• Tidak ada hasil yang ditemukan

LKP : Rancang Bangun Sistem Informasi Penilaian Kinerja Karyawan Pada CV. Lightmint Contractor Dengan Metode Management By Objective.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "LKP : Rancang Bangun Sistem Informasi Penilaian Kinerja Karyawan Pada CV. Lightmint Contractor Dengan Metode Management By Objective."

Copied!
74
0
0

Teks penuh

(1)

CV. LIGHTMINT CONTRACTOR DENGAN

METODE MANAGEMENT BY OBJECTIVE

KERJA PRAKTEK

Nama : Muhammad Hamdani Abdillah NIM : 08.41010.0192

Program : S1 (Strata Satu) Jurusan : Sistem Informasi

SEKOLAH TINGGI

MANAJEMEN INFORMATIKA & TEKNIK KOMPUTER

SURABAYA

(2)

viii

ABSTRAK ... v

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Perumusan Masalah ... 2

1.3 Batasan Masalah ... 3

1.4 Tujuan ... 3

1.5 Kontribusi ... 4

1.6 Sistematika Penulisan ... 4

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ... 6

2.1 Identitas Perusahaan ... 6

2.2 Uraian Tentang Perusahaan ... 6

2.3 Visi dan Misi Perusahaan ... 7

2.3.1 Visi Perusahaan ... 7

2.3.2 Misi Perusahaan ... 7

2.4 Struktur Organisasi ... 7

(3)

ix

3.2 Analisa dan Perancangan Sistem ... 15

3.3 Database ... 19

3.4 Sistem Basis Data ... 22

3.5 Database Management System ... 22

3.6 Interaksi Manusia dan Komputer ... 24

3.7 Microsoft Visua Studio 2005 ... 24

3.8 Sistem Pendukung Keputusan ... 25

3.8.1 Tujuan dan Kegunaan penilaian Kinerja Karyawan ... 27

3.8.2 Syarat-syarat Penilaian dan Persiapan Penilaian ... 29

3.8.3 Dasar Penilaian dan Unsur-unsur yang dinilai ... 31

3.8.4 Metode dalam Penilaian Kerja ... 33

3.9 Sistem Penilaian Kinerja karyawan ... 34

3.10 Bobot Faktor Penilaian Individu ... 39

BAB IV PERANCANGAN SISTEM ... 40

4.1 Prosedur Kerja Praktek ... 40

4.2 Analisis Sistem ... 41

4.2.1 Proses Bisnis Perusahaan ... 41

4.2.2 Dokumen Flow ... 42

4.3 Perancangan Sistem ... 43

4.3.1 System Flow Penilaian Kinerja Karyawan ... 43

4.3.2 Context Diagram ... 44

(4)

x

4.3.6 DFD Level 1 Subsistem Laporan ... 48

4.3.7 Conseptual Data Model (CDM) ... 48

4.3.8 Physical Data Model (PDM) ... 49

4.3.9 Struktur Database ... 50

4.4 Desain Input ... 52

4.4.1 Desain Output ... 59

4.4.2 Mengimplementasikan Sistem ... 60

4.4.3 Pembahasan Terhadap Implementasi Sistem ... 61

BAB V PENUTUP ... 71

5.1 Kesimpulan ... 71

5.2 Saran ... 71

DAFTAR PUSTAKA ... 73

(5)

1

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

CV. Lightmint Contractor merupakan perusahaan yang bergerak

dibidang kontraktor, persaingan bisnis yang semakin kompetitif memacu CV.

Lightmint Contractor untuk meningkatkan kualitas perusahaan. Salah satu cara

untuk meningkatkan kualitas perusahaan adalah dengan cara meningkatkan

kualitas sumber daya manusia. Untuk meningkatkan kualitas sumber daya

manusia diperlukan salah satu ataupu teknik yang akan digunakan. Salah satu

teknik yang digunakan manajemen perusahaan untuk peningkatan sumber daya

manusia adalah dengan melakukan penilaian kinerja. Permasalahan yang dihadapi

oleh perusahaan dalam penilaian kinerja yaitu, (1) penilaian kinerja yang selama

ini dilakukan masih membutuhkan waktu yang lama, dikarenakan melakukan

perhitungan manual yang membutuhkan waktu yang lama. (2) Sistem penilaian

yang ada sekarang belum bisa mengelola data-data penilaian kinerja yang berguna

untuk memvalidasi penilaian kinerja dan menjaga keakuratan data-data yang

dipkai. (3) Penilaian masih bersifat satu arah, halini menyebabkan penilaian

kinerja subyektif yang tinggi, dikarenakan ada beberapa kriteria yang tidak ada

data pendukungnya seperti kriteria penilaian untuk kemampuan pribadi, sehingga

penilaian dilakukan berdasarkan pendapat pribadi seorang penilai.

Untuk mendorong perilaku yang baik atau memperbaiki kinerja para

karyawan yang dibawah standar maka perlu adanya penilaian yang objektif

(6)

karyawan sesuai dengan jenisnya yaitu karyawan manajemen atau non

manajemen, serta memberikan pelatihan untuk meningkatkan kualitas yang dirasa

kurang, serta mempertimbangkan pengalaman-pengalaman yang terjadi

sebelumnya dan memprediksi kejadian-kejadian mendatang, apakah dapat

terlaksana dengan mudah atau bahkan sulit unuk diselesaikan. Halini akan sangat

terkait dengan gambaran perilaku sebagai dimensi kerja terhadap penilaian kinerja

sebagai bahan evaluasi pekerjaan karyawan di perusahaan.

Oleh karena itu, diharapkan dengan adanya system informasi penilaian

kinerja karyawan CV. Lightmint Contractor bisa meminimalkan waktu dalam

menilai setiap karyawan, dan mendapatkan laporan yang diharapkan oleh

pemimopin yang akurat, serta karyawan juga dapat melihat apakah mereka sudah

mempunyai nilai yang diharapkan sehingga dapat membantu perusahaan untuk

memonitoring kinerja dari para karyawan untuk memenuhi standarisasi nilai yang

diharapkan oleh perusahaan.

1.2 PERUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan beberapa

masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana merancang dan membangun Sistem Pendukung Keputusan

Penilaian Kinerja Karyawan untuk Penentuan Pelatihan dengan Metode

Management by Objective.

2. Bagaimana meminimalkan waktu dalam menilai setiap karyawan, dan

(7)

1.3 BATASAN MASALAH

Pada pembuatan Sistem Informasi Penilaian Kinerja Karyawan ini

meliputi beberapa batasan-batasan yaitu :

1. Laporan yang dihasilkan adalahlaporan penilaian kinerja karyawan.

2. Aplikasi yang dibangun untuk bagian Humas dan Community Development

di CV. Lightmint Contractor.

1.4 TUJUAN

Tujuan dari system pendukung keputusan penilaian kinerja karyawan ini

adalah sebagai berikut :

1. Merancang serta membangun suatu system yang dapat memecahkan masalah

dengan menggunakan metode Management by Objective.

2. Merancang serta membangun Sistem Pendukung Keputusan Penilaian Kinerja

Karyawan untuk Penentuan Pelatihan dengan Metode Management by

Objective.

3. Merancvang serta membangun suatu system yang mampu mempermudah

bagian kepegawaian dalammembuat keputusan terbaik.

4. Merancang serta membangun suatu system yang dapat memberikan solusi

(8)

1.5 KONTRIBUSI

Diharapkan setelah pembuata proyek ini dapat mempermudah

manajemen dalam pengambilan keputusan untuk penilaian kinerja karyawan.

Dengan demikian pengolahan data hasil kinerja karyawan diperusahaan dapat

berlangsung lebih cepat dan efisien sehingga dapat menghasilkan laporan yang

akurat.

1.6 SISTEMATIKA PENULISAN

Penyusunan laporan kerja praktek ini, dibagi menjadi lima bab. Pada

setiap bab terdapat sub bahasan yang menjelaskan isi dari bab secara lebih

terperinci. Berikut ini sistematika yang digunakan :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini membahas tentang latar belakang maslaah dan penjelasan

permasalahan secara umum, rumusan masalah yang ingin

diselesaikan, batasan masalah, tujuan, manfaat dan sistematika

penulisan yang digunakan pada laporan kerja praktek ini.

BAB II GAMBARAN UMUM INSTANSI

Bab ini membahas tentang gambaran umum instansi, struktur

organisasi dan deskripsi tugas setiap bagian.

BAB III LANDASAN TEORI

Bab ini menjelaskan tentang teori yang berhubungan dengan

(9)

BAB IV DESKRIPSI SISTEM

Bab ini menjelaskan mengenai gambaran system yang berjalan dan

perancangan system yang akan dibuat. Selain itu disertai struktur tabel

dan desain input/output.

BAB V PENUTUP

Bab ini berisi kesimpulan dari kerja praktek yang telah dibuat dan

(10)

6

2.1 Identitas Perusahaan

Profil Perusahaan

Nama : CV. Lightmint Contractor

Alamat : Jl. Delta Sari Indah No. 111 Kureksari Waru Sidoarjo Telp/Fax : (031) 8536408

E-mail : CV. lightmint@yahoo.com Contact Person : Sulamon Septiadi

Jabatan : Direktur Bisnis Utama : Contractor

2.2 Uraian Tentang Perusahaan

(11)

2.3 Visi dan Misi Perusahaan

2.3.1 Visi Perusahaan

Menjadi perusahaan kontraktor yang terdepan di industri jasa konstruksi, serta memberikan kesejahteraan kepada karyawan, pengurus, pemegang saham dan stake holder lainnya melalui komitmen terhadap tata kelola perusahaan yang baik.

2.3.2 Misi Perusahaan

Selalu menjaga komitmen untuk memberikan kepuasan pelanggan dengan memperhatikan kualitas, harga yang sesuai dan waktu pekerjaan yang tepat pada setiap proyek yang dikerjakan, serta memberikan peluang lapangan pekerjaan kepada SDM yang berpotensi.

2.4 Struktur Organisasi

(12)

2.5 Job Deskripsi

CV. Lightmint Contractor terdiri dari beberapa bagian, dimana setiap bagian tersebut memiliki job description masing-masing. Adapun job deskripsi yang ada di CV. Lightmint Contractor yaitu :

1. Komisaris (Pemilik Perusahaan)

a. Mengangkat dan memberhentikan Direksi.

b. Menetapkan auditor eksternal untuk melakukan audit atas laporan keuangan. c. Mendelegasikan kepada Direktur tentang pembagian tugas, tanggung jawab

dan wewenang Direksi serta Manager.

d. Memperoleh informasikinerja perusahaan baik dari Direksi maupun Manager mengenai keuangan atau hal-hal lain yang menyangkut Perusahaan secara lengkap, tepat waktu dan teratur.

e. Menyetujui atau menolak kejasama dengan perushaan/pihaklain yang diusulkan oleh direksi.

f. Menyelenggarakan Rapat Pertanggungjawaban Direksi secara semes-teran/tahunan atau sewaktu-waktu diperlukan.

2. Direktur

a. Memimpin para pelaku organisasi perusahaan lainnya sehingga Perseroan dipastikan dapat berjalan sesuai RJPP dan RKAP yang telah disyahkan oleh Komisaris/Pemilik perusahaan.

(13)

c. Memberikan pertanggung jawbaan dan segala keterangan tentang keadaaan dan kinerja perusahaan kepada komisaris/Pemilik perusahaan.

d. Menyusun dan menyampaikan Laporan Tahunan untuk disahkan oleh Komisaris/Pemilik perusahaan.

e. Menetapkan struktur organisasi dan uraian tugasnya.

f. Memberikan penjelasan kepada Komisaris/Pemilik Perusahaan baik secara berkala maupun sewaktu-waktu diminta.

g. Mengangkat dan memberhentikan pekerja. 3. Bagian Pemasaran

a. Membuat perencanaan kegiatan pemasaran

b. Melakukan promosi agar perusahaan dapat dikenal.

c. Menjaring informasi yang berpotensi da mendukung pencaria pekerjaan. d. Mewujudkan informasi agar menjadi pekerjaan bagi perusahaan.

e. Melakukan proses penawaran dan mengikuti kegiatan tender. 4. Bagian Keuangan

a. Mengkoordinasikan dan menyiapkan kebutuhan anggaran dan SDM sebagai supporting pelaksanaan pekerjaan perseroan.

b. Membuat dan mendokumentasikan laporan kineja keuangan.

c. Mengurus dan menyelesaikan pembayaran/penagihan kepada pihak-pihakterkait yang menjadi kewajiban/hak perseroan.

d. Membuat laporan kinerja dalam bidang. 5. Bagian Umum

(14)

b. Mengarsipkan surat-surat yang sudah melalui proses pekerjaan. c. Melakukan administrasi penerimaan SDM

d. Mengurus administrasi karyawan

e. Melakukan pengadaan barang terhadap kebutuhan perusahaan f. Membuat laporan kinerja dalam bidang.

6. Manajer proyek

Manajer proyek merupakan perwakilan perusahaan di lapangan, sehingga mempunyai struktur organisasi tersendiri untuk memudahkan dalam melaksanakan proyek selain itu dapat mengoptimalkan kinerja perusahaan.

Gambar 2.2 Struktur Organisasi Manajer Proyek

a. Manajer Proyek

Menyusun personalia tim proyek yang akan membantu dalam mengelola proyek, kemudian bersama tim merencanakan pelaksanaan proyek, termasuk mengadakan sumber daya seperti bahan/material, tenaga kerja/mandor subkontraktor dan peralatan konstruksi.

(15)

Bertugas mengelola masalah yang terkait dengan fungsi perencanaan teknik dan pengendalian.

c. Bagian Operasional

Bertugas mengelola pelaksanaan pekerjaan di lapangan sesuai dengan fungsi operasional yang meliputi :

1. Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan perencanaan baik teknis maupun keuangan sebagaimana disiapkan oleh bagian perencanaan pengendalian. 2. Mengkoordinasikan para kepala pelaksana dalam mengendalikan dan

mengontrol pekerjaan para mandor dan subkontraktor.

3. Membina dan melatih ketrampilan para staf, tukang dan mandor.

4. Melakukan penilaian kemampuannya sesuai dengan standar yang ditetapkan.

d. Bagian Administrasi Umum

Mempunyai kewenangan mengelola keuangan, pembukuan, urusan umum dan SDM proyek, antara lain meliputi :

a. Menyiapkan urusan administrasi penagihan kepada pemilik proyek. b. Melakukan pencatatan transaksi kedalam jurnal.

(16)

12

3.1 Metode Management by Objective (MBO)

Menurut Veithzal Rivai (2004), Management By Objective atau yang

berarti manajemen berdasarkan sasaran artinya adalah satu bentuk penilaian

dimana karyawan dan penyelia bersama-sama menetapkan tujuan-tujuan atau

sasaran-sasaran pelaksanaan kerja di waktu yang akan dating. MBO bertujuan

untuk meningkatkan kinerja organisasi dengan merumuskan tujuan organisasi dan

sasraan kerja karyawan yang berada di dalamnya. Idealnya, karyawan akan

mendapatkan masukan yang kuat untuk mengidentifikasikan sasaran kerja, waktu

realisasi, target, dan perkiraan output target. MBO mengikutsertakan on going

tracking dan umpan balik kedalam proses pencapaian sasraan kerja.

Prinsip dibalik dalam Management By Objective (MBO) adlaah untuk

memastikan bahwa setiap karyawan memiliki pemahaman yang jelas terhadap

tujuan atau sasaran organisasi, seperti halnya mereka memahami peran dan

tanggung jawabnya dalam mencapai tujuan tersebut. Sistem MBO membuat

manajer dan karyawan bekerja untuk menjalankan dan meraih rencananya, yang

mana secara otomatis akan turut mendukung tercapainya tujuan organisasi. MBO

(17)

1. Prinsip Penurunan Tujuan dan Sasaran Organisasi

Prinsip ini meminta kepada para top level manajer untuk menurunkan tujuan

dan sasaran organisasi yang menjadi sasaran definitive dan rencana kerja dari

karyawan yang berada di bawahnya.

2. Prinsip Sasaran Spesifik per Karyawan

Setiap Individu Karyawan dalam organisasi diberikan kumpulan sasaran kerjqa

spesifik yang harus mereka raih selama periode kerja tertentu. Sasaran kerja

dibuat sejalan dengan sasaran perusahaan pada suatu periode tertentu.

3. Prinsip Pengambilan Keputusan Secara Partisipatif

Sasraan kerja individu (SKI) karyawan disusun secara bersama-sama oleh

individu karyawan dan manajernya.

4. Prinsip Pendefinisian Periode Waktu

Sasaran kerja disusun untuk periode waktu tertentu.

5. Prinsip Evaluasi Kinerja dan Umpan Balik

Performansi kerja karyawan ditinjau secara periodic untuk mengetahui

seberapa dekat karyawan kepada pencapaian sasaran kerjanya. Penghargaan

diberikan kepada individu karyawan yang berhasil meraih sasaran kerjanya.

Penghargaan tersebut diberikan sebagai feedback atas keberhasilannya.

Untuk melaksanakan prinsip-prinsip MBO, terdapat 5 langkah proses yang harus

ditempuh dalam MBO yaitu :

1. Meninjau Sasaran Organisasi

2. Merumuskan Sasaran kerja Individu (SKI)

3. Memantai perkembangan

(18)

Flowcart dari metode Management by Objective pada sisem penilaian

karyawan di CV. Lightmint Contractor ini dapat dilihat pada gambar 3.1

(19)

3.2 Analisa dan Perancangan Sistem

Analisis system dilakukan dengan tujuan untuk dapat mengidentifikasi

dan mengevaluasi permasalahan yang terjadi dan kebutuhan yang diharapkan,

sehingga dapat diusulkan perbaikannya.

Perancangan system merupakan penguraian suatu system informasi yang

utuh ke dalam bagian komputerisasi yang dimaksud, mengidentifikasi dan

mengevaluasi permasalahan, menentukan kriteria, menghitung konsistensi

terhadap kriteria yang ada, serta mendapatkan hasil atau tujuan dari masalah

tersebut serta mengimplementasikan seluruh kebutuhan operasional dalam

membangun aplikasi.

Menurut Kendall (2003:7), Analisa dan Perancangan Sistem

dipergunakan untuk menganalisis, merancang dan mengimplementasika

peningkatan-peningkatan fungsi bisnis yang dapat dicapai melalui penggunaan

system informasi terkomputerisasi.

1. Entity Relationship Diagram (ERD)

Entity Relationship Diagram (ERD) adlaah gambaran pada system

dimana di dalamnya terdapat hubungan antara entity beserta relasinya. Entity

merupakan sesuatu yang ada dan terdefinisikan didalam suatu organisasi, dapat

abstrak dan nyata. Untuk setiap entity biasanya mempunyai attribute yang

merupakan ciri entity tersebut. Relasi adalah hubungan antar entity yang berfungsi

sebagai hubungan yang mewujudkan pemetaan antar entity.

Menurut Marlinda (2004:28), Atribute adalah kolom di sebuah relasi.

(20)

a. Simple Atribute

Atribute ini merupakan attribute yang unik dan tidak dimiliki oleh attribute

lainnya, misalnya entity mahasiswa yang attribute-nya NIM.

b. Composite Atribute

Composite Atribute adalah attribute yang memiliki dua nilai harga, misalnya

nama besar (nama keluarga) dan nama kecil (nama asli)

c. Single Value Atribute

Atribute yang hanya memiliki satu nilai harga, misalnya entity mahasiswa

dengan attribute-nya Umur (tanggal lahir).

d. Multi Value Atribute

Multi Value attribute adalah attribute yang banyak memiliki nilai harga,

misalnya entity mahasiswa dengan attribute-nya pendidikan (SD, SMP, SMA).

e. Null Value Atribute

Null Value Atribute adalah attribute yang tidak memiliki nilai harga, misalnya

entity tukang becak dengan atributenya pendidikan (tanpa memiliki ijazah).

Entity Relationship Diagram ini diperlukan agar dapat menggambarkan

hubungan antar entity dengan jelas, dapat menggambarkan batasan jumlah

entity dan partisipasi antar e4ntity, mudah dimengerti pemakai dan mudah

disajikan oleh perancang database. Untukitu entity Relationship Diagram

dibagi menjadi dua jenis model, yaitu :

a. Conseptual Data Model (CDM)

Conseptual Data Model (CDM) adalah jenis model data yang menggambarkan

(21)

b. Physical Data Model (PCM)

Physical Data Model (PCM) adalah jenis model data yang menggambarkan

hubungan antar tabel secara fisikal.

2. Data Flow Diagram (DFD)

Pada tahap ini, penggunaan notasi dapat membatu komunikasi dengan

pemakai/user system untuk memahami system tersebut secara logika. Diagram

yang menggunakan notasi-notasi untuk menggambarkan arus data sistyem ini

dikenal dengan nama Diagram Arus Data (Data Flow Diagram). DFD berfungsi

untuk menggambarkan proses aliran data yag terjadi didalam system dari tingkat

yang tertinggi sampai yang terendah, yang memungkinkan untuk melakukan

dekomposisi, mempartisi atau membagi system kedalam bagian-bagian yang lebih

kecil dan yang lebih sederhana.

DFD focus padaaliran data dari dan kedalam system serta memproses data

tersebut (Kendall, 2003:241). Simbol-simbol dasar dalamDFD antara lain :

a. Eksternal Entity

Suatu Ekstenral Entity atau entitas merupakan orang, kelompok, departemen,

atau system lain diluar system yang dibuat dapat menerima atau memberikan

informasi atau data ke dalam system yang dibuat. Gambar 3.2 merupakan

symbol entitas dalam DFD dalam model Gane dan Sarson.

(22)

b. Data Flow

Data flow atau aliran data disimbolkan dengan tanda panah. Data flow

menunjukkan arus data atau aliran data yang menghubungkan dua proses atau

entitas dengan proses. Gambar 3.3 merupakan symbol Data Flow.

Gambar 3.3 Simbol Data Flow

c. Process

Suatu proses dimana beberapa tindakan atau kelompok tindakan dijalankan.

Gambar 3.4 merupakan symbol Process.

Gambar 3.4 Simbol Process

d. Data Store

Data Store adalah symbol yang digunakan untuk melambangkan proses

penyimpanan data. Gambar 3.5 merupakan symbol file penyimpaan/data store.

(23)

3.3 Database

Menurut Marlinda (2004:1), database adalah suatu susunan/kumpulan

data operasional lengkap dari suatu organisasi/perusahaan yang diorganisir/

dikelola dan disimpan secara terintegrasi dengan menggunakan metode tertentu

menggunakan computer sehingga mampu menyediakan informasi optimal yang

diperlukan pemakainya.

Penyusunan satu database digunakan untuk mengatasi maslaah-masalah

pada penyusunan data yaitu redundansi dan inkonsistensi data, kesulitan

pengaksesan data, isolasi data untuk standarisasi, multiple user (banyak pemakai),

masalah keamanan (sercurity), masalah integrasi (kesatuan), dan masalah data

independence (kebebasan data).

Menurut Marlinda (2004:1), system basis data adalah suatu system

menyusun dan mengelola record-record menggunakan computer untuk

menyimpan atau merekam serta memelihara dan operasional lengkap sebuah

orgaisasi/perusahaan sehingga mampu menyediakan informasi optimal yang

diperlukan pemakai untuk proses mengambil keputusan.

Pada sebuah system basis data terdapat komponen-komponen utama

yaitu Perangkat Keras (Hardware), Sistem Operasi (Operating System), Bass data

(Database), Sistem (Aplikasi atau Perangkat Lunak). Pengelola basis Data

(DBMS), Pemakai (User) dan Aplikasi (Perangkat Lunak) lain (bersifat opsional).

Keuntungan system basis data adalah :

1. Mengurangi kerangkapan data, yaitu data yang sama disimpan dala berkas

datayang berbeda-beda sehingga update dilakukan berulang-ulang.

(24)

3. Keamanan data dapat terjaga, yaitu data dapat dilindungi dari pamakai yang

tidak berwenang.

4. Integritas dapat dipertahankan.

5. Data dapat dipergunakan bersama-sama.

6. Menyediakan recovery.

7. Memudahkan penerapan standarisasi.

8. Data bersifat mandiri (data independence).

9. Keterpaduan data terjaga, memelihara keperpaduan data berarti data harus

akurat. Hal ini sangat erat hubungannya dengan pengontrolan kerangkapan data

da pemeliharaan keselarasan data.

Kerugian system basis data adalah :

1. Diperlukan tempat penyimpanan yang besar

2. Diperlukan tenaga yang terampil dalam mengolah data.

3. Perangkat lunaknya mahal.

Menurut Marlinda (2004:6), Database Management System (DBMS)

merupakan kumpulan file yang saling berkaitan dan program untuk

pengelolaannya. Basis data adalah kumpulan datanya, sedang program

pengelolanya berdiri sendiri dalam suatu paket program yang komersial untuk

membaca data, menghpus data, dan melaporkan data dalam basis data.

Bahasa-bahasa yang terdapat dalam DBMS adalah :

1. Data Definition Language (DDL)

Pola skema basis data dispesifikasikan dengan satu set definisi yang

(25)

perintah DDL adalah satu set table yang disimpan di dalam file khusus yang

disebut data dictionary/directory.

2. Data Manipulation Language (DML)

Bahasa yang memperbolehkan pemakai mengakses atau memanipulasi data

sebagai yang diorganisasikan sebelumnya model data yang tepat.

3. Query

Peryataan yang diajukan untuk mengambilinformasi. Merupakan bagian DML

yang digunakan untuk pengambilan informasi.

DBMS memiliki fungsi sebagai berikut :

1. Data definition

DBMS harus dapat mengolah pendefinisian data.

2. Data Manipulation

DBMS harus dapat menangai permintaan-permintaan dari pemakai untuk

mengakses data.

3. Data Security dan Integrity

DBMS dapat memeriksa security dan integrity data yang didefinisikan oleh

DBA.

4. Data Dictionary

a. DBMS harus dapat meangani kegagalan-kegagalan pengaksesan basis data

yang dapat disebabkan olehkesalahan system, kerusakan disk, dan

sebagainya.

b. DBMS harus dapat mengontrol pengaksesan data yang konkuren yaitu bila

satu data diakses secara bersama-sama oleh lebih dari satu pemakai pada

(26)

5. Data Dictionary

DBMS harus menyediakan data dictionary.

3.4 Sistem Basis Data

Menurut Marlinda (2004:1), system basis data adalah suatu system

menyusun dan mengelola record-record menggunakan computer untuk

menyimpan atau merekam serta memelihara dan operasional lengkap sebuah

organisasi atau perusahaan sehingga mampu menyediakan informasi optimal yang

diperlukan pemakai untuk proses mengambil keputusan. Pada sebhuah system

basis data terdapat komponen-komponen utama yaitu perangkat keras (Hardware),

Sistem Operasi (Operating System), Basis data (Database), Sistem (Aplikasi atau

Perangkat Lunak) Pengelola Basis Data (DBMS), Pemakai dan Aplikasi

(Perangkat Lunak) lain (bersifat opsional).

3.5 Database Management System

Menurut Marlinda (2004:6), Database Management System (DBMS)

merupakan kumpulan file yang saling berkaitan dan program untuk pengelolanya.

Basis data adalah kumpulan datanya, sedang program pengelolanya berdiri sendiri

dalam suatu paket program yang komersial untuk membaca data, menghapus data

dan melaporkan data dalam basis data.

Bahasa-bahasa yang terdapat dalam DBMS adalah :

1. Data Definition Language (DDL)

Pola skema basis data dispesifikasikan dengan satu set definisi yang

(27)

perintah DDL adalah satu set tabel yang disimpan didalam file khusus yang

disebut data dictionary/directory.

2. Data Manipulation Language (DML)

Bahasa yang memperbolehkan pemakai mengakses atau memanipulasi data

sebagai yang diorganisasikan sebelumnya model data yang tepat.

3. Query

Pernyataan yang diajukan untuk mengambil informasi. Merupakan bagian

DML yang digunakan untuk pengambilan informasi.

DBMS memiliki fungsi sebagai berikut :

4. Data definition

DBMS harus dapat mengolah pendefinisian data.

5. Data Manipulation

DBMS harus dapat menangani permintaan-permintaan dari pemakai untuk

mengakses data.

6. Data Security dan Integrity

DBMS dapa memeriksa security dan integrity data yang didefinisikan oleh

DBA.

7. Data Recovery dan Concurrency

a. DBMS harus dapat meangani kegagalan-kegagalan pengaksesan basis data

yang dapat disebabkan oleh kesalahan system, kerusakan disk, dan

sebagainya.

b. DBMS harus dapat mengontrol pengaksesan data yang konkuren yaitu bila

satu data diakses secara bersama-sama oleh lebih dari satu pemakai pada

(28)

8. Data Dictionary

DBMS harus menyediaka data dictionary.

3.6 Interaksi Manusia dan Komputer

Menurut Wicaksono (2006:4), Interaksi Manusia dan Komputer (IMK)

adalah sebuah disiplin ilmu yang mempelajari desain, evaluasi, implementasi dari

system computer interaktif untuk dipakai oleh manusia, beserta studi tetang

factor-faktor utama dalam lingkungan interaksinya. Deskripsi lain dari IMK

adalah suatu ilmu yang mempelajari perencanaan dan desain tentang cara manusia

dan computer saling bekerja sama, sehingga manusia dapat merasa puas dengan

cara yang paling efektif. Dikatakan juga bahwa sebuah desain antar muka yang

ideal adalah yang mampu memberikakepuasan terhadap manusia sebagai

pengguna dengan factor kapabilitas serta keterbatasan yang terdapat dalam

system. Pada implementasinya, IMK dipengaruhi berbagai macam factor antara

lain organisasi, lingkungan, kesehatan, pengguna, kenyamanan, antar muka,

kendala dan produktivitas.

3.7 Microsoft Visual Studio 2005

Menurut Leong (2004:5) Visual Basic NET adalah suatu konsep

pemrograman yang dibangun dengan teknologi yang dapat berjalan pada berbagai

platform system operasi dan perangkat keras. Konsep pemrograman ini

menggunakan engine NET framework yang terdiri atas 2 komponen utama, yaitu

(29)

framework, sedangkan Class Library adalahkomponen lain yang menjadi objek

dasar pengembangan kode program dan tampilan grafis.

Hal yang membedakan antara visual basic klasik dengan Visual Basic

NET adalah tentng penggunaan Object Oriented Programming (OOP). Di dalam

.NET, semua pemrograman yang kita lakukan adalah merupakan objek. Visual

Basic versi ini menerapkan konsep OOP secara penuh dan murni. Oleh karena itu,

agar penggunaan .NET menjadi lebih mudah, kita perlu memahami betul tentang

konsep dari OOP itu sendiri.

3.8 Sistem Pendukung Keputusan

Menurut Suryadi, Kadarsah dan M. Ali Ramdhani (1998:1), system

pendukung keputusan adalah suatu system pembuat keputusan dengan

mempertimbangkan rasomanfaat/biaya, dihadapkan pada suatu keharusan untuk

mengandalkan seperangkat system yang mampu memecahkan masalah secara

efisien dan efektif.

Tujuan dari system pendukung keputusan adalah untuk membantu

pengambil keputusan memilih berbagai alternative keputusan yang merupakan

hasil pengolahan informasi-informasi yang diperoleh/tersedia dengan

menggunakan model-model pengambilan keputusan. Ciri utama, sekaligus

keunggulan dari system pendukung keputusan tersebut adalah kemampuannya

(30)

Sudirman dan Widjajani (1996), mengemukakan ciri-ciri SPK yang

dirumuskan oleh Alters Keen, sebagai berikut :

1. SPK ditujukan untuk membantu keputusan-keputusan yang kurang terstruktur

dan umumnya dihadapi oleh para manajer yang berada di tingkat puncak.

2. SPK merupakangabunganantara kumpulan model kualitatif dan kumpulan data.

3. SPK memiliki fasilitas interaktif yang dapat mempermudah hubungan antara

manusia dengan computer.

4. SPK bersifat luwes dan dapat menyesuaikan dengan perubahan-perubahan

yang terjadi.

Levin et. Al. (1995), menguraikan beberapa karakteristik dari system

pendukung keputusan, yaitu :

1. Kapasilitas Interaktif, SPK memberi pengambil keputusan akses cepat ke data

dan informasi yang dibutuhkan.

2. Fleksibilitas; SPK dapat menunjang para manajer pembuat keputusan di

berbagai bidang fungsional (keuangan,pemasaran, operasi produksi, dan

lain-lain).

3. Kemampuan menginteraksikan model; SPK memungkinkan para pembuat

keputusan berinteraksi dengan model, termasuk memanipulasi

model-model tersebut sesuai dengan kebutuhan.

4. Fleksibilitas Output; SPK mendukung para pembuat keputusan dengan

menyediakan berbagai macam output, termasuk kemampuan grafik

(31)

Ilustrasi konfigurasi SPK dapat dilihat pada Gambar 3.6

An alisis data An alisis data

P e ng ga m b ara n du kung an

Gambar 3.6 Konfigurasi SPK (Levin, et.al. 1995).

3.8.1 Tujuan dan Kegunaan Penilaian Kinerja Karyawan

1. Sebagai dasar dalam pengambilan keputusan yang digunakan untuk promosi,

demosi, pemberhentian dan penetapan besarnya balas jasa.

2. Untuk mengukur prestasi kerja yaitu sejauh manakaryawan bisa sukses dalam

pekerjaanya.

3. Sebagai dasar untuk mengevaluasi efektivitas seluruh kegiatan di dalam

perusahaan.

4. Sebagaidasar untuk mengevaluasi programlatihan dan keefektifan jadwal kerja.

5. Sebagai indicator untuk menentukankebutuhan akanlatihan bagi karyawan.

6. Sebagai kriteria di dalammenentukan seleksi dan penempatan karyawan

(32)

Dengan penilaian prestasi kerja dapatlah diketahui prestasikerja seorang

karyawan di mana terdapat kelebihan-kelebihan maupun kekurangan-kekurangan

yang dimilikinya. Bagi mereka yang memiliki prestasi kerja yang tinggi,

memungkinkan dirinya untuk diberikan promosi. Sebaliknya,karyawan yang

prestasinya rendah prestasi kerjanya dapat diperbaiki dengan memindahkan ke

jabatan yang sesuai dengan kecakapannya ataupun melalui pendidikan dan latihan

dalam rangka pengembangan karyawan. Secara umum penilaian kinerja karyawan

berdampak positif bagi banyak pihak,berikut ini pihak-pihak yang akan

merasakan dampak positif dari sebuah proses penilaian kinerja karyawan.

1. Pihak Karyawan

Adanya proses penilaian kinerja karyawan akan memberikan dampak

positif bagi para karyawan diantaranya adalah munculnya motivasi kerja yang

lebih baik, adanya kejelasandari standar kerja yang sudah dilakukan, umpan balik

terhadap kinerja yang sudah lalu, pengembangan diri, peluang untuk

mendiskusikan berbagai permasalahan selama menjalankan kerja, peluang

berkomunikasi dengan pihak atasan dansebagainya. Hal-hal positif tersebut akan

dirasakan oleh pihak karyawan melalui adanya proses penilaian kinerja karyawan.

2. Pihak Penilai

Ada banyak hal yang akan didapatkan oleh pihak penilai melalui adanya

upaya penilaian kinerja karyawan. Beberapa diantaranya adalah pihak perusahaan

dapat mengetahui dan menilai kecenderungan kinerja masing-masing karyawan,

upaya peningkatan kepuasan kinerja yang diinginkan oleh pihak perusahaan,

(33)

sumber daya manusia sebuah perusahaan, kesempatan bagi pihak atasan untuk

menjelaskan kepada para karyawan apa sebenarnya yang menjadi keinginan pihak

perusahaan.

Ada banyak dampak positif lainnya yang akan diperoleh oleh phak

karyawan maupun pihak perusahaan terhadap adanya proses penilaian kinerja

karyawan. Upaya penilaian kinerja karyawan sebaiknya jangan ditakuti sebagai

momen pemecatan terhadap karyawan, demikian juga pihak perusahaan hendakya

tidak terburu-buru membuat kebijakan yang menyakitkan bagi karyawan.

3.8.2 Syarat-syarat Penilaian dan Persiapan Penilaian

1. Penilaian harus jujur, adil, objektif dan mempunyai pengetahuan mendalam

tentang unsur yang akan dinilai supaya penilaiannya sesuai dengan

realitas/fakta yang ada.

2. Penilaian hendaknyamendasarkan penilaiannya atas dasar atausalah, baik atau

buruk, terhadap unsur-unsur yang dinilai sehingga hasil penilaianya jujur, adil,

dan objektif. Penilaian tidak boleh mendasarkan penilaiannya atas fisis rasa

supaya penilaian bukan didasarkan atas suka atau tidak suka.

3. Penilaian harus mengetahui secara jelas uraian pekerjaan dari setiap karyawan

yang akan dinilainya supaya hasil penilaiannya dapat dipertanggung jawabkan

dengan baik.

4. Penilaian harus mempunyai kewenangan formal, supaya mereka dapat

melaksanakan tugasnya dengan baik.

(34)

Dalam persoalan siapa yag akan melakukan penilaian karyawan secara umum

dikenal penilaian informal dan penilaian formal.

1. Penilaian informal

Penilaian informal adalah penilai melakukan penilaian mengenai kualitas

kerja dan pelayanan yang diberika oleh masing-masing karyawan baik atau buruk.

Peniloaian ini adalah masyarakat, konsumen dan rekan.

2. Penilaian formal

Penilaian formal adalahseseorang atau komite yang mempunyai

wewenang formal menilai bawahannya didalam maupun diluar pekerjaan dan

berhak menetapkan kebijaksanaan selanjutnya terhadap setiap individu karyawan.

Persiapan melakukan penilaian kinerja berbasis kompetensi ketika

sebuah organisasi mulai bekerja dengan system manajemen kinerja baru atau

menggunakan formulir penilaian kinera yang baru atau mengevaluasi dan

memperbarui kompetensi mereka, maka seorang manajer yang cerdas akan

meluangkan waktu bersama karyawannya untuk mencari tahu bagaimana

membuat system yang baru ini berhasil. Ada beberapa prinsip yang harus diikuti

agar penilaian kinerja berhasil dilaksanakan diantaranya :

a. Jangan serang orangnya tapi serang masalahnya.

b. Rencanakan sebelumnya pertemuan anda dengan karyawan.

c. Buat catatan mengenai kinerja karyawan sepanjang periode penilaian

(35)

Dengan penilaian kinerja berbasis kompetensi juga penting bagi manajer untuk

memberikan perhatian khusus pada hal-hal berikut :

a. Buat kompetensi menjadi relevan bagi tim anda.

b. Dorong karyawan anda untuk bersedia menerima pujian atas prestasi

mereka.

c. Bantu karyawan anda memahami bagaimana kompetensi yang mereka

miliki dapat membantu mereka mencapai tujuan.

d. Pelajari sumber daya yang tersedia dalam organisasi anda untuk membantu

karyawan meningkatkan kinerja mereka.

3.8.3 Dasar Penilaian dan Unsur-unsur Yang Dinilai

1. Dasar Penilaian

Dasar penilaian adalah uraian pekerjaan daris etiap individu karyawan

karena dalam uraian pekerjaan inilah ditetapkan tugas dan tanggung jawab yang

akan dilakukan oleh setiap karyawan. Secara umum standar berarti apa yang akan

dicapai sebagai ukuran untuk penilaian. Secara garis besar standar dibedakan atas

dua :

a. Tangible standard

Yaitu sasaran yang dapat ditetapkan alat ukurnya atau standarnya.

b. Intangible standard

(36)

2. Unsur yang dinilai

c. Kesetiaan

Penilaian mengukur kesetiaan karyawan terhadap pekerjaannya,

jabatannya,dan organisasi.

d. Prestasi kerja

Penilai menilai hasil kerja baik kualitas maupun kuantitas yang dapat

dihasilkan karyawan tersebut dari uraian pekerjaannya.

e. Kejujuran

Penilai menilai kejujuran dalam melaksanakan tugas-tugasnya memenuhi

perjanjian baik bagi dirinya sendiri maupun terhadap orang lain.

f. Kedisiplinan

Penilai menilai disiplin karyawan dalam peraturan yang ada dan melakukan

pekerjaanya sesuai dengan instruksi yang diberikan kepadanya.

g. Kreativitas

Penilai menilai kemampuan karyawan dalam mengembangkan

kreativitasnya untuk menyelesaikan pekerjaannya, sehingga bekerja lebih

berdaya guna dan berhasil guna.

h. Kerjasama

Penilai meniai kesediaan karyawan berpartisipasi dan bekerja sama dengan

karyawan lainnya secara vertical atau horizontal di dalam maupun diluar

(37)

i. Kepemimpinan

Penilai menilai kemampuan untuk memimpin, berpengaruh, mempunyai

pribadi yang kuat dihormati, berwibawa, dan dapat memotivasi orang lain.

j. Kepribadian

Penilai menilai karyawan dari sikap perilaku, kesopanan, periang, disukai

memberi kesan menyenangkan.

k. Prakarsa

Penilai menilai kemampuan berfikir yang orisinal dan berdasarkan inisiatif

sendiri untuk menganalisis, menilai, menciptakan, memberikan alasan.

l. Kecakapan

Penilai menilai kecakapan karyawan dalammenyatukan dan menyelaraskan

bermacam-macam elemen yang semuanya terlibat didalam penyusunan

kebijaksanaan dan didalam situasi manajemen.

m.Tanggung jawab

Penilai menilai kesediaan karyawan dalam mempertanggungjawabkan

kebijaksanaannya, pekerjaan dan hasil kerjanya.

3.8.4 Metode dalam Penilaian Kerja

Terdapat dua metode :

1. Metode point factor menuntut beberapa persyaratan, yaitu :

a. Menganalisis semua pekerjaan yang ada didalam organisasi.

b. Seleksi factor ini pekerjaan yang ada diseluruh jabatan.

c. Pertimbangkan factor nilai pekerjaan sehingga nilai paling maksimal bagi

(38)

d. Kembangkan kualitas masing-masing factor nilai pekerjaan tersebut, dan

berikan point untuk masing-masing tingkat kualitas. Metode job point factor

metode ini diakui sangat stabil dan dapat dipercaya asalkan sudah

dipertimbangkan secara baik bagi dimensi pekerjaannya, dan sudah

ditetapkan point factor masing-masing, maka pemberian nilai selanjutnya

dianggap lebih valid.

3.9 Sistem Penilaian Kinerja Karyawan

Penilaian kinerja merupakan media yang tepat dan bermanfaat untuk

mengevaluasi pekerjaan, mengembangkan dan memotivasi karyawan. Namun

penilaian kinerja dapat juga menjadi sumber kerisauan, keributan, atau frustasi

bagi karyawan. Hal tersebut dikarenakan masih adanya ketidakpastian dan

ambiguitas dalam system penilaiannya.

Peringkat nilai untuk kompetensi dan pencapaian sasaran kinerja

perorangan di CV. Lightmint Contractor dapat dilihat pada tabel 3.1.

Tabel 3.1 Peringkat Nilai

Peringkat Nilai Untuk Kompetensi dan Pencapaian Sasaran Kinerja Perorangan

(39)

Sedangkan untuk uraian pencapaian optimal tentang kriteria kompetensi pada

kelompok manajemen dapat dilihat pada tabel 3.2

Tabel 3.2 Kriteria Kompetensi Kelompok Manajemen

Unsur Penilaian Uraian Pencapaian Optimal

A. Kepemimpinan

1. Mengambil

keputusan

Mampu mengambil keputusan dengan pertimbangan yang baik dan penalaran yang sangat kuat

Mampu mengantisipasi problem – problem yang mungkin timbul

Menyampaikan permasalahan, menyampaikan saran – saran

penyelesaian , meminta masukan kemudian membuat keputusan

Mengambil keputusan yang tepat dan meyakinkan dalam situasi apapun berdasarkan informasi dasar yang diperoleh

2. Komunikasi Aktif melakukan kontak yang berhubungan

dengan pekerjaan, memelihara hubungan kerja

Mampu menjelaskan ide-ide yang

kompleks secara logis dan sesuai dengan tingkat kemampuan pendengar.

Mampu menjadi pendengar yang bisa menerima dan menginterpretasikan suatu pesan dengan baik dan benar

Sangat jelas dan tepat dalam penggunaan bahasa baik verbal maupun non verbal. 3. Memotivasi dan

mengembangkan orang

Bersikap positif terhadap kemampuan dan potensi orang lain, mampu meyakinkan kembali dan memberi semangat untuk terus berprestasi.

Perhatian yang besar terhadap prestasi kerja dan pengembangan staf, terlihat dari usaha yang terus menerus untuk

membimbing dan memotivasi bawahan. Memperlihatkan usahauntuk

(40)

Unsur Penilaian Uraian Pencapaian Optimal

pekerjaan serta menentukansaat yang tepat dalam pendelegasian wewenang.

4. Inisiatif Cakap dan sistematis dalam mengatur

pekerjaan serta menentukan saat yang tepat dalam pendelegasian wewenang

Mampu memunculkan gagasan-gagasan untuk efisiensi kerja, waktu dan biaya. Berusaha keras mencari kesempatan meningkatkan kinerja diri sendiri.

Unsur Penilaian Uraian Pencapaian Optimal

Sering menyumbangkan ide positif untuk memperbaiki system dan proses kerja.

5. Integritas Integritas dan loyalitas dapat diandalkan,

seringkali menjadi panutan bagi karyawan yang lain.

Taat terhadap peraturan perusahaan yang berlaku.

Selalu menepati janji dan jujur. Disiplin dan tepat waktu.

B. Pengelolaan Tugas

1. Perencanaan Kemampuan dalammembuat rencana kerja

sangat menonjol dan didasarkan kepada rumusan yang tepat.

Penjadwalanm aktivitas sangat jelas dan sasaran kerja tercapai dengan memuaskan Menetapkan target dan sasaran yang menantang, dalam arti perlu kerja keras untuk mencapainya, sulit tapi bukannya tidak mungkin

2. Pengorganisasian Pencapaian sasaran kinerja sesuai dengan

urutan prioritas

Penyusunan prioritas sangat jelas dan terarah sehingga memudahkan bagi pencapaian sasaran-sasaran kerja. Sealu menjadwal pertemuan-pertemuan dengan staf dan rekan kerja.

(41)

Unsur Penilaian Uraian Pencapaian Optimal

3. Unjuk kerja Teliti dalam mengerjakan pekerjaan dan

memperhatikan aspek detail Selalu mengaitkan sasaran kinerja perorangan dengan sasaran organisasi. Selalu menetapkan standarunjuk kerja tinggi dan menekankan pencapaian sasaran sebagai tanggung jawab pribadi. Berperilaku kooperatif dan berusaha membantu rekan kerja serta pihak luar yang berkepentingan.

Memperhatikan instruksi atasan dan mampu memberikan umpan balik kepada atasan.

4. Pengendalian Memonitor pelaksanaan kerja staf secara

tepat.

Unsur Penilaian Uraian Pencapaian Optimal

Melakukan evaluasi danmengupayakan perbaikan guna meningkatkan performansi Menyatakan secara jelas dan terperinci tuntutan untuk berprestasi/performansi tinggi da mematok standar hasil kerja untuk mendapatkan performa, kualitas atau menggunakan sumberdaya dengan baik. Mampu menegur orang dengan tepat berkaitan dengan performansi.

C. Bidang Teknis

1. Pengetahuan Porfesional Memiliki kemampuan

professional/pengetahuan yang tinggi sesuai dengan kualifikasi jabatannya. Ahli dalam bidangnya dan menjadi tempat untuk bertanya dan berkonsultasi,

seringkali menjadi nara sumber dan pembimbing terhadap hal-hal yang berkaitan dengan pekerjaannya. Selalu mencarikesempatan untuk mengikuti informasi yang berkaitan dengan tugasnya.

2. Pengetahuan Penunjang Mempunyai keterampilan praktis yang

dapat mendukung tugas-tyugas operasional.

(42)

Sedangkan untuk uraian pencapaian optimal tentang kriteria kompetensi pada

kelompok manajemen dapat dilihat pada Tabel 3.3.

Tabel 3.3 Kriteria Kompetensi Kelompok Non Manajemen

Unsur Penilaian Uraian Pencapaian Optimal

1. Mutu Karya Karya yang dihasilkan

berdasarkanketelitian,kerapihan, ketuntasan dan kesesuaian dengan standaryang disyaratkan.

2. Volume Karya Karya yang dihasilkan, berdasarkan

kecepatanm dan konsistensi.

3. Prakarsa Keinginan yang timbuldari diri sendiri

untuk memperoleh tugas-tugas

tambahan/baru, dan kesiapan bertanggung jawab yang lebih besar.

4. Penguasaan Tugas Pemahaman terhadap pekerjaan,

ketrampilan, penerapan teknik yang dikuasai, perangkat, serta kinerja tugas yang diberikan.

5. Keandalan Keandalan dalam menuntaskan tugas

dengan prakarsa sendiri, kemampuan merampungkan tugas tepat waktu dengan pengawasan minimum.

6. Sikap dan Perilaku dalam Bekerja

Perwujudan sikap dan perilaku dalam melakukan pekerjaan bersama dengan rekan kerja, pimpinan, dan rekan usaha, yang sesuai dengan kaidah perusahaan 7. Hubungan antar Rekan

Kerja

Hubungan kerjasama yang dijalin dengan rekan kerja, termasuk juga hubungan dengan pelanggan dan supervisor.

8. Disiplin Waktu Kedatangan dan kepergian yang tepat

(43)

3.10 Bobot Faktor Penilaian Individu

1. Setiap factor penilaian individu sesuai dengan fungsi dan peranannya yang

berbeda dalam pencapaian fungsi jabatan, unit kerja, tujuan dan misi

perusahaan, diberikan bobot penilaian yang berbeda.

2. Bobot dari setiap factor penilaian individu dikelompokkanberdasarkan

kemampuan dalam kepemimpinan, kemamp[uan dalam pengelolaan tugas,

serta kemampuan dalam bidang teknis, seperti yang terlihat pada Tabel 3.4.

Table 3.4 Faktor-faktor Penilaian Individu

No Faktor-Faktor Penilaian Individu

1 Mengambil keputusan 30%

2 Komunikasi 20%

3 Memotivasi dan mengem-bangkan organisasi

15%

4 Inisiatif 15%

5 Integritas 20%

6 Perencanaan 20%

7 Pengorganisasian 25%

8 Unjuk kerja 30%

9 Pengendalian 25%

10 Pengetahuan Profesional 70%

11 Pengetahuan Penunjang 30%

(44)

40

4.1 Prosedur Kerja Praktek

Dalam pengumpulan data sebagai bahan penyusunan laporan kerja

praktek ini, pendekatan terhadap permasalahan yang dilakukan adalah dengan

mempelajari data dan informasi yang sesuai dengan aplikasi yang dibuat. Data

dan informasi yang diperlukan, diperoleh dari berbagai sumber untuk memberikan

masukan yang lengkap bagi pengembangan system informasi ini. Data yang

dikumpulkan sebagai bahan penyusunan laporan kerja praktek ini adalah sebagai

berikut :

1. Observasi

Dengan mengadakan pengamatan secara langsung untuk mengetahui

system yang digunakan oleh CV. Lighmint Contractor, ini dilakukan untuk

mendapatkan informasi dan data yang berhubungan dengan penyelesaian masalah,

selain itu juga untuk mengetahui langkah- langkah apayang dilakukan oleh

perusahaan untuk mengembangkan usahanya.

2. Wawancara

Mengadakan Tanya jawab tentang masalah yang dihadapi dengan admin

(45)

3. Collect Document

Mencari tahu apa saja arsip atau tanda bukti yang digunakan, selain itu

mengetahui langkah-langkah dokumen itu diberikan kepada siapa dan digunakan

untuk apa dalam perusahaan.

4. Studi Kepustakaan

Dilakukan dengan mencari informasi dari berbagai literature yang

berhubungan dengankegiatan kerja praktek dan perancangan aplikasi.

4.2 Analisis Sistem

Setelah mengetahui dan mengenali latar belakang, tujuan, ruang lingkup

dan proses yang sudah dikaji secara keseluruhan dari system tersebut, maka dapat

disusun dan dilaksanakan tahap demi tahap langkah-langkah sebagai berikut :

1. Memahami system yang akan digunakan pada computer dan merancang

document flow yang meliputi apa dan bagaimana dari tiap-tiap input, proses

dan output.

2. Menyusun file-file dan struktur file untuk membuat system flow.

3. Membuat desain system merupakan tahap pengembangan setelah analisis

yaitu dengan membuat Context Diagram.

4. Membuat Data Flow Diagram (DFD)hasil decompose dari context diagram.

5. Membuat model ERD atau conceptual Data Model (CDM).

6. Membuat Phisical Data Model (PDM) adlaah hasil dari generate dari CDM.

Data table pada CDM inilah yang akan digunakan pada saat membuat

(46)

4.2.1 Proses Bisnis Perusahaan

Penilaian kinerja karyawan pada CV. Lighmint Contractor dilakukan

scara berkala sebulan sekali, pertama admin menginputkan apa saja yang

berhubungan dengan penilaian kinerja karyawan seperti data karyawan, data

penilai serta laporan yang nantinya akan diserahkan kepada pimpinan. Pertama

admin menginputkan data karyawan kemudian membuat form penilaian karyawan

lalu form penilaian tersebut diserahkan ke bagian manajer, manajer selanjutnya

akan menilai apakah itu karyawan manajemen atau non manajemen, kalau

karyawan tersebut manajemen maka manajer akan membuat laporan penilaian

karyawan manajemen sedangkan apabila tidak maka manajer aka membuat

laporan karyawan non manajemen. Setelah itu laporan penilaian karyawan

diserahkan kepada pimpinan yang selanjutnyaakan dikaji.

4.2.2 Dokumen Flow

Berikut ini akan digambarkan bagan aliran dokumen dari system

penilaian kinerja karyawan yang akan dibuat pada CV. Lighmint Contractor.

Dokumen Flow ini akan menjelaskan tentang bagaimana alur dari bagian HRD

(admin) menginputkan data karyawan, hingga pemimpin mendapatkan laporan

(47)

Gambar 4.1 Dokumen Flow SIstem Penilaian Kinerja Karyawan

4.3 Perancangan Sistem

Desain system merupakan tahap pengembangan setelah analisis system

dilakukan, diantaranya System Flow, Context Diagram, Data Flow Diagram

(DFD), Entity Relational Diagram (ERD) dan struktur table.

(48)

4.3.1 System Flow Penilaian Kinerja Karyawan

Berikut ini akan digambarkan bagan aliran dokumen dari system

penilaian kinerja karyawan yang akan dibuat pada CV. Lighmint Contractor.

System Flow ini akan menjelaskan tentang bagaimana alur dari bagian HRD

(admin) menginputkan data karyawan, hingga pemimpin mendapatkan laporan

dari kinerja karyawan, seperti yang ditunjukkan pada Gambar 4.2.

SPK Penilaian Kinerja Karyawan Untuk Penentuan Pelatihan

Admin Manajer Pimpinan Karyawan

(49)

4.3.2 Context Diagram

Sistem penilaian kinerja karyawan yang telah dibuat, secara konsep dapat

dilihat pada Gambar 4.3 Context diagram menggambarkan asal data dan

menunjukkan aliran dari data tersebut. Dalam context diagram Sistem Informasi

Penilaian Kinerja Karyawan pada gambar tersebut, terdiri dari 4 eksternal entity

yaitu karyawan, HRD, Manajer dan pimpinan. Aliran data yang keluar dari

masing-masing eksternal entity mempunyai artibahwa data tersebut berasal dari

eksternal entity tersebut. Sedangkan aliran data yang masuk mempunyai arti

informasi data ditujukan untuk eksternal entity tersebut.

(50)

4.3.3 DFD Level 0 Sistem Penilaian Kinerja Karyawan

Dari context diagram di atas, dapat diuraikan menjadi diagram level 0

seperti pada Gambar 4.4 Diagram level 0 tersebut memiliki beberapa proses yaitu

proses pengimputan, proses penilaian dan laporan. Pada gambar tersebut juga

digambarkan data store yag digunakan dalam system. Data store yangdigunakan

adalah data store Nilai_Manajemen, Nilai non Manajemen, User, Manajer,

Karyawan dan Nilai Akhir.

Gambar 4.4 DFD Level 0 Sistem Penilaian Kinerja Karyawan

DT_USER

HASIL PENILAIAN [LAPORAN KATEGORI KINERJA] HASIL PENILAIAN

2 MANAJEMENNILAI NON

(51)

4.3.4 DFD Level 1 Subsistem Penginputan

Dari diagram level 0 diatas, terdapat beberapa proses yang dapat

diuraikan hingga diagram level 1. Seperti yang dapatdilihat pada Gambar 4.5.

DFD Level 1 Subisstem Penginputan pada gambar tersebut terdiri dari 5 proses

yaitu proses input data karyawan, input data manajer, input data user,input data

penilaian non manajemen dan input data penilaian manajemen. Semua proses ini

dilakukan oleh admin.

Gambar 4.5 DFD Level 1 Subsistem Penginputan

4.3.5 DFD Level 1 Subsistem Penilaian

Dapat pula dilihat pada gambar 4.6, yang merupakan DFD Level 1

Subsistem Proses Penilaian. Pada gambar tersebut terdapat beberapa proses yaitu [DT_USER] 2 MANAJEMENNILAI NON

(52)

proses menilai karyawan manajemen dan proses menilai karyawan non

manajemen.

Gambar 4.6 DFD Level 1 Subsistem Penilaian

4.3.6 DFD Level 1 Subsistem Laporan

Dan dapat pula dilihat pada Gambar 4.7, yaitu DFD Level 1 Subsistem

Laporan, pada gambar tersebut terdapat beberapa proses yaitu proses membuat

laporan kinerja karyawan manajemen dan proses membuat laporan kinerja

karyawan non manajemen. Proses membuat laporan kinerja karyawan manajemen

dan proses membuat laporan kinerja karyawan non manajemen menghasilkan

(53)

Gambar 4.7 DFD Level 1 Subsistem Laporan

4.3.7 Conceptual Data Model (CDM)

Untuk conceptual Data Model dengan ERD, didapatkan dari mengimpor

data store dari DFD Sistem Penilaian Kinerja Karyawan yang hasilnya dapat

dilihat pada Gambar 4.8.

(54)

4.3.8 Physical Data Model (PDM)

Dari CDM tersebut dapat degenerate menjadi Physical Data Model

(PDM) yang dapat dilihat pada gambar 4.9.

Gambar 4.9 PDM Sistem Penilaian Kinerja Karyawan

4.3.9 Struktur Basis Data

Dari hasil generate PDM diatas, dapat dibuat databasescript yang dapat

dilihat pada Lampiran -1. Sedangkan untuk struktur tabelnmya, dapat dilihat pada

uraian berikut ini :

(55)

1. Tabel Karyawan

Primary Key : Nip_Karyawan

Foreign Key : -

Fungsi : Menyimpan data karyawan

Tabel 4.1 Karyawan

Field Type Ukuran Keterangan

Nip_Karyawan Varchar 15 Primary Key Nama_Karyawan Varchar 50

Jabatan_Karyawan Varchar 50 Subdit_Karyawan Varchar 15 Pola_PK Varchar 6

2. Tabel Manajer

Primary Key : Nip_Karyawan

Foreign Key : -

Fungsi : Menyimpan data karyawan

Tabel 4.2 Manajer

Field Type Ukuran Keterangan

Nip_Manajer Varchar 15 Primary Key Nama_Manajer Varchar 50

Jabatan_Manajer Varchar 50

Username Varchar 15 Foreig Key

3. Tabel Nilai_Manajemen

Primary Key : No_Manajemen

Foreign Key : -

Fungsi : Menyimpan data nilai manajemen

Tabel 4.3 Nilai_Manajemen

Field Type Ukuran Keterangan

No_Manajemen Varchar 50 Primary Key

Nama_M Varchar 50

Kategori_M Varchar 50

(56)

4. Tabel Nilai_Non_Manajemen

Primary Key : No_Non_Manajemen

Foreign Key : -

Fungsi : Menyimpan data nilai non Manajemen

Tabel 4.4 Nilai_Non_Manajemen

Field Type Ukuran Keterangan

No_Non_Manajemen Varchar 50 Primary Key Nama_Nm Varchar 50

Bobot-Nm Int -

5. Tabel Nilai_Akhir

Primary Key : Id-Nilai

Foreign Key : -Nip_Manajer, Nip_Karyawan

Fungsi : Menyimpan data nilai akhir karyawan

Tabel 4.5 Nilai_Akhir

Field Type Ukuran Keterangan

Id_Nilai Varchar 50 Primary Key Nip_Karyawan Varchar 15 Foreign key Nip_Manajer Varchar 15 Foreign key Triwulan Varchar 3

Tahun Varchar 4

(57)

6. Tabel Pengguna

Primary Key : Username

Foreign Key : -

Fungsi : Menyimpan data pengguna

Tabel 4.6 Pengguna

Field Type Ukuran Keterangan

Username Int 10 Primary Key Password Varchar 6

Userlevel Varchar 25

4.4 Desain Input

Desain input adalah bagian dari perencanaan form-form yang akan

dibangun untuk mendukung pembuatan system ini. Berikut ini adalah desain input

system tersebut:

1. Rancangan Form Karyawan

Rancangan input karyawan pada Gambar 4.10 medrupakan tampilan

ranangan input untuk mengisi data karyawan. Saat form ini dijalankan secara

otomatis data karyawan yang sudah tersimpan di database akan terlihat. Tekan

tombol Save jika ingin menyimpan data. Jika ingin mengubah data, click data

yang akan dirubah. Lalu tekan tombol Update untuk melanjuutkan perubahan

data. Tombol Delete untuk menghapur data yang ada di database. Tombol Cancel

digunakan untuk membatalkan proses pengisian atau perubahan data. Tombol cari

(58)

Gambar 4.10 Rancangan Input Karyawan

2. Rancangan Form Manajer

Rancangan input manajer pada Gambar 4.11 merupakan tampilan

rancangan input untuk mengisi data manajer. Sat form ini dijaankan secara

otomatis data manajer yang sudah tersimpan di database akan terlihat. Tekan

tombol Save jika ingin menyimpan data. Jika ingin mengubah data, click data

yang akan dirubah.Lalu tekan tmbol Update untuk melanjutkan perubahan data.

Tombol Delete untuk menghapus data yang ada di database. Tombol Cancel

digunakan untuk membatalkan proses pengisian atau perubahan data. Tombol

gambar kaca digunakan untukmelihat apakah nip valid atau nip sudah terpakai.

Sebelum input username,manajer harus sudah registrasikan usernamenya, karena

jika belum memiliki username maka data manajer tidak akanmasuk kedalam

(59)

Gambar 4.11Rancangan Input Manajer

3. Rancangan Form Pengguna

Rancangan input pengguna pada Gambar 4.12 merupakan tamp[ilan

rancangan input untuk mengisi data pengguna. Saat form ini dijalankan secara

otomatis data pengguna yang sudah tersimpan didatabase akan terlihat. Tekan

tombol save jika ingin menyimpan data. Jika ingin mengubah data, click data

yang akan dirubah. Lalu tekan tombol Update untuk melanjutkan perubahan data.

Tombol delete untuk menghapus data yang ada di database. Tombol cancel

digunakan untuk membatalkan proses pengisian atau perubahan data. Tombol

(60)

Gambar 4.12 Rancangan Input Pengguna

4. Rancangan Form Penilaian Manajemen

Rancangan input penilaian manajemen pada Gambar 4.13 merupakan

tampilan rancangan input untuk mengisi data penilaianmanajemen. Saat form ini

dijalankan secara otomatis data penilaian manajemen yang sudah tersimpan di

database akan terlihat. Tekan tombol Save jika ingin menyimpan data. Jika ingin

mengubah data, click data yang akan dirubah. Lalu tekan tombol update untuk

melanjutkan perubahan data. Tombol Delete untuk menghapus data yang ada di

database. Tombol Cancel digunakan untuk membatalkan proses pengisian atau

(61)

Gambar 4.13 Rancangan Input Penilaian Manajemen

5. Rancangan Form Penilaian Non Manajemen

Rancangan input penilaian non manajemen pada Gambar 4.14

merupakan tampilan rancvangan input untuk mengisi data penilaian non

manajemen. Saat form ini dijalankan secara otomatis data penilaian non

manajemen yang sudah tersimpan di database akan terlihat. Tekan tombol Save

jika ingin menyimpan data. Jika ingin mengubah data, click data yang akan

dirubah. Lalu tekan tombol Update untuk melanjutkan perubahan data. Tombol

Delete untuk menghapus data yag ada di database. Tombol Cancel digunakan

(62)

Gambar 4.14 Rancangan Input Penilaian Non Manajemen

6. Rancangan Form Penilaian Kinerja Manajemen

Rancangan input penilaian kinerja manajemen pada Gambar 4.15

merupakan tampilan rancangan input untuk menilai kinerja setiap karyawan

Manajemen. Saat form ini dijalankan secara otomatis id_nilai akan langsung

terisi, dan data penilai akan langsung terisi sesuai manajer yang login. Tekan

tombol Hitung Nilai Akhir jika ingin mengetahui jumlah nilai kompetensi, nilai

akhir, dan kategori kinerja di setiap karyawan yang akan dinilai. Tombol save

untuk menyimpan data penilaian kinerja karyawan manajemen. Tombol Close

(63)

Gambar 4.15 Rancangan Input Penilaian Kinerja Manajemen

7. Rancangan Form Penilaian Kinerja Non Manajemen

Rancangan input penilaian kinerja non manajemen pada Gambar 4.16

merupakan tampilan rancangan input untuk menilai kinerja setiap karyawan non

manajemen. Saat form ini dijalankan secara otomatis id_nilai akan langsung terisi,

dan data penilai akan langsung terisi sesuai manajer yang login. Tekan tombol

Hitung Nilai Akhir jika ingin mengetahui jumlah nilai kompetensi, nilai akhir, dan

kategori kinerja di setiap karyawan yang akan dinilai. Tombol Save untuk

menyimpan data penilaian kinerja karyawan manajemen. Tombol Close

(64)

Gambar 4.16 Rancangan Input Penilaian Kinerja Non Manajemen

4.4.1 Desain Output

Desain output merupakan perancangan desain laporan yang merupakan

hasil dari data dari proses yang terjadi, yang tersimpan pada database yang

kemudian akan diolah sedemikianrupa menjadi informasi yang berguna bagi

pengguna system informasi. Desain output dari system informasi penilaian kinerja

karyawan adalah Laporan Penilaian Kinerja Karyawan.

1. Rancangan Laporan Penilaian Kinerja Karyawan.

Gambar 4.17 merupakan Rancangan Output Laporan Penilaian Kinerja

(65)

Gambar 4.17 Rancangan Output Laporan Penilaian Kinerja Karyawan

4.4.2 Mengimplementasikan Sistem

Sistem yang dipergunakan untuk dapat menjalankan program Sistem

Aplikasi Inventarisasi Aset sebagai berikut :

a. Software Pendukung

1. Sistem operasi Microsoft Windows 7

2. Microsoft Visual basic .NET 2008

3. Microsoft SQL Server 2005

4. Microsoft Visio 2010

5. Power Designer 6

b. Hardware Pendukung

1. Microprosessor Pentium IV atau lebih tinggi

2. VGA dengan resolusi 800 x 600 atau lebih tinggi dan mendukung

Microsoft Windows.

(66)

4.4.3 Pembahasan Terhadap Implementasi Sistem

Implementasi dimaksudkan untuk menggambarkan jalannya system yang

sudah dibuat, dalam hal ini akan dijelaskan fungsi dari halaman tersebut. Pada

gambar di bawah ini adalah tampilan user interface dari system.

1. Halaman Utama

Halaman utama ini adalah tampilan ketika pertama kali masuk ke dalam

aplikasi. Pada halaman utama ini user dapat memilih menu login untuk masuk

sebagai admin, manager atau sebagai pimpinan. Apabila user yang masuk

berstatus sebagai seorang admin maka user tersebut dapat mengakses menu admin

yakni seluruh form master, sedangkan untuk user manager terdapat menu kinerja

yang berisi penilaian kineja manajemen dan penilaian kinerja non-manajemen

untuk user pimpinan hanya dapat mengakses menu laporan.

Gambar 4.18 Halaman Utama

2. Halaman Login

Halaman login ini adlaah halaman yang digunakan user untuk masuk

sebagai seorang admin, manajer atau sebagai pimpinan. Jika user berhasil masuk

maka akan muncul menu-menu dari setiap user.

(67)

3. Halaman Karyawan

Halaman ini berguna untuk menambah, mengubah atau menghapus

karyawan. User yang berhasil masuk ke system dapat menambah, mengubah atau

menghapus data karyawan dengan memilih field nip_user dapat mengubah nama,

jabatan, subdit dan pola pk karyawan dengan kemudian memilih tombol update

untuk mengubah, sedangkan untuk menghapus karyawan hanya perlu memilih

salah satu karyawan kemudian pilih tombol delete untuk menghapus. Untuk

menambah karyawan user pelu mengisi kolom-kolom yang diperlukan kemudian

memilih tombol add.

Gambar 4.20 Halaman Karyawan

4. Halaman Master Manajer

Halaman ini berguna untuk menambah,mengubah atau menghapus data

manajer, user yang berhasil masuk kesistem dapat menambah, mengubah atau

menghapus data manajer dengan memilih field nip user dapat mengubah nama,

jabatan, subdit manajer dengan kemudian memilih tombol update untuk

mengubah, sedangkan untuk menghapus data manajer hanya perlu memilih salah

satu manajer kemudian pilih tombol delete untuk menghapus. Untuk menambah

data manajer user perlu mngisi kolom-kolom yang diperlukan kemudian memilih

Gambar

Gambar 3.6 Konfigurasi SPK (Levin, et.al. 1995).
Tabel 3.1 Peringkat Nilai
Tabel 3.2 Kriteria Kompetensi Kelompok Manajemen
Tabel 3.3 Kriteria Kompetensi Kelompok Non Manajemen
+7

Referensi

Dokumen terkait

2.3 Fungsi melihat laporan jumlah perolehan komisi 2.4 Fungsi melihat laporan jumlah transaksi masuk 2.5 Fungsi melihat laporan histori penilaian kinerja 3 Penilai 3.1

Hal ini berarti bahwa sistem informasi penilaian kinerja pegawai ini sudah dapat memberikan laporan yang dibutuhkan oleh bagian manajemen dalam melakukan promosi

Form Nilai Akhir Semester Mengisi Raport Siswa Raport Siswa End Database Nilai Softskill Database Nilai Akhir Database Mata Pelajaran Database Transaksi Siswa Database

Print Data Gaji Karyawan Dengan Jabatan STAFF Data Kehadiran Data Karyawan Data Gaji Insentif Karyawan Data Gaji Lembur Karyawan Cetak Lagi Ya Cetak Lagi Selesai Ya Tidak

Menghitung gaji yang diterima Menampilkan data gaji pegawai Data gaji pegawai Menyimpan data gaji pegawai Histori penggajian Tidak Selesai Mencetak slip gaji.

Deskripsi: form ini digunakan untuk melakukan maintenance (insert, update dan cancel) data transaksi penilaian kinerja. Di sini form akan menampilkan kode

dapat melakukan penilaian terhadap atasan, bawahan, maupun rekan kerja dan menghasilkan umpan balik terhadap hasil penilaian kinerja karyawan baik dari

Dengan adanya rancang bangun sistem informasi penilaian kinerja karyawan pada Hypermart City of Tomorrow (CITO)diharapkan dapat menghasilkan suatu sistem