• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN DAN KEMANDIRIAN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA SMA NEGERI KOTA TANJUNGBALAI.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN DAN KEMANDIRIAN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA SMA NEGERI KOTA TANJUNGBALAI."

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN DAN KEMANDIRIAN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA

SMA NEGERI TANJUNG BALAI

TESIS

Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan

Program Studi Teknologi Pendidikan

Oleh :

SETIADI

NIM. 8106122035

PROGRAM PASCA SARJANA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)

i

ABSTRAK

Setiadi, Pengaruh Strategi Pembelajaran dan Kemandirian Belajar Terhadap Hasil

Belajar Matematika Siswa SMA Negeri Kota Tanjungbalai. Tesis. Medan: Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan,2015

Penelitian ini bertujuan: (1) untuk mengetahui hasil belajar Matematika siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran TTW dan hasil belajar Matematika

yang diajar dengan strategi pembelajaran STAD, (2) untuk mengetahui hasil belajar

Matematika antara siswa dengan kemandirian tinggi dan hasil belajar Matematika siswa dengan kemandirian rendah, dan (3) untuk mengetahui interaksi antara strategi pembelajaran dan kemandirian siswa terhadap hasil belajar Matematika.

Populasi penelitian ini adalah siswa SMA Negeri Kota Tanjungbalai. Kelas yang dipilih adalah kelas X. Sampel penelitian ditetapkan sebanyak 108 orang yang terdiri dari kelas X-2 pada SMA Negeri 1, X-1 pada SMA Negeri 2 dan dan X-7 pada SMA Negeri 3 Tanjung Balai. Teknik penarikan sampel dilakukan dengan

cluster random sampling. Instrumen penelitian untuk mengukur hasil belajar

digunakan tes berbentuk pilihan berganda dengan 5 pilihan jawaban dengan jumlah soal sebanyak 40 dengan koefisian reliabilitas 0,948. Sedangkan untuk mendapatkan data tentang kemandirian siswa digunakan angket dengan jumlah 38 butir dan koefisien reliabelitasnya 0,885. Uji normalitas dengan uji Liliefors sedangkan uji homogenitas dengan uji Bartlett. Teknik analisis data adalah Anava dua jalur pada tarag signifikansi α = 0,05 yang dilanjutkan dengan uji Tuckey.

Hasil penelitiannya adalah : (1) rata-rata hasil belajar siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran TTW X = 30,0 lebih tinggi daripada rata-rata hasil

belajar siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran STAD X = 24,4 dengan

Fhitung = 58,7 > Ftabel = 3,888, (2) rata-rata hasil belajar siswa dengan kemandirian

tinggi X = 29,1 lebih tinggi daripada hasil belajar siswa dengan kemandirian rendah X = 25,4 dengan Fhitung = 26,6 > Ftabel = 3,888, dan (3) terdapat interaksi antara

strategi pembelajaran dan kemandirian terhadap hasil belajar matematika dengan Fhitung = 75,53 > Ftabel = 3,936

Dari hasil analisis data disimpulkan bahwa strategi pembelajaran yang tepat digunakan pada siswa dengan karakteristik kemandirian tinggi adalah strategi pembelajaran TTW sedangkan siswa dengan kemandirian rendah strategi pembelajaran yang tepat digunakan adalah strategi pembelajaran STAD. Implikasi

dari penelitian ini secara khusus ditujukan kepada guru matematika yaitu dalam penerapan strategi pembelajaran harus memperhatikan karakteristik siswa khususnya karakteristik kemandirian.

(6)

ii

ABSTRACT

Setiadi, Influence and Independence Learning Strategies Learning Math Learning Outcomes Students Against SMA Tanjungbalai. Thesis. Terrain: Graduate Program, State University of Medan, 2015

This study aims to: (1) to determine the result of learning mathematics students taught by instructional strategy TTW and learning outcomes Mathematics taught using learning strategies STAD, (2) to determine the result of learning mathematics among students with independence high and the results of learning mathematics students with independence low, and (3) to determine the interaction between learning strategies and self-reliance of students on learning outcomes in Mathematics.

The study population was students of SMA Tanjungbalai. The selected class is a class X. The research sample determined as 108 people consisting of class X-2 at SMA Negeri 1, X-1 at SMAN 2 and and X-7 at SMAN 3 Tanjung Balai. The sampling technique is done by cluster random sampling. The research instrument used to measure learning outcomes in the form of multiple-choice test with 5 possible answers to the question number 40 with reliability coefficients 0.948. Meanwhile, to obtain data about the independence of the students used a questionnaire with 38 items and a number of reliabelitasnya coefficient of 0.885. Liliefors normality test test test, while homogeneity by Bartlett test. The data analysis technique is Anava two lanes on tarag significance of α = 0.05, followed by Tuckey test.

Results of the research are: (1) the average student learning outcomes are taught using instructional strategies TTW = 30.0 higher than the average student learning outcomes are taught using instructional strategies with Fhitung STAD = 24.4 = 58.7> Ftabel = 3.888, (2) the average student learning outcomes with high independence = 29.1 higher than the learning outcomes of students with low self-reliance with Fhitung = 25.4 = 26.6> F table = 3.888, and (3) there is interaction between learning strategies and the independence of the mathematics learning outcomes with Fhitung = 75.53> F table = 3.936.

From the results of data analysis is concluded that the appropriate learning strategies used in the students with the characteristics of high self-reliance is a learning strategy TTW while students with low self-reliance appropriate learning strategy used is the strategy STAD. The implication of this study is specifically aimed at teachers of mathematics, namely in the application of learning strategies must consider the characteristics of the students, especially the characteristics of independence.

(7)

iii

KATA PENGANTAR

Rasa Syukur penulis nyatakan kehadirat Allah SWT karena berkat izin-Nya

maka penulis dapat menyelesaikan penulisan tesis ini. Dalam proses penulisan

tesis ini penulis banyak menghadapi kendala dan keterbatasan, namun berkat

bimbingan Dosen Pembimbing dan segala pihak yang telah memberikan motivasi

kepada penulis akhirnya penulisan tesis ini dapat diselesaikan. Pada kesempatan

ini penulis sampaikan ucapan terima kasih kepada:

Rektor Universitas Negeri Medan Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Si,

dan Bapak Prof. Dr. Bornok Sinaga, M.Pd selaku Direktur Program Pascasarjana

Universitas Negeri Medan yang telah memberikan kesempatan kepada penulis

untuk mengikuti perkuliahan di Program Pascasarjana Unimed.

Selanjutnya ucapan terima kasih disampaikan kepada Bapak Prof. Dr.

Harun Sitompul, M.Pd, selaku Ketua Program Studi Teknologi Pendidikan, dan

Bapak Dr. R. Mursid, M.Pd selaku sekretaris Program Studi Teknologi

Pendidikan beserta seluruh staf yang telah memberikan motivasi dan bantuan

kepada penulis berupa layanan perkuliahan dan administrasinya.

Secara khusus ucapan terimakasih disampaikan kepada Bapak Prof. Dr.

Mukhtar, M.Pd dan Bapak Dr. R. Mursid, M.Pd sebagai pembimbing I dan

Pembimbing II yang telah meluangkan waktunya memberikan pengarahan serta

bimbingan dalam penyusunan tesis ini.

Ucapan terimakasih juga disampaikan kepada Bapak Prof. Dr. H. Abdul

Muin Sibuea, M.Pd, Bapak Prof. Dian Armanto, M.Pd, M.A, M.Sc. Ph.D dan

Bapak Dr. Hamonangan Tambunan, M.Pd sebagai narasumber yang telah

(8)

iv

Terima kasih juga kepada Bapak/ ibu Dosen Program Studi Teknologi

Pendidikan, Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan yang telah

memberikan ilmu pengetahuan selama penulis mengikuti perkuliahan dan tak lupa

juga penulis haturkan terima kasih kepada rekan-rekan mahasiswa Pascasarjana

Unimed Program Studi Teknologi Pendidikan angkatan ke XVIII yang telah

banyak memberikan bantuan moril dan motivasi sehingga tesis ini dapat

diselesaikan.

Selanjutnya ucapan terima kasih penulis haturkan kepada Ibu Dra.

Rosminah, MM. selaku Kepala SMA Negeri 1 Tanjungbalai, Bapak Wahidin

Hasibuan , M.Pd, selaku Kepala SMA Negeri 2, Ibu Dra. Nahwati, selaku Kepala

SMA Negeri 3 Di Kota Tanjungbalai yang telah memberikan izin kepada penulis

untuk melakukan penelitian pada sekolah-sekolah yang dipimpinnya, serta

siswa-siswa kelas X Tahun Ajaran 2012/2013 yang menjadi populasi dan sampel dalam

penelitian ini.

Teristimewa ucapan terimakasih penulis haturkan kepada Ayahanda (Alm)

dan Ibunda yang telah memberikan motivasi kepada penulis dan secara khusus

pula ucapan terimakasih penulis ucapkan kepada Istriku tercinta Iswani Hayati,

S.Pd dan anak-anakku tersayang Syahrina Fathurrahmah Aditya dan Hafiza

Ayyatul Husna yang selalu memberikan curahan kasih sayang dan semangat

kepada penulis.

Semoga hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi pendidikan dimasa kini

dan dimasa yang akan datang.

Medan, Juli 2015

Penulis,

(9)

v

A. Latar Belakang Masalah 1

B. Identifikasi Masalah 11

C. Pembatasan Masalah 12

D. Perumusan Masalah 14

E. Tujuan Penelitian 14

F. Manfaat Penelitian 15

BAB II KAJIAN TEORITIS, KERANGKA BERFIKIR DAN HIPOTESIS PENELITIAN

b. Strategi Pembelajaran Ko-operatif 33 c. Strategi Pembelajaran Think Talk Write 41 d. Strategi Pembelajaran Students Teams Achiviement

Division 45

3. Hakikat Kemandirian Belajar 47 B. Penelitian Yang Relevan 50

C. Kerangka Berfikir 52

1. Hasil Belajar Matematika yang Diajar Dengan

Strategi Pembelajaran TTW Lebih Tinggi dibandingkan Diajar Dengan Strategi Pembelajaran STAD 52 2. Perbedaan Hasil Belajar Matematika Siswa Yang

Memiliki Kemandirian Belajar Tinggi dan Kemandirian

Belajar Rendah 57

3. Interaksi Strategi Pembelajaran Dan Kemandirian Belajar Terhadap Hasil BelajarMatematika 58

(10)

vi BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian 62

B. Populasi Dan Sampel Penelitian 62

1. Populasi Penelitian 62

2. Sampel Penelitian 63

C. Metode Dan Rancangan Penelitian 64 D. Variabel Dan Defenisi Operasional Variabel Penelitian 65 E. Prosedur Dan Pelaksanaan Perlakuan 68

1. Prosedur Pelaksanaan 68 2. Pelaksanaan Perlakuan 68 F. Teknik Dan Alat Pengumpulan Data 71

1. Tes Hasil Belajar Matematika 71 2. Angket Kemandirian Belajar 78 G. Pengontrolan Perlakuan 81 1. Validasi Internal 81

2. Validasi Eksternal 82

H. Teknik Analisis Data 83 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil 85 1. Hasil Belajar Matematika Siswa Yang Diajar Dengan Strategi Pembelajaran TTW 85

2. Hasil Belajar Matematika Siswa Yang Diajar Dengan Strategi Pembelajaran STAD 86

3. Hasil Belajar Matematika Siswa Dengan Kemandirian Tinggi 88

4. Hasil Belajar Matematika Siswa Dengan Kemandirian Rendah 89

5. Hasil Belajar Matematika Siswa Yang Diajar Dengan Strategi Pembelajaran TTW Dan Memiliki Kemandirian Tinggi 90

6. Hasil Belajar Matematika Siswa Yang Diajar Dengan Strategi Pembelajaran TTW Dan Memiliki Kemandirian Rendah 92

7. Hasil Belajar Matematika Siswa Yang Diajar Dengan Strategi Pembelajaran STAD dan Memiliki Kemandirian Tinggi 93

(11)

vii

D. Pembahasan Hasil Penelitian 105 E. Keterbatasan Penelitian 111

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Simpulan 113

B. Implikasi 114

C. Saran 117

DAFTAR PUSTAKA 119

(12)

viii DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1. Langkah-langkah Pembelajaran Kooperatif 39

Tabel 3.1. Rangkuman Sampel Penelitian 63

Tabel 3.2. Desain Faktorial 2 x 2 62

Tabel 3.3. Kisi-kisi Tes Hasil Belajar Matematika 72

Tabel 3.4. Kisi-kisi Angket Kemandirian Belajar Siswa 79

Tabel 4.1. Deskripsi Data Hasil Belajar Matematika Siswa Yang Diajar

Dengan Strategi Pembelajaran TTW 85

Tabel 4.2. Deskripsi Data Hasil Belajar Matematika Siswa Yang Diajar

Dengan Strategi Pembelajaran STAD 87

Tabel 4.3. Deskripsi Data Hasil Belajar Matematika Siswa Dengan

Kemandirian Tinggi 88

Tabel 4.4. Deskripsi Data Hasil Belajar Matematika Siswa Dengan

Kemandirian Rendah 89

Tabel 4.5. Deskripsi Data Hasil Belajar Matematika Siswa Yang Diajar Dengan Strategi Pembelajaran TTW Dan Memiliki Kemandirian

Tinggi 91

Tabel 4.6. Deskripsi Data Hasil Belajar Matematika Siswa Yang Diajar Dengan Strategi Pembelajaran TTW Dan Memiliki Kemandirian

Rendah 92

Tabel 4.7. Deskripsi Data Hasil Belajar Matematika Siswa Yang Diajar Dengan Strategi Pembelajaran STAD Dan Memiliki Kemandirian

Tinggi 94

Tabel 4.8. Deskripsi Data Hasil Belajar Matematika Siswa Yang Diajar Dengan Strategi Pembelajaran STAD Dan Memiliki Kemandirian

Rendah 95

Tabel 4.9. Rangkuman Analisis Uji Normalitas 97

Tabel 4.10.Rangkuman Analisis Uji Homogenitas Kelompok Sampel

(13)

ix

Tabel 4.11.Rangkuman Analisis Uji Homogenitas Kelompok Sampel

Kemandirian Tinggi dan Kemandirian rendah 98

Tabel 4.12.Rangkuman Analisis Uji Homogenitas Kelompok Sampel

Strategi Pembelajaran Dan Kemandirian 99

Tabel 4.13.Rangkuman Data Hasil Belajar Matematika 100

Tabel 4.14.Rangkuman Anava Faktorial Belajar 2 x 2 100

(14)

x

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1. Desain Pembelajaran Dengan Strategi Think Talk Write ... 43

Gambar 4.1. Histogram Hasil Belajar Matematika Siswa Yang Diajar

DenganStrategi Pembelajaran TTW ... 86

Gambar 4.2. Histogram Hasil Belajar Matematika Siswa Yang Diajar

Dengan Strategi Pembelajaran STAD ... 87

Gambar 4.3. Histogram Hasil Belajar Matematika Siswa Dengan

Kemandirian Tinggi ... 89

Gambar 4.4. Histogram Hasil Belajar Matematika Siswa Dengan

Kemandirian Rendah ... 90

Gambar 4.5. Histogram Hasil Belajar Matematika Siswa Yang Diajar Dengan Strategi Pembelajaran TTW Dengan Kemandirian

Tinggi ... 91

Gambar 4.6. Histogram Hasil Belajar Matematika Siswa Yang Diajar Dengan Strategi Pembelajaran TTW Dengan Kemandirian

Rendah ... 93

Gambar 4.7. Histogram Hasil Belajar Matematika Siswa Yang Diajar Dengan Strategi Pembelajaran STAD Dengan Kemandirian Tinggi ... 94

Gambar 4.8. Histogram Hasil Belajar Matematika Siswa Yang Diajar Dengan Strategi Pembelajaran STAD Dengan Kemandirian Rendah ... 96

(15)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Kurikulum Berupa Silabus Untuk SK Dan KD Yang

Terkait Dengan Penelitian ... 124

Lampiran 2. Rpp Untuk Pertemuan Semester Ganjil-Genap (Perlakuan) Dan RPP Untuk Pertemuan Semester Ganjil-Genap (Kontrol) ... 149

Lampiran 3. Soal Tes Hasil Belajar Pretes Dan Postes ... 231

Lampiran 4. Hasil Uji Coba Tes Hasil Belajar ... 271

Lampiran 6. Hasil Uji Coba Instrumen Penelitian ... 266

Lampiran 7. Data Instrumen Penelitian Untuk Masing-Masing Variabel .... 278

Lampiran 8. Tabel Statistik ... 338

Lampiran 9. Foto Dokumentasi Kegiatan Pelaksanaan Penelitian ... 347

Lampiran 10. Surat Keputusan Pembimbing Tesis Prodi Teknologi Pendidikan ... 351

Lampiran 11. Undangan Seminar Proposal Tesis ... 352

Lampiran 12. Surat Keterangan Validasi Dari Pakar/Ahli Terhadap Instrumen Penelitian ... 353

Lampiran 13. Surat Ijin Melaksanakan Penelitian Tesis Dari Direktur Pascasarjana Unimed ... 354

Lampiran 14. Surat Ijin Melaksanakan Penelitian Di Sekolah SMA Negeri 1 SMA Negeri 2 – SMA Negeri 3 Kota Tanjungbalai ... 355

Lampiran 15. Surat Keterangan Melaksanakan Penelitian Dari Sekolah SMA Negeri 1 – SMA Negeri 2 – SMA Negeri 3 Kota Tanjungbalai ... 356

(16)

113

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di 3 SMA Negeri Tanjung

Balai yaitu SMA Negeri 1, SMA Negeri 2, SMA Negeri 3 maka disimpulkan

hal-hal sebagai berikut :

1. Strategi pembelajaran TTW dan strategi pembelajaran STAD memberikan

pengaruh yang berbeda terhadap hasil belajar Matematika siswa. Penggunaan

strategi pembelajaran TTW memberikan pengaruh yang lebih tinggi terhadap

hasil belajar Matematika dibandingkan dengan penggunakan strategi

pembelajaran STAD.

2. Tingkat kemandirian tinggi dan tingkat kemandirian rendah memberikan

pengaruh yang berbeda terhadap hasil belajar Matematika siswa. Hasil belajar

Matematika siswa yang memiliki tingkat kemandirian tinggi lebih tinggi

dibandingkan dengan siswa yang memiliki tingkat kemandirian rendah.

3. Terdapat interaksi antara strategi pembelajaran dan kemandirian belajar dimana

siswa dengan kemandirian tinggi lebih tepat diajar menggunakan strategi

pembelajaran TTW, sedangkan siswa dengan kemandirian rendah lebih tepat

(17)

114

B.Implikasi

Berdasarkan simpulan pertama hasil penelitian ini yang menyatakan

bahwa hasil belajar matematika siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran

TTW lebih tinggi dari pada hasil belajar matematika siswa yang diajarkan dengan

strategi pembelajaran STAD. Dengan demikian para guru di SMA Negeri kota

Tanjung Balai selayaknya memiliki pengetahuan dan pemahaman serta wawasan

yang luas dalam mimilih dan menyusun strategi pembelajaran, khususnya strategi

pembelajaran yang akan diterapkan pada mata pelajaran matematika. Dengan

memiliki pengetahuan dan wawasan, guru mampu merancang suatu desain

pembelajaran matematika yang akan memaksimalkan pencapaian hasil belajar

siswa pada suatu materi pelajaran tertentu.

Dalam pembelajaran matematika banyak terdapat materi-materi pelajaran,

yang mana setiap materi pelajarant tersebut memiliki karakteristik dan kesulitan

tersendiri. Sehingga sudah selayaknyalah seorang guru matematika memilih

strategi pembelajaran yang tepat untuk suatu materi tertentu. Strategi

pembelajaran TTW lebih mengedepankan keaktifan siswa secara personal

sehingga siswa akan cenderung memiliki hasil belajar yang tinggi apabila

dilakukan dengan baik. Walaupun kedua strategi pembelajaran tersebut

merupakan strategi pembelajaran yang berasal dari pendekatan pembelajaran

kooperatif namun karakteristik yang terdapat pada strategi pembelajaran TTW

mengharuskan guru harus memonitoring dan menilai keterlibatan setiap siswa

dalam diskusi dan senantiasa mendorong siswa untuk berpartisipasi dalam

(18)

115

matematika. Hasil tersebut menunjukkan bahwa hendaknya guru lebih

menggunakan strategi pembelajaran TTW dari pada strategi pembelajaran STAD,

karena terbukti lebih dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa.

Selain faktor dari luar diri seperti strategi pembelajaran faktor dari dalam

diri siswa seperti motivasi, bakat dalam berbicara dan kecerdasan juga

mempengaruhi hasil belajar matematika yang akan diperoleh siswa. Salah satu

karakteristik siswa yang paling membantu dalam mempengaruhi pencapaian siswa

dalam pembelajaran matematika adalah kemandirian. Kemandirian dalam belajar

matematika ditandai dengan usaha sadar siswa yang disengaja untuk menguasai

suatu materi pelajaran. Sehingga siswa yang memiliki kemandirian yang baik,

akan cenderung memperolah hasil belajar yang baik juga.

Berdasarkan simpulan kedua, bahwa kemandirian siswa terbukti memberi

pengaruh dalam perolehan hasil belajar matematika siswa. Hasil belajar siswa

yang memiliki kemandirian tinggi lebih tinggi dari pada hasil belajar matematika

siswa yang memiliki kemandirian rendah. Hasil penelitian ini menjadi

pertimbangan bagi guru untuk memahami kondisi siswa agar siswa yang memiliki

kemandirian tertentu dapat memperoleh hasil pembelajaran yang lebih meningkat

dengan cara mengupayakan pemilihan strategi pembelajaran yang tepat dan cocok

untuk siswa yang memiliki kemandirian rendah maupun tinggi.

Dalam kegiatan proses pembelajaran sebaiknya dirancang dengan

memberikan kebebasan kepada siswa untuk mengembangkan aspek kemandirian

mereka dan dapat memperkaya pengalaman belajar yang dapat merancang

(19)

116

kemandirian masing-masing siswanya, yang merupakan salah satu faktor yang

mempengaruhi perolehan hasil belajar, ketika memperoleh materi pelajaran

dengan sesama anggota kelas lainnya yang memiliki perbedaan karakteristik

dalam pembelajaran dikelas. Dengan dibekalinya guru tentang pengetahuan dan

karakteristik kemandirian siswa, guru dapat menyadari dan memahami kondisi

siswa tersebut sehingga dapat memberikan perlakuan yang sesuai terhadap siswa

tersebut.

Hasil simpulan ketiga menunjukkan bahwa siswa yang memiliki

kemampuan kemandirian tinggi mempunyai hasil belajar yang tinggi juga, apabila

diajar dengan strategi pembelajaran TTW dibandingkan dengan siswa yang diajar

dengan strategi pembelajaran STAD. Demikian juga hasil belajar siswa yang

memiliki kemandirian rendah yang diajar dengan strategi pembelajaran STAD

lebih tinggi dibandingkan hasil belajar siswa yang memiliki kemandirian rendah

yang dibelajarkan dengan strategi pembelajaran TTW.

Dengan menggunakan strategi pembelajaran yang sesuai dengan kondisi

kemandirian siswa maka kegiatan pembelajaran akan lebih bermakna sehingga

pembelajaran yang dilaksanakan lebih efektif, efisien dan memiliki daya tarik.

Namun perlu disadari bahwa tidak ada satu strategi pembelajaran manapun yang

paling sesuai untuk setiap karakteristik siswa maupun karakteristik materi. Tetapi

hasil penelitian ini bisa menjadi masukan bagi guru mata pelajaran matematika

untuk memilih strategi pembelajaran yang sesuai dalam membelajarkan siswanya.

Sesuai dengan hasil penelitian dapat diaplikasikan dalam merancang pembelajaran

(20)

117

Dengan mempertimbangkan kemandirian belajar siswa dalam merancang

strategi pembelajaran, guru dapat memaksimalkan kelebihan siswa dan

meminimalkan hal-hal yang menghambat proses belajar siswa. Dengan melihat

kemandirian belajar siswa, guru dapat merancang strategi pembelajaran yang

sesuai. Misalnya untuk siswa dengan kemandirian tinggi strategi pembelajaran

yang sesuai adalah strategi pembelajaran yang berorientasi pada siswa, banyak

melibatkan siswa dalam aktivitas kelas. Salah satu strategi yang dapat dipilih

adalah strategi pembelajaran TTW.

Selanjutnya, siswa yang memiliki kemandirian belajar rendah sesuai

dengan karakteristiknya lebih cocok dengan strategi yang berorientasi pada guru

atau kelompok yang mengedepankan kekompakan antar teman sebaya seperti

strategi pembelajaran STAD, karena siswa lebih suka mendapat bimbingan dan

mengamati apa yang dilakukan orang lain. Mereka lebih cocok dengan strategi

yang tidak banyak menuntut mereka untuk melakukan aktivitas kelas, hal tersebut

terjadi karena kemandirian mereka dalam belajar yang dibawah rata-rata

temannya sehingga mereka lebih mudah untuk memahami apa yang disampaikan

guru maupun temannya dalam memahami materi pelajaran.

C.Saran

Berdasarkan hasil penelitian, simpulan, dan keterbatasan penelitian, maka

(21)

118

1. Disarankan bagi guru khususnya guru mata pelajaran matematika untuk

menggunakan strategi pembelajaran TTW untuk meningkatkan hasil belajar

matematika siswa.

2. Guru menerapkan strategi pembelajaran TTW bagi siswa yang memiliki

kemandirian tinggi sedangkan siswa yang memiliki kemandirian rendah lebih

cocok untuk strategi pembelajaran STAD sehingga memberikan pengaruh

terhadap hasil belajar matematika siswa dengan lebih maksimal.

3. Karakteristik siswa yang dijadikan variabel moderator dalam penelitian ini

adalah kemandirian siswa. Disarankan untuk penelitian lanjut, melibatkan

karakteristik siswa yang lain. Guna melengkapi kajian penelitian ini, seperti

minat, bakat, tingkat kreativitas, dan lain sebagainya.

4. Diadakannya pelatihan bagi guru dalam peningkatan kemampuan penguasaan

materi dan perancangan strategi/metode pembelajaran.

5. Perlu diadakan penelitian yang lebih lanjut dalam penggunaan strategi

pembelajaran untuk mengetahui hasil yang lebih akurat.

6. Guna penelitian lanjutan pada penerapan strategi pembelajaran disamping

kepada guru yang menjadi mitra peneliti, perlu disosialisasikan juga terlebih

dahulu kepada siswa bagaimana tahap-tahap strategi pembelajaran TTW dan

strategi pembelajaran STAD agar saat pembelajaran berlangsung kegagalan

dalam proses pembelajaran dapat dihindari dan efisiensi serta efektifitas

(22)

119

DAFTAR PUSTAKA

Anwar, S. 2007. Metode Penelitian. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Ansari, B. I Menumbuhkembangkan Kemampuan Pemahaman dan Komunikasi Matematika Siswa SMU Melalui Strategi Think, Talk, Write, Studi Eksperimen pada siswa kelas I SMU di Kota Bandung. Dalam http://digilib.upi.edu/pasca/available/etd-1208105-112553/ (diakses tgl 18 – 10 2011)

Andriani, M. 2009. Pengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika Berbasis Strategi Think-Talk-Write Untuk Meningkatkan Kemampuan Komunikasi dan Pemecahan Masalah Matematika Siswa Madrasah Ibtidaiyah. Dalam http://digilip.upi.edu/pasca/available/etd-0119106-102929/ (diakses tgl 5 – 02 – 2012)

Anzelmo, N. 2006. Learning Style, Strategy Use Personalization of Mathematical Word Problem and Response of Students with Learning Disabities. Dalam http://www.mirifica.net . (diakses tgl 14 Januari 2012)

Arikunto, S 2003. Dasar – dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Pustaka Pelajar

Armanto, D (2009). Pembelajaran Matematika Berkualitas ? Revolusi Kompetensi Guru !. Makalah Seminar Pendidikan Nasional, FKIP UNA-Sumatera Utara

Ansari. B. I & Martinis 2009. Komunikasi Matematik Konsep Dan Aplikasi. Yayasan Pena. Banda Aceh

Asyril & Mahmudi. 2008. Diagnosis Kesulitan Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Universitas Mulawarman Dalam Memahami Konsep Limit untuk Menyelesaikan Soal – soal Kalkulus Dasar. Jurnal Pendidikan Pengembangan Kurikulum dan Teknologi Pembelajaran, 9(3), 301 – 320).

Budiyono, 2003. Metodologi Penelitian Pendidikan. Surakarta, Universitas Sebelas Maret. Surakarta Press.

(23)

120

120 Buryukov, P. 2004. Aspek Metakognitif Memecahkan Masalah. Jurnal International Belajar Mengajar Matematika. Maret 2004. dalam . http://www.cimt.plymouth.ac.uk/journal/default.htm (diakses tanggal 16 Januari 2012)

Basri. H. 2010. Seminar Nasional. “Peran LPTK dan Sertifikasi Guru dalam Peningkatan Mutu dan Relevansi Pendidikan” UNIMED

Balitbang Source 2002, Penelitian dan Pengembangan Pendidikan Indonesia. Jakarta. Depdiknas.

Chatib, M. 2012. Sekolah Anak – anak Juara Berbasis Kecerdasan Jamak dan Pendidikan Berkeadilan. Bandung, Kaifa 2012. Hal - 8

Copi, I.M. (1978). Introduction to Logic. New York: Macmillan

Departemen Pendidikan Nasional. 2005. Rencana Strategis Departemen Pendidikan Nasional Tahun 2005-2009. Jakarta : Depdiknas

Dimyati dan Mudjiono, 2006, Belajar dan Pembelajaran, Jakarta , Rineka Cipta

Gagne. 1983. The Condition of Learning. Japan: Holt Saunders.

Gagne dan Briggs, 1979. Principles of Instructional Design.New York: Holt, Rinehart and Winston

Gulo, F.S (2009),Peningkatan Kemampuan Berfikir Kritis Dan Kreatif Siswa SMP Dalam Matematika Melalui Pendekatan Advokasi. Tesis UPI bandung : tidak diterbitkan

Haji, S. 2008. Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Melalui Pendekatan Matematika Realistik di Kelas VII SMPN Kotamadya

Bengkulu. Jurnal Pendidikan Pengembangan Kurikulum dan Teknologi

Pembelajaran. 9.(3). 291 – 300.

Hergenhahn.B.R & Olson. H.M, 2008. Theories Of Learning. Edisi Ketujuh. Jakarta. Kencana Prenada Media Group.

Ibrahim, M. (2000). Pembelajaran Kooperatif, Surabaya : Universitas Negeri Surabaya.

Jihad, A 2008. Pengembangan Kurikulum Matematika. Yogyakarta : Multi Pressindo

(24)

121

121 Kingsley . 1970. The nature and conditions of learning. New York. Prentice

-Hall , Inc

Krulik S and Jesse A. R,(1996). The New Sourcebook For Teaching Reasoning and Proklem Solving in Junior and Senior High School,Allyn and Bacon .Needham Heights,Massachusetts.

Kemdikbud. 2013. Elemen Perubahan Kurikulum 2013. Bahan Tayang, bahan Diklat Implementasi Kurikulum 2013. Jakarta ; Kemendikbud

Mawengkang, H (2007). Kompetensi Pemodelan Matematika, Makalah Seminar Nasional Dan Pengukuhan Assosiasi Guru Matematika SMA/MA.Universitas Negeri Medan. Sumatera Utara.

Marzuki, A,(2006), Implementasi Pembelajaran Kooperatif Dalam Upaya Meningkatkan Kemampuan Koneksi Dan Pemecahan Masalah Matematika Siswa, UPI, Bandung

Marlina, Pembelajaran Matematika Dengan Strategi Think Talk Write Dalam Upaya Meningkatkan Kemampuan Berfikir Kritis pada Siswa. (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas 2H SMP Negeri 15 Bandung). Dalam http://digilib.upi.edu/pasca/available/etd-0119106-102929/ (diakses tanggal 18 – 10 Januari 2012)

Mujis, dan Reynold, D. 2008. Effective Teaching. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Mudjiman, H. 2006. Belajar Mandiri. Surakarta : Universitas Sebelas Maret. Surakarta Press

Muslich, M. 2007. KTSP Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan Kontekstual Jakarta : PT.Bumi Aksara.

Margaret, W & Adams, R. 2006. Modelling Mathematics Problem Solving Item Response Using a Multidimensional IRT Model. Mathematics Eduction Research Journal. 18 (2). 93 – 113.

Poerwadarminta.W.S. 2002. Kamus Umum Bahasa Indonesia, Balai Pustaka, Jakarta.

Riyard, L.P. & Straw, Stanley.B.. 2000. The Effect of Talk and Writing on. John Willey & Son, Inc.Sci Ed 84 : 566 – 593

(25)

122

122 http://www.cimt.plymouth.ac.uk/journal/default.htm (diakses tanggal 14 Januari 2012)

Royley, S. (1998). Teory of Measurement (Manuscript). Monas, University Molbourne.

Saptono. (2005) Strategi Belajar Mengajar Matematika.Jakarta : Rajawali

Sitompul, H (2009) Teori Pembelajaran Dan Revolusi Cara Belajar. Makalah Seminar Pendidikan Nasional. FKIP UNA – Asahan Sumatera Utara

Shadiq, Fadjar "APA DAN MENGAPA MATEMATIKA BEGITU PENTING? (fadjar_p3g@yahoo.com & www.fadjarp3g.wordpress.com/apa dan mengapa matematika begitu penting / diakses tanggal 23 Februari 2009)

Sudijono, A.2005. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta, PT Rajagrafindo Persada

Suherman, (1994). Evaluasi Pendidikan Matematika, Bandung, Wijaya Kesuma

Singleton, A & Newman, K 2009. Empowering Students to Think Deeply, Discuss Engagingly and Write Definitively in University Classroom. International Journal of Teaching and Learning in Higher Education, 247 – 250.

Sudjana,N. 2005. Penilaian Hasil Belajar Mengajar. Bandung. PT Remaja Rosdakarya.

Safari. 2005. Tehnik Analisis Butir Soal Instrumen Tes dan Non Tes. Jakarta : Depdiknas

Slavin, R.E (1995). Cooperatif Learning : Theory, Reserch and Practice. Boston Ally and Bacon

Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Matematika. 2008. Sosialisasi Penilaian Standar Buku Teks Pelajaran 2008. Jawa Tengah. Pusat Perbukuan Depdiknas BNSP dan IKAPI Daerah Jawa Tengah.

Sumarmo, U. (2005). Pengembangan Berpikir Matematik tingkat SLTP dan SMU serta Mahasiswa Strata 1 melalui Beberapa Pendekatan Pembelajaran. Laporan Penelitian. LEMLIT UPI. Tidak Dipublikasikan.

(26)

123

123 Sanjaya, W 2008. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses

Pendidikan. Jakarta : Kencana Prenada Media Grup.. Erlangga. Sobel , M (2003) Teaching Mathematics, Terjemahan Suyono. Jakarta

Tim Penyusun 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka.

Undang – undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

UNDP Source. Human Development Report. 2004

Taher, I dan Enceng.(2006) Hubungan Kemandirian Belajar dan Hasil Belajar pada Pendidikan Jarak Jauh. Jurnal Pendidikan Terbuka dan Jarak Jauh. 91 – 101.

Yein, C. K & Mousley, Y 2005. Procendings of the 29 th Converence of

International Group for the Psychology of Mathematics Education. In Chick H. L (Eds). Using Word Problem in Malaysian Mathematics education : Looking Beneath The Surfaca. (2nd ed).(pp.217 – 224)

Yamin, M dan Ansari, B. 2008. Taktik Mengembangkan Kemampuan Individual Siswa. Jakarta : Gaung Persada Press

Wasid, I dan Sunendar, D. 2008. Strategi Belajar Bahasa. Bandung : Rosdakarya.

Yeo, K.K.J 2009. Kesulitan Siswa Dalam Menyelesaikan Masalah Non Rutin. Jurnal Internasional Untuk Belajar Matematika. Oktober.2009 dalam http://www.cimt.plymouth.ac.uk/jounal.default.htm Diakses tanggal 14 Desember 2011

Gambar

Tabel 4.12.Rangkuman Analisis Uji Homogenitas Kelompok Sampel
Gambar 2.1. Desain Pembelajaran Dengan Strategi  Gambar 4.1. Histogram Hasil Belajar Matematika Siswa Yang Diajar

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini mendeskripsikan dan menjelaskan: (1) peranan perempuan Tionghoa dalam novel Amoi Gadis yang Menggapai Impian karya Mya Ye, (2) latar belakang

PEMBELAJARAN TEOREMA PYTHAGORAS UNTUK SISWA KELAS VIII SMP BERBASIS MULTIMEDIA ” dengan adanya media pembelajaran ini diharapkan dapat membantu siswa dalam

Pada jawaban tersebut, hanya hasil dari gambar yang ditulis tanpa ada proses atau alasan yang menguatkan hasil tersebut. Sehingga tidak bisa dipastikan hasil tersebut

Pengaruh pelaksanan manajemen mutu terhadap kepuasan pasien di Rumah Sakit Kesrem Binjai dalam penelitian ini diukur dengan tiga indikator yakni: strategi nilai pelanggan,

Sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini dengan judul: “Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Industri Manufaktur Di

pelatihan pengujian bahan teknik bagi guru-guru SMK Depok dalam bentuk program.

Panitia Pengadaan Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang akan melaksanakan Pemilihan Langsung Ulang dengan pascakualifikasi untuk paket pekerjaan konstruksi sebagai

Kesulitan belajar adalah suatu kondisi yang ditandai oleh adanya hambatan-hambatan dalam mencapai tujuan belajar; baik yang disadari, tidak disadari, bersifat fisiologis,