• Tidak ada hasil yang ditemukan

UJIAN AKHIR SEMESTER TAKE HOME Oleh Fari

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "UJIAN AKHIR SEMESTER TAKE HOME Oleh Fari"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

UJIAN AKHIR SEMESTER

TAKE HOME

Disusun guna memenuhi Ujian Akhir Semester mata kuliah Teori Akuntansi

Oleh: Farisa Nur Maula (2015261054)

Joint Program – Reguler 2

Kelompok Diskusi:

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS BRAWIJAYA

(2)

1. Pengungkapan informasi akuntansi dapat dikelompokkan ke dalam pengungkapan wajib (mandatory) dan sukarela (voluntary). Jelaskan menurut pendapat saudara! Informasi yang diungkapkan dalam laporan keuangan dapatdikelompokkan menjadi pengungkapan wajib (mandatory disclosure) dan pengungkapan sukarela (voluntary disclosure). Pengungkapan wajib merupakan pengungkapan informasiyang diharuskan oleh peraturan yang berlaku. Peraturan mengenai pengungkapaninformasi dalam laporan keuangan di Indonesia dikeluarkan oleh pemerintah melaluikeputusan ketua BAPEPAM No:Kep-40/PM/2003. sedangkan pengungkapan sukarelaadalah pengungkapan yang melebihi yang diwajibkan.

Pengungkapan Wajib (mandatory disclousure)

Pengungkapan Wajib merupakan pengungkapan minimum yang disyaratkan oleh peraturan yang berlaku. Peraturan tentang standar pengungkapan informasi bagi perusahaan yang telah melakukan penawaran umum dan perusahaan publik yaitu, Peraturan No. VIII.G.7 tentang Pedoman Penyajian Laporan Keuangan dan Peraturan No. VIII.G.2 tentang Laporan Tahunan. Peraturan tersebut diperkuat dengan Keputusan Ketua Bapepam No. Kep-17/PM/1995, yang selanjutnya diubah melalui Keputusan Ketua Bapepem No. Kep-38/PM/1996 yang berlaku bagi semua perusahaan yang telah melakukan penawaran umum dan perusahaan publik. Peraturan tersebut diperbaharui dengan Surat Edaran Ketua Bapepam No. SE-02/PM/2002 yang mengatur tentang penyajian dan pengungkapan laporan keuangan emiten atau perusahaan publik untuk setiap jenis industri.

Pengungkapan Sukarela (voluntary disclosure)

Salah satu cara meningkatkan kredibilitas perusahaan adalah melalui pengungkapan sukarela secara lebih luas untuk membantu investor dalam memahami strategi bisnis manajemen. Pengungkapan Sukarela merupakan pengungkapan butir-butir yang dilakukan secara sukarela oleh perusahaan tanpa diharuskan oleh peraturan yang berlaku.

(3)

3. Apa yang saudara ketahui dengan earnings management, sifat earnings management yang natural dan artificial?

Scott (2003:369) mendefinisikan earning management sebagai ”the choice by a manager of accounting policies so as to achieve some specific objective” yang kurang lebih meiliki arti : pilihan yang dilakukan oleh manajer dalam menentukan kebijakan akuntansi untuk mencapai beberapa tujuan tertentu. Menurut General Accepted Accounting Principe (GAAP) Manajemen laba adalah suatu proses mengambil langkah yang disengaja dalam batas prinsip akuntansi yang berterima umum baik didalam maupun diluar batas. Menurut Sugiri (1998) yang dikutip oleh Widyaningdyah (2001), definisi earning management dibagi dalam dua definisi, yaitu: (a) Definisi sempit: Earning management dalam hal ini hanya berkaitan dengan pemilihan metode akuntansi. Earning management dalam arti sempit ini didefinisikan sebagai perilaku manajer untuk “bermain” dengan komponen discretionary accruals dalam menentukan besarnya earnings; (b) Definisi luas: Earning management merupakan tindakan manajer untuk meningkatkan (mengurangi) laba yang dilaporkan saat ini atas suatu unit dimana manajer bertanggung jawab, tanpa mengakibatkan peningkatan (penurunan) profitabilitas ekonomis jangka panjang unit tersebut.

Menurut Watt dan Zimmerman (yang dikutip oleh Indarti et. al., 2004) tujuan yang akan dicapai oleh manajemen melalui earning management meliputi: mendapatkan bonus dan kompensasi lainnya, mempengaruhi keputusan pelaku pasar modal, menghindari biaya politik. Berdasarkan pertimbangan biaya dan manfaat, manajemen diperbolehkan memilih dan menerapkan metode-metode akuntansi. Hal ini menjadi penyebab utama manajer melakukan earning management.

Menurut Scott (2003:383) berbagai pola yang sering dilakukan manajer dalam earning management adalah Taking a bath, Income minimization, Income maximization, dan Income smoothing

(4)

manajemen laba. Pemberi pinjaman akan melakukan hal yang sama dalam menentukan tingkat bunga yang mereka minta. Manajemen laba memberikan fleksibilitas kepada manajer untuk melindungi mereka sendiri dan perusahaan dalam berhadapan dengan realisasi keadaan yan tidak dapat diantisipasi terhadap kontrak tersebut.

4. Sebutkan sisi baik dan buruknya earnings management, dan jelaskan perbedaan earnings management dengan kecurangan akuntansi (fraud)

Sisi Baik dari earnings management:

Menurut Scoot (2006) sisi baik earnings management adalah menciptakan efisiensi pasar saham untuk memberikan informasi kepada pasar sehingga harga saham dapat lebih mencerminkan prospek masa depan perusahaan.

Sisi baik dari earnings management juga bisa dilihat dari perspektif kontrak dan pelaporan keuangan. Dari perspektif kontrak, tingkat manajemen laba bisa dianggap baik apabila terkait dengan kontrak yang efisien vs bentuk oportunistik dari PAT. Dalam kontrak yang efisien, maka diinginkan untuk memberi manajer kemampuan untuk mengelaola laba dalam menghadapi kontrak yang rigid dan tidak lengkap. Sehingga interpretasi terhadap manajemen laba harus hati-hati untuk bonusl, perjanjian hutang dan alasan politik sebagai hal yang buruk. Seperti interpretasi yang mungkin hanya akan valid apabila manajer terlalu jauh dan oportunistk terhadap kontrak yang ada, sehingga bisa diekspektasikan manajemen laba akan eksis untuk alasan kontrak yang efisien.

Sisi Buruk dari earnings management

 Meskipun teori dan bukti bertanggung jawab dalam mempergunakan manajemen laba,

ada juga bukti manajemen laba yang buruk.

 Investigasi mengungkapkan sejumlah motivasi untuk manajemen laba tersebut. Yang

umum adalah kedekatan dengan pelanggaran perjanjian utang.

 Motif lain untuk melakukan manajemen laba yang buruk muncul ketika manajer

bermaksud untuk meningkatkan modal saham baru dan ingin memaksimalkan hasil dari penerbitan saham baru.

 Hanna (1999) membahas jenis lain dari manajemen laba. Ini terjadi sering munculnya

(5)

Perbedaan earnings management dengan kecurangan akuntansi (fraud)

Earning management merupakan tindakan manajer untuk meningkatkan ataupun mengurangi laba yang dilaporkan saat ini atas suatu unit dimana manajer bertanggungjawab, tanpa mengakibatkan peningkatan atau penurunan profitabilitas ekonomis jangka panjang unit tersebut. Earning management oleh sebagian kalangan dianggap sebagai ‘proffesional judgement’ atas laporan keuangan, tetapi dapat menyesatkan (mislead) pihak stakeholder dalam melakukan interpretasi terhadap performa ekonomi suatu perusahaan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pihak manajemen telah dengan sengaja melakukan tindakan manipulasi atau tindakan lainnya yang dapat mempengaruhi laporan keuangan. Lebih mengerucut lagi, perbedaan antara kecurangan akuntansi dan earning management ini dapat dilihat dari faktor yang mendorongnya. Menurut Scott (2009) beberapa motivasi terjadinya Earnings Management antara lain:

 Motivasi bonus, yaitu manajer akan berusaha mengatur laba bersih agar dapat

memaksimalkan bonusnya.

 Motivasi kontrak, berkaitan dengan utang jangka panjang, yaitu manajer menaikkan

laba bersih untuk mengurangi kemungkinan perusahaan mengalami technical default.

 Motivasi politik, aspek politis ini tidak dapat dilepaskan dari perusahaan, khususnya

perusahaan besar dan industri strategis karena aktivitasnya melibatkan hajat hidup orang banyak.

 Motivasi pajak, pajak merupakan salah satu alasan utama perusahaan mengurangi laba

bersih yang dilaporkan.

 Pergantian CEO (Chief Executive Officer), banyak motivasi yang timbul berkaitan

dengan CEO, seperti CEO yang mendekati masa pensiun akan meningkatkan bonusnya, CEO yang kurang berhasil memperbaiki kinerjanya untuk menghindari pemecatannya, CEO baru untuk menunjukkan kesalahan dari CEO sebelumnya.

 Penawaran saham perdana (IPO), manajer perusahaan yang going public melakukan

earning management untuk memperoleh harga yang lebih tinggi atas sahamnya dengan harapan mendapatkan respon pasar yang positif terhadap peramalan laba sebagai sinyal dari nilai perusahaan.

 Motivasi pasar modal, misalnya untuk mengungkapkan informasi privat yang dimiliki

(6)

Bentuk kecurangan laporan keuangan menurut IAI (2001) adalah:

 Manipulasi, pemalsuan, atau perubahan catatan akuntansi atau dokumen pendukungnya

 Penyajian yang salah

 Salah penerapan prinsip secara sengaja

 Ketidaktepatan aset

Penjelasan di atas menunjukkan bahwa kecurangan akuntansi oleh pimpinan dapat dilakukan dengan memanfaatkan berbagai sumber penupuan baik berupa pemalsuan atau penyembunyian bukti-bukti transaksi, penyajian informasi dan laporan keuangan yang tidak benar, ataupun salah saji akibat perlakuan yang tidak semestinya terhadap aset.

Sehubungan dengan laporan keuangan kecenderungan kecurangan umumnya terjadi karena pengaruh lingkungan intern dan lingkungan ekstern. Hal tersebut diungkap sehubungan dengan laporan keuangan dan pengelilaan aset organisasi yang cenderung menyimpang dari Standar Profesional Akuntan Publik atau SPAP 2001 seksi 316 (IAI, 2001) yang ditujukan untuk mencapai keuntungan diri sendiri dan menjadikan pihak lain sebagai korban yang dirugikan.

Empat bentuk kecurangan di atas merupakan sinyal adanya kecenderungan kecurangan akuntansi, karena berdasar PSAK No. 1 (IAI, 2004) disebutkan bahwa pimpinan berkewajiban menetapka kebijakan akuntansi sehingga bisa memberikan kepastian bahwa laporan keuangan yang dibuatnya menyajikan informasi dengan relevan dan handal.

5. Dalam Efficient Market Hypothesis seharusnya tidak ada reaksi pasar atas perubahan prosedur akuntansi, tetapi mengapa manajer masih melakukan manajemen laba

(7)

management untuk menduga atau mengambilkesimpulan mengenai informasi dari dalam. Dan juga, ketika tingkat dari earnings management itu baik, maka penentuan standar yang merupakan keterbatasan dari pilihanakuntansi akan menurunkan kemampuan pelaporan keuangan untuk mengungkapkaninformasi dari dalam.

Selain itu ada beberapa alasan terkait pilihan manajer untuk melakukan manajemen laba antara lain:

 Manajemen laba dapat meningkatkan kepercayaan pemegang saham terhadap manajer

 Manajemen laba berhubungan erat dengan tingkat perolehan laba atau prestasi usaha

suatu organisasi, hal ini karena tingkat keuntungan atau laba dikaitkan dengan prestasi manajemen dan juga besar kecilnya bonus yang akan diterima oleh manajer

 Manajemen laba juga dapat memperbaiki hubungan dengan pihak kreditor. Perusahaan

yang terancam default yaitu tidak dapat memenuhi kewajiban pembayaran utang pada waktunya, perusahaan berusaha menghindarinya dengan membuat kebijakan yang dapat meningkatkan pendapatan maupun laba. Dengan demikian akan memberikan posisi bargaining yang relatif baik dalam negoisasi atau penjadwalan ulang utang antara pihak kreditor dengan perusahaan.

 Manajemen laba dapat menarik investor untuk menanamkan modalnya terutama pada

perusahaan go publik pada saat IPO

(8)

Sedangkan Hendriksen (1977) menyebutkan kerangka kerja konseptual akuntansi adalah seperangkat prinsip yang koheren, hipotetis, konseptual, dan pragmatis yang membentuk kerangka kerja umum untuk referensi lingkup penelitian. Berdasar dua pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa kerangka konseptual mencoba menyediakan teori akuntansi yang lebih terstruktur. Sesuai FASB, kerangka konseptual merumuskan sifat, fungsi, serta batasan pelaporan dan akuntansi keuangan. (SFAC No. 1). Dari kerangka konseptual tersebut akan digunakan sebagai dasar dan pedoman mengembangan kebijakan akuntansi. Pandangan yang dianut oleh orang-orang yang terlibat dalam pengembangan kerangka konseptual adalah jika praktek pelaporan keuangan ingin dikembangkan secara logis dan konsisten (penting untuk membangun kepercayaan Public pada praktek akuntansi), maka yang harus dikembangkan terlebih dahulu adalah consensus dalam isu-isu penting seperti :

 Makna sebenarnya pelaporan keuangan beserta lingkupnya

 Karakteristik organisasi atau atribut yang mengindikasikan bahwa suatu entitas harus

membuat laporna keuangan.  Tujuan pelaporan keuangan

 Karakteristik kualitatif yang harus ada dalam informasi keuangan

 Elemen-elemen pelaporan keuangan

 Aturan pengukuran mana yang harus diterapkan dalam elemen akuntansi, dan lain-lain

7. Terdapat perdebatan pandangan apakah akuntansi perlu diregulasi atau tidak. Jelaskan bagaimana pada level teori, dan uraikan perlu atau tidaknya regulasi, serta implementasi dalam praktik.

Regulasi umumnya diasumsikan harus diperoleh oleh suatu industri tertentu dan dirancang serta dioperasikan terutama untuk keuntungannya sendiri (Belkaoui 2006:175). Scott (2009:484) menjelaskan bahwa terdapat dua teori regulasi akuntansi dalam industri, yaitu: teori kepentingan publik (The Public Interest Theory) dan (2) teori kelompok kepentingan (The Interest Group Theory).

Teori kepentingan publik berbicara tentang seberapa banyak informasi akuntansi yang harus diregulasi untuk memaksimalkan kesejahteraan sosial sebagai dasar permintaan publik untuk mengoreksi kegagalan pasar. Tujuan akhirnya ialah melindungi kepentingan publik.

(9)

tidak memasukkan kepentingan pribadi ke dalam penyusunan aturan. Singkat kata, badan regulator melakukan tindakan yang terbaik untuk memaksimalkan kesejahteraan sosial. Teori regulasi lainnya ialah capture theory. Menurut Deegan (2004:36) capture theory berargumentasi bahwa walaupun regulasi awalnya bertujuan untuk melindungi publik, mekanisme regulasi seringkali dikendalikan atau diambil alih untuk melindungi kepentingan dari kelompok-kelompok kepentingan di dalam masyarakat, khususnya pihak-pihak yang aktivitasnya paling banyak terpengaruh regulasi. Diyakini bahwa pendirian DSAK IAI sebagai badan regulator akuntansi merupakan contoh dari capture theory. Alasannya ialah profesi akuntansi dianggap paling mampu dalam mengembangkan standar akuntansi dengan superioritas pengetahuan akuntansi mereka, dan memiliki kemungkinan yang lebih besar diterima oleh komunitas bisnis.

Teori regulasi akuntansi lainnya ialah teori kelompok kepentingan. Teori kelompok kepentingan menekankan adanya konflik dan negosiasi antar konstituen akuntansi di dalam proses penyusunan standar akuntansi. The interest group theory of regulation suggests that individuals form coalitions, or constituencies, to protect and promote their interest by lobbying the government. These coalitions are viewed as being in conflict with each other to obtain their share of benefits from regulation. We shall conclude that the process of standard setting is most consistent with the interest group theory. (Scott, 2009:484)

Pentingnya Regulasi dan Implementasinya Dalam Praktik

Scott (2009:486) menjelaskan bahwa penyusunan standar akuntansi selalu berkaitan dengan due process yaitu melibatkan perwakilan konstituen penyusun laporan keuangan dan memfasilitasi public hearing, exposure drafts, dan secara umum, untuk keterbukaan, mensyaratkan voting terbanyak sebelum suatu standar diluncurkan. Karakteristik due process ini konsisten dengan teori interaksi konstituen berdasarkan konflik. Badan standar akuntansi adalah para pemain dalam permainan kompleks dimana konstituen-konstituen yang berkaitan dengan standar akan memilih strategi lobi untuk atau melawan suatu standar baru.

(10)

teori regulasi kelompok kepentingan menjadi prediktor yang lebih baik akan standar baru, karena teori kelompok kepentingan secara formal mengakui eksistensi konflik konstituen. Scott (2009:485) menyatakan bahwa teori kelompok kepentingan memiliki pandangan bahwa suatu industri beroperasi karena terdapat sejumlah kelompok kepentingan. Otoritas politik atau legistatif juga dapat digolongkan sebagai suatu kelompok kepentingan yang memiliki kekuatan untuk memasok regulasi untuk mempertahankan kekuasaannya. Oleh sebab itu, Deegan (2004:69) menyimpulkan bahwa regulasi dapat dipandang sebagai suatu komoditas dimana terdapat penawaran dan permintaan. Komoditas akan dialokasikan kepada para konstituen dengan efektif secara politis dan dengan meyakinkan legislatif memberikan bantuan regulasi kepadanya. “Versi utama teori kelompok kepentingan adalah teori regulasi kaum elit yang menguasai politik (The Political-Ruling Elite Theory of Regulation) yang menekankan pada kekuatan politik untuk mendapatkan pengendalian regulator dan teori regulasi ekonomi (The Economic Theory of Regulation) yang menekankan pada kekuatan ekonomi” (Ghozali dan Chariri, 2007:218).

Teori regulasi dalam praktik ada kaitannya dengan isu konvergensi standar akuntansi. Menurut saya konvergensi tersebut memiliki banyak keuntungan yang dapat diperoleh apabila sebuah negara melakukan adopsi terhadap IFRS. Meskipun terdapat perbedaan penggunaan bahasa manfaat utama dari adopsi standar akuntansi adalah laporan keuangan dapat dibandingkan. Kemampuan laporan keuangan untuk dibandingkan merupakan salah satu indikator peningkatan kualitas informasi akuntansi. Selain itu manfaat yang lain misalnya mengurangi masalah agensi, meningkatkan kepercayaan investor, dan lain sebagainya juga secara gamblang menunjukkan bahwa laporan keuangan akan lebih berkualitas.

Gordon (2008) memaparkan keuntungan yang diperoleh oleh sebuah negara di seluruh dunia dalam mengadopsi IFRS, yaitu: 1) informasi keuangan menjadi lebih baik dan berguna bagi pemegang saham, 2) informasi keuangan menjadi lebih baik dan berguna bagi pemerintah, 3) laporan keungan lebih dapat dibandingkan, 4) meningkatkan transparansi perusahaan, 5) managemen perusahaan lebih baik dalam operasional global, 6) mengurangi biaya modal.

(11)

Pendekatan Sektor Publik akuntansi dimotivasi oleh kebutuhan untuk melindungi kepentingan umum 3. Keinginan untuk meyajikan tingkat

pengungkapan kepada publik yang dianggap perliu dan memadai dalam pembuat keputusan

4. Lembaga pemerintah mempunyai legitimasi yang lebih besar melalui ketentuan pemerintah dalam penyajian informasi apabila penyususn standar bersifat politis.

4. Beberpa kalangan mempertanyakan tentang perlunya sistem pemerintahan yang didukung kekuatan kepolisian diperlukan untuk mengembangkan dan mengimplementasikan sistem pengukuran dan penggunaan alternative

3. FASB terlihat sukses dalam memperoleh tanggapan dari beberapa konstituensinya

(12)

dan dalam menanggapi sejumlah menghasilkan standar akuntansi dimulai dari asumsi dasar bahwa informasi akuntansi merupakan sebuah produk yang bersipat ekonomis, sama seperti barang atau jasa lainnya.

2. Pengungkapan informasi yang optimal sebanding dengan harga yang optimal dari informasi tersebut

1. Pendekatan ini lebih cenderung diakibatkan karena adanya kegagalan pasar, kegagalan pasar bisanya terjadi  Penyajian informasi akuntansi secara

tidak semestinya.

10. Jelaskan apa yang dimasud dengan standar akuntansi keuangan adalah hasil dari proses politis?

Proses pembentukan standar akuntansi sering disebut dengan standar setting process. Pembuatan standar akuntansi tidak lepas dari proses politik. Dalam penyusunan sebuah standar, terkait banyak pihak dengan berbagai latar belakang, motivasi, dan memiliki kepentingan yang berbeda-beda baik itu dari pemerintah, swasta, ataupun profesi akuntan itu sendiri terhadap pembuatan standar akuntansi. Dengan begitu unsur politik dapat berperan dalam penyusunan suatu stanadar. Menurut Zaff (2002) dalam jurnal Helmy, “yang dinamakan sebagai proses politik adalah pembelaan atau pertimbangan self-interested dari pembuatan standar mengenai aspek yang mungkin diasosiasikan dalam istilah economic consequess. Dalam bukunya yang berjudul “the rise of Economic Consequences” Zaff mengartiakan konsekuensi ekonomi sebagai “... the impact of accounting report on the decision making behavior of business, goverment, unions, investor, and creditor”.

(13)

tekanan dari berbagai pihak yang berkepentingan, bukanlah suatu hal yang mengejutkan karena adanya aspek economic consequences”

Proses penyusunan standar bukanlah suatu proses yang berjalan serta-merta, dan standar-standar akuntansi tidaklah murni dari teori, tetapi proses penyusunan akuntansi dibentuk dengan memperhatikan aspek konsekuensi ekonomi. Pembuatan ekonomi yanhg melaui proses politik bisa beraakibat kepada pandangan masyarakat terhadap standar akuntansi sebagai permainan politik saja dengan kepentingan masing-masning didalamnya. Sehingga perlu kehati-hatian dalam proses pembuatannya agar tidak berdampak negatif di pandangan masyarakat. Misalnya dalam pembuata standar oleh FASB, pihak-pihak yang mempengaruhi FASB dalam penyusunan standar akuntansi yaitu:

 FASB

 Business entitis, yaitu perusahaan yang menyusun laporan keuangan

 CPAs and accounting firms

 Preparers, misalanya Financial Executives Institute

 AICPA (American Institute of Certified Publlic Accountants), AcSec (Accounting

Standards Executive Committe)  Investing public

 Academicians

 Industry association

 Goverment, seperti SEC (Securities Exchange Commission), IRS (Internal Revenue

Service) dan instansi pemerintahan lainnya

 Financial community analysts, banker, etc

(14)

melakukan lobi-lobi ke dewan standar, atau bahkan melalui media pemerintah atau pengadilan untuk melakukan klaim atas penerapan regulasi. Kalau dianalisis dari 3 hipotesis teori akuntansi positif (Watt & Zimmerman, 1986), maka akan ada tiga pihak terkait yaitu pemegang saham (bonus plan hypotheses), kreditur (dept convenant), pemerintah (political cost). Ketiga pihak ini akan menjadi sasaran prilaku manajemen, sehingga mereka melakukan klaim untuk menjaga agar kepentingan tetap aman. Beberapa intervensi (klaim) atas perlakuan akuntansi juga dilakukan melalui perusahaan, terbukti dengan adanya klaim implisit stakeholders dalam memilih metode akuntansi (Bowen at,al, 1995) Riset Bowen et, al (1995) menunjukan pentingnya pemahaman dewan standar atas motivasi manajemne yang bergantung pada klaim stakeholders. Apabila sudah tebukti oleh berbagai riset klasik tentang dampak laporan akuntansi terhadap perubahan harga atau return saham sebagai poxy kelakuan investor (lihat Chow, 1983)”

Perusahaan yang mempunyai tujuan tertentu melakukan lobi pemerintah untuk membuat standar sesuai dengan tujuan perusahaan. Dalam situasi tertentu hubungan personal (perusahaan) dapat menghindari prosedur birokratis yang panjang dan mahal. Dengan negara yang politik, hukum, dan ekonomi yang lemah, informasi-informasi yang dibutuhkan perusahaan untuk membantu pencapaian tujuan akan sangat sulit. Dengan seperti ini perusahaan dan politisi melakukan kesepakatan dengan proses lobi. Proses lobi tidaklah lepas dalam proses politik. Karena dalam proses politik, pihak-pihak tertetu yang memiliki kepentingan tersendiri melakukan lobi untuk membuat standar yang nanatinya membantu perusahaan mencapai tujuannya.

11. Saat ini topic CSR semakin banyak dibahas dan dijadikan isu besar, padahal sebagian hanyalah isu saja dan belum merupakan kewajiban bagi perusahaan. Berikan penjelasan singkat tentang isu CSR dan keterkaitannya dengan GCG (Good Corporate Government) yang saudara fahami.

(15)

kesejahteraan masyarakat diluar kegiatan-kegiatan ekonomi yang memang menjadi tujuan perusahaan. Terdapat lima prinsip GCG yang dapat dijadikan pedoman bagi para pelaku bisnis, yaitu Transprency (Keterbukaan Informasi), Accountability(Akuntabilitas), Responsibility (Pertanggungjawaban), Indepadency (Kemandirian), Fairness (Kesetaraan dan Kewajiban). Prinsip Responsibilty (Pertanggungjawaban) merupakan prinsip yang mempunyai hubungan paling dekat dengan CSR. Dalam prinsipini, penekanan yang signifikan diberikan kepada stakeholders perusahaan. Melalui penerapan prinsip ini diharapkan perusahaan dapat menyadari bahwa kegiatan operasionalnya seringkali menghasilkan dampak eksternal yang harus ditanggung olehstakeholders. Oleh karena itu, wajar bila perusahaan juga memperhatikan kepentingan dannilai tambah bagi stakholders-nya. Penerapan prinsip Good Corporate Governance (GCG) di berbagai perusahaan di Indonesia menunjukkan perkembangan menggembirakan. Timbulnya kesadaran untuk menerapkan prinsip Good Corporate Governance (itu tidak terlepas dari tuntutan perekonomian modern yang mengharuskan setiap perusahaan dikelola secara baik dan bertanggung jawab dengan mengetahui hak dan kewajibannya masing-masing, meliputi pemegang saham, direksi, dewan komisaris serta pihak-pihak lain. Sebagai salah satu komponen kritikal dalam perekonomian, perusahaan-perusahaan diIndonesia, swasta maupun BUMN, sebagai pemegang memiliki peran penting untukmemacu pertumbahan pertumbuhan ekonomi, termasuk ekonomi masyarakat. Hal inisejalan dengan penerapan prinsip GCG yang menghendaki terakomodasinya kepentingan stakeholders dalam pengelolaan bisnis.

Aktivitas ekonomi yang dijalankan perusahaan sebagaimana prinsip etika bisnisdiharapkan bermanfaat tidak hanya bagi perusahaan itu sendiri, tetapi juga bagi masyarakat. Penerapan etika bisnis tersebut merupakan wujud kepedulian dan tanggung jawab sosial-moral suatu institusi bisnis dan para pelaku dunia usaha terhadap masyarakatdan lingkungannya.

(16)

implementasi GCG di perusahaan adalah penerapan corporate social responsibility (CSR).

12. Berikan penjelasan tentang apa yang terkait dengan akuntansi lingkungan yang saudara fahami.

Pada perkembangannya, akuntansi tidak hanya sebatas proses pertanggung jawaban keuangan namun juga mulai merambah ke wikayah pertanggung jawaban sosial lingkungan sebagai ilmu akuntansi yang relatif baru. Akuntansi lingkungan menunjukkan biaya riil atas input dan proses bisnis serta memastikan adanya efisiensi biaya, selain itu juga dapat digunakan untuk mengukur biaya kualitas dan jasa. Tujuan utamanya adalah dipatuhinya perundangan perlimdungan lingkungan untuk menemukan efisiensi yang mengurangi dampak dan biaya lingkungan.

Akuntansi Lingkungan (Environmental Accounting atau EA) merupakan istilah yang berkaitan dengan dimasukkannya biaya lingkungan (environmental costs) ke dalam praktek akuntansi perusahaan atau lembaga pemerintah. Biaya lingkungan adalah dampak yang timbul dari sisi keuangan mampun non-keuangan yang harus dipikul sebagai akibat dari kegiatan yang mempengaruhi kualitas lingkungan.

Menurut Badan Perlindungan Lingkungan Amerika Serikat atau United States Environment Protection Agency (US EPA) akuntansi lingkungan adalah:

“Fungsi penting akuntansi lingkungan adalah untuk menyajikan biaya-biaya lingkungan bagi para stakeholders perusahaan, yang mampu mendorong pengidentifikasian cara-cara mengurangi atau menghindari biaya-biaya ketika pada waktu yang bersamaan, perusahaan sedang memperbaiki kualitas lingkungan”.

Badan Perlindungan Amerika Serikat atau United States Environment Protection Agency (EPA) menambahkan lagi bahwa istilah akuntansi lingkungan dibagi menjadi dua dimensi utama. Pertama, akuntansi lingkungan merupakan biaya yang secara langsung berdampak pada perusahaan secara menyeluruh (dalam hal ini disebut dengan istilah “biaya pribadi”). Kedua, akuntansi lingkungan juga meliputi biaya-biaya individu, masyarakat maupun lingkungan suatu perusahaan yang tidak dapat dipertanggungjawabkan.

(17)

lingkungan, tetapi pengukuran dilakukan dalam bentuk unit fisik (sisa barang produksi dalam kilogram, pemakaian energi dalam kilojoules, dll), akan tetapi standar pengukuran yang digunakan bukan dalam bentuk satuan keuangan.

Sedangkan lingkup akuntansi lingkungan dibagi menjadi dua bagian. Bagian pertama didasarkan pada kegiatan akuntansi lingkungan suatu perusahaan baik secara nasional maupun regional. Bagian kedua berkaitan dengan akuntansi lingkungan untuk perusahaan-perusahaan dan organisasi lainnya.

Aspek – aspek akuntansi lingkungan adalah sebagai berikut:

 Pengakuan identifikasi pengaruh negatif aktivitas bisnis perusahaan terhadap

lingkungandalam praktik akuntansi konvensional.

 Identifikasi, mencari, dan memerikasa persoalan bidang akuntansi konvensional

yangbertentangan dengan kriteria lingkungan serta memberikan solusi.

 Melaksanakan langkah – langkah proaktif dalam menyusun inisiatif untuk

memperbaikilingkungan pada praktik akuntansi konvesional.

 Pengembangan format baru sistem akuntansi keuangan dan non keuangan serta

sistempengendalian pendukung keputusan manajemen ramah lingkungan.

 Identifikasi biaya – biaya dan pendapatan apabila perusahaan lebih peduli

terhadaplingkungan dari berbagai program perbaikan lingkungan.

 Pengembangan format kerja, penilaian, serta pelaporan internal dan eksternal

perusahaan.

Tujuan akuntansi lingkungan (Pramanik, et.al., 2007) antara lain adalah untuk:  Mendorong pertanggungjawaban entitas dan meningkatkan transparansi lingkungan.

 Membantu entitas dalam menetapkan strategi untuk menanggapi isu

lingkunganhidup dalam konteks hubungan entitas dengan masyarakat dan terlebih dengankelompok-kelompok penggiat (activist) atau penekan (pressure group) terkait isu lingkungan.

 Memberikan citra yang lebih positif sehingga entitas dapat memperoleh dana

(18)

 Mendorong konsumen untuk membeli produk hijau dan dengan demikian

membuatentitas memiliki keunggulan pemasaran yang lebih kompetitif dibandingkan entitasyang tidak melakukan pengungkapan.

 Menunjukkan komitmen entitas terhadap usaha perbaikan lingkungan hidup.

 Mencegah opini negatif publik mengingat perusahaan yang berusaha pada area yang

Referensi

Dokumen terkait

Paket perangkat lunak aplikasi dapat membantu jika suatu perusahaan tidak memiliki staf sistem informasi internal atau sumber daya keuangan untuk

Hasil penelitian yang dilakukan terhadap novel Kau, Aku dan Sepucuk Angpau karya Tere Liye dengan judul karakter tokoh dapat dijadikan bahan pembelajaran

satu fasilitas atau tim yang dapat beroperasi dengan sedikit peralatan dan staf. Kadangkala situasi ini akan menyebabkan perusahaan penyedia outsourcing tidak dapat

B1C465 Sistem Informasi Manajemen 4 Sunu Widianto, SE., MM B1B433 Topik Khusus Ekonomi Keuangan 1 Dr.Nury Effendi, SE, MA.. B1B433 Topik Khusus Ekonomi Keuangan 1 Tito Dimas

B1C465 Sistem Informasi Manajemen 4 Sunu Widianto, SE., MM B1B433 Topik Khusus Ekonomi Keuangan 1 Dr.Nury Effendi, SE, MA.. B1B433 Topik Khusus Ekonomi Keuangan 1 Tito Dimas

Objek Pajak Penghasilan PPh Yang menjadi objek pajak adalah penghasilan, yaitu setiap tambahan kemampuan ekonomis yang diterima atau diperoleh wajib pajak, baik yang berasal dari

Pada Januari 2010, para penerbit telah menegosiasikan model bisnis baru untuk penetapan harga ebook dengan Apple, terutama pada saat Apple akan meluncurkan iPad yaitu, dengan imbalan

Terkait dengan keterampilan bertanya yang harus dimiliki oleh Bu Ami untuk membangun pemahaman konsep siswa dan tentunya sebagai modal dasar dalam berinteraksi dengan siswa, agar siswa