ABSTRACT
Revenue Recognition Analysis of Construction Services at PT XYZ Under Statement of Financial Accounting No. 34
By
Bambang Heriawan Permadi
Company engaged in construction services in completing a task or project requires less time in a year and there are more than one year are commonly referred to as short-term contracts and long-term contracts. Projects carried out by long-term contracts in the recognition of revenue becomes a problem, because the report should be made while the work is still unfinished project, the necessary assessment revenue to be recognized during the year. Errors in the revenue recognition will generate false financial statements and resulted in declining corporate profits. This study aims to determine differences in the impact of the recognition of revenue recognized PT. XYZ with revenue recognition under Statement of Financial Accounting No. 34.This study uses only one budget plan document and one document budget plan implementation as research material. The completion of this study using qualitative descriptive analysis technique.
Research shows that, revenue recognition method in PT. XYZ is based on the progress of work or better known as the percentage of completion method based on the proposal of the results. The difference in the application of revenue recognition are recognized PT. XYZ with revenue recognition under SFAS 34 is XYZ does not present the gross invoice amount to the employer as an asset and the amount of gross debt to the employer as a liability, but the difference is recorded as a receivable construction. PT. XYZ is expected to still be able to apply SFAS No. 34 of accounting construction contract in recognizing and measuring income and expenses in order to prepare the financial statements as natural as possible and should follow the way of recording companies commonly applied in the implementation of long-term construction contracts.
iii ABSTRAK
Analisis Pengakuan Pendapatan Jasa Konstruksi pada PT XYZ Berdasarkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 34
Oleh
Bambang Heriawan Permadi
Perusahaan yang bergerak dibidang jasa konstruksi dalam menyelesaikan suatu pekerjaan atau proyek membutuhkan waktu kurang dalam satu tahun dan ada yang lebih dari satu tahun yang biasa disebut dengan kontrak jangka pendek dan kontrak jangka panjang. Proyek yang dilakukan dengan kontrak jangka panjang dalam pengakuan pendapatan menjadi sebuah masalah, karena laporan harus dibuat sementara pekerjaan proyek masih belum selesai, maka diperlukan
penaksiran pendapatan yang harus diakui selama tahun berjalan. Kesalahan dalam pengakuan pendapatan tersebut akan menghasilkan laporan keuangan yang salah dan mengakibatkan laba perusahaan menurun. Penelitian ini bertujuan mengetahui perbedaan dampak penerapan pengakuan pendapatan yang diakui PT. XYZ
dengan pengakuan pendapatan menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 34.Penelitian ini hanya menggunakan 1 dokumen rencana anggaran biaya dan 1 dokumen rencana anggaran biaya pelaksanaan sebagai bahan penelitian ini. Penyelesaian penelitian ini menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif.
Hasil penelitian menyebutkan bahwa, Metode pengakuan pendapatan yang ada di PT. XYZ adalah berdasarkan progress kerja atau yang lebih dikenal dengan metode persentase penyelesaian yang berdasarkan usulan hasil. Perbedaan penerapan pengakuan pendapatan yang diakui PT. XYZ dengan pengakuan pendapatan menurut PSAK No.34 adalah PT XYZ tidak menyajikan jumlah tagihan bruto kepada pemberi kerja sebagai aset dan jumlah hutang bruto kepada pemberi kerja sebagai kewajiban, tetapi mencatat selisih tersebut sebagai piutang konstruksi. PT. XYZ diharapkan tetap dapat menerapkan PSAK No. 34 tentang akuntansi kontrak kontruksi dalam mengakui dan mengukur pendapatan dan biaya guna menyusun laporan keuangan yang sewajar mungkin dan sebaiknya
perusahaan mengikuti cara pencatatan yang lazim diterapkan didalam pelaksanaan kontrak konstruksi jangka panjang.
ANALISIS PENGAKUAN PENDAPATAN JASA KONSTRUKSI PADA PT XYZ BERDASARKAN PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI
KEUANGAN NO. 34
(Skripsi)
Oleh
BAMBANG HERIAWAN PERMADI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS LAMPUNG
MOTO
“Bersujud dan Berdo’alah” karena kunci kesuksesan yang harus kita
mulai adalah dengan “DOA”
“Boleh jadi kamu menbenci sesuatu padahal ia amat baik bagimu
dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu padahal ia amat buruk
bagimu (QS. Al-Baqarah: 216)”
“Man jadda wa jadda
(Dimana ada kesulitan, pasti ada jalannya)”
“Setiap orang berhak untuk sukses
Tinggal bagaimana kita meraih kesuksesan itu”
PERSEMBAHAN
Bismillahirrahmanirrahiim Alhamdulillahirrobbil’alamin
Kupersembahkan karya penuh perjuanganku ini kepada :
Allah SWT atas segala nikmat dan karunia yang telah diberikan dengan segala
kekuasaan-Nya membuat semua ini menjadi nyata.
Orangtuaku: Ayah, Ibuku, dan mamaku tercinta sebagai motivatorku untuk
menyelesaikan kuliah dan terima kasih atas segala didikan, cinta, kasih sayang,
dan do’a yang tak henti-hentinya untuk keberhasilanku.
Istri dan putri kecilku tersayang : Laura Bersilona Wijaya dan Danesha Assyifatu
Haifa yang selalu memberikan cinta, kasih sayang, semangat dan dukungan untuk
menyelesaikan skripsi ini.
Keempat adikk-adik ku: Diah Wahyu Safitri, Novita Maya Sari, Rizki Agung
Nugroho, dan Albert Vernando Putra dan seluruh keluarga besar ku terima kasih untuk semua do’a, nasehat, serta dukungan yang membangun semangat.
teman - teman kantor ku PT. Sarana Lampung Ventura.
Teman-teman Akuntansi non reguler angkatan tahun 2007 Universitas Lampung.
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Tanjung Karang, Bandar Lampung, pada
tanggal 26 Mei 1985, merupakan anak kedua dari Lima
bersaudara pasangan Bapak Yusran Safano dan Ibu Foniyem.
Jenjang pendidikan yang pernah ditempuh oleh penulis adalah
Sekolah Dasar (SD) diselesaikan di SD N 1 Rawa laut pada tahun 1997. Tahun
2000 penulis berhasil menyelesaikan pendidikan Sekolah Menengah Pertama
(SMP) N 1 dan Sekolah Menengah Atas (SMA) diselesaikan pada tahun 2003 di
SMAN 1 Bandar Lampung.
Pada tahun 2007, penulis terdaftar sebagai mahasiswa Jurusan Akuntansi Fakultas
SANWACANA
Assalammualaikum Wr.Wb.
Dengan mengucapkan bismillahirrahmanirrahim dan syukur Alhamdulillah
penulis panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT atas berkat, rahmat dan
hidayah serta ridho-Nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini.
Skripsi dengan judul “ANALISIS PENGAKUAN PENDAPATAN JASA KONSTRUKSI PADA PT XYZ BERDASARKAN PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN NO. 34 ”dapat terselesaikan dengan optimal.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dan
mendukung penelitian ini:
1. Bapak Prof. Dr. Satria Bangsawan, S.E., M.Si. selaku Dekan Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung;
2. Bapak Dr. Einde Evana, S.E., M.Si., Akt. selaku Ketua Jurusan Akuntansi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung, dan Selaku Dosen
Pembimbing Utama yang telah memberikan bantuan, saran, arahan dan
waktunya selama penyusunan skripsi ini dan selama masa perkuliahan;
3. Ibu Yuztitya Asmaranti, S.E.,M.Si. Akt. selaku Sekretaris Jurusan
Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung;
4. Bapak R. Weddie Andriyanto, S.E., M.Si., CPA. selaku Dosen
Pembimbing Pertama yang telah memberikan bantuan, saran, arahan dan
waktunya selama penyusunan skripsi ini dan selama masa perkuliahan;
5. Ibu Yenni Agustina,S.E.,M.Sc.,Akt. selaku Dosen Pembimbing Kedua
yang telah memberikan bantuan, saran, arahan dan waktunya selama
penyusunan skripsi ini dan selama masa perkuliahan;
6. Bapak Dr.Yuliansyah,S.E.,M.S.A.,Akt selaku Dosen Penguji Utama yang
telah memberikan bantuan, saran, arahan dan waktunya dalam
7. Bapak Edwin Mirfazli,S.E.,M.S.i.,Akt selaku Dosen Pembimbing
Akademik;
8. Segenap bapak dan ibu dosen yang telah membantu penulis dalam
menimba ilmu dan memperluas wawasan selama penulis menyelesaikan
pendidikan di Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Lampung;
9. Seluruh Staf dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Lampung;
10. Kedua orangtuaku, Bapak Yusran Safano dan Ibu Foniyem yang telah
memberikan dukungan moril dan materil serta senantiasa berkorban dan
mengusahakan yang terbaik bagi penulis tanpa mengenal lelah. Dan
dengan sabar memberikan nasehat serta do͛a yang tidak henti-hentinya
untuk penulis, semoga penulis bisa menjadi anak yang membanggakan dan
sukses untuk Ibu dan Bapak tersayang. Amin ya robbalalamin;
11. Mamaku : Hj. Yusnida yang telah memberikan dukungan moril dan
materil. Dan dengan sabar memberikan nasehat serta do͛a yang tidak
henti-hentinya untuk penulis.
12. Istri dan putriku : Laura Bersilona Wijaya yang telah sabar menemani dan
memberikan semangat serta dukungan, dan doa yang tak henti-hentinya,
putriku Danesha Assyifatu Haifa yang menjadi cahaya dan penyemangat
ku.. Abi sayang umi dan danesh..
13. Kakak dan keponakanku : Farida Nur Santi terima kasih untuk semua do͛a,
nasehat, serta dukungan yang membangun semangat.
14. Keempat adikk-adik ku: Diah Wahyu Safitri, Novita Maya Sari, dan Rizki
Agung Nugroho, Albert Vernando Putra dan seluruh keluarga besar ku di
bukit kemuning, Tanjung karang, dan Padang terima kasih untuk semua
do͛a, nasehat, serta dukungan yang membangun semangat. Semoga yang
baik-baik yang kalian tiru dalam diri penulis.
15. Teman-teman ku: Pakde ( Heri Kusmanta ), Eriza Andrian, Dwi Farizky,
Endro, Dicky Azis terima kasih atas segala dukungan yang membangun
duka, semoga apa yang kita harapkan dan impikan dapat terwujud, amin
ya robbalallamin;
16. Teman-teman kantorku: Bpk Novri Al Hamid, Bpk Ernain, mbak Endang,
Jeni, mbak Maya, mas Abdullah , mang Dedi dan semua orang yang telah
membantu dalam proses penyelesaian skripsi ini. terima kasih atas saran
dan motivasinya;
17. Segenap teman-teman Akuntansi 2007 yang tidak dapat di sebutkan satu
-persatu, semoga kita semua menjadi orang yang sukses dalam segala hal
dan selalu ingat dengan AKT ͚07. Semoga.
Terima kasih untuk orang yang sudah terlibat atau melibatkan dirinya dalam
kehidupan saya, dan orang-orang yang terlewat disebutkan tetapi memiliki arti
yang sama pentingnya bagi kehidupan saya, penulis mengucapkan terima kasih.
Semoga karya ini bermanfaat dan membantu pihak-pihak yang berkepentingan.
Wassalammualaikum Wr.Wb.
Bandar Lampung, 24 Desember 2014
Penulis
DAFTAR ISI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kontrak Konstruksi ... 6
2.2 Pendapatan ... 9
2.2.2 Pendapatan Kontrak Konstruksi ... 12
2.2.3 Metode Pengakuan Pendapatan Kontrak Konstruksi ... 14
2.3 Laporan Keuangan ... 17
2.4 Penelitian Terdahulu ... 18
2.5 Kerangka Pemikiran ... 20
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian ... 22
3.2 Sumber Data ... 22
3.3 Metode Analisis Data ... 24
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Sejarah Singkat Perusahaan ... 26
4.2 Urutan Proses Kegiatan ... 26
4.3 Metode Pengakuan Pendapatan Yang diterapkan Oleh Perusahaan . 28 4.4 Laporan Keuangan Perusahaan ... 34
4.5 Metode Pengakuan Pendapatan Menurut PSAK No. 34 ... 37
BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan ... 43
5.2 Implikasi………...………... 43
5.1 Keterbatasan ... 44
5.2 Saran ………... 45
DAFTAR GAMBAR
Gambar :
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran :
1. Wawancara Pendahuluan Penelitian
2. Rencana Anggaran Biaya PT. XYZ
3. Rencana Anggaran Biaya Pelaksanaan PT. XYZ
4. Laporan Laba Rugi PT. XYZ Tahun 2013
5. Neraca Proyek. PT. XYZ
DAFTAR TABEL Tabel
Halaman
4.1 Tahapan Pembagian Pekerjaan Proyek PT. XYZ ... 30
4.2 Laporan Prestasi Proyek Tahun 2012 ... 31
4.3 Laporan Prestasi Proyek Tahun 2013 ... 32
4.4 Pendapatan dan Laba Yang diakui PT. XYZ ... 33
4.5 Penyajian Perhitungan Neraca -Metode Persentase Penyelesaian ... 34
4.6 Penyajian Perhitungan Laba Rugi -Metode Persentase Penyelesaian... 36
4.7 Laba Rugi komparatif Tahun 2012 ... 40
BAB I PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang Masalah
Setiap perusahaan pada akhir periode mempunyai kewajiban untuk
mempertanggungjawabkan kinerjanya selama periode tersebut kepada pihak yang
berkepentingan melalui laporan keuangaan. Penyajian laporan keuangan harus
dilakukan dengan baik supaya dapat menghasilkan sebuah laporan keuangan yang
tepat dan akurat. Salah satu laporan keuangan yang dapat menggambarkan kondisi
keuangan perusahaan adalah laporan rugi laba. Dalam penentuan besarnya
laba/rugi tidak hanya ditentukan dari besarnya pendapatan diakui tetapi juga
dilihat dari pengakuan dan pengukuran pendapatan yang diatur dalam PSAK.
Pendapatan pada umumnya timbul dari kegiatan operasional perusahaan maupun
dari pendapatan lainnya. Dalam kegiatan operasional perusahaan pada umumnya
berlangsung dalam satu periode saja, namun ada kegiatan operasional perusahaan
yang mulai dari periode sekarang tetapi berakhir pada periode lain, misalnya
bangunan dan peralatan yang diperoleh periode sekarang dan akan digunakan
dalam beberapa periode mendatang.
Permasalahan utama dalam pendapatan secara umum adalah mengenai pengakuan
2
diakui sebagai pendapatan pada periode sekarang tetapi mengakuinya pada
periode yang akan datang. Keakuratan dalam pengakuan pendapatan akan
mempengaruhi laporan keuangan sehingga akan berdampak pada laba perusahaan.
Perusahaan yang bergerak dibidang jasa konstruksi dalam menyelesaikan suatu
pekerjaan atau proyek membutuhkan waktu kurang dalam satu tahun dan ada
yang lebih dari satu tahun yang biasa disebut dengan kontrak jangka pendek dan
kontrak jangka panjang. Proyek yang dilakukan dengan kontrak jangka panjang
dalam pengakuan pendapatan menjadi sebuah masalah, karena laporan harus
dibuat sementara pekerjaan proyek masih belum selesai, maka diperlukan
penaksiran pendapatan yang harus diakui selama tahun berjalan. Kesalahan dalam
pengakuan pendapatan tersebut akan menghasilkan laporan keuangan yang salah
dan mengakibatkan laba perusahaan menurun.
Dalam pengakuan pendapatan jasa konstruksi metode yang digunakan adalah
metode kontrak selesai dan metode persentase penyelesaian. Kedua metode
tersebut harus diterapkan dengan tepat supaya tidak terjadi kekeliruan dalam
pengakuan pendapatan dan berdampak pada laba perusahaan. Menurut
Ratunuman (2013) perusahaan lebih baik menggunakan metode persentase
penyelesaian dengan pendekatan cost-to-cost dalam mengakui pendapatan dan
laba periode berjalan karena dapat diatribusikan menurut penyelesaian pekerjaan
kontrak secara proporsional sehingga menghasilkan penyajian laporan keuangan
3
Akibat yang ditimbulkan apabila pencatatan akuntansi perusahaan tidak
dilaksanakan secara konsisten dan sesuai kaidah akuntansi yang berlaku adalah
sebagai berikut ini:
1. Laporan keuangan perusahaan tidak dapat menggambarkan keadaan
sesungguhnya.
2. Pengambilan keputusan yang dilakukan oleh pihak manajemen tidak
akurat karena adanya laporan yang tidak sesuai dengan fakta di lapangan.
PT. XYZ yang menjadi objek riset penulis merupakan suatu perusahaan kontruksi
yang bergerak dibidang teknik sipil seperti land clearing (pembukaan lahan) dan
ditching (penggalian parit). Pelaksanaan suatu proyek dilakukan setelah adanya
permintaan dari pihak pemberi kerja. Perusahaan tersebut mengakui pendapatan
jika proyek sudah selesai dikerjakan atau sesuai dengan tingkat penyelesaian
proyek. PT XYZ menggunakan metode persentase penyelesaian untuk semua
proyek, baik jangka panjang maupun jangka pendek.
Kebijakan perusahaan dalam pengakuan dan pengukuran pendapatan ini telah
sesuai dengan PSAK No.34 mengenai pengakuan dan pengukuran pendapatan
kontrak konstruksi, hanya dalam penerapannya perusahaan menggunakan taksiran
teknik untuk menghitung persentase penyelesaiannya, dimana pendapatan kontrak
tidak dihubungkan dengan biaya kontrak yang terjadi dalam mencapai tahap
penyelesaian tersebut sehingga pendapatan, beban, dan laba yang dilaporkan tidak
4
Berdasarkan hal tersebut, maka penulis tertarik melakukan penelitian dengan
judul sebagai berikut “Analisis Pengakuan Pendapatan Jasa Konstruksi pada PT XYZ Berdasarkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 34”.
1.2Perumusan dan Batasan Masalah 1.2.1 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas. maka penulis mencoba
mengidentifikasikan masalah dalam penelitian ini yaitu bagaimanakah
Perbandingan pengakuan pendapatan yang diakui PT. XYZ dengan pengakuan
pendapatan menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 34 (PSAK
No.34)?
1.2.2 Batasan Masalah
Batasan masalah dilakukan agar penelitian dan pembahasanya lebih terarah,
sehingga hasilnya tidak bias dan sesuai dengan harapan peneliti. Adapun ruang
lingkup penelitiannya adalah memberikan gambaran mengenai pengakuan
pendapatan yang diakui PT. XYZ dengan pengakuan pendapatan menurut
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 34 (PSAK No.34).
1.3Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.3.1 Tujuan Penelitian
Berdasarkan permasalahan yang penulis kemukakan diatas, maka dapat dijelaskan
tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui perbedaan dampak penerapan
pengakuan pendapatan yang diakui PT. XYZ dengan pengakuan pendapatan
5
1.3.2 Manfaat Penelitian 1.3.2.1Manfaat Teoritis
- Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperluas wawasan dan
pengetahuan serta bukti empiris mengenai dampak pengakuan pendapatan
yang diakui PT. XYZ dengan pengakuan pendapatan menurut Pernyataan
Standar Akuntansi Keuangan No. 34 (PSAK No.34) terhadap laba
perusahaan.
- Penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan pengetahuan dan
wawasan bagi mereka yang akan melakukan penelitian lebih lanjut
mengenai metode pengakuan pendapatan.
1.3.2.2Manfaat Praktis
- Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan masukan bagi
perusahaan tentang penerapan pengakuan pendapatan menurut Pernyataan
Standar Akuntansi Keuangan No. 34 (PSAK No.34) bagi perusahaan
dalam memperoleh kesempatan untuk mendapatkan laba.
- Memberikan masukkan kepada para pembaca sehingga dapat dijadikan
bahan perbandingan dan bahan masukan bagi mereka yang berminat untuk
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1Kontrak Konstruksi
Kontrak adalah suatu perjanjian yang dilakukan oleh dua orang atau lebih dan
akibat pengingkaran atau pelanggaran atasnya hukum memberikan pemulihan
atau menetapkan kewajiban bagi yang ingkar janji disertai sanksi untuk
pelaksanaannya. Konstruksi adalah suatu kegiatan membangun sarana maupun
prasarana yang meliputi pembangunan gedung (building construction),
pembangunan prasarana sipil (Civil Engineer), dan instalasi mekanikal dan
elektrikal.
Dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No.34 paragraf 3 (IAI,
2010) definisi kontrak konstruksi adalah suatu kontrak yang dinegosiasikan secara
khusus untuk konstruksi suatu aset atau suatu kombinasi aset yang berhubungan
erat satu sama lain atau saling tergantung dalam hal rancangan, teknologi dan
fungsi atau tujuan atau penggunaan pokok.
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan pengertian kontrak konstruksi adalah
sebuah kesepakatan yang dibuat oleh pengguna jasa dan penyedia jasa dalam
penyelenggaraan pekerjaan konstruksi serta dikenai sanksi bagi yang mengingkari
7
usaha jenis jasa pelaksana konstruksi dapat dibagi menjadi 5 (lima) bidang, antara
lain (www.lpjk.org, 2014):
1. Arsitektur, Klasifikasi jasa pelaksanaan konstruksi bidang arsitektur
antara lain:
Perumahan tunggal dan Koppel, Perumahan multi hunian, Bangunan
pergudangan dan industri, Bangunan komersial, Bangunan-bangunan non
perumahan lainnya, Fasilitas pelatihan sport diluar gedung, Pertamanan,
Pekerjaan pemasangan instalasi asesori bangunan, Pekerjaan dinding dan
jendela kaca, Pekerjaan interior, Pekerjaan kayu, Perawatan Gedung /
Bangunan.
2. Elektrikal, Klasifikasi jasa pelaksanaan konstruksi antara lain :
Pembangkit tenaga listrik semua daya, Pembangkit tenaga listrik dengan
daya maksimal 10 MW / unit, Pembangkit tenaga listrik energi baru dan
terbarukan, Jaringan transmisi tenaga listrik tegangan tinggi dan ekstra
tegangan tinggi, Jaringan transmisi tenaga listrik tegangan tinggi dan
ekstra tegangan tinggi, Jaringan transmisi telekomunikasi dan atau telepon,
Jaringan distribusi tenaga listrik tegangan menengah, Jaringan distribusi
tenaga listrik tegangan rendah, Jaringan distribusi telekomunikasi dan atau
telepon, Instalasi kontrol dan instrumentasi, Instalasi listrik gedung dan
pabrik, Instalasi listrik lainnya.
3. Mekanikal, Klasifikasi jasa pelaksanaan konstruksi antara lain :
Instalasi pemanasan, ventilasi udara dan AC dalam bangunan, Perpipaan
8
bangunan, Instalasi lift dan escalator, Pertambangan dan manufaktur,
Instalasi thermal, bertekanan, minyak, gas, geothermal (Pekerjaan
Rekayasa), Konstruksi alat angkut dan alat angkat (Pekerjaan Rekayasa),
Konstruksi perpipaan minyak, gas dan energi (Pekerjaan Rekayasa), Jasa
penyedia peralatan kerja konstruksi.
4. Sipil, Klasifikasi jasa pelaksanaan konstruksi antara lain :
Jalan raya, Jalan lingkungan,Jalan kereta api, Lapangan terbang dan
runway, Jembatan, Jalan layang, Terowongan, Jalan bawah tanah,
Pelabuhan atau dermaga, Drainase Kota, Bendung, Irigasi dan Drainase,
Persungaian Rawa dan Pantai, Bendungan, Pengerukan dan Pengurugan,
Pekerjaan penghancuran, Pekerjaan penyiapan dan pengupasan lahan,
Pekerjaan penggalian dan pemindahan tanah, Pekerjaan pemancangan,
Pekerjaan pelaksanaan pondasi, Pekerjaan kerangka konstruksi atap,
Pekerjaan atap dan kedap air, Pekerjaan pembetonan, Pekerjaan konstruksi
baja, Pekerjaan pemasangan perancah pembetonan, Pekerjaan pelaksana
khusus lainnya.
5. Tata Lingkungan, Klasifikasi jasa pelaksanaan konstruksi antara lain:
Perpipaan minyak, Perpipaan gas, Perpipaan air bersih / limbah,
Pengolahan air bersih, Instalasi pengolahan limbah, Pekerjaan pengeboran
9
2.2Pendapatan
Pengertian pendapatan menurut Weygandt et al diterjemahkan oleh Wibowo
(2011:930)“Gross inflow of economic benefits during the period a rising in the
ordinary activities of an entity whenthose inflows result in increases in equity,
other than increases relating to contributions from equity participants”. Yang
artinya adalah pendapatan adalah arus masuk bruto dari manfaat ekonomi yang
timbul dari aktivitas normal entitas selama suatu periode, jika arus masuk tersebut
mengakibatkan kenaikan ekuitas yang tidak berasal dari kontribusi penanam
modal.
Sedangkan menurut Earl K et al (2010) dalam Ratunuman (2013) “revenues are
inflowsor other enhancements of assets of an entity or settlements of its liabilities
(or a combination of both) from delivering or producting goods, rendering
services, or carrying out other activities that constitute the entity’s on going
major or central operations”. Kalimat tersebut dapat diartikan bahwa pendapatan
adalah arus masuk atau penyelesaian kewajiban (atau kombinasi keduanya) dari
pengiriman atau produksi barang, memberikan jasa atau melakukan aktivitas lain
yang merupakan aktivitas utama atau aktivitas central yang sedang berlangsung.
Menurut PSAK nomor 23 paragraf 6 adalah sebagai berikut: “Pengertian
Pendapatan adalah arus masuk bruto dari manfaat ekonomi yang timbul dari
aktivitas normal perusahaan selama suatu periode bila arus masuk itu
mengakibatkan kenaikan ekuitas yang tidak berasal dari kontribusi penanaman
10
karena aktivitas bisnis perusahaan yang menyebabkan terjadinya perubahan
ekuitas.
2.2.1 Pengakuan Pendapatan
Menurut pendapat Weygandt et al (2011:955) “prinsip pengakuan pendapatan
mengindikasikan bahwa pendapatan diakui ketika ada kemungkinan memberikan
keuntungan ekonomi kepada perusahaan dan keuntungan tersebut dapat diukur
dengan andal.”
Menurut Harnanto (2003:389) mengenai pengakuan pendapatan yaitu, “Untuk
dapat diakui, pendapatan harus sudah direalisasi (realized) atau, dapat
direalisasikan (realizable) dan sudah diperoleh (earned)”.
Secara teoritik titik waktu dari pengakuan pendapatan dapat dilakukan pada saat
proses produksi, Pengakuan pendapatan diakui pada saat proses produksi biasanya
dilakukan oleh perusahaan yang menjalankan produksi untuk kontrak jangka
panjang. GAAP ( General Accepted Accounting Principle ) memperbolehkan dua
metode akuntansi untuk pendapatan atas kontrak jangka panjang, yaitu sebagai
berikut:
1. Metode Persentase Penyelesaian (Percentage of Completion Method) Metode persentase penyelesaian adalah bentuk alternative atas metode kontrak
selesai. Dalam metode ini, pengakuan pendapatan dicatat berdasarkan tingkat
11
tiap periode ditentukan berdasarkan tingkat penyelesaian, bagian pendapatan dan
beban (dan juga laba) diakui ketika dihasilkan pada setiap periode akuntansi.
Besarnya tingkat penyelesaian dari suatu kontrak harus diukur dimana
pengukuran yang biasa digunakan adalah pengukuran masukan dan pengukuran
keluaran.
1. Pengukuran masukan (input measure), adalah upaya yang dikorbankan
pada suatu proyek pada tanggal tertentu dibandingkan dengan total upaya
yang diperkirakan yang dibutuhkan untuk menyelesaikan proyek.
Pengukuran ini meliputi:
a. Metode biaya ke biaya (cost to cost method), Metode ini paling
sering digunakan, dimana tingkat penyelesaian ditentukan dengan
membandingkan biaya yang telah dikeluarkan dengan estimasi
biaya total yang diharapkan.
b. Metode usaha yang diupayakan (effort expended method), Metode
ini didasarkan oleh ukuran dari pelaksanaan pekerjaan yang
meliputi jam kerja, upah, jam mesin, atau kuantitas bahan. Bahan
penyelesaian dengan menggunakan metode ini diperoleh dengan
cara yang sama seperti metode biaya ke biaya.
2. Pengeluaran keluaran (output measure), adalah hasil pada tanggal tertentu
dibandingkan dengan total hasil kerja proyek yang diselesaikan.
Pengukuran pendapatan dengan menggunakan ukuran keluaran didasarkan
12
2. Metode kontrak selesai (Completed Contract Method)
Menurut metode ini, pendapatan diakui jika pekerjaan sudah selesai 100%. Semua
biaya selama pelaksanaan dalam pekerjaan. Tagihan atas kemajuan tidak dicatat
sebagaimana pendapatan, tetapi diakumulasikan dalam akun kontrak persediaan.
Metode kotrak selesai harus digunakan hanya:
1) Jika suatu entitas terutama mempunyai kontrak jangka pendek,
2) Jika syarat-syarat untuk menggunakan metode persentase penyelesaian
tidak dapat dipenuhi,
3) Jika terdapat bahaya yang melejat dalam kontrak itu diluar resiko bisnis
yang normal dan berulang.
Metode kontrak selesai (completed contract method) ini hanya akan digunakan
jika metode persentase penyelesaian (percentage of completion method) tidak
tepat.
2.2.2 Pendapatan Kontrak Konstruksi
Pendapatan yang terdapat dalam suatu kontrak konstruksi disebut pendapatan
kontrak (contract revenue). Pendapatan kontrak menurut PSAK No.34 paragraf
11 (IAI, 2010) terdiri dari :
1. Nilai pendapatan semula yang disetujui dalam kontrak.
2. Penyimpangan dalam pekerjaan kontrak, klaim, dan pembayaran insentif.
Pendapatan kontrak diukur pada nilai wajar dari imbalan yang diterima atau akan
diterima. Pengukuran pendapatan kontrak dipengaruhi oleh beragam
13
sering kali perlu untuk direvisi sesuai dengan realisasi dan hilangnya
ketidakpastian. Penyebab peningkatan atau penurunan jumlah pendapatan kontrak
yaitu :
1. Kontraktor dan pelanggan mungkin menyetujui penyimpangan atau klaim
yang meningkatkan atau menurunkan pendapatan kontrak pada periode
setelah periode dimana kontrak pertama kali disetujui.
2. Jumlah pendapatan yang disetujui dalam kontrak harga tetap dapat
meningkat karena ketentuan – ketentuan kenaikan biaya.
3. Jumlah pendapatan dapat menurun karena denda yang timbul akibat
keterlambatan kontraktor dalam penyelesaian kontrak tersebut.
4. Jika dalam kontrak harga tetap terdapat harga tetap per unit output,
pendapatan kontrak meningkat jika jumlah unit meningkat.
Ada dua hal yang lazim dilakukan dalam kontrak konstruksi, yaitu:
1. Pemberian uang muka, yaitu : bagian nilai kontrak yang diterima
kontraktor dari pemberi kerja sebelum pekerjaan dilaksanakan. Uang
muka ini akan diperhitungkan (dipotong dari pembayaran tersisa secara
proporsional dengan % pembayaran termin).
2. Retensi, yaitu : jumlah pembayaran termin yang ditahan oleh pemberi
kerja sebagai jaminan untuk pemeliharaan atau perbaikan bagian pekerjaan
yang telah selesai. Retensi ini akan dibayarkan kembali oleh pemberi kerja
kepada kontraktor setelah konstruksi/pekerjaan 100% selesai dan
14
Menurut Asiyanto (2008: 51), cara pembayaran proyek konstruksi ada
bermacam-macam, yaitu :
1. Pembayaran dengan uang muka atau tanpa uang muka.
2. Pembayaran bulanan (monthly payment), Prestasi atau kemajuan penyedia
jasa dihitung setiap akhir bulan. Setelah prestasi tersebut diakui pengguna
jasa maka penyedia jasa dibayar sesuai prestasi tersebut.
3. Pembayaran termin (progress payment), Pembayaran kepada penyedia jasa
dilakukan atas dasar prestasi atau kemajuan pekerjaan yang telah dicapai
sesuai dengan ketentuan dalam kontrak. Jadi tidak atas dasar prestasi yang
dicapai dalam satuan waktu (bulan).
4. Pembayaran sekali di akhir (turn key payment), Penyedia jasa harus
mendanai dahulu seluruh pekerjaan sesuai dengan kontrak. Setelah
pekerjaan selesai 100% dan diterima dengan baik oleh pengguna jasa
barulah penyedia jasa mendapatkan pembayaran sekaligus.
2.2.3 Metode Pengakuan Pendapatan Kontrak Konstruksi
Pekerjaan / kegiatan kontrak konstruksi diselesaikan dalam satu periode atau
dalam beberapa periode, sehingga dalam pengakuan pendapatan kontrak
konstruksi diakui pada saat produksi atau sebelum penyerahan barang/jasa.
Menurut Weygandt et al (2011) dalam Rahayu dan Kardina (2012), ada dua
15
1. Metode Kontrak Selesai (Completion Method/ Completed Contract
Method)
Metode kontrak selesai umumnya digunakan untuk proyek dengan masa
kontrak relatif singkat atau selesai dalam satu periode akuntansi. Namun
metode kontrak selesai juga digunakan bila taksiran dari pekerjaan yang
sedang berlangsung atau perkiraan biaya kontrak tidak dapat diestimasi
dengan baik.
Menurut metode ini, pendapatan suatu kontrak pemborongan baru diakui pada
saat penjualan yaitu saat pekerjaan telah selesai seluruhnya. Suatu proyek
dikatakan selesai apabila biaya yang masih harus dikeluarkan atau segala
biaya yang tak terduga merupakan jumlah yang tidak material. Untuk
mengatasi hal ini, sebaiknya biaya umum dan administrasi dialokasikan
sebagai proyek, sehingga terdapat perbandingan beban dan pendapatan yang
lebih baik. Namun bila perusahaan memiliki banyak kontrak dan pada setiap
tahun selalu terdapat kontrak yang selesai maka biaya umum dan biaya
administrasi dapat dibebankan sebagai biaya periode.
2. Metode Persentase Penyelesaian (Percentage of Completion Method)
Menurut metode ini suatu perusahaan akan mengakui pendapatan dan biaya
pada suatu kontrak sesuai dengan kemajuan penyelesaian proyek, tidak
menunggu sampai dengan proyek selesai. Karena pengukuran pendapatan
16
dapat ditentukan walaupun proyek belum selesai. Beberapa unsur yang harus
ada jika metode persentase penyelesaian digunakan adalah:
a. Pendapatan kontrak, biaya kontrak dan kemajuan dari proyek dan
diestimasikan dengan baik dan hasilnya dapat diandalkan.
b. Kontrak harus menetapkan dengan jelas pelaksanaan hak mengenai barang
dan jasa yang akan disediakan dan diterima, kepentingan yang akan
disediakan dan diterima, cara dan syarat-syarat penyelesaian.
c. Pembeli dapat diharapkan untuk memenuhi kewajiban sesuai kontrak.
d. Kontraktor dapat diharapkan untuk memenuhi kewajiban sesuai kontrak.
Ada dua pendekatan dalam metode persentase penyelesaian :
a. Metode biaya ke biaya (cost to cost method)
Pada metode ini persentase tingkat penyelesaian diukur dengan
membandingkan dengan biaya yang telah terjadi dengan taksiran total biaya
yang dibutuhkan untuk menyelesaikan proyek.
b. Pendekatan Fisik
Dalam menilai kemajuan pekerjaan didasarkan pada kemajuan fisik pekerjaan
dan bukan didasarkan pada kemajuan pengeluaran biaya seperti halnya pada
metode biaya ke biaya.
Pembagian metode untuk mengukur tingkat kemajuan proyek yang terdapat dalam
Standar Akuntasi Keuangan tidak berbeda dengan yang telah disebutkan diatas
17
1. Berdasarkan proporsi biaya kontrak untuk pekerjaan yang telah
dilaksanakan dibandingkan dengan total biaya kontrak yang diestimasi.
Biaya-biaya yang tidak termasuk misalnya:
a. Biaya kontrak yang berhubungan dengan aktivitas masa kontak,
seperti biaya bahan yang telah dikirim ke lokasi atau dimasukkan
untuk penggunaan dalam suatu kontrak tetapi belum dipasang,
digunakan atau diaplikasikan selama pelaksanan kontrak kecuali
bahan-bahan tersebut telah dibuat secara khusus untuk keperluan
kontrak yang bersangkutan.
b. Pembayaran yang dibayarkan ke sub kontraktor sebagai uang muka
atas pekerjaan yang dilaksanakan dalam sub kontrak tersebut.
2. Survei atas pekerjaan yang telah dilaksanakan.
3. Penyelesaian suatu bagian secara fisik dari pekerjaan kontrak.
2.3Laporan Keuangan
Laporan keuangan merupakan bentuk pertanggungjawaban atas kepengurusan
sumber daya ekonomi yang dimiliki oleh suatu entitas. Laporan keuangan yang
diterbitkan harus disusun berdasarkan standar akuntansi yang berlaku agar laporan
keuangan tersebut dapat dibandingkan dengan laporan keuangan periode
sebelumnya atau dibandingkan dengan laporan keuangan entitas lain. Laporan
keuangan diperoleh dari proses berjalannya sistem akuntansi. Laporan keuangan
yang dihasilkan dari sistem atau proses akuntansi tidak dapat dibuat secara
18
berlaku. Hal ini perlu dilakukan agar laporan keuangan mudah dibaca dan
dimengerti.
Menurut Standar Akuntansi Keuangan No. 1 dalam Harahap (2009:121), Tujuan
Laporan Keuangan adalah:
1. Tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang
menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan
suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam
pengambilan keputusan ekonomi.
2. Laporan keuangan yang disusun untuk tujuan ini memenuhi kebutuhan
bersama sebagian besar pemakai.
3. Laporan keuangan juga menunjukkan apa yang telah dilakukan
manajemen, atau pertanggungjawaban manajemen atas sumber daya yang
dipercayakan kepadanya.
2.4Penelitian Terdahulu
Sebagai bahan pertimbangan dalam penelitian ini akan dicantumkan beberapa
hasil penelitian terdahulu sebagai berikut :
Ratunuman (2013) dengan judul Analisis Pengakuan Pendapatan Dengan
Persentase Penyelesaian Dalam Penyajian Laporan Keuangan pada PT. Pilar
Dasar. Penelitian ini bertujuan mengetahui penerapan pengakuan pendapatan
dengan metode persentase penyelesaian dalam rangka penyajian laporan
19
baik menggunakan metode pendekatan cost-to-cost dalam mengakui pendapatan
dan laba periode berjalan karena dengan metode cost-to-cost pendapatan, beban
dan laba konstruksi yang dilaporkan dapat diatribusikan menurut penyelesaian
pekerjaan kontrak secara proporsional sehingga menghasilkan penyajian laporan
keuangan yang wajar bagi perusahaan.
Rahayu dan Kardina (2012) dengan judul Analisis Pengakuan Pendapatan Jasa
Konstruksi Pada CV. Samudera Konstruksi Palembang, berdasarkan PSAK No.
34, menjelaskan bahwa CV. Samudera Konstruksi Palembang sebaiknya
menggunakan metode persentase penyelesaian dalam mengakui pendapatan untuk
proyek jangka panjang. Jika dengan metode persentase penyelesaian perusahaan
akan mengakui pendapatan setiap tahunnya, laporan laba rugi yang dihasilkan
menjadi akurat dan sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No.
34 tentang Kontrak Konstruksi. Dengan demikian maka laporan laba rugi yang
disajikan oleh perusahaan akan memberikan informasi yang tepat untuk
pengambilan keputusan perusahaan.
Danial dan Triandi (2009) dengan judul Pengaruh Pengakuan Pendapatan Dan
Beban Perusahaan Terhadap Laporan Laba Rugi. Menurut Danial dan
Triandi,perusahaan perlu memiliki suatu sistem pelaporan dan anggaran keuangan
yang efektif dalam menelaah estimasi pendapatan dan biaya kontrak sesuai
dengan kemajuan kontrak dan perusahaan hendaknya secara konsisten
menggunakan metode persentase penyelesaian dalam melakukan pengakuan
20
Gustati, Haryadi dan Santi (2011) dengan judul Pengaruh Pengakuan Pendapatan
Dalam Penerapan Akuntansi Kontrak Konstruksi (PSAK No. 34) Terhadap
Penentuan Laba / Rugi Periodik. Menurut Gustati, Haryadi dan Santi, Agar dapat
menghasilkan Laporan Keuangan yang sesuai dengan Standar Akuntansi
Keuangan atau standar akuntansi yang berlaku, sebaiknya perusahaan kontrak
konstruksi ditangani oleh akuntan yang berkompeten dibidangnya, sehingga
laporan keuangan yang dihasilkan mencerminkan aktivitas perusahaan yang
sebenarnya dalam suatu periode. Hal ini ditujukan agar pemakai dapat menilai
kinerja perusahaan dalam suatu periode dan tidak keliru dalam pengambilan
keputusan.
2.5Kerangka Pemikiran
Model komprehensif yang dimaksud adalah model yang memberikan gambaran
mengenai pengakuan pendapatan pada PT. XYZ memakai metode kontrak selesai
dan metode persentase penyelesaian serta mengetahui perbedaan dampak
penerapan antara metode kontrak selesai dan persentase penyelesaian sehingga
dapat menggunakan metode dengan tepat dalam meningkatkan laba. Berikut
21
Gambar 1. Model Penelitian
Pendapatan yang diakui perusahaan konstruksi adalah pada saat Pelaksanaan
suatu proyek dilakukan setelah adanya permintaan dari pihak pemberi kerja.
Menurut PSAK 34 menjelaskan bahwa jika hasil kontrak konstruksi dapat
diestimasi secara andal, maka pendapatan kontrak dan biaya kontrak yang
berhubungan dengan kontrak konstruksi diakui sebagai pendapatan dan beban
dengan memperhatikan tahap penyelesaian aktivitas kontrak pada tanggal akhir
periode pelaporan, dalam penyelesaian pekerjaan proyek konstruksi bisa dalam
waktu satu tahun atau lebih dari satu tahun, maka dalam pengakuan pendapatan
harus akurat. Metode pengakuan pendapatan jasa konstruksi menurut Kieso &
Weygandt (2002) dalam Gustati, Haryadi dan Santi (2011) yaitu metode kontrak
selesai dan metode persentase penyelesaian. Kedua metode tersebut harus
diterapkan dengan tepat supaya tidak terjadi kekeliruan dalam pengakuan
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1Jenis Penelitian
Menurut Umar (2005: 6), penelitian Deskriptif adalah penelitian yang bertujuan
untuk menjelaskan atau mendeskripsikan suatu keadaan, peristiwa, objek apakah
orang, atau segala sesuatu yang terkait dengan variabel-variabel yang dapat
dijelaskan baik dengan angka-angka maupun kata-kata. Penelitian yang digunakan
adalah jenis penelitian deskriptif yaitu dengan menjelaskan atau menggambarkan
pengakuan pendapatan yang diterapkan oleh PT. XYZ dan pengakuan pendapatan
menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 34.
3.2Sumber Data
Menurut (Sugiyono, 2009:14). Dilihat dari sumber perolehannya data dapat dibagi
menjadi dua jenis yaitu :
1. Data Primer
Merupakan data penelitian yang diperoleh secara langsung dari sumber asli
atau pertama. Data ini tidak tersedia dalam bentuk terkompilasi atau pun
dalam bentuk file-file dan data ini harus dicari melalui nara sumber yaitu
orang yang kita jadikan objek penelitian atau orang yang kita jadikan sebagai
23
2. Data Sekunder
Merupakan data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung atau
melalui media perantara. Data ini sudah tersedia, sehingga peneliti hanya mencari
dan mengumpulkannya saja.
Dalam penelitian ini penulis menggunakan data primer dan sekunder, karena data
diperoleh secara langsung melalui nara sumber, yang menjadi informan adalah
salah satu pegawai keuangan pada PT. XYZ, Data Primer, dalam hal ini peneliti
melakukan wawancara langsung serta melakukan observasi. Pengumpulan data
merupakan cara-cara yang digunakan dalam mendapatkan data yang akan diolah
menjadi suatu hasil penelitian. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam
penelitian ini yaitu dengan cara mengadakan studi kepustakaan dari berbagai
literatur yang berhubungan dengan penelitian ini, karangan ilmiah, serta sumber
lain yang berhubungan dengan penelitian untuk menghimpun pengetahuan teoritis
serta teknik-teknik perhitungan yang berhubungan dengan penelitian. Agar
memperoleh hasil penelitian yang diharapkan, maka penulis membutuhkan data
dan informasi yang dapat mendukung penelitian dengan metode pengumpulan
data berupa studi kepustakaan dan studi lapangan, yaitu dengan mempelajari
buku, artikel jurnal dan sumber-sumber materi lainnya yang dapat dijadikan
referensi terhadap masalah yang dibahas. Berdasarkan sumbernya data yang
diperlukan terdiri dari data sekunder adalah data yang diperoleh dari dokumentasi,
24
- Dokumen perusahaan, berupa rencana anggaran biaya proyek perusahaan
dan rencana anggaran biaya pelaksanaan proyek perusahaan.
- Penelitian kepustakaan, buku-buku, pendapat atau pemikiran pihak lain
berupa,makalah jurnal dan literatur lainnya yang relevan.
3.3Metode Analisis Data
Penyelesaian penelitian ini menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif.
Fokusnya adalah penggambaran secara menyeluruh tentang bentuk, fungsi, dan
makna ungkapan larangan. Hal ini sejalan dengan pendapat Sugiono (2009:9)
yang menyatakan ”metodologi kualitatif” sebagai prosedur penelitian yang
menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang
dan perilaku yang dapat diamati. Lebih lanjut dijelaskan bahwa pendekatan
kualitatif yang menggunakan data lisan suatu bahasa memerlukan informan.
Pendekatan yang melibatkan masyarakat bahasa ini diarahkan pada latar dan
individu yang bersangkutan secara holistik sebagai bagian dari satu kesatuan yang
utuh. Oleh karena itu, dalam penelitian bahasa jumlah informan tidak ditentukan
jumlahnya. Dengan kata lain, jumlah informannya ditentukan sesuai dengan
keperluan penelitian. Adapun gambaran umum yang akan dijelaskan dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Memberikan gambaran secara singkat mengenai objek penelitian ini yaitu
PT. XYZ.
2. Memberikan gambaran mengenai urutan proses kegiatan PT. XYZ dari
25
sebelum menentukan nilai kontrak, sampai kepada pekerjaan diterima
hingga suatu pekerjaan diselesaikan.
3. Memberikan gambaran mengenai metode pengakuan pendapatan yang
digunakan oleh PT. XYZ, pengukuran pendapatan menggunakan nilai
tunai sebagai ukuran dalam penentuan pendapatan yang diakui yaitu
sebesar nilai kontrak yang ditanda tangani pada saat transaksi.
4. Memberikan gambaran pengakuan pendapatan yang sesuai dengan
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 34 dalam perusahaan jasa
konstruksi serta perbandingan antara pengakuan pendapatan perusahaan
yang dipakai perusahaan dengan pengakuan pendapatan yang sesuai
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Berdasarkan uraian pada pembahasan, maka penulis menarik beberapa kesimpulan
bahwa:
1. Metode pengakuan pendapatan yang ada di PT. XYZ adalah berdasarkan
progress kerja (kemajuan kerja) atau yang lebih dikenal dengan metode
persentase penyelesaian (percentage of completion method) yang berdasarkan
usulan hasil (output measures).
2. Perbedaan penerapan pengakuan pendapatan yang diakui PT. XYZ dengan
pengakuan pendapatan menurut PSAK No.34 adalah PT XYZ tidak
menyajikan jumlah tagihan bruto kepada pemberi kerja sebagai aset dan
jumlah hutang bruto kepada pemberi kerja sebagai kewajiban, tetapi mencatat
selisih tersebut sebagai piutang konstruksi.
3. PT. XYZ dalam menentukan tingkat penyelesaian pekerjaannya berdasarkan
taksiran hasil atau kemajuan yang dicapai secara fisik (output measures) yang
dibuat oleh bagian teknik dan operasi dalam bentuk laporan prestasi proyek
yaitu dengan menghitung volume pekerjaan yang telah diselesaikan.
5.2 Implikasi
1. Untuk proyek jangka panjang PT. XYZ mengakui pendapatan secara
profesional yaitu dengan menerapkan metode persentase penyelesaian dalam
44
adalah agar laporan yang disajikan dapat mencerminkan hasil operasi secara
layak atau wajar dan agar prestasi berkala perusahaan dapat diperlihatkan
kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Penggunaan metode hasil ukuran
sebaiknya tidak diterapkan kepada seluruh jenis proyek tetapi hanya kepada
proyek-proyek tertentu yang hasil atau outputnya dapat dihitung satuannya
dengan tepat sehingga dapat digunakan untuk menentukan persentase
penyelesaian pekerjaan tersebut secara akurat.
2. Perhitungan persentase penyelesaian pekerjaan yang telah diselesaikan tidak
mengalami kesulitan walaupun hasil dari pekerjaan kontrak tersebut tidak
memiliki satuan pengukur keluaran yang jelas. Perusahaan dalam mengukur
persentase penyelesaiannya sebaiknya menggunakan ukuran masukan dalam
hal ini, sehinggga akan menunjukkan hubungan antara suatu unit masukan
dengan produktivitas.
5.3 Keterbatasan
Penelitian ini telah diusahakan dan dilaksanakan sesuai dengan prosedur ilmiah, namun
demikian masih memiliki keterbatasan, yaitu:
1. Penelitian tidak menggunakan nama perusahaan yang asli, karena permintaan
dari pejabat perusahaan untuk tidak menggunakan nama perusahaannya
karena ada beberapa kepentingan. Data yang peneliti peroleh merupakan data
45
2. Penelitian ini hanya menggunakan 1 dokumen rencana anggaran biaya dan 1
dokumen rencana anggaran biaya pelaksanaan sebagai bahan penelitian skripsi
ini.
5.4 Saran
1. Penulis berharap PT. XYZ tetap dapat menerapkan PSAK No. 34 tentang
akuntansi kontrak kontruksi dalam mengakui dan mengukur pendapatan dan
biaya guna menyusun laporan keuangan yang sewajar mungkin dan sebaiknya
perusahaan mengikuti cara pencatatan yang lazim diterapkan didalam
pelaksanaan kontrak konstruksi jangka panjang.
2. Untuk proyek-proyek tertentu seperti pembangunan drainase dan jaringan
pengairan, jembatan, jalan, landasan dan lokasi pengeboran darat gedung dan
proyek lainnya yang sulit dihitung unit hasilnya sebaiknya digunakan metode
ukuran masukan biaya ke biaya (input measure to cost method) karena dengan
metode ini dianggap akan lebih memadai di dalam menentukan tingkat
penyelesaian proyek-proyek tersebut. Disamping itu untuk jenis
kontrak-kontrak konstruksi jangka pendek sebaiknya diterapkan metode kontrak-kontrak
selesai (completed contract method) di dalam penentuan pendapatannya.
3. Penulis berharap PT. XYZ tetap dapat menerapkan PSAK No. 34 tentang
akuntansi kontrak kontruksi dalam mengakui dan mengukur pendapatan dan
biaya guna menyusun laporan keuangan yang sewajar mungkin dan sebaiknya
perusahaan mengikuti cara pencatatan yang lazim diterapkan didalam
DAFTAR PUSTAKA
.
Asiyanto. 2008. Metode Konstruksi Proyek Jalan. Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia.
Basrindu, Adam. 2010. Bisnsi Kontraktor – Jasa Konstruksi. http://tulisan-adam.blogspot.com/2010/12/bisnis-kontraktor-jasa-konstruksi.html
David. 2007. Faktor-Faktor yang Mendasari Pemilihan Metode Pengakuan Pendapatan Dan Biaya Kontrak Konstruksi pada PT. Nusa Raya Cipta Cabang Medan. Jurnal.
Danial, Muhammad danTriandi. 2009. PengaruhPengakuanPendapatan DanBeban Perusahaan Terhadap Laporan Laba Rugi. Jurnal. Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Kesatuan
Earl K. Stice., James D. Stice., K. Fred Skousen. 2010 Intermediate Accounting, 17E. Brigham Young University.
Gustati., Haryadi, Anda Dwi dan Elfitri, Santi. 2011.Pengaruh Pengakuan Pendapatan Dalam Penerapan Akuntansi Kontrak Konstruksi (PSAK No. 34) Terhadap Penentuan Laba/Rugi Periodik. Jurnal. Jurusan Akuntansi, Politeknik Negeri Padang.
Harnanto. 2003. Akuntansi Keuangan Menengah, Edisi 2003/2004, BPFE-Yogyakarta, Yogyakarta.
IkatanAkuntan Indonesia 2010, Standar Akuntansi Indonesia, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.
Kasmir. 2008. Analisis Laporan Keuangan, edisi pertama, cetakan pertama, Penerbit : Rajawali Pers, Jakarta.
Kieso, Donald E. Dan Jerry J. Weygant. (2002). Intermediate Accounting.(ninth Edition). Toronto, Canada : Johan Wiley & Sons Inc.
Prastowo,Dwi., Julianty,Rifka. 2005. Analisis Laporan Keuangan.Yokyakarta: AMP YKPN.
Ratunuman, Sisilia Merry. 2013. Analisis Pengakuan Pendapatan Dengan Persentase Penyelesaian Dalam Penyajian Laporan Keuangan Pt. Pilar Dasar. Jurnal. Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi Universitas Sam Ratulangi Manado.
S. Munawir.2004. Analisa Laporan Keuangan. (Edisi keempat). Yogyakarta Liberty.
Sanusi, Anwar. 2013. Metodologi Penelitian Bisnis, Penerbit Salembah Empat, Jakarta.
Weygant, Jerry J., Donald E. Kieso, Paul W. Kimmel, 2011. Intermediate Accounting, Jilid Satu alih bahasa Herman Wibowo, dkk., PT Erlangga, Jakarta.