• Tidak ada hasil yang ditemukan

Profil Penderita Tumor Jinak dan Ganas Tulang di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan tahun 2011-2013

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Profil Penderita Tumor Jinak dan Ganas Tulang di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan tahun 2011-2013"

Copied!
67
0
0

Teks penuh

(1)

PROFIL PENDERITA TUMOR JINAK DAN GANAS TULANG DI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT HAJI ADAM MALIK MEDAN

TAHUN 2011-2013

Oleh:

AULADI HALIM UMAR LUBIS 110100160

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(2)

PROFIL PENDERITA TUMOR JINAK DAN GANAS TULANG DI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT HAJI ADAM MALIK MEDAN

TAHUN 2011-2013

Karya Tulis Ilmiah ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh kelulusan Sarjana Kedokteran

Oleh:

AULADI HALIM UMAR LUBIS 110100160

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(3)

LEMBAR PENGESAHAN

Profil Penderita Tumor Jinak dan Ganas Tulang di Rumah Sakit Umum Pusat

Haji Adam Malik Medan tahun 2011-2013

Nama : Auladi Halim Umar Lubis

NIM : 110100160

ABST ABSTRAK Pembimbing

dr. Alya Amila Fitrie M.Kes Sp. PA NIP.19761004 200112 2 002

Penguji I

Prof.dr. Sutomo Kasiman, SpPD., SpJP(K) NIP.19460430 197302 1 001

Penguji II

dr. Edhie Djohan Utama, SpMK NIP.130 535 845

Medan, 15 Januari 2015

Dekan Fakultas Kedokteran

Universitas Sumatera Utara

(4)

ABSTRAK

Tumor tulang merupakan pertumbuhan sel abnormal yang terjadi pada tulang. Di Indonesia belum diketahui secara pasti berapa statistik kasus kanker tulang yang terjadi. Belum ada pusat data mengenai kanker tulang secara menyeluruh sehingga jumlah keseluruhan di Indonesia tidak diketahui pasti. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui profil tumor tulang di RSUP H.Adam Malik Medan

Penelitian ini bersifat deskriptif dengan desain penelitian retrospective,, dengan mengambil data rerkam medis. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh pasien yang didiagnosis menderita tumor tulang dari bulan Januari 2011 sampai Desember 2013 di RSUP H. Adam Malik Medan. Data hasil penelitian akan diolah dan dianalisis dan disajikan dalam bentuk tabel dan dideskripsikan.

Dari penelitian didapat 30 pasien yang memenuhi syarat inklusi dan ekslusi.terdiri dari 23 orang perempuan (76,67%) dan 7 orang laki-laki (23,33%), rentang usia 11 tahun sampai dengan 63 tahun. Dijumpai tumor tulang ganas sebanyak 28 kasus (93,33%) , kasus terbanyak adalah kasus metastasis sebayak 15 kasus (50,00%), dan tumor tulang jinak 2 kasus (6,67%) dengan jenis Giant Cell

Tumor. Dari kasus yang ada, dijumpai sebanyak 13 kasus (43,33%) memiliki

riwayat paparan radiasi dan riwayat trauma. Dengan gejala yang dikeluhkan paling banyak adalah rasa nyeri sebanyak 17 kasus (56,67%) diikuti bengkak sebanyak 16 kasus (53,33%)

Kelompok usia 51- 60 tahun adalah terbanyak terkena tumor tulang sebanyak 9 kasus (30,00%), prevalensi tumor terbanyak pada perempuan sebanyak 23 kasus (76,67%), dengan jenis terbanyak adalah kasus metastasis. Penelitian sebaiknya dilakukan secara multi center agar didapat perbandingan profil di tempat lain.

(5)

ABSTRACT

Bone tumor is an abnormal cell growth that occurs in the bone. In Indonesia, it is not certain how the statistics of bone cancer cases occur. There is no central data on bone cancer as a whole so that the total number in Indonesia is not known for sure. The purpose of this study is to know bone tumor profile at H. Adam Malik General Hospital Medan

This is a descriptive study design with a retrospective study, retrieve the medical records data. The population in this study were all patients diagnosed with a bone tumor from January 2011 to December 2013 at the H. Adam Malik Hospital Medan. Data research results will be processed and analyzed and presented in the form of tables and described.

From the research, 30 patients were eligible , 23 women (76.67%) and 7 men (23.33%), age range from 11 years to 63 years. Common malignant bone tumor were 28 cases (93.33%), most cases are cases metastasis, 15 cases (50.00%), and benign bone tumors 2 cases (6.67%) with the type of Giant Cell Tumor. Of the cases, found as many as 13 cases (43.33%) had a history of radiation exposure and a history of trauma. With most complained symptoms are pain 17 cases (56.67%) followed by swelling of 16 cases (53.33%)

51-60 years age group is most affected by bone tumors were 9 cases (30.00%), the highest prevalence of tumors in women as much as 23 cases (76.67%), with most types is a case of metastasis. Research should be conducted in order to obtain comparative multi-center elsewhere profile.

(6)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas petunjuk ilmu yang

dikaruniakan-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah ini dengan judul

“Profil Penderita Tumor Jinak dan Ganas Tulang di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan Tahun 2011 sampai 2013” dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana Kedokteran di Fakultas

Kedokteran Universitas Sumatera Utara. Besar harapan Penulis penelitian ini

dapat bermanfaat bagi perkembangan ilmu kedokteran, dan menjadi masukan

yang berarti khususnya dalam mengetahiu karakteristik dari tumor tulang baik

yang bersifat jinak maupun ganas.

Dalam penelitian dan penulisan Karya Tulis Ilmiah ini penulis telah

banyak mendapatkan bantuan serta bimbingan dari berbagai pihak. Untuk itu

penulis ingin menyampaikan penghargaan, rasa hormat, dan terima kasih yang

sedalam-dalamnya kepada:

1. dr. Alya Amila Fitrie M.Kes Sp.PA, selaku Dosen Pembimbing dalam

tugas Karya Tulis Ilmiah ini, atas segala kesabaran dalam proses

bimbingan dan ilmu yang telah diberikan.

2. Prof.dr. Sutomo Kasiman, SpPD., SpJP(K) dan dr. Edhie Djohan

Utama, SpMK, selaku Dosen penguji Karya Tulis Ilmiah ini, atas

kritik dan saran yang membangun.

3. Ayahanda dr. Nuchsan Umar Lubis, SpA dan Ibunda dr. Arlina Yunita

Marsida, SpM, terima kasih atas segala pengorbanan moril dan

materil, segenap cinta, kesabaran yang luar biasa serta doa dan kasih

sayang tulus ikhlas yang diberikan, semua ni tidak akan terbalas oleh

Penulis sampai kapanpun.

4. Komisi Etik dan Penelitian Kesehatan Fakultas Kedokteran

Universitas Sumatera Utara yang telah menyetujui pelaksanaan

(7)

5. Pihak Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan di bagian

Instalasi Rekam Medik, atas izin penelitian yang diberikan.

6. Seluruh Dosen dan staff pengajar Program Studi Pendidikan dokter

Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.

7. Marini Yusufina Lubis dan Juliana Sari Harahap, atas dukungan dan

bantuan yang diberikan, baik secara langsung maupun tidak langsung. 8. Teman seperjuangan, Yaumil Reiza yang telah memotivasi secara

tidak langsung selama mempersiapkan karya tulis ilmiah ini.

9. Teman-teman seperjuangan dan semua pihak yang tidak dapat

disebutkan satu persatu namanya namun telah memberikan bantuan

secara langsung maupun tidak langsung dalam penyusunan maupun

penyelesaian karya tulis ilmiah ini

Seperti kata pepatah tiada gading yang tak retak, Penulis menyadari

bahwa kesempurnaan hanya milik Allah ‘azzawajalla. Sebagai manusia Penulis

masih memiliki banyk kekurangan. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan

hati, Penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang konstruktif guna proses

penyempurnaan dan perbaikan. Semoga penelitian ini pada akhirnya dapat

memberikan kontribusi yang bermanfaat bagi ilmu pengetahuan.

Medan, Desember 2014

Penulis

(8)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN PERSETUJUAN... i

ABSTRAK……… ii

ABSTRACT………. iii

KATA PENGANTAR………. iv

DAFTAR ISI... vi

DAFTAR TABEL………viii

DAFTAR GAMBAR... ix

DAFTAR LAMPIRAN... x

BAB 1 PENDAHULUAN... 1

1.1. Latar Belakang... 1

1.2. Rumusan Masalah... 2

1.3. Tujuan Penelitian... 2

1.3.1. Tujuan Umum... 2

1.3.2. Tujuan Khusus... 3

1.4. Manfaat Penelitian... 3

1.4.1. Bagi Peneliti... 3

1.4.2. Bidang Akademis... 4

1.4.3. Bagi Masyarakat... 4

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA... 5

2.1. Anatomi dan Histologi Tulang... 5

2.2. Fisiologi ... 10

2.3. Tumor Tulang... 10

2.3.1. Definisi ... 10

2.3.2. Etiologi dan Faktor Resiko... 11

2.3.3. Klasifikasi... 13

2.3.4. Diagnosis... 19

2.3.5. Penatalaksanaan... 20

2.3.6. Prognosis... 20

BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL... 21

3.1. Kerangka Konsep Penelitian... 21

3.2. Definisi Operasional... 21

BAB 4 METODE PENELITIAN... 23

4.1. Rancangan Penelitian... 23

4.2. Waktu dan Tempat Penelitian... 23

4.2.1. Waktu Penelitian... 23

4.2.2. Tempat Penelitian... 23

4.3. Populasi dan Sample Penelitian... 23

4.3.1. Populasi... 23

4.3.2. Sampel... 24

4.4. Metode Pengumpulan Data... 24

(9)

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN... 25

5.1. Hasil Penelitian... 25

5.1.1.Deskripsi Lokasi Penelitian………. 25

5.1.2.Deskripsi Data Penelitian……… 25

5.1.2.1.Distribusi Penderita Tumor Tulang Berdasarkan Kelompok Usia……….……. 26

5.1.2.2.Distribusi Penderita Tumor Tulang Berdasarkan Jenis Kelamin……… 27

5.1.2.3.Distribusi Penderita Tumor Tulang Berdasarkan Karakteristik Tumor………. 27

5.1.2.4.Distribusi Karakteristik Tumor Tulang Berdasarkan Jenis Kelamin……….. 28

5.1.2.5.Distribusi Karakteristik Tumor Tulang Berdasarkan Kelompok Usia………..….. 29

5.1.2.6.Distribusi Penderita Tumor Tulang Berdasarkan Diagnosis Tumor………... 30

5.1.2.7.Distribusi Jenis Tumor Tulang Berdasarkan Kelompok Usia………. 32

5.1.2.8.Distribusi Penderita Tumor Tulang Berdasarkan Faktor Resiko Tumor…….. 33

5.1.2.9.Distribusi Penderita Tumor Tulang Berdasarkan Gejala Klinis……… 34

5.2. Pembahasan... 35

5.2.1. Analisis Distribusi Penderita Tumor Tulang Berdasarkan Kelompok Usia... 35

5.2.2. Analisis Distribusi Penderita Tumor Tulang Berdasarkan Jenis Kelamin... 36

5.2.3. Analisis Distribusi Penderita Tumor Tulang Berdasarkan Karakteristik Tumor..……….. 37

5.2.4. Analisis Distribusi Penderita Tumor Tulang Berdasarkan Jenis Tumor………. 37

5.2.5. Analisis Distribusi Penderita Tumor Tulang Berdasarkan Faktor Resiko..………. 38

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN………... 40

6.1. Kesimpulan……….. 40

6.2. Saran……….. 41

(10)

DAFTAR TABEL

Nomor Judul Halaman

5.1. Distribusi Penderita Tumor Tulang Berdasarkan Kelompok

Usia

26

5.2. Distribusi Penderita Tumor Tulang Berdasarkan Jenis Kelamin 27

5.3. Distribusi Penderita Tumor Tulang Berdasarkan Karakteristik

Tumor

27

5.4. Distribusi Karakteristik Tumor Tulang Berdasarkan Jenis

Kelamin

28

5.5. Distribusi Karakteristik Tumor Tulang Berdasarkan Kelompok

Usia

29

5.6. Distribusi Penderita Tumor Tulang Berdasarkan Diagnosis

Tumor

30

5.7. Distribusi Jenis Tumor Tulang Berdasarkan Kelompok Usia 32

5.8. Distribusi Penderita Tumor Tulang Berdasarkan Faktor Resiko

Tumor

33

(11)

DAFTAR GAMBAR

Nomor Judul Halaman

2.1. Klasifikasi Tulang Berdasarkan Bentuk……… 6

2.2. Gambaran Skematik Komponen Tulang……… 8

2.3. Gambaran Skematik Periosteum dan Endosteum……….. 9

2.4. Gambar Klasifikasi Tumor Tulang………. 14

2.5. Grafik Diagnosis……… 20

(12)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Lembar Hasil Kegiatan Bimbingan Proposal Penelitian

Lampiran 2 Lembar Hasil Kegiatan Bimbingan KTI

Lampiran 3 Daftar Riwayat Hidup

Lampiran 4 Ethical Clearance

Lampiran 5 Surat Izin Penelitian

(13)

ABSTRAK

Tumor tulang merupakan pertumbuhan sel abnormal yang terjadi pada tulang. Di Indonesia belum diketahui secara pasti berapa statistik kasus kanker tulang yang terjadi. Belum ada pusat data mengenai kanker tulang secara menyeluruh sehingga jumlah keseluruhan di Indonesia tidak diketahui pasti. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui profil tumor tulang di RSUP H.Adam Malik Medan

Penelitian ini bersifat deskriptif dengan desain penelitian retrospective,, dengan mengambil data rerkam medis. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh pasien yang didiagnosis menderita tumor tulang dari bulan Januari 2011 sampai Desember 2013 di RSUP H. Adam Malik Medan. Data hasil penelitian akan diolah dan dianalisis dan disajikan dalam bentuk tabel dan dideskripsikan.

Dari penelitian didapat 30 pasien yang memenuhi syarat inklusi dan ekslusi.terdiri dari 23 orang perempuan (76,67%) dan 7 orang laki-laki (23,33%), rentang usia 11 tahun sampai dengan 63 tahun. Dijumpai tumor tulang ganas sebanyak 28 kasus (93,33%) , kasus terbanyak adalah kasus metastasis sebayak 15 kasus (50,00%), dan tumor tulang jinak 2 kasus (6,67%) dengan jenis Giant Cell

Tumor. Dari kasus yang ada, dijumpai sebanyak 13 kasus (43,33%) memiliki

riwayat paparan radiasi dan riwayat trauma. Dengan gejala yang dikeluhkan paling banyak adalah rasa nyeri sebanyak 17 kasus (56,67%) diikuti bengkak sebanyak 16 kasus (53,33%)

Kelompok usia 51- 60 tahun adalah terbanyak terkena tumor tulang sebanyak 9 kasus (30,00%), prevalensi tumor terbanyak pada perempuan sebanyak 23 kasus (76,67%), dengan jenis terbanyak adalah kasus metastasis. Penelitian sebaiknya dilakukan secara multi center agar didapat perbandingan profil di tempat lain.

(14)

ABSTRACT

Bone tumor is an abnormal cell growth that occurs in the bone. In Indonesia, it is not certain how the statistics of bone cancer cases occur. There is no central data on bone cancer as a whole so that the total number in Indonesia is not known for sure. The purpose of this study is to know bone tumor profile at H. Adam Malik General Hospital Medan

This is a descriptive study design with a retrospective study, retrieve the medical records data. The population in this study were all patients diagnosed with a bone tumor from January 2011 to December 2013 at the H. Adam Malik Hospital Medan. Data research results will be processed and analyzed and presented in the form of tables and described.

From the research, 30 patients were eligible , 23 women (76.67%) and 7 men (23.33%), age range from 11 years to 63 years. Common malignant bone tumor were 28 cases (93.33%), most cases are cases metastasis, 15 cases (50.00%), and benign bone tumors 2 cases (6.67%) with the type of Giant Cell Tumor. Of the cases, found as many as 13 cases (43.33%) had a history of radiation exposure and a history of trauma. With most complained symptoms are pain 17 cases (56.67%) followed by swelling of 16 cases (53.33%)

51-60 years age group is most affected by bone tumors were 9 cases (30.00%), the highest prevalence of tumors in women as much as 23 cases (76.67%), with most types is a case of metastasis. Research should be conducted in order to obtain comparative multi-center elsewhere profile.

(15)

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Tumor tulang merupakan pertumbuhan sel abnormal yang terjadi pada

tulang. Tumor ini dapat terjadi pada bagian tulang manapun yang bermula pada

sel normal yang berubah dan tumbuh tidak terkontrol sehingga membentuk massa.

Tumor tulang dapat bersifat jinak maupun ganas (National Institutes of Health,

2012)

Menurut American Society of Clinical Oncology (2014), di perkirakan

terdapat 3.020 orang dari berbagai usia dengan jumlah 1.680 laki-laki 1.340

perempuan di Amerika Serikat terdiagnosis menderita tumor tulang. Diperkirakan

1.460 diantara nya yang terdiri dari 830 laki-laki dan 630 perempuan meninggal

karena kasus ini.

Tumor tulang primer lebih jarang dijumpai daripada lesi metastatik,

menurut data ststistik yang ada hanya 0,2% dari semua kasus neoplasma yang

merupakan tumor tulang primer. Pada orang dewasa lebih dari 40 % tumor tulang

primer adalah chondrosarcoma, diikuti osteosarcoma 28%, chondroma 10%,

Ewing‘s tumor 8%, dan fibrosarcoma 4%, dan sisanya adalah kasus tumor tulang

yang jarang di temukan. Pada anak-anak dan remaja yang umurnya kurang dari 20

tahun di dapati osteosarcoma 56% dan Ewing’s tumor 34% lebih banyak dari

chondrosarcoma 6%. Chondrosarcoma lebih sering dijumpai pada orang dewasa

dengan umur pada saat didiagnosis rata-rata 51 tahun, kurang dari 5% kasus

muncul pada pasien dengan usia kurang dari 20 tahun ( American Cancer Society,

2014).

Di Indonesia belum diketahui secara pasti berapa statistik kasus kanker

tulang yang terjadi. Belum ada pusat data mengenai kanker tulang secara

(16)

mengumpulkan jumlah penderitanya, tetapi mereka berdiri sendiri-sendiri,

sehingga jumlah keseluruhan di Indonesia tidak diketahui pasti (Wahab, 2002).

Dari penelitian Moesbar (2006) di RSUP H. Adam Malik Medan selama

kurun waktu 4,5 tahun dari Januari 2002 sampai dengan Juni 2006 data yang

terkumpul di dapat penderita laki-laki sebanyak 16 orang (59%) perempuan 11

kasus (41%), kelompok umur paling tinggi merpakan kelompok umur 11-20

tahun. Tumor tulang jinak dijumpai 10 kasus (37%) dengan yang terbanyak

adalah osteochondroma dan giant cell tumor 2 kasus dan osteoma 1 kasus,

sedangkan tumor tulang ganas di jumpai 17 kasus(63%) yang paling banyak jenis

osteosarkoma 13 kasus, Ewing’s tumor 3 kasus dan 1 kasus multiple mieloma.

Secara klinis tumor pada tulang sering memberikan bermacam variasi baik

pada penampilan klinis, gambaran radiologis dan terutama histopatologinya

(Moesbar,2006).

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang disebutkan diatas maka, rumusan

masalah dalam penelitian ini adalah bagaimanakah profil penderita tumor jinak

dan ganas tulang di RSUP H. Adam Malik Medan tahun 2011-2013?

1.3. Tujuan Penelitian 1.3.1. Tujuan Umum

Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui profil penderita

(17)

1.3.2. Tujuan Khusus

Tujuan khusus dari penelitian ini :

1. Mengetahui profil pasien tumor tulang di RSUP H. Adam Malik Medan

berdasarkan usia.

2. Mengetahui profil pasien tumor tulang di RSUP H. Adam Malik Medan

berdasarkan jenis kelamin.

3. Mengetahui profil pasien tumor tulang di RSUP H. Adam Malik Medan

berdasarkan karakteristik tumor.

4. Mengetahui profil pasien tumor tulang di RSUP H. Adam Malik Medan

berdasarkan riwayat tumor, riwayat paparan radiasi, riwayat trauma,

riwayat penyakit tulang.

5. Megetahui profil pasien tumor tulang di RSUP H. Adam Malik Medan

berdasarkan gejala klinis

1.4. Manfaat Penelitian 1.4.1. Bagi Peneliti

a. Menumbuhkan jiwa penelitian, meningkatkan pemahaman dan

kemampuan peneliti sendiri di bidang penelitian sehingga kedepannya

peneliti mampu melaksanakan penelitian-penelitian selanjutnya yang lebih

baik lagi.

b. Sebagai kesempatan untuk menintergrasikan ilmu yang telah di dapat di

bangku kuliah dalam bentuk penelitian mandiri serta menambah wawasan

dan pengetahuan dalam penerapan ilmu yang diperoleh selama

perkuliahan.

c. Memenuhi tugas mata kuliah Comunuty Research Program sebagai salah

satu syarat kelulusan untuk menyelesaikan program pendidikan sarjana

(18)

1.4.2. Bidang Akademis

a. Sebagai bahan masukan dan rujukan penelitian selanjutnya baik oleh

peneliti sendiri maupun oleh pihak lain mengenai penelitian terkait.

1.4.3. Bagi Masyarakat

a. Sebagai salah satu sumber informasi kepada masyarakat, mengenai

karakteristik penderita tumor jinak dan ganas tulang

b. Sebagai salah satu dasar penyuluhan dan konseling kepada pasien agar

(19)

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Anatomi dan Histologi Tulang

Tulang terdiri dari beragam bentuk dan ukuran, ada yang panjang, ada

yang pipih, ada yang bentuknya seperti biji. Secara garis besar tulang dapat di

klasifikasikan berdasarkan bentuknya yang panjang, pendek, pipih dan tidak

beraturan.

1. Tulang panjang, yaitu tulang yang berbentuk silindris, yang terdiri dari

difisis dan epifisis yang berfungsi untuk menahan berat tubuh dan

berperan dalam pergerakan.

2. Tulang pendek, yaitu tulang yang berstruktur kuboid yang biasanya

ditemukan berkelompok yang berfungsi memberikan kekuatan dan

kekompakkan pada area yang pergerakannya terbatas. Contoh tulang

pergelangan tangan dan kaki

3. Tulang pipih, yaitu tulang yang strukturnya mirip lempeng yang berfungsi

untuk memberikan suatu permukaan yang luas untuk perlekatan otot dan

memberikan perlindungan. Contoh sternum, scapulae, iga, tulang

tengkorak.

4. Tulang irreguler, yaitu tulang yang bentuknya tidak beraturan dengan

struktur tulang yang sama dengan tulang pendek. Contoh tulang vertebrae

dan tulang panggul.

5. Tulang sesamoid, yaitu tulang kecil bulat yang masuk dalam formasi

persendian yang bersambung dengan kartilago, ligamen atau tulang

(20)

Tulang adalah jaringan ikat khusus yang terdiri atas materi antar sel

berkapur yaitu matriks tulang, dan 3 jenis sel yaitu osteosit, osteoblas, dan

osteoklas.(Junqueira,2007)

Gambar 2.1. Klasifikasi Tulang berdasarkan bentuk

(sumber: Marieb, E.N., Hoehn, K., 2007. Human Anatomy &

(21)

• Matriks tulang

50% dari berat matriks tulang adalah bahan anorganik, yang teristimewa

dan banyak dijumpai adalah kalsium dan fosfor, namun bikarbonat, sitrat,

magnesium, kalium, dan natrium juga ditemukan . Bahan organik dalam matriks

tulang adalah kolagen tipe I da substansi dasar, yang mengandung agregat

proteoglikan dan beberapa glikoprotein struktural spesifik. Glikoprotein tulang

bertanggung jawab atas kelancaran kalsifikasi matriks tulang. Jaringan lain yang

mengandung kolagen tipe I biasanya tidak mengapur dan tidak mengandung

glikoprotein tersebut. Karena kandungan kolagen tinggi, matriks tulang yang

terdekalsifikasi terikat kuat dengan pewarna serat kolagen (Junqueira, 2007).

Gabungan mineral dan serat kolagen memberikan sifat keras dan

ketahanan pada jaringan tulang. Setelah tulang terdekalsifikasi, bentuknya tetap

terjaga, namun menjadi fleksibel mirip tendon. Walaupun bahan organik dari

matriks tulang sudah menghilang, bentuk tulang masih tetap terjaga, namun

menjadi rapuh, mudah patah dan hancur bila dipegang. (Junqueira, 2007).

• Osteoblas

Osteoblas bertanggung jawab atas sintesis komponen organik matriks

tulang (kolagen tipe I, proteoglikan, dan glikoprotein). Deposisi komponen

anorganik dari tulang juga bergantung pada adanya osteoblas aktif. Osteoblas

hanya terdapat pada permukaan tulang, dan letaknya berseblahan, mirip epitel

selapis. Bila osteoblas aktif menyintesis matriks, osteoblas memiliki bentuk

kuboid sampai silindris dengan sitoplasma basofilik. Bila aktivitas sintesisnya

menurun seltersebut dapat menjadi gepeng dan sifat basofilik pada sitoplasmanya

akan berkurang (Junqueira,2007).

• Osteosit

Osteosit berasal dari osteoblas, terletak di dalam lakuna yang terletak di

antara lamela-lamela matriks. Hanya ada satu osteosit di dalam satu lakuna. Bila

(22)

tersebut memiliki sedikit retikulum endoplasma kasar dan kompleks Golgi serta

kromatin inti yang lebih padat. Sel-sel ini secara aktif terlibat untuk

mempertahankan matriks tulang, dan kematiannya diikuti oleh resorpsi matriks

tersebut (Junqueira, 2007).

• Osteoklas

Sel motil bercabang yang sangat besar. Bagian badan sel mengandung

sampai 50 inti atau bahkan lebih. Pada daerah terjadinya resorpsi tulang, osteoklas

terdapat di dalam lekukan yang terbentuk akibat kerja enzim pada matriks, yang

dikenal dengan lakuna Howsip. Osteoklas berasal dari penggabungan sel-sel

sumsum tulang belakang. Osteoklas mengeluarkan kolagenase dan enzim

proteolitik lain yang menyebabkan matriks tulang melepaskan substansi dasar

yang mengapur (Junqueira, 2007).

Gambar 2.2. Gambar Skematik Komponen Tulang

(23)

Tulang bagian dalam dan luar di lapisi oleh pembentuk tulang dan jaringan

ikat yang disebut periosteum dan endosteum.

• Periosteum

Terdiri atas lapisan luar serat-serat kolagen dan fibroblas. Berkas serat

kolagen periosteum memasuki matriks tulang dan mengikat periosteum pada

tulang. Lapisan periosteum yang lebih banyak mengandung sel berpotensi

membelah melalui mitosis dan berkembang menjadi osteoblas. Sel ini disebut sel

osteoprogenitor dan sel ini berperan penting pada pertumbuhan dan perbaikan

tulang (Junqueira, 2007).

• Endosteum

Melapisi semua rongga dalam di dalam tulang dan terdiri atas selapis sel

osteoprogenitorgepeng dan sejumlah kecil jaringan ikat. Karenanya, endosteum

lebih tipis daripada periosteum. (Junqueira,2007)

Fungsi utama periosteum dan endosteum adalah memberi nutrisi kepada

jaringan tulang dan menyediakan osteoklas beru secara kontinu untuk perbaikan

atau pertumbuhan tulang. (Junqueira,2007)

(24)

2.2. Fisiologi

Tulang berasal dari kata osteo sehingga sel tulang disebut osteosit. Matriks

tulang yang tersusun atas garam kalsium dan kolagen, yang membuatnya kuat,

keras dan tidak fleksibel. Pada bedan tulang panjang misalnya femur, osteosit

matriks dan pembuluh darah terangkai amat rapi yang disebut sistem havers.

Tulang memiliki suplai darah yang bagus sehingga berperan sebagai tempat

penimbunan kalsium, dan ketika terjadi faktur ringan, tulang dapat memperbaiki

dirinya sendiri relatif cepat. Beberapa tulang , misalnya sternum dan tulang pelvis,

mengandung sumsum tulang merah, yang berperan sebagai jaringan hemopoietik

yang menghasilkan darah (Scanlon, 2007).

Fungsi tulang antara lain adalah sebagai berikut:

1. Sebagai formasi kerangka yang menopang tubuh, membentuk tubuh dan

ukuran tubuh, dan sebagai tempat perlekatan otot sebagai alat gerak aktif. 2. Melindungi beberapa organ dalam dari kerusakan mekanis, misalnya,

rangka dada melindungi jantung dan paru-paru.

3. Mengandung dan melindungi sumsum tulang belakang yang berperan

dalam proses hematopoiesis (pembentukan sel-sel darah merah)

4. Menjadi tempat penyimpanan minelar teutama kalsium. Kalsium dapat

dipindahkan dari tulang untuk mempertahan kan kadar kalsium darah,

yang penting bagi pembekuan darah serta fungsi otot dan syaraf. (Scanlon,

2007)

2.3. Tumor Tulang 2.3.1. Definisi

Tumor tulang merupakan pertumbuhan sel abnormal pada tulang. Tumor

tulang bisa jinak ataupun ganas. Tumor tulang yang bersifat ganas dapat merusak

jaringan tulang. Pada kenyataannya tumor tulang jinak lebih sering dibanding

dengan yang ganas, tumor tulang jinak tidak bermetastasis, tidak menghancurkan

(25)

Tumor tulang yang perkembangan jaringan abnormalnya berasal dari

tulang disebut tumor tulang primer, sedangkan tumor yang bermetastase ke tulang

yang berasal dari bagian tubuh atau jaringan lain disebut tumor tulang sekunder

atau metastatic cancer (National Cancer Institute, 2008).

2.3.2. Etiologi dan Faktor Resiko

Tumor tulang sampai saat ini belum diketahui secara pasti apa

penyebabnya. Peneliti-peneliti tengah meneliti beberapa faktor yang dapat

meningkatkan insidensi terjadinya tumor ini. Faktor-faktor yang dianggap sebagai

faktor resiko terjadinya kasus tumor tulang ini adalah sering terpapar dengan

terapi radiasi atau pengobatan anti kanker, karena faktor keturunan, riwayat

pemasangan besi pada tulang (National Cancer Institute, 2008).

Akan tetapi tidak semua faktor resiko yang di sebutkan meningkatkan

angka resiko terjadinya tumor tulang. Berikut beberapa faktor yang dianggap

sebagai faktor resiko dari tumor tulang.

• Usia

Pada kasus tumor tulang memang sedikit berbeda dengan kasus kanker

pada organ lainnya, insidensi tumor tulang lebih sering di jumpai pada remaja.

Seperti osteosarkoma yang secara umum dijumpai pada remaja dan dewasa muda. Sangat jarang dijumpai pada saat sebelum usia remaja dan kelihatannya

berhubungan dengan pertumbuhan tulang pada saat remaja (Cancer Research UK,

2014)

• Trauma

Orang sering berfikir bahwa trauma pada tulang dapat menyebabkan

kanker. Tapi penelitian tidak mendukung pernyataan ini. Menurut penelitian yang

di sampaikan oleh Cancer Research UK tumor terjadi karena pembangkakan atau

(26)

sebelumnya. Atau jaringan neoplasma yang ada di tulang “terbangun” karena nya.

(Cancer Research UK, 2014).

• Riwayat kanker sebelumnya

Riwayat kanker sebelumnya dapat menjadi faktor resiko yang pasti

terjadinya kanker tulang karena dikhawatirkan sudah terjadi metastase ke tulang.

Dan apabila ini didapati tumor tulang dengan riwayat kanker maka disebut

sebagai tumor tulang yang sekunder (National Cancer Institute, 2008).

• Riwayat pengobatan kanker

Terpapar radiasi dapat menyebabkan tumor pada tulang. Di sebutkan

bahwa apabila didapati riwayat radioterapi pada area tubuh yang terdapat tulang,

maka ini meningkatkan resiko untuk terjadinya osteosarcoma pada area tersebut.

Resiko ini kecil kemungkinan pada kebanyakan orang, tetapi beresiko tinggi pada

remaja yang terpapar radioterapi dengan dosis tinggi. Hanya 1 dari 100 orang

yang diobati dengan radioterapi akan menjadi tumor tulang. (Cancer Research

UK, 2014).

• Penyakit tulang lainnya

Paget’s disease di tulang meningkatkan resiko terjadinya osteosarcoma,

ini terjadi pada pasien dengan usia diatas 60 tahun. Kondisi langka yang disebut

Ollier’s disease (disebut juga enchondromatosis) meningkatkan resiko

berkembangnya chondrosarcoma. Orang dengan Ollier’s disease mengalami

tumor jinak pada tulang nya, dan 3 dari 10 orang yang terkena Ollier’s disease

akan menjadi chondrosarcoma(Cancer Research UK, 2014).

• Genetik

Sebuah sindrom yang disebut sebagai Li-Fraumeni syndrome yang mana

terjadi karena kesalahan gen yang turunkan dari orang tua, meningkatkan resiko

(27)

• Suku dan ras

Sebuah penelitian tentang Ewing tumor selama lebih dari 30 tahun di

Amerika menunjukkan bahwa orang Amerika dengan kulit putih lebih beresiko

sembilan kali lebih besar dari pada orang Amerika dengan kulit hitam menderita

tumor tulang. Akan tetapi masih belum diketahui penyebabnya (Cancer Research

UK, 2014).

• Pekerjaan

Beberapa penelitian menemukan bahwa jika salah satu orang tua bekerja

sebagai petani ketika ibu sedang hamil atau ketika ibu sedang menunggu

kelahiran, dapat meningkatkan resiko mendapatkan Ewing’s sarcoma pada

anaknya. Tetapi tidak semua sependapat dengan penelitian ini. Satu lagi penelitian

menunjukkan peningkatan resiko terjadinya osteosarkoma dan ckondrosarkoma

pada dewasa yang terpapar dengan pestisida pada saat bekerja. Tetapi ini di

temukan hanya satu penelitian dan kita memerlukan bukti lebih lagi untuk dapat

mengatakan terpapar atau penggunaan pestisida merupakan faktor resiko

terjadinya tumor tulang (Cancer Research UK, 2014).

2.3.3. Klasifikasi

(28)

Gambar 2.4. Gambar Klasifikasi Tumor Tulang

(29)

Tumor tulang dapat dikelompokkan sebagai tumor tulang primer dan

tumor tulang sekunder. Tumor tulang primer ini lebih jarang dijumpai daripada

yang sekunder (Kumar, 2007).

Tumor tulang primer dapat jinak atau ganas. Tumor tulang yang yang

jinak lebih sering terjadi daripada tumor primer yang ganas, dan tumor-tumor

ganas seringkali berakibat fatal. Tumor ganas cenderung tumbuh cepat, menyebar

dan menginvasi secara tidak beraturan. Tumor-tumor semacam ini paling sering

terlihat pada anak-anak remaja dan dewasa muda ( Price, 2006).

Tumor tulang sekunder merupaka tumor pada tulang akibat dari metaplasia

yang beasal dari jaringan lain, dapat menyebar melalui aliran darah. Tumor yang

sering bermetaplasia ke tulang antara lain prostat, payudara, paru, tiroid, ginjal,

dan kandung kemih. Dan tulang yang paling sering adalah vertebrae, femur

proksimal, pelvis, sternum, humerus proksimal, dan iga (Price, 2006).

Sama halnya dengan tumor lainnya, tumor tulang juga ada yang jinak dan

ada yang ganas. Berikut beberapa tumor jinak dan ganas.

Tumor Jinak

• Osteoma

Merupakan lesi tulang yang bersifat jinak serta ditandai dengan

pertumbuhan tulang yang abnormal. Osteoma klasik berwujud sebagai suatu

benjolan yang tumbuh lambat dan tidak nyeri. Pada pemeriksaan radiografi,

osteoma perifer tampak sebagai lesi radioopak yang meluas dari permukaan

tulang: osteoma sentral tampak sebagai suatu massa sklerotik berbatas jelas di

dalam tulang. Kalau lesi menimbulkan gejala-gejala, membesar atau

menyebabkan ketidakmampuan, maka perawatan yang dipilih adalah eksisi

osteoma dengan pembedahan. Operasi pembuangan bagian tulang yang membesar

juga dilakukan untuk tujuan diagnostik pada lesi-lesi yang besar. Eksisi biasanya

(30)

• Kondroblastoma

Tumor jinak yang jarang ditemukan, dan biasanya paling sering

menyerang anak laki-laki yang berusia remaja. Tumor ini secara unik ditemukan

di epifisis. Tempat yang paling sering terserang adalah tulang humerus. Gejala

seringkali berupa nyeri sendi yang timbul dari jaringan tulang rawan. Perawatan

dilakukan dengan eksisi pembedahan. Jika kambuh di terapi dengan eksisi, bedah

beku ataupun radioterapi (Price, 2006).

• Enkondroma

Adalah tumor jinak sel-sel tulang rawan displastik yang timbul pada

metafisis tulang tubular, terutama pada bagian tangan dan kaki. Pada pemeriksaan

radiografi di dapati titik-titik perkapuran yang berbatas tegas, membesar dan

menipis. Tanda ini merupakan ciri khas dari tumor. Berkembang selama masa

pertumbuhan pada anak-anak atau remaja. Keadaan ini meningkatkan

kemungkinan kejadian fraktur patologis. Perawatan untuk tumor ini adalah

pembedahan dengan kuretase dan pencangkokan tulang (Price, 2006).

• Osteoid osteoma

Salah satu neoplasma yang bersifat jinak pada tulang, paling sering

muncul pada tulang femur proksimal dan tibia selama dekade kedua dan ketiga

kehidupan.lebih sering muncul pada laki-laki dibanding perempuan dengan

perbandingan 2:1. Nyeri lokal merupakan keluhan yang hampir ada pada pasien

dengan osteoid osteoma, dan nyeri dapat diatasi dengan pemberian aspirin. Salah

satu terapi pilihan bagi penyakit ini adalah eksisi lokal, lesi yang tidak direseksi

secara tuntas dapat menimbulkan kekambuhan (Kumar, 2007).

• Osteoblastoma

Osteoblastoma juga merupakan salah satu jenis neolasma jinak pada

tulang, mempunyai morfologi yang mirip dengan osteoid oesteoma, yaitu adanya

(31)

daripada osteoid osteoma. Tempat yang paling sering timbulnya osteoblastoma

adalah kolumna vertebra meskiun dapat juga tumbuh pada daerah yang lain.

Keluhan nyeri juga merupakan keluhan dari osteoidblastoma tetapi lokasi nyeri

sulit untuk diketahui dan tidak respon dengan pemberian obat aspirin (Kumar,

2007).

• Tumor Sel Raksasa

Sifat khas dari tumor ini adalah adanya stroma vaskular dan selular yang

terdiri dari sel-sel berbentuk oval yang mengandung sejumlah nukleus lonjong,

kecil dan berwarna gelap. Sel raksasa ini merupakan sel besar dengan sitoplasma

yang berwarna merah muda, sel ini menganduk sejumlah nukleus yang vesikular

dan menyerupai sel-sel stroma. Walaupun tumor ini biasanya dianggap jinak

tetapi tumor ini memiliki derajat keganasan bergantung pada sifat sarkomatosa

dari stromanya. Pada keadaan ganas tumor ini menjadi anaplastik dengan daerah

daerah nekrosis dan perdarahan (Price, 2006).

Tumor ini lebih banyak di jumpai pada orang dewasa muda dan lebih

banyak terjadi pada perempuan. Tempat yang biasa diserangnya adalah

ujung-ujung tulang panjang, terutama lutut dan ujung-ujung bawah radius. Gejala yang sering

adalah nyeri, serta ada keterbatasan gerakan sendi dan kelemahan. Setelah biopsi

untuk memastikan adanya tumor ini , biasanya di perlukan eksisi lokal yang

cukup luas, termasuk pengangkatan jaringan normal disisi tumor. Tumor ini

cendrung kambuh secara lokal sekitar 60% atau bahkan lebih, dan tumor yang

kambuh setelah suatu eksisi yang tidak bersih biasanya bersifat lebih ganas.

Dengan melakukan biopsi maka diagnosis bisa ditegakkan dan operasi lokal yang

(32)

Tumor Ganas

• Multiple Mieloma

Tumor ganas yang paling sering ditemukan akibat proliferasi dari sel-sel

plasma. Tumor ini sangat jarang terlihat pada orang-orang yang berusia dibawah

40 tahun. Laki-laki lebih sering terkena dan orang Afrika Amerika memiliki

insidensi dua kali lipat dibanding dengan orang-orang Kaukasia (Price, 2006).

Gejala yang paling sering timbul adalah nyeri tulang, dan lokasi nyeri

seringkali pada tulang iga dan tulang belakang. Dapat teraba lesi tulang terutama

pada tulang tengkorak dan klavikula. Lesi-lesi tulang punggung menyebabkan

vertebra kolaps dan kadang kadang menjepit syaraf spinal. Pengobatanya

memerlukan berbagai usaha sebab multiple mieloma menyerang banyak organ.

Harapan untuk dapat hidup dalam waktu yang sama bergantung pada stadium

penyakit pada saat diagnosa ditegakkan (Price, 2006).

• Osteosarkoma

Merupakan neoplasma tulang primer yang sangat ganas. Tumor ini

tumbuh pada bagian metafisis dari pada tulang. Tempat yang peling sering

diseranga adalah ujung tulang panjang, terutama lutut. Kasus sarkoma osteogenik

ini paling banyak menyerang anak remaja dan mereka yang baru menginjak massa

dewasa, tetapi dapat juga menyerang pasien dengan usia diatas 50 tahun disertai

penyakit Paget. Nyeri yang paling menyertai destruksi tulang dan erosi adalah

gejala umum dari penyakit ini (Price, 2006).

• Kondrosarkoma

Tumor tulang ganas yang terdiri dari kondrosit anaplastik yang dapat

tumbuh sebagai tumor tulang perifer atau sentral. Paling sering menyerang

laki-laki usia 35 tahun. Gejala yang sering adalah dijumpainya massa tanpa nyeri yang

berlangsung lama. Tempat yang sering ditumbuhi tumor ini adalah pelvis, femur,

(33)

Pada pemeriksaan radiogram, kondrosarkoma akan tampak sebagai suatu

daerah radiolusen dengan bercak-bercak perkapuran yang tidak jelas.

Penatalaksanaan terbaik yang dilakukan pada saat ini adalah dengan eksisi radikal,

tetapi bisa juga dilakukan bedah beku, radioterapi, dan kemoterapi. Untuk lesi-lesi

besar yang agresif dan kambuh berulang-ulang, penatalaksanaan yang paling tepat

mungkin adalah dengan melakukan amputasi (Price, 2006).

• Sarkoma Ewing

Tumor ini paling sering terlihat pada anak-anak dalam usia belasan tahun

dan tempat yang paling sering adalah korpus tulang-tulang panjang. Penampakan

kasarnya adalah berupa tumor abu-abu lunak yang tumbuh ke retikulum sumsum

tulang dan merusak korteks tulang dari dalam. Dibawah periosteum terbentuk

lapisan-lapisan tulang yang baru diendapkan paralel dengan batang tulang

sehingga membentuk gambaran berupa kulit bawang. Tanda dan gejala yang khas

adalah nyeri, benjolan nyeri tekan, demam(38-40°C), dan leukositosis (20.000

sampai 40.000/mm3) (Price, 2006).

2.3.4. Diagnosis

Sel-sel tumor tulang mengasilkan faktor-faktor yang dapat merangsang

fungsi osteoklas, sehingga menimbulkan resorpsi tulang yang dapat terlihat pada radiogram. Juga ada beberapa tumor yang menyebabkan peningkatan aktivitas

osteoblas dengan peningkatan densitas tulang yang juga dapat terlihat pada

radiogram. Gambaran radiogram dapat membantu untuk menentukan keganasan

relatif dari tumor tumor tulang. Pada umum nya tumor ini dapat dengan mudah

dikenali dari adanya massa pada jaringan lunak di sekitar tulang, deformitas

tulang, nyeri dan nyeri tekan, atau fraktur patologis (Price, 2006). Menurut WHO

(2002) Kombinasi pemeriksaan secara radiografi dan histologi merupakan yang

(34)

2.3.5. Penatalaksanaan

Penatalaksanaan daripada tumor tulang ini tergantung dari tumor tulang

yang dideritanya bersifat jinak atau ganas, tingkat metastasis ke jaringan sekitar

maupun ke jaringan yang lain. Penatalaksanaannya antara lain adalah dengan cara

pembedahan, radioterapi, kemoterapi, krioterapi, dan dapat pula dengan

menggunakan terapi kombinasi misalnya pembedahan, radioterapi, dan

kemoterapi atau cara lainnya dilakukan tetapi dengan komposisi yang berbeda

(Sukardja, 2000).

2.3.6. Prognosis

Pengobatan dari tumor tulang biasanya berhasil dengan sukses, secara

garis besar bila kanker belum menyebar atau bermetastase ke bagian tubuh yang

lain, lebih dari 40 % laki-laki dan 50% perempuan yang menderita tumor tulang

mempunyai angka harapan hidup selama 5 tahun kedepan setelah didiagnosis

dengan tumor tulang primer dan di tangani. Akan tetapi prognosis untuk tumor

tulang yang sudah bermetastase ke jaringan atau organ yang lain tidak dapat di

pastikan karena bergantung pada banyak faktor salah satunya adalah stadium

kanker utama dan kanker tulangnya sendiri (Cancer Research UK, 2014).

Konvensional X-ray

Jinak Masalah diagnostik (penampakan tulang )

Kemungkinan Ganas

Penentuan Stadium

MRI CT

Penanganan yang tepat

Biopsi

[image:34.595.147.480.110.299.2]

Penatalaksan

Gambar 2.5. Grafik diagnosis

(35)

BAB 3

KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL 3.1. Kerangka Konsep

3.2. Definisi Operasional

Adapun defenisi operasional yang digunakan dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut.

Definisi Cara Ukur Alat Ukur Hasil Ukur Skala

Tumor tulang

Pertumbuhan jaringan neoplastik pada tulang

Observasi Rekam medis •

Jinak •Ganas Nominal Tumor tulang jinak

Pertumbuhan sel yang tidak normal pada tulang tidak bermetastase, tidak tidak menghancurkan jaringan tulang dan jarang mengancam nyawa Observasi hasil histopatologi, gejala klinis, radiografi. Rekam medis •

Osteokondroma •Giant cell tumor Osteoma Dan lain-lain

Nominal Tumor Tulang

• Jinak

• Ganas

• Usia

• Jenis Kelamin

• Gejala Klinis

• Riwayat Tumor

• Riwayat Paparan Radiasi

• Riwayat Trauma

[image:35.595.73.563.593.745.2]

• Riwayat Penyakit Tulang

(36)

Tumor tulang ganas

Pertumbuhan sel yang tidak normal pada tulang, tumbuh dengan cepat,

bermetastase dan menghancurkan jaringan tulang dan sekitarnya serta membahayakan nyawa. Observasi hasil histopatologi, gejala klinis, radiografi. Rekam medis •

Osteosarkoma • Ewing’s

sarkoma • Mulpile

mieloma • Dan lain-lain

Nominal

Usia Lamanya waktu hidup, terhitung sejak lahir sampai tanggal masuk sebagai pasien di rekam medis.

Observasi Rekam Medis •

0-10 tahun • 11-20 tahun • 21-30 tahun • 31-40 tahun • 41-50 tahun • 51-60 tahun • > 61 tahun

Ordinal

Jenis Kelamin

Perempuan ataupun laki-laki

Observasi Rekam Medis •

Laki-laki • Perempuan

Nominal

Riwayat tumor

Riwayat dideritanya tumor baik jinak maupun ganas sebelum atau pada saat didiagnosis menderita tumor tulang

Observasi Rekam medis •

Ada • Tidak ada

Nominal

Riwayat paparan radiasi

Riwayat terpaparnya radiasi sebelum atau pada saat didiagnosis menderita tumor tulang

Observasi Rekam medis •

Ada • Tidak ada

Nominal

Riwayat trauma

Riwayat terjadinya trauma baik pada area yang sama dengan area tumor pada saat sebelum didiagnosis menderita tumor tulang

Observasi Rekam medis •

Ada • Tidak ada

Nominal

Riwayat penyakit tulang

Riwayat dideritanya penyakit tulang baik sebelum atau pada saat didiagnosis menderita tumor tulang

Observasi Rekam medis •

Ada • Tidak ada

Nominal

Gejala Klinis

Gejala yang ditimbulkan atau dirasakan oleh pasien dikarenakan penyakit yang dideritanya

Observasi Rekam medis •

Nyeri • Benjolan • Demam • Dan lain-lain

(37)

BAB 4

METODE PENELITIAN 4.1. Jenis Penelitian

Jenis Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan desain penelitian

retrospective.

4.2. Waktu dan Tempat penelitian 4.2.1. Waktu Penelitian

Penelitian dan pengumpulan data dilakukan dari bulan April 2014 sampai

dengan Januari 2015. Dimulai dari penyusunan proposal, pengumpulan data

penelitian, analisa data dan penyusunan laporan akhir.

4.2.2. Tempat Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan di Rumah Sakit Umum Pusat H. Adam

Malik Medan. Rumah sakit ini dipilih karena merupakan Rumah Sakit Tipe A

sesuai dengan SK Menkes No. 335/Menkes/SK/VII/1990 yang merupakan rumah

sakit rujukan utama untuk wilayah Sumatra Utara dan sekitarnya dari berbagai

sarana pelayanan kesehatan sehingga cukup representatif untuk dijadikan acuan

sumber data epidemiologi khususnya di propinsi Sumatera Utara. Selain itu rumah

sakit ini juga merupakan Rumah Sakit Pendidikan sesuai dengan SK Menkes No.

502/Menkes/SK/IX/1991.

4.3. Populasi dan Sampel Penelitian 4.3.1. Populasi

Populasi pada penelitian ini adalah data seluruh pasien yang didiagnosis

menderita tumor tulang dari bulan Januari 2011 sampai Desember 2013 di RSUP

(38)

4.3.2. Sampel

Dalam penelitian ini yang menjadi sampel penelitian adalah data pasein

yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi yang telah ditetapkan.

Adapun kriteria inklusi dan eksklusi dalam penelitian ini adalah

a. Kriteria Inklusi

1. Semua data rekam medik pasein yang telah didiagnosa menderita

tumor tulang baik jinak maupun ganas dan dilengkapi dengan

keterangan usia, jenis kelamin, gejala klinis, riwayat tumor,

riwayat paparan radiasi, riwayat trauma, serta riwayat penyakit

tulang. b. Kriteria Eksklusi

1. Data rekam medis yang tidak memiliki kelengkapan data yang di

butuhkan seperti usia, jenis kelamin, gejala klinis, riwayat tumor,

riwayat paparan radiasi, riwayat trauma, serta riwayat penyakit

tulang.

Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan metode total

sampling.

4.4. Metoda Pengumpulan Data

Data penelitian ini adalah data sekunder yang berasal dari pengumpulan

rekam medik pasien tumor tulang yang tercatat mulai dari Januari 2011 sampai

dengan Desember 2013 di Instalasi Rekam Medik RSUP H. Adam Malik Medan.

4.5. Pengolahan dan Analisis Data

Semua data yang telah dikumpulkan dicatat, dikelompokkan kemudian

diolah dan ditampilkan dalam bentuk tabel, diagram ataupun grafik sesuai dengan

tujuan penelitian. Setelah dilakukan nya pengumpulan data, maka selanjutnya data

(39)

BAB 5

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5.1. Hasil Penelitian

5.1.1. Deskripsi Lokasi Penelitian

Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan merupakan rumah

sakit tipe A sesuai dengan SK Menkes No. 335/Menkes/SK/VIII/1990. RSUP

Haji Adam Malik Medan menjadi sentra rujukan utama untuk wilayah Sumatera

Utara dan sekitarnya. Terletak di Jalan Bunga Lau Nomor 17 Medan, Kelurahan

Kemenangan, Kecamatan Medan Tuntungan, Medan, Sumatera Utara.

Penelitian ini dilakukan di Instalasi Rekam Medik Rumah Sakit Umum

Pusat Haji Adam Malik-Medan. Instalasi Rekam Medik ini berada di lantai satu

gedung Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik-Medan.

5.1.2 Deskripsi Data Penelitian

Data penelitian yang digunakan adalah data sekunder, yaitu data yang

berasal dari rekam medis penderita tumor tulang baik jinak maupun ganas di

Instalasi Rekam Medis Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik, Medan. Data

yang diambil berada pada kurun waktu 3 tahun, yaitu dari 1 Januari 2011 - 31

Desember 2013.

Jumlah data keseluruhan adalah 30 data rekam medis lengkap yang berisi

data dasar berupa nomor rekam medis, umur, jenis kelamin, dan diagnosis

penyakit serta data tambahan berupa beberapa faktor resiko yang ikut

(40)

5.1.2.1. Distribusi Penderita Tumor Tulang Berdasarkan Kelompok Usia Distribusi data penelitian yang menunjukkan kelompok usia penderita yang didiagnosis tumor tulang dari tahun 2011 - 2013 dapat dilihat pada tabel

[image:40.595.108.516.252.463.2]

berikut.

Tabel 5.1. Distribusi Penderita Tumor Tulang Berdasarkan Kelompok Usia

Umur N %

0-10 0 0,00

11-20 5 16,67

21-30 2 6,67

31-40 5 16,67

41-50 5 16,67

51-60 9 30,00

>61 4 13,33

Total 30 100,00

Dari tabel 5.1. didapat bahwa frekuensi jumlah pasien tumor tulang terbanyak

terdapat pada kelompok usia 51 - 60 tahun sebanyak 9 kasus (30,00%). Tidak di

temukan pasien pada rentang usia 0 - 10 tahun. Usia termuda yang terkena berusia

(41)

5.1.2.2. Distribusi Penderita Tumor Tulang Berdasarkan Jenis Kelamin Distribusi data penelitian yang menunjukkan kelompok berdasarkan jenis kelamin penderita yang didiagnosis tumor tulang dari tahun 2011 - 2013 dapat

[image:41.595.108.516.252.360.2]

dilihat pada tabel berikut.

Tabel 5.2. Distribusi Penderita Tumor Tulang Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis kelamin N %

Laki- Laki 7 23,33

Perempuan 23 76,67

Total 30 100,00

Dari tabel 5.2 didapat dilihat bahwa frekuensi penderita tumor tulang paling

banyak adalah berjenis kelamin perempuan sebanyak 23 orang (76,67%) dan

laki-laki sebanyak 7 orang (23,33%).

5.1.2.3. Distribusi Penderita Tumor Tulang Berdasarkan Karakteristik Tumor

Distribusi data penelitian yang menunjukkan distribusi kelompok

karakteristik penderita tumor tulang yang didiagnosis dari tahun 2011 - 2013

dapat dilihat pada tabel berikut

Tabel 5.3. Distribusi Penderita Tumor Tulang Berdasarkan Karakteristik Tumor

Karakteristik tumor N %

Tumor jinak 2 6,67

Tumor ganas 28 93,33

[image:41.595.111.516.605.721.2]
(42)

Dari tabel 5.3 diatas dapat dilihat bahwa frekuensi tertinggi penderita dengan

tumor tulang tahun 2011 - 2013 terdapat pada kelompok tumor ganas sebanyak

28 orang (93,33 %) dan tumor jinak sebanyak 2 orang (6,67%).

5.1.2.4. Distribusi Karakteristik Tumor Tulang Berdasarkan Jenis Kelamin Distribusi data penelitian yang menunjukkan distribusi karakteristik

penderita tumor tulang berdasarkan jenis kelamin yang didiagnosis dari tahun

[image:42.595.101.489.324.503.2]

2011 - 2013 dapat dilihat pada tabel berikut

Tabel 5.4. Distribusi Karakteristik Tumor Tulang Berdasarkan Jenis Kelamin

Karakteristik Tumor

Jenis Kelamin

Total Laki-Laki Perempuan

N % N % N %

Tumor Jinak 2 6,67 0 0,00 2 6,67

Tumor Ganas 5 16,67 23 76,67 28 93,33

Total 7 23,33 23 76,67 30 100,00

Dari tabel 5.4. didapat jenis tumor jinak hanya dijumpai pada penderita laki- laki

sebanyak 2 kasus (6,67%) dan jenis tumor ganas paling banyak dijumpai pada

(43)

5.1.2.5. Distribusi Karakteristik Tumor Tulang Berdasarkan Kelompok Usia Distribusi data penelitian yang menunjukkan distribusi karakteristik penderita tumor tulang berdasarkan kelompok usia yang didiagnosis dari tahun

[image:43.595.83.529.254.459.2]

2011 - 2013 dapat dilihat pada tabel berikut

Tabel 5.5. Distribusi Karakteristik Tumor Tulang Berdasarkan Kelompok Usia

Karakteristik Tumor

Kelompok usia Total

(N, %) 0-10 (N,%) 11-20 (N,%) 21-30 (N,%) 31-40 (N,%) 41-50 (N,%) 51-60 (N,%) >61 (N,%) Tumor Jinak 0 (0,00) 1 (3,33) 1 (3,33) 0 (0,00) 0 (0,00) 0 (0,00) 0 (0,00) 2 (6,67)

Tumor Ganas 0 (0,00) 4 (13,33) 1 (3,33) 5 (16,67) 5 (16,67) 9 (30,00) 4 (13,33) 28 (93,55) Total 0 (0,00) 5 (16,67) 2 (6,67) 5 (16,67) 5 (16,67) 9 (30,00) 4 (13,33) 30 (100,00)

Dari tabel 5.5. dijumpai frekuensi kelompok usia paling tinggi menderita tumor

ganas pada kelompok usia 51 - 60 tahun sebanyak 9 orang (30,00%) diikuti

kelompok usia 31 - 40 dan 41 - 50 masing masing sebanyak 5 orang (16,67%).

Tidak dijumpai sama sekali kasus penderita tumor tulang jinak maupun ganas

(44)

5.1.2.6. Distribusi Penderita Tumor Tulang Berdasarkan Diagnosis Tumor Distribusi data penelitian yang menunjukkan distribusi penderita tumor tulang berdasarkan diagnosis jenis tumor tulang dari tahun 2011 - 2013 dapat

[image:44.595.112.541.289.687.2]

dilihat pada tabel berikut.

Tabel 5.6. Distribusi Penderita Tumor Tulang Berdasarkan Diagnosi Tumor dan

Jenis kelamin

Jenis Tumor

Jenis Kelamin

Total Laki-laki Perempuan

N %

N % N %

Tumor Jinak

• Osteokondroma 0 0,00 0 0,00 0 0,00

Giant Cell Tumor 2 6,67 0 0,00 2 6,67

Osteoma 0 0,00 0 0,00 0 0,00

Tumor Ganas

• Osteosarcoma 4 13,33 6 20,00 10 33,33

Ewing’s Sarcoma 1 3,33 0 0,00 1 3,33

• Chondrosarcoma 0 0,00 2 6,67 2 6,67

• Metastasis 0 0,00 15 50,00 15 50,00

(45)

Dari tabel 5.6. dijumpai kasus tumor jinak tulang sebanyak 2 kasus (6,67%) yaitu

dengan diagnosis Giant Cell Tumor. Dan pada tumor ganas tulang, metastasis ke

tulang merupakan kasus terbanyak yang djumpai yaitu sebanyak 15 kasus

(50,00%). Ewing’s Sarcoma merupakan kasus paling sedikit yang dijumpai yaitu

sebanyak satu kasus. Dijumpai juga kasus paling banyak dengan jenis kelamin

perempuan sebanyak 15 orang ( 50,00%) dengan diagnosis metastasis dari

keseluruhan kasus. Jenis kelamin laki-laki dijumpai paling banyak pada kasus

(46)

5.1.2.7. Distribusi Jenis Tumor Tulang Berdasarkan Kelompok Usia

Distribusi data penelitian yang menunjukkan distribusi jenis tumor tulang berdasarkan kelompok usia dari tahun 2011 - 2013 dapat dilihat pada tabel

[image:46.595.96.568.253.635.2]

berikut.

Tabel 5.7. Distribusi Jenis Tumor Tulang Berdasarkan Kelompok Usia

Jenis Tumor Kelompok Usia Total (N, %) 0-10 (N,%) 11-20 (N,%) 21-30 (N,%) 31-40 (N,%) 41-50 (N,%) 51-60 (N,%) >61 (N,%) Tumor Jinak

Giant Cell Tumor 0 (0,00) 1 (3,33) 1 (3,33) 0 (0,00) 0 (0,00) 0 (0,00) 0 (0,00) 2 (6,67) Tumor Ganas • Osteosarcoma 0 (0,00) 4 (13,33) 1 (3,33) 2 (6,67) 0 (0,00) 3 (10,00) 0 (0,00) 10 (33,33) • Ewing’s Sarcoma 0 (0,00) 0 (0,00) 0 (0,00) 1 (3,33) 0 (0,00) 0 (0,00) 0 (0,00) 1 (3,33) • Chondrosarcoma 0 (0,00) 0 (0,00) 0 (0,00) 1 (3,33) 1 (3,33) 0 (0,00) 0 (0,00) 2 (6,67) • Metastasis 0 (0,00) 0 (0,00) 0 (0,00) 1 (3,33) 4 (13,33) 6 (20,00) 4 (13,33) 15 (50,00) Total 0 (0,00) 5 (16,67) 2 (6,67) 5 (16,67) 5 (16,67) 9 (30,00) 4 (13,33) 30 (100,00)

Dari tabel 5.7. didapati frekuensi kelompok umur paling banyak pada kelompok

usia 51 - 60 tahun sebanyak 6 orang (20,00%) dengan diagnosis metastasis, dan

pada kelompok umur 11 - 20 tahun sebanyak 4 orang (13,33%) dengan diagnosis

(47)

5.1.2.8. Distribusi Penderita Tumor Tulang Berdasarkan Faktor Resiko Tumor

Distribusi data penelitian yang menunjukkan kelompok berdasarkan faktor

[image:47.595.110.517.251.399.2]

resiko tumor tulang dari tahun 2011 - 2013 dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 5.8. Distribusi Tumor Tulang Berdasarkan Faktor Resiko

Faktor Resiko

Ada Tidak diketahui Total

N % N % N %

Riwayat tumor sebelumnya 12 40,00 18 60,00 30 100

Riwayat Paparan radiasi 13 43,33 17 56,67 30 100

Riwayat Trauma 13 43,33 17 56,67 30 100

Riwayat penyakit tulang 1 3,33 29 96,67 30 100

Dan lain-lain 15 50,00 15 50,00 30 100

Dari tebel 5.8. dijumpai frekuensi faktor resiko tumor yang sering terjadi adalah

dan lain-lain sebanyak 15 kasus (50,00%) meliputi riwayat kemoterapi, penyakit

tb, berobat alternative diikuti dengan adanya riwayat paparan radiasi dan trauma

sebanyak 13 kasus (43,33%) diikuti dengan riwayat tumor sebelumnya sebanyak

12 kasus(40,00%), dan riwayat penyakit tulang sebelumnya sebanyak satu

(48)

5.1.2.9. Distribusi Penderita Tumor Tulang Berdasarkan Gejala Klinis

Distribusi data penelitian yang menunjukkan kelompok penderita tumor tulang berdasarkan gejala klinis dari tahun 2011 - 2013 dapat dilihat pada tabel

[image:48.595.110.517.252.378.2]

berikut.

Tabel 5.9. Distribusi Penderita Tumor Tulang Berdasarkan Gejala Klinis

Gejala Klinis

Ada Tidak diketahui Total

N % N % N %

Bengkak 16 53,33 14 46,67 30 100

Demam 1 3,33 29 96,67 30 100

Nyeri 17 56,67 13 43,33 30 100

Dan lain-lain 7 23,33 23 76,67 30 100

Dari table 5.9 dijumpai gejala klinis yang paling sering dijumpai dan dikeluhkan

oleh penderita adalah nyeri sebanyak 17 kasus (56,67%), diikuti dengan bengkak

sebanyak 16 kasus( 53,33%), dan lain-lain sebanyak 7 kasus (23,33%) meliputi

lemah, sulit bergerak, sakit kepala dan perut membesar. Demam merupakan gejala

(49)

5.2. Pembahasan

5.2.1. Analisis Distribusi Penderita Tumor Tulang Berdasarkan Kelompok Usia

Dari penelitian ini didapat bahwa frekuensi jumlah pasien tumor tulang

jinak terdapat pada kelompok usia 11 - 20 tahun dan 21 - 30 tahun masing masing

satu orang (3,33%). Frekuensi tumor tulang ganas paling banyak pada rentang

usia 51 - 60 tahun sebanyak 9 orang (30,00%) diikuti oleh kelompok usia 31 - 40

tahun dan 41 - 50 tahun masing masng sebanyak 5 orang (16,67%) kemudian pada

kelompok usia >61 tahun sebanyak 4 orang (13,30%) dan kelompok usia 21- 30

satu orang (3,33%). Dari data yang terkumpul kelompok umur 51 - 60 tahun

merupakan usia yang paling tinggi insidennya yaitu 9 kasus (30,00%) dari

keseluruhan kasus. Hal ini sedikit berbeda pada penelitian Moesbar (2006) yang

mana kelompok umur paling tinggi mengalami tumor tulang jinak maupun ganas

adalah 11 - 20 tahun sebanyak 23 kasus (85%) dan kelompok umur 51 - 60 tahun

hanya ditemukan satu kasus dan merupakan kelompok umur paling rendah insiden

terjadinya kasus tumor tulang baik jinak maupun ganas. Dari penelitian Oemiati

(2011) pada penelitian pada analisis lanjutan data riskesdas 2007 - 2008 tentang

prevalensi masalah tumor dan beberapa faktor yang mempengaruhinya di

Indonesia , hasil analisis faktor-faktor demografi menunjukkan bahwa faktor umur

memang berpengaruh pada kejadian penyakit kanker/tumor. Banyak faktor yang

menyebabkan terjadinya perbedaan hasil penelitian ini mulai dari rentang waktu,

(50)

5.2.2. Analisis Distribusi Penderita Tumor Tulang Berdasarkan Jenis Kelamin

Didapati juga bahwa frekuensi penderita tumor tulang paling banyak

adalah berjenis kelamin perempuan sebanyak 23 orang (76,67%) dan laki-laki

sebanyak 7 orang (23,33%). Berbeda dari penelitian Moesbar (2006) yang mana

insidensi terjadinya tumor tulang baik jinak maupun ganas paling banyak terjadi

pada laki-laki sebanyak 16 kasus ( 59%) dan pada jenis kelamin perempuan

ditemukan sebanyak 11 kasus (41%). Oemiati (2011) pada penelitian pada analisis

lanjutan data riskesdas 2007 - 2008 tentang prevalensi masalah tumor dan

beberapa faktor yang mempengaruhinya di Indonesia , analisis faktor demografi

berdasarkan jenis kelamin, odds ratio pada perempuan besarnya hampir dua kali

lipat dibandingkan laki-laki.

5.2.3. Analisis Distribusi Penderita Tumor Tulang Berdasarkan Karakteristik Tumor

Pada penelitian yang dilakukan ini dijumpai frekuensi jumlah tumor tulang

ganas lebih banyak dari pada tumor tulang yang jinak sebanyak 28 kasus

(93,33%), dan tumor tulang jinak sebanyak 2 kasus (6,67%). Frekuensi tumor

jinak tulang di jumpai pada laki-laki sebanyak 2 orang (6,67%) dan sisanya

menderita tumor ganas sebanyak 28 orang (93,33%) yang terdiri dari 5 laki- laki

(16,67%) dan perempuan 23 orang (76,67%). Penelitian yang sama dilakukan oleh

Moesbar (2006) dari Januari 2002 hingga Juni 2006 di bagian bedah Orthopaedi

FK USU/RSUP Haji Adam Malik Medan di jumpai 17 kasus (63%) menderita

tumor tulang ganas dan 10 kasus(27%) mederita tumor tulang jinak. Hal ini juga

sesuai dengan penelitian yang dilakukan Norahmawati (2009) di laboratorium

Patologi Anatomi RSSA Malang di mana pada penelitian dengan dalam kurun

waktu tiga tahun (2005 - 2007), ditemukan sebanyak 22 kasus (20,75%) yang

menderita tumor tulang jinak dan 73 kasus (68,86%) menderita tumor tulang

(51)

Hal ini dapat terjadi karena berbagai macam faktor yang mana

menyebabkan datang dalam kondisi progresifitas yang tinggi. Asmino (1985)

dalam Oemiati (2011) mengatakan bahwa masalah penyakit kanker di Indonesia

antara lain hampir 70% penderita penyakit ini ditemukan dalam keadaan stadium

yang sudah lanjut. Purba (2014) dalam penelitiannya mengatakan, sangat

tingginya angka kejadian tumor ganas dibandingkan dengan hanya sedikitnya

kejadian tumor jinak bisa terjadi mengingat RSUP Haji Adam Malik merupakan

rumah sakit pusat rujukan wilayah Pembangunan A, sehingga pasien-pasien yang

berada dalam kondisi parah dan membutuhkan pelayanan lebih lanjut akan dirujuk

ke rumah sakit ini.

5.2.4. Analisis Distribusi Penderita Tumor Tulang Berdasarkan Jenis Tumor

Dari penelitian ini dijumpai frekuensi tumor jinak terbanyak adalah

sebanyak 2 kasus (6,67%) dengan jenis Giant Cell Tumor, hal ini sama seperti

pada penelitian Norahmawati (2009) ditemukan 7 kasus(31,82%) dari 22 kasus

tumor tulang jinak. Sedangkan frekuensi tumor ganas terbanyak adalah sebanyak

15 kasus (50,00%) yaitu metastasis tulang, diikuti dengan Osteosarkoma sebanyak

10 kasus (33,33%), Chondrosarcoma 2 kasus (6,67%) dan Ewing’s Sarcoma satu

kasus (3,33%), sama seperti pada penelitian Norahmawati (2009) yang mana di

temukan 29 kasus (59,18%) Osteosarcoma dari 49 kasus tumor tulang primer

sebagai kasus tumor tulang primer terbanyak. Dan pada penelitian Moesbar

(2006) juga ditemukan 13 kasus (48,14%) Osteosarcoma dari 27 kasus tumor

tulang baik jinak maupun ganas sebagai kasus tumor tulang terbanyak. Rouleau

(2002) dalam penelitian Hutagalung (2004) mengatakan keganasan tulang

sekunder akibat metastasis karsinoma merupakan keganasan tulang yang paling

sering ditemukan, diperkirakan 70% dari keganasan tulang merupakan keganasan

(52)

Pada penelitian kali ini kasus metastasis tulang merupakan kasus tumor

tulang yang paling banyak ditemukan yaitu sebanyak 15 kasus (50,00%) dari 30

kasus, terlepas dari tumor tulang primer baik jinak maupun ganas. Dikatakan

Galanis (2002) dalam Hutagalung (2004) tulang memempati posisi ke tiga dalam

lokasi paling sering terjadi proses metastasis setelah paru-paru dan hati. Dikatakan

dalam Hutagalung (2004) sebanyak 80% penyakit tulang metastasis berasal dari

kanker payudara, prostat, paru-paru, ginjal dan tiroid.

Dikutip dari NEJM (2014) ,ada beberapa faktor yang berperan dalam

proses terjadinya metastase kanker ke tulang, yaitu aliran darah yang banyak pada

sumsum tulang, sel kanker menghasilkan molekul adhesi yang menyebabkan

menempelnya sel kanker pada sel stroma sumsum tulang dan matriks tulang,

tulang merupakan sumber dihasilkannya faktor-faktor pertumbuhan (transforming

growth factor, insulin-like growth factors I dan II, fibroblast growth factors,

platelet derived growth factors, bone morphogenic protein dan kalsium).

Faktor-faktor ini dihasilkan dan teraktivasi pada proses resorpsi tulang dan merupakan

”tanah yang subur” untuk pertumbuhan sel kanker ( seed-and-soil hypothesis).

5.2.5. Analisis Distribusi Penderita Tumor Tulang Berdasarkan Faktor Resiko

Distribusi frekuensi faktor resiko tumor akibat adanya riwayat paparan

radiasi sebanyak 13 kasus (43,33%), American Cancer Society (2014) mengatakan

bahwa tulang yang terkena radiasi memiliki resiko untuk berkembangnya tumor

tulang, beberapa perlakuan diagnosis x-ray pada tulang tidak berbahaya, tetapi

apabila terpapar dengan dosis radiasi yang besar menimbulkan resiko, untuk

contoh radiasi terapi sebagai terapi untuk pasien kanker dapat menimbulkan

kanker baru berkembang pada daerah tulang yang sedang diberi pengobatan.

Diterapi pada saat muda atau diterapi dengan dosis tinggi radiasi( biasanya lebih

dari 60 Gy) meningkatkan resiko untuk terjadinya tumor tulang baik jinak

maupun ganas. Terpapar bahan radioaktif seperti radium atau strontium dapat

(53)

(1982) dalam Kurnia (1997) mengatakan penginduksian kanker dianggap sebagai

efek radiasi dosis rendah dan menengah pada populasi manusia, pada dua

kelompok masyarakat yang ditemukan menderita leukemogenesis adalah mereka

yang selamat dari korban bom atom Jepang dan pasien ankylosing spondilitis di

Inggris.

Pasien yang menderita tumor tulang baik jinak maupun ganas memiliki

riwayat trauma sebanyak 13 kasus (43,33%), menurut American Cancer Society

(2014) memang belum ada yang membuktikan bahwa trauma pada tulang

menyebabkan tumor tulang, tetapi kebanyakan orang dengan tumor tulang

mengingat pernah ada riwayat trauma pada bagian tulang yang menjadi suatu

tumor, baik jinak maupun ganas.

Ditemukan kasus dengan riwayat tumor sebelumnya sebanyak 12 kasus

(40,00%) pada penelitian kali ini, memang belum ada penelitian yang secara

langsung meneliti hubungan dari faktor resiko riwayat menderita tumor

sebelumnya pada kasus tumor tulang namun didapati angka resiko yang besar

antara riwayat tumor sebelumnya dengan kejadian kanker payudara pada wanita

yaitu sebesar 4,38 kali pada penelitian Indrati (2005).

Pada penelitian ini sebanyak 15 kasus (50,00%) meliputi riwayat

kemoterapi, penyakit TB, berobat alternatif dan riwayat penyakit tulang

sebelumnya sebanyak satu kasus (3,33%). Tetapi tidak di jumpai penelitian

spesifik yang mendukung tentang faktor resiko lain yang dapat meningkatkan

(54)

BAB 6

KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data yang diperoleh, maka kesimpulan yang

dapat diambil dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Berdasarkan kelompok usia yang mengalami tumor tulang jinak dan ganas

terbanyak di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik-Medan pada

2011 - 2013 terdapat pada kelompok umur 51 - 60 tahun sebanyak 9 kasus

(30,00%)

2. Kejadian tumor tulang jinak dan ganas di Rumah Sakit Umum Pusat Haji

Adam Malik-Medan pada 2011 - 2013 lebih banyak dijumpai pada pasien

perempuan sebanyak 23 kasus (76,67%)

3. Karakteristik tumor tulang terbanyak di Rumah Sakit Umum Pusat Haji

Adam Malik-Medan pada tahun 2011 - 2013 adalah tumor ganas sebanyak

28 kasus (93,33%) dengan metastasis yang merupakan kasus terbanyak

yaitu sebanyak 15 kasus (50,00%), diikuti Osteosarcoma sebanyak 10

kasus (33,33%)

4. Penderita tumor tulang jinak dan ganas di Rumah Sakit Umum Pusat Haji

Adam Malik-Medan pada tahun 2011 - 2013 memiliki riwayat tumor

sebelumnya sebanyak 12 kasus (40,00%), riwayat paparan radiasi dan

riwayat trauma sebelumnya masing-masing sebanyak 13 kasu

Gambar

Gambar 2.1. Klasifikasi Tulang berdasarkan bentuk (sumber: Marieb, E.N., Hoehn, K., 2007
Gambar 2.2. Gambar Skematik Komponen Tulang   Sumber Junqueira,L., 2007. Histologi Dasar: Teks & Atlas, Ed
Gambar 2.3.Gambar Skematik Periosteum dan Endosteum Sumber Junqueira,L., 2007. Histologi Dasar: Teks & Atlas, Ed
Gambar 2.4. Gambar Klasifikasi Tumor Tulang  Sumber
+7

Referensi

Dokumen terkait

Buku Prakarya dan Kewirausahaan ini diharapkan dapat menjadi panduan dalam mengasah potensi baik itu potensi yang terdapat pada diri, potensi yang ada di daerah dan kearifan lokal

The interesting observation from the experimental study shows that the person with prior experience could measure the ground height with the highest accuracy followed by

Perkembangan lingkungan yang begitu pesat baik dalam bidang teknologi, ilmu pengetahuan, ekonomi dan sosial budaya mengajak kita untuk terus menempa diri dan meningkatkan

Aset produktif dihapusbuku yg dipulihkan/berhasil ditagih Persentase kredit kepada Usaha Mikro Kecil (UMK) terhadap total kredit. Penyertaan

Pembelajaran Problem Solving yang diterapkan di SDN Suko I Sidoarjo dalam memecahkan masalah soal cerita dapat berjalan dengan efektif karena adanya kemampuan guru

SKRIPSI HUBUNGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN.. ETIKA

Untuk mencapai tujuan organisasi diperlukan suatu sikap kedisiplinan kerja pengawai agar produktivitas kerja dari masing – masing pengawai tersebut dapat

Pengembangan penelitian secara garis besar dapat dilihat pada Gambar 2 yang mengilustra- sikan sistem penyelenggaraan jalan tol yang terdiri dari tiga elemen untuk