DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN 1
Kuesioner Penelitian
ANALISIS PENGARUH DIMENSI TOTAL QUALITY MANAGEMENT TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PADA WIRAUSAHA
(STUDI KASUS PADA CV. THABITA JAYA)
I. Identitas Responden
Nama :
Usia :
Jenis Kelamin : Pria/Wanita* Lama Bekerja :
*Coret yang tidak perlu
II. Petunjuk Pengisian
Responden yang terhormat, bersama ini saya mohon kesedian Bapak/Ibu untuk mengisi data kuesioner yang diberikan. Informasi yang Bapak/Ibu berikan merupakan bantuan yang sangat berarti dalam menyelesaikan skripsi saya.
Cara pengisian kuesioner:
1. Mohon memberikan tanda chrck (√) pada kolom di samping kanan pernyataan sesuai dengan kenyataan yang Bapak/Ibu alami selama melakukan pekerjaan.
2. Setiap pernyataan hanya membutuhkan satu jawaban saja. 3. Kriteria jawaban:
SS : Sangat setuju S : Setuju
KS : Kurang Setuju TS : Tidak Setuju
TOTAL QUALITY MANAGEMENT
No Item Pernyataan
SS S KS TS STS
5 4 3 2 1
A Fokus Pada Konsumen
1. Perusahaan selalu mengindetifikasi kebutuhan konsumen
2. Perusahaan berusaha memenuhi kepuasan konsumen.
3. Perusahaan selalu mengukur kepuasan konsumen.
4. Perusahan membina hubungan
langsung dengan konsumen.
5. Perusahaan tanggap dengan
ketidakpuasan konsumen.
6. Perusahaan menyelesaikan masalah dengan konsumen dengan baik dan tepat.
B Perbaikan Berkelanjutan
7. Perusahaan selalu menetapkan target perbaikan berkelanjutan dengan standart tertentu.
8. Perusahaan selalu mempertimbangkan masukkan konsumen untuk meningkatkan aspek kualitas.
9. Perusahaan selalu melakukan perbaikan terus menerus pada semua bagian
No Item Pernyataan
SS S KS TS STS
5 4 3 2 1
C. Pelibatan dan Pemberdayaan Karyawan
11. Perusahaan mengikutsertakan seluruh karyawan untuk mengambil keputusan 12. Saran karyawan selalu digunakan
dalam melakukan setiap aktivitas perusahaan.
14. Keikutsertaan karyawan dalam setiap kegiatan perusahaan memberikan dampak yang baik bagi perusahaan.
15. Adanya laporan hasil kerja yang jelas dari karyawan kepada atasan.
16. Adanya intruksi yang jelas dari atasan kepada karyawan.
D. Pelatihan dan Pendidikan
17. Perusahaan melakukan pengelolahan pelatihan dan pengembangan karyawan. 18. Perusahaan melakukan pengembangan
karyawan sesuai dengan prinsip-prinsip kualitas
19. Semua karyawan diberikan pelatihan untuk meningkatkan keterampilannya. 20. Semua karyawan dilatih di luar
KINERJA MANAJERIAL
No Item Pernyataan
SS S KS TS STS
5 4 3 2 1
A. Perencanaan
1. Perusahaan membuat tujuan perusahaan 2. Perusahaan membuat strategi untuk
pencapaian tujuan perusahaan.
3. Perusahaan membuat rencana jangka panjang dan rencana jangka pendek untuk program kerja perusahaan.
B. Investigasi
4. Perusahaan mengupulkan laporan kerja setiap bagian manajemen lini
5. Perusahaan menyediakan informasi berbagai laporan yang penting.
6. Perusahaan memeriksa kebenaran setiap laporan yang dimiliki oleh perusahaan
C. Koordinasi
7. Perusahaan merancang pekerjaan dengan jelas.
8. Perusahaan mengelompokkan
pekerjaan untuk mempermudah karyawan dalam mengerjakan tugasnya. 9. Perusahaan membagikan otoritas setiap
bagian manajemen lini dengan jelas. 10. Perusahaan mengkoordinasi setiap
aktivitas yang dilaksanakan perusahaan. D. Evaluasi
12. Perusahaan melakukan evaluasi terhadap laporan kerja karyawan.
No Item Pernyataan
SS S KS TS STS
5 4 3 2 1
E. Pengawasan
13. Perusahaan melakukan pengawasan pada karyawan.
14. Perusahaan melatih karyawan.
15. Perusahaan memimpin karyawan di setiap program kerja karyawan.
F. Pemilihan Staff
16. Membentuk suatu tim untuk menyeleksi karyawan baru.
17. Perusahaan melakukan promosi terhadap karyawan untuk meningkatkan kinerjanya.
18. Perusahaan membuat spesifikasi pekerjaan untuk membantu karyawan bekerja.
G. Pengambilan Keputusan
19. Manajer melakukan pemecahan masalah
20. Manajer mengidentifikasi peluang dari perusahaan.
21. Perusahaan membuat alternatif untuk penyelesaian masalah
22 Perusahaan mengevaluasi alternatif penyelesaian masalah
keputusan. H. Negosiator
24. Perusahaan membuat kesepakatan dalam pembuatan kontrak
LAMPIRAN 2
OUTPUT UJI VALIDITAS DAN REALIBILITAS Tabulasi Jawaban Responden
Fokus Pada Konsumen (X1)
Perbaikan Berkesinambungan
(X2)
Pelibatan dan Pemberdayaan Karyawan (X4)
23 5 4 5 3 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 3 4 4 5 5
24 4 3 3 3 4 4 3 3 4 4 5 4 4 4 3 5 4 4 4
25 3 3 2 3 3 3 3 2 4 3 3 4 2 4 3 3 3 1 1
26 5 4 5 4 5 4 4 5 4 5 4 5 5 4 4 4 3 3 3
27 4 4 2 3 3 3 3 2 2 3 2 3 3 3 3 2 3 1 3
28 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 3 4
29 4 4 3 4 4 3 4 3 2 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4
30 5 5 3 3 3 4 4 3 2 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4
KINERJA MANAJERIAL
R P20 P21 P22 P23 P24 P25 P26 P27 P28 P29 P30 P31 P32 P33 P34 P35 P36 P37 P38 P39 P40 P41 P42 P44
1 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 2 3 3 4 3
2 1 3 2 2 3 2 2 2 3 3 2 3 2 2 2 3 3 1 3 1 3 2 2 2
3 4 5 5 4 4 5 4 5 4 5 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4
4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4
5 3 3 1 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 4 3 2 4 3 4
6 4 5 3 4 5 4 3 4 4 5 4 5 4 3 4 4 5 4 5 4 5 4 3 4
7 2 3 1 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 2 3 2 3 3 4 3
8 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4
9 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4
10 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4
11 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 2 3 3 4 3
12 1 3 2 2 3 2 2 2 3 3 2 3 2 2 2 3 3 1 3 1 3 2 2 2
13 4 5 5 4 4 5 4 5 4 5 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4
14 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4
15 3 3 1 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 4 3 2 4 3 4
16 4 5 3 4 5 4 3 4 4 5 4 5 4 3 4 4 5 4 5 4 5 4 3 4
17 2 3 1 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 2 3 2 3 3 4 3
19 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4
20 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4
21 3 4 4 4 4 4 4 4 2 4 2 4 3 3 4 2 4 4 3 2 3 3 4 3
22 3 2 2 2 3 3 3 2 2 3 1 3 3 2 2 1 1 2 2 1 3 2 2 2
23 5 4 5 3 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 3 4 4 5 5 4 5 4 4 4
24 4 3 3 3 4 4 3 3 4 4 5 4 4 4 3 5 4 4 4 5 4 4 4 4
25 3 3 2 3 3 3 3 2 4 3 3 4 2 4 3 3 3 1 1 3 2 4 3 4
26 5 4 5 4 5 4 4 5 4 5 4 5 5 4 4 4 3 3 3 4 5 4 3 4
27 4 4 2 3 3 3 3 2 2 3 2 3 3 3 3 2 3 1 3 2 3 3 4 3
28 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 3 4 3 4 4 3 4
29 4 4 3 4 4 3 4 3 2 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 30 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 30 100,0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Scale Variance if
Item Deleted
if Item Deleted
P20 150,40 681,145 ,708 . ,978
P21 150,60 674,524 ,798 . ,978
P22 149,80 690,166 ,884 . ,978
P23 150,60 672,041 ,729 . ,978
P24 150,10 693,610 ,835 . ,978
P25 149,90 698,576 ,768 . ,978
P26 150,00 686,483 ,880 . ,978
P27 150,30 702,424 ,583 . ,979
P28 150,00 686,483 ,880 . ,978
P29 150,20 700,924 ,619 . ,978
P30 149,80 690,166 ,884 . ,978
P31 150,10 693,610 ,835 . ,978
P32 149,90 698,576 ,768 . ,978
P33 150,00 686,483 ,880 . ,978
P34 150,30 702,424 ,583 . ,979
P35 150,00 686,483 ,880 . ,978
P36 150,20 700,924 ,619 . ,978
P37 149,90 698,576 ,768 . ,978
P38 150,60 674,524 ,798 . ,978
P39 150,10 705,197 ,505 . ,979
P40 150,60 674,524 ,798 . ,978
P41 150,00 685,241 ,786 . ,978
P42 150,10 698,576 ,693 . ,978
P43 150,30 702,424 ,583 . ,979
P44 150,10 698,576 ,693 . ,978
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
LAMPIRAN 3
HASIL SPSS
OUTPUT UJI ASUMSI KLASIK
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 34,046 4 8,512 4,778 ,004a
Residual 62,354 35 1,782
Total 96,400 39
a. Predictors: (Constant), Pendidikan dan Pelatihan, Pelibatan dan Pemberdayaan Karyawan,
Fokus Pada Konsumen, Perbaikan Berkesinambungan
b. Dependent Variable: Kinerja Manajerial
Coefficientsa
a. Dependent Variable: Kinerja Manajerial
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 40
Normal Parametersa,b Mean ,0000000
Std. Deviation 1,26444199
Most Extreme Differences Absolute ,095
Positive ,095
Negative -,064
Kolmogorov-Smirnov Z ,603
Asymp. Sig. (2-tailed) ,860
a. Test distribution is Normal.
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 40
Normal Parametersa,b Mean ,0000000
Std. Deviation 1,26444199
Most Extreme Differences Absolute ,095
Positive ,095
Negative -,064
Kolmogorov-Smirnov Z ,603
Asymp. Sig. (2-tailed) ,860
UJI HETEROKESDASITAS
UJI GLEJSER \
Model
a. Dependent Variable: ABS_RES
UJI MULTIKOLINEARITAS
a. Dependent Variable: Kinerja Manajerial
LAMPIRAN 4
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 34,046 4 8,512 4,778 ,004a
Residual 62,354 35 1,782
Total 96,400 39
a. Predictors: (Constant), Pendidikan dan Pelatihan, Pelibatan dan Pemberdayaan Karyawan,
Fokus Pada Konsumen, Perbaikan Berkesinambungan
b. Dependent Variable: Kinerja Manajerial
LAMPIRAN 5
HASIL UJI-t PARSIAL
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 85,844 6,152 13,954 ,000
Fokus Pada Konsumen ,379 ,152 ,370 2,494 ,018
Perbaikan
Berkesinambungan
-,150 ,221 -,108 -,679 ,501
Pelibatan dan
Pemberdayaan Karyawan
,343 ,149 ,355 2,303 ,027
Pendidikan dan Pelatihan ,170 ,264 ,093 ,642 ,525
LAMPIRAN 6
HASIL UJI DETERMINASI (R²)
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 ,594a ,353 ,279 1,335
a. Predictors: (Constant), Pendidikan dan Pelatihan, Pelibatan dan
Pemberdayaan Karyawan, Fokus Pada Konsumen, Perbaikan
DAFTAR PUSTAKA
BUKU:
Griffin, Ricky W. 2004. Manajemen. Edisi Kesepuluh. Jakarta: Erlangga. Hendro. 2011. Dasar-Dasar Kewirausahaan: Panduan Bagi Mahasiswa Untuk
Mengenal, Memahami Dan Memasuki Dunia Bisnis, Jakarta: Erlangga.
Ibrahim, Budi. 2000. TQM, Edisi Kedua, Jakarta:Djambatan.
Mondy, Wayne R. 2010. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Kesepuluh. Jakarta: Erlangga
Nasution, M. Nur. 2005. Manajemen Mutu Terpadu (Total Quality Management), Bogor: Penerbit Ghalia Indonesia.
Priyatno, Duwi. 2016. SPSS HANDBOOK Analisis Data, Olah Data & Penyelesaian Kasus-Kasuk Statistik.Jakarta: Mediakom.
Robins, Stephen P. Dan Mary Coulter. 2010. Manajemen. Jakarta: Erlangga. Rochaety, Ratih Tresnati dan H. Abdul Masjid Latief. 2009. Metodologi
Penelitian Bisnis : Dengan Aplikasi SPSS, Jakarta: Penerbit Mitra Wacana Media.
Sanusi, Anwar. 2013. Metodologi Penelitian Bisnis, Edisi Ketigas, Jakarta: Salemba Empat.
Saiman, Leonardus. 2009. Kewirausahaan, Edisi Kedua, Jakarta: Salemba Empat
Sugiyono. 2006. Stastistik Untuk Penelitian, Cetakan Kesembilan Belas, Bandung: Alfabeta.
Sugiyono, 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&B. Bandung: Alfabeta.
Stoner, James A.F., R. Edward Freeman dan Daniel R. Gilbert JR. 1996. Manajemen. Jakarta: Erlangga.
Tjiptono, Fandi dan Anastasia Diana.2001. Total Quality Management, Jogjakarta: Andi.
Al-Ettayem, Rawan dan Zu’bi M. F. Al-Zu’bi. 2015.”Invesitigating The Effect of Total Quality Management Practices on Organizational Performance in the Jordanian Banking Sector”. International Business Research, Vol. 8, No. 3 pp 79-90.
Bahri, Syamsul, Djabir Hamzah dan Ria Mardiana Yusuf. 2012. “Implementation of Total Quality Management and Its Effect on organizational Performance on Manufacturing Industries Through Organizational Culture in South Sulawesi , Indonesia”. IOSR Journal Business and Management, Vol. 5 , No.1 pp 10-24.
Cetindere, Aysel , Cengiz Duran and Makbule Seda Yetizen. 2015. “The effects of Total Quality Management on The Business Performance: An Application in The Province of Kutahya”. Procedia Economics and Finance, Vol. 23, pp 1376-1382.
Carolina, Yenni. 2012. “Pengaruh Penerapan Total Quaity Management (TQM) dan Komitmen Organisasi Sebagai Variabel Moderasi (Survei pada perusahaan Manufaktur di Jawa Barat yang Listing Di BEI)” Jurnal Akuntansi, Vol.4, No.2 pp 175-186.
Djuhan, Jevon. 2013. “Pengaruh Total Quality Management dan Pengendalian Personal Terhadap Kinerja Manajerial PT. PLN Area Suluttenggo Manado”. Jurnal EMBA, Vol.14, No.04 pp 2097-2106.
Meidiyana, Andrea Venty, Sri Rutiyaningsih, dan Intan Immanuela. 2014. “Pengaruh Total Quality Management (TQM) Terhadap Kinerja Manajerial Dengan Sistem Pengukuran Kinerja dan Sistem Penghargaan (Reward) Sebagai Variabel Moderating Pada PT. Inka (Persero) Madiun”. Jurnal Riset Manajemen dan Akuntansi, Vol.02, No.01 pp 1-8.
SKRIPSI:
Hadi, Amin Prasetyo. 2014. Analisis Pengaruh Total Quality Management Terhadap Kinerja Manajerial (Studi Pada Industri Tepung Tapioka Kecamatan Margoyoso, Kabupaten Pati), Skripsi, Fakultas Ekonomikas dan Bisnis Universitas Diponegoro.
Harjani, Sri. 2016. Pengaruh Total Quality Management terhadap Kinerja Manajerial Pusat Kesehatan Masyarakat Di Kabupaten Boyolali, Skripsi, Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Surakarta.
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian asosiatif. Penelitian asosiatif adalah penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variable atau lebih atau bagaiamana suatu variable mempengaruhi variabel lainnya. Dengan penelitian ini maka akan dibangun suatu teori yang dapat berfungsi untuk menjelaskan, meramakan dan mengontrol suatu gejala (sugiyono, 2012:36). Jika variabel dependen dijelaskan atau dipengaruhi oleh variabel independen tertentu, maka dapat dinyatakan variabel X mempengaruhi variabel Y.
3.2Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian dilakukan di CV Thabita Jaya yang lokasinya pengoperasiannya berada di kota medan.
2. Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan pada bulan juni sampai juli 2016.
3.3 Batasan Operasional
Batasan operasional dalam penelitian ini adalah : 1. Variabel Independen (X)
adalah fokus pada pelanggan(X1), perbaikan berkelanjutan(X2), pelibatan dan pemberdayaan(X3), pelatihan dan pendidikan(X4).
2. Variabel Dependen (Y)
Variabel dependen adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel lainnya (Sanusi, 2013:50). Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kinerja manajerial.
3. Wirausaha yang melakukan usaha jasa travel yang beroperasional di wilayah kota Medan.
3.4 Definisi Operasional Variabel
3.4.1 Variabel Independen
1. Fokus Pada Pelanggan (X1)
Bagian dari proses yang mengarah ke perbaikan kontinu organisasi yang dilakukan dengan langkah-langkah, yaitu menentukan siapa pelanggan yaitu menentukan siapa pelanggan, menentukan atribut atau indikator apa yang dari barang atau jasa yang paling penting bagi pelanggan (Nasution, 2005:46).Melihat bagaimana perusahaan memenuhi kepuasan konsumen yang terdiri dari kebutuhan, keinginan, dan harapan dari konsumen itu sendiri. 2. Perbaikan Berkesinambungan (X2)
3. Pelibatan dan Pemberdayaan Karyawan
Pelibatan karyawan adalah suatu proses untuk mengikutsertakan para karyawan pada semua tingkatan organisasi dalam pembuatan keputusan dan pemecahan masalah. Pemberdayaan dapat diartikan pelibatan karyawan yang benar-benar berarti (Nasution, 2005:24).
4. Pendidikan dan Pelatihan
Pendidikan dan pelatihan merupakan proses pembelajaran yang diadakan perusahaan untuk memperbaiki kualitas manajemen perusahaan (Nasution, 2005:23).
3.4.2 Variabel Dependen
Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kinerja manajerial. Kinerja manajerial adalah seberapa efektif manajer telah bekerja untuk mencapai tujuan organisasi (Stoner,1996).
Tabel 3.1
Operasionalisasi Variabel Penelitian
NO Variabel Defenisi Dimensi Indikator Skala
Ukur
yang terdiri dari
kebutuhan, keinginan,
dan harapan dari
konsumen itu sendiri.
1. Indentifikasi kebutuhan
pelanggan
2. Pengukuran dan pemenuhuan
kepuasan pelanggan
3. Identifikasi harapan pelanggan
4. Membina hubungan langsung
dengan pelanggan
NO Variabel Defenisi Dimensi Indikator Skala
dilakukan secara terus
menerus baik pada
proses, SDM , dan
evaluasi ulang.
1. Penetapan target perbaikan
2. Mempertimbangkan masukkan
pelanggan
3. Perbaikan terus menerus pada
pelayanan, system kerja dan
semua bagian perusahaan.
4. Implementasi perubahaan
Likert
3. Pelibatan dan
Pemberdayaan
karyawan (X3)
Pelibatan karyawan
adalah suatu proses
untuk
mengikutsertakan para
karyawan pada semua
tingkatan organisasi
1. Peran serta manajemen dan
karyawan dalam pengambilan
keputusan.
2. Penggunaan saran oleh karyawan
3. Hambatan dalam pelibatan dan
pemberdayaan karyawan
4. Pembagian informasi dari
manajemen ke karyawan atau
karyawan ke manajemen
Likert
dilakukan, serta praktis
dan segera dimana apa
yang sudah diberikan
1. Pengelolahan program pelatihan
2. Pengembangan kemampuan
sesuai dengan prinsip-prinsip
kualitas
3. Pelatihan dan pengembangan
keterampilan karyawan.
pada saat pelatihan ,
harus segera
NO Variabel Defenisi Dimensi Indikator Skala
Ukur diaplikasikan sehigga
materi yang diberikan
harus bersifat praktis.
Pelatihan merupakan
bagaian pendidikan ,
dimana pendidikan
lebih bersifat filosifis
dan teoritis.
5. Kinerja
Manajerial (Y)
Hasil kerja yang
dicapai seseorang atau
sekelompok orang
dalam suatu organisasi,
sesuai dengan
1. Perencanaan 1. Mempunyai Tujuan perusahaan
2. Mempunyai strategi dan
kebijakan dalam bekerja
3. Adanya program serta prosedur
dalam bekerja
Likert
2. Investigasi 1. Mempunyai Tujuan perusahaan
2. Mempunyai strategi dan
kebijakan dalam bekerja
3. Adanya program serta prosedur
dalam bekerja
Likert
3. Koordinasi 1. Melakukan koordinasi dalam
bekerja.
2. Saling bekerja sama dan
bersinkronisasi dalam bekerja
Likert
4. Evaluasi 1. Melakukan penilaian dan
pengukuran kerja
2. Mengevaluasi laporan kerja
karyawan.
Likert
5. Pengawasan 1. Pengawasan di setiap manajemen
2. Melatih dan Memimpin para
Karyawam
NO Variabel Defenisi Dimensi Indikator Skala
Ukur 6. Pemilihan Staff 1. Menyeleksi karyawan
2. Pembuatan spesifikasi kerja yang
jelas
3. Melakukan promosi karyawan.
Likert
7. Pengambilan
keputusan
1. Identifikasi permasalahan serta
peluang dari perusahaan.
2. Pengembangan alternative dan
pengevaluasiannya.
3. Pengimplementasian keputusan
4. Monitor hasil keputusan.
Likert
8. Negosiator 1. Kesepakatan dalam kontrak
kerja, persetujuan dengan
konsultan.
2. Melakukan pembuatan perjanjian
dengan para investor.
Likert
3.5Skala Pengukuran Variabel
Dalam penelitian ini digunakan skala likert. Skala Likert adalah skala yang
didasarkan pada penjumlahan sikap responden dalam merespons pernyataan berkaitan indicator-indikator suatu konsep atau variabel yang sedang diukur. Dalam hal ini,
Tabel 3.2 Instrumen Skala Likert
No Pertanyaan Skor
1. Sangat setuju 5
No Pertanyaan Skor
2. Setuju 4
3. Kurang Setuju 3
4. Tidak Setuju 2
5. Sangat tidak setuju 1
Sumber: Sugiyono (2006:86) Metode Penelitian Bisnis
Penelitian ini responden memilih salah satu dari sejumlah kategori jawaban
yang tersedia, kemudian masing-masing jawaban diberikan skor tertentu. Skor jawaban dari responden dijumlahkan, dan jumlah itu merupakan total skor. Total skor inilah yang ditafsir sebagai posisi responden dalam skala likert.
3.6Populasi dan Sampel Penelitian
3.6.1 Populasi
Populasi adalah seluruh kumpulan elemen yang menunjukkan ciri-ciri tertentu yang dapat digunakan untuk membuat kesimpulan. Jadi, kumpulan elemen itu menunjukkan jumlah, sedangkan ciri-ciri tertentu menunjukkan karakteristik dari
3.6.2 Sampel
Peneliti biasanya melakukan seleksi terhadap keseluruhan kumpulan elemen
(populasi). Peneliti biasanya melakukan seleksi terhadap bagian elemen-elemen populasi dengan harapan hasil seleksi tersebut dapat merefleksikan seluruh
karakteristik yang ada. Bagian dari elemen-elemen yang terpilih disebut sampel (Sanusi, 2013). Teknik yang digunakan untuk sampelnya adalah teknik sampling jenuh (sensus) dimana semua anggota populasi berjumlah 40 orang.
3.7Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang ada dalam penelitian ini adalah data subjek (Sanusi,
2013:103). Data yang diperoleh dari kuesioer yang dilakukan dengan manager serta karyawan yang berada di perusahaan ini mengenai Total Quality Management. Data tersebut kemudian diolah dengan perangkat lunak (Software)
untuk kemudian dianalisis secara kuantitatif.
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data
sekunder. Dimana, data primer yang ada bersumber langsung dari responden langsung yang terpilih pada lokasi penelitian. Serta data sekunder merupakan data yang diperoleh dari sumber-sumber lain yang diolah seperti buku, dokumen,
jurnal dan data yang berasal dari internet yang mendukung penelitian ini.
3.8Metode Pengumpulan Data
a. Kuesioner
Pengumpulan data sering tidak memerlukan kehadiran peneliti, namun cukup
diwakili oleh daftar pertanyaan (kuesioner) yang sudah disusun secara cermat terlebih dahulu.
b. Studi Pustaka
Ini adalah data yang berkaitan dengan penelitian terdahulu. Studi pustaka merupakan pengumpulan data dan informasi dari buku-buku, dokumen,
jurnal, dan internet yang berkaitan dengan penelitian. c. Wawancara
Melakukan tanya jawab secara lisan kepada sampel terkait sebagai responden dan peneliti.
3.9Uji Validitas dan Reabilitas
3.9.1 Uji Validitas
Uji validitas merupakan uji yang digunakan untuk mengukur valid atau
tidaknya sebuah kuesioner. Suatu kuesioner disebut valid apabila pertanyaan pada kuesioner mampu menguraikan hal yang akan diukur dari sebuah kuesioner. Bila koefisien relasi (r) lebih besar dari r tabel (0,361), maka pernyataan itu dinyatakan
valid (Sugiyono, 2005:109).
Dalam penelitian ini dilakukan uji validitas dengan menyebarkan kuesioner
1. Perusahaan merupakan bentuk usaha yang dijalankan oleh seorang wirausaha. 2. Perusahaan menggunakan sistem Total Quality Management dari tahun 2013.
Kriteria yang digunakan dalam penilitian untuk melihat apakah pertanyaan valid atau tidak dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Jika nilai Corrected Item-Total Correlation>
r
tabel, maka pernyataan tersebutdinyatakan valid.
b. Jika nilai Corrected Item-Total Correlation<
r
tabel, maka pernyataan tersebutdinyatakan tidak valid.
Tabel 3.3
if Item Deleted
Item-P15 150,10 698,576 ,693 ,978 Valid
Sumber: Hasil Pengolahan IBM SPSS Statistic 19 (2016)
Berdasarkan tabel 3.3 dapat dilihat seluruh pernyataan dinyatakan valid
sebanya 44 butir. Dimana 19 butir pernyataan terdiri dari variabel dimensi Total Quality Management (X) dan 25 butir pernyataan terdiri dari variabel kinerja
manajerial (Y). Dengan demikian, kuesioner dapat dilanjutkan pada tahap reliabilitas.
3.9.2 Uji Reabilitas
Uji reliabilitas menunjukkan konsistensi dan stabilitas dari suatu skor (skala pengukuran). Uji reliabilitas merupakan alat untuk mengukur pertanyaan yang
berada dalam kuesioner yang merupakan indikator dari variabel dengan bantuan program SPSS. Suatu variable dinyatakan reliabel jika memberikan nilai
cronbach alpha > 0,80. Pengujian dilakukan dengan menggunakan program SPSS
butir pernyataan yang sudah dinyatakan valid dalam uji validitas ditentukan realibitasnya dengan kriteria sebagai berikut:
a. Jika r-alpha positif dan lebih besar dari r-tabel maka pertanyaan reliabel. b. Jika r-alpha negatif dan lebih kecil dari r-tabel maka pertanyaan tidak reliabel.
Tabel 3.4 Uji Realibilitas
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items N of Items
,979 ,981 44
Pada tabel 3.4 dapat dilihat nilai Cronbach’s Alpha rata-rata seluruh butir pernyataan adalah 0,979 > 0,80 . Maka dapoat dinyatakan seluruh butir
pernyataan reliabel.
3.10 Metode Analisis Data
3.10.1 Stastistik Deskriptif
Stastik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud
untuk membuat kesimpulan yang berlaku umum atau generalisasi (Sanusi, 2013:116).
3.10.2 Analisis Regresi Linear Berganda
Peneliti menggunakan analisis regresi linear berganda karena menggunakan satu variable terikat yaitu kinerja manajerial dengan empat variable bebas yaitu
fokus pada pelanggan, perbaikan berkelanjutan, pelibatan dan pemberdayaan karyawan, serta pendidikan dan pelatihan. Peneliti juga ingin mengetahui
seberapa besar pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Persamaan regresi berganda yang digunakan adalah sebagai berikut:
Y= a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + e
Dimana:
Y = Kinerja Manajerial
a = Konstanta
X3 = Pelibatan dan pemberdayaan karyawan X4 = Pendidikan dan pelatihan
b1,b2,b3,b4 = Koefisien regresi berganda
e = Standard Error
3.10.3 Uji Asumsi Klasik
Regresi linear berganda harus memenuhi asumsi-asumsi yang ditetapkan agar
menghasilkan nilai-nilai koefisien sebagai penduga yang tidak bias. Adapun asumsi-asumsi yang dimaksud adalah sebagai berikut.
a. Uji Normalitas
Uji ini digunakan pada tahap awal dalam metode pemilihan analisis data. Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah distribusi sebuah data mengikuti
atau mendekati distribusi normal. Jika data normal digunakan uji parametik dan jika data tidak normal digunakan non parametik atau treatment agar data normal.
Uji normalitas dilakukan dengan pendekatan histogram, pendekatan grafik dan pendekatan Kolmogorov-Smirnov. Pendekatan histogram menguji normalitas data dengan kurva norma. Kurva normal yaitu kurva yang memiliki ciri-ciri
khusus, salah satu diantaranya adalah mean, mode dan median pada tempat yang sama. Ukuran kemiringan puncak kurva ke kiri atau ke kanan dikenal dengan
Pendekatan grafik dimana PP plot akan membentuk plot antara nilai-nilai teoritis (sumbu x) melawan nilai-nilai yang didapat dari sampel (sumbu y) .
Apabila plot dari keduanya berbentuk linier (didekati garis lurus), maka hal ini merupakan indikasi bahwa residual menyebar normal. Bila pola-pola titik yang
terletak selain di ujung-ujung plot masih berbentuk linier, meskipun ujung-ujung plot agak menyimpang dari garis lurus, dapat dikatakan bahwa sebaran data adalah menyebar normal.
Pendekatan kolmogorov-Smirnov digunakan untuk memastikan apakah data di sepanjang garis diagonal berdistribusi normal. Dasar pengambilan keputusan dari
uji normalitas adalah:
1. Jika hasil di atas nilai signifikan (0,05) menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.
2. Jika hasil di bawah nilai signifikan (0,05) tidak menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas .
b. Uji Heteroskedastisitas
Keragaman dari selisih nilai pengamatan dan pendugaan harus sama untuk semua nilai pendugaan Y. Jadi, (Y-Y’) kira-kira harus sama untuk semua nilai Y’.
Apabila kondisi ini tidak terpenuhi maka disebut heteroskedastisitas dan residu yang dihitung dari (Y-Y’) harus menyebar normal dengan rata-rata nol. Uji
variabel bebas tidak berpengaruh signifikan terhadap absolut residual (α = 0,05) maka dalam model regresi tidak terjadi heteroskedastisitas (Sanusi, 2013:115).
Metode lain untuk mengetahui heteroskedastisitas ini adalah metode grafik Scatterplot. Dari grafik Scatterplot yang disajikan, terlihat titik-titik menyebar
secara acak tidak membentuk sebuah pola tertentu yang jelas serta tersebar baik di atas maupun di bawah angka nol pada sumbu Y. Hal ini berarti tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi, sehingga model regresi layak dipakai
untuk memprediksi keputusan berdasarkan masukan variabel independennya.
c. Uji Multikolinearitas
Tidak adanya korelasi yang sempurna antara variabel bebas yang satu dengan variabel bebas yang lain. Apabila asumsi ini dilanggar disebut multikolinearitas. Untuk mengetahui multikolinearitas dapat dilakukan dengan melihat nilai
Variance Inflanting Factor (VIF) dari hasil analisis regresi berganda. Jika nilai
VIF >10 maka terdapat multikolinearitas yang tinggi (Sanusi, 2013).
3.10.4 Pengujian Hipotesis
a. Uji Signifikan Simultan (Uji-F)
Uji-F yang signifikan menunjukkan bahwa variasi variabel terikat dijelaskan
sekian persen oleh variabel bebas secara bersama-sama adalah benar-benar nyata bukan terjadi karena kebetulan.
Ha : b1≠b2 ≠ 0, artinya secara bersama-sama terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas (X1, X2,) .
Kriteria pengambilan keputusan:
H0 diterima jika Fhitung< Ftabelpada α = 5%
Ha diterima jika Fhitung> Ftabel pada α = 5% b. Uji Parsial (Uji-t)
Uji signifikansi terhadap masing-masing koefisien regresi dilakukan untuk
mengetahui signifikan tidaknya pengaruh dari masing-masing variabel bebas (X1) terhadap variabel terikat (Y). Berkitan dengan hal ini, uji signifikan secara parsial
digunakan untuk menguji hipotesis penelitian.
H0 : b1 = b2 = b3 = 0, artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas (X1, X2).
Ha : b1≠ b2≠ b3 ≠ 0, artinya secara parsial terdapat pengaruh yang positif dan
signifikan dari variabel bebas (X1, X2).
Kriteria pengambilan keputusan:
H0 diterima jika thitung<ttabelpada α = 5%
Ha diterima jika thitung>ttabel pada α = 5%
c. Uji Koefisien Determinasi (R²)
Koefisien determinasi menjelaskan proporsi variasi dalam variabel terikat (Y) yang dijelaksan oleh variabel bebas (lebih dari satu variabel) secara
model dalam menerangkan variabel terikat. Jika R² semakin besar (mendekati satu), maka dapat dikatakan bahwa pengaruh bebas (X1, X2). Hal ini berarti
model yang digunakan semakin kuat untuk menerangkan pengaruh variabel bebas yang diteliti terhadap variabel terikat. Sebaliknya, jika R² semakin kecil
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1 Sejarah CV.Thabita Jaya
CV. Tabitha Jaya berdiri pada tanggal 5 Desember 1996 berdasarkan Akte Pendirian Perusahaan Nomor 13 di hadapan Ny. Asmah Sarbaini, S.H sebagai
notaris di Medan . Perusahaan ini didirikan oleh Pantas Pasaribu sebagai Komisaris, Hisar Siahaan sebagai Direktur, Martua Siburian sebagai Wakil
Direktur I, Johannes Napitupulu sebagai Wakil Direktur II, dan Arambowo Edison sebagai Wakil Direktur III. CV.
Tabitha Jaya telah memiliki Izin Usaha Industri dari departemen
Perindustrian dan Perdagangan Republik Indonesia dengan Nomor : 8/02/IZ/ILKM/I/1998 tanggal 23 Januari 1998 oleh Kantor Wilayah
departemen Perindustrian dan Perdagangan Propinsi Sumatera Utara. Adapun tujuan dari perusahan yaitu :
1. Memproduksi pupuk majemuk yang berkualitas.
2. Memenuhi kebutuhan petani dalam hal pemakaian pupuk majemuk yang banyak bergantung dari pupuk majemuk impor.
3. Sebagian besar pembuatan pupuk majemuk yang beredar di pasaran tidak didasarkan pada kaedah-kaedah dasar pembuatan yang benar sehingga konsentrasi selalu tidak sesuai dengan label.
4. Pupuk majemuk Super Vit dapat diproduksi sesuai dengan pesanan dosis spesifik (taylor made) sehingga akan memenuhi komposisi hara
Pupuk Super Vit produksi CV. Tabitha Jaya telah didaftarkan sebagai hak cipta dan merk dagang pada Departemen Hukum dan Perundang-undangan
Republik Indonesia sesuai dengan Surat Pendaftaran Ciptaan pada 10 Desember 1999 dan disyahkan pada tanggal 3 Mei 2002. Pada awal
berdirinya, CV. Tabitha Jaya berlokasi di Jalan Brigjen Zein Hamid Gg. Sepakat No. 28-C Medan. Namun pada pertengahan tahun 2007, CV. Tabitha Jaya pindah lokasi kantor di Jalan Menteng VII No. 91-A Medan.
Untuk lebih memajukan usaha pemasaran produk yang dihasilkan, CV. Tabitha Jaya memperluas wilayah pemasaran produk. Sampai saat ini, CV.
Tabitha Jaya membagi wilayah atas 3 (tiga) wilayah pemasaran yang dibawahi oleh seorang koordinator. Adapun wilayah pemasaran CV. Tabitha Jaya yaitu wilayah pemasaran I (meliputi Nanggoroe Aceh Darusallam, Sumatera Utara,
Sumatera Barat), wilayah pemasaran II (meliputi propinsi Riau dan Jambi), dan wilayah pemasaran III (meliputi Sumatera Selatan, Bengkulu dan
Lampung). CV. Tabitha Jaya membentuk distributor dan agen penyalur untuk mempermudah pendistribusian pupuk di berbagai wilayah pemasaran.
Segmentasi pasar pupuk majemuk Super Vit yang diproduksi CV. Tabitha
Jaya dibagi atas 2 (dua) yaitu pasar tanaman pangan dan hortikultura (meliputi produk Pupuk Majemuk Super Vit Tabur, Pupuk Majemuk Super Vit Cair,
4.1.2 Struktur Organisasi Perusahaan
Struktur organisasi merupakan pola formal tentang bagaimana orang dan
pekerjaan dikelompokkan (Anoraga Pandji , 2000:136). Struktur organisasi yang dipakai CV. Tabitha Jaya adalah stuktur organisasi fungsional. Struktur
organisasi fungsional adalah struktur organisasi yang didasarkan pada keterampilan dan keahlian sumber daya manusia. Di dalam struktur organisasi fungsional ini sumber daya manusia dikelompokkan ke dalam
departemen-departemen berdasarkan keterampilan dan keahlian yang dimiliki oleh masing-masing individu yang bekerja di organisasi/perusahaan.
Adapun kelebihan dan kekurangan pada struktur organisasi fungsional ini adalah sebagai berikut (Anoraga Pandji, 2000:148) :
1. Kelebihan Struktur Organisasi Fungsional
a. Spesialisasi para karyawannya dipergunakan semaksimalnya.
b. Solidaritas antara orang-orang/sumber daya manusia yang
menjalankan fungsi yang sama umumnya tinggi.
c. Moral serta disiplin orang-orang/sumber daya manusia yang menjalankan fungsi yang sama umumnya tinggi.
d. Koordinasi antara orang-orang/sumber daya manusia dalam satu fungsi mudah dilaksanakan.
2. Kelemahan Struktur Organisasi Fungsional
pergantian jabatan tanpa melalui pendidikan yang intensif terlebih dahulu.
b. Orang-orang/sumber daya manusia yang bergerak dalam satu bidang fungsi tertentu terlalu mementingkan fungsinya saja, sehingga
koordinasi yang bersifat menyeluruh sukar untuk dijalankan. Gambar 4.1
Struktur Organisasi CV.Thabita Jaya
Sumber: CV. Thabita Jaya Medan, 2009
KOMISARIS
DIREKTUR
WAKIL DIREKTUR II
WAKIL DIREKTUR I
WAKIL DIREKTUR III
INTERNAL KONTROL
KONSULTASI PRODUKSI DAN TEKNIS TANAMAN
MANAJER PRODUKSI MANAJER
PEMASARAN MANAJER
PERSONALIA MANAJER
PEMASARAN
4.2 Hasil Penelitian
4.2.1 Analisis Deskriptif Responden
Analisis dalam penelitian ini merupakan uraian atau penjelasan dari hasil pengumpulan data primer berupa kuesioner yang telah diisi oleh responden
penelitian. Instrumen yang digunakan dalam pemelitian ini adalah daftar pertanyaan (kuesioner). Jumlah pernyataan seluruhnya adalah 44 butir pertanyaan yakni 6 butir pernyataan variabel Fokus pada Konsumen (X1), 4
butir pernyataan varibel Perbaikan Berkesinambungan (X2), 5 butir pernyataan variabel Pelibatan dan Pemberdayaan Karyawan (X3), 4 butir
pernyataan variabel Pelatihan dan Pendidikan (X4), dan 25 butir pernyataan variabel Kinerja Manajerial (Y).
Analisis deskriptif pada penelitian ini diperoleh dari penyebaran kuesioner
kepada 40 orang responden yang merupakan karyawan dari CV. Thabita Jaya Medan. Kuesioner berisikan deskripsi responden dan jawaban atas pertanyaan
yang diberikan. Karakteristik responden dalam penelitian ini adalah usia, jenis kelamin, dan lama bekerja.
1. Analisis Deskritif Responden Berdasarkan Usia
Tabel 4.1
Karakteristik Responden Berdasarkan usia
Usia Jumlah Responden Persentase
20-30 Tahun 13 32,5%
30-40 Tahun 21 52,5%
Jumlah 40 100%
Sumber: Kuesioner Penelitian, 2016 (data diolah)
Pada tabel 4.1 dapat dilihat bahwa karakteristik responden berdasarkan
usia yakni, responden yang berusia antara 30-40 tahun sebanyak 21 responden (52,5%) lebih banyak dari responden yang berusia 20-30 tahun yang berjumlah 13 responden (32.5%) sedangkan sisanya 15% adalah yang diatas
40 tahun. Ini berarti mayoritas dari jumlah karyawan CV. Thabita Jaya merupakan tenaga kerja yang masih berproduktif untuk menghasilkan kinerja
yang baik.
2. Analisis Deskriptif Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Tabel 4.2
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Jumlah Responden Persentase
Laki-laki 29 72,5%
Perempuan 11 27,5%
Jumlah 40 100 %
Sumber: Kuesioner Penelitian, 2016 (data diolah)
Pada Tabel 4.2 terlihat bahwa karakteristik responden berdarkan jenis kelamin adalah 29 responden (72,5%) berjenis kelamin laki-laki dan 11 orang responden (27,5%) berjenis kelamin wanita. Persentase ini menunjukkan
bahwa mayoritas penelitian adalah laki-laki. Hal ini dikarenakan perusahaan ini mayoritas banyak yang bekerja di lapangan dan di gudang, sehingga
lebih banyak mayoritas bekerja di dalam kantor untuk bagian marketing serta yang lainnya.
3. Analisis Deskriptif Responden Berdasarkan Lama Bekerja
Tabel 4.3
Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Bekerja
Lama Bekerja Jumlah Responden Persentase
5 – 10 Tahun 11 27,5%
10 – 15 Tahun 25 62,5%
>15 Tahun 4 10 %
Jumlah 40 100%
Sumber: Kuesioner Penelitian, 2016 (data diolah)
Pada Tabel 4.3 dapat dilihat karateristik responden berdasarkan lama
bekerja nya adalah 4 responden (10%) telah bekerja lebih dari 15 tahun , 11 responden (27,5%) telah bekerja 5-10 tahun, 25 orang responden (62.5%) yang bekerja 10-15 tahun.
Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa sebagian besar karyawan CV. Thabita
Jaya telah bekerja selama 10-15 tahun dengan jumlah karyawan 25 orang, hal ini
berarti CV Thabita Jaya memiliki karyawan yang sudah lama bekerja dengan
perusahaan ini dan sudah memiliki pengalaman kerja yang lama di perusahaan
ini.
4.2.2 Analisis Deskriptif Variabel
Thabita Jaya Medan berjumlah 44 butir, dimana pembagian pernyataan yakni 6 butir pernyataan variabel Fokus pada Konsumen (X1), 4 butir pernyataan
varibel Perbaikan Berkesinambungan (X2), 5 butir pernyataan variabel Pelibatan dan Pemberdayaan Karyawan (X3), 4 butir pernyataan variabel
Pelatihan dan Pendidikan (X4), dan 25 butir pernyataan variabel Kinerja Manajerial (Y) dengan tanggapan responden untuk ke-30 pernyataan sebagai berikut:
4.2.2.1Distribusi Jawaban Responden Terhadap Nilai Variabel Fokus Pada
Konsumen (X1)
4.2.2.2
Tabel 4.4
Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Fokus Pada Konsumen (X1)
Item Pernyataan
Sangat
Setuju Setuju
Kurang
Perusahaan berusaha memenuhi kepuasan konsumen.
26 65 14 35 0 0 0 0 0 0 40 100 4,65
Perusahaan selalu mengukur kepuasan konsumen.
0 0 2 5 13 32,5 19 47,5 6 15 40 100 2,275
Perusahan membina langsung dengan konsumen.
0 0 1 2,5 13 32,5 22 55 4 10 40 100 2,275
Perusahaan tanggap dengan ketidakpuasan konsumen.
Perusahaan menyelesaikan masalah dengan konsumen dengan baik dan tepat.
0 0 40 100 0 0 0 0 0 0 40 100 4
Sumber: Kuesioner Penelitian, 2016 (data diolah)
Berdasarkan Tabel 4.4 dapat diketahui bahwa :
1. Pada pernyataan pertama (Perusahaan selalu mengindentifikasi kebutuhan
konsumen) sebanyak 7 responden (17,5%) menyatakan sangat setuju, 33 responden (82,25%) menyatakan setuju. Hal ini menunjukkan bahwa
keseluruhan karyawan menyatakan sangat setuju dan setuju bahwa perusahaan selalu mengindentifikasi kebutuhan konsumen.
2. Pada pernyataan kedua (Perusahaan berusaha memenuhi kebutuhan
konsumen) sebanyak 26 responden (65%) menyatakan sangat setuju, 14 responden (35%) menyatakan setuju. Hal ini menunjukkan bahwa
keseluruhan karyawan menyatakan perusahaan telah berusaha memenuhi kebutuhan konsumen.
3. Pada pernyataan ketiga (Perusahaan selalu mengukur kepuasan konsumen) sebanyak 2 responden (5%) menyatakan setuju, 13 responden (32,5%) menyatakan kurang setuju, 19 responden (47,5%) menyatakan
tidak setuju, dan 6 responden (15%) menyatakan sangat tidak setuju . Hal ini menunjukkan bahwa keseluruan karyawan menyatakan bahwa perusahan belum atau tidak selalu melakukan pengukursn kepuasan pelanggan.
4. Pada pernyatan keempat (Perusahaan membina hubungan langsung dengan
konsumen) sebanyak 1 responden (2,5%) menyatakan setuju, 13 responden
(32,5) menyatakan kurang setuju, 22 responden (55%) menyatakan tidak
menunjukkan bahwa keseluruhan karyawan menyatakan bahwa perusahaan
tidak melakukan hubungan langsung dengan konsumen.
5. Pada pernyataan kelima (Perusahaan tanggap dengan ketidakpuasan
konsumen) sebanyak 11 responden (27,5%) menyatakan kurang setuju, 25
responden (62,5%) menyatakan tidak setuju , dan 4 responden (10%)
menyatakan sangat tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa keseluruhan
karyawan menyatakan bahwa lama kerja mempengaruhi karirnya didalam
perusahaan.
6. Pada pernyataan keenam (Perusahaan menyelesaikan masalah dengan
konsumen dengan baik dan tepat) sebanyak 40 responden (100%) menyatakan
setuju. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan telah melakukan penyelesaian
masalah dengan konsumen secara baik dan tepat.
4.2.2.3Distribusi Jawaban Responden Terhadap Nilai Variabel Perbaikan
Berkesinambungan (X2)
Tabel 4.5
Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Fokus Perbaikan Berkesinambungan (X2)
Item Pernyataan
Sangat
Setuju Setuju
Kurang
Perusahaan selalu menetapkan target perbaikan berkelanjutan dengan standart tertentu.
10 25 27 67,5 3 7,5 0 0 0 0 40 100 4,175
Perusahaan selalu mempertimbangkan masukkan
konsumen untuk meningkatkan aspek kualitas.
0 0 2 5 9 22,5 24 60 5 12,5 40 100 2
Perusahaan selalu melakukan perbaikan terus menerus pada semua bagian
21 52,5 15 37,5 4 10 0 0 0 0 40 100 4,425
Perusahaan melakukan perbaikan berkesinambungan dengan melihat adanya
Item Pernyataan
Sangat
Setuju Setuju
Kurang
peluang dari metode serta peralatan baru.
Perusahaan selalu menetapkan target perbaikan berkelanjutan dengan standart tertentu.
10 25 27 67,5 3 7,5 0 0 0 0 40 100 4,175
Sumber: Kuesioner Penelitian, 2016 (data diolah)
Berdasarkan Tabel 4.5 dapat diketahui bahwa:
1. Pada pernyataan pertama (Perusahaan selalu menetapkan target perbaikan berkelanjutan dengan standard tertentu) sebanyak 10 responden (25%)
menyatakan sangat setuju, 27 responden (67,5%) menyatakan setuju, 3 responden (7,5%) menyatakan kurang setuju. Hal ini menunjukkan bahwa
sebagian besar karyawan menyatakan perusahaan telah menetapkan target perbaikan berkesinambungan dengan standard tertentu , namun beberapa karyawan menyatan bahwa perusahaan belum menetapkannya.
2. Pada pernyataan kedua (Perusahaan selalu mempertimbangkan masukan
konsumen untuk meningkatkan aspek kualitas) sebanyak 2 responden (5%)
menyatakan setuju, 9 responden (22,5%) menyatakan kurang setuju, 24
responden (60%) menyatakan tidak setuju dan 5 responden (12,5) menyatakan
sangat tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar karyawan
menyatakan perusahaan tidak mempertimbangkan masukkan dari konsumen
untuk meningkatkan kualitas, tapi ada beberapa juga yang menyatakan bahwa
perusahaan sudah mempertimbangkan masukan dari konsumen untuk
3. Pada pernyataan ketiga (Perusahaan selalu melakukan perbaikan terus
menerus pada semua bagian) sebanyak 21 responden (52,5%) menyatakan
sangat setuju, sebanyak 15 responden (37,5%) menyatakan setuju, sebanyak 4
responden (10%) menyatakan kurang setuju. Hal ini menunjukkan bahwa
sebagian besar karyawan menyatakan perusahaan telah melakukan perbaikan
terus menerus pada semua bagian , namun beberapa karyawan menyatakan
perusahaan belum melakukan perbaikan terus menerus pada semua bagian.
4. Pada pernyataan keempat (Perusahaan melakukan perbaikan
berkesinambungan dengan melihat adanya peluang dari metode serta
peralatan baru) sebanyak 15 responden (62,5%) menyatakan sangat setuju,
sebanyak 25 responden (37,5%) menyatakan setuju. Hal ini menunjukkan
bahwa keseluruhan karyawan menyatakan bahwa perusahaan telah melakukan
perbaikan berkesinambungan dengan melihat adanya peluang serta peralatan
baru.
4.2.2.4Distribusi Jawaban Responden Terhadap Nilai Variabel Pelibatan
dan Pemberdayaan karyawan (X3)
Tabel 4.6
Distribusi Jawaban Responden Terhadap Pelibatan dan Pemberdayaan Karyawan (X3)
Item Pernyataan
Sangat
Setuju Setuju
Kurang seluruh karyawan untuk mengambil keputusan
0 0 29 72,5 11 27,5 0 0 0 0 40 100 3,725
Saran karyawan selalu digunakan dalam melakukan setiap aktivitas perusahaan.
0 0 29 72,5 11 27,5 0 0 0 0 40 100 3,275
Keikutsertaan karyawan dalam setiap kegiatan perusahaan memberikan dampak yang
Item Pernyataan
Sangat
Setuju Setuju
Kurang
baik bagi perusahaan.
Adanya laporan hasil kerja yang jelas dari karyawan kepada atasan.
20 50 20 50 0 0 0 0 0 0 40 100 4,5
Adanya intruksi yang jelas dari atasan kepada karyawan.
0 0 0 0 9 22,5 26 65 5 12,5 40 100 2,1
Sumber: Kuesioner Penelitian, 2016 (data diolah)
Berdasarkan Tabel 4.6 dapat diketahui bahwa:
1. Pada pernyataan pertama (Perusahaan mengikutsertakan seluruh karyawan
untuk mengambil keputusan) sebanyak 29 responden (72,5%) menyatakan setuju, 11 responden (27,5%) menyatakan kurang setuju . Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar karyawan menyatakan bahwa
karyawan diikutsertakan oleh perusahaan dalam mengambil keputusan, namun ada beberapa karyawan menyatakan bahwa diri mereka tidak
diikutsertakan dalam pengambilan keputusan.
2. Pada pernyataan kedua (Saran karyawan selalu digunakan dalam melakukan setiap aktivitas perusahaan) sebanyak 29 responden (72,5%)
menyatakan setuju, 11 responden (27,5%) menyatakan kurang setuju. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar karyawan menyatakan saran dari
karyawan telah digunakan dalam melakukan segala aktivitas di perusahaan , namun ada beberapa karyawan menyatakan bahwa saran dari karyawan belum digunakan dalam aktivitas perusahaan.
3. Pada pernyataan ketiga (Keikutsertaan karyawan dalam setiap kegiatan perusahaan memberikan dampak yang baik bagi perusahaan) sebanyak 32
menyatakan kurang setuju. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar karyawan menyatakan keikutsertaan karyawan dalam setiap kegiatan
perusahaan telah memberikan dampak yang baik bagi perusahaan, tetapi beberapa karyawan juga menyatakan bahwa keikutsertaan karyawan tidak
memberikan dampat yang baik bagi perusahaan.
4. Pada pernyataan keempat (Adanya laporan hasil kerja yang jelas dari karyawan kepada atasan ) sebanyak 20 responden (50%) menyatakan
sangat setuju, sebanyak 20 responden (50%) menyatakan setuju. Hal ini menunjukkan bahwa keseluruhan karyawan menyatakan bahwa karyawan
telah memberikan laporan hasil kerja yang jelas kepada atasan.
5. Pada pernyataan kelima (Adanya intruksi yang jelas dari atasan kepada karyawan) sebanyak 9 responden (22,5%) menyatakan kurang setuju,
sebanyak 26 responden (65%) menyatakan tidak setuju, dan 5 responden (12,5%) menyatakan sangat tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa
keseluruhan karyawan menyatakan bahwa intruksi dari atasan kepada karyawan tidak jelas.
4.2.2.5Distribusi Jawaban Responden Terhadap Nilai Variabel Pelatihan
dan Pendidikan (X4)
Tabel 4.8
Distribusi Jawaban Responden Terhadap Kinerja Manajerial (Y)
Item Pernyataan
Sangat
Setuju Setuju
Kurang
Perusahaan membuat tujuan perusahaan
Perusahaan membuat strategi untuk pencapaian tujuan perusahaan.
10 25 30 75 0 0 0 0 0 0 40 100 4,25
Perusahaan membuat rencana jangka panjang dan rencana jangka pendek untuk program kerja perusahaan.
12 30 28 70 0 0 0 0 0 0 40 100 4,3
Dimensi Investigasi
Perusahaan mengupulkan laporan kerja setiap bagian manajemen lini
18 45 22 55 0 0 0 0 0 0 40 100 4,45
Item Pernyataan
Sangat
Setuju Setuju
Kurang informasi berbagai laporan yang penting.
28 70 12 30 0 0 0 0 0 0 40 100 4,7
Perusahaan memeriksa kebenaran setiap laporan yang dimiliki oleh perusahaan
11 27,5 29 72,5 0 0 0 0 0 0 40 100 4,275
Dimensi Koordinasi
Perusahaan merancang pekerjaan dengan jelas.
0 0 40 100 0 0 0 0 0 0 40 100 4
Perusahaan mengelompokkan pekerjaan untuk mempermudah karyawan dalam mengerjakan tugasnya.
0 0 40 100 0 0 0 0 0 0 40 100 4
Perusahaan membagikan otoritas setiap bagian manajemen lini dengan jelas.
7 17,5 0 0 33 82,5 0 0 0 0 40 100 3,35
Perusahaan mengkoordinasi setiap aktivitas yang dilaksanakan perusahaan.
0 0 19 47,5 21 52,5 0 0 0 0 40 100 3,475
Dimensi Evaluasi
Perusahaan membuat penilaian kerja untuk setiap karyawan.
0 0 40 100 0 0 0 0 0 0 40 100 4
Perusahaan melakukan evaluasi terhadap laporan kerja karyawan.
0 0 40 100 0 0 0 0 0 0 40 100 4
Dimensi Pengawasan
Perusahaan melakukan pengawasan pada karyawan.
0 0 0 0 10 25 26 65 4 10 40 100 2,15
Perusahaan melatih karyawan.
0 0 0 0 13 32,5 24 60 3 7,5 40 100 2,25
Perusahaan memimpin karyawan di setiap program kerja karyawan.
0 0 0 0 33 82,5 7 17,5 0 0 40 100 2,825
Membentuk suatu tim untuk menyeleksi karyawan baru.
19 47,5 21 52,5 0 0 0 0 0 0 40 100 4,475
Perusahaan melakukan promosi terhadap karyawan
untuk meningkatkan kinerjanya.
21 52,5 19 47,5 0 0 0 0 0 0 40 100 4,525
Perusahaan membuat spesifikasi pekerjaan untuk
18 45 22 55 0 0 0 0 0 0 40 100 4,45
Item Pernyataan
Sangat
Setuju Setuju
Kurang
Dimensi Pengambilan Keputusan Manajer melakukan pemecahan masalah
0 0 40 100 0 0 0 0 0 0 40 100 4
Manajer mengidentifikasi peluang dari perusahaan.
21 52,5 12 30 7 17,5 0 0 0 0 40 100 4,35
Perusahaan membuat alternatif untuk penyelesaian masalah
0 0 40 100 0 0 0 0 0 0 40 100 4
Perusahaan mengevaluasi alternatif penyelesaian masalah
13 32,5 27 67,5 0 0 0 0 0 0 40 100 4,325 pembuatan kontrak
1 2,5 39 97,5 0 0 0 0 0 0 40 100 4,025
Perusahaan membuat perjanjian dengan pihak investor.
17 42,5 23 57,5 0 0 0 0 0 0 40 100 4,425
Sumber: Kuesioner Penelitian, 2016 (data diolah)
Berdasarkan Tabel 4.8 dapat diketahui bahwa:
1. Pada pernyataan pertama (Perusahaan membuat tujuan perusahaan) sebanyak 1 responden (2,5%) menyatakan sangat setuju, 35 responden (97,5%) menyatakan setuju. Hal ini menunjukkan bahwa seluruh karyawan
menyatakan perusahaan sudah menetapkan tujuan perusahaan.
2. Pada pernyataan kedua (Perusahaan membuat strategi untuk pencapaian
30 responden (75%) menyatakan setuju. Hal ini menunjukkan bahwa keseluruhan karyawan menyatakan perusahaan telah membuat strategi untuk
pencapaian tujuan perusahaan.
3. Pada pernyataan ketiga (Perusahaan membuat rencana jangka panjang dan
rencana jangka pendek untuk program kerja perusahaan) sebanyak 12 responden (30%) menyatakan sangat setuju, 28 responden (70%)menyatakan setuju. Hal ini menunjukkan bahwa seluruh karyawan
menyatakan perusahaan telah membuat rencana jangka panjang dan jangka pendek untuk program kerja perusahaan.
4. Pada pernyataan keempat (Perusahaan mengumpulkan laporan kerja setiap bagian manajemen lini) sebanyak 18 responden (45%) menyatakan sangat setuju, 22 responden (55%) menyatakan setuju. Hal ini menunjukkan bahwa
seluruh karyawan menyatakan perusahaan telah mengumpulkan laporan kerja setiap bagian manajemen lini.
5. Pada pernyataan kelima (Perusahaan menyediakan informasi berbagai laporan penting) sebanyak 28 responden (70%) menyatakan sangat setuju, 12 responden (30%) menyatakan setuju. Hal ini menunjukkan bahwa
keseluruhan karyawan menyatakan perusahaan sudah menyediakan informasi berbagai laporan penting.
menunjukkan bahwa seluruh karyawan menyatakan perusahaan telah memeriksa kebenaran setiap laporan yang dimiliki perusahaan.
7. Pada pernyataan ketujuh (Perusahaan merancang pekerjaan dengan jelas) sebanyak 40 responden (10%) menyatakan setuju. Hal ini menunjukkan
bahwa seluruh karyawan menyatakan perusahaan telah merancang pekerjaan dengan jelas.
8. Pada pernyataan kedelapan (Perusahaan mengelompokkan pekerjaan
untuk mempermudah karyawan dalam mengerjakan tugasnya) sebanyak 40 responden (100%) menyatakan setuju. Hal ini menunjukkan bahwa seluruh
karyawan menyatakan perusahaan sudah mengelompokkan pekerjaan untuk mempermudah karyawan dalam mengerjakan tugasnya.
9. Pada pernyataan kesembilan (Perusahaan membagikan otoritas setiap
bagian manajemen lini dengan jelas) sebanyak 7 responden (17,5%) menyatakan sangat setuju, 33 responden (82,5%) menyatakan kurang setuju.
Hal ini menunjukkan bahwa keseluruhan karyawan menyatakan perusahaan belum membagikan otoritas setiap bagian manajemen lini dengan jelas, tetapi sebagian menyatakan bahwa perusahaan telah membagikan otoritas
setiap bagian manajemen lini dengan jelas.
10. Pada pernyataan kesepuluh (Perusahaan mengkoordinasi setiap aktivitas
yang dilaksanakan perusahaan) sebanyak 19 responden (47,5%) menyatakan setuju, 21 responden (52,5%) menyatakan kurang setuju. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar karyawan menyatakan bahwa
perusahaan, namun beberapa juga menyatakan bahwa perusahaan telah mengkoordinasi setiap aktivitas yang dilaksanakan perusahaan.
11. Pada pernyataan kesebelas (Perusahaan membuat penilaian kerja untuk setiap karyawan) sebanyak 40 responden (10%) menyatakan setuju. Hal ini
menunjukkan bahwa seluruh karyawan menyatakan perusahaan telah melakukan penilaian kerja untuk setiap karyawan.
12. Pada pernyataan kedua belas (Perusahaan melakukan evaluasi terhadap
laporan kerja karyawan) sebanyak 40 responden (100%) menyatakan setuju. Hal ini menunjukkan bahwa seluruh karyawan menyatakan perusahaan
sudah melakukan evaluasi terhadap laporan kerja yang diberikan karyawan. 13. Pada pernyataan ketiga belas (Perusahaan melakukan pengawasan kepada
karyawan) sebanyak 10 responden (25%) menyatakan kurang setuju, 26
responden (65%) menyatakan tidak setuju , 4 responden (10%) menyatakan sangat tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa seluruh karyawan
menyatakan perusahaan belum melakukan pengawasan pada karyawan. 14. Pada pernyataan keempat belas (Perusahaan melatih karyawan) sebanyak
13 responden (32,5%) menyatakan kurang setuju, 24 responden (60%)
menyatakan tidak setuju, 3 responden (7,5%) menyatakan sangat tidak setuju . Hal ini menunjukkan bahwa seluruh karyawan menyatakan
perusahaan belum melakukan pelatihan karyawan.
15. Pada pernyataan kelima belas (Perusahaan memimpin karyawan di setiap program kerja karyawan) sebanyak 33 responden (82,5%) menyatakan
menunjukkan bahwa keseluruhan karyawan menyatakan perusahaan tidak memimpin karyawan di setiap program kerja karyawan.
16. Pada pernyataan keenam belas (Membentuk suatu tim untuk menyeleksi karyawan baru) sebanyak 19 responden (47,5%) menyatakan sangat setuju,
21 responden (52,5%) menyatakan setuju. Hal ini menunjukkan bahwa seluruh karyawan menyatakan perusahaan sudah membentuk sebuah tim untuk menyeleksi karyawan.
17. Pada pernyataan ketujuh belas (Perusahaan melakukan promosi terhadap karyawan untuk meningkatkan kinerja) sebanyak 21 responden (52,5%)
menyatakan sangat setuju, 19 responden (47,5%) menyatakan setuju. Hal ini menunjukkan bahwa seluruh karyawan menyatakan perusahaan telah melakukan promosi terhadap karyawan untuk meningkatkan kinerjanya.
18. Pada pernyataan kedelapan belas (Perusahaan membuat spesifikasi pekerjaan untuk membantu karyawan bekerja) sebanyak 18 responden
(45%) menyatakan sangat setuju, 22 responden (55%) menyatakan setuju. Hal ini menunjukkan bahwa keseluruhan karyawan menyatakan perusahaan sudah membuat spesifikasi pekerjaan untuk membantu karyawan bekerja.
19. Pada pernyataan kesembilan belas (Manajer melakukan pemecahan masalah) sebanyak 40 responden (100%) menyatakan setuju. Hal ini
menunjukkan bahwa seluruh karyawan menyatakan manajer di perusahaan telah melakukan pemecahan masalah.
20. Pada pernyataan kedua puluh (Manajer mengindentifikasi peluang dari
responden (30%) menyatakan setuju, 7 responden (17,5%) menyatakan kurang setuju. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar karyawan
menyatakan manajer di perusahaan telah mengindentifikasi peluang dari perusahaan, namun beberapa karyawan menyatakan bahwa manajer belum
melakukan pengindentifikasian terhadap peluang perusahaan.
21. Pada pernyataan kedua puluh satu (Perusahaan membuat alternatif untuk penyelesaian masalah) sebanyak 40 responden (100%) menyatakan setuju.
Hal ini menunjukkan bahwa keseluruhan karyawan menyatakan perusahaan sudah membuat alternative untuk penyelesaian masalah di dalam
perusahaan.
22. Pada pernyataan kedua puluh dua (Perusahaan mengevaluasi alternatif penyelesaian masalah) sebanyak 13 responden (32,5%) menyatakan sangat
setuju, 27 responden (67,5%) menyatakan setuju. Hal ini menunjukkan bahwa seluruh karyawan menyatakan perusahaan selalu mengevaluasi
altenatif penyelesaian masalah.
23. Pada pernyataan kedua puluh tiga (Perusahaan mengimplementasikan hasil keputusan) sebanyak 7 responden (17,5%) menyatakan sangat setuju, 33
responden (82,5%) menyatakan setuju. Hal ini menunjukkan bahwa seluruh karyawan menyatakan perusahaan telah mengimplementasikan hasil
keputusan.
24. Pada pernyataan kedua puluh empat (Perusahaan membuat kesepakatan dalam pembuatan kontrak) sebanyak 1 responden (2,5%) menyatakan sangat
bahwa seluruh karyawan menyatakan perusahaan selalu membuat kesepakatan dalam membuat sebuah kontrak.
25. Pada pernyataan kedua puluh lima (Perusahaan membuat perjanjian dengan para investor) sebanyak 17 responden (42,5%) menyatakan sangat
setuju, 23 responden (57,5%) menyatakan setuju. Hal ini menunjukkan bahwa seluruh karyawan menyatakan perusahaan telah membuat perjanjian dengan pihak investor.
4.2.3 Analisis Regresi Linear Berganda
Model analisis regresi linear berganda digunakan untuk mengetahui berapa
besar pengaruh variabel bebas (fokus pada konsumen, perbaikan berkesinambungan, pelibatan dan pemberdayaan karyawan, pendidikan dan pelatihan) terhadap variabel terikat (kinerja manajerial). Data diolah statistik
untuk keperluan analisis dan pengujian hipotesis dengan menggunakan alat bantu program SPSS. Adapun bentuk umum persamaan regresi yang
digunakan adalah sebagai berikut:
Y= a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + e
Dimana:
Y = Kinerja Manajerial a = Konstanta
X1 = Fokus pada pelanggan X2 = Perbaikan berkelanjutan
X3 = Pelibatan dan pemberdayaan karyawan
b1,b2,b3,b4 = Koefisien regresi berganda e = Standard Error
Berdasarkan pengujian menggunakan SPSS, maka hasil persamaan regresi linear berganda dapat dilihat padah tabel 4.16 berikut ini:
Tabel 4.9
Hasil Analisis Regresi Linear Berganda Coefficientsa
a. Dependent Variable: Kinerja Manajerial
Sumber: Hasil Pengolahan Data (IBM SPSS 19, 2016)
Berdasarkan hasil pengolahan regresi linier berganda yang ditunjukkan dalam Tabel 4.18, maka diperoleh hasil linier berganda sebagai berikut :
Y = 85.844 + 0,379X1 – 0,150X2 + 0,343X3 + 0.170X4 + e
Interpretasi :
a. Konstanta sebesar 85.844 menunjukkan bahwa apabila tidak ada variabel independen (X1, X2, X3, X4 = 0) maka kinerja karyawan sebesar 85.844. b. Koefisien X1 (b1) = 0,379. Ini menunjukkan bahwa fokus pada pelanggan
berpengaruh secara positif terhadap kinerja manajerial CV. Thabita Jaya Medan atau dengan kata lain, jika strategi fokus pada pelanggan
c. Koefisien X2 (b2) = -0,150. Ini menunjukkan bahwa perbaikan berkesinambungan berpengaruh secara negatif terhadap kinerja manajerial
pada CV. Thabita Jaya Medan atau dengan kata lain, jika strategi perbaikan berkesinambungan ditingkatkan maka , kinerja manajerial akan
menurun.
d. Koefisien X3 (b3) = 0,343. Ini menunjukkan bahwa pelibatan dan pemberdayaan karyawan berpengaruh secara positif terhadap kinerja
manajerial pada CV. Thabita Jaya atau dengan kata lain, jika strategi pelibatan dan pemberdayaan karyawan ditingkatkan, maka kinerja
manajerial akan meningkat.
e. Koefisien X4 (b4) = 0,170. Ini menunjukkan bahwa pendidikan dan pelatihan berpengaruh secara positif terhadap kinerja manajerial CV.
Thabita Jaya Medan atau dengan kata lain, jika strategi pendidikan dan pelatihan ditingkatkan, maka kinerja karyawan akan menurun.
4.2.4 Uji Asumsi Klasik
4.2.4.1Uji Normalitas
Salah satu cara untuk melihat normalitas adalah dengan melihat grafik
histrogram dan grafik normal plot yang membandingkan antara dua absorvasi dengan distribusi yang mendekati distribusi normal.
Uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah distribusi data mengikuti atau mendekati distribusi normal. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan pendekatan Kolmogorov Smirnov. Dengan menggunakan
signifikan 5% artinya variabel residual berdistribusi normal (Situmorang dan Muslich, 2012:100).
a. Pendekatan Histogram
Sumber: Hasil Pengolahan Data (IBM SPSS 19, 2016)
Grafik 4.1
Grafik Histogram Normalitas
Berdasarkan Gambar 4.2 grafik histogram memiliki kemiringan seimbang ke kiri dan ke kanan, atau tidak melenceng ke kiri maupun ke kanan. Hal ini
memenuhi salah satu syarat uji normalitas data bahwa data berdistribusi normal.
b. Pendekatan Grafik
Sumber: Hasil Pengolahan Data (IBM SPSS 19, 2016) Gambar 4.2
Pada Gambar 4.3 menunjukkan bahwa pada scatter plotterlihat titik yang mengikuti data di sepanjang garis diagonal. Hal ini menunjukkan bahwa
residual peneliti normal. Namun untuk lebih memastikan bahwa di sepanjang garis diagonal berdistribusi normal, maka dilakukan uji
Kolmogorov-Smirnov(K-S)
c. Pendekatan Kolmogorov- Smirnov (K-S)
Tabel 4.10
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 40
Normal Parametersa,b Mean ,0000000
Std. Deviation 1,26444199
Most Extreme Differences Absolute ,095
Positive ,095
Negative -,064
Kolmogorov-Smirnov Z ,603
Asymp. Sig. (2-tailed) ,860
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Sumber: Hasil Pengolahan Data (IBM SPSS 19, 2016)
Untuk memastikan apakah data di sepanjang garis diagonal berdistribusi
normal maka dilakukan uji kolmogorv mirnov (1 sample KS) dengan melihat data residualnya apakah berdistribusi normal atau tidak.
Pada Tabel terlihat bahwa Asymp.Sig. (2-tailed) adalah 0,860 dan diatas