• Tidak ada hasil yang ditemukan

Gambaran School-Connectedness pada Siswa di Sekolah Pembauran (Studi Kasus SMA WR Supratman 2 Medan)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Gambaran School-Connectedness pada Siswa di Sekolah Pembauran (Studi Kasus SMA WR Supratman 2 Medan)"

Copied!
115
0
0

Teks penuh

(1)

ii

LAMPIRAN A

(2)
(3)

ii KUESIONER

Nama: Kelas:

Berikut ini ada beberapa pertanyaan yang perlu Anda jawab.

1. Apakah Anda mengikuti ekstrakurikuler di sekolah?

a. Ya, yaitu_________________ b. Tidak

2. Mengapa Anda mau/ tidak mau mengikuti ekstrakurikuler?

_______________________________ _______________________________ Jika Anda mengikuti ekstrakulikuler, silahkan lanjut nomor 3. Jika tidak

mengikuti ekstrakulikuler, silahkan lanjut ke nomor 5.

3. Berapa lama waktu yang Anda habiskan untuk mengikuti ekstrakurikuler setiap minggunya?(rincian dalam jam) _______________________________ _______________________________

4. Menurut Anda apa manfaat yang Anda peroleh dengan mengikuti

ekstrakurikuler?

_______________________________ _______________________________ 5. Menurut Anda, bagaimana kepedulian

guru maupun staf sekolah kepada Anda? Jelaskan beserta dengan hal

konkrit yang pernah Anda alami

(misalnya ketika bertanya di kelas pada guru, curhat kepada guru, maupun bertanya tentang informasi akademik kepada staf pegawai,dll)

_______________________________ _______________________________ 6. Apakah guru-guru memotivasi Anda

untuk terlibat dalam mengikuti kegiatan di sekolah baik di bidang akademik (misalnya aktif di kelas, mengikuti olimpiade) atau bidang non akademik (misalnya mengikuti

ekstrakulikuler)? Bagaimana guru-guru melakukannya?

_______________________________ _______________________________

7. Apakah Anda merasa nyaman dengan kondisi lingkungan sekolah Anda? Jelaskan alasannya.

_______________________________ _______________________________

(4)

iii

LAMPIRAN B

(5)

iv

SKALA PSIKOLOGI

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

2016

(6)

v

KATA PENGANTAR

Saya adalah mahasiswi dari Fakultas Psikologi Universitas Sumatera

Utara angkatan 2012 yang sedang melakukan penelitian dalam rangka

menyelesaikan skripsi. Saya meminta partisipasi Anda sebagai responden

penelitian dengan mengisi skala ini.

Sebelum mengisi skala ini Anda diharapkan untuk membaca

petunjuk pengisian agar jawaban yang Anda berikan sesuai dengan apa

yang diminta. Saya sangat mengharapkan Anda mengisi jawaban dengan

sejujur-jujurnya karena tidak akan ada jawaban yang benar atau salah.

Jawaban akan dirahasiakan dan hanya digunakan untuk keperluan

penelitian saja. Jika Anda telah selesai, periksalah semua jawaban Anda

dan pastikan tidak ada soal yang tidak terjawab.

Partisipasi Anda sangat membantu penelitian saya, untuk itu saya

mengucapkan terima kasih.

Medan, Juni 2016

(7)

vi

DATA IDENTITAS

Nama/ Inisial

:

Kelas

:

Jenis Kelamin

:

Laki-laki

Perempuan

Etnis (Suku)

:

PETUNJUK CARA MENJAWAB

Skala ini terdiri dari 60 buah pernyataan. Baca dan pahami baik baik

setiap pernyataan. Anda diminta untuk mengemukakan apakah

pernyataan-pernyataan tersebut sesuai dengan diri Anda, dengan cara

memberi tanda silang (X) dalam kotak di depan salah satu pilihan jawaban

yang tersedia, yaitu :

STS

= Sangat Tidak Sesuai

TS

= Tidak Sesuai

S

= Sesuai

SS

= Sangat Sesuai

Apabila Anda ingin mengganti jawaban, silahkan coret jawaban

pertama Anda lalu berikan tanda silang pada jawaban yang benar.

(8)

vii

No.

Pernyataan

Pilihan jawaban

STS

TS

S

SS

1.

Guru selalu bersedia untuk menjawab

pertanyaaan dari siswa

2.

Saya meminta nasihat kepada guru ketika

menghadapi masalah pribadi

3.

Sekolah memberikan beasiswa kepada

siswa yang menjadi juara kelas

4.

Saya merasa warga sekolah percaya kepada

kemampuan saya.

5.

Saya merasa bangga menjadi siswa di

sekolah ini.

6.

Guru membantu saya jika mengalami

kesulitan dalam pelajaran.

7.

Saya senang menghabiskan waktu untuk

mengobrol dengan teman di sekolah.

8.

Saya aktif mengikuti ekstrakurikuler di

sekolah ini.

9.

Saya selalu datang ke sekolah tepat waktu

10.

Saya aktif bertanya ketika mengikuti mata

pelajaran

11.

Guru mengelompokkan siswa berdasarkan

etnis ketika berdiskusi di kelas.

12.

Saya menghindari guru ketika bertemu di

luar kelas.

13.

Staff sekolah tidak mempedulikan siswa

yang mengikuti perlombaan.

14.

Guru tidak mempedulikan siswa yang

(9)

viii

No.

Pernyataan

Pilihan jawaban

STS

TS

S

SS

15.

Menurut saya, sekolah lain di kota Medan

lebih baik daripada sekolah ini.

16.

Guru tidak bertanya jika ada siswa yang

tidak hadir ke sekolah.

17.

Saya hanya mau berteman dengan siswa

yang memiliki etnis yang sama dengan

saya.

18.

Jika ada kegiatan sekolah, saya selalu

menghindar untuk terlibat menjadi panitia.

19.

Saya selalu membayar uang sekolah

melewati batas waktu yang ditentukan.

20.

Setiap tugas yang diberikan akan saya

kerjakan dengan seadanya saja.

21.

Staff

sekolah

memberikan peringatan

kepada siswa yang terlambat membayar

uang sekolah.

22.

Saya mau bertanya tentang informasi

akademik kepada staff sekolah.

23.

Guru memberikan penambahan nilai bagi

siswa yang aktif bertanya di kelas.

24.

Teman-teman mengingatkan saya untuk

mengerjakan tugas sekolah.

25.

Saya akan menceritakan keunggulan

sekolah ini kepada semua orang.

26.

Teman

sekelas

membantu

saya

mengerjakan tugas sekolah.

(10)

ix

No.

Pernyataan

Pilihan jawaban

STS

TS

S

SS

28.

Saya selalu mau menjadi peserta lomba

yang diselenggarakan sekolah.

29.

Saya berpakaian sesuai aturan sekolah.

30.

Saya senang menjawab pertanyaan guru

tanpa harus ditunjuk.

31.

Guru hanya mau menjawab pertanyaan dari

siswa yang mendapat juara di kelas.

32.

Saya lebih baik meminta solusi kepada

teman daripada guru ketika memiliki

masalah pribadi.

33.

Sekolah tidak memberikan penghargaan

kepada siswa yang berprestasi.

34.

Saya merasa warga sekolah meragukan

kemampuan saya.

35.

Saya merasa menyesal ada di sekolah ini.

36.

Guru tetap melanjutkan pelajaran meskipun

saya

kesulitan

memahami

pelajaran

tersebut.

37.

Ketika berada di sekolah, saya merasa ingin

cepat pulang saja.

38.

Saya menghindari kegiatan tambahan di

sekolah seperti ekstrakurikuler.

39.

Saya selalu datang terlambat ke sekolah.

40.

Saya sebisa mungkin tidak bertanya di

kelas.

41.

Guru membagi kelompok diskusi tanpa

(11)

x

No.

Pernyataan

Pilihan jawaban

STS

TS

S

SS

42.

Saya memberi salam kepada guru ketika

bertemu di luar kelas.

43.

Staff sekolah menyalurkan dukungan dana

dari yayasan kepada siswa yang mengikuti

perlombaan di luar sekolah.

44.

Guru

menghormati

siswa

yang

menyampaikan pendapat di kelas.

45.

Menurut saya, sekolah ini adalah sekolah

terbaik di kota Medan.

46.

Setiap hari guru mengabsen siswa yang

hadir

47.

Saya mau bergaul dengan siswa dari etnis

manapun di sekolah ini.

48.

Saya selalu mau menjadi panitia dalam

kegiatan sekolah.

49.

Saya membayar uang sekolah sesuai waktu

yang ditentukan.

50.

Saya mengerjakan tugas dengan sebaik

mungkin.

51.

Staff

sekolah

hanya

memperingatkan

beberapa siswa yang tidak membayar uang

sekolah dengan tepat waktu.

52.

Saya lebih baik bertanya kepada teman

daripada staff sekolah tentang informasi

akademik.

53.

Guru-guru tidak memberikan penghargaan

(12)

xi

54.

Teman-teman tidak peduli dengan saya.

55.

Saya akan menjelek-jelekkan sekolah ini

kepada semua orang.

56.

Teman sekelas menghindar jika saya

meminta bantuan.

57.

Saya merasa kesepian berada di sekolah.

58.

Saya lebih baik menjadi penonton daripada

peserta

pada

perlombaan

yang

diselenggarakan di sekolah.

59.

Saya selalu melanggar peraturan berpakaian

di sekolah.

60.

Saya

memilih

untuk

diam

daripada

menjawab pertanyaan dari guru.

(13)

xii

LAMPIRAN C

(14)

xiii Hasil Uji Coba Alat Ukur Skala School Connectedness pada siswa SMA WR Supratman

1 Medan

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 96 100.0 Excludeda 0 .0 Total 96 100.0 a. Listwise deletion based on all

variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items .924 60

Item-Total Statistics Scale Mean if Item Deleted Scale Variance if Item Deleted Corrected Item-Total Correlation Cronbach's Alpha if Item

Deleted

item1 174.36 359.013 .176 .925

item2 175.28 353.510 .306 .924

Item3 174.16 356.028 .299 .924

item4 174.93 351.163 .465 .923

item5 174.61 346.555 .638 .921

item6 174.31 354.091 .457 .923

item7 174.74 374.237 -.287 .930

item8 175.17 351.361 .375 .923

item9 174.40 355.757 .309 .924

(15)

xiv

(16)

xv

LAMPIRAN D

(17)

xvi

SKALA PSIKOLOGI

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

2016

(18)

xvii

KATA PENGANTAR

Saya adalah mahasiswi dari Fakultas Psikologi Universitas Sumatera

Utara angkatan 2012 yang sedang melakukan penelitian dalam rangka

menyelesaikan skripsi. Saya meminta partisipasi Anda sebagai responden

penelitian dengan mengisi skala ini.

Sebelum mengisi skala ini Anda diharapkan untuk membaca

petunjuk pengisian agar jawaban yang Anda berikan sesuai dengan apa

yang diminta. Saya sangat mengharapkan Anda mengisi jawaban dengan

sejujur-jujurnya karena tidak akan ada jawaban yang benar atau salah.

Jawaban akan dirahasiakan dan hanya digunakan untuk keperluan

penelitian saja. Jika Anda telah selesai, periksalah semua jawaban Anda

dan pastikan tidak ada soal yang tidak terjawab.

Partisipasi Anda sangat membantu penelitian saya, untuk itu saya

mengucapkan terima kasih.

Medan, Agustus 2016

(19)

xviii

DATA IDENTITAS

Nama/ Inisial

:

Kelas

:

Jenis Kelamin

:

Laki-laki

Perempuan

Etnis (Suku)

:

PETUNJUK CARA MENJAWAB

Skala ini terdiri dari 52 buah pernyataan. Baca dan pahami baik baik

setiap pernyataan. Anda diminta untuk mengemukakan apakah

pernyataan-pernyataan tersebut sesuai dengan diri Anda, dengan cara

memberi tanda silang (X) dalam kotak di depan salah satu pilihan jawaban

yang tersedia, yaitu :

STS

= Sangat Tidak Sesuai

TS

= Tidak Sesuai

S

= Sesuai

SS

= Sangat Sesuai

Apabila Anda ingin mengganti jawaban, silahkan coret jawaban

pertama Anda (X)lalu berikan tanda silang pada jawaban yang benar.

(20)

xix

No.

Pernyataan

Pilihan jawaban

STS

TS

S

SS

1.

Saya aktif bertanya ketika mengikuti mata

pelajaran.

2.

Saya merasa warga sekolah percaya kepada

kemampuan saya.

3.

Guru mengelompokkan siswa berdasarkan

etnis ketika berdiskusi di kelas.

4.

Ketika berada di sekolah, saya merasa ingin

cepat pulang saja.

5.

Saya akan menjelek-jelekkan sekolah ini

kepada semua orang.

6.

Saya aktif mengikuti ekstrakurikuler di

sekolah ini.

7.

Staff sekolah tidak mempedulikan siswa

yang mengikuti perlombaan.

8.

Guru membantu saya jika mengalami

kesulitan dalam pelajaran.

9.

Saya selalu membayar uang sekolah

melewati batas yang ditentukan.

10.

Saya merasa bangga menjadi siswa di

sekolah ini.

11.

Setiap tugas yang diberikan akan saya

kerjakan dengan seadanya saja.

12.

Sekolah memberikan beasiswa kepada

siswa yang menjadi juara kelas.

13.

Teman sekelas menghindar jika saya

meminta bantuan.

(21)

xx

luar kelas.

No.

Pernyataan

Pilihan jawaban

STS

TS

S

SS

15.

Saya mau bergaul dengan siswa dari etnis

manapun di sekolah ini.

16.

Jika ada kegiatan sekolah, saya selalu

menghindar untuk terlibat menjadi panitia.

17.

Saya merasa warga sekolah meragukan

kemampuan saya.

18.

Menurut saya, sekolah ini adalah sekolah

terbaik di kota Medan.

19.

Saya meminta nasihat kepada guru ketika

menghadapi masalah pribadi.

20.

Saya selalu datang ke sekolah tepat waktu.

21.

Staff sekolah menyalurkan dukungan dana

dari yayasan kepada siswa yang mengikuti

perlombaan di luar sekolah.

22.

Saya merasa menyesal ada di sekolah ini.

23.

Saya memilih untuk diam daripada

menjawab pertanyaan dari guru.

24.

Saya memberi salam kepada guru ketika

bertemu di luar kelas.

25.

Saya selalu mau menjadi peserta lomba

yang diselenggarakan sekolah.

26.

Teman-teman tidak peduli dengan saya.

27.

Sekolah tidak memberikan penghargaan

kepada siswa yang berprestasi.

28.

Setiap hari guru mengabsen siswa yang

(22)

xxi

29.

Guru

menghormati

siswa

yang

menyampaikan pendapat di kelas.

No.

Pernyataan

Pilihan jawaban

STS

TS

S

SS

30.

Saya selalu melanggar peraturan berpakaian

di sekolah.

31.

Saya lebih baik bertanya kepada teman

daripada staff sekolah tentang informasi

akademik.

32.

Saya

akan

menceritakan

keunggulan

sekolah ini kepada semua orang.

33.

Saya merasa kesepian berada di sekolah.

34.

Saya membayar uang sekolah sesuai waktu

yang ditentukan.

35.

Saya senang menjawab pertanyaan guru

tanpa harus ditunjuk.

36.

Guru memberikan penambahan nilai bagi

siswa yang aktif bertanya di kelas.

37.

Guru tetap melanjutkan pelajaran meskipun

saya

kesulitan

memahami

pelajaran

tersebut.

38.

Saya selalu datang terlambat ke sekolah.

39.

Menurut saya, sekolah lain di kota Medan

lebih baik daripada sekolah ini.

40.

Teman sekelas membantu saya

mengerjakan tugas sekolah.

41.

Saya mengerjakan tugas dengan sebaik

mungkin

42.

Saya hanya mau berteman dengan siswa

(23)

xxii

saya.

No.

Pernyataan

Pilihan jawaban

STS

TS

S

SS

43.

Teman-teman mengingatkan saya untuk

mengerjakan tugas sekolah.

44.

Saya menghindari kegiatan tambahan di

sekolah seperti ekstrakurikuler.

45.

Guru tidak mempedulikan siswa yang

menyampaikan pendapat.

46.

Saya berpakaian sesuai aturan sekolah.

47.

Saya memiliki banyak teman di sekolah.

48.

Saya lebih baik menjadi penonton daripada

peserta

pada

perlombaan

yang

diselenggarakan di sekolah.

49.

Guru tidak bertanya jika ada siswa yang

tidak hadir ke sekolah.

50.

Saya selalu mau menjadi panitia dalam

kegiatan sekolah.

51.

Saya mau bertanya tentang informasi

akademik kepada staff sekolah.

52.

Saya sebisa mungkin tidak bertanya di

kelas.

(24)

xxiii

LAMPIRAN E

DATA MENTAH

(25)
(26)

xxv No Nama

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 total

1 Wiriko 1 2 4 4 4 2 3 3 4 3 1 4 3 3 4 2 3 3 1 4 4 4 2 3 2 3 4 4 3 3 1 3 2 3 2 2 1 4 3 2 4 4 2 2 3 3 2 2 4 2 2 2 145 2 William Liu 3 3 3 2 3 2 3 2 4 3 2 4 3 3 2 3 2 2 2 2 3 4 2 3 2 3 2 3 2 4 1 3 3 4 2 2 1 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 3 3 137 3 Steven Stanley 2 3 4 2 2 1 4 3 4 3 1 4 3 4 3 2 3 3 3 3 1 3 2 3 2 2 4 3 3 4 3 3 3 4 2 4 2 4 1 3 4 4 3 2 4 3 3 4 4 2 2 4 152 4 Christianto 2 2 3 2 3 2 2 3 3 2 2 3 3 3 3 2 2 2 2 3 2 3 2 3 2 2 2 3 3 3 2 2 3 3 2 2 2 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 133 5 Junita 3 3 4 4 1 3 3 2 4 4 4 4 3 3 4 3 2 2 2 4 2 4 4 3 3 3 3 3 3 4 2 3 2 3 3 3 2 4 2 4 4 3 2 3 2 4 2 4 4 3 3 4 160 6 Lucky Nugrah 2 3 4 1 3 3 2 2 4 3 4 3 1 3 4 1 3 1 2 4 2 3 1 4 2 1 3 4 2 4 2 3 1 4 1 2 1 4 1 1 4 4 1 3 4 4 1 2 4 1 2 1 130 7 Tiofanny H. 2 2 4 2 4 2 3 2 4 3 2 3 4 3 3 3 2 3 2 3 2 4 4 3 3 1 3 3 3 4 3 2 1 3 2 2 2 3 3 2 3 3 2 3 3 3 1 3 3 3 2 2 140 8 Michael 4 2 4 3 4 2 4 4 4 4 2 4 3 4 4 3 2 3 4 4 3 4 4 1 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 2 4 4 183 9 Christine 2 2 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 2 146 10 Egi 2 2 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 2 146 11 Jeanette 3 3 3 3 3 2 3 3 4 3 4 3 1 3 4 2 3 3 4 3 3 3 3 4 3 4 2 2 4 3 3 3 2 4 3 4 3 3 3 1 3 4 2 3 4 4 3 2 3 2 2 3 155 12 Irene Putri Xi 3 2 4 3 3 2 3 3 3 3 2 4 2 3 4 3 2 2 2 4 3 3 3 3 2 3 3 2 3 4 3 2 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 152 13 Selvy Lauren 3 2 4 1 3 2 3 3 4 3 2 3 3 3 3 2 3 1 1 4 2 3 1 3 1 3 4 2 4 4 2 3 2 3 2 2 2 4 2 3 3 4 4 2 3 3 3 2 3 2 3 3 140 14 Jimmy Tantriy 3 2 2 4 4 3 4 4 3 4 3 4 3 4 4 3 3 3 3 4 4 4 2 4 3 4 4 4 4 4 2 4 4 3 1 4 3 4 4 4 3 4 2 3 4 4 4 3 4 3 2 4 177 15 Christoper Ma 3 3 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 2 2 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 3 3 4 4 4 3 3 4 1 3 4 4 2 4 4 4 4 4 4 2 2 4 181 16 Michael 3 3 4 4 4 4 3 4 2 4 1 4 4 3 3 3 2 3 3 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 3 3 3 3 3 2 3 4 2 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 177 17 Fidella Felanci 1 2 4 1 4 1 3 3 4 3 1 4 3 2 4 1 4 3 1 3 3 3 2 3 1 4 4 4 4 4 1 3 3 4 1 2 2 4 2 1 3 4 3 1 4 3 3 1 2 1 1 1 134 18 Andrew Osmo 3 3 4 4 4 2 3 3 4 3 3 4 3 4 3 2 4 3 2 3 3 4 3 3 3 4 4 2 4 3 2 3 4 4 3 2 3 4 3 3 4 4 3 2 3 3 3 4 4 2 2 3 165 19 Frederico 1 3 2 3 4 2 3 4 3 3 3 4 4 3 3 1 3 3 2 4 4 4 1 2 1 3 4 4 4 4 1 2 3 3 2 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 3 1 4 1 2 1 153 20 Steven 3 3 4 2 4 4 3 3 4 3 3 4 4 4 4 3 3 3 2 4 2 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 2 3 3 2 4 2 4 2 1 4 3 3 4 3 4 4 4 3 2 3 4 170 21 Rico 2 3 3 2 2 4 3 3 3 3 2 3 4 3 4 3 3 2 3 3 3 4 2 2 2 2 4 3 3 3 2 3 3 3 2 3 2 4 2 3 2 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 2 151 22 Nicholas Nivar 4 1 3 4 4 3 3 3 3 4 2 3 4 4 4 2 3 4 2 4 3 3 2 4 3 4 4 1 3 3 2 3 4 3 4 4 1 4 4 3 4 4 2 2 4 4 4 2 4 2 2 4 164 23 Wisma Mitka 3 3 4 2 4 2 3 3 3 4 3 4 3 3 4 3 3 3 2 3 3 4 3 4 2 3 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 4 162 24 Joven Kiandi 2 2 4 3 4 3 3 4 2 3 3 4 4 3 4 2 1 1 2 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 2 3 4 2 2 3 1 4 2 4 3 4 2 4 4 4 4 2 3 3 2 4 157 25 Nico 3 3 3 4 3 4 3 2 4 1 3 2 2 2 4 2 2 2 2 2 2 4 1 4 4 4 4 2 3 4 3 2 3 2 3 3 2 1 4 2 2 3 2 3 3 1 1 3 3 3 3 1 138 26 Sesa Rukia 2 3 3 2 4 2 2 3 4 3 3 4 2 4 3 1 2 2 2 3 3 3 2 4 2 4 4 4 3 4 2 3 3 4 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 148 27 Minelly Cheryl 2 3 4 1 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 4 2 1 3 3 3 3 4 1 4 4 3 4 4 3 3 4 3 2 3 3 4 1 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 2 3 3 167

(27)

xxvi

(28)

xxvii

(29)

xxviii

(30)

xxix

(31)

xxx

LAMPIRAN F

(32)

xxxi No. Nomor

Random

Kelas Nama Jenis Kelamin Suku

1. 003 XI IPA 1 Egi Fernandus Bangun

Laki-laki Batak

2. 007 XI IPA 1 Michael Laki-laki Tionghoa

3. 008 XI IPA 1 Selvy Lauren Perempuan Tionghoa 4. 009 XI IPA 1 Steven Stanley

Tohres

Laki-laki Tionghoa 5. 010 XI IPA 1 William

Steven Sanjaya

Laki-laki Tionghoa

6. 016 XI IPA 1 Jeannette Perempuan Tionghoa

7. 017 XI IPA 1 Junita Perempuan Tionghoa

8. 021 XI IPA 1 Tio Fanny Perempuan Tionghoa

9. 024 XI IPA 1 Christianto Laki-laki Tionghoa 10. 025 XI IPA 1 Christine

Claudia Sasra

Perempuan Tionghoa

11. 030 XI IPA 1 Wiriko Laki-laki Tionghoa

12. 031 XI IPA 1 Irene Putri Perempuan Tionghoa 13. 033 XI IPA 1 Lucky Nugrah Laki-laki Tionghoa 14. 046 XI IPA 2 Joven Kiandi Laki-laki Tionghoa 15. 049 XI IPA 2 Minelly

Cheryl Wilis

Perempuan Tionghoa

16. 053 XI IPA 2 Sisca Perempuan Tionghoa

17. 058 XI IPA 2 Calvin Winata Laki-laki Tionghoa 18. 059 XI IPA 2 Fidella

Felancia

Perempuan Tionghoa

19. 060 XI IPA 2 Hendryko Laki-laki Tionghoa

20. 061 XI IPA 2 Jimmy Tantriyadi

Laki-laki Tionghoa

21. 062 XI IPA 2 Michael Laki-laki Tionghoa

22. 065 XI IPA 2 Adrian Wilson Laki-laki Tionghoa 23. 066 XI IPA 2 Christopher

Martin

(33)

xxxii

24. 067 XI IPA 2 Dessyana Nyoman

Perempuan Tionghoa 25. 072 XI IPA 2 Nico Hartono Laki-laki Tionghoa

26. 073 XI IPA 2 Steven Laki-laki Tionghoa

27. 074 XI IPA 2 Andrew Laki-laki Tionghoa

28. 079 XI IPA 2 Frederico Laki-laki Tionghoa 29. 081 XI IPA 2 Nicholas

Nivarel

Laki-laki Tionghoa 30. 083 XI IPA 2 Sera Rukia Laki-laki Tionghoa 31. 085 XI IPA 2 Wisma Mittra Laki-laki Tamil 32. 089 XI IPS 1 Chintya Dewi Perempuan Tionghoa 33. 092 XI IPS 1 Erica Cory Perempuan Tionghoa 34. 093 XI IPS 1 Federicco

Nyoman

Laki-laki Tionghoa

35. 094 XI IPS 1 Henny Perempuan Tionghoa

36. 096 XI IPS 1 Jesika Perempuan Tionghoa

37. 098 XI IPS 1 Kellista Venesia

Perempuan Tionghoa 38. 103 XI IPS 1 Timotius

Dwiki

Laki-laki Batak 39. 104 XI IPS 1 Trecya Wijaya Perempuan Tionghoa 40. 105 XI IPS 1 Tri Fanny Perempuan Tionghoa

41. 107 XI IPS 1 Alvin Laki-laki Tionghoa

42. 108 XI IPS 1 Anastasya Diani Pratiwi

Perempuan Padang

43. 109 XI IPS 1 Angelia Perempuan Tionghoa

44. 111 XI IPS 1 Clara Fransisca

Perempuan Tionghoa 45. 113 XI IPS 1 Leticia

Yaputri

Perempuan Tionghoa

46. 116 XI IPS 1 Afandi Laki-laki Tionghoa

47. 117 XI IPS 1 Alvina Perempuan Tionghoa

48. 118 XI IPS 1 Angelina Claudia

Perempuan Tionghoa 49. 119 XI IPS 1 Catherine

Kinata

(34)

xxxiii

50. 121 XI IPS 1 Ferien Perempuan Tionghoa

51. 123 XI IPS 1 Sarah Andriani

Perempuan Batak 52. 124 XI IPS 1 Sella Ratna

Sari

Perempuan Tionghoa

53. 125 XI IPS 1 Vanessa Perempuan Tionghoa

54. 127 XI IPS 1 Cinthia Perempuan Tionghoa

55. 128 XI IPS 1 Nicholas Erico Gunawan

Laki-laki Tionghoa

56. 133 XI IPS 2 Cinthya Perempuan Tionghoa

57. 135 XI IPS 2 Jessyln Perempuan Tionghoa

58. 137 XI IPS 2 Leony Chandra

Perempuan Tionghoa 59. 138 XI IPS 2 Madeline Cia Perempuan Tionghoa

60. 140 XI IPS 2 Wilbert Laki-laki Tionghoa

61. 141 XI IPS 2 Alex Sander Wijaya

Laki-laki Tionghoa 62. 142 XI IPS 2 Candra

Wijaya

Laki-laki Tionghoa 63. 145 XI IPS 2 Dawson Leo

Nardo

Laki-laki Tionghoa 64. 146 XI IPS 2 Erica Wijaya Perempuan Tionghoa 65. 147 XI IPS 2 Ferdinand Laki-laki Tionghoa

66. 149 XI IPS 2 Jeassy Perempuan Tionghoa

67. 150 XI IPS 2 Jessica Perempuan Tionghoa

68. 151 XI IPS 2 Mahyuni Ayu Siregar

Perempuan Batak

69. 152 XI IPS 2 Miken Perempuan Tionghoa

70. 154 XI IPS 2 Angeline Perempuan Tionghoa

71. 155 XI IPS 2 Cindy Theodora

Perempuan Tionghoa 72. 158 XI IPS 2 Gladys

Callista

Perempuan Tionghoa

73. 159 XI IPS 2 Jacky Laki-laki Tionghoa

74. 160 XI IPS 2 Joey Celine Perempuan Tionghoa 75. 161 XI IPS 2 Kevin Costner

Imanuel

(35)

xxxiv

Simanjuntak

76. 162 XI IPS 2 Ricky Laki-laki Tionghoa

77. 165 XI IPS 2 Venny Gunawan

Perempuan Tionghoa 78. 168 XI IPS 2 Wilson Kirana Laki-laki Tionghoa 79. 171 XI IPS 2 Calvin Kristio Laki-laki Tionghoa 80. 175 XI IPS 2 Kelvin Wijaya Laki-laki Tionghoa

81. 176 XI IPS 2 Mellysa Perempuan Tionghoa

82. 177 XI IPS 2 Nadya Yolanda

Perempuan Tionghoa

83. 181 XI IPS 2 Stefanni Perempuan Tionghoa

84. 182 XI IPS 2 Veronika Perempuan Tionghoa

85. 183 XI IPS 2 Wilsen Polfan Laki-laki Tionghoa

86. 185 XII IPA 1 Andreas Laki-laki Tionghoa

87. 189 XII IPA 1 Billy Riandi Natanael Hutasoit

Laki-laki Batak

88. 191 XII IPA 1 Cynthia Perempuan Tionghoa

89. 192 XII IPA 1 David Laki-laki Tionghoa

90. 200 XII IPA 1 Jennifer Vidya Perempuan Tionghoa 91. 201 XII IPA 1 Julius Winata Laki-laki Tionghoa 92. 204 XII IPA 1 Meliana

Oktavia

Perempuan Tionghoa 93. 205 XII IPA 1 Michael

Franch

Laki-laki Tionghoa 94. 206 XII IPA 1 Michael

Vetrico

Laki-laki Tionghoa 95. 212 XII IPA 1 Santhalia Perempuan Tionghoa 96. 215 XII IPA 1 Steven Wijaya Laki-laki Tionghoa

97. 218 XII IPA 2 Alvin Laki-laki Tionghoa

98. 220 XII IPA 2 Chandra Delon

Laki-laki Tionghoa

99. 225 XII IPA 2 Erica Perempuan Tionghoa

100. 228 XII IPA 2 George Samuel

(36)

xxxv

Nainggolan

101. 229 XII IPA 2 Jacksen Laki-laki Tionghoa 102. 231 XII IPA 2 Jose

Hamonangan Hutahaean

Laki-laki Batak

103. 233 XII IPA 2 Kevin Chandra

Laki-laki Tionghoa 104. 234 XII IPA 2 Kevin

Willianes

Laki-laki Tionghoa 105. 237 XII IPA 2 Melanie Perempuan Tionghoa 106. 238 XII IPA 2 Michael Laki-laki Tionghoa 107. 243 XII IPA 2 Sara Noviana

Sinaga

Perempuan Batak 108. 246 XII IPA 2 Vicky Sukma

Christian Harefa

Laki-laki Nias

109. 247 XII IPA 2 Willim Ongko Laki-laki Tionghoa 110. 248 XII IPA 2 Yandi Arief Laki-laki Jawa 111. 249 XII IPA 2 Yogi Smith

P.Situmorang

Laki-laki Batak 112. 250 XII IPS 1 Angelina

Kosasih

Perempuan Tionghoa 113. 253 XII IPS 1 Chintya Perempuan Tionghoa 114. 254 XII IPS 1 Chintya

Laurent

Perempuan Tionghoa 115. 255 XII IPS 1 Deffy

Febbiola

Perempuan Tionghoa

116. 257 XII IPS 1 Excel Laki-laki Tionghoa

117. 258 XII IPS 1 Fahmi Fadillah Zebua

Laki-laki Nias

118. 263 XII IPS 1 Jessica Salim Perempuan Tionghoa 119. 264 XII IPS 1 Julie Anggara Perempuan Tionghoa 120. 267 XII IPS 1 Martin

Liustanto

Laki-laki Tionghoa 121. 268 XII IPS 1 Michelle Perempuan Tionghoa 122. 270 XII IPS 1 Olivia

Marleen Winata

(37)

xxxvi

123. 276 XII IPS 1 William Laki-laki Tionghoa

124. 279 XII IPS 1 Windy Perempuan Tionghoa

125. 282 XII IPS 2 Alvin Laki-laki Tionghoa

126. 283 XII IPS 2 Alvin Saputra Laki-laki Tionghoa 127. 284 XII IPS 2 Angeli Guptan Perempuan Tionghoa 128. 287 XII IPS 2 Calvin

Alfredo Cokro

Laki-laki Tionghoa 129. 288 XII IPS 2 Cindy Jean Perempuan Tionghoa

130. 291 XII IPS 2 Diana Perempuan Tionghoa

131. 292 XII IPS 2 Fanny Perempuan Tionghoa

132. 295 XII IPS 2 Jessyln Stevany

Perempuan Tionghoa 133. 298 XII IPS 2 Kelvin

Limawan

Laki-laki Tionghoa 134. 300 XII IPS 2 Kiara

Christianto

(38)

xxxvii

LAMPIRAN G

(39)

xxxviii

1. Uji Normalitas

Test of Normality

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk Statistic df Sig. Statistic df Sig. TOTAL .047 135 .200* .995 135 .923 a. Lilliefors Significance Correction

*. This is a lower bound of the true significance.

Descriptives

Statistic Std. Error

TOTAL Mean 153.24 1.300

95% Confidence Interval for Mean

Lower Bound 150.67 Upper Bound 155.82 5% Trimmed Mean 153.22

Median 154.00

Variance 228.052

Std. Deviation 15.101

Minimum 114

Maximum 191

Range 77

Interquartile Range 22

Skewness .045 .209

(40)

xxxix

LAMPIRAN H

(41)
(42)

xli

LAMPIRAN I

(43)
(44)
(45)

53

DAFTAR PUSTAKA

Azwar, Saifuddin. (2012). Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Blum, R.W., McNeely, C.A., Rinehart, P.M. (2002). Improving the odds: The untapped power of schools to improve the health of teens. Minneapolis, Minnesota: University of Minnesota, Center for Adolescent Health and

Development. Available:

http://www.sde.ct.gov/sde/lib/sde/pdf/curriculum/cali/improving_the_od ds.pdf diakses pada 16 Juni 2016

Blum, Robert. (2004). School Connectedness: Improving Students’ Lives. Baltimore, Maryland: Johns Hompkins Bloomberg School of Public Health, Journal of School Health. September 2004. Available: http://cecp.air.org/download/MCMonographFINAL.pdf diakses pada 16 Juni 2016

Bonny, A. E., Brito, M. T., Klosterman, B. K., Hornung, R. W., & Slap, G. B. (2000). School disconnectedness: Identifying adolescents at risk. Pediatrics

Centers for Disease Control and Prevention. (2009). School Connectedness: Strategies for Increasing Protective Factors Among Youth. Atlanta, GA:

U.S. Department of Health and Human Service. Available:

http://www.cdc.gov/healthyyouth/protective/pdf/connectedness.pdf diakses pada 16 Juni 2016

Field, Andy. (2009). Discovering Statistics using SPSS Third Edition. British: SAGE Publications Ltd.

Gofir, Abdul. (2014). Metode Penelitian Sosial II. Available: http://abdulgofir.blogspot.co.id/ diakses pada tanggal 4 Agustus 2016. Hattie, J & Anderman, E.M. (2013). International Guide to Student Achievement.

New York: Routledge.

Kandace, Forrester. (2015). Exploring the Intersections of School Discipline, Discrimination, Connectedness, and Mental Health for African American

High School Students. Berkeley: University of California. Available:

(46)

54

Levesque, Roger J.R. (2011). Encylopedia of Adolescence. New York: Springer Lohmeier, J.H & Lee, S.W. (2011). A school connectedness scale for use with

adolescents. University of Massachusetts Lowell. Educational Research

and Evaluation Vol. 17, No. 2, April 2011, 85–95. Available:

http://www.tandfonline.com/doi/abs/10.1080/13803611.2011.597108 diakses pada 23 Agustus 2016.

Maloedyn, S. (2010). Rahasia etnis Tionghoa mendidik anak. Jakarta : GorgaMedia

Manurung, Regina Ophelia Nefelin. (2015).Perbedaan Self-Efficacy Antara Siswa Etnis Tionghoa Dan Non Tionghoa Di SMA Mayoritas Etnis Tionghoa

(Studi Kasus SMA Sutomo 1 Medan). Medan : Universitas Sumatera

Utara. Available: http://repository.usu.ac.id/handle/123456789/43452 diakses pada 16 Juni 2016.

McNeely, C.A., Nonnemaker, J.M., Blum, R.W. (2002). Promoting School Connectedness: Evidence from the National Longitudinal Study of Adolescent Health. Journal of School Health Vol. 72 No.4, April 2002.138-146

Pelly, Usman. (2003). Murid Pri dan Nonpri pada Sekolah Pembauran: Kebijakan Asimilasi Orde Baru di Bidang Pendidikan dan Dampaknya

terhadap Masyarakat Multikultural. Medan: Universitas Negeri Medan.

Saelhof, Jileon. (2009). Examining the Promotion of School Connectedness

through Extracurricular Participation. Saskatoon: University of

Saskatchewan.

Salim, Izhar. (2014). Motivasi Berprestasi dan Motivasi Berafiliasi pada Etnis

Tionghoa yang bersekolah di SMA Negeri 1 Tebas. Pontianak:

Universitas Tanjupura. Available:

jurnal.untan.ac.id/index.php/jpdpb/article/ view/7273 diakses pada 10 Oktober 2016.

Stracuzzi, N.F. & Mills, M.L. (2010). Teachers Matter: Feelings of School Connectedness and Positive Youth Development among Coos County Youth. New England: Carsey Institute, Issue Brief No.23. Available: scholars.unh.edu/cgi/viewcontent.cgi?article=1121&context=carsey diakses pada 16 Juni 2016.

(47)

55

Sumiati, ety (2000). Studi kasus: Prasangka sosial pelajar keturunan Cina dan

kecenderungannya pada tingkat interaksi sosial. Bogor: Institute

Pertanian Bogor.

Tobing, Jakob. (2013). Kenali Hak dan Tanggung Jawab Anda: Hak untuk

Mendapat Pendidikan. Available:

http://www.leimena.org/id/page/v/750/kenali-hak-dan-tanggung-jawab-anda-hak-untuk-mendapat-pendidikan-4 diakses pada tanggal 14 September 2016.

Undang-Undang Republik Indonesia No.20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Woolfolk, Hoy Anita. (2004). Educational Psychology-9th Edition. USA: Pearson. Wrsupratman.sch.id. Perguruan WR Supratman Medan. Available:

(48)

22 BAB III

METODE PENELITIAN

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif bersifat deskriptif. Penelitian dengan pendekatan kuantitatif deskriptif bertujuan untuk mendeskripsikan atau memberi gambaran terhadap obyek yang diteliti melalui data sampel atau populasi tanpa melakukan analisis atau membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum (Sugiyono, 2012). Metode ini dipilih karena penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan school connectedness pada siswa SMA WR Supratman 2 Medan. Bab ini akan menjelaskan tentang identifikasi variabel, definisi operasional variabel, populasi dan metode pengambilan sampel, alat ukur yang digunakan, reliabilitas dan validitas alat ukur, prosedur pelaksanaan penelitian serta metode analisa data.

A. Identifikasi Variabel

Identifikasi variabel merupakan langkah penetapan variabel-variabel utama dalam penelitian dan penentuan fungsinya masing-masing (Azwar, 2013). Pada penelitian ini hanya ada satu variabel yaitu school connectedness.

B. Definisi Operasional Variabel Penelitian

School connectedness merupakan perasaan positif siswa mengenai

(49)

23

peneliti berdasarkan aspek-aspek school connectedness menurut Connell dan Wellborn (dalam Stracuzzi dan Mills, 2010) yaitu dukungan sosial, rasa memiliki, dan keterlibatan.

1. Dukungan Sosial

Dukungan sosial merupakan bantuan atau dukungan yang diberikan guru atau staff sekolah kepada siswa yang dapat dilihat dari :

a. Siswa merasa guru dan staff sekolah memperlakukannya dengan adil b. Siswa merasa nyaman untuk berbicara dengan guru dan staff sekolah c. Siswa mendapatkan penghargaan dari guru dan staff sekolah ketika

melakukan hal baik. 2. Rasa Memiliki

Rasa memiliki merupakan perasaan yang dimiliki oleh siswa mengenai dirinya sebagai bagian dari sekolah yang dapat dilihat dari:

a. Siswa mendapat dukungan dari warga sekolah. b. Siswa merasa senang bersekolah di sekolah tersebut. c. Siswa mendapat perhatian dari warga sekolah d. Siswa memiliki teman di sekolah

3. Keterlibatan

Keterlibatan merupakan respon dari siswa ketika dia mendapat dukungan sosial dari warga sekolah serta merasa menjadi bagian dari sekolah. Respon siswa ditunjukkan melalui:

(50)

24

c. Siswa berusaha untuk mendapat prestasi yang baik di sekolah

Tinggi rendahnya school connectedness yang dialami siswa dapat dilihat dari tinggi atau rendahnya skor yang diperoleh pada skala school

connectedness. Skor school connectedness yang semakin tinggi maka akan

menunjukkan bahwa siswa memiliki school connectedness yang tinggi di sekolah, begitu pula sebaliknya.

C. Populasi Dan Metode Pengambilan Sampel

1. Populasi dan Sampel Penelitian

Sugiyono (2012) mendefinisikan populasi sebagai wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/ subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi penelitian ini adalah siswa-siswi kelas XI dan XII SMA WR Supratman 2 Medan sebanyak 312 orang.

Sementara itu sampel ialah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Sugiyono, 2012). Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 135 orang.

2. Metode Pengambilan Sampel

Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah metode simple

random sampling dimana pengambilan sampel dilakukan secara acak. Hal

(51)

25

[image:51.595.150.479.249.564.2]

secara acak ini menggunakan tabel angka acak menurut Gofir (2014) Peneliti memulai dari baris 1 kolom 1 tabel dengan bilangan 3 digit untuk menentukan sampel. Adapun yang menjadi sampel di tiap kelasnya adalah sebagai berikut.

Tabel 1. Jumlah Sampel Penelitian

KELAS JUMLAH SAMPEL

XI IPA 1 13

XI IPA 2 18

XI IPS 1 23

XI IPS 2 30

XII IPA 1 11

XII IPA 2 15

XII IPS 1 13

XII IPS 2 9

(52)

26 D. Instrumen yang digunakan

Penelitian ini menggunakan alat pengumpulan data berupa skala Likert. Skala yang digunakan adalah skala school connectedness yang disusun berdasarkan aspek-aspek school connectedness menurut Connell dan Wellborn (dalam Stracuzzi & Mills, 2010). Pada setiap aitem, terdapat satu pernyataan dengan empat pilihan jawaban, yaitu Sangat Tidak Sesuai (STS), Tidak Sesuai (TS), Sesuai (S), dan Sangat Sesuai (SS). Skala disajikan dalam bentuk pernyataan yang mendukung (favorable) dan tidak mendukung

(unfavorable).Nilai setiap pilihan bergerak dari 1 hingga 4. Bobot penilaian

(53)
[image:53.595.52.570.155.613.2]

27

Tabel 2. Blue print Skala School Connectedness

Skor dari hasil skala penelitian ini diklasifikasikan menjadi tinggi atau rendahnya school connectedness pada siswa SMA WR Supratman 2 Medan. Pengklasifikasian ini dibuat menjadi tiga kategori berdasarkan rumus yang dikemukakan oleh Azwar (2012) yakni:

No. Aspek Indikator Aitem Jumlah Persentase

F UF

1 Dukungan Sosial 1. Siswa merasa guru dan staff sekolah

memperlakukannya dengan adil

1,41,21 31,11,51

18 30 % 2. Siswa merasa nyaman

untuk berbicara dengan guru dan staff sekolah

2,42,22 32,12,52

3. Siswa mendapatkan penghargaan dari guru dan staff sekolah ketika melakukan hal baik.

3,43,23 33,13,53

2. Rasa Memiliki 1. Siswa mendapat dukungan dari warga sekolah.

4,44,24 34,14,54

24 40 % 2. Siswa merasa senang

bersekolah di sekolah tersebut.

5,45,25 35,15,55

3. Siswa mendapat perhatian dari warga sekolah.

6,46,26 36,16,56

4. Siswa memiliki teman di sekolah.

7,47,27 37,17,57 3. Keterlibatan 1. Siswa mau berpartisipasi

dalam kegiatan sekolah.

8,48,28 38,18,58

18 30% 2. Siswa menaati peraturan

sekolah dengan tertib

9,49,29 39,19,59 3. Siswa berusaha untuk

mendapat prestasi yang baik di sekolah.

10,50,30 40,20,60

(54)
[image:54.595.102.513.140.242.2]

28

Tabel 3. Kategorisasi Norma Nilai School Connectedness

Rentang Skor Kategori

X < (-1,0) Rendah (-1,0)  X < (+ 1,0) Sedang (+ 1,0)  X Tinggi

E. Uji Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur

1. Uji validitas alat ukur

Uji validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas isi

(content validity). Content validity artinya menunjukkan sejauh mana

item-item dalam skala telah komprehensif mencakup semua aspek dalam penelitian dan tingkat relevansinya. Uji validitas isi dapat dilakukan melalui penilaian orang yang memiliki kompetensi (expert

judgement)(Azwar, 2012). Daya diskiriminasi item menggunakan

(55)

29 2. Uji reliabilitas alat ukur

Uji reliabilitas alat ukur ini menggunakan internal consistency dimana alat ukur dicoba sekali saja, kemudian hasil yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan teknik tertentu (Sugiyono,2012). Teknik yang digunakan adalah teknik koefisien Alfa Cronbach. Koefisien reliabilitas berada dalam rentang angka dari 0 sampai dengan 1,00. Semakin koefisien mendekati angka 1,00 maka pengukuran dikatakan semakin reliabel (Azwar, 2012).

F. Prosedur Pelaksanaan Penelitian

1. Tahap persiapan penelitian

a. Meminta izin melakukan penelitian

Pada awal sebelum melakukan penelitian, peneliti terlebih dahulu meminta izin kepada pihak sekolah untuk melakukan penelitian. Kemudian peneliti menggali informasi tentang fenomena yang terjadi di sekolah kepada pihak-pihak yang mengetahui kondisi sekolah melalui wawancara maupun kuesioner. Peneliti melakukan wawancara kepada Wakil Kepala Sekolah bagian kesiswaan, guru Bimbingan dan Penyuluhan (BP) serta beberapa siswa. Peneliti juga memberikan kuesioner dengan pertanyaan terbuka kepada siswa-siswi SMA WR Supratman 2 Medan secara random.

b. Pembuatan alat ukur.

(56)

30

adalah skala school connectedness yang disusun berdasarkan aspek

school connectedness menurut Connell dan Wellborn (dalam Stracuzzi

& Mills, 2010). Peneliti membuat blue print skala yang akan diberikan. Skala ini terdiri dari 60 item dengan 4 buah pilihan jawaban di setiap itemnya.

c. Uji Coba Alat Ukur

Skala yang sudah disusun, kemudian diuji validitas dan reliabilitasnya. Uji validitas dilakukan dengan pertimbangan expert judgment yakni dosen pembimbing. Peneliti melakukan uji coba skala kepada 107 siswa WR Supratman 1 Medan pada tanggal 20 Juli 2016. Setelah itu, dilakukan analisis item sehingga diperoleh 52 item yang nilai diskriminasi itemnya diatas 0,25. Peneliti menurunkan batas kriteria minimal daya diskriminasi item dikarenakan ada satu indikator pada satu aspek yang tidak memiliki item apabila menggunakan batasan minimal 3,0. Kemudian untuk reliabilitasnya terlihat dari koefisien

(57)

31

Keterangan :

nomor yang ditebalkan dan digaris adalah item yang daya bedanya di bawah 0,25.

No. Aspek Indikator Aitem Total

F UF

1 Dukungan Sosial

1. Siswa merasa guru dan staff sekolah memperlakukannya dengan adil

1,21,41 11,31,51

18 2. Siswa merasa nyaman untuk

berbicara dengan guru dan staff sekolah

2,22,42 12,32,52

3. Siswa mendapatkan penghargaan dari guru dan staff sekolah ketika melakukan hal baik.

3,23,43 13,33,53

2. Rasa Memiliki

1. Siswa mendapat dukungan dari warga sekolah.

4,24,44 14,34,54

24 2. Siswa merasa senang bersekolah di

sekolah tersebut.

5,25,45 15,35,55 3. Siswa mendapat perhatian dari

warga sekolah.

6,26,46 16,36,56 4. Siswa memiliki teman di sekolah.

7

,27,47 17,37,57 3. Keterlibatan 1. Siswa mau berpartisipasi dalam

kegiatan sekolah.

8,28,48 38,18,58

18 2. Siswa menaati peraturan sekolah

dengan tertib

9,29,49 19,39,59 3. Siswa berusaha untuk mendapat

prestasi yang baik di sekolah.

10,30,50 20,40,60

[image:57.595.77.560.179.533.2]

Total 60 item

(58)
[image:58.595.67.575.147.564.2]

32

Tabel 5. Distribusi Item Skala School Connectedness untuk Penelitian

2. Tahap pelaksanaan penelitian

Setelah merevisi alat ukur, penelitian dilakukan kepada SMA WR Supratman 2 Medan pada tanggal 4-6 Agustus 2016. Pengambilan data dilakukan dengan menyebarkan skala School Connectedness kepada 167 siswa. Peneliti terlebih dahulu mengurutkan siswa dari kelas XI hingga kelas XII berdasarkan no urut siswa. Kemudian peneliti memilih siswa

No. Aspek Indikator Aitem Total

F UF

1 Dukungan Sosial 1. Siswa merasa guru dan staff sekolah memperlakukannya dengan adil

- 3

11 2. Siswa merasa nyaman untuk

berbicara dengan guru dan staff sekolah

19,24,51 14,31

3. Siswa mendapatkan penghargaan dari guru dan staff sekolah ketika

melakukan hal baik.

12,21,36 7,27

2. Rasa Memiliki 1. Siswa mendapat dukungan dari warga sekolah.

2,29,43 17,26,45

23 2. Siswa merasa senang

bersekolah di sekolah tersebut.

10,18,32 5,22,39

3. Siswa mendapat perhatian dari warga sekolah.

8,28,40 13,37,49 4. Siswa memiliki teman di

sekolah.

15,47 4,33,42 3. Keterlibatan 1. Siswa mau berpartisipasi

dalam kegiatan sekolah.

6,25,50 16,44,48

18 2. Siswa menaati peraturan

sekolah dengan tertib

20,34,46 9,30,38 3. Siswa berusaha untuk

mendapat prestasi yang baik di sekolah.

1,35,41 11,23,52

(59)

33

yang akan dijadikan responden dengan menggunakan bantuan tabel bilangan random menurut Gofir (2014).

Dalam penyebaran skala, karena keterbatasan waktu dan kesempatan kepada peneliti untuk menyebar secara langsung kepada setiap siswa, maka peneliti meminta bantuan kepada wakil kepala sekolah bagian kesiswaan.

3. Tahap pengolahan data penelitian.

Setelah memperoleh data dari skala school connectedness, peneliti mengolah data dengan menggunakan bantuan program SPSS versi 22.0

forwindows.

F. Metode Analisa Data

(60)

34

BAB IV

ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN

Bab ini akan memaparkan gambaran umum mengenai subjek penelitian, kemudian hasil penelitian akan dianalisis dan diberikan pembahasan yang terkait.

A. Analisa Data

1. Gambaran umum subjek penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah siswa SMA WR Supratman 2 Medan sebanyak 135 orang. Gambaran umum subjek penelitian yang akan dijelaskan adalah berdasarkan jenis kelamin, kelas, dan suku yang dianut.

a. Pengelompokkan Subjek Penelitian Berdasarkan Jenis Kelamin

[image:60.595.158.517.563.720.2]

Berdasarkan jenis kelamin, subjek laki-laki pada penelitian ini berjumlah 66 orang (48,9%), sedangkan subjek perempuan berjumlah 69 orang (51,1%). Hal ini dapat dilihat dari tabel berikut.

Tabel 6. Gambaran Subjek Penelitian Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Frekuensi Persentase

Laki-laki 66 orang 48, 9%

Perempuan 69 orang 51,1 %

(61)

35

b. Pengelompokkan Subjek Penelitian Bedasarkan Tingkatan Kelas

[image:61.595.157.518.253.409.2]

Berdasarkan tingkatan kelas yang dapat dilihat di tabel 7, siswa yang kelas XI berjumlah 85 orang (63%) sedangkan siswa kelas XII berjumlah 50 orang (37%).

Tabel 7. Gambaran Subjek Penelitian Berdasarkan Tingkatan Kelas

c. Pengelompokkan Subjek Penelitian Bedasarkan Suku

Berdasarkan suku, subjek dapat dikelompokkan menjadi dua yakni suku Tionghoa dan suku Non tionghoa. Dari tabel 8, dapat terlihat bahwa siswa dengan suku Tionghoa mendominasi dalam penelitian ini yakni berjumlah 120 orang (88,9%). Sementara itu suku non Tionghoa berjumlah 15 orang (11,1%). Adapun yang termasuk suku non Tionghoa adalah suku Batak (10 orang), suku Jawa (1 orang), suku Nias (2 orang), suku Padang (1 orang) dan suku Tamil (1 orang).

Tingkatan Kelas Frekuensi Persentase

XI 85 orang 63 %

XII 50 orang 37 %

(62)
[image:62.595.161.516.143.302.2]

36

Tabel 8. Gambaran Subjek Penelitian Berdasarkan Suku

B. Hasil Penelitian

Hasil penelitian yang akan dipaparkan berikut ini mencakup uji asumsi normalitas serta hasil utama penelitian yang diolah dengan menggunakan bantuan program aplikasi SPSS.

1. Hasil Uji Asumsi Penelitian

a. Uji Normalitas

Sebelum melakukan kategorisasi variabel school connectedenss, asumsi bahwa skor subjek dalam populasi penelitian terdistribusi secara normal harus terpenuhi. Suatu sebaran data dikatakan normal apabila signifikansi (p) > 0,05 dan sebaliknya apabila signifikansi (p) < 0,05 maka sebaran data dinyatakan tidak normal (Field, 2009). Uji normalitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji

Kolmogorov-Smirnov

Suku Frekuensi Persentase

Tionghoa 120 orang 88,9 %

Non Tionghoa 15 orang 11,1%

(63)
[image:63.595.175.491.156.474.2]

37

Grafik 1. Hasil Uji Asumsi Normalitas Variabel School Connectedness

Tabel 9. Hasil Uji Asumsi Normalitas dengan menggunakan uji

Kolmogorov-Smirnov.

Variabel Statistic Df Sig.

School

Connectedness

[image:63.595.108.519.578.683.2]
(64)

38

Berdasarkan grafik 1 terlihat bahwa titik-titik nilai data (plots) pada variabel school connectedness hampir secara keseluruhan berada pada satu garis lurus. Hal ini menandakan bahwa data tersebar secara normal. Kemudian peneliti juga melakukan uji normalitas dengan menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov. Hasil uji ini dapat dilihat dari tabel 9 yang menyatakan bahwa nilai

Kolmogorov-Smirnov school connectedness adalah 0,047 dengan probabilitas (sig.) sebesar

0.200. Nilai probabilitas (sig.) 0.200 lebih besar dari ketentuan yakni 0,05 menunjukkan bahwa data pada penelitian ini terdistribusi normal. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa data school connectedness pada siswa SMA WR Supratman 2 Medan memiliki sebaran data yang terdistribusi normal.

2. Hasil Utama Penelitian

a. Gambaran School Connectedness pada siswa SMA WR

Supratman 2 Medan

(65)

39

Berdasarkan hasil data penelitian yang diperoleh, skor minimum empirik sebesar 114 dan skor maksimum sebesar 191. Berikut ini tabel perbandingan nilai hipotetik dan nilai empirik variabel school connectedness.

Tabel 10. Perbandingan nilai hipotetik dan nilai empirik variabel School

Connectedness

Variabel Nilai Hipotetik Nilai Empirik

Minimu

m

Maksim

um

Mean SD Minim

um

Maksi

mum

Mean SD

School

Connectedness

52 208 130 26 114 191 153,24 15,101

Berdasarkan tabel tersebut dapat dilihat bahwa nilai rata-rata hipotetik lebih rendah daripada nilai rata-rata empirik dengan selisih 23,24. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat school connectedness pada siswa SMA WR Supratman 2 Medan lebih tinggi dibandingkan dengan tingkat school connectedness pada populasi penelitian.

[image:65.595.108.575.277.451.2]
(66)

40

Tabel 11. Perbandingan nilai hipotetik dan nilai empirik school

connectedness ditinjau dari aspek variabel

Berdasarkan tabel tersebut, dapat terlihat perbandingan antara nilai hipotetik dengan nilai empirik pada setiap aspek school connectedness. Nilai rata-rata empirik pada setiap aspek berada di atas nilai rata-rata hipotetik. Hal ini berarti tingkat school connectedness ditinjau dari setiap aspeknya pada siswa SMA WR Supratman 2 Medan lebih tinggi dibandingkan dengan tingkat school

connectedness pada populasi penelitian.

Aspek

Variabel

Nilai Hipotetik Nilai Empirik

Minimu

m

Maksim

um

Mean SD Mini

mum

Maksi

mum

Mean SD

Dukungan Sosial

11 44 27,5 5,5 24 43 32,62 3,79

Rasa Memiliki 23 92 57,5 11,5 49 87 69,89 7,67

[image:66.595.109.574.185.464.2]
(67)

41 b. Kategorisasi data penelitian

1. Kategorisasi Data School Connectedness

[image:67.595.127.535.274.434.2]

Norma kategorisasi yang digunakan untuk data school connectedness adalah sebagai berikut:

Tabel 12. Norma Kategorisasi Data School Connectedness

Tabel 13. Kategorisasi Data School Connectedness pada siswa SMA WR

Supratman 2 Medan

Rentang Skor Kategorisasi Frekuensi Persentase

X < 104 Rendah 0 0

104  X < 156 Sedang 76 56,30%

156 ≥ X Tinggi 59 43,70%

Berdasarkan tabel tersebut dapat terlihat bahwa tidak terdapat siswa yang memiliki school connectednes pada kategori rendah, 76 siswa

Rentang Skor Kategori

X < (-1,0) Rendah

(-1,0)  X < (+ 1,0) Sedang

[image:67.595.130.517.513.672.2]
(68)

42

yang memiliki school connectedness pada kategori sedang, serta 59 siswa yang memiliki school connectedness pada kategori tinggi. Semakin tinggi skor

school connectedness menunjukkan semakin tinggi pula school connectedness

siswa terhadap sekolahnya dimana pada penelitian ini adalah SMA WR Supratman 2 Medan. Begitu pula sebaliknya, semakin rendah skor school

[image:68.595.125.554.307.724.2]

connectedness maka semakin rendah pula skor school connectedness siswa.

Tabel 14. Kategorisasi Berdasarkan Aspek School Connectedness

Aspek School Connectedness

Rentang Skor Kategorisasi Frekuensi Persentase

Dukungan Sosial

X <22 Rendah 0 0

22  X < 33 Sedang 65 48,15 %

X ≥ 33 Tinggi 70 51,85 %

Rasa Memiliki

X < 46 Rendah 0 0

46  X < 69 Sedang 62 45,93 %

X ≥ 69 Tinggi 73 54,07 %

Keterlibatan

X < 36 Rendah 0 0

36  X < 54 Sedang 89 65,93 %

(69)

43

Tabel tersebut menunjukkan hasil dari kaategori setiap aspek school

connectedness. Berdasarkan tabel tersebut dapat dilihat bahwa school

connectedness ditinjau dari aspek, maka pada aspek dukungan sosial dan rasa

memiliki dominan berada pada kategori tinggi. Sementara itu pada aspek keterlibatan, skor school connectedness siswa dominan pada kategori sedang.

3. Hasil Tambahan Penelitian

d. Gambaran school connectedness pada siswa WR Supratman 2 Medan

ditinjau dari jenis kelamin

[image:69.595.107.516.440.638.2]

Berikut ini adalah gambaran school connectedness siswa ditinjau dari jenis kelamin siswa:

Tabel 15. Gambaran School Connectedness siswa ditinjau dari Jenis Kelamin

Jenis

Kelamin

N Kategori School Connectedness

Rendah Sedang Tinggi

N % N % N %

Laki-laki 66 0 0 38 57,6 28 42,4

Perempuan 69 0 0 38 55,1 31 44,9

Dari tabel 15 dapat terlihat bahwa berdasarkan jenis kelamin, school

connectedness siswa pada umumnya berada pada kategori sedang, yakni sebanyak

(70)

44

berada pada kategori tinggi yakni sebanyak 42,4 % pada siswa laki-laki dan 44,9 % pada siswa perempuan.

e. Gambaran school connectedness pada siswa WR Supratman 2 Medan

ditinjau dari tingkatan kelas

[image:70.595.109.515.341.531.2]

Berikut ini adalah gambaran school connectedness siswa ditinjau dari tingkatan kelas:

Tabel 16. Gambaran school connectedness siswa ditinjau dari tingkatan kelas

Dari tabel 16, dapat dilihat bahwa berdasarkan tingkatan kelas, school

connectedness siswa berada pada kategori sedang, yakni sebanyak 51, 77 % pada

siswa kelas XI dan 64 % pada siswa kelas XII. Sedangkan sisanya berada pada kategori tinggi yakni sebanyak 48, 23% pada siswa kelas XI dan 36 % pada siswa kelas XII.

Tingkatan

Kelas

N Kategori School Connectedness

Rendah Sedang Tinggi

N % N % N %

XI 85 0 0 44 51,77 41 48,23

(71)

45

f. Gambaran school connectedness pada siswa WR Supratman 2 Medan

ditinjau dari suku siswa

[image:71.595.131.539.246.473.2]

Berikut ini adalah gambaran school connectedness siswa ditinjau dari suku yang dianut siswa:

Tabel 17. Gambaran school connectedness siswa ditinjau dari suku siswa

Suku N Kategori School Connectedness

Rendah Sedang Tinggi

N % N % N %

Tionghoa 120 0 0 68 56,67% 52 43,33%

Non Tionghoa

15 0 0 8 53,33% 7 46,67%

(72)

46 C. Pembahasan

Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan gambaran school

connectedness pada siswa SMA WR Supratman 2 Medan sebagai sekolah dengan

konsep pembauran. Hasil utama penelitian ini menunjukkan bahwa dari 135 siswa WR Supratman 2 Medan yang menjadi responden penelitian, secara umum tergolong sedang yaitu 76 orang (56,30 %), sedangkan yang tergolong tinggi ada sebanyak 59 orang (43,70%), dan tidak ada siswa yang memiliki school

connectedness yang rendah.

Berdasarkan hasil penelitian ini dapat dikatakan bahwa pada umumnya gambaran school connectedness pada siswa SMA WR Supratman 2 Medan tergolong sedang. Hal ini dapat dikatakan bahwa keterhubungan siswa dengan sekolahnya cukup positif. Blum (2004) menyatakan bahwa siswa yang memiliki kelekatan yang positif dengan sekolahnya tercermin dari hal-hal berikut yakni memiliki rasa kepemilikan dan menjadi bagian sekolahnya, menyukai sekolah tersebut, merasa bahwa guru-gurunya mempedulikan dan mendukungnya, memiliki teman baik di sekolah, terlibat dalam kemajuan akademis, meyakini bahwa kedisiplinan dilakukan secara adil dan efektif, serta berpartisipasi dalam aktivitas ekstrakurikuler.

School connectedness menurut Connell dan Wellborn (dalam Stracuzzi &

Mills, 2010) tersusun atas tiga aspek yaitu dukungan sosial, rasa memiliki serta keterlibatan. Dukungan sosial menekankan pada hubungan siswa dengan guru serta staff sekolah lainnya. Hasil penelitian berdasarkan kategorisasi setiap aspek

(73)

47

kategori tinggi yakni sebesar 51,85 %. Hal ini dapat dikatakan bahwa siswa SMA WR Supratman 2 Medan merasakan bahwa dukungan yang diberikan oleh guru dan staff sekolah sudah baik. Menurut mereka, guru dan staff sekolah telah memperlakukan siswa secara adil. Meskipun di awal latar belakang permasalahan, diduga bahwa siswa khususnya keturunan non Tionghoa merasa adanya perbedaan perlakuan dari guru-guru Tionghoa ketika mengajar, namun dari hasil penelitian ternyata menunjukkan bahwa siswa tidak merasa bahwa guru tidak mendukung mereka atau membeda-bedakan mereka berdasarkan etnis mereka.

School connectedness juga dapat dilihat dari rasa kepemilikan siswa akan

lingkungan sekolahnya. Rasa kepemilikan siswa dapat dilihat dari sejauh mana siswa merasa dihormati di sekolahnya serta memiliki banyak teman di sekolahnya. Pada sekolah pembauran, siswa tentunya diharapkan untuk bergaul dengan teman di luar etnis dan agama mereka. Moody & Bearman (dalam McNeely, Nonnemaker & Blum, 2002) menyatakan bahwa school connectedness

cenderung tinggi pada sekolah yang tersegregasi secara ras daripada sekolah yang terintegrasi secara ras (sekolah pembauran). Hal ini dikarenakan siswa pada sekolah pembauran akan cenderung membentuk kelompok-kelompok pertemanan berdasarkan ras atau etnis mereka masing-masing.

(74)

48

etnis dengannya. Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa rasa memiliki siswa relatif pada kategori tinggi yakni sebesar 54,07 %.

Siswa yang telah merasakan dukungan sosial, serta rasa memiliki akan lingkungan sekolahnya akan menunjukkan keterlibatan di dalam kegiatan sekolah (Blum, 2004). Keterlibatan tercermin dari keaktifan siswa baik di dalam kelas maupun di luar kelas termasuk ekstrakurikuler. Penelitian yang dilakukan oleh Saelhof (2009) menunjukkan bahwa aktivitas ekstrakurikuler merupakan salah satu upaya efektif untuk meningkatkan school connectedness.

Siswa di SMA WR Supratman 2 Medan menunjukkan keterlibatan yang sudah cukup baik. Hal ini dapat dilihat dari hasil penelitian berdasarkan aspek

school connectedness menunjukkan bahwa keterlibatan siswa relatif sedang yakni

sebesar 65,93 %. Siswa di sekolah ini sudang menunjukkan keaktifan di kelas yang cukup baik, namun berdasarkan hasil wawancara dengan pihak sekolah keaktifan siswa di luar kelas masih tergolong kurang. Hal ini tercermin dari jumlah siswa yang mengikuti ekstrakurikuler yaitu 41% dari jumlah siswa keseluruhan dan untuk terlibat dalam kegiatan sekolah cenderung yang hanya mengikuti ekstrakurikuler.

(75)

49

sehingga kurang terlibat dalam kegiatan-kegiatan ekstrakurikuler yang khususnya tidak ada kaitannya dengan akademik di sekolah.

Maloedyn (2010) menyatakan bahwa pendidikan merupakan hal yang penting bagi keluarga Tionghoa. Orangtua Tionghoa mendidik anaknya untuk bekerja keras dalam pendidikan. Dengan demikian anak mampu untuk mengembangkan diri dan memperoleh prestasi akademik yang baik di sekolahnya. Penelitian yang dilakukan oleh Salim (2014) pada SMA Negeri 1 Tebas juga menunjukkan bahwa motivasi berprestasi siswa Tionghoa tergolong tinggi. Meskipun pada konteks penelitian tersebut siswa Tionghoa merupakan kelompok minoritas, siswa Tionghoa tetap menunjukkan persaingan mereka di dalam kelas dan keunggulan-keunggulan mereka. Hal inilah yang setidaknya mempengaruhi siswa keturunan Tionghoa untuk terlibat dalam aktivitas ekstrakurikuler. Siswa keturunan Tionghoa hanya cenderung terlibat dalam kegiatan sekolah yang berkaitan dengan akademik.

(76)

50

tujuan dari kebijakan pemerintah tentang sekolah pembauran tersebut dapat terwujud.

Berdasarkan hasil tambahan penelitian juga dapat dijelaskan bagaimana gambaran school connectedness siswa SMA WR Supratman 2 Medan ditinjau dari jenis kelamin, tingkatan kelas dan suku yang dianut siswa. Ditinjau dari jenis kelamin, baik siswa laki-laki (57,6%) maupun perempuan (55,1 %) dominan berada pada kategori sedang. Sementara itu jika ditinjau dari tingkatan kelas,

school connectedness siswa juga dominan berada pada kategori sedang yakni

(77)

51 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisi tentang kesimpulan yang diperoleh dari penelitian serta saran yang diberikan kepada pihak-pihak terkait dalam penelitian ini.

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisa data yang telah diperoleh dari penelitian ini, maka didapatkan gambaran sebagai berikut:

1. Pada umumnya school connectedness pada siswa di sekolah pembauran (studi kasus SMA WR Supratman 2 Medan) berada pada kategori sedang. 2. Dari hasil utama penelitian menunjukkan bahwa subjek penelitian

memiliki kategori yang tinggi pada aspek dukungan sosial dan rasa memiliki. Sementara itu, aspek keterlibatan dominan berada pada kategori sedang.

B. Saran Penelitian

(78)

52

1. Saran Metodologis

Bagi peneliti selanjutnya disarankan untuk memperhatikan penyebaran sampel, ada baiknya sampel berasal dari semua tingkatan kelas. Kemudian pada saat pengambilan data, apabila sampel tidak memenuhi sesuai dengan yang ditetapkan, peneliti diharapkan untuk mengambil data lagi hingga sampel terpenuhi. Peneliti juga dapat menjadikan hasil penelitian sebagai dasar untuk meneliti hubungan atau pengaruh school connectedness

terhadap variabel lain terkhususnya dari aspek keterlibatan siswa yang berada pada kategori sedang.

2. Saran Praktis

a. Bagi pihak sekolah

Pihak sekolah disarankan untuk dapat memberikan dukungan-dukungan sosial yang lebih baik lagi kepada siswa dan sebaiknya sekolah membaurkan antara siswa yang satu dengan siswa yang lain, terkhusus pada etnis yang berbeda, serta meningkatkan keterlibatan siswa dalam kegiatan-kegiatan sekolah.

Gambar

Tabel 1. Jumlah Sampel Penelitian
Tabel 2.  Blue print Skala School Connectedness
Tabel 3. Kategorisasi Norma Nilai School Connectedness
Tabel 4. Distribusi Item Skala School Connectedness Setelah dilakukan uji coba
+7

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada siswa SMA Harapan I Medan bahwa iklim sekolah merupakan faktor penting dalam pembentukan school

Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah adanya hubungan positif antara school well-being dengan efikasi diri pada siswa Sekolah Menengah Kejuruan di

PETUNJUK PENGISIAN SKALA 2 ( SCHOOL CONNECTEDNESS) Bacalah setiap pernyataan dengan hati-hati, dan berikan tanda silang (X) pada salah satu kolom pilihan jawaban yang paling

Pada kategori engagement , siswa meyakini bahwa dukungan dari guru dan staf serta berinisiatif untuk mencari dukungan, terlibat aktif pada aktivitas sekolah.. Menurut

dewasa dengan para siswa di sekolah, serta terlibat di dalamnya faktor lingkungan. seperti sarana dan prasarana gedung, serta rasa aman dan percaya

Belum adanya kesadaran dari diri sendiri untuk ikut serta dalam menjaga kebersihan lingkungan sekolah, 2 Perilaku siswa saat piket kelas di SMA Kartika 1-5 Kota Padang dapat dikatakan

Adanya kegiatan keislaman juga perlu adanya suasana keagamaan yang mendukung kegiatan tersebut baik dari aspek nilai, pasrtisipasi semua guru dan warga sekolah lainnya, serta lingkungan

School connectedness ialah perasaan seorang siswa merasa nyaman saat berada di sekolah, merasa diperhatikan dan dipedulikan oleh orang-orang yang berada di sekolah dan berpengaruh pada