• Tidak ada hasil yang ditemukan

Prosedur Pelaksanaan Surat Menyurat Pada PT. PLN (PERSERO) Proyek Induk Pembangkit Dan Jaringan Sumatera Utara, Aceh Dan Riau

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Prosedur Pelaksanaan Surat Menyurat Pada PT. PLN (PERSERO) Proyek Induk Pembangkit Dan Jaringan Sumatera Utara, Aceh Dan Riau"

Copied!
55
0
0

Teks penuh

(1)

TUGAS AKHIR

PROSEDUR PELAKSANAAN SURAT MENYURAT PADA PT.

PLN (PERSERO) PROYEK INDUK PEMBANGKIT DAN

JARINGAN

SUMATERA UTARA, ACEH DAN RIAU

Oleh:

YUNITA SARAGIH 062103059

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KESEKRETARIATAN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

(2)
(3)
(4)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur Penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yesus Kristus yang

telah memberikan berkat dan karunia-Nya kepada Penulis dalam menyelesaikan

Tugas Akhir ini. Adapun maksud dari penyusunan Tugas Akhir ini adalah

merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan studi Program Diploma III

Kesekretariatan pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

Penulis menyadari bahwa Tugas Akhir ini tidak luput dari kekurangan

baik dari segi penyusunan, tata bahasa maupun dari segi ilmiah, mengingat

keterbatasan yang dimiliki oleh Penulis, untuk itu Penulis mengharapkan kritik

dan saran yang dapat menyempurnakan Tugas Akhir ini.

Selama dalam melaksanakan perkuliahan dan tahap penulisan Tugas Akhir

ini, Penulis telah banyak mendapat dukungan moral, spiritual, nasehat serta

dorongan dan bimbingan dari berbagai pihak. Untuk itu dengan segala hormat dan

kerendahan hati Penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang

sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec selaku Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Sumatera Utara.

2. Ibu Dr. Endang Sulistya Rini, SE, M.Si selaku Ketua Program Studi

Diploma III Kesekretariatan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera

Utara.

(5)

3. Ibu Dr. Arlina Nurbaity Lubis, SE. MBA selaku Sekretaris Program Studi

Diploma III Kesekretariatan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera

Utara dan juga sebagai Dosen Pembimbing Tugas Akhir.

4. Bapak Dr. Lic. Rer.Reg. Sirojuzilam, SE selaku Dosen Wali Penulis.

5. Seluruh Dosen Pengajar dan Staf Pegawai Fakultas Ekonomi Universitas

Sumatera Utara.

6. Seluruh Pegawai PT PLN (Persero) PIKITRING SUAR, terkhusus buat

Ibu Suyatma dan Rosma Marpaung beserta Pegawai di Bagian Umum

yang telah banyak memberikan informasi dan bimbingannya bagi Penulis

dalam penyusunan Tugas Akhir ini.

7. Teristimewa kepada orang tua saya tercinta Jatiaman Saragih dan

Rospitauli Situmeang, terima kasih yang sebesar-besarnya atas semua

yang telah Bapak dan Mama berikan buat saya. Semoga saya dapat

membalasnya suatu hari nanti. Amin. Dan buat abang saya Jonta E.

Saragih dan adik saya Devita Saragih serta keluarga besar saya dimanapun

berada terima kasih buat doa dan dukungannya I Love You All.

8. Buat POC (Priencess Of Christ) Naomi N’tik, Murni, Ndank Caem, Beta

dan Tina, You are my best friends and I love you so much. Juga buat

teman-teman di Program Studi DIII Kesekretariatan stambuk 2006 serta

teman-teman saya dimanapun berada yang tak dapat disebutkan satu per

(6)

Akhirnya Penulis mengucapkan terima kasih banyak, semoga Tugas Akhir ini

memberikan manfaat bagi kita semua dan kiranya Tuhan Yesus Kristus selalu

melindungi kita semua.

Medan, Juni 2009 Penulis

Yunita Saragih

(7)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR... i

DAFTAR ISI... iv

DAFTAR TABEL ... v

DAFTAR GAMBAR... vi

DAFTAR LAMPIRAN ... vii

BAB I PENDAHULUAN... 1

A. Latar Belakang Masalah... 1

B. Perumusan Masalah... 3

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian... 4

D. Jadwal Kegiatan ... 5

E. Sistematika Penulisan ... 6

BAB II FROFIL PERUSAHAAN ... 7

A. Sejarah Ringkas... 7

B. Jenis Usaha/Kegiatan ... 9

C. Struktur Organisasi ... 10

D. Uraian Tugas ... 12

E. Kinerja Terkini ... 17

F. Rencana Kegiatan Perusahaan ... 20

BAB III PEMBAHASAN ... 22

A. Prosedur Surat Keluar ... 23

B. Prosedur Surat Masuk... 34

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN... 38

A. Kesimpulan ... 38

B. Saran... 39

(8)

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 1.1.Jadwal Kegiatan ... 5

Tabel 2.1 Kinerja Terkini ... 17

(9)

DAFTAR GAMBAR

(10)

DAFTAR LAMPIRAN

1. Surat Permohonan Izin Riset 2. Surat Balasan Izin Riset 3. Surat Keterangan Selesai Riset 4. Contoh Buku Agenda Surat Masuk 5. Contoh Buku Agenda Surat Keluar

(11)

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) dewasa ini

sangatlah pesat sehingga berpengaruh terhadap kemajuan bisnis di sektor

pemerintah maupun sektor swasta. Untuk memajukan usaha bisnis tersebut

diperlukan dukungan manajemen yang tepat dan untuk mengelolanya diperlukan

komunikasi yang dapat menghasilkan informasi yang cepat dan tepat.

Seiring dengan kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, alat komunikasi

semakin canggih, seperti Internet, Komputer, Mesin Fax, Telex, Telepon,

Handphone, dan lain sebagainya memungkinkan kita dapat berkomunikasi lebih

cepat dan dapat menjangkau seluruh belahan dunia. Hal ini tentu saja sangat

populer khususnya bagi kalangan yang membutuhkannya. Namun demikian,

tidaklah semua alat komunikasi tersebut di atas efektif dan efisien dipakai dalam

setiap keadaan karena dipandang dari segi waktu dan biaya yang tentu saja cukup

mahal.

Martono (1979:43) menyatakan surat merupakan alat komunikasi tertulis

yang efektif, sebagai bahan dokumen penting yang sewaktu-waktu dapat

dijadikan bukti tertulis. Melalui surat kita dapat melihat citra, cerminan dan jiwa

serta penunjuk keadaan dari suatu perusahaan, karena itu diperlukan ketelitian

dalam menangani surat menyurat sehingga citra, cerminan dan jiwa perusahaan

(12)

Menurut Sumarto dan Lukas (2000:68) surat merupakan arsip yang paling

banyak dikelola dalam suatu organisasi karena keberadaan organisasi tidak bisa

lepas dari hubungan dengan orang atau lembaga lain. Hubungan tersebut sering

diwujudkan dalam bentuk surat.

Kita dapat menemukan berbagai informasi penting dari surat yang dapat

berupa pemberitahuan, pernyataan, pertanyaan, permintaan, laporan, pemikiran,

sanggahan dan lain sebagainya. Penyampain secara tertulis itu menggunakan

bahasa yang disebut bahasa surat. Bahasa surat adalah bahasa yang dilahirkan

secara tertulis, baik, indah, rapi, sopan dan ramah (Ali dan Tanzili (2006:1).

Bratawidjaja (1992:167) menyatakan bahwa perusahaan bisnis, organisasi

nonperusahaan dan instansi pemerintah, hampir setiap hari mengirim

bermacam-macan surat keluar. Sebaliknya organisasi-organisasi itu juga kebanjiran surat,

yang diterima dari organisasi, perusahaan ataupun dari perorangan. Perusahaan

tanpa surat merupakan perusahaan yang lumpuh, sebaliknya perusahaan yang

cukup banyak melaksanakan lalu lintas surat menyurat dan melaksanakannya

dengan sebaik-baiknya, pertanda bahwa perusahaan tersebut adalah perusahaan

yang subur.

Penanganan surat menyurat terbagi atas penanganan surat masuk dan

penganan surat keluar. Penganan surat masuk memerlukan ketelitian mulai dari

penerimaan surat, pembukaan surat, pengagendaan surat, penyortiran surat hingga

pendistribusian surat. Begitu juga dengan penanganan surat keluar mulai dari

pembuatan surat hingga pengiriman surat. Ratnawati dan Sunarto (2006:54)

menyatakan bahwa pengurusan pengiriman surat mencakup segala kerjaan yang

(13)

berkaitan dengan pengiriman surat: memasukkan ke dalam amplop, memberi

perangko dan mengeposkan atau menyerahkan surat yang sudah diamplopi kepada

petugas pengirim surat untuk diberi perangko dan diposkan. Surat keluar

merupakan data perusahaan yang dapat memberikan reputasi yang baik bagi

perusahaan bila surat sampai ketujuan tepat pada waktunya.

Melihat peranan surat yang sangat penting maka sudah selayaknya suatu

perusahaan mengadakan penanganan khusus terhadap kegiatan surat menyurat.

Sistem penanganan surat menyurat dalam situasi perusahaan meliputi berbagai

pekerjaan kantor yang dilakukan oleh seseorang atau lebih karyawan yang perlu

disusun atau diatur secara benar.

Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian

mengenai pengelolaan surat menyurat dengan judul “ PROSEDUR PELAKSANAAN SURAT MENYURAT PADA PT PLN (PERSERO) PROYEK INDUK PEMBANGKIT DAN JARINGAN SUMATERA UTARA, ACEH DAN RIAU ”.

B. Perumusan Masalah

Untuk mempermudah pembahasan agar tidak menyimpang dari materi,

maka penulis membuat suatu rumusan masalah. Adapun perumusan masalah

tersebut adalah :

1. Bagaimana Prosedur Pelaksanaan Surat Menyurat pada PT PLN (Persero)

(14)

2. Bagaimana permasalahan yang dihadapi oleh PT PLN (Persero) Proyek

Induk Pembangkit dan Jaringan Sumatera Utara, Aceh dan Riau.

3. Bagaimana peran surat menyurat sebagai jalur komunikasi pada PT PLN

(Persero) Proyek Induk Pembangkit dan Jaringan Sumatera Utara, Aceh

dan Riau.

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk :

a. Mengetahui prosedur pelaksanaan surat menyurat pada PT PLN (Persero)

Proyek Induk Pembangkit dan Jaringan Sumatera Utara, Aceh dan Riau.

b. Mengetahui permasalahan yang dihadapi oleh PT PLN (Persero) Proyek

Induk Pembangkit dan Jaringan Sumatera Utara, Aceh dan Riau dalam

penanganan surat menyurat.

c. Mengetahui sejauh mana peranan pelaksanaan surat menyurat sebagai

jalur komunikasi bagi kelancaran operasional kantor pada PT PLN

(Persero) Proyek Induk Pembangkit dan Jaringan Sumatera Utara, Aceh

dan Riau.

2. Manfaat Penelitian

a. Sebagai masukan bagi PT PLN (Persro) Proyek Induk Pembangkit dan

Jaringan Sumater Utara, Aceh dan Riau dalam meningkatkan penanganan

terhadap surat menyurat.

(15)

b. Menambah wawasan bagi penulis dalam penanganan surat menyurat pada

PT PLN (Persero) Proyek Induk Pembangkit dan Jaringan Sumatera Utara,

Aceh dan Riau.

c. Sebagai referensi bagi peneliti selanjutnya yang bertemakan sama dengan

Tugas Akhir ini.

D. Jadwal Kegiatan

Penulis membuat jadwal riset dengan maksud agar setiap rencana kegiatan

penelitian dapat teratur dan selesai tepat pada waktu yang telah ditentukan.

Adapun tempat penulis melakukan riset adalah di PT PLN (Persero) PIKITRING

SUAR Jl. Dr. Cipto No 12 Medan pada tanggal 20 April 2009 sampai dengan

tanggal 04 Mei 2009. Adapun jadwal kegiatan lebih rinci dapat dilihat pada Tabel

1.1 berikut ini:

Tabel 1.1. Jadwal Kegiatan

Minggu ke:

No Kegiatan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1. Pengajuan judul

2. Riset ke PT PLN (Persero) PIKITRING SUAR Medan

3. Pengumpulan data

4. Analisis data

5. Pembuatan Tugas Akhir

6. Penyempurnaan Tugas Akhir

(16)

6

E. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan Tugas Akhir ini adalah :

1. BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini akan dibahas latar belakang masalah, perumusan masalah,

tujuan dan manfaat penelitian dan jadwal penelitian yang merupakan pendahuluan

dari Tugas Akhir ini.

2. BAB II PROFIL PERUSAHAAN

Pada bab ini akan dibahas tentang sejarah ringkas perusahaan, jenis

usaha/kegiatan, struktur organisasi, uraian tugas, kinerja terkini perusahaan dan

rencana kegiatan perusahaan.

3. BAB III PEMBAHASAN

Pada bab ini akan dibahas pembahasan yang berisikan prosedur surat keluar

dan prosedur surat masuk.

4. BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran berdasarkan pada topik

atau tema penulisa Tugas Akhir ini.

(17)

BAB II

PROFIL PERUSAHAAN

A. Sejarah Ringkas

Listrik mulai dikenal di Indonesia pada akhir abad ke-19. Pada saat

perusahaan Belanda mendirikan Pembangkit Tenaga Listrik untuk keperluan

sendiri. Pada saat itu penyediaan tenaga listrik di negara kita dikelola oleh

beberapa perusahaan, salah satunya adalah NV OGEM (Overzese Gase dan

Electrities Maathappy) yang berpusat di negara Belanda, sedangkan di Indonesia

berpusat di Jakarta.

Setelah Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia, para karyawan listrik

bertekad untuk mengambil alih perusahaan listrik dari kekuasaan Jepang, dan

semua personil dalam perusahaan listrik yang telah diambil alih oleh orang -orang

Jepang. Dengan jatuhnya Jepang ke tangan Sekutu maka kesempatan yang baik

itu dimanfaatkan oleh pemuda dan buruh listrik dan gas untuk mengambil alih

perusahaan listrik dan gas yang dikuasai Jepang.

Akhirnya berdasarkan Penetapan Pemerintah No.1 tanggal 27 Oktober 1945

dibentuklah Jawatan Listrik dan Gas. Tujuannya untuk mengkoordinir dan

merebut perusahaan listrik dan gas dari tangan Jepang yang pada waktu itu

berpusat di Yogyakarta. Maka pada tahun 1958 Perusahaan Listrik NV OGEM

dinasionalisasikan menjadi Perusahaan Negara dengan nama PGLN (Perusahaan

(18)

Utara yang kemudian diubah lagi menjadi Eksploitasi II. Pada tahun 1966

dibentuklah Pembangkit Listrik Negara Pembangunan di Sumatera Utara.

Pembangkit Listirik Negara Eksplitasi II diubah menjadi Pembangkit

Listrik Negara Wilayah II SUMUT pada tahun 1975, begitu juga dengan

Pembangkit Listrik Proyek Induk Pembangkit dan Jaringan Sumatera Utara yang

berfungsi sebagai pelaksana pembangunan proyek–proyek besar sebagai pusat

pembangkit dan jaringan transmisi, sedangkan Pembangkit Listrik Negara

Wilayah II berfungsi untuk mendistribusikan arus listrik pada komsumen.

Selanjutnya pada tahun 1994 Pembangkit Listrik Negara Proyek Induk

Pembangkit dan Jaringan diubah menjadi PT Pembangkit Listrik Negara (Persero)

Proyek Induk dan Jaringan Sumatera Utara, Aceh dan Riau (PT PLN (Persero)

PIKITRING SUAR). Dengan adanya perubahan nama ini maka ruang lingkup

kerja PT PLN (Persero) Proyek Induk Pembangkit dan Jaringan tidak hanya

terbatas di Sumatera Utara saja tetapi juga meliputi daerah Aceh dan Riau.

PT PLN (Persero) PIKITRING SUAR dalam kegiatannya berusaha untuk

menyediakan tenaga listrik bagi kepentingan umum dan mengusahakan tenaga

listrik dalam jumlah dan mutu yang memadai sesuai dengan undang–undang yang

berlaku, dengan tujuan untuk mencari keuntungan atau laba yang berdasarkan

peraturan pembangunan guna mendukung program pemerintah, selain itun juga

bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat secara adil

dan merata serta mendorong peningkatan kegiatan ekonomi baik di kota maupun

di pedesaan.

(19)

B. Jenis Usaha/Kegiatan

Pada PT PLN (Persero) PIKITRING SUAR merupakan perusahaan yang

memiliki jenis usaha di bidang pelistrikan, yaitu menyediakan listrik untuk

kepentingan konsumen di daerah Sumatera Utara, Aceh dan Riau.

PT PLN (Persero) PIKITRING SUAR memiliki maksud dan tujuan dalam

kegiatan usahanya, yaitu :

1. Menyediakan tenaga listrik bagi kepentingan umum dan sekaligus

menumpuk keuntungan berdasarkan prinsip pengelolaan perusahaan.

2. Mengusahakan penyediaan tenaga tenaga listrik dalam jumlah dan

mutu yang memadai dengan tujuan untuk :

a) Meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat secara adil

dan merata serta mendorong peningkatan ekonomi.

b) Mengusahakan keuntungan agar dapat membiayai pengembangan

penyediaan tenaga listrik untuk melayani kebutuhan masyarakat.

c) Merintis kegiatan-kegiatan usaha penyediaan tenaga listrik.

d) Menyelenggarakan usaha lain yang menunjang usaha penyediaan

tenaga listrik sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang

berlaku.

Adapun visi dan misi dari PT PLN (Persero) PIKITRING SUAR adalah :

VISI :

1. Mempertahankan posisi sebagai Market Leader Listrik.

2. Mewujudkan perusahan setara kelas dunia.

(20)

4. Aktivitas usaha akrab dengan lingkungan.

MISI :

1. Memberikan kontribusi dalam pembangunan nasional.

2. Melakukan usaha sesuai dengan kaedah ekonomi yang sehat.

3. Memperhatikan kepentingan Stake Holder.

4. Menjaga kualitas produk.

5. Memuaskan pelanggan.

Motto PT PLN (Persero) PIKITRING SUAR adalah “ Listrik untuk

kehidupan yang lebih baik (Electricity for a better life) ”.

C. Struktur Organisasi

Struktur organisasi diperlukan untuk membedakan batas-batas wewenang

dan tanggung jawab secara sistematis yang menunjukkan adanya

hubungan/keterkaitan antar setiap bagian untuk mencapai tujuan yang telah

ditetapkan.

PT PLN (Persero) PIKITRING SUAR memiliki struktur organisasi yang

ditetapkan sesuai dengan SK Direktur PT PLN No.154.K/010/DIR/2004 yang

menganut struktur organisasi garis dan staf (line and staf organization) yang

sesuai dengan kondisi perusahaan. Bagan struktur organisasi dapat dilihat pada

Gambar 2.1 berikut ini.

(21)

GENE

(22)

D. Uraian Tugas

Uraian fungsi dan tugas pokok PT PLN (Persero) PIKITRING SUAR

adalah sebagai berikut :

1. General Manager

Bertanggung jawab atas pengelolaan kegiatan proyek pembangunan

pembangkit dan jaringan tenaga listrik sesuai yang tercantum dalam Daftar Isian

Proyek (DIP), Petunjuk Opersional (PO) dan Anggaran Investasi (AI) serta

bertanggung jawab terhadap biaya. Jadwal dan mutu sesuai target kinerja Proyek

Induk dengan rincian tugas pokok sebagai berikut :

1. Menetapkan Rencana Kerja Anggaran Perusahaan (RKAP) Proyek

Induk.

2. Mengelola kegiatan proyek dan berindak sebagai wakil pemilik

(Owner).

3. Menetapkan sistem manajemen kinerja dan sistem manajemen mutu

Proyek Induk serta pengendaliannya.

4. Mengembangkan hubungan kerja sama dengan pihak lain untuk

kelancaran dan keberhasilan penyelesaian proyek.

5. Mengembangkan dan memelihara kompetensi organisasi dalam bidang

Proyek Induk.

6. Mengembankan strategi dan kebijakan pokok untuk meningkatkan

kerja Proyek Induk.

7. Memastikan kelancaran koordinasi dan Service Level Agreement

(SLA) dengan PT PLN (Persero) Jasa Manajemen Kontruksi.

(23)

2. Bidang Perencanaan

Bertanggung jawab atas tersedianya perencanaan kerja atas pelaksanaan

kegiatan perencanaan umum dan lingkungan hidup, dengan rincian tugas pokok

sebagai berikut :

1. Menyusun Rencan Kerja dan Anggaran (RKA) Proyek Induk tahunan.

2. Melaksanakan evaluasi kinerja, serta sosialisasi penerapannya kepada

organisasi proyek.

3. Merencanakan dan mengelola kegiatan pembebasan tanah dan

mengelola kegiatan Soil Investigation.

4. Menyiapkan AMDAL, UPL dan RKL serta perijinan.

5. Mengelola dan membina sistem manajemen mutu.

6. Merumuskan standar produk/materi serta membina penerapannya.

7. Melaksanakan perencanaan proyek yang sinergi dengan koordinasi

bersama Jasa Manajemen Konstruksi.

8. Menetapkan Laporan Manajemen Proyek Induk.

3. Bidang Operasi

Bertanggung jawab atas pelaksanaan pekerjaan kontruksi pembangunan

proyek pembangkit dan, dengan rincian tugas pokok adalah sebagai berikut :

1. Menyusun rencana kerja staf operasi sesuai rencana kerja Proyek

Induk.

2. Merumuskan dan mengevaluasi kinerja bidang serta sosialisasi

(24)

3. Mengkoordinasikan kegiatan pengadaan dan pengendalian sarana kerja

proyek sesuai dengan kontrak agar tepat waktu dan sesuai kualitas dan

kuantitas.

4. Mengkoordinasikan kegiatan pelaksanaan administrasi teknik, meliputi

administrasi tenaga asing, kontrak-kontarak dan berita acara

pembayaran.

5. Membina hubungan kerja dengan instansi terkait untuk kelancaran

tugas.

6. Melaksanakan pemantauan kemajuan proyek secara berkala untuk

menghindari keterlambatan.

7. Mengelola penerimaan dan pengeluaran barang serta tata usaha

gudang.

8. Membuat Laporan Manajemen sesuai bidangnya.

4. Bidang SDM, Administrasi dan Keuangan

Bertanggung jawab atas pengelolaan SDM, Administrasi dan Keuangan

dalam mencapai target kineja Proyek Induk, dengan rincian tugas pokok sebagai

berikut :

1. Merencanakan jenjang karir dan siklus karir untuk sumber daya

manusia tingkat pelaksana di Proyek Induk.

2. Melaksanakan manajemen SDM berbasis kompetensi dalam hal

penempatan posisi SDM, penilaian untuk kinerja pegawai serta

pendidikan dan pelatihan.

(25)

3. Melaksanakan tata usaha kepegawaian dalam hal remunerasi dan

mutasi data kepegawaian.

4. Melaksanakan pekerjaan kesekretariatan dan pengelolaan keluar

masuk surat serta menjamin kerahasiaannya.

5. Mengelola sistem informasi dan memelihara peralatan perangkat

kerasnya.

6. Melaksanakan penyediaan dan pemeliharaan peralatan sarana kantor.

7. Melaksanakan pengendalian aliran kas penerimaan dan pengeluaran

serta membuat laporan rekonsiliasi keuangan.

8. Melakukan pengelolaan keuangan berdasarkan kegitan Proyek Induk.

9. Melaksanakan kegiatan akuntansi biaya, PDP dan aktiva tetap.

10.Melaksanakan pembayaran sesuai penyelesaian pekerjaan Proyek

Induk.

11.Menetapkan Laporan Manajemen di bidangnya.

5. Audit Internal

Bertanggung jawab atas penyelenggaraan audit manajemen untuk

menjamin pencapaian target kinerja unit Proyek Induk sesuai penetapan Direksi, ,

dengan rincian tugas pokok sebagai berikut :

1. Merumuskan program kerja pemeriksaan tahunan sesuai program kerja

Proyek Induk.

2. Melaksanakan audit internal, meliputi pelaksanaan keiatan Proyek

(26)

3. Merumuskan masukan dan rekomendasi yang menyangkut proses

manajemen dan operasional.

4. Memantau tindak lanjut temuan hasil audit internal.

5. Menetapkan laporan hasil audit internal.

6. Proyek Pembangkit

Bertanggung jawab atas pengelolaan kegiatan Proyek Pembangkit sesuai

kontrak dengan menggunakan Jasa Manajemen Konstruksi sebagai bagian

pencapaian target kinerja proyek dengan rincian tugas pokok sebagai berikut :

1. Koordinasi pengawasan dan pengendalian teknik dan administrasi

dengan unit jasa manajemen konstruksi.

2. Melaksanakan kegiatan proyek dengan fungsi sebagai pendelegasian

wakil pemilik (Owner) dari Proyek Induk.

3. Menyusun basic communication dengan pihak pengguna jasa dan

setiap pihak terkait.

4. Mengevaluasi rekomendasi penyempurnaan pekerjaan proyek dari

pihak jasa manajemen konstruksi untuk proses amandemen dengan

pihak konstruksi.

5. Menetapkan laporan manajemen Proyek Pembangkit.

7. Proyek Jaringan

Bertanggung jawab atas pengelolaan Proyek Jaringan sesuai kontrak

dengan menggunakan jasa manajemen konstruksi sebagai bagian pencapaian

target kinerja proyek, dengan rincian tugas pokok sebagai berikut :

(27)

1. Koordinasi pengawasan dan pengendalian teknik dan administrasi

dengan unit jasa manajemen konstruksi.

2. Melaksanakan kegiatan proyek dengan fungsi sebagai pendelegasian

wakil pemilik (Owner) dari Proyek Induk.

3. Menyusun basic communication dengan pihak pengguna jasa dan

setiap pihak terkait.

4. Mengevaluasi rekomendasi penyempurnaan pekerjaan proyek dari

pihak jasa manajemen konstruksi untuk proses amandemen dengan

pihak konstruksi.

5. Menugaskan pengawasan mutu, tertib biaya dan ketetapan waktu

pelaksanaan proyek terhadap setiap pihak pelaksana konstruksi dan

pihak jasa manajemen konstruksi.

E. Kinerja Terkini

Adapun daftar kinerja terkini dari PT PLN PIKITRING SUAR seara rinci

dapat dilihat pada Tabel 2.1 berikut ini:

Tabel 2.1. Kinerja Terkini

(28)
(29)
(30)

F. Rencana Kegiatan Perusahaan 1. Penanganan Surat Masuk

Prosedur penanganan surat masuk pada PT. Kereta Api terdiri dari

beberapa tahap, yaitu :

a. Menyeleksi surat masuk yang dialamatkan atau ditujukan kepada

pimpinan. Surat masuk diseleksi berdasarkan jenis surat tersebut. Langkah

pertama memisahkan surat-surat bisnis yang penting dengan surat-surat

pribadi. untuk pemprosesan secepatnya.

b. Mencatat surat masuk kedalam buku agenda surat masuk dengan

mencatat nomor agenda, nomor surat, tanggal surat, perihal, dari,

tembusan dan keterangan.

c. Memasukkan surat yang telah dicatat ke dalam agenda surat masuk (buku

yang berisi surat-surat yang akan didisposisikan) untuk diserahkan kepada

pimpinan untuk ditandatangani.

d. Surat masuk yang telah diberi disposisi oleh pimpinan dicopy untuk

didistribusikan kepada unit kerja yang tercantum dalam disposisi tersebut.

Surat yang didistribusikan harus dicatat dan ditandatangani ke dalam buku

oleh penerima surat.

e. Kemudian surat masuk yang asli segera disimpan ke dalam file sebagai

arsip.

2. Penanganan Surat Keluar

Prosedur penanganan surat keluar pada PT PLN (Persero) PIKITRING SUAR

surat sebagai berikut :

(31)

21

a. Mencatat nomor surat masuk kedalam buku agenda surat keluar, dengan

mencatat nomor agenda, nomor surat, tanggal surat, kepada, perihal

surat, tembusan dan keterangan.

b. Surat yang telah diberi nomor dan dikonsep dimasukkan kedalam

agenda surat keluar (buku yang berisi surat-surat yang akan

ditandatangani oleh pimpinan) kemudian diserahkan kepada pimpinan

untuk ditandatangani.

c. Setelah surat ditanda tangani oleh pimpinan, surat tersebut dicopy untuk

file divisi dan yang asli dikirim kepada penerima surat. Pengirim surat

antar divisi harus dicatat dan di tandatanggani kedalam buku ekspedisi

oleh penerima.

d. Pengirim surat melalui pos dikonfirmasikan kepada penerima melalui

telopon atau e-mail untuk mengetahui surat tersebut sudah dikirim atau

belum dikirim.

e. Setelah dikonfirmasi kepada penerima, surat tersebut disimpan ke dalam

file sebagai arsip.

Melalui penanganan surat masuk dan keluar yang baik dapat mendukung

untuk mencapai tujuan perusahaan yang telah direncanakan PT PLN (Persero)

PIKITRING SUAR memberikan penanganan khusus dalam hal penanganan surat

masuk dan keluar agar komunikasi dan kegiatan perusahaan tidak mengalami

hambatan. Keseriusan ini ditunjukkan dengan adanya buku Tata Laksana Surat

(32)

BAB III

PEMBAHASAN

Surat merupakan sarana komunikasi kedinasan yang sangat penting dalam

pelaksanaan tugas-tugas umum di lingkungan PT PLN (Persero) khususnya PT

PLN (Persero) PIKITRING SUAR. Seorang Deputi Manajer di masing-masing

dapat memberikan tugas ataupun perintah kepada bawahannya melalui surat,

keluhan pelanggan yang dapat disampaikan melalui surat, informasi promosi

jabatan, kenaikan gaji dan informasi penting lainnya yang disampaikan melalui

surat. Informasi surat berawal dari tahap penciptaan, berlanjut dengan tahap

penggunaan dan berakhir dengan tahap pelestarian.

Surat dapat memperlancar kegiatan operasional PT PLN (Persero) Proyek

Induk Pembangkit dan Jaringan Sumatera Utara, Aceh dan Riau. Penanganan

surat menyurat ini juga sering mengalami berbagai masalah seperti terlambatnya

penyampaian surat yang akan dikirim dari konseptor ke Bagian Umum, sehingga

proses pengiriman surat terhambat dan penomoran surat yang terkadang tidak

berurutan dan tidak sesuai dengan tanggal penerbitan surat. Untuk itu PT PLN

(Persero) membuat suatu buku yang mengatur tata laksana surat menyurat di

lingkungan PT PLN (Persero) PIKITRING SUAR. Buku tersebut dibuat sejak

tahun 1966 dengan judul Pedoman dan Petunjuk Surat Dinas No.A1/1966, yang

kemudian diganti menjadi Keputusan Direksi PLN No.026/DIR/1989, kemudian

disempurnakan dengan Keputusan Direksi PT PLN (Persero)

No.045.K/041/DIR/1998 tentang Tata Laksana Surat dan Kearsipan PT PLN

(Persero).

(33)

A. Prosedur Surat Keluar 1. Jenis Surat

Surat sebagai sarana komunikasi kedinasan pada PT PLN (Persero)

PIKITRING SUAR, berdasarkan jenisnya dibedakan atas :

a. Surat

1. Surat Ekstern yaitu surat yang ditujukan satu (tunggal) atau lebih

(kolektif) kepada satuan organisasi, instansi pemerintah, swasta atau.

2. Nota Dinas yaitu surat yang diperuntukkan sebagai sarana komunikasi di

dalam lingkungan satuan organisasi dan dipergunakan sesuai dengan

hirarki yang berlaku.

3. Surat khusus.

b. Produk Hukum

Surat yang memiliki ruang lingkup sebagai dasar hukum dalam pelaksanaan

tugas di PT PLN (Persero) PIKITRING SUAR, berisi ketentuan-ketentuan yang

bersifat pengaturan atau penetapan tentang sesuatu hal yang mengikat dan wajib

dilaksanakan baik seluruh maupun sebagian satuan organisasi, swasta maupun

perorangan yang terdiri dari :

1) Keputusan (K).

2) Instruksi (I).

3) Edaran (E).

4) Pengumuman (Pm).

(34)

c. Produk Media Baru

Produk media baru merupakan tata cara komunikasi baik formal maupun

informal faxilmile, dan file transfer protocol (FTP).

Seiring dengan perkembangan teknologi, fasilitas media baru seperti telex,

telegram dan radiogram tidak digunakan lagi pada PT PLN (Persero) PIKITRING

SUAR.

2. Sifat Surat a.Tingkat Keaslian

1. Asli yaitu lembaran yang ditujukan kepada pejabat/instansi

sebagaimana tercantum pada alamat yang dituju atau lembaran yang

dinyatakan asli.

2. Tembusan yaitu lembaran yang terkena karbon atau alat copy lainnya

atau tembusan serupa yang dinyatakan sebagai tembusan.

3. Salinan yaitu lembaran hasil penggandaan yang dilegalisasi oleh

pejabat yang berwenang.

4. Petikan yaitu lembaran berisi beberapa bagian/kalimat/hal yang

diambil dari surat asli dan dilegalisasi oleh pihak yang berwenang.

b. Bobot Informasi

1. Surat penting yang berisikan hal-hal strategis, kebijakan dan

operasional.

2. Surat biasa yang berisikan hal-hal yang bersifat rutin.

(35)

c. Penagamanan Informasi

1. Sangat rahasia yaitu surat yang informasinya membutuhkan

pengamanan yang tertinggi dan hanya boleh diketahui oleh pejabat

yang berhak menerimanya.

2. Rahasia yaitu surat yang informasinya berhubungan dengan kedinasan

dan hanya boleh diketahui oleh pejabat yang berwenang atau yang

ditunjuk.

3. Terbatas yaitu surat yang informasinya berhubungan dengan tugas

khusus kedinasan dan hanya diketahui oleh pejabat yang berwenang.

4. Biasa yaitu surat yang tidak memerlukan pengamanan khusus.

d. Penyampaian Surat

1. Sangat segera yaitu surat yang penyampaiannya harus segera

dilakukan pada hari yang sama dengan waktu penandatanganan surat.

2. Segera yaitu surat yang penyampaiannya dilakukan secepat mungkin

setelah surat ditandatangani.

3. Biasa yaitu surat yang penyampaiannya sesuai dengan jadwal

pengiriman yang ada.

3. Pengamanan Surat

Pengamanan surat mencakup kegiatan pengamanan/menjaga kerahasiaan

baik dari segi fisik maupun informasinya. Pada prinsipnya pengamanan surat

mulai dari pembuatan rancangan/konsep, penentuan format, penggunaan kertas,

pengetikan, pembubuhan paraf dan pengesahan serta penyampaian kepada alamat

(36)

4. Wewenang Penandatanganan Surat

Wewenang penandatanganan surat adalah wewenang yang dimiliki oleh

pejabat untuk menandatangani surat sesuai dengan ruang lingkup, batas

wewenang dan tanggung jawab jabatannya.

a. Wewenang Langsung

a.1. Penandatanganan Surat Produk Hukum 1. Keputusan

a. Pusat organisasi ditandatangani oleh Direksi.

b. Unit organisasi ditandatangani oleh Pimpinan.

c. Sub unit organisasi ditandatangani oleh Pimpinan.

2. Instruksi

a. Instruksi hanya diterbitkan oleh pusat organisasi dan

ditandatangani oleh Direksi.

3. Edaran

a. Pusat organisasi ditandatangani oleh Direksi.

b. Unit organisasi ditandatangani oleh Pimpinan.

4. Pengumuman

a. Pusat organisasi ditandatangani oleh Direksi atau Pejabat

Struktural satu tingkat di bawah Direksi.

b. Unit organisasi ditandatangani oleh Pimpinan atau Pejabat

Struktural satu tingkat di bawah Pimpinan.

c. Sub unit organisasi ditandatangani oleh Pimpinan.

d. Sub-sub unit organisasi ditandatangani oleh Pimpinan.

(37)

5. Pemberitahuan

a. Pusat organisasi ditandatangani oleh Direksi atau Pejabat

Struktural sampai dengan dua tingkat di bawah Direksi.

b. Unit organisasi ditandatangani oleh Pimpinan atau Pejabat

Stuktural satu tingkat di bawah Pimpinan.

c. Sub unit organisasi ditandatangani oleh Pimpinan.

d. Sub-sub unit organisasi ditandatangani oleh Pimpinan.

a.2. Penandatanganan Surat Ekstern dan Intern 1. Surat Ekstern

a. Pusat organisasi ditandatangani oleh Direksi, Pejabat Struktural

sampai dengan dua tingkat di bawah Direksi dan Pejabat

Fungsional Ahli Utama/setara.

b. Sub organisasi ditandatangani oleh Pimpinan dan Pejabat

Struktural sampai dengan satu tingkat di bawah Pimpinan.

c. Sub unit organisasi ditandatangani oleh Pimpinan.

d. Sub-sub unit organisasi ditandatangani oleh Pimpinan.

2. Surat Intern

a. Surat dari pusat organisasi, unit organisasi, sub unit organisasi dan

sub-sub unit organisasi ditandatangani oleh Pejabat Struktural dan

(38)

a.3. Surat Bentuk Khusus

Surat bentuk khusus, wewenang penerbitnnya dan penandatanganannya

diatur sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab jabatannya atau sesuai

dengan ketentuan yang berlaku.

b. Wewenang Pelimpahan

Wewenang pelimpahan adalah wewenang penadatanganan surat yang

dimiliki oleh pejabat untuk menandatangani surat, karena mendapat pelimpahan

wewenang dari pejabat atasannya atau pejabat setingkat, untuk seluruh atau

sebagian kewenangan dengan maksud untuk kelancaran dan ketertiban alur

komunikasi administrasi.

b.1. Pejabat Pelaksana Tugas Harian ( PH )

PH adalah pejabat yang diberi wewenang sementara untuk

menandatangani surat/dokumen yang ditujukan antar satuan organisasi kepada

pihak ketiga atau untuk penggunaan intern satuan organisasi yang bersangkutan

dari pejabat yang berwewenang.

b.2. Atas Nama

Atas nama adalah pelimpahan wewenang dari pejabat yang berwewenang

kepada pejabat di bawahnya, atas sebagian hak dan kewajibannya untuk

menandatangani surat/dokuman yang ditujukan antar satuan organisasi, kepada

pihak ketiiga atau untuk penggunaan intern satuan organisasi yang bersangkutan

b.3. Kuasa

Kuasa adalah pelimpahan wewenang khusus dari seseorang pejabat kepada

pejabat lain, baik setingkat maupun pejabat di bawahnya atau kepada pihak lain

(39)

untuk menandatangani surat/dokumen lain yang materi suratnya mengenai

sengketa di Pengadilan.

5. Standarisasi a. Lambang/Logo

Lambang/logo PT PLN (Persero) PIKITRING SUAR yang dicantumkan

pada blanko surat, amplop atau sarana komunikasi kedinasan lainnya tetap

berpedoman pada ketentuan yang berlaku dan tidak dibenarkan menambahkan

lambang/logo lain.

b. Penggunaan Kertas

Pengadaan kertas dan sarana pendukung lainnya yang dikenal secara

umum sebagai Alat Tulis Kantor (ATK) merupakan faktor yang tidak dapat

dipisahkan dalam prosedur surat menyurat. Dengan demikian penggunaan

bahan-bahan tersebut perlu diatur dalam prosedur pelaksanaan surat menyurat untuk

pengendalian pengadaan ATK baik dari segi biaya maupun kualitasnya.

b.1. Ukuran dan Jenis Kertas

Untuk keseragaman pelaksanaan prosedur surat menyurat maka standar

dan ukuran kertas perlu ditentukan. Hal ini selain dikaitkan dengan standarisasi

peralatan kantor, juga didasarkan pada materi muatan informasi masing-masing

jenis surat dan daya tampung masing-masing ukuran kertas yang berbeda.

b.2. Tingkat Keasaman Kertas

Untuk jenis surat yang dirancang berjangka simpan panjang/permanen,

(40)

tidak dapat dipenuhi atau dilaksanakan, maka sebaiknya kertas yang dipergunakan

memiliki tingkat keasaman ( pH ) 6,5–8,5.

c. Bentuk Surat

Bentuk surat baik yang memiliki ruang ekstern maupun intern,

menyangkut tata letak atau posisi susunan bagian-bagian surat. Dilihat dari teknik

pengetikan dengan mempertimbangkan prinsip daya guna dan hasil guna yang

didasarkan pada keterpaduan faktor kemudahan, kehematan dan keserasian, PT

PLN (Persero) PIKITRING SUAR menggunakan bentuk setengah lurus (semi

block style), dengan jenis huruf Arial atau Times New Roman atau Univers ukuran

10/11.

d. Cap Dinas

Cap dinas (stempel) adalah cap yang digunakan sebagai unsur sahnya surat

dinas. Cap dinas terdiri dari :

1. Cap Dinas Direksi.

2. Cap Dinas Kantor Pusat.

3. Cap Dinas Unit Organisasi/Sub Organisasi/Sub-sub Unit Organisasi.

Untuk menjaga hal-hal yang tidak diinginkan, maka cap dinas dipegang

oleh unit Tata Usaha atau pejabat lainnya yang ditunjuk.

Cap dinas dibubuhkan di atas tanda tangan sebelah kiri. Apabila surat

ditandatangani di atas materai maka cap harus dibubuhkan kira-kira seperempat di

atas materai sebelah kiri bawah.

Tanda tangan yang berhak dibubuhi cap dinas adalah tanda tangan pejabat

yang mempunyai wewenang langsung dan atau pejabat yang menerima

(41)

pelimpahan wewenang menandatangani surat. Warna tinta cap dinas yang dipakai

adalah warna ungu.

e. Amplop

Untuk amplop yang dapat digunakan sesuai standar ukuran sampul surat

dengan bahan kertas “ Casing “ berwarna coklat. Kepala amplop adalah sama

dengan kepala surat ekstern dan logo tidak berwarna.

6. Pengolahan Surat Keluar

a. Tata Cara Penerbitan Surat Keluar

Surat keluar yaitu surat yang ditujukan kepada satuan administrasi Instansi

Pemerintah, swasta maupun perorangan. Penyelesaian surat keluar pada PT PLN

(Persero) PIKITRING SUAR meliputi surat Produk Hukum, Surat Ekstern dan

Intern, dan Surat Bentuk Khusus.

1. Alur Penerbitan a. Rancangan

Rancangan dibuat oleh konseptor menggunakan formulir pengendalian

konsep. Perumusan rancangan dikoordinasikan oleh konseptor.

b. Penetapan

Penetapan hasil perumusan rancangan tersebut diparaf oleh konseptor

untuk mendapatkan penetapan dari pejabat yang berwenang, kemudian

rancangan tersebut diketik rangkap dua dalam bentuk asli oleh

(42)

c. Pengesahan

1. Rancangan yang telah mendapat penetapan, ditandatangani oleh

pejabat yang berwenang setelah lembar asli kedua diparaf pada

setiap halaman sebelah kanan bawah oleh konseptor dan pejabat

bidang hukum.

2. Pemberian nomor berpedoman pada tata cara seperti yang telah

ditentukan dan dilakukan oleh Unit Tata Usaha, setelah

ditandatangani.

3. Pemberian cap dinas dilakukan oleh Unit Tata Usaha hanya pada

lembar asli kedua dan pada hasil penggandaan.

4. Lembar asli pertama tidak diberi cap dinas, dengan maksud untuk

keperluan penggandaan ulang jika sewaktu-waktu diperlukan.

5. Lembar asli pertama disimpan oleh Unit Tata Usahas sedangkan

lembar asli kedua disimpan oleh konseptor.

d. Penggandaan dan pengiriman surat dipusatkan pada Unit Tata Usaha.

e. Penyimpanan lembar asli pertama berikut rancangannya disimpan oleh

Unit Tata Usaha dan lembar kedua disimpan oleh konseptor.

2. Format

a. Judul/Kepala meliputi

1. Kepala surat.

2. Bentuk penuangan diikuti dengan sebutan jabatan dan nama

organisasi pejabat penandatangan.

3. Nomor urut dan tahun.

(43)

4. Tentang.

b. Isi

c. Penutup

1. Nama tempat.

2. Tanggal, bulan dan tahun.

3. Sebutan jabatan.

4. Tanda tangan pejabat dan nama pejabat penandatangan.

5. Cap dinas dan tembusan (bila diperlukan).

3. Pengetikan b. Kode Masalah

Pemberian kode masalah bertujuan untuk mempermudah identifikasi atau

pengenalan surat.

Kode 0 = Manajemen

Kode 1 = Ketenagalistrikan

Kode 2 = Penelitian dan Pengembangan

Kode 3 = Pendidikan dan Pelatihan

Kode 4 = SDM dan Organisasi

Kode 5 = Keuangan

Kode 6 = Logistik

Adapun pemberian kode masalah untuk surat keluar adalah sebagai

berikut:

(44)

Keterangan : 1 = Nomor Urut

2 = Bentuk penuangan berupa huruf

3 = Kode jabatan berupa huruf

4 = Tahun penbuatan (empat angka)

c. Nomor Surat

Pemberian nomor surat dipusatkan pada Unit Tata Usaha.

B. Prosedur Surat Masuk

Setiap surat atau dokumen-dokumen lain yang diterima oleh perusahaan

mempunyai nilai yang sangat berharga baik sebagai bukti dalam kantor, alat

komunikasi ataupun alat pembuktian lainnya yang menunjukkan adanya kegiatan

yang hidup dalam kantor dikarenakan adanya pengurusan surat-surat masuk yang

hanya dilakukan di tempat masing-masing dan dapat mengikuti

perkembangannya.

1. Tahap Pengolahan Surat Masuk

Untuk menangani surat masuk pada PT PLN (Persero) PIKITRING SUAR,

para petugas wajib mengikuti tahap-tahap berikut :

a. Penerimaan Surat

Dalam menerima surat sekretaris harus menandatangani tanda terima,

setelah surat diperiksa terlebih dahulu.

b. Pembukaan Sampul

Bagian administrasi dapat membuka semua surat-surat kecuali surat yang

pada sampul surat bertuliskan ”rahasia”.

(45)

c. Pencatatan Surat

Surat masuk diberi nomor agenda, tanggal surat masuk, kode masalah dan

kemudian dicatat dalam buku agenda surat masuk. Surat masuk diberi lembar

pengendalian surat masuk untuk mempermudah identifikasi surat.

d. Menyortir Surat

Menyortir surat meliputi tugas-tugas sebagai berikut :

1) Memisahkan surat untuk pimpinan, sekretaris dan untuk

karyawan lainnya.

2) Menyortir surat menurut tanggal penerimaannya.

3) Menggolongkan surat menurut jenisnya.

4) Menggolonkan surat yang memerlukan penanganan khusus dan

mencatatnya agar dapat diterima oleh yang berhak.

e. Pendistribusian

Setiap surat yang telah dibaca, surat harus didistribusikan ke setiap bagian

dengan buku ekspedisi sebagai bukti bahwa surat telah diterima.

f. Penyimpanan Arsip

Menyimpan arsip dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :

1) Menyusun arsip ke dalam folder menurut kode atau sub

masalah.

2) Tanggal surat masuk dan keluar beserta masalah yang tertera

(46)

2. Formulir Pengendalian Surat Masuk

Formulir pengendalian surta masuk digunakan untuk mencatat data yang

ada pada surat masuk yang dipergunakan untuk mengendalikan dan atau

mengarahkan surat masuk.

3. Buku Agenda Surat Masuk

Buku agenda surat masuk adalah buku yang dipergunakan untuk mencatat

data surat masuk.

4. Buku Ekspedisi

Buku ekspedisi dipergunakan untuk menyampaikan dan sebagai bukti

penerusan serta penerimaan surta dari Unit Tata Usaha ke Unit Pengolah, maupun

antar Unit Pengolah.

Kolom-kolom buku ekspedisi berisikan nomor urut, tanggal, Unit

Pengolah yang dituju, nomor agenda/nomor surat/masalah dan tanda terima.

5. Kode Masalah a. Produk Hukum

1.2/3/4

Keterangan : 1 = Nomor urut.

2 = Kode bentuk penuangan berupa huruf.

3 = Kode organisasi berupa huruf.

4 = Tahun pembuatan (empat angka).

b. Surat Ekstern 1/2/3/4

Keterangan : 1 = Nomor urut.

(47)

37

2 = Kode masalah berupa angka.

3 = Kode organisasi berupa huruf.

4 = Tahun pembuatan (empat angka).

c. Nota Dinas (intern) 1/2/3/4

Keterangan : 1 = Nomor urut.

2 = Kode masalah berupa angka.

3 = Kode jabatan pengirim berupa huruf.

4 = Tahun pembuatan (empat angka).

d. Surat Bentuk Khusus 1.2/3/4/5

Keterangan : 1 = Nomor urut.

2 = Kode penuangan.

3 = Kode masalah berupa angka.

4 = Kode organisasi pengirim berupa huruf.

(48)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang diambil dari pembahasan adalah sebagai berikut :

1. Prosedur pelaksanaan surat menyurat pada PT PLN (Persero) Proyek

Induk Pembangkit dan Jaringan Sumatera Utara, Aceh dan Riau telah

diatur dalam buku Pedoman Tata Laksana Surat dan Kearsipan.

2. Surat yang masuk dari berbagai pihak dimasukkan ke bagian

administrasi Bagian Umum. Bagian umum mengolah surat masuk

tersebut dengan memberikan formulir pengendalian surat masuk, dicatat

ke buku agenda dan ke buku ekspedisi kemudian diekspedisi kepada

pihak yang berkepentingan. Setelah diproses, pihak yang berkepentingan

tersebut memberikan balasan surat yang disebut surat keluar. Surat

keluar tersebut diekspedisi di administrasi Bagian Umum, setelah

diproses di Bagian Umum kemudian dikirim kepada yang pihak

bersangkutan.

3. Tidak adanya tanda bukti tertulis untuk peminjaman surat dari arsip pada

bagian Tata Usaha, sehingga tidak ada pertanggungjawaban dikemudian

hari bila surat tersebut tidak ditemukan lagi atau hilang.

4. Peran surat sangat penting sebagai jalur komunikasi kedinasan

pelaksanaan tugas-tugas umum di lingkungan PT PLN (Persero) Proyek

Induk Pembangkit dan Jaringan Sumatera Utara, Aceh dan Riau.

(49)

39

B. Saran

Adapun saran–saran tersebut antara lain :

1. Penerapan dan pelaksanaan surat menyurat pada PT PLN (Persero)

PIKITRING SUAR pada dasarnya telah berjalan secara efektif dan

efisien dengan adanya buku Pedoman Tata Laksana Surat Menyurat, hal

ini perlu dipertahankan untuk kelancaran proses surat menyurat.

2. Perlu memberikan pelatihan kepada para pegawai agar meningkatkan

keterampilan maupun kemampuan pegawai di bidang surat menyurat

sehingga mampu mengikuti perkembangan di bidang surat menyurat.

3. Perlu adanya tanda bukti tertulis apabila dari unit lain ada yang

meminjam surat dari bagian Tata Usaha sebagai pertanggungjawaban

dikemudian hari.

4. Jika ingin mencari surat yang sudah lama dari arsip, hendaknya unit

yang mencari surat tersebut mengetahui tanggal, nomor agenda dan

(50)

DAFTAR PUSTAKA

Ali, Adlan dan Tanzili, 2006. Pedoman Lengkap Menulis Surat. Cetakan Pertama. Depok: Kawan Pustaka.

Bratawidjaja, Thomas Wijaya, 1992. Sekretaris Profesional. Cetakan Pertama. Jakarta: Intermasa.

Martono, E, 1979. Dasar-Dasar Keskretariatan dan Kearsipan. Cetakan I. Yogyakarta: Karya Utama.

Ratnawati, Eti dan Sunarto, 2006. Sekretaris Profesional. Edisi 3. Yogyakarta: Amus

Sumarto, Rumsari Hadi dan Lukas Dwiantara, 2000. Sekretaris Profesional. Yogyakarta: Kanisius.

(51)
(52)

43

(53)
(54)

Contoh Agenda Surat Masuk

Penerimaan Identitas Surat Pengirim Kode Penyimpanan

No. urut

Kode Masalah

Kode Instansi Pengirim

Tanggal Nomor Tanggal Perihal Asal Surat Ditujukan

Kepada

Diteruskan Kepada

Arsip Lokasi Keterangan

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

(55)

2

Contoh Agenda Surat Keluar

Kode Keterangan

No. Urut Tanggal Masalah Unit

Pengolah

Perihal

Ditujukan

Kepada Arsip Lokasi Keterangan

Gambar

Tabel 1.1. Jadwal Kegiatan
Gambar 2.1. Struktur Organisasi PT PLN (Persero) PIKITRING SUAR
Tabel 2.1. Kinerja Terkini

Referensi

Dokumen terkait

Dari kegiatan itu dapat muncul suatu tema, dengan sumber inspirasi dan ide yang a d a di dalam benak calon koreografer, kemudian dituangkan pada proses kreatif yang

Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh dosis yang berbeda menggunakan minyak cengkeh dan lama waktu perendaman terhadap kelangsungan hidup ikan Kepaet1. Hasil

Jika melakukan klik pada tab GlassFish V2 pada panel Output panel pada bagian bawah jendela NetBeans, akan terlihat hasil dari

Fokus dari penelitian ini adalah mengkaji apakah terdapat dampak yang berbeda terhadap kemampuan pemecahan masalah dan komunikasi matematis siswa antara siswa yang

“ Penerapan Strategi Pembelajaran Peningkatan Kemampuan Berpikir (SPPKB) Dalam meningkatkan Prestasi Belajar Matematika pada Siswa Kelas VII SMP N 5 Sukoharjo Tahun Ajaran 2010/2011

Alat kontrol maupun instrumen tersebut bermacam–macam bentuk dan fungsinya, salah satunya adalah alat pengukur berat dari truk pengangkut latex (bahan baku untuk membuat sarung

Hasil penelitian ini menjelaskan Organisasi MPC Pemuda Pancasila Simalungun terdapat berbagai pendapat masyarakat yang bekerja di berbagai bidang sekitar sekretariat kantor

Pembelajaran IPA di kelas V SD Negeri Kedawung 3 Mondokan Sragen menunjukkan hasil belajar IPA masih rendah dikarenakan siswa kurang aktif, cepat bosan dan siswa