1 1.1Latar Belakang
kegiatan proyek dapat diartikan sebagai suatu kegiatan sementara yang berlangsung dalam jangka waktu terbatas, dengan alokasi sumber daya
tertentu dan dimaksudkan untuk melaksanakan tugas yang sasarannya telah digariskan dengan jelas. Untuk itu perlu dilakukan penyusunan jadwal
kegiatan dalam proyek agar proyek dapat diselesaikan dalam batas waktu yang telah ditentukan.
Dalam manajemen proyek ini, terdapat bagaimana tahapan- tahapan adanya suatu proyek yang dilelang, hingga akhirnya proyek tersebut di percayakan pada suatu pemegang proyek.
Dewasa ini Indonesia sedang mengalami pembangunan di segala bidang, diantaranya pembangunan fisik kota. Sejalan dengan perkembangan ini, maka
diperlukan pengawasan dalam perencanaan dan pelaksanaannya agar tercapai ketertiban dan perkembangan pembangunan kota yang sehat. Dan untuk menjaga investasi yang telah di berikan oleh pemilik terhadap proyek yang
sedang dilaksanakan.
pekerjaannya pengawasan memerlukan suatu badan tersendiri yang khusus menangani seluruh pengawasan suatu proyek.
Badan/ biro tersebut sebagai manajemen konstruksi (construction management). Manajemen konstruksi tersebut, dimaksudkan agar dalam
penanganan proyek dalam skala besar tersebut dapat dicapai suatu hasil yang maksimal. Dimana hal ini manajemen konstruksi mewakili pihak pemilik (owner) yang belum tentu menguasai hal-hal mengenai pembangunan suatu
gedung.
Manajemen proyek atau dapat dikatakan sebagai “program management”,
merupakan konsep yang digunakan pada proyek berskala besar dalam nilai biaya dan mempunyai nilai kompleksitas yang tinggi dalam skala desain, teknologi yang digunakan, penjadwalan, serta melibatkan banyak pihak
(konsultan dan kontraktor) pada pelaksanaan proyek.
Konsultan manajemen proyek sering digunakan dalam proyek skala besar, dengan sub proyek yang mempekerjakan banyak perusahaan konsultan
manajemen konstruksi didalamnya.
Dalam sistem ini owner project menggunakan jasa konsultan
manajemen proyek, untuk membantu mengendalikan/mengatur pelaksanaan program pemilik proyek. Tugas konsultan manajemen proyek/ proyek manajer
Pada saat owner project memilih konsultan perencana/desain, biasanya mereka telah menentukan siapa yang berhak bekerja sama didalam proyek dan
bertanggung jawab dalam hal desain proyek. Untuk itu sebaiknya manajemen konsultan ikut serta dalam pemilihan perencana proyek. Karena apabila perencana desain proyek yang ditunjuk lebih dahulu sebelum konsultan
manajemen konstruksi, maka tidak ada jaminan kedua konsultan yang bergerak dibidang jasa ini dapat bekerja sama dengan baik dalam kelancaran
dan kelangsungan proyek. jadi sebaiknya pihak pemilik proyek memilih manajemen konstruksi terlebih dahulu baru kemudian bersama-sama memilih perencana desain proyek. Dengan demikian pekerjaan manajemen konstruksi
bisa terjalin secara optimal.
Berdasarkan hal-hal tersebut, bisa di artikan jika suatu perusahaan
konsultan cukup berperan dalam suatu proyek/ tender, karena suatu perusahaan konsultan harus dapat menentukan perusahaan/ badan konstruksi
mana yang tepat untuk menjalankan suatu proyek tersebut.
Berdasarkan tentang pemahaman mengenai kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan konsultan dan seberapa besar perusahaan konsultan
1.2TUJUAN KERJA PRAKTEK
1.2.1 Maksud Penelitian
Maksud dari penelitian ini adalah untuk memperoleh informasi dan mengungkapkan mengenai prosedur pengelolaan manajemen proyek pada
PT.Lapi Ganeshatama Consulting – Bandung
1.2.2 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui proses pengelolaan manajemen proyek pada PT. Lapi
Ganeshatama
2. Untuk mengetahui tahapan manajemen proyek yang dilakukan oleh PT. Lapi Ganeshatama
3. Untuk mengetahui hambatan bisnis apa saja yang di hadapi oleh PT. Lapi Ganeshatama Consulting
1.3KEGUNAAN PENELITIAN
1. Penulis
Untuk menambah pengetahuan dan wawasan penulis mengenai tata cara pengelolaan administrasi manajemen proyek yang diperoleh dibangku
perkuliahan dan mengaplikasikannya kedalam teori penelitian ini. 2. Peneliti lain
Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan referensi bagi
pengelolaan administrasi manajemen proyek dan nilai perusahaan dan agar dapat dijadikan sebagai pembanding dalam penelitian dengan tema yang sama.
3. Perkembangan ilmu manajemen
Diharapkan dapat dijadikan sebagai pembanding antara ilmu-ilmu menajemen dengan keadaan yang terjadi dilapangan sehingga dengan adanya
pembanding tersebut akan dapat memajukan ilmu manajemen yang sudah ada untuk diterapkan pada dunia secara nyata.
1.4LOKASI DAN WAKTU KERJA PRAKTEK
Untuk memperoleh data dan informasi yang berkaitan dengan masalah yang diteliti penulis mengadakan Penelitian pada PT. Lapi Ganeshatama
Consultan. Jl, Dayang Sumbi No.7 Bandung, Telp : +62 22 2502533/ 2507463/ 70364279 No. Fax: +62 22 2504177/ 2502636. Dan website
6 2.1 Sejarah Singkat Perusahaan
PT. LAPI GANESHATAMA CONSULTING ( PT. LAPI GTC) berdiri pada tanggal 13 maret 1992 sebagai satuan usaha dari yayasan LAPI ITB. Kemudian mulai tahun 2004, dengan di bentuknya Satuan Usaha Komersial
(SUK) ITB, PT. LAPI GTC direposisi sebagai salah satu Unit Usaha Komersial (UUK) ITB yang bergerak di bidang konsultasi.
PT. Lapi Ganeshatama Consulting memiliki visi , misi sebagai berikut :
Visi Perusahaan
PT. LAPI Ganeshatama Consulting sebagai salah satu perusahaan
konsultan terbaik di Asia.
Misi Perusahaan
Mengembangkan bisnis yang beretika dan profesional;
Mengembangkan kemampuan perusahaan dalam menghadapi kompetisi
global melalui penerapan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan manajemen;
Menggalang kemitraan yang saling menguntungkan berdasarkan rasa
saling percaya (mutual trust based) dengan mensinergikan potensi dan
2.2 Struktur Organisasi
Untuk mencapai tingkat optimalisasi pada setiap pekerjaan. Diperlukan struktur organisasi perusahaan yang tangguh dan mampu
mendukung pelaksanaan kegiatan. Berdasarkan Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham ( RUPS ) Luar Biasa tahun 2008, Notaris Emy Kancanawati, SH.,MH berkedudukan di Bandung, struktur organisasi PT.
LAPI Ganeshatama Consulting sebagai berikut :
Gambar 2.1
2.3 Deskripsi Jabatan
Deskripsi jabatan adalah penjelasan tentang suatu jabatan, tugas-tugasnya, tanggung jawabnya, wewenangnya dan sebagainya. Untuk pelaksanaan pekerjaan, PT. LAPI Ganeshatama Consulting didukung profesional
staff, sub profesional staff dan tenaga penunjang non teknis yang kompeten. Sebagian besar tenaga ahli adalah Doktor, Master dan Sarjana berbagai bidang
keilmuan dan keahlian khusus di bidang masing-masing.
Dengan organisasi perusahaan tersebut, maka PT. LAPI Ganeshatama Consulting mempunyai basis yang kuat untuk mengembangkan bidang kegiatan
dan lingkup layanan jasa konsultasinya.
Deskripsi Jabatan pada PT. LAPI Ganeshatama Consulting
1. RUPS (Rapat umum pemegang saham
2. Komisaris Utama
Tujuan Jabatan
Memimpin seluruh dewan atau komite eksekutif
Menawarkan visi dan imajinasi tertinggi (biasanya bekerjasama
dengan MD atau CEO)
Memimpin rapat umum, dalam hal : untuk memastikan pelaksanaan
tata tertib; keadilan dan kesempatan bagi semua untuk berkontribusi secara tepat; menyesuaikan alokasi waktu per item masalah;
menentukan urutan agenda; mengarahkan diskusi kearah consensus; menjelaskan dan menyimpulkan tindakan dan kebijakan.
3. Komisaris
Bertindak sebagai perwakilan organisasi dalam hubungannya dengan dunia luar, dan memainkan bagian terkemuka dalam menentukan
komposisi dari board dan sub-komite, sehingga tercapai keselarasan dan efektivitas. Komisaris juga berwenang mengambil keputusan sebagaimana
4. Direktur Utama
Direktur utama adalah jabatan yang di tunjuk dan member laporan
kepada Dewan direksi/ board of Director (BOD). Direktur utama memimpin seluruh dewan atau komite eksekutif, menawarkan visi dan
imajinasi di tingkat tinggi (biasanya bekerjasama dengan MD atau CEO). Direktur utama juga memimpin rapat umum, menjelaskan dan menyimpulkan tindakan dan kebijakan, jabatan ini juga bertindak sebagai
perwakilan organisasi dalam hubungannya dengan dunia luar.
5. Direktur Keuangan
Tujuan Jabatan :
Bertanggung jawab untuk mengarahkan penanggulanangan berbagai jenis resiko financial ( financial Risk Management ) yang di
hadapi perusahaan melakukan koordinasi aktifitas di direktorat keuangan, mengkoordinasi aktifitas sinergi untuk mencapai hasil bisnis yang optimal
dari pelaksanaan seluruh usaha perusahaan.
Tanggung jawab utama :
Mengkoordinir perumusan strategi jangka panjang sebagai dasar
Memberlakukan langkah-langkah yang dapat mengurangi dan
menanggulangi berbagai jenis risiko financial yang dapat dihadapi oleh perusahaan dengan berkoordinasi dengan direksi lainnya.
6. Direktur Pemasaran
Tugas dan Wewenang :
a. Menetapkan strategi pemasaran yang tepat untuk menghadapi pesaing bisnisnya.
b. Mengawasi dan bertanggung jawab terhadap bagian penjualan dan marketing perumahan.
c. Mengontrol staf marketing agar para staf melakukan tugasnya dengan baik.
7. Direktur Operasional
Bertanggung jawab kepada :
- Direktur Utama
- Kepala bagian pengembangan
- Kepala bagian pengelola
Tugas Direktur Operasional, yaitu :
Melaksanakan hubungan yang bertanggung jawab dengan pihak
ketiga, dengan memperhatikan kesatuan pimpinan dari anggota direksi lainnya, untuk kepentingan dan atas nama perusahaan sepanjang
Membantu Direktur Utama untuk menghasilkan produk atau jasa
melalui kegiatan real estate atau proyek-proyek yang dilaksanakan dengan memperhatikan kerjasama dengan anggota direksi lainnya.
Mengkoordinasikan kegiatan penyusunan anggaran bidang produksi
sampai saat pengusulannya untuk disampaikan kepada Direktur
Utama.
Mengkoordinasikan kegiatan persiapan penyusunan laporan operasi
(produksi) untuk diajukan dalam penyusunan Laporan Tahunan.
8. Chief Finance Officer
Chief finance officer (CFO) atau ptugas keuangan adalah petugas
perusahaan yang bertanggung jawab untuk mengelola risiko keuangan perusahaan. CFO juga bertanggung jawab untuk perencanaan keuangan,
analisis data dan pencatatan, serta pelaporan keuangan untuk manajemen yang lebih tinggi.
9. Chief Information System Officer
CIO ( Chief Information Officer) adalah suatu jabatan dalam organisasi yang mempunyai peran sebagai pemimpin dalam penyediaan
informasi bagi kelangsungan hidup organisasi dalam mencapai tujuannya. CIO menjadi semakin vital di era informasi dimana eksistensi organisasi sangat ditentukan oleh kemampuan dalam meberdayakan teknologi
10.Chief Project Officer
Posisi ini mendukung dan membantu Chief Executive Officer dalam
melaksanakan keseluruhan misi perpanjangan konstruksi, selain itu, petugas perencanaan akan memiliki arah kepala eksekutif melalui bawahan senior yang staf manajemen untuk semua konstruksi otoritas.
11.Chief Legal Officer
Seorang petugas hukum kepala (CLO) adalah pejabat tertinggi perusahaan
mengenai hubungan hukum dari sebuah perusahaan atau lembaga. Petugas hukum Kepala biasanya memegang gelar penasihat umum.
12.Support Staff Coordinator
Koordinator staf karyawan penting dari bisnis apapun. Sebagai bagian dari departemen sumber daya manusia, koordinator staf mengambil bagian
dalam proses perekrutan dengan skrining kandidat. Dia bertanggung jawab dalam menyediakan anggota staf untuk setiap departemen dalam sebuah perusahaan. Spesialis ini juga bertugas mempertahankan staf yang tepat
untuk efisiensi yang optimal.
PT. Lapi Ganeshatama juga memiliki mitra kerja, antara lain :
1. Pusat dan Pemerintah Daerah, termasuk departemen dan sub-departemen. 2. Badan Usaha Milik Negara (Badan Usaha Milik Negara – BUMN) dan
Badan Usaha Milik Daerah (Badan Usaha Milik Daerah – BUMD). 3. Perusahaan swasta, nasional dan multinasional.
2.4 Aspek Kegiatan Perusahaan
PT. LAPI GTC bergerak di bidang jasa konsultasi dengan lingkup studi, perencanaan, perancangan, penelitian, pelatihan dan pengawasan dalam berbagai
bidang usaha sebagai berikut:
Konsultasi di bidang bisnis, manajemen dan administrasi, teknik, manajemen dan administrasi, pemasaran dan survey pasar, studi kelayakan dan
perencanaan, infrastruktur dan konstruksi sipil, telekomunikasi, energy, pertambangan, lingkungan (AMDAL), mobilisasi pengerukan, reklamasi dan
peralatannya, perencanaan, perancangan dan pengawasan pembangunan, bidang arsitektur, landscape, design dan interior, konsultasi bidang penjernihan dan pengolahan air bersih dan limbah, bidang perikanan dan kelautan, bidang
kedirgantaraan, bidang pengindraan jarak jauh, dan konsultasi bidang positioning
15 3.1 Bidang Pelaksanaan Kerja Praktek
Pada pelaksanaan kerja praktek yang penulis lakukan pada PT. Lapi
Ganeshatama Consulting yang berlokasi di Jl. Dayang Sumbi No.7 Bandung, penulis di tempatkan pada bagian Manajemen proyek dan
memulai melaksanakan kerja praktek pada tanggal 12 Juli 2011 sampai 12 Agustus 2011. Manajemen proyek pada PT.Lapi Ganeshatama Consultan ini bergerak pada kegiatan yang meliputi, filterisasi
perusahaan-perusahaan konstruksi untuk menjalankan suatu proyek, agar mendapatkan hasil yang maksimum.
3.2 Teknis Pelaksanaan Kerja Praktek
Kondisi pada saat dilakukannya kegiatan kerja praktek yang penulis laksanakan selama bekerja pada bagian manajemen proyek di PT. Lapi Ganeshatama Consultan, penulis diberikan kebebasan untuk
melakukan kerja praktek dan untuk membuat laporan kerja praktek, namun masih tetap didalam peraturan dan batas-batas yang wajar yang di tentukan
oleh PT.Lapi Ganeshatama Consultan. Sehingga penulis mempunyai kebebasan dalam mengkeksplorasi dan melakukan tugas pembuatan laporan kerja praktek ini agar dapat selesai tepat pada waktunya, tanpa
Dalam pelaksanaannya, penulis melakukan kegiatan-kegiatan atau aktifitas yang diberikan oleh karyawan kepada penulis, yang kegiatannya terebut berupa :
1. Penulis diberitahu tata cara mengolah data, dari suatu proyek hingga akhirnya proyek tersebut di berikan ke perusahaan konstruksi yang sesuai. 2. Membantu karyawan dalam mengerjakan tugasnya, seperti mengetik dan
menyusun surat-surat. 3. Mewawancarai karyawan
3.3Hasil Pelaksanaan Kerja Praktek
3.3.1 Proses pengelolaan administrasi manajemen proyek
Kegiatan proyek dapat diartikan sebagai suatu kegiatan sementara
yang berlangsung dalam jangka waktu terbatas, dengan alokasi sumber daya tertentu dan dimaksudkan unuk melaksanakan tugas yang sasarannya
telah digariskan dengan jelas.
Manajemen proyek adalah upaya integrative, keputusan dan tingkatan yang diambil dalam satu pengetahuan daerah pada suatu waktu tertentu
biasanya mempengaruhi bidang pengetahuan lainnya.
Agar suatu proyek dapat terlaksana dengan baik, maka diperlukan :
Perencanaan
(Planning Process), mencakup tentang penetapan sasaran,
mengerjakan beberapa proyek sekaligus (umumnya pada perusahaan besar)
Penjadwalan
(Schedulling) yaitu menghubungkan antara tenaga kerja, uang, dan bahan yang digunakan dalam proyek.
Penjadwalan proyek meliputi kegiatan menetapkan jangka waktu kegiatan proyek yang harus diselesaikan, bahan baku, tenaga kerja
serta waktu yang dibutuhkan oleh setiap aktivitas.
Pengendalian proyek
Pengendalian proyek meliputi pengendalian terhadap sumber daya,
biaya, kualitas dan anggaran. Pengendalian proyek juga digunakan untuk merevisi rencana proyek dan memungkinkan untuk mengganti/menggeser sumber daya ke tempat yang memerlukan
(mengelola ulang) sehingga tepat waktu dan biaya. Pengendalian proyek melibatkan pengawasan ketat pada sumber daya, biaya, kualitas
dan budget.
Administrasi kegiatan sering terlibat dalam proses kelompok ini, seperti
Gambar 3.1
Manajemen, proses dan hubungan manajemen proyek
Gambar tersebut menunjukan kelompok manajemen proyek, proses
dan bagaimana mereka berhubungan satu sama lain dalam hal tingkat khas kegiatan, kerangka waktu, dan tumpang tindih. Tingkat aktivitas dan
panjang masing-masing kelompok proses berbeda untuk setiap proyek. Biasanya, pelaksana proses membutuhkan sumber daya yang paling dan waktu, umumnya 50-60 persen, diikuti oleh proses perencanaan, sekitar
15-25 persen. Lalu memulai dan proses penutupan biasanya yang terpendek dan membutuhkan paling sedikit sumber daya dan waktu, pada
total waktu dan sumber daya. Namun, setiap proses adalah unik, Sehingga bisa ada pengecualian . Anda dapat menerapkan kelompok proses untuk
setiap tahap utama proyek, atau Anda dapat menerapkan proses kelompok untuk keseluruhan proyek, sebagai studi kasus Consulting.
3.3.2 Tahapan Pengelolaan Manajemen Proyek
Proses perencanaan dan pengelolaan proyek dapat digambar sebagai
suatu siklus. Setiap tahap dari proyek menuntun ke tahap berikutnya.
Siklus Manajemen Proyek (SMP) adalah istilah yang digunakan pada
proses perencanaan dan pengelolaan proyek, program dan organisasi. Nilai terpenting metode SMP adalah bahwa aspek-aspek suatu proyek
diperhitungkan ulang di sepanjang siklus proyek untuk memastikan bahwa bila telah terjadi perubahan apapun, semuanya dimasukkan ke dalam rancang bangun proyek. Sebagai hasilnya, proyek-proyek akan cenderung
lebih berhasil dan berkesinambungan.
Tahapan-tahapan yang dilakukan perusahaan konsultan dalam mengolah suatu administrasi manajemen proyek , antara lain :
1. Surat Pemberitahuan mengenai proyek
2. Pengumuman Hasil Prakualifikasi
Berisikan penjelasan kepada perusahaan, tentang rincian hasil evaluasi kualifikasi, di mana terdapat peraturan-peraturan yang harus dijalani perusahaan. Jika tahap ini telah di laksanakan, maka lanjut ke
tahap selanjutnya.
3. Undangan Pengambilan dokumen Pemilihan penyedia jasa konsultasi
Pada tahap ini, di berikan pemberitahuan kepada perusahaan bahwa perusahaan tersebut telah masuk dalam daftar pendek suatu pekerjaan tersebut. Dalam tahap ini juga berisikan undangan kepada perusahaan
untuk mengambil dokumen pemilihan dengan ketentuan yang telah ditetapkan. Pengambilan dokumen itu sendiri dapat diwakilkand dengan
membuat surat tugas dari direktur utama dan kartu pengenal, dokumen itu sendiri dapat diambil dalam bentuk cetakan.
4. Undangan Pembukaan Dokumen Penawaran
Setelah undangan mengambil dokumen, maka pada tahap ini
menindak lanjuti pengumuman teknis sebelumnya. Dan juga terlampir mengenai pengumuman peringkat teknis dari beberapa perusahaan yang
5. Klarifikasi/ Verifikasi Dokumen Kualifikasi
Setelah perusahaan menyampaikan hasil evaluasi dokumen
kualifikasi kepada panitia, maka akan di minta keabsahan dan keaslian dari dokumen kualifikasi tersebut. Adapun beberapa dokumen asli kualifikasi yang harus dibawa antara lain :
1. SBU ( Arsitek dan Sipil) 2. SIUJK
3. Akta Notaris dan Perubahannya 4. NPWP
5. Laporan Bulanan Pajak PPN/PPh 3 (tiga) Bulan terakhir
6. SPT Tahunan/ Fiskal
7. Surat keputusan tenaga tetap dan daftar gaji/struk gaji tenaga tetap 1 th
terakhir.
8. Kontrak pengalaman perusahaan sejenis
6. Penunjukan Penyedia Barang/ Jasa (PPBJ) untuk pelaksanaan pekerjaan
Dalam tahap ini, berisikan mengenai persetujuan antara pemilik proyek dan perusahaan konsultan untuk memegang proyek tersbut. Setelah
Dan bila tidak menerima penunjukan tersebut, perusahaan yang di tunjuk akan dikenai sanksi sesuai dengan ketentuan yang tercantum di dalam
dokumen pemilihan tersebut.
7. Surat Perintah Mulai Kerja
Dalam surat perintah mulai kerja, terdapat perintah dari pejabat pembuat
komitmen terhadap penyedia jasa konsultasi, untuk segera memulai pelaksanaan pekerjaan dengan memperhatikan ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan.
8. Kontrak
Dalam kontrak ini berisikan mengenai persetujuan kerja sama antara kedua
belah pihak, dengan ketentuan dan syarat-syarat sebagaimana yang dicantumkan dalam pasal-pasal yang telah ditentukan. Dalam
melaksanakan pekerjaan harus berpedoman dan persyaratan yang telah ditetapkan. Pada tahap ini juga dijelaskan mengenai kesepakatan biaya-biaya yang akan digunakan, terdapat tanda tangan kedua belah pihak dan
surat tembusan.
Seperti yang telah dicantumkan diatas, itulah tahapan-tahapan dalam
3.3.3 Hambatan-hambatan yang di hadapi dalam manajemen proyek di PT.Lapi Ganeshatama Consulting
Hambatan-hambatanya antara lain :
Kompleksitas sebuah proyek
Kebutuhan khusus konsumen/pelanggan dan ruang lingkup
perubahan
Restrukturisasi organisasi
Resiko-resiko proyek
Perubahan teknologi
Perencanaan ke depan dan biaya
Adapun solusi yang dapat dilakukan oleh PT.Lapi ganeshatama antara lain, Alokasi waktu yang dibutuhkan efisien(sesuai perencanaan), Biaya
yang dikeluarkan efisien(sesuai dengan perencanaan), Mencapai performa yang tepat atau level yang spesifik , Diterima oleh pelanggan/konsumen ,
Perubahan rencana yang telah disetujui dilakukan seminimal mungkin , Tidak mengganggu aktifitas utama dalam organisasi perusahaan , Tanpa mengganti kebudayaan perusahaan .
kesuksesan manajemen proyek itu sendiri tergantung pada:
Hubungan bekerja harian yang bagus antara manager proyek dan
Kemampuan karyawan fungsional untuk melaporkan secara
vertikal kepada manager lini pada waktu yang sama bahwa mereka
24 4.1 Kesimpulan
1. Proses pengelolaan manajemen proyek
Kegiatan proyek dapat diartikan sebagai suatu kegiatan sementara yang berlangsung dalam jangka waktu terbatas. Agar suatu proyek dapat
terlaksana dengan baik, maka diperlukan 3 hal, yakni:
Perencanaan (planning)
Penjadwalan (schedulling)
Pengendalian proyek
1. Tahapan Manajemen Proyek
Ada Sembilan tahapan dalam Pengelolaan manajemen proyek atau dalam penentuan berhasil tidaknya mendapatkan sebuah proyek :
1. Adanya surat pemberitahuan mengenai proyek 2. Pengumunan semua peserta
3. Pengumuman hasil prakualifikasi
4. Undangan Pengambilan dokumen Pemilihan penyedia jasa konsultasi 5. Undangan Pembukaan Dokumen Penawaran
6. Klarifikasi/ Verifikasi Dokumen Kualifikasi
7. Penunjukan Penyedia Barang/ Jasa (PPBJ) untuk pelaksanaan
8. Surat Perintah Mulai Kerja 9. Kontrak
2. Hambatan bisnis yang dihadapi
Hambatan-hambatan yang dihadapi PT. Lapi Ganeshatama , antara
lain : Kompleksitas sebuah proyek, Kebutuhan khusus konsumen/pelanggan dan ruang lingkup perubahan,Restrukturisasi
organisasi, Resiko-resiko proyek, Perubahan teknologi, Perencanaan ke depan dan biaya
Adapun solusi yang dapat dilakukan oleh PT.Lapi ganeshatama antara
lain, Alokasi waktu yang dibutuhkan efisien(sesuai perencanaan), Biaya yang dikeluarkan efisien(sesuai dengan perencanaan), Mencapai performa
yang tepat atau level yang spesifik , Diterima oleh pelanggan/konsumen , Perubahan rencana yang telah disetujui dilakukan seminimal mungkin , Tidak mengganggu aktifitas utama dalam organisasi perusahaan , Tanpa
4.2 Saran
Dari hasil pengamatan selama penulis melaksanakan kerja praktek di PT.
LAPI Ganeshatama Consulting, maka penulis merekomendasikan :
Lebih Meningkatkan lagi Hubungan bekerja harian yang bagus antara
manager proyek dan manager lini yang secara langsung menyediakan sumber daya untuk proyek
Meningkatkan Kemampuan karyawan fungsional untuk melaporkan
secara vertikal kepada manager lini pada waktu yang sama bahwa
Laporan Kerja Praktek
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat
Dalam menempuh jenjang SI
Program Studi Manajemen
Oleh :
Nama
: Ganisti
Nim
: 21208081
PROGRAM STUDIMANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
BANDUNG
.Karna dengan Rahmat dan karunia-Nyalah penulis dapat menyelesaikan
Laporan kerja praktek yang berjudul “PROSEDUR PENGELOLAAN
MANAJEMEN PROYEK PADA PT. LAPI GANESHATAMA
CONSULTING (BANDUNG) ”. Penulis juga mengucapkan banyak terima
kasih kepada semua pihak yang terlibat dalam pembuatan laporan kerja praktek
ini sehingga laporan ini dapat terselesaikan dengan baik dan tepat pada waktunya.
Penulis sadar bahwa Laporan kerja praktek ini masih jauh dari kesempurnaan, karena itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang dapat membangun dari para pembaca dan pendengar. Semoga laporan ini
khususnya dapat berguna bagi teman-teman mahasiswa dan umumnya bagi para pendengar atau masyarakat. Apabila terdapat kesalahaan di dalam penulisan
Laporan kerja praktek ini agar dapat dimaklumi karena kami masih dalam proses belajar. Atas perhatian, dukungan dan partisipasinya kami ucapkan terima kasih.
Bandung, 2011