• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sistem Informasi penjualan Dan Pembelian Di Rumah Makan Dapur Q'ta Majalengka

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Sistem Informasi penjualan Dan Pembelian Di Rumah Makan Dapur Q'ta Majalengka"

Copied!
142
0
0

Teks penuh

(1)

SISTEM INFORMASI PENJUALAN DAN PEMBELIAN DI RUMAH MAKAN DAPUR Q’TA MAJALENGKA

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi syarat kelulusan pada Program Studi Sistem Informasi jenjang Sarjana Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer

Oleh: Renni Asprawiati

10508369

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG

(2)

Dalam setiap transaksi penjualan, dan pembelian dalam pembuatan laporan masih berupa arsip yang kurang terjamin keamanannya. Seperti dalam transaksi penjualan, kasir masih melakukan pencatatan menggunakan dokumen kertas. Persediaan bahan baku makanan masih dilakukan secara manual, sehingga terkadang ada kesalahan perhitungan bahan baku yang telah dipakai. Guna menunjang kelancaran proses penjualan dan pembelian makanan dan minuman, maka di rancanglah Sistem Informasi penjualan dan pembelian yang mampu mempermudah kasir dalam hal transaksi penjualan.

Untuk mencapai tujuan tersebut metode penelitian yang digunakan meliputi desain penelitian menggunakan metode deskriptif, metode pengumpulan data yang digunakan wawancara dan observasi, metode pendekatan yang digunakan adalah pendekatan terstruktur, metode pengembangan sistemnya adalah model waterfall, alat bantu analisis dan perancangan meliputi flowmap, data flow diagram (DFD), Entity relationship diagram (ERD) dan Relasi Tabel. Adapun perangkat lunak pendukung dalam pembuatan sistem informasi penjualan dan pembelian ini adalah Netbeans 6.7 dan MySQL sebagai databasenya. Sedangkan teknik yang digunakan untuk menguji sistem informasi tersebut menggunakan metode black box.

Berdasarkan analisa, perancangan, implementasi dan pengujian maka dapat ditarik kesimpulan bahwa Sistem Informasi Penjualan dan Pembelian

makanan dan minuman di Dapur Q’ta diharapkan dapat membantu dalam proses

transaksi penjualan makanan dan minuman, Sistem Informasi penjualan dan

pembelian makanan dan minuman di Dapur Q’ta diharapkan dapat membantu dalam proses pembelian bahan baku secara tepat dan akurat, Sistem Informasi

penjualan dan pembelian makanan dan minuman di Dapur Q’ta diharapkan dapat

membantu dalam persediaan bahan baku makanan dan minuman secara otomatis dan tepat,dapat memberikan kemudahan dalam proses pengkodean sehingga data menu dan bahan baku lebih terstruktur.

(3)

ABSTRACT

Q'ta kitchen is a simple restaurant that sells food and beverages. Wherein the processing system is still done menual cashier, so sometimes the error in the calculation. In any sales transaction, and purchase the report is still a lack of secure archives. As the sales transaction, the cashier still administered using paper documents. Food supplies of raw materials is still done manually, so sometimes there is a miscalculation of raw materials that have been used. To support the smooth process of the sale and purchase of food and drink, then in the Design of Information Systems sales and purchases that can facilitate the cashier in terms of sales transactions.

To achieve these objectives the research methods used include using descriptive research design, data collection methods used interviews and observations, the approach used is a structured approach, method development system is a waterfall models, analysis tools and design includes flowmap, data flow diagram (DFD), Entity relationship diagram (ERD) and Relationship Table. The software support in making the sale and purchase information system is Netbeans 6.7 and MySQL as the database. While the techniques used to test the information system using the black box.

Based on the analysis, design, implementation and testing, it can be concluded that the Sales and Purchase Information Systems foods and beverages in the Kitchen Q'ta expected to assist in the sale of food and drink, Information Systems sales and purchase of food and beverages in the Kitchen Q'ta expected to assist in the purchase of raw materials appropriately and accurately, Information Systems sales and purchases of food and beverages at the Kitchen Q'ta expected to assist in raw material supplies of food and beverages are automatically and appropriately, can provide facilities in the coding process so that the data menu more structured and raw materials.

(4)

iii

pertolongan-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “SISTEM INFORMASI PENJUALAN DAN PEMBELIAN PADA RUMAH MAKAN DAPUR Q’TA MAJALENGKA”. Merupakan salah satu syarat guna

memperoleh nilai yang baik pada Fakultas Sistem Informatika Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM) Bandung. Penulis menyadari sepenuhnya masih banyak kekurangan baik materil, sistematika atau teknik dalam penyusunan kalimat dan bahasa yang jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, segala saran dan kritik yang bersifat membangun demi perbaikan dan menambah wawasan bagi penulis khususnya akan penulis terima dengan hati terbuka.

Adapun pihak-pihak yang terkait yang telah memberikan bantuan dan dukungan adalah sebagai berikut :

1. Prof. Dr.H. Denny Kurniadie, Ir.,M.Sc, Selaku Dekan Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer

2. Dadang Munandar SE.M.SI Selaku ketua jurusan Sistem Informasi 3. Deasy Permatasari, S.Si., M.T Selaku wali dosen saya

4. Tono Hartono, S.Si., M.T Selaku pembimbing 5. Elly Lesmanah , Selaku pemilik dari Dapur Q’ta

6. Ayahanda dan Ibunda tercinta, penulis mengucapkan terima kasih yang

tiada terkira atas segala do’a dan dukungan yang senantiasa diberikan

(5)

iv

7. Terima kasih kepada Lukman yang telah membantu mengerjakan skripsi ini.

8. Terima Kasih Kepada Kakak Tercinta Arie Asprawiati dan dr. Try Setio Nugroho. Beserta keponakan tercinta Fransiska Deandra Maharani.

9. Terima kasih kepada teman-teman ku SI-07 khususnya Kabilla Sani Siregar, Sheni Tresnaning Ayu,Tedy Feri Ferdiana, Deni Junaedi, Metya Maslifa, Chandra Solihin, dan Rossy yang telah membantu mengejakan Skripsi ini.

10.Terima kasih kepada sahabat saya Reisha Ghassani, Ridzki Anggraeni, Michael Sehsura Tarigan, Candra Bayu Ariandi, Hari Waskito, Yudea dan Komang Pradinaya yang telah memberikan dukungan dalam mengerjakan skripsi ini.

11.Teman-teman yang telah memberikan inspirasi dan bantuan dalam penulisan skripsi ini.

Serta seluruh pihak yang tidak mungkin penulis sebutkan satu persatu yang telah turut membantu menyelesaikan skrpisi.

Bandung, Juli 2012

(6)

v

ABSTRAC ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR TABEL ... xiii

DAFTAR SIMBOL ... xiv

BAB I. PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang Penelitian ... 1

1.2. Identifikasi Masalah dan Rumusan Masalah ... 3

1.2.1. Indentifikasi Masalah ... 3

1.2.2 Rumusan Masalah ... 3

1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian ... 4

1.3.1 Maksud Penelitian ... 4

1.3.2 Tujuan Penelitian ... 4

1.4. Kegunaan Penelitian ... 4

1.4.1. Kegunaan Praktis ... 5

1.4.2. Kegunaan Akademis ... 5

1.5. Batasan Masalah ... 5

1.6. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 7

(7)

vi

2.1. Konsep Sistem Informasi ... 8

2.1.1. Konsep Dasar Sistem ... 8

2.1.2. Karakteristik Sistem ... 8

2.1.3. Klasifikasi Sistem ... 10

2.1.4. Informasi ... 12

2.1.5. Siklus Informasi ... 12

2.1.6. Kualitas Informasi ... 13

2.1.7. Nilai Informasi... 14

2.1.8 Sistem Informasi ... 14

2.1.9. Komponen Sistem Informasi ... 14

2.1.10. Sistem Informasi Manajemen ... 16

2.2. Konsep Perancangan Database ... 16

2.2.1 Perancangan Database ... 16

2.2.2. Xampp ... 17

2.3. Sekilas Tentang Java ... 18

2.4. Arsitektur Jaringan Komputer ... 18

2.4.1. Topologi Jaringan Komputer... 20

2.5. Konsep Sistem Penjualan ... 22

2.5.1. Pengertian Penjualan ... 22

2.5.2. Pengertian Pembelian... 23

2.5.3 Pengertian Persediaan ... 23

2.6. Perangkat Pendukung ... 23

(8)

vii

3.1.1. Sejarah Singkat Perusahaan ... 25

3.1.2. Visi dan Misi Perusahaan ... 26

3.1.2.1. Visi Organisasi ... 26

3.1.2.2. Misi Organisasi ... 26

3.1.3. Struktur Organisasi ... 26

3.1.4. Deskripsi Tugas ... 26

3.2. Metode Penelitian ... 27

3.2.1. Desain Penelitian ... 28

3.2.2. Jenis dan Metode Pengumpulan Data ... 29

3.2.2.1. Sumber Data Primer ... 29

3.2.2.2. Sumber Data Sekunder (dokumentasi) ... 30

3.2.3. Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem ... 30

3.2.3.1. Metode Pendekatan Sistem ... 30

3.2.3.2. Metode Pengembangan Sistem ... 31

3.2.3.3. Alat Bantu Analisis dan Perancangan ... 33

1. Flow Map ... 33

2. Diagram Kontek... 33

3. Data Flow Diagram ... 33

4. Kamus Data ... 34

(9)

viii

6. Normalisasi ... 35

7. Entity Relation Diagram... 35

3.2.4. Pengujian Software ... 35

BAB IV. ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM ... 37

4.1. Analisis Sistem Yang Berjalan ... 37

4.1.1. Analisis Dokumen ... 37

4.1.2. Analisis Prosedur yang sedang berjalan ... 40

4.1.2.1. Flow Map ... 42

4.1.2.2. Diagram kontek ... 45

4.1.2.3. Data Flow Diagram ... 45

4.1.3. Evaluasi Sistem yang sedang Berjalan ... 48

4.2. Perancangan Sistem... 48

4.2.1. Tujuan Perancangan Sistem ... 49

4.2.2. Gambaran Umum Sistem yang Diusulkan ... 49

4.2.3. Perancangan Prosedur yang Diusulkan ... 50

4.2.3.1. Flow Map ... 50

4.2.3.2. Diagram Kontek ... 53

4.2.3.3. Data Flow Diagram ... 53

a. DFD Level 1 penjualan dan pembelian ... 53

b. DFD Level 2 Proses 1 data penjualan ... 54

c. DFD Level 2 Proses 2 data pembelian ... 55

d. DFD Level 2 Proses 3 data master ... 56

(10)

ix

i. DFD Level 3 Proses 3.4 data bahan baku ... 58

4.2.3.4. Kamus Data ... 59

4.2.4. Perancangan Basis Data ... 63

4.2.4.1. Normalisasi ... 63

4.2.4.2. Relasi Tabel ... 65

4.2.4.3. Entity Relationship Diagram ... 66

4.2.4.4. Struktur File ... 67

4.2.4.5. Kodifikasi ... 74

4.2.5. Perancangan Antar Muka ... 76

4.2.5.1. Struktur Menu ... 76

4.2.5.2. Perancangan Input ... 77

4.2.5.3. Perancangan Output ... 83

4.2.6. Perancangan Arsitektur Jaringan ... 87

BAB V. IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM ... 88

5.1. Implementasi ... 88

5.1.1. Batasan Implementasi (optional) ... 88

5.1.2. Implementasi Perangkat Lunak ... 89

5.1.3. Implementasi Perangkat Keras ... 89

5.1.4. Implementasi Basis Data (Sintaks SQL) ... 90

(11)

x

5.1.6. Implementasi Instalasi Program ... 102

5.1.7. Penggunaan Program ... 105

5.2. Pengujian... 117

5.2.1. Rencana Pengujian... 117

5.2.2. Kasus dan Hasil Pengujian ... 118

5.2.3. Kesimpulan Hasil Pengujian ... 125

BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN ... 126

6.1 Kesimpulan ... 126

6.2 Saran ... 127 DAFTAR PUSTAKA

(12)

1 1.1 Latar Belakang

Pada era globalisasi saat ini, dunia teknologi informasi semakin berkembang pesat yang dapat mempengaruhi manusia untuk menggunakan teknologi tersebut dengan berbagai macam kemudahan dalam menggunakan fasilitas untuk mendapatkan informasi yang diinginkan penggunanya dalam kehidupan sehari-hari.Hal ini dibuktikan dengan fakta setiap orang saat ini telah menggunakan komputer sebagai alat bantu, dalam hal pendidikan, bisnis, hiburan, pemerintahan maupun di dalam hal kehidupan sehari-hari.

Dengan adanya perkembangan teknologi saat ini,komputer maupun laptop bukan alat yang asing lagi bagi sebuah organisasi. Karena peranan komputer sangat berguna di sebuah organisasi dalam hal mencari informasi dan menunjang dalam hal pekerjaan. Oleh karena itu tidak heran jika sekarang ini banyak sebuah rumah makan yang memanfaatkan teknologi informasi seperti komputer dalam hal penjualan dan pembelian yang dapat mempermudah pengolahan data rumah makan tersebut.

Dapur Q’ta adalah sebuah rumah makan yang sederhana menjual makanan

(13)

2

kurang terjamin keamanannya. Persediaan bahan baku makanan masih dilakukan secara manual, sehingga terkadang ada kesalahan perhitungan bahan baku yang telah dipakai. Seperti dalam transaksi penjualan, kasir masih melakukan pencatatan menggunakan dokumen kertas. Cara seperti ini tidak efisien karena akan memakan waktu yang lama.

Berdasarkan hal tersebut, diperlukan adanya suatu sistem pengolahan data yang mampu melakukan tugas tersebut. Sistem pengolahan data tersebut akan mempermudah kasir dalam hal transaksi penjualan dan pembelian makanan sehingga tidak lagi dilakukan secara manual yang dapat memberikan pelayanan yang terbaik bagi para pelanggan dan hal persediaan bahan baku dilakukan secara otomatis.

Dengan adanya sistem pengolahan data tersebut dapur q’ta tidak lagi tertinggal oleh kantin-kantin dimana persaingan rumah makan semakin banyak yang sudah mulai memakai sistem pengolahan data , yang dapat mempermudah sistem pengolahannya. Oleh karena itu, diperlukan strategi pemasaran yang tepat sehingga dalam jangka panjang laba rumah makan meningkat dan dapat memberikan pelayanan yang terbaik bagi pelanggan.

Oleh karena itu kantin gaul membutuhkan sebuah sistem yang terkomputerisasi untuk pengolahan data penjualan dan data pembelian. Sistem ini diharapkan dapat mengatur proses penjualan dan pembelian secara akurat dan cepat sehingga dapat memberikan pelayanan yang terbaik kepada para pelanggan.

(14)

yang berjudul “SISTEM INFORMASI PENJUALAN DAN PEMBELIAN PADA RUMAH MAKAN DAPUR Q’TA MAJALENGKA”

1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah 1.2.1 Identifikasi Masalah

Adapun hasil identifikasi permasalahan bedasarkan latar belakang diatas, dapat dikemukakan sebagai berikut :

1. Dalam transaksi penjualan, kasir masih melalukan pencatatan menggunakan kertas, sehingga tidak efisien yang akan memakan waktu lama.

2. Pembuatan laporan masih berupa arsip yang kurang terjaminnya keamanan.

3. Persediaan bahan baku makanan masih dilakukan secara manual, sehingga terkadang ada kesalahan perhitungan bahan baku yang telah dipakai.

1.2.2 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah yang dikemukakan berdasarkan latar belakang diatas, adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana bentuk desain sistem yang sesuai dengan kebutuhan di rumah makan dapur q’ta.

2. Bagaimana perancangan aplikasi sistem informasi penjualan dan pembelian makanan yang sesuai dengan kebutuhan di rumah makan dapur

(15)

4

1.3 Maksud dan Tujuan 1.3.1 Maksud Penelitian

Berdasarkan latarbelakang yang telah dijelaskan sebelumnya, maksud dari penulis adalah untuk merancang sistem informasi penjualan dan pembelian makanan pada rumah makan di dapur q’ta untuk mempermudah kasir dalam transaksi penjualan dan memperbaiki pelayanan kepada pelanggan dan mempermudah mencocokan bahan baku yang keluar dengan bahan baku yang masuk.

1.3.2 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini yang dilakukan tentang sistem pengolahan data penjualan dan pembelian makanan adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui sistem penjualan dan pembelian makanan yang sedang berjalan pada rumah makan di dapur q’ta.

2. Untuk membuat perancangan sistem pengolahan data yang mampu membantu kasir dalam proses transaksi penjualan makanan, dapat mempermudah user pengguna dalam proses mencetak laporan dan dapat membantu dalam hal persediaan bahan baku makanan dan minuman.

1.4 Kegunaan/Manfaat Penelitian

(16)

1.4.1 Kegunaan Praktis

Dengan adanya sistem informasi penjualan dan pembelian ini diharapkan dapat mempermudah rumah makan dapur q’ta khususnya kasir dalam hal transaksi penjualan dan laporan penjualan-pembelian.

1.4.2 Kegunaan Akademis 1. Bagi Penulis

Penelitian ini merupakan tentang bagaimana membuat sistem informasi penjualan dan pembelian pada sebuah rumah makan dapur q’ta, melalui penelitian ini penulis akan mendapatkan pengetahuan yang baru dan akan lebih mengerti cara membangun sitem informasi.

2. Bagi Aplikasi

Diharapkan dapat menjadi sistem informasi penjualan dan pembelian yang dapat mempermudah pengguna dalam hal transaksi penjualan dan laporan penjualan-pembelian makanan.

1.5Batasan Masalah

Sistem informasi penjualan di Dapur Q’ta merupakan suatu pengolahan data

(17)

6

1. Data yang diolah adalah data pemesanan, dan data penjualan di rumah makan dapur q’ta.

2. Data pembelian yang digunakan data permintaan bahan baku dan data bahan baku masuk.

3. Data persediaan bahan baku makanan yang diolah adalah stok bahan baku dan bahan baku yang telah diolah.

(18)

1.6Lokasi dan Waktu

Adapun lokasi pelaksanaan di Dapur Q’ta Jl. Siliwangi No 1 Majalengka. Untuk menyelesaikan penyusunan Tugas Akhir ini, penulis melakukan observasi pada bulan Februari – Juni 2012.Aktivitas yang dilakukan penulis berdasarkan pengembangan waterfall.

Tabel 1.2 Kegiatan Kerja Lapangan

No Aktivitas

Tahun 2012

Februari Maret April Mei Juni

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1. Definisi dan analisis kebutuhan (Requirements analysis and

definition)

2. Sistem dan desain perangkat lunak (System and software design)

3. Implementasi dan Uji unit (Implementation and unit testing) 4. Integrasi dan pengujian sistem (Integration and system testing)

(19)
(20)

8 2.1 Konsep Sistem Informasi

2.1.1 Konsep Dasar Sistem

Menurut Jogiyanto (2005:1) yang dimaksud dengan sistem adalah jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu.

Dari definisi diatas dapat diartikan bahwa sistem merupakan sekumpulan prosedur-prosedur yang saling berhubungan untuk mencapai tujuan tertentu.

2.1.2 Karakteristik Sistem

Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yaitu mempunyai komponen-komponen, batas sistem, lingkungan luar sistem, masukan, keluaran, pengolahan dan sasaran atau tujuan. Oleh karena itu karakteristik sistem sebagai berikut menurut Jogiyanto (2005:3):

1. Komponen Sistem

(21)

9

2. Batasan Sistem

Batasan sistem merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan system lainnya atau dengan lingkungan luarnya.

3. Lingkungan luar sistem

Lingkungan diluar suatu sistem adalah apapun diluar batas dari system yang mempengaruhi sistem operasi

4. Penghubung Sistem

Penghubung sistem merupakan media yang menghubungkan antara satu subsistem dengan subsistem yang lainnya. Melalui penghubung ini kemungkinan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lainnya.

5. Masukan sistem

Masukan sistem adalah energi yang dimasukan kedalam sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan dan masukan signal maintenance input . Maintenance input adalah energi yang dimasukan supaya system tersebut dapat berjalan. Signal input adalah energi yang diproses untuk mendapatkan keluaran.

6. Keluaran Sistem

(22)

7. Pengolahan system

Pengolahan atau proses merupakan perubahan dari masukan menjadi keluaran. Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah atau sistem itu sendiri sebagai pengolahannya.

8. Sasaran sistem

Suatu sistem mempunyai sasaran atau tujuan, kalau sistem tidak mempunyai sasaran maka system tidak akan ada. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuannya.

2.1.3 Klasifikasi sistem

Sistem merupakan elemen yang saling berhubungan dengan elemen lainnya. Oleh karena itu system dapat diklasifikasikan sebagai berikut menurut Jogiyanto (2005:6):

1. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem abstrak ( abstrak system ) dan sistem fisik ( physical system ). Sistem abstrak yaitu sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Misalnya pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia dengan tuhan. Sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik, misalnya sistem komputer. 2. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem alamiah ( natural system ) dan

(23)

11

yang dirancang oleh manusia. Sistem Informasi contohnya, karena menyangkut penggunaan komputer yang berinteraksi dengan manusia. 3. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertentu ( deterministick system )

dan sistem tak tentu ( probabilistic system ). Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi. Interaksi diantara bagia-bagian dapat dideteksi dengan pasti, sehingga keluaran dari sistem dapat diramalkan. Sistem computer adalah contoh dari sistem tertentu yang tingkah lakunya dapat dipastikan berdasarkan program yang dijalankan. Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas.

(24)

2.1.4 Informasi

Menurut Jogiyanto (2005:8) yang dimaksud dengan informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya.

Sedangkan menurut Zulkifli Amsyah(2005:289) yang dimaksud dengan informasi adalah bahan yang dihasilkan dari pengolahan data.

2.1.5 Siklus Informasi

Data yang diolah melalui suatu model menjadi informasi, penerima kemudian menerima informasi tersebut, membuat suatu keputusan dan melakukan tindakan, yang berarti menghasilkan suatu tindakan yang lain yang akan membuat sejumlah data kembali. Data tersebut akan ditangkap sebagai input, diproses kembali lewat suatu model dan seterusnya membentuk suatu siklus. Siklus ini disebut dengan siklus informasi.

(25)

13

2.1.6 Kualitas Informasi

Kualitas dari suatu informasi tergantung dari tiga hal, yaitu informasi harus akurat, tepat waktu, dan relevan. Dapat menggambarkan kualitas informasi dengan bentuk bangunan oleh tiga buah pilar.

1. Akurat

Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bisa atau menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya.

2. Tepat Waktu

Informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah using tidak akan mempunyai nilai lagi.

3. Relevan

Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakaiannya. Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan yang lainnya berbeda.

(26)

2.1.7 Nilai Informasi

Nilai dari informasi ditentukan dari dua hal,yaitu manfaat dan biaya mendapatkannya. Suatu informasi bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingakan dengan biaya mendapatkannya. Akan tetapi perlu diperhatikan bahwa informasi yang digunakan di dalam suatu sistem informasi umunya digunakan untuk beberapa kegunaan.

2.1.8 Sistem Informasi

Menurut Jogiyanto (2005:11) yang dimaksud dengan sistem informasi adalah suatu system di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.

2.1.9 Komponen Sistem Informasi

Sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebutnya dengan istilah blok bangunan(building block),yaitu blok masukan, blok model, blok keluaran, blok teknologi, blok basis data, dan blok kendali. Sebagai suatu sistem keenam blok tersebut masing-masing saling berinteraksi satu dengan yang lainnya membentuk satu kesatuan untuk mencapai sasarannya. Blok sistem yang berinteraksi tersebut yaitu:

(27)

15

menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.

2. Blok Model, yaitu blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematika yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

3. Blok Keluaran, yaitu produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.

4. Blok Teknologi, yaitu “kotak alat” (tool-box) dalam sistem informasi. Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan. Teknologi ini terdiri dari 3 bagian utama, yaitu teknisi (humanware atau brainware), perangkat lunak (software) dan perangkat keras (hardware).

5. Blok Basis Data, merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan diperangkat keras computer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. 6. Blok Kendali, banyak hal yang dapat merusak sistem informasi.

(28)

ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi

2.1.10 Sistem Informasi Manajemen

Menurut Jogiyanto(2005:15) sistem informasi manajemen merupakan suatu sistem yang melakukan fungsi-fungsi untuk menyediakan semua informasi yang mempengaruhi semua operasi organisasi.

Menurut Zulkifli Amsyah(2005:1) sistem informasi manajemen adalah cara-cara mengelola pekerjaan informasi dengan menggunakan pendekatan sistem yang berdasarkan pada prinsip-prinsip manajemen.

2.2 Konsep Perancangan Database 2.2.1 Perancangan Database

Proses perancangan database, terlepas dari masalah yang ditangani, dibagi menjadi 3 tahapan:

1. Perancangan database secara konseptual

Perancangan database secara konseptual merupakan upaya untuk membuat model yang masih bersifat konsep.

2. Perancangan database secara logis

(29)

17

perancangan database secara logis terkadang disebut pemetaan model data.

3. Perancangan database secara fisis

Perancangan database secara fisis merupakan tahapan untuk menuangkan perancangan database yang bersifat logis menjadi database fisis yang tersimpan dalam media penyimpan eksternal (yang spesifik terhadap DBMS yang dipakai).

2.2.2 Xampp

Xampp adalah perangkat lunak bebas yang mendukung banyak sistem operasi, merupakan kompilasi dari beberapa program. Fungsinya adalah sebagai server yang berdiri sendiri (localhost), yang terdiri atas program apache HTTP server, MySQL database, dan penerjemah bahasa yang ditulis dengan bahasa pemograman PHP.

(30)

2.3 Sekilas Tentang Java

Menurut Benny Hermawan(2004:7) java adalah bahasa pemograman yang berorientasi objek(OOP), bukan seperti pascal, basic atau C yang berbasis procedural. Dalam memecahkan masalah, java membagi program menjadi objek-objek, kemudian memodelkan sifat dan tingkah laku masing-masing. Selanjutnya, java menentukan dan mengatur interaksi antar objek yang satu dengan lainnya.

2.4 Arsitektur Jaringan Komputer

Menurut Iwan Sofana (2008:3) jaringan computer adalah kumpulan beberapa computer (dan perangkat lain seperti printer, hub dan sebagainya) yang saling terhubung satu sama lain melalui media perantara. untuk memudahkan memahami computer, kemudian membagi jaringan computer berdasarkan beberapa klasifikasi, diantaranya:

1. Berdasarkan area atau skala

Berdasarkan area atau skala, jaringan computer dapat dibagi menjadi 4 jenis, yaitu:

1. LAN

(31)

19

2. MAN

Metropolitan area network menggunakan metode yang sama dengan LAN namun daerah cakupannya lebih luas.daerah MAN bisa satu RW, beberapa kantor yang berada di dalam komplek yang sama.

3. WAN

Wide area network cakupannya lebih luas dari pada MAN. Cakup WAN meliputi satu kawasan , satu Negara, satu pulau, bahkan, satu benua.

4. Internet

Internet adalah interaksi jaringan-jaringan computer yang ada di dunia. Sehingga cakupannya sudah mencapai satu planet. Koneksi antarjaringan computer datap dilakukan berkat dukungan protocol yang khas, yaitu internet protocol (IP).

2. Berdasarkan media penghantar

Berdasarkan media penghantar, jaringan computer dapat dibagi menjadi 2 jenis,yaitu:

1. Wire network

(32)

2. Wirelles network

Wirelles network adalah jaringan tanpa kabel yang menggunakan media penghantar geombang radio atau cahaya infrared.

3. Berdasarkan fungsi

Berdasarkan fungsiya, jaringan computer dapat dibagi menjadi jenis,yaitu: 1. Client Server

Client server adalah jaringan komputer yang salah satu (boleh lebih) komputer difungsikan sebagai server atau induk bagi computer lain.Server melayani komputer lain yang disebut client. Layanan yang diberikan bias berupa akses Web, e-mail, file atau yang lain. Client server banyak dipakai pada internet. Namun LAN atau jaringan lain pun bias mengimplementasikan client server. Hal ini sangat bergantung pada kebutuhan masing-masing.

2. Peer to peer

Peer to peer adalah jaringan computer dimana setiap computer bisa menjadi server sekaligus client. Setiap computer dapat menerima dan memberikan access dari/ke computer lain.

2.4.1 Topologi Jaringan Komputer

(33)

21

Ada dua jenis topologi, yaitu physical topology (topologi fisik) dan logical topology (topologi logika). Topologi fisik berkaitan dengan layout atau bentuk jaringan, seperti bagaimana memilih perangkat dan melakukan instalasi perangkat jaringan. Sedangkan topologi logika berkaitan dengan bagaimana data mengalir di dalam topologi fisik. Ada 5 buah topologi yang terdiri atas bus, ring, star,tree, dan mesh.

1. Bus

Topologi bus sering juga disebut daisy chain atau Ethernet bus topologies. Sebutan terakhir diberikan karena pada topologi bus digunakan perangkat jaringan atau network interface card (NIC) bernama Ethernet. Jaringan yang menggunakan topologi bus dapat dikenali dari penggunaan sebuah kabel backbone (kabel utama) yang menghubungkan semua peralatan jaringan(device). Karena kabel backbone rusak atau terputus akan menyebabkan jaringan mati total.

2. Ring

Topologi ring adalah jaringan yang menggunakan topologi yang dapat dikenali dari kabel backbone yang berbentuk cincin. Setiap computer terhubung dengan kabel backbone. Setelah sampai pada computer terakhir maka ujung kabel akan kembali dihubungkan dengan computer pertama. 3. Star

(34)

4. Tree

Topologi tree disebut juga topologi satr-bus atau star/bus hybrid . topologi tree merupakan gabungan beberapa topologi star yang dihubungkan dengan topologi bus. Topologi tree digunakan untuk menghubungkan beberapa LAN dengan LAN lain. Hubungan antar LAN dilakukan via hub. Apabila kabel penghubung antar-hub putus, maka jaringan star masih tetap dapat berfungsi, hanya saja hubungan dengan jaringan star yang lain akan terganggu.

5. Mesh

Topologi mesh dapat dikenali dengan hubungan point to point atau satu-satu ke setiap komputer. Setiap komputer terhubung ke ckmputer lain melalui kabel, bisa menggunakan kabel coaxial, twisted, pair, bahkan serat optic.

2.5 Konsep Sistem Penjualan

System informasi penjualan adalah suatu kumpulan informasi yang mendukung proses kebutuhan organisasi untuk menyediakan informasi penjualan dan transaksi yang saling berintegrasi satu sama lain untuk mendapatkan keuntungan.

2.5.1 Pengertian Penjualan

Menurut Basu Swatha(2006:8) menyatakan bahwa “penjualan adalah ilmu dan seni mempengaruhi pribadi yang dilakukan oleh penjual untuk mengajak

(35)

23

2.5.2 Pengertian Pembelian

Menurut Soemarso (2004:208) menyatakan bahwa “ Pembelian adalah (purchasing) akun yang digunakan untuk mencatat semua pembelian barang

dagang dalam suatu periode”

2.5.3 Pengertian Persediaan

Menurut Zaki Badridwan (2000:149), menerangkan bahwa “Pengertian persediaan barang secara umum istilah persediaan barang dipakai untuk menunjukan barang-barang yang dimiliki untuk dijual kembali atau digunakan untuk memproduksi barang-barang yang akan dijual”.

2.6 Perangkat Pendukung 2.6.1 Netbeans IDE 6.7.1

Netbeans merupakan salah satu IDE yang paling tangguh saat ini dalam melakukan pemograman java. Selain itu, netbeans menyediakan paket yang lengkap dalam pemograman dari pemograman standar (aplikasi desktop), pemograman enterprise, dan pemograman perangkat mobile. Berikut ini tampilan start page netbeans IDE 6.7.1 :

(36)

2.6.2 Xampp

(37)

25 BAB III

OBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.1Objek Penelitian

Menurut Husein Umar (2008:303) dalam bukunya menerangkan bahwa: Objek penelitian menjelaskan tentang apa dan atau siapa yang menjadi objek penelitian. Juga dimana dan kapan penelitian dilakukan. Bisa juga ditambahkan hal-hal lain jika dianggap perlu.

Objek penelitian merupakan suatu yang dijadikan fokus dalam melakukan suatu penelitian. Objek penelitian ini tentang Sistem Informasi Penjualan dan Pembelian Makanan dan Minuman pada Rumah Makan Dapur Q’ta, dimana objek yang dijadikan penelitian responden adalah penjualan kantin gaul dengan maksud untuk dapat membantu kasir dalam transaksi penjualan dan pembelian.

3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan

(38)

3.1.2 Visi dan Misi

3.1.2.1 Visi Organisasi

Visi dari rumah makan dapur q’ta dalah untuk mewujudkan rumah makan

dapur q’ta yang bermutu tinggi dan memberikan pelayanan yang memuaskan

kepada pelanggan.

3.1.2.2 Misi Organisasi

Misi dari rumah makan dapur q’ta adalah menjadikan rumah makan yang terbaik dalam kualitasnya terhadap makanan dan pelayanan.

3.1.3 Struktur Organisasi

Struktur organisasi rumah makan Dapur Q’ta dapat digambarkan dengan sebagai berikut:

Gambar 3.1 Struktur organisasi rumah makan dapur q’ta

3.1.4 Deskripsi Tugas

Deskripsi tugas serta tanggung jawab dari masing-masing menurut struktur organisasi rumah makan Dapur Q’ta adalah sebagai berikut:

Pemilik

(39)

27

1. Pemilik

Merencanakan,memimpin dan mengendalikan kebijakan dalam mencapai tujuan rumah makan tersebut dalam jangka pendek maupun jangka panjang, bertanggung jawab atas seluruh jalannya kegiatan rumah makan, menerima laporan dari kasir tentang perkembangan penjualan dan pembelian makanan, mengupdate bahan baku makanan. 2. Waiters

1. Menerima pesanan pelanggan 2. Mengantarkan pesanan pelanggan 3. Kasir

Menghitung tagihan pesanan pelanggan dam memproses pembayaran pelanggan.

4. JuruMasak

1. Menyediakan pesanan pelanggan 2. Membersikan peralatan dapur

3.1.5 Metode Penelitian

Pengertian metode penelitian yang dikemukakan Sugiyono (2009 : 2) adalah

sebagai berikut : “ Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk

(40)

Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian dengan desain penelitian deksriptif dan action. Dalam memecahkan masalah yang ada pada suatu penelitian diperlukan penyelidikan yang hati – hati, teratur dan terus menerus. Sedangkan untuk mengetahui bagaimana seharusnya langkah – langkah penelitian dilakukan peneliti menggunakan metode penelitian.

3.2.1 Desain Penelitian

Dalam melakukan suatu penelitian sangat perlu dilakukan perencanaan dan perancangan penelitian, agar penelitian yang dilakukan dapat berjalan dengan baik dan sistematis. Adapun desain penelitian yang dilakukan penulis dalam sistem informasi penjualan dan pembelian adalah sebagai berikut:

1. Metode Deskriptif

Menurut Nazir (2005:54), Metode deskriptif adalah suatu metode dalam meniliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu kondisi, suatu sistem pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Tujuan dari peneliti deskriptif ini adalah untuk membuat deskriptif, gambaran atau lukisan secara sistematis, factual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat hubungan antar fenomena yang diselidiki. Dengan hal ini peneliti sebagai pengamat.

2. Action

(41)

29

Informasi Penjualan dan Pembelian dengan menggunakan software yang telah ditentukan yaitu Netbeans dan Database xampp.

3.2.2 Jenis dan Metode Pengumpulan Data

Dalam penyusunan tugas akhir ini jenis pengumpulan data dan metode pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh keterangan serta menganalisis data sehingga data tersebut dapat memberikan gambaran mengenai objek yang sedang diteliti.

3.2.2.1 Sumber Data Primer

Data yang diperoleh dari sumber-sumber asli. Sumber asli disini diartikan sebagai sumber pertama dari mana data tersebut diperoleh secara langsung, dengan menggunakan tehnik pengumpulan data primer yaitu melalui Observasi dan wawancara di Dapur Q’ta .

Observasi adalah sesuatu yang diamati untuk tujuan tertentu. Teknik ini dipilih karena dengan observasi, peneliti dapat mengamati keadaan penjualan dalam hal transaksi penjualan yang dilakukan kasir.

Wawancara adalah percakapan tanya jawab yang diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu. Teknik ini dipilih karena dengan wawancara , peneliti bisa bertatap muka secara langsung dengan informan sehingga bisa mendapatkan informasi lain secara gerak tubuh dan mimik wajah informan.

(42)

1. catatan hasil wawancara

2. hasil observasi ke lapangan secara langsung 3. data-data mengenai informan.

3.2.2.2Sumber Data Sekunder

Data yang digunakan untuk mendukung data primer, merupakan jenis data yang sudah diolah terlebih dahulu oleh pihak pertama. Adapun data sekunder yang digunakan yaitu sumber tertulis yang antara lain terdiri dari:

1. Sumber buku, Jurnal Ilmiah dan Internet

Buku-buku, jurnal dan data yang berasal dari internet sangat berguna untuk menunjang penelitian ini.sehingga dapat mengevaluasi keadaan yang ada.

2. Data Penjualan dan Data Pembelian

Mengumpulkan data sekunder dari data-data transaksi penjualan dan data pembelian melalui dokumen-dokumen.

3. Dokumentasi penjualan dan pembelian

Mengumpulkan dokumentasi dari kasir dan pemilik yang berguna sebagai menambah data peneliti.

3.2.3 Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem 3.2.3.1 Metode Pendekatan Sistem

(43)

31

(2004:373) adalah pendekatan formal untuk memecahkan masalah-masalah dalam aktivitas bisnis menjadi bagian-bagian kecil yang dapat diatur dan berhubungan.

3.2.3.2 Metode Pengembangan Sistem

Metode pengembangan sistem yang digunakan oleh penulis adalah medel waterfall. Linear Sequential Model atau waterfall adalah model klasik yang bersifat sistematis, berurutan dalam membangun software. Berikut ini gambaran dari waterfall model. Fase-fase dalam waterfall model menurut referensi Sommerville:

(44)

1. Definisi dan analisis kebutuhan (Requirements analysis and definition) Mengumpulkan kebutuhan secara lengkap kemudian dianalisis dan didefinisikan kebutuhan yang harus dipenuhi oleh program yang akan dibangun. Fase ini harus dikerjakan secara lengkap untuk bias menghasilkan desain yang lengkap.

2. Sistem dan desain perangkat lunak (System and software design)

Desain dikerjakan setelah kebutuhan selesai dikumpulkan secara lengkap.

3. Implementasi dan Uji unit (Implementation and unit testing)

Desain program diterjemahkan ke dalam kode-kode dengan menggunakan bahasa pemograman yang sudah ditentukan. Program yang dibangun langsung diuji baik secara unit.

4. Integrasi dan pengujian sistem (Integration and system testing)

Penyatuan unit-unit program kemudian diuji secara keseluruhan (System testing).

5. Operasi dan Pemeliharaan(Operation and maintenance)

(45)

33

3.2.3.3Alat Bantu Analisis dan Perancangan

Untuk merancang suatu sistem diperlukan alat bantu, maka dalam tugas akhir ini mengunakan alat bantu sebagai berikut:

1. Flow Map

Flowmap merupakan penggambaran secara grafik prosedur-prosedur dalam suatu sistem informasi yang bertujuan untuk mempermudah peneliti dalam mengembangkan sistem.

2. Diagram Konteks (Context Diagram)

Menurut Andri Kristanto (2008:70) Diagram konteks adalah sebuah diagram sederhana yang menggambarkan hubungan antara entity luar, masukkan dan keluaran sistem. Diagram konteks direpresentasikan dengan lingkaran tunggal yang mewakili keseluruhan sistem.

3. DFD (Data Flow Diagram)

Menurut Jogiyanto (2005:700) DFD merupakan alat yang digunakan pada metodologi pengembangan sistem yang terstruktur(structured analysis and design). DFD merupakan alat yang cukup popular saat ini, karena dapat menggunakan arus data di dalam sistem dengan terstruktur dan jelas.”

Beberapa symbol digunakan di DFD adalah sebagai berikut:

(46)

Setiap sistem pasti mempunyai batasan sistem (boundart) yang memisahkan suatu sistem dengan lingkungan luarnya. Kesatuan luar (external entity) merupakan kesatuan dilingkungan luar sistem yang dapat berupa orang, organisasi atau sistem lainnya yang berada dilingkungan luarnya yang akan memberikan input atau menerima output sistem.

2. Data Flow (Arus data)

Arus data ini mengalir diantara proses, simpanan data, dan kesatuan luar. Arus data ini menunjukan dari data yang dapat berupa masukan untuk sistem atau hasil dari proses sistem.

3. Process(Proses)

Suatu proses adalah kegiatan atau kerja yang dilakukan oleh orang, mesin atau computer dari hasil suatu arus data yang masuk ke dalam proses untuk menghasilkan arus data yang akan keluar dari proses.

4. Data Store(Simpanan data)

Simpanan data (data store) merupakan simpanan dari data.

4. Kamus Data

(47)

35

informasi. Dengan menggunakan kamus data analis sistem dapat mendefinisikan data yang mengalir di sistem dengan lengkap.

5. Perancangan Basis Data

Untuk merancang suatu sistem informasi dibutuhkan database. Merancang basis data merupakan dasar dari pembuatan database, sehingga perancangan basis data mempengaruhi suatu sistem informasi.Perancangan basis data dilakukan dengan menggunakan teknik normalisasi dan Entity Relationship.

6. Normalisasi

Menurut AL-Bahran Bin Ladjamuddin B (2004:174) normalisasi adalah proses pengelompokan data ke dalam bentuk tabel atau relasi atau file untuk menyatakan entitas dan hubungan mereka sehingga terwujud satu bentuk database yang mudah untuk dimodifikasi.

7. Entity Relationship Diagram(ERD)

Menurut Yakub (2008:25) ERD adalah suatu model jaringan yang menggunakan susunan data yang disimpan pada sistem secara abstrak. ERD juga menggambarkan hubungan antara satu entitas yang memiliki sejumlah atribut dengan entitas yang lain dalam suatu sistem yang terintegrasi.

(48)

Proses pengujian perangkat lunak merupakan tahapan dalam rekayasa perangkat lunak dimana secara fisik terlihat lebih banyak sisi desktuktifnya dibandingkan sisi konstruktifnya karena tujuannya adalah untuk menemukan kesalahan pada perangkat lunak.

Dalam tahap pengujian ini penulis menggunakan pengujian Black Box karena pengujian ini focus kepada persyaratan fungsional perangkat lunak. Pengujian ini memungkinkan pelaku rekayasa perangkat lunak mendapatkan serangkaian kondisi input yang memenuhi persyaratan fungsional suatu program. Pengujian ini berusaha menemukan kesalahan dengan kategori sebagai berikut:

1. Fungsi-fungsi yang salah atau hilang 2. Kesalahan antarmuka

3. Kesalahan struktur data atau akses basisdata eksternal 4. Kesalahan kinerja

(49)

37 BAB IV

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

4.1 Analisis Sistem Yang Berjalan

Analisis sistem bertujuan untuk mengevaluasi suatu permasalahan yang sedang berjalan di dalam sistem. Kelebihan dan kekurangan sistem tersebut dapat diidentifikasi sehingga dapat membangun perangkat lunak yang lebih mudah dari sistem yang lama maka akan ditemukan beberapa data dan fakta yang akan dijadikan bahan uji dan analisa menuju pengembangan sebuah aplikasi sistem yang diusulkan. Dalam analisis dokumen akan dijelaskan hal-hal berikut:

1. Nama Dokumen : Untuk menjelaskan nama dokumen tersebut. 2. Sumber : Untuk menjelaskan asal dokumen tersebut.

3. Fungsi : Menjelaskan kegunaan informasi yang digunakan. 4. Priode : Informasi yang digunakan dipakai kapan saja. 5. Rangkap :Jumlah salinan dokumen.

6. Item :Dalam dokumen ada menu apa aja.

4.1.1 Analisis Dokumen

(50)

Tabel 4.1 Analisis Dokumen dalam prosedur penjualan makanan yang sedang berjalan pada Kantin Gaul

No Dokumen Uraian

1. Daftar Menu

Nama Dokumen : Daftar Menu Sumber : Waiters

Fungsi : Untuk mengetahui daftar harga makanan dan minuman yang tersedia Priode : Setiap ada pelanggan yang datang ke dapur q’ta

Rangkap : 1

Item : daftar_menu, daftar_makanan, harga_makanan, daftar_minuman, harga_minuman

2.

Nota Pemesanan dan pembayaran

Nama Dokumen : Nota Pemesanan an pembayaran

Sumber : Waiters

Fungsi : Untuk mengetahui data pemesanan makanan dan minuman

Priode : Setiap ada pemesanan makanan dan minuman di dapur q’ta

Rangkap : 2

(51)

39

nama_barang, harga, jumlah, total, tanda_terima, hormat_kami

3.

Laporan Pengeluaran dan pemasukan

Nama Dokumen : Laporan pengeluaran dan pemasukan

Sumber : Kasir

Fungsi : Untuk laporan kepada pemilik kantin

Priode : Setiap ada pemasukan dan

pengeluaran yang terjadi di dapur q’ta

Rangkap : 1

Item : tanggal_pengeluran, pengeluaran, tanggal_pemasukan, pemasukan

4. Permintaan Bahan Baku Nama Dokumen : Permintaan Bahan Baku Sumber :Juru Masak

Fungsi :Untuk permintaan barang dari Juru Masak ke pemilik

Periode: Setiap mengupdate bahan makanan dan minuman

Rangkap:1

Item: tanggal_permintaan, nama_bahan, jumlah, tanda tangan_juru masak 5. Faktur Bahan Baku Nama dokumen: Faktur Bahan Baku

(52)

Fungsi: untuk mengetahui bahan yang dipesan

Periode: setiap pembelian bahan makanan dan minuman

Rangkap:1

Item: tanggal_pesanan, nama_toko, no_nota, banyaknya, nama_barang, harga, jumlah, total, tanda_terima, hormat_kami

4.1.2 Analisis Prosedur yang sedang berjalan

Analisis prosedur penjualan dan pembelian makanan yang sedang berjalan adalah menganalisa proses yang sedang berjalan pada sistem penjualan dan pembelian makanan yang ada pada Dapur Q’ta. Dengan ini, maka akan diketahui kelemahan atau kesalahan dari sistem yang sedang berjalan. Berikut adalah prosedur sistem yang berjalan pada Dapur Q’ta.

Prosedur Penjualan Makanan dan Minuman

Pada prosedur ini akan menjelaskan tentang proses penjualan makanan dan minuman di dapur q’ta yang sedang berjalan. Adapun prosedurnya adalah sebagai berikut:

(53)

41

2. Pelanggan melihat daftar menu dan menulis pesanan di nota pemesanan/pembayaran lalu memberikan nota pemesanan/pembayaran dan daftar menu kepada waiters

3. Waiters memberikan nota pemesanan/pembayaran kepada juru masak 4. Juru masak melihat nota pemesanan/pembayaran lalu menyiapkan pesanan

dan diberikan ke waiters lalu waiters memberikan pesanan kepada pelanggan.

5. Juru masak memberikan nota pemesanan kepada kasir dan kasir menghitung pemesanan pelanggan

6. Pelanggan melakukan pembayaran dan mendapatkan nota pembayaran/pemesanan dari kasir

7. Kasir membuat laporan pemasukan dari nota pemesanan/pembayaran dan laporannya diberikan kepada pemilik

Prosedur Pembelian Makanan dan Minuman

Pada prosedur ini akan menjelaskan tentang proses pembelian makanan dan

minuman di dapur q’ta yang sedang berjalan. Adapun prosedurnya adalah sebagai

berikut:

1. Juru masak melihat bahan baku yang telah habis, kemudian menuliskan permintaan bahan baku yang telah ditandatangani kepada pemilik.

2. Pemilik menerima permintaan bahan baku, kemudian melihat permintaan itu lalu memberikan kepada supplier

(54)

4. Pemilik mencocokan pesanan dan permintaan barang, kalau cocok pesanan permintaan bahan baku diberikan kepada juru masak, bila tidak cocok permintaan pun diberikan kepada juru masak

5. Pemilik membuat laporan pengeluaran melihat dari faktur pembelian.

4.1.2.1 Flow Map

(55)

43

Flowmap penjualan makanan dan minuman yang berjalan di Dapur Q’ta

Waiters Kasir Juru Masak Pemilik

Pelanggan Nota yang telah

dihitung

Gambar 4.1 Flowmap Sistem Informasi penjualan makanan yang sedang berjalan pada Dapur Q’ta

Keterangan :

(56)

Flowmap Pembelian bahan makanan dan minuman yang berjalan di

Faktur bahan yang dipesan Validasi

permintaan bahan baku Permintaan bahan

baku yang telah ditandatangani baku yang telah

ditandatangani

Gambar 4.2 Flowmap Sistem Informasi pembelian makanan yang sedang

berjalan pada Dapur Q’ta

Keterangan :

PBB= Arsip permintaan bahan baku F= Arsip faktur

(57)

45

4.1.2.2 Diagram Konteks

Diagram Konteks menerangkan secara garis besar hubungan antara entitas-entitas yang ada pada sistem. Diagram konteks dari sistem informasi penjualan dan pembelian yang sedang berjalan dimana entitas luar sistem yaitu pelanggan, supplier dan Juru Masak. Sedangkan entitas internal yaitu waiters, kasir, dan pemilik.. Berikut ini adalah diagram konteks dari sistem informasi penjualan di dapur q’ta yang sedang berjalan:

Sistem Informasi Penjualan dan pembelian Di Dapur

Q’ta

Gambar 4.3 Diagram Konteks sistem informasi penjualan dan pembelian makanan yang sedang berjalan pada Dapur Q’ta

4.1.2.3 Data Flow Diagram

(58)

1. Data Flow Diagram Level 1

Data Flow Diagram(DFD) level 1 Sistem Informasi Penjualan dan

Pembelian Makanan dan Minuman pada dapur Q’ta yang berjalan adalah sebagai

berikut :

faktur Permintaan bahan baku

Gambar 4.4 DFD level 1 sistem informasi penjualan makanan yang

sedang berjalan pada Dapur Q’ta

2. Data Flow Diagram Level 2 Proses Pengolahan data Penjualan

Berikut ini adalah data flow diagram (DFD) level 2 pengolahan data

(59)

47

Gambar 4.5 DFD level 2 Proses Pengolahan Data Penjualan yang sedang berjalan pada Dapur Q’ta

3. Data Flow Level 2 Proses Pengolahan Data Pembelian

Berikut ini adalah data flow diagram (DFD) level 2 pengolahan data

pembelian yang sedang berjalan di Dapur Q’ta adalah:

Supplier

(60)

4.1.3 Evaluasi Sistem yang sedang Berjalan

Setelah menganalisis beberapa tahapan siste yang sedang berjalan di

Dapur Q’ta, maka dapat diketahui kelemahan-kelemahan yang erjadi pada sistem

penjualan dan pembelian makanan pada rumah makan Dapur Q’ta pada tabel berikut ini :

Tabel 4.2 Evaluasi Sistem yang sedang berjalan

No Masalah Rencana Penyelesaian

1. Dalam transaksi penjualan, kasir masih melalukan pencatatan menggunakan kertas, sehingga tidak efisien yang akan memakan waktu lama.

Membuat sistem pengolahan data penjualan yang dapat secara otomatis sehingga tidak memerlukan waktu lama.

2. Pembuatan laporan masih berupa arsip yang kurang terjaminnya keamanan.

Membuat sistem pengolahan data yang dapat menginput, menyimpan, dan mencetak data untuk dijadikan laporan. 3. Dalam persediaan bahan baku,

tidak adanya pencocokan antara bahan baku keluar dengan bahan baku masuk.

Membuat sistem pengolahan persediaan bahan baku yang dapat mencocokan bahan baku keluar dengan bahan baku masuk.

4.2 Perancangan Sistem

(61)

49

analisis sistem pada perancangan sistem yang akan dibangun kedalam suatu bahasa pemograman.

Perancangan sistem adalah tahapan setelah analisis dari siklus pengembangan sistem yang didefinisikan dari kebutuhan fungsional dan persiapan untuk rancangan yang dibangun implementasi yang menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk dari beberapa elemen yang terpisah kedalam satu kesatuan yang utuh dan berfungsi juga menyangkut konfigurasi dari komponen-komponen perangkat keras dan perangkat lunak.

4.2.1. Tujuan Perancangan Sistem

Setelah melakukan penelitian dan menganalisis dokumen yang sedang

berjalan di Dapur Q’ta , dapat diketahui kelemahan sistem yang dibutuhkan.

Dalam skripsi ini penulis mencoba mengusulkan suatu sistem baru untuk menunjang di dalam pelaksanaan penjualan dan pembelian makanan dan minuman seperti berikut :

1. Menunjang daya saing perusahaan terhadap perkembangan jaman dengan penerapan sistem teknologi informasi

2. Meningkatkan keakuratan informasi yang dihasilkan dan mengurangi biaya operasional dalam pengolahan data penjualan dan pembelian

4.2.2. Gambaran Umum Sistem yang Diusulkan

(62)

yang memiliki fungsi mengolah data pesanan pelanggan, mengupdate bahan baku, mengolah data pembelian , mengolah data menu, mengolah data karyawan, dan menghasilkan laporan penjualan dan pembelian.

4.2.3. Perancangan Prosedur Yang Diusulkan

Perancangan prosedur merupakan tahap awal dari perancangan sistem informasi yang dilakukan sebagai pemecahan masalah yang ada pada proses sistem informasi penjualan dan pembelian yang sedang berjalan. Dimana sistem informasi penjualan dan pembelian yang semula masih manual , maka sistem yang diusulkan adalah sistem yang akan secara terkomputerisasi dalam melakukan transaksi penjualan dan pembelian serta update bahan baku pada umumnya.

4.2.3.1. Flow Map

Flow map sistem informasi penjualan dan pembelian makanan dan

(63)

51

Flow map Penjualan Makanan dan Minuman yang diusulkan

Waiters Kasir Jurumasak Pemilik

Pelanggan

Gambar 4.7 Flowmap Sistem Informasi penjualan makanan dan minuman

yang diusulkan pada Dapur Q’ta

Keterangan:

DM: Arsip Data Menu

LP :Arsip Laporan Penjualan

(64)

Flow map Pembelian Makanan dan Minuman yang diusulkan

Input Bahan Baku Masuk

Cek Bahan Baku Masuk dengan

Cetak data bahan baku

Data bahan baku Data bahan baku

Gambar 4.8 Flowmap Sistem Informasi pembelian makanan dan minuman

yang diusulkan pada Dapur Q’ta

Keterangan :

LP: Arsip laporan pembelian

(65)

53

4.2.3.2. Diagram kontek

Diagram konteks dari sistem informasi penjualan dan pembelian yang diusulkan dimana entitas luar sistem yaitu pelanggan,supplier dan waiters. Sedangkan entitas internal yaitu kasir, juru masak, dan pemilik.. Berikut ini adalah diagram konteks dari sistem informasi penjualan dan pembelian di dapur q’ta yang diusulkan:

Sistem Informasi Penjualan dan

pembelian di Dapur Q’ta

Kasir Data_pembayaran Pemilik

Data_pemesanan

Data_bahan_baku Permintaan bahan baku

faktur

Gambar 4.9 Diagram Konteks Sistem Informasi Penjualan dan Pembelian

makanan dan minuman yang diusulkan pada Dapur Q’ta

4.2.3.3. Data Flow Diagram

1. Data Flow Diagram Level 1

Data Flow Diagram(DFD) level 1 Sistem Informasi Penjualan dan Pembelian

Makanan dan Minuman pada Dapur Q’ta yang diusulkan terdapat pada

(66)

Kasir

Gambar 4.10 Data Flow Diagram Level 1 Sistem Informasi Penjualan dan Pembelian Makanan dan Minuman yang Diusulkan

2. DFD Level 2 Proses 1

(67)

55

Gambar 4.11 Data Flow Diagram Level 2 Proses 1

3. DFD Level 2 Proses 2

Data Flow Diagram (DFD) level 2 proses 2 yaitu proses pengolahan data pembelian yang diusulkan terdapat pada gambar 4.12:

Pemilik

(68)

4. DFD Level 2 Proses 3

Data Flow Diagram (DFD) level 2 proses 3 yaitu pengolahan bahan baku yang diusulkan terdapat pada gambar 4.13:

3.2

Gambar 4.13 Data Flow Diagram Level 2 Proses 3 5. Data Flow Diagram Level 2 Proses 4

Data Flow Diagram (DFD) level 2 proses 4 yaitu pembuatan laporan yang diusulkan terdapat pada gambar 4.14 :

4.1

(69)

57

6. Data Flow Diagram Level 3 Proses 3.1

Data Flow Diagram (DFD) level 3 proses 3.1 yaitu pengolahan data karyawan yang diusulkan terdapat pada gambar 4.15 :

3.1.1

Gambar 4.15 Data Flow Diagram level 3 Proses 4.1 7. Data Flow Diagram Level 3 Proses 3.2

Data Flow Diagram (DFD) level 3 proses 3.2 yaitu pengolahan data menu yang diusulkan terdapat pada gambar 4.16:

3.2.1

(70)

8. Data Flow Diagram Level 3 Proses 3.3

Data Flow Diagram (DFD) level 3 proses 3.3 yaitu pengolahan data pesanan yang diusulkan terdapat pada gambar 4.17:

3.3.1

Gambar 4.17 Data Flow Diagram Level 3 Proses 3.3

9. Data Flow Diagram Level 3 Proses 3.4

Data Flow Diagram (DFD) level 3 proses 3.4 yaitu pengolahan data bahan baku yang diusulkan terdapat pada gambar 4.18:

3.4.1

(71)

59

4.2.3.4. Kamus Data

Kamus data adalah kebutuhan-kebutuhan informasi dari suatu sistem informasi yang masuk ke sistem dan tentang informasi yang dibutuhkan oleh pemakai sistem. Kamus data merupakan entitas-entitas yang akan dibuat dalam sebuah Entity Relationship Diagram. Dengan adanya kamus data diharapkan dapat membantu dalam proses mencari informasi tentang arus data pada data flow diagram (DFD) sistem informasi yang diusulkan berikut ini.

1. Kamus Data Karyawan

Nama : Data Karyawan Alias : -

Arus Data : P3-F.karyawan, F.karyawan-P3, F.karyawan-P1, F.karyawan-P1.1, F.karyawan-P1.2, P3.1-F.karyawan, F.karyawan-P3.1, P3.1-P3.3, P3.1.1-F.karyawan, F.karyawan-P3.1.1, P3.1.2-F.karyawan, F.karyawan-P3.1.2, P3.1.3-F.karyawan, F.karyawan-P3.1.3, P3.1.4-F.karyawan, F.karyawan-P3.1.4

Deskripsi :Merupakan data Karyawan

Struktur Data : no_karyawan, nama, no_ktp, tmp_lahir, tgl_lahir, alamat, status, kota, kode_pos, no_telp, password, username

2. Kamus Data Menu

(72)

Arus Data :P3-F.menu, F.menu-P3, F.menu-P1, P1-F.menu, pelanggan-P1, P1-waiters, F.menu-F.Data bahan baku, P3.2-F.menu, F.menu-P3.2, P3.2-P3.3, waiters-P3.2, F.menu-P1.1, P1.1-F.menu, pelanggan-P1.2, P3.2.1-F.menu, F.menu-P3.2.1, P3.2.2-Fmenu, F.menu-P3.2.2, P3.2.3-F.menu, P3.2.3, P3.2.4-F.menu, F.menu-P3.2.4

Deskripsi :Merupakan data Menu

Struktur Data :kode_makanan, nama_mkn, harga 3. Kamus Data Pesanan

Nama :Data Pesanan Alias : -

Arus Data :P1-F.pesanan, F.pesanan-P1, waiters-P1, P3.1-F.pesanan, P3.3, waiters-P3.3, P1.1-F.pesanan, F.pesanan-P1.1, waiters-F.pesanan-P1.1, P3.3.1-F.pesanan, F.pesanan-P3.3.1, P3.3.2-F.pesanan, F.pesanan-P3.3.2, P3.3.3-F.pesanan, F.pesanan-P3.3.3

Deskripsi :Merupakan Data Pesanan

Struktur Data :no_pemesanan, no_meja, tgl_pemesanan, kode_karyawan, status

4. Kamus Data Bahan Baku

(73)

61

Arus Data :P2-F.data bahan baku, F.data bahan baku-P2, F.data bahan baku-P3.4, P3.4-F.data bahan baku, P3.4,P3.2, F.data bahan P2.2, P2.2-F.data bahan baku, F.data bahan baku-P2.1, P3.4.1-F.data bahan baku, F.data bahan baku-P3.4.1, P3.4.2-F.data bahan baku, F.data bahan baku-P3.4.2, P3.4.3-F.data bahan baku, F.data bahan baku-P3.4.3, P3.4.4-F.data bahan baku, F.data bahan baku-P3.4.4

Deskripsi :Merupakan data bahan baku

Struktur Data :kode_bahan_baku, nama_bahan_baku, satuan 5. Kamus Data bahan baku masuk

Nama :Data bahan baku masuk Alias : -

Arus Data :F.data bahan baku masuk-P2, P2-F.data bahan baku masuk, F.data bahan baku masuk-P1, F.data bahan baku masuk-P1.1, P2.2-F.data bahan baku masuk, F.data bahan baku masuk-P2.2

Deskripsi :Merupakan data bahan baku masuk

Struktur Data :no_faktur, no_nota, tanggal, nama_distributor 6. Kamus Data Permintaan bahan baku

(74)

Arus Data :F.permintaan bahan baku-P2, P2-F.permintaan bahan baku, P2-Supplier, F.permintaan bahan baku-P2.1, P2.1-F.permintaan bahan baku, P2.1-Supplier

Deskripsi :Merupakan data Permintaan bahan baku Struktur Data :no_faktur, nama_distributor, tanggal 7. Kamus Data Penjualan

Nama :Data penjualan Alias : -

Arus Data : F.penjualan-P1, P1-F.penjualan, F.penjualan-P4, P4-F.laporan, P1.1-F.penjualan, F.penjualan-P1.1, P1.2-F.laporan

Deskripsi :Merupakan data penjualan

Struktur Data :no_pembelian, no_pemesanan, total, kode_karyawan

8. Kamus data Pembelian

Nama :Data pembelian Alias : -

Arus Data : F,pembelian-P2, P2-F.pembelian, F.pembelian-P4, P4-F.laporan, F.pembelian, F.pembelian-P2.1, P2.1-F.laporan, P2.1-P2.2

Deskripsi :Merupakan data pembelian

(75)

63

4.2.4. Perancangan Basis Data

Perancangan Basis Data ini dibuat dengan tujuan untuk mengidentifikasi isi atau struktur dari tiap-tiap file yang telah digunakan pada database.

4.2.4.1. Normalisasi

Normalisasi bertujuan untuk mengatur data ke dalam kelompok-kelompok sehingga masing-masing kelompok hanya menangani bagian kecil. Bentuk normalisasi dari Sistem Informasi Penjualan dan Pembelian Makanan dan

Minuman pada Dapur Q’ta sebagai barikut .

1. Bentuk Unnormalisasi

{kode_barang, nama_brg, satuan, no_faktur, no_nota, nama_distributor, tanggal, no_faktur, no_nota, tanggal, nama_distributor, no_karyawan, nama, no_ktp, tmp_lahir, tgl_lahir, alamat, status, kota, kode_pos, no_telp, password, username, no, no_faktur, kode_barang, jumlah, no, no_faktur, kode_barang, jumlah, harga, kode_makanan, nama_mkn, harga, no_makanan, pesanan, no_pesanan, no_makanan, jumlah, no_pembelian, no_pemesanan, total, kode_karyawan, no_pemesanan, no_meja, tgl_pemesanan, kode_karyawan, status}

2. Bentuk Normal Pertama( NF)

(76)

3. Bentuk Normal Kedua ( NF)

Data_barang ={kode_barang *, nama_brg, satuan}

Data_barang_keluar ={no_faktur*, nama_distributor, tanggal}

Data_barang_masuk ={no_faktur*,no_nota,tanggal,nama_distibutor }

Data_karyawan ={no_karyawan*,nama, no_ktp, tmp_lahir, tgl_lahir, alamat, status, kota, kode_pos, no_telp, password, username}

Data_bahan_makanan = {no*, jumlah}

Data_list_barang_keluar ={no*, jumlah}

Data_list_barang_masuk ={no*, jumlah, harga}

Data_makanan ={kode_makanan*, nama_mkn, harga}

Data_makanan_pesanan ={no_makanan_pesanan*, jumlah}

Data_pembeli ={no_pembeli*, total}

Data_pemesanan ={no_pemesanan*,no_meja, tgl_pemesanan, status}

4. Bentuk Normal Ketiga( NF)

Data_barang ={kode_barang *, nama_brg, satuan**, no_karyawan**}

Data_barang_keluar ={no_faktur*, nama_distributor, tanggal, kode_barang**, satuan**}

(77)

65

Data_karyawan ={no_karyawan*,nama, no_ktp, tmp_lahir, tgl_lahir, alamat, status, kota, kode_pos, no_telp, password, username}

Data_list_barang_keluar ={no*,jumlah,no_faktur**, kode_barang**}

Data_list_barang_masuk ={no*,jumlah,harga,no_faktur**, kode_barang**, no_nota**}

Data_makanan ={kode_makanan*, nama_mkn, harga, no_karyawan**}

Data_makanan_pesanan ={no_makanan_pesanan*,

jumlah,no_pemesanan**, kode_makanan**}

Data_pembeli ={no_pembelian*, total, no_pemesanan**, no_karyawan**}

Data_pemesanan ={no_pemesanan*,no_meja, tgl_pemesanan, status, no_karyawan**}

Data_bahan_makanan = {no*, jumlah, kode_makanan**, kode_barang**}

Keterangan :

* :Primary Key (Kunci Utama)

** :Foreign Key (Kunci Tamu

4.2.4.2. Relasi Tabel

(78)

proses normalisasi. Hal ini bertujuan untuk membantu mengetahui semua kelompok penyimpanan data yang terdapat pada Sistem Informasi Penjualan dan Pembelian. Adapun hasil relasi table beserta atribut yang terdapat di dalamnya dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

Data_barang

Gambar 4.19 Tabel Relasi Sistem Informasi Penjualan dan Pembelian

4.2.4.3. Entity Relationship Diagram

Perancangan ERD bertujuan untuk mengetahui atau menggambarkan entitas sebagai penyimpanan data dan relasi antar sntitas tersebut. Adapun entity relationship diagram(ERD) yang terdapat pada Sistem Informasi Penjualan dan

Pembelian Makanan dan Minuman pada Dapur Q’ta dapat dilihat pada gambar

(79)

67

Data_barang_masuk N memiliki N

memiliki

Data _karyawan 1 memiliki N Data_pemesanan

Data_pembelian

Gambar 4.20 Entity Relationship Diagram pada Sistem Informasi Penjualan dan Pembelian

4.2.4.4. Struktur File

Struktur file adalah penggambaran tentang file-file dalam table sehingga dapat dilihat bentuk file-file tersebut baik field-fieldnya, tipe datanya serta ukuran dari data tersebut. Berikut ini adalah struktur file pada Pengembangan Sistem

Informasi Penjualan dan Pembelian Makanan dan Minuman pada Dapur Q’ta.

1. Struktur file Karyawan

Gambar

Gambar 2.4 Tampilan Start Page Netbeans IDE 6.7.1
Gambar 3.1 Fase-fase dalam Waterfall Sommerville
Tabel 4.1 Analisis Dokumen dalam prosedur penjualan makanan
Gambar 4.1 Flowmap Sistem Informasi penjualan makanan yang sedang
+7

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan uraian dari penjelasan yang telah dikemukakan pada bab-bab sebelumnya, maka penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa sistem informasi penjualan dan pembelian makanan

Maksud dari penelitian ini yaitu untuk membangun sistem informasi penjualan dan pembelian pada Toko Update yang diharapkan dapat menjadi inovasi yang dapat memperbaiki

Maksud penelitian ini adalah untuk membangun suatu sistem informasi penjualan dan pembelian barang berbasis website sebagai sarana pemasaran dan penjualan pada

Maksud dari penelitian ini adalah untuk merancang dan membuat sistem penjualan dan pembelian pada Toko Hp Budi Cell, supaya memudahkan perusahaan dalam

Sistem Informasi ini digunakan untuk membantu proses penjualan dan pembelian secara komputerisasi, sehingga dalam melakukan proses penjualan, pembelian dan

Maksud dari penelitian yang dilakukan oleh penulis adalah untuk merancang dan membangun sistem informasi terkomputerisasi yang guna mempermudah pengolahan data dan dapat

Maksud dari penelitian ini adalah untuk membangun sistem informasi administrasi pembelian dan penjualan pada Distro Double Stuff Bandung, guna membantu pengelolaan

Sistem Informasi Pembelian dan Penjualan Pupuk Widanda selain dapat digunakan untuk input data barang juga dapat digunakan untuk transaksi pembelian dan penjualan