• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pemikiran politik Mu'ammar Qadhafi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pemikiran politik Mu'ammar Qadhafi"

Copied!
130
0
0

Teks penuh

(1)

PEMIKIRAN POLITIK MU’AMMAR QADHAFI

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Syari’ah dan Hukum

untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Hukum Islam (SHI)

Oleh :

Solihin

NIM: 104045201529

Di Bawah Bimbingan

Pembimbing

Dr. H. Afifi Fauzi Abbas,. MA.

NIP: 195609061982031004

KONSENTRASI SIYASAH SYAR’IYYAH

PROGRAM STUDI JINAYAH SIYASAH

FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUM

UIN SYARIF HIDAYATULLAH

(2)

PEMIKIRAN POLITIK MU’AMMAR QADHAFI

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Syari’ah dan Hukum

untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Hukum Islam (SHI)

Oleh :

Solihin

NIM: 104045201529

KONSENTRASI SIYASAH SYAR’IYYAH

PROGRAM STUDI JINAYAH SIYASAH

FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUM

UIN SYARIF HIDAYATULLAH

(3)

PENGESAHAN PANITIA UJIAN

Skripsi yang berjudul “Pemikiran Politik Mu’ammar Qadhafi”, telah diujikan dalam sidang munaqashah Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta, pada tanggal 11 November 2009. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu

syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Hukum Islam (SHI) Pada Program Studi

Jinayah Siyasah Konsentrasi Siyasah Syariyyah.

Jakarta, 11 November 2009. Dekan,

Prof.Dr.H. Muhammad Amin Suma,SH,MA,MM. NIP. 19550505 1982031012

PANITIA UJIAN MUNAQASHAH

Ketua : Dr. Asmawi, M.Ag. (………...)

NIP. 197210101997031008

Sekretaris : Sri Hidayati, M.Ag. (………...)

NIP. 197102151997032002

Pembimbing : Dr. H. Afifi Fauzi Abbas,. MA. (………...)

NIP: 195609061982031004

Penguji I : Dr.H. Mujar Ibnu Syarif, M.Ag. (………...)

NIP: 197112121995031001

Penguji II : Dr. Asmawi, M.Ag. (………...)

(4)

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji dan syukur ke-hadirat Allah SWT atas rahmat dan

karunia-Nya serta segala petunjuk yang telah diberikan-Nya. Shalawat dan salam

semoga Allah limpahkan kapada nabi Muhammad SAW, para keluarga, sahabat dan

para pengikutnya hingga akhir zaman.

Penulis bersyukur telah dapat menyelesaikan skripsi yang diajukan sebagai

salah satu syarat mendapatkan gelar Sarjana Hukum Islam di Fakultas Syari’ah dan

Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang berjudul

“PEMIKIRAN POLITIK MU’AMMAR QADHAFI”.

Dalam setiap penyusunan skripsi ini begitu banyak bantuan, bimbingan,

dorongan serta perhatian yang diberikan oleh berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis

ingin menyampaikan rasa terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya

kepada:

1. Bapak Prof.Dr.H. Muhammad Amin Suma, SH, MA.,MM, Dekan Fakultas

Syari’ah dan Hukum UIN Syarif Hidayattullah Jakarta.

2. Bapak Dr.Asmawi.,M.Ag, Ketua Program Studi Jinayah Siyasah Fakultas

Syari’ah dan Hukum UIN Jakarta.

3. Ibu Sri Hidayati, M.Ag, Sekretaris Program Studi Jinayah Siyasah Fakultas

(5)

4. Bapak Dr.H. Afifi Fauzi Abbas, M.A, pembimbing skripsi penulis.

5. Pimpinan dan segenap jajaran pengurus Perpustakaan Utama dan

Perpustakaan Fakultas Syari’ah dan Hukum yang telah memberikan fasilitas

kepada penulis untuk mengadakan studi perpustakaan.

6. Keluarga tercinta, Bapak H. Abd.Rohim, Ibu Hj. Samaah, terima kasih telah

mengasuh dan mendidik penulis sampai saat ini. Untuk kakak-kakak tercinta

Sayatih, Soleha, Habibah, Madropi, Jamilah, Abd. Khoir, Aslamiah, Naih

Saputra, Ahmad Z, M.Ridwan, Hasan M, Matarid, terima kasih atas motivasi

dan dorongannya, dan untuk keponakan penulis Bahruddin, M.Irfan, Amelia

terima kasih atas perhatiannya.

7. Istri dan puteri tercinta (Yusnita, Ayatul Husna) yang telah sabar dan setia

menemani penulis, dan ibu Maswanih yang selalu mendo’akan penulis dalam

menyelesaikan skripsi ini.

8. Rekan-rekan jurusan Siyasah Syar’iyyah anggkatan 2004 senasib

sepenanggungan, Fauzi Rahman, Aziz, Wendra, Putri. Tidak lupa juga ucapan

terima kasih penulis kepada Ade Liani dan Juwita “Study hard, please!”

Semoga bantuan, bimbingan, dorongan, serta perhatiannya mendapat balasan

berlipat ganda dari Allah SWT.

Akhir kata, penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat khususnya bagi

penulis dan pembaca pada umumnya. Amiin.

Bogor, 02 Desember 2009 M 15 Dzulhijjah 1430 H

(6)

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa:

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah

satu persyaratan memperoleh gelar Sarjana Hukum Islam (SHI) di Universitas

Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan

sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta.

3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan karya asli saya atau

merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima

sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Bogor, 02 Desember 2009 M 15 Dzulhijjah 1430 H

(7)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR... III

LEMBAR PERNYATAAN... V

DAFTAR ISI... VI

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah... 1

B. Batasan dan Rumusan Masalah ... 9

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 10

D. Review Studi Terdahulu ... 11

E. Metode Penelitian ... 16

F. Sistematika Penulisan... 21

BAB II : SOSIALISME DAN ISLAM A. Dinamika Sosialisme... 24

B. Sosialisme dalam Perspektif Islam ... 35

BAB III : SEKILAS MENGENAI LIBYA DAN PROFIL QADHAFI A. Libya dan Kolaborasi Antara Raja Idris dengan Kerajaan Inggris... 52

B. Profil Qadhafi... 54

(8)

b.2. Perjalanan Karier Militer dan Politik ... 59

b.3. Proses Pengalihan Kepemimpinan ... 63

BAB IV : PEMIKIRAN POLITIK DAN VISI MUAMMAR QADHAFI A. Ideologi Qadhafi : Islam Sebagai Sosialisme Sejati ... 70

B. Visi Muammar Qadhafi; Al-kitab Al-Akhdar ... 74

C. Sosialisme; Solusi Problem Demokrasi: Kedaulatan Rakyat... 77

D. Sosialisme; Solusi Problem Ekonomi ... 89

E. Basis Masyarakat dalam Teori Universal Ketiga ... 96

F. Kritik dan Catatan Untuk Qadhafi... 109

BAB V : PENUTUP Kesimpulan dan Saran ... 113

(9)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Konsep Islam sebagai al-din, yang bersumber dari Al-Qur’an meliputi semua

aspek kehidupan manusia, baik pengaturan hubungan makhluk dengan khalik

(habl min Allah), maupun pengaturan hubungan antar makhluk (habl min

Al-nash), konsep Din al-Islam mencakup hukum tentang sistem keyakinan (ahkam

I’tiqadiyyah), hukum yang berhubungan dengan pengaturan ucapan, perbuatan,

dan hubungan antar manusia (ahkam ‘amaliyah ) dan hukum yang berhubungan

dengan keutamaan, kesempurnaan dan keindahan bagi diri manusia (ahkam

khuluqiyah). Esensi kandungan Din al-Islam tidak hanya mengatur masalah

ibadah ritual saja, yaitu ibadah dalam bentuk pengaturan hubungan manusia

dengan tuhannya, namun juga ia mengatur kepentingan hubungan manusia dalam

hidup bermasyarakatnya seperti masalah kehidupan rumah tangga, pendidikan,

ekonomi, ketatanegaraan, politik dan hukum1

Runtuhnya Uni Soviet serta berbagai perubahan di negara-negara Sosialis

Timur satu dekade yang lalu, hingga saat ini dipahami sebagai berakhirnya

Perang Dingin, suatu perang ideologi setelah berakhirnya era kolonialisme, di

mana penjajahan dilakukan secara fisik, dunia memasuki era peperangan ideologi

1

(10)

ketika negara-negara kolonialisme masih ingin melanjutkan cengkraman mereka

pada bangsa-bangsa yang baru merdeka, peperangan tersebut terjadi antara blok

kapitalisme Barat yang dipimpin Amerika Serikat dengan blok sosialis yang

dipimpin Uni Soviet Rusia, yang sama-sama ingin menanamkan pengaruh di

negara-negara Selatan yang baru merdeka.2

Dengan demikian perang dingin merupakan perang ideologi untuk

memperebutkan hegemoni ke negara-negara yang dikenal sebagai dunia ketiga

atau pun dunia Selatan tersebut. Karena itulah runtuhnya Uni Soviet yang disusul

negara-negara satelitnya, Eropa Timur, sering dianggap dan dirayakan sebagai

berakhir atau gagalnya sosialisme, Lebih lanjut runtuhnya Uni Soviet juga

dianggap akan membawa dampak bagi berakhirnya berbagai percobaan

negara-negara transisi menuju sosialisme di dunia ketiga. Selain telah melahirkan

pemimpin revolusi, negara-negara transisi menuju sosialisme dunia ketiga juga

telah mewariskan berbagai model sosialisme maupun eksperimen sosialisme

dunia ketiga, namun, dengan runtuhnya negara-negara sosialis Eropa Timur,

eksistensi mereka juga di perkirakan terancam. Warisan model sosialisme dunia

ketiga tersebut diantaranya adalah rintisan Fidel Castro dan Che Guevcars yang

mempelopori suatu model sosialisme yang dikenal ‘Sosialis Kuba’. Gerakan

sosialisme Amerika latin maupun Amerika Selatan yang mengikuti jejak Kuba

adalah gerakan Sandinista yang melahirkan Daniel Ortega di Nikaragua, Salvador

2

(11)

Allende di Chile dan Camilo Torres di Kolumbia, demikian halnya di belahan

benua Asia, berbagai model sosialisme pernah diperjuangkan, juga telah

melahirkan pemimpin dan pemikir, seperti Ho Chi minh di Cina, di Timur

Tengah, usaha dan percobaan tersebut juga telah melahirkan sosialisme Arab

Ba’athisme di Syiria dan Irak. Di benua Afrika, perjuangan sosialisme telah

melahirkan Nkrumah di Ghana, Yulius Nyrere dengan Ujama sebagai model

sosialisme di Tanzania, dan Amilcar Cabral di Guinea Bisau bahkan, gerakan

Kibut di Israel sering disebut sebagai percobaan sosialisme generasi muda bangsa

Yahudi.3

Versi lain menyatakan bahwa sebenarnya sosialisme sudah ada sejak Islam

bersemai di negara Arab. Sosialisme ini nampak dalam ajaran Islam yang

disampaikan kepada warga Mekkah, nabi Muhammad SAW menganjurkan

sebuah alternatif tatanan sosial yang adil dan tidak eksploitatif serta menentang

penumpukan kekayaan di tangan segelintir orang. Pada ranah ini, Nabi

mengajukan adanya distribusi kekayaan yang berlebih kepada kelompok

masyarkat yang membutuhkan dengan istilah infaq fi sabilillah. Al-Qur’an yang

diwahyukan kepada Nabi mengutuk penumpukan dan mengancamnya dengan

hukuman yang berat. 4 Riba yang biasa diterjemahkan dengan bunga juga

dilarang. Selain itu, gaya hidup nabi Muhammad juga sangat sederhana. Beliau

3

. Mansour, Jalan Lain, Manifesto Intelektual Organik, h.152-153.

4

(12)

menjahit bajunya sendiri, tinggal diruangan yang sempit, dan melakukan

pekerjaan sebagai mana umumnya orang lakukan pada zamannya. Hartanya

didayagunakan untuk kepentingan umum.5 Tidak mengherankan jika Nabi

dijadikan acuan sosialisme bagi pemikir-pemikir dan gerakan-gerakan

sosio-politik Muslim

Sementara itu, di negara-negara yang mayoritas penduduknya beragama

Islam, gagasan sosialisme yang mendapat bimbingan semangat Islam, yang pada

dasarnya Islam sendiri juga meletakkan keadilan sosial bagi pilar utamanya,

selain memudahkan perkawinannya dengan gagasan sosialisme, juga telah

melahirkan gerakan keagamaan maupun teologi yang praksis yang lebih bercorak

sosialistik,6 seperti salah satu pengaruh dan propaganda tentang perlawanan

terhadap kolonialisme dan persatuan wilayah Islam atau Panislamisme di Timur

Tengah adalah Said Jamaludin Al-Afgani yang merupakan gerakan kultural anti

kolonialisme di zaman sebelum Perang Dunia II, Nasserisme di Mesir, Ben Bella

di Aljenia, dan akhirnya sosialisme Libya yang ditegakkan oleh Muammar

Qadhafi.

Muammar Qadhafi adalah sosok yang menjadi salah satu warisan dari

kekayaan sejarah bangsa ataupun masyarakat yang berjuang untuk menciptakan

dunia yang lebih baik dan lebih adil bagi masyarakatnya. Sebagai usaha untuk

5

. Amiruddin ar-Rany terjemahan dari Asghar Ali Engineer, Islam and its Relevance to Our Age,., h.89.

6

(13)

menciptakan ruang guna mewujudkan cita-cita, pandangan, dan keyakinan yang

terbaik bagi mereka sendiri, perjuangan yang dipimpin oleh Qadhafi menarik

untuk dikaji dan direnungkan. Qadhafi adalah salah satu tokoh yang berhasil

bertahan hingga saat ini. Dari banyak tokoh yang mencoba menciptakan ruang

untuk membangun dan menerapkan cita-cita tersebut. Sebagian usaha mengalami

kegagalan, bahkan sebelum dimulai atau sebelum berkembang, sungguhpun

demikian Qadhafi adalah tokoh yang kontroversial, juga seorang yang paling

sedikit mendapat perhatian kajian studi ilmiah kalangan Universitas tentang

perubahan sosial.7

Libya menganggap ideoligi yang dianutnya sebagai jalan tengah antara kutub

sosialisme (Komunisme) dan Kapitalisme. Hal ini diungkapkan Muammar

Qadhafi, bahwa buah pikirannya yang terangkum dalam The Green Book/

Al-kitab Al-Ahdhar (Buku hijau) merupakan jalan tengah dari dua ideologi besar

yang “bermasalah”, yaitu Sosialisme dan Kapitalisme. Istilah The Green sendiri

pada bukunya merupakan simbol dari jalan tengah antara soslialisme yang

diasosiasikan dengan The Red (Merah) dan Kapitalisme yang diasosiasikan

dengan The White (Putih).8

Muammar Qadhafi menghendaki bangsanya mempunyai pemikiran dan

ideologi yang orisinal tanpa harus berkiblat kesalahsatu kutub ideoligi asing.

7

. Mansour Fakih, Jalan Lain, Manifesto Intelektual Organik.., h. 148-149.

8

(14)

Keorisinilan yang dimaksud adalah bahwa ideologi bangsa Libya harus berasal

dari akar tradisi yang memengaruhi dan berlaku dalam kehidupan mereka. Tradisi

tersebut bagi rakyat Libya adalah Islam. 9

Libya yang diklasifikasikan sebagai negara Islam karena mayoritas atau

kebanyakan rakyatnya menganut Islam menjadi sebuah sosok negara yang

menarik untuk dikaji karena memposisikan dirinya sebagai negara yang secara

diametral bertentangan dengan negara-negara Barat yang kapitalis dan cenderung

bersahabat dengan ide negara-negara sosialis. Bahkan negara ini dengan

terang-terangan menamakan dirinya Republik Rakyat Sosialis Arab Libya. Namun,

meski Qadhafi menyatakan negaranya dibangun atas dasar ide jalan tengah

sebagai mana yang dirangkum dalam The Green Book, ia menolak sosialisme

Barat ataupun kapitalisme. Ide-ide yang dituangkan dalam The Green tampak

sarat nilai dan ide besar sosialisme. Hanya saja, kalaupun pemikiran Muammar

sarat dengan ide besar sosialisme, tampak juga perpedaan-perbedaan yang

spesifik dan mendasar dengan ide-ide sosialisme yang berkembang di Barat.

Seperti diakuinya peranan agama dalam kehidupan bernegara dan menjadi

landasan hukum nasional. Oleh karena itu Qadhafi menyebutnya sebagai bentuk

Neo-Sosialisme, dimana agama (Islam) menjadi watak dasar dan mempunyai

peranan yang sangat menentukan. 10

9

. Ibid., h.6

10

(15)

Sebagai contoh, Qadhafi mengatakan bahwa sosialisme yang dianutnya

mengakui hak waris dan hak milik lainnya. Selain itu, ia menawarkan sebuah

sistem demokrasi langsung yang mirip dengan konsep demokrasi Yunani kuno

dengan berbagai modifikasinya, dimana rakyat dalam mengontrol negara tidak

berdasarkan perwakilan tetapi memakai sistem demokrasi langsung. Selanjutnya,

ia juga menolak sistem kepartaian yang diangggap hanya menguntungkan

sebagian kecil elit politik dan mereduksi kepentingan rakyat yang sebenarnya.

Dalam hal ini Qadhafi dengan tegas menolak definisi demokrasi yang ditawarkan

Barat modern yang sarat manipulasi politik. Sehingga makna demokrasi menjadi

sebuah makna yang interpretable dan kondisional dalam prakteknya. Oleh karena

itulah Esposito dan Voll berpendapat bahwa demokrasi yang ditawarkan Barat

belum tentu sesuai dengan situasi lokal, sosial dan budaya suatu bangsa atau

negara. Maka dengan demikian, makna demokrasi tidaklah tunggal tetapi plural.

Sebagaimana pengalaman demokratisasi di Barat sendiri, ia beberapa kali

mengalami proses pencarian makna dan bentuk demokrasi dari sejak revolusi

Perancis hingga sekarang. 11

Maka disini penulis merasa tertantang untuk mengkaji hal-hal atau nilai-nilai

yang dapat menjadikan Islam dan sosialisme sebagai motivasi kemerdekaan di

berbagai negara, Indonesia juga tidak jauh berbeda, seperti pernyataan Hos

Cokroaminoto, asas perjuangan Syarekat Islam adalah sosialisme Islam, Hatta

11

(16)

dengan sosialisme religius, Soekarno dengan NASAKOM-nya. Pertanyaan

mendasar yang insyaallah akan dijawab dalam penelitian ini apakah Islam dan

sosialisme adalah dua hal yang kontradiktif? sehingga sosialisme harus

dihadapkan dengan Islam, seperti pertarungan Gamal Abdul Naser dengan raja

Arab Saudi , tentang Islam dan sosialisme dengan dukungan masing-masing

ulama, kalau memang Islam dan sosialisme kontradiktif dimana letak

kontradiktifnya? Atau barangkali Islam dan sosialisme adalah hal yang dapat

dipertemukan menjadi asas dasar perjuangan melawan Imperialisme ataupun asas

membangun sebuah negara yang tidak anti terhadap kesejahteraan masyarakat

atau kesetaraan kedudukan, mungkin juga Islam dan sosialisme menjadi dasar

analisis tentang kemasyarakatan di berbagai masyarakat belahan dunia.

Berdasarkan latar belakang ini penulis sangat tertarik dan optimis untuk

melakukan penelitian dengan judul ”Pemikiran Politik Mu’ammar

Qadhafi”

yaitu sebuah kajian tentang pemikiran Qadhafi yang dituangkan dalam sebuah buku hijau (The green book) penelitian ini bersifat historis dan

teoritis yakni mengenai sejarah Sosialisme, kemudian pola pemikiran seorang

Muammar Qadhafi dalam menjalankan pemerintahannya di Libya yang sampai

(17)

B. Batasan dan Rumusan Masalah

Untuk mengungkap permasalahan di atas cara yang akan ditempuh oleh

penulis adalah dengan studi kepustakaan yang melingkupi studi sejarah dan teori

yang berkaitan dengan permasalahan perkembangan politik di Libya. Oleh karena

itu pembatasan yang dilakukan adalah untuk mengetahui sejauh mana konsistensi

Qadhafi dalam melaksanakan konsep sosialisme Islam pada kebijakan

politik-ekonomi di Libya, selain itu serta untuk mencari justifikasi keterkaitan antara

Islam dengan sosialisme secara teoritis dan historis normatif (masa Rasulullah

SAW dan Khilafah Rasyidah). Jadi, tidak menyentuh aspek dan hitorisnya pasca

Khilafah Rasyidah. Sumber rujukan sosialisme akan mengacu pada ide-ide besar

sosialisme klasik hingga modern, sedangkan sumber pokoknya merujuk pada

Al-Qur’an dan sunnah Rasulullah SAW serta memperhatikan praktik para shahabat

Rasulullah.

Sedangkan ruang lingkup kajian ini difokuskan pada pemikiran Muammar

Qadhafi yang berkenaan dengan produk-produk ijtihad dan visinya yang tertuang

dalam The Green Book. Dengan demikian, pemahaman terhadap pemikiran

Qadhafi dapat dilakukan secara utuh dan menyeluruh.

Dengan membagi kajian pada bidang pemikiran yang telah digambarkan

di atas, ada beberapa masalah pokok yang akan dicari jawabannya di dalam

skripsi ini dengan rumusan sebagai berikut:

1. Siapakah Muammar Qadhafi

(18)

3. Apa yang menjadi latar balakang pemikiran Qadhafi dan seperti apa

pandangannya terhadap sosialisme.

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Dari penjabaran di atas dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya penulis

mempunyai tujuan:

1. Mempelajari beberapa konsep pemikiran politik Mu’ammar Qadhafi terhadap

kontek politik di Libya.

2. Mengetahui interaksi sosialisme dengan Islam dalam pandangan Mu’ammar

Qadhafi.

3. Menjelaskan perbedaan antara sosialisme dan kapitalisme serta komunisme.

Hasil dari penulisan dan penelitian ini selanjutnya akan dapat dimanfaatkan

sebagai:

1. Untuk penulis : Memberikan wawasan kepada penulis dan dalam rangka meningkatkan disiplin ilmu yang akan dikembangkan sesuai dengan bidang

studi yang merupakan matakuliah pokok dan diperdalam lebih lanjut lagi

melalui studi-studi yang serupa dengan disiplin ilmu tersebut.

2. Untuk kalangan akademisi : seperti mahasiswa dan pengamat, skripsi ini menyajikan wacana yang bisa dijadikan informasi untuk dibahas dan

(19)

3. Untuk ilmu Pengetahuan : memberikan sumbangan khususnya bidang ilmu politik sehingga berfungsi untuk mengetahui tentang pandangan hukum Islam

mengenai sosialisme dan pemikiran tokoh khususnya Muammar Qadhafi.

4. Untuk masyarakat : skripsi ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang sistem ekonomi yang dianut oleh negara-negara di wilayah Timur

Tengah, khususnya Libya.

D. Review Kajian Terdahulu

Sebelum melakukan penelitian ini penulis telah melakukan kajian terhadap

buku-buku yang ada kaitannya dengan Islam dan sosialisme, peneliti juga telah

meninjau karya ilmiah dalam bentuk buku-buku dan skripsi. Buku yang pertama

berjudul “Islam and The Third Of Universal Theory penulis Mahmoud Ayyoub

yang diterbitkan oleh New York and London: 1987, Kegan Paul Internasional

dalam buku ini Ayyoub lebih menekankan pada pemikiran keagamaan Qadhafi,

walaupun Ayyoub menyertakan pemikiran Qadhafi dalam The Green Book,

kajiannya dalam hal ini tidak begitu mendalam dan tidak tuntas. Meski demikian,

buku Ayyoub ini menjadi sumber informasi bagi penulis dalam menelusuri

sumber-sumber mengenai kajian pemikiran Qadhafi.12

Selain itu, buku Usus Tanzim Siyasi fi Nazhariyah ‘Alamiyah

Al-Tsalitsah, (Tripoli al-Munsha’ah al-ammah lil nasyr wa al-tauzi wa al-‘illan,

12

(20)

1983) karangan Ahmad Abdul Hamid Al-Khallidy mengenai ketatanegaraaan

Libya juga sangat bermanfaat, dalam buku ini dapat dicermati bagaimana cita-cita

Qadhafi dalam The Green Book dapat diimplementasikan dalam sebuah negara

Libya. Dari sisi ini telah melahirkan citra Qadhafi, bukan hanya sebagai pemikir

tetapi juga sebagai seorang praktisi.13

Kemudian didalam buku “Islam Musuh bagi Sosialisme dan Kapitalisme

oleh Syamsuddin Ramadlan yang diterbitkan pada tahun 2003 oleh penerbit

Wahyu Press. Dalam buku tersebut diterangkan bahwa ideologi kapitalisme dan

sosialisme merupakan ideoligi yang bertentangan dengan ideologi ajaran Islam,

penyebab perbedaan yang ada adalah perbedaan ‘aqidah atau pemikiran yang

mendasar, yakni jika dilihat lebih mendalam, perbuatan yang dilakukan kaum

sosialis dan kapitalis lebih mengarah kepada materialisme dan kedunian semata

walaupun seakan-akan sama dalam perbuatan tetapi kaum sosialis dan kapitalis

menolong orang lain karena manfaat tertentu.14

Selain itu Syamsuddin juga menjelaskan dalam bukunya bahwa Islam dengan

kapitalisme dan sosialisme tidak mungkin berdampingan. Menurutnya kondisi itu

disebabkan adanya kaedah-kaedah yang harus dimiliki oleh umat Islam yang

pertama, semua negara yang mengemban ideoligi kapitalisme dan sosialisme

adalah musuh Islam dan kaum muslimin, kedua, sistem kapitalis itu bersikap

13

. Ahmad Abdul Hamid Al-Khallidy, Usus Tanzim Siyasi fi Nazhariyah Al-‘Alamiyah Al-Tsalitsah, (Tripoli al-Munsha’ah al-ammah lil nasyr wa al-tauzi wa al-‘illan, 1983),h. 29-31.

14

(21)

resisten terhadap ideoligi maupun gerakan yang bertentangan dengan ideologinya.

Ketiga, Islam adalah agama lurus. Tidak dinamakan Islam, jika bersinkretis

dengan kapitalisme dan sosialisme-komunisme. Keempat, umat Islam harus dapat

membedakan antara pemikiran-pemikiran yang bebas dari nilai dengan

pemikiran-pemikiran yang tidak bebas dari nilai.15 Didalam buku Negara Hukum

buah karya Prof. Dr.H. Muhammad Tahir Azhary, SH. Menambahkan bahwa

paham Sosialis atau socialist legality merupakan watak negara komunis/sosialis

yang diwarnai oleh doktrin komunis bahwa agama adalah candu bagi rakyat.16

Di dalam bukunya Dr. Mansour Fakih “Jalan Lain” Manifesto Intelektual

Organik (Yogyakarta: Insist Press 2000) diuraikan mengenai pemikiran Karl

Heinrich Marx yang pada intinya adalah pikiran dan analisis Marx tersebut

didasarkan pada pemikiran epistemologi yang terkenal dengan “ dialectical and

historical materialisme. Pemikiran filosofi epistemologi tersebutlah yang

membuat ia lebih dikenal sebagai ‘anti-tuhan’. Padahal, pemikiran tentang

dialektika dan materialisme sejarah sesungguhnya tidak ada kaitannya dengan ada

atau tidaknya Tuhan. Karena Marxisme bukanlah sebuah agama, melainkan

sebagai salah satu aliran pemikiran sosialis dalam rangka mencari sistem sosial

yang adil. Itulah makanya Marxisme berkembang, dan melahirkan banyak

tafsiran. Analisis tersebut berwatak radikal karena mencoba membuka relasi

15

. Ibid., h.8

16

(22)

sosial yang paling dasar dari hubungan produksi manusia antara yang memiliki

modal (kapital) dan yang bermodal tenaga kerja, itulah mula dari analisis kelas.

Namun dalam perkembangan tafsiran selanjutnya, teori kelas justru melihat lebih

luas dari sekedar hubungan buruh-kapitalis tetapi telah melibatkan negara, civil

society, dan semua sektor masyarakat non buruh lainnya. Masyarakat tanpa kelas,

dengan begitu bukanlah ‘masyarakat sama tara dan sama harta,’ seperti yang

sering dipahami orang, melainkan suatu masyarakat tanpa aksploitasi. Eksploitasi

juga tidak seperti yang sering dipahami banyak orang, dalam definisi Marx

ekspoloitasi terjadi melalui pengambilan surplus value yang seharusnya hak

buruh 17

Setelah melakukan tinjauan terhadap buku-buku diatas penulis juga mencoba

untuk mengkaji karya ilmiah yang berupa skripsi yang ada di Perpustakaan

Fakultas Syari’ah dan Hukum dengan judul Perkembangan Islam dan Sosialisme

di Timur Tengah” oleh Syukri Rahmatullah, tahun 1425 H/2004 M. Dalam

skripsi tersebut diuraikan dan di jelaskan mengenai konsep-konsep Islam dan

sosialisme dimana diantara keduanya memiliki persamaan-persamaan yang

signifikan, yaitu dalam hal menjunjung kesejahteraan rakyat dan terciptanya

kedamaan dalam sebuah bangsa dan negara. Dan didalam skripsi tersebut juga

dibahas tentang perkembangan sosialisme pasca runtuhnya Uni Soviet sampai

kepada perkembangan yang terjadi setelah perang Iraq tahun 2003. didalamnya

17

(23)

juga di sebutkan beberapa tokoh-tokoh gerakan yang mendukung sosialisme

diantaranya Gamal Abdul Naseer di Mesir dan gerakan revolusi iran serta

perkembangan sosialisme yang terjadi di Indonesia, yaitu dengan konsepnya Hos

Cokroaminoto, Soekarno dan Hatta.

Dari buku-buku atau pun skripsi di atas penulis ingin menegaskan bahwa

skripsi yang ditulis ini memiliki perbedaan-perbedaan yang sangat signifikan

pertama, dalam hal objek kajian, penulis lebih menekankan pada pemikiran

Qadhafi dalam The Green Book hal ini berbeda dengan karya Mahmoud Ayoub

yang lebih menekankan pada pemikiran keagamaan Qadhafi. Kedua, dari segi

subtansi, penulis berusaha memberikan informasi tentang pandangan Islam

mengenai sosialisme dari segi fositifnya, hal ini jelas berbeda dengan karya Abdul

Hamid Al-Khalidy dalam bukunya Usus Al-Tanzim Al-Siyasi fi Al- Nazhariyah

Al-‘Alamiyah Al-Tsalitsah yang sekedar memberikan gambaran perjalanan

ketatanegaraan Libya dan cita-cita Qadhafi, demikian juga dengan karyanya

Syamsudin Ramadlan yang menyoroti sosialisme dari segi negatifnya saja.

Ketiga, dari segi pembatasan (spesifikasi kajian), penulis berusaha memfokuskan

penelitiannya hanya pada negara Libya dan hal ini pun kemudian lebih di

khususkan lagi mengenai pemikiran politik Muammar Qadhafi dan pandangannya

terhadap sosialisme, sehingga, skripsi ini berbeda dengan skripsi yang dibuat oleh

Syukri Rahmatullah, tahun 1425 H/2004 M yang isi kajianya mengenai

Perkembangan Islam dan Sosialisme di Timur Tengah, dalam pandangan analisis

(24)

informasi yang diberikan masih secara global dan bersifat pengantar atau

pengenalan tentang sosialisme.

Adapun data tambahan mengenai perkembangan mutakhir Libya dan aksi

politik Qadhafi penulis mendapatkan berita dari jurnal yang diterbitkan Libya dan

situs internet yang memuat informasi mengenai Libya secara keseluruhan .

E. Metode Penelitian 1. Jenis Penelitian

Metode penulisan penelitian ini dilakukan dengan dua pendekatan.

pertama, pendekatan sejarah (historical approach) dalam hal ini penelitian

mengeksplorasi perkembangan konsep ataupun pemikiran serta aksi politik

objek penelitian secara kronologis. Dengan mengungkap perkembangan

konsep sosialisme secara kronologis akan dapat diketahui dengan lebih mudah

perihal sebab-sebab munculnya perkembangan konsep tersebut. Pada

akhirnya, penulis dapat menemukan orisinalitas dan inti dari sosialisme yang

akan dikawinkan dengan Islam yang konsepnya berangkat dari sumber

utamanya (Al-Qur;an dan Sunnah). Dari teori ini penulis mulai meneliti

tentang sejarah perkembangan Libya, yang mencakup tentang

Imperium/Kerajaan ysng pernah mengusainya sampai pada fase pengalihan

kekuasaan yang dilakukan oleh Muammar Qadhafi, kemudian penulis

melanjutkan dengan meneliti pendangan sosialisme Qadhafi yang di

(25)

Kedua, pendekatan penafsiran kritis (Hermeneutical Approach), yakni

sebuah metode yang dengan mudah didefinisikan sebagai filsafat penafsiran

makna. Dengan pendekatan ini penulis membahas inti atau pokok bahasan

berupa eksplorasi gagasan-gagasan atau ide Muammar Qadhafi. Kemudian,

dari hasil eksplorasi tersebut penulis mencoba memahaminya dengan

penafsiran kritis terhadap ide dan gagasan Qadhafi tersebut. Penafsiran

dilakukan dengan mengamati hasil eksplorasi historis terhadap perkembangan

konsep secara kronologis dan juga dengan mengamati dan menyelami makna

kandungan ayat-ayat atau sunnah yang dianggap beraroma sosialistik. Hasil

yang diharapkan kemudian bisa menjawab seluruh pertanyaan yang

dikemukakan dalam rumusan masalah di atas dan memberikan kesimpulan

yang akurat dan bermanfaat.

Sebagai implikasi dari pendekatan yang digunakan maka metode

penelitian yang digunakan dalam penulisan penelitian ini adalah kualitatif,

dengan metode ini penulis mengkaji bahan atau data dari sumber tulisan yang

terkait, baik dari sumber primer, antara lain Muammar Qadhafi, Kitab

Al-Akhdhar, (Tripoli, Biro Rakyat Jamahariya Rakyat Sosialis Arab), Mahmoud

Ayyoub, Islam and the Third Universal Theory, (London and New

York:Kegan Paul Internasional,1987), Ahmad Abdul Hamid Al-Khalidi, Usus

Al-Tazim Al-Siyasi fi Al-Nazhariyah Al-‘Alamiyah Al- Tsalitsah, (Tripoli:

Al-Munsha’ah Al-‘Ammah lil Nasyr wa Al-Tauzi’ wa Al-‘Ilan,1983), Muammar

(26)

(Yogyakarta: Insist,2000), maupun sekunder, antara lain Endang Mintarja,

Politik Berbasis Agama Perlawanan Muammar Qadhafi Terhadap

Kapitalisme, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar,2006), Mansour Faqih. Jalan Lain,

Manifesto Intelektual Organik.Yogyakarta:Insist Press, 2002,. John l Esposito,

Islam Ancaman, Mitos atau Realitas: Jakarta: Mizan.1994), Miriam

Budiardjo. Dasar-Dasar Ilmu Politik, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama,

1996. dengan memberikan kategorisasi dan pengelompokan kualitas pada data

yang diperoleh, baik yang berasal dari dokumen pustaka ataupun dari data

lainnya (Internet), kemudian data-data tersebut dianalisis dengan kritis secara

akademis. Oleh karena itu, penulis akan merujuk pada pengkajian pustaka,

baik karya asli maupun terjemahan, juga karya lokal lainnya sejauh

mendukung atau sesuai dengan tema bahasan.

2. Teknik Pengumpulan data a. Pengumpulan data

Dalam penyusunan skripsi ini data yang diperoleh dari berbagai

sumber tertulis data tersebut terbagi kepada dua sumber yaitu sumber

primer dan sekunder. Sumber primer meliputi The Green Book penulis

Mu’ammar Qadhafi yang diterjemahkan oleh Zakiyuddin Baidhawi, Islam

and Third Universal Theory penulis Mahmud Ayyoub; Usus Al-Tanzim

al-Siyasi Fi Al-Nazhariyah Al-‘Alamiyah Al-Tsalitsah penulis Ahmad

Abdul Hamid al-Khalidi; Al-Qadhafi wa Mutaqawwilun ’Alaihi penulis

(27)

Jalan lain; Manisfesto Intelektual Organik penulis Mansour Faqih;

Demokrasi dinegara-negara Muslim penulis John L Esposito; Sijjil

Al-Qaumi penulis Mu’ammar Qadhafi, Comentory on the Green Book penulis

Muammar Qadhafi Islam dan sosialisme penulis H. Oemar Said Cokro

Aminoto; Metode pengambilan data dilakukan melalui karya-karya lain

seperti Islam Musuh bagi Sosialisme dan Kapitalisme penulis Syamsuddin

Ramadlan; Dasar-Dasar Ilmu Politik, Miriam Budiardjo, Ahkam

Al-Shulthaniyah penulis Abu Hasan ‘Ali ibn Muhammad ibn Habib

Al-Bashary Al-Bagdady Al-Mawardy sebagai bahan rujukan yang

melengkapinya. Kemudian penulis mentelaah dan mempelajari yang

sekiranya diperlukan sebagai bahan tulisan.

b. Pengelolaan data

Metode pengelolaan data yang digunakan dalam penulisan skripsi ini

adalah metode deskriptif analisis, yaitu memaparkan hasil-hasil penelitian

yang bersumber dari data primer dan sekunder, sedangkan analisis yaitu

menginterpretasikan dari hasil-hasil pemilihan yang telah didapatkan.

Melalui konsep ini penulis melakukan eksplorasi tentang keadaan dan

kondisi Libya yang di dapatkan dari sumber-sumber primer seperti buah

karya Mahmoud Ayyoub, Islam and the Third Of Universal Theory, New

York and London: Kegan Paul Intenasional, 1987, Muammar Qadhafi,

(28)

Qadhafi) dan sebagai pelengkapnya ( penulis mendaparkannya dari media

Internet. Dan sumber-sumber sekunder lainnya.

Data-data tersebut kemudian diklasifikasikan sesuai dengan tema dan

hal-hal yang akan dibahas oleh penulis, kemudian penulis

mendeskripsikannya dengan memaparkan secara sistematis yang disertai

dengan membuat analisis, kritik dan kesimpulan analisis yang digunakan

penulis adalah analisis hubungan, yaitu memberikan analisis dengan

menghubungkan uraian dan penjelasan yang terdapat pada bab-bab

sebelumnya diakhir pembahasan.

3. Teknik analisis data

Analisis data dengan metode analisis induktif yaitu dengan melakukan

analisis secara menyeluruh terhadap data-data yang telah didata kemudian

akan dihasilkan kesimpulan penelitian terhadap permasalahan yang diangkat.

Metode ini dilakukan penulis dengan berbagai langkah, langkah-langkah itu

ialah dengan cara menghimpun seluruh data-data yang didapat dari berbagai

sumber (primer dan sekunder), kemudian dari data-data tersebut dijadikan

beberapa bab dan sub bab, setelah semuanya terdata dengan baik langkah

yang selanjutnya dilakukan oleh penulis adalah menganalisa data-data

tersebut sehingga menjadi sebuah kesimpulan yang sesuai dengan informasi

(29)

4. Teknik penulisan

Teknik penulisan skripsi ini penulisan menggunakan buku pedoman

penulisan skripsi yang diterbitkan oleh Fakultas Syari’ah dan hukum tahun

2007 cetakan ke-1.

G. Sistematika penulisan

Sistematika penulisan skripsi ini menggunakan sistem bab-perbab, dimana

dalam setiap bab terdiri dari beberapa sub tema yang memuat pokok-pokok

pembahasan dan pemikiran penulis.

Bab I, Sebagaimana diuraikan dimuka, berisi pembahasan formal penulisan

skripsi ini, yang terdiri dari latar belakang yang menjelaskan perlu dan pentingnya

penulisan ini, sehingga penulisan ini menemukan relevansi dan signifikansinya.

Kemudian dikemukakan juga batasan dan rumusan masalahnya sehingga

penulisan akan lebih terfokus dan lebih jelas. Selain itu dikemukakan juga

metodologi, tujuan dan sistematika penulisan atau pembahasan.

Bab II, Berusaha menguraikan masalah Pandangan Islam Terhadap Sosialisme

yang selama ini mengalami reduksi secara maknawi, sehingga istilah ini selalu

disosialisasikan sebagai sebuah gerakan atau kepentingan politik tertentu. Untuk

itu dalam bab ini dikemukakan berbagai bentuk sosialisme secara kronologis dan

metamorfosanya dari sosiallisme klasik, yang merupakan ide awal dari sebuah

gagasan sosialisme dan diasumsikan mengilhami lahirnya ide-ide baru sosialisme

(30)

yang dianggap sebagai sosialisme ilmiah dan mengilhami sebagian besar gerakan

sosialisme dari kalangan buruh sampai pada bentuknya yang politis, lantas,

dibahas bagaimana ide-ide sosialisme berkembang di kalangan orang-orang

beragama yang memperjuangkan ide sosialisme lewat justifikasi teks-teks suci

agama masing-masing, terutama mengungkap keterkaitan Islam dan sosialisme.

Penyelidikan keterkaitan tersebut dilakukan dengan cara menggali sumber pokok

normatifitas Islam, yakni Al-Qur’an dan tradisi Nabi SAW (Sunnah) serta praktek

para shahabat, selain itu, juga dibahas bagaimana fakta sejarah Islam tentang

sikap terhadap sosialisme. Bab ini diharapkan dapat menjawab pertanyaan

mengenai hubungan antara Islam dan Sosialisme.

Pada bab III, penulisan sudah memasuki objek penelitian konkret yaitu Libya

dan profil Muammar Qadhafi. Dalam bab ini diungkapkan keterangan ringkas

mengenai sejarah Libya hingga berdirinya negara sosialis yang diilhami ajaran

fundamental Islam, sosio kulturalnya yang diharapkan dapat memahami

bagaimana rakyat Libya diantarkan pada ide negara yang sosialistik. Kemudian,

diungkapkan juga dinamika politiknya hingga terjadinya revolusi Al-Fatih

pimpinam Muammar Qadhafi. Bab ini diharapkan dapat menjawab pertanyaan

tentang bagaimana respon rakyat Libya terhadap konsep pemikiran Muammar

Qadhafi, dan pembaca lebih memahami sosok Muammar dengan menguraikan

biografinya dan sejarah kelahiran, riwayat pendidikan dan karir politik yang dia

tempuh serta bagaimana citra Qadhafi secara domestik dan internasional, baik

(31)

Sedangkan pada bab IV, berupa uraian mengenai pemikiran Muammar

Qadhafi yang menghasilkan berbagai produk ijtihad berdasarkan pemahaman dan

interprestasi yang khas terhadap teks-teks normatif Islam. Kemudian,

diungkapkan visi Qadhafi sebagaimana yang termuat dalam The Green Book/

Al-kitab Al-Akhdhar berupa konsepnya mengenai solusi atas problem demokrasi,

ekonomi, dan basis masyarakat sosialis. Selanjutnya, penulis mencoba untuk

mengkritisi pemikiran Qadhafi, termasuk pola pikir yang ia gunakan.

Bab ke-V merupakan penutup yang merupakan akhir dari keseluruhan uraian

yang telah dikemukakan di atas dan juga merupakan sebuah pemaparan singkat

benang merah berbagai varian sosialisme dan pemikiran sosialisme Qadhafi.

BAB II

(32)

A. Dinamika Sosialisme

1.Pengertian dan Awal lahirnya sosialisme Serta ajaran-ajarannya

Secara etimologi, kata “Sosialisme” berasal dari bahasa Latin socius yang

berarti makker (Belanda), Friendly (Inggris), pertemanan atau persahabatan

(Indonesia)’. Dalam bahasa Arab kata sosialisme biasa dipadankan dengan kata

Isytirakiyah.18, berasal dari kata Isytiraka, yang berarti bekerja sama.

Sedangkan secara terminologi, sosialisme bermakna berbagai macam teori atau

sistem organisasi sosial. Yang di situ alat-alat produksi dan pembagian

kekayaan dimiliki (dan dikelola secara kolektif atau melalui pemerintahan

sentralistis yang selalu merancang dan mengawasi ekonomi. sedangkan Miriam

Budiarjo mengartikan Sosialisme adalah “ Suatu sistem ekonomi yang sebagian

besar keputusan-keputusan di bidang ekonomi diambil; dalam satuan-satuan

yang dikuasai oleh berbagai bagian dari struktur negara atau oleh para

pekerja”.19

Buku pertama dalam bidang literatur sosialis yang terbaik ditulis oleh Sir

Thomas More (1478-1535). Bukunya berjudul Utopia merupakan suatu

serangan terhadap keburukan-keburukan berupa kemiskinan, pengangguran dan

lembaga “hak milik privat” yang semua itu merupakan sendi dari kapitalisme.

18

A.S. Hornby, Oxford Advenced learner dictionary, (Oxford University Press, 1995), ed.V.h.1127. lihat juga HOS. Cokroaminoto, Islam dan Sosialisme, (Jakarta: LPP-RI,1963), h.9

19

(33)

More mengkritik kondisi-kondisi di Inggris dan negara-negara eropa tertentu

yang telah terlihat pada permulaan abad ke-16. ia menganjurkan didirikannya

sebuah Negara “utopia” (sebuah negara yang menyerupai “Republik” dari

Plato) dimana orang bekerja dengan gembira, dan terdapat banyak kesempatan

untuk “pemerkayaan secara kultural”.20

Istilah Sosialisme pertama kali dipakai pada tahun 1927 dalam suatu

majalah mengenai koperasi. Istilah itu merujuk pada orang seperti Robert Owen

(1771-1858) yang ingin meringankan kesengsaraan pekerja pabrik akan tetapi

Karl Marx (1818-1883) yang hidup hampir setengah abad kemudian ingin

mengadakan perbedaan yang jelas antara ajarannya dengan

pemikiran-pemikiran orang-orang seperti Robert Owen, dengan menekankan sifat

revolusionernya oleh karena itu, buku yang ditulisnya dengan Friederich Engel

(1820-1895) yang merupakan acuan untuk mengorganisir kaum buruh,

dinamakan “Manifesto Komunis” dan bukan “Manifesto Sosialis”. 21

Sosialisme sendiri kembali dihidupkan oleh Lenin (1870-1924) untuk

menunjuk pada apa yang oleh Karl Marx disebut “tahap awal dari komunisme”

(The Early Phase Of Communism) yang mendahului terciptanya komunisme

penuh. Dalam tahap ini prinsip ekonomi adalah, setiap orang menerima sesuai

20

. Paul Heinz Koester. Tokoh-Tokoh Ekonomi Mengubah Dunia, Pemikiran-Pemikiran yang Mempengaruhi Hidup Kita. (Jakarta; Gramedia, 1987) Cet.1, h. 8-9

21

. Oscar Jaszi “ Sosialism”, dalam Edwin RA Seligman (Ed). Encyclopedia of Sosialis Science v. XII-XIV (New York) : The Mc Millan 1997, cet Ke-3, h 190, lihat juga Miriam Budiarjo,

(34)

dengan karyanya. Sedangkan dalam tahap komunisme penuh prinsip ekonomi

telah berkembang menjadi, setiap orang memberi sesuai dengan kemampuannya

dan setiap orang menerima sesuai dengan kebutuhanya.22

Merumuskan apa yang dinamakan sosialisme merupakan soal yang tidak

mudah. Banyak sekali perbedaan yang muncul mengenai faham sosialisme baik

pada dataran teori yang digariskan maupun dalam praktek yang dilaksanakan.

Tetapi pada umumnya mereka yang menganut faham sosialisme atau

partai-partai sosialis bersikap kritis terhadap milik pribadi, terutama milik pribadi dari

alat-alat produksi. Bahkan gagasan besar dari sosialisme ini berusaha untuk

meniadakan atau mengurangi ketimpangan-ketimpangan ekonomi

ditengah-tengah masyarakat melalui pemerataan pendapatan nasional yang lebih adil.

Oleh karena itu, prinsip utama dari sosialisme bukanlah semata-mata bahwa

produksi itu harus di pusatkan di tangan negara, akan tetapi pengelolaan dan

tata pelaksanaan ekonomi pun harus menjadi tugas negara.23

lahirnya sosialisme sebenarnya mengkritisi pola Industri kapitalisme yang

menghadirkan kesengsaraan, kemiskinan rakyat ataupun buruh (pekerja), tidak

seperti yang dibayangkan Adam Smith tentang Welfare State. Menurut Adam

Smith bahwa dengan adanya sikap “Laissez Faire” (biarkan saja) dari

pemerintah terhadap ekonomi atau menyerahkan kemajuan ekonomi pada

mekanisme pasar, maka akan timbul kesejahteraan. Adam Smith bukan

22

. Oscar Jaszi “ Sosialism”, h 191-192

23

(35)

berbicara kosong tetapi dia berbicara pada dua prinsip yaitu kebebasan dan

kebutuhan, negara tidaklah boleh memberi batasan apa-apa. Ekonomi pasar

yang diusulkan Smith nantinya akan menyebabkan harga rendah dan tidak

tinggi, atau disebut dengan “Infisile Hand”.(pengatur tingkat harga pasar).24

Sosialisme sendiri memiliki sejarah panjang khususnya di negara-negara

Eropa. Sosialisme muncul di Eropa pada awal abad ke-19 ia lahir dari suatu

hentakan keprihatinan atas akses-akses revolusi industri. Pada awal abad ke-19

kemajuan-kemajuan dan penemuan-penemuan baru di bidang teknologi

berkembang dengan pesat dan membuka cakrawala baru di bidang produksi dan

perdagangan. Perubahan-perubahan terjadi dengan kecepatan luar biasa

sehingga dikatakan bahwa dalam lima puluh tahun transformasi masyarakat

lebih besar dari pada dalam masa tiga abad sebelumnya.25

Akan tetapi perubahan-perubahan tersebut juga membawa kesengsaraan

yang luar biasa, terutama bagi rakyat kecil, yaitu petani di daerah pedesaan dan

pengrajin di kota-kota. Struktur masyarakat feodal hancur begitu juga terhadap

para pengrajin yang berkarya menjadi hancur dengan didirikannya pabik-pabrik

sehingga buruh hanya mengerjakan sebagian kecil dari produk yang dihasilkan.

Petani yang tidak lagi memperoleh nafkah di daerah pedesaaan karena

disintegrasi sistem feodal lari ke kota, kota-kota menjadi penuh sesak,

24

. Paul-Heiniz Koesters. Tokoh-Tokoh Ekonomi Mengubah Dunia; Pemikiran-Pemikiran yang Mempengaruhi Hidup Kita. (Jakarta: Gramedia, 1987) Cet I,h. 8-9

25

(36)

perumahan menjadi kebutuhan rakyat banyak, tetapi penyediannya sangat

terbatas. Timbulah penyakit tifus, kolera dan kemelaratan merajalela di

kota-kota.26 Mereka terpaksa bekerja di pabrik-pabrik tetapi jumlah pencari kerja

lebih besar dari kesempatan kerja yang ada. Timbulah persaingan tajam antara

pria dan wanita serta anak-anak, yang upahnya lebih sedikit dari pria. Jam kerja

sangat panjang yaitu 16-18 jam sehari, lingkungan kerjanya kotor, pengap, serta

sama sekali tidak memennuhi syarat-syarat kesehatan,. Sementara itu

kesenjangan antara orang kaya dan orang miskin semakin tajam.

Sosialisme mula-mula dikembangkan oleh Francois-Noel Babeuf

(1760-1797) dari Perancis.27 Tujuan dari penerapan ideologi ini adalah kesamaan.

Babeuf mempermaklumkan perang kaum miskin melawan kaum kaya sebagai

upaya untuk mewujudkan sosialisme yang diyakininya. Kemudian terdapat

Claude Hendri Saint Simon, keturunan bangsawan Perancis.28 Pria kelahiran

1760 ini mengkritik keras keadaan terlantar kaum buruh serta menuntut

emansipasi proletariat. Hal itu dilakukan melalui penataan masyarakat dari atas,

bukan melalui perjuangan kelas buruh. Penataan model ini membuat Simon

dianggap bukan seorang sosialis. Tetapi, Simon memiliki penganut yang disebut

sebagai Saint Simonian yang berjumlah tidak sedikit sehingga Simon tetap saja

diakui sebagai tokoh sosialisme. .

26

. Oscar Jaszi “ Sosialism”, h. 507

27

. Franz Magnis- Suseno, Pemikiran Karl Marx: Dari Sosialisme Utopis Keperselisihan Revisionisme, (Jakartal PT Gramedia Pustaka Utama, 1999), Cet. I, h.20.

28

(37)

Di Inggris Robert Owen (1772-1858), seorang industriawan, berusaha

melaksanakan ajarannya dalam praktik. Dalam suatu pabrik tekstilnya di New

Lanark, Skotlandia, Owen mengurangi jam kerja dan melarang anak dibawah

umur 10 tahun untuk bekerja. Owen memperbaiki upah buruh dan

menggunakan sebagian keuntungannya untuk memperbaiki nasib para pekerja.

Karena Owen sangat mementingkan pendidikan, dia mendirikan sekolah tanpa

memungut biaya. Disamping itu, Owen mendirikan pemukiman di Amerika

Serikat pada 1824 bernama New Harmony. Akan tetapi ternyata pemukiman ini

hanya bertahan 2 tahun hingga 3 tahun karena masalah keuangan, Pengelolaan

yang kurang baik dan tidak disiplinnya warga pemukiman. Dia lebih berhasil

dalam mendirikan usaha dibidang koperasi dan konsumsi, dan membantu

pendirian koordinasi antara serikat-serikat pekerja. Owen dikenal sebagai

“Bapak Koperasi” Inggris.29

Seorang yang juga sangat terkesan dangan kesenjangan ekonomi antara

kaya-miskin yang muncul akibat revolusi industri ini adalah Karl Marx

(1818-1883). Dia berpendapat bahwa masyarakat tidak dapat diperbaiki secara tambal

sulam, tetapi sendi-sendinya perlu dirombak secara radikal sampai terjadi

transformasi sosial secara total. Ia menyusun suatu teori sosial yang menurutnya

didasari hukum-hukum ilmiah dan oleh karena itu pasti akan terwujud. 30

29

. Miriam Budiarjo.,(ed) Simposium Kapitalisme, h.10-11.

30

(38)

Marx dengan memakai ajaran filusuf Jerman Hegel (1770-1831),

mengatakan bahwa perkembangan terjadi melalui dialektik, yaitu melalui

pertentangan antara tesis dan anti tesis, dan sesudah berproses terus menerus

menjadi sintesis. Setiap sintesis lambat laun menjadi tesis lagi dan proses

dialektika mulai lagi dari permulaan. Setiap sintesis baru terjadi pada tahap

yang lebih tinggi sehingga pada suatu ketika sintesis tertinggi akan tercapai dan

gerakan dialektika berakhir.31 Jadi, dialektik adalah gerakan maju dari taraf

rendah ke taraf yang lebih tinggi dengan suatu irama dari pertentangan serta

antagonisme ke rekonsiliasi serta perpaduan. Proses dialektik antara pertautan

gerakan-gerakan yang bertentangan satu sama lain dalam upaya yang tiada akhir

untuk mencapai sempurna.

Kongkritnya, sosialisme secara umum menggambarkan seperangkat

nilai-nilai, aspirasi dan asas-asas yang ingin dilihat oleh para sosialis terwujud dalam

sebuah organisasi masyarakat. Menurut Anthony Crosland, mantan menteri

ekonomi Inggris, nilai-nilai tersebut adalah; 32

Pertama, suatu keprihatinan yang mendalam terhadap nasib orang miskin

yang serba kekurangan dan pada umumnya tertindas sedemikian rupa sehingga

perlu dipertimbangkan berbagai tuntutan atas sumber dana yang tersedia,

31

. Harry Hamersma, Tokoh-Tokoh Filsafat Barat Modern, (Jakarta PT. Gramedia 1986), cet ke-3, h. 87

32

(39)

memberikan prioritas yang sangat tinggi kepada usaha meringankan

kemiskinan, kesengsaraan dan kesenjangan sosial.

Kedua, suatu keyakinan akan persamaan hak. Persamaan hak itu adalah

persamaan sosial yang lebih luas, mencakup distribusi kekayaan sistem

pendidikan, hubungan kelas sosial, kekuasaan serta hak dalam industri.

Ketiga, pengendalian sosial yang ketat atas lingkungan untuk mengatasi

ledakan masalah menyangkut kehidupan kota, untuk merencanakan pemakaian

tanah bagi kepentingan masyarakat dan mengurangi perbedaan antara swasta

dan biaya sosial.

2. Perbedaan Kapitalisme dan Sosialisme

Menurut kamus sosiologi modern, sosialisme adalah filsafat sosial atau

yang berhubungan dengan organisasi sosial yang di bangun berdasarkan prinsip

kepemilikan bersama dan control alat-alat produksi, khususnya industri skala

besar atau industri berat. Sosialisme juga dapat menjadi bagian dari sistem

pemerintahan demokrasi atau totaliter.33

Sementara itu Franz Magnis Suseno menyatakan bahwa sosialisme bisa

berarti dua hal;34 Pertama, ajaran dan gerakan yang menganut prinsip bahwa

peradilan sosial tercapai melalui penghapusan hak milik pribadi atas alat-alat

33

. Thomas Ford Hoult, Dictionary of modern sociology, (New Jersey: little field, Adams & CO, 1977), h.299

34

(40)

produksi. Kedua, keadaan masyarakat di mana hak milik pribadi atas alat-alat

produksi telah dihapus.

Sosialisme di kontraskan dengan kapitalisme yang menganut pemusatan

modal dalam sekelompok golongan dan menyetujui adanya kepemilikan

peribadi. Oleh karena itu, secara umum dapat kita bedakan antara sosialisme

dan kapitalisme dalam beberapa hal:

Sosialisme; Pertama, penghapusan atau pembatasan yang tegas terhadap

kepemilikan pribadi. Kedua, nasionalisasi perusahaan atau sektor pertanian,

ketiga, pertanian kolektif, Keempat, kontrol negara atas distribusi barang dan

jasa, kelima, pemapanan perencanaan birokrasi dan elaborasi sistem negara

berdasarkan partai tunggal dan ideologi yang seragam. 35

Kapitalisme; pertama, kapitalisme menghasilkan sistem kelas yang memecah

masyarakat dan membuat pertentangan kelas antara orang kaya dan orang

miskin, pertentangan ini melibatkan perbedaan kekayaan, kekuasaan dan

kesempatan dalam kerangka kitidaksetaraan. Ketidaksetaraan yang dimaksud

adalah sebuah situasi di mana beberapa orang memiliki kekuasaan atas

kehidupan orang lain. Kedua, kapitalisme juga sebuah sistem yang sangat tidak

efisien di mana produksi di pakai untuk mencari keuntungan, bukan didasarkan

kebutuhan, keuntungan sebagai basis kapitalisme berakibat pada berubahnya

kapitalisme menjadi sebuah sistem yang tidak bisa dikontrol yang dapat

35

(41)

mengakibatkan kemiskinan dan penggangguran, ketiga, sistem kapitalis

cenderung membuat orang berperilaku kompetitif, tamak, egois dan kejam,

nilai-nilai manusia yang penting seperti kerja sama dan kasih sayang di tekan,

pada aras ini, setiap orang akan bertanggung jawab atas dirinya sendiri

sedangkan makna komunitas yang dibutuhkan manusia dikurangi.36

Kritik terhadap kapitalisme di atas menurut Adams adalah kombinasi

antara kritikan yang praktis dan etis.37 Di tataran etis, kapitalisme dianggap

jahat karena kapitalisme bersikap tidak adil; hak orang dirampas dengan cara

tidak diberi imbalan yang pantas atas kerja mereka. Dari alasan praktis,

kapitalisme juga merupakan sesuatu yang salah di mata kaum sosialis karena

sifatnya menghambur-hamburkan dan tidak efisien.

Sosialisme selain mengkritisi kapitalisme, juga menghendaki suatu tata

kehidupan tanpa penindasan dan penghisapan dan menjamin adanya

kemakmuran dan kepastian penghidupan serta perkembangan kepribadian

rakyat.38

3. Perbedaan Sosialisme dan Komunisme

Asas dasar perjuangan antara sosialisme dan komunisme sebenarnya

sama, keduanya merupakan antitesa terhadap kapitalisme yang menindas

36

. Ian Adams, Political Ideology Today. Terj, Ali Noerzaman, (Yogyakarta: Penerbit Qalam,2004), cet, Pertama, h.161.

37

. Ibid., h.162.

38

(42)

pekerja atau buruh dengan mengambil nilai lebih yang seharusnya dimiliki oleh

buruh tetapi dinikmati oleh kapitalis, buruh menjadi sengsara dengan jam kerja

yang banyak dan gaji yang minim.

Perbedaan antara sosialisme dan komunisme adalah pada pola perlawanan

terhadap kapitalisme, perlawanan yang dilakukan oleh sosialisme terhadap

kapitalisme dilakukan dengan cara gradual lewat aksi-aksi masa dan

pertarungan di parlemen dengan tujuan perbaikan nasib pekerja, perlawanan

sosialisme ini dilakukan dengan tidak radikal dan sistematis. Sedangkan pola

perlawanan komunis adalah dengan cara radikal dengan merebut kekuasaan

baik dengan senjata atau tidak kemudian membentiuk Diktatur Proletariat yang

salah satunya untuk menghabiskan sisa-sisa kapitalisme.39 Singkatnya

sosialisme menginginkan perubahan secara evolusi sedangkan komunisme

secara revolusi.

Dari pemaparan di atas dapat dipahami bahwa sosialisme memiliki banyak

jenis tergantung dari tokoh dan latar belakang yang muncul. Ada sosialisme

Demokrat40, sosialisme Marxisme41, sosialisme Leninisme42, sosialisme

Pribumi43, dan sosialisme Utopis44.

39

. DR. Winardi,SE. Kapitalisme Versus Sosialisme (Bandung ; remaja Karya, 1986) cet I H 199

40

. Ajaran/faham yang bermaksud membangun masyarakat tanpa kelas dengan cara damai tanpa kekerasaan.

41

(43)

B. Sosialisme dalam Perspektif Islam 1. Sosialisme dalam Islam

Islam sebagai konsep atau sistem hidup tidak hanya menjanjikan sebuah

keteraturan, keselamatan, kedamaian dan kesejahteraan, tapi juga memiliki

konsekuensi-konsekuensi bagi manusia yang meyakininya.

Konsekuensi-konsekuensi ini dapat berupa aturan yang harus dipatuhi atau bisa juga berupa

tindakan-tindakan yang sepatutnya dilakukan oleh penganutnya.45

Seorang ahli ekonomi asal Pakistan Nawab Haidar Naqvi berpendapat

‘….keadilan sosial dalam Islam berakar pada tauhid , karena keyakinan

kepada Tuhan itu secara otomatis mempunyai konsekuensi menciptakan

keadilan, salah satu tidak akan ada tanpa yang satunya.” Demikian juga, Amin

Rais meniscayakan adanya kepedulian sosial yang disebut amal shaleh

sebagai konsekuensi dari tauhid. Tauhid harus dapat diaplikasikan dalam

kehidupan sosial. Jika agama kehilangan relevansi sosialnya, maka agama itu

lama-kelamaan akan hilang. 46

42

. Praktik Ajaran/faham Marxisme

43

. Ajaran/faham yang menyamaratakan masyarakat pribumi

44

. Ajaran/faham yang menyamaratakan seluruh golongan

45

. Ali sakti, Analisis Teoritis Ekonomi Islam Jawaban atas Kekacauan Ekonomi Modern, (Jakarta : Paradigma& Aqsa Publishing, 2007) Cet ke-I h.42-45.

46

(44)

Untuk menegaskan adanya hubungan erat antara Islam dan sosialisme,

menjadi sebuah keharusan untuk mencari justifikasi normatif baik dari

Al-qur’an maupun sunnah nabi SAW. Tanpa adanya dukungan dari kedua

sumber Islam tersebut konsep apapun yang menyandang nama Islam, baik di

depan atau di belakangnya, akan sulit diterima.47

Untuk mengetahui adanya anjuran sosialisme dalam Islam, di sini akan

dipaparkan beberapa ayat Al-Qur’an dan Hadis yang relevan dengan

ajaran-ajaran ataupun dogma-dogma yang menjadi landasan perjuangan sosialisme.

Usaha mencari relevansi ayat-ayat Al-Qur’an dengan sosialisme akan lebih

menekankan pada kaidah penafsiran al-ibrah bi’umumi al-lafdz, di mana titik

tekannya lebih pada pemaknaan lafadz secara umum dari pada sebab-sebab

khusus.

a. Prinsip Persamaan

Firman Allah SWT

!"# $%& '( )

%*%+ ,-. /

0 13 4 5

6789 :; 4<!

=8> ?5<! ) @ AB)# )

<CE%+ !

FG HIJK

LMN%-K O

0CPJ

-= Q O 

%S .

T UV'G W 0

. X

! )

% 'G H 0

. YZ [

=8 \

' +^)"# !

& + O !

_ EK^ P %

U` $5 ab cK

S K O

E$5 b O T

A%&%E-. /

678 \

T < ! P

%S

47

(45)

T UV'G W 0 .

0 !

LMN%-K

d BKe f O

J

/ )

A &gE h !

P ;$i

Xj'k [ l_( mIn

^op [ H q!

(

:

)

Artinya: Manusia itu adalah umat yang satu. (Setelah timbul perselisihan), Maka Allah mengutus para nabi, sebagai pemberi peringatan, dan Allah menurunkan bersama mereka Kitab yang benar, untuk memberi Keputusan di antara manusia tentang perkara yang mereka perselisihkan. tidaklah berselisih tentang Kitab itu melainkan orang yang Telah didatangkan kepada mereka kitab, yaitu setelah datang kepada mereka keterangan-keterangan yang nyata, Karena dengki antara mereka sendiri. Maka Allah memberi petunjuk orang-orang yang beriman kepada kebenaran tentang hal yang mereka perselisihkann itu dengan kehendak-Nya. dan Allah selalu memberi petunjuk orang yang dikehendaki-Nya kepada jalan yang lurus.(Al-Baqarah : 213)

Dalam ayat tersebut diungkapkan bahwa Allah menciptakan manusia

sebagai umat yang satu. Karena perikemanusian merupakan satu tujuan,

maka wajiblah bagi manusia untuk menciptakan kesejahteraan bersama.48

Tidak boleh ada ketimpangan apalagi penindasan, karena hal itu

merupakan bentuk penghianatan terhadap rasa kebersamaan dan kesatuan

umat manusia, kemudian setelah timbul perselisihan di antara manusia,

maka menjadi terpecah-belah, karena itulah Allah mengutus para

Rasul-Nya untuk memberikan kabar gembira dan peringatan agar mereka sadar

sebagai umat yang satu. Kewajiban menciptakan kesejahteraan bersama

juga ditekankan oleh Rasulullah, dikarenakan mereka orang beriman itu

48

(46)

adalah satu kesatuan masyarakat yang saling menopang, Rasullullah

Barsabda

!

"#

"#

$%ﺏ $%ﺏ &'ی )

*

+

,ﺏ

-.

Artinya:“DariAbu Musa ra. Dari Nabi SAW bersabda: Seorang mukmin bagi mukmin yang lainnya seperti sebuah bangunan yang saling menguatkan satu sama lainnya” (H.R. Bukhari).

Dalam hadis di atas, ditegaskan tentang perlunya kesadaran

orang-orang yang beriman sebagai satu kesatuan yang harus saling peduli akan

nasib mereka bersama.

'ﺏ ﺏ ) #%

/0 12#! 345 %6

78 6

3#9 6 :

"# - 6

;<ﺵ > &

#?

3/ ﺏ +&/9 @

&6 $

*

A4<

.

50

Artinya: “ Dari Nu’man ibn basyir r.a. berkata: Rasulullah bersabda: anda akan menyaksikan orang-orang mu’min dalam hal kasih sayang, cinta dan kerja sama mereka seperti satu tubuh, yang mana apabila ada satu anggota tubuh yang merasa kesakitan akibat dari selalu terjaga karena demam maka anggota tubuh yang lain pun akan merasakannya.” (Muttafaq Alaih)

.

Hadis tersebut dengan tegas dan jelas mendeskripsikan bagaimana

seharusnya seorang mukmin peduli terhadap sesamanya. Orang yang

49

. Al-Imam Zainudin Ahmad bin Abd Al-Lathif Az-Zabidi, Mukhtashar Shahih Bukhari,

Al-Musamma Al-Tajriid Ash-Shahiih li Ahaadits Al-Jaami’ Ash-Shahhih ( Beirut: Yamamah, 1994) hadits no 1933, h. 666.

50

. Al-Imam Zainudin Ahmad bin Abd Al-Lathif Az-Zabidi, Mukhtashar Shahih Bukhari,

(47)

benar-benar beriman tidak akan pernah terlena dalam kesenangan,

sementara saudaranya ditimpa kesusahan. Ia akan bertindak dan bergerak

untuk membantu saudaranya yang menderita.

Dalam kesempatan lain Rasulullah menganggap tidak sempurna

keimanan seseorang sampai orang itu dapat mencintai saudaranya

sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri. Sungguh sabda-sabda

Rasulullah tersebut merupakan suatu ungkapan dan ajaran solidaritas

sosial yang sangat tinggi.

Kesadaran manusia sebagai umat yang satu meniscayakan penolakan

terhadap segala bentuk penjajahan atau imperialisme. Kesadaran ini selalu

menghendaki adanya persatuan, persamaan dan persaudaraaan:

%SrB [

< ! -SK

s$ 0 [

T - Gg)u-.

= Q O

vOPJ h %0)#

X

T U[ ^ )

\

OPJ/G%+- v +^

*

B 0?

:

C

.

Artinya: “Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu bersaudara, maka damaikanlah kedua saudaramu dan hendaklah kalian bertaqwa kepada Allah agar kalian mendapat rahmat.” (Al-Hujurat:10)

w6&)ur h rB [ OPJ $5K['G%0 a! -e Xx-yB"# )

vCPJ $5.G%+%z ) yO <+P\

{|} ,- )

T ~ +. > %+ H

X

[

vOPJ ! •€)#

%&5 <

vCPJ -[K^)#

X [ \

•op G <

sm ,%0

*

B 0?

:

.

(48)

sesungguhnya yang paling mulia diantara kalian adalah yang paling taqwa, sesungguhnya Allah maha mengetahui lagi maha mengenal.” (Al-Hujurat13)

Ayat ke-10 menegaskan persaudaraan antar orang-orang beriman yang

senantiasa menghendaki adanya suasana damai dan menghindari segala

bentuk perpecahan. Sedangkan pada ayat ke-13 Allah menegaskan

kembali bahwasannya manusia merupakan umat yang satu, dimana

mereka dalam segala keragamannya harus tetap menyadari hal itu dan

senantiasa melaksakan ajaran Tuhan sebagai bentuk ketaqwaan agar

menggapai derajat kemuliaan. Pengakuan terhadap persamaan dan

persaudaraan merupakan konsep yang paling revolusioner pada saat

wahyu ini turun, bahkan sampai sekarang, sehingga PBB menegaskan

dalam piagam deklarasi Hak-Hak Azasi Manusia tentang persamaan

manusia terlepas dari perbedaan kasta, kepercayaan dan warna kulit. Nabi

dengan jelas manunjukkan bahwa harkat manusia melampaui segala hal.

Sungguh suatu ajaran yang membebaskan. 51

b. Keadilan Ekonomi

!

P -.)#

/ Xj'^ <

d # ‚ >

g !

L| M)#

JA U[K

}ƒ-.

@ ‚ G )

A )

Xj'„v U[K

Xj%S H K )

L=QIJ F %SK )

L=K ) L|? c vj-„ {Z PJ h …u- )

= Q O

P 5K•W†

vCPJ !

X

! )

<CPJ -^ P

<@ ‚

51

(49)

')P?<‡-. ! )

vCPJ w ˆ

 5 <

T E WB -.

X

T U[ ^ )

\

T [ \

&h & \

‰ -[ +K

*

'?

D

.

Artinya “Apa saja harta rampasan perang (pai) yang diberikan Allah kepada Rasul-Nya yang berasal dari berbagai penduduk suatu daerah, maka adalah untuk Allah, Rasul, ka

Referensi

Dokumen terkait

Skripsi yang berjudul Kebijakan Bank Indonesia Terhadap Investasi Modal Asing di Perbankan Syariah , telah diujikan dalam sidang munaqasyah Fakultas Syariah dan Hukum UIN

Skripsi yang berjudul Preferensi Nasabah Terhadap KPR Syariah (Studi Pada Bank BTN Syariah Cabang Bogor) , telah diujikan dalam sidang munaqasyah Fakultas Syariah dan Hukum

Skripsi yang berjudul Efektifitas pengawasan Dewan Pengawas Syariah pada Bank Tabungan Negara Syariah , telah diujikan dalam sidang munaqasyah Fakultas Syariah dan Hukum UIN

Skripsi yang berjudul “Hubungan Kepemimpinan Transformasional dengan Kinerja Pengurus Lembaga Dakwah Kampus UIN Syarif Hidayatullah Jakarta“, telah diujikan dalam siding

Skripsi yang berjudul FAKTOR-FAKTOR PSIKOLOGIS YANG MEMPENGARUHI INTENSI MEMBELI AIR MINUM DALAM KEMASAN MEREK AQUA PADA MAHASISWA FITK UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

RAUDHATUL FALAH UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 45 KAM ILLUDIN, S.. UIN Syarif

Skripsi, Jurusan Pemikiran Politik Islam, Fakultas Ushuluddin Dan Filsafat, UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta. Relasi Agama Dan Negara Dalam Perspektif

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah bersifar deskriptif kualitatif 4 Hilda Nurdianti 2014, Fakultas Syariah dan Hukum, Uin Syarif Hidayatullah Jakarta Kesuaian Akad