PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN DAN KEMANDIRIAN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA
SMA NEGERI TANJUNG BALAI
TESIS
Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan
Program Studi Teknologi Pendidikan
Oleh :
SETIADI
NIM. 8106122035
PROGRAM PASCA SARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
i
ABSTRAK
Setiadi, Pengaruh Strategi Pembelajaran dan Kemandirian Belajar Terhadap Hasil
Belajar Matematika Siswa SMA Negeri Kota Tanjungbalai. Tesis. Medan: Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan,2015
Penelitian ini bertujuan: (1) untuk mengetahui hasil belajar Matematika siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran TTW dan hasil belajar Matematika
yang diajar dengan strategi pembelajaran STAD, (2) untuk mengetahui hasil belajar
Matematika antara siswa dengan kemandirian tinggi dan hasil belajar Matematika siswa dengan kemandirian rendah, dan (3) untuk mengetahui interaksi antara strategi pembelajaran dan kemandirian siswa terhadap hasil belajar Matematika.
Populasi penelitian ini adalah siswa SMA Negeri Kota Tanjungbalai. Kelas yang dipilih adalah kelas X. Sampel penelitian ditetapkan sebanyak 108 orang yang terdiri dari kelas X-2 pada SMA Negeri 1, X-1 pada SMA Negeri 2 dan dan X-7 pada SMA Negeri 3 Tanjung Balai. Teknik penarikan sampel dilakukan dengan
cluster random sampling. Instrumen penelitian untuk mengukur hasil belajar
digunakan tes berbentuk pilihan berganda dengan 5 pilihan jawaban dengan jumlah soal sebanyak 40 dengan koefisian reliabilitas 0,948. Sedangkan untuk mendapatkan data tentang kemandirian siswa digunakan angket dengan jumlah 38 butir dan koefisien reliabelitasnya 0,885. Uji normalitas dengan uji Liliefors sedangkan uji homogenitas dengan uji Bartlett. Teknik analisis data adalah Anava dua jalur pada tarag signifikansi α = 0,05 yang dilanjutkan dengan uji Tuckey.
Hasil penelitiannya adalah : (1) rata-rata hasil belajar siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran TTW X = 30,0 lebih tinggi daripada rata-rata hasil
belajar siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran STAD X = 24,4 dengan
Fhitung = 58,7 > Ftabel = 3,888, (2) rata-rata hasil belajar siswa dengan kemandirian
tinggi X = 29,1 lebih tinggi daripada hasil belajar siswa dengan kemandirian rendah X = 25,4 dengan Fhitung = 26,6 > Ftabel = 3,888, dan (3) terdapat interaksi antara
strategi pembelajaran dan kemandirian terhadap hasil belajar matematika dengan Fhitung = 75,53 > Ftabel = 3,936
Dari hasil analisis data disimpulkan bahwa strategi pembelajaran yang tepat digunakan pada siswa dengan karakteristik kemandirian tinggi adalah strategi pembelajaran TTW sedangkan siswa dengan kemandirian rendah strategi pembelajaran yang tepat digunakan adalah strategi pembelajaran STAD. Implikasi
dari penelitian ini secara khusus ditujukan kepada guru matematika yaitu dalam penerapan strategi pembelajaran harus memperhatikan karakteristik siswa khususnya karakteristik kemandirian.
ii
ABSTRACT
Setiadi, Influence and Independence Learning Strategies Learning Math Learning Outcomes Students Against SMA Tanjungbalai. Thesis. Terrain: Graduate Program, State University of Medan, 2015
This study aims to: (1) to determine the result of learning mathematics students taught by instructional strategy TTW and learning outcomes Mathematics taught using learning strategies STAD, (2) to determine the result of learning mathematics among students with independence high and the results of learning mathematics students with independence low, and (3) to determine the interaction between learning strategies and self-reliance of students on learning outcomes in Mathematics.
The study population was students of SMA Tanjungbalai. The selected class is a class X. The research sample determined as 108 people consisting of class X-2 at SMA Negeri 1, X-1 at SMAN 2 and and X-7 at SMAN 3 Tanjung Balai. The sampling technique is done by cluster random sampling. The research instrument used to measure learning outcomes in the form of multiple-choice test with 5 possible answers to the question number 40 with reliability coefficients 0.948. Meanwhile, to obtain data about the independence of the students used a questionnaire with 38 items and a number of reliabelitasnya coefficient of 0.885. Liliefors normality test test test, while homogeneity by Bartlett test. The data analysis technique is Anava two lanes on tarag significance of α = 0.05, followed by Tuckey test.
Results of the research are: (1) the average student learning outcomes are taught using instructional strategies TTW = 30.0 higher than the average student learning outcomes are taught using instructional strategies with Fhitung STAD = 24.4 = 58.7> Ftabel = 3.888, (2) the average student learning outcomes with high independence = 29.1 higher than the learning outcomes of students with low self-reliance with Fhitung = 25.4 = 26.6> F table = 3.888, and (3) there is interaction between learning strategies and the independence of the mathematics learning outcomes with Fhitung = 75.53> F table = 3.936.
From the results of data analysis is concluded that the appropriate learning strategies used in the students with the characteristics of high self-reliance is a learning strategy TTW while students with low self-reliance appropriate learning strategy used is the strategy STAD. The implication of this study is specifically aimed at teachers of mathematics, namely in the application of learning strategies must consider the characteristics of the students, especially the characteristics of independence.
iii
KATA PENGANTAR
Rasa Syukur penulis nyatakan kehadirat Allah SWT karena berkat izin-Nya
maka penulis dapat menyelesaikan penulisan tesis ini. Dalam proses penulisan
tesis ini penulis banyak menghadapi kendala dan keterbatasan, namun berkat
bimbingan Dosen Pembimbing dan segala pihak yang telah memberikan motivasi
kepada penulis akhirnya penulisan tesis ini dapat diselesaikan. Pada kesempatan
ini penulis sampaikan ucapan terima kasih kepada:
Rektor Universitas Negeri Medan Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Si,
dan Bapak Prof. Dr. Bornok Sinaga, M.Pd selaku Direktur Program Pascasarjana
Universitas Negeri Medan yang telah memberikan kesempatan kepada penulis
untuk mengikuti perkuliahan di Program Pascasarjana Unimed.
Selanjutnya ucapan terima kasih disampaikan kepada Bapak Prof. Dr.
Harun Sitompul, M.Pd, selaku Ketua Program Studi Teknologi Pendidikan, dan
Bapak Dr. R. Mursid, M.Pd selaku sekretaris Program Studi Teknologi
Pendidikan beserta seluruh staf yang telah memberikan motivasi dan bantuan
kepada penulis berupa layanan perkuliahan dan administrasinya.
Secara khusus ucapan terimakasih disampaikan kepada Bapak Prof. Dr.
Mukhtar, M.Pd dan Bapak Dr. R. Mursid, M.Pd sebagai pembimbing I dan
Pembimbing II yang telah meluangkan waktunya memberikan pengarahan serta
bimbingan dalam penyusunan tesis ini.
Ucapan terimakasih juga disampaikan kepada Bapak Prof. Dr. H. Abdul
Muin Sibuea, M.Pd, Bapak Prof. Dian Armanto, M.Pd, M.A, M.Sc. Ph.D dan
Bapak Dr. Hamonangan Tambunan, M.Pd sebagai narasumber yang telah
iv
Terima kasih juga kepada Bapak/ ibu Dosen Program Studi Teknologi
Pendidikan, Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan yang telah
memberikan ilmu pengetahuan selama penulis mengikuti perkuliahan dan tak lupa
juga penulis haturkan terima kasih kepada rekan-rekan mahasiswa Pascasarjana
Unimed Program Studi Teknologi Pendidikan angkatan ke XVIII yang telah
banyak memberikan bantuan moril dan motivasi sehingga tesis ini dapat
diselesaikan.
Selanjutnya ucapan terima kasih penulis haturkan kepada Ibu Dra.
Rosminah, MM. selaku Kepala SMA Negeri 1 Tanjungbalai, Bapak Wahidin
Hasibuan , M.Pd, selaku Kepala SMA Negeri 2, Ibu Dra. Nahwati, selaku Kepala
SMA Negeri 3 Di Kota Tanjungbalai yang telah memberikan izin kepada penulis
untuk melakukan penelitian pada sekolah-sekolah yang dipimpinnya, serta
siswa-siswa kelas X Tahun Ajaran 2012/2013 yang menjadi populasi dan sampel dalam
penelitian ini.
Teristimewa ucapan terimakasih penulis haturkan kepada Ayahanda (Alm)
dan Ibunda yang telah memberikan motivasi kepada penulis dan secara khusus
pula ucapan terimakasih penulis ucapkan kepada Istriku tercinta Iswani Hayati,
S.Pd dan anak-anakku tersayang Syahrina Fathurrahmah Aditya dan Hafiza
Ayyatul Husna yang selalu memberikan curahan kasih sayang dan semangat
kepada penulis.
Semoga hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi pendidikan dimasa kini
dan dimasa yang akan datang.
Medan, Juli 2015
Penulis,
v
A. Latar Belakang Masalah 1
B. Identifikasi Masalah 11
C. Pembatasan Masalah 12
D. Perumusan Masalah 14
E. Tujuan Penelitian 14
F. Manfaat Penelitian 15
BAB II KAJIAN TEORITIS, KERANGKA BERFIKIR DAN HIPOTESIS PENELITIAN
b. Strategi Pembelajaran Ko-operatif 33 c. Strategi Pembelajaran Think Talk Write 41 d. Strategi Pembelajaran Students Teams Achiviement
Division 45
3. Hakikat Kemandirian Belajar 47 B. Penelitian Yang Relevan 50
C. Kerangka Berfikir 52
1. Hasil Belajar Matematika yang Diajar Dengan
Strategi Pembelajaran TTW Lebih Tinggi dibandingkan Diajar Dengan Strategi Pembelajaran STAD 52 2. Perbedaan Hasil Belajar Matematika Siswa Yang
Memiliki Kemandirian Belajar Tinggi dan Kemandirian
Belajar Rendah 57
3. Interaksi Strategi Pembelajaran Dan Kemandirian Belajar Terhadap Hasil BelajarMatematika 58
vi BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian 62
B. Populasi Dan Sampel Penelitian 62
1. Populasi Penelitian 62
2. Sampel Penelitian 63
C. Metode Dan Rancangan Penelitian 64 D. Variabel Dan Defenisi Operasional Variabel Penelitian 65 E. Prosedur Dan Pelaksanaan Perlakuan 68
1. Prosedur Pelaksanaan 68 2. Pelaksanaan Perlakuan 68 F. Teknik Dan Alat Pengumpulan Data 71
1. Tes Hasil Belajar Matematika 71 2. Angket Kemandirian Belajar 78 G. Pengontrolan Perlakuan 81 1. Validasi Internal 81
2. Validasi Eksternal 82
H. Teknik Analisis Data 83 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil 85 1. Hasil Belajar Matematika Siswa Yang Diajar Dengan Strategi Pembelajaran TTW 85
2. Hasil Belajar Matematika Siswa Yang Diajar Dengan Strategi Pembelajaran STAD 86
3. Hasil Belajar Matematika Siswa Dengan Kemandirian Tinggi 88
4. Hasil Belajar Matematika Siswa Dengan Kemandirian Rendah 89
5. Hasil Belajar Matematika Siswa Yang Diajar Dengan Strategi Pembelajaran TTW Dan Memiliki Kemandirian Tinggi 90
6. Hasil Belajar Matematika Siswa Yang Diajar Dengan Strategi Pembelajaran TTW Dan Memiliki Kemandirian Rendah 92
7. Hasil Belajar Matematika Siswa Yang Diajar Dengan Strategi Pembelajaran STAD dan Memiliki Kemandirian Tinggi 93
vii
D. Pembahasan Hasil Penelitian 105 E. Keterbatasan Penelitian 111
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Simpulan 113
B. Implikasi 114
C. Saran 117
DAFTAR PUSTAKA 119
viii DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1. Langkah-langkah Pembelajaran Kooperatif 39
Tabel 3.1. Rangkuman Sampel Penelitian 63
Tabel 3.2. Desain Faktorial 2 x 2 62
Tabel 3.3. Kisi-kisi Tes Hasil Belajar Matematika 72
Tabel 3.4. Kisi-kisi Angket Kemandirian Belajar Siswa 79
Tabel 4.1. Deskripsi Data Hasil Belajar Matematika Siswa Yang Diajar
Dengan Strategi Pembelajaran TTW 85
Tabel 4.2. Deskripsi Data Hasil Belajar Matematika Siswa Yang Diajar
Dengan Strategi Pembelajaran STAD 87
Tabel 4.3. Deskripsi Data Hasil Belajar Matematika Siswa Dengan
Kemandirian Tinggi 88
Tabel 4.4. Deskripsi Data Hasil Belajar Matematika Siswa Dengan
Kemandirian Rendah 89
Tabel 4.5. Deskripsi Data Hasil Belajar Matematika Siswa Yang Diajar Dengan Strategi Pembelajaran TTW Dan Memiliki Kemandirian
Tinggi 91
Tabel 4.6. Deskripsi Data Hasil Belajar Matematika Siswa Yang Diajar Dengan Strategi Pembelajaran TTW Dan Memiliki Kemandirian
Rendah 92
Tabel 4.7. Deskripsi Data Hasil Belajar Matematika Siswa Yang Diajar Dengan Strategi Pembelajaran STAD Dan Memiliki Kemandirian
Tinggi 94
Tabel 4.8. Deskripsi Data Hasil Belajar Matematika Siswa Yang Diajar Dengan Strategi Pembelajaran STAD Dan Memiliki Kemandirian
Rendah 95
Tabel 4.9. Rangkuman Analisis Uji Normalitas 97
Tabel 4.10.Rangkuman Analisis Uji Homogenitas Kelompok Sampel
ix
Tabel 4.11.Rangkuman Analisis Uji Homogenitas Kelompok Sampel
Kemandirian Tinggi dan Kemandirian rendah 98
Tabel 4.12.Rangkuman Analisis Uji Homogenitas Kelompok Sampel
Strategi Pembelajaran Dan Kemandirian 99
Tabel 4.13.Rangkuman Data Hasil Belajar Matematika 100
Tabel 4.14.Rangkuman Anava Faktorial Belajar 2 x 2 100
x
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1. Desain Pembelajaran Dengan Strategi Think Talk Write ... 43
Gambar 4.1. Histogram Hasil Belajar Matematika Siswa Yang Diajar
DenganStrategi Pembelajaran TTW ... 86
Gambar 4.2. Histogram Hasil Belajar Matematika Siswa Yang Diajar
Dengan Strategi Pembelajaran STAD ... 87
Gambar 4.3. Histogram Hasil Belajar Matematika Siswa Dengan
Kemandirian Tinggi ... 89
Gambar 4.4. Histogram Hasil Belajar Matematika Siswa Dengan
Kemandirian Rendah ... 90
Gambar 4.5. Histogram Hasil Belajar Matematika Siswa Yang Diajar Dengan Strategi Pembelajaran TTW Dengan Kemandirian
Tinggi ... 91
Gambar 4.6. Histogram Hasil Belajar Matematika Siswa Yang Diajar Dengan Strategi Pembelajaran TTW Dengan Kemandirian
Rendah ... 93
Gambar 4.7. Histogram Hasil Belajar Matematika Siswa Yang Diajar Dengan Strategi Pembelajaran STAD Dengan Kemandirian Tinggi ... 94
Gambar 4.8. Histogram Hasil Belajar Matematika Siswa Yang Diajar Dengan Strategi Pembelajaran STAD Dengan Kemandirian Rendah ... 96
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Kurikulum Berupa Silabus Untuk SK Dan KD Yang
Terkait Dengan Penelitian ... 124
Lampiran 2. Rpp Untuk Pertemuan Semester Ganjil-Genap (Perlakuan) Dan RPP Untuk Pertemuan Semester Ganjil-Genap (Kontrol) ... 149
Lampiran 3. Soal Tes Hasil Belajar Pretes Dan Postes ... 231
Lampiran 4. Hasil Uji Coba Tes Hasil Belajar ... 271
Lampiran 6. Hasil Uji Coba Instrumen Penelitian ... 266
Lampiran 7. Data Instrumen Penelitian Untuk Masing-Masing Variabel .... 278
Lampiran 8. Tabel Statistik ... 338
Lampiran 9. Foto Dokumentasi Kegiatan Pelaksanaan Penelitian ... 347
Lampiran 10. Surat Keputusan Pembimbing Tesis Prodi Teknologi Pendidikan ... 351
Lampiran 11. Undangan Seminar Proposal Tesis ... 352
Lampiran 12. Surat Keterangan Validasi Dari Pakar/Ahli Terhadap Instrumen Penelitian ... 353
Lampiran 13. Surat Ijin Melaksanakan Penelitian Tesis Dari Direktur Pascasarjana Unimed ... 354
Lampiran 14. Surat Ijin Melaksanakan Penelitian Di Sekolah SMA Negeri 1 SMA Negeri 2 – SMA Negeri 3 Kota Tanjungbalai ... 355
Lampiran 15. Surat Keterangan Melaksanakan Penelitian Dari Sekolah SMA Negeri 1 – SMA Negeri 2 – SMA Negeri 3 Kota Tanjungbalai ... 356
113
BAB V
SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di 3 SMA Negeri Tanjung
Balai yaitu SMA Negeri 1, SMA Negeri 2, SMA Negeri 3 maka disimpulkan
hal-hal sebagai berikut :
1. Strategi pembelajaran TTW dan strategi pembelajaran STAD memberikan
pengaruh yang berbeda terhadap hasil belajar Matematika siswa. Penggunaan
strategi pembelajaran TTW memberikan pengaruh yang lebih tinggi terhadap
hasil belajar Matematika dibandingkan dengan penggunakan strategi
pembelajaran STAD.
2. Tingkat kemandirian tinggi dan tingkat kemandirian rendah memberikan
pengaruh yang berbeda terhadap hasil belajar Matematika siswa. Hasil belajar
Matematika siswa yang memiliki tingkat kemandirian tinggi lebih tinggi
dibandingkan dengan siswa yang memiliki tingkat kemandirian rendah.
3. Terdapat interaksi antara strategi pembelajaran dan kemandirian belajar dimana
siswa dengan kemandirian tinggi lebih tepat diajar menggunakan strategi
pembelajaran TTW, sedangkan siswa dengan kemandirian rendah lebih tepat
114
B.Implikasi
Berdasarkan simpulan pertama hasil penelitian ini yang menyatakan
bahwa hasil belajar matematika siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran
TTW lebih tinggi dari pada hasil belajar matematika siswa yang diajarkan dengan
strategi pembelajaran STAD. Dengan demikian para guru di SMA Negeri kota
Tanjung Balai selayaknya memiliki pengetahuan dan pemahaman serta wawasan
yang luas dalam mimilih dan menyusun strategi pembelajaran, khususnya strategi
pembelajaran yang akan diterapkan pada mata pelajaran matematika. Dengan
memiliki pengetahuan dan wawasan, guru mampu merancang suatu desain
pembelajaran matematika yang akan memaksimalkan pencapaian hasil belajar
siswa pada suatu materi pelajaran tertentu.
Dalam pembelajaran matematika banyak terdapat materi-materi pelajaran,
yang mana setiap materi pelajarant tersebut memiliki karakteristik dan kesulitan
tersendiri. Sehingga sudah selayaknyalah seorang guru matematika memilih
strategi pembelajaran yang tepat untuk suatu materi tertentu. Strategi
pembelajaran TTW lebih mengedepankan keaktifan siswa secara personal
sehingga siswa akan cenderung memiliki hasil belajar yang tinggi apabila
dilakukan dengan baik. Walaupun kedua strategi pembelajaran tersebut
merupakan strategi pembelajaran yang berasal dari pendekatan pembelajaran
kooperatif namun karakteristik yang terdapat pada strategi pembelajaran TTW
mengharuskan guru harus memonitoring dan menilai keterlibatan setiap siswa
dalam diskusi dan senantiasa mendorong siswa untuk berpartisipasi dalam
115
matematika. Hasil tersebut menunjukkan bahwa hendaknya guru lebih
menggunakan strategi pembelajaran TTW dari pada strategi pembelajaran STAD,
karena terbukti lebih dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa.
Selain faktor dari luar diri seperti strategi pembelajaran faktor dari dalam
diri siswa seperti motivasi, bakat dalam berbicara dan kecerdasan juga
mempengaruhi hasil belajar matematika yang akan diperoleh siswa. Salah satu
karakteristik siswa yang paling membantu dalam mempengaruhi pencapaian siswa
dalam pembelajaran matematika adalah kemandirian. Kemandirian dalam belajar
matematika ditandai dengan usaha sadar siswa yang disengaja untuk menguasai
suatu materi pelajaran. Sehingga siswa yang memiliki kemandirian yang baik,
akan cenderung memperolah hasil belajar yang baik juga.
Berdasarkan simpulan kedua, bahwa kemandirian siswa terbukti memberi
pengaruh dalam perolehan hasil belajar matematika siswa. Hasil belajar siswa
yang memiliki kemandirian tinggi lebih tinggi dari pada hasil belajar matematika
siswa yang memiliki kemandirian rendah. Hasil penelitian ini menjadi
pertimbangan bagi guru untuk memahami kondisi siswa agar siswa yang memiliki
kemandirian tertentu dapat memperoleh hasil pembelajaran yang lebih meningkat
dengan cara mengupayakan pemilihan strategi pembelajaran yang tepat dan cocok
untuk siswa yang memiliki kemandirian rendah maupun tinggi.
Dalam kegiatan proses pembelajaran sebaiknya dirancang dengan
memberikan kebebasan kepada siswa untuk mengembangkan aspek kemandirian
mereka dan dapat memperkaya pengalaman belajar yang dapat merancang
116
kemandirian masing-masing siswanya, yang merupakan salah satu faktor yang
mempengaruhi perolehan hasil belajar, ketika memperoleh materi pelajaran
dengan sesama anggota kelas lainnya yang memiliki perbedaan karakteristik
dalam pembelajaran dikelas. Dengan dibekalinya guru tentang pengetahuan dan
karakteristik kemandirian siswa, guru dapat menyadari dan memahami kondisi
siswa tersebut sehingga dapat memberikan perlakuan yang sesuai terhadap siswa
tersebut.
Hasil simpulan ketiga menunjukkan bahwa siswa yang memiliki
kemampuan kemandirian tinggi mempunyai hasil belajar yang tinggi juga, apabila
diajar dengan strategi pembelajaran TTW dibandingkan dengan siswa yang diajar
dengan strategi pembelajaran STAD. Demikian juga hasil belajar siswa yang
memiliki kemandirian rendah yang diajar dengan strategi pembelajaran STAD
lebih tinggi dibandingkan hasil belajar siswa yang memiliki kemandirian rendah
yang dibelajarkan dengan strategi pembelajaran TTW.
Dengan menggunakan strategi pembelajaran yang sesuai dengan kondisi
kemandirian siswa maka kegiatan pembelajaran akan lebih bermakna sehingga
pembelajaran yang dilaksanakan lebih efektif, efisien dan memiliki daya tarik.
Namun perlu disadari bahwa tidak ada satu strategi pembelajaran manapun yang
paling sesuai untuk setiap karakteristik siswa maupun karakteristik materi. Tetapi
hasil penelitian ini bisa menjadi masukan bagi guru mata pelajaran matematika
untuk memilih strategi pembelajaran yang sesuai dalam membelajarkan siswanya.
Sesuai dengan hasil penelitian dapat diaplikasikan dalam merancang pembelajaran
117
Dengan mempertimbangkan kemandirian belajar siswa dalam merancang
strategi pembelajaran, guru dapat memaksimalkan kelebihan siswa dan
meminimalkan hal-hal yang menghambat proses belajar siswa. Dengan melihat
kemandirian belajar siswa, guru dapat merancang strategi pembelajaran yang
sesuai. Misalnya untuk siswa dengan kemandirian tinggi strategi pembelajaran
yang sesuai adalah strategi pembelajaran yang berorientasi pada siswa, banyak
melibatkan siswa dalam aktivitas kelas. Salah satu strategi yang dapat dipilih
adalah strategi pembelajaran TTW.
Selanjutnya, siswa yang memiliki kemandirian belajar rendah sesuai
dengan karakteristiknya lebih cocok dengan strategi yang berorientasi pada guru
atau kelompok yang mengedepankan kekompakan antar teman sebaya seperti
strategi pembelajaran STAD, karena siswa lebih suka mendapat bimbingan dan
mengamati apa yang dilakukan orang lain. Mereka lebih cocok dengan strategi
yang tidak banyak menuntut mereka untuk melakukan aktivitas kelas, hal tersebut
terjadi karena kemandirian mereka dalam belajar yang dibawah rata-rata
temannya sehingga mereka lebih mudah untuk memahami apa yang disampaikan
guru maupun temannya dalam memahami materi pelajaran.
C.Saran
Berdasarkan hasil penelitian, simpulan, dan keterbatasan penelitian, maka
118
1. Disarankan bagi guru khususnya guru mata pelajaran matematika untuk
menggunakan strategi pembelajaran TTW untuk meningkatkan hasil belajar
matematika siswa.
2. Guru menerapkan strategi pembelajaran TTW bagi siswa yang memiliki
kemandirian tinggi sedangkan siswa yang memiliki kemandirian rendah lebih
cocok untuk strategi pembelajaran STAD sehingga memberikan pengaruh
terhadap hasil belajar matematika siswa dengan lebih maksimal.
3. Karakteristik siswa yang dijadikan variabel moderator dalam penelitian ini
adalah kemandirian siswa. Disarankan untuk penelitian lanjut, melibatkan
karakteristik siswa yang lain. Guna melengkapi kajian penelitian ini, seperti
minat, bakat, tingkat kreativitas, dan lain sebagainya.
4. Diadakannya pelatihan bagi guru dalam peningkatan kemampuan penguasaan
materi dan perancangan strategi/metode pembelajaran.
5. Perlu diadakan penelitian yang lebih lanjut dalam penggunaan strategi
pembelajaran untuk mengetahui hasil yang lebih akurat.
6. Guna penelitian lanjutan pada penerapan strategi pembelajaran disamping
kepada guru yang menjadi mitra peneliti, perlu disosialisasikan juga terlebih
dahulu kepada siswa bagaimana tahap-tahap strategi pembelajaran TTW dan
strategi pembelajaran STAD agar saat pembelajaran berlangsung kegagalan
dalam proses pembelajaran dapat dihindari dan efisiensi serta efektifitas
119
DAFTAR PUSTAKA
Anwar, S. 2007. Metode Penelitian. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Ansari, B. I Menumbuhkembangkan Kemampuan Pemahaman dan Komunikasi Matematika Siswa SMU Melalui Strategi Think, Talk, Write, Studi Eksperimen pada siswa kelas I SMU di Kota Bandung. Dalam http://digilib.upi.edu/pasca/available/etd-1208105-112553/ (diakses tgl 18 – 10 2011)
Andriani, M. 2009. Pengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika Berbasis Strategi Think-Talk-Write Untuk Meningkatkan Kemampuan Komunikasi dan Pemecahan Masalah Matematika Siswa Madrasah Ibtidaiyah. Dalam http://digilip.upi.edu/pasca/available/etd-0119106-102929/ (diakses tgl 5 – 02 – 2012)
Anzelmo, N. 2006. Learning Style, Strategy Use Personalization of Mathematical Word Problem and Response of Students with Learning Disabities. Dalam http://www.mirifica.net . (diakses tgl 14 Januari 2012)
Arikunto, S 2003. Dasar – dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Pustaka Pelajar
Armanto, D (2009). Pembelajaran Matematika Berkualitas ? Revolusi Kompetensi Guru !. Makalah Seminar Pendidikan Nasional, FKIP UNA-Sumatera Utara
Ansari. B. I & Martinis 2009. Komunikasi Matematik Konsep Dan Aplikasi. Yayasan Pena. Banda Aceh
Asyril & Mahmudi. 2008. Diagnosis Kesulitan Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Universitas Mulawarman Dalam Memahami Konsep Limit untuk Menyelesaikan Soal – soal Kalkulus Dasar. Jurnal Pendidikan Pengembangan Kurikulum dan Teknologi Pembelajaran, 9(3), 301 – 320).
Budiyono, 2003. Metodologi Penelitian Pendidikan. Surakarta, Universitas Sebelas Maret. Surakarta Press.
120
120 Buryukov, P. 2004. Aspek Metakognitif Memecahkan Masalah. Jurnal International Belajar Mengajar Matematika. Maret 2004. dalam . http://www.cimt.plymouth.ac.uk/journal/default.htm (diakses tanggal 16 Januari 2012)
Basri. H. 2010. Seminar Nasional. “Peran LPTK dan Sertifikasi Guru dalam Peningkatan Mutu dan Relevansi Pendidikan” UNIMED
Balitbang Source 2002, Penelitian dan Pengembangan Pendidikan Indonesia. Jakarta. Depdiknas.
Chatib, M. 2012. Sekolah Anak – anak Juara Berbasis Kecerdasan Jamak dan Pendidikan Berkeadilan. Bandung, Kaifa 2012. Hal - 8
Copi, I.M. (1978). Introduction to Logic. New York: Macmillan
Departemen Pendidikan Nasional. 2005. Rencana Strategis Departemen Pendidikan Nasional Tahun 2005-2009. Jakarta : Depdiknas
Dimyati dan Mudjiono, 2006, Belajar dan Pembelajaran, Jakarta , Rineka Cipta
Gagne. 1983. The Condition of Learning. Japan: Holt Saunders.
Gagne dan Briggs, 1979. Principles of Instructional Design.New York: Holt, Rinehart and Winston
Gulo, F.S (2009),Peningkatan Kemampuan Berfikir Kritis Dan Kreatif Siswa SMP Dalam Matematika Melalui Pendekatan Advokasi. Tesis UPI bandung : tidak diterbitkan
Haji, S. 2008. Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Melalui Pendekatan Matematika Realistik di Kelas VII SMPN Kotamadya
Bengkulu. Jurnal Pendidikan Pengembangan Kurikulum dan Teknologi
Pembelajaran. 9.(3). 291 – 300.
Hergenhahn.B.R & Olson. H.M, 2008. Theories Of Learning. Edisi Ketujuh. Jakarta. Kencana Prenada Media Group.
Ibrahim, M. (2000). Pembelajaran Kooperatif, Surabaya : Universitas Negeri Surabaya.
Jihad, A 2008. Pengembangan Kurikulum Matematika. Yogyakarta : Multi Pressindo
121
121 Kingsley . 1970. The nature and conditions of learning. New York. Prentice
-Hall , Inc
Krulik S and Jesse A. R,(1996). The New Sourcebook For Teaching Reasoning and Proklem Solving in Junior and Senior High School,Allyn and Bacon .Needham Heights,Massachusetts.
Kemdikbud. 2013. Elemen Perubahan Kurikulum 2013. Bahan Tayang, bahan Diklat Implementasi Kurikulum 2013. Jakarta ; Kemendikbud
Mawengkang, H (2007). Kompetensi Pemodelan Matematika, Makalah Seminar Nasional Dan Pengukuhan Assosiasi Guru Matematika SMA/MA.Universitas Negeri Medan. Sumatera Utara.
Marzuki, A,(2006), Implementasi Pembelajaran Kooperatif Dalam Upaya Meningkatkan Kemampuan Koneksi Dan Pemecahan Masalah Matematika Siswa, UPI, Bandung
Marlina, Pembelajaran Matematika Dengan Strategi Think Talk Write Dalam Upaya Meningkatkan Kemampuan Berfikir Kritis pada Siswa. (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas 2H SMP Negeri 15 Bandung). Dalam http://digilib.upi.edu/pasca/available/etd-0119106-102929/ (diakses tanggal 18 – 10 Januari 2012)
Mujis, dan Reynold, D. 2008. Effective Teaching. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Mudjiman, H. 2006. Belajar Mandiri. Surakarta : Universitas Sebelas Maret. Surakarta Press
Muslich, M. 2007. KTSP Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan Kontekstual Jakarta : PT.Bumi Aksara.
Margaret, W & Adams, R. 2006. Modelling Mathematics Problem Solving Item Response Using a Multidimensional IRT Model. Mathematics Eduction Research Journal. 18 (2). 93 – 113.
Poerwadarminta.W.S. 2002. Kamus Umum Bahasa Indonesia, Balai Pustaka, Jakarta.
Riyard, L.P. & Straw, Stanley.B.. 2000. The Effect of Talk and Writing on. John Willey & Son, Inc.Sci Ed 84 : 566 – 593
122
122 http://www.cimt.plymouth.ac.uk/journal/default.htm (diakses tanggal 14 Januari 2012)
Royley, S. (1998). Teory of Measurement (Manuscript). Monas, University Molbourne.
Saptono. (2005) Strategi Belajar Mengajar Matematika.Jakarta : Rajawali
Sitompul, H (2009) Teori Pembelajaran Dan Revolusi Cara Belajar. Makalah Seminar Pendidikan Nasional. FKIP UNA – Asahan Sumatera Utara
Shadiq, Fadjar "APA DAN MENGAPA MATEMATIKA BEGITU PENTING? (fadjar_p3g@yahoo.com & www.fadjarp3g.wordpress.com/apa dan mengapa matematika begitu penting / diakses tanggal 23 Februari 2009)
Sudijono, A.2005. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta, PT Rajagrafindo Persada
Suherman, (1994). Evaluasi Pendidikan Matematika, Bandung, Wijaya Kesuma
Singleton, A & Newman, K 2009. Empowering Students to Think Deeply, Discuss Engagingly and Write Definitively in University Classroom. International Journal of Teaching and Learning in Higher Education, 247 – 250.
Sudjana,N. 2005. Penilaian Hasil Belajar Mengajar. Bandung. PT Remaja Rosdakarya.
Safari. 2005. Tehnik Analisis Butir Soal Instrumen Tes dan Non Tes. Jakarta : Depdiknas
Slavin, R.E (1995). Cooperatif Learning : Theory, Reserch and Practice. Boston Ally and Bacon
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Matematika. 2008. Sosialisasi Penilaian Standar Buku Teks Pelajaran 2008. Jawa Tengah. Pusat Perbukuan Depdiknas BNSP dan IKAPI Daerah Jawa Tengah.
Sumarmo, U. (2005). Pengembangan Berpikir Matematik tingkat SLTP dan SMU serta Mahasiswa Strata 1 melalui Beberapa Pendekatan Pembelajaran. Laporan Penelitian. LEMLIT UPI. Tidak Dipublikasikan.
123
123 Sanjaya, W 2008. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan. Jakarta : Kencana Prenada Media Grup.. Erlangga. Sobel , M (2003) Teaching Mathematics, Terjemahan Suyono. Jakarta
Tim Penyusun 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka.
Undang – undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
UNDP Source. Human Development Report. 2004
Taher, I dan Enceng.(2006) Hubungan Kemandirian Belajar dan Hasil Belajar pada Pendidikan Jarak Jauh. Jurnal Pendidikan Terbuka dan Jarak Jauh. 91 – 101.
Yein, C. K & Mousley, Y 2005. Procendings of the 29 th Converence of
International Group for the Psychology of Mathematics Education. In Chick H. L (Eds). Using Word Problem in Malaysian Mathematics education : Looking Beneath The Surfaca. (2nd ed).(pp.217 – 224)
Yamin, M dan Ansari, B. 2008. Taktik Mengembangkan Kemampuan Individual Siswa. Jakarta : Gaung Persada Press
Wasid, I dan Sunendar, D. 2008. Strategi Belajar Bahasa. Bandung : Rosdakarya.
Yeo, K.K.J 2009. Kesulitan Siswa Dalam Menyelesaikan Masalah Non Rutin. Jurnal Internasional Untuk Belajar Matematika. Oktober.2009 dalam http://www.cimt.plymouth.ac.uk/jounal.default.htm Diakses tanggal 14 Desember 2011