• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGENDALIAN PERSEDIAAN PRODUKSI CRUDE PALM OIL (CPO) MENGGUNAKAN MODEL ECONOMIC PRODUCTION QUANTITY (EPQ) PADA PKS PT. PERKEBUNAN SUMATERA UTARA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGENDALIAN PERSEDIAAN PRODUKSI CRUDE PALM OIL (CPO) MENGGUNAKAN MODEL ECONOMIC PRODUCTION QUANTITY (EPQ) PADA PKS PT. PERKEBUNAN SUMATERA UTARA."

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

PENGENDALIAN PERSEDIAAN PRODUKSICRUDE PALM OIL (CPO) MENGGUNAKAN MODEL ECONOMIC

PRODUC TION QUA NTI TY (E PQ) PADA PKS PT. PERKEBUNAN SUMATERA UTARA

Oleh : Khoiriah Lubis NIM 4112230004 Program Studi Matematika

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sains

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Huta Baringin, kabupaten Mandailing Natal pada tanggal 30 Oktober 1992. Ayah bernama Muhammad Rosit Lubis dan Ibu

bernama Erna Wati Pulungan dan merupakan anak ketiga dari Tujuh bersaudara. Pada tahun 1999, penulis masuk SD Negeri 142690 Manisak dan lulus pada tahun

2005. Pada tahun 2005, penulis melanjutkan sekolah di SMP N 2 Lingga Bayu dan lulus pada tahun 2008. Pada tahun 2008, penulis melanjutkan sekolah di MAN 1 Panyabungan dan lulus pada tahun 2011. Pada tahun 2011, penulis

(4)

Pengendalian PersediaanProduksi Crude Palm Oil (CPO) Menggunakan ModelEconomic Production Quantity

(EPQ) Pada PKS PT. Perkebunan Sumatera Utara Khoiriah Lubis (NIM 4112230004)

ABSTRAK

PT. Perkebunan Sumatera Utara adalah perusahaan yang bergerak dalam industri produksi minyak yang memiliki permasalahan dalam pengelolaan pengendalian persediaan CPO. Dalam penelitian ini, untuk menganalisis data terlebih dahulu digunakan uji normalitas data dengan uji Liliefors dimana data tersebut berdistribusi normal. Kemudian model yang digunakan adalah model Economic Production Quantity dalam menentukan tingkat produksi optimal CPO dan biaya pengadaan produksi yang minimum. Setelah dilakukan perhitungan dengan model Economic Production Quantitymaka interval waktu optimal dalam produksi CPO adalah 2,43 bulan. Dengan jumlah produksi optimal sebesar 6.701.721,306 kg. sehingga biaya persediaan selama satu periode adalah sebesar Rp 8.098.861.437. Sementara perhitungan perusahaan dengan rata-rata tingkat produksi optimal untuk CPO adalah sebesar 2.773.034,167 kg dengan interval waktu optimal produksi adalah 1 bulan yang memerlukan biaya pengendalian persediaan sebesar Rp 11.395.944.980 selama satu periode. Jadi selisih biaya persediaan selama satu periode untuk CPO adalah Rp 3.297.083.545 atau dengan menggunakan model Economic Production Quantity (EPQ), perusahaan dapat menghemat biaya persediaan sebesar Rp.333.829.709 Untuk CPO per putaran produksi.

(5)

KATA PENGANTAR

Bismillahirohmanirrohim,

Alhamdulillahirabbil’alamin, Puji dan syukur penulis ucapkan kepada

Allah SWT, atas segala rahmat dan berkat-Nya yang selalu memberikan kesehatan kepada penulis sehingga penelitian ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai dengan waktu yang direncanakan. Penulisan skripsi ini merupakan salah satu

Syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Sains di Jurusan Matematika Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan. Skripsi ini berjudul “Pengendalian Persediaan Produksi Crude Palm Oil (CPO) Menggunakan ModelEconomic Production Quantity(EPQ) pada PKS PT. Perkebunan Sumatera Utara”.

Dalam penyusunan ini, penulis mengucapkan terima kasih dan hormat

yang sebesar-besarnya kepada keluarga besar terkhusus dan teristimewea yaitu Ayahanda terkasih Muhammad Rosit Lubis dan Ibunda tercinta Erna Wati

Pulungan untuk semua kasih sayang, doa, motivasi, dan jerih payah, sehingga penulis dapat menyelesaikan studi. Pada kesempatan ini, penulis juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd selaku Rektor Universitas Negeri Medan.

2. Bapak Dr. Asrin Lubis, M.Pd selaku Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu

Pengetahuan Alam.

3. Bapak Dr. Edy Surya, M.Si selaku Ketua Jurusan Matematika. 4. Bapak Drs. Yasifati Hia, M.Si selaku Sekretaris Jurusan Matematika.

5. Bapak Dr. Pardomuan Sitompul, M.Si selaku Ketua Program Studi Matematika.

6. Ibu Dra. Hamidah Nasution, M.Si selaku Pembimbing Skripsi yang telah

(6)

7. Ibu Dr. Izwita Dewi, M.Pd selaku dosen pembimbing akedemik.

8. Bapak Dr. Mulyono, M.Si selaku dosen penguji yang telah banyak

memberikan saran kepada penulis dalam penyusunan skripsi ini.

9. Ibu Dra. Nerli Khairani, M.Si selaku dosen penguji yang telah banyak

memberikan saran kepada penulis dalam penyusunan skripsi ini.

10. Ibu Dr. Ani Minarni, M.Si selaku dosen penguji yang telah banyak memberikan saran kepada penulis dalam penyusunan skripsi ini.

11. Ibu Mutia Khairani selaku tata usaha jurusan Matematika yang selama ini membantu penulis dalam hal informasi dan administrasi lainnya.

12. Bapak H. Darwin Nasution, selaku pimpinan PT. Perkebunan Sumatera

Utara, serta staf-staf pegawai PT. Perkebunan Sumatera Utara, yang telah memberikan izin untuk mengadakan penelitian.

13. Seluruh staf pengajar Jurusan Matematika FMIPA yang telah memberikan

bimbingan kepada penulis semenjak mengikuti perkuliahan hingga penyelesaian skripsi ini.

14. Terima kasih juga penulis sampaikan kepada saudara-saudara ku tersayang

yaitu Melli Lubis, Muhiddin Lubis, Nurhabibah Lubis, Habibun Rahman Lubis, Muhammad Ihsan Lubis, dan Nuraisyah Lubis, yang memberikan dukungan doa dan motivasi kepada penulis.

15. Teman terkasih yaitu wira sanjaya yang selalu memberi motivasi kepada penulis juga.

16. Terima kasih penulis sampaikan kepada teman seperjuangan saya yaitu

Wira Sanjaya, Dian Utami, Mahyurani, Julianti, Ahmad Fauzi, Uni Fiana Silalahi, Desi Ratnasari, Joni L Simanulang, Okta Vina Gurusinga,

Feryanta Ginting, Sri Rejeki, Fredelina Wulandari, Romiana, Rina Rumahorbo, Reni Prabunita, Melisa siregar, Kak Rizki Fatimah Dan Bang Bani Sembiring mendukung dan memberikan motivasi, serta selalu

membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

17. Terima Kasih Banyak, teman-temanku seperjuangan Non-Dik’11 yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu yang selama ini selalu memberikan

(7)

18. Terimakasih juga kepada teman-teman kos saya yaitu Yuspita nasution, kak Aisah Fadlah, Nurlaili Nasution, Khoirun’nisa batubara, dan Julianti

yang selalu memberikan dukungan, semangat, dan doa pada pengerjaan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih dibawah sempurna, oleh karena itu penulis mengharapkan berbagai masuka yang berupa kritik dan saran yang bersifat membangun bagi penulis agar bisa menjadi lebih baik lagi nantinya

dan semoga skripsi ini bermanfaat dan menambah wawasan bagi kita semua. Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih.

Alhamdulillahirrohmanirrohim.

Medan, Desember 2015 Penulis

(8)

DAFTAR ISI

Halaman

Lembaran Pengesahan i

Riwayat Hidup ii

Abstrak iii

Kata Pengantar iv

Daftar Isi vii

Daftar Gambar ix

Daftar Tabel x

Lampiran xi

BAB I PENDAHULUAN 1

1.1. Latar Belakang Masalah 1

1.2. Rumusan Masalah 4

1.3. Batasan Masalah 4

1.4. Tujuan Penelitian 5

1.5. Manfaat Penelitian 5

BAB II LANDASAN TEORI 6

2.1. Pengertian Persediaan 6

2.2. Penyebab Persediaan 7

2.3. Jenis-jenis Persediaan 8

2.4. Fungsi-fungsi Persediaan 8

2.5. Komponen Biaya Persediaan 10

2.6. Sistem Persediaan 10

2.7. Pengertian Pengendalian Persediaan 12

2.8. Fungsi-fungsi Pengendalian Persediaan 14

2.9. Tujuan Pengendalian Persediaan 14

2.10. ModelEconomic Production Quantity(EPQ) 15

(9)

BAB III METODE PENELITIAN 23

3.1. Tempat dan Waktu Penelitian 23

3.2. Variabel 23

3.3. Jenis Penelitian 23

3.4. Prosedur Penelitian 23

BAB IV PEMBAHASAN 27

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 42

5.1 Simpulan 42

5.2 Saran 43

(10)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1 Model Persediaan Economic Production Quantity 17

(11)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 4.1.1. Data Produksi CPO Januari 2013

s/d Desember 2014 28

Tabel 4.1.2. Data Penyaluran Produksi CPO

Januari 2013 s/d Desember 2014 29

Tabel 4.1.3. Data Biaya Pengadaan Produksi CPO

Januari 2013 s/d Desember 2014 30

Tabel 4.1.4. Data Biaya Penyimpanan CPO

Januari 2013 s/d Desember 2014 30

Tabel 4.2.1. Uji Normalitas Lillifors Terhadap Data

Penyaluran CPO 34

Tabel 4.5.1. Perbandingan Perhitungan Perusahaan dengan Perhitungan Economic

(12)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Data Produksi CPO Januari 2013 s/d Desember 2014

Lampiran 2 : Data Penyaluran Produksi CPO Januari 2013 s/d Desember 2014

Lampiran 3 : Data Biaya Pengadaan CPO Januari 2013 s/d Desember 2014

Lampiran 4 : Data Biaya Penyimpanan CPO

Januari 2013 s/d Desember 2014

Lampiran 5 : Tabel Nilai Kritis L untuk Uji Lilliefors

Lampiran 6 : Tabel Standar Normal

Lampiran 7 : Dokumentasi Penelitian

Lampiran 8 : Surat persetujuan Dosen Pembimbing Skripsi

Lampiran 9 : Surat Permohonan Izin Penelitian dari FMIPA UNIMED

Lampiran 10 : Surat Izin Penelitian dari FMIPA UNIMED

(13)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Setiap perusahaan, apakah perusahaan itu perusahaan jasa ataupun

perusahaan manufaktur, selalu memerlukan persediaan. Tanpa adanya persediaan, para pengusaha akan dihadapkan pada risiko bahwa perusahaannya pada suatu waktu tidak dapat memenuhi keinginan para pelanggannya. Hal ini bisa terjadi,

karena tidak selamanya barang-barang atau jasa-jasa tersedia pada setiap saat, salah satu masalah yang perlu diperhatikan dalam kaitannya dengan kegiatan proses produksi, biaya, serta distribusi barang-barang, baik itu bahan baku,

barang-barang dalam proses atau barang setengah jadi, ataupun barang jadi. Kelebihan maupun kekurangan yang terlalu besar mengakibatkan kerugian, karena kehilangan kesempatan memperoleh keuntungan yang seharusnya

diperoleh perusahaan. Jadi persediaan sangat penting untuk setiap perusahaan, baik yang menghasilkan suatu barang maupun jasa (Fereddy Rangkuti 1998).

Persediaan merupakan sumber daya yang disimpan dan dipergunakan

untuk memenuhi kebutuhan sekarang maupun kebutuhan yang akan datang. Persediaan merupakan bagian yang sangat penting dalam produksi dan penjualan suatu produk. Kebutuhan akan sistem pengendalian persediaan pada dasarnya

muncul karena adanya permasalan yang dihadapi oleh perusahaan berupa terjadinya kelebihan atau kekurangan persediaan. Apabila persediaan terlalu besar

akan menambah biaya penyimpanan dan adanya kemungkinan terjadi penyusutan kualitas yang tidak bisa dipertahankan. Sebaliknya jika persediaan tidak terlalu sedikit mengakibatkan tidak terpenuhinya kebutuhan pelanggan (Yus Louri P

Sitepu, dkk 2013).

Sistem dan model pengendalian persediaan adalah suatu metode persediaan yang bertujuaan menjaga keseimbangan antara jumlah persediaan

(14)

diinginkan yaitu stabilitas produksi dan kemampuan untuk menyalurkan hasil produksi.

Penelitian sebelumnya telah dilakukan oleh Ni Putu Firs Sayuni1, Anjuman Zukhri1, Made Ary Meitriana2 dengan judul “ Analisis Jumlah Produksi

Optimal dengan Metode Economic Production Quantity (EPQ) pada UD.Sinar Abadi Singaraja” dengan hasil jumlah produksi optimal 84.820 bungkus. biaya minimum persediaannya adalah Rp 76.685.655. Hasil perhitungan Total Biaya

Persediaan (Total Inventory Cost) dari UD.Sinar Abadi sebelum menerapkan metode Economic Production Quantity (EPQ) perusahaan harus mengeluarkan total biaya Persediaan sebesar Rp.82.429.650,00, sehingga berdasarkan hasil

perhitungan laba dari UD.Sinar Abadi sebesar Rp. 5.743.345,00. Dan penelitian lainnya dilakukan oleh Elisabet Sibarani, dkk dengan judul “Penggunaan Metode EOQ dan EPQ Dalam Meminimumkan Biaya Persediaan Minyak Sawit Mentah

(CPO)” diperoleh total biaya persediaan dengan metode EOQ tahun 2011 sebesar Rp 13.496.111.419,646 dan tahun 2012 sebesar Rp 14.756.562.125,343 dan dengan metode EPQ pada tahun 2011 sebesar Rp 2.056.983.795,717 dan 2012

sebesar Rp 2.625.361.276,452.

PKS PT. Perkebunan Sumatera Utara adalah perusahaan yang mengelola minyak. Perusahaan ini bergerak dalam industri minyak, dijelaskan bahwa PT

PSU didirikan berdasarkan Perda No 4 tahun 2004 dengan akte pendirian No 98 tahun 2005 dan telah disahkan Menteri Hukum dan HAM pada 11 Desember 2008. Perusahaan ini mengelola enam unit kebun masing-masing kebun Tanjung

Kasau, Kebun Sei Kari, Kebun Simpang Gambir, Kebun Patiluba, Kebun Simpang Koje, Kebun Kampung Baru dengan total areal seluas 14.276.53 ha,

termasuk kebun plasma di Simpang Koje dan Kampung Baru. Selain itu, PT Perkebunan juga memiliki dua unit Pabrik Minyak Kelapa Sawit (PMKS) yaitu PMKS Kebun Tanjung Kasau dan PMKS Kebun Simpang Gambir dengan total

nilai asset perusahaan Rp.452 Miliar.

Akan tetapi perusahaan ini mengalami suatu masalah dalam pengendalian persediaan bahan baku produksi kelapa sawit. Perusahaan belum

(15)

dialami perusahaan adalah kelebihan produksi sehingga perusahaan harus mengeluarkan biaya tambahan untuk penyimpanan akibatnya keuntungan yang

didapatkan oleh perusahaan tidak optimal, Oleh karena demikian maka perusahaan perlu menghitung jumlah produksi dengan baik agar jumlah produksi

bisa optimal, sehingga memiliki persediaan yang seoptimal mungkin demi kelancaran operasi perusahaan dalam jumlah, waktu, mutu yang tepat serta biaya yang serendah-rendahnya dan bisa memaksimalkan laba yang diperoleh

perusahaan.

Untuk itu diperlukan perencanaan persediaan dan pengoptimalan produksi untuk memperoleh pendapatan maksimum dan meminimumkan biaya.

Dalam hal ini perencanaan penyediaan produksi kelapa sawit yang optimal perlu dilakukan. Selain itu biaya persedian perusahaan perlu diperhatikan supaya tidak terjadi kerugian (Elisabeth Sibarani, dkk 2013). Yang harus diperhatikan dalam

pengendalian persediaan adalah jumlah produksi dan penyaluran barang. Dengan demikian, Pengendalian persediaan sangat penting untuk mencapai sasaran yang diinginkan perusahaan, yaitu menciptakan keseimbangan Produksi maupun

kemampuan menyalurkan hasil produksi tersebut secara optimal dengan biaya yang minimum untuk mencapai keuntungan yang maksimum.

Perusahaan harus mempunyai kebijakan untuk menentukan jumlah

produksi dengan disesuaikan besarnya permintaan pasar agar jumlah persediaan pada tingkat biaya minimal. Menurut Yamit (2002:251), permasalahan itu dapat diselesaikan dengan menggunakan metodeEconomic Production Quantity(EPQ).

Produksi optimal atau Economic Production Quantity adalah sejumlah produksi tertentu yang dihasilkan dengan meminimumkan total biaya persediaan. Model

EPQ atau ukuran ekonomis digunakan untuk menentukan kebijakan persediaan optimum apabila perusahaan memproduksi sendiri item yang akan digunakan.

Tujuan dari model EPQ yaitu untuk menentukan besarnya jumlah

produksi yang optimal untuk meminimumkan jumlah biaya persediaan dengan memenuhi asumsi-asumsi sebagai berikut: Barang yang diproduksi mempunyai tingkat produksi yang lebih besar dari tingkat permintaan, selama produksi

(16)

dikurangi tingkat permintaan, selama berproduksi, besarnya tingkat persediaan kurang dari Q (EPQ) karena penggunaan selama pemenuhan.

Kelebihan model Economic Production Quantity (EPQ) dibandingkan dengan modelEconomic Order Quantity (EOQ) ialah total biaya persediaan lebih

minimum dibandingkan dengan model EOQ, dan model EPQ juga lebih mengutamakan pada tingkat produksi sedangkan model EOQ lebih mengutamakan pada siklus pemesanan.

Berdasarkan uraian di atas, maka sangatlah penting bagi PKS. PTPSU untuk memantau jumlah produk yang dihasilkan supaya produksinya ekonomis dan terhindar dari kesalahan dalam menentukan kebijakan produksi. Atas dasar

inilah penulis tertarik untuk diadakannya penelitian mengenai jumlah produksi optimal dengan model EPQ (Economic Production Quantity). Oleh karena itu, penulis merumuskan judul yakni “Pengendalian Persediaan Produksi Crude Palm Oil (CPO) Menggunakan Model Economic Production Quantity (EPQ) Pada PKS PT. Perkebunan Sumatera Utara”

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah maka dalam penelitian ini perumusan masalah yang akan dibahas ialah bagaimana pengendalian persediaan dalam menentukan jumlah produksi optimal di PKS. PTPSU

mengggunakan ModelEconomic Production Quantity.

1.3. Batasan Masalah

Dari masalah yang dirumuskan diatas maka dapat dilakukan pembatasan masalah yang lebih mengarahkan pada tujuannya. Adapun pembatasan masalahnya adalah :

1. Data yang digunakan adalah data produksi CPO periode Januari 2013 sampai dengan Desember 2014.

2. Kondisi PT. Perkebunan Sumatera Utara dalam keadaan baik.

3. Peroses pengolahan dianggap tetap untuk masa yang akan datang.

(17)

1.4. Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan, maka tujuan

penelitian ini adalah Untuk mengetahui jumlah produksi optimal minyak dengan menggunakan Model Economic Production Quantity (EPQ) sehingga dapat

meminimumkan biaya.

1.5. Manfaat penelitian

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah :

1. Bagi penulis

Sebagai media belajar memecahkan masalah besar secara ilmiah dan memberikan sumbangan pemikiran berdasarkan disiplin ilmu yang

diperoleh di bangku kuliah. 2. Bagi perusahaan

Sebagai bahan masukan dalam usaha mengendalikan persediaan minyak

(18)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat diambil beberapa kesimpulan yaitu :

1. Dari hasil perhitungan dengan menggunakan model Economic Production Quantity yaitu:

a. Jumlah Produksi Optimal CPO adalah 6.701.721,306 kg per putaran

produksi.

b. Interval waktu produksi optimal CPO adalah 2,43 bulan/ putaran produksi.

c. Biaya total pengadaan produksi dalam satu periode CPO adalah Rp. Rp 8.098.861.437.

2. Hasil perhitungan dari perusahaan diperoleh sebagai berikut :

a. Jumlah Produksi Optimal CPO adalah 2.773.034,167 kg per putaran produksi. b. Interval waktu produksi optimal CPO adalah 1 bulan/ putaran produksi.

c. Biaya total pengadaan produksi dalam satu periode CPO adalah Rp. Rp

11.395.944.980.

3. Selisih biaya pengadaan untuk CPO menggunakan model EPQ dan Perusahaan selama satu periode adalah Rp. 3.297.083.545

Sehingga dengan menggunakan model Economic Production Quantity pihak PT. Perkebunan Sumatera Utara (PTPSU) dapat menghemat biaya persediaan CPO sebesar Rp 333.829.709/ putaran produksi.

5.2. Saran

1. Berdasarkan hasil pembahasan dan perhitungan yang dilakukan penulis dalam penelitian

(19)

perhitungan yang dilakukan perusahaan kurang efisien. Jumlah biaya persediaan

perusahaan lebih besar dibandingkan dengan jumlah biaya persediaan model Economic Production Quantity(EPQ).

(20)

DAFTAR PUSTAKA

Assauri, Sofyan., (1998), Manajemen Produksi dan Operasi, Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Medan.

Baroto, Teguh., (2002),Perencanaan dan Pengendalian Produksi, Cetakan Pertama, Ghalia Indonesia, Jakarta.

Elisabeth Sibarani., Faigiziduhu, Bu’ulolo., dan Djakaria, Sebayang., (2013), Penggunaan Metode EOQ dan EPQ Dalam Meminimumkan Biaya Persediaan Minyak Sawit Mentah (CPO) pada PT XYZ, Jurnal Saintia Matematika,Vol. 1, No. 4.

Ginting, Rosnani., (2007), Sistem Produksi, Edisi pertama cetakan pertama, Graha Ilmu, Yogyakarta.

Hakim, Arman., Yudha, Prasetyawan., (2008), Perencanaan dan Pengendalian Produksi, Edisi pertama cetakan pertama, Guna Widya, Surabaya.

Handoko, T.Hani., (2000), Dasar-Dasar Operation Research, Edisi 2,BPFE ,Yogyakarta.

Kusuma, Hendra ., (2004),Perencanaan dan Pengendalian Produksi, Andi Yogyakarta, Yogyakarta.

Marthin, K. starr., david, W.Miller., (1997),Inventory Control, Theory and Practice, New Delhi, Prentice Hall Of Indis Private Limited.

Ni Putu, Firs Sayuni1., Anjuman, Zukhri1., dan Made, Ary Meitriana2., (2014), Analisis Jumlah Produksi Optimal dengan Metode Economic Production Quantity(EPQ) Pada UD. Sinar Abadi Singaraja. Jurnal Jurusan Pendidikan Ekonomi Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia. Vol. 4, No.1.

Rangkuti, Freddy., (1998), Manajemen Persediaan Aplikasi di Bidang Bisnis, Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Ristono, Agus., (2009), Manajemen Persediaan, Edisi Pertama cetakan pertama, Graha Ilmu, Yogyakarta.

Sudjana., (1972),Metode statistic, Edisi Kedua, Tarsito, Bandung.

(21)

Yus, Louri P Sitepu., Djakaria, Sebayang., dan Ujian, Sinulingga., (2013), Pengendalian Persediaan Produksi Crude Palm Oil (CPO) Menggunakan Model Economic Production Quantity (EPQ) Pada PKS. PT. ABC. Jurnal SaintiaMatematika,Vol. 1, No.5.

Gambar

Gambar 1 Model Persediaan Economic Production Quantity
Tabel 4.1.1. Data Produksi CPO Januari 2013

Referensi

Dokumen terkait

urethra Cooper, 1979. Proper placement of the catheter tip is aided by palpation per rectum. After the cuff is inflated, each vesicular gland is identified, and the contents are

bahan dasar dari jambu biji merah dapat mempengaruhi daya terima yang meliputi. warna, aroma, tekstur, dan

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang dilakukan pada kelas V SD 1 Bulung Kulon dapat sisimpulkan bahwa dengan menggunakan model pembelajaran Two Stay Two

kesukaan panelis terhadap rasa selai lembaran jambu biji merah dengan gula pasir. 55% dari jambu biji merah (A1) berbeda dengan selai lembaran jambu

CONTOUR digunakan jika kita ingin membuat objek beranak pinak dengan dimensi atau ukuran yang lebih kecil atau lebih besar dari aslinya namun masih dengan bentuk yang sama

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) peningkatan kemampuan berpikir kreatif matematika siswa kelas III SD 3 Karangbener dengan menerapkan model RME berbantu

Pengaruh Perbandingan Yoghurt dengan Ekstrak Buah Jambu Biji Merah dan Perbandingan Zat Penstabil Terhadap Mutu Permen Jelly.. Jurusan Ilmu dan

Data processing analysis from 15 samples produced 781 ion mass variables, where 201 of which could be identified as predicted metabolite compounds from Curcuma genus.. PCA was done