarti teh dalam

bahasa inggris sehingga Chatime berarti "tea time" atau "waktu untuk minum teh".

Namun terdapat 3% responden yang menyatakan kurang setuju, hal ini disebabkan

karena responden merasa nama Chatime kurang famililiar ditelinga konsumen.

Tabel 4.6

Chatime memiliki identitas dan karakteristik yang dapat membedakan produk yang satu dengan yang lain

Kategori Jumlah Responden Persentase

Sangat Setuju

Setuju

Kurang Setuju

Tidak Setuju

Sangat Tidak Setuju 22

62

16

-

-

22%

62%

16%

-

-

Total 100 100%

Sumber: Hasil Olahan Data Statistik, 2017

Dapat dilihat dari tabel 4.6 diatas, mayoritas responden menyatakan setuju

bahwa Chatime memiliki identitas dan karakteristik yang dapat membedakan

produk yang satu dengan yang laindimana persentasenya adalah sebesar 62%. Hal

ini disebabkan karenaidentitas dan karakteristik yang dimiliki Chatime cukup

beragam. Kemudian sebanyak 16% menyatakan kurang setuju, hal ini terjadi

karena responden merasa identitas dan karakteristik yang dimiliki oleh Chatime

(66)

53

Tabel 4.7

Warna Chatime merupakan alat yang dapat mengkomunikasikan kepribadian desain

Kategori Jumlah Responden Persentase

Sangat Setuju

Setuju

Kurang Setuju

Tidak Setuju

Sangat Tidak Setuju

23

45

32

-

-

23%

45%

32%

-

-

Total 100 100%

Sumber: Hasil Olahan Data Statistik, 2017

Berdasarkan data yang didapatkan dari distribusi jawaban, mayoritas

responden menyatakan setuju bahwa Chatime merupakan alat yang dapat

mengkomunikasikan kepribadian desain dengan persentase sebesar 45%. Hal ini

disebabkan karenadesain kemasan yang dimiliki oleh Chatime dapat memberikan

sumbangsi positif kepada konsumen untuk dapat melakukan impulsive buying.

Namun, tidak disangka ternyata ada 32% responden yang menyatakan kurang

setuju terhadap pertanyaan tersebut, hal itu mungkin saja terjadi karena menurut

responden masih banyak produk yang mempunyai warna dan karakteristik yang

lebih menarik.

(67)

54

Tabel 4.8

Chatime memiliki komposisi warna yang menarik

Kategori Jumlah Responden Persentase

Sangat Setuju

Setuju

Kurang Setuju

Tidak Setuju

Sangat Tidak Setuju 21

63

13

3

-

21%

63%

13%

3%

-

Total 100 100%

Sumber: Hasil Olahan Data Statistik, 2017

Tabel 4.8 menjelaskan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju

bahwa Chatime memiliki komposisi warna yang menarik dengan persentase

sebesar 63%. Hal ini disebabkan karenakomposisi yang dimiliki oleh Chatime

dapat membangkitkan gairah konsumen untuk melakukan pembelian baik secara

impuslive maupun non-impulsive.Namun sebanyak 13% responden menyatakan

kurang setuju dan 3% menyatakan tidak setuju, hal ini disebabkan karena

responden merasa komposisi warna yang dimiliki oleh Chatime belum mampu

menarik perhatian mereka serta hal ini membuktikan bahwa warna Chatime bukan

salah satu hal yang membuat mereka melakukan pembelian tak terencana terhadap

(68)

55

Tabel 4.9

Skala tipografi (tipe huruf) yang dimiliki oleh Chatime bersesuaian dengan elemen-elemen lain yang ada dengan keseluruhan ukuran kemasan

Kategori Jumlah Responden Persentase

Sangat Setuju

Sumber: Hasil Olahan Data Statistik, 2017

Berdasarkan tabel 4.9 diatas, mayoritas responden menyatakan setuju

bahwa skala tipografi (tipe huruf) yang dimiliki oleh Chatime bersesuaian dengan

elemen-elemen lain yang ada dengan keseluruhan ukuran kemasan dimana

persentasenya adalah sebesar 65%. Hal ini disebabkan karenatipe huruf Chatime

yang jelas serta ukuran huruf yang saling berkesinambungan dengan

elemen-elemen yang ada pada kemasan.

Tabel 4.10

Tipografi (tipe huruf) dalam Chatime mudah dibaca, dimengerti serta informatif dalam mengkomunikasikan informasi produknya

Kategori Jumlah Responden Persentase

Sangat Setuju

Sumber: Hasil Olahan Data Statistik, 2017

Berdasarkan tabel 4.10 menunjukkan bahwa mayoritas responden

menyatakan setuju bahwa tipografi (tipe huruf) dalam Chatime mudah dibaca,

(69)

56

dimengerti serta informatif dalam mengkomunikasikan informasi produknya

dengan persentase sebesar 63%. Hal ini disebabkan karenatipe huruf dalam

kemasan Chatime dapat memberikan informasi rasa sehingga menjadi salah satu

faktor menarik yang membuat konsumen melakukan pembelian.

Tabel 4.11

Gambar yang terdapat di kemasan Chatime menarik selera konsumen

Kategori Jumlah Responden Persentase

Sangat Setuju

Setuju

Kurang Setuju

Tidak Setuju

Sangat Tidak Setuju 38

44

18

-

-

27%

63%

18%

-

-

Total 100 100%

Sumber: Hasil Olahan Data Statistik, 2017

Dapat dilihat dari tabel 4.11 diatas, mayoritas responden menyatakan

setuju bahwa gambar yang terdapat di kemasan Chatime menarik selera konsumen

untuk membeli produk dengan persentase sebesar 44% dan sangat setuju dengan

persentase 38%. Hal ini membuktikan bahwa gambar yang ada pada kemasan

Chatime menjadi salah satu faktor penentu yang membuat konsumen melakukan

pembelian. Kemudian sebanyak 18% menyatakan kurang setuju dengan

pernyataan tersebut, hal ini terjadi karena faktor gambar bukanlah hal mutlak yang

membuat konsumen tertarik melakukan pembelian serta responden merasa masih

banyak produk yang memberikan sentuhan gambar yang menarik perhatian

(70)

57

Tabel 4.12

Gambar Chatime sesuai dengan nama merek atau nama produk

Kategori Jumlah Responden Persentase

Sangat Setuju

Setuju

Kurang Setuju

Tidak Setuju

Sangat Tidak Setuju

28

60

12

-

-

28%

60%

12%

-

-

Total 100 100%

Sumber: Hasil Olahan Data Statistik, 2017

Berdasarkan data yang didapatkan dari distribusi jawabanmayoritas

responden menyatakan setuju bahwa gambar Chatime sesuai dengan nama merek

atau nama produk serta dapat mendefinisikan isi produk itu sendiri dengan

persentase sebesar 60% . Tentu bukan hal yang mengagetkan karena kata Chatime

sendiri berasal dari kata “Cha” yang artinya time/waktu dalam bahasa mandarin

dan kata "tea" yang berarti teh dalam bahasa inggris sehingga Chatime berarti

"teatime" atau "waktu untuk minum teh". Hal ini semakin jelas terlihat karena

memang isi dari Chatime sendiri adalah teh yang dikombinasi dengan rasa yang

beragam dan disajikan dalam keadaan panas dan dingin.

2. Pertanyaan mengenai Struktur Desain

Struktur Desain digunakan sebagai tempat menyimpan, perlindungan dan

transportasi produk dan menyediakan permukaan fisik bagi desain

kemasan..Berikut merupakan sub-indikator dari struktur desain: bentuk, ukuran

serta material dimana setiap sub-indikator memiliki dua pertanyaan untuk

mengukur tanggapan responden, yang dapat diuraikan dalam tabel sebagai

berikut:

(71)

58

Tabel 4.13

Chatime memiliki bentuk yang mudah dikenali

Kategori Jumlah Responden Persentase

Sangat Setuju

Sumber: Hasil Olahan Data Statistik, 2017

Dapat dilihat dari tabel 4.13 diatas, mayoritas responden menyatakan

setuju bahwaChatime memiliki bentuk yang mudah dikenalidengan persentase

sebesar 59% . Hal ini disebabkan karena kemasan Chatime yang simple tetapi

nyaman untuk digenggam membuatnya mudah dikenali. Namun sebanyak 9%

responden menyatakan kurang setuju dikarenakan bentuk kemasan Chatime

memiliki kemiripan dengan produk minuman lainnya.

Tabel 4.14

Bentuk yang dimiliki oleh Chatime dapat menjaga kualitas minuman produk

Kategori Jumlah Responden Persentase

Sangat Setuju

Sumber: Hasil Olahan Data Statistik, 2017

Dapat dilihat dari tabel 4.14 diatas, mayoritas responden menyatakan

setuju bahwa bentuk yang dimiliki oleh Chatime dapat menjaga kualitas minuman

(72)

59

kemasan Chatime terlihat kokoh dan tidak mudah bocor sehingga isi dalam

kemasan tetap terjaga kualitas baik dalam keadalan panas maupun dingin.

Tabel 4.15

Ukuran kemasan produk minuman Chatime sesuai dengan isi yang ada

Kategori Jumlah Responden Persentase

Sangat Setuju

Sumber: Hasil Olahan Data Statistik, 2017

Berdasarkan data yang didapatkan dari distribusi jawabanmayoritas

responden menyatakan setuju bahwa ukuran kemasan produk minuman Chatime

sesuai dengan isi yang ada dengan persentase sebesar 56% . Hal ini disebabkan

karena konsumen yang melakukan pembelian Chatime merasa isi yang disajikan

pas dan tidak berlebihan tetapi sekitar 38% menyatakan tidak sesuai.

Tabel 4.16

Chatime memiliki ukuran yang simpel sehinga memudahkan konsumen dalam membawa produk kemana saja

Kategori Jumlah Responden Persentase

Sangat Setuju

Sumber: Hasil Olahan Data Statistik, 2017

Tabel 4.16diatas menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan

setuju bahwaChatime memiliki ukuran yang simpel sehinga memudahkan

(73)

60

konsumen dalam membawa produk kemana sajadengan persentase sebesar 66% .

Hal ini terbukti ketika kita membeli produk minuman Chatime tidak sedikit

konsumen yang menikmati minuman tersebut di jalan. Namun sebanyak 12%

responden menyatakan kurang setuju dengan pernyataan tersebut karena

responden merasa ukuran yang dimiliki oleh Chatime terlalu besar karena

Chatime memang menyediakan 2 jenis cupsehingga responden merasa kesulitan

membawa produk minuman tersebut dan lebih memilih merasakan Chatime di

tokonya secara langsung.

Tabel 4.17

Kemasan Chatime memiliki material fisik yang mencerminkan kualitas produk yang baik

Kategori Jumlah Responden Persentase

Sangat Setuju

Setuju

Kurang Setuju

Tidak Setuju

Sangat Tidak Setuju 17

66

16

1

-

17%

66%

16%

1%

-

Total 100 100%

Sumber: Hasil Olahan Data Statistik, 2017

Berdasarkan data yang didapatkan dari distribusi jawabanmayoritas

responden menyatakan setuju bahwaChatime memiliki material fisik yang

mencerminkan kualitas produk yang baikdengan persentase sebesar 66% . Hal ini

terbukti karena kemasan Chatime terbuat dari bahan yang berkualitas sehingga

baik secara isi maupun material fisik mampu membuat konsumen tertarik untuk

melakukan pembelian. Namun sebanyak 16% menyatakan kurang setuju dengan

pernyataan tersebut karena responden merasa material fisik Chatime belum

(74)

61

Tabel 4.18

Chatime terbuat dari bahan yang tidak mudah bocor

Kategori Jumlah Responden Persentase

Sangat Setuju

Setuju

Kurang Setuju

Tidak Setuju

Sangat Tidak Setuju

15

69

15

1

-

15%

69%

15%

1%

-

Total 100 100%

Sumber: Hasil Olahan Data Statistik, 2017

Dapat dilihat dari tabel 4.18, mayoritas responden menyatakan setuju

bahwaChatime terbuat dari bahan yang tidak mudah bocordengan persentase

sebesar 69% . Hal ini terbukti karena kemasan Chatime terbuat dari bahan plastik

berkualitas baik sehingga dapat menjaga keutuhan isi Chatime itu sendiri.

Kemudian sebanyak 15% responden memberikan tanggapan kurang setuju, hal ini

terjadi karena beberapa responden tersebut merasa Chatime yang mereka beli

pernah mengalami kebocoran sehingga bahan yang dimiliki oleh Chatime perlu

diperbaiki kembali.

3. Pertanyaan mengenai Informasi Produk

Informasi Produk adalah penjelasan produk yang biasanya mendefinisikan

isi kemasan yang spesifik. Berikut merupakan sub-indikator dari informasi

produk: rasa, fitur serta manfaat produk dimana setiap sub-indikator memiliki dua

pertanyaan untuk mengukur tanggapan responden, yang dapat diuraikan dalam

tabel sebagai berikut:

(75)

62

Tabel 4.19

Informasi rasa yang tertera dalam kemasan Chatime dapat membuat konsumen semakin tertarik untuk melakukan pembelian

Kategori Jumlah Responden Persentase

Sangat Setuju

Sumber: Hasil Olahan Data Statistik, 2017

Tabel 4.19diatas menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan

setuju bahwaInformasi rasa yang tertera dalam kemasan Chatime dapat membuat

konsumen semakin tertarik untuk melakukan pembeliandengan persentase sebesar

57% . Hal ini terbukti ketika kita melakukan pembelian produk minuman Chatime

maka di kemasan dapat kita temui informasi rasa yang telah kita pesan.

Tabel 4.20

Jenis rasa yang dimiliki oleh Chatime beragam

Kategori Jumlah Responden Persentase

Sangat Setuju

Sumber: Hasil Olahan Data Statistik, 2017

Dapat dilihat dari tabel 4.20diatas, mayoritas responden menyatakan setuju

bahwa jenis rasa yang dimiliki oleh Chatime beragam sehingga semua konsumen

(76)

63

orang pasti mempunyai selera rasa yang berbeda-beda dan hal tersebut yang

ditawarkan oleh Chatime dengan menyediakan berbagai rasa yang sesuai dan

cocok dengan lidah dan selera setiap orang.

Tabel 4.21

Chatime memiliki keuntungan seperti promosi yang ada pada kemasan

Kategori Jumlah Responden Persentase

Sangat Setuju

Setuju

Kurang Setuju

Tidak Setuju

Sangat Tidak Setuju 17

64

18

1

-

17%

64%

18%

1%

-

Total 100 100%

Sumber: Hasil Olahan Data Statistik, 2017

Dapat dilihat dari tabel 4.21diatas, mayoritas responden menyatakan setuju

bahwa Chatime memiliki keuntungan seperti promosi yang ada pada kemasan

sehingga banyak konsumen melakukan pembelian dengan persentase sebesar 64%

. Hal ini disebakan karena pada saat-saat tertentu Chatime selalu memberikan

promo menarik untuk konsumen sehingga perilaku konsumen seperti impulsive

buying sering terjadi. Namun sebanyak 18% responden memberikan tanggapan

kurang setuju, hal ini terjadi karena beberapa responden merasa bahwa mereka

belum pernah merasakan promosi seperti yang disebutkan dalam pertanyaan

tersebut.

(77)

64

Tabel 4.22

Chatime memiliki sistem pelayanan yang baik

Kategori Jumlah Responden Persentase

Sangat Setuju

Sumber: Hasil Olahan Data Statistik, 2017

Berdasarkan tabel 4.22diatas, mayoritas responden menyatakan setuju

bahwa Chatime memiliki sistem pelayanan yang baik dan memberikaan kepuasan

terhadap pelanggan dengan persentase sebesar 67% . Hal ini disebakan karena

konsumen merasa pelayanan yang dilakukan oleh karyawan Chatime sangat baik

karena bagaimanapun seorang konsumen akan sangat merasa dihargai ketika

mendapatkan pelayanan yang memuasakan sehingga konsumen tidak ragu untuk

melakukan pembelian secara terus menerus.

Tabel 4.23

Chatime merupakan minuman penyegar dahaga

Kategori Jumlah Responden Persentase

Sangat Setuju

Sumber: Hasil Olahan Data Statistik, 2017

Berdasarkan data yang didapatkan dari distribusi jawaban mayoritas

(78)

65

menambahkan rasa semangat untuk konsumen dengan persentase sebesar 53% .

Hal ini disebakan karena minuman Chatime terbukti ampuh untuk mengatasi

solusi ketika masalah dahaga muncul dengan rasa yang beragam serta tersedia

dalam keadaan panas maupun dingin. Kemudian sebanyak 17% reponden

memberikan tanggapan kurang setuju karena responden merasa Chatime bukan

satu-satunya minuman yang bisa menghilangkan dahaga.

Tabel 4.24

Chatime memiliki manfaat yang baik untuk kesehatan karena terbuat dari buah yang banyak vitaminnya

Kategori Jumlah Responden Persentase

Sangat Setuju

Setuju

Kurang Setuju

Tidak Setuju

Sangat Tidak Setuju 24

52

24

-

-

24%

52%

24%

-

-

Total 100 100%

Sumber: Hasil Olahan Data Statistik, 2017

Dapat dilihat dari tabel 4.24diatas, mayoritas responden menyatakan setuju

Chatime memiliki manfaat yang baik untuk kesehatan karena terbuat dari buah

yang banyak vitaminnya dengan persentase sebesar 52% . Hal ini disebakan

karena beberapa minuman Chatime terbuat dari bahan dasar buah seperti mangga

dan jeruk yang sangat cocok untuk konsumen menjaga kesehatan dan kebugaran

tubuh. Namun sebanyak 24% mengaku kurang setuju, hal ini terjadi karena

beberapa responden belum pernah mencoba minuman Chatime yang terbuat dari

buah-buahan tersebut.

(79)

66

4.2.3 Deskripsi Variabel Impulsive Buying sebagai Variabel Y

Impulsive Buyingmerupakan perilaku pembelian yang dilakukan di dalam

toko, di mana pembelian berbeda dari apa yang telah direncanakan oleh konsumen

pada saat mereka masuk ke dalam toko. Pembelian tidak terencana adalah suatu

tindakan pembelian yang dibuat tanpa direncanakan sebelumnya, atau keputusan

pembelian dilakukan pada saat berada di dalam toko.

Untuk melihat bagaimana tanggapan responden terhadap indikator-indikator

dan juga perhitungan skor variabel impulsive buyingyang terdiri dari enam

indikator yakni dorongan spontan untuk membeli, sinkronitas, ketertarikan,

elemen hedonis, konflik, dan mengabaikan konsekuensi dapat dilihat sebagai

berikut:

1. Pertanyaan mengenai Dorongan spontan untuk membeli

Dorongan spontan untuk membeli terjadi ketika ada perasaan lebih untuk

membeli suatu produk yang tidak direncanakan sebelumnya yang disebabkan

karena beberapa hal. Setiap indikator memiliki dua pertanyaan untuk mengukur

(80)

67

Tabel 4.25

Melakukan pembelian chatime karena rasa penasaran

Kategori Jumlah Responden Persentase

Sangat Setuju

Setuju

Kurang Setuju

Tidak Setuju

Sangat Tidak Setuju 16

58

26

-

-

16%

58%

26%

-

-

Total 100 100%

Sumber: Hasil Olahan Data Statistik, 2017

Tabel 4.25diatas menunjukkan mayoritas responden menyatakan setuju

bahwa responden melakukan pembelian Chatime karena rasa penasaran dengan

persentase sebesar 58% . Hal ini disebakan karena Chatime mulai booming sekitar

3 atau 4 tahun yang lalu sehingga banyak konsumen merasa penasaran dan ingin

mencoba produk minuman yang sedang banyak diperbincangkan tersebut.

Kemudian terdapat 26% responden memberikan tanggapan kurang setuju terhadap

pertanyaan tersebut, hal ini terjadi karena beberapa responden tersebut melakukan

pembelian Chatime bukan karena rasa penasaran tetapi responden melakukan

pembelian tersebut karena hanya ingin membeli saja ataupun faktor lain diluar

dari rasa penasaran tersebut.

(81)

68

Tabel 4.26

Melakukan pembelian chatime atas kemauan sendiri

Kategori Jumlah Responden Persentase

Sangat Setuju

Setuju

Kurang Setuju

Tidak Setuju

Sangat Tidak Setuju 35

61

4

-

-

35%

61%

4%

-

-

Total 100 100%

Sumber: Hasil Olahan Data Statistik, 2017

Dapat dilihat dari tabel 4.26diatas, mayoritas responden menyatakan setuju

bahwa responden melakukan pembelian Chatime atas kemauan sendiri dengan

persentase sebesar 61% . Hal ini disebakan banyak konsumen setelah melalui

proses dimana mereka mengalami rasa penasaran lalu mengambil keputusan untuk

melakukan pembelian atas kemauan sendiri dan hanya sekitar 4% yang

menyatakan kurang setuju karena mereka melakukan pembelian atas dorongan

orang lain ataupun lingkungannya.

2. Pertanyaan mengenai Sinkronitas

Sinkronitas adalah antara apa yang diharapkan sesuai dengan yang terjadi

ketika setelah membeli sebuah produk. Setiap indikator memiliki dua pertanyaan

untuk mengukur tanggapan responden, yang dapat diuraikan dalam tabel sebagai

(82)

69

Tabel 4.27

Membeli Chatime sesuai dengan kemampuan material

Kategori Jumlah Responden Persentase

Sangat Setuju

Setuju

Kurang Setuju

Tidak Setuju

Sangat Tidak Setuju 29

54

16

1

-

29%

54%

16%

1

-

Total 100 100%

Sumber: Hasil Olahan Data Statistik, 2017

Dapat dilihat dari tabel 4.27diatas, mayoritas responden menyatakan setuju

bahwa responden membeli Chatime sesuai dengan kemampuan material dengan

persentase sebesar 54% . Hal ini disebakan karena harga yang ditawarkan oleh

produk minuman Chatime masih relatif terjangkau untuk golongan menengah ke

atas yakni seharga Rp. 18.000 – Rp. 30.000. Namun sekitar 16% responden

menanggapi pertanyaan tersebut dengan kurang setuju, hal tersebut bisa saja

terjadi karena beberapa dari responden melakukan pembelian Chatime karena

hasutan teman yang membuat responden tergoda tanpa memikirkan jumlah materi

yang dimilikinya.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil penelitian dan pengolahan data yang dilakukan dapat disimpulkan sebagai berikut: Terdapat pengaruh yang signifikan latihan mendorong tembok (X) dengan

Untuk encapai maksud tersebut, dokumen dasar harus dirancang dengan baik, berikut ini merupakan petunjuk-petunjuk didalam perancangan dokumen dasar yang baik,

1. Kemampuan komunikasi matematis peserta didik laki-laki dalam menyelesaikan soal cerita materi pokok aritmatika sosial pada kelas VII SMPN 1 Sumbergempol sudah

Structured product merupakan produk bank turunan dari instrumen derivatif yang memiliki kompleksitas tinggi yang mengakibatkan peningkatkan resiko yang dihadapi oleh

Sistem harga pokok taksiran adalah salah satu sistem harga pokok yang ditentukan di muka untuk mengolah produk atau jasa tertentu dengan jalan menentukan besarnya biaya bahan baku

Dapat menyatakan peristiwa sehari-hari dalam bahasa atau simbol matematika namun masih ada peserta didik yang tidak dapat membuat model matematika dalam menyelesaikan

Dari paparan diatas terlihat bahwa peserta didik CSL tidak memenuhi indikator komunikasi matematis dan peserta didik masih kurang pemahaman dalam materi aritmatika sosial

Ini menunjukkan ciri-ciri program media yang boleh mempengaruhi tingkah laku agresif pelajar adalah pada tahap sederhana dan sisihan piawai yang berada di bawah