ANALYSIS OF CASH FLOW AND CASH DIVIDEND EFFECT
ON STOCK PRICE AT PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR TBK
SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Dalam menempuh Jenjang S1
Program Studi Akuntansi
Oleh
NAMA : Shela Yohana Simbolon
NIM : 21107169
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
BANDUNG
i
This research was conducted at PT Indofood Sukses Makmur Tbk as one of the companies listed in Indonesia Stock Exchange. The purpose of this study is to investigate the relation of cash flow and cash dividend to stock price either partially or simultaneously.
The method used in this research is descriptive method of verification. The sample used in the study using purposive sampling method that is annual financial reports of PT Indofood Sukses Makmur Tbk year 2001-2009 by nine samples. To know the relation between cash flow and cash dividend to stock price used Pearson Correlation. To know the influence of cash flow and cash dividend to stock price used multiple linear regression analysis. The hypothesis testing in this study using the statistical F two tail test and statistical t two tail test with α = 0.05. The process of statistical analysis using SPSS 15.0 for windows.
The result of this study indicate that cash flow of the stock price had a very low relations with positive direction that is 0,02%, while cash dividend variable of the stock price has a strong relations with positive direction. Furthermore, simultaneously cash flow and cash dividend have significant effect on stock price that is 76,8%. While partially, only cash dividend has significant effect on stock price.
ii
Penelitian ini dilakukan pada PT Indofood Sukses Makmur Tbk sebagai salah satu perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan Arus Kas dan Dividen Tunai terhadap Harga Saham PT Indofood Sukses Makmur Tbk baik secara parsial maupun simultan.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif verifikatif dengan pendekatan kuantitatif. Sampel yang digunakan pada penelitian ini menggunakan metode purposive sampling yaitu Laporan Keuangan PT Indofood Sukses Makmur Tbk tahun 2001 – 2009 selama sembilan tahun. Untuk mengetahui hubungan Arus Kas dan Dividen Tunai terhadap harga saham digunakan Korelasi Pearson. Untuk mengetahui besarnya pengaruh Arus Kas, Dividen Tunai terhadap Harga Saham digunakan analisis regresi linier berganda. Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan statistic uji F dua pihak dan statistic uji t dua pihak dengan α = 0.05. Proses analisis statistic tersebut menggunakan SPSS 15.0 for windows.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel Arus Kas terhadap Harga Saham memiliki hubungan yang sangat rendah dengan arah positif yaitu hanya sebesar 0,02%, sedangkan variabel Dividen Tunai terhadap Harga Saham memiliki hubungan yang kuat dengan arah positif yaitu sebesar 54,32%. Selanjutnya, secara simultan variabel Arus Kas dan Dividen Tunai berpengaruh signifikan terhadap Harga Saham yaitu sebesar 76,8%. Sedangkan secara parsial, hanya Dividen Tunai yang berpengaruh secara signifikan terhadap Harga Saham.
iii
karena atas berkat dan karunia-Nya yang begitu besar penulis dapat
menyelesaikan skripsi dengan judul “Analisis Arus Kas dan Dividen Tunai Pengaruhnya Terhadap Harga Saham Pada PT Indofood Sukses Makmur Tbk.” Skripsi ini adalah salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan tahap Sarjana (Strata-1) di Program Studi Akuntansi, Universitas Komputer Indonesia
(UNIKOM) Bandung.
Penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada kedua
orang tua penulis, F.Simbolon dan E.Manik yang telah mencurahkan kasih sayang
yang sangat melimpah dan memberikan dukungan penuh baik moril maupun
materil kepada penulis yang sangat berharga dalam proses penyusunan skripsi ini
sehingga skripsi ini dapat diselesaikan.
Selama penyusunan skripsi ini, penulis banyak mendapat bantuan dan
bimbingan dari berbagai pihak. Untuk itu penulis hanya dapat mengucapkan
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Dr. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto, M.Sc., selaku Rektor Universitas
Komputer Indonesia.
2. Prof. Dr. Hj. Umi Narimawati, Dra., S.E., M.Si. selaku Dekan Fakultas
Ekonomi Universitas Komputer Indonesia sekaligus penguji yang telah
iv
penyusunan skripsi ini.
4. Surtikanti, S.E., M,Si selaku Dosen Wali yang telah memberikan
bimbingan kepada penulis.
5. PT. Bursa Efek Indonesia yang telah memberikan data dan perizinan yang
dibutuhkan dalam penyusunan skripsi ini.
6. PT. Indofood Sukses Makmur Tbk yang telah mempublikasikan laporan
keuangannya secara transparan sebagai bahan penelitian dalam skripsi ini.
7. Puspa, Alfred, Ari, Tria, dan Andre sebagai kakak, abang, dan adik yang
selalu memberikan dukungan, semangat, dan doa kepada penulis.
8. Seluruh keluarga penulis yang selalu mendukung dan mendoakan penulis
agar dapat menyelesaikan skripsi ini.
9. Sahabat-sahabatku, Nibenia Cecilia Zebua, Sylvia Silaban, Erni Nuraeni,
Ferawati Oktaviani, Risma Rosalina, Santi Mulyani, dan Tri Endar untuk
kebersamaan dan persahabatan kita selama ini.
10. Teman-teman Ak-4 yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang telah
membantu penulis menyelesaikan skripsi ini.
11. Seluruh pihak yang secara langsung ataupun tidak langsung turut
membantu penyelesaian skripsi ini.
Penulis juga menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih memiliki
v
dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya.
Bandung, Juli 2011 Penulis
Shela Yohana Simbolon
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang Penelitian
Dewasa ini, perkembangan pasar modal Indonesia semakin pesat, dimana
semakin banyak pihak, baik kalangan pengusaha, investor, kreditor, pemasok,
pemerintah, ataupun masyarakat mulai tertarik untuk berinvestasi dalam saham.
Hal tersebut mendorong pebisnis Indonesia yang perusahaannya tergabung dalam
Bursa Efek, untuk senantiasa mengoptimalkan pertumbuhan perusahaannya, baik
pertumbuhan pada pendapatan, maupun penjualan.
Pasar modal bagi perusahaan merupakan alternatif penghimpun dana
dengan biaya rendah selain daya tarik aspek likuiditas. Bagi investor, pasar modal
menyediakan berbagai pilihan investasi yang sesuai dengan preferensi investor.
Akan tetapi tujuan para investor menanamkan investasinya pada sekuritas adalah
untuk memperoleh return (hasil) yang maksimal pada tingkat risiko tertentu.
Untuk mendapatkan hasil tersebut para investor memerlukan informasi yang
diperoleh dari emiten maupun bursa efek. Semakin tepat dan cepat informasi yang
diperoleh investor tercermin pada harga sekuritas yang ada, maka semakin efisien
pasar modal yang bersangkutan.
Informasi yang bersifat keuangan maupun ekonomi adalah bentuk
informasi yang lebih banyak digunakan untuk menganalisa saham. Salah satu
informasi yang dapat digunakan oleh investor dalam menilai suatu perusahaan
mempertanggungjawabkan apa yang telah dilakukan oleh manajemen atas sumber
daya pemilik, selain itu laporan keuangan merupakan salah satu sumber informasi
penting bagi investor yang wajib dipublikasikan bagi semua perusahaan publik
yang tercatat dipasar modal. Laporan keuangan dibuat untuk membantu investor
membuat keputusan yang berkaitan dengan perusahaan.
Laporan arus kas merupakan laporan keuangan yang dapat memberikan
informasi lengkap, yaitu mengenai jumlah kas yang tersedia dalam perusahaan.
Dengan laporan arus kas, maka informasi arus kas dapat membantu melengkapi
keberadaan sebagai indikator keadaan keuangan perusahaan. Arus kas dari
aktivitas operasi merupakan indikator untuk menentukan apakah arus kas yang
dihasilkan cukup untuk melunasi pinjaman, memelihara kemampuan operasi serta
melakukan investasi tanpa mengandalkan dana dari luar. Laporan arus kas harus
disajikan dengan merinci komponen-komponen arus kas dari aktivitas-aktivitas
operasi, investasi, dan pendanaaan. Perbedaan komponen-komponen arus kas ini
penting karena mempunyai pengaruh yang berbeda-beda terhadap return
sekuritas.
Laporan arus kas menyediakan informasi yang berguna untuk mengetahui
kemampuan perusahaan untuk menghasilkan kas dari kegiatan operasionalnya,
struktur keuangannya, serta pengaruh transaksi-transaksi investasi dan pendanaan
terhadap posisi keuangan perusahaan. Tujuan dari pelaporan arus kas itu sendiri
adalah memberikan informasi untuk membantu investor atau kreditor meramalkan
pembayaran kembali utang pokok dan membantu mereka mengevaluasi risiko
yang mungkin terjadi.
Pada umumnya, laba yang dibagikan kepada para pemegang saham
biasanya berupa dividen tunai (cash dividend) dan dibagikan berdasarkan jumlah
saham yang beredar. Para investor umumnya menginginkan pembagian dividen
yang relatif stabil, karena dengan stabilitas dividen dapat meningkatkan
kepercayaan investor terhadap perusahaan sehingga mengurangi ketidakpastian
investor dalam menanamkan dananya kedalam perusahaan. Besarnya cash
dividend yang dibagikan kepada investor (pemegang saham) sangat tergantung
kepada keuntungan yang diperoleh perusahaan. Semakin besar keuntungan yang
diperoleh, maka akan semakin besar pula persentase laba yang dibayarkan oleh
perusahaan kepada para pemegang sahamnya yang pada akhirnya mempengaruhi
harga saham perusahaan.
Salah satu industri yang prospektif dan banyak perusahaan yang menjual
sahamnya di bursa saham adalah industri makanan dan minuman (food and
beverage industry), karena perusahaan ini memproduksi barang secara massa
yang artinya perusahaan tersebut memproduksi barang-barang yang banyak
diminati oleh masyarakat untuk dikonsumsi dalam jumlah yang besar sehingga
diharapkan dapat memiliki tingkat perputaran arus kas positif dan pembagian
dividennya cepat, serta harga sahamnya mengalami kenaikan atau perubahan yang
cepat. Seperti halnya peneliti memilih PT. Indofood Sukses Makmur Tbk. sebagai
tempat penelitian, yang mana perusahaan tersebut merupakan pelopor dalam
menjadi perusahaan yang terdepan dan memegang market leader pada
masing-masing brand yang dimiliki, selain itu merupakan perusahaan yang sudah
mencatatkan sahamnya di BEI dan sangat dikenal di kalangan masyarakat, baik
dari kalangan atas maupun kalangan bawah, sehingga banyak masyarakat yang
mengkonsumsinya. Pada dasarnya PT Indofood Sukses Makmur Tbk. bertujuan
untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dalam bentuk makanan murah, bergizi,
dan praktis dalam penyajian.
Dari segi investor, investor justru diuntungkan karena laba lebih besar dari
pada hutang jadi kemungkinan untuk mendapat keuntungan dari perusahaan akan
lebih besar, dan itu semua dapat dilihat melalui informasi arus kas, jika
perusahaan memiliki tingkat perputaran arus kas positif dan dapat membagikan
dividen dengan stabil, maka investor akan tertarik untuk berinvestasi
menanamkan sahamnya pada perusahaan dengan begitu diduga perubahan harga
saham perusahaan pun akan cepat.
Berikut ini adalah data Cash Dividend dan Harga Saham pada PT.
Indofood Sukses Makmur Tbk. selama sembilan tahun yaitu dari tahun 2001
sampai dengan 2009.
Tabel 1.1
Melihat dari data diatas dapat disimpulkan bahwa dari tahun ke tahun arus
cash dividend pada PT Indofood Sukses Makmur Tbk mengalami perubahan atau
fluktuasi. Hal ini dapat diakibatkan oleh peningkatan ataupun penurunan dari laba
bersih serta kondisi kinerja perusahaan yang dihasilkan oleh PT Indofood Sukses
Makmur Tbk dalam kegiatan-kegiatan operasinya.
Umumnya para investor menginginkan pembagian dividen yang relatif
stabil karena dengan stabilitas dividen dapat meningkatkan kepercayaan investor
terhadap perusahaan. Tetapi yang terjadi pada PT Indofood Sukses Makmur Tbk
pada tahun 2005, dividen tunai perusahaan menurun drastis yaitu sebesar Rp 12,5
sekaligus menjadi dividen tunai terendah selama 9 tahun kebelakang yang
disebabkan penurunan arus kas perusahaan pada tahun tersebut dan pada tahun
2008 adalah ketika cash dividend mengalami kenaikan, harga saham justru
mengalami penurunan sebesar Rp 1.335 yaitu dari Rp 2.225 menjadi Rp 890. Hal
ini diindikasikan karena adanya krisis ekonomi di Amerika yang meluas menjadi
krisis ekonomi global yang menyebabkan para investor asing menarik sahamnya
dari perusahaan dan kenaikan harga komoditas dan juga persaingan ketat antara
PT Indofood Sukses Makmur Tbk dengan perusahaan sejenis yang
mengakibatkan investor kurang memiliki keinginan untuk berinvestasi ke
perusahaan ini. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penulis tertarik untuk
1.2Identifikasi dan Rumusan Masalah 1.2.1 Identifikasi Masalah
Untuk meneliti masalah yang akan dibahas pada bab-bab selanjutnya,
perlu adanya pengidentifikasian masalah sehingga hasil analisa selanjutnya dapat
terarah dan sesuai dengan tujuan penelitian. Dilihat dari uraian latar belakang
penelitian diatas, diidentifikasikan permasalahan pada PT Indofood Sukses
Makmur adalah:
1. Dividen tunai pada PT Indofood Sukses Makmur Tbk pada tahun 2005
mengalami penurunan yang signifikan yaitu sebesar Rp. 12,5 dan pada tahun
ini merupakan dividen tunai terendah selama tahun 2001 – 2009 yang
diindikasikan disebabkan oleh penurunan arus kas perusahaan pada tahun
tersebut.
2. PT Indofood Sukses Makmur Tbk mengalami penurunan harga saham sebesar
Rp 1.335 pada tahun 2008 yang diindikasikan disebabkan oleh krisis ekonomi
global, kenaikan harga komoditas dan juga persaingan ketat antara PT
Indofood Sukses Makmur Tbk dengan perusahaan sejenis yang
mengakibatkan investor kerang memiliki keinginan untuk berinvestasi di PT
Indofood Sukses Makmur Tbk.
1.2.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang dapat penulis ambil dari identifikasi masalah
1. Bagaimana arus kas dan dividen tunai pada PT. Indofood Sukses
Makmur Tbk.
2. Bagaimana harga saham pada PT Indofood Sukses Makmur Tbk.
3. Seberapa besar pengaruh arus kas terhadap harga saham pada PT.
Indofood Sukses Makmur Tbk.
4. Seberapa besar pengaruh dividen tunai terhadap harga saham pada PT.
Indofood Sukses Makmur Tbk.
5. Seberapa besar pengaruh arus kas dan dividen tunai terhadap harga
saham secara simultan pada PT Indofood Sukses Makmur Tbk.
1.3Maksud dan Tujuan Penelitian 1.3.1 Maksud Penelitian
Maksud diadakannya penelitian ini adalah untuk memperoleh data dan
informasi yang diperlukan guna diolah, dianalisis, dan diinterpretasikan, tentang
arus kas dan dividen tunai terhadap harga saham di PT. Indofood Sukses Makmur
Tbk.
1.3.2 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian yang dapat penulis ambil dari latar belakang diatas
adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui arus kas dan dividen tunai pada PT. Indofood Sukses
Makmur Tbk.
3. Untuk mengetahui besarnya pengaruh arus kas terhadap harga saham pada
PT. Indofood Sukses Makmur Tbk.
4. Untuk mengetahui besarnya pengaruh dividen tunai terhadap harga saham
pada PT. Indofood Sukses Makmur Tbk.
5. Untuk mengetahui besarnya pengaruh arus kas dan dividen tunai terhadap
harga saham secara simultan pada PT Indofood Sukses Makmur Tbk.
1.4Kegunaan Penelitian 1.4.1 Kegunaan Praktis
1. Bagi PT Indofood Sukses Makmur Tbk
Hasil penelitian ini dapat dijadikan masukan untuk membantu pihak
manajemen terutama untuk melihat pengaruh arus kasdan dividen tunai
terhadap harga saham.
1.4.2 Kegunaan Akademis
1. Bagi Peneliti
Memberikan informasi dan kontribusi yang berguna untuk
pengembangan penelitian mengenai informasi arus kas dan dividen
tunai terhadap harga saham.
2. Bagi pengembangan ilmu akuntansi
Hasil penelitian ini dapat menjadi sumbangan ilmu pengetahuan dalam
bidang akuntansi keuangan, terutama mengenai informasi arus kas,
1.5 Lokasi dan Waktu Penelitian
Lokasi penelitian ini dilakukan di PT Indofood Sukses Makmur Tbk
yang beralamat di Sudirman Plaza, Indofood Tower, Lt 27, Jl. Jenderal
Sudirman Kav 76-78, Jakarta. Dan waktu penelitian akan direncanakan mulai
bulan Februari 2011 sampai dengan Juli 2011. Adapun jadwal kegiatannya
adalah sebagai berikut :
Tabel 1.2
Jadwal Pelaksanaan Penelitian
No Kegiatan Februari Maret April Mei Juni Juli
1 2 3 4 1 2 1 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 Persiapan UP 2 Penyusunan UP 3 Pencarian Data 4 Bimbingan UP 5
Pendaftaran
Seminar 6 Seminar UP 7 Revisi UP 8 Bimbingan Skripsi 9 Analisis Data 10
Penyusunan
10
2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Laporan Arus Kas
Arus kas merupakan laporan yang penting bagi tujuan kunci likuiditas
manajemen. Apabila arus kas melebihi kebutuhan operasi dan ekspansi
perusahaan, perusahaan tentunya tidak perlu meminjam dana. Arus kas yang
berlebih ini akan tersedia untuk mengurangi utang perusahaan dan memperkuat
posisi keuangan dengan menurunkan rasio utang terhadap modalnya. Setiap tahun
perusahaan menyusun tiga laporan keuangan utama yaitu laporan laba rugi,
neraca, dan laporan arus kas.
Laporan arus kas kurang begitu dikenal dibandingkan dengan laporan rugi
laba ataupun neraca, namun sebenarnya laporan arus kas sama pentingnya dengan
laporan keuangan lain.
Laporan arus kas malaporkan arus kas masuk dan arus kas keluar yang
utama dari suatu perusahaan selama satu periode. Laporan ini menyediakan
informasi yang berguna mengenai kemampuan perusahaan untuk menghasilkan
kas dari operasi, mempertahankan dan memperluas kapasitas operasinya, dan
2.1.1.1 Pengertian Laporan Arus Kas
Setiap perusahaan dalam menjalankan operasi usahanya akan mengalami
arus masuk kas (cash inflows) dan arus keluar (cash outflows). Apabila arus kas
yang masuk lebih besar dari arus kas yang keluar maka hal ini akan menunjukkan
positive cash flows, dan sebaliknya apabila arus kas masuk lebih sedikit daripada
arus kas keluar maka arus kas yang tejadi akan negative cash flows.
Laporan arus kas (Statement of cash flow) pada prinsipnya adalah bagian
dari pelaporan keuangan yang menjelaskan secara detail sumber aktiva yang
berupa kas diperoleh (aliran kas masuk), penggunaannya (aliran kas keluar) dan
berapa besar perubahan dalam satu periode akuntansi.
Pengertian laporan arus kas menurut Ardiyos (2004:174) adalah sebagai
berikut:
“Laporan aliran kas (Cash Flow Statement) adalah suatu laporan keuangan
yang menunjukkan sumber-sumber kas dan penggunaan kas yang masuk
atau keluar dalam suatu bisnis.”
Sedangkan pengertian laporan arus kas menurut Dwi Prastowo dan Rifka
Julianty (2005:33) adalah sebagai berikut:
“Laporan arus kas melaporkan penerimaan kas, pengeluaran kas dan
perubahan bersih kas, baik yang berasal dari aktivitas operasi, investasi
maupun pendanaan.”
Dari definisi-definisi diatas dapat disimpulkan bahwa laporan arus kas
adalah laporan keuangan yang memberikan informasi mengenai sumber-sumber
mengenai kemampuan perusahaan dalam memperoleh kas dalam suatu periode
akuntansi.
2.1.1.2 Tujuan Laporan Arus Kas
Kegiatan perusahaan salah satunya adalah mengelola dana untuk
memaksimalkan keuntungan pemegang saham. Investor berkepentingan dengan
informasi aliran kas untuk menilai apakah manajemen memiliki dana yang cukup
untuk memenuhi kewajibannya pada saat jatuh tempo, dan untuk mengambil
keuntungan dari investasi.
Tujuan laporan arus kas menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan
(PSAK) No.2 (2009: 2.1) tentang Laporan Arus Kas adalah sebagai berikut:
“Informasi tentang arus kas suatu perusahaan berguna bagi para pemakai
laporan keuangan sebagai dasar untuk menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas dan setara kas dan menilai kebutuhan perusahaan untuk menggunakan arus kas tersebut. Dalam proses pengambilan keputusan ekonomi, para pengguna perlu melakukan evaluasi terhadap kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas dan setara kas serta kepastian perolehannya”
Sedangkan tujuan menyajikan laporan arus kas menurut Sofyan Syafri
Harahap (2001;25) adalah sebagai berikut:
“Memberikan informasi yang relevan tentang penerimaan dan pengeluaran
kas atau setara kas dari suatu perusahaan pada suatu periode tertentu.”
Dari kedua definisi diatas dapat disimpulkan bahwa tujuan dibuatnya
laporan arus kas adalah memberikan informasi yang relevan tentang penerimaan
pemakai laporan keuangan sebagai dasar untuk menilai kemampuan perusahaan
dan menilai kebutuhan perusahaan untuk menggunakan arus kas tersebut.
2.1.1.3 Klasifikasi Laporan Arus Kas
Laporan arus kas harus melaporkan arus kas selama periode tertentu dan
harus mengklasifikasikan arus kas tersebut menurut aktivitas operasi, investasi
dan pendanaan. Hal tersebut sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi
Keuangan tahun 2004 No.2 Paragraf 9.
Adapun penjelasan dari klasifikasi arus kas diatas adalah sebagai berukut:
1. Aktivitas Operasi Perusahaan
Kegiatan yang termasuk dalam kelompok ini adalah aktivitas penghasilan
utama pendapatan perusahaan dan aktivitas lain yang bukan merupakan
aktivitas investasi dan aktivitas pendanaan , seluruh transaksi dan
peristiwa-peristiwa lain yang tidak dapat dianggap sebagai kegiatan investasi untuk
pembiayaan. Arus kas operasi ini umumnya adalah pengaruh kas dari transaksi
dan peristiwa lainnya.
2. Aktivitas Investasi
Kegiatan yang termasuk dalam arus kas kegiatan investasi adalah perolehan
dan pelepasan aktiva jangka panjang baik yang berwujud maupun yang tidak
berwujud serta investasi lain yang tidak termasuk setara kas, antara lain
menerima dan menagih pinjaman, utang, surat berharga atau modal, aktiva
3. Aktivitas Pendanaan
Kegiatan yang termasuk kegiatan pembiayaan adalah aktivitas yang
mengakibatkan perusahaan dalam jumlah serta komposisi modal dan pinjaman
jangka panjang perusahaan, berupa kegiatan mendapatkan sumber-sumber dana
dari pemilik dengan memberikan prospek penghasilan dari sumber dana
tersebut, meminjam dan membayar utang kembali atau melakukan pinjaman
jangka panjang untuk membayar utang tertentu.
2.1.2 Dividen
Deviden biasanya dibagikan oleh perusahaan kepada para pemegang
sahamnya, apabila perusahaan mendapatkan laba.
2.1.2.1 Pengertian Dividen
Berikut disajikan mengenai beberapa pengertian dividen seperti yang
dikemukakan menurut B.N Marbun (2003:96) adalah :
“Bagian laba atau pendapatan perusahaan yang besarnya ditetapkan oleh
direksi serta disahkan oleh rapat pemegang saham, untuk dibagikan kepada
pemilik.”
Selain itu menurut Skousen dan Stice yang diterjemahkan oleh Safrida
Rumondang Parulian dan Ahmad Maulana (2001:757) yang dimaksud dengan
dividen adalah :
“Pendistribusian laba secara proporsional kepada para pemegang saham
Sedangkan menurut PSAK No.23 paragraf 4 (2004:23.2) tentang
pendapatan, mendefinisikan dividen sebagai :
“Distribusi laba kepada pemegang ekuitas sesuai dengan proporsi mereka
dari jenis modal tertentu.”
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa dividen adalah
pembagian laba perusahaan kepada pemegang saham sesuai dengan jumlah saham
yang dimilikinya.
2.1.2.2 Kebijakan Dividen
Kebijakan dividen menentukan pembagian laba bersih antara pembayaran
kepada pemegang saham sebagai dividen atau ditahan untuk diinvestasikan
kembali ke dalam perusahaan. Laba ditahan (retained earning) merupakan salah
satu sumber dana paling penting untuk membiayai pertumbuhan perusahaan, akan
tetapi dividen merupakan arus kas yang harus disisihkan untuk pemegang saham.
Berapa bagian yang harus dibagikan dinyatakan dalam ukuran payout ratio yang
merupakan rasio antara dividen dan laba ditahan. Kebijakan dividen merupakan
salah satu keputusan penting dalam kaitannya dengan usaha untuk
memaksimalkan nilai perusahaan.
Menurut Sri Mulyati (2003;235) mengungkapkan bahwa:
”Pada hakikatnya kebijakan dividen merupakan penentuan berapa banyak
laba yang diperoleh akan dibagikan kepada pemegang saham sebagai
Sedangkan Agus Sartono (2001:281) menjelaskan tentang pengertian
kebijakan dividen sebagai berikut :
“Kebijakan dividen adalah keputusan apakah laba yang diperoleh perusahaan akan dibagikan kepada pemegang saham sebagai dividen atau akan ditahan dalam bentuk laba ditahan guna pembiayaan investasi di
masa mendatang.”
Menurut Bambang Riyanto (2001:269-272) ada macam-macam kebijakan
pemberian dividen yang dilakukan oleh perusahaan yaitu antara lain sebagai
berikut :
1. Kebijakan dividen yang stabil.
Banyak perusahan yang menjalankan kebijakan dividen yang stabil,
artinya jumlah dividen per lembar yang dibayarkan setiap tahunnya relatif
tetap selama jangka waktu tertentu meskipun pendapatan per lembar
saham per tahunnya berfluktuasi. Dividen yang stabil ini dipertahankan
untuk beberapa tahun dan kemudian apabila pendapatan perusahaan
meningkat dan kenaikan tersebut relatif permanen, maka dividen per
lembar saham dinaikkan dan selanjutnya dipertahankan untuk jangka
waktu yang relatif panjang.
Alasan –alasan pemberian kebijakan dividen yang stabil :
a. Bisa memberi kesan kepada investor bahwa perusahaan memiliki
prospek yang baik di masa yang akan datang.
b. Dapat meningkatkan harga saham sebab dividen yang stabil
c. Akan menarik investor yang memanfaatkan dividen untuk
keperluan konsumsi, karena dividen selalu dibayar.
2. Kebijakan dividen dengan penetapan jumlah dividen minimal plus jumlah
ekstra tertentu.
Kebijakan ini menetapkan jumlah rupiah minimal dividen per lembar
saham setiap tahunnya. Dalam keadaan keuangan yang lebih baik
perusahaan akan membayarkan dividen ekstra di atas jumlah minimal
tersebut.
3. Kebijakan dividen dengan penetapan dividen payout ratio yang konstan.
Perusahaan yang menjalankan kebijakan ini menetapkan dividend payout
ratio yang konstan. Ini berarti bahwa jumlah dividen per lembar saham
yang dibayarkan setiap tahunnya akan berfluktuasi sesuai dengan
perkembangan keuntungan neto yang diperoleh setiap tahunnya.
4. Kebijakan dividen yang fleksibel.
Kebijakan ini menetapkan besarnya dividen payout ratio setiap tahunnya
disesuaikan dengan posisi finansial dan kebijakan finansial perusahaan
yang bersangkutan.
2.1.2.3 Bentuk-Bentuk Pembayaran Dividen
Menurut Zaki Baridwan (2000:434-437) dividen yang dibagi oleh
1. Dividen Kas (Cash Dividend)
Cash dividend, yaitu dividen yang dibayarkan dalam bentuk uang tunai.
Pada umumnya cash dividend ini lebih disukai oleh para pemegang saham
jika dibandingkan dengan bentuk dividen lainnya dan merupakan dividen
yang paling umum dibagikan oleh perusahaan. Untuk dapat membayar
cash dividend ini, seorang manajer keuangan akan terlebih dahulu
memperhatikan keadaan :
a. Apakah jumlah laba yang telah diperoleh dapat dianggap cukup untuk
menyatakan bahwa dividen memang dapat dibayarkan pada periode
yang bersangkutan.
b. Jika laba tersebut cukup untuk membayar dividen, kemudian harus
diperhatikan posisi likuiditas yang memungkinkan pembayaran cash
dividend ini.
2. Dividen Aktiva Selain Kas (Property Dividend)
Property dividend adalah dividen yang dibayarkan dalam bentuk surat
berharga perusahaan lain yang dimiliki oleh PT, barang dagangan atau
aktiva-aktiva lain. Syaratnya barang tersebut dapat dibagikan atas
bagian-bagian yang homogen serta penyerahannya kepada pemegang saham tidak
akan mengganggu kontinuitas perusahaan. Jadi dalam hal ini mungkin
terjadi pembayaran dividen dalam bentuk barang-barang yang dihasilkan
atau diperdagangkan oleh perusahaan yang bersangkutan maupun yang
bukan dihasilkan oleh perusahaan. Dalam pembayaran dividen ini para
dividen, oleh karena itu perusahaan dapat menjual lebih dahulu barangnya
kemudian hasil penjualannya dapat dibayarkan kepada pemegang saham.
3. Dividen Utang (Scrip Dividend)
Scrip dividend adalah dividen yang dibayarkan dalam bentuk scrip (janji
hutang). Perusahaan akan membayar tunai sejumlah tertentu sesuai dengan
yang tercantum dalam scrip tersebut. Pembayaran dividen dalam bentuk
scrip ini akan menyebabkan perusahaan mempunyai hutang jangka pendek
kepada pemegang scrip. Dengan memegang scrip ini pemegang saham
menempati kedudukan yang sama dengan kreditur biasa atas jumlah
dividen yang terhutang dan berhak untuk menuntut pembayarannya jika
saat yang ditentukan telah tiba (jatuh tempo). Alasan pembayaran dividen
dengan menggunakan scrip ini karena perusahaan telah berhasil
memperoleh laba, tapi tidak mempunyai cukup dana untuk membayarkan
dividen tunai.
4. Dividen Likuidasi
Dividen likuidasi adalah dividen yang sebagian merupakan pengembalian
modal. Dividen ini dibagikan berdasarkan pengurangan modal perusahaan,
bukan berdasarkan keuntungan yang diperoleh.
5. Dividen Saham (Stock Dividend)
Stock dividend adalah dividen yang dibayarkan dalam bentuk saham dan
bukan dalam bentuk kas. Seperti juga cash dividend, maka pembayaran
stock dividend ini juga harus didasarkan adanya laba atau surplus yang
modal saham. Pembayaran stock dividend ini didasarkan keadaan atau
alasan-alasan sebagai berikut :
a. Keinginan pemimpin perusahaan untuk menahan laba secara tetap,
yaitu dengan mengkapitalisasi sebagian laba tidak dibagi. Akibat
adanya dividen saham ialah menaikkan jumlah modal disetor yaitu
dengan cara membebani rekening laba tidak dibagi dan dikreditkan
ke rekening modal saham.
b. Untuk dapat membagi dividen tanpa pembagian aktiva yang
diperlukan untuk modal kerja atau ekspansi.
c. Untuk menaikkan jumlah lembar saham yang beredar, sehingga
harga pasarnya akan menurun. Akibatnya yang lain adalah untuk
mendorong perdagangan saham.
Pembayaran stock dividend ini dapat juga dijadikan alasan untuk
melindungi pemegang saham hubungannya dengan emisi saham baru.
Misalnya saja para pemegang saham lama untuk beberapa periode tidak
menerima dividen karena laba yang diperoleh sebagian besar selalu
ditanam kembali ke dalam perseroan, sehingga lama kelamaan jumlah laba
yang ditahan menjadi semakin besar, akibatnya nilai saham akan jatuh
diatas nilai parinya. Jika kemudian akan diadakan emisi saham baru dalam
keadaan demikian, berarti emisi harus dilakukan diatas pari padahal sangat
sukar untuk menjual saham baru tersebut diatas parinya. Sedangkan jika
emisi saham itu dilakukan pada pari, hal itu berarti bahwa sebagian dari
itulah sebelum dilakukan emisi saham baru, diberikan stock dividend
kepada pemegang saham lama yang memang berhak atas surplus yang ada
sebelum emisi saham baru.
2.1.2.4 Dividen Tunai
Dari berbagai jenis dividen yang ada, dividen tunai adalah jenis yang
paling umum dibagikan oleh perusahaan kepada pemegang saham. Hal ini
dikarenakan pembayaran dividen dalam bentuk tunai lebih banyak diinginkan
investor daripada bentuk lain, karena dividen tunai membantu mengurangi
ketidakpastian dalam aktivitas investasinya ke dalam perusahaan. Fess dan
Warren dalam bukunya Accounting (2002;569) menyebutkan bahwa ada 3
persyaratan yang biasanya harus dipenuhi untuk pembayaran dividen tunai ini:
“There are prequisites to pating cash dividend : 1. Sufficient unappropriated retained earnings, 2. Sufficient Cash,
3. Formal actions by the board of directors.”
Laba merupakan salah satu acuan yang penting bagi investor dalam
membagikan dividen. Setiap laba bersih yang diperoleh setiap tahunnya wajib
disisihkan untuk cadangan perusahaan. Pernyataan ini dipertegas dalam
Undang-Undang Republik Indonesia No.1 Tahun 1995 Tentang Perseroan Terbatas Bab IV
mengenai Laporan Tahunan dan Penggunaan Laba, pasal 61 ayat 1 dan 2 yang
menyatakan :
“1) Setiap tahun buku, perseroan wajib menyisihkan sejumlah tertentu dari laba bersih untuk cadangan,
Dividen menggambarkan distribusi laba kepada para pemegang saham.
Menurut Undang-Undang Republik Indonesia No.1 Tahun 1995 Tentang
Perseroan Terbatas Bab IV mengenai Laporan Tahunan dan Penggunaan Laba,
pasal 62 ayat 2 menyatakan :
“Dalam hal RUPS tidak menentukan lain, seluruh laba bersih setelah
dikurangi penyisihan untuk cadangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal
61 ayat (1) dibagikan kepada pemegang saham sebagai dividen.”
Sehingga dapat disimpulkan bahwa selisih antara laba bersih dan penyisihan
cadangan merupakan besarnya dividen tunai yang dibagikan kepada para investor.
Dividen tunai memainkan peranan penting bagi perusahaan sebagai isyarat
mengenai kondisi perusahaan serta prospeknya dalam menghasilkan keuntungan
di masa mendatang. Kenaikkan (penurunan) dividen merupakan isyarat positif
(negatif) akan membaiknya (memburuknya) pendapatan di masa mendatang. Hal
ini akan lebih didukung oleh situasi dimana perolehan informasi dirasakan mahal
sehingga dividen merupakan alat yang lebih murah dan akurat bagi pemegang
saham.
2.1.3 Saham
2.1.3.1 Pengertian Saham
Perusahaan-perusahaan yang melakukan kegiatan ekspansi membutuhkan
dana yang sangat besar. Dalam rangka pemenuhan kebutuhan tersebut ada
beberapa alternative yang bisa dilakukan perusahaan, seperti mencari pinjaman
usaha (merger), alternative lainnya adalah dengan menjual sebagian dari
kepemilikan dilakukan dengan berbagai cara yang salah satunya adalah dengan
penjualan sebagian dari saham yang dikeluarkan perusahaan dalam bentuk efek
kepada masyarakat luas dalam hal ini disebut investor atau pemodal.
Menurut Mohamad Samsul (2006;45) pengertian saham adalah sebagai berikut:
“Saham adalah tanda bukti memiliki perusahaan dimana pemiliknya
disebut juga sebagai pemegang saham (share holder atau stock holder).”
Sedangkan menurut Pandji Anoraga dan Piji Pakarti (2006;58) bahwa
pengertian saham adalah:
“Saham dapat didefinisikan sebagai surat berharga sebagai bukti
penyertaan atau pemilikan individu maupun institusi dalam suatu
perusahan.”
Dari kedua definisi diatas dapat disimpulkan bahwa pengertian saham
adalah surat berharga sebagai tanda bukti penyertaan atau pemilikan dalam suatu
perusahaan dimana pemiliknya disebut juga sebagai pemegang saham.
2.1.3.2 Manfaat Kepemilikan Saham
Investor yang melakukan pembelian saham, otomatis akan memiliki hak
kepemilikan di dalam perusahaan yang menerbitkannya. Banyak sedikitnya
jumlah saham yang dibeli akan menentukan persentase kepemilikan dari investor
tersebut. Secara umum, ada dua manfaat yang bisa diperoleh bagi pembeli saham,
yaitu manfaat ekonomis dan manfaat non-ekonomis. Manfaat ekonomis meliputi
keuntungan perusahaan yang dibvagikan kepada pemegang saham, sedangkan
capital gain adalah keuntungan yang diperoleh investor dari hasil jual beli saham,
berupa selisih antara nilai jual yang lebih tinggi dibandingkan nilai beli yang lebih
rendah.
Manfaat non-ekonomis yang bisa diperoleh oleh pemegang saham adalah
kepemilikan hak suara dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) untuk
menentukan jalannya perusahaan. Selain manfaat yang bisa diperoleh oleh
pemegang saham dari suatu perusahaan, seperti investasi pada umumnya, ada
kemungkinan bahwa investor akan mengalami kerugian sebagai risiko yang harus
ditanggungnya. Kerugian akan terjadi apabila investor membeli saham pada harga
yang lebih tinggi daripada harga pada saat investor menjual kembali sahamnya.
Kerugian ini yang disebut dengan capital loss. Di samping itu, kerugian yang
dialami bisa berupa opportunity loss, yaitu selisih suku bunga deposito
dibandingkan dengan total hasil yang diperoleh dari total perusahaan emiten
dilikuidasi, sedangkan nilai likuidasinya lebih rendah dibandingkan dengan harga
beli saham.
Untuk menghindari kemungkinan risiko kerugian, maka investor dapat
menghubungi penasihat investasi dan pialang yang dapat memberikan nasihat
mengenai investasi yang akan dilakukan. Di samping itu, untuk pemegang saham
sebaiknya memprediksikan apakah perusahaan emiten mempunyai prospek yang
bagus atau tidak. Selain itu, kinerja perusahaan, perkembangan industry dimana
Harga saham di bursa efek akan ditentukan oleh kekuatan permintaan dan
penawaran. Pada saat permintaan saham meningkat, maka harga saham tersebut
akan cenderung meningkat. Sebaliknya, pada saat banyak orang menjual saham,
maka harga saham tersebut cenderung akan mengalami penurunan.
Bagi investor yang melakukan jual beli di bursa efek akan mendapatkan
perlindungan pada saat melakukan transaksi, artinya kalau mereka membeli
saham, maka saham-saham tersebut ada dalam kondisi siap diserahkan (good
deliver), tidak cacat, baik secara fisik maupun secara hukum. Sebaliknya untuk
penjual saham, mereka akan memperoleh hasil penjualannya yang berupa uang
(good fund). Jika terjadi kegagalan dalam pelaksanaan good delivery dan good
fund, maka investor dapat menuntut denda atas keterlambatan penyerahan saham
atau keterlambatan pembayaran uang.
Menurut Pandji Anoraga dan Piji Pakarti (2006:61) bahwa saat ini ada 2
jenis saham yang diperdagangkan di Bursa Efek Jakarta, yaitu:
“ 1. Saham Biasa (Common Stock)
2. Saham Preferen (Prefered Stock).”
2.1.3.3 Saham Biasa (Common Stock)
Diantara surat-surat berharga yang diperdagangkan di pasar modal, saham
biasa (common stock) adalah yang paling dikenal masyarakat diantara emiten
(perusahaan yang menerbitkan surat berharga). Saham biasa juga merupakan yang
paling banyak digunakan untuk menarik dana dari masyarakat. Definisi saham
“Saham biasa merupakan jenis efek yang paling sering dipergunakan oleh
emiten untuk memperoleh dana dari masyarakat dan juga merupakan jenis
yang paling polpuler di pasar modal.”
Selain itu, definisi saham biasa (common stock) menurut Mohamad
Samsul (2006:45) adalah sebagai berikut:
“Saham biasa adalah jenis saham yang akan menerima laba setelah laba
bagian saham preferen dibagikan.”
Dari kedua definisi diatas maka dapat diambil kesimpulan bahwa saham
biasa adalah jenis saham yang paling sering digunakan oleh emiten untuk
memperoleh dana, serta akan menerima laba setelah laba bagian preferen
dibagikan.
Karakteristik lain dari saham biasa adalah sebagai berikut:
1. Dividen dibayarkan selama perusahaan memperoleh laba.
2. Setiap pemilik saham memiliki hak suara dalam Rapat Umum Pemegang
Saham (one share one vote).
3. Pemegang saham biasa memiliki tanggungjawab terbatas terhadap klaim pihak
lain sebesar properti sahamnya dan memiliki hak untuk mengalihkan
kepemilikan sahamnya kepada orang lain.
2.1.3.4 Saham Preferen (Preferred Stock)
Saham preferen adalah surat bukti kepemilikan saham yang memberikan
penghasilan tetap berupa dividen yang besarnya telah ditentukan prosentasenya
Definisi saham preferen menurut Sunariyah (2004:48) adalah sebagai
berikut:
“ Saham preferen merupakan saham yang memiliki karakteristik gabungan antara obligasi dan saham biasa, karena bisa menghasilkan pendapatan tetap (seperti bunga obligasi), tetapi juga bisa mendatangkan hasil seperti
yang dikehendaki investor.”
Sedangkan menurut Mohamad Samsul (2006:45) bahwa pengertian saham
preferen adalah sebagai berikut:
“ Saham preferen (preferred stock) adalah jenis saham yang memiliki hak
terlebih dahulu untuk menerima laba dan memiliki hak laba kumulatif.”
Dari kedua definisi diatas maka dapat diambil kesimpulan bahwa saham
preferen merupakan saham yang memiliki hak terlebih dahulu dan saham yang
memiliki karakteristik gabungan antara obligasi dan saham biasa karena bisa
menghasilkan pendapatan tetap serta dapat mendatangkan hasil.
2.1.3.5 Harga Saham
Harga saham merupakan nilai pasar dari selembar saham sebuah
perusahaan atau emiten pada waktu tertentu. Harga saham terbentuk dari interaksi
kinerja perusahaan dengan situasi pasar yang terjadi di pasar sekunder. Pasar
sekunder adalah pasar bagi efek yang telah dicatatkan di bursa. Harga saham ini
dapat dibedakan menjadi harga saham perdana dan harga saham di pasar sekunder
yaitu:
1. Harga saham perdana memiliki harga yang tetap dan telah ditetapkan
sedangkan harga saham di pasar sekunder tidak memiliki harga yang statis
melainkan dapat berfluktuasi mengikuti situasi pasar yang berlaku.
2. Pada pasar perdana tidak dikenakan komisi, sedangkan pada pasar sekunder
dibebankan komisi.
3. Pada pasar perdana hanya untuk pembelian saham saja, sedangkan untuk pasar
sekunder berlaku untuk pembelian maupun penjualan saham.
4. Pada pasar perdana pemesanan dilakukan melalui agen penjual, sedangkan
pada pasar sekunder dilakukan melalui anggota bursa (pialang atau broker).
5. Jangka waktu untuk pasar perdana terbatas, sedangkan untuk pasar sekunder
tidak terbatas.
Peristiwa-peristiwa yang terjadi di luar bursa dan berkaitan dengan
perusahaan yang ada dibursa, apakah itu memiliki kaitan langsung maupun tidak
langsung, akan mempengaruhi harga saham di pasar sekunder ini.
Darmadji dan Hendry (2001:88) mengatakan bahwa :
“harga saham terdiri atas beberapa bagian yang masing-masing mempunyai fungsi tersendiri, yaitu :
1. Previous price menunjukkan harga pada penutupan hari sebelumnya 2. Open atau Opening Price menunjukkan harga pertama kali pada saat
pembukaan sesi 1 penjualan
3. Low atau Lowest Price menunjukkan harga terendah atas suatu saham yang terjadi sepanjang perjalanan pada hari tersebut
4. Last Price menunjukkan harga yang terjadi atas suatu saham
5. Change menunjukkan selisih antara harga pembukaan dengan harga pembukaan dengan harga yang terakhir terjadi
Menurut R. Agus Sartono (2001:41) definisi harga saham adalah sebagai
berikut:
“ Harga saham adalah nilai sekarang atau present value dari aliran kas
yang diharapkan diterima.
Sedangkan menurut Jogiyanto (2000:8) bahwa pengertian harga saham
adalah sebagai berikut:
“Harga saham yang terjadi dipasar bursa pada saat tertentu yang
ditentukan oleh pelaku pasar dan ditentukan oleh permintaan dan
penawaran saham yang bersangkutan dipasar modal.”
Dari kedua definisi diatas maka dapat diambil kesimpulan bahwa harga
saham adalah nilai sekarang yang diharapkan akan diterima dan ditentukan atas
dasar permintaan dan penawaran saham yang dilakukan oleh pelaku pasar dipasar
modal.
2.1.3.6 Penilaian Harga Saham
Investor memperkirakan nilai saham dengan menggunakan model
penilaian yang secara sederhana mencerminkan adanya trade-off atau tingkat
keuntungan dan resiko. Dengan demikian investor menggunakan, model penilaian
atas dasar tingkat keuntungan yang diharapkan dan resiko yang dipengaruhi oleh:
1. Jumlah aliran kas diharapkan.
2. Waktu penerimaan aliran kas yang diharapkan, dan
Pada dasarnya harga saham adalah sebesar nilai sekarang atau present
value dari aliran kas yang diharapkan akan diterima.
Ketika seorang investor memutuskan untuk membeli atau menjual saham
yang dimilikinya, terlebih dahulu investor melakukan analisis terhadap suatu
saham tersebut. Kadang-kadang keputusan beli atau jual dilakukan karena adanya
rumor atau mengikuti kekuatan pasar.
Dalam artikel klinik go public dan investasi yang diterbitkan oleh BEI
(Bursa Efek Indonesia), disebutkan bahwa untuk menilai saham yang
menguntungkan bisa dilakukan dengan melihat kinerja suatu emiten, maka
semakin besar keuntungan yang dapat dinikmati oleh investor sebagai pemegang
saham dan semakin besar pula kemungkinan harga saham akan naik. Selain
kinerja emiten, prospek dan perkembangan industri dimana emiten berada, kondisi
mikro dan makro ekonomi juga akan mempengaruhi harga saham suatu emiten.
Dalam penentuan harga saham, pada prakteknya mengacu pada beberapa
pendekatan teori penilaian, dimana dalam perkembangannya paralel dengan
persepsi investor yang berminat untuk menanamkan modalnya pada suatu
perusahaan yang terdaftar di bursa.
Menurut Suad Husnan (2001:315) ada dua pendekatan analisis yang
sering digunakan dalam penilaian harga saham yaitu:
”1. Analisis fundamental
2. Analisis Teknikal ”
1. Analisis Fundamental
Analisis Fundamental mencoba memperkirakan harga saham dimasa yang akan
datang (i) mengestimasi nilai faktor-faktor fundamental yang mempengaruhi
harga saham dimasa yang akan datang, (ii) menerapkan hubungan
variabel-variabel tersebut sehingga dapat diperoleh taksiran harga saham.
2. Analisis Teknikal
Analisis Teknikal merupakan upaya untuk memperkirakan harga saham
(kondisi pasar) dengan mengamati perubahan harga saham tersebut diwaktu
yang lalu. Pemikiran yang mendasari analisis ini adalah (i) bahwa harga saham
mencerminkan informasi yang relevan, (ii) bahwa informasi tersebut
ditunjukkan oleh perubahan di waktu yang lalu dan (iii) karena perubahan
harga saham akan mempunyai pola tertentu dan pola tersebut akan berulang.
2.1.4 Hubungan Arus Kas Dengan Harga Saham
Laporan arus kas merupakan salah satu laporan dari laporan keuangan
yang dapat berpengaruh terhadap perilaku investor. Suatu perusahaan apabila arus
kasnya baik maka akan dapat menarik perhatian investor untuk berinvestasi.
Sehingga dapat dikatakan, bahwa informasi arus kas merupakan informasi penting
yang dibutuhkan investor untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan kas bagi investor, maupun untuk membayar kewajiban perusahaan
yang jatuh tempo serta kegiatan operasional perusahaan sehari-hari. Arus kas juga
dibuat sebelumnya dan dalam menentukan hubungan antara profitabilitas dan arus
kas bersih serta dampak perubahan harga saham.
Menurut Suwardjono (2005:486) menjelaskan kaitan antara Arus Kas
terhadap Harga Saham, sebagai berikut:
“ Aliran kas di mata investor (pemegang saham) dapat ditentukan atas
dasar harapan harga saham di masa datang.”
Selain itu kaitan antara arus kas dengan harga saham juga diungkapkan
oleh Jiang Bo (2009:47) yang menyatakan bahwa :
”Though relevant relations exist with stock price in both accounting
surplus and cash flow, the relevance of cash flow and stock price is
stronger. Cash flow has higher information quality.”
Dari teori tersebut sudah jelas dinyatakan bahwa arus kas (aliran kas)
berguna bagi perusahaan untuk menarik minat investor untuk menanamkan
saham, sehingga perubahan harga saham pun akan dipengaruhi apabila banyak
investor yang menanamkan saham kepada perusahaan. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa arus kas dapat mempengaruhi perubahan harga saham.
2.1.5 Hubungan Dividen Tunai Dengan Harga Saham
Kebijakan dividen adalah suatu kebijakan perusahaan dalam menentukan
pambagian perolehan laba perusahaan apakah akan dibagikan dalam bentuk
dividen atau diinvestasikan dalam perusahaan. Kebijakan dividen yang optimal
bagi perusahaan menghasilkan keseimbangan antara dividen saat sekarang dan
Menurut Handojo Budi Rahardjo dan Hadri Kusuma (2004;4)
mengungkapkan bahwa :
“Pembayaran dividen dalam prakteknya selalu diikuti dengan kenaikan
harga saham, sedangkan penurunan dividen akan diikuti oleh penurunan
harga saham.”
Dari pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa harga saham perusahaan
secara umum akan meningkat ketika dividennya meningkat juga. Peningkatan
dividen ini dijadikan sebagai informasi atau sinyal bagi para investor mengenai
kondisi perusahaan.
Suatu penjelasan yang biasa dipakai untuk membenarkan adanya
hubungan antara pembayaran dividen kas dengan harga saham adalah adanya
pengaruh pengisyaratan (signaling effect) atau informasi yang terkandung pada
dividen yang menitikberatkan pada penyampaian informasi atau sinyal mengenai
profitabilitas perusahaan.
Menurut Dar-Hsin Chen mengungkapkan hubungan dividen tunai dan
harga saham sebagai berikut (2007:19) :
“The share prices react significantly positive to both cash dividend
increases and cash dividend decreases.”
Kebijakan dividen pada prinsipnya menghasilkan dua variabel, yaitu
dividen tunai dan laba ditahan yang dalam penelitian ini hanya menjelaskan
bagian dividen tunai saja dengan tujuan untuk menghasilkan keseimbangan antara
diharapkan akan menghasilkan pengaruh positif yang pada akhirnya akan
memaksimumkan harga saham.
2.1.6 Hubungan antara Arus Kas dan Dividen Tunai Terhadap Harga Saham
Laporan arus kas mengungkapkan aliran kas masuk dan aliran kas keluar
pada sebuah perusahaan. Laporan arus kas dapat digunakan sebagai informasi
untuk melihat seberapa besar sebuah perusahaan mengalami kenaikan atau
penurunan keuntungan dalam bentuk kas.
Keuntungan (laba) perusahaan merupakan acuan dalam hal pembagian
dividen. Jika laba perusahaan meningkat maka dividen yang dibagikan pun akan
meningkat. Secara tidak langsung kenaikan dividen atau penurunan dividen dapat
dilihat dari laporan arus kas yang ada. Ketika kas perusahaan bertambah maka
laba pada perusahaan tersebut juga akan meningkat. Maka dapat dikatakan bahwa
jika arus kas perusahaan meningkat maka kemungkinan dividen yang dibagikan
juga akan mengalamim kenaikan.
Kenaikan arus kas dan dividen dapat menjadi informasi bagi investor
untuk membuat keputusan dalam hal melakukan investasi. Ketika arus kas dan
dividen dalam sebuah perusahaan stabil dan cenderung meningkat maka akan
meningkatkan kepercayaan investor kepada perusahaan tersebut sehingga akan
2.2 Kerangka Pemikiran
Ada banyak cara yang bisa ditempuh oleh para investor untuk
menanamkan modalnya. Salah satu cara yang popular adalah dengan bermain di
pasar modal. Pasar modal merupakan wadah atau tempat untuk menanamkan dana
atau modal bagi para investor, berbagai instrument keuangan berjangka bisa
diperdagangkan disana. Sebagaimana layaknya suatu pasar, maka pergerakan
harga saham di pasar modal ditentukan oleh penawaran dan permintaan dari para
pelaku pasar. Harga yang diperoleh merupakan keseimbangan antara permintaan
dan penawaran.
Informasi yang bersifat keuangan maupun ekonomi adalah bentuk
informasi yang lebih banyak digunakan dalam menganalisa saham. Laporan
keuangan dan informasi mengenai laba atau keuntungan merupakan sumber
informasi yang dijadikan acuan bagi investor, baik secara individual maupun
institusional, dan analisis sekuritas. Statement of Financial Accounting Concepts
(SFAC) No.1 mengidentifikasikan beberapa tujuan pelaporan keuangan tersebut,
antara lain menyediakan informasi bagi investor, kreditor dan pemakai eksternal
lain untuk pengambilan keputusan investasi, kredit dan lain-lain, dan untuk
menyediakan informasi mengenai prospek arus kas yang dapat membantu investor
dan kreditor dalam menilai prospek arus kas bersih perusahaan yang
bersangkutan.
Laporan arus kas melaporkan penerimaan kas, pengeluaran kas dan
perubahan bersih kas, baik yang berasal dari aktivitas operasi, investasi maupun
Dari pengertian diatas maka dapat diambil kesimpulan bahwa laporan arus
kas adalah laporan yang menyajikan informasi untuk menilai perusahaan dalam
memperoleh kas dan penggunaan kas.
Laporan arus kas sebagai bagian dari laporan keuangan, seperti dinyatakan
dalam Statement of Finance Accounting Standards (SFAS) No.95, merupakan
salah satu sumber informasi yang juga mendapat perhatian dari investor. Laporan
arus kas ditujukan untuk melaporkan penerimaan dan pengeluaran kas selama satu
periode yang berasal dari aktivitas operasi, pendanaan, dan investasi. informasi
mengenai arus kas suatu perusahaan sangat berguna bagi para pengguna laporan
keuangan sebagai dasar penilaian kemampuan perusahaan dalam penggunaan arus
kas tersebut.
Tujuan utama laporan arus kas adalah menyediakan informasi yang
relevan mengenai penerimaan dan pembayaran kas sebuah perusahaan selama
suatu periode. Laporan arus kas melaporkan kas yang mempengaruhi operasi
selama suatu periode, transaksi investasi, transaksi pembiayaan, dan kenaikan atau
penurunan bersih kas selama satu periode.
Arus kas yang berasal dari aktivitas operasi merupakan indikator yang
menentukan apakah dari operasinya perusahaan menghasilkan arus kas yang
cukup untuk melunasi pinjaman, memelihara kemampuan operasinya perusahaan
menghasilkan arus kas yang cukup untuk melunasi pinjaman, memelihara
kemampuan operasi perusahaan, membayar dividend an melakukan investasi baru
tanpa mengandalkan pada sumber pendanaan dari luar. Arus kas dari aktivitas
dimasa mendatang. Arus kas aktivitas operasi terutama diperoleh dari aktivitas
pendapatan perusahaan. Karenanya, arus kas tersebut pada umumnya berasal dari
aktivitas pendanaan perusahaan. Karenanya, arus kas tersebut pada umumnya
berasal dari transaksi dan peristiwa lain yang mempunyai penetapan laba atau rugi
bersih.
Pengungkapan terpisah arus kas yang berasal dari aktivitas investasi perlu
dilakukan karena arus kas tersebut mencerminkan penerimaan dan pengeluaran
arus kas sehubungan dengan sumber daya yang bertujuan untuk menghasilkan
pendapatan dan arus kas dimasa depan. Contoh dari arus kas ini adalah
pembayaran kas untuk pembelian aktiva tetap, aktiva tak berwujud dan aktiva
jangka panjang lain, termasuk biaya pengembangan dan aktiva tetap yang
dibangun sendiri.
Arus kas yang timbul dari aktivitas pendanaan juga perlu dipisahkan
dalam pelaporan arus kas, karena arus kas ini berguna untuk memprediksi klaim
terhadap arus kas masa depan oleh para pemasok modal perusahaan. Beberapa
contoh arus kas ini adalah dari emisi saham atau instrument modal lainnya,
pelunasan pinjaman dan pembayaran kas kepada para pemegang saham untuk
menarik atau menembus saham perusahaan.
Informasi arus kas bagi investor digunakan untuk menakar kemampuan
perusahaan untuk mengelola arus kas, menghasilkan arus kas positif dimasa yang
akan datang, membayar dividen dan bunga, mengantisipasi kebutuhannya akan
Cash dividend merupakan bagian laba yang dibagikan kepada pemegang
saham. Dari pengertian diatas maka dapat diambil kesimpulan bahwa cash
dividend adalah pembagian keuntungan yang diberikan perusahaan bagi
pemegang saham yang menanamkan sahamnya kepada perusahaan tersebut.
Dividen menggambarkan distribusi laba kepada para pemegang saham,
secara teoritis maksimum untuk dividen adalah total laba bersih dikurangi dengan
penyisihan untuk cadangan atau laba ditahan.
Apabila perusahaan memiliki arus kas positif dan dapat membayar dividen
dengan cepat, maka investor akan tertarik untuk menanamkan sahamnya pada
perusahaan tersebut, itulah yang menjadi dasar fundamental bagi nilai saham atau
harga saham.
Harga saham adalah nilai sekarang atau present value dari aliran kas yang
diharapkan diterima. Dari pengertian diatas maka dapat diambil kesimpulan harga
saham adalah nilai sekarang yang diharapkan akan diterima dan ditentukan atas
dasar permintaan dan penawaran saham yang dilakukan oleh pelaku pasar dipasar
modal. Harga saham setiap saat dapat berubah maka harga saham biasanya adalah
harga saham terakhir saat saham tersebut diperjualbelikan di pasar modal oleh
investor atau sering disebut closing price (harga penutupan).
Perubahan harga suatu saham di bursa dipengaruhi oleh banyak faktor baik
yang bersifat kualitatif maupun yang kuantitatif. Pada setiap pengambilan
keputusan investasinya, investor dihadapkan pada suatu ketidakpastian. Hal ini
mendorong investor yang rasional untuk selalu mempertimbangkan resiko dan
return, maka tingkat resiko yang melekat juga semakin besar. Gambaran resiko
dan expected return dari suatu saham dapat dinilai berdasarkan informasi, baik
yang bersifat kualitatif maupun kuantitatif. Dalam kegiatan pasar modal,
informasi ini merupakan unsur yang fundamental dan dominan. Pada hakekatnya
informasi menyajikan keterangan dan gambaran suatu perusahaan baik yang
menyangkut kondisi prima maupun prospek di masa depan.
Peranan arus kas terhadap harga saham adalah sebagai berikut tujuan
utama manajemen adalah untuk memaksimumkan harga saham. nilai saham
didasarkan pada nilai sekarang dari arus kas yang diharapkan investor akan
diterima di masa mendatang.”
Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa informasi arus kas
memungkinkan para pemakai laporan keuangan atau investor untuk menilai dan
membandingkan kemampuan dari perusahaan yang diinginkan untuk tujuan
investasi dalam menghasilkan kas dan setara kas, serta kepastian perolehannya.
Jika kemampuan perusahaan tersebut dalam menghasilkan kas dan setara
kas yang tercermin dalam laporan arus kasnya dianggap baik dan dapat
memberikan keuntungan yang lebih besar, serta dapat memberikan dividen
dengan cepat, maka akan menarik minat investor untuk menanamkan sahamnya
pada perusahaan. Hal ini tentunya akan meningkatkan harga jual saham
Untuk lebih memahami kerangka pemikiran dalam penelitian ini, maka
dapat digambarkan paradigma penelitian yang memperlihatkan hubungan antara
variabel dalam penelitian ini sebagai berikut:
Gambar 2.1 Paradigma Penelitian
Selanjutnya dibawah ini secara sederhana kerangka pemikiran dapat
digambarkan sebagai berikut: Arus Kas
(X1)
Dividen Tunai (X2)
Gambar 2.2
Skema Kerangka Pemikiran
Kemudian dibawah ini terdapat tabel perbandingan jurnal penelitian
sebelumnya yaitu sebagai berikut: Pihak yang
membutuhkan dana (perusahaan)
Mempublikasikan informasi keuangan
Pihak yang memiliki kelebihan dana
(investor)
Pasar Modal (BEI)
Informasi Arus Kas
Profitabilitas perusahaan
Pembagian dividen
Dividen tunai
Opini investor mengenai kinerja perusahaan
Saham
Harga saham
Arus kas dan dividen tunai berpengaruh terhadap harga
Tabel 2.1
Hasil Penelitian Terdahulu
NO. Peneliti Tahun Judul Kesimpulan Persamaan Perbedaan 1. Jiang Bo 2009 An Empirical
Hipotesis penelitian merupakan dugaan sementara yang digunakan sebelum
dilakukannya penelitian dalam hal pendugaannya menggunakan statistika untuk
menganalisanya. Sugiyono (2008:64) menyatakan bahwa Hipotesis adalah sebagai
berikut :
“Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah
Berdasarkan teori tersebut, dapat disimpulkan bahwa hipotesis penelitian
merupakan pernyataan mengenai hubungan antara tiga variabel yang belum
terbukti. Hipotesis dari penelitian ini adalah: Arus Kas dan Dividen Tunai
44 3.1 Objek Penelitian
Objek penelitian menurut Sugiyono (2005:32) diartikan bahwa, “Objek
penelitian merupakan suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau
kegiatan yang mempunyai variabel tertentu yang ditetapkan untuk dipelajari dan
ditarik kesimpulan.”
Berdasarkan pengertian tersebut, objek penelitian merupakan variabel
yang ditetapkan untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya. Dalam penelitian
yang berjudul Pengaruh Arus Kas dan Dividen Tunai terhadap Harga Saham ini,
objek penelitiannya adalah Arus Kas, Dividen Tunai dan Harga Saham.
3.2 Metode Penelitian
Sugiyono (2010:2), menjelaskan bahwa, “Metode penelitian pada dasarnya
merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan
tertentu”.
Berdasarkan rumusan tujuan sebelumnya, penelitian ini termasuk
penelitian terapan. Sesuai yang diungkapkan oleh Gay (1977) yang dikutip oleh
Sugiyono (2010: 4) bahwa:
“Penelitian terapan dilakukan dengan tujuan menerapkan, menguji, dan
mengevaluasi kemampuan suatu teori yang diterapkan dalam memecahkan
Metode yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah metode
deskriptif verifikatif dengan pendekatan kuantitatif.
Menurut Sugiyono (2010:147) mengenai metode deskriptif ini
diungkapkan bahwa :
“Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan
yang berlaku untuk umum atau generalisasi”.
Sedangkan penelitian verifikatif yang diungkapkan oleh Wirartha (2006:
132) adalah :
“Penelitian verifikatif (verifikasi) bertujuan menguji kebenaran
(mengecek) suatu pengetahuan.”
Selanjutnya mengenai pendekatan kuantitatif, Sugiyono (2010:8) juga
mengemukakan bahwa:
“Metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data yang bersiat kuantitatif/statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan”.
Berdasarkan pengertian di atas, penelitian ini mendeskripsikan atau
menggambarkan data yang telah terkumpul dengan tujuan untuk memverifikasi
atau menguji kebenaran suatu pengetahuan dari penelitian terdahulu pada populasi
atau sampel tertentu. Analisis data yang digunakan bersifat kuantitatif/ statistik
dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Dengan
antara variabel yang diteliti, sehingga menghasilkan kesimpulan yang akan
memperjelas gambaran mengenai objek yang diteliti.
3.2.1 Desain Penelitian
Dalam melakukan suatu penelitian diperlukan perencanaan penelitian agar
penelitian yang dilakukan dapat berjalan dengan baik, sistematis serta efektif.
Desain penelitian menurut Moh. Nazir (2005:84), “Desain penelitian adalah
semua proses yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian.”
Adapun pengertian dari desain penelitian menurut Husein Umar
(2004:54-55) adalah “Desain penelitian merupakan rencana dan struktur penyelidikan yang
dibuat sedemikian rupa agar diperoleh jawaban atas pertanyaan-pertanyaan
penelitian.”
Menurut Sugiyono (2008:13), penjelasan proses penelitian dapat
disimpulkan sebagai berikut.
“Proses penelitian meliputi:
1. Sumber masalah
2. Rumusan masalah
3. Konsep dan teori yang relevan dan penemuan yang relevan 4. Pengajuan hipotesis
5. Metode penelitian
6. Menyusun instrument penelitian 7. Kesimpulan”.
Berdasarkan proses penelitian yang dijelaskan di atas, maka desain pada