• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENDIDIKAN KARAKTER SISWA MELALUI Pendidikan Karakter Siswa Melalui Hidden Curriculum Di Madrasah Ibtidaiyah (Mi) Tarbiyatul Aulad Nglanjuk Cepu Blora Jawa Tengah Tahun 2015.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENDIDIKAN KARAKTER SISWA MELALUI Pendidikan Karakter Siswa Melalui Hidden Curriculum Di Madrasah Ibtidaiyah (Mi) Tarbiyatul Aulad Nglanjuk Cepu Blora Jawa Tengah Tahun 2015."

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

1

PENDIDIKAN KARAKTER SISWA MELALUI

HIDDEN CURRICULUM DI MADRASAH IBTIDAIYAH (MI)

TARBIYATUL AULAD NGLANJUK CEPU BLORA

JAWA TENGAH TAHUN 2015

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH

Diajukan Kepada

Program Studi Magister Pendidikan Islam

Sekolah Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh

Gelar Magister Pendidikan Islam (M.Pd.I)

Oleh : Moh. Al Amin NIM : O 100130040

PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN ISLAM

SEKOLAH PASCASARJANA

(2)
(3)

PENDIDIKAN KARAKTER SISWA MELALUI

HIDDEN CURRICULUM DI MADRASAH IBTIDAIYAH (MI)

TARBIYATUL AULAD NGLANJUK CEPU BLORA

JAWA TENGAH TAHUN 2015

Oleh : Moh. Al Amin NIM : O 100130040

ABSTRAK

Karakter bisa diartikan bagaimana mengaplikasikan atau mengukir nilai kebaikan

dalam bentuk tindakan atau tingkah laku, sehingga orang yang tidak jujur, rakus, dan

berperilaku jelek dikatakan orang berkarakter jelek. Sebaliknya, orang yang perilakunya

sesuai dengan kaidah moral disebut orang berkarakter mulia. Madrasah Ibtidaiyah (MI)

Tarbiyatul Aulad Nglanjuk Cepu Blora Jawa Tengah sudah seharusnya membiasakan

pendidikan karakter pada setiap kegiatan belajar mengajar dan tingkah laku pendidik dan

siswa di lingkungan sekolah. Atas dasar tersebut penulis mengadakan penelitian

bagaimana pendidikan karakter ditanamkan melalui hidden curriculum di Madrasah

Ibtidaiyah (MI) Tarbiyatul Aulad Nglanjuk Cepu Blora. Rumusan masalah dalam

penelitian ini ada dua, yakni : a. Apakah landasan pendidikan karakter di Madrasah

Ibtidaiyah (MI) Tarbiyatul Aulad Nglanjuk Cepu Blora ? dan b. Bagaimana pendidikan

karakter ditanamkan melalui kegiatan kurikulum tersembunyi (Hidden Curiculum) ?

Tujuan penelitian ini adalah melakukan analisis tentang bagaimana pendidikan

karakter ditanamkan melalui hidden curriculum di MI Tarbiyatul Aulad Nglanjuk Cepu

Blora dan melalukan kajian landasan apa yang digunakan dalam pendidikan karakter

melalui hidden curriculum di MI Tarbiyatul Aulad Nglanjuk Cepu Blora.

Hasil penelitian menggambarkan bahwa pendidikan karakter di MI Tarbiyatul

Aulad sudah berjalan, terutama dititikberatkan pada kegiatan penerapan langsung dengan

mempratekkan apa yang telah diajarkan di lingkungan sekolah.

(4)

Character can be defined how to apply or carve the value of kindness in the form of action or behavior, so people who are dishonest, cruel, greedy, and behave ugly people say ugly character. Conversely, people whose behavior is in accordance with the moral code called a noble character. In growing character education, the need for awareness of the various parties to initiate and become habituation. Education play a strong role in shaping the character of a society. Islamic Elementary School (MI) Tarbiyatul Aulad Nglanjuk Blora Cepu, Central Java as the delivery of educational institutions based on religion should familiarize character education in any learning activities and behavior of educators and students in the school environment. On the basis of the author conducted research into how the embedded character education through the hidden curriculum in Islamic Elementary School (MI) Tarbiyatul Aulad Nglanjuk Cepu Blora. The problems of this study there are two, namely: a. Is the foundation of character education at Government Elementary School (MI) Tarbiyatul Aulad Nglanjuk Cepu Blora? and b. How does character education at Government Elementary School (MI) Tarbiyatul Aulad Nglanjuk Cepu Blora implanted through the hidden curriculum (Hidden Curriculum)?

The purpose of this study is to analyze how character education instilled through the hidden curriculum in MI Tarbiyatul Aulad Nglanjuk Cepu Blora and conducting studies used in the foundation of what character education through the hidden curriculum in MI Tarbiyatul Aulad Nglanjuk Cepu Blora.

Results of the study illustrate that character education in MI Tarbiyatul Aulad already running, mainly focused on the implementation of activities directly with practicing what has been taught in the school environment.

(5)

1

A. Pendahuluan

Pendidikan karakter memiliki makna penting bagi kehidupan

manusia. Hal ini dikarenakan dengan pendidikan karakter manusia akan mampu bersifat humanis. Akan tetapi tidak sedikit gejala yang tampak

dalam kehidupan sehari-hari adalah terjadinya kecenderungan semakin terkikisnya sifat-sifat kemanusiaan dalam diri manusia, yakni terjadi proses dehumanisasi yang demikian pesat. Hal ini menjadi perhatian

besar bagi para pendidik untuk mensukseskan pendidikan karakter bagi peserta didik.

Pembelajaran nilai dalam rangka pendidikan karakter dapat terintegrasi melalui berbagai macam (dunia nilai/mata pelajaran) maupun melalui berbagai program dan kultur sekolah yang kondusif mampu

menghadirkan (menginternalisasikan) nilai-nilai pada diri peserta didik. Pendidikan karakter yang menggunakan pendekatan komprehensif

dan holistik yang terintegrasi kedalam setiap aspek kehidupan sekolah, hal tersebut mempengaruhi pendefinisian tentang apa itu kurikulum. Kegagalan pendidikan dalam membentuk manusia berkarakter baik salah

satunya karena kurang adanya keseimbangan pengembangan antara programmed curriculum dengan hidden curriculum.

Kegiatan dalam kurikulum tersembunyi merupakan kegiatan satuan pendidikan yang bersifat umum dan tidak terkait langsung pada suatu mata pelajaran untuk membantu pengembangan peserta didik sesuai

(6)

tersebut diharapkan mempunyai kontribusi berarti bagi kesuksesan peserta didik disekolah khususnya bagi keberhasilan pendidikan karakter.

Desain kurikulum di Madrasah Ibtidaiyah (MI) Tarbiyatul Aulad Nglanjuk Cepu Blora mengajarkan siswa untuk menjadi “pelajar

mandiri” yang dapat mengenali hubungan antara pelajar yang mereka peroleh dari kehidupan yang mereka hadapi sehari-hari. Mengenai hidden curiculum sebagai penguatan wawasan bahwa selama ini dalam upaya

membangun karakter peserta didik tidak hanya terpaku melalui kegiatan pada kurikulum potensial. Sedangkan hidden curiculum yang selama ini

belum banyak mendapatkan perhatian optimal di lembaga sekolah diyakini memiliki peran strategis dalam pembentukan karakter siswa. Oleh karena itu diperlukan penelitian tentang potensi pendidikan karakter

di MI Tarbiyatul Aulad Cepu.

Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut :

a. Apakah landasan pendidikan karakter di Madrasah Ibtidaiyah (MI)

Tarbiyatul Aulad Nglanjuk Cepu Blora?

b. Bagaimana pendidikan karakter di Madrasah Ibtidaiyah (MI)

Tarbiyatul Aulad Nglanjuk Cepu Blora melalui kegiatan kurikulum

tersembunyi (Hidden Curiculum) ?

c. Apa saja faktor penghambat dan pendukung dalam pendidikan

karakter siswa di Madrasah Ibtidaiyah (MI) Tarbiyatul Aulad

(7)

3

Adapun Tujuan dan Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Tujuan

1) Mengetahui landasan pendidikan karakter di Madrasah Ibtidaiyah

(MI) Tarbiyatul Aulad Nglanjuk Cepu Blora.

2) Mengetahui potensi pendidikan karakter di Madrasah Ibtidaiyah

(MI) Tarbiyatul Aulad Nglanjuk Cepu Blora melalui kegiatan

hidden curriculum.

3) Mengetahui faktor penghambat dan pendukung dalam pendidikan

karakter siswa di Madrasah Ibtidaiyah (MI) Tarbiyatul Aulad Nglanjuk Cepu Blora.

b. Manfaat Penelitian 1) Secara akademik

Sebagai bahan kajian dalam upaya membangun karakter siswa

melalui kegiatan siswa disekolah khususnya terhadap hidden curriculum.

2) Secara Praktis a) Bagi Institusi

Memberikan informasi atau masukan kepada pihak terkait yaitu

(8)

b) Bagi Peneliti Lain

Memberikan suatu informasi tambahan atau pembanding bagi

penelitian lain yang fokus penelitiannya sejenis penelitian ini. Untuk memudahkan penelitian maka penulis membuat kerangka teori

penelitian sebagai berikut :

1. Pengertian Pendidikan Karakter

Berkarakter berarti mempunyai tabiat; mempunyai kepribadian;

berwatak. Watak berarti sifat batin manusia yang mempengaruhi segenap pikiran dan tingkah laku.1 Selain itu karakter juga dimaknai sebagai cara

berpikir dan berperilaku yang khas tiap individu untuk hidup dan bekerja sama, baik dalam lingkup keluarga, masyarakat, bangsa, dan negara. Individu yang berkarakter baik adalah individu yang bisa membuat

keputusan dan siap mempertanggungjawabkannya tiap akibat dari keputusan yang ia buat.

Dari definisi kedua kata di atas maka pendidikan karakter adalah sebuah usaha untuk mendidik anak-anak agar dapat mengambil keputusan bijak dan mempraktikkannya dalam kehidupan sehari-hari, sehingga

mereka dapat memberikan kontribusi yang positif kepada lingkungannya.2 Dengan demikian karakter adalah nilai-nilai yang terpatri dan terukir

dalam diri manusia melalui pendidikan, endapan pengalaman, pembiasaan

1

Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar

Bahasa Indonesia, ed.2, cet.3 (Jakarta: Balai Pustaka, 1994), hlm. 445 2

(9)

5

2. Sumber-sumber Pendidikan Karakter

Pendidikan karakter harus melibatkan pengetahuan yang baik (moral knowing), perasaan yang baik atau loving good (moral feeling) dan

perilaku yang baik (moral action) sehingga terbentuk perwujudan kesatuan perilaku dan sikap hidup peserta didik.

Kementerian pendidikan nasional menyatakan bahwa sumber karakter

itu terbagi dalam empat hal yaitu:3

a. Agama : masyarakat Indonesia adalah masyarakat yang beragama. Oleh

karena itu, kehidupan individu, masyarakat, bangsa selalu didasari pada ajaran agama dan kepercayaannya. Oleh karenanya nilai-nilai pendidikan budaya dan karakter bangsa harus didasarkan pada

nilai-nilai kaidah yang berasal dari agama.

b. Pancasila : Negara Kesatuan Republik Indonesia ditegakkan atas

prinsip-prinsip kehidupan kebangsaan dan kenegaraan yang disebut Pancasila.

c. Budaya : sebagai suatu kebenaran bahwa tidak ada manusia yang hidup

bermasyarakat yang tidak didasari oleh nilai-nilai budaya yang diakui masyarakat itu. Posisi budaya yang demikian penting dalam kehidupan

bermasyarakat mengharuskan budaya menjadi sumber nilai dalam pendidikan budaya dan karakter bangasa.

3

Kementrian Pendidikan Nasional, Pengembangan Pendidikan Budaya dan Karekter

Bangsa; Pedoman Sekolah (Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Pusat Kurikulum

(10)

d. Tujuan Pendidikan Nasional : sebagai rumusan kualitas yang harus

dimiliki oleh setiap warga negara Indonesia, dikembangkan oleh satuan

pendidikan di berbagai jenjang dan jalur. Oleh karenanya, tujuan pendidikan nasional adalah sumber yang paling operasional dalam

pengembangan pendidikan budaya dan karakter bangsa. 3. Kurikulum Tersembunyi (Hidden Curriculum)

Pada hakikatnya kurikulum ideal (Ideal Curiculum) adalah kurikulum

yang dicita-citakan sebagaimana yang tertuang dalam dokumen kurikulum dan kurikulum pada aspek pengalaman belajar siswa yang pada hakikatnya

adalah kurikulum aktual (Actual Curiculum).4 Kurikulum aktual merupakan penjabaran kurikulum resmi kedalam pengembangan program pembelajaran, dimana kurikulum aktual dapat dilaksanakan secara riil oleh

guru sesuai dengan kondisi yang ada. Termasuk didalam kurikulum aktual tersebut terdapat hidden curiculum, karena hidden curiculum ini disajikan

dan dialami siswa didalam maupun diluar kelas.

Hidden curriculum adalah kejadian-kejadian atau kegiatan yang

terjadi dan tidak direncanakan keberadaannya, tapi bisa dimanfaatkan guru

dalam pencapaian hasil belajar.5 Selain itu juga hidden kurikulum dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang dapat mempengaruhi gaya belajar

siswa, atau tujuan yang tidak dideskripsikan tetapi pencapaiannya dapat dilaksanakan oleh guru, pada waktu proses belajar mengajar berlangsung.

4

Wina Sanjaya, Kurikulum dan Pembelajaran: Teori dan Praktik Pengembangan

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), cet.I, (Jakarta:Kencana, 2008), hlm.22. 5

(11)

7

Inti hidden curiculum menurut Dede Rosyada adalah kebiasaan sekolah menerapkan disiplin kepada siswanya, seperti ketepatan guru

memulai pelajaran, kemampuan, cara guru menguasai kelas, kebiasaan guru memperlakukan siswa dan siswi yang melakukan kenakalan didalam

dan diluar kelas. Kesemuanya itu adalah kebiasaan-kebiasaan yang dapat mengubah cara berfikir dan berprilaku siswa. Begitu pula dengan lingkungan sekolah yang teratur, rapi, tertib dan menjaga lingkungan yang

bersih serta asri merupakan pengalaman-pengalaman yang dapat mempengaruhi kultur siswa.6 Oleh karena itu hidden curiculum yang

merupakan pengalaman yang diperoleh diluar pembelajaran harus sejalan dengan pembelajaran formal didalam kelas.

B. Metode Penelitian

1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang akan digunakan penulis dalam penelitian ini

adalah penelitian lapangan (Field Research). Berupa penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif analitik.

2. Pendekatan Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan psikologi dan pendekatan komprehensif (holistik).

3. Sumber Data

Pihak-pihak yang dijadikan sumber data adalah : Kepala Madrasah, Wakil Kepala Sekolah, Guru Pengampu Mata Pelajaran, Guru Pembina

6

(12)

kegiatan ekstrakurikuler, dan Siswa Madrasah Ibtidaiyah (MI) Tarbiyatul Aulad Nglanjuk Cepu Blora. Selain itu, juga berupa dokumen-dokemen

sekolah yang ada hubungannya dengan judul Tesis. Untuk melengkapi data, peneliti juga mengadakan pengamatan secara langsung di lapangan,

di mana nantinya ikut terlibat (observasi partisipasi) dalam proses kegiatan.

4. Metode pengumpulan data

a. Metode observasi. Dalam hal ini, penulis terjun langsung ke lokasi

penelitian untuk mengadakan pengamatan guna mendapatkan data yang

diperlukan.

b. Metode interview atau wawancara. Metode wawancara menjadi pilihan

selanjutnya dalam penelitian ini, yakni dengan melakukan wawancara

langsung kepada informan. Metode ini memungkinkan seorang peneliti memperoleh data yang lebih baik, karena peneliti mempunyai peluang

untuk mengembangkan informasi yang lebih luas dari informan.

c. Dokumentasi. Melalui dokumentasi ini akan diperoleh data tentang

gambaran umum Madrasah Ibtidaiyah (MI) Tarbiyatul Aulad Nglanjuk

Cepu Blora yang menyangkut sejarah berdirinya dan letak geografisnya.

5. Teknik analisis data

Analisis data yang digunakan yakni dengan tekhnik penyeleksian data, melakukan penyederhanaan data kedalam bentuk paparan untuk

(13)

9

jelas untuk menjawab permasalahan yang diajukan, data dipaparkan sedetail mungkin dengan uraian-uraian serta analisis kualitatif.

Kemudian data-data yang diperoleh dianalisis dalam beberapa tahap

1. Landasan Pendidikan Karakter

Landasan pendidikan karakter di MI Tarbiyatul Aulad Nglanjuk Cepu yang menjadi pedoman dalam pelaksanaan proses belajar mengajar

khususnya dalam pendidikan karakter adalah sebagai berikut: a. Visi Sekolah

“Terwujudnya Warga Madrasah Yang Bertaqwa, Berakhlaqul Karimah, Cerdas Dan Berprestasi”

Perumusan visi tersebut didasarkan kepada tujuan pendidikan

nasional yang tertuang dalam Undang-undang Sikdiknas No. 20 tahun 2003.8 Selain didasarkan kepada landasan yuridis, didasarkan kepada

potensi dan keadaan masyarakat yang dilayani. Dari visi MI Tarbiyatul

7

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: Asdi Mahastya, 2006), hal. 236.

8

(14)

Aulad Nglanjuk Cepu terdapat tiga tujuan pembentukan karakter siswa yaitu berakhlak mulia, cerdas dan terampil berprestasi.

b. Misi Sekolah

MI Tarbiyatul Aulad Nglanjuk Cepu memiliki misi:

1) Menjadikan ajaran-ajaran dan nilai islam sebagai pedoman dan

falsafah hidup.

2) Memberikan bekal ilmu pengetahuan dan teknologi melalui

pembelajaran paikem (pembelajaran aktif, inovatif, kreatim, edukatif dan menyenangkan)

3) Melaksanakan program bimbingan secara efektif sehingga setiap

siswa berkembang secara optimal sesuai dengan potensi yang dimiliki agar menjadi insan yang bertaqwa, berakhlakul karimah,

cerdas dan berprestasi. c. Delapan Basis Pembelajaran

Dalam proses pembelajarannya, MI Tarbiyatul Aulad Nglanjuk Cepu mengembangkan delapan basis pembelajaran dengan tujuan agar anak senang ke sekolah dan senang di sekolah. Delapan basis

pembelajaran yaitu:

1) Setiap individu adalah unik, sehingga ia mempunyai cara dan

kemampuan masing-masing untuk berkembang menjadi dirinya sendiri, artinya bahwa anak akan tumbuh sesuuai dengan bakat dan potensi yang dimilikinya. Dalam pembelajaran bukan bertujuan

(15)

11

membantu peserta didik untuk tumbuh maksimal sesuai dengan potensi yang dimilikinya.

2) Penghargaan pada prestasi, artinya bahwa karena anak berkembang

sesuai dengan potensi dan bakat masing-masing, maka setiap bakat

dan potensi diberi sebuah penghargaan.

3) Pendidikan berbasis living value, artinya bahwa siswa diajarkan

berdasarkan nilai dalam kehidupan sehari-hari. Implementasi

dalam pembelajaran adalah adanya mata pelajaran kemahiran hidup.

4) Orientasi pada kelugasan berfikir dan bertindak Dalam artian

bahwa ketika anak melihat anak yang melakukan kesalahan atau melihat situasi yang bagi dia tidak menyenangkan, anak tidak

langsung menyalahkan orang yang melakukannya dan situasi tersebut namun anak akan berusaha mendengarkan dan memahami

mengapa anak yang berbuat salah tersebut melakukannya.

5) Pembelajaran adalah proses yang terbuka dan partisipatoris artinya

bahwa pembelajaran terbuka lebar untuk siapa saja tak terkecuali

untuk para orang tua siswa yang ingin menjadi narasumber di kelas.

6) Penghargaan dan toleransi pada perbedaan.

7) Agama, seni dan olah raga sebagai praktik, artinya bahwa di MI

Tarbiyatul Aulad Nglanjuk Cepu tidak cenderung bersifat teoritis

(16)

8) Disiplin positif, artinya bahwa disiplin yang berasal dari

kesadaran9

2. Implementasi Pendidikan Karakter di MI Tarbiyatul Aulad Nglanjuk

Cepu

Pendidikan karakter dilaksanakan di MI Tarbiyatul Aulad Nglanjuk Cepu merupakan pendekatan yang menyertai kurikulum yang digunakan di sekolah tersebut. Pada setiap kegiatan intrakurikuler

maupun dalam bidang ekstrakurikuler didalamnya terkandung hidden curriculum yang terdapat nilai-nilai karakter. Implementasi pendidikan

karakter di MI Tarbiyatul Aulad Nglanjuk Cepu akan dijelaskan sebagai berikut:

a. Kegiatan Intrakurikuler

Kegiatan intrakurikuler atau proses belajar mengajar dikelas merupakan kegiatan utama sekolah. Dalam pembelajaran dikelas

terdapat dua hal yang ikut menunjang berhasil tidaknya proses pembelajaran yakni masalah pengajaran dan manajemen kelas. Pengajaran meliputi pemilihan metode agar tujuan tercapai dan

menajemen kelas merupakan usaha agar kelas tetap kondusif untuk proses belajar. Kegiatan intrakurikuler memberikan kontribusi yang

besar bagi berhasilnya pendidikan karakter. Dalam kegiatan ini siswa belajar tentang pengetahuan dan pemahaman yang baik, khususnya pada mata pelajaran yang mempunyai substansi

9

(17)

13

keislaman, yang meliputi akidah, akhlak, al qur’an hadits, fiqh serta substansi dalam pelajaran lain.

b. Proses belajar mengajar dikelas

MI Tarbiyatul Aulad Nglanjuk Cepu menerapkan 8 basis

pembelajaran yang diimplementasikan dalam proses belajar mengajar. Dengan berpedoman kepada kurikulum Departemen Pendidikan Nasional, MI Tarbiyatul Aulad Nglanjuk Cepu

mengembangkan kurikulum dengan metode happy learning merupakan metode yang menciptakan suasana belajar mengajar

yang menarik, menyenangkan dan memberi tantangan serta motivasi pada anak untuk aktif, kreatif dan selalu memiliki rasa ingin tahu.10 Selain metode yang menyenangkan, MI Tarbiyatul

Aulad Nglanjuk Cepu setiap seminggu sekali atau sesuai kebutuhan selalu mengubah keadaan kelas baik dari tata letak kursi dan meja

dan mengganti hiasan ruang bertujuan agar anak tidak merasa bosan dan dapat berinteraksi dengan semua teman karena tempat duduk dan kelompok belajar yang selalu berubah.11

Kegiatan siswa selama proses pembelajaran di kelas beserta nilai karakter yang terkandung dijelaskan pada tabel dibawah ini :

10

Hasil wawancara dengan Nurul Widad selaku Kepala MI Tarbiyatul Aulad Nglanjuk Cepu diruang kepala madrasah pada hari Rabu, 16 September 2015 pukul 11.00 WIB.

11

(18)

Tabel 1

Nilai Karakter dalam Proses Pembelajaran

No Kegiatan Siswa Nilai Karakter

1 Masuk kedalam kelas Kedisiplinan, ketertiban

2 Duduk ditempat masing-masing Kedisiplinan

3 Berdoa, membaca asmaul husna, surat-surat pendek dan hadist

Religiusitas

4 Presensi siswa Kedisiplinan

4 Mengikuti proses pembelajaran Kerja keras, menghargai

prestasi, kedisiplinan dan keikhlasan,

tanggungjawab.

5 Istirahat Bersahabat/berkomunikasi, peduli lingkungan.

6 Pulang sekolah Kedisiplinan

Nilai yang dapat diajarkan lebih banyak dari apa yang telah

direncanakan dengan metode yang lebih variasi sesuai dengan moment yang terjadi. Penjelasan dapat dilihat dalam tabel berikut ini:

Tabel 2

Nilai Karakter Dalam Kegiatan Siswa

No Kegiatan Siswa Nilai karakter yang

(19)

15

4 Presensi siswa Kedisiplinan Tanggungjawab 5 Mengikuti proses

pembelajaran

Kerja keras, menghargai prestasi, kedisiplinan dan keikhlasan, kerjasama,

6 Istirahat Bersahabat/berkomunikasi, peduli lingkungan.

Kejujuran.

7 Pulang sekolah Kedisiplinan Kedisiplinan, kesabaran

3. Faktor Pendukung dan Penghambat dalam Pengembangan Pendidikan

Karakter di MI Tarbiyatul Aulad

Faktor pendukung adalah Pengembangkan kurikulum dengan metode “Happy Learning” dan kedekatan antara guru dengan siswa.

Faktor penghambat dalam pendidikan karakter di MI Tarbiyatul Aulad Nglanjuk Cepu Blora adalah belum tersinkronkannya antara budaya

(20)

D. Penutup

Sebagai penutup dalam uraian ini disampaikan beberapa saran, antara

lain:

1. Saran kepada kepala sekolah

a. Proaktif mencari informasi tentang berbagai nilai-nilai karakter

yang terjadi di masyarakat dengan memperhatikan masukan-masukan dari stakeholder dalam rangka memutakhirkan program

pendidikan khususnya bagi pendidikan karakter.

b. Lebih mampu mengubah etos kerja yang tinggi dan kultur

akademik yang baik perlu dimiliki para warga sekolah jika mengharapkan keberlangsungan dan kesuksesan integrasi nilai karakter dalam kegiatan pembelajaran di sekolah.

c. Menyediakan berbagai fasilitas belajar yang mendukung bagi

integrasi nilai karakter pada kegiatan pembelajaran.

d. Perlu adanya penghargaan terhadap akhlak mulia, dan anak

terampil kepada sejumlah siswa dari sisi akhlak karimah dan ketrampilan dalam kesehariannya di sekolah dengan berbagai

support sistem yang dirancang, sehingga penghargaan sekolah tidak

terkesan lebih besar pada perkembangan prestasi-prestasi siswa. 2. Saran kepada guru

a. Lebih mempunyai wawasan tentang pengetahuan dan pengalaman

tentang nilai-nilai karakter yang berkembang di masyarakat dan

(21)

17

b. Lebih menyadari peran guru sebagai teladan bagi siswa. dengan

demikian tutur kata, pola fikir, perilaku dan cara berpakaian

hendaknya dapat menjadi contoh dan teladan bagi anak-anak. c. Peserta didik perlu diposisikan sebagai subyek dari model

pembelajaran yang menekankan integrasi nilai karakter.

d. Penulisan karakter yang diharapkan dalam RPP hendaknya

disesuaikan dengan langkah-langkah kegiatan siswa. 3. Saran kepada pemerintah

a. Kebijakan apapun yang dikeluarkan, harapannya tidak ada tendensi

politis yang dapat merugikan pihak-pihak lain termasuk sekolah/madrasah.

b. Mematangkan konsep dan perangkat kurikulum terbaru (2013)

sehingga segera dapat diimplementasikan yang sarat mengandung pendidikan karakter.

4. Saran kepada orang tua

a. Orang tua merupakan orang yang bertanggungjawab bagi

kesuksesan program-program sekolah. Artinya, keberhasilan

sekolah sangat ditentukan seberapa jauh tingkat partisipasi orang tua terhadap implementasi program-program yang diselenggarakan

(22)

b. Menyingkronkan kebiasaan disekolah dengan kebiasaan di rumah

dengan sejumlah kultur, budaya dan pembiasaan yang menuju

akhlak mulia.

(23)

19

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta: Asdi Mahastya.

Kementrian Pendidikan Nasional. 2010. Pengembangan Pendidikan Budaya dan Karekter Bangsa; Pedoman Sekolah, Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Pusat Kurikulum Kemendiknas,

Megawangi, Ratna. 2004. Pendidikan Karakter; solusi yang tepat untuk Membangun Bangsa. Bogor: Balai Pustaka,

Profil MI Tarbiyatul Aulad Nglanjuk Cepu Tahun 2014/2015

Sanjaya, Win. 2008. Kurikulum dan Pembelajaran: Teori dan Praktik Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), cet.I. Jakarta: Kencana

Gambar

Tabel 2

Referensi

Dokumen terkait

Menurut UU SISDIKNAS Tahun 2003 pasal 1 menjelaskan bahwa Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar

20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 1 butir 1 telah disebutkan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

20 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik

Dalam UU SISDIKNAS 2003 dijelaskan bahwa pendidikan sebagai usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar

Pendidikan adalah usaha sadar terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk

Berdasarkan UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar

Seperti yang tertera didalam UU No.20 tahun 2003 Pendidikan adalah usaha dasar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif