• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERCERITA PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS 5 DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA CINCIN TOKOH DI SD MUHAMMADIYAH 08 DAU-MALANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENINGKATAN KETERAMPILAN BERCERITA PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS 5 DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA CINCIN TOKOH DI SD MUHAMMADIYAH 08 DAU-MALANG"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERCERITA PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS 5 DENGAN

MENGGUNAKAN MEDIA CINCIN TOKOH DI SD MUHAMMADIYAH 08 DAU-MALANG

SKRIPSI

OLEH: SITI A’ISYAH NIM. 201210430311154

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

(2)

LEMBAR PERSETUJUAN

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERCERITA PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS 5 DENGAN

MENGGUNAKAN MEDIA CINCIN TOKOH DI SD MUHAMMADIYAH 08 DAU-MALANG

Oleh: SITI A’ISYAH NIM. 201210430311154

Telah memenuhi persyaratan untuk dipertahankan di depan dewan penguji dan disetujui

di Malang, 20 April 2016

Menyetujui,

(3)

LEMBAR PENGESAHAN

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERCERITA PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS 5 DENGAN

MENGGUNAKAN MEDIA CINCIN TOKOH DI SD MUHAMMADIYAH 08 DAU-MALANG

Oleh : SITI A’ISYAH NIM: 201210430311154

Dipertahankan di depan dewan penguji Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang

dan diterima untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Mengesahkan :

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang

(4)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT penulis panjatkan karena berkat, rahmat dan hidayahNya skripsi dengan judul “Peningkatan Keterampilan Bercerita Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas 5 dengan Menggunakan Media Cincin Tokoh di SD

Muhammadiyah 08 Dau-Malan.” dapat terselesaikan dengan baik. Sholawat serta salam

tidak lupa selalu tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW. Penulis menyadari bahwa skripsi ini dapat diselesaikan berkat bimbingan, bantuan, dan dorongan dari semua pihak. Dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan banyak terimaksaih.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dengan kerja keras, doa, dukungan, dan bantuan dari semua pihak sangat berperan penting dalam terselesaikannya tugas akhir ini. Dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada yang terhormat:

1. Dr. Poncojari Wahyono, M.Kes, selaku Dekan Fakultas Ilmu Keguruan dan Ilmu Pendidikan

2. Dr. Ichsan Anshory, AM, M.Pd, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

3. Dr. Elly Purwanti, M.P selaku pembimbing I yang selalu memberikan masukan, arahan serta motivasinya kepada penulis.

4. Maharani Putri Kumalasani, M.Pd, selaku pembimbing II yang telah sabar memberikan arahan, masukan dan motivasi kepada penulis

5. Ibu Siti Alfiah, S.Pd, selaku Kepala Sekolah SD Muhammadiyah 08 Dau-Malang yang telah memberikan ijin penelitian di sekolah.

6. Ibu Titik Dwi Arini S.Pd, Selaku wali kelas dan guru Bahasa Indonesia kelas 5 yang bersedia memberikan waktu untuk peneliti melakukan penelitian dan telah memfasilitasi penelitian serta sabar dalam mengawasi jalannya kegiatan.

7. Semua siswa-siswi SD Muhammadiyah 08 Dau-Malang yang meluangkan waktunya untuk peneliti serta bersedia membantu penelitiuntuk melakukan penelitian.

8. Temanku yang bersedia menjadi observer dokumentasi yang terlibat dalam jalannya penelitian ini yaitu Nurlailyta Maharani, terimakasih sudah bersedia membantu peneliti dan menyediakan waktunya untuk ikut dalam penelitian tersebut.

Semoga sesuatu yang telah diberikan kepada penulis senantiasa mendapatkan balasan dari Allah SWT. Penulis dengan lapang dada bersedia menerima saran dan kritik terhadap skripsi ini. Penulis berharap, skripsi ini dapat bermanfaat bagi dunia pendidikan, peneliti lain dan generasi penerus yang selalu menunggu perubahan dari para pendidiknya.

Malang, 28 April 2016

(5)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... .. i

LEMBAR PERSETUJUAN ...

... ii

LEMBAR PENGESAHAN ... ... iii

SURAT PERNYATAAN ... ... iv

HALAMAN MOTTO ... ... v

LEMBAR PERSEMBAHAN ... vi ABSTRAK ... ... vii

ABSTRACT ... ... viii

KATA PENGANTAR ... ... ix

DAFTAR ISI ... ... xi

DAFTAR TABEL ... ... xii

DAFTAR GAMBAR ... ... xiii

DAFTAR DIAGAM ... ... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ... ... xv

BAB I. PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang ... 1

1.2Rumusan Masalah ... 6

1.3Tujuan Penelitian ... 6

1.4Hipotesis Tindakan ... 6

1.5Manfaat Penelitian ... 7

1.6Ruang Lingkup dan Keterbatasan Penelitian... 7

1.7Definisi Istilah ... 8

BAB II. KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori ... 9

2.1.1 Keterampilan Bercerita ... 9

2.1.2 Bahasa Indonesia... 12

2.1.3 Media Pembelajaran ... 15

2.1.4 Cincin Tokoh ... 20

(6)

BAB III. METODE PENELITIAN

3.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian ... 25

3.2 Kehadiran dan Peran Peneliti di Lapangan ... 25

3.3 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 26

3.4 Subyek Penelitian ... 26

3.5 Data dan Sumber Data ... 26

3.7 Teknik Pengumpulan Data ... 27

3.7 Teknik Analisis Data ... 29

3.8 Prosedur Penelitian ... 31

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1Paparan Data ... 37

4.1.1 Siklus 1 ... 38

4.1.2 Siklus 2 ... 48

4.2Pembahasan ... ... 56

4.2.1 Pelaksanaan Bercerita dengan Menggunakan Media Cincin Tokoh ... ... 57

4.2.2 Peningkatan Hasil Belajar Menggunakan Media Cincin Tokoh ... ... 59

BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan ... ... 61

5.2 Saran ... ... 62

(7)

DAFTAR TABEL

(8)

DAFTAR GAMBAR

(9)

DAFTAR DIAGRAM

(10)

DAFTAR LAMPIRAN

(11)
(12)

DAFTAR PUSTAKA

Aleka dan Achmad. 2010. Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi. Jakarta: Kencana Asyhar, Rayandra. 2012. Kreatif Mengembangkan Media Pembelajaran. Jakarta:

Referensi Jakarta.

Badrujaman, Aip dan Hidayat, Dede Rahmat. 2010. Penelitian Tindakan Kelas untuk Guru Mata Pelajaran dan Guru Kelas. Jakarta: CV. Trans Info Media.

Iskandarwassid dan Sunendar, Dadang. 2013. Strategi Pembelajaran Bahasa. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Khoirunnisak, Eva. 2015. Pengembangan Media Boneka Jari (BOJAR) Dalam

Pembelajaran Tematik Tema Kegemaranku Kelas 1 Sekolah Dasar.

Skripsi tidak diterbitkan, Malang : UMM.

Masnur, dkk. 1987. Dasar-Dasar Interaksi Belajar Mengajar Bahasa Indonesia. Bandung: CV. Jemmars.

Munadi, Yudhi. 2010. Media Pembelajaran (Sebuah Pendekatan Baru) (Agus Hikmat Syaf, Ed). Jakarta: Gaung Persada (GP) Press.

Muslich, Masnur. 2009. Melaksanakan PTK Penelitian Tindakan Kelas Itu Mudah. Jakarta: Bumi Aksara.

Nazar, Noerzisri A. 2006. Bahasa Indonesia Dalam Karangan Ilmiah. Bandung: Humaniora.

Nurgiyantoro, Burhan. 2011. Memahami Berbagai Aspek Bercerita dalam Keterampilan Bercerita.

(Online)(http://alittlegirlwearingglasses.blogspot.com/2014/09/memaham i-berbagai-aspek-bercerita-dalam.html?m=1. Diakses tanggal 11/20/2016)

Nurihsan, Juntika dan Agustin, Mubiar. 2011. Dinamik Perkembangan Anak dan Remaja (Nurul Falah Alif, Ed.). Bandung: PT Refika Aditama.

Nurwijayanti, Rischa. 2011. Penggunaan Media Gambar Puzzle Untuk Meningkatkan Motivasi Dan Keterampilan Bercerita Siswa Kelas 1 SDN Girimoyo III Kabupaten Malang. Skripsi tidak diterbitkan, Malang : UMM

Oka, Gusti Ngurah. 1974. Problematik Bahasa dan Pengajaran Bahasa. Surabaya: Usaha Nasional.

(13)

Rahayu, Minto. 2007. Bahasa Indonesia di Perguruan Tinggi (Djony Herfan, Ed). Jakarta: Pt Grasindo.

Slamet, Mohammad. 2013. Meningkatkan Kemampuan Siswa Dalam Bercerita Dengan Menggunakan Media Gambar Berseri Pada Pelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas III SDN Rek-Rekkan 1 Pamekasan. Skripsi tidak diterbitkan, Malang : UMM

Subangkit, Rohmat. 2015. Penerapan Media Poster Anggota Keluarga Dalam Pembelajaran Kooperatif Tipe Picture And Picture Untuk Meningkatkan Kemampuan Bercerita Materi Mengenal Anggota Keluarga Pada Siswa Kelas I SDN Tlogomas 1 Malang. Skripsi tidak diterbitkan, Malang : UMM

Tarigan, Djago.1986. Teknik Pengajaran Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa. Tarigan, Henry Guntur. 1981. Berbicara Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa.

Bandung: Angkasa.

Uno, Hamzah.B, dkk. Menjadi Peneliti PTK yang Profesional. Jakarta: Bumi Aksara. Wijayanti, Titin. 2013. Penerapan Metode Picture And Picture Dalam Pelajaran

(14)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Manusia adalah makhluk sosial yang tidak dapat hidup tanpa bantuan

orang lain, tindakan yang dilakukan paling penting adalah tindakan sosial.

Tindakan sosial merupakan suatu tindakan tempat saling mempertukarkan

pengalaman, saling mengemukakan dan menerima pikiran, saling

mengutarakan perasaan, atau saling mengekspresikan serta menyetujui

sesutau pendirian atau keyakinan. Oleh karena itu maka di dalam tindakan

sosial haruslah terdapat elemen-elemen yang umum, yang sama-sama

disetujui dan dipahami oleh sejumlah orang yang merupakan suatu

masyarakat. Untuk menghubungkan sesama anggota masyarakat maka

diperlukanlah komunikasi (Tarigan, 1981:8). Untuk dapat melakukan

komunikasi maka diperlukannya bahasa.

Bahasa Indonesia merupakan bahasa yang memiliki peran penting

sebagai pemersatu bahasa-bahasa yang ada di Indonesia. Kehidupan

berbangsa dan bernegara, bahasa Indonesia berfungsi, antara lain, sebagai

bahasa resmi negara, bahasa pengantar resmi lembaga pendidikan, bahasa

resmi perhubungan pada tingkat nasional, dan bahasa media massa

(Iskandarwassid, 2013:264). Tujuan pendidikan bahasa Indonesia yaitu untuk

(15)

2

Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No.22 Tahun

2006 tentang Standar isi dijelaskan bahwa ruang lingkup mata pelajaran

bahasa dan sastra Indonesia mencakup empat aspek kemampuan berbahasa,

yaitu mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis. Sedangkan tujuan

pembelajaran bahasa Indonesia menurut Kurikulum Tahun 2006 yaitu

pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan kemampuan

peserta didik untuk berkomunikasi dalam bahasa Indonesia dengan baik dan

benar, baik secara lisan maupun secara tertulis, serta menumbuhkan apresiasi

terhadap hasil karya kesastraan manusia Indonesia (Depdiknas 2006:231).

Pada siswa Sekolah Dasar pembelajaran bahasa sangatlah penting sebagai

bekal untuk bersosialisasi dengan masyarakat disekitarnya.

Pada masa anak sekolah, anak akan tertarik pada keterampilan

membaca dan berkomunikasi dengan orang lain. Anak akan senang hati

membaca atau mendengar dongeng fantasi pada usia siswa 6-8 tahun,

sedangkan gemar cerita yang bersifat kritis (tentang perjalanan, riwayat para

pahlawan, dan sebagainya) pada usia 10-12 tahun (Nurihsan, 2011:3). Pada

siswa Sekolah Dasar kemampuan berbahasa harus dilatih mulai dari sekarang

dengan melatih siswa agar mampu bercerita dengan menggunakan bahasa

Indonesia yang baik dan benar.

Bercerita merupakan salah satu keterampilan berbicara yang bertujuan

untuk memberikan informasi kepada orang lain. Dengan bercerita, seseorang

dapat menyampaikan berbagai macam cerita, ungkapan berbagai perasaan

sesuai dengan apa yang dialami, dirasakan, dilihat, dibaca dan ungkapan

(16)

3

(Nurwijayanti: 2011). Seseorang pasti akan melibatkan pikiran, keberanian,

serta bahasa yang baik dan benar sehingga orang lain memahami isi cerita.

Pada pernyataan diatas membuktikan bahwa keterampilan bercerita sangatlah

penting guna menambah kemampuan berbahasa siswa. Sebagai guru yang

profesional hendaknya dapat meningkatkan keterampilan bercerita pada siswa

dengan membuat suasana belajar menjadi lebih mengasyikkan dan tidak

membosankan dengan menyiapkan semua perangakat pembelajaran dengan

baik.

Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan pada 4 Desember

2015 dengan wali kelas selaku guru mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas

5A di SD Muhammadiyah 08 ditemukan fakta bahwa pada saat proses

pembelajaran Bahasa Indoesia dengan materi bercerita guru memutarkan

video atau film dan siswa melihatnya, setelah selesai melihat video atau film

siswa menceritakan kembali isi dari cerita tersebut tanpa menggunakan

media. Fakta lain dari hasil wawancara tersebut yaitu siswa masih merasa

kurang percaya diri jika berhadapan dengan teman-teman sekelasnya ketika

melakukan kegiatan percakapan dalam bercerita, siswa cenderung kurang

berani untuk bercerita di depan kelas karena merasa takut salah dan kurang

percaya diri. Hal tersebut menyebabkan nilai bercerita pada siswa ada yang

kurang memuaskan dengan presentase siswa yang tuntas yaitu sebanyak 48%

dan yang tidak tuntas 52%, lebih dari 50% siswa tidak tuntas dalam

pembelajaran bercerita dengan KKM yang harus dicapai adalah 75.

(17)

4

dicerita tersebut sehingga mereka dapat bercerita dengan baik. Untuk

meningkatkan keterampilan bercerita guru hendaknya membuat media

pembelajaran agar siswa dapat berimajinasi, membuat suasana bercerita

seolah-olah itu nyata dan menghilangkan rasa malu bercerita di depan kelas

serta lebih percaya diri.

Banyak siswa yang mengaku bahwa pelajaran Bahasa Indonesia

merupakan pelajaran yang membosankan karena banyak sekali bacaan atau

cerita yang panjang. Serta siswa terkadang kurang percaya diri apabila ia

disuruh untuk membaca dengan lantang apalagi bercerita di depan kelas.

Untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi oleh guru saat pembelajaran

berlangsung yaitu dengan menyiapkan media pembelajaran yang semenarik

mungkin. Media pembelajaran adalah sesuatu yang dapat menyampaikan dan

menyalurkan pesan dari sumber secara terencana sehingga tercipta

lingkungan belajar yang kondusif di mana penerimanya dapat melakukan

proses belajar secara efisien dan efektif (Munadi, 2010:7-8).

Untuk memperbaiki keterampilan bercerita pada siswa, peneliti

membuat media Cincin Tokoh pada pembelajaran Bahasa Indonesia. Media

Cincin Tokoh merupakan media yang berupa cincin yang bergambarkan

tokoh dalam cerita, dibuat dengan tujuan supaya dapat meningkatkan

keterampilan bercerita serta memudahkan siswa untuk berimajinasi dengan

melihat gambar tokoh tersebut. Media Cincin Tokoh termasuk media visual

karena pada media Cincin Tokoh terdapat gambar dan melibatkan indera

penglihatan secara langsung. Diharapkan ketika siswa melihat atau

(18)

5

banyak, berinteraksi baik dengan gambar- gambar tetsebut, maupun dengan

sesamanya, membuat hubungan diantara paradoks dan membuat gagasan-

gagasan baru (Munadi, 2010:89).

Media Cincin Tokoh ini hampir sama dengan media Boneka Jari, akan

tetapi media Boneka Jari dikenakan pada ujung jari sedangkan media Cincin

Tokoh dikenakan seperti memakai cincin. Dengan adanya media Cincin

Tokoh ini diharapkan siswa dapat lebih termotivasi agar dapat berfikir

kreatif, siswa dapat menuangkan ide-ide untuk bercerita dengan

menggunakan media Cincin Tokoh, dan membuat suasana bercerita menjadi

lebih kongkrit. Sebelumnya pernah diadakan penelitian tentang media boneka

jari yang dilakuka pada kelas 1 SD, hasil dari penelitian tersebut adalah pada

saat pretest ketuntasan hanya mencapai 30% atau sebanyak 9 anak yang

tuntas, sedangkan pada posttest ketuntasan mencapai 100% atau sebanyak 30

anak yang tuntas. Dari hasil pretest dan posttest dapat dilihat bahwa

perolehan nilai mengalami peningkatan (Khoirunnisak, 2015:54).

Pernah dilakukan penelitian lainnya dengan menggunakan media

gambar (media visual) pada siswa kelas III SDN Rek- Kerrek 1 Pamekasan

Kecamatan Palengaan Kabupaten Pamekasan. Hasil dari penelitian tersebut

kemampuan bercerita dengan menggunakan media gambar mengalami

peningkatan dengan presentase keberhasilan belajar klasikal siswa dari 30%

pada siklus I menjadi 90% pada siklus ke II (Selamed, 2013:62).

Melalui dasar pemikiran tersebut, maka peneliti akan mengadakan

(19)

6

Pembelajaran Cincin Tokoh Di SD Muhammadiyah 08 Dau-Malang”.

1.2Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang, maka masalah yang dirumuskan

dalam penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai bereikut:

1. Bagaimanakah proses pelaksanaan bercerita dengan menggunakan

media Cincin Tokoh pada siswa kelas 5 SD?

2. Bagaimanakah peningkatan hasil keterampilan bercerita dengan

menggunakan media Cincin Tokoh pada siswa kelas 5 SD?

1.3Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan yang ingin dicapai

dalam penelitian tindakan kelas adalah sebagai berikut:

1. Mendeskripsikan proses pelaksanaan bercerita dengan menggunakan

media Cincin Tokoh pada siswa kelas 5 SD.

2. Mendeskripsikan peningkatan hasil keterampilan bercerita dengan

menggunakan media Cincin Tokoh pada siswa kelas 5 SD.

1.4Hipotesis Tindakan

Hipotesis tindakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan

media cincin tokoh maka akan ada peningkatan keterampilan bercerita pada

mata pelajaran bahasa Indonesia kelas 5 SD dengan Muhammadiyah 08

(20)

7

1.5Manfaat Penelitian

1. Bagi peneliti, menambah pengetahuan dan pengalaman untuk

meningkatkan keterampilan bercerita dengan menggunakan media cincin

tokoh pada kelas 5 SD.

2. Bagi guru, mengetahui peningkatan keterampilan bercerita siswa kelas

5SD terhadap mata pelajaran Bahasa Indonesia dengan menggunakan

media cincin tokoh sehingga guru mampu mengevaluasi kembali rencana

kegiatan pembelajaran sebelum terlaksananya proses belajar mengajar.

3. Bagi siswa, media cincin tokoh ini dapat membuat siswa menjadi lebih

kreatif dalam bercerita dan siswa dapat meningkatkan keterampilan

berceritanya.

1.6Ruang Lingkup dan Keterbatasan Penelitian

Ruang lingkup pada penelitian tindakan kelas ini adalah:

a. Siswa kelas 5A di SD Muhammadiyah 08 Dau- Malang dengan jumlah

25 siswa, jumlah siswa perempuan 12 dan jumlah siswa laki-laki 13.

b. Waktu pelaksanaan penelitian pada semester genap tahun ajaran

2015/2016.

Untuk menghindari terjadinya pembahasan yang melebar, maka

peneliti membatasai kegiatan penelitian pada:

a. Mata pelajaran Bahasa Indonesia dengan materi bercerita.

b. Menggunakan media cincin tokoh secara berkelompok.

c. Kemampuan yang diukur untuk mengetahui sejauh mana siswa mampu

(21)

8

1.7Definisi Istilah

Untuk menghindari kesalah pahaman dalam penelitian ini maka perlu

didefinisikan beberapa istilah, diantaranya yaitu:

a. Bercerita adalah menuturkan sesuatu yang mengisahkan tentang

perbuatan atau suatu kejadian secara lisan dalam upaya untuk

mengembangkan potensi (Nurwijayanti 2011:17).

b. Bahasa Indonesia berfungsi sebagai alat komunikasi dan bernalar dalam

kegiatan ilmiah, baik dalam perencanaan pengembangan kebudayaan,

ilmu pengetahua, dan teknologi maupun dalam penyebarluasan hasil

perencanaan dan pengembangannya (Nazar, 2006:1). Bahasa Indonesia

merupakan alat komunikasi yang digunakan oleh masyarakat Indonesia

untuk mempermudah interaksi sesama masyarakat Indonesia, serta

pemersatu bahasa-bahasa di negara Indonesia.

c. Media pembelajaran merupakan segala sesuatu yang dapat menyampaikan

atau menyalurkan pesan dari suatu sumber secara terencana, sehingga

terjadi lingkungan belajar yang kondusif dimana penerimanya dapat

melakukan proses belajar secara efesien dan efektif (Asyhar, 2012:8).

d. Cincin tokoh adalah media yang berupa cincin yang bergambarkan tokoh

dalam cerita, dibuat dengan tujuan supaya dapat meningkatkan

keterampilan bercerita serta memudahkan siswa untuk berimajinasi

Gambar

Tabel 3.1 Aspek pengamatan keterampilan bercerita “Telur Asin” ............................
Gambar 2.1 Kerangka Pikir .........................................................................................

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan gaya bahasa yang terdapat dalam novel Jejak Keruh karya Hamzah Puandi Ilyas, mendeskripsikan gaya bahasa hiperbola yang

Letak lokasi tanah yang akan dibuatkan Tidak 1 (satu) Minggu Petunjuk Teknis Program Pem- Kepmenkop & UKM Hak Atas Tanah Program sertifikasi. sertifikat jelas batas-batasnya

Indonesia memiliki cadangan gas alam sebesar 2.8 triliun meter kubik (97 triliun kaki kubik) pada akhir 2005, yang setara dengan 1.5 persen cadangan dunia. Jumlah tersebut

Positioning kosmetik merek Revlon adalah kosmetik yang memiliki ketahanan pemakaian yang paling lama, bahan dasar yang paling mudah menempel, tingkat kesepadanan yang tinggi

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bagaimana hubungan percintaan pada pasangan homoseksual yang meliputi: (1) Bentuk perasaan cinta yang dialami, (2) Komitmen yang dibentuk,

Eksperimen menurut Kerlinger (1986: 315) adalah sebagai suatu penelitian ilmiah dimana peneliti memanipulasi dan mengontrol satu atau lebih variabel bebas dan melakukan

Ubah bentuk pertaksamaan yang diketahui ke dalam bentuk pertaksamaan tanpa nilai mutlak dengan menggunakan sifat-sifat nilai mutlak yang ada.. Tentukan himpunan jawab

Namun terdapat kelemahan yaitu pemilik tidak membedakan prosedur pengeluaran kas antara satu bidang usaha dengan bidang usaha yang lain, sehingga sulit untuk