• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Harapan Pasien Terhadap Kualitas Pelayanan Kesehatan di Rawat Inap Kelas III Rumah Sakit Umum Haji Medan Tahun 2016

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Harapan Pasien Terhadap Kualitas Pelayanan Kesehatan di Rawat Inap Kelas III Rumah Sakit Umum Haji Medan Tahun 2016"

Copied!
121
0
0

Teks penuh

(1)

LAMPIRAN 1. KUESIONER PENELITIAN

Kuesioner Penelitian “Pengaruh Harapan Pasien terhadap Kualitas

Pelayanan Kesehatan di Ruang Rawat Inap Kelas III Rumah Sakit

Umum Haji Medan Tahun 2016”

Bapak/ibu yang terhormat,

Saya Yulia Astria mahasiswa departemen Administrasi Kebijakan dan

Kesehatan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara (FKM

USU) yang sedang menyelesaikan tugas akhri (skripsi) dengan judul “Pengaruh

Harapan Pasien Terhadap Kualitas Pelayanan Kesehatan di Rawat Inap Kelas III

Rumah Sakit Umum Haji Medan Tahun 2016”. Dalam rangka proses pengumpulan data dalam penelitian ini, saya memohon sudi kiranya bapak/ibu

untuk menjadi responden dalam penelitian ini untuk mengisi kuesioner yang

berhubungan dengan harapan pasien serta kualitas pelayanan medik yang

dirasakan di Rumah Sakit Umum Haji Medan.

Hasil dari kuesioner ini sepenuhnya akan digunakan sebagai data masukan

untuk penelitian ini dan akan dijamin kerahasiaannya oleh peneliti. Untuk itu,

untuk keberhasilan penelitian ini dimohonkan untuk sudi kiranya bapak/ibu

mengisi kuesioner dengan lengkap dan sejujur mungkin.

Atas perhatian dan kerjasama yang bapak/ibu berikan, saya ucapkan

terima kasih.

Hormat Saya,

Yulia Astria

(2)

Lampiran Kuesioner

Terima kasih atas partisipasi anda dalam mengisi kuesioner ini.

Berilah tanda (√ ) sesuai dengan pilihan anda pada kolom yang tersedia.

1. Identitas Responden

Umur :

Jenis Kelamin : ( ) Pria ( ) Wanita

Pekerjaan : (pilih salah satu) ( ) Pelajar/Mahasiswa

( ) Tani

( ) Pegawai Negri

( ) Wiraswasta

( ) Lain- Lainnya………….

II. Petunjuk Pengisian Kuesioner A. Kuesioner Harapan Pasien

Untuk setiap pertanyaan sudah disediakan pilihan jawaban berupa nilai, anda

cukup memberikan tanda (√ ) pada jawaban yang anda inginkan. Adapun nilai yang dimaksud adalah sebagai berikut:

Harapan 1 2 3

Kurang Berharap

Berharap √

Sangat Berharap

(3)

No Pernyataan Harapan

1 2 3

I Enduring Service Intensifier (pelayanan tetap yang intensif)

1 Dokter memberikan perlakuan yang sama

dengan pasien lain

2 Perawat memberikan perlakuan yang sama dengan pasien lain

3 Dokter memberikan informasi tentang penyakit dengan jelas

4 Perawat memberikan informasi tentang penyakit dengan jelas

5 Dokter memberikan penjelasan dengan jelas

tentang terapi / pengobatan yang dan akan

diterima

6 perawat memberikan penjelasan dengan jelas

tentang terapi / pengobatan yang dan akan

diterima

II Personal Need (Kebutuhan pribadi)

7 Lingkungan ruang rawat inap terlihat rapi dan

bersih

8 Tempat tidur yang disediakan nyaman

9 Ruang tunggu keluarga pasien yang disediakan

nyaman

10 Tanggapan dari dokter cepat saat dibutuhkan

11 Tanggapan dari perawat cepat saat dibutuhkan

12 Dokter memberikan pelayanan dengan tepat dan

cepat

13 Perawat memberikan pelayanan dengan tepat

dan cepat

14 Dokter peduli terhadap setiap keluhan pasien

15 Perawat peduli terhadap setiap keluhan pasien

16 Dokter memberikan semangat dan dorongan

(4)

Sumber : kuesioner penelitian “Harapan dan Persepsi Pasien/ Keluarga Pasien Terhadap Pelayanan RS AM di Ruang Rawat Inap Kelas Tiga Ruang Kutilang Bangsal Bedah RS Abdul

Moeloek” oleh Samuel Marco Halomoan.

kepada pasien untuk cepat sembuh

17 Perawat memberikan semangat dan dorongan

kepada pasien untuk cepat sembuh

18 Dokter ramah saat melayani

19 Perawat ramah saat melayani

III Implisit Service Promises (Janji pelayanan secara implisit)

20 Petugas memberikan penjelasan tentang biaya

pengobatan yang atau akan diterima

21 Harga yang dikeluarkan sebanding dengan

pelayanan yang diterima

22 Jadwal kunjungan sesuai dengan peraturan yang

ada

IV Word Of Mouth (Rekomendasi orang/ pihak lain)

23 Pelayanan yang diterima sesuai dengan

rekomendasi pihak lain

V Past Experience (Pengalaman masa lampau)

24 Pelayanan yang diberikan sudah cukup baik dari yang sebelumnya

25 Pelayanan yang diberikan memenuhi harapan pasien

(5)

B. Kuesioner Kualitas Pelayanan Kesehatan

Untuk setiap pertanyaan sudah disediakan pilihan jawaban berupa nilai, anda

cukup memberikan tanda (√ ) pada jawaban yang anda inginkan. Adapun nilai

yang dimaksud adalah sebagai berikut:

Kualitas pelayanan kesehatan

1 2 3

Kurang Baik

Baik √

Sangat baik

(6)

No Pernyataan Kualitas

1 2 3

I Enduring Service Intensifier (pelayanan tetap yang intensif)

1 Dokter memberikan perlakuan yang sama

dengan pasien lain

2 Perawat memberikan perlakuan yang sama dengan pasien lain

3 Dokter memberikan informasi tentang penyakit dengan jelas

4 Perawat memberikan informasi tentang penyakit dengan jelas

5 Dokter memberikan penjelasan dengan jelas

tentang terapi / pengobatan yang dan akan

diterima

6 perawat memberikan penjelasan dengan jelas

tentang terapi / pengobatan yang dan akan

diterima

II Personal Need (Kebutuhan pribadi)

7 Lingkungan ruang rawat inap terlihat rapi dan

bersih

8 Tempat tidur yang disediakan nyaman

9 Ruang tunggu keluarga pasien yang disediakan

nyaman

10 Tanggapan dari dokter cepat saat dibutuhkan

11 Tanggapan dari perawat cepat saat dibutuhkan

12 Dokter memberikan pelayanan dengan tepat dan

cepat

13 Perawat memberikan pelayanan dengan tepat

dan cepat

14 Dokter peduli terhadap setiap keluhan pasien

15 Perawat peduli terhadap setiap keluhan pasien

16 Dokter memberikan semangat dan dorongan

(7)

Sumber : kuesioner penelitian “Harapan dan Persepsi Pasien/ Keluarga Pasien Terhadap Pelayanan RS AM di Ruang Rawat Inap Kelas Tiga Ruang Kutilang Bangsal Bedah RS Abdul

Moeloek”oleh Samuel Marco Halomoan.

kepada pasien untuk cepat sembuh

17 Perawat memberikan semangat dan dorongan

kepada pasien untuk cepat sembuh

18 Dokter ramah saat melayani

19 Perawat ramah saat melayani

III Implisit Service Promises (Janji pelayanan secara implisit)

20 Petugas memberikan penjelasan tentang biaya

pengobatan yang atau akan diterima

21 Harga yang dikeluarkan sebanding dengan

pelayanan yang diterima

22 Jadwal kunjungan sesuai dengan peraturan yang

ada

IV Word Of Mouth (Rekomendasi orang/ pihak lain)

23 Pelayanan yang diterima sesuai dengan

rekomendasi pihak lain

V Past Experience (Pengalaman masa lampau)

24 Pelayanan yang diberikan sudah cukup baik dari yang sebelumnya

25 Pelayanan yang diberikan memenuhi harapan pasien

(8)
(9)
(10)

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

a Test distribution is Normal. b Calculated from data.

Correlations

* Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed). ** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

totalESI totalPN totalISP totalWM totalPE

(11)

Correlations

a All requested variables entered. b Dependent Variable: VAR00007

Model Summary(b)

a Predictors: (Constant), ISP, ESI, PN b Dependent Variable: VAR00007

ANOVA(b)

a Predictors: (Constant), ISP, ESI, PN b Dependent Variable: VAR00007

(12)

Distribusi frekusensi jawaban pelayanan tetap yang intensif (enduring service

Distribusi jawaban kebutuhan pribadi (PN) totalPN

(13)

Ditrisbusi jawaban Rekomendasi/saran pihak lain

Distribusi jawaban pengalaman masa lampau

(14)
(15)
(16)
(17)
(18)
(19)

Pertanyaan harapan responden25

Pertanyaan Kualitas Pelayanan Kesehatan 2

Frequency Percent Valid Percent

Pertanyaan Kualitas Pelayanan Kesehatan 3

(20)

Pertanyaan Kualitas Pelayan Kesehatan 4

Pertanyaan Kualitas Pelayan Kesehatan 5

Frequency Percent

Pertanyaan Kualitas Pelayan Kesehatan 6

Frequency Percent

Pertanyaan Kualitas Pelayan Kesehatan 7

(21)

Pertanyaan Kualitas Pelayan Kesehatan 8

Pertanyaan Kualitas Pelayan Kesehatan 9

Frequency Percent

Pertanyaan Kualitas Pelayan Kesehatan 10

Frequency Percent

Pertanyaan Kualitas Pelayan Kesehatan 11

(22)

Pertanyaan Kualitas Pelayan Kesehatan 12

Pertanyaan Kualitas Pelayan Kesehatan 13

Frequency Percent

Pertanyaan Kualitas Pelayan Kesehatan 14

Frequency Percent

Pertanyaan Kualitas Pelayan Kesehatan 15

(23)

Pertanyaan Kualitas Pelayan Kesehatan 16

Pertanyaan Kualitas Pelayan Kesehatan 17

Frequency Percent

Pertanyaan Kualitas Pelayan Kesehatan 18

Frequency Percent

Pertanyaan Kualitas Pelayan Kesehatan 19

(24)

Pertanyaan Kualitas Pelayan Kesehatan 20

Pertanyaan Kualitas Pelayan Kesehatan 21

Frequency Percent

Pertanyaan Kualitas Pelayan Kesehatan 22

Frequency Percent

Pertanyaan Kualitas Pelayan Kesehatan 23

(25)

Pertanyaan Kualitas Pelayan Kesehatan 24

Pertanyaan Kualitas Pelayan Kesehatan 25

Frequency Percent

Kualitas Pelayan Kesehatan total ESI

Frequency Percent Valid Percent

Kualitas Pelayan kesehatan total PN

(26)

Kualitas Pelayan kesehatan total ISP

Distribusi Jawaban Responden Berdasarkan Pertanyaan dalam Variabel Keterangan pada harapan:

Nilai 1 = kurang berharap

Nilai 2 = berharap

Nilai 3 = sangat berharap

Keterangan pada kualitas:

Nilai 1 = kurang baik

Nilai 2 = baik

Nilai 3 = sangat baik

(27)

Pernyataan Harapan

1 2 3 1 2 3

I Enduring Service Intensifier (pelayanan tetap yang intensif)

1 Dokter memberikan perlakuan

yang sama dengan pasien lain

16 62 22 26 71 3

2 Perawat memberikan perlakuan yang sama dengan pasien lain

10 69 21 7 84 9

3 Dokter memberikan informasi tentang penyakit dengan jelas

10 34 56 35 55 10

4 Perawat memberikan informasi tentang penyakit dengan jelas

9 35 56 30 51 19

5 Dokter memberikan penjelasan

dengan jelas tentang terapi /

pengobatan yang dan akan

diterima

2 47 51 62 28 10

6 perawat memberikan penjelasan

dengan jelas tentang terapi /

pengobatan yang dan akan

diterima

1 46 53 46 38 16

II Personal Need (Kebutuhan pribadi)

7 Lingkungan ruang rawat inap

10 Tanggapan dari dokter cepat saat

dibutuhkan

0 31 69 39 53 8 Kualitas

(28)

11 Tanggapan dari perawat cepat

saat dibutuhkan

0 34 66 8 40 52

12 Dokter memberikan pelayanan

dengan tepat dan cepat

1 40 59 28 64 8

13 Perawat memberikan pelayanan

dengan tepat dan cepat

16 Dokter memberikan semangat

dan dorongan kepada pasien

untuk cepat sembuh

12 78 10 64 32 4

17 Perawat memberikan semangat

dan dorongan kepada pasien

untuk cepat sembuh

10 78 12 39 48 13

18 Dokter ramah saat melayani 0 54 46 6 77 17

19 Perawat ramah saat melayani 2 53 45 5 57 38

III Implisit Service Promises (Janji pelayanan secara implisit)

20 Petugas memberikan penjelasan

tentang biaya pengobatan yang

atau akan diterima

23 59 18 70 25 5

21 Harga yang dikeluarkan

sebanding dengan pelayanan

yang diterima

9 69 22 21 78 1

22 Jadwal kunjungan sesuai dengan

peraturan yang ada

30 53 17 59 35 6

IV Word Of Mouth (Rekomendasi orang/ pihak lain)

23 Pelayanan yang diterima sesuai

dengan rekomendasi pihak lain

3 48 49 19 77 4

(29)

V Past Experience (Pengalaman masa lampau)

24 Pelayanan yang diberikan sudah cukup baik dari yang sebelumnya

1 46 53 11 83 6

25 Pelayanan yang diberikan memenuhi harapan pasien

2 28 70 29 64 7

(30)
(31)
(32)

70

DAFTAR PUSTAKA

Anjaryani, W.D., 2009. Kepuasan Pasien Rawat Inap Terhadap Pelayanan Perawat di RSUD Tugurejo Semarang. Tesis, Program Studi Magister Promosi Kesehatan Kajian Sumberdaya Manusia. Program Pascasarjana Universitas Diponegoro, Semarang.

Budianto, R., Utama, G, I., 2010. Aspek jasa Pelayanan Kesehatan Dalam Perspektif Perlindungan Pasien. Bandung: Karya Putra Darwati.

Dahlan, Sophiyudin, M., 2012. Statistik untuk kedokteran dan kesehatan. Jakarta: Salemba Medika.

Herlambang, S., Murwani, A., 2012. Manajemen Kesehatan dan Rumah Sakit. Yogyakarta: Gosyen Publishing.

http://www.ilmupsikologi.com/2015/09/pengertian-persepsi-faktor-dan-jenisnya-menurut-ahli.html. diambil hari minggu, 11 September 2016 pukul 15.43 WIB.

Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 129 tahun 2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah sakit.

Kotler, P.. Armstrong, G,. 1997. Manajemen Pemasaran, Jakarta: Prenhallindo.

Kurniana., 2008. Analisis kepuasan pasien terhadap pelayanan rawat inap di rumah sakit Husada Jakarta, Tesis. FISIP-Universitas Indonesia.

Lemeshow.,et.al.,1997.Besar sampel Dalam Penelitian Kesehatan. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Lubis, R.Z., 2011. Analisis Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Citra Merek Pada Poliklinik Rumah Sakit Haji Medan. Skripsi, Fakultas Ekonomi-USU, Medan.

Maryati., 2014. Pengaruh Kualitas Pelayanan terhadap Kepuasan Pasien rawat Inap di Rumah Sakit Columbia Asia Medan Tahun 2013. Skripsi, FKM-USU, Medan

Muhidin., Sahar., 2010. Persepsi Pasien terhadap Pelayanan kerawatan :Studi Epidemiologi. Jurnal Keperawatan Indonesia : 74-80.

Muliati,. M., 2015. Analisis harapan terhadap kepuasan pasien rawat inap berdasarkan mutu pelayanan keperawatan di RSUD H. Padjonga Daeng Ngalle kab . Tesis, FK-Universitas hassanudin Makassar.

(33)

71

Muninjaya, A, Gde., 2004. Manajemen Kesehatan. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Muninjaya, A, Gde., 2011. Manajemen Mutu Pelayanan Kesehatan. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Notoadmojo, S., 2012. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Novianti,R.. Artanti., 2015. Pengaruh kualitas pelayanan terhadap word of

mouth (WOM) melalui kepuasan sebagai variabel intervening. Jurnal

ilmu manajemen,volume 1, nomor 1 .

Permatasari, M.D., Haksama, S., 2015. Analisis penilaian dan Harapan Pasien Poli gigi dan Mulut dengan Metode Spider Web Berdasarkan Dimensi Mutu Dabholkar. Skripsi, FKM-UNAIR, Surabaya.

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.56 Tahun 2014 tentang Klasifikasi dan Perizinan Rumah Sakit.

Peraturan Menteri Ksehatan Republik Indonesia nomor 69 tahun 2014 tentang kewajiban rumah sakit dan kewajiban pasien.

Rambey, M,A., 2002. Pengaruh Persepsi Pasien atau Keluarganya Tentang pelayanan Rawat Inap Terhadap Minat Untuk Kembali Bila Memerlukan Pelayanan rawat Inap di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2002. Skripsi, FKM-USU, Medan.

Rifiani, N.,Sulihandari, H., 2013. Prinsip-Prinsip Dasar Keperawatan. Cipayung: Dunia Cerdas.

Suhardi., 2009. Analisis Kesesuaian Antara Harapan dan Kenyataan Mutu pelayanan yang diterima di Unit Rawat Inap RSUD Dr.Raden Soedjati Soemodiardjo Kabupeten Grobogan. Tesis, Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat Program Studi Administrasi Rumah Sakit. Pascasarjana-UNDIP, Semarang.

Tjiptono, F., 1996. Manajemen Jasa. Yogyakarta: Andi.

Undang-Undang Republik Indonesia nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan

Undang-undang Repuplik Indonesia nomor 36 tahun 2014 tentang tenaga kesehatan.

Undang-undang Republik Indonesia nomor 44 tahun 2009 tentang rumah sakit.

(34)

72

Yohana, A., 2009. Analisis Harapan dan Kepuasan pasien Rawat Inap Penyakit Dalam Terhadap Mutu pelayanan Dokter Spesialis di RSI Sunan Kudus. Tesis, Magister Ilmu Kesehatan Mayarakat .Program Studi Administrasi Rumah Sakit. Pascasarjana-UNDIP, Semarang.

Yunevy., E.F.T., 2013. Analisis Kepuasaan Berdasarkan Persepsi dan Harapan Pasien di Puskesmas Medokan Ayu Surabaya. Jurnal

Administrasi Kesehatan Indonesia : 9-20.

(35)

34

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian survei dengan pendekatan cross

Sectional untuk mengetahui pengaruh harapan pasien terhadap kualitas pelayanan

kesehatan di rawat inap kelas III Rumah Sakit Umum Haji Medan tahun 2016.

Digunakan metode ini karena dalam pendekatan Cross Sectional data yang

menyangkut variabel bebas atau risiko dan variabel terikat atau variabel akibat,

akan dikumpulkan dalam waktu yang bersamaan (Notoadmojo, 2012).

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

3.2.1 Lokasi Penelitian

Penelitian ini berlokasi di ruang rawat inap kelas III Rumah Sakit Umum

Haji Medan.

3.2.2 Waktu Penelitian

Waktu penelitian ini dilaksanakan sejak bulan April 2016 sampai dengan

selesai.

(36)

35

3.3 Populasi dan Sampel 3.3.1 Populasi Penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah pasien yang dirawat di ruang rawat

inap kelas III Rumah Sakit Umum Haji Medan dengan jumlah tidak diketahui.

3.3.2 Sampel Penelitian

Jumlah sampel dalam penelitian ini diambil berdasarkan teknik penarikan

sampel menggunakan rumus Lemeshow et.al. (1997) sebagai berikut :

Dimana : n = ukuran sampel

= Derajat kepercayaan (1,96) dengan a sebesar 0,05

P = Proporsi (0,05)

D = Derajat Presisi 10% (0,10)

maka dapat disimpulkan:

n 96,04 atau digenapkan menjadi 100 orang

Teknik penarikan sampel dalam penelitian ini dengan menggunakan teknik

accidental sampling, yaitu mengambil subjek penelitian dengan mengambil

responden yang kebetulan ada atau tersedia di tempat sebanyak 100 orang

responden yang telah ditetapkan dengan memenuhi kriteria yang dibuat sendiri

oleh peneliti sebagai berikut:

(37)

36

1. Pasien yang dirawat di rawat inap kelas III dan diutamakan telah

mendapatkan pelayanan selama minimal dua hari rawatan (Jika keadaan

pasien tidak memungkinkan untuk menjadi responden, maka bisa diwakilkan

oleh pihak keluarga)

2. Pasien yang sudah pernah berobat baik pasien itu sendiri ataupun keluarganya

ke Rumah Sakit Umum Haji Medan

3. Pasien yang bersedia menjadi responden dalam penelitian.

3.4 Metode Pengumpulan Data

3.4.1 Sumber Data

Data dalam penelitian dikumpulkan bersumber dari:

1. Data primer

Yaitu data yang didapatkan dan diperoleh langsung oleh peneliti dari

sumbernya dicatat dan diamati pertama kalinya oleh peneliti. Dalam penelitian ini

sumber data juga dari pasien yang diwawancarai dan diberikan kuesioner tentang

harapan pasien pada pelayanan kesehatan yang diterima khusunya dari tenaga

medis dan perawat di rawat inap kelas III Rumah Sakit Umum Haji Medan.

2) Data sekunder

Yaitu data yang didapatkan peneliti dari pihak rumah sakit tentang profil

rumah sakit yang mencakup jumlah kunjungan pasien rawat inap dalam kurun

waktu 3 tahun terakhir, jumlah karyawan, dan data lainnya yang dirasa perlu.

(38)

37

3.4.2 Teknik Pengolahan Data

Setelah data terkumpul, lalu dilakukan pengolahan data sebagai berikut :

1. Editing yaitu melakukan pengecekan termasuk kelengkapan dan kejelasan

isi dari kuesioner.

2. Coding yaitu mengubah hasil kuesioner dalam bentuk kode.

3. Skoring yaitu masing-masing varibel diberi nilai agar mudah untuk

dikelompokan jawaban dan mengkategorikan responden sesuai dengan

jumlah nilai jawaban yang dijawabnya.

4. Entry yaitu memasukan data hasil kuesioner ke dalam program komputer,

yaitu menggunakan SPSS.

5. Cleaning yaitu kegiatan pengecekan kembali data-data yang sudah dientri

apakah ada kesalahan atau tidak.

3.4.3 Instrumen Penelitian

Instrumen dalam penelitian ini menggunakan alat tulis dan kuesioner yang

dibagikan kepada responden yang sudah ditetapkan sebagai sampel.

3.5 Variabel dan Definisi Operasional 3.5.1Variabel Penelitian

1. Variabel independen dalam penelitian ini adalah harapan pasien pada

pelayanan kesehatan khususnya harapan pada pelayanan yang diberikan oleh

tenaga dokter dan perawat di rawat inap kelas III Rumah Sakit Umum Haji

Medan tahun 2016

2. Variabel dependen adalah kualitas pelayanan kesehatan terutama di ruang

rawat inap kelas III Rumah Sakit Umum Haji Medan.

(39)

38

3.5.2 Definisi Operasional

1) Variabel independen (variabel bebas)

a) Enduring Service Intensifiers (pelayanan tetap yang intensif), merupakan

pelayanan yang diterima seorang pasien secara terus menerus selama masa

rawatan berupa perlakuan yang diberikan dokter dan perawat secara adil

(sama) dengan pasien lain, serta informasi yang jelas tentang penyakit dan

pengobatan yang diterima pasien tersebut

b) Personal Need (kebutuhan pribadi), adalah pemenuhan hal-hal yang

dibutuhkan pasien selama masa rawatan berupa kebutuhan fisik, sosial, dan

psikologis dari tenaga dokter dan perawat. Hal yang dibutuhkan pasien yang

dimaksud diantaranya fasilitas rawatan seperti tempat tidur yang nyaman,

lingkungan rawat inap yang bersih dan rapi, ruang tunggu keluarga yang

disediakan dengan nyaman, pelayanan yang tepat, cepat dan tanggap dari

tenaga dokter dan perawat, hal yang dibutuhkan berupa motivasi semangat dan

dorongan kepada pasien untuk cepat sembuh dari tenaga dokter dan perawat,

perhatian dari tenaga dokter dan perawat serta keramahan dari tenaga dokter

dan perawat dalam memberikan pelayanan.

c. Implicit Service Promises (janji pelayanan secara implisit), merupakan

ketentuan yang harus dipenuhi yang disampaikan secara jelas dari pihak

rumah sakit berupa petunjuk atau kejelasan tentang harga (biaya) yang

disampaikan kepada pasien, harga yang sebanding dengan pelayanan yang

diterima serta jadwal kunjungan yang sesuai dengan aturan yang disampaikan.

(40)

39

d. Word Of Mouth (rekomendasi pihak lain), merupakan saran yang diterima

pasien sebelum berobat ke rumah sakit untuk pemenuhan harapan terhadap

kualitas pelayanan yang diterima sesuai atau tidaknya dengan apa yang

disampaikan pihak lain tersebut.

e. Past Experience (pengalaman masa lampau), merupakan hal-hal yang pernah

dialami, dijalani, ataupun dirasakan pasien di masa lamu tentang pelayanan

yang diterima di Rumah Sakit Umum Haji Medan dan dikaitkan dengan yang

dirasakan pada saat sekarang dan dinilai pelayanan dirasakan sudah

mengalami peningkatan atau tidak..

2) Variabel dependen (variabel terikat)

Kualitas pelayanan kesehatan adalah hasil yang diperoleh setelah

terpenuhinya harapan pasien dilihat berdasarkan kenyataan yang diterima pada

pelayanan yang ada khususnya pelayanan tenaga dokter dan perawat.

3.6 Metode Pengukuran

Pengukuran dilakukan dengan mengajukan 25 daftar pertanyaan yang ada

pada kuesioner sebagai instrumen penelitian, yang dinilai sebagai berikut:

Tabel 3.1 Penilaian variabel harapan

Variabel Bobot nilai

1 variabel=1 indikator

Bobot nilai

1 variabel=6 indikator Pelayanan tetap yang

intensif (ESI)

Kebutuhan pribadi (PN) Bobot nilai

1variabel=13 indikator

Kurang berharap 1 13

Berharap 2 26

Sangat berharap 3 39

(41)

40

3.7 Metode Analisis Data

Analisis data dalam penelitian ini yaitu dengan analisis uji regresi berganda

untuk melihat pengaruh yang ada dari masing-masing variabel independen

(harapan pasien) terhadap variabel dependen (kualitas pelayanan kesehatan).

Sebelum peneliti melakukan uji statistik regresi linear berganda, terlebih dahulu

peneliti melakukan analisis univariat dan analisis bivariat yang dijelaskan sebagai

berikut:

a) Analisis Univariat

Analisis yang bertujuan untuk menjelaskan atau mendeskripsikan

karakteristik setiap variabel penelitian yang dihasilkan dalam bentuk distribusi

frekuensi dan presentase, serta juga untuk melakukan uji normalitas data yang

didapatkan.

b) Analisis Bivariat

Analisis yang dilakukan terhadap dua variabel yang diduga berhubungan

atau berkolerasi. Analisis lanjutan untuk mengetahui hubungan antara variabel Janji pelayanan secara

(42)

41

independen (harapan pasien) masing-masing variabel dan dependen (kualitas

pelayanan kesehatan) dengan menggunakan uji pearson corellation untuk

distribusi data sebaran normal dan spearman correlation untuk distibusi sebaran

data tidak normal dengan membandingkan nilai p sebesar 0,05 pada taraf

kepercayaan 95%. Jika P<0,05 artinya ada hubungan yang bermakna antara

variabel independen (harapan pasien) dengan variabel dependen (kualitas

pelayanan kesehatan). Jika P>0,05 artinya tidak ada hubungan yang bermakna

antara variabel independen (harapan pasien) dengan variabel dependen (kualitas

pelayanan kesehatan).

(43)

42

BAB IV

HASIL PENELITIAN

4.1 Deskripsi Lokasi Penelitian

4.1.1 Gambaran Rumah Sakit Umum Haji Medan

Rumah Sakit Umum Haji Medan adalah Satuan Kerja Perangkat Daerah

(SKPD) baru di pemerintah provinsi Sumatera Utara yang diatur dalam peraturan

gubernur Sumatera Utara Nomor 25 Tahun 2012 tentang pembentukan organisasi,

tugas fungsi, uraian tugas dan tata kerja Rumah Sakit Umum Haji Medan provinsi

Sumatera Utara.

1. Kedudukan.

Rumah Sakit Umum Haji Medan provinsi Sumatera Utara adalah unsur

penunjang pemerintahan daerah dibidang pelayanan kesehatan, dipimpin oleh

seorang direktur yang berkedudukan dibawah gubernur dan bertanggung jawab

kepada gubernur, saat ini Rumah Sakit Umum Haji Medan berstatus kelas B

sesuai dengan SK Menkes R.I No. 1476/Menkes/SK/X/2010.

2. Tugas dan fungsi.

Sesuai peraturan gubernur Sumatera Utara No.25 tahun 2012 tanggal 28 Juni

2012 tentang pembentukan organisasi, tugas, fungsi, uraian tugas, dan tata kerja

RSU Haji Medan bahwa RSU Haji Medan memiliki tugas dan fungsi antara lain:

a) Penyelenggaraan perumusan kebijakan teknis dibidang rumah sakit dan

kesehatan

b) Penyelenggaraan pemberian dukungan atas pemyelenggaraan pemerintah

daerah dibidang pengelolaan rumah sakit dan kesehatan

(44)

43

c) Penyelenggaraan pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang pengelolaan

rumah sakit dan kesehatan

d) Penyelenggaraan pelayanan kesehatan

e) Penyelenggaraan tugas lain yang diberikan oleh gubernur sesuai dengan tugas

dan fungsinya.

Rumah Sakit Umum Haji Medan memiliki tempat tidur yang berjumlah

259 TT dimana untuk kelas suite room berjumlah 2 TT, super VIP berjumlah 4

TT, kelas VIP berjumlah 28 TT, kelas I-A berjumlah 26 TT, kelas I-B berjumlah

62 TT, kelas II berjumlah 6 TT, kelas III berjumlah 98 TT, ICU berjumlah 16 TT

dan ranjang bayi berjumlah 17 TT.

4.1.2 Visi dan Misi

Visi dari Rumah Sakit Umum Haji Medan adalah “Rumah sakit unggulan dan

pusat rujukan dengan pelayanan bernuansa islami, ramah lingkungan berdaya

saing sesuai standar nasional dan internasional”. Misi Rumah Sakit Umum Haji

Medan adalah :

1. Meningkatkan profesionalisme, kompetensi SDM Rumah Sakit Umum Haji

Medan Pemprovsu yang memiliki integritas dan religius

2. Meningkatkan kualitas dan prasarana Rumah Sakit Umum Haji Medan

Pemprovsu sesuai standar nasional dan internasional dengan prinsip

kenyamanan dan keselamatan

3. Meningkatkan kesejahteraan tenaga kesehatan dan SDM Rumah Sakit Umum

Haji Medan Pemprovsu melalui pola pengelolaan keuangan badan umum

(45)

44

4. Meningkatkan kemudahan jangkauan pelayanan kesehatan dengan prinsip

pengelolaan lingkungan Rumah Sakit Umum Haji Medan Pemprovsu yang

sehat bersih bernuansa Go Green

5. Meningkatkan pelayanan yang berkualitas, transparan, bersih dan dapat

dipertanggungjawabkan.

4.1.3 Fasilitas Rumah Sakit Umum Haji Medan 4.1.3.1 Fasilitas Rawat Jalan

Adapun fasilitas yang disediakan Rumah Sakit Umum Haji Medan untuk pasien

rawat jalan antara lain :

Tabel 4.1 Fasilitas rawat jalan RSU Haji Medan NO Fasilitas

1 Poliklinik bedah

2 Poliklinik pediatri

3 Poliklinik penyakit dalam

4 Poliklinik kebidanan dan penyakit kandungan

5 Poliklinik mata

6 Poliklinik kulit dan kelamin

7 Poliklinik syaraf

15 Klinik VCT (voluntary conselling and testing)

16 Instalasi gawat darurat

Sumber: Profil Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2013

(46)

45

4.1.3.2 Fasilitas Rawat Inap

Adapun fasilitas yang disediakan Rumah Sakit Umum Haji Medan untuk pasien

rawat inap dapat dilihat pada tabel 4.2 dibawah ini:

Tabel 4.2 Jumlah Tempat Tidur Untuk Pasien.

TEMPAT TIDUR JUMLAH

Sumber: Rekam Medis Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2015

4.1.3.4 Dokter

Rumah Sakit Umum Haji Medan memiliki 100 orang dokter ahli, yaitu :

Tabel 4.3 Jumlah tenaga dokter di RSU Haji Medan

Dokter Jumlah

Dokter ahli bedah 12 orang

Dokter ahli kebidanan dan kandungan 13 orang

Dokter ahli penyakit dalam 5 orang

Dokter ahli anak 8 orang

Dokter ahli penyakit kulit dan kelamin 4 orang

Dokter ahli mata 4 orang

Dokter gigi 4 orang

Dokter ahli THT 4 orang

Dokter ahli paru 7 orang

Dokter ahli jantung dan pembuluh darah 4 orang

Dokter ahli syaraf 3 orang

Dokter ahli patologi klinik 2 orang

Dokter ahli patologi anatomi 3 orang

Dokter penyakit jiwa 3 orang

Dokter ahli anaestesi 10 orang

Dokter ahli radiologi 3 orang

Dokter umum 11 orang

Sumber: Profil Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2013

(47)

46

4.2. Karakteristik Responden

Responden yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah pasien yang

ada di Rawat Inap kelas III Rumah Sakit Umum Haji Medan dimana untuk besar

sampel dalam penelitian ini adalah 100 responden. Karakteristik responden yang

diteliti terdiri dari umur, jenis kelamin, dan pekerjaan.

Tabel 4.4 Karakteristik Responden

Umur Jumlah Presentase (%)

Hasil menunjukkan bahwa berdasarkan umur responden yang paling

banyak adalah umur yang berkisar antara 36–45 tahun yaitu 45 orang (45,0%),

selebihnya responden berumur 46–55 tahun yaitu 21 orang (21,0%), berumur 56–

65 tahun yaitu 13 orang (13,0%), berumur 26–35 tahun yaitu 13 orang (13,0%),

berumur 17–25 tahun yaitu 5 orang (5,0%), dan berumur >65 tahun yaitu 3

(3,0%). Berdasarkan jenis kelamin responden, jenis kelamin yang paling banyak

(48)

47

adalah Laki-laki yaitu 54 orang (54,0%), selebihnya Perempuan yaitu 46 orang

(46,0%). Sedangkan untuk jenis pekerjaan responden, jenis pekerjaan yang paling

banyak adalah tidak bekerja (ibu rumah tangga dan tidak bekerja) sebanyak 40

orang (40,0%), selebihnya wiraswasta yaitu 39 orang (39,0%), tani /buruh yaitu 8

orang (8,0%), pegawai swasta yaitu 5 orang (5,0%), Pegawai Negeri yaitu 3 orang

(3,0%), pelajar/mahasiswa yaitu 3 orang (3,0%) dan lain-lain sebanyak 2 orang

(2,0%).

4.3 Deskripsi Responden Berdasarkan Harapan Pasien

Harapan pasien yang meliputi pelayanan tetap yang intensif (ESI),

kebutuhan pribadi (PN), janji pelayanan secara implisit (ISP), rekomendasi/saran

pihak lain (WM), pengalaman masa lampau (PE) tersebar dalam 25 pertanyaan.

Hasil analisis statistik gambaran harapan pasien dapat dilihat pada tabel 4.5 dan

4.6 berikut:

Tabel 4.5 Distribusi jawaban responden berdasarkan frekuensi mengenai harapan pasien

Harapan Pasien Frekuensi Persentase

Kurang berharap 1 1,0

Berharap 49 49,0

Sangat berharap 50 50,0

Total 100 100,0

(49)

48

Tabel 4.6 Distribusi jawaban berdasarkan frekuensi mengenai harapan pasien dalam tiap variabel

Variabel Frekuensi Persentase

Pelayanan tetap yang intensif (ESI)

Janji pelayanan secara implisit (ISP)

Dari seluruh pertanyaan yang berisi harapan pasien diperoleh hasil bahwa

yang paling besar jawabannya adalah sangat berharap yaitu sebanyak 50,0%. 25

pertanyaan yang menjadi indikator dalam harapan pasien terdistribusi dalam 6

pertanyaan variabel enduring service intensifier (pelayanan tetap yang intensif)

mempunyai jawaban yang paling besar yaitu sangat berharap sebesar 67,0% , 13

pertanyaan personal need (kebutuhan pribadi) dengan jawaban terbanyak yaitu

(50)

49

sangat berharap sebesar 54,0%, 3 pertanyaan implicit service promises (janji

pelayanan secara implisit) dengan jawaban terbanyak yaitu sangat berharap

sebesar 46,0%, 1 pertanyaan word of mouth (rekomendasi/saran pihak lain)

dengan jawaban terbanyak yaitu sangat berharap sebesar 49,0%, dan 2 pertanyaan

past experience (pengalaman masa lampau) dengan jawaban terbanyak yaitu

berharap sebesar 44,0%.

4.4 Deskripsi Responden Berdasarkan Kualitas Pelayanan Kesehatan

Kualitas pelayanan kesehatan di rawat inap kelas III Rumah Sakit Umum

Haji Medan terdiri dari 25 pertanyaan. Dari seluruh responden diperoleh hasil

bahwa responden sebagian besar menyatakan kualitas pelayanan yang diberikan

baik sebesar 76 orang (76,0%) yang didapatkan berdasarkan skoring jawaban dari

setiap jawaban responden. Untuk hasil lebih rinci dapat dilihat pada tabel 4.7

dibawah ini:

Tabel 4.7 Distribusi jawaban responden berdasarkan frekuensi mengenai kualitas pelayanan kesehatan

Kualitas pelayanan Frekuensi Persentase

Kurang baik 4 4.0

Baik 76 76.0

Sangat baik 20 20.0

(51)

50

Tabel 4.8 Distribusi jawaban responden berdasarkan frekuensi mengenai kualitas pelayanan kesehatan dalam variabel

Pertanyaan pada kusinoer yang menjadi indikator dalam kualitas pelayanan

kesehatan terdistribusi dalam 6 pertanyaan variabel enduring service intensifier

(pelayanan tetap yang intensif) mempunyai jawaban yang paling besar yaitu

kurang baik sebesar 60,0% , 13 pertanyaan personal need (kebutuhan pribadi)

dengan jawaban terbanyak yaitu baik sebesar 76,0%, 3 pertanyaan implicit service

Variabel Frekuensi Persentase

Pelayanan tetap yang intensif (ESI)

Janji pelayanan secara implisit (ISP)

(52)

51

promises (janji pelayanan secara implisit) dengan jawaban terbanyak yaitu kurang

baik sebesar 81,0%, 1 pertanyaan word of mouth (rekomendasi/saran pihak lain)

dengan jawaban terbanyak yaitu baik sebesar 77,0%, dan 2 pertanyaan past

experience (pengalaman masa lampau) dengan jawaban terbanyak yaitu baik

sebesar 67,0%.

4.5 Harapan Pasien Terhadap Kualitas Pelayanan Kesehatan di Rawat Inap Kelas III RSU Haji Medan

Sebelum melakukan uji regresi linear berganda untuk melihat pengaruh

harapan pasien terhadap kualitas pelayanan kesehatan di rawat inap kelas III RSU

Haji Meedan tahun 2016, terlebih dahulu kita melakukan uji normalitas data yang

bertujuan untuk mengetahui apakah distribusi sebuah data berdistribusi normal

atau tidak dengan menggunakan uji kolmogorov smirnov, yaitu jika nilai p>0,05

maka data berdistribusi normal sedangkan p<0,05 data tidak berdistribusi normal.

Berdasarkan uji yang telah dilakukan maka dapat dilihat hasil uji normalitas

variabel independen yaitu pelayanan tetap yang intensif (ESI) dengan nilai P

sebesar 0,062, kebutuhan pribadi (PN) dengan nilai P sebesar 0,332, janji

pelayanan secara implisit (ISP) dengan nilai P sebesar 0,062 berdistribusi normal

sehingga untuk pengujian tahap bivariat dengan menggunakan Pearson

correlation, untuk variabel rekomendasi/saran pihak lain (WM) dengan nilai P

sebesar 0,000, pengalaman masa lampau (PE) dengan nilai P sebesar 0,030

berdistribusi tidak normal sehingga untuk melakukan tahap pengujian selanjutnya

di analisis bivariat dengan menggunakan spearman correlation. Sedangkan untuk

variabel dependen yaitu variabel kualitas pelayanan kesehatan dengan nilai P

sebesar 0,056 berdistribusi normal.

(53)

52

4.6 Hubungan Harapan Pasien dengan Kualitas Pelayanan Kesehatan di Rawat Inap Kelas III RSU Haji Medan

Hubungan masing-masing variabel harapan pasien pelayanan tetap yang

intensif (ESI), kebutuhan pribadi (PN), janji pelayanan secara implisit (ISP)

dengan kualitas pelayanan kesehatan dilakukan dengan uji statistik Pearson

correlation. Hasil uji secara rinci sebagai berikut:

Tabel 4.9 Hubungan antara Pelayanan tetap yang intensif (ESI), Personal need (PN), janji pelayanan secara implisit (ISP) dengan kualitas pelayanan kesehatan di rawat inap kelas III RSU Haji Medan tahun 2016

Harapan Pasien Kualitas Pelayanan kesehatan Pearson Correlation Sig. (p) Pelayanan tetap yang

intensif (ESI)

0,726 0,015

Kebutuhan pribadi (PN) 0,564 0,034

Janji pelayanan secara implisit (ISP)

0,628 0,021

Variabel rekomendasi/saran pihak lain (WM), pengalaman masa lampau

(PE) diuji dengan menggunakan analisis spearman correlation karena data yang

berdistribusi tidak normal. Hasil uji adalah sebagai berikut:

Tabel 4.10 Hubungan antara Rekomendasi/saran pihak lain (WM), pengalaman masa lampau (PE) dengan kualitas pelayanan kesehatan di rawat inap kelas III RSU Haji Medan tahun 2016 Harapan Pasien Kualitas Pelayanan kesehatan

spearman Correlation Sig. (p) Rekomendasi/saran

Berdasarkan hasil analisis hubungan antara harapan pasien (pelayanan tetap

yang intensif (ESI), kebutuhan pribadi (PN), janji pelayaan secara implisit (ISP),

rekomendasi/saran pihak lain (WM), pengalaman masa lampau (PE)) dengan

(54)

53

kualitas pelayanan kesehatan di rawat inap kelas III Rumah Sakit Umum Haji

Medan tahun 2016 ditemukan bahwa :

1. Ada hubungan signifikan antara pelayanan tetap yang intensif (ESI) dengan

kualitas pelayanan kesehatan (p = 0,015 < 0,05)

2. Ada hubungan signifikan antara kebutuhan pribadi (PN) dengan kualitas

pelayanan kesehatan (p = 0,034 < 0,05)

3. Ada hubungan signifikan antara janji pelayanan secara implisit (ISP) dengan

kualitas pelayanan kesehatan (p = 0,021 < 0,05)

4. Tidak ada hubungan signifikan antara rekomendasi/saran pihak lain (WM)

dengan kualitas pelayanan kesehatan (p = 0,870 > 0,05

5. Tidak ada hubungan signifikan antara pengalaman masa lampau (PE) dengan

kualitas pelayanan kesehatan (p = 0,342 > 0,05).

4.7 Pengaruh Harapan Pasien Terhadap Kualitas Pelayanan Kesehatan di Ruang Rawat Inap Kelas III RSU Haji Medan

Pengaruh masing-masing variabel harapan pasien terhadap kualitas pelayanan

kesehatan di uji dengan menggunakan regresi linear berganda yang bertujuan

untuk mendapatkan model yang terbaik dalam menentukan variabel dominan yang

berpengaruh terhadap kualitas pelayanan kesehatan di rawat inap kelas III RSU

Haji Medan. Variabel yang dimasukkan kedalam anlalisis regresi linear adalah

variabel yang pada analisis bivariat mempunyai nilai p<0,25. Variebel tersebut

adalah pelayanan tetap yang intensif (ESI), kebutuhan pribadi (PN), janji

pelayanan secara implisit (ISP). Dari uji yang dilakukan didapatkan hasil sebagai

berikut:

(55)

54

Tabel 4.11 Hasil Uji Regresi Berganda Pengaruh Harapan Pasien terhadap Kualitas Pelayanan Kesehatan

Berdasarkan tabel 4.11 di atas hasil uji regresi dapat ditulis dengan persamaan :

Y = -0,836 + 1,253X1 + 0,937X2+ 0,912X3 + e

Hasil persamaan regresi liner berganda menunjukkan bahwa jika harapan

pasien, yaitu pelayanan tetap yang intensif (ESI) (X1), kebutuhan pribadi (PN)

(X2), dan janji pelayanan secara implisit (ISP) (X3) ditingkatkan maka hal ini

akan menyebabkan perubahan kualitas pelayanan (Y).

Berdasarkan hasil uji statistik regresi linear berganda di atas, hasil uji tersebut

dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Pelayanan tetap yang intensif (ESI) mempunyai pengaruh terhadap kualitas

pelayanan kesehatan yang diberikan di rawat inap kelas III Rumah Sakit

Umum Haji Medan karena dari hasil uji regresi diperoleh nilai p = 0,012 dan

nilai B sebesar 1,253 (lampiran 12) yang menunjukkan setiap peningkatan dan

perbaikan presentase pada aspek pelayanan tetap yang intensif (ESI) di rawat

inap kelas III Rumah Sakit Umum Haji Medan akan meningkatkan kualitas

pelayanan kesehatan sebesar 1,253%, serta memberikan makna bahwa

semakin baik variabel pelayanan tetap yang intensif (ESI)(X1) maka kualitas

pelayanan yang diberikan semakin baik (Y)

2. Variabel kebutuhan pribadi (PN) secara parsial memiliki nilai probabilitas

p<0,05, hal ini menunjukkan bahwa variabel kebutuhan pribadi (PN)

Variabel B Sg (P)

(Constant) -0,836 O,813

ESI 1,253 0,012

PN 0,937 0,028

ISP 0,912 0,021

(56)

55

berpengaruh positif dan signifikan dengan kualitas pelayanan kesehatan

dengan hasil uji regresi diperoleh nilai P yaitu sebesar 0,028 dan nilai B

sebesar 0,937 (lampiran 12) yang menunjukkan setiap peningkatan perbaikan

presentase pada aspek kebutuhan pribadi (PN) dirawat inap kelas III Rumah

Sakit Umum Haji Medan akan meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan

sebesar 0,937, serta semankin baik variabel kebutuhan pribadi (PN) (X2)

maka kualitas pelayanan yang diberikan semakin baik (Y)

3. Variabel janji pelayanan secara implisit (ISP) secara parsial hasil penelitian

menunjukkan bahwa janji pelayanan secara implisit (ISP) mempunyai

pengaruh terhadap kualitas pelayanan kesehatan yang diberikan di rawat inap

kelas III Rumah Sakit Haji Medan karena dari hasil uji regresi diperoleh nilai

P = 0,021 dan nilai B sebesar 0,912 (lampiran 12) yang menunjukkan setiap

peningkatan dan perbaikan presentase pada aspek janji pelayanan secara

implisit (ISP) dirawat inap kelas III Rumah Sakit Umum Haji Medan akan

meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan sebesar 0,912%, serta

memberikan makna bahwa semakin baik variabel janji pelayanan secara

implisit (ISP)(X3) maka kualitas pelayanan yang diberikan semakin baik (Y).

(57)

56

BAB V

PEMBAHASAN

Pengaruh harapan pasien dalam penelitian ini meliputi variabel pelayanan

tetap yang intensif (Enduring service intensifier), kebutuhan pribadi (Personal

need), janji pelayanan secara implisit (Implicit service promises) berpengaruh

terhadap kualitas pelayanan kesehatan. Hasil penelitian ini sesuai dengan teori

yang dikemukakan Parasuraman et.al. (2004), menyatakan bahwa harapan pasien

merupakan driver dari kepuasan yang bersifat multi dimensi yang

memformulasikan 5 dimensi kualitas pelayanan.

Selanjutnya untuk membahas secara parsial pengaruh harapan pasien untuk

masing-masing variabel pelayanan tetap yang intensif (Enduring service

intensifier), kebutuhan pribadi (Personal need), janji pelayanan secara implisit

(Implicit service promises), rekomendasi/saran pihak lain (Word of mouth), serta

pengalaman masa lampau (Past experience) sebagai berikut:

5.1 Harapan Pasien dan Kualitas Pelayanan Kesehatan dalam Aspek Pelayanan Tetap yang Intensif (Enduring Service Intensifier) di Rawat Inap Kelas III RSU Haji Medan Tahun 2016

Harapan pasien berdasarkan penilaian terhadap kualitas pelayanan kesehatan

berupa pelayanan tetap yang intensif (enduring service intensifier) dapat dilihat

dari tabel distribusi jawaban yang menunjukkan sebagian besar responden yang

mempunyai penilaian dalam kategori tinggi terhadap harapan pasien dalam aspek

pelayanan tetap yang intensif (enduring service intensifier), serta nilai kualitas

yang baik juga terhadap kualitas pelayanan kesehatan. Penelitian ini menunjukkan

(58)

57

bahwa harapan untuk pelayanan tetap yang intensif seperti perlakuan yang sama

yang diberikan oleh dokter dan perawat serta kejelasan informasi tentang penyakit

dan pengobatan yang sedang dan akan diterima tinggi di ruang rawat inap kelas III

rumah sakit ini. Hal ini diperjelas melalui beberapa pertanyaan yang diberikan

mengenai pelayanan tetap yang intensif (enduring service intensifier) didapatkan

hasil harapan dalam kategori tinggi, serta untuk penilaian kualitas pelayanan

kesehatan pada kategori rendah atau kurang baik.

Analisis multivariat dengan menggunakan uji regresi linear berganda yang

telah dilakukan dapat diketahui bahwa aspek pelayanan tetap yang intensif

(enduring service intensifier) adalah aspek yang mempengaruhi secara dominan

terhadap kualitas pelayanan kesehatan di ruang rawat inap kelas III Rumah Sakit

Haji Medan yaitu dengan nilai P tertinggi diantara aspek lainnya yang diteliti

dalam penelitian ini. Sehingga harapannya Rumah Sakit Umum Haji Medan dapat

memperhatikan pelayanan yang diberikan dalam aspek ini terutama dalam

pemenuhan harapan pasien akan kejelasan informasi tentang penyakit dan

pengobatan yang sedang dan akan diterima dari dokter dan perawat yang nantinya

akan dapat berpengaruh terhadap kualitas pelayanan kesehatan yang diberikan.

Hal ini berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan Suhardi (2009)

yang menyatakan bahwa faktor-faktor yang termasuk kedalam variabel pelayanan

tetap yang intensif (enduring service intensifier) yang terdiri dari penjelasan terapi

atau pengobatan, penjelasan oleh dokter dan perawat dianggap faktor yang tidak

tidak terlalu penting. Hal ini sejalan dengan penelitian Yunevy (2013) yang

menyatakan bahwa faktor yang termasuk ke dalam pelayanan tetap yang intensif

(59)

58

seperti kejelasan petugas seperti dokter dan perawat dianggap sebagai faktor yang

dianggap penting dan harus ditingkatkan lagi.

Hal ini juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan Kurniana (2008)

yang menyatakan bahwa menurut tingkat harapan pasien, pemberitahuan jenis

penyakit secara lengkap dan perawatan salah satu aspek yang dianggap penting

sehingga pasien rawat inap mengetahui kondisi penyakit dan cara perawatan yang

baik. Serta juga menyatakan bahwa informasi yang diberikan tenaga medis

sebelum pelayanan adalah hal yang dianggap penting bagi pasien.

Hasil ini sesuai dengan teori Zeithaml et.al.(1993) yang dikutip dalam

Tjiptono (1996) dikatakan bahwa enduring service intensifier (pelayanan tetap

yang intensif) merupakan aspek yang bisa memberikan filosofi pribadi dari pasien

terhadap jasa, seorang pasien akan berharap bahwa ia patut dilayani dengan baik

apabila pasien yang lainnya dilayani dengan baik oleh pemberi layanan. Oleh

karenanya aspek ini dianggap bisa mempengaruhi harapan seseorang terhadap

kualitas jasa yang akan diterimanya.

Berdasarkan pemaparan diatas dapat diberikan penjelasan bahwa aspek

pelayanan tetap yang intensif (enduring service intensifier) memiliki pengaruh

yang signifikan terhadap kualitas pelayanan kesehatan dengan nilai p<0,05 dan

merupakan aspek yang dianggap penting dalam pemenuhan harapan yang akan

berpengaruh terhadap kualitas pelayanan yang diberikan di ruang rawat inap kelas

III Rumah Sakit Umum Haji Medan.

(60)

59

5.2Harapan Pasien dan Kualitas Pelayanan Kesehatan dalam Aspek Kebutuhan Pribadi (Personal Need) di Rawat Inap Kelas III RSU Haji Medan Tahun 2016

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kebutuhan pribadi (personal need)

berpengaruh positif terhadap kualitas pelayanan kesehatan di rawat inap kelas III

Rumah Sakit Umum Haji Medan. Pasien akan merasakan pelayanan kesehatan

yang diberikan berkualitas apabila faktor-faktor yang ada pada aspek ini yang

meliputi kebutuhan fisik, sosial, dan psikologis berada dalam kategori baik.

Penelitian ini menunjukkan bahwa harapan untuk lingkungan rawat inap yang

rapi, tempat tidur yang nyaman, tanggapan yang cepat dari dokter dan perawat,

dokter dan perawat memberikan pelayanan yang tepat dan cepat, kepedulian

dokter dan perawat terhadap setiap keluhan pasien, dan keramahan dari dokter dan

perawat pada saat melayani sudah terpenuhi di ruang rawat inap kelas III rumah

sakit ini.

Presentase harapan pasien berdasarkan penilaian terhadap kualitas

pelayanan kesehatan berupa kebutuhan pribadi (personal need) dapat dilihat dari

tabel distribusi jawaban yang menunjukkan sebagian besar responden yang

mempunyai penilaian dalam kategori tinggi terhadap harapan pasien dalam aspek

kebutuhan pribadi (personal need), serta penilaian untuk kualitas pelayanan

kesehatan dalam aspek kebutuhan pribadi (personal need) dalam kategori baik,

namun demikian masih ada beberapa aspek yang dirasakan pasien yang belum

terpenuhi harapannya di rumah sakit ini yaitu harapan untuk ruang tunggu

keluarga yang nyaman, serta semangat dan dorongan kepada pasien untuk cepat

sembuh yang diberikan oleh dokter dan perawat.

(61)

60

Harapannya Rumah Sakit Umum Haji Medan dapat memperhatikan aspek

kebutuhan pribadi dalam pemenuhan harapan pasien terutama dalam hal akan

ruang tunggu keluarga yang nyaman, serta pemberian semangat dan dorongan

kepada pasien untuk cepat sembuh dari dokter dan perawat yang ada yang

nantinya berpengaruh terhadap peningkatan kualitas pelayanan kesehatan yang

diberikan di ruang rawat inap kelas III.

Berdasarkan hasil diatas, sejalan dengan penelitian yang dilakukan Kurniana

(2008) yang menyatakan bahwa kepedulian tenaga medis dan petugas lainnya

adalah dianggap penting jika terjadi permasalahan pada pasien. Serta juga

menyatakan bahwa ketanggapan dan ketepatan dokter dan petugas lainnya di

anggap penting untuk kualitas pelayanan yang diberikan yang dikaitkan dengan

kepuasan pasien. Selain itu keramahan, sopan santun dan perhatian yang diberikan

oleh perawat merupakan hal yang penting bagi pasien. Dalam penelitian ini juga

di dapatkan hasil bahwa kebersihan dan kenyamanan ruang tunggu di rumah sakit

dianggap faktor yang dianggap penting bagi pasien.

Hasil penelitian juga sesuai dengan teori Zeithaml et.al. (1993) yang dikutip

dalam Tjiptono (1996) dikatakan bahwa personal need (kebutuhan pribadi)

merupakan kebutuhan yang dirasakan seseorang mendasar bagi kesejahteraannya

juga sangat menentukan harapannya terhadap kualitas suatu jasa. Oleh karenanya

aspek ini dianggap bisa mempengaruhi harapan seseorang terhadap kualitas jasa

yang akan diterimanya.

Berdasarkan hasil yang di paparkan diatas dapat diberikan penjelasan

bahwa aspek kebutuhan pribadi (personal need) memiliki pengaruh yang

(62)

61

signifikan terhadap kualitas pelayanan kesehatan dengan nilai p<0,05 dan

merupakan aspek yang dianggap penting dalam pemenuhan harapan yang akan

berpengaruh terhadap kualitas pelayanan yang diberikan di ruang rawat inap kelas

III Rumah Sakit Umum Haji Medan.

5.3 Harapan Pasien dan Kualitas Pelayanan Kesehatan dalam Aspek Janji Pelayanan Secara Implisit (Implicit Service Promises) di Rawat Inap Kelas III RSU Haji Medan Tahun 2016.

Harapan pasien berdasarkan penilaian terhadap kualitas pelayanan kesehatan

berupa janji pelayanan secara implisit (implicit service promises) dapat dilihat dari

tabel distribusi jawaban yang menunjukkan sebagian besar responden yang

mempunyai penilaian dalam kategori sedang (berharap) terhadap harapan pasien

dalam aspek janji pelayanan secara implisit (implicit service promises) serta

penilaian kurang baik terhadap kualitas pelayanan kesehatan dalam aspek janji

pelayanan secara implisit (implicit service promises). Pasien akan merasakan

pelayanan kesehatan yang diberikan berkualitas apabila faktor-faktor yang ada

pada aspek ini yang meliputi kejelasan harga pelayanan dari petugas, harga yang

sebanding dengan pelayanan yang diterima, serta jadwal kunjungan yang sesuai

dengan peraturan yang ada mampu memenuhi harapan pasien dan berada dalam

kategori baik.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa harapan untuk janji pelayanan

secara implisit (implicit service promises) akan harga yang dikeluarkan sebanding

dengan pelayanan yang didapatkan, sudah terpenuhi di ruang rawat inap kelas III

rumah sakit ini. Walaupun demikian, berdasarkan hasil observasi langsung oleh

peneliti kepada responden didapatkan hasil bahwa ada yang berpendapat untuk

(63)

62

harga yang dikeluarkan dirasakan cukup sebanding dengan yang didapatkan di

ruang rawat inap kelas III Rumah Sakit Umum Haji Medan, namun untuk

penjelasan yang diberikan oleh petugas mengenai harga dari pelayanan atau

pengobatan yang diterima belum terpenuhi serta untuk jadwal kunjungan pasien

yang tertera dalam aturan rumah sakit ini juga belum terlaksana dengan baik

karena masih tidak sesuai dengan yang telah di sampaikan dan dituliskan di rumah

sakit ini.

Harapannya Rumah Sakit Umum Haji Medan dapat memperhatikan

pelayanan yang diberikan dalam aspek ini terutama dalam pemenuhan akan

penjelasan tentang biaya atau harga yang akan dikeluarkan atas pelayanan yang

diterima serta untuk lebih memperhatikan lagi jadwal kunjungan yang ada di

rawat inap kelas III yang nantinya akan dapat memenuhi harapan pasien yang

dikaitkan dengan kualitas pelayanan kesehatan yang ada kedepannya.

Hasil di atas sesuai dengan teori Zeithaml et.al. (1993) yang dikutip dalam

Tjiptono (1996) dikatakan bahwa implicit service promisses (janji pelayanan

secara implisit) merupakan aspek menyangkut petunjuk yang berkaitan dengan

pelayanan, yang memberikan kesimpulan bagi pasien tentang pelayanan yang

bagaimana yang seharusnya dan yang akan diberikan. Petunjuk yang memberikan

gambaran pelayanan ini meliputi biaya untuk memperolehnya (harga) dan alat-alat

pendukung pelayanannya. Pasien biasanya menghubungkan harga dengan

peralatan pendukung dengan kualitas pelayanan. Harga yang mahal dihubungkan

secara positif dengan kualitas yang tinggi begitupun sebaliknya sehingga dianggap

(64)

63

sebagai aspek yang mempengaruhi seorang pasien dalam memenuhi harapannya

terhadap kualitas pelayanan.

Hal ini juga sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan Muliati (2015)

yang menyatakan bahwa mengenai jadwal pelayanan rumah sakit yang dijalankan

dengan tepat (visite/ kunjungan dokter, perawatan, istirahat), prosedur pelayanan

yang tidak berbelit-belit, kemampuan dokter, perawat untuk cepat tanggap

menyelesaikan keluhan pasien diyakini memiliki hubungan dengan kualitas /mutu

pelayanan yang diberikan.

Berdasarkan hasil pemaparan diatas dapat diberikan penjelasan bahwa

aspek janji pelayanan secara implisit (implicit service promises) memiliki

pengaruh yang signifikan terhadap kualitas pelayanan kesehatan dengan nilai

p<0,05 dan merupakan aspek yang dianggap penting dalam pemenuhan harapan

yang akan berpengaruh terhadap kualitas pelayanan yang diberikan di ruang rawat

inap kelas III Rumah Sakit Umum Haji Medan.

5.4 Harapan Pasien dan Kualitas Pelayanan Kesehatan dalam Aspek Rekomendasi/Saran Pihak Lain (Word Of Mouth) di Rawat Inap Kelas III RSU Haji Medan Tahun 2016

Hasil penelitian menunjukkan bahwa untuk aspek rekomendasi/saran

pihak lain tidak bisa dimasukkan ke dalam model uji regresi karena berdasarkan

teori yang dikemukakan oleh Dahlan (2012) yang menyatakan bahwa variabel

yang dimasukkan dalam analisis multivariat (regresi) adalah variabel yang pada

analisis bivariat yang mempunyai nilai p<0,25. Sedangkan untuk untuk nilai p

pada variabel rekomendasi/saran pihak lain (word of mouth) tidak memenuhi

syarat regresi.

(65)

64

Berdasarkan hasil tersebut maka untuk variabel rekomendasi/saran pihak

lain hanya bisa dilihat bahwa variabel rekomendasi/saran pihak lain tidak

berpngaruh terhadap kualitas pelayanan kesehatan yang diberikan di ruang rawat

inap kelas III RSU Haji Medan. Hasil yang didapatkan dari uji yang telah

dilakukan menunjukkan bahwa distribusi frekuensi jawaban responden dalam

aspek ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden mempunyai penilaian

harapan dalam aspek ini berada dalam kategori tinggi dan untuk penilaian dalam

aspek kualitas pelayanan kesehatan yang diberikan dalam aspek ini berada dalam

kategori baik.

Hasil ini tidak sesuai dengan teori Zeithaml et.al. (1993) yang dikutip

dalam Tjiptono (1996) dikatakan bahwa Word Of Mouth (rekomendasi/saran

pihak lain) merupakan pernyataan (secara personal atau non personal) yang

disampaikan oleh orang lain selain pelayanan kesehatan terkait kepada pasien.

Faktor ini dapat cepat diterima pasien sebagai referensi karena pasien biasanya

sulit mengevaluasi pelayanan yang belum diterimanya atau belum dirasakannya

sendiri dan dianggap sebagai faktor penyebab harapan pasien.

Hal ini juga tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan Novianti dan

Artanti (2015) yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara

Word of mouth dan kualitas pelayanan yang diartikan bahwa faktor ini dianggap

penting dalam mempengaruhi kualitas pelayanan kesehatan.

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dari responden maka dapat

memberikan penjelasan bahwa rekomendasi/saran pihak lain (word of mouth)

tidak dianggap faktor yang penting dalam mempengaruhi kualitas pelayanan

(66)

65

kesehatan yang diberikan di rawat inap kelas III RSU Haji Medan tahun 2016

dikarenakan rekomendasi/saran pihak lain (word of mouth) hanyalah merupakan

saran-saran yang belum bisa menjanjikan seseorang untuk berobat ke RSU Haji

Medan, melainkan hanyalah saran subjektif dari orang lain berdasarkan yang

diterima oleh yang memberi saran yang belum tentu akan didapatkan juga oleh

yang menerima saran tersebut diwaktu yang berbeda.

5.5 Harapan Pasien dan Kualitas Pelayanan Kesehatan dalam Aspek Pengalaman Masa Lampau (Past Experience) di Rawat Inap Kelas III RSU Haji Medan Tahun 2016

Hasil penelitian menunjukkan bahwa untuk aspek pengalaman masa lampau

juga tidak bisa dimasukkan ke dalam model uji regresi karena berdasarkan teori

yang dikemukakan oleh Dahlan (2012) yang menyatakan bahwa variabel yang

dimasukkan dalam analisis multivariat (regresi) adalah variabel yang pada analisis

bivariat yang mempunyai nilai p<0,25. Sedangkan untuk untuk nilai p pada

variabel pengalaman masa lampau (past experience) tidak memenuhi syarat

regresi.

Berdasarkan hasil tersebut dapat diartikan bahwa untuk variabel

pengalaman masa lampau tidak berpengaruh terhadap kualitas pelayanan

kesehatan yang diberikan di rawat inap kelas III RSU Haji Medan. Hasil yang

didapatkan dari uji yang telah dilakukan menunjukkan bahwa dalam aspek

pengalaman masa lampau berdasarkan distribusi jawaban responden dalam

harapan pasien mempunyai penilaian dalam kategori sedang (berharap) dan untuk

penilaian dalam kualitas pelayanan kesehatan yang diberikan berada dalam

kategori baik juga.

(67)

66

Ini tidak sesuai dengan yang dinyatakan oleh Zeithaml, et.al. (1993) yang

dikutip dalam Tjiptono (1996) dinyatakan bahwa past experience (pengalaman

masa lampau) merupakan salah satu faktor yang bisa mempengaruhi harapan

seseorang terhadap kualitas jasa yang diterimanya.

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dari responden maka dapat

memberikan penjelasan bahwa faktor pengalaman masa lampau (past experience)

dianggap tidak penting dalam mempengaruhi kualitas pelayanan kesehatan di

rawat inap kelas III RSU Haji Medan tahun 2016 karena pengalaman masa

lampau merupakan pengalaman yang dirasakan pasien dimasa lalu, dengan kata

lain tidak bisa disamakan pelayanan yang telah didapatkannya di masa lalu

dengan yang dirasakannya sekarang karena orang-orang atau pihak-pihak yang

terkait dalam pemberian kesehatan yang ada bisa jadi tidak sama atau berbeda

dengan yang memberikan pelayanan yang diterimanya di masa lampau. Serta ada

juga responden yang menyatakan bahwa pengalaman masa lampau tidak bisa

menjadi jaminan untuk kualitas pelayanan yang diterima menjadi tinggi, karena

pengalaman masa lampau tentang pelayanan yang ia rasakan setidaknya akan

mengalami perubahan walaupun sedikit pada saat sekarang ia mendapatkan

pelayanan di rumah sakit ini baik itu perubahan kearah yang baik ataupun kearah

yang kurang sehingga kita tidak bisa berpedoman hanya kepada pengalaman masa

lampau saja.

(68)

67

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan di Rawat Inap kelas

III Rumah Sakit Umum Haji Medan mengenai pengaruh harapan pasien terhadap

kualitas pelayanan kesehatan didapatkan kesimpulan sebagai berikut :

1. Pengaruh harapan pasien terhadap kualitas pelayanan kesehatan di ruang rawat

inap kelas III Rumah Sakit Umum Haji Medan tahun 2016 didapatkan hasil

dan dijelaskan sebagai berikut:

1.1Terdapat pengaruh antara variabel pelayanan tetap yang intensif (enduring

service intensifier) terhadap kualitas pelayanan kesehatan di ruang rawat inap

kelas III Rumah Sakit Umum Haji Medan tahun 2016

1.2Terdapat pengaruh antara variabel kebutuhan pribadi (personal need) terhadap

kualitas pelayanan kesehatan di ruang rawat inap kelas III Rumah Sakit

Umum Haji Medan tahun 2016

1.3Terdapat pengaruh antara variabel janji pelayanan secara implisit (implicit

service promises) terhadap kualitas pelayanan kesehatan di rawat inap kelas

III Rumah Sakit Umum Haji Medan tahun 2016

1.4 Tidak ada pengaruh antara variabel rekomendasi/saran pihak lain (word of

mouth) terhadap kualitas pelayanan kesehatan di ruang rawat inap kelas III

Rumah Sakit Umum Haji Medan tahun 2016

Gambar

Tabel 3.1 Penilaian variabel harapan Variabel
Tabel 4.1 Fasilitas rawat jalan RSU Haji Medan NO Fasilitas
Tabel 4.2 Jumlah Tempat Tidur Untuk Pasien.   TEMPAT TIDUR
Tabel 4.4 Karakteristik Responden  Umur
+7

Referensi

Dokumen terkait

“Bagaimana Kualitas Pelayanan Rawat Inap Oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan (BPJS) Kesehatan di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan?”.. 1.4

Menambah data empiris tentang pengaruh sistem pembiayaan kesehatan terhadap persepsi kualitas pelayanan pasien rawat inap di Rumah Sakit Medika Mulya Wonogiri. Data yang

“Bagaimana Kualitas Pelayanan Rawat Inap Oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan (BPJS) Kesehatan di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan?”.. 1.4

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kualitas pelayanan kesehatan terhadap loyalitas pasien rawat inap umum di RSUD Kota Kendari dari aspek bukti

Kesehatan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara (FKM USU) yang sedang menyelesaikan tugas akhri (skripsi) dengan judul “Pengaruh Harapan Pasien

Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh kualitas pelayanan kesehatan berdasarkan kehandalan terhadap kepuasan pasien rawat inap peserta BPJS di Rumah

Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh kualitas pelayanan kesehatan berdasarkan kehandalan terhadap kepuasan pasien rawat inap peserta BPJS di Rumah

Berdasarkan hasil penelitian yang telah peneliti uraikan diatas, maka peneliti akan mendeskripsikan Komunikasi Pelayanan Kesehatan Pasien rawat inap BPJS