ii
LAMPIRAN A
ii KUESIONER
Nama: Kelas:
Berikut ini ada beberapa pertanyaan yang perlu Anda jawab.
1. Apakah Anda mengikuti ekstrakurikuler di sekolah?
a. Ya, yaitu_________________ b. Tidak
2. Mengapa Anda mau/ tidak mau mengikuti ekstrakurikuler?
_______________________________ _______________________________ Jika Anda mengikuti ekstrakulikuler, silahkan lanjut nomor 3. Jika tidak
mengikuti ekstrakulikuler, silahkan lanjut ke nomor 5.
3. Berapa lama waktu yang Anda habiskan untuk mengikuti ekstrakurikuler setiap minggunya?(rincian dalam jam) _______________________________ _______________________________
4. Menurut Anda apa manfaat yang Anda peroleh dengan mengikuti
ekstrakurikuler?
_______________________________ _______________________________ 5. Menurut Anda, bagaimana kepedulian
guru maupun staf sekolah kepada Anda? Jelaskan beserta dengan hal
konkrit yang pernah Anda alami
(misalnya ketika bertanya di kelas pada guru, curhat kepada guru, maupun bertanya tentang informasi akademik kepada staf pegawai,dll)
_______________________________ _______________________________ 6. Apakah guru-guru memotivasi Anda
untuk terlibat dalam mengikuti kegiatan di sekolah baik di bidang akademik (misalnya aktif di kelas, mengikuti olimpiade) atau bidang non akademik (misalnya mengikuti
ekstrakulikuler)? Bagaimana guru-guru melakukannya?
_______________________________ _______________________________
7. Apakah Anda merasa nyaman dengan kondisi lingkungan sekolah Anda? Jelaskan alasannya.
_______________________________ _______________________________
iii
LAMPIRAN B
iv
SKALA PSIKOLOGI
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2016
v
KATA PENGANTAR
Saya adalah mahasiswi dari Fakultas Psikologi Universitas Sumatera
Utara angkatan 2012 yang sedang melakukan penelitian dalam rangka
menyelesaikan skripsi. Saya meminta partisipasi Anda sebagai responden
penelitian dengan mengisi skala ini.
Sebelum mengisi skala ini Anda diharapkan untuk membaca
petunjuk pengisian agar jawaban yang Anda berikan sesuai dengan apa
yang diminta. Saya sangat mengharapkan Anda mengisi jawaban dengan
sejujur-jujurnya karena tidak akan ada jawaban yang benar atau salah.
Jawaban akan dirahasiakan dan hanya digunakan untuk keperluan
penelitian saja. Jika Anda telah selesai, periksalah semua jawaban Anda
dan pastikan tidak ada soal yang tidak terjawab.
Partisipasi Anda sangat membantu penelitian saya, untuk itu saya
mengucapkan terima kasih.
Medan, Juni 2016
vi
DATA IDENTITAS
Nama/ Inisial
:
Kelas
:
Jenis Kelamin
:
Laki-laki
Perempuan
Etnis (Suku)
:
PETUNJUK CARA MENJAWAB
Skala ini terdiri dari 60 buah pernyataan. Baca dan pahami baik baik
setiap pernyataan. Anda diminta untuk mengemukakan apakah
pernyataan-pernyataan tersebut sesuai dengan diri Anda, dengan cara
memberi tanda silang (X) dalam kotak di depan salah satu pilihan jawaban
yang tersedia, yaitu :
STS
= Sangat Tidak Sesuai
TS
= Tidak Sesuai
S
= Sesuai
SS
= Sangat Sesuai
Apabila Anda ingin mengganti jawaban, silahkan coret jawaban
pertama Anda lalu berikan tanda silang pada jawaban yang benar.
vii
No.
Pernyataan
Pilihan jawaban
STS
TS
S
SS
1.
Guru selalu bersedia untuk menjawab
pertanyaaan dari siswa
2.
Saya meminta nasihat kepada guru ketika
menghadapi masalah pribadi
3.
Sekolah memberikan beasiswa kepada
siswa yang menjadi juara kelas
4.
Saya merasa warga sekolah percaya kepada
kemampuan saya.
5.
Saya merasa bangga menjadi siswa di
sekolah ini.
6.
Guru membantu saya jika mengalami
kesulitan dalam pelajaran.
7.
Saya senang menghabiskan waktu untuk
mengobrol dengan teman di sekolah.
8.
Saya aktif mengikuti ekstrakurikuler di
sekolah ini.
9.
Saya selalu datang ke sekolah tepat waktu
10.
Saya aktif bertanya ketika mengikuti mata
pelajaran
11.
Guru mengelompokkan siswa berdasarkan
etnis ketika berdiskusi di kelas.
12.
Saya menghindari guru ketika bertemu di
luar kelas.
13.
Staff sekolah tidak mempedulikan siswa
yang mengikuti perlombaan.
14.
Guru tidak mempedulikan siswa yang
viii
No.
Pernyataan
Pilihan jawaban
STS
TS
S
SS
15.
Menurut saya, sekolah lain di kota Medan
lebih baik daripada sekolah ini.
16.
Guru tidak bertanya jika ada siswa yang
tidak hadir ke sekolah.
17.
Saya hanya mau berteman dengan siswa
yang memiliki etnis yang sama dengan
saya.
18.
Jika ada kegiatan sekolah, saya selalu
menghindar untuk terlibat menjadi panitia.
19.
Saya selalu membayar uang sekolah
melewati batas waktu yang ditentukan.
20.
Setiap tugas yang diberikan akan saya
kerjakan dengan seadanya saja.
21.
Staff
sekolah
memberikan peringatan
kepada siswa yang terlambat membayar
uang sekolah.
22.
Saya mau bertanya tentang informasi
akademik kepada staff sekolah.
23.
Guru memberikan penambahan nilai bagi
siswa yang aktif bertanya di kelas.
24.
Teman-teman mengingatkan saya untuk
mengerjakan tugas sekolah.
25.
Saya akan menceritakan keunggulan
sekolah ini kepada semua orang.
26.
Teman
sekelas
membantu
saya
mengerjakan tugas sekolah.
ix
No.
Pernyataan
Pilihan jawaban
STS
TS
S
SS
28.
Saya selalu mau menjadi peserta lomba
yang diselenggarakan sekolah.
29.
Saya berpakaian sesuai aturan sekolah.
30.
Saya senang menjawab pertanyaan guru
tanpa harus ditunjuk.
31.
Guru hanya mau menjawab pertanyaan dari
siswa yang mendapat juara di kelas.
32.
Saya lebih baik meminta solusi kepada
teman daripada guru ketika memiliki
masalah pribadi.
33.
Sekolah tidak memberikan penghargaan
kepada siswa yang berprestasi.
34.
Saya merasa warga sekolah meragukan
kemampuan saya.
35.
Saya merasa menyesal ada di sekolah ini.
36.
Guru tetap melanjutkan pelajaran meskipun
saya
kesulitan
memahami
pelajaran
tersebut.
37.
Ketika berada di sekolah, saya merasa ingin
cepat pulang saja.
38.
Saya menghindari kegiatan tambahan di
sekolah seperti ekstrakurikuler.
39.
Saya selalu datang terlambat ke sekolah.
40.
Saya sebisa mungkin tidak bertanya di
kelas.
41.
Guru membagi kelompok diskusi tanpa
x
No.
Pernyataan
Pilihan jawaban
STS
TS
S
SS
42.
Saya memberi salam kepada guru ketika
bertemu di luar kelas.
43.
Staff sekolah menyalurkan dukungan dana
dari yayasan kepada siswa yang mengikuti
perlombaan di luar sekolah.
44.
Guru
menghormati
siswa
yang
menyampaikan pendapat di kelas.
45.
Menurut saya, sekolah ini adalah sekolah
terbaik di kota Medan.
46.
Setiap hari guru mengabsen siswa yang
hadir
47.
Saya mau bergaul dengan siswa dari etnis
manapun di sekolah ini.
48.
Saya selalu mau menjadi panitia dalam
kegiatan sekolah.
49.
Saya membayar uang sekolah sesuai waktu
yang ditentukan.
50.
Saya mengerjakan tugas dengan sebaik
mungkin.
51.
Staff
sekolah
hanya
memperingatkan
beberapa siswa yang tidak membayar uang
sekolah dengan tepat waktu.
52.
Saya lebih baik bertanya kepada teman
daripada staff sekolah tentang informasi
akademik.
53.
Guru-guru tidak memberikan penghargaan
xi
54.
Teman-teman tidak peduli dengan saya.
55.
Saya akan menjelek-jelekkan sekolah ini
kepada semua orang.
56.
Teman sekelas menghindar jika saya
meminta bantuan.
57.
Saya merasa kesepian berada di sekolah.
58.
Saya lebih baik menjadi penonton daripada
peserta
pada
perlombaan
yang
diselenggarakan di sekolah.
59.
Saya selalu melanggar peraturan berpakaian
di sekolah.
60.
Saya
memilih
untuk
diam
daripada
menjawab pertanyaan dari guru.
xii
LAMPIRAN C
xiii Hasil Uji Coba Alat Ukur Skala School Connectedness pada siswa SMA WR Supratman
1 Medan
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 96 100.0 Excludeda 0 .0 Total 96 100.0 a. Listwise deletion based on all
variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items .924 60
Item-Total Statistics Scale Mean if Item Deleted Scale Variance if Item Deleted Corrected Item-Total Correlation Cronbach's Alpha if Item
Deleted
item1 174.36 359.013 .176 .925
item2 175.28 353.510 .306 .924
Item3 174.16 356.028 .299 .924
item4 174.93 351.163 .465 .923
item5 174.61 346.555 .638 .921
item6 174.31 354.091 .457 .923
item7 174.74 374.237 -.287 .930
item8 175.17 351.361 .375 .923
item9 174.40 355.757 .309 .924
xiv
xv
LAMPIRAN D
xvi
SKALA PSIKOLOGI
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2016
xvii
KATA PENGANTAR
Saya adalah mahasiswi dari Fakultas Psikologi Universitas Sumatera
Utara angkatan 2012 yang sedang melakukan penelitian dalam rangka
menyelesaikan skripsi. Saya meminta partisipasi Anda sebagai responden
penelitian dengan mengisi skala ini.
Sebelum mengisi skala ini Anda diharapkan untuk membaca
petunjuk pengisian agar jawaban yang Anda berikan sesuai dengan apa
yang diminta. Saya sangat mengharapkan Anda mengisi jawaban dengan
sejujur-jujurnya karena tidak akan ada jawaban yang benar atau salah.
Jawaban akan dirahasiakan dan hanya digunakan untuk keperluan
penelitian saja. Jika Anda telah selesai, periksalah semua jawaban Anda
dan pastikan tidak ada soal yang tidak terjawab.
Partisipasi Anda sangat membantu penelitian saya, untuk itu saya
mengucapkan terima kasih.
Medan, Agustus 2016
xviii
DATA IDENTITAS
Nama/ Inisial
:
Kelas
:
Jenis Kelamin
:
Laki-laki
Perempuan
Etnis (Suku)
:
PETUNJUK CARA MENJAWAB
Skala ini terdiri dari 52 buah pernyataan. Baca dan pahami baik baik
setiap pernyataan. Anda diminta untuk mengemukakan apakah
pernyataan-pernyataan tersebut sesuai dengan diri Anda, dengan cara
memberi tanda silang (X) dalam kotak di depan salah satu pilihan jawaban
yang tersedia, yaitu :
STS
= Sangat Tidak Sesuai
TS
= Tidak Sesuai
S
= Sesuai
SS
= Sangat Sesuai
Apabila Anda ingin mengganti jawaban, silahkan coret jawaban
pertama Anda (X)lalu berikan tanda silang pada jawaban yang benar.
xix
No.
Pernyataan
Pilihan jawaban
STS
TS
S
SS
1.
Saya aktif bertanya ketika mengikuti mata
pelajaran.
2.
Saya merasa warga sekolah percaya kepada
kemampuan saya.
3.
Guru mengelompokkan siswa berdasarkan
etnis ketika berdiskusi di kelas.
4.
Ketika berada di sekolah, saya merasa ingin
cepat pulang saja.
5.
Saya akan menjelek-jelekkan sekolah ini
kepada semua orang.
6.
Saya aktif mengikuti ekstrakurikuler di
sekolah ini.
7.
Staff sekolah tidak mempedulikan siswa
yang mengikuti perlombaan.
8.
Guru membantu saya jika mengalami
kesulitan dalam pelajaran.
9.
Saya selalu membayar uang sekolah
melewati batas yang ditentukan.
10.
Saya merasa bangga menjadi siswa di
sekolah ini.
11.
Setiap tugas yang diberikan akan saya
kerjakan dengan seadanya saja.
12.
Sekolah memberikan beasiswa kepada
siswa yang menjadi juara kelas.
13.
Teman sekelas menghindar jika saya
meminta bantuan.
xx
luar kelas.
No.
Pernyataan
Pilihan jawaban
STS
TS
S
SS
15.
Saya mau bergaul dengan siswa dari etnis
manapun di sekolah ini.
16.
Jika ada kegiatan sekolah, saya selalu
menghindar untuk terlibat menjadi panitia.
17.
Saya merasa warga sekolah meragukan
kemampuan saya.
18.
Menurut saya, sekolah ini adalah sekolah
terbaik di kota Medan.
19.
Saya meminta nasihat kepada guru ketika
menghadapi masalah pribadi.
20.
Saya selalu datang ke sekolah tepat waktu.
21.
Staff sekolah menyalurkan dukungan dana
dari yayasan kepada siswa yang mengikuti
perlombaan di luar sekolah.
22.
Saya merasa menyesal ada di sekolah ini.
23.
Saya memilih untuk diam daripada
menjawab pertanyaan dari guru.
24.
Saya memberi salam kepada guru ketika
bertemu di luar kelas.
25.
Saya selalu mau menjadi peserta lomba
yang diselenggarakan sekolah.
26.
Teman-teman tidak peduli dengan saya.
27.
Sekolah tidak memberikan penghargaan
kepada siswa yang berprestasi.
28.
Setiap hari guru mengabsen siswa yang
xxi
29.
Guru
menghormati
siswa
yang
menyampaikan pendapat di kelas.
No.
Pernyataan
Pilihan jawaban
STS
TS
S
SS
30.
Saya selalu melanggar peraturan berpakaian
di sekolah.
31.
Saya lebih baik bertanya kepada teman
daripada staff sekolah tentang informasi
akademik.
32.
Saya
akan
menceritakan
keunggulan
sekolah ini kepada semua orang.
33.
Saya merasa kesepian berada di sekolah.
34.
Saya membayar uang sekolah sesuai waktu
yang ditentukan.
35.
Saya senang menjawab pertanyaan guru
tanpa harus ditunjuk.
36.
Guru memberikan penambahan nilai bagi
siswa yang aktif bertanya di kelas.
37.
Guru tetap melanjutkan pelajaran meskipun
saya
kesulitan
memahami
pelajaran
tersebut.
38.
Saya selalu datang terlambat ke sekolah.
39.
Menurut saya, sekolah lain di kota Medan
lebih baik daripada sekolah ini.
40.
Teman sekelas membantu saya
mengerjakan tugas sekolah.
41.
Saya mengerjakan tugas dengan sebaik
mungkin
42.
Saya hanya mau berteman dengan siswa
xxii
saya.
No.
Pernyataan
Pilihan jawaban
STS
TS
S
SS
43.
Teman-teman mengingatkan saya untuk
mengerjakan tugas sekolah.
44.
Saya menghindari kegiatan tambahan di
sekolah seperti ekstrakurikuler.
45.
Guru tidak mempedulikan siswa yang
menyampaikan pendapat.
46.
Saya berpakaian sesuai aturan sekolah.
47.
Saya memiliki banyak teman di sekolah.
48.
Saya lebih baik menjadi penonton daripada
peserta
pada
perlombaan
yang
diselenggarakan di sekolah.
49.
Guru tidak bertanya jika ada siswa yang
tidak hadir ke sekolah.
50.
Saya selalu mau menjadi panitia dalam
kegiatan sekolah.
51.
Saya mau bertanya tentang informasi
akademik kepada staff sekolah.
52.
Saya sebisa mungkin tidak bertanya di
kelas.
xxiii
LAMPIRAN E
DATA MENTAH
xxv No Nama
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 total
1 Wiriko 1 2 4 4 4 2 3 3 4 3 1 4 3 3 4 2 3 3 1 4 4 4 2 3 2 3 4 4 3 3 1 3 2 3 2 2 1 4 3 2 4 4 2 2 3 3 2 2 4 2 2 2 145 2 William Liu 3 3 3 2 3 2 3 2 4 3 2 4 3 3 2 3 2 2 2 2 3 4 2 3 2 3 2 3 2 4 1 3 3 4 2 2 1 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 3 3 137 3 Steven Stanley 2 3 4 2 2 1 4 3 4 3 1 4 3 4 3 2 3 3 3 3 1 3 2 3 2 2 4 3 3 4 3 3 3 4 2 4 2 4 1 3 4 4 3 2 4 3 3 4 4 2 2 4 152 4 Christianto 2 2 3 2 3 2 2 3 3 2 2 3 3 3 3 2 2 2 2 3 2 3 2 3 2 2 2 3 3 3 2 2 3 3 2 2 2 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 133 5 Junita 3 3 4 4 1 3 3 2 4 4 4 4 3 3 4 3 2 2 2 4 2 4 4 3 3 3 3 3 3 4 2 3 2 3 3 3 2 4 2 4 4 3 2 3 2 4 2 4 4 3 3 4 160 6 Lucky Nugrah 2 3 4 1 3 3 2 2 4 3 4 3 1 3 4 1 3 1 2 4 2 3 1 4 2 1 3 4 2 4 2 3 1 4 1 2 1 4 1 1 4 4 1 3 4 4 1 2 4 1 2 1 130 7 Tiofanny H. 2 2 4 2 4 2 3 2 4 3 2 3 4 3 3 3 2 3 2 3 2 4 4 3 3 1 3 3 3 4 3 2 1 3 2 2 2 3 3 2 3 3 2 3 3 3 1 3 3 3 2 2 140 8 Michael 4 2 4 3 4 2 4 4 4 4 2 4 3 4 4 3 2 3 4 4 3 4 4 1 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 2 4 4 183 9 Christine 2 2 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 2 146 10 Egi 2 2 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 2 146 11 Jeanette 3 3 3 3 3 2 3 3 4 3 4 3 1 3 4 2 3 3 4 3 3 3 3 4 3 4 2 2 4 3 3 3 2 4 3 4 3 3 3 1 3 4 2 3 4 4 3 2 3 2 2 3 155 12 Irene Putri Xi 3 2 4 3 3 2 3 3 3 3 2 4 2 3 4 3 2 2 2 4 3 3 3 3 2 3 3 2 3 4 3 2 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 152 13 Selvy Lauren 3 2 4 1 3 2 3 3 4 3 2 3 3 3 3 2 3 1 1 4 2 3 1 3 1 3 4 2 4 4 2 3 2 3 2 2 2 4 2 3 3 4 4 2 3 3 3 2 3 2 3 3 140 14 Jimmy Tantriy 3 2 2 4 4 3 4 4 3 4 3 4 3 4 4 3 3 3 3 4 4 4 2 4 3 4 4 4 4 4 2 4 4 3 1 4 3 4 4 4 3 4 2 3 4 4 4 3 4 3 2 4 177 15 Christoper Ma 3 3 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 2 2 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 3 3 4 4 4 3 3 4 1 3 4 4 2 4 4 4 4 4 4 2 2 4 181 16 Michael 3 3 4 4 4 4 3 4 2 4 1 4 4 3 3 3 2 3 3 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 3 3 3 3 3 2 3 4 2 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 177 17 Fidella Felanci 1 2 4 1 4 1 3 3 4 3 1 4 3 2 4 1 4 3 1 3 3 3 2 3 1 4 4 4 4 4 1 3 3 4 1 2 2 4 2 1 3 4 3 1 4 3 3 1 2 1 1 1 134 18 Andrew Osmo 3 3 4 4 4 2 3 3 4 3 3 4 3 4 3 2 4 3 2 3 3 4 3 3 3 4 4 2 4 3 2 3 4 4 3 2 3 4 3 3 4 4 3 2 3 3 3 4 4 2 2 3 165 19 Frederico 1 3 2 3 4 2 3 4 3 3 3 4 4 3 3 1 3 3 2 4 4 4 1 2 1 3 4 4 4 4 1 2 3 3 2 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 3 1 4 1 2 1 153 20 Steven 3 3 4 2 4 4 3 3 4 3 3 4 4 4 4 3 3 3 2 4 2 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 2 3 3 2 4 2 4 2 1 4 3 3 4 3 4 4 4 3 2 3 4 170 21 Rico 2 3 3 2 2 4 3 3 3 3 2 3 4 3 4 3 3 2 3 3 3 4 2 2 2 2 4 3 3 3 2 3 3 3 2 3 2 4 2 3 2 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 2 151 22 Nicholas Nivar 4 1 3 4 4 3 3 3 3 4 2 3 4 4 4 2 3 4 2 4 3 3 2 4 3 4 4 1 3 3 2 3 4 3 4 4 1 4 4 3 4 4 2 2 4 4 4 2 4 2 2 4 164 23 Wisma Mitka 3 3 4 2 4 2 3 3 3 4 3 4 3 3 4 3 3 3 2 3 3 4 3 4 2 3 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 4 162 24 Joven Kiandi 2 2 4 3 4 3 3 4 2 3 3 4 4 3 4 2 1 1 2 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 2 3 4 2 2 3 1 4 2 4 3 4 2 4 4 4 4 2 3 3 2 4 157 25 Nico 3 3 3 4 3 4 3 2 4 1 3 2 2 2 4 2 2 2 2 2 2 4 1 4 4 4 4 2 3 4 3 2 3 2 3 3 2 1 4 2 2 3 2 3 3 1 1 3 3 3 3 1 138 26 Sesa Rukia 2 3 3 2 4 2 2 3 4 3 3 4 2 4 3 1 2 2 2 3 3 3 2 4 2 4 4 4 3 4 2 3 3 4 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 148 27 Minelly Cheryl 2 3 4 1 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 4 2 1 3 3 3 3 4 1 4 4 3 4 4 3 3 4 3 2 3 3 4 1 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 2 3 3 167
xxvi
xxvii
xxviii
xxix
xxx
LAMPIRAN F
xxxi No. Nomor
Random
Kelas Nama Jenis Kelamin Suku
1. 003 XI IPA 1 Egi Fernandus Bangun
Laki-laki Batak
2. 007 XI IPA 1 Michael Laki-laki Tionghoa
3. 008 XI IPA 1 Selvy Lauren Perempuan Tionghoa 4. 009 XI IPA 1 Steven Stanley
Tohres
Laki-laki Tionghoa 5. 010 XI IPA 1 William
Steven Sanjaya
Laki-laki Tionghoa
6. 016 XI IPA 1 Jeannette Perempuan Tionghoa
7. 017 XI IPA 1 Junita Perempuan Tionghoa
8. 021 XI IPA 1 Tio Fanny Perempuan Tionghoa
9. 024 XI IPA 1 Christianto Laki-laki Tionghoa 10. 025 XI IPA 1 Christine
Claudia Sasra
Perempuan Tionghoa
11. 030 XI IPA 1 Wiriko Laki-laki Tionghoa
12. 031 XI IPA 1 Irene Putri Perempuan Tionghoa 13. 033 XI IPA 1 Lucky Nugrah Laki-laki Tionghoa 14. 046 XI IPA 2 Joven Kiandi Laki-laki Tionghoa 15. 049 XI IPA 2 Minelly
Cheryl Wilis
Perempuan Tionghoa
16. 053 XI IPA 2 Sisca Perempuan Tionghoa
17. 058 XI IPA 2 Calvin Winata Laki-laki Tionghoa 18. 059 XI IPA 2 Fidella
Felancia
Perempuan Tionghoa
19. 060 XI IPA 2 Hendryko Laki-laki Tionghoa
20. 061 XI IPA 2 Jimmy Tantriyadi
Laki-laki Tionghoa
21. 062 XI IPA 2 Michael Laki-laki Tionghoa
22. 065 XI IPA 2 Adrian Wilson Laki-laki Tionghoa 23. 066 XI IPA 2 Christopher
Martin
xxxii
24. 067 XI IPA 2 Dessyana Nyoman
Perempuan Tionghoa 25. 072 XI IPA 2 Nico Hartono Laki-laki Tionghoa
26. 073 XI IPA 2 Steven Laki-laki Tionghoa
27. 074 XI IPA 2 Andrew Laki-laki Tionghoa
28. 079 XI IPA 2 Frederico Laki-laki Tionghoa 29. 081 XI IPA 2 Nicholas
Nivarel
Laki-laki Tionghoa 30. 083 XI IPA 2 Sera Rukia Laki-laki Tionghoa 31. 085 XI IPA 2 Wisma Mittra Laki-laki Tamil 32. 089 XI IPS 1 Chintya Dewi Perempuan Tionghoa 33. 092 XI IPS 1 Erica Cory Perempuan Tionghoa 34. 093 XI IPS 1 Federicco
Nyoman
Laki-laki Tionghoa
35. 094 XI IPS 1 Henny Perempuan Tionghoa
36. 096 XI IPS 1 Jesika Perempuan Tionghoa
37. 098 XI IPS 1 Kellista Venesia
Perempuan Tionghoa 38. 103 XI IPS 1 Timotius
Dwiki
Laki-laki Batak 39. 104 XI IPS 1 Trecya Wijaya Perempuan Tionghoa 40. 105 XI IPS 1 Tri Fanny Perempuan Tionghoa
41. 107 XI IPS 1 Alvin Laki-laki Tionghoa
42. 108 XI IPS 1 Anastasya Diani Pratiwi
Perempuan Padang
43. 109 XI IPS 1 Angelia Perempuan Tionghoa
44. 111 XI IPS 1 Clara Fransisca
Perempuan Tionghoa 45. 113 XI IPS 1 Leticia
Yaputri
Perempuan Tionghoa
46. 116 XI IPS 1 Afandi Laki-laki Tionghoa
47. 117 XI IPS 1 Alvina Perempuan Tionghoa
48. 118 XI IPS 1 Angelina Claudia
Perempuan Tionghoa 49. 119 XI IPS 1 Catherine
Kinata
xxxiii
50. 121 XI IPS 1 Ferien Perempuan Tionghoa
51. 123 XI IPS 1 Sarah Andriani
Perempuan Batak 52. 124 XI IPS 1 Sella Ratna
Sari
Perempuan Tionghoa
53. 125 XI IPS 1 Vanessa Perempuan Tionghoa
54. 127 XI IPS 1 Cinthia Perempuan Tionghoa
55. 128 XI IPS 1 Nicholas Erico Gunawan
Laki-laki Tionghoa
56. 133 XI IPS 2 Cinthya Perempuan Tionghoa
57. 135 XI IPS 2 Jessyln Perempuan Tionghoa
58. 137 XI IPS 2 Leony Chandra
Perempuan Tionghoa 59. 138 XI IPS 2 Madeline Cia Perempuan Tionghoa
60. 140 XI IPS 2 Wilbert Laki-laki Tionghoa
61. 141 XI IPS 2 Alex Sander Wijaya
Laki-laki Tionghoa 62. 142 XI IPS 2 Candra
Wijaya
Laki-laki Tionghoa 63. 145 XI IPS 2 Dawson Leo
Nardo
Laki-laki Tionghoa 64. 146 XI IPS 2 Erica Wijaya Perempuan Tionghoa 65. 147 XI IPS 2 Ferdinand Laki-laki Tionghoa
66. 149 XI IPS 2 Jeassy Perempuan Tionghoa
67. 150 XI IPS 2 Jessica Perempuan Tionghoa
68. 151 XI IPS 2 Mahyuni Ayu Siregar
Perempuan Batak
69. 152 XI IPS 2 Miken Perempuan Tionghoa
70. 154 XI IPS 2 Angeline Perempuan Tionghoa
71. 155 XI IPS 2 Cindy Theodora
Perempuan Tionghoa 72. 158 XI IPS 2 Gladys
Callista
Perempuan Tionghoa
73. 159 XI IPS 2 Jacky Laki-laki Tionghoa
74. 160 XI IPS 2 Joey Celine Perempuan Tionghoa 75. 161 XI IPS 2 Kevin Costner
Imanuel
xxxiv
Simanjuntak
76. 162 XI IPS 2 Ricky Laki-laki Tionghoa
77. 165 XI IPS 2 Venny Gunawan
Perempuan Tionghoa 78. 168 XI IPS 2 Wilson Kirana Laki-laki Tionghoa 79. 171 XI IPS 2 Calvin Kristio Laki-laki Tionghoa 80. 175 XI IPS 2 Kelvin Wijaya Laki-laki Tionghoa
81. 176 XI IPS 2 Mellysa Perempuan Tionghoa
82. 177 XI IPS 2 Nadya Yolanda
Perempuan Tionghoa
83. 181 XI IPS 2 Stefanni Perempuan Tionghoa
84. 182 XI IPS 2 Veronika Perempuan Tionghoa
85. 183 XI IPS 2 Wilsen Polfan Laki-laki Tionghoa
86. 185 XII IPA 1 Andreas Laki-laki Tionghoa
87. 189 XII IPA 1 Billy Riandi Natanael Hutasoit
Laki-laki Batak
88. 191 XII IPA 1 Cynthia Perempuan Tionghoa
89. 192 XII IPA 1 David Laki-laki Tionghoa
90. 200 XII IPA 1 Jennifer Vidya Perempuan Tionghoa 91. 201 XII IPA 1 Julius Winata Laki-laki Tionghoa 92. 204 XII IPA 1 Meliana
Oktavia
Perempuan Tionghoa 93. 205 XII IPA 1 Michael
Franch
Laki-laki Tionghoa 94. 206 XII IPA 1 Michael
Vetrico
Laki-laki Tionghoa 95. 212 XII IPA 1 Santhalia Perempuan Tionghoa 96. 215 XII IPA 1 Steven Wijaya Laki-laki Tionghoa
97. 218 XII IPA 2 Alvin Laki-laki Tionghoa
98. 220 XII IPA 2 Chandra Delon
Laki-laki Tionghoa
99. 225 XII IPA 2 Erica Perempuan Tionghoa
100. 228 XII IPA 2 George Samuel
xxxv
Nainggolan
101. 229 XII IPA 2 Jacksen Laki-laki Tionghoa 102. 231 XII IPA 2 Jose
Hamonangan Hutahaean
Laki-laki Batak
103. 233 XII IPA 2 Kevin Chandra
Laki-laki Tionghoa 104. 234 XII IPA 2 Kevin
Willianes
Laki-laki Tionghoa 105. 237 XII IPA 2 Melanie Perempuan Tionghoa 106. 238 XII IPA 2 Michael Laki-laki Tionghoa 107. 243 XII IPA 2 Sara Noviana
Sinaga
Perempuan Batak 108. 246 XII IPA 2 Vicky Sukma
Christian Harefa
Laki-laki Nias
109. 247 XII IPA 2 Willim Ongko Laki-laki Tionghoa 110. 248 XII IPA 2 Yandi Arief Laki-laki Jawa 111. 249 XII IPA 2 Yogi Smith
P.Situmorang
Laki-laki Batak 112. 250 XII IPS 1 Angelina
Kosasih
Perempuan Tionghoa 113. 253 XII IPS 1 Chintya Perempuan Tionghoa 114. 254 XII IPS 1 Chintya
Laurent
Perempuan Tionghoa 115. 255 XII IPS 1 Deffy
Febbiola
Perempuan Tionghoa
116. 257 XII IPS 1 Excel Laki-laki Tionghoa
117. 258 XII IPS 1 Fahmi Fadillah Zebua
Laki-laki Nias
118. 263 XII IPS 1 Jessica Salim Perempuan Tionghoa 119. 264 XII IPS 1 Julie Anggara Perempuan Tionghoa 120. 267 XII IPS 1 Martin
Liustanto
Laki-laki Tionghoa 121. 268 XII IPS 1 Michelle Perempuan Tionghoa 122. 270 XII IPS 1 Olivia
Marleen Winata
xxxvi
123. 276 XII IPS 1 William Laki-laki Tionghoa
124. 279 XII IPS 1 Windy Perempuan Tionghoa
125. 282 XII IPS 2 Alvin Laki-laki Tionghoa
126. 283 XII IPS 2 Alvin Saputra Laki-laki Tionghoa 127. 284 XII IPS 2 Angeli Guptan Perempuan Tionghoa 128. 287 XII IPS 2 Calvin
Alfredo Cokro
Laki-laki Tionghoa 129. 288 XII IPS 2 Cindy Jean Perempuan Tionghoa
130. 291 XII IPS 2 Diana Perempuan Tionghoa
131. 292 XII IPS 2 Fanny Perempuan Tionghoa
132. 295 XII IPS 2 Jessyln Stevany
Perempuan Tionghoa 133. 298 XII IPS 2 Kelvin
Limawan
Laki-laki Tionghoa 134. 300 XII IPS 2 Kiara
Christianto
xxxvii
LAMPIRAN G
xxxviii
1. Uji Normalitas
Test of Normality
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk Statistic df Sig. Statistic df Sig. TOTAL .047 135 .200* .995 135 .923 a. Lilliefors Significance Correction
*. This is a lower bound of the true significance.
Descriptives
Statistic Std. Error
TOTAL Mean 153.24 1.300
95% Confidence Interval for Mean
Lower Bound 150.67 Upper Bound 155.82 5% Trimmed Mean 153.22
Median 154.00
Variance 228.052
Std. Deviation 15.101
Minimum 114
Maximum 191
Range 77
Interquartile Range 22
Skewness .045 .209
xxxix
LAMPIRAN H
xli
LAMPIRAN I
53
DAFTAR PUSTAKA
Azwar, Saifuddin. (2012). Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Blum, R.W., McNeely, C.A., Rinehart, P.M. (2002). Improving the odds: The untapped power of schools to improve the health of teens. Minneapolis, Minnesota: University of Minnesota, Center for Adolescent Health and
Development. Available:
http://www.sde.ct.gov/sde/lib/sde/pdf/curriculum/cali/improving_the_od ds.pdf diakses pada 16 Juni 2016
Blum, Robert. (2004). School Connectedness: Improving Students’ Lives. Baltimore, Maryland: Johns Hompkins Bloomberg School of Public Health, Journal of School Health. September 2004. Available: http://cecp.air.org/download/MCMonographFINAL.pdf diakses pada 16 Juni 2016
Bonny, A. E., Brito, M. T., Klosterman, B. K., Hornung, R. W., & Slap, G. B. (2000). School disconnectedness: Identifying adolescents at risk. Pediatrics
Centers for Disease Control and Prevention. (2009). School Connectedness: Strategies for Increasing Protective Factors Among Youth. Atlanta, GA:
U.S. Department of Health and Human Service. Available:
http://www.cdc.gov/healthyyouth/protective/pdf/connectedness.pdf diakses pada 16 Juni 2016
Field, Andy. (2009). Discovering Statistics using SPSS Third Edition. British: SAGE Publications Ltd.
Gofir, Abdul. (2014). Metode Penelitian Sosial II. Available: http://abdulgofir.blogspot.co.id/ diakses pada tanggal 4 Agustus 2016. Hattie, J & Anderman, E.M. (2013). International Guide to Student Achievement.
New York: Routledge.
Kandace, Forrester. (2015). Exploring the Intersections of School Discipline, Discrimination, Connectedness, and Mental Health for African American
High School Students. Berkeley: University of California. Available:
54
Levesque, Roger J.R. (2011). Encylopedia of Adolescence. New York: Springer Lohmeier, J.H & Lee, S.W. (2011). A school connectedness scale for use with
adolescents. University of Massachusetts Lowell. Educational Research
and Evaluation Vol. 17, No. 2, April 2011, 85–95. Available:
http://www.tandfonline.com/doi/abs/10.1080/13803611.2011.597108 diakses pada 23 Agustus 2016.
Maloedyn, S. (2010). Rahasia etnis Tionghoa mendidik anak. Jakarta : GorgaMedia
Manurung, Regina Ophelia Nefelin. (2015).Perbedaan Self-Efficacy Antara Siswa Etnis Tionghoa Dan Non Tionghoa Di SMA Mayoritas Etnis Tionghoa
(Studi Kasus SMA Sutomo 1 Medan). Medan : Universitas Sumatera
Utara. Available: http://repository.usu.ac.id/handle/123456789/43452 diakses pada 16 Juni 2016.
McNeely, C.A., Nonnemaker, J.M., Blum, R.W. (2002). Promoting School Connectedness: Evidence from the National Longitudinal Study of Adolescent Health. Journal of School Health Vol. 72 No.4, April 2002.138-146
Pelly, Usman. (2003). Murid Pri dan Nonpri pada Sekolah Pembauran: Kebijakan Asimilasi Orde Baru di Bidang Pendidikan dan Dampaknya
terhadap Masyarakat Multikultural. Medan: Universitas Negeri Medan.
Saelhof, Jileon. (2009). Examining the Promotion of School Connectedness
through Extracurricular Participation. Saskatoon: University of
Saskatchewan.
Salim, Izhar. (2014). Motivasi Berprestasi dan Motivasi Berafiliasi pada Etnis
Tionghoa yang bersekolah di SMA Negeri 1 Tebas. Pontianak:
Universitas Tanjupura. Available:
jurnal.untan.ac.id/index.php/jpdpb/article/ view/7273 diakses pada 10 Oktober 2016.
Stracuzzi, N.F. & Mills, M.L. (2010). Teachers Matter: Feelings of School Connectedness and Positive Youth Development among Coos County Youth. New England: Carsey Institute, Issue Brief No.23. Available: scholars.unh.edu/cgi/viewcontent.cgi?article=1121&context=carsey diakses pada 16 Juni 2016.
55
Sumiati, ety (2000). Studi kasus: Prasangka sosial pelajar keturunan Cina dan
kecenderungannya pada tingkat interaksi sosial. Bogor: Institute
Pertanian Bogor.
Tobing, Jakob. (2013). Kenali Hak dan Tanggung Jawab Anda: Hak untuk
Mendapat Pendidikan. Available:
http://www.leimena.org/id/page/v/750/kenali-hak-dan-tanggung-jawab-anda-hak-untuk-mendapat-pendidikan-4 diakses pada tanggal 14 September 2016.
Undang-Undang Republik Indonesia No.20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Woolfolk, Hoy Anita. (2004). Educational Psychology-9th Edition. USA: Pearson. Wrsupratman.sch.id. Perguruan WR Supratman Medan. Available:
22 BAB III
METODE PENELITIAN
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif bersifat deskriptif. Penelitian dengan pendekatan kuantitatif deskriptif bertujuan untuk mendeskripsikan atau memberi gambaran terhadap obyek yang diteliti melalui data sampel atau populasi tanpa melakukan analisis atau membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum (Sugiyono, 2012). Metode ini dipilih karena penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan school connectedness pada siswa SMA WR Supratman 2 Medan. Bab ini akan menjelaskan tentang identifikasi variabel, definisi operasional variabel, populasi dan metode pengambilan sampel, alat ukur yang digunakan, reliabilitas dan validitas alat ukur, prosedur pelaksanaan penelitian serta metode analisa data.
A. Identifikasi Variabel
Identifikasi variabel merupakan langkah penetapan variabel-variabel utama dalam penelitian dan penentuan fungsinya masing-masing (Azwar, 2013). Pada penelitian ini hanya ada satu variabel yaitu school connectedness.
B. Definisi Operasional Variabel Penelitian
School connectedness merupakan perasaan positif siswa mengenai
23
peneliti berdasarkan aspek-aspek school connectedness menurut Connell dan Wellborn (dalam Stracuzzi dan Mills, 2010) yaitu dukungan sosial, rasa memiliki, dan keterlibatan.
1. Dukungan Sosial
Dukungan sosial merupakan bantuan atau dukungan yang diberikan guru atau staff sekolah kepada siswa yang dapat dilihat dari :
a. Siswa merasa guru dan staff sekolah memperlakukannya dengan adil b. Siswa merasa nyaman untuk berbicara dengan guru dan staff sekolah c. Siswa mendapatkan penghargaan dari guru dan staff sekolah ketika
melakukan hal baik. 2. Rasa Memiliki
Rasa memiliki merupakan perasaan yang dimiliki oleh siswa mengenai dirinya sebagai bagian dari sekolah yang dapat dilihat dari:
a. Siswa mendapat dukungan dari warga sekolah. b. Siswa merasa senang bersekolah di sekolah tersebut. c. Siswa mendapat perhatian dari warga sekolah d. Siswa memiliki teman di sekolah
3. Keterlibatan
Keterlibatan merupakan respon dari siswa ketika dia mendapat dukungan sosial dari warga sekolah serta merasa menjadi bagian dari sekolah. Respon siswa ditunjukkan melalui:
24
c. Siswa berusaha untuk mendapat prestasi yang baik di sekolah
Tinggi rendahnya school connectedness yang dialami siswa dapat dilihat dari tinggi atau rendahnya skor yang diperoleh pada skala school
connectedness. Skor school connectedness yang semakin tinggi maka akan
menunjukkan bahwa siswa memiliki school connectedness yang tinggi di sekolah, begitu pula sebaliknya.
C. Populasi Dan Metode Pengambilan Sampel
1. Populasi dan Sampel Penelitian
Sugiyono (2012) mendefinisikan populasi sebagai wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/ subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi penelitian ini adalah siswa-siswi kelas XI dan XII SMA WR Supratman 2 Medan sebanyak 312 orang.
Sementara itu sampel ialah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Sugiyono, 2012). Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 135 orang.
2. Metode Pengambilan Sampel
Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah metode simple
random sampling dimana pengambilan sampel dilakukan secara acak. Hal
25
[image:51.595.150.479.249.564.2]secara acak ini menggunakan tabel angka acak menurut Gofir (2014) Peneliti memulai dari baris 1 kolom 1 tabel dengan bilangan 3 digit untuk menentukan sampel. Adapun yang menjadi sampel di tiap kelasnya adalah sebagai berikut.
Tabel 1. Jumlah Sampel Penelitian
KELAS JUMLAH SAMPEL
XI IPA 1 13
XI IPA 2 18
XI IPS 1 23
XI IPS 2 30
XII IPA 1 11
XII IPA 2 15
XII IPS 1 13
XII IPS 2 9
26 D. Instrumen yang digunakan
Penelitian ini menggunakan alat pengumpulan data berupa skala Likert. Skala yang digunakan adalah skala school connectedness yang disusun berdasarkan aspek-aspek school connectedness menurut Connell dan Wellborn (dalam Stracuzzi & Mills, 2010). Pada setiap aitem, terdapat satu pernyataan dengan empat pilihan jawaban, yaitu Sangat Tidak Sesuai (STS), Tidak Sesuai (TS), Sesuai (S), dan Sangat Sesuai (SS). Skala disajikan dalam bentuk pernyataan yang mendukung (favorable) dan tidak mendukung
(unfavorable).Nilai setiap pilihan bergerak dari 1 hingga 4. Bobot penilaian
27
Tabel 2. Blue print Skala School Connectedness
Skor dari hasil skala penelitian ini diklasifikasikan menjadi tinggi atau rendahnya school connectedness pada siswa SMA WR Supratman 2 Medan. Pengklasifikasian ini dibuat menjadi tiga kategori berdasarkan rumus yang dikemukakan oleh Azwar (2012) yakni:
No. Aspek Indikator Aitem Jumlah Persentase
F UF
1 Dukungan Sosial 1. Siswa merasa guru dan staff sekolah
memperlakukannya dengan adil
1,41,21 31,11,51
18 30 % 2. Siswa merasa nyaman
untuk berbicara dengan guru dan staff sekolah
2,42,22 32,12,52
3. Siswa mendapatkan penghargaan dari guru dan staff sekolah ketika melakukan hal baik.
3,43,23 33,13,53
2. Rasa Memiliki 1. Siswa mendapat dukungan dari warga sekolah.
4,44,24 34,14,54
24 40 % 2. Siswa merasa senang
bersekolah di sekolah tersebut.
5,45,25 35,15,55
3. Siswa mendapat perhatian dari warga sekolah.
6,46,26 36,16,56
4. Siswa memiliki teman di sekolah.
7,47,27 37,17,57 3. Keterlibatan 1. Siswa mau berpartisipasi
dalam kegiatan sekolah.
8,48,28 38,18,58
18 30% 2. Siswa menaati peraturan
sekolah dengan tertib
9,49,29 39,19,59 3. Siswa berusaha untuk
mendapat prestasi yang baik di sekolah.
10,50,30 40,20,60
28
Tabel 3. Kategorisasi Norma Nilai School Connectedness
Rentang Skor Kategori
X < (-1,0) Rendah (-1,0) X < (+ 1,0) Sedang (+ 1,0) X Tinggi
E. Uji Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur
1. Uji validitas alat ukur
Uji validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas isi
(content validity). Content validity artinya menunjukkan sejauh mana
item-item dalam skala telah komprehensif mencakup semua aspek dalam penelitian dan tingkat relevansinya. Uji validitas isi dapat dilakukan melalui penilaian orang yang memiliki kompetensi (expert
judgement)(Azwar, 2012). Daya diskiriminasi item menggunakan
29 2. Uji reliabilitas alat ukur
Uji reliabilitas alat ukur ini menggunakan internal consistency dimana alat ukur dicoba sekali saja, kemudian hasil yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan teknik tertentu (Sugiyono,2012). Teknik yang digunakan adalah teknik koefisien Alfa Cronbach. Koefisien reliabilitas berada dalam rentang angka dari 0 sampai dengan 1,00. Semakin koefisien mendekati angka 1,00 maka pengukuran dikatakan semakin reliabel (Azwar, 2012).
F. Prosedur Pelaksanaan Penelitian
1. Tahap persiapan penelitian
a. Meminta izin melakukan penelitian
Pada awal sebelum melakukan penelitian, peneliti terlebih dahulu meminta izin kepada pihak sekolah untuk melakukan penelitian. Kemudian peneliti menggali informasi tentang fenomena yang terjadi di sekolah kepada pihak-pihak yang mengetahui kondisi sekolah melalui wawancara maupun kuesioner. Peneliti melakukan wawancara kepada Wakil Kepala Sekolah bagian kesiswaan, guru Bimbingan dan Penyuluhan (BP) serta beberapa siswa. Peneliti juga memberikan kuesioner dengan pertanyaan terbuka kepada siswa-siswi SMA WR Supratman 2 Medan secara random.
b. Pembuatan alat ukur.
30
adalah skala school connectedness yang disusun berdasarkan aspek
school connectedness menurut Connell dan Wellborn (dalam Stracuzzi
& Mills, 2010). Peneliti membuat blue print skala yang akan diberikan. Skala ini terdiri dari 60 item dengan 4 buah pilihan jawaban di setiap itemnya.
c. Uji Coba Alat Ukur
Skala yang sudah disusun, kemudian diuji validitas dan reliabilitasnya. Uji validitas dilakukan dengan pertimbangan expert judgment yakni dosen pembimbing. Peneliti melakukan uji coba skala kepada 107 siswa WR Supratman 1 Medan pada tanggal 20 Juli 2016. Setelah itu, dilakukan analisis item sehingga diperoleh 52 item yang nilai diskriminasi itemnya diatas 0,25. Peneliti menurunkan batas kriteria minimal daya diskriminasi item dikarenakan ada satu indikator pada satu aspek yang tidak memiliki item apabila menggunakan batasan minimal 3,0. Kemudian untuk reliabilitasnya terlihat dari koefisien
31
Keterangan :
nomor yang ditebalkan dan digaris adalah item yang daya bedanya di bawah 0,25.
No. Aspek Indikator Aitem Total
F UF
1 Dukungan Sosial
1. Siswa merasa guru dan staff sekolah memperlakukannya dengan adil
1,21,41 11,31,51
18 2. Siswa merasa nyaman untuk
berbicara dengan guru dan staff sekolah
2,22,42 12,32,52
3. Siswa mendapatkan penghargaan dari guru dan staff sekolah ketika melakukan hal baik.
3,23,43 13,33,53
2. Rasa Memiliki
1. Siswa mendapat dukungan dari warga sekolah.
4,24,44 14,34,54
24 2. Siswa merasa senang bersekolah di
sekolah tersebut.
5,25,45 15,35,55 3. Siswa mendapat perhatian dari
warga sekolah.
6,26,46 16,36,56 4. Siswa memiliki teman di sekolah.
7
,27,47 17,37,57 3. Keterlibatan 1. Siswa mau berpartisipasi dalamkegiatan sekolah.
8,28,48 38,18,58
18 2. Siswa menaati peraturan sekolah
dengan tertib
9,29,49 19,39,59 3. Siswa berusaha untuk mendapat
prestasi yang baik di sekolah.
10,30,50 20,40,60
[image:57.595.77.560.179.533.2]Total 60 item
32
Tabel 5. Distribusi Item Skala School Connectedness untuk Penelitian
2. Tahap pelaksanaan penelitian
Setelah merevisi alat ukur, penelitian dilakukan kepada SMA WR Supratman 2 Medan pada tanggal 4-6 Agustus 2016. Pengambilan data dilakukan dengan menyebarkan skala School Connectedness kepada 167 siswa. Peneliti terlebih dahulu mengurutkan siswa dari kelas XI hingga kelas XII berdasarkan no urut siswa. Kemudian peneliti memilih siswa
No. Aspek Indikator Aitem Total
F UF
1 Dukungan Sosial 1. Siswa merasa guru dan staff sekolah memperlakukannya dengan adil
- 3
11 2. Siswa merasa nyaman untuk
berbicara dengan guru dan staff sekolah
19,24,51 14,31
3. Siswa mendapatkan penghargaan dari guru dan staff sekolah ketika
melakukan hal baik.
12,21,36 7,27
2. Rasa Memiliki 1. Siswa mendapat dukungan dari warga sekolah.
2,29,43 17,26,45
23 2. Siswa merasa senang
bersekolah di sekolah tersebut.
10,18,32 5,22,39
3. Siswa mendapat perhatian dari warga sekolah.
8,28,40 13,37,49 4. Siswa memiliki teman di
sekolah.
15,47 4,33,42 3. Keterlibatan 1. Siswa mau berpartisipasi
dalam kegiatan sekolah.
6,25,50 16,44,48
18 2. Siswa menaati peraturan
sekolah dengan tertib
20,34,46 9,30,38 3. Siswa berusaha untuk
mendapat prestasi yang baik di sekolah.
1,35,41 11,23,52
33
yang akan dijadikan responden dengan menggunakan bantuan tabel bilangan random menurut Gofir (2014).
Dalam penyebaran skala, karena keterbatasan waktu dan kesempatan kepada peneliti untuk menyebar secara langsung kepada setiap siswa, maka peneliti meminta bantuan kepada wakil kepala sekolah bagian kesiswaan.
3. Tahap pengolahan data penelitian.
Setelah memperoleh data dari skala school connectedness, peneliti mengolah data dengan menggunakan bantuan program SPSS versi 22.0
forwindows.
F. Metode Analisa Data
34
BAB IV
ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN
Bab ini akan memaparkan gambaran umum mengenai subjek penelitian, kemudian hasil penelitian akan dianalisis dan diberikan pembahasan yang terkait.
A. Analisa Data
1. Gambaran umum subjek penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah siswa SMA WR Supratman 2 Medan sebanyak 135 orang. Gambaran umum subjek penelitian yang akan dijelaskan adalah berdasarkan jenis kelamin, kelas, dan suku yang dianut.
a. Pengelompokkan Subjek Penelitian Berdasarkan Jenis Kelamin
[image:60.595.158.517.563.720.2]Berdasarkan jenis kelamin, subjek laki-laki pada penelitian ini berjumlah 66 orang (48,9%), sedangkan subjek perempuan berjumlah 69 orang (51,1%). Hal ini dapat dilihat dari tabel berikut.
Tabel 6. Gambaran Subjek Penelitian Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Frekuensi Persentase
Laki-laki 66 orang 48, 9%
Perempuan 69 orang 51,1 %
35
b. Pengelompokkan Subjek Penelitian Bedasarkan Tingkatan Kelas
[image:61.595.157.518.253.409.2]Berdasarkan tingkatan kelas yang dapat dilihat di tabel 7, siswa yang kelas XI berjumlah 85 orang (63%) sedangkan siswa kelas XII berjumlah 50 orang (37%).
Tabel 7. Gambaran Subjek Penelitian Berdasarkan Tingkatan Kelas
c. Pengelompokkan Subjek Penelitian Bedasarkan Suku
Berdasarkan suku, subjek dapat dikelompokkan menjadi dua yakni suku Tionghoa dan suku Non tionghoa. Dari tabel 8, dapat terlihat bahwa siswa dengan suku Tionghoa mendominasi dalam penelitian ini yakni berjumlah 120 orang (88,9%). Sementara itu suku non Tionghoa berjumlah 15 orang (11,1%). Adapun yang termasuk suku non Tionghoa adalah suku Batak (10 orang), suku Jawa (1 orang), suku Nias (2 orang), suku Padang (1 orang) dan suku Tamil (1 orang).
Tingkatan Kelas Frekuensi Persentase
XI 85 orang 63 %
XII 50 orang 37 %
36
Tabel 8. Gambaran Subjek Penelitian Berdasarkan Suku
B. Hasil Penelitian
Hasil penelitian yang akan dipaparkan berikut ini mencakup uji asumsi normalitas serta hasil utama penelitian yang diolah dengan menggunakan bantuan program aplikasi SPSS.
1. Hasil Uji Asumsi Penelitian
a. Uji Normalitas
Sebelum melakukan kategorisasi variabel school connectedenss, asumsi bahwa skor subjek dalam populasi penelitian terdistribusi secara normal harus terpenuhi. Suatu sebaran data dikatakan normal apabila signifikansi (p) > 0,05 dan sebaliknya apabila signifikansi (p) < 0,05 maka sebaran data dinyatakan tidak normal (Field, 2009). Uji normalitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji
Kolmogorov-Smirnov
Suku Frekuensi Persentase
Tionghoa 120 orang 88,9 %
Non Tionghoa 15 orang 11,1%
37
Grafik 1. Hasil Uji Asumsi Normalitas Variabel School Connectedness
Tabel 9. Hasil Uji Asumsi Normalitas dengan menggunakan uji
Kolmogorov-Smirnov.
Variabel Statistic Df Sig.
School
Connectedness
[image:63.595.108.519.578.683.2]38
Berdasarkan grafik 1 terlihat bahwa titik-titik nilai data (plots) pada variabel school connectedness hampir secara keseluruhan berada pada satu garis lurus. Hal ini menandakan bahwa data tersebar secara normal. Kemudian peneliti juga melakukan uji normalitas dengan menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov. Hasil uji ini dapat dilihat dari tabel 9 yang menyatakan bahwa nilai
Kolmogorov-Smirnov school connectedness adalah 0,047 dengan probabilitas (sig.) sebesar
0.200. Nilai probabilitas (sig.) 0.200 lebih besar dari ketentuan yakni 0,05 menunjukkan bahwa data pada penelitian ini terdistribusi normal. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa data school connectedness pada siswa SMA WR Supratman 2 Medan memiliki sebaran data yang terdistribusi normal.
2. Hasil Utama Penelitian
a. Gambaran School Connectedness pada siswa SMA WR
Supratman 2 Medan
39
Berdasarkan hasil data penelitian yang diperoleh, skor minimum empirik sebesar 114 dan skor maksimum sebesar 191. Berikut ini tabel perbandingan nilai hipotetik dan nilai empirik variabel school connectedness.
Tabel 10. Perbandingan nilai hipotetik dan nilai empirik variabel School
Connectedness
Variabel Nilai Hipotetik Nilai Empirik
Minimu
m
Maksim
um
Mean SD Minim
um
Maksi
mum
Mean SD
School
Connectedness
52 208 130 26 114 191 153,24 15,101
Berdasarkan tabel tersebut dapat dilihat bahwa nilai rata-rata hipotetik lebih rendah daripada nilai rata-rata empirik dengan selisih 23,24. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat school connectedness pada siswa SMA WR Supratman 2 Medan lebih tinggi dibandingkan dengan tingkat school connectedness pada populasi penelitian.
[image:65.595.108.575.277.451.2]40
Tabel 11. Perbandingan nilai hipotetik dan nilai empirik school
connectedness ditinjau dari aspek variabel
Berdasarkan tabel tersebut, dapat terlihat perbandingan antara nilai hipotetik dengan nilai empirik pada setiap aspek school connectedness. Nilai rata-rata empirik pada setiap aspek berada di atas nilai rata-rata hipotetik. Hal ini berarti tingkat school connectedness ditinjau dari setiap aspeknya pada siswa SMA WR Supratman 2 Medan lebih tinggi dibandingkan dengan tingkat school
connectedness pada populasi penelitian.
Aspek
Variabel
Nilai Hipotetik Nilai Empirik
Minimu
m
Maksim
um
Mean SD Mini
mum
Maksi
mum
Mean SD
Dukungan Sosial
11 44 27,5 5,5 24 43 32,62 3,79
Rasa Memiliki 23 92 57,5 11,5 49 87 69,89 7,67
[image:66.595.109.574.185.464.2]41 b. Kategorisasi data penelitian
1. Kategorisasi Data School Connectedness
[image:67.595.127.535.274.434.2]Norma kategorisasi yang digunakan untuk data school connectedness adalah sebagai berikut:
Tabel 12. Norma Kategorisasi Data School Connectedness
Tabel 13. Kategorisasi Data School Connectedness pada siswa SMA WR
Supratman 2 Medan
Rentang Skor Kategorisasi Frekuensi Persentase
X < 104 Rendah 0 0
104 X < 156 Sedang 76 56,30%
156 ≥ X Tinggi 59 43,70%
Berdasarkan tabel tersebut dapat terlihat bahwa tidak terdapat siswa yang memiliki school connectednes pada kategori rendah, 76 siswa
Rentang Skor Kategori
X < (-1,0) Rendah
(-1,0) X < (+ 1,0) Sedang
[image:67.595.130.517.513.672.2]42
yang memiliki school connectedness pada kategori sedang, serta 59 siswa yang memiliki school connectedness pada kategori tinggi. Semakin tinggi skor
school connectedness menunjukkan semakin tinggi pula school connectedness
siswa terhadap sekolahnya dimana pada penelitian ini adalah SMA WR Supratman 2 Medan. Begitu pula sebaliknya, semakin rendah skor school
[image:68.595.125.554.307.724.2]connectedness maka semakin rendah pula skor school connectedness siswa.
Tabel 14. Kategorisasi Berdasarkan Aspek School Connectedness
Aspek School Connectedness
Rentang Skor Kategorisasi Frekuensi Persentase
Dukungan Sosial
X <22 Rendah 0 0
22 X < 33 Sedang 65 48,15 %
X ≥ 33 Tinggi 70 51,85 %
Rasa Memiliki
X < 46 Rendah 0 0
46 X < 69 Sedang 62 45,93 %
X ≥ 69 Tinggi 73 54,07 %
Keterlibatan
X < 36 Rendah 0 0
36 X < 54 Sedang 89 65,93 %
43
Tabel tersebut menunjukkan hasil dari kaategori setiap aspek school
connectedness. Berdasarkan tabel tersebut dapat dilihat bahwa school
connectedness ditinjau dari aspek, maka pada aspek dukungan sosial dan rasa
memiliki dominan berada pada kategori tinggi. Sementara itu pada aspek keterlibatan, skor school connectedness siswa dominan pada kategori sedang.
3. Hasil Tambahan Penelitian
d. Gambaran school connectedness pada siswa WR Supratman 2 Medan
ditinjau dari jenis kelamin
[image:69.595.107.516.440.638.2]Berikut ini adalah gambaran school connectedness siswa ditinjau dari jenis kelamin siswa:
Tabel 15. Gambaran School Connectedness siswa ditinjau dari Jenis Kelamin
Jenis
Kelamin
N Kategori School Connectedness
Rendah Sedang Tinggi
N % N % N %
Laki-laki 66 0 0 38 57,6 28 42,4
Perempuan 69 0 0 38 55,1 31 44,9
Dari tabel 15 dapat terlihat bahwa berdasarkan jenis kelamin, school
connectedness siswa pada umumnya berada pada kategori sedang, yakni sebanyak
44
berada pada kategori tinggi yakni sebanyak 42,4 % pada siswa laki-laki dan 44,9 % pada siswa perempuan.
e. Gambaran school connectedness pada siswa WR Supratman 2 Medan
ditinjau dari tingkatan kelas
[image:70.595.109.515.341.531.2]Berikut ini adalah gambaran school connectedness siswa ditinjau dari tingkatan kelas:
Tabel 16. Gambaran school connectedness siswa ditinjau dari tingkatan kelas
Dari tabel 16, dapat dilihat bahwa berdasarkan tingkatan kelas, school
connectedness siswa berada pada kategori sedang, yakni sebanyak 51, 77 % pada
siswa kelas XI dan 64 % pada siswa kelas XII. Sedangkan sisanya berada pada kategori tinggi yakni sebanyak 48, 23% pada siswa kelas XI dan 36 % pada siswa kelas XII.
Tingkatan
Kelas
N Kategori School Connectedness
Rendah Sedang Tinggi
N % N % N %
XI 85 0 0 44 51,77 41 48,23
45
f. Gambaran school connectedness pada siswa WR Supratman 2 Medan
ditinjau dari suku siswa
[image:71.595.131.539.246.473.2]Berikut ini adalah gambaran school connectedness siswa ditinjau dari suku yang dianut siswa:
Tabel 17. Gambaran school connectedness siswa ditinjau dari suku siswa
Suku N Kategori School Connectedness
Rendah Sedang Tinggi
N % N % N %
Tionghoa 120 0 0 68 56,67% 52 43,33%
Non Tionghoa
15 0 0 8 53,33% 7 46,67%
46 C. Pembahasan
Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan gambaran school
connectedness pada siswa SMA WR Supratman 2 Medan sebagai sekolah dengan
konsep pembauran. Hasil utama penelitian ini menunjukkan bahwa dari 135 siswa WR Supratman 2 Medan yang menjadi responden penelitian, secara umum tergolong sedang yaitu 76 orang (56,30 %), sedangkan yang tergolong tinggi ada sebanyak 59 orang (43,70%), dan tidak ada siswa yang memiliki school
connectedness yang rendah.
Berdasarkan hasil penelitian ini dapat dikatakan bahwa pada umumnya gambaran school connectedness pada siswa SMA WR Supratman 2 Medan tergolong sedang. Hal ini dapat dikatakan bahwa keterhubungan siswa dengan sekolahnya cukup positif. Blum (2004) menyatakan bahwa siswa yang memiliki kelekatan yang positif dengan sekolahnya tercermin dari hal-hal berikut yakni memiliki rasa kepemilikan dan menjadi bagian sekolahnya, menyukai sekolah tersebut, merasa bahwa guru-gurunya mempedulikan dan mendukungnya, memiliki teman baik di sekolah, terlibat dalam kemajuan akademis, meyakini bahwa kedisiplinan dilakukan secara adil dan efektif, serta berpartisipasi dalam aktivitas ekstrakurikuler.
School connectedness menurut Connell dan Wellborn (dalam Stracuzzi &
Mills, 2010) tersusun atas tiga aspek yaitu dukungan sosial, rasa memiliki serta keterlibatan. Dukungan sosial menekankan pada hubungan siswa dengan guru serta staff sekolah lainnya. Hasil penelitian berdasarkan kategorisasi setiap aspek
47
kategori tinggi yakni sebesar 51,85 %. Hal ini dapat dikatakan bahwa siswa SMA WR Supratman 2 Medan merasakan bahwa dukungan yang diberikan oleh guru dan staff sekolah sudah baik. Menurut mereka, guru dan staff sekolah telah memperlakukan siswa secara adil. Meskipun di awal latar belakang permasalahan, diduga bahwa siswa khususnya keturunan non Tionghoa merasa adanya perbedaan perlakuan dari guru-guru Tionghoa ketika mengajar, namun dari hasil penelitian ternyata menunjukkan bahwa siswa tidak merasa bahwa guru tidak mendukung mereka atau membeda-bedakan mereka berdasarkan etnis mereka.
School connectedness juga dapat dilihat dari rasa kepemilikan siswa akan
lingkungan sekolahnya. Rasa kepemilikan siswa dapat dilihat dari sejauh mana siswa merasa dihormati di sekolahnya serta memiliki banyak teman di sekolahnya. Pada sekolah pembauran, siswa tentunya diharapkan untuk bergaul dengan teman di luar etnis dan agama mereka. Moody & Bearman (dalam McNeely, Nonnemaker & Blum, 2002) menyatakan bahwa school connectedness
cenderung tinggi pada sekolah yang tersegregasi secara ras daripada sekolah yang terintegrasi secara ras (sekolah pembauran). Hal ini dikarenakan siswa pada sekolah pembauran akan cenderung membentuk kelompok-kelompok pertemanan berdasarkan ras atau etnis mereka masing-masing.
48
etnis dengannya. Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa rasa memiliki siswa relatif pada kategori tinggi yakni sebesar 54,07 %.
Siswa yang telah merasakan dukungan sosial, serta rasa memiliki akan lingkungan sekolahnya akan menunjukkan keterlibatan di dalam kegiatan sekolah (Blum, 2004). Keterlibatan tercermin dari keaktifan siswa baik di dalam kelas maupun di luar kelas termasuk ekstrakurikuler. Penelitian yang dilakukan oleh Saelhof (2009) menunjukkan bahwa aktivitas ekstrakurikuler merupakan salah satu upaya efektif untuk meningkatkan school connectedness.
Siswa di SMA WR Supratman 2 Medan menunjukkan keterlibatan yang sudah cukup baik. Hal ini dapat dilihat dari hasil penelitian berdasarkan aspek
school connectedness menunjukkan bahwa keterlibatan siswa relatif sedang yakni
sebesar 65,93 %. Siswa di sekolah ini sudang menunjukkan keaktifan di kelas yang cukup baik, namun berdasarkan hasil wawancara dengan pihak sekolah keaktifan siswa di luar kelas masih tergolong kurang. Hal ini tercermin dari jumlah siswa yang mengikuti ekstrakurikuler yaitu 41% dari jumlah siswa keseluruhan dan untuk terlibat dalam kegiatan sekolah cenderung yang hanya mengikuti ekstrakurikuler.
49
sehingga kurang terlibat dalam kegiatan-kegiatan ekstrakurikuler yang khususnya tidak ada kaitannya dengan akademik di sekolah.
Maloedyn (2010) menyatakan bahwa pendidikan merupakan hal yang penting bagi keluarga Tionghoa. Orangtua Tionghoa mendidik anaknya untuk bekerja keras dalam pendidikan. Dengan demikian anak mampu untuk mengembangkan diri dan memperoleh prestasi akademik yang baik di sekolahnya. Penelitian yang dilakukan oleh Salim (2014) pada SMA Negeri 1 Tebas juga menunjukkan bahwa motivasi berprestasi siswa Tionghoa tergolong tinggi. Meskipun pada konteks penelitian tersebut siswa Tionghoa merupakan kelompok minoritas, siswa Tionghoa tetap menunjukkan persaingan mereka di dalam kelas dan keunggulan-keunggulan mereka. Hal inilah yang setidaknya mempengaruhi siswa keturunan Tionghoa untuk terlibat dalam aktivitas ekstrakurikuler. Siswa keturunan Tionghoa hanya cenderung terlibat dalam kegiatan sekolah yang berkaitan dengan akademik.
50
tujuan dari kebijakan pemerintah tentang sekolah pembauran tersebut dapat terwujud.
Berdasarkan hasil tambahan penelitian juga dapat dijelaskan bagaimana gambaran school connectedness siswa SMA WR Supratman 2 Medan ditinjau dari jenis kelamin, tingkatan kelas dan suku yang dianut siswa. Ditinjau dari jenis kelamin, baik siswa laki-laki (57,6%) maupun perempuan (55,1 %) dominan berada pada kategori sedang. Sementara itu jika ditinjau dari tingkatan kelas,
school connectedness siswa juga dominan berada pada kategori sedang yakni
51 BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini berisi tentang kesimpulan yang diperoleh dari penelitian serta saran yang diberikan kepada pihak-pihak terkait dalam penelitian ini.
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisa data yang telah diperoleh dari penelitian ini, maka didapatkan gambaran sebagai berikut:
1. Pada umumnya school connectedness pada siswa di sekolah pembauran (studi kasus SMA WR Supratman 2 Medan) berada pada kategori sedang. 2. Dari hasil utama penelitian menunjukkan bahwa subjek penelitian
memiliki kategori yang tinggi pada aspek dukungan sosial dan rasa memiliki. Sementara itu, aspek keterlibatan dominan berada pada kategori sedang.
B. Saran Penelitian
52
1. Saran Metodologis
Bagi peneliti selanjutnya disarankan untuk memperhatikan penyebaran sampel, ada baiknya sampel berasal dari semua tingkatan kelas. Kemudian pada saat pengambilan data, apabila sampel tidak memenuhi sesuai dengan yang ditetapkan, peneliti diharapkan untuk mengambil data lagi hingga sampel terpenuhi. Peneliti juga dapat menjadikan hasil penelitian sebagai dasar untuk meneliti hubungan atau pengaruh school connectedness
terhadap variabel lain terkhususnya dari aspek keterlibatan siswa yang berada pada kategori sedang.
2. Saran Praktis
a. Bagi pihak sekolah
Pihak sekolah disarankan untuk dapat memberikan dukungan-dukungan sosial yang lebih baik lagi kepada siswa dan sebaiknya sekolah membaurkan antara siswa yang satu dengan siswa yang lain, terkhusus pada etnis yang berbeda, serta meningkatkan keterlibatan siswa dalam kegiatan-kegiatan sekolah.