PERUBAHAN KADAR HDL DAN LDL SEBAGAI RESPON TERHADAP SENAM AEROBIK DI SONIA AEROBIC AND FITNESS CENTER
BANDAR LAMPUNG
Oleh
Gindi Cinintia Asmarantaka NPM : 1018011062
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar SARJANA KEDOKTERAN
Pada
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS LAMPUNG
ABSTRACT
CHANGES OF HDL LEVEL AND LDL LEVEL AS RESPONSE TO AEROBIC EXERCISE IN SONIATHE AEROBIC AND FITNESS
CENTER BANDAR LAMPUNG By
GINDI CININTIA ASMARANTAKA
Higher Low Density Lipoprotein (LDL) level and lowerHigh Density Lipoprotein (HDL) level can increase risk of atherosclerosis and the other cardiovascular diseases.Exercise is one way to maintain our health and fitness. Raising metabolism when we are doing exercise can influence HDL and LDL level, for exampleisdoingaerobic.The aim for this research is to determine theincreasing of HDL level and the decreasingof LDL level as a response to aerobic exercise. This research is an experimental research by pretest dan posttest approach. Samples in this research was32 aerobic participants in Sonia The Aerobic and Fitness Center Bandar Lampung. Blood samples were taken on the first day and the last day of aerobic exercising during six weeks.
The results showed increasing of respondence’s HDL level as 13% and decreasing LDL level as 9%. The mean of HDL level before and after exercise was 57,68 ± 10,12 mg/dland65,40 ± 10,99 mg/dl.The mean of LDL level before and after exercise was 124,28 ± 34,94 mg/dland112,90 ± 35,90 mg/dl.Statistical analysis showed significant differences between HDL and LDL levelin respondences before and after aerobic exercise. This suggests that aerobic exercise can increase HDL level and decrease LDL level.
ABSTRAK
PERUBAHAN KADAR HDL DAN LDL SEBAGAI RESPON TERHADAP SENAM AEROBIK DI SONIA AEROBIC AND FITNESS CENTER
BANDAR LAMPUNG
Oleh
GINDI CININTIA ASMARANTAKA
Tingginya kadar Low Density Lipoprotein (LDL) dan rendahnya kadar High Density Lipoprotein (HDL) dapat meningkatkan risiko aterosklerosis dan penyakit kardiovaskuler. Olahraga merupakan salah satu upaya memelihara kesehatan dan kebugaran. Peningkatan metabolisme yang terjadi saat melakukan olahraga dapat mempengaruhi kadar HDL dan LDL. Salah satu jenis olahraga yang mudah dilakukan adalah senam aerobik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya peningkatan HDL dan penurunan LDL sebagai respon terhadap senam aerobik.
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR ISI ... i
DAFTAR TABEL ... iii
DAFTAR GAMBAR ... iv
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1
B. Perumusan Masalah ... 4
C. Tujuan Penelitian ... 4
D. Manfaat Penelitian ... 5
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Aerobik ... 6
1. Pengertian ... 6
2. Tujuan ... 6
3. Manfaat...………...………..7
B. Lipid dan Lipoprotein ... 8
1. Jenis ... 8
2. Metabolisme Lipoprotein ... 8
3. Jalur Metabolisme Eksogen ... 9
4. Jalur Metabolisme Endogen ... 9
5. Jalur Reverse Cholesterol Transport ... 10
C. Kerangka Pemikiran ... ...10
1. Kerangka Teori... 10
2. Kerangka Konsep ... 11
III. METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Desain Penelitian ... 13
B. Tempat dan Waktu Penelitian ... 13
C. Populasi dan Sampel ... 14
D. Alat dan Bahan ... 16
E. Cara Penelitian ... 16
F. Alur Penelitian ... 18
G. Definisi Operasional... 19
H. Pengumpulan Data ... 20
I. Pengolahan dan Analisis Data ... 20
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A.Hasil Penelitian ...21
B. Pembahasan ...27
V. SIMPULAN DAN SARAN A.Simpulan...30
B. Saran...31
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
1. Kerangka Teori ... 10
2. Kerangka Konsep ... 11
3. Alur Penelitian ... 18
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1. Definisi Operasional ...19
2. Karakteristik Responden ...21
4. Hasil Penelitian Univariat...23
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Olahraga merupakan salah satu cara untuk meningkatkan ketahanan fisik
sekaligus sebagai upaya memelihara kesehatan dan kebugaran. Latihan
fisik merupakan salah satu upaya untuk mengatasi kelebihan lemak
sekaligus untuk mencapai tingkat kesegaran jasmani yang baik serta dapat
meningkatkan kemampuan fungsional. Latihan fisik dapat berupa latihan
yang bersifat aerobik maupun anaerobik. Latihan aerobik adalah latihan
yang memerlukan oksigen untuk pembentukan energinya yang dilakukan
secara terus menerus, ritmis, dengan melibatkan kelompok otot-otot besar
terutama otot tungkai pada intensitas latihan 60-90% dari Maximal Heart
Rate (MHR) dan 50-85% dari penggunaan maksimal oksigen selama 20-50 menit dengan frekuensi latihan tiga kali perminggu (Kusumaningtyas,
2011).
2
kolesterol di dalam darah. Tanpa melakukan latihan olahraga, kemungkinan untuk mendapatkan serangan penyakit jantung akan lebih banyak (Sadoso Sumosardjuno, 2000). Untuk mengurangi resiko hipertensi dan penyakit jantung koroner serta untuk meningkatkan kapasitas kerja fisik, Akademi Kedokteran Olahraga Amerika (The American College of Sport Medicine) merekomendasikan agar seseorang ikut serta dalam kegiatan olahraga aerobik minimum 3 kali seminggu selama 20 sampai 60 menit. Intensitas olahraga harus didasarkan pada suatu persentase dari kapasitas maksimum individu yang bersangkutan untuk bekerja (Cotton, 2003).
Berdasarkan hasil penelitian Ziemer yang dikutip oleh Kelley et al., menemukan bahwa latihan aerobik pada wanita dapat menurunkan
kolesterol total sebesar 19%, LDL sebesar 11%, trigliserida 8% serta meningkatkan kadar HDL (High Density Lipoprotein) sebesar 18%. (Kelley et al., 2006). Dalam penelitan Sudibjo (2004) menyimpulkan bahwa senam aerobik yang dilakukan selama 6 minggu dengan intensitas
ringan sampai sedang dapat menurunkan persentase kolesterol, dengan
rata-rata penurunan persentase sebesar 20,46%.
Hiperkolesterolemia merupakan suatu kondisi dimana kolesterol dalam
darah meningkat melebihi ambang normal yang ditandai dengan
3
120 sampai 200 mg/dl. Sedangkan kadar HDL dan LDL normal berkisar
antara 40-60 mg/dl dan 70-130 mg/dl. Kadar trigliserida normal berkisar
antara 10-150 mg/dl. Adapun keadaan hiperkolesterolemia terjadi bila konsentrasi kolesterol total ≥ 240 mg/dl, LDL ≥ 160 mg/dl, dan trigliserida
≥ 150 mg/dl (MedlinePlus, 2012).
Kolesterol merupakan prekusor senyawa steroid di dalam tubuh seperti
kortikosteroid, hormon seks, asam empedu, dan vitamin D. Kolesterol
merupakan komponen semua membran sel di dalam tubuh. Kolesterol
LDL berfungsi untuk mengangkut kolesterol ke sel perifer di seluruh
tubuh. Kolesterol HDL berfungsi mengangkut timbunan kolesterol dari
jaringan kembali ke hati untuk didaur ulang kembali. Tingginya kadar
kolesterol LDL dan rendahnya kadar kolesterol HDL dapat meningkatkan
risiko aterosklerosis dan penyakit kardiovaskuler. Hal ini terjadi karena
kolesterol LDL mudah teroksidasi sehingga dapat memicu proses
aterosklerosis. Berdasarkan hasil Survey Kesehatan Rumah Tangga
(SKRT) pada tahun 2001, kematian akibat penyakit jantung dan pembuluh
darah sebesar 26,3% sedangkan kematian akibat penyakit jantung dan
pembuluh darah di rumah sakit di Indonesia pada tahun 2005 sebesar
16,7%.
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, peneliti tertarik untuk melakukan
4
terhadap senam aerobik di Sonia Aerobic and Fitness Center Bandar Lampung.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas maka dapat dibuat suatu
perumusan masalah, yaitu:
Apakah ada perubahan kadar HDL dan LDL darah sebelum dan sesudah
senam aerobik di Sonia Aerobic and Fitness Center Bandar Lampung?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini terbagi menjadi dua tujuan yaitu tujuan umum
dan tujuan khusus.
a. Tujuan umum
Mengetahui peningkatan HDL dan penurunan LDL sebagai respon
terhadap senam aerobik di Sonia Aerobic and Fitness Center Bandar
Lampung
b. Tujuan khusus:
1. Mengetahui kadar HDL dan LDL dalam darah pada peserta
senam aerobik di Sonia Aerobic and Fitness Center Bandar Lampung.
2. Mengetahui angka keteraturan dalam mengikuti aktifitas
5
D. Manfaat Penelitian
Penelitian yang dilakukan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:
1. Bagi Peneliti
Diharapkan dapat menjadi referensi bagi peneliti lain untuk mengetahui
kadar HDL dan LDL sebelum dan sesudah senam aerobik.
2. Bagi Masyarakat
Diharapkan masyarakat untuk menyadari pentingnya berolahraga agar
tercapainya derajat kesehatan yang optimal.
3. Bagi klinisi
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan untuk klinisi dalam
menerapkan pola manajemen latihan senam aerobik yang sebaiknya
diberikan pada peserta senam aerobik untuk meningkatkan perbaikan
kadar HDL dan LDL di Sonia Aerobic and Fitness Center Bandar Lampung.
E. Kerangka Pemikiran a) Kerangka Teori
Tinjauan pustaka mengenai peningkatan HDL dan penurunan LDL yang
telah dijabarkan pada subbab sebelumnya menghasilkan kerangka teori
6
Gambar 1. Kerangka Teori Pengaruh Senam Aerobik Terhadap PeningkatanHDL dan Penurunan LDL
b) Kerangka Konsep
Kerangka konsep pada penelitian ini terdiri dari beberapa variabel yang
akan diamati. Beberapa variabel tersebut terdiri dari variabel independen
dan dependen. Senam aerobik merupakan variabel independen sedangkan
kadar kolesterol darah merupakan variabel dependen pada penelitian ini. Kadar normal:
HDL 40-60 mg/dl LDL 70-130 mg/dl
Hiperkolesterolemia
Meningkatnya risiko Penyakit Jantung dan Pembuluh darah Senam Aerobik
Jika terjadi peningkatan LDL
7
Gambar 2 . Kerangka Konsep
F. Hipotesis
H0: Tidak ada pengaruh senam aerobik terhadap peningkatan kadar
HDL dan penurunan LDL.
Ha: Ada pengaruh senam aerobik terhadap peningkatan kadar HDL dan
penurunan LDL. SENAM AEROBIK
II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Aerobik
Pengertian senam menurut Hidayat (2002) adalah latihan tubuh yang dipilih dan diciptakan dengan berencana, disusun secara sistematis dengan tujuan membentuk dan mengembangkan pribadi secara harmonis. Lebih lanjut Syarifuddin (2001) menyatakan bahwa senam adalah suatu bentuk gerakan tubuh yang direncanakan dan disusun dengan tujuan untuk memperbaiki sikap dan bentuk badan, membina dan meningkatkan kesegaran jasmani, membentuk dan mengembangkan keterampilan serta kepribadian yang selaras. Adapun pengertian aerobik menurut Sumosarjuno (2003) adalah aktivitas atau latihan yang dilakukan dengan adanya oksigen, yaitu adanya kemampuan yang bersangkutan untuk menggunakan oksigen yang cukup untuk memenuhi kebutuhan pada waktu melakukan latihan olahraga.
9
yang dilakukan pada anggota klub kebugaran diketahui bahwa dengan olahraga dan latihan secara teratur yang dilakukan minimal 6 sampai 8 minggu dengan durasi setiap latihan minimal 30 menit akan memberikan pengaruh terhadap penurunan berat badan seseorang (Amalia, 2005).
Kegiatan olahraga sangat bermanfaat bagi kesehatan manusia. Berbagai hasil penelitian (Karim dan Faizati, 2002, Warbuton et al., 2006, Cadroy et al,. 2002) sangat mendukung pernyataan tersebut:
a. Meningkatkan kerja dan fungsi jantung, paru dan pembuluh darah yang ditandai dengan: denyut nadi istirahat menurun, penumpukan asam laktat berkurang, meningkatkan pembuluh darah kolateral, meningkatkan HDL kolesterol dan mengurangi aterosklerosis. b. Meningkatkan kekuatan otot dan kepadatan tulang pada anak, pada
orang dewasa menurunkan nyeri sendi kronis pada pinggang, punggung dan lutut.
c. Meningkatkan kelenturan (fleksibilitas) pada tubuh sehingga dapat mengurangi cedera.
d. Meningkatkan metabolisme tubuh untuk mencegah kegemukan dan mempertahankan berat badan ideal.
e. Mengurangi resiko terjadinya berbagai penyakit, seperti tekanan darah tinggi, penyakit jantung koroner, diabetes melitus, infeksi (meningkatkan sistem imunitas).
10
B. Lipid dan Lipoprotein
Setiap jenis lipoprotein mempunyai Apo tersendiri. Sebagai contoh untuk VLDL, IDL, dan LDL mengandung Apo B 100, sedang Apo B48 ditemukan pada kilomikron. Apo A1, Apo A2, dan Apo A3 ditemukan terutama pada lipoprotein HDL dan kilomikron (Adam, 2006). Setiap lipoprotein akan terdiri atas kolesterol (bebas atau ester), trigliserid, fosfolipid, dan apoprotein. Lipoprotein berbentuk sferik dan mempunyai inti trigliserid dan kolesterol ester dan dikelilingi oleh fosfolipid dan sedikit kolesterol bebas. Apoprotein ditemukan pada permukaan lipoprotein (Adam, 2006). Setiap partikel LDL mengandung sekitar 1500 molekul kolesterol ester dalam inti berminyak. Inti ini dikelilingi oleh mantel mengandung kolesterol 500 molekul, 800 molekul fosfolipid, dan satu molekul apoprotein B100 (Goldberg, 2001). Setiap lipoprotein berbeda dalam ukuran, densitas, komposisi lemak, dan komposisi apoprotein (Adam, 2006).
1. Metabolisme Lipoprotein
Metabolisme lipoprotein dapat dibagi atas tiga jalur yaitu jalur metabolisme eksogen, jalur metabolisme endogen, dan jalur reverse cholesterol transport. Kedua jalur pertama berhubungan dengan metabolisme
11
Jalur Metabolisme Eksogen
Makanan berlemak yang kita makan terdiri atas trigliserid dan kolesterol. Selain kolesterol yang berasal dari makanan, dalam usus juga terdapat kolesterol dari hati yang diekskresikan bersama empedu ke usus halus. Baik lemak di usus halus yang berasal dari makanan maupun yang berasal dari hati disebut lemak eksogen (Adam, 2006).
Jalur Metabolisme Endogen
12
Beberapa keadaan mempengaruhi tingkat oksidasi seperti :
1.Meningkatnya jumlah LDL kecil padat (small dense LDL) seperti pada sindrom metabolik dan diabetes melitus.
2.Kadar kolesterol-HDL, makin tinggi kadar kolesterol-HDL akan bersifat protektif terhadap oksidasi LDL (Adam, 2006).
Jalur Reverse Cholester Transport
III. METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Penelitian ini adalah penelitian eksperimental dengan metode pre and post design (rancangan pre – pasca test dalam satu kelompok). Penelitian dilakukan
sebelum melakukan senam aerobik hari pertama dan sesudah melakukan senam aerobik hari terakhir yang dilakukan selama enam minggu di Sonia
Aerobic and Fitness Center Bandar Lampung. Para peserta senam diambil
darah untuk mengetahui kadar High Density Lipoprotein (HDL) dan Low Density Lipoprotein (LDL) dalam darah.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian dilaksanakan di Sonia Aerobic and Fitness Center Bandar
Lampung.
2. Waktu Penelitian
14
C. Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas subyek atau obyek penelitian yang memiliki kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Dahlan,
2010). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh anggota member senam aerobik di Sonia Aerobic and Fitness Center Bandar Lampung dan jumlah
sampel penelitian didapatkan dari rumus besar sampel penelitian analitis kategorik-numerik berpasangan. Teknik pengambilan sampel penelitian diambil dengan purposive sampling. Besar sampel ditentukan berdasarkan
rumus :
n = [!"!!" ! (!!!!!)]
!
Keterangan :
• n = besar sampel minimal
• !" = derivat baku normal untuk α
• !" = derivat baku normal untuk β
• (!1−!2) = selisih minimal rerata yang dianggap
bermakna
• s = simpangan baku dari selisih nilai antar kelompok
15
Berdasarkan rumus diatas maka dapat diperoleh estimasi besar sampel
sebanyak :
!= !,!"!!,!"!"
!
!
= 31,36 orang dibulatkan menjadi 32 orang
Jadi berdasarkan rumus diatas, jumlah sampel yang dibutuhkan adalah 32
orang sebagai responden pada penelitian ini.
Kriteria inklusi yang dipakai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Seluruh peserta anggota senam aerobik di Sonia Aerobic and Fitness
Center Bandar Lampung.
2. Peserta bersedia ikut serta dalam penelitian ini setelah mendapatkan
penerangan mengenai apa yang akan dilakukan dan menandatangani informed consent.
Sebagian responden yang memenuhi kriteria eksklusi harus dikeluarkan dari penelitian karena berbagai sebab antara lain:
1. Sakit
2. Hambatan etis
16
D. Alat dan Bahan Penelitian
Pada penelitian ini digunakan alat-alat sebagai berikut :
a. Alat tulis b. Spuit
c. Kapas alkohol
d. Tourniquet e. Spektofotometri
f. Lembar Observasi dan pemeriksaan g. Lembar Informed Consent
h. Timbangan dan Microtoise
E. Cara Penelitian
Penelitian ini adalah penelitian eksperimental dengan metode pre and post design. Penelitian dilakukan selama 6 minggu. Selama 6 minggu para peserta
senam yang rutin melakukan senam aerobik sebanyak 3 kali seminggu dan
yang tidak rutin melakukan senam aerobik sebanyak 1 kali tiap minggunya. Sebelum melakukan senam aerobik pertama kali dan setelah melakukan
17
Dalam penelitian ini, seluruh data diambil secara langsung dari responden
(data primer), yang meliputi :
1. Penjelasan mengenai maksud dan tujuan penelitian.
2. Pengisian informed consent.
3. Pengambilan sampel darah HDL dan LDL. Adapun proses pengambilan darah responden sebagai berikut :
- Pengambilan darah menggunakan jarum suntik, darah diambil menggunakan spuit 5 cc dari pembuluh darah vena responden.
- Pertama dilakukan pemasangan turniket pada lengan responden, lalu dilakukan pembersihan menggunakan kapas steril alkohol.
- Setelah itu dilakukan, pengambilan darah menggunakan spuit 5 cc dan turniket dilepaskan.
- Setelah pengambilan darah, diberikan kapas kering pada tempat pengambilan darah responden.
- Responden diberikan edukasi agar menghindari konsumsi
makanan yang berkolesterol selama penelitian berlangsung dan tetap rajin berolahraga senam aerobik.
4. Proses pengolahan sampel awal, memisahkan serum darah di laboratorium RSUD Kota Madya DR.A.DADI TJOKRODIPO Bandar Lampung.
5. Pencatatan hasil pengukuran pada formulir lembar hasil pemeriksaan lab RSUD Kota Madya DR.A.DADI TJOKRODIPO
18
F. Alur Penelitian
Gambar 3. Bagan Alur Penelitian Pembuatan Proposal,
Perijinan, Koordinasi
Pengisian informed Consent
Pelaksanaan Penelitian
Pengukuran Kadar HDL dan LDL
Pencatatan Hasil
19
G. Definisi Operasional
Untuk memudahkan pelaksanaan dan agar penelitian tidak terlalu luasnya penelitian ini maka dibuat definisi operasional sebagai berikut:
Tabel 3.1. Definisi operasional masing-masing variabel.
No Variabel Definisi Alat Ukur Cara Ukur Hasil Ukur Skala 1. Kadar
HDL dan LDL Darah
Kadar HDL dan LDL yang didapatkan dari hasil pemeriksaan darah yang
diambil dari darah vena. Spektofoto metri Pengujian Sample Darah
mg/dl Numerik
2. Senam Aerobik
Aktivitas fisik yang dilakukan secara rutin yang dapat
meningkatkan sirkulasi darah, meningkatkan kadar HDL dan menurunkan kadar LDL darah.
Kartu Kontrol
20
H. Pengumpulan Data
Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data primer yaitu data
diambil secara langsung melalui alat bantu berupa pengambilan sampel darah pada anggota member senam Sonia Aerobic and Fitness Center Bandar Lampung.
I. Pengolahan dan Analisis data
Data yang telah diperoleh dari poses pengumpulan data akan melalui analisa
data dengan software analisis data dan statistika. Uji hipotesis dilakukan dengan Uji T Berpasangan.
Uji T berpasangan merupakan uji parametrik (distribusi data normal)
yang digunakan untuk membandingkan dua mean populasi yang berasal
dari populasi yang sama (Dahlan, 2009).
V. SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat disimpulkan
sebagai berikut:
1. Persentasi rata-rata peningkatan kadar HDL responden setelah
melakukan senam aerobik selama 6 minggu di Sonia Aerobic and
Fitness Center Bandar Lampung sebesar 13%.
2. Persentasi rata-rata penurunan kadar LDL responden setelah
melakukan senam aerobik selama 6 minggu di Sonia Aerobic and
Fitness Center Bandar Lampung sebesar 9%.
3. Terdapat perbedaan yang signifikan terhadap kadar HDL dan LDL
sebelum dan sesudah senam aerobik pada responden di Sonia
31
B. Saran
Pada penelitian ini peneliti memiliki beberapa saran yang disampaikan
kepada masyarakat khususnya para responden, kepada peneliti lain, dan
pengelola pusat kebugaran yaitu sebagai berikut:
1. Kepada masyarakat diharapkan agar dapat melakukan senam
aerobik khususnya bagi responden yang mengalami hiperkolesterol
ataupun yang berpotensi mengalami penyakit jantung koroner,
mengingat pentingnya pengaruh senam aerobik terhadap
peningkatan kadar HDL dan penurunan kadar LDL.
2. Kepada peneliti lain diharapkan dapat melakukan penelitian
lanjutan yang berhubungan dengan penelitian ini.
3. Kepada pengelola pusat kebugaran agar menyampaikan informasi
DAFTAR PUSTAKA
Adam, J., MF., Dislipidemia. Dalam : Sudoyo Aru W, Setiyohadi Bambang, Alwi Idrus dkk. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid III, Edisi IV, Jakarta : FK UI. 2006. h 1926-28.
Aip, S., 2001. Belajar Aktif Senam Ketangkasan. Jakarta: PT. Gramedia Widiswara Indonesia
Amalia, A., Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan penurunan berat badan pada peserta klub kebugaran (studi kasus di klub kebugaran indah dan jennifer) (skiripsi). Semarang: Universitas Diponegoro. 2005.
Andreas, A., Aspek Medis Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah. Dalam : Pertemuan Ilmiah Nasional ke-3; 2007 juli 19-21; Semarang. Asosiasi Dietisien Indonesia DPD Jawa Tengah. 2007.
Cadroy, Y., Pillard, F., Sakariassen, K.S., Thalamas, C., Boneu, B., Riviere, D. 2002. Strenuous but not Moderate Exercise Increase the Thrombotic Tendency in Healthy Sedentary Male Volunteers. Tersedia pada http://www.jap.physiology.org. Diakses tanggal 21 Oktober 2013.
Cotton, Richard T., 2003. Aerobic Instructor Manual. American Council of Exercise
Dahlan, S., 2009. Besar Sampel dan Cara Pengambilan Sampel dalam Penelitian Kedokteran dan Kesehatan Edisi 3. Jakarta: Salemba Medika.
Dahlan, M. S., 2009. Statistik untuk kedokteran dan kesehatan, deskriptif, bivariat, dan multivariat dilengkapi aplikasi dengan menggunakan SPSS. Sen evidence based medicine (sen 1). Jakarta: Sagung Seto.
Farid, I. 2012. PENGARUH FAT LOSS PROGRAMME TERHADAP PRESENTASE LEMAK TUBUH DAN BERAT BADAN PADA MEMBER
FITNESS CENTER GOR UNY (Doctoral dissertation, UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA).
Hilbert, T., Lifshitz, MS. Lipids and Dyslipoproteinemia In: Henry’s Clinical Diagnosis and Management by Laboratory Methods. 21th Ed. Saunders Elsevier. 2007. 201- 17
Imam, H., dkk. 2002. Senam dan Metodik. Jakarta: CV. Sinar Pengetahuan.
Karim, F. 2002. Panduan Kesehatan Olahraga Bagi Petugas Kesehatan. Depkes RI, Jakarta.
Kayman, S., Bruvold, W., & Stern, J. S. 2000. Maintenance and relapse after weight loss in women: behavioral aspects. The American journal of clinical nutrition, 52(5), 800-807.
Kelley, G. A., Kelley, K. S., & Franklin, B. 2006. Aerobic exercise and lipids and lipoproteins in patients with cardiovascular disease: a meta-analysis of
randomized controlled trials. Journal of cardiopulmonary rehabilitation, 26(3), 131.
Kusumaningtyas, DN. 2011. Pengaruh Senam Aerobik Intensitas Ringan Dan Sedang Terhadap Penurunan Persentase Lemak Badan. Surakarta. Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Krummel, DA. Medical Nutrition Therapy in Cardiovaskuler Disease. In: Mahan
LK, Escott-stump S. Krause’s Food, Nutrition, and Diet Therapy 12th
Edition. Philadelphia: WB Saunders Company. 2008. 833-64.
MedlinePlus, 2012. High Blood Cholesterol Levels.
http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/article/000403.htm. Diakses pada 19 Oktober 2013.
Montgomery, R. Dryer RL, Conway TW, Spector AA. Biokimia Suatu
Pendekatan Berorientasi Kasus. Jilid 2. Edisi ke-4. Alih Bahasa oleh Ismadi M. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. 1983.
Sadoso, S., 2003. Pengetahuan Praktis Kesehatan Dalam Olahraga 2 . Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Sastroasmoro, S., Ismael, S. 2008. Dasar-dasar Metodologi Penelitian Klinis Edisi 3. Sagung Seto, Jakarta.
Shangold, M., Mirkin, G., Women and execise physiology and sport medicine.Ed 2 Philadelphia: F. A. Davis Company. 2004.
Sumosardjuno, S., 2000. Pengetahuan Praktis Kesehatan dan Olahraga. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama
Warbuton, Darren, Nicol, Chrystal Whitney., Bredin, Shannon. 2006 Health Benefits of Phisycal Activity: The Evidence, Canadian Medical Association Journal 174(6): Tersedia pada http://www.cmej.org. Diakses tanggal 21 Oktober 2013.