• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Pengakuan Pendapatan Jasa Konstruksi pada PT XYZ Berdasarkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 34

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Pengakuan Pendapatan Jasa Konstruksi pada PT XYZ Berdasarkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 34"

Copied!
48
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRACT

Revenue Recognition Analysis of Construction Services at PT XYZ Under Statement of Financial Accounting No. 34

By

Bambang Heriawan Permadi

Company engaged in construction services in completing a task or project requires less time in a year and there are more than one year are commonly referred to as short-term contracts and long-term contracts. Projects carried out by long-term contracts in the recognition of revenue becomes a problem, because the report should be made while the work is still unfinished project, the necessary assessment revenue to be recognized during the year. Errors in the revenue recognition will generate false financial statements and resulted in declining corporate profits. This study aims to determine differences in the impact of the recognition of revenue recognized PT. XYZ with revenue recognition under Statement of Financial Accounting No. 34.This study uses only one budget plan document and one document budget plan implementation as research material. The completion of this study using qualitative descriptive analysis technique.

Research shows that, revenue recognition method in PT. XYZ is based on the progress of work or better known as the percentage of completion method based on the proposal of the results. The difference in the application of revenue recognition are recognized PT. XYZ with revenue recognition under SFAS 34 is XYZ does not present the gross invoice amount to the employer as an asset and the amount of gross debt to the employer as a liability, but the difference is recorded as a receivable construction. PT. XYZ is expected to still be able to apply SFAS No. 34 of accounting construction contract in recognizing and measuring income and expenses in order to prepare the financial statements as natural as possible and should follow the way of recording companies commonly applied in the implementation of long-term construction contracts.

(2)

iii ABSTRAK

Analisis Pengakuan Pendapatan Jasa Konstruksi pada PT XYZ Berdasarkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 34

Oleh

Bambang Heriawan Permadi

Perusahaan yang bergerak dibidang jasa konstruksi dalam menyelesaikan suatu pekerjaan atau proyek membutuhkan waktu kurang dalam satu tahun dan ada yang lebih dari satu tahun yang biasa disebut dengan kontrak jangka pendek dan kontrak jangka panjang. Proyek yang dilakukan dengan kontrak jangka panjang dalam pengakuan pendapatan menjadi sebuah masalah, karena laporan harus dibuat sementara pekerjaan proyek masih belum selesai, maka diperlukan

penaksiran pendapatan yang harus diakui selama tahun berjalan. Kesalahan dalam pengakuan pendapatan tersebut akan menghasilkan laporan keuangan yang salah dan mengakibatkan laba perusahaan menurun. Penelitian ini bertujuan mengetahui perbedaan dampak penerapan pengakuan pendapatan yang diakui PT. XYZ

dengan pengakuan pendapatan menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 34.Penelitian ini hanya menggunakan 1 dokumen rencana anggaran biaya dan 1 dokumen rencana anggaran biaya pelaksanaan sebagai bahan penelitian ini. Penyelesaian penelitian ini menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif.

Hasil penelitian menyebutkan bahwa, Metode pengakuan pendapatan yang ada di PT. XYZ adalah berdasarkan progress kerja atau yang lebih dikenal dengan metode persentase penyelesaian yang berdasarkan usulan hasil. Perbedaan penerapan pengakuan pendapatan yang diakui PT. XYZ dengan pengakuan pendapatan menurut PSAK No.34 adalah PT XYZ tidak menyajikan jumlah tagihan bruto kepada pemberi kerja sebagai aset dan jumlah hutang bruto kepada pemberi kerja sebagai kewajiban, tetapi mencatat selisih tersebut sebagai piutang konstruksi. PT. XYZ diharapkan tetap dapat menerapkan PSAK No. 34 tentang akuntansi kontrak kontruksi dalam mengakui dan mengukur pendapatan dan biaya guna menyusun laporan keuangan yang sewajar mungkin dan sebaiknya

perusahaan mengikuti cara pencatatan yang lazim diterapkan didalam pelaksanaan kontrak konstruksi jangka panjang.

(3)
(4)

ANALISIS PENGAKUAN PENDAPATAN JASA KONSTRUKSI PADA PT XYZ BERDASARKAN PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI

KEUANGAN NO. 34

(Skripsi)

Oleh

BAMBANG HERIAWAN PERMADI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS LAMPUNG

(5)
(6)
(7)
(8)

MOTO

“Bersujud dan Berdo’alah” karena kunci kesuksesan yang harus kita

mulai adalah dengan “DOA”

“Boleh jadi kamu menbenci sesuatu padahal ia amat baik bagimu

dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu padahal ia amat buruk

bagimu (QS. Al-Baqarah: 216)”

“Man jadda wa jadda

(Dimana ada kesulitan, pasti ada jalannya)”

“Setiap orang berhak untuk sukses

Tinggal bagaimana kita meraih kesuksesan itu”

(9)

PERSEMBAHAN

Bismillahirrahmanirrahiim Alhamdulillahirrobbil’alamin

Kupersembahkan karya penuh perjuanganku ini kepada :

Allah SWT atas segala nikmat dan karunia yang telah diberikan dengan segala

kekuasaan-Nya membuat semua ini menjadi nyata.

Orangtuaku: Ayah, Ibuku, dan mamaku tercinta sebagai motivatorku untuk

menyelesaikan kuliah dan terima kasih atas segala didikan, cinta, kasih sayang,

dan do’a yang tak henti-hentinya untuk keberhasilanku.

Istri dan putri kecilku tersayang : Laura Bersilona Wijaya dan Danesha Assyifatu

Haifa yang selalu memberikan cinta, kasih sayang, semangat dan dukungan untuk

menyelesaikan skripsi ini.

Keempat adikk-adik ku: Diah Wahyu Safitri, Novita Maya Sari, Rizki Agung

Nugroho, dan Albert Vernando Putra dan seluruh keluarga besar ku terima kasih untuk semua do’a, nasehat, serta dukungan yang membangun semangat.

teman - teman kantor ku PT. Sarana Lampung Ventura.

Teman-teman Akuntansi non reguler angkatan tahun 2007 Universitas Lampung.

(10)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Tanjung Karang, Bandar Lampung, pada

tanggal 26 Mei 1985, merupakan anak kedua dari Lima

bersaudara pasangan Bapak Yusran Safano dan Ibu Foniyem.

Jenjang pendidikan yang pernah ditempuh oleh penulis adalah

Sekolah Dasar (SD) diselesaikan di SD N 1 Rawa laut pada tahun 1997. Tahun

2000 penulis berhasil menyelesaikan pendidikan Sekolah Menengah Pertama

(SMP) N 1 dan Sekolah Menengah Atas (SMA) diselesaikan pada tahun 2003 di

SMAN 1 Bandar Lampung.

Pada tahun 2007, penulis terdaftar sebagai mahasiswa Jurusan Akuntansi Fakultas

(11)

SANWACANA

Assalammualaikum Wr.Wb.

Dengan mengucapkan bismillahirrahmanirrahim dan syukur Alhamdulillah

penulis panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT atas berkat, rahmat dan

hidayah serta ridho-Nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini.

Skripsi dengan judul “ANALISIS PENGAKUAN PENDAPATAN JASA KONSTRUKSI PADA PT XYZ BERDASARKAN PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN NO. 34 dapat terselesaikan dengan optimal.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dan

mendukung penelitian ini:

1. Bapak Prof. Dr. Satria Bangsawan, S.E., M.Si. selaku Dekan Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung;

2. Bapak Dr. Einde Evana, S.E., M.Si., Akt. selaku Ketua Jurusan Akuntansi

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung, dan Selaku Dosen

Pembimbing Utama yang telah memberikan bantuan, saran, arahan dan

waktunya selama penyusunan skripsi ini dan selama masa perkuliahan;

3. Ibu Yuztitya Asmaranti, S.E.,M.Si. Akt. selaku Sekretaris Jurusan

Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung;

4. Bapak R. Weddie Andriyanto, S.E., M.Si., CPA. selaku Dosen

Pembimbing Pertama yang telah memberikan bantuan, saran, arahan dan

waktunya selama penyusunan skripsi ini dan selama masa perkuliahan;

5. Ibu Yenni Agustina,S.E.,M.Sc.,Akt. selaku Dosen Pembimbing Kedua

yang telah memberikan bantuan, saran, arahan dan waktunya selama

penyusunan skripsi ini dan selama masa perkuliahan;

6. Bapak Dr.Yuliansyah,S.E.,M.S.A.,Akt selaku Dosen Penguji Utama yang

telah memberikan bantuan, saran, arahan dan waktunya dalam

(12)

7. Bapak Edwin Mirfazli,S.E.,M.S.i.,Akt selaku Dosen Pembimbing

Akademik;

8. Segenap bapak dan ibu dosen yang telah membantu penulis dalam

menimba ilmu dan memperluas wawasan selama penulis menyelesaikan

pendidikan di Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Lampung;

9. Seluruh Staf dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Lampung;

10. Kedua orangtuaku, Bapak Yusran Safano dan Ibu Foniyem yang telah

memberikan dukungan moril dan materil serta senantiasa berkorban dan

mengusahakan yang terbaik bagi penulis tanpa mengenal lelah. Dan

dengan sabar memberikan nasehat serta do͛a yang tidak henti-hentinya

untuk penulis, semoga penulis bisa menjadi anak yang membanggakan dan

sukses untuk Ibu dan Bapak tersayang. Amin ya robbalalamin;

11. Mamaku : Hj. Yusnida yang telah memberikan dukungan moril dan

materil. Dan dengan sabar memberikan nasehat serta do͛a yang tidak

henti-hentinya untuk penulis.

12. Istri dan putriku : Laura Bersilona Wijaya yang telah sabar menemani dan

memberikan semangat serta dukungan, dan doa yang tak henti-hentinya,

putriku Danesha Assyifatu Haifa yang menjadi cahaya dan penyemangat

ku.. Abi sayang umi dan danesh..

13. Kakak dan keponakanku : Farida Nur Santi terima kasih untuk semua do͛a,

nasehat, serta dukungan yang membangun semangat.

14. Keempat adikk-adik ku: Diah Wahyu Safitri, Novita Maya Sari, dan Rizki

Agung Nugroho, Albert Vernando Putra dan seluruh keluarga besar ku di

bukit kemuning, Tanjung karang, dan Padang terima kasih untuk semua

do͛a, nasehat, serta dukungan yang membangun semangat. Semoga yang

baik-baik yang kalian tiru dalam diri penulis.

15. Teman-teman ku: Pakde ( Heri Kusmanta ), Eriza Andrian, Dwi Farizky,

Endro, Dicky Azis terima kasih atas segala dukungan yang membangun

(13)

duka, semoga apa yang kita harapkan dan impikan dapat terwujud, amin

ya robbalallamin;

16. Teman-teman kantorku: Bpk Novri Al Hamid, Bpk Ernain, mbak Endang,

Jeni, mbak Maya, mas Abdullah , mang Dedi dan semua orang yang telah

membantu dalam proses penyelesaian skripsi ini. terima kasih atas saran

dan motivasinya;

17. Segenap teman-teman Akuntansi 2007 yang tidak dapat di sebutkan satu

-persatu, semoga kita semua menjadi orang yang sukses dalam segala hal

dan selalu ingat dengan AKT ͚07. Semoga.

Terima kasih untuk orang yang sudah terlibat atau melibatkan dirinya dalam

kehidupan saya, dan orang-orang yang terlewat disebutkan tetapi memiliki arti

yang sama pentingnya bagi kehidupan saya, penulis mengucapkan terima kasih.

Semoga karya ini bermanfaat dan membantu pihak-pihak yang berkepentingan.

Wassalammualaikum Wr.Wb.

Bandar Lampung, 24 Desember 2014

Penulis

(14)

DAFTAR ISI

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kontrak Konstruksi ... 6

2.2 Pendapatan ... 9

(15)

2.2.2 Pendapatan Kontrak Konstruksi ... 12

2.2.3 Metode Pengakuan Pendapatan Kontrak Konstruksi ... 14

2.3 Laporan Keuangan ... 17

2.4 Penelitian Terdahulu ... 18

2.5 Kerangka Pemikiran ... 20

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian ... 22

3.2 Sumber Data ... 22

3.3 Metode Analisis Data ... 24

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Sejarah Singkat Perusahaan ... 26

4.2 Urutan Proses Kegiatan ... 26

4.3 Metode Pengakuan Pendapatan Yang diterapkan Oleh Perusahaan . 28 4.4 Laporan Keuangan Perusahaan ... 34

4.5 Metode Pengakuan Pendapatan Menurut PSAK No. 34 ... 37

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan ... 43

5.2 Implikasi………...………... 43

5.1 Keterbatasan ... 44

5.2 Saran ………... 45

(16)

DAFTAR GAMBAR

Gambar :

(17)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran :

1. Wawancara Pendahuluan Penelitian

2. Rencana Anggaran Biaya PT. XYZ

3. Rencana Anggaran Biaya Pelaksanaan PT. XYZ

4. Laporan Laba Rugi PT. XYZ Tahun 2013

5. Neraca Proyek. PT. XYZ

(18)

DAFTAR TABEL Tabel

Halaman

4.1 Tahapan Pembagian Pekerjaan Proyek PT. XYZ ... 30

4.2 Laporan Prestasi Proyek Tahun 2012 ... 31

4.3 Laporan Prestasi Proyek Tahun 2013 ... 32

4.4 Pendapatan dan Laba Yang diakui PT. XYZ ... 33

4.5 Penyajian Perhitungan Neraca -Metode Persentase Penyelesaian ... 34

4.6 Penyajian Perhitungan Laba Rugi -Metode Persentase Penyelesaian... 36

4.7 Laba Rugi komparatif Tahun 2012 ... 40

(19)

BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Setiap perusahaan pada akhir periode mempunyai kewajiban untuk

mempertanggungjawabkan kinerjanya selama periode tersebut kepada pihak yang

berkepentingan melalui laporan keuangaan. Penyajian laporan keuangan harus

dilakukan dengan baik supaya dapat menghasilkan sebuah laporan keuangan yang

tepat dan akurat. Salah satu laporan keuangan yang dapat menggambarkan kondisi

keuangan perusahaan adalah laporan rugi laba. Dalam penentuan besarnya

laba/rugi tidak hanya ditentukan dari besarnya pendapatan diakui tetapi juga

dilihat dari pengakuan dan pengukuran pendapatan yang diatur dalam PSAK.

Pendapatan pada umumnya timbul dari kegiatan operasional perusahaan maupun

dari pendapatan lainnya. Dalam kegiatan operasional perusahaan pada umumnya

berlangsung dalam satu periode saja, namun ada kegiatan operasional perusahaan

yang mulai dari periode sekarang tetapi berakhir pada periode lain, misalnya

bangunan dan peralatan yang diperoleh periode sekarang dan akan digunakan

dalam beberapa periode mendatang.

Permasalahan utama dalam pendapatan secara umum adalah mengenai pengakuan

(20)

2

diakui sebagai pendapatan pada periode sekarang tetapi mengakuinya pada

periode yang akan datang. Keakuratan dalam pengakuan pendapatan akan

mempengaruhi laporan keuangan sehingga akan berdampak pada laba perusahaan.

Perusahaan yang bergerak dibidang jasa konstruksi dalam menyelesaikan suatu

pekerjaan atau proyek membutuhkan waktu kurang dalam satu tahun dan ada

yang lebih dari satu tahun yang biasa disebut dengan kontrak jangka pendek dan

kontrak jangka panjang. Proyek yang dilakukan dengan kontrak jangka panjang

dalam pengakuan pendapatan menjadi sebuah masalah, karena laporan harus

dibuat sementara pekerjaan proyek masih belum selesai, maka diperlukan

penaksiran pendapatan yang harus diakui selama tahun berjalan. Kesalahan dalam

pengakuan pendapatan tersebut akan menghasilkan laporan keuangan yang salah

dan mengakibatkan laba perusahaan menurun.

Dalam pengakuan pendapatan jasa konstruksi metode yang digunakan adalah

metode kontrak selesai dan metode persentase penyelesaian. Kedua metode

tersebut harus diterapkan dengan tepat supaya tidak terjadi kekeliruan dalam

pengakuan pendapatan dan berdampak pada laba perusahaan. Menurut

Ratunuman (2013) perusahaan lebih baik menggunakan metode persentase

penyelesaian dengan pendekatan cost-to-cost dalam mengakui pendapatan dan

laba periode berjalan karena dapat diatribusikan menurut penyelesaian pekerjaan

kontrak secara proporsional sehingga menghasilkan penyajian laporan keuangan

(21)

3

Akibat yang ditimbulkan apabila pencatatan akuntansi perusahaan tidak

dilaksanakan secara konsisten dan sesuai kaidah akuntansi yang berlaku adalah

sebagai berikut ini:

1. Laporan keuangan perusahaan tidak dapat menggambarkan keadaan

sesungguhnya.

2. Pengambilan keputusan yang dilakukan oleh pihak manajemen tidak

akurat karena adanya laporan yang tidak sesuai dengan fakta di lapangan.

PT. XYZ yang menjadi objek riset penulis merupakan suatu perusahaan kontruksi

yang bergerak dibidang teknik sipil seperti land clearing (pembukaan lahan) dan

ditching (penggalian parit). Pelaksanaan suatu proyek dilakukan setelah adanya

permintaan dari pihak pemberi kerja. Perusahaan tersebut mengakui pendapatan

jika proyek sudah selesai dikerjakan atau sesuai dengan tingkat penyelesaian

proyek. PT XYZ menggunakan metode persentase penyelesaian untuk semua

proyek, baik jangka panjang maupun jangka pendek.

Kebijakan perusahaan dalam pengakuan dan pengukuran pendapatan ini telah

sesuai dengan PSAK No.34 mengenai pengakuan dan pengukuran pendapatan

kontrak konstruksi, hanya dalam penerapannya perusahaan menggunakan taksiran

teknik untuk menghitung persentase penyelesaiannya, dimana pendapatan kontrak

tidak dihubungkan dengan biaya kontrak yang terjadi dalam mencapai tahap

penyelesaian tersebut sehingga pendapatan, beban, dan laba yang dilaporkan tidak

(22)

4

Berdasarkan hal tersebut, maka penulis tertarik melakukan penelitian dengan

judul sebagai berikut “Analisis Pengakuan Pendapatan Jasa Konstruksi pada PT XYZ Berdasarkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 34”.

1.2Perumusan dan Batasan Masalah 1.2.1 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas. maka penulis mencoba

mengidentifikasikan masalah dalam penelitian ini yaitu bagaimanakah

Perbandingan pengakuan pendapatan yang diakui PT. XYZ dengan pengakuan

pendapatan menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 34 (PSAK

No.34)?

1.2.2 Batasan Masalah

Batasan masalah dilakukan agar penelitian dan pembahasanya lebih terarah,

sehingga hasilnya tidak bias dan sesuai dengan harapan peneliti. Adapun ruang

lingkup penelitiannya adalah memberikan gambaran mengenai pengakuan

pendapatan yang diakui PT. XYZ dengan pengakuan pendapatan menurut

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 34 (PSAK No.34).

1.3Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.3.1 Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan yang penulis kemukakan diatas, maka dapat dijelaskan

tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui perbedaan dampak penerapan

pengakuan pendapatan yang diakui PT. XYZ dengan pengakuan pendapatan

(23)

5

1.3.2 Manfaat Penelitian 1.3.2.1Manfaat Teoritis

- Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperluas wawasan dan

pengetahuan serta bukti empiris mengenai dampak pengakuan pendapatan

yang diakui PT. XYZ dengan pengakuan pendapatan menurut Pernyataan

Standar Akuntansi Keuangan No. 34 (PSAK No.34) terhadap laba

perusahaan.

- Penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan pengetahuan dan

wawasan bagi mereka yang akan melakukan penelitian lebih lanjut

mengenai metode pengakuan pendapatan.

1.3.2.2Manfaat Praktis

- Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan masukan bagi

perusahaan tentang penerapan pengakuan pendapatan menurut Pernyataan

Standar Akuntansi Keuangan No. 34 (PSAK No.34) bagi perusahaan

dalam memperoleh kesempatan untuk mendapatkan laba.

- Memberikan masukkan kepada para pembaca sehingga dapat dijadikan

bahan perbandingan dan bahan masukan bagi mereka yang berminat untuk

(24)

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1Kontrak Konstruksi

Kontrak adalah suatu perjanjian yang dilakukan oleh dua orang atau lebih dan

akibat pengingkaran atau pelanggaran atasnya hukum memberikan pemulihan

atau menetapkan kewajiban bagi yang ingkar janji disertai sanksi untuk

pelaksanaannya. Konstruksi adalah suatu kegiatan membangun sarana maupun

prasarana yang meliputi pembangunan gedung (building construction),

pembangunan prasarana sipil (Civil Engineer), dan instalasi mekanikal dan

elektrikal.

Dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No.34 paragraf 3 (IAI,

2010) definisi kontrak konstruksi adalah suatu kontrak yang dinegosiasikan secara

khusus untuk konstruksi suatu aset atau suatu kombinasi aset yang berhubungan

erat satu sama lain atau saling tergantung dalam hal rancangan, teknologi dan

fungsi atau tujuan atau penggunaan pokok.

Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan pengertian kontrak konstruksi adalah

sebuah kesepakatan yang dibuat oleh pengguna jasa dan penyedia jasa dalam

penyelenggaraan pekerjaan konstruksi serta dikenai sanksi bagi yang mengingkari

(25)

7

usaha jenis jasa pelaksana konstruksi dapat dibagi menjadi 5 (lima) bidang, antara

lain (www.lpjk.org, 2014):

1. Arsitektur, Klasifikasi jasa pelaksanaan konstruksi bidang arsitektur

antara lain:

Perumahan tunggal dan Koppel, Perumahan multi hunian, Bangunan

pergudangan dan industri, Bangunan komersial, Bangunan-bangunan non

perumahan lainnya, Fasilitas pelatihan sport diluar gedung, Pertamanan,

Pekerjaan pemasangan instalasi asesori bangunan, Pekerjaan dinding dan

jendela kaca, Pekerjaan interior, Pekerjaan kayu, Perawatan Gedung /

Bangunan.

2. Elektrikal, Klasifikasi jasa pelaksanaan konstruksi antara lain :

Pembangkit tenaga listrik semua daya, Pembangkit tenaga listrik dengan

daya maksimal 10 MW / unit, Pembangkit tenaga listrik energi baru dan

terbarukan, Jaringan transmisi tenaga listrik tegangan tinggi dan ekstra

tegangan tinggi, Jaringan transmisi tenaga listrik tegangan tinggi dan

ekstra tegangan tinggi, Jaringan transmisi telekomunikasi dan atau telepon,

Jaringan distribusi tenaga listrik tegangan menengah, Jaringan distribusi

tenaga listrik tegangan rendah, Jaringan distribusi telekomunikasi dan atau

telepon, Instalasi kontrol dan instrumentasi, Instalasi listrik gedung dan

pabrik, Instalasi listrik lainnya.

3. Mekanikal, Klasifikasi jasa pelaksanaan konstruksi antara lain :

Instalasi pemanasan, ventilasi udara dan AC dalam bangunan, Perpipaan

(26)

8

bangunan, Instalasi lift dan escalator, Pertambangan dan manufaktur,

Instalasi thermal, bertekanan, minyak, gas, geothermal (Pekerjaan

Rekayasa), Konstruksi alat angkut dan alat angkat (Pekerjaan Rekayasa),

Konstruksi perpipaan minyak, gas dan energi (Pekerjaan Rekayasa), Jasa

penyedia peralatan kerja konstruksi.

4. Sipil, Klasifikasi jasa pelaksanaan konstruksi antara lain :

Jalan raya, Jalan lingkungan,Jalan kereta api, Lapangan terbang dan

runway, Jembatan, Jalan layang, Terowongan, Jalan bawah tanah,

Pelabuhan atau dermaga, Drainase Kota, Bendung, Irigasi dan Drainase,

Persungaian Rawa dan Pantai, Bendungan, Pengerukan dan Pengurugan,

Pekerjaan penghancuran, Pekerjaan penyiapan dan pengupasan lahan,

Pekerjaan penggalian dan pemindahan tanah, Pekerjaan pemancangan,

Pekerjaan pelaksanaan pondasi, Pekerjaan kerangka konstruksi atap,

Pekerjaan atap dan kedap air, Pekerjaan pembetonan, Pekerjaan konstruksi

baja, Pekerjaan pemasangan perancah pembetonan, Pekerjaan pelaksana

khusus lainnya.

5. Tata Lingkungan, Klasifikasi jasa pelaksanaan konstruksi antara lain:

Perpipaan minyak, Perpipaan gas, Perpipaan air bersih / limbah,

Pengolahan air bersih, Instalasi pengolahan limbah, Pekerjaan pengeboran

(27)

9

2.2Pendapatan

Pengertian pendapatan menurut Weygandt et al diterjemahkan oleh Wibowo

(2011:930)“Gross inflow of economic benefits during the period a rising in the

ordinary activities of an entity whenthose inflows result in increases in equity,

other than increases relating to contributions from equity participants”. Yang

artinya adalah pendapatan adalah arus masuk bruto dari manfaat ekonomi yang

timbul dari aktivitas normal entitas selama suatu periode, jika arus masuk tersebut

mengakibatkan kenaikan ekuitas yang tidak berasal dari kontribusi penanam

modal.

Sedangkan menurut Earl K et al (2010) dalam Ratunuman (2013) “revenues are

inflowsor other enhancements of assets of an entity or settlements of its liabilities

(or a combination of both) from delivering or producting goods, rendering

services, or carrying out other activities that constitute the entity’s on going

major or central operations”. Kalimat tersebut dapat diartikan bahwa pendapatan

adalah arus masuk atau penyelesaian kewajiban (atau kombinasi keduanya) dari

pengiriman atau produksi barang, memberikan jasa atau melakukan aktivitas lain

yang merupakan aktivitas utama atau aktivitas central yang sedang berlangsung.

Menurut PSAK nomor 23 paragraf 6 adalah sebagai berikut: “Pengertian

Pendapatan adalah arus masuk bruto dari manfaat ekonomi yang timbul dari

aktivitas normal perusahaan selama suatu periode bila arus masuk itu

mengakibatkan kenaikan ekuitas yang tidak berasal dari kontribusi penanaman

(28)

10

karena aktivitas bisnis perusahaan yang menyebabkan terjadinya perubahan

ekuitas.

2.2.1 Pengakuan Pendapatan

Menurut pendapat Weygandt et al (2011:955) “prinsip pengakuan pendapatan

mengindikasikan bahwa pendapatan diakui ketika ada kemungkinan memberikan

keuntungan ekonomi kepada perusahaan dan keuntungan tersebut dapat diukur

dengan andal.”

Menurut Harnanto (2003:389) mengenai pengakuan pendapatan yaitu, “Untuk

dapat diakui, pendapatan harus sudah direalisasi (realized) atau, dapat

direalisasikan (realizable) dan sudah diperoleh (earned)”.

Secara teoritik titik waktu dari pengakuan pendapatan dapat dilakukan pada saat

proses produksi, Pengakuan pendapatan diakui pada saat proses produksi biasanya

dilakukan oleh perusahaan yang menjalankan produksi untuk kontrak jangka

panjang. GAAP ( General Accepted Accounting Principle ) memperbolehkan dua

metode akuntansi untuk pendapatan atas kontrak jangka panjang, yaitu sebagai

berikut:

1. Metode Persentase Penyelesaian (Percentage of Completion Method) Metode persentase penyelesaian adalah bentuk alternative atas metode kontrak

selesai. Dalam metode ini, pengakuan pendapatan dicatat berdasarkan tingkat

(29)

11

tiap periode ditentukan berdasarkan tingkat penyelesaian, bagian pendapatan dan

beban (dan juga laba) diakui ketika dihasilkan pada setiap periode akuntansi.

Besarnya tingkat penyelesaian dari suatu kontrak harus diukur dimana

pengukuran yang biasa digunakan adalah pengukuran masukan dan pengukuran

keluaran.

1. Pengukuran masukan (input measure), adalah upaya yang dikorbankan

pada suatu proyek pada tanggal tertentu dibandingkan dengan total upaya

yang diperkirakan yang dibutuhkan untuk menyelesaikan proyek.

Pengukuran ini meliputi:

a. Metode biaya ke biaya (cost to cost method), Metode ini paling

sering digunakan, dimana tingkat penyelesaian ditentukan dengan

membandingkan biaya yang telah dikeluarkan dengan estimasi

biaya total yang diharapkan.

b. Metode usaha yang diupayakan (effort expended method), Metode

ini didasarkan oleh ukuran dari pelaksanaan pekerjaan yang

meliputi jam kerja, upah, jam mesin, atau kuantitas bahan. Bahan

penyelesaian dengan menggunakan metode ini diperoleh dengan

cara yang sama seperti metode biaya ke biaya.

2. Pengeluaran keluaran (output measure), adalah hasil pada tanggal tertentu

dibandingkan dengan total hasil kerja proyek yang diselesaikan.

Pengukuran pendapatan dengan menggunakan ukuran keluaran didasarkan

(30)

12

2. Metode kontrak selesai (Completed Contract Method)

Menurut metode ini, pendapatan diakui jika pekerjaan sudah selesai 100%. Semua

biaya selama pelaksanaan dalam pekerjaan. Tagihan atas kemajuan tidak dicatat

sebagaimana pendapatan, tetapi diakumulasikan dalam akun kontrak persediaan.

Metode kotrak selesai harus digunakan hanya:

1) Jika suatu entitas terutama mempunyai kontrak jangka pendek,

2) Jika syarat-syarat untuk menggunakan metode persentase penyelesaian

tidak dapat dipenuhi,

3) Jika terdapat bahaya yang melejat dalam kontrak itu diluar resiko bisnis

yang normal dan berulang.

Metode kontrak selesai (completed contract method) ini hanya akan digunakan

jika metode persentase penyelesaian (percentage of completion method) tidak

tepat.

2.2.2 Pendapatan Kontrak Konstruksi

Pendapatan yang terdapat dalam suatu kontrak konstruksi disebut pendapatan

kontrak (contract revenue). Pendapatan kontrak menurut PSAK No.34 paragraf

11 (IAI, 2010) terdiri dari :

1. Nilai pendapatan semula yang disetujui dalam kontrak.

2. Penyimpangan dalam pekerjaan kontrak, klaim, dan pembayaran insentif.

Pendapatan kontrak diukur pada nilai wajar dari imbalan yang diterima atau akan

diterima. Pengukuran pendapatan kontrak dipengaruhi oleh beragam

(31)

13

sering kali perlu untuk direvisi sesuai dengan realisasi dan hilangnya

ketidakpastian. Penyebab peningkatan atau penurunan jumlah pendapatan kontrak

yaitu :

1. Kontraktor dan pelanggan mungkin menyetujui penyimpangan atau klaim

yang meningkatkan atau menurunkan pendapatan kontrak pada periode

setelah periode dimana kontrak pertama kali disetujui.

2. Jumlah pendapatan yang disetujui dalam kontrak harga tetap dapat

meningkat karena ketentuan – ketentuan kenaikan biaya.

3. Jumlah pendapatan dapat menurun karena denda yang timbul akibat

keterlambatan kontraktor dalam penyelesaian kontrak tersebut.

4. Jika dalam kontrak harga tetap terdapat harga tetap per unit output,

pendapatan kontrak meningkat jika jumlah unit meningkat.

Ada dua hal yang lazim dilakukan dalam kontrak konstruksi, yaitu:

1. Pemberian uang muka, yaitu : bagian nilai kontrak yang diterima

kontraktor dari pemberi kerja sebelum pekerjaan dilaksanakan. Uang

muka ini akan diperhitungkan (dipotong dari pembayaran tersisa secara

proporsional dengan % pembayaran termin).

2. Retensi, yaitu : jumlah pembayaran termin yang ditahan oleh pemberi

kerja sebagai jaminan untuk pemeliharaan atau perbaikan bagian pekerjaan

yang telah selesai. Retensi ini akan dibayarkan kembali oleh pemberi kerja

kepada kontraktor setelah konstruksi/pekerjaan 100% selesai dan

(32)

14

Menurut Asiyanto (2008: 51), cara pembayaran proyek konstruksi ada

bermacam-macam, yaitu :

1. Pembayaran dengan uang muka atau tanpa uang muka.

2. Pembayaran bulanan (monthly payment), Prestasi atau kemajuan penyedia

jasa dihitung setiap akhir bulan. Setelah prestasi tersebut diakui pengguna

jasa maka penyedia jasa dibayar sesuai prestasi tersebut.

3. Pembayaran termin (progress payment), Pembayaran kepada penyedia jasa

dilakukan atas dasar prestasi atau kemajuan pekerjaan yang telah dicapai

sesuai dengan ketentuan dalam kontrak. Jadi tidak atas dasar prestasi yang

dicapai dalam satuan waktu (bulan).

4. Pembayaran sekali di akhir (turn key payment), Penyedia jasa harus

mendanai dahulu seluruh pekerjaan sesuai dengan kontrak. Setelah

pekerjaan selesai 100% dan diterima dengan baik oleh pengguna jasa

barulah penyedia jasa mendapatkan pembayaran sekaligus.

2.2.3 Metode Pengakuan Pendapatan Kontrak Konstruksi

Pekerjaan / kegiatan kontrak konstruksi diselesaikan dalam satu periode atau

dalam beberapa periode, sehingga dalam pengakuan pendapatan kontrak

konstruksi diakui pada saat produksi atau sebelum penyerahan barang/jasa.

Menurut Weygandt et al (2011) dalam Rahayu dan Kardina (2012), ada dua

(33)

15

1. Metode Kontrak Selesai (Completion Method/ Completed Contract

Method)

Metode kontrak selesai umumnya digunakan untuk proyek dengan masa

kontrak relatif singkat atau selesai dalam satu periode akuntansi. Namun

metode kontrak selesai juga digunakan bila taksiran dari pekerjaan yang

sedang berlangsung atau perkiraan biaya kontrak tidak dapat diestimasi

dengan baik.

Menurut metode ini, pendapatan suatu kontrak pemborongan baru diakui pada

saat penjualan yaitu saat pekerjaan telah selesai seluruhnya. Suatu proyek

dikatakan selesai apabila biaya yang masih harus dikeluarkan atau segala

biaya yang tak terduga merupakan jumlah yang tidak material. Untuk

mengatasi hal ini, sebaiknya biaya umum dan administrasi dialokasikan

sebagai proyek, sehingga terdapat perbandingan beban dan pendapatan yang

lebih baik. Namun bila perusahaan memiliki banyak kontrak dan pada setiap

tahun selalu terdapat kontrak yang selesai maka biaya umum dan biaya

administrasi dapat dibebankan sebagai biaya periode.

2. Metode Persentase Penyelesaian (Percentage of Completion Method)

Menurut metode ini suatu perusahaan akan mengakui pendapatan dan biaya

pada suatu kontrak sesuai dengan kemajuan penyelesaian proyek, tidak

menunggu sampai dengan proyek selesai. Karena pengukuran pendapatan

(34)

16

dapat ditentukan walaupun proyek belum selesai. Beberapa unsur yang harus

ada jika metode persentase penyelesaian digunakan adalah:

a. Pendapatan kontrak, biaya kontrak dan kemajuan dari proyek dan

diestimasikan dengan baik dan hasilnya dapat diandalkan.

b. Kontrak harus menetapkan dengan jelas pelaksanaan hak mengenai barang

dan jasa yang akan disediakan dan diterima, kepentingan yang akan

disediakan dan diterima, cara dan syarat-syarat penyelesaian.

c. Pembeli dapat diharapkan untuk memenuhi kewajiban sesuai kontrak.

d. Kontraktor dapat diharapkan untuk memenuhi kewajiban sesuai kontrak.

Ada dua pendekatan dalam metode persentase penyelesaian :

a. Metode biaya ke biaya (cost to cost method)

Pada metode ini persentase tingkat penyelesaian diukur dengan

membandingkan dengan biaya yang telah terjadi dengan taksiran total biaya

yang dibutuhkan untuk menyelesaikan proyek.

b. Pendekatan Fisik

Dalam menilai kemajuan pekerjaan didasarkan pada kemajuan fisik pekerjaan

dan bukan didasarkan pada kemajuan pengeluaran biaya seperti halnya pada

metode biaya ke biaya.

Pembagian metode untuk mengukur tingkat kemajuan proyek yang terdapat dalam

Standar Akuntasi Keuangan tidak berbeda dengan yang telah disebutkan diatas

(35)

17

1. Berdasarkan proporsi biaya kontrak untuk pekerjaan yang telah

dilaksanakan dibandingkan dengan total biaya kontrak yang diestimasi.

Biaya-biaya yang tidak termasuk misalnya:

a. Biaya kontrak yang berhubungan dengan aktivitas masa kontak,

seperti biaya bahan yang telah dikirim ke lokasi atau dimasukkan

untuk penggunaan dalam suatu kontrak tetapi belum dipasang,

digunakan atau diaplikasikan selama pelaksanan kontrak kecuali

bahan-bahan tersebut telah dibuat secara khusus untuk keperluan

kontrak yang bersangkutan.

b. Pembayaran yang dibayarkan ke sub kontraktor sebagai uang muka

atas pekerjaan yang dilaksanakan dalam sub kontrak tersebut.

2. Survei atas pekerjaan yang telah dilaksanakan.

3. Penyelesaian suatu bagian secara fisik dari pekerjaan kontrak.

2.3Laporan Keuangan

Laporan keuangan merupakan bentuk pertanggungjawaban atas kepengurusan

sumber daya ekonomi yang dimiliki oleh suatu entitas. Laporan keuangan yang

diterbitkan harus disusun berdasarkan standar akuntansi yang berlaku agar laporan

keuangan tersebut dapat dibandingkan dengan laporan keuangan periode

sebelumnya atau dibandingkan dengan laporan keuangan entitas lain. Laporan

keuangan diperoleh dari proses berjalannya sistem akuntansi. Laporan keuangan

yang dihasilkan dari sistem atau proses akuntansi tidak dapat dibuat secara

(36)

18

berlaku. Hal ini perlu dilakukan agar laporan keuangan mudah dibaca dan

dimengerti.

Menurut Standar Akuntansi Keuangan No. 1 dalam Harahap (2009:121), Tujuan

Laporan Keuangan adalah:

1. Tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang

menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan

suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam

pengambilan keputusan ekonomi.

2. Laporan keuangan yang disusun untuk tujuan ini memenuhi kebutuhan

bersama sebagian besar pemakai.

3. Laporan keuangan juga menunjukkan apa yang telah dilakukan

manajemen, atau pertanggungjawaban manajemen atas sumber daya yang

dipercayakan kepadanya.

2.4Penelitian Terdahulu

Sebagai bahan pertimbangan dalam penelitian ini akan dicantumkan beberapa

hasil penelitian terdahulu sebagai berikut :

Ratunuman (2013) dengan judul Analisis Pengakuan Pendapatan Dengan

Persentase Penyelesaian Dalam Penyajian Laporan Keuangan pada PT. Pilar

Dasar. Penelitian ini bertujuan mengetahui penerapan pengakuan pendapatan

dengan metode persentase penyelesaian dalam rangka penyajian laporan

(37)

19

baik menggunakan metode pendekatan cost-to-cost dalam mengakui pendapatan

dan laba periode berjalan karena dengan metode cost-to-cost pendapatan, beban

dan laba konstruksi yang dilaporkan dapat diatribusikan menurut penyelesaian

pekerjaan kontrak secara proporsional sehingga menghasilkan penyajian laporan

keuangan yang wajar bagi perusahaan.

Rahayu dan Kardina (2012) dengan judul Analisis Pengakuan Pendapatan Jasa

Konstruksi Pada CV. Samudera Konstruksi Palembang, berdasarkan PSAK No.

34, menjelaskan bahwa CV. Samudera Konstruksi Palembang sebaiknya

menggunakan metode persentase penyelesaian dalam mengakui pendapatan untuk

proyek jangka panjang. Jika dengan metode persentase penyelesaian perusahaan

akan mengakui pendapatan setiap tahunnya, laporan laba rugi yang dihasilkan

menjadi akurat dan sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No.

34 tentang Kontrak Konstruksi. Dengan demikian maka laporan laba rugi yang

disajikan oleh perusahaan akan memberikan informasi yang tepat untuk

pengambilan keputusan perusahaan.

Danial dan Triandi (2009) dengan judul Pengaruh Pengakuan Pendapatan Dan

Beban Perusahaan Terhadap Laporan Laba Rugi. Menurut Danial dan

Triandi,perusahaan perlu memiliki suatu sistem pelaporan dan anggaran keuangan

yang efektif dalam menelaah estimasi pendapatan dan biaya kontrak sesuai

dengan kemajuan kontrak dan perusahaan hendaknya secara konsisten

menggunakan metode persentase penyelesaian dalam melakukan pengakuan

(38)

20

Gustati, Haryadi dan Santi (2011) dengan judul Pengaruh Pengakuan Pendapatan

Dalam Penerapan Akuntansi Kontrak Konstruksi (PSAK No. 34) Terhadap

Penentuan Laba / Rugi Periodik. Menurut Gustati, Haryadi dan Santi, Agar dapat

menghasilkan Laporan Keuangan yang sesuai dengan Standar Akuntansi

Keuangan atau standar akuntansi yang berlaku, sebaiknya perusahaan kontrak

konstruksi ditangani oleh akuntan yang berkompeten dibidangnya, sehingga

laporan keuangan yang dihasilkan mencerminkan aktivitas perusahaan yang

sebenarnya dalam suatu periode. Hal ini ditujukan agar pemakai dapat menilai

kinerja perusahaan dalam suatu periode dan tidak keliru dalam pengambilan

keputusan.

2.5Kerangka Pemikiran

Model komprehensif yang dimaksud adalah model yang memberikan gambaran

mengenai pengakuan pendapatan pada PT. XYZ memakai metode kontrak selesai

dan metode persentase penyelesaian serta mengetahui perbedaan dampak

penerapan antara metode kontrak selesai dan persentase penyelesaian sehingga

dapat menggunakan metode dengan tepat dalam meningkatkan laba. Berikut

(39)

21

Gambar 1. Model Penelitian

Pendapatan yang diakui perusahaan konstruksi adalah pada saat Pelaksanaan

suatu proyek dilakukan setelah adanya permintaan dari pihak pemberi kerja.

Menurut PSAK 34 menjelaskan bahwa jika hasil kontrak konstruksi dapat

diestimasi secara andal, maka pendapatan kontrak dan biaya kontrak yang

berhubungan dengan kontrak konstruksi diakui sebagai pendapatan dan beban

dengan memperhatikan tahap penyelesaian aktivitas kontrak pada tanggal akhir

periode pelaporan, dalam penyelesaian pekerjaan proyek konstruksi bisa dalam

waktu satu tahun atau lebih dari satu tahun, maka dalam pengakuan pendapatan

harus akurat. Metode pengakuan pendapatan jasa konstruksi menurut Kieso &

Weygandt (2002) dalam Gustati, Haryadi dan Santi (2011) yaitu metode kontrak

selesai dan metode persentase penyelesaian. Kedua metode tersebut harus

diterapkan dengan tepat supaya tidak terjadi kekeliruan dalam pengakuan

(40)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1Jenis Penelitian

Menurut Umar (2005: 6), penelitian Deskriptif adalah penelitian yang bertujuan

untuk menjelaskan atau mendeskripsikan suatu keadaan, peristiwa, objek apakah

orang, atau segala sesuatu yang terkait dengan variabel-variabel yang dapat

dijelaskan baik dengan angka-angka maupun kata-kata. Penelitian yang digunakan

adalah jenis penelitian deskriptif yaitu dengan menjelaskan atau menggambarkan

pengakuan pendapatan yang diterapkan oleh PT. XYZ dan pengakuan pendapatan

menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 34.

3.2Sumber Data

Menurut (Sugiyono, 2009:14). Dilihat dari sumber perolehannya data dapat dibagi

menjadi dua jenis yaitu :

1. Data Primer

Merupakan data penelitian yang diperoleh secara langsung dari sumber asli

atau pertama. Data ini tidak tersedia dalam bentuk terkompilasi atau pun

dalam bentuk file-file dan data ini harus dicari melalui nara sumber yaitu

orang yang kita jadikan objek penelitian atau orang yang kita jadikan sebagai

(41)

23

2. Data Sekunder

Merupakan data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung atau

melalui media perantara. Data ini sudah tersedia, sehingga peneliti hanya mencari

dan mengumpulkannya saja.

Dalam penelitian ini penulis menggunakan data primer dan sekunder, karena data

diperoleh secara langsung melalui nara sumber, yang menjadi informan adalah

salah satu pegawai keuangan pada PT. XYZ, Data Primer, dalam hal ini peneliti

melakukan wawancara langsung serta melakukan observasi. Pengumpulan data

merupakan cara-cara yang digunakan dalam mendapatkan data yang akan diolah

menjadi suatu hasil penelitian. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam

penelitian ini yaitu dengan cara mengadakan studi kepustakaan dari berbagai

literatur yang berhubungan dengan penelitian ini, karangan ilmiah, serta sumber

lain yang berhubungan dengan penelitian untuk menghimpun pengetahuan teoritis

serta teknik-teknik perhitungan yang berhubungan dengan penelitian. Agar

memperoleh hasil penelitian yang diharapkan, maka penulis membutuhkan data

dan informasi yang dapat mendukung penelitian dengan metode pengumpulan

data berupa studi kepustakaan dan studi lapangan, yaitu dengan mempelajari

buku, artikel jurnal dan sumber-sumber materi lainnya yang dapat dijadikan

referensi terhadap masalah yang dibahas. Berdasarkan sumbernya data yang

diperlukan terdiri dari data sekunder adalah data yang diperoleh dari dokumentasi,

(42)

24

- Dokumen perusahaan, berupa rencana anggaran biaya proyek perusahaan

dan rencana anggaran biaya pelaksanaan proyek perusahaan.

- Penelitian kepustakaan, buku-buku, pendapat atau pemikiran pihak lain

berupa,makalah jurnal dan literatur lainnya yang relevan.

3.3Metode Analisis Data

Penyelesaian penelitian ini menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif.

Fokusnya adalah penggambaran secara menyeluruh tentang bentuk, fungsi, dan

makna ungkapan larangan. Hal ini sejalan dengan pendapat Sugiono (2009:9)

yang menyatakan ”metodologi kualitatif” sebagai prosedur penelitian yang

menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang

dan perilaku yang dapat diamati. Lebih lanjut dijelaskan bahwa pendekatan

kualitatif yang menggunakan data lisan suatu bahasa memerlukan informan.

Pendekatan yang melibatkan masyarakat bahasa ini diarahkan pada latar dan

individu yang bersangkutan secara holistik sebagai bagian dari satu kesatuan yang

utuh. Oleh karena itu, dalam penelitian bahasa jumlah informan tidak ditentukan

jumlahnya. Dengan kata lain, jumlah informannya ditentukan sesuai dengan

keperluan penelitian. Adapun gambaran umum yang akan dijelaskan dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Memberikan gambaran secara singkat mengenai objek penelitian ini yaitu

PT. XYZ.

2. Memberikan gambaran mengenai urutan proses kegiatan PT. XYZ dari

(43)

25

sebelum menentukan nilai kontrak, sampai kepada pekerjaan diterima

hingga suatu pekerjaan diselesaikan.

3. Memberikan gambaran mengenai metode pengakuan pendapatan yang

digunakan oleh PT. XYZ, pengukuran pendapatan menggunakan nilai

tunai sebagai ukuran dalam penentuan pendapatan yang diakui yaitu

sebesar nilai kontrak yang ditanda tangani pada saat transaksi.

4. Memberikan gambaran pengakuan pendapatan yang sesuai dengan

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 34 dalam perusahaan jasa

konstruksi serta perbandingan antara pengakuan pendapatan perusahaan

yang dipakai perusahaan dengan pengakuan pendapatan yang sesuai

(44)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan uraian pada pembahasan, maka penulis menarik beberapa kesimpulan

bahwa:

1. Metode pengakuan pendapatan yang ada di PT. XYZ adalah berdasarkan

progress kerja (kemajuan kerja) atau yang lebih dikenal dengan metode

persentase penyelesaian (percentage of completion method) yang berdasarkan

usulan hasil (output measures).

2. Perbedaan penerapan pengakuan pendapatan yang diakui PT. XYZ dengan

pengakuan pendapatan menurut PSAK No.34 adalah PT XYZ tidak

menyajikan jumlah tagihan bruto kepada pemberi kerja sebagai aset dan

jumlah hutang bruto kepada pemberi kerja sebagai kewajiban, tetapi mencatat

selisih tersebut sebagai piutang konstruksi.

3. PT. XYZ dalam menentukan tingkat penyelesaian pekerjaannya berdasarkan

taksiran hasil atau kemajuan yang dicapai secara fisik (output measures) yang

dibuat oleh bagian teknik dan operasi dalam bentuk laporan prestasi proyek

yaitu dengan menghitung volume pekerjaan yang telah diselesaikan.

5.2 Implikasi

1. Untuk proyek jangka panjang PT. XYZ mengakui pendapatan secara

profesional yaitu dengan menerapkan metode persentase penyelesaian dalam

(45)

44

adalah agar laporan yang disajikan dapat mencerminkan hasil operasi secara

layak atau wajar dan agar prestasi berkala perusahaan dapat diperlihatkan

kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Penggunaan metode hasil ukuran

sebaiknya tidak diterapkan kepada seluruh jenis proyek tetapi hanya kepada

proyek-proyek tertentu yang hasil atau outputnya dapat dihitung satuannya

dengan tepat sehingga dapat digunakan untuk menentukan persentase

penyelesaian pekerjaan tersebut secara akurat.

2. Perhitungan persentase penyelesaian pekerjaan yang telah diselesaikan tidak

mengalami kesulitan walaupun hasil dari pekerjaan kontrak tersebut tidak

memiliki satuan pengukur keluaran yang jelas. Perusahaan dalam mengukur

persentase penyelesaiannya sebaiknya menggunakan ukuran masukan dalam

hal ini, sehinggga akan menunjukkan hubungan antara suatu unit masukan

dengan produktivitas.

5.3 Keterbatasan

Penelitian ini telah diusahakan dan dilaksanakan sesuai dengan prosedur ilmiah, namun

demikian masih memiliki keterbatasan, yaitu:

1. Penelitian tidak menggunakan nama perusahaan yang asli, karena permintaan

dari pejabat perusahaan untuk tidak menggunakan nama perusahaannya

karena ada beberapa kepentingan. Data yang peneliti peroleh merupakan data

(46)

45

2. Penelitian ini hanya menggunakan 1 dokumen rencana anggaran biaya dan 1

dokumen rencana anggaran biaya pelaksanaan sebagai bahan penelitian skripsi

ini.

5.4 Saran

1. Penulis berharap PT. XYZ tetap dapat menerapkan PSAK No. 34 tentang

akuntansi kontrak kontruksi dalam mengakui dan mengukur pendapatan dan

biaya guna menyusun laporan keuangan yang sewajar mungkin dan sebaiknya

perusahaan mengikuti cara pencatatan yang lazim diterapkan didalam

pelaksanaan kontrak konstruksi jangka panjang.

2. Untuk proyek-proyek tertentu seperti pembangunan drainase dan jaringan

pengairan, jembatan, jalan, landasan dan lokasi pengeboran darat gedung dan

proyek lainnya yang sulit dihitung unit hasilnya sebaiknya digunakan metode

ukuran masukan biaya ke biaya (input measure to cost method) karena dengan

metode ini dianggap akan lebih memadai di dalam menentukan tingkat

penyelesaian proyek-proyek tersebut. Disamping itu untuk jenis

kontrak-kontrak konstruksi jangka pendek sebaiknya diterapkan metode kontrak-kontrak

selesai (completed contract method) di dalam penentuan pendapatannya.

3. Penulis berharap PT. XYZ tetap dapat menerapkan PSAK No. 34 tentang

akuntansi kontrak kontruksi dalam mengakui dan mengukur pendapatan dan

biaya guna menyusun laporan keuangan yang sewajar mungkin dan sebaiknya

perusahaan mengikuti cara pencatatan yang lazim diterapkan didalam

(47)

DAFTAR PUSTAKA

.

Asiyanto. 2008. Metode Konstruksi Proyek Jalan. Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia.

Basrindu, Adam. 2010. Bisnsi Kontraktor – Jasa Konstruksi. http://tulisan-adam.blogspot.com/2010/12/bisnis-kontraktor-jasa-konstruksi.html

David. 2007. Faktor-Faktor yang Mendasari Pemilihan Metode Pengakuan Pendapatan Dan Biaya Kontrak Konstruksi pada PT. Nusa Raya Cipta Cabang Medan. Jurnal.

Danial, Muhammad danTriandi. 2009. PengaruhPengakuanPendapatan DanBeban Perusahaan Terhadap Laporan Laba Rugi. Jurnal. Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Kesatuan

Earl K. Stice., James D. Stice., K. Fred Skousen. 2010 Intermediate Accounting, 17E. Brigham Young University.

Gustati., Haryadi, Anda Dwi dan Elfitri, Santi. 2011.Pengaruh Pengakuan Pendapatan Dalam Penerapan Akuntansi Kontrak Konstruksi (PSAK No. 34) Terhadap Penentuan Laba/Rugi Periodik. Jurnal. Jurusan Akuntansi, Politeknik Negeri Padang.

Harnanto. 2003. Akuntansi Keuangan Menengah, Edisi 2003/2004, BPFE-Yogyakarta, Yogyakarta.

IkatanAkuntan Indonesia 2010, Standar Akuntansi Indonesia, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.

Kasmir. 2008. Analisis Laporan Keuangan, edisi pertama, cetakan pertama, Penerbit : Rajawali Pers, Jakarta.

Kieso, Donald E. Dan Jerry J. Weygant. (2002). Intermediate Accounting.(ninth Edition). Toronto, Canada : Johan Wiley & Sons Inc.

Prastowo,Dwi., Julianty,Rifka. 2005. Analisis Laporan Keuangan.Yokyakarta: AMP YKPN.

(48)

Ratunuman, Sisilia Merry. 2013. Analisis Pengakuan Pendapatan Dengan Persentase Penyelesaian Dalam Penyajian Laporan Keuangan Pt. Pilar Dasar. Jurnal. Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi Universitas Sam Ratulangi Manado.

S. Munawir.2004. Analisa Laporan Keuangan. (Edisi keempat). Yogyakarta Liberty.

Sanusi, Anwar. 2013. Metodologi Penelitian Bisnis, Penerbit Salembah Empat, Jakarta.

Weygant, Jerry J., Donald E. Kieso, Paul W. Kimmel, 2011. Intermediate Accounting, Jilid Satu alih bahasa Herman Wibowo, dkk., PT Erlangga, Jakarta.

Gambar

Tabel
Gambar 1. Model Penelitian

Referensi

Dokumen terkait

In particular we obtain exact solutions of a non-Hermitian displaced harmonic oscillator and the Swanson model with minimal length uncertainty.. The spectrum in both the cases are

OTOMITISAST FILT€R IDGE DET'CTION. FAXUTTAS TTIiNII: L]NTVNRSNAS AXDAI

Jayawijaya dengan Kode Lelang 3626041, maka bersama ini Pokja Biro Layanan Pengadaan Barang/Jasa Provinsi Papua Tahun Anggaran 2017, mengundang saudara dalam rangka

Hasil penelitian menunjukkan tidak dilibatkannya Indonesia di dalam ACTA tidak menimbulkan konsekuensi hukum yang signifikan bagi Indonesia, akan tetapi Indonesia

[r]

1, by taking into consideration the cost per kW average and flow rate average which falls into more than one rectangular areas, it can be summarized that power pal is the best

As can be gathered from the matrix, a majority of the incubators characterize the first and second-generation incubator models in terms of selection performance,

elektrik sebagai sumber dan efek yang akan dibuat sebagai alat yang mengolah. efek